PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tahapan dalam pemberdayaan masyarakat adalah melakukan kajian
potensi dan masalah baik ekonomi, sosial dan lingkungan. Proses kajian
tersebut didalamnya terdapat serangkaian kegiatan yang pada akhirnya
menghasilkan produk akhir proyek/ program yang dibutuhkan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Proyek/ program tersebut disusun dalam
dokumen PJM Pronangkis, yang disusun sebagai bentuk nyata sebagai arah,
strategi, pencapaian sumber daya secara efektif , efisien, berkeadilan dan
berkelanjutan dan terciptanya sinergi dalam masyarakat dalam pembangunan.
Seiring dengan berjalannya waktu, maka PJM Pronangkis tersebut akan
dievaluasi program masyarakat pada tahun-tahun yang berjalan, evaluasi
terhadap ketepatan program apakah sesuai dengan kebutuhan yang
sebelumnya sudah dipetakan dalam Pemetaan Swadaya, sehingga dengan
evaluasi ini dapat diketahui seberapa besar jangkauan pelayanan kepada
masyarakat miskin dari program yang sudah dilaksanakan dan seberapa besar
dapat memberikan kontribusi terhadap penanggulangan kemiskinan.
Revisi yang dilakukan setiap tahun diperlukan untuk menjamin kualitas
bahwa PJM Pronangkis Kelurahan/Desa yang disusun masyakarat (target &
indikator kondisi lokal) dapat selaras dengan target Tujuan Pembangunan
Milenium (Millenium Development Goals disingkat MDG’s) dan Indeks
Pembangunan Manusia yang disingkat IPM (Human Development Index/HDI).
1
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Upaya tersebut merupakan peluang untuk mewujudkan sinergi program dengan
rencana kegiatan penanggulangan kemiskinan di tingkat daerah maupun pusat
menjadi lebih terbuka. Di samping itu, capaian terhadap kegiatan yang
direncanakan dalam PJM Pronangkis menjadi lebih terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan secara tepat.
1.2. WILAYAH ADMINISTRASI DESA
Berdasarkan wilayah administrasi Desa Bligo terbagi atas 1 dusun yaitu
Dusun Bligo. Wilayah Desa Bligo mempunya 8 Rukun Warga (RW) dan 20
Rukun Tetangga (RT), lebih jelas mengenai pembagian wilayah di Desa Bligo
dapat dilihat dalam tabel 1
Tabel 1 Pembagian Wilayah Desa Bligo
No. Dusun Jumlah RW Jumlah RT
1. Bligo 8 20
Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012
Sedangkan dilihat dari batas-batas wilayah administasi Desa Bligo adalah
Sebelah Barat : Desa Tenggulunan, Candi
Sebelah Timur : Desa Wedoroklurak, Klurak
Sebelah Utara : Desa Larangan, Sekardangan
Sebelah Selatan : Desa Candi, Kebonsari, Desa Candi
Lebih jelas mengenai wilayah administrasi Desa Bligo dapat dilihat dalam Peta
2
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
3
PETA ADMINISTRASI DESA BLIGOPETA ADMINISTRASI DESA BLIGO
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
1.3. ALUR SEJARAH DESA
Menurut sejarah lisan (bukan berdasar sumber tertulis), dalam sejarah
desa Bligo menjelaskan bahwa asal mula desa tersebut terkait dengan
banyaknya tanah blonceng (Bligo). Pada waktu itu pertumbuhan penduduk
sangat kurang. Awalnya ada beberapa orang di bagian timur desa yang
membabat (membuka) lahan desa. Salah satu orang tersebut dikenal dengan
nama Mbah Panggreh. Sedangkan bagian tengah desa yang membabat adalah
Mbah Pandansari dan yang di bagian barat yang membabat adalah Mbah Sonto
(Mbah Belimbing). Merekalah yang diyakini masyarakat sebagai Mbaurekso atau
cikal bakal Desa Bligo. Ketiga pembabat tanah desa tersebut sepakat, jika kelak
kemudian hari (bila ada rejane jaman) tanah tersebut akan diberi nama Desa
Bligo. Pada masa – masa awal Desa Bligo dibagi menjadi tiga pedukuhan,
antara lain : Pedukuhan Rawan, Pedukuhan Bligo dan Pedukuhan Bendungan.
Pada saat Pemerintahan Hindia Belanda, pejabat yang ditunjuk/ yang mau
kerjasama antara lain :
Bapak Arjo.
Bapak Brojo.
Bapak Wagino.
Bapak Abdul Muntolip
Pada awal-awal kekuasaan Belanda, tanah sawah di Desa Bligo tidak boleh
dijadikan tanah persawahan. Tanah persawahan tersebut baru diijinkan oleh
penguasa Belanda untuk diolah sebagai tanah sawah sejak ± tahun 1830. Setiap
penggarap sawah mendapatkan ½ Ha, dengan penggarap dikenakan cawisan
(kerja bakti nag gawean) dan apabila penggarap sawah tidak hadir 3x maka
penggarap sawah diganti orang lain. Jumlah penggarap sawah waktu itu
seluruhnya 50 orang, 11 orang penggarap di pedukuhan Rawan, dan 39 orang
mengerjakan di pedukuhan Bligo yang terbagi menjadi 3 tempat, yaitu : Sawah
Wetan (Bligo), Sawah Bligo Selatan, dan Sawah Bligo Barat (Bendungan)
4
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Demikian sejarah / riwayat Desa Bligo ini dibuat dengan sebenarnya, untuk
bahan pertimbangan dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
1.4. KONDISI SOSIAL
Penduduk Desa Bligo hingga tahun 2012 sejumlah 4.934 jiwa dan 1.356
KK. Komposisi penduduk Desa Bligo berdasarkan komposisi penduduk
berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa sejumlah 50.2 % penduduk adalah
penduduk perempuan dan 49.8 % adalah penduduk laki-laki. Tingkat kepadatan
penduduk tertinggi adalah di RW 6 yaitu 200 jiwa/ha. Sedangkan komposisi
penduduk berdasarkan kelompok umur terbesar yaitu 34% penduduk berumur
25 – 30 tahun, dan kelompok umur penduduk terkecil adalah 0,1% penduduk
berumur 10 – 15 tahun. Lebih jelas mengenai komposisi penduduk Desa Bligo
dapat dilihat dalam tabel 2 dan tabel 3.
Tabel 2Komposisi Penduduk, Kepadatan Penduduk, Jumlah KK Desa Bligo
No. DusunLuas
wilayahKomposisi Penduduk Kepadatan
Penduduk (*)Jumlah
KKLaki-laki Perempuan Jumlah %1 Bligo 79.605 2.329 2.483 4.936 100 34 M3 1.356
Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012
*) Luas Wilayah
Tabel 3Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Desa Bligo
No.Kelompok
UmurJumlah Persentase
1 0 0 - 10 583 11,73%2 11 - 20 852 17,15%3 21 - 30 712 14,33%4 31 - 40 1.094 22,62%5 41 - 50 838 16,87%6 51 - 60 890 17,91%
Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012
Ditinjau dari mata pencaharian penduduk Desa Bligo diketahui bahwa
76% penduduk mata pencaharian utama adalah pertanian, 12% penduduk
bermata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil. Mata pencaharian penduduk
5
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
minoritas di Desa Bligo adalah peternak sebanyak 0,5% dari jumlah penduduk.
Lebih jelas mengenai komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian
penduduk dapat dilihat didalam tabel 4.
Tabel 4Komposisi Penduduk Berdasarkan Matapencaharian Desa Bligo
No. Mata Pencaharian Jumlah Persentase1 PNS 85 2,1%2 ABRI 32 0,8%3 SWASTA 1.166 28,5%4 WIRASWASTA/PEDAGANG 474 11,6%5 TANI 39 0,95%6 PERTUKANGAN 134 3,28%7 BURUH TANI 18 0,4%8 PENSIUNAN 46 1,13%9 JASA 49 1,2%10 LAINNYA ( IRT, Pelajar dan
Pengangguran )2.043 50%
Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012
Ditinjau dari tingkat pendidikan Desa Bligo, sejumlah 23% penduduk
adalah lulusan SD, 14% lulusan SMP. Jenjang pendidikan yang paling sedikit di
tempuh oleh penduduk Desa Bligo adalah tingkat pendidikan tinggi (Diploma dan
Sarjana) yaitu sebesar 9,7%. Disamping itu, di Desa Bligo ditemukan sebanyak
12% penduduk masih buta huruf. Lebih jelas mengenai tingkat pendidikan di
Desa Bligo dapat dilihat dalam tabel 5.
Tabel 5Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Desa Bligo
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1 Tidak Sekolah/Buta Huruf 1.055 21,66%2 SD 1.168 23,98%3 SMP 711 14,6%4 SMA 1.446 29,7%5 D1/D2 11 0,22%6 D3 115 2,7%7 S1 468 9,6%8 S2 10 0,21$9 S3 0 0%Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012
6
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
1.5. KONDISI EKONOMI
Kondisi perekonomian Desa Bligo dapat dilihat dari tingkat produktifitas
sumber daya alamnya. Berdasarkan data monografi Desa Bligo diketahui bahwa
tingkat produktifitas tertinggi adalah pertanian padi sebesar 75% dan Palawija
sebesar 24%. Tingkat produktifitas adalah peternakan sebesar 55%. untuk lebih
jelas mengenai tingkat produktifitas di Desa Bligo dapat dilihat dalam Tabel 6.
Tabel 6 Produktifitas Sektor Desa Bligo
No. Produkstifitas Sektor Jumlah Persentase1 Pertanian Padi 50 Ton 25,4%2 Peternakan Bebek 100 Ekor 50,8%3 Peternakan Ayam Kampung 39 Ekor 19,8%4 Peternakan Kambing 8 Ekor 4,06%
Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012
1.6. KONDISI LINGKUNGAN
Komposisi Penggunaan lahan di Desa Bligo diketahui bahwa 15%
merupakan lahan pertanian, 85% penggunaan lahan permukiman. Sedangkan
penggunaan lahan yang paling kecil adalah penggunaan lahan peternakan
sebesar 0,01%. Lebih jelas mengenai komposisi penggunaan lahan di Desa
Bligo dapat dilihat dalam Tabel 7
Tabel 7Penggunaan Lahan Desa Bligo
No. Penggunaan Lahan Luas Persentase1 Lahan Pertanian 10 Ha 15%2 Lahan Pemukiman 18 Ha 85%3 Lahan Peternakan 0,01 Ha 0,01%
Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012
Ditinjau dari persebaran sarana dan prasarana desa diketahui bahwa
sarana pendidikan Desa Bligo terdapat 1 Taman Kanak-kanan (TK), 1 Sekolah
Dasar (SD), dan 2 Taman Pendidikan Al – Qur’an (TPQ). Sarana Kesehatan
7
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
yang terdapat di Desa Bligo, diketahui 4 Posyandu Balita dan 3 Posyandu
Lansia. Lebih jelas mengenai persebaran sarana di Desa Bligo dapat dilihat
dalam Tabel 8.
Tabel 8Sebaran Sarana Pendidikan dan Sarana Kesehatan Desa Bligo
No. Jenis Sarana Pendidikan Lokasi Jumlah1 TK (Taman Kanak-Kanak) RT.10 RW.04 12 SD (Sekolah Dasar) RT.10 RW.04 13 TPQ (Taman Pendidikan Al-
Qur’an)RT.08 RW.03 dan RT.17 RW.07
2
4
Posyandu Balita
Pos I RW.IPos II RW. II & IIIPos III RW.IV, V & VIIPos IV RW. VI
4
5Posyandu Lansia
Pos I RW.III, IV, V, VIIPos II RW. I & IIPos III RW.VII
3
Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012
Kondisi prasarana jalan di Desa Bligo diketahui bahwa 20 Km merupakan
jalan Propinsi, 3 Km jalan kabupaten dan 2 Km jalan lingkungan. Kondisi jalan
Propinsi dan jalan Kabupaten secara umum baik dengan perkerasan aspal
hotmix. Dan, kondisi jalan lingkungan di Desa Bligo secara umum baik dimana
1,5 Km jalan Aspal, 3 Km adalah jalan Paving. Untuk lebih jelas mengenai
kondisi jalan di Desa Bligo dapat dilihat dalam tabel 9.
Tabel 9Sebaran Jaringan Jalan Desa Bligo
No. Jenis jalan Panjang (Km) Kondisi1 Jalan Propinsi 20 Km Baik2 Jalan Kabupaten 3 Km Baik3 Jalan Lingkungan 2 Km Baik4 Jalan Paving 3 Km Baik
Sumber: Data Monografi Desa Bligo, 2012
Desa Bligo secara umum sudah dilayani oleh listrik PLN. Permasalahan
terkait dengan penerangan Desa Bligo adalah seringnya terjadi pemadaman
listrik bergilir yang menyebabkan terganggunya proses produksi.
8
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Desa Bligo secara geografis tidak termasuk dalam wilayah rawan
bencana longsor. Tidak ada kejadian longsor yang terjadi di Desa Bligo
sepanjang waktu. Untuk itu tidak ada satupun kasus yang mengenai bencana
longsor di Desa Bligo
ANALISA HASIL PEMETAAN SWADAYA DESA BLIGO TAHUN 2012
Dalam siklus PNPM Mandiri Perkotaan, PJM Pronangkis adalah tahapan
paling penting dalam rangka mempercepat terwujudnya upaya penanggulangan
kemiskinan secara nyata di desa dan kelurahan. PNPM MANDIRI PERKOTAAN
menyadari sepenuhnya bahwa proses belajar masyarakat dapat maksimal
apabila selalu ada tahapan untuk berkaca dari masa silam dan kemudian
bergegas memperbaikinya. PJM Pronangkis desa/kelurahan pada tahapan
pendampingan PNPM MANDIRI PERKOTAAN ini difokuskan pada upaya
mengatasi 8(delapan) agenda dasar (kesehatan, penyakit menular, kesehatan
ibu, kematian anak, pendidikan, penguatan ekonomi dan mengatasi kelaparan,
gender dan kesetaraan perempuan, menjalin mitra dalam upaya menangkis
kemiskinan).
Langkah perbaikan PJM Pronangkis diperlukan kajian permasalahan
terkait dengan 9 (sembilan) agenda dasar yang akan diuraikan sebagai berikut:
1.7. SEBARAN DAN JUMLAH KELUARGA MISKIN
Kriteria kemiskinan yang ditetapkan di Desa Bligo adalah
Pekerjaan tidak tetap.
Rumah rurang layak huni
Tidak punya tempat tinggal tetap.
Penghasilan dibawah UMR atau 900 Ribu /Bulan
Makan seadanya atau kurang dari 3 x sehari.
Tidak punya MCK.
9
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Tidak mampu menyekolahkan anak.
Tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari – hari.
A. Kondisi Tempat Tinggal :1. Kepemilikan sewa, menumpang/ikut orang lain2. Lantai Plesteran3. Dinding Tembok tanpa plesteran4 Atap Asbes gelombang5. Sumber penerangan Listrik masih menyalur6. Kondisi umum rumah Tidak layak huniB Pemenuhan Air Bersih :1. Sumber air bersih Sumur, membeli atau tidak memiliki sumber air berish sendiri2. Status kebutuhan air bersih Kekurangan/tidak terpenuhi kebutuhan sehari-hariC Sarana buang air besar :1. Jenis sarana buang air besar wc umum, sungaiD Pendidikan :1. Tingkat pendidikan Memiliki anak umur 7-15 tahun tidak bersekolah SD-SMP2. Kemampuan baca tulis Orang tua atau anak berumur > 18 tahun buta huruf
3.Kemampuan membayar SPP atau biaya lainnya
Tidak mampu
E Pemenuhan Kesehatan :1. Pengobatan bila sakit Ke dukun atau diobati sendiri secara tradisional atau hanya ke puskesmas2. Kemapuan berobat -F. Kebutuhan Pangan :1. Frekuwensi makan Kurang dari 3 kali per hari (1-2 kali/hari)2. Kecukupan gizi Kurang terpenuhiG Pendapatan keluarga :1. Tingkat pendapatan KK Kurang dari Rp. 30.000,- per hari2. Sifat pendapatan KK Tidak menentu H Tanggungan1. Jumlah tanggungan Lebih dari 3 orang
2.Hutang / tanggungan biaya hidup
Banyak hutang, biaya hidup tinggi (sekolah,sewa rumah,pengobatan)
I Kepemilkan Aset1. Lahan Tidak punya lahan, lahan tandus (tidak produktif)2. Ternak Tidak punya sapi/kerbau/kambing
10
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Berdasarkan kriteria tersebut maka kondisi kemiskinan yang terjadi di
Desa Bligo diketahui bahwa RW.06 mempunyai tingkat kemiskinan tertinggi yaitu
sebesar 25,6%. Tingkat kemiskinan yang terendah di. Lebih jelas mengenai
kondisi kemiskinan di Desa Bligo dapat dilihat dalam Tabel 10.
Tabel 10Sebaran Kemiskinan Desa Bligo
No. Dusun RW Jumlah (jiwa) Persentase (%)1 BLIGO 1 134 13,6%2 BLIGO 2 111 11,24%3 BLIGO 3 146 14,8%4 BLIGO 4 188 19,04%5 BLIGO 5 114 11,55%6 BLIGO 6 253 25,6%7 BLIGO 7 15 1,5%8 BLIGO 8 26 2,6%
Total 8 187 100 %Sumber: Hasil Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
11
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
1.8 PEMETAAN DESA
Berdasarkan hasil pemetaan desa, maka diperoleh identifikasi persoalan
terkait dengan MDGs yaitu (1) menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, (2)
mencapai pendidikan dasar untuk semua, (3) mendorong kesetaraan jender dan
pemberdayaan perempuan, (4) menurunkan angka kematian BALITA, (5)
meningkatkan kesehatan ibu melahirkan, (6) memerangi penyakit HIV/AIDS,
malaria dan penyakit menular lainnya, (7) meningkatkan kelestarian fungsi
lingkungan hidup, serta (8) mengembangkan kemitraan lokal untuk
pembangunan. lebih jelas mengenai hasil pemetaan desa dapat diuraikan
sebagai berikut.
1.8.1 Kemiskinan dan Kelaparan
Kondisi kemiskinan dan kelaparan di Desa Bligo diindikasikan dengan
kondisi tingkat pendapatan yang diperoleh masyarakat miskin. Berdasarkan
sensus, sebanyak 13 KK penduduk Desa Bligo mempunyai pendapatan sebesar
kurang dari Rp. 400.000/ bulan dan sebanyak 120 KK mempunyai pendapatan
sebesar Rp. 400.000 - 700. 000. berdasarkan hasil sensus ditemukan bahwa
penduduk yang berpenghasilan rendah tersebut sebanyak 48% adalah petani.
Lebih jelas mengenai kondisi kemiskinan dan kelaparan di Desa Bligo dapat
dilihat dalam tabel 11 dan tabel 12.
Tabel 11 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya
Kondisi Kemiskinan dan Kelaparan Desa BligoNo. Pekerjaan Jumlah % Pendapatan Jumlah %1 PNS 1 0,4%
700 rb – 1 juta 13 5%2 Jasa 1 136 50,4%3 Pertanian 1 0 0,0%4 Jasa 2 102 37,8%
400 rb – 700 rb 125 48%5 Perdagangan 1 18 6,7%6 Perdagangan 2 8 3,0%
< 400 rb 125 48%7 Pertanian 2 5 1,9%
Total 207 6 263 100
Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
13
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Tabel 12Indikasi Persoalan Kemiskinan dan Kelaparan Desa Bligo
Indikasi Persoalan
Masalah hasil kajian
Wilayah dan sebaran Warga miskin
Potensi / sumber daya
RWJumlah warga miskin yang
kena masalah
Kemiskinan dan
Kelaparan
Nilai-nilai luhur masyarakat yang
telah luntur
1 134
Nilai-nilai tradisional, agama, yang masih
berkembang di masyarakat
2 1113 1464 1885 1146 2537 158 26
Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
Untuk lebih jelasnya tingkat pendapatan Desa Bligo Hasil Pemetaan
Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut.
Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
14
0
50
100
150
200
250
Pekerjaan J enisPekerjaan
Pekerjaan Tetap Serabutan Pengangguran Pendapatan Pengeluaran daripendapatan
G rafik Mas alah P endapatan
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
1.8.2 Pendidikan Dasar
Berdasarkan ketentuan Pemerintah RI Pendidikan Dasar adalah
pendidikan 9 (sembilan) tahun atau jenjang pendidikan SD sampai SMP.
Berdasarkan hasil sensus, ditemukan bahwa Penduduk Desa Bligo sebanyak 16
jiwa adalah buta huruf, 1.168 jiwa masih sekolah/lulusan SD, dan 1.446 jiwa
masih sekolah/lulusan SMA. Disamping itu, ditemukan sebanyak 23 jiwa putus
sekolah. Lebih jelas mengenai kondisi tingkat pendidikan di Desa Bligo dapat
dijelaskan dalam tabel 13 dan tabel 14.
Tabel 13 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya
Kondisi Tingkat Pendidikan Desa BligoNo. Tingkat pendidikan Jumlah (jiwa) %1 SD 1.168 29,7%2 SMP 711 18,1%3 SMA 1,446 36,8%4 PT 604 15,4%5 Kursus 0 0%
Total 3.929 Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
Tabel 14Indikasi Persoalan Pendidikan Desa Bligo
Indikasi Persoalan
Masalah hasil kajian
Wilayah dan sebaran Warga miskin
RWJumlah warga
miskin yang kena masalah
Buta Huruf
Persepsi tentang Pendidikan tidak
penting, tidak mampu dan biaya mahal
1 4
2 23 44 75 126 317 158 26
Total 101
15
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Putus Sekolah
Biaya Pendidikan mahal, pergaulan
1 32 23 84 85 36 377 78 6
Total 74
Tidak Sekolah
Biaya pendidikan mahal, persepsi
bahwa Pendidikan tidak
penting
1 82 103 74 25 06 127 58 8
Total 52Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan Desa Bligo Hasil Pemetaan
Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut :
Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
16
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
MasihSekolah
P utusSekolah
Buta huruf*)
Tdksekolah *)
Tamat SD*)
TamatSLTP
TamatSLTA
P T Kursus
Grafik T ing kat P endidikan
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
1.8.2.1 Kesetaraan Gender dan Memberdayaan Perempuan
Dalam perspektif partisipasi perempuan, kondisi warga miskin di Desa
Bligo dapat diindikasikan dengan kondisi tingkat pendapatan dan pendidikan.
Indikator tersebut diperbandingkan dengan kondisi laki-laki. Berdasarkan sensus
untuk masalah pendapatan 51% laki-laki dan 49% perempuan. Lebih jelas
mengenai kondisi tersebut dapat dilihat dalam tabel 15/16
Tabel 15/16 :Rekapitulasi Pemetaan Swadaya
Kondisi Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Perempuan Desa BligoNo. Kondisi Laki-laki % Perempuan % Total1 Pendapatan 208 Jiwa 52% 201 Jiwa 48% 100%2 Pendidikan 287 Jiwa 48% 303 Jiwa 52% 100%
Total 100 100Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
1.8.4 Penyakit Menular dan Kesehatan Secara Umum
Menurut hasil dari pemetaan Swadaya ditemukan masyarakat
miskin yang terserang beberapa penyakit. Penyakit-penyakit gtersebut
yaitu : ISPA 50%, Hepatitis 4%, Polio 4%, Demam Berdarah 29% dan
Campak 13%. Lebih jelas ditampilkan dalam tabel 17/18.
Tabel 17/18 Indikasi Persoalan Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Desa Bligo
Indikasi Persoalan
Masalah hasil kajian
Wilayah dan sebaran Warga miskin
RWJumlah warga
miskin yang kena masalah
Kurang Asupan Gizi
Kondisi ekonomi yang pas-pasan,
tidak mampu memberikan
makanan bergizi dan kurang
pemahaman mengenai gizi
1 312 253 344 385 06 227 178 20
Total 187
18
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
ISPA (TB)Lingkungan yang
tidak sehat
1 02 23 34 45 06 07 08 0
Total 17
HepatitisTidak pernah
Imunisasi
1 02 03 04 05 06 17 08 0
Total 2
Polio
Orang Tua tidak mampu dan pemahaman yang rendah
tentang kesehatan, tidak
imunisasi
1 02 03 04 05 06 77 08 0
Total 7
Demam Berdarah
Lingkungan Kumuh
1 02 03 04 05 06 77 08 0
Total 7
Campak Tidak Imunisasi
1 02 03 04 05 06 77 08 0
Total 7 Sumber: Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
19
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Untuk lebih jelasnya tingkat kesehatan Desa Bligo Hasil Pemetaan
Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut :
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
20
0
50
100
150
200
250
300
s empurna s edang kurang *) TB*) polio*) c ampak*) hepatitis *) DB*)
A s upan giz i (makanan) penyakit yang diderita
G rafik K es ehatan
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
1.8.5 Kesehatan Ibu Hamil dan Reproduksi
Kondisi kesehatan ibu hamil dan kesehatan reproduksi masyarakat
miskin Desa Bligo berdasarkan pemetaan swadaya sebagai berikut ;
Kondisi Berat Badan Kehamilan > BB daripada usia kehamilan 4%, BB
seimbang daripada usia kehamilan 64%, dan >BB daripada usia
kehamilan 32%. Kondisi Pendarahan, tidak pernah pendarahan 91% dan
pernah pendarahan 9%. Infeksi, tidak pernah 56% dan pernah infeksi
44%. Anemia, tidak kekurangan zat besi 56% dan kekurangan anemia
44%. Penyakit yang diderita, TB 33%, Demam berdarah 33% dan Malaria
33%. Lebih detail ditampilkan di tabel 19, 20,21 dan 22
Tabel 19 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya
Kondisi Kesehatan Ibu Hamil da Reproduksi Desa Bligo No. Kesehatan Ibu Hamil dan Reproduksi Jumlah %1 >BB daripada usia kehamilan 4 4%2 BB seimbang daripada usia kehamilan 62 64%3 >BB daripada usia kehamilan 32 32%
TOTAL 98 100%
1 Tidak pernah pendarahan ketika melahirkan 98 91%2 Pernah pendarahan ketika melahirkan 10 9%
TOTAL 108 100%
1 Tidak pernah memiliki penyakit infeksi 88 56%2 Pernah memiliki penyakit infeksi 7 44%
TOTAL 95 100%
1 Tidak kekurangan zat besi (anemia) 84 85%2 Pernah kekurangan zat besi (anemia) 14 15%
TOTAL 98 100%
1 Penyakit TB 1 33%2 Hepatitis 1 33%3 Demam Berdarah 1 33%4 Malaria 0 0%
TOTAL 3 100%Total 100
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
22
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Tabel 20 Indikasi Persoalan Kesehatan Ibu Hamil Desa Bligo 2012
Indikasi Persoalan
Masalah hasil kajian
Wilayah dan sebaran Warga miskin
Potensi / sumber daya
RWJumlah warga miskin yang
kena masalah
Imunisasi tidak lengkap
Pemahaman terhadap
kesehatan Balita kurang
1 15
Bidan, Dokter, Polindes, Relawan
2 113 104 145 56 147 88 10
TOTAL 87
Tidak Imunisasi
Pemahaman tentang
kesehatan Balita kurang
1 1
Bidan, Dokter, Polindes, Relawan
2 03 14 25 06 67 18 1
TOTAL 12
Pemeriksaan Kehamilan 2
Bulan
Biaya pemeriksaan
mahal
1 22
Bidan, Dokter, Polindes, Relawan
2 13 04 15 66 207 08 1
TOTAL 51
Tidak pernah periksa
Biaya pemeriksaan
mahal
1 4
Bidan, Dokter, Polindes, Relawan
2 03 114 145 66 137 108 9
TOTAL 67Dukun
BeranakPemahaman yang kurang
terhadap kesehatan
1 3 Bidan, Dokter, Polindes, Relawan2 0
3 04 2
23
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
5 66 147 28 0
TOTAL 27
Berat Kehamilan<B
B
Keluarga tidak mampu dan pemahaman
tentang kesehatan
1 0
Bidan, Dokter, Polindes, Relawan
2 03 54 145 06 147 08 0
TOTAL 33Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
Tabel 21 Indikasi Persoalan Kesehatan Reproduksi Desa Bligo 2012
Indikasi Persoalan
Masalah hasil kajian
Wilayah dan sebaran Warga
miskin Potensi / sumber daya
RWJumlah warga miskin yang
kena masalah
Pernah pendarahan
Kurang rutinnya pemeriksaan, tidak ada biya pemeriksaan
1 2
Bidan, Dokter
2 13 04 15 16 57 08 0
Pernah punya
penyakit menular
Kurangnya pemahaman kesehatan,
Lingkungan yang kurang sehat
1 2
Bidan, Dokter
2 03 04 25 06 37 08 0
Anemia Kurang asupan makan yang
bergizi, keturunan
1 5 Bidan, Dokter, Toko obat2 0
3 24 35 16 57 1
24
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
8 1
TB
Kebiasaan membakar sampah,
keturunan
1 0
Bidan, Dokter
2 03 04 05 06 17 08 0
HepatitisPola makan yang
kurang baik
1 0
Bidan, Dokter
2 03 04 05 06 17 08 0
DB
Lingkungan tidak sehat,
kebersihan kurang terjaga
1 0
Bidan, Dokter
2 03 04 05 06 17 08 0
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
Tabel 22 Indikasi Persoalan Kematian Ibu Hamil Desa Bligo 2012
Indikasi Persoalan
Masalah hasil kajian
Wilayah dan sebaran Warga
miskin Potensi / sumber daya
RWJumlah warga miskin yang
kena masalahTidak Ada
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
25
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Untuk lebih jelasnya tingkat kesehatan reproduksi dan kesehatan ibu
hamil Desa Bligo Hasil Pemetaan Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan
dalam Grafik berikut Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
26
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Melakukan imunisasi lengkap Pemeriksaan rutin kehamilan Tempat Pemeriksaan / Konsultasi rutin
Perbandingan berat badan danusia kehamilan
Grafik K es ehatan Ibu H amil
0
20
40
60
80
100
120
Tempat persalinanibu
pernahpendarahan
ketika
Pernahmempunyaipenyakit
Mempunyaikekurangan
zat besi
Penyakit menular yangdiderita
Grafik K es ehatan R eproduks i
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
1.8.6 Kesehatan Balita
Kondisi kesehatan masyarakat miskin Desa Bligo sebagai berikut;
Perbandingan berat badan daripada usia >BB 35%, Seimbang 30%,
dan <BB 35%. Asupan Gizi, Sempurna 32%, sedang 45%, kurang 23%.
Imunisasi, lengkap 80%, tidak lengkap 20%, dan tidak imunisasi 0%.
Mendapatkan Vitamin A, pernah 65%, dan belum 35%. Penyakit yang
diderita, TB 100%, Polio 0%, Campak 0%, Hepatitits 0%, dan DB 0%
Tabel 23 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya
Kondisi Kesehatan Balita / Anak Desa Bligo No. Kesehatan Balita Jumlah %
Perbandingan Berat Badan1 >BB 7 35%2 Seimbang 12 30%3 <BB 7 35%
Total 26 100%Asupan Gizi
1 Sempurna 7 32%2 Sedang 14 45%
Kurang 5 23%Total 26 100%
Imunisasi1 Lengkap 16 80%2 Tidak Lengkap 9 19%3 Tidak Imunisasi 1 1%
Total 26 100%Mendapat Vitamin A
1 Pernah 16 65%2 Belum 10 35%
Total 26 100%Penyakit yang diderita
1 TB 19 100%2 Polio 5 0%
27
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
3 Campak 2 0%4 Hepatitis 0 0%5 DB 0 0%
Total 26 100%Total 130 100
Sumber: Hasil Sensus Pemetaan Swadaya, 2012
Tabel 24Indikasi Persoalan Kematian Anak Desa Bligo
Indikasi Persoalan
Masalah hasil kajian
Wilayah dan sebaran Warga
miskin Potensi / sumber daya
RWJumlah warga miskin yang
kena masalah
Berat badan
lebih kecil daripada
usia
Kurangnya pemahaman
tentang kesehatan
1 0
Adanya Posyandu, Bidan, Dokter
2 13 04 05 06 17 08 0
Asupan Gizi
kurang
Kurangnya pemahaman
tentang kesehatan, ekonomi yang pas
pasan
1 0
Adanya Posyandu, Bidan, Dokter
2 03 04 55 06 07 08 0
Imunisasi tidak
lengkap
Kurangnya pemahaman
tentang kesehatan, ekonomi yang pas
pasan
1 0
Adanya Posyandu, Bidan, Dokter
2 23 14 55 16 07 08 0
Imunisasi tidak
pernah
Kurangnya pemahaman
tentang kesehatan, ekonomi yang pas
pasan
1 1 Adanya Posyandu, Bidan, Dokter2 0
3 04 05 0
28
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
6 37 08 0
Vitamin A tidak perna
Kurangnya pemahaman
tentang kesehatan, ekonomi yang pas
pasan
1 1
Adanya Posyandu, Bidan, Dokter
2 13 04 75 16 37 18 0
TB
Kurangnya pemahaman
tentang kesehatan, ekonomi yang pas pasan, Lingkungan
yang tidak sehat
1 1
Adanya Posyandu, Bidan, Dokter
2 13 04 75 06 07 08 0
Polio
Kurangnya pemahaman
tentang kesehatan, pernah di Imunisasi
1 2
Adanya Posyandu, Bidan, Dokter
2 33 14 75 06 07 08 0
Campak
Kurangnya pemahaman
tentang kesehatan, pernah diimunisasi
1 0
Adanya Posyandu, Bidan, Dokter
2 03 04 25 06 07 08 0
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
Untuk lebih jelasnya tingkat kesehatan balita Desa Bligo Hasil Pemetaan
Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut :
29
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
1.8.7 Kelestarian Lingkungan
A. Kondisi Permukiman
Kondisi pemukiman masyarakat miskin di Desa Bligo sebagai
berikut : Pemukiman tidak layak 94 jiwa, Rumah Ngontrak 37 jiwa, dan
Rumah Numpang 72 jiwa. Lebih jelasnya di tabel 25
Tabel 25Indikasi Persoalan
Kondisi Permukiman Desa Bligo
IndikatorPersoalan
Masalah Hasil KajianLokasi
RWJumlah
Potensi/Sumber
dayaTidak Layak
Warga tidak mampu, Tidak punya biaya, tidak punya lahan
1 232 173 1
30
0
5
10
15
20
Perbandingan beratbadan dengan usia
balita
Asupan gizi(makanan)
melakukan imunisasilengkap pada balita
MendapatkanVitamin A
penyakit yang diderita
Grafik K es ehatan B alita
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Tukang, Kuli,
Swadaya
4 415 06 87 48 0
Total 94
NgontrakWarga tidak mampu, tidak punya tempat tinggal, perantauan
1 15
Tukang, Kuli,
Swadaya
2 33 04 155 46 07 08 0
Total 37
Rumah Numpang
Warga tidak mampu, tidak punya tempat
tinggal
1 15
Tukang, Kuli,
Swadaya
2 43 24 155 56 257 28 4
Total 72Sumber:Hasil Kajian Pemetaan Swadaya 2012
B. Pengelolaan Sampah
Kondisi pengolahan sampah masyarakat miskin di Desa Bligo
sebagai berikut; Sampah dibakar 238 jiwa, dan sampah dibuang ke
sungai 67 jiwa lebih jelasnya di tabel 26.
Tabel 26Rekapitulasi Pemetaan Swadaya
Kondisi Pengelolaan Sampah Desa BligoIndikator
PersoalanMasalah Hasil Kajian
Lokasi RW
Jumlah %
Sampah dibakar
Kebiasaan sejak dulu, kurang pemahaman tentang cara
1 22 9%2 16 7%
31
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
pembuangan sampah yang benar
3 9 4%4 38 16%5 0 0%6 153 64%7 0 0%8 0 0%
Total 238 100%
Sampah dibuang
ke sungai
Kurangnya kesadaran tentang kebersihan lingkungan, tidak punya
tempat sampah, malas membuat tempat sampah
1 0 0%2 2 3%3 0 0%4 3 4%5 0 0%6 62 93%7 0 0%8 0 0%
Total 67 100%Sumber:hasil kajian pemetaan swadaya 2012
C. Pengelolaan Limbah/Sanitasi
Kondisi pengolahan Limbah/sanitasi masyarakat miskin di Desa
Bligo sebagai berikut; Wc Umum 67 jiwa, dan buang air besar di sungai
309 jiwa. Lebih jelasnya tabel 27.
Tabel 27 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya
Kondisi Pengelolaan Limbah / Sampah Desa Bligo Indikator
PersoalanMasalah Hasil Kajian
LokasiRW
Jumlah %
Buang air besar di WC
Umum
Pemahaman kesehatan yang baik, tidak mampu membangun
WC pribadi
1 0 0%2 2 3%3 0 0%4 3 4%5 0 0%6 62 93%7 0 0%8 0 0%
Total 67 100%Buang air besar di sungai
Tidak mampu membangun WC pribadi, kebiasaan sejak kecil, kurang pemahaman tentang
kesehatan lingkungan
1 13 3%2 41 24%3 14 4%4 35 16%5 29 8%6 159 42%7 8 1%
32
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
8 10 2%Total 309 100%
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya 2012
D. Pemenuhan Air Bersih
Kondisi pemenuhan air bersih masyarkat miskin di Desa Bligo
sebagi berikut; Menggunakan air sumur 309 jiwa, dan menggunakan
air sungai 10 jiwa. Lebih jelasnya di tabel 28
Tabel 28 Rekapitulasi Pemetaan Swadaya
Kondisi Pemenuhan Air Bersih Desa BligoIndikator
PersoalanMasalah Hasil Kajian
LokasiRW
Jumlah %
Air Sumur Tidak ada sumber air lain yang lebih murah dan mudah didapat
1 55 15%2 22 6%3 21 5%4 30 11%5 56 16%6 112 41%7 20 3%8 20 3%
Total 309 100%
Air sungaiPemahaman pola hidup sehat
yang kurang, tidak punya sumur, tidak mampu beli air
1 0 0%2 0 0%3 0 0%4 4 40%5 0 0%6 6 60%7 0 0%8 0 0%
Total 10 100%Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya 2012
E. Daerah Rawan Bencana
Kondisi daerah bencana di Desa Bligo tidak ada. Untuk lebih
jelasnya di tabel 29
Tabel 29
33
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Rekapitulasi Pemetaan Swadaya Kondisi Daerah Bencana Desa Bligo
No. Jenis Bencana Lokasi Penyebab TIDAK ADA
Sumber: : Hasil Kajian Pemetaan Swadaya 2012
Tabel 30 Indikasi Persoalan Kelestarian Lingkungan Desa Bligo
Indikasi Persoalan
Masalah hasil kajian
Wilayah dan sebaran Warga miskin
Potensi / sumber daya
RWJumlah warga miskin yang
kena masalah
Sampah dibakar
Tidak ada tempat sampah dan
perilaku masalah
1 22
Tanah Desa, Relawan, Lahan
pribadi
2 163 94 385 06 1537 08 0
Sampah dibuang ke
sungai
Tidak ada tempat sampah dan
perilaku masalah
1 02 23 04 35 06 627 08 0
Buang air besar di sungai
Tidak memiliki WC
1 13
Tanah desa, tukang, relawan
2 413 144 355 296 1597 128 14
Sumber:Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
34
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
Untuk lebih jelasnya tingkat masalah lingkungan Desa Bligo Hasil
Pemetaan Swadaya tahun 2012, dapat digambarkan dalam Grafik berikut :
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
35
0
10
20
30
40
50
60
70
Kondisi
Rumah
Tinggal
Kepemilikan
rumah
Penggunaan
air minum
Buang air
besar
Pembuangan
sampah
1 1 2 3 4 5 6 7 J aringan
Listrik
Grafik Mas alah L ing kung an
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
1.8.8 Menjalin Kemitraan Lokal (Antar Desa)
Terkait dengan kemitraan lokal, dalam tahap awal ini, masyarakat
belum menjalin kerjasama dengan pihak luar Desa Bligo. Lebih jelasnya
dalam Tabel 31 dan 32.
Tabel 31Rekapitulasi Pemetaan Swadaya
Kondisi Daerah Bencana Desa BligoNo. Jenis Kemitraan Lokasi Permasalahan
Tidak AdaSumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
Tabel 32Indikasi Persoalan Kemitraan Desa Bligo
Indikasi Persoalan
Masalah hasil kajian
Wilayah dan sebaran Warga
miskin Potensi / sumber daya
RWJumlah warga miskin yang
kena masalah
Tidak Ada
Sumber: Hasil Kajian Pemetaan Swadaya, 2012
37
PJM Pronangkis Desa Bligo Kecamatan Candi 2012
1.9 AKAR MASALAH KEMISIKINAN
Masalah kemiskinan umumnya dan juga di Desa Bligo sangat komplek
dan saling terkait. Satu masalah dengan masalah yang lain saling mengait.
Maslah tersebut meliputi maslah Pendidikan, Sumber Daya Manusia,
Pendapatan, Tidak punya modal usaha, tidak punya jaringan, tidak percaya diri,
lapangan kerja, kesehatan, informasi, mental, perilaku dan sebagainya.
Dalam refleksi kemiskinan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
ditemukan akar masalh yang bersumber pada sikap mental ( kualitas manusia )
baik kualitas manusia yang mengambil kebijakan ( diluar orang miskin ) maupun
dari diri si miskinnya sendiri. Sikap – sikap yang tidak peduli, serakah dan
mementingkan diri sendiri di atas, contoh dari sikap mental yang dipunyai oleh
sebagian pembuat aturan/kebijakan (aturan), selain faktor dari luar juga ada
pengaruh – pengaruh sikap mental dari diri sendiri seperti malas, besar pasak
dari pada tiang, kurang kerja keras dan sebaginya.
Berdasarkan hal diatas ternyata penyebab kemiskinan bukan semata –
mata hanya kurang modal, akan tetapi disebabkan oleh banyak faktor. Di antara
berbagai penyebab kemiskinan, penyebab utama atau sering disebut akar
masalahnya adalah sikap mental ( sikap dan perilaku ) manusia, yang
melunturkan kebersamaan di antara kita, atau merenggangnya solidaritas
sosial. Solidaritas sosial dengan landasan nilai – nilai keadilan, kesetaraan dan
kejujuran, ini sering disebut sebagai modal sosial dalam masyarakat, modal
untuk dapat dipercaya oleh fihak lain, bagi pemimpin juga sebagai modal untuk
dapat dipercaya oleh masyarakatnya.
Jadi kesimpulan akhirnya adalah bahwa akar masalah kemiskinan di Desa
Bligo yaitu lunturnya nilai – nilai kemanusiaan dalam masyarakat.
38
Recommended