Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
IKATAN KIMIABab II
Ikatan Kimia2
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Atom yang Energi Ionisasinya Kecil (Umumnya Logam)
Peta Konsep
Atom yang Elektronegativitasnya Besar (Umumnya Nonlogam)
Senyawa dengan Ikatan Ionik
Atom yang Elektronegativitasnya Besar (Umumnya Nonlogam)
Senyawa dengan Ikatan Kovalen
Senyawa dengan Ikatan Kovalen Koordinat
Senyawa Polar (Perbedaan Elektronegativitas Antaratom Besar)
Senyawa Nonpolar (Perbedaan Elektronegativitas Antaratom Kecil)
membentuk
membentuk
sebagai
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
A. Ikatan Kimia dan Struktur Lewis
Unsur No. AtomSusunan Elektron pada Kulit
K L M N O
He 2 2 - - - -
Ne 10 2 8 - - -
Ar 18 2 8 8 - -
Kr 36 2 8 18 8 -
Xe 54 2 8 18 18 8
Pembentukan ikatan terjadi pada atom atau ion untuk
mencapai kestabilan.
Kestabilan suatu unsur ditentukan oleh susunan elektron-
elektronnya dalam atom.
Susunan elektron yang stabil terdapat pada gas mulia
(golongan VIIIA).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Unsur yang belum stabil >> menyesuaikan susunan elektron
valensinya agar seperti gas mulia
Atom-atom golongan IA, IIA, dan IIIA mudah melepaskan
elektron valensinya agar seperti gas mulia
Atom-atom golongan VA, VIA, dan VIIA mudah menerima
elektron agar elektron valensinya seperti gas mulia
Penulisan simbol unsur yang dikelilingi dengan titik-titik
(kadang-kadang dengan bulatan • atau tanda silang x) yang
menyatakan banyaknya elektron valensi unsur tersebut
dikenal sebagai struktur Lewis.
He Na Ne Cl
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Ikatan yang terjadi antara ion-ion positif dengan ion-ion negatif
dengan gaya elektrostatis.
B. Ikatan Ion
+ −Tarik menarik
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
1. Pembentukan Ikatan Ion
Contoh senyawa ion adalah garam dapur dengan rumus NaCl
(natrium klorida). Sifat-sifat garam dapur:
1. Mudah larut dalam air dan larutan NaCl dapat
menghantarkan arus listrik.
2. Titik leleh dan titik didihnya tinggi dan lelehan NaCl dapat
menghantarkan arus listrik.
3. NaCl padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena
ion-ion Na+ dan Cl– tidak dapat bergerak bebas.
4. Keras dan rapuh jika terkena pukulan.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
a. Pembentukan NaCl
11Na = 2, 8, 1 (unsur logam dengan elektronegativitas = 0,9)
17Cl = 2, 8, 7, (unsur nonlogam dengan elektronegativitas = 3,0).
Agar stabil, atom Na melepaskan satu elektron terluarnya.
Na → Na+ + e–
konfigurasi elektron = 2,8,1 2,8
Atom Cl menerima satu elektron membentuk ion Cl–
Cl + e– → Cl–
konfigurasi elektron: 2, 8, 7 2, 8, 8
Na
Cl
Na+
Cl−
2, 8, 8
2,8Na+
Cl −
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
b. Pembentukan Ikatan pada CaCl2
Ca
Cl
Cl2, 8, 8, 2
Transfer 1 elektron
Transfer 1 elektron
2, 8, 7
2, 8, 7
Cl −
Cl −
Ca2+
2, 8, 8
2, 8, 8
2, 8, 8
Jika ion A bermuatan x+ membentuk senyawa dengan ion B
bermuatan y−, secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.
Ax+ + By− AyBx
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Penulisan rumus kimia senyawa ion mengikuti aturan IUPAC
berikut.
2. Penulisan Rumus Kimia Senyawa Ion
Contoh:
Na+ dengan Cl– → ditulis NaCl bukan ClNa
Al3+ dengan O2– → ditulis Al2O3 bukan O3Al2
Ba2+ dengan O2– → ditulis BaO bukan Ba2O2 (aturan ke-3)
1. Ion positif ditulis di depan rumus kimia.
2. Indeks pada rumus kimia harus menghasilkan formula dengan
muatan listrik netral.
3. Indeks harus menggunakan angka terkecil dari berbagai
kemungkinan yang timbul.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
1. Pembentukan Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terbentuk antara atom-atom nonlogam, yaitu
antaratom dengan perbedaan elektronegativitas (ΔEN) kecil
(ΔEN < 1,7).
a. Pembentukan Ikatan pada Molekul Cl2
17Cl = 2, 8, 7, (nonlogam dengan elektronegativitas = 3,0)
Agar stabil (mencapai konfigurasi 2, 8, 8), dua atom Cl
masing-masing saling meminjamkan satu elektronnya
untuk dipakai bersama.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi jika suatu atom saling
meminjamkan elektronnya untuk dipakai bersama.
C. Ikatan Kovalen
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Struktur Lewis pembentukan ikatan Cl2.
2 Cl Cl Cl Cl Clatau
c. Pembentukan Ikatan pada Molekul O2
8O = 2, 6, (nonlogam dengan elektronegativitas = 3,5, dan
dapat menerima dua elektron untuk menjadi oktet.
Dalam molekul O2 dikatakan terdapat sebuah ikatan
rangkap dua.
O OatauO + O O O
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Senyawa-senyawa yang berikatan kovalen juga disebut
senyawa kovalen.
Sifat-sifat senyawa kovalen:
Dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Titik leleh dan titik didihnya rendah.
Ada yang larut dalam air dan ada yang tidak larut dalam air.
Larutannya dalam air ada yang dapat menghantarkan arus
listrik dan ada pula yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
2. Penulisan Rumus Kimia Senyawa Kovalen
Unsur yang elektronegativitasnya kecil (elektropositif) dituliskan
di depan, sedangkan unsur yang elektronegativitasnya besar
dituliskan di belakang (dengan beberapa pengecualian).
Untuk penulisan senyawa biner antara unsur nonlogam tertentu
dengan hidrogen yang sudah biasa digunakan, unsur yang
dituliskan di depan sesuai urutan:
Rn, Xe, Kr, B, Si, C, Sb, As, P, N, H, Te, Se, S, At, I, Br, Cl, O, F
Contoh:
NH3 (amonia) bukan H3N (meskipun H lebih elektropositif daripada N)
CH4 (metana) bukan H4C (meskipun H lebih elektropositif daripada C)
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Suatu senyawa mengandung ikatan ion dan ikatan kovalen
dengan persentase tertentu.
Jika persentase ionnya lebih besar daripada persentase
kovalennya, suatu senyawa dikatakan senyawa ion.
Jika persentase kovalennya lebih besar daripada
persentase ionnya, dikatakan senyawa kovalen.
Persentase ion atau kovalen suatu senyawa dapat
diperkirakan dari perbedaan harga elektronegativitas (ΔEN)
unsur-unsur pembentuknya.
3. Hubungan Ikatan Kimia dengan Harga Elektronegativitas
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Unsur (Elektronegativitas)
Unsur (Elektronegativitas) Senyawa ΔEN Golongan
Ikatan
Na (0,9) F (4,0) NaF 3,1 Ion
Ca (1,0) O (3,5) CaO 2,5 Ion
H (2,1) S (2,5) H2S 0,4 Kovalen
N (3,0) H (2,1) NH3 0,9 Kovalen
P (2,1) Cl (3,0) PCl3 0,9 Kovalen
Sn (1,8) Cl (3,0) SnCl2 1,2 Kovalen
Penggolongan ikatan ion dan ikatan kovalen berdasarkan
perbedaan harga elektronegativitas (ΔEN) unsur ditunjukkan
dalam tabel berikut.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
D. Senyawa Polar dan Nonpolar
Senyawa polar merupakan peralihan antara senyawa ion
dengan senyawa kovalen.
Pada molekul nonpolar, titik pusat muatan positif terdapat
di tengah-tengah molekul berimpit dengan titik pusat
muatan negatif sehingga tidak mempunyai momen kutub.
Pada molekul polar, titik pusat muatan positif tidak berimpit
dengan titik pusat muatan negatif sehingga menimbulkan
dipol (dua kutub positif dan negatif).
Pembentukan dipol
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
μ = e x d
Terjadinya dua kutub (dipol) disebabkan karena adanya
perbedaan kekuatan tarik-menarik elektron (elektronegativitas).
Unsur yang mempunyai harga elektronegativitas lebih besar
daripada unsur yang lain akan cenderung membentuk kutub
negatif.
Suatu molekul polar mempunyai momen dipol (μ) yang besarnya
= muatan (e) x jarak (d).
μ = momen dipol dalam Debye
(D), 1 D = 1,602 x 10–29 coulomb meter
(Cm)
e = muatan dalam satuan
elektrostatis
(ses; 4,8024 x 10–24 ses =
1,602 x 10–19 coulomb)
d = jarak antarmuatan dalam
angstrom
(Å, 1 Å = 10–10 m)
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
E. Ikatan Kovalen Koordinat
Ikatan kovalen koordinat (ikatan datif) adalah ikatan yang
terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama
berasal dari salah satu pihak.
Pasangan elektron yang didonorkan dilambangkan tanda
panah ( → )
Syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:
1. Salah satu atom/gugus tidak mempunyai elektron (misalnya H+)
atau kekurangan dua elektron (elektron valensinya hanya 6).
2. Salah satu atom/gugus mempunyai pasangan elektron bebas
(dua elektron bebas).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Contoh ikatan kovalen koordinat terdapat pada NH4+ dan H3O+.
NH
HH
H+
OH
H
HNH
HH
H+
HOH
H
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
F. Ikatan Logam
Logam dapat digambarkan
sebagai kesatuan inti-inti atom
bermuatan positif yang
terbenam dalam awan elektron
valensi bermuatan negatif.
Ikatan logam adalah gaya yang mengumpulkan atom-atom
logam sebagai hasil dari gaya tarik elektrostatis antara inti-
inti atom dengan elektron terluar yang relatif tidak menentu
tempatnya. Adanya elektron valensi yang berpindah-pindah (tidak
menentu tempatnya/delokalisasi) tersebut mengakibatkan
logam dapat menghantarkan arus listrik.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
G. Memprediksi Jenis Ikatan
Untuk memprediksikan jenis ikatan dalam suatu senyawa:
Sangat penting mengetahui letak suatu unsur pembentuk
senyawa dalam tabel periodik unsur untuk mengetahui jenis
unsur logam atau nonlogam.
Perhatikan jenis atom-atom pembentuk ikatannya
Persenyawaan yang melibatkan atom-atom logam
terutama golongan IA dan IIA mengindikasikan jenis
ikatan ion.
Persenyawaan yang hanya melibatkan atom-atom
nonlogam mengindikasikan jenis ikatan kovalen.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7
Atom 11Na : periode 3, golongan IA, dan termasuk unsur logam
dengan elektron valensi 1.
Atom 8O : periode 2, golongan VIA, dan termasuk nonlogam
dengan elektron valensi 6.
Dalam NaOH, terdapat ikatan ion antara Na+ dan OH–, serta
ikatan kovalen antara O dan H.
Contoh:
Jawab:
Tentukan jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa NaOH. (1H,
8O, 11Na)
[Na]+[:O─H]−