8/16/2019 BAB I Mix Design
1/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
BAB I
PERENCANAAN CAMPURAN BETON
(MIX DESIGN)
A. PENDAHULUAN
Beton, sejak dulu dikenal sebagai material dengan kekuatan tekan yang
memadai, mudah dibentuk, mudah diproduksi secara lokal, relatif kaku, dan
ekonomis. Tapi di sisi lain, beton juga menunjukkan banyak keterbatasan baik
dalam proses produksi maupun sifat-sifat mekaniknya, sehingga beton pada
umumnya hanya digunakan untuk konstruksi dengan ukuran kecil dan menengah.
Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu, diperoleh dengan
membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentu dari semen, pasir,
koral atau agregat lainnya, dan air untuk membuat campuran tersebut menjadi
keras dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan.
Semen bereaksi secara kimiawi untuk mengikat partikel agregat tersebut menjadi
suatu masa yang padat (Winter, ilson, !""#$.
%dapun kelebihan beton adalah mudah dicetak, ekonomis, tahan lama,
effisien, dapat diproduksi ditempat, mempunyai estetika, dan mempunyai kuat
desak yang tinggi. Sedangkan kekurangannya adalah kekuatan regang rendah,
keliatan rendah, &olumenya tidak stabil, kekuatan rendah dibanding beratnya dan
mempunyai tarik desak yang rendah.
Tujuan utama mempelajari sifat-sifat dari beton adalah untuk perencanaan
dari campuran (mi' design$, yaitu pemilihan dari bahan-bahan beton yang
memadai serta menentukan kuantitas masing-masing bahan untuk menghasilkan beton yang seekonomis mungkin. %pabila tidak tersedia cukup data yang
menunjukkan bahwa suatu campuran beton tertentu yang diharapkan dapat
menghasilkan mutu beton yang disyaratkan dan atau bahwa e&iasi Standart
)encana yang diusulkan benar-benar akan tercapai dalam pelaksanaan yang
sesungguhnya, maka harus diadakan percobaan pendahuluan. Sebagai
persiapannya dianjurkan untuk mengadakan dulu percobaan-percobaan di
laboratorium.
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
2/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
*erencanaan campuran merupakan bagian yang terpenting dari suatu
pelaksanaan struktur beton. Sebelum diadakan perencanaan campuran, semua
bahan dasar dari semen, pasir, kerikil, atau batu pecah, air dan +at adiktif harus
diperiksa terlebih dahulu mutunya.
Suatu campuran beton harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
memenuhi syarat-syarat berikut
!$ ampuran yang seekonomis mungkin .
asalah ekonomi berkaitan dengan suatu pelaksanaan pembuatan
campuran beton. alam pembuatan campuran beton diharapkan mempunyai
ruang pori adukan yang minimum, karena makin minimum ruang porinya
makin sedikit pasta yang dipergunakan, sehingga kebutuhan juga berkurang.
/leh karena itu yang paling menentukan perencanaan campuran beton adalah
bahan atau material.
engan melihat harga semen yang lebih mahal dari pada harga agregat
maka dengan mengurangi kadar semen suatu faktor penting dalam
menurunkan biaya pembuatan beton. 0al ini dilakukan dengan cara memakai
slump yang rendah sesuai dengan batas yang dii+inkan, memakai ukuran butir
maksimum agregat dan bila perlu dipakai bahan admixture. 1euntungan yang
diperoleh dengan menggunakan nilai slump yang rendah yaitu dapat
mengurangi terjadinya penyusutan beton dan panas hidrasi rendah. Tetapi
apabila kadar semen terlalu rendah akan dapat menurunkan kekuatan awal
beton.
2$ ampuran mudah dikerjakan pada saat masih muda (workabilitas$ .
alam desain yang baik campuran harus mudah dikerjakan dalam
dipadatkan sesuai peralatan yang tersedia. 1emampuan penyelesaian akhir harus ditingkatkan sehingga segregasi (pemisahan agregat dengan pasta
semen$ dan bleeding (keluarnya air yang berlebihan$ dapat dikurangi.
1ebutuhan air untuk workabilitas yang minimun dengan menambah mortar
semen sedikit dari pada penambahan banyak air atau agregat halus.
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
3/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
#$ emenuhi kekuatan karakteristik yang dikehendaki dan keawetannya.
3ang dimaksud dengan kekuatan karakteristik adalah kekuatan tekan,
dimana dari sejumlah besar hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan
adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 4 5 saja. *ada
umumnya spesifikasi beton akan memerlukan kekuatan tekan yang minimum.
6ni penting untuk menjaga supaya kebutuhan ini tidak bertentangan satu
dengan yang lain. Spesifikasi ini juga menghendaki bahwa beton harus
persyaratan keawetan yang dikehendaki, seperti perlawanan terhadap
pembekuan dan pencairan atau terhadap serangan bahan kimia pertimbangan
ini selanjutnya memberikan batas penentuan untuk faktor air semen atau
kadar air semen.
Sesuai dengan perkembangan teknologi beton yang demikian pesat,
ternyata kriteria beton mutu tinggi juga selalu berubah sesuai dengan kemajuan
tingkat mutu yang berhasil dicapai. *ada tahun !"47an, beton dengan kuat tekan
#7 *a sudah dikategorikan sebagai beton mutu tinggi. *ada tahun !"87an
hingga awal !"97an, kriterianya lebih la+im menjadi :7 *a. Saat ini, disebut
mutu tinggi untuk kuat tekan diatas 47 *a, dan ;7 *a sebagai beton mutu
sangat tinggi, sedangkan !27 *a bisa dikategorikan sebagai beton bermutu ultra
tinggi (Supartono, !"";$.
eskipun tujuan praktisnya adalah untuk menyatakan kuat tekan beton
berdasarkan hasil uji pada umur 2; hari, namun terdapat pergeseran untuk
menyatakan kekuatan pada umur 48 atau "7 hari dengan alasan bahwa banyak
elemen-elemen struktur yang tidak terbebani selama kurun waktu dua atau tiga
bulan atau lebih. Saat kekuatan yang tinggi tidaklah diperlukan pada umur-umur awal, akan lebih baik untuk tidak menyatakannya hanya untuk mencapai sejumlah
keuntungan misalnya penghematan semen, kemampuan untuk menggunakan
bahan-bahan tambah (admixture$ secara berlebihan dan produk yang lebih
durable.
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam campuran high strength conrete
antara lain
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
4/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
!$ Semen
Semen *ortland (*$ umum pada berbagai tipe (yang memenuhi
spesifikasi standar %ST !47$ dapat digunakan untuk memperoleh
campuran beton dengan kekuatan tekan sampai dengan 47 *a.
8/16/2019 BAB I Mix Design
5/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
lebih baik digunakan untuk memproduksi campuran very high strength
concrete.
engan sebuah rasio faktor air semen yang telah ditentukan, kekuatan
dari campuran beton dapat dinaikkan secara signifikan dengan secara
sederhana mengurangi ukuran maksimum agregat kasar. 0al ini memiliki
efek yang menguntungkan pada kekuatan daerah transisi antar muka.
enurut %itcin, semakin tinggi kekuatan yang ingin dicapai, maka semakin
kecil ukuran agregat kasarnya. ilai kuat tekan sampai dengan 97 *a dapat
diproduksi dengan agregat kasar kualitas bagus dengan ukuran maksimum :7
mm > 24 mm. untuk menghasilkan nilai kuat tekan !77 *a, maka ukuran
maksimum agregat kasar yang harus digunakan adalah !: mm > :7 mm.
Beton-beton komersial dengan nilai kuat tekan lebih dari !24 *a telah
diproduksi menggunakan ukuran agregat maksimum !7 mm > !: mm.
emandang agregat halus, setiap bahan dengan ukuran distribusi
partikelnya memenuhi spesifikasi standar %ST #; layak digunakan untuk
campuran high strength concrete. %itcin merekomendasikan penggunaan
agregat halus dengan modulus kehalusan yang tinggi (kira-kira #,7$ untuk
beberapa alasan berikut ini
a$ ampuran high strength concrete sudah memiliki partikel-partikel kecil
semen dan po++olan dalam jumlah yang bayak, dengan demikian
kehadiran partikel yang sangat kecil pada agregat yang halus tidak
diperlukan untuk mengembangkan workability.
b$ *enggunaan agregat yang lebih kasar akan memerlukan air yang lebih
sedikit untuk memperoleh workability yang sama, dan
c$ Selama proses pencampuran, partikel-partikel yang lebih ksar akanmenghasilkan tegangan geseran yang lebih besar yang membantu untuk
menghindari penggumpalan partikel-partikel semen.
#$ %dmi'ture
1ebutuhan kekuatan yang tinggi dan ukuran agregat yang kecil berarti
bahwa isi dari bahan-bahan pengikat pada campuran beton akan menjadi
tinggi, umumnya di atas :77 kg?m#. 6si bahan-bahan pengikat sebesar 877
kg?m# dan bahkan lebih tinggi telah diselidiki namun tidak diinginkan dengan
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
6/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
alasan tingginya biaya dan susut suhu dan pengeringan yang berlebihan.
=ebih jauh, dengan naiknya proporsi semen dalam beton, memang kekuatan
yang tinggi tercapai, namun dengan susah kekuatan yang tinggi dicapai di
atas sejumlah semen yang tertentu. Sebagaimana dijelaskan di atas, hal ini
mungkin disebabkan karena ketidak-homogenitas-an yang sudah menjadi
sifat pasta semen portland yang telah terhidrasi yang berisi luasan-luasan
kristal kalsium hidroksida yang terdistribusi secara acak dalam fase utama.
=uasan-luasan ini menyatakan daerah-daerah yang lemah yang rentan
terhadap retak mikro karena tegangan tarik.
*ada umumnya, terutama bila berhubungan dengan tuntutan mutu dan
keawetan yang tinggi, ada beberapa faktor utama yang bisa menentukan
keberhasilan pengadaan beton bermutu tinggi, diantaranya adalah
!$ @aktor air semen (fas, w/c $ yang rendah.
@aktor air semen (fas, w/c$ adalah angka yang menunjukan perbandingan
antara berat air dan berat semen. *ada beton mutu tinggi dan sangat tinggi,
pengertian w/c bisa diartikan sebagai water to cementitious ratio, yaitu rasio
berat air terhadap berat total semen dan aditif cementitious, yang umumnya
ditambahkan pada campuran beton mutu tinggi. @aktor air semen yang
rendah, merupakan faktor yang paling menentukan dalam menghasilkan
beton mutu tinggi, dengan tujuan untuk mengurangi seminimal mungkin
porositas beton yang dihasilkan. engan demikian semakin besar &olume
faktor air-semen (fas$ semakin rendah kuat tekan betonnya.
2$ 1ualitas agregat halus (pasir$.
1ualitas agregat halus yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah a$ Berbentuk bulat.
b$ Tekstur halus ( smooth texture$.
c$ odulus kehalusan ( fineness modulus$, menurut hasil penelitian
menunjukan bahwa pasir dengan modulus kehalusan 2,4 s?d #,7 pada
umumnya akan menghasilkan beton mutu tinggi (dengan fas yang
rendah$ yang mempunyai kuat tekan dan workability yang optimal
(=arrard, !""7$.
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
7/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
d$ Bersih.
e$ Aradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama$.
#$ 1ualitas %gregat 1asar (batu pecah?koral$.
1ualitas agregat kasar yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah
a$ *orositas rendah.
ari hasil penelitian menunjukan bahwa porositan rendah akan
menghasilkan suatu adukan yang seragam (uniform$, dalam arti
mempunyai keteraturan atau keseragaman yang baik pada mutu (kuat
tekan$ maupun nilai slumpnya. %kan sangat baik bila bisa digunakan
agregat kasar dengan tingkat penyerapan air (water absorption$ yang
kurang dari ! 5. Bila tidak, hal ini bisa menimbulkan kesulitan dalam
mengontrol kadar air total pada beton segar, dan bisa mengakibatkan
kekurang teraturan (irregularity$ dan de&iasi yang besar pada mutu dan
dan nilai slump beton yang dihasilkan. 1arenanya, sensor kadar air
secara ketat pada setiap group agregat yang akan dipakai merupakan
suatu tahapan yang mutlak perlu dikerjakan.
b$ Bentuk fisik agregat.
ari beberapa penelitian menunjukan bahwa batu pecah dengan bentuk
kubikal dan tajam ternyata menghasilkan mutu beton yang lebih baik
dibandingkan dengan menggunakan kerikil bulat (=arrard, !""7$. 0al ini
tidak lain adalah karena bentuk kubikal dan tajam bisa memberikan daya
lekat mekanik yang lebih baik antara batuan dengan mortar.
c$
8/16/2019 BAB I Mix Design
8/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
:$ *enggunaan admi'ture dan aditif mineral dalam kadar yang tepat.
8/16/2019 BAB I Mix Design
9/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
4$ *rosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton.
8/16/2019 BAB I Mix Design
10/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
digunakan bisa jadi lebih kasar daripada yang diperbolehkan oleh %ST
## (modulus kehalusan butir lebih besar dari #,2$ karena tingginya agregat
halus telah digantikan oleh bahan-bahan perekat (semen$.
2$ ampuran high strength concrete akan memiliki isi bahan-bahan perekat yang
tinggi yang meningkatkan panas hidrasi dan kemungkinan susut yang tinggi
mengawali potensi retak. 1ebanyakan campuran berisi satu atau lebih bahan-
bahan perekat tambahan seperti fly ash (tipe atau @$, ground granulated
blast furnace slag , silica fume, metakaolin atau bahan-bahan po+olanik alami.
#$ ampuran high strength concrete umumnya membutuhkan rasio factor air
semen yang rendah, dimana rasio factor air semen berada pada rentangan 7,2#
sampai dengan 7,#4. @aktor air semen yang rendah ini hanya dapat dicapai
dengan admixture ( superplasticizer $ dalam jumlah dan dosis yang besar,
menyesuaikan antara tipe @ atau A berdasarkan %ST :":. 'dmixture
pengurang air tipe % juga dapat digunakan sebagai kombinasinya.
:$ 6si total dari bahan-bahan perekat umumnya sekitar 977 lb?yd# (:!4 kg?m#$
namun tidak boleh lebih dari !!77 lb?yd# (847 kg?m#$.
4$ *emakaian air entrainment pada high strength concrete akan menurunkan
potensial kekuatan secara besar.
*erhatian yang lebih dan e&aluasi akan diperlukan bila spesifikasi
pekerjaan mengatur batas-batas sifat beton seperti rangkak, susut dan modulus
elastisitas. %hli teknik mungkin mengatur batas-batas sifat tersebut untuk desain
strukturnya. *enelitian-penelitian saat ini mungkin tidak memberikan panduan
yang diperlukan tentang hubungan empiris dari sifat-sifat tersebut dari pengujian-
pengujian trandisional dan beberapa dari pengujian tersebut sangat khusus danmahal untuk dilakukan bagi e&aluasi campuran. Berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan teoretis, rangkak dan susut yang lebih kecil, modulus elastisitas
yang lebih tinggi dapat dicapai dengan agregat yang lebih besar dan isi pasta yang
lebih sedikit pada beton. enggunakan ukuran agregat terbesar yang dapat
dicapai dan agregat halus yang digradasi medium sampai dengan kasar dapat
mencapai hal tersebut.
8/16/2019 BAB I Mix Design
11/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
membutuhkan sifat-sifat seperti rangkak, susut dan modulus elastisitas untuk
dikorbankan. %pabila kesulitan ditemui dalam mencapai kuat tekan yang tinggi,
hanya dengan menambahkan bahan-bahan perekat tidak akan menaikkan
kekuatan. @aktor-faktor seperti bahan-bahan pengganggu dalam agregat, pelapis-
pelapis agregat, agregat kasar, muka-muka pecah, tampang dan tekstur, dan
batasan-batasan pengujian bisa jadi menghalangi kuat tekan tinggi dapat tercapai.
*roporsi campuran beton akhir ditentukan dengan batch coba-coba, entah itu di
laboratorium ataupun dengan batch-batch produksi lapangan skala kecil. *roduksi,
transportasi, penempatan dan finishing high strength concrete bisa jadi berbeda
secara signifikan dari prosedur-prosedur yang digunakan pada beton
kon&ensional.
8/16/2019 BAB I Mix Design
12/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
*erencanaan campuran atau perbandingan campuran beton yang lebih
dikenal sebagai Mix esign merupakan suatu proses yang meliputi dua tahap
yang saling berkaitan, yaitu
a. *emilihan terhadap bahan-bahan yang sesuai untuk pembuatan campuran
beton seperti, semen, agregat halus, agregat kasar dan lain-lain.
b. *enentuan jumlah relati&e dari bahan-bahan campuran untuk menghasilkan
beton yang baik.
ara /D adalah cara yang paling sering digunakan di 6ndonesia. alam
penggunaan metode /D ini ada dua anggapan dasar, yaitu
a. udahnya pengerjaan adukan beton tergantung dari jumlah air bebas dan
tidak tergantung dari kadar semen dan faktor air semen.
b. 1ekuatan beton tergantung dari faktor air semen dan tidak tergantung dari
banyaknya air dan kadar semen.
Data Pere#ca#aa#
a. 1uat tekan karakteristik (fEc$ :7 *a (:77 kg?cm2$
b.
8/16/2019 BAB I Mix Design
13/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
e&iasi standar ditetapkan berdasarkan tingkat mutu pengendalian
pelaksanaan pencampuran betonnya, makin baik mutu pelaksanaan makin
kecil nilai de&iasinya.
Gika pelaksana tidak mempunyai data pengalaman
atau mempunyai pengalaman kurang dari !4 buah benda uji, maka nilai
de&iasi standar diambil dari tingkat pengendalian mutu pekerjaan pada
tabel di bawah ini.
Ta*el $.$ Mutu Peker+aa# Diukur De#,a# De(iasi Sta#)ar
Tingkat Pengendalian
Mutu Peke!aan
Standa De"ia#i
(MPa)
emuaskan
Sangat Baik
Baik
ukup
$elek
Tanpa 1endali
2,;
#,4
:,2
4,8
%&0
;,:
Gika pelaksana mempunyai data pengalaman
pembuatan beton serupa minimum #7 buah silinder yang diuji kuat tekan
rata-ratanya pada umur 2; hari, maka jumlah data dikoreksi terhadap nilai
de&iasi standar dengan suatu faktor pengali.
)umus Sd + ,n
& x x# -
−
−∑
imana ' H tegangan untuk benda uji
n H jumlah data
Ta*el $.' -aktor Pe#,ali De(iasi Sta#)ar Bila Data Hasil U+i a#,
Terse)ia "ura#, Dari /0
$umla' Data #7 24 27 !4 !4
akt Pengali !,7 !,7# !,7; !,!8 Tidak boleh
/. Nilai Ta1*a2 Mar,i# M!
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
14/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
ilai tambah margin yang tergantung dari hasil kali de&iasi standar
dimana faktor k tergantung dari banyaknya cacat dan jumlah benda uji.
M + !,8: . Sd
imana H ilai tambah
Sd H Standar e&iasi
k H 1onstanta 1egagalan 4 5 H !,8:
)umus di atas berlaku jika pelaksana mempunyai data pengalaman
pembuatan beton yang diuji kuat tekannya pada umur 2; hari. Gika tidak
mempunyai data pengalaman pembuatan beton atau mempunyai
pengalaman kurang dari !4 benda uji, nilai langsung diambil !2 *a.
*aena tidak mem+un,ai data +engalaman diam-il M = / MPa.
3. "uat Teka# Rata4rata %&cr!
fcr+ fc M
imana fcr H 1ekuatan tekan rata-rata (*a$
fc H 1ekuatan tekan karakteristik (*a$
Maka fc = 40 1 / = 2/ MPa
5. Me#etapka# 6e#is Se1e#
enurut S66 77#-;! Semen *ortland dibagi menjadi lima jenis
Genis 6 Semen untuk penggunaan umum, tidak memerlukan
persyaratan khusus
Genis 66 Semen untuk beton tahan sulfat dan mempunyai panas hidrasi
sedang
Genis 666 Semen untuk beton dengan kekuatan awal tinggi (cepat
mengeras$
Genis 6I Semen untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah
Genis I Semen untuk beton yang sangat tahan terhadap sulfat
Semen ,ang digunakan adala' Semen Ge#ik (Ti+e I).
7. 6e#is A,re,at
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
15/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
Tentukan jenis agregat kasar dan agregat halus. %dapun jenis agregat
dibedakan menjadi dua yaitu agregat alami (tak dipecah$ dan batu pecah.
$eni# +a#i ,ang digunakan adala' !eni# alami& dan keikil ,ang
digunakan adala' !eni# -atu +eca'.
8. -aktor Air Se1e#
@aktor air semen rencana diperoleh dari tiga cara, yaitu
(ara 0ertama
1rafik . 0ubungan @%S dan 1uat Tekan Silinder Beton
3ntuk fc = 2/ MPa dan 3mu / 'ai dan !eni# #emen Ti+e I maka
fakt ai #emen dida+at #e-e#a 0&50.
(ara 2edua
Tentukan nilai kuat tekan pada umur 2; hari dengan
menggunakan Tabel !.#, sesuai dengan semen dan agregat yang akan
dipakai.
=ihat Arafik !.2 untuk benda uji berbentuk kubus.
KELOMPOK X
/ 2ari
8 2ari
'9 2ari
:$ 2ari
:#
0,30
8/16/2019 BAB I Mix Design
16/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
Tarik garis tegak lurus ke atas melalui faktor air semen 7,4
sampai memotong kur&a kuat tekan yang ditentukan pada sub butir 2
di atas.
Tarik garis mendatar melalui nilai kuat tekan yang ditargetkan
sampai memotong kur&a yang ditentukan pada sub butir # di atas.
Tarik garis tegak lurus ke bawah melalui titik potong tersebut
untuk mendapatkan faktor air semen yang diperlukan.
Ta*el $./ Perkiraa# "uat Teka# Beto# MPa! De#,a# -AS 0;5
$eni# Semen
$eni# 6gegat
*a#a
*uat Tekan (MPa) Pada 3mu
5 7ai
% 7ai
/ 7ai 8 7ai
Semen *ortland
(Tipe 6, 66, 666$
%lami !9 2# ## :7
Batu *ecah !" 29 5% :4
Semen *ortland
(Tipe 666$
%lami 2! 2; #; ::
Batu *ecah 24 ## :: :;
3ntuk 3mu / 7ai & $eni# Semen Ti+e I dida+at *uat Tekan 5% MPa.
1rafik .-. 0ubungan %ntara 1ekuatan Tekan Beton dan @aktor %ir
Semen untuk umur 2; 0ari dan fc H 42 *a
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
17/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
akt 6i Semen dida+atkan dai gafik untuk 3mu / 7ai dan
*uat Tekan 4% MPa& #e-e#a 0&59.
9. -aktor Air Se1e# Maksi1u1
ilai faktor air semen dengan melihat persyaratan untuk berbagai
pembetonan dan lengkungan khusus, beton yang berhubungan dengan air
tanah mengandung sulfat, dan untuk beton bertulang terendam air. 1etiga
hal tersebut terlihat dari tabel berikut ini.
Ta*el $.3 Pers
8/16/2019 BAB I Mix Design
18/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
%ir Tawar
%ir *ayau
%ir =aut
Semua Tipe 6 > 6I
Tipe 6 J *o+olan(!4-
:7$5 atau S.*.*o+olan
Tipe 66 atau I
Tipe 66 atau I
7,47
7,:4
7,47
7,:4
Ta*el $.7 -aktor Air Se1e# U#tuk Beto# Bertula#, Dala1 Air
*n#enta#i Sulfat (S;5 )
$eni# Semen
6S
Mak#imu
m
Dalam Tana'
S;5 Dalam
6i Tana'
(g
8/16/2019 BAB I Mix Design
19/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
3ntuk -angunan di dalam uangan dan keadaan keliling nn?k#if
dida+atkan nilai fa# mak#imum #e-e#a 0&9.
:. -aktor Air Se1e# a#, Di,u#aka#
ilai faktor air semen yang digunakan adalah nilai terendah dari nilai fas
rencana dan fas maksimum.
Maka fakt ai #emen ,ang digunakan 0&50.
$0. Nilai Slu1p Beto#
ilai slump beton yang akan digunakan untuk memeriksa kekentalan
suatu adukan beton. ilai slump juga dapat ditentukan sebelumnya, tetapi
bila tidak ditentukan nilai slump dapat diperoleh dari Tabel !.9.
Ta*el $.8 Pe#etapa# Nilai Slu1p
N 3aian Slum+ (cm)
Ma@ Min
!
2
#
:
4
inding plat pondasi telapak bertulang
*ondasi telapak tidak bertulang, kaison, dan
konstruksi bawah tanah
Plat& -alk& klm& dan dinding
*engerasan jalan
*embetonan missal
!2,4
",7
2&0
9,4
9,4
4,7
2,4
%&2
4,7
2,4
3ntuk +enggunaan -etn (-alk dan klm) dai ta-el diam-il Nilai Slum+ dengan entang antaa %&2?2 cm.
$$. Ukura# Maksi1u1 A,re,at
*enetapan butir maksimum diperoleh melalui pengayakan, dan tidak
boleh melebihi ketentuan-ketentuan berikut ini
K kali jarak bersih minimum antar tulangan atau berkas baja
tulangan atau tandon prategang atau selongsong.
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
20/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
!?# kali tebal plat
!?4 jarak terkecil antara bidang samping cetakan
8/16/2019 BAB I Mix Design
21/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
1adar semen merupakan jumlah semen yang dibutuhkan per m # beton
sesuai faktor air semen yang didapat dari membagi kadar air bebas
dengan faktor air semen.
ncanaSemen 'ir !aktor
'ir 2ebutuhanncanaemen 2ebutuhanS
)e)e =
#7,7
224=encana 3Semen 2ebutuhan = 947 1g?m#
Maka ke-utu'an #emen encana %20 kg
8/16/2019 BAB I Mix Design
22/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
!. Beton di
dalam ruang bangunan
a. *eadaan keliling nn k#if
b. 1eadaan keliling korosif disebabkan
kondensasi atau uap-uap korosif
2. Beton di luar
ruang bangunan
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik
matahari langsung
b. Terlindung dari hujan dan terik
matahari langsung
#. Beton yang
masuk kedalam tanah
a. engalami keadaan basah dan kering
berganti-ganti
b. endapat pengaruh sulfat alkali dari
tanah atau air tanah
:. Beton yang
kontinu berhubungan dengan air tawar?
payau ? laut
/%2
#24
#24
294
#24
lihat tabel !.!!
lihat tabel !.!7
Dai Ta-el .8 dida+atkan ke-utu'an #emen minimum /%2 kg.
Ta*el $.$0 "a#)u#,a# Se1e# Mi#i1u1 Beto# Bertula#, Dala1 Air
:e'u-ungan
denganTi+e Semen
3kuan 6gegat (mm)
40 /0
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
23/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
%ir Tawar
%ir *ayau
%ir =aut
Semua Tipe 6 > 6I
Tipe 6 J *o+olan(!4-
:7$5 atau S.*.*o+olan
Tipe 66 atau I
Tipe 66 atau I
2;7
#:7
2"7
##7
#77
#;7
##7
#97
Ta*el $.$$ "a#)u#,a# Se1e# Mi#i1u1 U#tuk Beto# a#,
Ber2u*u#,a# De#,a# Air Ta#a2 a#, Me#,a#)u#,
Sul%at
*n#enta#i Sulfat (S;5 )
$eni# Semen
*andungan
Semen Minimum(kg 7,4
7,4 > !,7
!,7 > 2,7
C 2,7
!,7
!,7 > !,"
!," > #,!
#,! > 4,8
C 4,8
7,#
7,# > !,2
!,2 > 2,4
2,4 > 4,7
C 4,7
Tipe 6, dgn atau tanpa
*o+olan(!4-:7$5
Tipe 6 tanpa *o+olan
Tipe 6 J *o+olan (!4-:7$5 atauS.*.*o+olan
Tipe 66 atau ITipe 6 J *o+olan (!4-:7$5 atauS.*.*o+olan
Tipe 66 atau I
Tipe 66 atau I
Tipe 66 atau I dan =apisan
*elindung
2;7
2"7
247
#:7
2"7
##7
##7
#77
##7
2"7
#;7
##7
#97
#97
#47
#;7
:#7
:#7
#;7
:27
:27
$5. "e*utu2a# Se1e# a#, Dipakai
8/16/2019 BAB I Mix Design
24/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
Gika akan menurunkan faktor air semen, maka faktor air semen
dihitung lagi dengan cara jumlah air dibagi jumlah semen minimum.
Gika akan menaikkan jumlah air, maka jumlah semen minimum
dikalikan faktor air semen.
1arena kebutuhan semen tidak berubah maka tidak perlu penyesuaian,
!adi nilai fa# 0&50 dan ke-utu'an ai #e-e#a //2 Bitera)asi A,re,at Halus
Tentukan gradasi agregat halus melalui analisa saringan. alam S1-S6-
T-!4-!""7-7# kekasaran pasir dibagi menjadi : daerah, yaitu
aerah 6 pasir kasar
aerah 66 pasir agak kasar
aerah 666 pasir agak halus
aerah 6I pasir halus
Ta*el $.$' >ra)asi Pasir
Bu-ang
6,akan (mm)
Pe#en Bl# Saingan
Daea' I Daea' II Daea' III Daea' IC
!7,7
:,;7
2,:7
!,27
7,47
7,#7
7,!4
!77
"7 - !77
87 - "4
#7 - 97
!4 - #:
4 - 27
7 > !7
!77
"7 - !77
94 - !77
44 - "7
#4 - 4"
; - #7
7 > !7
!77
"7 - !77
;4 - !77
94 - !77
87 - 9"
!2 - :7
7 > !7
!77
"4 - !77
"4 - !77
"7 - !77
;7 - !77
!4 - 47
7 > !4
ari perhitungan terdahulu (praktikum TB1 !$ didapat untuk agegat
'alu# tema#uk Daea' /
$9. Prose#tasi A,re,at Halus
Tentukan prosentasi fraksi pasir berdasarkan Arafik !.#
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
25/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
1rafik .4 *roporsi *asir !47 m dan
8/16/2019 BAB I Mix Design
26/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
+ #7,47 x -.88& #7,97 x -.8&
+ -,8-: kg/m4
Maka :eat $eni# 6gegat Ga-ungan untuk !eni# agegat alami adala'
/&9/2 kg
8/16/2019 BAB I Mix Design
27/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
Berat *asir J 1erikil H BG beton basah > kebutuhan semen > kebutuhan air
H 2#27 > 947 > 224
H $/35 k,?1/
''. Me#e#tuka# "e*utu2a# Pasir
1ebutuhan *asir H (berat pasir J kerikil$ ' 5 agregat halus
H !#:4 ' #7 5
H 30/;5 k,?1/
'/. Me#e#tuka# "e*utu2a# "erikil
1ebutuhan 1erikil H (berat pasir J kerikil$ > kebutuhan pasir
= !#:4 > :7#,4
H :3$;5 k,?1/
Gadi perbandingan berat (SS$ bahan dari pengecoran
a. Se1e# = 850 k,?1/
*. Air = ''5 liter?1/
c. A,re,at Halus = 30/;5 k,?1/
). A,re,at "asar = :3$;5 k,?1/
'3. "oreksi Ter2a)ap "o#)isi Ba2a#
1oreksi ini dilakukan minimal sekali sehari, karena pasir dan kerikil
dianggap dalam keadaan jenuh kering (SS$, padahal biasanya di
lapangan tidak dalam keadaan jenuh kering, maka perhitungan dikoreksi
dengan rumus
%ir H % >!77
! ' 'h − ' B >
,77
' ' -k − '
*asir H B J!77
! ' 'h − ' B
1erikil H J!77
%%2k
− '
imana
KELOMPOK X
8/16/2019 BAB I Mix Design
28/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
% H Gumlah kebutuhan air (=?m#$
B H Gumlah kebutuhan pasir (kg?m#$
H Gumlah kebutuhan kerikil (kg?m#$
%h H 1andungan air dalam pasir (5$
%k H 1andungan air dalam kerikil (5$
%! H 1andungan air pada pasir jenuh kering muka (5$
%2 H 1andungan air pada kerkil jenuh kering muka (5$
Ta*el $.$/ *ek#i Te'ada+ *ndi#i :a'an
:a'an (kg bahan yang diperlukan
Se1e#= 850 k,?1/
Pasir H!77
! ' '
h −
' B H!77
#8,!8:#,! − ' :7#,4 H !,!: kg?m#
1ebutuhan pasir H :7#,4 J !,!:!"74
H 303;73 k,?1/
"erikil H,77
' ' -k − ' H!77
7#!,:82",7 − ' ":!,4 H -#2,7# kg?m#
1ebutuhan 1erikil H ":!,4 > #2,7#
H :0:;38 k,?1/
Air H 224 - !,!: J #2,7#
H '55;9: liter?1/
Super plasticizer SP //8! H!77
4,2 ' 244,;" H 7;30 liter?1/
"oreksi air
8/16/2019 BAB I Mix Design
29/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
*erbandingan bahan yang digunakan
Semen %gregat 0alus %gregat 1asar %ir Superpastici+er
$ @ 0;5/7 @ $;'$/ @ 0;/// @ 0;0095
'5. Per2itu#,a# Be#)a U+i
8/16/2019 BAB I Mix Design
30/30
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi II
!...
1egagalan H 4 5
2. Standar e&iasi 9 *a
#. argin !2 *a
:. )encana tegangan rata-rata 42 *a4. Tipe semen Aresik (Tipe 6$
8. Tipe agregat kasar Batu *ecah
9. Tipe agregat halus %lami
;. @aktor %ir Semen maks. 7,87
". @aktor %ir Semen )encana 7,#7
!7. Slump 94>!47 mm
!!.