1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia kerja pada masa kini dan akan datang akan lebih selektif dalam
menjaring calon tenaga kerja yang benar-benar profesional pada bidangnya,
karena dengan adanya persaingan global akan makin terbuka lebar kesempatan
bagi tenaga kerja asing untuk memasuki atau menguasai dunia kerja di Indonesia.
Seperti yang dilansir dalam situs Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2015 sebesar 6,18% meningkat
dibanding TPT Februari 2015 (5,81%) dan TPT Agustus 2014 (5,94%). Pada
Agustus 2015, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang
berpendidikan SD ke bawah sebesar 44,27%, sementara penduduk bekerja dengan
pendidikan Sarjana ke atas hanya sebesar 8,33%. Selain itu, adanya teknologi
canggih yang membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah menyebabkan
tenaga manusia tidak terlalu dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Oleh karena itu,
salah satu tantangan utama bagi lulusan perguruan tinggi adalah mempersiapkan
diri sebaik-baiknya sebelum memasuki dunia kerja.
Melihat kondisi itu kita diminta untuk mengaplikasikan semua ilmu dan
pelajaran yang kita peroleh selama di dunia pendidikan ke dalam dunia nyata baik
bisnis maupun pekerjaan. Dalam pengaplikasiannya mahasiswa diberikan
kesempatan untuk terjun langsung ke dunia kerja yang disebut dengan program
Magang atau Pelatihan Kerja Lapangan (PKL). Kegiatan dari program magang
adalah mengikuti kerja magang di instansi atau perusahaan tertentu. Dengan
adanya kegiatan magang ini maka diharapkan mahasiswa dapat mengetahui secara
nyata dan gamblang mengenai gambaran dari dunia kerja yang sebenarnya.
Kegiatan ini juga diharapkan untuk menambah pengalaman dan ketrampilan bagi
mahasiswa sebelum mereka benar-benar terjun ke dalam dunia kerja.
Sudjana,D. (2000: 16) berpendapat bahwa, magang merupakan salah satu
unsur belajar tertua di dunia yang sampai era informasi ini masih tetap bertahan
keberadaannya. BPKB Jayagiri Lembang (1990:3) mengemukakan bahwa
“Magang adalah proses belajar dimana seseorang memperoleh dan menguasai
2
keterampilan dengan jalan melibatkan diri dalam proses pekerjaan tanpa atau
dengan petunjuk orang yang sudah trampil dalam pekerjaan itu”.
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
Magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30.
Magang adalah penerapan pelajaran yang sudah ada di lingkungan
fakultas, kemudian dipraktekkan dalam dunia kerja. Mahasiswa akan mengetahui
kualitas dan capabilitas fresh graduate seperti apa dan menjadi daya tarik
institusi-institusi pemerintahan dan swasta, sehingga mahasiswa dapat mengukur
kemampuan yang dimiliki dengan persyaratan dunia kerja. Hal ini sangat penting
terlebih dalam era yang sekarang ini, menjadikan dunia kerja menjadi tempat
persaingan terhadap kemampuan mereka, mahasiswa dapat memperbaiki diri agar
menjadi lebih kompetitif dan potensial. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan
tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam beradaptasi dengan lingkungan
dunia kerja yang sangat berbeda dengan kehidupan kuliah.
Alasan penulis memilih PT. Taspen (Persero) Jakarta sebagai tempat
melaksanakan magang karena penulis dapat berinteraksi langsung dengan
customer sehingga bisa meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi yang
dirasa tepat dengan konsentrasi yang penulis pilih yaitu pemasaran. Selain dapat
mengaplikasikan teori yang sudah diterima selama perkuliahan penulis dapat
menambah pengetahuan tentang produk yang ada pada PT. TASPEN (Persero).
1.2. Tujuan Kegiatan Magang
Adapun tujuan dari kegiatan magang ini adalah :
1. Memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa sesuai dengan
bidang ilmu yang dipelajari.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori
atau konsep yang telah didapat di bangku kuliah pada instansi,
perusahaan atau organisasi dan memperoleh gambaran nyata pelaksanaan
di lapangan berkaitan dengan profesi – profesi di bidang pekerjaan.
3
3. Memberikan gambaran nyata mengenai dunia kerja di PT. Taspen
(Persero)
4. Menjalin hubungan kerja sama yang baik antara kampus dengan
perusahaan.
5. Meningkatkan kemampuan diri untuk bekerja baik secara indvidu
maupun dalam tim.
1.3. Manfaat Kegiatan Magang
Magang mempunyai manfaat yang sangat besar bagi para mahasiswa,
perusahaan dan Universitas. Adapun manfaat magang kerja tersebut antara lain :
1.3.1.Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat di
kampus melalui kegiatan magang.
2. Menambah wawasan mahasiswa dan memahami tentang dunia kerja
secara khusus di bagian Layana dan Manfaat PT. Taspen (Persero).
3. Melatih mahasiswa agar mapu menumbuhkan sikap mandiri,
bertanggung jawab dan memecahkan masalah, serta mampu bertanggung
jawab dalam bekerja.
4. Membentuk pola pikir dan sikap mahasiswa serta mengembangkan
kesesuaian dengan bidang pendidikannya.
5. Memperoleh informasi atau peluang untuk dapat bekerja diperusahaan
atau instansi tempat mahasiswa melaksanakan magang.
6. Menambah jaringan pertemanan secara professional
4
1.3.2.Bagi Universitas
1. Memperoleh informasi tentang kebutuhan tenaga kerja saat ini serta
dapat meningkatkan kualitas lulusannya.
2. Sebagai bahan masukan untuk mensinkronisasikan antara program
pendidikan dikampus dengan kebutuhan didunia kerja.
3. Perusahaan akan lebih mengetahui kualitas Universitas.
4. Dapat menyesuaikan kurikulum dengan dinamika dunia kerja
1.3.3.Bagi Perusahaan
1. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa – mahasiswi
yang melaksanakan kegaiata magang.
2. Sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan
3. Hubungan baik antara universitas dengan perusahaan sehingga
perusahaan dikenal kalangan akademis dan dunia pendidikan.
5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawai
Negeri dan Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1963 tentang Tabungan Asuransi
dan Pegawai negeri. Ketika itu PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl.
Merdeka No. 64 Bandung. Adapun proses pembentukan program pensiun
pegawai negeri ditetapkan dengan Undang-undang No. 11 tahun 1956 tentang
pembelanjaan Pensiun dan Undang-undang No. 11 tahun 1969 tentang pensiun
pegawai dan pensiun janda/duda serta Undang-Undang No. 8 tahun 1974 tentang
pokok-pokok kepegawaian.
Selanjutnya dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981
tentang Asuransi Sosial PNS maka dilakukan proses penggabungan program
kesejahteraan pegawai negeri yang terdiri dari Program Tabungan Hari Tua dan
Pensiun yang dikelola PN Taspen.
Di Jakarta, PN Taspen menggunakan tiga kantor yang terpisah tempatnya,
yaitu di Jl.Laksa No. 12 Jakarta Kota, di Jl. Nusantara (sekarang Jl. Juanda) No.
11/Atas, dan di Jl. Pintu Besar Selatan No. 90 – menumpang pada Bank
Pembangunan Daerah Jakarta Raya. PN Taspen menggunakan ketiganya hingga
tahun 1970, sampai kantor Pusat di. Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih selesai
dibangun. Hingga sekarang Taspen berpusat di Jl. Letjen Suprapto, Cempaka
Putih.
2.1.1.Sejarah Kantor Cabang
PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Jakarta secara resmi berdiri
1 Juli 1988. Pendirian Kantor Cabang Utama Jakarta dilatarbelakangi hal yang
sama dengan pendirian Kantor Cabang lainnya yang berada di wilayah Pulau Jawa
yakni adanya pengalihan pembayaran pensiun dari Direktorat Jenderal Anggaran
Departemen Keuangan kepada PT TASPEN (Persero).
6
Dalam operasionalnya, KCU Jakarta saat ini menempati gedung baru yang
berlokasi di Lantai 1,2 dan 3 Blok C , yang beralamat di Jl. Letjen. Suprapto
Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Sejak berdiri hingga tahun 1996 Kantor Cabang
Utama PT TASPEN Jakarta melayani peserta program Tabungan Hari Tua,
program Astek yang kini Program Jamsostek dan Program Pensiun. Namun sejak
tahun 1997 hingga saat ini Kantor Cabang Utama Jakarta mengelola dan
menyelenggarakan Program Tabungan Hari Tua dan Program Pensiun. Hal
tersebut dikarenakan adanya Undang-undang tentang Jamsostek yang menyatakan
bahwa PT Jamsostek adalah satu-satunya penyelenggara program Asuransi Sosial
Tenaga Kerja.
2.1.2.Bentuk dan Badan Usaha
Dengan pemberlakuan Undang-Undang No. 9 tahun 1969 tentang bentuk-
bentuk perusahaan negara, PN Taspen diubah menjadi Perum Taspen yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
KEP.749/MK/V/II/1970. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
26 tahun 1981, badan hukum Perum Taspen diubah menjadi PT Taspen (Persero)
sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Nomor 4
tanggal 4 Januari 1982, dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta
dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 547 tanggal 4
Februari 1983, yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan
Akta No. 04 tanggal 05 Februari 2014, dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo
Tampubolon, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang perubahannya telah diterima
dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 12 Februari
2014 Nomor AHU-AH.01.10-04345.
Perubahan Anggaran Dasar dimaksud dalam rangka penyesuaian terhadap
Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang menetapkan
tambahan modal dasar yang disetor, semula sebesar Rp 10 miliar ditingkatkan
menjadi sebesar Rp 12,50 miliar untuk memenuhi modal disetor 25% dari modal
dasar sebesar Rp 50 miliar. Perubahan terakhir ini memperoleh persetujuan dari
7
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C.2-14096-
HT.01.04 Th 98 tanggal 17 September 1998 dan telah dimuat dalam Berita
Negara RI No. 31 tahun 1999, Tambahan Berita Negara RI No. 2207 tahun 1999,
Tambahan Berita Negara RI No. 2207 tahun 1999.
Berdasarkan persetujuan pemegang saham dengan Nomor:
KEP-17/DI.MBU/2008, dilakukan perubahan anggaran dasar yang merupakan
penyesuaian modal dasar yang disetor 25% dari modal dasar sebesar Rp 400
miliar. Berkas anggaran dasar telah disampaikan ke notaris dan telah disampaikan
ke notaris dan telah dibuatkan akta notaris pada tanggal 24 November 2008
dengan nomor akta 06 dan saat ini masih menunggu persetujuan dari Menteri
Hukum dan HAM.
Adapun visi dan misi dari PT. Taspen (Persero) adalah sebagai berikut:
2.1.3.Visi
Menjadi pengelola dana pensiun dan tabungan hari tua (THT) serta
jaminan sosial lainnya yang terpercaya.
2.1.4.Misi
Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan
stakeholder lainnya secara profesional dan akuntabel, berlandaskan integritas dan
etika yang tinggi.
PT. Taspen (Persero) memliki lima nilai utama, yaitu:
1. INTEGRITAS
Satunya perkataan dengan perbuatan dan senantiasa konsisten dalam
memegang amanah dan tanggung jawab.
2. PROFESIONAL
Senantiasa bekerja dengan menggunakan kompetensi terbaik yang dimiliki
untuk memberikan hasil dan manfaat yang semakin meningkat bagi
perusahaan.
8
3. INOVATIF
Kreatif dalam menciptakan dan menerapkan ide-ide baru untuk mendukung
kemajuan perusahaan.
4. KOMPETITIF
Mempunyai daya saing yang tinggi dengan memiliki keunggulan karakter dan
kompetensi guna memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan.
5. TUMBUH
Berkembang selaras dengan tuntutan perubahan baik eksternal maupun
internal.)
PT. Taspen (Persero) juga memiliki motto layanan yaitu :
“Delighted Customer Services (DCS)”
Layanan yang melebihi harapan peserta merupakan suatu bentuk layanan
paripurna yang akan diberikan Taspen dan diterima oleh peserta Taspen. Dengan
maksud dan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan layanan yang prima
Sebagai bentuk penghargaan kepada PNS yang telah mengabdikan dirinya
kepada pemerintah selama bertahun-tahun, maka sudah sepantasnya apabila
PNS diberikan layanan yang baik dan prima
2. Mensinergikan layanan pada PNS
Selama ini masing-masing instansi melayani dokumen dan proses permintaan
pensiun dengan sendiri-sendiri dan diharapkan kedepan menjadi bersinergi
dengan demikian PNS calon penerima pensiun akan mendapatkan layanan
yang mudah, praktis dan murah.
3. Meringankan beban pensiunan PNS
Dengan tidak banyaknya mengujungi instansi untuk mengurus dokumen
pensiun maka secara otomatis akan mengurangi beban biaya yang akan
dikeluarkan oleh PNS calon penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua.
4. Menyederhanakan Jalur Birokrasi
PNS calon penerima pensiun tidak perlu mendatangi semua instansi yang
berkaitan dengan proses penerbitan dan pembayaran pensiun, karena masing-
9
masing instansi sesuai tugas dan fungsinya akan menyelesaikan dokumen
pensiun dengan tepat waktu.
5. Memberikan kenyamanan dan keamanan
Dengan tidak mengurus sendiri ke Kantor Taspen dan tidak bolak-balik ke
beberapa instansi serta pada saat jatuh tempo uang Pensiun dan Tabungan Hari
Tua telah di transfer pada rekening perbankan atau Kantor Pos yang ditunjuk,
maka akan menimbulkan rasa nyaman dan aman.
6. Menghemat energi dan biaya
Dengan bersinerginya semua pihak maka PNS calon penerima pensiun tidak
perlu mendatangi beberapa instansi apalagi bolak-balik dengan berdampak
pada penghematan biaya dan energi.
7. Memberikan informasi yang maksimal
PNS calon Penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua mendapatkan informasi
yang jelas dan akurat, sehingga tidak menimbulkan rasa was-was dan khawatir.
2.1.5.Prestasi Kantor Cabang
1. Sertifikat Iso 9001:2008 Sgs International
2. Piala Penghargaan Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia
Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2015 Sebagai
Pemenang I (Kesatu) Untuk Kategori Bumn
3. Piala Bumn Track 2016 Kategori Bumn Manajemen Risiko Terbaik
4. Piagam Dan Piala Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia
Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2016 Sebagai
Pemenang I (Kesatu) Untuk Kategori Bumn
5. Piala Penghargaan Annual Report Award 2015 Juara 2 Kategori Bumn
Keuangan Non Listed
6. Piagam Penghargaan Sebahai Investor Utama Surat Berharga Syariah
Negara Domestik Tahun 2016 Dari Kementerian Keuangan
7. Piagam Penghargaan Dari Arsip Nasional Republik Indonesia Juara
Harapan I Tingkat Bumn Dalam Pemilihan Unit Kearsipan Dan Lembaga
Kearsipan Perguruan Tinggi Negeri Terbaik tingkat Nasional Tahun 2016
10
8. Piagam Penghargaan Human Capital Award The Big 10 Human Capital Director
2018
2.2. Kegiatan Umum Perusahaan
PT. Taspen (Persero) mengacu ruang lingkup usahanya pada Peraturan
Pemerintah No. 25/1981 dan Peraturan Pemerintah No. 26/1981 yaitu sebagai
penyelenggara Asuransi Sosial, termasuk Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua
(THT), bagi Pegawai Negeri Sipil dan BUMN/BUMD. Berikut merupakan
kegiatan umum PT. Taspen (Persero).
2.2.1 Program Tabungan Hari Tua (THT)
Berikut adalah jenis-jenis program THT :
a. Asuransi Dwiguna
Asuransi Dwiguna adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan
keuangan bagi peserta pada saat mencapai usia pensiun ataupun bagi ahli
warisnya pada saat peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.
Para peserta Program Asuransi Dwiguna juga memperoleh Asuransi
Kematian tanpa harus menambah iuaran.Program Asuransi Kematian adalah
suatu jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan kepada peserta
apabila istri/suami/anak meninggal dunia atau kepada ahli waris peserta apabila
peserta meninggal dunia.
Selain itu bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia
pensiun atau bukan karena menginggal dunia akan memperoleh pembayaran
sekaligus dalam bentuk Asuransi Nilai Tunai.
Program ini diikuti oleh pegawai negeri sipil, kecuali pegawai negeri
sipil Departemen Hankam, pejabat negara, dan pegawai BUMN/BUMD.
b. Asuransi Multiguna Sejahtera
Program Asuransi Multiguna Sejahtera adalah pengembangan dari
Asuransi Dwiguna dengan penambahan manfaat bagi peserta berupa manfaat
berkala, disamping manfaat THT dan manfaat nilai tunai. Besarnya manfaat
berkala disesuaikan dengan kemampuan masing- masing peserta. Program ini
telah diikuti oleh pegawai beberapa BUMN/BUMD.
11
c. Asuransi Ekaguna Sejahtera
Program Asuransi Ekaguna Sejahtera menawarkan manfaat THT saja
kepada peserta yang ingin membatasi kewajiban iurannya.Program ini juga
telah diikuti oleh pegawai beberapa BUMN/BUMD.
2.2.2 Program Pensiun
Program Pensiun adalah suatau program yang bertujuan untuk
memberikan jaminan hari tua kepada Pegawai Negeri Sipil sebagai penghargaan
atas jasa- jasa dan pengabdiannya kepada negara sebagaimana ditetapkan dalam
Undang- Undang No.11 Tahun 1969 tentang pemberian Pensiun Pegawai Negeri
Sipil dan Pensiun Janda/ Duda Pegawai Negeri Sipil.
Peserta Program Pensiun adalah pegawai negeri sipil, pejabat negara,
penerima pensiun TNI/POLRI yang pensiun sebelum 1 April 1989, penerima
tunjangan veteran RI, penerima tunjangan perintis kemerdekaan Republik
Indonesia/ Komite Nasional Indonesia Pusat.
2.3. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan ditunjang oleh
struktural bagian yang mempunyai peranan dan job description tersendiri. Berikut
merupakan struktur organisasi Kantor Cabang utama Jakarta PT. Taspen
(Persero).
12
13
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi Kantor Cabang Utama Jakarta
Sumber: www.taspen.co.id
Berikut adalah fungsi dari Kepala Cabang, Wakil Kepala Cabang serta
Bidang Layanan dan Manfaat dan Bidang Keuangan PT Taspen (Persero):
1. Kepala Cabang
Fungsi dari Kepala Cabang adalah merencanakan dan mengendalikan
semua kegiatan Kantor Cabang Utama dan mengkoordinasikan kegiatan Kantor
Cabang dalam wilayahnya sesuai garis kebijakan Direksi.
2. Wakil Kepala Cabang
Fungsi dari Wakil Kepala Cabang adalah bertanggung jawab terhadap
pengelolaan dan pengendalian operasional tugas-tugas dalam Bidang Pelayanan
dan Keuangan yang didelegasikan oleh Kepala Kantor Cabang Utama (KCU).
3. Kepala Bidang Layanan dan Manfaat
Fungsi dari Kepala Bidang Layanan dan Manfaat adalah mengelola,
mengendalikan dan menjamin upaya peningkatan pelayanan melalui kegiatan
proses penyelesaian Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dengan cepat, dan tidak
mengabaikan keakuratan serta keabsahan pembayaran kepada yang berhak,
sehingga tepat tujuan 5 TEPAT dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
4. Kepala Seksi Layanan dan Manfaat
Fungsi dari Kepala Seksi Layanan dan Manfaat adalah memberikan
layanan yang semakin baik kepada peserta dan menjamin perhitungan hak peserta
telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan baik dang benar.
5. Kepala Seksi Kepesertaan
Fungsi dari Kepala Seksi Kepesertaan adalah mengelola dan menjamin
tersajinya data pesertaAktif dan Pensiun dengan baik dan benar sehingga dapat
memberika pelayanan kepada pserta secara prima dan dapat mengurangi keluhan
Pelanggan atau Peserta.
14
6. Kepala Bidang Keuangan
Fungsi dari Kepala Bidang Keuangan adalah menjamin ketersediaan dana
yang cukup untuk membayar manfaat peserta dan meningkatkan Time Value of
Money perusahaan, terpenuhinya kolektibilitas iuran peserta dan menjamin
tersajinya Laporam Keuangan dengan baik dan benar sesuai dengan standar
kebijakan Akuntansi Perusahaan yang berpedoman pada Pedoman Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan LSUP/LRPP sesuai peraturan perundangan
yang berlaku untuk kepentingan Stakeholder.
7. Kepala Seksi Kas dan Verifikasi SPJ
Fungsi dari Kepala Seksi Kas dan Verifikasi SPJ dalah mengelola dana
untuk pembayaran manfaat kepada peserta sehingga manfaat dapat dibyarkan
secara tepat waktu dan meningkatkan time value of money perusahaann.
8. Kepala Seksi Administrasi
Fungsi dari Kepala Seksi Administrasi adalah menyelenggarakan kegiatan
yang berkaitan dengan administrasi keuangan agar tersajinya Laporan Keuangan
sesuai dengan standar kebijakan Akuntansi Perusahaan yang berpedoman pada
Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sesuai peraturan perundangan
yang berlaku untuk kepentingan Stakeholder.
15
BAB III PELAKSANAAN MAGANG
3.1. Kegiatan Umum Selama Magang di PT. TASPEN (Persero)
Pada saat melakukan kegiatan Magang penulis di tempatkan di “Divisi
Layanan dan Manfaat”. Dalam Divisi Layanan dan Manfaat penulis di tempatkan
di Kantor Cabang Utama Jakarta di lantai 1 pada bagian Layanan Manfaat. Pada
divisi ini penulis dikenalkan dengan dokumen-dokumen penting milik perusahaan
dan data-data penting lainnya baik hard copy yang ditempatkan di sebuah lemari
besar atau bantex dan soft copy berupa situs dan sistem milik perusahaan. Pada
aktivitas magang penulis selalu menggunakan sistem Application Core Business
(ACB) dan Microsoft excel karena banyak sekali berhubungan dengan menginput
data.
Penulis melaksanakan magang selama 1 bulan dari tanggal 10 Juli 2017
sampai tanggal 11 Agustus 2017. Selama mengikuti kegiatan magang tersebut
Mahasiswa diharuskan menaati semua peraturan yag telah ditetapkan, seperti :
1. Berpakaian sopan dan rapi setiap hari.
2. Masuk dan pulang kerja sesuai dengan yang telah di tentukan.
Masuk : Senin – Kamis 07.45 WIB
Jumat 07.30 WIB
Istirahat : 12.00 – 12.45 WIB
Pulang : 16.00 WIB
3. Menjaga nama baik universitas serta berkelakuan sopan dan santun terhadap
seluruh karyawan PT TASPEN (Persero).
16
3.2. Agenda Kegiatan
Penulis akan memberikan gambaran secara garis besar tentang alur kerja
pada Kantor Cabang Utama Jakarta serta menguraikan kegiatan magang yang
dilakukan oleh penulis selama melaksnakan magang.
Gambar 3.1.
Alur Kerja
Dalam memudahkan pekerjaan PT. TASPEN (Persero) mempunyai sistem
yang bernama ACB atau layanan satu titik. Dengan adanya sistem ini dapat
memudahkan dalam melakukan aktivitas pekerjaan seperti alur kerja diatas.
Pengoperasian sistem yang mudah juga dapat membantu penulis untuk
mempelajari simstem ini dengan cepat.
Gambar 3.2.
Halaman Utama Sistem ACB
Sumber: Sistem ACB
Customer Service 1
Customer Service 2
Verifikasi Otorisasi Closing PostingCustomer Service 3
17
Gambar 3.3.
Informasi Umum Peserta
Sumber: Sistem ACB
Pekerjaan yang dilakukan, antara lain:
A. Pekerjaan Utama
1. Menganalisa dan membuat daftar layanan klim otomatis. Dengan
cara hanya melihat nama peserta dan tanggal pensiun peserta,
setelah itu berkas peserta akan disusun sesuai tangal pensiun.
2. Mengarsipkan scan data Surat Permintaan Pembayaran (SPP) atau
Formulir Permohonan pembayaran (FPP) klim. Dimana dalam
mengerjakan tugas ini dapat menggunakan ACB atau Electronic
Leitz Ordner (ELO) Digitas Office.
18
Gambar 3.4. ELO Digital
Sumber: e-klim.taspen.com/eklim/Elo/media.php?module=home
3. Verifikasi
Verifikasi biasanya dilakukan oleh pelaksana layanan dan
manfaat bagian verifikasi atau yang biasa disebut verifikator. Data
atau berkas yang diterima oleh verifikator berasal dari customer
service, setelah data diterima maka verifikator akan memeriksa
kembali data yang diterima dari peserta dengan data yang ada pada
sistem ACB.
19
Gambar 3.5.Verifikasi Klim
Sumber: Sistem ACB
Hal-hal yang biasanyanya diperiksa kembali adalah:
1. Nama peserta
2. No. SK (Surat Keterangan)
3. No. SKPP (Surat Keterangan Penghentian Pembayaran)
4. No. Rekening
5. Golongan
6. Kode jiwa
7. Nominal hak yang diperoleh peserta
Setelah berkas di verifikasi maka verifikator akan menanda
tangani berkas sebagai bukti bahwa berkas telah diverifikasi dan
memberikan berkas tersebut kepada otorisator.
Kegiatan Closing dan Posting adalah kegiatan yang dilakukan
oleh bidang Kas dan Verifikasi SPJ
4. Closing
SPP klim yang telah di proses di Bagian Layanan Dan Manfaat
akan berakhir di bagian kasir. SPP yang telah di verifikasi akan
disahkan oleh Kepala Bidang Kas Dan Verifikasi SPJ dan kemudian
akan diteruskan kebagian kasir untuk melakukan pembayaran kepada
peserta.
Kemudian SPP tersebut akan di closing sesuai dengan jenis
program pensiun, Tabungan Hari Tua (THT), Jaminan Kecelakaan
20
Kerja (JKK), maupun Jaminan Kematian (JKM). Proses closing
dilakukan pada sistem “ACB”.
21
Gambar 3.6.Closing SPP Klim
Sumber:SistemACB
5. Posting
Kemudian setelah semua pembayaran selesai dilakukan,
petugas kasir (penulis) melakukan proses “Posting” pada ACB. Untuk
pembayaran tunai, semua berkas yang telah dibayarkan akan di
posting dan kemudian digabungkan kembali dengan voucher-voucher
untuk diberikan kembali ke bagian administrasi keuangan sebagai
penyimpanan arsip. Untuk pembayaran secara transfer, proses posting
akan dilakukan sesuai tanggal rencana bayar.
22
Gambar 3.7. Posting SPP Klim
Sumber: Sistem ACB
B. Pekerjaan Tambahan
1. Mengarsipkan berkas pengajuan SK janda dan SK istri baru.
2. Mengagendakan dan merekap voucher klim Tabungan Hari Tua
(THT) dan Pensiun.
3. Membuat dan mengarsipkan usul SK Janda Sipil dan Angkatan.
4. Otorisasi
Otorisasi ini hanya bisa dilakukan oleh Kepala Bidang dan
Kepala Seksi. Otorisasi dilakukan setelah verifikasi, apabila
verifikator telah memverifikasi pada sistem maka secara otomatis data
tersebut masuk kedalam data yang harus diotorisasi sesuai dengan
jenis program yang diajukan oleh peserta.
23
Gambar 3.8.Otorisasi Klim
Sumber: Sistem ACB
Berkas yang diterima verifikator akan ditanda tangani oleh
otorisator sebagai bukti bahwa berkas tersebut telah diotorisasi.
5. Customer Service
Pada kesempatan ini penulis di tempatkan pada customer
service 1. Customer Service sendiri dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
Customer Service 1, Customer Service 2, dan Customer Service 3.
Tugasnya pun berbeda.
Customer Service 1, bertugas untuk memberikan informasi-
informasi yang diperlukan oleh peserta dan memberikan formulir yang
diperlukan peserta. Customer Service 2, bertugas menangani
pengajuan non klim peserta. Customer Service 3, bertugas menangani
pengajuan klim peserta.
6. Mencari data lengkap peserta melalui situs Badan Kepegawaian
Negara (BKN)
24
Gambar 3.9.Pencarian Data Lengkap Peserta
Sumber: https://pensiun.bkn.go.id/
25
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis SWOT
Analisa SWOT merupakan singkatan dari Strength, Weakness,
Opportunity dan Threat atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Dalam merencanakan sesuatu dalam
organisasi sering digunakan analisa SWOT untuk mempertimbangkan segala
potensi yang timbul dan melihat segala kemungkinan yang ada.
Analisa SWOT menurut Kotler & Amstrong (2008: 50) analisa SWOT
adalah evaluasi secara keseluruhan terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan
dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan harus menganalisa
kekuatan perusahaan dan mengidentifikasi kelemahan perusahaan.
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah
untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam
pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang dan ancaman)
Menurut David (2008: 8) Semua organisasi memiliki kekuatan dan
kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama
kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal,
digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang
jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi
ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi
kelemahan.
Selain itu, perusahaan juga menganalisa pasar dan lingkungan pemasaran
untuk mencari kesempatan yang atraktif dan mengidentifikasi ancaman.
Tujuannya adalah untuk mencocokan kekuatan perusahaan dengan kesempatan
yang ada dalam lingkungan disamping mengurangi kelemahan dan
meminimalisasi ancaman yang datang. Selain itu juga analisa SWOT membantu perusahaan dalam memikirkan
berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan dan mana yang
26
menguntungkan. Analisa SWOT memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak
manajemen perusahaan. Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan,
peluang serta kekuatan yang kecil ataupun anacaman dari pihak luar akan
mendorong bagian dari manajemen perusahaan untuk menemukan berbagai ide
kebijakan yang lebih fresh dan akan lebih efektif menjadi solusi atas berbagai
permasalahan yang ada.
Berikut ini adalah analisis SWOT dari Divisi Layanan dan Manfaat
4.1.1 Strength (kekuatan)
Menurut David (2005) kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau
keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat
dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan di pasar. Setelah melalui hasil observasi penulis,
kekuatan bagia layanan dan manfaat antara lain:
a. Pelayanan yang cepat. Klim ≤1 jam adalah bentuk inovasi dan terobosan
Taspen dalam memuaskan peserta, dimana Taspen adalah satu-satunya
BUMN yang memiliki cara kerja pelayanan/ kasir maksimal 1 jam, dari
awal peserta mengambil nomor antrian hingga tanda tangan persetujuan.
b. Penggunaan Sistem ACB, adalah aplikasi yang membantu terrealisasinya
pelayanan ≤ 1 jam, dimana aplikasi tersebut sudah bisa mencakup hampir
semua pekerjaan di taspen. Sehingga memudahkan dan mengefisienkan
pekerjaan.
c. Akses layanan mencakup ke 34 provinsi di Indonesia, sehingga dapat
membantu peserta semaksimal mungkin.
4.1.2 Weakness (Kelemahan)
Menurut David (2005) kelemahan merupakan keterbatasan atau
kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif
menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas,
sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran
27
dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan. Kelemahan dalam bagian
layanan dan manfaat antara lain :
a. Pelaksana kurang kompeten.
b. Kurangnya disiplin karyawan.
c. Beberapa prosess kerja sering terhambat pada sistem ACB.
4.1.3 Oportunity (Peluang)
Menurut David (2005) peluang adalah situasi penting yang
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan-kecendrungan
penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan
meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok
merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. Peluang pada bagian layanan dan
manfaat adalah : Sistem terintegrasi dengan situs BKN.
4.1.4 Threats (Ancaman)
Menurut David (2005) ancaman adalah situasi penting yang tidak
menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu
utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-
peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi
kesuksesan perusahaan. Ancaman yang mungkin timbul adalah: Akses situs BKN
sering offline.
28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
PT. TASPEN (Persero) atau Tabungan dan Asuransi Pensiun adalah
Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang asuransi tabungan
hari tua dan dana pensiun Pegawai Negeri Sipil.
Perusahaan ini dibentuk sesuai dengan Undang-undang Republik
Indonesia No. 11 Tahun 1969 tentang "Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda
Pegawai", yang selanjutnya juga memfasilitasi Undang-undang Republik
Indonesia No. 11 Tahun 1992 tentang "Dana Pensiun", serta Undang-undang
Republik Indonesia No. 40 Tahun 2004 tentang "Sistem Jaminan Sosial
Nasional".
PT. Taspen (Persero) mengacu ruang lingkup usahanya pada Peraturan
Pemerintah No. 25/1981 dan Peraturan Pemerintah No. 26/1981 yaitu sebagai
penyelenggara Asuransi Sosial, termasuk Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua
(THT), bagi Pegawai Negeri Sipil dan BUMN/BUMD.
Selama 1 bulan penulis melaksanakan kegiatan magang pada bidang
Layanan dan Manfaat Kantor Cabang Utama Jakarta PT. TASPEN (persero).
Dimana pada bagian layanan dan manfaat penulis dipercaya untuk dapat
melakukan beberapa tugas, diantaranya adalah menjadi customer service,
mengotorisasi, memverifikasi, mengarsipkan scan data SPP, dll. Dan penulis
diberikan kesempatan untuk mempelajari dan mengerjaka beberapa tugas yang
dilakukan pada Bidang Kas dan Verifikasi SPJ yaitu, closing dan posting SPP.
Dalam memudahkan pekerjaan PT. TASPEN (Persero) mempunyai
sistem yang bernama ACB atau layanan satu titik. Dengan adanya sistem ini
dapat memudahkan dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Pengoperasian
sistem yang mudah juga dapat membantu penulis untuk mempelajari simstem
ini dengan cepat.
Selama melaksanakan kegiatan magang, penulis melakukan pengamatan
pada bidang layanan dan manfaat KCU Jakarta PT. TASPEN (Persero) yang
dituangkan dalam analisis SWOT. Menurut penulis, Analisis kekuatan/strength
29
pada KCU Jakarta PT. TASPEN (Persero) sangat dominan karena PT. TASPEN
(Persero) telah memiliki sistem yang dapat menunjang segala kegiatan
operasionalnya agar dapat mempermudah setiap pekerjaan. PT. TASPEN
(Persero) juga memiliki pelayanan yang cepat dan prima atau yang biasa disebut
Layanan Klim ≤ 1 jam. Dengan adanya kantor cabang di 34 provinsi juga dapat
membantu peserta semaksimal mungkin. Peluang bagi PT. TASPEN (Persero)
ialah kepuasan pelanggan diamana TASPEN telah berkoordinasi dengan BKN
melalui situs BKN. Dengan adanya kerjasama terbut maka dapat menekan biaya
operasional perusahaan dan efisiensi waktu kerja. Meskipun, dalam
pelaksanaannya masih ada beberapa kekurangan dan kendala dalam sistem yang
masih ditemui, mengingat sistem ini bergantung pada jaringan internet
sepenuhnya.
5.2. Saran
Tidak dapat dipungkiri bahwa tiap perusahaan pasti terdapat kelemahan
baik itu kelemahan kecil yang terlihat sepele, maupun kelemahan yang benar-
benar terlihat di dalam perusahaan. Tiap kelemahan yang tidak segera ditangani
dengan baik dapat menjadi ancaman atau hal yang tidak menguntungkan bagi
perusahaan.
Dari hasil pembahasan kesimpulan yang telah diberikan, beberapa
masukan berupa saran yang dapat penulis sampaikan berdasar pada analisis
kelemahan yang terdapat pada bagian layanan dan manfaat yaitu, perlu
ditingkatkannya disiplin karyawan agar memberikan hasil kerja yang maksimal,
memberikan pelatihan dan pengarahan kembali tentang pekerjaannya. Dan
memperhatikan usia karyawan dalam pembagian tugas kerja.
Selain itu, jaringan internet yang tersedia di PT. TASPEN (Persero) perlu
mendapat penanganan (maintenence) dan perhatian, untuk menjaga agar tiap
sistem dapat beroperasional dengan baik, sama halnya dengan situs BKN yang
harus lebih memperhatikan situsnya agar tidak sering terjadi offline.
30
DAFTAR PUSTAKA
http://www.taspen.co.id diakses pada tanggal 18 Juli 2017
https://pensiun.bkn.go.id/ diakses pada tanggal 1 Agustus 2017
e-klim.taspen.com/eklim/Elo/media.php?module=home diakses pada tanggal 3
Agustus 2017
http://www.bphn.go.id/data/documents/03uu0013.pdf diakses pada tanggal 4
Oktober 2017
https://bps.go.id/Brs/view/id/1196 diakses pada tanggal 10 Oktober 2017
BPKB. 1990. Pengantar Metode Belajar Pendidikan Luar Sekolah, Seri 1 s/d 12.
Jayagiri: BPKB
David, Fred R. 2005. Manajemen Strategis: Konsep. Jakarta : Salemba Empat
David, Fred R. 2008. Strategic Management:Management Strategis Konsep. 12
edition. Salemba Empat. Jakarta.
Ferrel,O.C; D, Harline.2005. Marketing Strategy. South Western. Thomson
Corporation
Kotler, Philip; Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1.
Erlangga. Jakarta.
Sudjana,D. 2000. Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah.
Bandung. Falah Production
Sistem ACB PT TASPEN (Persero)
31
Lampiran 1: Surat Balasan Permohonan Magang dari PT. TASPEN (Persero)
32
Lampiran 2: Surat Serah Terima Dari Universitas Yarsi Ke PT. TASPEN (Persero)
33
Lampiran 3: Absensi Magang
34
35
Lampiran 4: Penilaian Magang
36
Lampiran 5: Surat Serah Terima Dari PT. TASPEN (Persero) Ke
Universitas Yarsi
Lampiran 6:
Sertifikat