ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1 Permintaan
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa singkong merupakan bahan makanan yang
memiliki kandungan karbohidrat yang baik dan bisa digunakan sebagai bahan pengganti nasi.
Sehingga, dalam menjalankan usaha “Kedai Singkong” ini kami menggunakan data
perkembangan produksi singkong setiap tahunnya untuk di wilayah Kota Samarinda yang
kami peroleh dari Dinas Pertanian Kota Samarinda sebagai bahan referensi kami dalam
melakukan pengolahan singkong yang dapat dilihar pada Tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perkembangan data produksi komoditas ubi kayu Kota Samarinda tahun 2008-2013
Tahun Jumlah Produk Per Tahun (Dalam Ton)2008 2312009 5.2002010 3.2392011 2.1022012 1.4772013 2.672
Sumber: Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Samarinda
Selain data-data perkembangan produksi komoditas ubi kayu Kota Samarinda tahun 2008-
2013 berupa data tabel. Datat-data tersebut juga digambarkan dengan grafik yang dapat
dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
Gambar 2.1 Data produksi komoditas ubi kayu di Kota Samarinda
“Kedai Singkong” dengan produk yang kami jual yang serba serta khas “singkong” ini
merupakan salah satu produk makanan inovatif dan belum ada yang sebelumnya baik
perseorangan maupun perusahaan yang mengembangkan usaha kuliner khas singkong ini di
wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya Kota Samarinda. Hal ini berdasarkan dari
hasil suvey dan wawancara langsung kepada instansi terkait yaitu Dinas Koperasi dan UKM
Samarinda yang berlokasi di Jalan Pahlawan, Samarinda, kemudian Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur yang berlokasi di Jalan Perjuangan,
Samarinda serta Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Samarinda yang beralamat di
Jalan Biola, Samarinda.
Sehingga untuk melakukan peramalan (forecasting) untuk permintaan produk yang akan
kami tawarkan ke konsumen yaitu menggunakan peramalan kualitatif. Hal ini disebabkan
karena produk makanan yang kami tawarkan merupakan pengembangan produk baru yang
ada di wilayah Kota Samarinda. Dimana beberapa metode peramalan kualitatif yang akan
kami gunakan antara lain sebagai berikut:
1. Juri dari Opini Ekseskutif
Metode ini menggunakan opini atau pendapat dari sekelompok pimpinan perusahaan atau
top management dalam hal ini terkait dengan bidang pemasaran, produksi, teknik serta
investor itu sendiri.
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
2. Gabungan Tenaga Penjualan
Setiap karyawan yang menjualkan produk, akan meramalkan tingkat penjualan di
daerahnya masing-masing, yang kemudian akan digabung untuk mencapai peramalan
secara menyeluruh.
3. Metode Delphi
Metode dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden, dimana
jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk membuat
peramalannya. Dimana dalam melakukan peramalan ini banyak pihak yang terlibat baik
para staf yang membuat, mengirim serta merangkum kuesioner untuk dipakai para ahli
dalam melakukan analisa peramalan permintaan produk tersebut.
4. Market Survey
Merupakan metode dengan menerima masuk-masukan yang diperoleh dari konsumen
potensial terhadap rencana pembelian terhadap periode yang akan diramalkan.
2.2 Permintaan
Produk yang akan kami tawarkan di “Kedai Singkong” dimana kami membagi produk
tersebut menjadi dua produk utama diantaranya makanan dan minuman yaitu sebagai berikut:
1. Makanan
Menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
a) Ramen singkong,
b) Kroket singkong,
c) Pilus singkong,
d) Singkong rainbow,
e) Nugget singkong, dan
f) Risoles singkong.
2. Minuman
Menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
a) Tape smoothies,
b) Es puter tape singkong,
c) Es tape singkong, dan
d) Wedang tape singkong.
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
2.3 Harga
Harga bahan baku dari produk yang akan kami olah untuk dijadikan produk olahan singkong
antara lain sebagai berikut:
1. Singkong mentah (Rp. 5.000,-/kg), dan
2. Tape singkong (Rp. 1.500,-/bungkus).
Selain harga bahan baku, harga olahan produk yang kami tawarkan di Kedai Singkong dibagi
menjadi dua produk utama antara lain sebagai berikut:
a. Makanan
Menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
1) Ramen singkong (Rp. 20.000/porsi),
2) Kroket singkong (Rp. 12.000/porsi) 1 porsi isinya 3 kroket,
3) Singkong rainbow (Rp. 10.000/porsi) 1 porsi isinya 3 tusuk, 1 tusuk isinya 4
singkong rainbow,
4) Pilus singkong (Rp. 8.000/bungkus) 1 bungkus isinya 5 pilus,
5) Nugget singkong (Rp 15.000/porsi) 1 porsi isinya 6 nugget, dan
6) Risoles singkong (Rp 10.000/porsi) 1 porsi isi 4 risoles.
b. Minuman
Menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
1) Tape smoothies (Rp. 10.000/gelas),
2) Wedang tape singkong (Rp 15.000/mangkuk),
3) Es puter tape singkong (Rp 10.000/gelas), dan
4) Es tape singkong (Rp 8.000/gelas).
2.4 Distribusi
Alur pendistribusian produk kami dari awal hingga sampai ke tangan konsumen adalah
sebagai berikut:
1. Singkong mentah dan tape singkong diambil dari supplier,
2. Singkong mentah dan tape singkong yang telah diambil dari supplier kemudian diletakkan
di gudang penyimpanan (warehouse),
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
3. Bahan baku yang telah disimpan dalam gudang kemudian diolah menjadi olahan makanan
sesuai dengan pesanan pengunjung yang datang ke Kedai kami, dan
4. Setelah bahan baku diolah menjadi makanan atau minuman jadi, kemudian disajikan
kepada pengunjung Kedai kami.
2.5 Promosi
Media yang akan kami gunakan untuk promosi adalah dengan menggunakan media cetak
seperti flyer, spanduk atau baliho. Perkiraan biaya untuk membuat flyer adalah sekitar Rp.
200.000,- untuk mencetak 200 flyer dan disebarkan di lingkungan kampus untuk awal
promosi. Promosi dengan menggunakan spanduk atau baliho kemungkinan akan memakan
budget sebesar Rp 22.000,- per meter.
Kemudian, selain media cetak yang kami gunakan dalam mempromosikan produk usaha
Kedai Singkong ini adalah dengan promosi melalui media sosial yaitu diantaranya dengan
Facebook, Twitter, Path, Broadcast BBM dan beberapa media sosial lainnnya.
2.6 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan bagian penting dalam menentukan strategi pemasaran.
Segmentasi pasar adalah menggolongkan konsumen yang ada dan potensial bagi produk dan
jasa atas dasar kebutuhan dan keinginan mereka secara umum. Berikut adalah beberapa
contoh segmentasi untuk Kedai Singkong kami yaitu sebagai berikut:
1. Segmentasi Geografis
a. Wilayah : Samarinda
b. Jumlah warga : 928.644 jiwa (kurang lebih 1 juta)
(sumber: tribunnews.com)
c. Kepadatan : Perkotaan, pinggiran kota
d. Iklim : Tropis
2. Segmentasi Demografis
a. Usia : Segala usia
b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
c. Pendapatan : < Rp 500.000, Rp 500.000-Rp 2.000.000, >Rp 2.000.000.
PNS, sales, karyawan swasta, pelajar, mahasiswa, dan lain-lain
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
d. Pendidikan : SD, SMP, SMA, D3. S1
e. Agama : Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.
3. Segmentasi Psikografis
a. Gaya Hidup : Tradisional, modern, dan lain-lain
b. Kepribadian : Segala macam kepribadian
4. Segmentasi Perilaku
a. Manfaat : Kualitas, layanan, ekonomis, cepat
b. Status Pembeli : Pembeli potensial yang menyukai olahan singkong
c. Loyalitas : Loyal
d. Kesempatan : Reguler (daily, weekly, monthly), dan lain-lain
e. Pemakaian : Ringan dan berat.
f. Sikap : Positif, antusias, fanatik, tak acuh terhadap produk.
2.7 Strategi Pemasaran
Menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan, analis harus mengetahui apa yang membuat
perusahaan menjadi spesial. Sebagai contoh, strategi marketing akan difokuskan pada segmen
pasar khusus. Oleh karena itu, perlu diperhatikan cara mendistribusikan produk, jenis produk
baru yang menjadi problem solving, atau cara baru untuk mempromosikan barang dan jasa.
Analis harus memilih strategi terbaik dibandingkan dengan strategi pesaing. Strategi
pemasaran yang dapat digunakan baik secara sebagian maupun simultan (bersama-sama)
antara lain sebagai berikut:
1. Memperpendek rantai tata niaga penjualan
Strategi ini digunakan untuk meningkatkan profit dengan cara memperbesar volume
penjualan, misalnya tidak lagi memasok bahan baku dari luar, tapi memiliki kebun
singkong sendiri dan memperkerjakan pegawai untuk menjaga dan memanen kebun.
Kemungkinan besar strategi ini mengurangi biaya pesan bahan baku terhadap supplier.
2. Menekan biaya produksi
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi antara lain
meningkatkan keterampilan pekerja melalui pelatihan, seperti mengajarkan cara untuk
mengolah makanan dari singkong dengan baik dan benar. Selain itu juga dapat dengan
mengurangi kuantitas produk gagal melalui pemilihan kualitas bahan baku yang baik dan
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
proses produksi yang terkendali. Langkah lain untuk menekan biaya produksi dengan
mengurangi biaya lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan produksi.
3. Mengubah Bentuk
Strategi ini bertujuan untuk memberi nilai tambah pada suatu produk. Misalnya dengan
merubah bentuk bola-bola singkong dengan lebih kecil dan rapi agar sesuai dengan bentuk
kemasan agar mempermudah proses packaging.
2.8 Marketing Mix (Bauran Pasar)
Merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan membentuk program pemasaran yang
terintegrasi penuh untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada
pelanggan merupakan hal penting. Aktivitas pemasaran muncul dalam semua bentuk.
McCarthy mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini sebagai saran bauran pemasaran dari
empat jenis yang luas, yang disebutnya “4P” dari pemasaran yaitu produk (product), harga
(price), tempat (place), dan promosi (promotion). Hal-hal yang dibahas dalam marketing mix
secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut:
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
Gambar 2.2 Marketing mix
1. Produk (Product)
Beberapa produk yang kami tawarkan di Kedai Singkong kami bagi menjadi dua produk
utama antara lain sebagai berikut:
a. Makanan
Menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
1) Ramen singkong,
2) Kroket singkong,
3) Singkong rainbow,
4) Pilus singkong,
5) Nugget singkong, dan
6) Risoles singkong.
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
b. Minuman
Menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
1) Tape smoothies,
2) Wedang tape singkong,
3) Es puter tape singkong, dan
4) Es tape singkong.
2. Harga (Price)
Harga-harga produk yang kami tawarkan di Kedai Singkong yang kamu bagi menjadi dua
produk utama antara lain sebagai berikut:
a. Makanan
Harga menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong antara lain sebagai
berikut:
1) Ramen singkong (Rp. 20.000/porsi),
2) Kroket singkong (Rp. 10.000/porsi) 1 porsi isinya 3 kroket,
3) Singkong rainbow (Rp. 10.000/porsi) 1 porsi isinya 3 tusuk, 1 tusuk isinya 4
singkong rainbow,
4) Pilus singkong (Rp. 6.000/bungkus) 1 bungkus isinya 5 pilus,
5) Nugget singkong (Rp 20.000/porsi) 1 porsi isinya 6 nugget, dan
6) Risoles singkong (Rp 10.000/porsi) 1 porsi isi 4 risoles.
b. Minuman
Harga menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong antara lain sebagai
berikut:
1) Tape smoothies (Rp. 10.000/gelas),
2) Wedang tape singkong (Rp 12.000/mangkuk),
3) Es puter tape singkong (Rp 10.000/gelas), dan
4) Es tape singkong (Rp 8.000/gelas).
3. Promosi (Promotion)
Media promosi yang akan kami gunakan yaitu dengan media cetak seperti flyer, spanduk
atau baliho. Perkiraan biaya untuk membuat flyer adalah sekitar Rp. 200.000,- untuk
mencetak 200 flyer dan disebarkan di lingkungan kampus untuk awal promosi. Promosi
dengan menggunakan spanduk atau baliho kemungkinan akan memakan budget sebesar
Rp 22.000,- per meter.
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
Kemudian, selain media cetak yang kami gunakan dalam mempromosikan produk usaha
Kedai Singkong ini adalah dengan promosi melalui media sosial yaitu diantaranya dengan
Facebook, Twitter, Path, Broadcast BBM dan beberapa media sosial lainnnya.
4. Tempat (Place)
Beberapa alternatif lokasi atau tempat yang kami pilih untuk mendirikan usaha Kedai
Singkong ini antara lain sebagai berikut:
a. Jalan Pelita,
b. Taman Cerdas Jalan S. Parman, dan
c. Taman Tepian Mahakam (Sepanjang Jalan Gajah Mada sampai dari Jalan Slamet
Riyadi).
Strategi bauran pasar adalah bagaimana mengombinasikan variabel-variabel “4P” agar dapat
mengoptimalkan laba. Selain itu, bauran pasar ini dapat dikaitkan dengan tahapan dalam
siklus kehidupan produk. Artinya, dalam setiap tahapan pada siklus kehidupan produk,
memerlukan bauran pasar yang berbeda. Secara umum bauran pasar untuk setiap tahapan
siklus hidup dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini sebagai berikut:
Tabel 2.2 Tahapan siklus hidup dalam bauran pemasaran
Marketing Mix
Product Life Cycle
Product Place Promotion Price
Perkenalan 1 4 2 3Tumbuh 2 4 1 3Dewasa 3 4 2 1
Penurunan 4 2 1 3
Keterangan: Angka 1,2,3,4 menunjukkan urutan prioritas
2.9 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats)
Analisa Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats (SWOT) dari data-data yang telah
kami peroleh untuk usaha Kedai Singkong yang akan direalisasikan dapat dilihat pada Tabel
2.3 dan Tabel 2.4 sebagai berikut:
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
Tabel 2.3 Matriks internal factor evaluation (IFE)
Faktor-Faktor Internal Utama Skor Bobot TotalKekuatan Bahan Baku Melimpah Produk Turunan Banyak Produksinya mudah Mudah di budidayakan
4343
0,20,050,250,05
0,80,15
10,15
Total Kekuatan 2,1Kelemahan Butuh modal yang cukup besar Peralatan yang belum canggih Beberapa singkong memiliki kandugan HCN dapat merusak
organ dalam tubuh Kualitas singkong yang tergantung kualitas tanah Belum menentukan kualitas standar bahan baku singkong dan
produk jadi
212
21
0,050,10,04
0,060,2
0,10,10,08
0,120,2
Total Kelemahan 0,6Selisih antara Kekuatan dan Kelemahan 1,5
Tabel 2.4 Matriks eksternal factor evaluation (EFE)
Faktor-Faktor Eksternal Utama Skor Bobot TotalPeluang Produk olahan singkong masih jarang dikembangkan Dapat memiliki positioning yang kuat dimasyarakat Adanya kebiasaan masyarakat Samarinda yang suka berwisata
kuliner, terutama pada produk yang inovasi baru Dapat menjadi pilihan untuk nongkrong/berkumpul yang
423
2
0,250,120,18
0,05
10,240,54
0,2Total Peluang 1,98Cakupan Cakupan pemasaran belum luas Banyak bermunculan pesaing baru dan usaha sejenis dengan
bahan baku singkong selain keripik singkong Adanya perubahan selera konsumen yang dibarengi dengan
lifestyle dari masa ke masa
22
1
0,10,05
0,2
0,20,1
0,2
Total Cakupan 0,5Selisih antara Kekuatan dan Kelemahan 1,48
Berdasarkan hasil perhitungan skor dan bobot dari faktor-faktor internal dan eksternal maka
dilakukan penggambaran pada diagram cartecius yang dijabarkan pada Gambar 2.3 sebagai
berikut:
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
Gambar 2.3 Skor dan bobot faktor internal dan eksternal
Berdasarkan Gambar di atas dapat dilihat bahwa usaha Kedai Singkong ini masuk di kuadran
I di mana strategi yang dikembangkan adalah strategi “agresif”, hal ini dikarenakan sangat
menguntungkan perusahaan. Hal-hal yang bisa dilakukan yaitu memanfaatkan peluang,
mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman yang akan dijabarkan dalam matriks SWOT
yang jabarkan pada Tabel 2.5 sebagai berikut:
Tabel 2.5 Matriks SWOT
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
STRENGTH Bahan Baku Melimpah Produk Turunan Banyak Produksinya mudah Mudah di budidayakan
WEAKNESS Butuh modal yang cukup
besar Peralatan yang belum
canggih Beberapa singkong memiliki
kandugan HCN dapat merusak organ dalam tubuh
Kualitas singkong yang tergantung kualitas tanah
Belum menentukan kualitas standar bahan baku singkong dan produk jadi
OPPORTUNITY Produk olahan singkong masih
jarang dikembangkan Dapat memiliki positioning
yang kuat dimasyarakat Adanya kebiasaan masyarakat
Samarinda yang suka berwisata kuliner, terutama pada produk yang inovasi baru
Dapat menjadi pilihan untuk nongkrong/berkumpul yang menarik bagi semua kalangan
S – O Menghasilkan produk
olahan singkong yang baru
Melakukan kerjasama dengan pemasok singkong
W – O Menggunakan peralatan
modern untuk mengolah singkong
Melakukan Standarisasi bahan baku dan produk
Mengajukan kerja sama dengan investor
THREATS Cakupan pemasaran belum
luas Banyak bermunculan pesaing
baru dan usaha sejenis dengan bahan baku singkong selain keripik singkong
Adanya perubahan selera konsumen yang dibarengi dengan lifestyle dari masa ke masa
S – T Melakukan inovasi
produk yang dissesuaikan dengan selera konsumen
Mengikuti kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk
W – T Memilih singkong yang
memiliki kadar HCN rendah dan kualitas yang baik
2.10 Penilaian Kelayakan
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”
3
Berdasarkan pemaparan tentang aspek pasar dan pemasaran dari kelayakan bisnis usaha yang
akan dijalankan, penulis menilai kelayakan bisnis usaha yang diberi nama “Kedai Singkong”
ini LAYAK untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan dari beberapa aspek yang telah dijelaskan
sebelumnya dimana pengembangan produk dari bahan baku “singkong” ini tergolong
pengembangan usaha bisnis baru dan belum ada sebelumnya dilakukan pengembangan lanjut
dari produk berbahan baku singkong ini baik dilakukan perorangan maupun perusahaan yang
ada di Kota Samarinda. Dimana pengembangan produk singkong ini hanya sebatas kripik dan
gorengan saja.
Oleh karena itu, penulis selaku analis yang akan menjalankan usaha bisnis “Kedai Singkong”
menilai kami LAYAK untuk menjalankan usaha bisnis ini.