BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan faktor penting perusahaan dalam menjalankan
segala aktivitas perusahaan. Salah satu kewajiban perusahaan adalah pemberian gaji sebagai
balas jasa perusahaan.Pemberian jasa ini meerupakan proses yang dalam pelaksanaannya
butuh suatu pengendalian yang memadai agar tidak terjadi penyimpangan.
Biaya gaji merupakan suatu masalah yang sangat penting, baiya gaji merupakan biaya
yang membutuhkan jumlah yang cukup besar dibandingkan yang lain. Sehingga perlu adanya
audit atas penggajian guna menghindari berbagai macam kecurangan (fraud) dalam
pelaksanaan siklus penggajian.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan
personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko
pengendalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, prosedur
analisis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara
siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi :
Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus lainnya
memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan dan
penagihan memasukkan baik transaksi penjualan maupun penerimaan kas, dan sering kali
melibatkan retur penjualan serta penghapusan piutangtak tertagih. Penggajian hanya
memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut
melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait. Akun akun
yang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrualdan potongan pajak
biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun bersangkutan.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hamper semua perusahaa,
bahkan perusahaan kecil sekalipun. Penalty yang tinggi yang dikenakan pemerintah
Negara bagian federal telah mendorong efektifnya pengendalian atas pemotongan dan
1
pembayaran pajak penggajian. Selain itu, masalah moral karyawan juga dapat mengemuka
jika karyawan tidak diberi gaji atau diberi gaji yang kecil.
Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian, biasanya auditor
menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantive atas transaksi, dan
proseduranalitis.pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi sebagian
besar akun yang berhubungan dengan penggajian.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan makalah audit siklus penggajian dan personalia adalah
sebagai berikut:
1. Untuk dapat mengetahui tentang audit siklus penggajian dan personalia, dokumen-
dokumen penggajian serta permasalahannya
2. Untuk dapat memperluas wawasan penulis tentang pemeriksaan akuntansi
Sedangkan tujuan penyusunan makalah audit siklus penggajian dan personalia adalah
sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam mata kuliah Audit II.
1.3 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan.
Metode ini menggunakan cara dengan mencari informasi dari buku-buku, berkas-berkas
laporan yang berkaitan dengan judul yang diangkat sebagai referensi. Buku-buku tersebut
diambil dari berbagai sumber, baik dari luar maupun dari dalam perpustakaan.
1.4 Ruang Lingkup
Materi yang dibahas dalam penulisan makalah ini dibatasi hanya pada Definisi Audit
terhadap Siklus Penggajian, Akun-akun yang berkaitan dengan Audit Siklus Penggajian,
Tujuan Audit, Dokumen-dokumen dalam audit penggajian, Fungsi yang terkait dalam audit
penggajian, prosedur audit dan kertas kerja.
2
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan penjabaran dari setiap isi bab yang ditulis didalam
makalah secara global. Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran untuk
mempermudah pemahaman terhadap makalah dengan perincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, metode
penulisan, ruang lingkup serta sistematika penulisan makalah.
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini memuat tentang Definisi Audit terhadap Siklus Penggajian, Akun-akun yang
berkaitan dengan Audit Siklus Penggajian, Tujuan Audit, Dokumen-dokumen dalam audit
penggajian, Fungsi yang terkait dalam audit penggajian, prosedur audit dan kertas kerja
BAB III PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang membahas tentang kesimpulan dan saran yang
berhubungan dengan makalah audit penggajian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Siklus Penggajian dan Personalia
Siklus penggajian dan personalia berhubungan dengan penggunaan tenaga kerja dan
pembayaran semua pegawai. Meliputi semua bentuk kompensasi yang diberikan kepada
seluruh aktivitas tenaga kerja yang dipekerjakan perusahaan. Berbagai bentuk kompensasi
tenaga kerja antara lain: gaji, upah, insentip, lembur, komisi, bonus dan berbagai bentuk
fasilitas pada personel ( misal asuransi, kesehatan dan lain-lain).
Audit pada siklus ini meliputi perolehan pemahaman atas pengendalian intern,
penetapan resiko pengendalian, pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi, prosedur analitis serta pengujian rinci atas saldo. Auditor pada umumnya lebih
menekankan diri pada pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan
prosedur analitis. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan karakteristik antara siklus penggajian
dan kepegawaian dan siklus lain pada audit yang umum, perbedaannya adalah sebagai
berikut:
1. Hanya ada satu golongan transaksi untuk penggajian. Penggajian hanya meiliki satu
golongan karena penerimaan jasa dari pegawai dan pembayaran atas jasa tersebut
terjadi dalam waktu yang pendek
2. Transaksi-transaksi lebih signifikan dari pada akun-akun neraca terkait. Akun-akun
yang berkaitan dengan penggajian relatif lebih kecil dibandingkan jumlah transaksi
keseluruhan selama satu tahun
3. Pengendalian intern atas penggajian pada kebanyakan perusahaan umumnya efektif.
Hal ini karena adanya hukuman terkait dengan pemotongan pajak penghasilan.
4
Perkiraan yang mempengaruhi siklus penggajian & personalia
DEBET
Kompensasi Pokok(meliputi Gaji,Upah,komisi dan Macam-macam tunjangan
karyawan)
Direct Labor
Indirect Labor (Biaya Overhead Pabrik)
Biaya Pajak Penghasilan karyawan(Jika PPh karyawan ditanggung oleh
perusahaan)
Gaji Dibayar Dimuka(Uang Muka Gaji)
KREDIT
Kas dan Bank
Utang Pajak penghasilan karyawan
Utang Gaji dan Upah
Utang Bonus
Utang Komisi
Proses penggajian dan kepegawaian mempengaruhi banyak akun dalam laporan keuangan.
Akun yang paling berpengaruh secara signifikan oleh tiap jenis transaksi adalah sebagai
berikut :
Transaksi penggajian Kas
Persediaan
Berbagai kewajiban yang terkait dengan penggajian dan akun beban
Transaksi utang gaji Kas
Berbagai akrua; (seperti pajak penghasilan karyawan dan biaya pension)
5
Siklus ini menjadi penting dengan beberapa alasan sebagai berikut :
1. Gaji, upah dan pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan
komponen utama pada kebanyakan perusahaan.
2. Beban tenaga kerja (labour) merupakan pertimbangan penting dalam penilaian
persediaan pada perusahaan manufaktur dan konstruksi, dimana klasifikasi dan alokasi
beban upah yang tidak semestinya dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara
material.
3. Penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber
daya perusahaan karena inefisiensi dan kecurangan.
2.2 Tujuan Audit Siklus Penggajian
Tujuan Umum audit penggajian adalah untuk mengevaluasi apakah saldo perkiraan
yang mempengaruhi siklus tersebut telah disajikan dengan wajar dan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan.
Tujuan pokok proses penggajian dan kepegawaian adalah (1) mencatat produksi dan
jenis lain biaya gaji di dalam akun, (2) memastikan bahwa biaya gaji adalah untuk kegiatan
perusahaan yang sah, (3) kewajiban yang masih harus di bayar untuk gaji dan upah, pajak atas
gaji, dan berbagai program imbalan kerja bagi karyawan.
Audit terhadap transaksi penggajian secara rinci beserta rekening yang terkait
dengannya , antara lain:
1. Eksistensi atau okurensi (occurence) terbentuknya transaksi.
Pencatatan transaksi penggajian mencerminkan kompensasi semua jasa-jasa yang terjadi
untuk periode yang diliput oleh periode laporan keuangan . pencatatan semua biaya-biaya
penggajian mencerminkan kewajiban pajak yang berasal dari kompensasi dalam periode yang
diaudit. Saldo utang pajak ataupun pajak yang dibayar dimuka mencerminkan jumlah yang
menjadi kewajiban pada tanggal neraca.
6
2. Kesempurnaan(Completeness) pencatatan transaksi.
Pencatatan biaya gaji beserta pajaknya mencakup keseluruhan biaya-baiya jasa –jasa
karyawan selama tahun yang diaudit.
Saldo utang pajak ataupun pajak dibayar dimuka mencerminkan jumlah yang menjadi
utang kepada pemerintah pada tanggal neraca.
3. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban perusahaan
Saldo utang pajak ataupun pajak dibayar dimuka merupakan kewajiban yang sah bagi
perusahaan pada tanggal neraca.
4. Penilaian atau alokasi
Perhitungan setiap pembayaran terhadap biaya penggajian dan peringkasan catatannya
dilakukan secara cermat.
Perhitungan terhadap saldo utang pajak ataupun pajak dibayar dimuka pada tanggal
neraca telah diperhitungkan dengan cermat.
Biaya penggajian di pabrik telah diklarifikasi dengan cermat menjadi biaya tenaga kerja
langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung.
Perhitungan terhadap pajak atas upah telah diperhitungkan berdasarkan tarip pajak yang
berlaku.
5. Penyajian dan pengungkapan
Gaji dan pajak atas gaji telah diidentifikasi dan diklarifikasi dalam laporan keuangan
dengan layak dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia.
Rekening utang pajak dan utang gaji telah diklarifikasi sebagai utang lancar dalam
laporan keuangan pada saat tanggal neraca.
7
2.3 Catatan dan dokumen dalam siklus penggajian dan personalia
Dokumen-dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur penggajian
antara lain sebagai berikut :
1. Personal Authorization adalah surat keputusan yang berisi penempatan dan penugasan
seseorang karyawan dalam posisi dan jabatan tertentu
2. Clock Card adalah formulir daftar hadir karyawan
3. Time tickect adalah formulir yang digunakan untuk mencatat waktu kerja seseorang
karyawan atas penugasan dan jabatan tertentu
4. Payroll Register adalah laopran yang berisi informasi penggajian seluruh karyawan
perusahaan.
5. Payroll Check adalah dokumen yang berisi perintah kepada bank untuk membayarkan
sejumlah uang sebagai kompensasi yang diserahkan kepadanya.
6. Labor Cost Distribution Summary adalah laporan yang berisi jumlah pembayaran gaji
setiap periode untuk setiap klasifikasi rekening gaji
7. Employee Personnel File merupakan data permanen yang berisi risalah kerja setiap
karyawan
8. Personnel Data Master File adalah arsip data personel berkomputer yang termuktahir
9. Employee Earning Master File adalah arsip data personel untuk komputer mengenai
penghasilan masing-masing karyawan
10. Catatan kepegawaian (personnel record) adalah catatan yang berisi seperti tanggal
bekerja, penyelidikan pegawai, tariff pembayaran, pengurangan yang diotorisasi,
penilaian kinerja dan pemutusan hubungan kerja pegawai.
8
11. Formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization form ) adalah formulir
otorisasi pengurangan gaji, mencakup jumlah yang bebas pemotongan pajak, ASTEK,
pension dan asuransi.
12. Formulir otorisasi tarif (rate authorization form ) adalah formulir yang memberikan
otorisasi tariff gaji. Sumber informasinya adalah perjanjian kerja, otorisasi oleh
manajemen, ayau, dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi dan
komisaris.
13. Kartu absen (time card) adalah dokumen yang menunjukkan jam berapa seorang
pegawai mulai bekerja dan jam berapa selesainya serta jumla jam kerja setiap hari.
14. Kartu waktu waktu (job time ticket) adalah dokumen yang memperlihatkan masing-
masing jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan, selama statu periode
wapekerjaan khusus yang dilakukan pekerja pabrik untuk waktu ktu tertentu. Formular
ini hanya digunakan jira seorang karyawan mengerjakan beberapa jenis pekerjaan
berbeda atau bekerja pada berbagai bagian..
15. Laporan ikhtisar penggajian (summary payroll report) adalah dokumen yang
dihasilkan computer yang mengikhtisarkan penggajian untuk satu periode dalam
berbagai bentuk. Salah satu ikhtisar adalah total yang didebit ke masing-masing akun
buku besar untuk pembebanan penggajian.
16. Jurnal penggajian (payroll journal) adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat cek
gaji. Buku ini biasanya menunjukkan gaji kotor, pemotongan, dan penerimaan bersih.
Rincian dalam jurnal terdapat dalam berkas induk gaji.
17. Distribusi upah adalah suatu catatan yang meringkaskan perkiraan-perkiraan dalam
buku besar yang harus didebit atas pembebanan upah. Jumlah total dalam distribusi
upah sama dengan upah kotor yang dibayar dan yang dicatat dalam Jurnal penggajian
18. Berkas induk penggajian (payroll master file) adalah berkas yang digunakan untuk
mencatat setiap transaksi penggajian untuk masing-masing pegawai pengelolaan total
gaji pegawai yang dibayarkan selama setahun sampai tanggal terakhir.
19. Cek gaji (payroll check) adalah cek yang diberikan kepada pegawai atas jasa yang
telah diberikan. Jumlah cek adalah gaji kotor dikurangi pajak dan potongan lain
9
20. Catatan penghasilan adalah suatu catatan yang dibuat untuk setiap karyawan yang
menunjukkan gaji koto untuk setipa periode pembayaran, pengurangan-pengurangan
atas gaji kotor,gaji bersih,nomor dan tanggal cek.
21. Surat pemberitahuan pajak adalah formulir yang dikirimkan ke Kantor Pelayanan
Pajak untuk melaporkan jumlah pajak penghasilan pegawai yang telah dipotong
selama setahun. Jumlah yang telah dibayarkan, serta jumlah yang kurang atau masih
harus dibayar. Informasi dalam SPT diambil dari berkas induk penggajian dan
biasanya disiapkan dengan menggunakan computer. Formulir ini lazim disebut
sebagai SPT PPh 21.
2.4 Fungsi-fungsi yang terkait pada siklus penggajian dan
personalia
Fungsi personalia melibatkan aktivitas bagian-bagian lain yang berkaitan dengan
pemberian kompensasi kepada sesorang karyawan perusahaan. Kerjasama diantara berbagai
bagian tersebut menunjukkan fungsi tertentu yang antara lain :
Kerjasama diantara berbagai bagian tersebut menunjukkan fungsi tertentu yang antara lain :
a. Hiring Employees
Fungsi ini berkaitan dengan proses penempatan karyawan pada suatu unit kerja.
b. Authorizing Payroll Changes
Adalah fungsi personalia yang berkaitan dengan penetapan struktur gaji atau upah
seseorang beserta perubahannya dalam sistem penggajian perusahaan.
c. Preparing Attendance dan Time Keeping Data
Adalah fungsi personalia yang berkaitan dengan pencatatan kehadiran seseorang dalam
kantor atau pabrik dan pencatatan aktifitas seseorang di unit kerja masingmasing.
d. Preparing the Payroll
10
Adalah fungsi personalia yng berkaitan dengan penyiapan daftar gaji seluruh karyawan.
e. Recording the Payroll
Adalah fungsi akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan semua transaksi penggajian.
f. Paying the Payroll
Adalah fungsi berkaitan dengan pembayaran gaji kepada setiap individu karyawan
g. Filling Payroll Tax Return
Adalah fungsi ini berkaitan dengan penanganan pembayaran pajak untuk setiap individu
karyawan.
Menjelaskan dan menilai materialitas, resiko dan strategi audit
Kecurangan dalam pembuatan daftar gaji menjadi perhatian auditor. Kecurangan
semacam ini timbul dari adanya pegawai fiktif yang dimasukkan dalam daftar gaji, dan
kemungkinan kesalahan yang disengaja dalam menyusun klasifikasi daftar gaji. Ini berarti ada
karyawan yang dihitung dengan tarif yang lebih tinggi. Disamping adanya kecurangan
tersebut, akuntan harus memperhatikan ketelitian perhitungan sejak penhitungan waktu hadir,
insentif sampai dengan pembuatan daftar gaji dan pembuatan slip gaji.
Berbagai aspek resiko diatas akan mempengaruhi strategi audit siklus penggajian dan
personalia, oleh karena itu hal hal yang harus dipertimbangkan adalah :
1. Resiko audit yang utama timbul dari pemrosesan transaksi penggajian
2. Perusahaan pada umumnya memperluas cakupan pengendalian intern untuk transaksi
penggajian
3. Saldo hutang gaji pada akhir tahun kadang kala tidak material
Teknis audit yang disarankan
1. Verifikasi kecermatan penyajian berbagai saldo, daftar dan buku pembantu
2. Terapkan prosedur analitikal
11
3. Lakukan inspeksi proses penghitungan daftar gaji dan hutang
4. Hitung kembali dan lakukan pengujian terhadap daftar gaji dan upah
5. Bandingkan penyajian statement dengan GAAP
Materialitas, Resiko Interent dan Prosedur Analitis
Materialitas ,walaupun saldo beban ataupun hutang terkait gaji dan upah bagi
eksekutif/karyawan tidak sesignifikan saldo piutang, namun pengungkapan yang berkaitan
dengan beban/hutang gaji dan upah merupakan pengungkapan yang material
Resiko Inherent, periode pembayaran bisa ditetapkan secara mingguan, dua bulanan atau
dua bulanan. Dalam setiap kasus, volume transaksi gaji dan upah mungkin tinggi.
Program tunjangan perusahaan dapat melibatkan opsi saham, hak apresias saham atau
program pensiun yang menyangkut baik masalah pengukuran maupun pengungkapan yang
signifikan.
Prosedur Analitis, prosedur analitis berguna dalam mengindentifikasi potensi
kecurangan seperti apabila gaji dan upah kotor per karyawan melebihi ekspektasi auditor.
Jenis prosedur ini dianggap paling efektif jikan audior bisa menggunakan perangkat lunak
audit yang umum, memilah karyawan menuruit kategori dan kemudian mengevaluasi rata-rata
pembayaran menurut kategori karyawan itu.
2.5 Pengujian Pengendalian Intern
Struktur Pengendalian Intern
Auditor harus memahami struktur pengendalian intern dalam aktivitas pembayaran
gaji. Ketiga unsur pengendalian intern harus dipahami, agar dapat menentukan resiko audit
yang akan dihadapinya.
Aspek struktur pengendalian yang harus diperhatikan auditor adalah :
12
a. Lingkungan pengendalian
Sangat dipengaruhi sistem perekonomian yang berlaku. Dalam menerapkan sistem penggajian
ini dipengaruhi oleh kesepakatan kerja dengan organisasi buruh setempat. Dalam masalah
penggajian ini manager personalia menghadapi masalah yang sangat pelik karena pada
dasarnya transaksi tenaga kerja terjadi setiap saat bersamaan dengan operasinya perusahaan.
b. Sistem akuntansi
Mencerminkan proses penanganan transaksi penggajian dalam operasi perusahaan.
Auditor harus memahami sistem yang digunakan untuk menangani transaksi jasa-jasa tenaga
kerja beserta aspek pengendaliannya.
c. Prosedur pengendalian
Menghendaki pelaksanaan lima aspek kategorisasi sistem pengendalian intern dalam
operasi perusahaan. Kelima kategori tersebut adalah otorisasi yang memadai, dokumen dan
buku-buku catatan, pemisahan tugas, akses kendalian dan pengecekan oleh pihak yang
independent. Pembahasan ini ditekankan pada penerapan pengendalian intern untuk
mencegah kesalahan dalam penyediaan data dan untuk mengamankan harta perusahaan .
1. Personalia dan pengikatan kerja
Bagian kepegawaian menyediakan sumber yang independen untuk wawancara dan
perekrutan pegawai yang cakap. Bagian ini juga merupakan sumber catatan yang independen
untuk verifikasai intern atas informasi upah.
Pengendalian intern meliputi metode formal untuk memberikan informasi mengenai
pegawai-pegawai baru kepada pegawai pencatat waktu dan petugas penyiap gaji, otorisasi
tarif gaji/upah awal maupun perubahan-perubahan periodiknya, dan tanggal seorang pegawai
berhenti bekerja pada perusahaan. Pengendalian penting yang kedua adalah penyelidikan yang
seksama terhadap kemampuan dan kejujuran pegawai baru.
2. Pencatatan waktu dan penyiapan gaji
13
Fungsi ini amat penting dalam audit terhadap penggajian, karena langsung
mempengaruhi beban gaji untuk periode berjalan. Pengendalian-pengendalian dalam fungsi
pencatatan waktu dan penyiapan gaji adalah:
a. Memastikan bahwa pegawai dibayar berdasar lamanya waktu bekerja serta mencegah
pegawai melakukan absensi utk beberapa orang pegawai atau menyerahkan kartu
waktu yang fiktif.
b. Harus ada petugas independen untuk menghitung kembali jam kerja sebenarnya,
mengkaji ulang apakah lembur telah disetujui,meneliti kartu waktu serta memeriksa
kembali tarif maupun perhitungan gaji.
c. Mencegah pegawai yang bertugas membuat cek juga bertanggung jawab
menndatangani dan membagikan cek. Selain itu cek harus dicatat dalam Jurnal
penggajian.
d. Upah langsung utk pekerja pabrik harus didistribusikan ke dalam klasifikasi perkiraan
yang benar.
3. Pembayaran Gaji
Pengendalian dalam fungsi ini meliputi sebagi berikut :
a. Penandatangan dan pembagian cek harus ditangani dengan baik untuk mencegah
adanya kecurangan.
b. Pengembalian cek yang tidak diambil untuk disetorkan kembali.
c. Dengan menggunakan rekening gaji impres(imprest payroll account)
4. Pengisian formulir pajak dan pembayaran pajak
Pengisian formulir SPT secara hati-hai dan tepat waktu adalah penting untuk
menghindari sanksi-sanksi maupun tuntutan terhadap perusahaan. Disamping itu perlu adanya
verifikasi secara independen oleh pegawai yang kompeten.
2.6 Pengujian transaksi-transaksi penggajian
14
Prosedur pengujian atas transaksi adalah cara yang sangat penting dalam
memverifikasi saldo-saldo akun dalam siklus penggajian dan kepegawaian.
Prosedur Analitis Subtantif
Setiap perusahaan memiliki karakteristik tersendiri untuk dapat memeriksa kewajaran
beban gaji yang ada pada perusahaan, serta akrual yang terkait dengan gaji ketika
dimanfaatkan sebagai bagian dari perencanaan. Prosedur analitis awal dapat secara efektif
mengidentifikasikan akun beban gaji dan akun akrual yang mungkin disalahsajikan. Misalnya
dengan prosedur ini auditor dapat membandingkan biaya gaji yang dianggarkan dengan biaya
gaji aktual. Apabila dalam perbandingan tersebut ditemukan varians karena perbedaan
kuantitas upah, maka hal tersebut dapat terlihat dalam sistem akuntansi biaya yang digunakan
oleh klien. Jika diketahui dari varians tersebut tidak material, dan didukung dengan bukti
biaya gaji maka hal tersebut adalah wajar. Jika sebaliknya, diketahui varians material, maka
hal yang perlu dilakukan auditor adalah menyelidiki penyebab yang berpotensi dari selisih
yang ditemukan.
Prosedur Analitis
Prosedur Analitik Kemungkinan Salah Saji
1 Bandingkan saldo akun beban penggajian
dengan tahun lalu (disesuaikan jika ada
peningkatan tariff upah dan volume)
Salah saji atas akun beban gaji
2 Bandingka tenaga kerja langsung sebagai
presentase dari penjualan dengan tahun
lalu
Salah saji dari tenaga kerja langsung dan
persediaan
3 Bandingkan beban komisi sebagai
presentase dari penjualan dengan tahun
lalu
Salah saji beban komisi dan hutang komisi
4 Bandingkan beban pajak penghasilan Salah saji beban pajak penghasilan pegawai
15
sebagai presentase dari gaji dan upah
dengan tahun lalu (disesuaikan jika ada
perubahan dalam tarif pajak)
dan hutang pajak penghasilan pegawai
5 Bandingkan akun pajak penghasilan
pegawai yang terhutang dengan tahun lalu
Salah saji pajak penghasilan yang terhutang
dan beban pajak penghasilan pegawai
Prosedur ini dilakukan dengan cara membandingkan saldo akun beban penggajian
tahun lalu dengan beban penggajian tahun berjalan. Hal ini agar dapat memprediksi salah saji
atas akun beban gaji tersebut. Pembandingan ini dilakukan juga pada akun-akun lainnya yang
terkait dengan siklus penggajian dan kepegawaian. Setelah hasil dari pelaksanaan prosedur
analitis diperoleh, maka auditor dapat merancang dan melaksanakan pengujian yang lebih
detail atas akun-akun siklus penggajian dan kepegawaian.
Prosedur Pengujian Terperinci Atas Transaksi
Selain prosedur analitis, prosedur lain yang dapat dilakukan oleh auditor adalah
prosedur pengujian terperinci (Test of Detail) atas transaksi terkait akun penggajian. Prosedur
ini dilakukan untuk mendeteksi salah saji dalam transaksi individu yang diproses melalui
aplikasi penggajian. Test of Detail ini berkaitan dengan pengujian pengendalian internal
perusahaan. Atas prosedur ini auditor juga harus memperhatikan transaksi beban gaji yang
mempengaruhi banyak akun beban, biaya langsung maupun tidak langsung, misalnya gaji
umum dan administrasi, gaji penjualan, komisi dan beban pajaknya. Apabila pengendalian
internal perusahaan dapat diandalkan, auditor biasanya tidak perlu melakukan test of detail
atas akun beban gaji ini.
Dalam audit penggajian, hutang gaji yang masih harus dibayar juga diperhatikan.
Beberapa contoh hutang gaji yang masih harus dibayar oleh perusahaan adalah sebagai
berikut: akrual upah dan gaji, akrual pajak penghasilan, akrual komisi, akrual bonus, dan
akrual tunjangan seperti tunjangan liburan dan sakit. Atas audit akrual gaji, terdapat lima
asersi audit yang paling utama yaitu: asersi keberadaan, asersi kelengkapan, penilaian, pisah
16
batas, penyajian dan kelengkapan pengungkapan. Asersi tersebut juga berguna ketika risiko
pengendalian rendah atau jumlah akun relatif kecil.
Pisah Batas ( Cutoff )
Hal ini dilakukan apabila auditor ingin mengambil keputusan mengenai semua
kewajiban yang terkait dengan gaji telah dicatat di periode yang tepat. Pemeriksaan atas
dokumen-dokumen pendukung untuk akrual akan memberikan bukti bahwa perusahaan telah
mencatat beban atau kewajiban pada periode yang tepat.
Keberadaan dan Penilaian ( Existence & Valuation )
Asersi keberadaan dan penilaian dapat diuji pada waktu yang bersamaan.
Pertimbangan auditor adalah apakah kewajiban yang dicatat adalah kewajiban yang sah dari
perusahaan dan apakah kewajiban tersebut telah dimasukkan ke dalam laporan keuangan
dengan jumlah yang tepat.
Kelengkapan ( Completeness )
Asersi ini dilakukan dalam audit penggajian agar auditor dapat meyakini bahwa semua
kewajiban yang terkait dengan penggajian telah dicatat. Dalam asersi ini Auditor harus
berhati-hati dalam memeriksa pajak yang terkait dengan pendapatan yang dibayar oleh
perusahaan, dan oleh karena itu auditor harus dapat menentukan apakah akrual telah dibuat
untuk pajak penghasilan dapat memberikan bukti bahwa semua kewajiban yang terkait
dengan penggajian telah dicatat.
Penyajian dan Asersi Kelengkapan Pengungkapan
Untuk asersi ini auditor harus memastikan bahwa semua pengungkapan dalam laporan
keuangan yang diperlukan untuk proses sumber daya manusia telah dibuat .
METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP TRANSAKSI
17
Metodologi yang digunakan dalam siklus penggajian dan kepegawaian sama dengan
metodologi pada siklus penjualan dan penagihan. Auditor harus memahami pengendalian
intern penggajian dan kepegawaian. Setelah memahami pengendalian intern, kemudian
auditor dapat mengestimasi resiko pengendalian yang direncanakan. Kemudian auditor
mengevaluasi biaya manfaat atas pengujian pengendalian dan dilanjutkan dengan merancang
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penggajian dan
kepegawaian agar memenuhi transaksi terkait sasaran audit. Sasaran audit dalam tahap ini ada
enam sesuai dengan asersi manajemen yaitu: Keberadaan, Kelengkapan, Akurasi, Klasifikasi,
Waktu, dan Posting dan pengikhstisaran. Berikut ini adalah pengendalian kunci atas siklus
penggajian dan kepegawaian:
Memahami pengendalian intern
1. Pemisahan tugas yang memadai
2. Otorisasi yang tepat
3. Dokumen dan catatan yang memadai
4. Pengedalian fisik terhadap aktiva dan catatan
5. Pemeriksaan independen terhadap kinerja
Memformat pajak penghasilan dan pembayaran lainnya
1. Penyusunan surat pemberitahuan pajak penghasilan
2. Pembayaran pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan lain tepat waktu
Mempertimbangkan kecurangan persediaan dan penggajian
1. Hubungan antara gaji dan penilaian persediaan
2. Pengujian penggajian fiktif
3. Pengujian jam kerja fiktif
18
METODOLOGI PERANCANGAN PENGJUIAN TERINCI ATAS SALDO
Terbagi atas tiga tahap, yaitu:
Tahap Pertama
1. Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi kewajiban penggajian
2. Menentukan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko bawaan untuk siklus
penggajian dan kepegawaian
3. Menilai resiko pengendalian untuk siklus penggajian dan kepegawaiaan
Tahap ke Dua
Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk siklus penggajian dan kepegawaian
Tahap ke Tiga
1. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penggajian dan
kepegawaian
2. Merancang pengujian terinci atas saldo akun untuk memenuhi tujuan audit atas saldo
terkaitDalam pengujian terinci atas saldo tahapan-tahapan diatas dapat dilaksanakan
berbarengan dengan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
penggajian dan kepegawaian.
Berikut adalah Ikhtisar dari Tujuan Audit, Pengendalian Kunci, Pengujian atas
Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian :
Tujuan audit Pengendalian intern Pengujian atas
pengendalian yang
lazim
Pengujian
substantif atas
transaksi yang
lazim
19
Pembayaran gaji
yang dicatat
adalah untuk
pekerjaan yang
aktual
dilaksanakan oleh
non fiktif
(keabsahan).
Kartu absen disetujui
oleh mandor.
Mesin absen
digunakan untuk
mencatat waktu kerja.
Berkas kepegawaian
yang cukup.
Otorisasi kerja.
Pemisahan tugas
antara kepegawaian,
pengelolaan waktu dan
pembayaran gaji.
Hanya pegawai yang
dicatat dalam data
komputer sebagai
aksah yang diterima
kalau dimasukkan.
Otorisasi untuk
mengeluarkan cek.
Periksa kartu absen untuk
indikasi perstujuan.
Telah kebijakan
kepegawaian.Telah bagan
organisasai, bicarakan
dengan pegawai dan
amati tugas yang
dikerjakan.
Periksa hasil cetak dari
transaksi yang ditolak
oleh komputer sebagai
nomor pegawai yang
tidak absen
Periksa pencatatan
penggajian unutk indikasi
perstujuan.
Telah jurnal
penggajian, buku
besar, catatan
pendapatan gaji
untuk jumlah yang
besar atau tidak
biasa.
Bandingkan cek
yang diambil dengan
jurnal penggajian
dalam nama, jumlah
dan tanggal.
Periksa cek yang
dimbil untuk
persetujuan yang
memadai.
Bandingkan cek
yang dibatalkan
yang diambil dengan
catatan
kepegawaian.
Transaksi
penggajian
diotorisasi secara
memadai
(otorisasi)
Pentingnya otorasi
terhadap :
-Otorisasi bekerja
-Jam kerja yang
dipakai terutama jam
-periksa arsip personalia
-Periksa kartu waktu ,
apakah ada persetujuan
-Periksa catatan
penggajian ,apakah ada
-Bandingkan kartu
waktu dengan
catatan yang
independen
mengenai jam kerja
20
lembur
-Tingkat upah,gaji atau
tarip komisi
-Potongan-potongan
(asuransi,tabungan gaji
dll)
-Penggunaan cek
verifikasi intern
-periksa otorasi dalam
arsip personalia
-Periksa catatan
penggajian apakah ada
persetujuan
yang digunakan
Transaksi
penggajian yang
ada telah dicatat
(kelengkapan)
Rekonsiliasi
pengeluaran dalam
jurnal penggajian
dengan pengeluaran
dalam rekening bank
gaji.
Buktikan
rekonsiliasi bank.
Transaksi
penggajian yang
dicatat adalah
jumlah waktu
kerja aktual dan
tingkat upah yang
semestinya;
pemotongan
dihitung dengan
semestinya
(Penilaian)
Periksa indikasi verifikasi
intern.
Hitung ulang jam
kerja dari kartu
absen.
Bandingkan tingkat
upah dengan kontrak
kerja, persetujuan
oleh dewan direksi
dan komisaris atau
sumber lain
-Hitung ulang Gaji
kotor.
-Cek pemotongan
dengan acuan tabel
pajak dan formulir
otorisasi dalam
berkas kepegawaian.
21
-Hitung ulang gaji
bersih
-Bandingkan cek
yang diambil dengan
jurnal penggajian
dalam jurnal.
Transaksi
penggajian
diklasifikasikan
dengan memadai
(klasifikasi)
Bagan akun yang
memadai
Verifikasi intern ataas
klasifikasi.
Telaah bagan akun.
Periksa indikasi verifikasi
intern.
-Bandingkan
klasifikasi dengan
bagan akun atau
pedoman prosedur.
-Telaah kartu absen
untuk pegawai
bagian dan tiket
kartu untuk
penugasan pekerjaan
dan telusuri melalui
didistribusi tenaga
kerja.
Transaksi
penggajian dicatat
pada waktu yang
tepat (tepat waktu)
Prosedur yang
memerlukan
pencatatan transaksi
sesegera mungkin
setelah gaji dibayar.
- Verifikasi intern.
Periksa pedoman
prosedur dan amati kapan
dilakukan pencatatan.
Periksa indikasi verifikasi
intern.
Bandingkan tanggal
pencatatan cek
dalam jurnal
penggajian dengan
tanggal pada cek
yang diambil dan
kartu absen.
Bandingkan tanggal
dalam cek dengan
tanggal cek
diuangkan di bank.
Transaksi Verifikasi intern atas Periksa indikasi verifikasi Uji akurasi klerikal
22
penggajian
dimasukkan dalam
berkas induk
penggajian dengan
semestinya;dan
diikhtisarkan
dengan
semestinya
(posting dan
pengikhtisaran)
isi berkas induk gaji.
Perbandingan berkas
induk penggajian
dengan total buku
besar penggajian.
intern.
Periksa laporan total
ikhtisar yang diinisialisasi
yang mengindikasikan
perbandingan telah
dibuat.
dengan menghitung
penjumlahan ke
bawah jurnal
penggajian dan
telusuri posting ke
buku besar dan
berkas induk
penggajian.
Evaluasi Temuan Audit Akun yang Terkait dengan Penggajian
Ketika auditor telah menyelesaikan prosedur-prosedur subtantif yang telah
direncanakan untuk akun-akun yang terkait dengan gaji, maka semua salah saji yang
teridentifikasi harus dijumlahkan. Kemungkinan salah saji dibandingkan dengan salah saji
yang dapat diterima yang dialokasikan ke akun yang terkait penggajian. Jika kemungkinan
salah saji kurang dari salah saji yang diterima, auditor dapat menerima bahwa akun telah
disajikan secara wajar. Apabila sebaliknya, jika kemungkinan salah saji melebihi salah saji
yang dapat diterima, maka auditor pada umumnya akan mengajukan usulan bahwa
Perusahaan harus merevisi laporan keuangannya, bila Perusahaan tidak bersedia merevisi,
maka akan disimpulkan bahwa akun tidak disajikan dengan wajar.
Hal yang perlu dilakukan auditor adalah menganalisis salah saji yang ditemukan
melalui penerapan prosedur subtantif, karena salah saji ini dapat memberikan bukti tambahan
atas risiko pengendalian bagi sistem pengajian. Apabila auditor menyimpulkan bahwa risiko
audit sangat tinggi, tambahan prosedur harus dilakukan, atau auditor harus diyakinkan bahwa
perusahaan telah menyesuaikan akun-akun dalam laporan keuangan yang terkait dengan
penggajian sampai pada tingkat yang bisa diterima.
Dapat disimpulkan bahwa audit penggajian berperan penting bagi perusahaan karena
dengan adanya audit penggajian akan mengurangi risiko penggajian fiktif (fraud), selain itu
dengan adanya audit penggajian dapat memastikan proporsi gaji yang diterima karyawan
sesuai dengan jasa yang diberikannya. Risiko signifikan akan adanya fraud yaitu terkait pada
23
perhitungan antara jam mulai kerja dan berhentinya bekerja yang akan dikalikan dengan
kebijakan gaji yang diterapkan oleh perusahaan, selain itu juga ada risiko signifikan yang bisa
ditemukan pada perhitungan jam lembur karyawan. Atas risiko-risiko tersebut prosedur-
prosedur yang bisa dilakukan dalam memastikan bahwa perhitungan atas gaji yang diberikan
kepada karyawan dan penambahan gaji atas lembur dapat dilihat dari dokumen yang dimiliki
bagian personalia atau HRD untuk memastikan dokumen tersebut mendukung hal tersebut
wajar dan memastikan atas otorisasi yang diberikan untuk perhitungan gaji lembur karyawan.
Alternatif Lain untuk Mendeteksi Adanya Kecurangan
Beberapa upaya yang digunakan oleh auditor untuk mencegah atau mendeteksi adanya
kecurangan dalam hal penggajian yaitu dengan :
24
1. Surprised Payroll Payoff (Pembayaran Gaji Mendadak)
Ini merupakan salah satu alat deteksi audit yang digunakan untuk mendeteksi adanya
kecurangan. Pemberian Gaji Mendadak akan memungkinkan auditor untuk mengetahui
mengenai kondisi pegawai dan kemungkinan terjadinya kecurangan seperti adanya
pegawai fiktif. Namun cara ini tidak serta merta dapat dijalankan dengan mulus karena
selain membutuhkan biaya yang cukup besar, hal ini juga sering menimbulkan
permasalahan dengan serikat pekerja.
2. Rekonsiliasi total jam yang dibayar sesuai dengan catatan penggajian dengan
catatan independen jam kerja.
Hal ini dapat dilakukan untuk mendeteksi laporan pegawai mengenai jam kerja yang
mungkin saja dilaporkan melebihi yang sebenarnya.
Adapun Dua tujuan Audit utama terkait saldo dalam pengujian hutang penggajian
adalah :
1. Yang masih terutang dalam neraca saldo dinyatakan dengan jumlah yang benar
(keakuratan) dan
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan kepegawaian dibukukan dalam priode yang
benar (Pisah Batas)
25
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bab ini menggambarkan audit tentang siklus penggajian dan personalia. Dalam siklus
penggajian dan personalia serta jenis pengujian audit yang digunakan untuk mengaudit akun
akun tersebut. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi ditekankan
karena signifikan dari transaksi karena kualitas pengendalian yang tinggi di sebagian
perusahaan. Pengujian atas rincian saldo umumnya terbatas pada prosedur analitis dan
verifikasi kewajiban akrual yang berhubungan dengan penggajian.
26
DAFTAR PUSTAKA
Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/12/siklus-pendapatan-penjualan-dan-penagihan-kas/
http://wizii.blogspot.com/2012/03/analisa-laporan-arus-kas-pada.html
http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/06/16/audit-siklus-pengeluaran/
http://linlindaantebellum.wordpress.com/matkul-smstr-3/sia/resume6/
http://christinapandu.blogspot.com/2011/11/siklus-pengeluaran-pembelian-dan.html
http://sienjosiam.blogspot.com/2010/11/siklus-penggajian-dan-manajemen-sumber.html
Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA
Referensi :
Arens, Alvin & Loebbecke, JK, Auditing on integrated Approach,Prentice Hall
Messier, Glover & Prawitt, Auditing & Assurance Services A Systematic Approach.
Standar Profesional Akuntan Publik, 2001, Ikatan Akuntan Indonesia
27