66
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. NUTECH PUNDI ARTA merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang manufacturing mandrel.
Melihat adanya kebutuhan akan berbagai produk mandrel dari para rekan
kerja, maka dengan dibekali kemampuan yang dimiliki, membuat pemilik
tergerak untuk merintis sebuah badan usaha dalam rangka memenuhi
kebutuhan tersebut. Untuk mendukung perintisan badan usaha ini, pemilik
merekrut berbagai tenaga profesional dari lingkungan sekitar dimana
perusahaan didirikan.
PT. NUTECH PUNDI ARTA didirikan di Jalan H. Junaidi No. 97 RT.
001 RW. 017, Kemanggisan Pulo, Jakarta, Indonesia pada tanggal 14 Januari
2004 oleh Bapak Abdul Munir, dengan akte pendirian 4448/BH.09-
02/VIII/2008, Notaris Nina Karina, S.H dan pengesahan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-20035
AH.01.01 TAHUN 2008 Tanggal 21 Juli 2008 dan memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP) 02.663.464.2-031.000.
Pada awalnya, PT. NUTECH PUNDI ARTA hanya memiliki beberapa
Customer. Namun berkat usaha dan kerja keras dari pemilik dan para pegawai
yang selalu berkomitmen untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan
mampu memuaskan customer, akhirnya PT. NUTECH PUNDI ARTA mampu
berkembang dan memiliki Customer yang banyak.
67
Dalam menjalankan bisnisnya, PT. NUTECH PUNDI ARTA melakukan
produksi berdasarkan pada pola yang sesuai dengan pesanan Customer.
Customer PT. NUTECH PUNDI ARTA diantaranya adalah PT. IRC INOAC
INDONESIA, PT. INDOKARLO PERKASA, PT. CARVIL ABADI, PT.
HONDA PROSPECT MOTOR, PT. APM ARMADA AUTOPART, dan PT.
MEGA KARYA MANDIRI.
Dengan tekad yang kuat, PT. NUTECH PUNDI ARTA selalu
memberikan pelayanan yang terbaik kepada Customer. “KEPUASAN
CUSTOMER ADALAH TUJUAN KAMI” adalah moto perusahaan untuk tetap
dapat bertahan bersaing dengan para kompetitor.
Saat ini, PT. NUTECH PUNDI ARTA telah memiliki 2 cabang, yaitu
cabang Junaedi, yang disebut dengan plan A dan cabang Kemiri, yang disebut
dengan plan B. Cabang Junaedi memproduksi produk mandrel dan cutting dies,
sedangkan cabang Kemiri memproduksi berbagai jenis busa yang dapat
digunakan sebagai bahan baku helm. Pada penelitian ini, kelompok kami hanya
akan membahas cabang Junaedi, yang memproduksi mandrel.
68
3.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
(Sumber: PT. NUTECH PUNDI ARTA Tahun 2012)
3.1.2.1 Visi Perusahaan
“Kami karyawan dan karyawati PT. NUTECH PUNDI ARTA
berkomitmen untuk mengutamakan kepuasan Customer, dengan
membuat produk yang berkualitas tinggi, harga terjangkau, dan
pengiriman yang tepat waktu.”
3.1.2.2 Misi Perusahaan
a. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer dengan
menjaga kualitas dan harga yang bersaing.
b. Menghasilkan produk yang sesuai dengan pola yang diinginkan
oleh customer dengan cepat, tepat, dan cermat.
69
c. Meningkatkan kinerja karyawan agar lebih kompeten dengan
menciptakan lingkungan kerja yang baik guna mendukung
tercapainya kepuasan customer.
3.1.3 Bidang Usaha
Bidang usaha PT. NUTECH PUNDI ARTA meliputi bidang
manufacturing. Bidang usahanya dimulai dari penerimaan pesanan sampai
pembuatan mandrel sesuai dengan pola yang diinginkan.
3.1.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Secara umum pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-
masing fungsi bisnis adalah sebagai berikut:
1. Direktur
a. Mengambil keputusan yang diperlukan saat itu juga (real time)
b. Mewakili perusahaan dalam hubungannya dengan badan-badan
lainnya di luar perusahaan
c. Menetapkan kebijakan dan tujuan perusahaan serta melakukan
pengawasan dan pengendalian secara umum terhadap seluruh kegiatan
operasional perusahan
d. Mengangkat, meminta pertanggung-jawaban, dan memberhentikan
para manajer
e. Mengontrol dan mendukung kegiatan semua manajer dan
mengevaluasi hasil kerja
2. Manajer Akuntansi dan HRD
a. Mengoordinasikan pengendalian kegiatan akuntansi dan keuangan
serta kepegawaian.
70
b. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan secara berkala
kepada Direktur.
c. Tugas Procuring, antara lain: memperoleh tenaga kerja, membuat job
description, dan mengadakan seleksi terhadap tenaga kerja.
d. Tugas Developing, antara lain: melatih tenaga kerja dan melakukan
penilaian kecakapan kerja.
e. Tugas Mantaining, antara lain: memberi kompensasi dan
memberhentikan tenaga kerja.
3. Manajer Marketing
a. Membina hubungan baik dengan Customer.
b. Menangani keluhan Customer.
4. Manajer Purchasing
a. Mengevaluasi harga
b. Mengevaluasi supplier.
5. Manajer PPIC dan Gudang
a. Menganalisis Laporan Rekap PO yang diberikan oleh Bagian PPIC.
b. Menganalisis Laporan Pengiriman yang diberikan oleh Bagian PPIC.
6. Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
a. Menganalisis desain produk.
b. Menghitung biaya produksi.
c. Membuat Surat Perintah Kerja Sampel dan Surat Perintah Kerja.
d. Melakukan permintaan bahan baku untuk sampel dan untuk produksi.
7. Bagian Accounting
a. Menginput penerimaan dan pengeluaran kas.
b. Menginput laporan kas dan data accounting.
71
c. Mangecek laporan buku kas yang dibuat oleh Bagian Finance.
d. Membuat laporan keuangan dan melakukan perhitungan gaji.
8. HRD Infrastruktur
a. Merawat dan memperbaiki sarana dan prasarana.
b. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh
perusahaan dalam acara yang diadakan.
9. Bagian Finance
a. Mengecek transaksi yang berlangsung.
b. Membuat laporan Purchase Order yang masuk.
c. Menghitung uang makan.
d. Managih ke Customer yang bermasalah.
10. Umum
a. Membersihkan ruangan dan lingkungan kantor.
b. Membersihkan sarana dan prasarana yang ada di kantor.
11. Bagian Marketing
a. Mencari order.
b. Membuat Order sample dan Sales Order.
c. Membuat Surat Penawaran Harga.
12. Administrasi Marketing
a. Mengendalikan dan merapikan dokumen-dokumen.
b. Membantu Marketing dari sisi administrasi.
13. Bagian Purchasing
a. Membeli bahan baku dan bahan tak langsung.
b. Mengambil dan mengirim bahan baku dan bahan tak langsung.
c. Memeriksa bahan baku dan bahan tak langsung yang sudah dibeli.
72
14. Security
a. Mengawasi absensi karyawan.
b. Mengecek kendaraan sebelum mengirim barang.
c. Mengecek surat jalan, barang masuk dan barang keluar.
d. Mengamankan aset-aset perusahaan.
15. Bagian Delivery
a. Mengirim sampel dan pesanan produk.
b. Mengontrol jadwal pengiriman setiap hari.
c. Mengontrol kondisi kendaraan.
d. Mengajukan perbaikan kendaraan.
16. Bagian PPIC
a. Membuat Surat Jalan Sampel dan Surat Jalan.
b. Menerima pesanan.
c. Membuat Laporan Rekap PO dan Laporan Pengiriman.
17. Bagian Gudang
a. Mengeluarkan bahan baku untuk sampel dan untuk produksi.
b. Mengontrol barang keluar dan barang masuk.
18. Bagian Maintenance
a. Melakukan perbaikan terhadap mesin dan alat-alat.
b. Memperbaiki sarana dan prasarana.
19. Bagian Produksi
a. Mengerjakan / memproduksi sampel dan pesanan produk.
b. Menghasilkan produk yang sesuai dengan pesanan Customer.
c. Menjaga mutu dan kualitas produksi.
d. Merawat perlengkapan dan peralatan produksi.
73
3.2 Sistem yang Berjalan
3.2.1 Narasi dari Sistem yang Berjalan
Proses produksi di PT. NUTECH PUNDI ARTA dimulai saat Customer
mengirimkan memo beserta desain produk ke Bagian Marketing melalui email
atau facsimile, untuk dibuatkan permintaan penawaran harga. Kemudian,
Bagian Marketing akan membuat Order Sample (OS), yang berisi nama
produk, jenis produk, jumlah sampel produk yang dipesan, serta jadwal
pengiriman, sebanyak 2 rangkap.
1. Order Sample rangkap ke-1 diarsip
2. Order Sample rangkap ke-2 diberikan kepada Manajer Produksi,
Engineering, dan Maintenance beserta dengan desain produk.
Setelah menerima Order sample rangkap ke-2 beserta desain produk
dari Bagian Marketing, maka Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
akan menganalisis desain produk tersebut dan menghitung estimasi biaya
produksi. Setelah itu, Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance akan
memberikan hasil estimasi biaya produksi tersebut ke Bagian Marketing.
Setelah menerima hasil estimasi biaya produksi dari Manajer Produksi,
Engineering, dan Maintenance, maka Bagian Marketing akan membuat Surat
Penawaran Harga (SPH) untuk sampel berdasarkan pada hasil estimasi biaya
produksi. Surat Penawaran Harga (SPH) untuk sampel tersebut akan dikirimkan
ke Customer melalui email dan dicetak sebanyak 2 rangkap.
1. Surat Penawaran Harga (SPH) untuk sampel rangkap ke-1 diarsip
2. Surat Penawaran Harga (SPH) untuk sampel rangkap ke-2 diberikan
kepada Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
74
Setelah menerima Surat Penawaran Harga (SPH) untuk sampel rangkap
ke-2 dari Bagian Marketing, kemudian Manajer Produksi, Engineering, dan
Maintenance akan menghubungi Bagian Gudang melalui telepon untuk
mengeluarkan bahan baku untuk sampel sesuai dengan rincian yang disebutkan.
Kemudian, Bagian Gudang akan segera menyiapkan dan menyerahkan bahan
baku untuk sampel tersebut kepada Bagian Produksi serta mencatat
pengeluaran bahan baku untuk sampel. Setelah itu, Bagian Gudang akan
memberikan konfirmasi pengeluaran bahan baku untuk sampel kepada Manajer
Produksi, Engineering, dan Maintenance.
Setelah menerima konfirmasi pengeluaran bahan baku untuk sampel
dari Bagian Gudang, maka Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
akan membuat Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel sebanyak 2 rangkap.
1. Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-1 diarsip.
2. Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-2 diberikan
kepada Bagian Produksi.
Setelah menerima bahan baku untuk sampel dari Bagian Gudang dan
Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-2 dari Manajer Produksi,
Engineering, dan Maintenance, maka Bagian Produksi akan melakukan
produksi sampel berdasarkan pada Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel
yang diterima.
Setelah selesai melakukan produksi sampel, maka Bagian Produksi
akan memberikan konfirmasi kepada Bagian PPIC bahwa produksi sampel
telah selesai dilakukan. Kemudian, Bagian PPIC akan membuat Surat Jalan
(SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap. Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak
6 rangkap tersebut akan diberikan kepada Bagian Delivery.
75
Setelah menerima Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap
dari Bagian PPIC, maka Bagian Delivery akan meminta sampel produk sesuai
dengan yang tertera pada Surat Jalan (SJ) untuk sampel kepada Bagian
Produksi. Kemudian, Bagian Delivery akan mengirimkan produk sampel
beserta dengan Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap tersebut ke
Customer.
Setelah menerima produk sampel beserta Surat Jalan (SJ) untuk sampel
sebanyak 6 rangkap dari Bagian Delivery, maka Customer akan
menandatangani Surat Jalan (SJ) untuk sampel tersebut. Kemudian, Surat Jalan
untuk sampel yang telah ditanda-tangani tersebut akan didistribusikan kepada:
1. Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD rangkap ke-1 diberikan ke Bagian
Accounting
2. Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD rangkap ke-2 dan ke-3 diberikan ke
Bagian PPIC
3. Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD rangkap ke-4 dan ke-5 diberikan ke
Customer
4. Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD rangkap ke-6 diberikan ke security.
Apabila Customer setuju dengan sampel berikut penawaran harga yang
diberikan, maka Customer akan mengirimkan Purchase Order (PO).
Setelah menerima Purchase Order (PO) melalui email dari Customer,
maka Bagian PPIC akan memperbanyak Purchase Order (PO) tersebut
sebanyak 2 lembar. Purchase Order (PO) tersebut akan didistribusikan kepada:
1. Purchase Order (PO) – asli diberikan ke Bagian Accounting
2. Purchase Order (PO) – salinan ke-1 diberikan ke Bagian Marketing
3. Purchase Order (PO) – salinan ke-2 diarsip oleh Bagian PPIC.
76
Setelah menerima Purchase Order (PO) – salinan ke-1 dari Bagian
PPIC maka Bagian Marketing akan membuat Sales order (SO) sebanyak 3
rangkap. Sales order (SO) tersebut akan didistribusikan kepada:
1. Sales order (SO) rangkap ke-1 diberikan kepada Manajer Produksi,
Engineering, dan Maintenance
2. Sales order (SO) rangkap ke-2 diarsip oleh Bagian Marketing
3. Sales order (SO) rangkap ke-3 diberikan kepada Bagian PPIC.
Setelah menerima Sales order (SO) rangkap ke-1 dari Bagian
Marketing, maka Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance akan
menghubungi Bagian Gudang melalui telepon untuk mengeluarkan bahan baku
sesuai dengan rincian yang disebutkan. Kemudian, Bagian Gudang akan
menyiapkan dan menyerahkan bahan baku tersebut ke Bagian Produksi serta
mencatat pengeluaran bahan baku dan memberikan konfirmasi pengeluaran
bahan baku kepada Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance.
Setelah menerima konfirmasi pengeluaran bahan baku, maka Manajer
Produksi, Engineering, dan Maintenance akan membuat Surat Perintah Kerja
(SPK) sebanyak 2 rangkap.
1. Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-1 diarsip.
2. Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-2 diberikan kepada Bagian
Produksi.
Setelah menerima bahan baku dari Bagian Gudang serta Surat Perintah
Kerja (SPK) rangkap ke-2 dari Manajer Produksi, Engineering, dan
Maintenance, maka Bagian Produksi akan melakukan produksi berdasarkan
pada Surat Perintah Kerja (SPK) yang diterima.
77
Setelah selesai melakukan produksi, maka Bagian Produksi akan
memberikan konfirmasi kepada Bagian PPIC bahwa produksi telah selesai
dilakukan. Kemudian, Bagian PPIC akan membuat Surat Jalan (SJ) sebanyak 6
rangkap. Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap tersebut akan diberikan kepada
Bagian Delivery.
Setelah menerima Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap dari Bagian
PPIC, maka Bagian Delivery akan meminta produk yang akan dikirim kepada
Bagian Produksi, sesuai dengan yang tertera pada Surat Jalan (SJ). Kemudian,
Bagian Delivery akan mengirimkan produk beserta dengan Surat Jalan (SJ)
sebanyak 6 rangkap tersebut ke Customer.
Setelah menerima produk pesanan beserta Surat Jalan (SJ) untuk
sebanyak 6 rangkap dari Bagian Delivery, maka Customer akan
menandatangani Surat Jalan (SJ) tersebut. Kemudian, Surat Jalan yang telah
ditanda-tangani tersebut akan didistribusikan kepada:
1. Surat Jalan (SJ) TTD rangkap ke-1 diberikan ke Bagian Accounting
2. Surat Jalan (SJ) TTD rangkap ke-2 dan ke-3 diberikan ke Bagian PPIC
3. Surat Jalan (SJ) TTD rangkap ke-4 dan ke-5 diberikan ke Customer
4. Surat Jalan (SJ) TTD rangkap ke-6 diberikan kepada security.
Setiap akhir bulan, Bagian PPIC akan membuat Laporan Rekap PO dan
Laporan Pengiriman yang akan diberikan kepada Manajer PPIC dan Gudang.
78
3.2.2 Rich Picture
Gambar 3.2 Rich Picture proses bisnis yang sedang berjalan
79
3.2.3 Identifikasi Event Table yang Berjalan
Tabel 3.1 Identifikasi Event Table yang Berjalan
No.
Event
Internal Agent Assuming Responsibility
Start When
Activity
1. Membuat Order Sample
Bagian Marketing
Menerima memo beserta desain produk dari Customer
Menerima memo beserta desain produk; membuat Order Sample (OS); memberikan desain produk dan Order Sample rangkap ke-2; mengarsip Order Sample rangkap ke-1
2. Membuat estimasi biaya produksi
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Setelah menerima Order Sample rangkap ke-2 beserta desain produk dari Bagian Marketing
Menerima desain produk dan Order Sample rangkap ke-2, menganalisis desain produk, menghitung estimasi biaya produksi, memberikan hasil estimasi biaya produksi
3. Membuat Surat Penawaran Harga
Bagian Marketing
Setelah menerima hasil estimasi biaya produksi dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Menerima hasil estimasi biaya produksi, membuat Surat Penawaran Harga (SPH), mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) melalui email, mencetak dan memberikan Surat Penawaran Harga (SPH) rangkap ke-2, mengarsip Surat Penawaran Harga (SPH) rangkap ke-1
4. Melakukan permintaan bahan baku untuk sampel
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Setelah menerima Surat Penawaran Harga (SPH) untuk sampel rangkap ke-2 dari Bagian Marketing
Menerima Surat Penawaran Harga (SPH) rangkap ke-2, menghubungi Bagian Gudang untuk mengeluarkan bahan baku untuk sampel
5. Mengeluarkan bahan baku untuk sampel
Bagian Gudang
Setelah menerima permintaan bahan baku untuk sampel dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Menerima permintaan bahan baku untuk sampel, Menyiapkan dan menyerahkan bahan baku untuk sampel ke Bagian Produksi, mencatat pengeluaran bahan baku untuk sampel, memberikan konfirmasi pengeluaran bahan baku untuk sampel.
80
6. Membuat Surat Perintah Kerja Sampel
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Setelah menerima konfirmasi pengeluaran bahan baku untuk sampel dari Bagian Gudang
Menerima konfirmasi pengeluaran bahan baku untuk sampel, membuat Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel sebanyak 2 rangkap, memberikan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-2, mengarsip Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-1
7. Melakukan Produksi Sampel
Bagian Produksi
Setelah menerima bahan baku untuk sampel dari Bagian Gudang dan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-2 dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Menerima bahan baku untuk sampel, menerima Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-2, melakukan produksi untuk sampel
8. Membuat Surat Jalan Sampel
Bagian PPIC Setelah menerima konfirmasi bahwa produksi sampel telah selesai dilakukan
Menerima konfirmasi bahwa produksi sampel telah selesai dilakukan, membuat Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap, memberikan Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap.
9. Mengirim sampel produk
Bagian Delivery
Setelah menerima Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap dari Bagian PPIC
Menerima Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap dari Bagian PPIC, Meminta sampel produk, mengirimkan produk sampel beserta Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap, meminta Customer menanda-tangani Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap, memberikan Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD
10. Menerima pesanan produk
Bagian PPIC Setelah menerima Purchase Order (PO) dari Customer
Menerima PO dari Customer, memperbanyak PO sebanyak 2 lembar, memberikan PO – asli dan PO – salinan ke-1, mengarsip PO – salinan ke-2
81
11. Membuat Sales Order
Bagian Marketing
Setelah menerima Purchase Order (PO) – salinan ke-1 dari Bagian PPIC
Menerima Purchase Order (PO) – salinan ke-1 dari Bagian PPIC, membuat Sales Order (SO) sebanyak 3 rangkap, memberikan Sales Order (SO) rangkap ke-1 dan ke-3, mengarsip Sales Order (SO) rangkap ke-2
12. Melakukan permintaan bahan baku
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Setelah menerima Sales Order (SO) rangkap ke-1 dari Bagian Marketing
Menerima Sales Order (SO) rangkap ke-1, menghubungi Bagian Gudang untuk mengeluarkan bahan baku
13. Mengeluarkan Bahan Baku
Bagian Gudang
Setelah menerima permintaan bahan baku dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Menerima permintaan bahan baku, menyiapkan dan menyerahkan bahan baku ke Bagian Produksi, mencatat pengeluaran bahan baku, mengonfirmasi pengeluaran bahan baku.
14. Membuat Surat Perintah Kerja
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Setelah menerima konfirmasi pengeluaran bahan baku dari Bagian Gudang
Menerima konfirmasi pengeluaran bahan baku, membuat Surat Perintah Kerja (SPK) sebanyak 2 rangkap, memberikan Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-2, mengarsip Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-1
15. Melakukan produksi
Bagian Produksi
Setelah menerima bahan baku dari Bagian Gudang dan Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-2 dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Menerima bahan baku, menerima Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-2, melakukan produksi berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-2, memberikan konfirmsi bahwa produksi telah selesai dilakukan.
16. Membuat Surat Jalan
Bagian PPIC Setelah menerima konfirmasi bahwa produksi telah selesai dilakukan
Menerima konfirmasi bahwa produksi telah selesai dilakukan, membuat Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap, memberikan Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap.
82
17. Mengirim pesanan produk
Bagian Delivery
Setelah menerima Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap dari Bagian PPIC
Menerima Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap dari Bagian PPIC, meminta produk yang akan dikirim sesuai dengan Surat Jalan (SJ), mengirimkan produk beserta Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap ke Customer, meminta Customer menandatangani Surat Jalan (SJ), menerima Surat Jalan (SJ) TTD dari Customer, memberikan Surat Jalan (SJ) TTD
18. Membuat Laporan Rekap PO
Bagian PPIC Akhir bulan Membuat Laporan Rekap PO, mencetak Laporan Rekap PO, memberikan Laporan Rekap PO ke Manajer PPIC dan Gudang
19. Membuat Laporan Pengiriman
Bagian PPIC Akhir bulan Membuat Laporan Pengiriman, mencetak Laporan Pengiriman, memberikan Laporan Pengiriman ke Manajer PPIC dan Gudang
83
3.2.4 Overview Activity Diagram
Gambar 3.3 Overview Activity Diagram
84
3.2.5 Workflow Table
Tabel 3.2 Workflow Table
Actor Activity Membuat Order sample Customer
1.
Mengirimkan memo dan desain produk ke Bagian Marketing
Bagian Marketing
2.
Menerima memo dan desain produk dari Customer
Bagian Marketing
3.
Membuat Order Sample (OS) sebanyak 2 rangkap
Bagian Marketing
4.
Memberikan Order Sample (OS) rangkap ke-2 beserta desain produk ke Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Bagian Marketing 5. Mengarsip Order Sample (OS) rangkap ke-1
Membuat estimasi biaya produksi
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
6.
Menerima Order Sample (OS) rangkap ke-2 beserta desain produk dari Bagian Marketing
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
7.
Menganalisis desain produk
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
8.
Menghitung estimasi biaya produksi
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
9.
Memberikan hasil estimasi biaya produksi ke Bagian Marketing
Membuat Surat Penawaran Harga Bagian Marketing
10.
Menerima hasil estimasi biaya produksi dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Bagian Marketing 11. Membuat Surat Penawaran Harga Bagian Marketing
12.
Mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) untuk sampel ke Customer melalui email
Bagian Marketing
13.
Mencetak Surat Penawaran Harga (SPH) sebanyak 2 rangkap
Bagian Marketing
14.
Mengarsip Surat Penawaran Harga (SPH) untuk sampel rangkap ke-1
Bagian Marketing
15.
Memberikan Surat Penawaran Harga (SPH) untuk sampel rangkap ke-2 ke Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Melakukan permintaan bahan baku untuk sampel
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
16.
Menerima Surat Penawaran Harga (SPH) untuk sampel rangkap ke-2 dari Bagian Marketing
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
17.
Meminta bahan baku untuk sampel ke Bagian Gudang melalui telepon
85
Mengeluarkan bahan baku untuk sampel Bagian Gudang
18.
Menerima permintaan bahan baku untuk sampel dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Bagian Gudang
19.
Menyiapkan dan menyerahkan bahan baku untuk sampel ke Bagian Produksi
Bagian Gudang
20.
Mencatat pengeluaran bahan baku untuk sampel
Bagian Gudang
21.
Memberikan konfirmasi pengeluaran bahan baku untuk sampel ke Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Membuat Surat Perintah Kerja Sampel Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
22.
Menerima konfirmasi pengeluaran bahan baku untuk sampel dari Bagian Gudang
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
23.
Membuat Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel sebanyak 2 rangkap
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
24.
Mengarsip Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-1
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
25.
Memberikan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-2 ke Bagian Produksi
Melakukan Produksi Sampel Bagian Produksi
26.
Menerima bahan baku untuk sampel dari Bagian Gudang
Bagian Produksi
27.
Menerima Surat Perintah Kerja (SPK) untuk sampel rangkap ke-2 dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Bagian Produksi 28. Melakukan produksi sampel Bagian Produksi
29.
Memberikan konfirmasi kepada Bagian PPIC bahwa produksi sampel produk telah selesai dilakukan
Membuat Surat Jalan Sampel Bagian PPIC
30.
Menerima konfirmasi penyelesaian produksi sampel produk dari Bagian Produksi
Bagian PPIC
31.
Membuat Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap
Bagian PPIC
32.
Memberikan Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap ke Bagian Delivery
Mengirim sampel produk Bagian Delivery
33.
Menerima Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap dari Bagian PPIC
Bagian Delivery
34.
Meminta produk sampel sesuai dengan Surat Jalan (SJ) untuk sampel ke Bagian Produksi
Bagian Delivery
35.
Mengirimkan produk sampel beserta Surat Jalan untuk sampel sebanyak 6 rangkap ke Customer
86
Customer
36.
Menerima Surat Jalan (SJ) untuk sampel sebanyak 6 rangkap beserta produk sampel dari Bagian Delivery
Customer
37.
Menandatangani Surat Jalan (SJ) untuk sampel
Customer
38.
Memberikan Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD ke Bagian Delivery
Bagian Delivery
39.
Menerima Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD dari Customer
Bagian Delivery
40.
Memberikan Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD rangkap ke-4 dan ke-5 ke Customer
Customer 41.
Menerima Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD rangkap ke-4 dan ke-5 dari Bagian Delivery
Bagian Delivery
42.
Memberikan Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD rangkap ke-6 ke Security
Bagian Delivery
43.
Memberikan Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD rangkap ke-1 ke Bagian Accounting
Bagian Delivery
44.
Memberikan Surat Jalan (SJ) untuk sampel TTD rangkap ke-2 dan ke-3 ke Bagian PPIC
Menerima pesanan produk Customer
45.
Mengirimkan Purchase Order (PO) melalui email ke Bagian PPIC
Bagian PPIC
46.
Menerima Purchase Order (PO) dari Customer
Bagian PPIC
47.
Memperbanyak Purchase Order (PO) sebanyak 2 lembar
Bagian PPIC
48.
Memberikan Purchase Order (PO) – asli ke Bagian Accounting
Bagian PPIC
49.
Memberikan Purchase Order (PO) – salinan ke-1 ke Bagian Marketing
Bagian PPIC
50.
Mengarsip Purchase Order (PO) – salinan ke-2
Membuat Sales order Bagian Marketing
51.
Menerima Purchase Order (PO) – salinan ke-1 dari Bagian PPIC
Bagian Marketing
52.
Membuat Sales order (SO) sebanyak 3 rangkap
Bagian Marketing
53.
Memberikan Sales order (SO) rangkap ke-1 ke Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Bagian Marketing
54.
Memberikan Sales order (SO) rangkap ke-3 ke Bagian PPIC
Bagian Marketing 55. Mengarsip Sales order (SO) rangkap ke-2 Melakukan permintaan bahan baku Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
56.
Menerima Sales order (SO) rangkap ke-1 dari Bagian Marketing
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
57.
Meminta bahan baku ke Bagian Gudang sesuai dengan Sales order (SO) yang diterima
87
Mengeluarkan Bahan Baku Bagian Gudang
58.
Menerima permintaan pengeluaran bahan baku dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
Bagian Gudang 59. Menyiapkan bahan baku Bagian Gudang 60. Menyerahkan bahan baku ke Bagian Produksi Bagian Gudang 61.
Mencatat pengeluaran bahan baku
Bagian Gudang
62.
Memberikan konfirmasi pengeluaran bahan baku kepada Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance Membuat Surat Perintah Kerja
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
63.
Menerima konfirmasi pengeluaran bahan baku dari Bagian Gudang
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
64.
Membuat Surat Perintah Kerja (SPK) sebanyak 2 rangkap
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
65.
Memberikan Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-2 ke Bagian Produksi
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance
66.
Mengarsip Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-1
Melakukan produksi Bagian Produksi 67.
Menerima bahan baku dari Bagian Gudang
Bagian Produksi
68.
Menerima Surat Perintah Kerja (SPK) rangkap ke-2 dari Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance Bagian Produksi 69. Melakukan produksi
Bagian Produksi
70.
Mengonfirmasi kepada Bagian PPIC bahwa produksi telah selesai dilakukan
Membuat Surat Jalan
Bagian PPIC
71.
Menerima konfirmasi dari Bagian Produksi bahwa produksi telah selesai dilakukan
Bagian PPIC 72.
Membuat Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap
Bagian PPIC
73.
Memberikan Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap ke Bagian Delivery Mengirim pesanan produk
Bagian Delivery
74.
Menerima Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap dari Bagian PPIC
Bagian Delivery
75.
Meminta produk yang akan dikirim sesuai dengan Surat Jalan (SJ) kepada Bagian Produksi
Bagian Delivery
76.
Mengirimkan pesanan produk beserta Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap ke Customer
Customer
77.
Menerima Surat Jalan (SJ) sebanyak 6 rangkap beserta pesanan produk dari Bagian Delivery
Customer 78. Menandatangani Surat Jalan (SJ)
88
Customer
79.
Memberikan Surat Jalan (SJ) TTD sebanyak 6 rangkap ke Bagian Delivery
Bagian Delivery
80.
Menerima Surat Jalan (SJ) TTD sebanyak 6 rangkap dari Customer
Bagian Delivery
81.
Memberikan Surat Jalan (SJ) TTD rangkap ke-4 dan ke-5 ke Customer
Customer
82.
Menerima Surat Jalan (SJ) TTD rangkap ke-4 dan ke-5 dari Bagian Delivery
Bagian Delivery
83.
Memberikan Surat Jalan (SJ) TTD rangkap ke-6 ke Security
Bagian Delivery
84.
Memberikan Surat Jalan (SJ) TTD rangkap ke-1 ke Bagian Accounting
Bagian Delivery
85.
Memberikan Surat Jalan (SJ) TTD rangkap ke-2 dan ke-3 ke Bagian PPIC
Membuat Laporan Rekap PO Bagian PPIC
86.
Setiap akhir bulan, membuat Laporan Rekap PO
Bagian PPIC 87. Mencetak Laporan Rekap PO Bagian PPIC
88.
Memberikan Laporan Rekap PO ke Manajer PPIC dan Gudang
Membuat Laporan Pengiriman Bagian PPIC
89.
Setiap akhir bulan, membuat Laporan Pengiriman
Bagian PPIC 90. Mencetak Laporan Pengiriman Bagian PPIC
91.
Memberikan Laporan Pengiriman ke Manajer PPIC dan Gudang
3.2.6 Formulir dan Laporan pada Sistem yang Berjalan
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pada proses bisnisnya, setiap
perusahaan membutuhkan formulir sebagai input untuk menghasilkan laporan
sebagai output. Formulir yang digunakan pada sistem yang berjalan di PT.
NUTECH PUNDI ARTA adalah:
1. Order sample
Order sample adalah formulir yang dibuat untuk diberikan kepada
Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance. Formulir tersebut
berisikan perincian produk yang dipesan Customer sebagai sampel seperti
nama produk, jumlah produk untuk sampel, dan jadwal pengiriman.
89
2. Surat Penawaran Harga
Surat Penawaran Harga merupakan surat yang berisikan perincian harga
dari pesanan produk Customer, yang meliputi biaya bahan baku, proses,
dan overhead. Surat ini dibuat oleh Bagian Marketing berdasarkan pada
estimasi biaya yang dilakukan oleh Manajer Produksi, Engineering, dan
Maintenance. Surat ini diberikan kepada Customer agar Customer dapat
mengetahui dengan jelas biaya-biaya yang dibutuhkan untuk proses
produksi terhadap pesanan yang dilakukan, serta kepada Manajer Produksi,
Engineering, dan Maintenance sebagai bahan pertimbangan untuk
permintaan bahan baku. Pada Surat Penawaran Harga terdapat nilai nominal
produk yang dijual, yang masih dapat dinegosiasikan kepada Customer
apabila Customer kurang menyetujuinya.
3. Sales order
Sales order adalah formulir yang dibuat oleh Bagian Marketing untuk
diberikan kepada Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance.
Formulir tersebut berisikan perincian produk yang dipesan Customer seperti
nama produk, jumlah, dan jadwal pengiriman.
4. Surat Perintah Kerja
Surat Perintah Kerja merupakan surat yang berisikan nama produk yang
akan diproduksi, jumlah produk yang akan diproduksi, tanggal mulai
produksi, tanggal pengiriman, serta nama Customer yang memesan produk
tersebut. Surat Perintah Kerja dibuat oleh Manajer Produksi, Engineering,
dan Maintenance untuk diberikan kepada Bagian Produksi guna
memerintahkan pelaksanaan produksi sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
90
5. Surat Jalan untuk Sampel
Surat Jalan untuk Sampel merupakan surat yang berisikan sampel
produk yang akan dikirimkan, jumlah sampel yang akan dikirimkan, beserta
lengkap dengan informasi customer. Surat ini dibuat oleh Bagian PPIC
untuk diberikan kepada Customer sebagai bukti atas penerimaan sampel.
6. Surat Jalan
Surat Jalan merupakan surat yang berisikan daftar produk yang akan
dikirimkan, jumlah produk yang akan dikirimkan, beserta lengkap dengan
informasi customer. Surat ini dibuat oleh Bagian PPIC untuk diberikan
kepada Customer sebagai bukti atas penerimaan produk.
3.3 Analisis Temuan Hasil Survei
Berdasarkan survei yang telah penulis lakukan pada PT. NUTECH PUNDI
ARTA, maka ditemukan beberapa masalah yang terjadi di dalam perusahaan
tersebut. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Analisis Temuan Hasil Survei 1
Temuan 1 : Tidak adanya dokumen-dokumen sumber yang berkaitan
dengan proses produksi. Dokumen-dokumen sumber tersebut
meliputi Formulir Ringkasan Perencanaan Biaya Sampel,
Formulir Rincian Perencanaan Biaya Sampel (Per Produk),
Materials Requisition, Formulir Permintaan Bahan Tak
Langsung, Formulir Pengeluaran Bahan Baku, Formulir
Pengeluaran Bahan Tak Langsung, Formulir Produk Jadi,
Formulir Biaya Bahan Tak Langsung, Formulir Biaya Tenaga
Kerja Tak Langsung, Formulir Biaya Overhead Pabrik Lain-
Lain, Formulir Biaya Overhead Pabrik Aktual, Ringkasan Cost
sheet, Rincian Cost sheet (Per Produk), Formulir Varians.
91
Kriteria : Menurut Mulyadi (2001, p78), Hampir semua peristiwa dalam
perusahaan terjadi karena formulir dan memerlukan formulir
untuk merekam terjadinya transaksi.
Menurut Mulyadi (2001, p426), Kartu Harga Pokok Produk
merupakan buku pembantu yang merinci biaya produksi (biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik) yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu, dan
merupakan rincian rekening kontrol barang dalam proses buku
besar. Sebab : Dikarenakan pihak manajemen belum menyadari betapa
pentingnya dokumen-dokumen sumber tersebut.
Akibat : Tidak diketahui secara jelas, jumlah bahan baku yang terpakai
dari proses produksi yang dilakukan untuk setiap pesanan.
Tidak diketahui secara jelas berapa biaya produksi aktual yang
dikeluarkan untuk penyelesaian setiap pesanan.
Tidak diketahui secara jelas, berapa jumlah dari produk jadi
yang diproduksi pada periode tertentu.
Rekomendasi : Membuat dokumen sumber Materials Requisition agar
informasi yang ada menjadi lebih jelas dan terotorisasi.
Membuat dokumen sumber Ringkasan Cost sheet dan Rincian
Cost sheet (Per Produk) agar dapat mengetahui biaya-biaya apa
saja yang dibutuhkan untuk memenuhi produksi dari setiap
pesanan.
Membuat dokumen sumber Formulir Produk Jadi untuk
mengetahui berapa banyak produk yang diproduksi dari setiap
pesanan yang dilakukan.
Tabel 3.4 Analisis Temuan Hasil Survei 2
Temuan 2 : Daftar bahan baku hanya dicatat di dalam Ms. Excel
Kriteria : Menurut Jones dan Rama (2006, p13), Accounting
information system (AIS). A subsystem of a management
information system (MIS) that provides accounting and
financial information as well as other information obtained in
the routine processing of accounting transactions.
92
Yang dapat diartikan sebagai berikut: Sistem informasi
akuntansi (SIA) adalah suatu subsistem dari sistem informasi
manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi
dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari
pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.
Sebab : Perusahaan masih menggunakan Ms. Excel dalam mencatat
bahan baku.
Akibat : Tidak dapat meng-update data pada Master Bahan Baku
dengan mudah, cepat, dan terintegrasi.
Rekomendasi : Dibuat database bahan baku yang terkomputerisasi dan
terintegrasi.
Tabel 3.5 Analisis Temuan Hasil Survei 3
Temuan 3 : Formulir Order sample, Sales order, Surat Jalan untuk Sampel, dan
Surat Perintah Kerja masih dibuat secara manual
Kriteria : Menurut Mulyadi (2001, p76), pemakaian formulir elektronik
merupakan ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang
digunakan untuk menangkap daya yang akan diolah dalam
pengolahan data elektronik. Manfaatnya: tidak pernah kehabisan
formulir, tidak pernah ketinggalan jaman, ketidakefisienan formulir
dapat dihindari, tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang
salah, kecepatan pengisian formulir, penangkapan data dilakukan
sekali, tidak ada data yang mengambang.
Sebab : Dikarenakan pihak manajemen belum menyadari betapa pentingnya
sistem informasi proses produksi yang terkomputerisasi.
Akibat : Adanya risiko kesalahan baik dalam hal pencatatan informasi,
maupun kehilangan dan kerusakan dokumen.
Rekomendasi : Membuat sistem informasi yang terkomputerisasi.
93
Tabel 3.6 Analisis Temuan Hasil Survei 4
Temuan 4 : Formulir tidak bernomor urut cetak. Nomor urut masih ditulis
manual sehingga kurang konsisten dalam penulisannya. Contoh
nomor urut pada formulir Sales Order, dituliskan dengan format
SO/ASP/0912/002/TL dan dengan format SO/ASP/0312/09.
Kriteria : Menurut Mulyadi (2001, p317), Untuk menciptakan praktik yang
sehat, formulir dalam perusahaan harus bernomor urut cetak.
Sebab : Pihak manajemen belum menyadari pentingnya nomor urut dalam
dokumen. Akibat : Perusahaan sulit menelusuri kecurangan yang dapat terjadi, akibat
kemungkinan terjadinya penyalahgunaan dokumen dalam sebuah
transaksi. Rekomendasi : Penggunaan auto generate untuk penomoran dalam setiap formulir
dan memiliki format yang konsisten.
Contoh nomor urut untuk:
NIK: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah nomor urut karyawan.
Digit ke-4 dan ke-5 adalah tanggal lahir. Digit ke-6 dan ke-7 adalah
bulan lahir. Digit ke-8 dan ke-9 adalah tahun lahir. Digit ke-10 dan
ke-11 adalah tanggal masuk. Digit ke-12 dan ke-13 adalah bulan
masuk. Digit ke-14 dan ke-15 adalah tahun masuk. Contoh:
012091169270807
Kode Produk: Digit pertama dan ke-2 adalah “PR”. Digit ke-3, ke-
4, dan ke-5 adalah 3 huruf terdepan dari nama Customer. Digit ke-
6, ke-7, ke-8, dan ke-9 adalah nomor urut produk. Contoh:
PRCAR0001
Kode Customer: Digit pertama adalah “C”. Digit ke-2, ke-3, dan
ke-4 adalah 3 huruf terdepan dari nama Customer. Digit ke-5, ke-6,
ke-7, dan ke-8 adalah nomor urut Customer. Contoh: CMEG0001
Kode BB: Digit pertama dan ke-2 adalah “BB”. Digit ke-3 dan ke-
4 adalah jenis bahan baku, seperti SS=Stainless Siku, AS=AS
Stainless, CS=Cap Stopper. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah
nomor urut bahan baku. Contoh: BBAS001
94
Kode TKL: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah “TKL”. Digit ke-
4, ke-5, dan ke-6 adalah jenis tenaga kerja langsung. Digit ke-7, ke-
8, dan ke-9 adalah nomor urut tenaga kerja langsung. Contoh:
TKLBEN001
Kode BTL: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah “BTL”. Digit ke-
4, ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah nomor urut bahan tak langsung.
Contoh BTL0001
Kode TTL: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah “TTL”. Digit ke-
4, ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah nomor urut tenaga kerja tak
langsung. Contoh TTL0001
Kode OHL: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah “OHL”. Digit ke-
4, ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah nomor urut Overhead pabrik lain-
lain. Contoh OHL0001
Nomor OS: Digit pertama dan ke-2 adalah kode dokumen yaitu
“OS”. Digit ke-3, ke-4 dan ke-5 adalah 3 huruf terdepan dari nama
karyawan. Digit ke-6 dan ke-7 adalah bulan pencatatan transaksi.
Digit ke-8 dan ke-9 adalah tahun pencatatan transaksi. Digit ke-10,
ke-11, dan ke-12 adalah nomor urut Order Sample. Contoh:
OSARM0912001
Nomor PBS: Digit pertama dan ke-2 adalah kode dokumen yaitu
“BS”. Digit ke-3, ke-4 dan ke-5 adalah 3 huruf terdepan dari nama
karyawan. Digit ke-6 dan ke-7 adalah bulan pencatatan transaksi.
Digit ke-8 dan ke-9 adalah tahun pencatatan transaksi. Digit ke-10,
ke-11, dan ke-12 adalah nomor urut Perencanaan Biaya Sampel.
Misal: BSARM0912001
Nomor SPH: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah kode dokumen
yaitu “SPH”. Digit ke-4, ke-5, dan ke-6 adalah 3 huruf terdepan
dari nama karyawan. Digit ke-7 dan ke-8 adalah bulan pencatatan
transaksi. Digit ke-9 dan ke-10 adalah tahun pencatatan transaksi.
Digit ke-11, ke-12, dan ke-13 adalah nomor urut Surat Penawaran
Harga. Contoh: SPHARM1112001
95
Nomor MRS: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah kode dokumen
yaitu “MRS”. Digit ke-4, ke-5, dan ke-6 adalah 3 huruf terdepan
dari nama karyawan. Digit ke-7 dan ke-8 adalah bulan pencatatan
transaksi. Digit ke-9 dan ke-10 adalah tahun pencatatan transaksi.
Digit ke-11, ke-12, dan ke-13 adalah nomor urut Materials
Requisition for Sample. Contoh: MRSARM1112001
Nomor PBBS: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah kode
dokumen yaitu “PBBS”. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3 huruf
terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah bulan
pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun pencatatan
transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor urut
Pengeluaran Bahan Baku Sampel. Contoh: PBBSARM1112001
Nomor SPKS: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah kode
dokumen yaitu “SPKS”. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3 huruf
terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah bulan
pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun pencatatan
transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor urut Surat
Perintah Kerja Sampel. Contoh: SPKSARM1112001
Nomor FPJS: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah kode dokumen
yaitu “PJS”. Digit ke-4, ke-5, dan ke-6 adalah 3 huruf terdepan dari
nama karyawan. Digit ke-7 dan ke-8 adalah bulan pencatatan
transaksi. Digit ke-9 dan ke-10 adalah tahun pencatatan transaksi.
Digit ke-11, ke-12, dan ke-13 adalah nomor urut Formulir Produk
Jadi Sampel. Contoh: PJSARM1112001
Nomor SJS: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah kode dokumen
yaitu “SJS”. Digit ke-4, ke-5, dan ke-6 adalah 3 huruf terdepan dari
nama karyawan. Digit ke-7 dan ke-8 adalah bulan pencatatan
transaksi. Digit ke-9 dan ke-10 adalah tahun pencatatan transaksi.
Digit ke-11, ke-12, dan ke-13 adalah nomor urut Formulir Surat
Jalan Sampel. Contoh: SJSARM1112001
96
Nomor SO: Digit pertama dan ke-2 adalah kode dokumen yaitu
“SO”. Digit ke-3, ke-4 dan ke-5 adalah 3 huruf terdepan dari nama
karyawan. Digit ke-6 dan ke-7 adalah bulan pencatatan transaksi.
Digit ke-8 dan ke-9 adalah tahun pencatatan transaksi. Digit ke-10,
ke-11, dan ke-12 adalah nomor urut Sales Order. Contoh:
SOARM0912001
Nomor EBP: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah kode dokumen
yaitu “EBP”. Digit ke-4, ke-5, dan ke-6 adalah 3 huruf terdepan dari
nama karyawan. Digit ke-7 dan ke-8 adalah bulan pencatatan
transaksi. Digit ke-9 dan ke-10 adalah tahun pencatatan transaksi.
Digit ke-11, ke-12, dan ke-13 adalah nomor urut Formulir Estimasi
Biaya Produksi. Contoh: EBPARM1112001
Nomor MR: Digit pertama dan ke-2 adalah kode dokumen yaitu
“MR”. Digit ke-3, ke-4 dan ke-5 adalah 3 huruf terdepan dari nama
karyawan. Digit ke-6 dan ke-7 adalah bulan pencatatan transaksi.
Digit ke-8 dan ke-9 adalah tahun pencatatan transaksi. Digit ke-10,
ke-11, dan ke-12 adalah nomor urut Materials Requisition. Contoh:
MRARM0912001
Nomor PBB: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah kode dokumen
yaitu “PBB”. Digit ke-4, ke-5, dan ke-6 adalah 3 huruf terdepan dari
nama karyawan. Digit ke-7 dan ke-8 adalah bulan pencatatan
transaksi. Digit ke-9 dan ke-10 adalah tahun pencatatan transaksi.
Digit ke-11, ke-12, dan ke-13 adalah nomor urut Formulir
Pengeluaran Bahan Baku. Contoh: PBBARM1112001
Nomor SPK: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah kode dokumen
yaitu “SPK”. Digit ke-4, ke-5, dan ke-6 adalah 3 huruf terdepan
dari nama karyawan. Digit ke-7 dan ke-8 adalah bulan pencatatan
transaksi. Digit ke-9 dan ke-10 adalah tahun pencatatan transaksi.
Digit ke-11, ke-12, dan ke-13 adalah nomor urut Surat Perintah
Kerja. Contohnya: SPKARM1112001
97
Nomor FPJ: Digit pertama, ke-2, dan ke-3 adalah kode dokumen
yaitu “FPJ”. Digit ke-4, ke-5, dan ke-6 adalah 3 huruf terdepan dari
nama karyawan. Digit ke-7 dan ke-8 adalah bulan pencatatan
transaksi. Digit ke-9 dan ke-10 adalah tahun pencatatan transaksi.
Digit ke-11, ke-12, dan ke-13 adalah nomor urut FPJ. Contoh:
FPJARM1112001
Nomor SJ: Digit pertama dan ke-2 adalah kode dokumen yaitu
“SJ”. Digit ke-3, ke-4 dan ke-5 adalah 3 huruf terdepan dari nama
karyawan. Digit ke-6 dan ke-7 adalah bulan pencatatan transaksi.
Digit ke-8 dan ke-9 adalah tahun pencatatan transaksi. Digit ke-10,
ke-11, dan ke-12 adalah nomor urut Surat Jalan. Contoh:
SJARM0912001
Nomor MBTS: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah
kode dokumen yaitu “MBTS”. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3
huruf terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah
bulan pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun
pencatatan transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor
urut Formulir Permintaan Bahan Tak Langsung Sampel. Contoh:
MBTSARM1112001
Nomor KBTS: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah
kode dokumen yaitu “KBTS”. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3
huruf terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah
bulan pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun
pencatatan transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor
urut Formulir Pengeluaran Bahan Tak Langsung Sampel. Contoh:
KBTSARM1112001
Nomor MBTL: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah
kode dokumen yaitu “MBTL”. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3
huruf terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah
bulan pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun
pencatatan transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor
urut Formulir Permintaan Bahan Tak Langsung. Contoh:
MBTLARM1112001
98
Nomor KBTL: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah kode
dokumen yaitu “KBTL”. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3 huruf
terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah bulan
pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun pencatatan
transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor urut Formulir
Pengeluaran Bahan Tak Langsung. Contoh: KBTLARM1112001
Nomor TBTL: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah
kode dokumen yaitu “TBTL”. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3
huruf terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah
bulan pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun
pencatatan transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor
urut Transaksi Biaya Bahan Tak Langsung. Contohnya:
TBTLARM1112001
Nomor TKTL: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah
kode dokumen yaitu “TKTL”.Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3
huruf terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah
bulan pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun
pencatatan transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor
urut Transaksi Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung. Contoh:
TKTLARM1112001
Nomor TOHL: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah
kode dokumen yaitu “TOHL”. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3
huruf terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah
bulan pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun
pencatatan transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor
urut Transaksi Biaya Overhead Pabrik Lain-Lain. Contoh:
TOHLARM1112001
Nomor BOPA: Digit pertama, ke-2, dan ke-3, dan ke-4 adalah
kode dokumen yaitu “BOPA”. Digit ke-5, ke-6, dan ke-7 adalah 3
huruf terdepan dari nama karyawan. Digit ke-8 dan ke-9 adalah
bulan pencatatan transaksi. Digit ke-10 dan ke-11 adalah tahun
pencatatan transaksi. Digit ke-12, ke-13, dan ke-14 adalah nomor
urut Transaksi BOP Aktual. Contoh: BOPAARM1112001
99
Nomor CS: Digit pertama dan ke-2 adalah kode dokumen yaitu
“CS”. Digit ke-3, ke-4 dan ke-5 adalah 3 huruf terdepan dari nama
karyawan. Digit ke-6 dan ke-7 adalah bulan pencatatan transaksi.
Digit ke-8 dan ke-9 adalah tahun pencatatan transaksi. Digit ke-10,
ke-11, dan ke-12 adalah nomor urut transaksi Cost Sheet. Contoh:
CSARM0912001
Nomor Varians: Digit pertama adalah kode dokumen yaitu “V”.
Digit ke-2, ke-3 dan ke-4 adalah 3 huruf terdepan dari nama
karyawan. Digit ke-5 dan ke-6 adalah bulan pencatatan transaksi.
Digit ke-7 dan ke-8 adalah tahun pencatatan transaksi. Digit ke-9,
ke-10, dan ke-11 adalah nomor urut Varians. Contoh:
VARM0912001
Tabel 3.7 Analisis Temuan Hasil Survei 5
Temuan 5 : Memerlukan waktu yang lama untuk menghitung biaya produksi
dikarenakan belum tersedianya database yang dapat menyimpan
dan mengintegrasikan data yang berhubungan dengan perhitungan
biaya produksi.
Kriteria : Menurut McLeod dan Schell (2007, p128), DBMS is a software
application that stores the structure of the database, the data itself,
relationships among data in the database, and forms and reports
pertaining to the database
Sebab : Belum memiliki tempat penyimpanan data dan sistem komputer
yang terintegrasi.
Akibat : Membutuhkan waktu yang lama dalam memperoleh data, data
yang dibutuhkan menjadi kurang akurat, dan proses perhitungan
biaya produksi menjadi lambat.
Rekomendasi : Membuat suatu aplikasi dan database yang terintegrasi sehingga
dapat membantu perusahaan dalam melakukan perhitungan biaya
produksi secara cepat, tepat, dan akurat.
100
Tabel 3.8 Analisis Temuan Hasil Survei 6
Temuan 6 : Terdapat perangkapan tugas dan wewenang dalam perusahaan
yaitu Manajer Produksi, Engineering, dan Maintenance dalam
membuat estimasi biaya produksi, membuat Surat Perintah Kerja,
dan melakukan permintaan pembelian bahan baku serta Bagian
Marketing dalam membuat Surat Penawaran Harga dan Sales
order Kriteria : Menurut Jones dan Rama (2006, p124), Seggregation of duties
among internal agents is a core concept in designing internal
control activities. Typically, for fraud to occur, employees need
access to assets as well as the ability to conceal the fraud in the
organization’s record. Sebab : Belum adanya rincian job description yang jelas untuk masing-
masing karyawan dalam perusahaan. Akibat : Terdapat risiko kecurangan dalam bagian internal perusahaan
seperti manipulasi data perusahaan.
Rekomendasi : Memisahkan tugas dan wewenang pada beberapa fungsi
perusahaan sehingga lebih terspesialisasi, dengan menerapkan job
description yang jelas.
Tabel 3.9 Analisis Temuan Hasil Survei 7
Temuan 7 : Tidak adanya laporan yang dihasilkan dari proses produksi seperti
laporan penawaran harga, laporan estimasi biaya produksi,
laporan analisis customer, laporan cost sheet, laporan produk jadi,
laporan biaya bahan tak langsung, laporan tenaga kerja tak
langsung, laporan biaya overhead pabrik lain-lain, laporan biaya
overhead pabrik aktual.
Kriteria : Menurut Jones dan Rama (2006, p201), Reports is a formatted
and organized presentation of data. Reports are created and used
as an integral part of business processes. Reporting involves
aggregating, summarizing, and organizing information about
events, agents, and products/services in a variety of ways.
Menurut Mulyadi (2001, p5), Laporan berisi informasi yang
merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk
hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.
101
Sebab : Tidak adanya kebijakan dari manajemen untuk menggunakan
laporan sebagai dasar untuk membuat keputusan.
Akibat : Perusahaan tidak dapat mengambil keputusan karena tidak
terdapat laporan yang memadai yang berisi informasi yang
lengkap dan akurat, guna mendukung dalam proses pengambilan
keputusan.
Rekomendasi : Membuat sistem informasi yang terkomputerisasi, yang dapat
membuat laporan yang dibutuhkan.
Tabel 3.10 Analisis Temuan Hasil Survei 8
Temuan 8 : Atribut yang terdapat pada formulir berjalan tidak digunakan
sebagaimana mestinya. Contohnya dalam Order Sample,
terdapat atribut yang tidak diisi seperti No. PO dan Remarks;
Part No dan Model (pada Order Sample dan Sales Order),
dan No. PO pada Surat Perintah Kerja dan Surat Perintah
Kerja Sampel
Kriteria : Menurut Jones dan Rama (2006, p288), Form. A formatted
document containing blank fields that users can fill in with
data.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p405), Area rancangan
formulir seharusnya diberikan perhatian yang baik oleh tim
perancang sistem karena formulir adalah interface antara
pengguna dan sistem itu sendiri
Sebab : Dikarenakan pihak manajemen belum menyadari betapa
pentingnya perancangan formulir yang tepat dan pentingnya
kelengkapan data atau informasi dari suatu formulir.
Akibat : Penggunaan suatu formulir menjadi tidak efektif, dikarenakan
informasi yang ada pada formulir tidak dituliskan dengan
lengkap.
Rekomendasi : Menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi dan
terintegrasi, yang dapat menghasilkan formulir yang berisi
data yang dibutuhkan serta menghilangkan atribut yang tidak
diperlukan untuk merekam transaksi bisnis yang terkait.
102
3.4 Identifikasi Kebutuhan Informasi
1. Formulir Ringkasan Perencanaan Biaya Sampel
Formulir ini dibuat oleh Manajer Produksi untuk membuat ringkasan biaya
produksi setiap sampel, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk
penentuan penawaran harga kepada Customer.
2. Formulir Rincian Perencanaan Biaya Sampel (Per Produk)
Formulir ini dibuat oleh Manajer Produksi untuk membuat rincian biaya
produksi untuk setiap produk dari pesanan sample, sehingga dapat digunakan
sebagai dasar untuk penentuan penawaran harga kepada Customer. Dokumen
ini berguna pula sebagai pembanding perencanaan biaya sampel yang
dilakukan (anggaran) terhadap biaya aktual yang terjadi setelah proses produksi
dilakukan.
3. Materials Requisition for Sample
Materials Requisition for Sample dibuat oleh Manajer Produksi, yang
digunakan untuk melakukan permintaan bahan baku untuk proses produksi
sampel. Materials Requisition for Sample berisi informasi mengenai nama
bahan baku, jenis bahan baku, ukuran bahan baku, dan jumlah bahan baku.
4. Formulir Permintaan Bahan Tak Langsung Sampel
Formulir Permintaan Bahan Tak Langsung Sampel dibutuhkan untuk
melakukan permintaan bahan tak langsung yang diperlukan untuk proses
produksi sampel. Formulir ini dibuat oleh Manajer Produksi dan berisi
informasi mengenai nama dan jumlah bahan tak langsung yang dibutuhkan
untuk proses produksi sampel.
103
5. Formulir Pengeluaran Bahan Baku Sampel
Formulir Pengeluaran Bahan Baku Sampel dibutuhkan untuk mencatat data
bahan baku untuk sampel yang dikeluarkan oleh Bagian Gudang terkait dengan
permintaan bahan baku untuk melakukan proses produksi sampel, meliputi
nama, ukuran, dan jumlah bahan baku yang dikeluarkan untuk sampel.
6. Formulir Pengeluaran Bahan Tak Langsung Sampel
Formulir Pengeluaran Bahan Tak Langsung Sampel dibutuhkan untuk
mencatat data bahan tak langsung untuk sampel yang dikeluarkan oleh Bagian
Gudang, terkait dengan permintaan bahan tak langsung untuk melakukan
proses produksi sampel, meliputi nama bahan tak langsung dan jumlah bahan
tak langsung yang dikeluarkan untuk sampel.
7. Formulir Produk Jadi Sampel
Formulir Produk Jadi Sampel dibuat oleh Bagian Produksi, untuk mencatat
produk sampel yang telah diselesaikan seperti nama, jenis, ukuran, dan jumlah
sampel produk serta tanggal penyelesaian produksi.
8. Formulir Ringkasan Estimasi Biaya Produksi
Formulir ini dibuat oleh Manajer Produksi untuk membuat ringkasan
anggaran produksi terhadap pesanan yang diterima, sehingga dapat digunakan
sebagai dasar untuk pembanding antara estimasi biaya produksi yang dilakukan
terhadap biaya aktual yang terjadi setelah proses produksi dilakukan.
9. Formulir Rincian Estimasi Biaya Produksi (Per Produk)
Formulir ini dibuat oleh Manajer Produksi untuk merincikan biaya produksi
setiap produk dari pesanan yang diterima. Formulir ini dapat digunakan sebagai
dasar untuk pembanding estimasi biaya produksi yang dilakukan (anggaran)
terhadap biaya aktual yang terjadi setelah proses produksi dilakukan.
104
10. Materials Requisition
Materials Requisition dibuat oleh Manajer Produksi, untuk melakukan
permintaan bahan baku untuk proses produksi pesanan. Materials Requisition
berisi informasi mengenai nama bahan baku, jenis bahan baku, ukuran bahan
baku, dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
11. Formulir Permintaan Bahan Tak Langsung
Formulir Permintaan Bahan Tak Langsung dibutuhkan untuk melakukan
permintaan bahan tak langsung yang diperlukan untuk proses produksi pesanan.
Formulir ini dibuat oleh Manajer Produksi dan berisi informasi mengenai nama
dan jumlah bahan tak langsung yang dibutuhkan untuk proses produksi.
12. Formulir Pengeluaran Bahan Baku
Formulir Pengeluaran Bahan Baku dibutuhkan untuk mencatat data bahan
baku yang dikeluarkan oleh Bagian Gudang terkait dengan permintaan bahan
baku untuk melakukan proses produksi pesanan, meliputi nama bahan baku,
ukuran bahan baku, dan jumlah bahan baku yang dikeluarkan.
13. Formulir Pengeluaran Bahan Tak Langsung
Formulir ini dibutuhkan untuk mencatat data bahan tak langsung yang
dikeluarkan oleh Bagian Gudang, terkait dengan permintaan bahan tak
langsung untuk melakukan proses produksi, meliputi nama bahan tak langsung
dan jumlah bahan tak langsung yang dikeluarkan untuk produksi pesanan.
14. Formulir Produk Jadi
Formulir ini dibuat oleh Bagian Produksi, untuk mencatat produk-produk
yang telah selesai diproduksi. Formulir ini berisi informasi seperti nama, jenis,
ukuran, dan jumlah produk jadi serta tanggal penyelesaian produksi.
105
15. Formulir Biaya Bahan Tak Langsung
Formulir Biaya Bahan Tak Langsung dibuat oleh Manajer Produksi, yang
digunakan untuk mencatat biaya bahan tak langsung yang dikeluarkan untuk
melakukan produksi, meliputi nama bahan tak langsung, jumlah bahan tak
langsung, dan biaya bahan tak langsung.
16. Formulir Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
Formulir ini dibuat oleh Manajer Produksi, yang digunakan untuk mencatat
biaya tenaga kerja tak langsung yang dikeluarkan untuk melakukan produksi,
meliputi nama tenaga kerja tak langsung, lama waktu penyelesaian dalam
pengerjaan produksi produk, dan biaya tenaga kerja tak langsung.
17. Formulir Biaya Overhead Pabrik Lain-Lain
Formulir ini dibuat oleh Manajer Produksi yang digunakan untuk mencatat
biaya overhead pabrik lain-lain yang dikeluarkan untuk melakukan produksi,
meliputi nama overhead pabrik lain-lain, lama waktu penyelesaian dalam
pengerjaan produksi produk, dan biaya overhead pabrik lain-lain.
18. Formulir Biaya Overhead Pabrik Aktual
Formulir Biaya Overhead Pabrik Aktual dibuat oleh Bagian Accounting,
yang digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik aktual yang dikeluarkan
untuk melakukan produksi, meliputi biaya bahan tak langsung, biaya tenaga
kerja tak langsung, dan biaya overhead pabrik lain-lain.
19. Ringkasan Cost sheet
Ringkasan Cost sheet dibuat oleh Bagian Accounting, yang digunakan
untuk mencatat biaya-biaya yang dibutuhkan dalam melakukan produksi,
meliputi total biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik anggaran, serta biaya overhead pabrik aktual.
106
20. Rincian Cost sheet (Per Produk)
Formulir ini dibuat oleh Bagian Accounting, yang digunakan untuk
mencatat rincian biaya-biaya yang dibutuhkan dalam melakukan produksi
untuk setiap produk, meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik anggaran, serta biaya overhead pabrik aktual.
21. Formulir Varians
Formulir Varians dibuat oleh Bagian Accounting. Formulir ini digunakan
untuk mencatat total biaya overhead pabrik anggaran dan total biaya overhead
pabrik aktual, serta selisih antara total biaya overhead pabrik anggaran dan total
biaya overhead pabrik aktual (varians) dan keterangan varians tersebut, yang
kemudian diberikan kepada Manajer Produksi sehingga dapat digunakan untuk
melakukan pengambilan keputusan dalam penentuan persentase overhead
pabrik yang dianggarkan terhadap suatu pesanan produk.
22. Laporan Analisis Customer
Laporan analisis Customer digunakan untuk mengetahui jumlah harga
pesanan yang dilakukan oleh Customer selama periode tertentu. Laporan ini
berguna bagi pihak manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan
maupun kebijakan perusahaan, seperti pemberian diskon bagi Customer yang
melakukan pemesanan di atas nilai nominal tertentu.
23. Laporan Penjualan Produk
Laporan ini berisi informasi mengenai data transaksi pemesanan Customer
yang terjadi di dalam proses bisnis perusahaan selama satu bulan. Laporan ini
dibutuhkan oleh manajemen sebagai informasi mengenai transaksi-transaksi
penjualan produk-produk selama satu bulan.
107
24. Laporan Estimasi Biaya Produksi
Laporan ini berisi informasi mengenai data transaksi estimasi biaya
produksi yang terjadi di dalam proses bisnis perusahaan. Laporan ini
dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai informasi atas estimasi
biaya produksi untuk setiap pesanan Customer dalam satu bulan.
25. Laporan Penawaran Harga
Laporan ini berisi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan sebagai informasi atas penawaran harga untuk setiap produk yang
diberikan kepada Customer berdasarkan pesanan, yang terjadi di dalam proses
bisnis perusahaan selama satu bulan.
26. Laporan Permintaan Bahan Baku Sampel
Laporan ini berisi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan sebagai informasi atas permintaan bahan baku yang dibutuhkan
untuk memproduksi sampel produk, yang terjadi di dalam proses bisnis
perusahaan selama satu bulan.
27. Laporan Permintaan Bahan Baku
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai
informasi atas permintaan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi
produk guna memenuhi pesanan Customer, yang terjadi di dalam proses bisnis
perusahaan selama satu bulan.
28. Laporan Permintaan Bahan Tak Langsung Sampel
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai
informasi atas permintaan bahan tak langsung yang dibutuhkan untuk
memproduksi sampel produk, yang terjadi di dalam proses bisnis perusahaan
selama satu bulan.
108
29. Laporan Permintaan Bahan Tak Langsung
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai
informasi atas permintaan bahan tak langsung yang dibutuhkan untuk
memproduksi produk, guna memenuhi pesanan Customer selama satu bulan.
30. Laporan Pengeluaran Bahan Baku Sampel
Laporan ini berisi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan sebagai informasi atas pengeluaran bahan baku yang dibutuhkan
untuk memproduksi sampel produk selama satu bulan.
31. Laporan Pengeluaran Bahan Baku
Laporan ini berisi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan sebagai informasi atas pengeluaran bahan baku yang dibutuhkan
untuk memproduksi pesanan produk selama satu bulan.
32. Laporan Pengeluaran Bahan Tak Langsung Sampel
Laporan ini berisi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan sebagai informasi atas pengeluaran bahan tak langsung yang
dibutuhkan untuk memproduksi sampel produk selama satu bulan.
33. Laporan Pengeluaran Bahan Tak Langsung
Laporan ini berisi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan sebagai informasi atas pengeluaran bahan tak langsung yang
dibutuhkan untuk memproduksi produk pesanan, yang terjadi di dalam proses
bisnis perusahaan selama satu bulan.
34. Laporan Perintah Kerja Sampel
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai
informasi mengenai perintah kerja untuk memproduksi sampel produk guna
memenuhi permintaan pesanan sampel Customer selama satu bulan.
109
35. Laporan Perintah Kerja
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen sebagai informasi mengenai
perintah kerja untuk memproduksi produk guna memenuhi pesanan Customer,
yang terjadi di dalam proses bisnis perusahaan selama satu bulan.
36. Laporan Produk Jadi Sampel
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai
informasi atas sampel produk jadi yang dihasilkan, yang terjadi di dalam proses
bisnis perusahaan selama satu bulan.
37. Laporan Produk Jadi
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai
informasi atas produk jadi yang dihasilkan, yang terjadi di dalam proses bisnis
perusahaan selama satu bulan.
38. Laporan Biaya Bahan Tak Langsung
Laporan ini berisi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan sebagai informasi atas biaya bahan tak langsung yang dikeluarkan
untuk memenuhi pesanan Customer, selama satu bulan.
39. Laporan Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen sebagai informasi atas biaya
tenaga kerja tak langsung yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan
Customer, yang terjadi di dalam proses bisnis perusahaan selama satu bulan.
40. Laporan Biaya Overhead Pabrik Lain-Lain
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen sebagai informasi atas
transaksi terhadap biaya overhead pabrik lain-lain yang dikeluarkan untuk
memenuhi pesanan Customer, yang terjadi di dalam proses bisnis perusahaan
selama satu bulan.
110
41. Laporan Biaya Overhead Pabrik Aktual
Laporan ini berisi informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen
perusahaan sebagai informasi atas biaya overhead pabrik aktual yang
dikeluarkan untuk memenuhi pesanan Customer, selama satu bulan.
42. Laporan Cost sheet
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen sebagai informasi atas biaya
pesanan yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan Customer yaitu total biaya
bahan baku, total biaya tenaga kerja langsung, total biaya overhead pabrik yang
dianggarkan, serta total biaya overhead pabrik aktual, selama satu bulan.
43. Laporan Varians
Laporan ini dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai
informasi atas varians yaitu selisih antara total biaya overhead pabrik aktual
dengan total biaya overhead pabrik yang dianggarkan, selama satu bulan.
Laporan ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan, yaitu dapat
dijadikan sebagai dasar untuk penentuan persentase overhead pabrik dalam
melakukan estimasi biaya produksi di kemudian hari.