BAB II
DESKRIPSI WILAYAH DESA GENDARAN, KECAMATAN DONOROJO,
KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR
A. Sejarah Desa Gendaran
Munculnya desa-desa di Pulau Jawa termasuk khususnya Desa Gendaran
sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Sampai sekarang belum
ada penulisan sejarah yang mengungkap secara jelas kelahiran desa-desa
tersebut. Sebuah dongeng atau cerita rakyat biasanya dibuat untuk
mengesahkan nama suatu tempat atau kota. Maksud cerita rakyat atau sering
disebut “folklor” adalah karya budaya yang berwujud sastra lisan yang
diwariskan dari generasi kegenerasi berikutnya, baik disampaikan dalam cerita
lisan maupun dengan contoh-contoh yang disertai dengan gerakan isyarat atau
alat bantu mengingat. Kesinambungan cerita rakyat dari suatu generasi ke
generasi berikutnya sampai sekarang tetap berlangsung, dengan demikian isi
dalam cerita sesuai dengan pembawaan cerita. Perbedaan mengenai asal usul
nama sebuah desa dari generasi terdahulu dengan generasi sekarang itu adalah
hal yang wajar.
Generasi sekarang lebih menceritakan hal-hal yang bersifat logis,
sedangkan generasi pendahulu lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat
gaib dan mistik. Walaupun demikian jalan cerita atau alurnya masih tetap di
pertahankan.
Sejarah Desa Gendaran dimulai ketika pada zaman hancurnya Jenggolo
Kediri, kerabat Kraton ada yang lengser ke barat antara lain :
18
19
1. Malwopati ke Desa Widoro
2. Sriwendo ke Desa Klepu / Sawahan
3. Sekar Taji ke Desa Sekar
4. Sukonadi ke Desa Sukodono
5. Langgeng Jiwo ke Desa Gendaran
Pada waktu itu Desa Gendaran masih hutan belantara belum ada
penghuninya. Langgeng Jiwo kemudian membabat alas gunung Pucung
disebabkan hutan ini penuh dengan pohon Pucung / Kluwak ). Langgeng Jiwo
membuat rumah disana sekarang tepatnya sebelah timur makam gunung cilik.
Berpuluh-puluh tahun tinggal disana akhirnya mempunyai 2 keturunan satu
bernama Langgeng Jiwo dan yang satu bernama Jiwo Rogo. Sampai ratusan
tahun Desa ini tidak berkembang penduduknya, dan masih banyak hutan
belantara dan belum bisa akan dinamakan Desa apa.
Pada waktu hancurnya Majapahit, kerabat Kerajaan juga ada yang lari ke
barat yang terdesak oleh prajurit Demak, antara lain :
1. Tunggul Wijoyo ke Desa Tuggul
2. R. Gugur Prawiroyuda ke Desa Mojo Punung
3. Kyai Bono Keling ke Pacitan
4. Ki Ageng Petung ke Desa Cemeng
5. Ki Ampokboyo dan Seh Domba tidak menetap
6. Doro Hindrati ke Desa Gendaran juga disebut Doro Glendreh.
Doro Glendreh / Doro Hindrati bertempat tinggal di blok tengahan (
Krajan ) dan rumahnya dipagar papan-papan yang kuat. Sampai sekarang
20
batu-batu terkumpul disitu dan kayu-kayunya belum lapuk, bahkan sampai
sekarang tidak ada sapi yang berani melewati tempat itu. Dan orang banyak
menyebut rumahnya dengan sebutan Karan ( Jero ). Konon Doro Hindrati
senang bersemedi, olah kanuragan ke Gunung Guo dan Gunung Song Amben.
Oleh orang banyak tempat tersebut dinamakan tempatnya Doro yang lama
kelamaan disebut Daran, sehingga Desa ini disebut Desa Gendaran.1
B. Keadaan Geografis Desa Gendaran
1. Letak Desa
Desa dilihat dari pengertian geografis merupakan suatu hasil dari
perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya.2 Hasil
dari perpaduan itu ialah suatu wujud dan kenampakan di muka bumi yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, politik, ekonomi dan cultural
yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dengan unsur lainnya.3
Desa Gendaran terletak di Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan
Provinsi Jawa Timur. Desa Gendaran sendiri terdiri dari 6 dusun dintaranya
yaitu Dusun Krajan, Dusun Turirejo, Dusun Duwet, Dusun Waru, Dusun
Tumpak, dan Dusun Ngantir. Desa Gendaran terletak 5 km ke arah selatan
1 www.sindopos.com diakses pada tanggal 28 Desember 2015 pukul 20.00
2 R. Bintarto., Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1980), hlm.11
3 Ibid., hlm. 12
21
dari kota Kecamatan Donorejo. Secara administratif Desa Gendaran dibatasi
oleh desa :
a. Sebelah Utara : Desa Belah
b. Sebelah Selatan : Desa Gedompol
c. Sebelah Timur : Desa Sukodono
d. Sebelah Barat : Desa Cemeng
Desa Gendaran mempunyai luas wilayah seluas 552.993 Ha. Iklim di Desa
Gendaran sendiri mempunyai iklim penghujan dan iklim kemarau. Hal
tersebut mempengaruhi pola tanam yang ada di Desa Gendaran Kecamatan
Donorejo. Desa gendaran sendiri mempunyai wilayah bertopografi perbukitan
pegunungan dengan produktifitas sedang dan rendah.4
4 Monografi Desa Gendaran, 2015
22
Tabel 1
Pembagian Tanah Menurut Jenis dan Luas wilayah Desa Gendaran :
No Jenis Tanah
Jumlah Per Tahun (hektar)
2000 2005 2010 2015
1
Tanah Sawah
- Tadah Hujan
2,1
2,1
2,1
2,1
2
Tanah Kering
- Pekarangan/Bangunan
- Tegal/huma
8,60
210,96
8,60
210,96
8,60
210,96
8,60
210,96
3 Hutan Rakyat/Perkebunan 251,96 172,12 273,96 249,80
Jumlah 473,62 393.78 495.62 471,46
Sumber : BPS Kabupaten Pacitan tahun 2000-2015
Menurut data di atas diketahui bahwa pada tahun 2000 sampai dengan
2015 luas tanah untuk areal tanah sawah dan tanah kering di Desa Gendaran
tidak mengalami pengurangan maupun penambahan luas area. Tanah sawah di
Desa Gendaran merupakan sawah tadah hujan yang banyak digunakan
penduduk sebagai lahan pertanian yang dalam pengusahaan tanah disesuaikan
ketika musim hujan datang. Sawah tadah hujan pada musim kemarau
umumnya ditanami dengan tanaman-tanaman yang memerlukan air sedikit
diantaranya berbagai tanaman palawija seperti kacang tanah, singkong,
kedelai, talas, sedangkan pada musim penghujan ditanami tanaman padi.
Tanah bangunan dan pekarangan merupakan tanah yang biasanya
digunakan untuk mendirikan bangunan-bangunan rumah, kantor, sekolah,
23
tempat ibadah dan jenis bangunan lainnya. Bangunan-bangunan rumah
didirikan di sepanjang jalan desa dengan tanah pekarangaan yang berada di
samping dan belakang rumah.
Untuk lahan perkebunan atau hutan rakyat sendiri, pada tahun 2000
mempunyai luas 251,96 ha, sedangkan pada tahun 2005 mengalami
penyempitan luas lahan yaitu 172,12 ha. Tetapi pada tahun 2010 luas area
perkebunan atau hutan mengalami penambahan luas area yaitu sekitar 273,96
ha, dan pada tahun 2015 mengalami pengurangan luas lahan menjadi 249, 80
ha.
C. Keadaan Demografis Desa Gendaran
1. Kependudukan
Penduduk merupakan salah satu potensi yang penting dalam
pembangunan, namun hal itu tidak terjadi secara sendirinya, sebab apabila
tanpa adanya penanganan khusus terhadap kependudukan akan menimbulkan
suatu masalah tersendiri dalam kependudukan. Secara umum jumlah
penduduk yang besar merupakan keuntungan dalam pembangunan, karena
memberikan kemungkinan adanya pasar dalam negara yang besar yang
memungkinkan untuk pembangunan produksi dan distribusi besar yang lebih
efisien.5 Masalah kependudukan terutama di daerah pedesaan pada dasarnya
5 Muhammad Sadli, “Prospek Jangka Panjang Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia”, dalam Prisma no 2, hlm. 7
24
mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.6
Dalam bentuk yang sederhana, kesejahteraan masyarakat mempunyai
pengertian bahwa seorang mampu ataau tidak dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya terutama kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan perumahan.
Masalah kependudukan yang terdapat di negara-negara berkembang
adalah masalah penyebaran penduduk yang tidak merata, masalah
pengangguran, tingkat pendidikan rendah, dan tingkat gizi yang kurang seperti
yang terjadi di Indonesia. Hal itu nantinya akan menyebabkan tingkat
kehidupan yang tidak memuaskan. Oleh karena itu, masalah kependudukan di
Indonesia merupakan masalah yang penting dalam kebijakan pembangunan
saat ini.
6 Bahrein T. Sagihan, 1987, Sosiologi Pedesaan Suatu Pengantar, Jakarta :
Raja Grafindo Persada, hlm. 88
25
Tabel 2.
Jumlah Penduduk Desa Gendaran Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Kelompok dan Jenis
Kelamin
Jumlah Per Tahun
2000 2005 2010 2015
1 Laki-laki 995 1.022 1.030 1057
2 Perempuan 1.000 994 1.012 1025
3 Rumah Tangga 464 538 601 650
Sumber : BPS Kabupaten Pacitan tahun 2000-2015
Dengan melihat komposisi penduduk menurut kelompok dan jenis
kelamin diatas dapat diketahui jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2000
adalah 990 dan perempuan 992. Dari tahun ke tahun terjadi perubahan jumlah
penduduk. Pada tahun 2005 terjadi peningkatan jumlah penduduk dengan
penduduk laki-laki berjumlah 1022 dan penduduk perempuan 994. Perubahan
jumlah penduduk tersebut dapat disebabkan berbagai faktor. Diantaranya
disebabkan oleh angka kelahiran, kematian, serta migrasi (perpindahan
penduduk).
2. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Gendaran bervariasi. Berikut tabel
mengenai jumlah Desa Gendaran berdasarkan mata pencahariannya yaitu :
26
Tabel 3
Jumlah Penduduk Desa Gendaran berdasarkan Mata Pencaharian
No
Mata Pencaharian
Tahun
2000 2005 2010 2015
1 Petani 369 490 491 511
2 Buruh Tani 179 210 200 211
3 Pedagang 47 59 65 60
4 PNS 9 19 25 48
5 Karyawan Swasta 18 29 34 39
6 Buruh Bangunan 27 32 36 45
7 TNI/ABRI 4 5 7 9
8 Buruh Industri Kecil 43 56 65 57
Sumber : BPS Kabupaten Pacitan Tahun 2000-2015
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa mata pencaharian
paling banyak di Desa Gendaran adalah petani. Untuk urutan kedua sendiri
adalah buruh tani. Hal ini disebabkan banyaknya penduduk yang tidak
memiliki lahan pertanian sendiri. Untuk topografi Desa Gendaran sendiri
merupakan daerah berbukit-bukit. Kebanyakan petani disana merupakan
petani musiman yang mulai bercocok tanam ketika musim penghujan turun.
Penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani adalah penduduk yang
mempunyai lahan pertanian sendiri dan menggarap lahan pertaniannya sendiri.
27
3. Pendidikan
Pentingnya pendidikan dalam masayarakat tidak saja menyangkut
pendidikan formal dan non formal termasuk pendidikan mental atau spiritual.
Pendidikan juga memelihara sistem-sistem intelektual : kesusateraan, seni
hukum, ilmu pengetahuan. Para pemuda belajar bagaimana memberi bentuk
baru pada sistem intelektuil yang tradisional guna memajukan berbagai aspek
modernisasi.7
Pendidikan mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan dalam pengertian pengajaran adalah suatu proses sadar tujuan
dengan sistematika terarah pada pertumbuhan tingkah laku. Proses pendidikan
akan menghsilkan manusia yang berpengatahuan dan berkeahlian. Dengan
pendidikan orang dapar mengubah kondisi lebih baik dari secara ekonomi
maupun cara pandang masyarakat dalam menyikapi suatu masalah yang ada.
Berikut ini adalah komposisi pendidikan penduduk Desa Gendaran :
7 Myron, Werner., Modernisasi Dinamika Pertumbuhan, (Yogyakarta :
UGM Press, 1981), hlm. 17.
28
Tabel 4
Komposisi Pendidikan Penduduk Desa Gendaran
No Lulusan
Penduduk
Tahun
Jumlah 2000 2005 2010 2015
1 Tidak Tamat SD - - - - -
2 SD/Sederajat 79 83 80 58 300
3 SLTP 62 67 59 35 223
4 SLTA 48 30 43 176 297
5 Perguruan Tinggi - 3 9 17 29
Sumber : Monografi Desa Gendaran tahun 2000-2015
Dari tabel di atas tingkat pendidikan penduduk mayoritas dari tahun ke
tahun adalah lulusan SD dengan jumlah keseluruhan adalah 300 orang.
Disusul dengan tingkat lulusan SLTP sebanyak 223 orang. Posisi ketiga
adalah tingkat lulusan SLTA berjumlah 297 orang. Sedangkan untuk lulusan
universitas sebanyak 29 orang.
Dari data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kesadaran
penduduk untuk bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Jumlah penduduk
yang yang berpendidikan lebih besar daripada jumlah penduduk yang tidak
berpendidikan. Pendidikan merupakan faktor penting dalam pengembangan
sumber daya manusia. Dengan kesadaran mereka terhadap pendidikan,
mereka menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi
seperti universitas dengan harapan mendapat pekerjaan dan penghasilan yang
lebih baik daripada mereka.
29
4. Agama
Agama merupakan faktor penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Kesadaran agama bukan sekedar pantulan dari kenyataan sosial ekonomis
tetapi ada suatu faktor yang otonom dan sekaligus mempunyai kemungkinan
untuk memberi corak pada sistem perilaku. Dengan begitu kesadaran agama
juga mempunyai potensi untuk mengadakan perubahan struktur yang
menyangkut kenyataan sosial ekonomi.8 Agama juga mempunyai pengaruh
besar didalam membentuk kepribadian seorang individu. Secara umum
sebagian besar penduduk di Indonesia adalah beragama Islam seperti halnya di
Desa Gendaran. Data mengenai penduduk desa Gendaran berdasarkan agama
yang dianut adalah sebagai berikut :
8 Taufik Abdullah., Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi,
(Jakarta: LP3ES 1978), hlm.14.
30
Tabel 5
Jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut
No
Agama yang dianut
Jumlah (Orang)
2000 2005 2010 2015
1 Islam 1.992 1.999 2.030 2205
2 Kristen 3 7 9 13
3 Katolik - 10 3 4
4 Hindu - - - -
5 Budha - - - -
Sumber : Monografi Desa Gendaran 2000-2015
Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa sebagian besar penduduk Desa
Gendaran mayoritas beragama Islam. Sedangkan untuk yang beragama
Kristen dan Katolik hanya sebagian kecil yaitu berkisar 3-10 orang saja.
Walaupun terdapat perbedaan keyakinan agama namun kerukunan antar warga
terjalin sangat baik hal ini dilihat dari saling tenggang rasa diantara mereka
dan bekerja sama dalam membangun daerahnya.
31
D. Potensi Desa Gendaran
1. Sarana Sosial
Kehidupan masyarakat pedesaaan secara umum dipengaruhi oleh adanya
interaksi dengan kelompok masyarakat yang lain dan gejala sosial yang timbul
dari dalam. Interaksi tidak akan terjadi jika tidak ada komunikasi satu sama
lain. Kondisi sosial budaya di Desa Gendaran tidak dapat dilepaskan dari
adanya interaksi dengan kekuatan-kekuatan dari luar desa. Adanya interaksi
tersebut baik langsung dan tidak langsung memberi pengaruh terhadap
perkembangan sosial masyarakat di Desa Gendaran.
Masyarakat Desa Gendaran masih menjunjung tinggi rasa kekeluargaan
dan solidaritas bersama. Hubungan antar warga sekitar terjalin dengan sangat
baik, mereka juga masih sering melakukan gotong royong dalam hal apapun.
Dalam hal aktivitas tolong menolong sekitar kebutuhan yang bersangkutan
dengan rumah tangga, dalam hal menyelenggarakan pesta-pesta tertentu,
dengan kaum kerabat, dalam hal pekerjaan pertanian, dan sebagainya.
Selain adat istiadat tolong menolong antar warga desa dalam berbagai
macam lapangan aktivitas-aktivitas sosial baik yang berdasarkan hubungan
tetangga maupun hubungan kekerabatan dan lain-lain, ada pula aktivitas-
aktivitas bekerjasama yang lain yang disebut gotong royong. Hal itu adalah
aktivitas bekerjasama antara sejumlah warga desa untuk menyelesaikan suatu
proyek tertentu yang dianggap berguna bagi kepentingan umum.9 Hal ini dapat
9 Sajogyo, Pujiwati Sajogyo., Sosiologi Pedesaan. (Yogyakarta : Gajah
Mada University, 1991), hlm. 38.
32
dilihat dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam hal memperbaiki jalan,
membangun jembatan atau sarana desa, membuat tempat peribadatan.
Kegiatan seperti ini biasanya disebut kerja bakti sedangkan untuk acara-acara
seperti kematian atau pernikahan biasanya disebut duwe gawe. Selain itu
masyarakat Desa Gendaran masih menerapkan tradisi yang diwariskan oleh
para leluhur mereka. Terdapat dua tradisi yang diturunkan yaitu bersifat
religius dan non religius. Contoh tradisi yang bersifat religius yaitu upacara-
upacara, seperti aqiqah yaitu upacara kelahrian seorang jabang bayi, serta
mitoni yaitu upacara sewaktu kandungan masih berumur 7 bulan. Sedangkan
untuk tradisi yang bersifat non religius semisal pemecahan masalah atau
konflik dengan cara musyawarah mufakat.
Untuk sarana sosial desa sendiri dibangun guna untuk memperlancar
kegiatan sosial yang dilakukan masyarakat Desa Gendaran. Berupa kantor
desa, balai desa, tempat ibadah, sarana olah raga serta balai pengobatan. Balai
desa merupakan tempat kegiatan warga dan pemerintah desa. Semua kegiatan
yang berkaitan dengan pemerintahan desa dilaksanakan di kantor desa. Balai
desa merupakan tempat pertemuan, yaitu pertemuan pemerintah desa dengan
warga masyarakat misalnya membahas tentang penyuluhan-penyuluhan dan
rapat-rapat desa.
Sarana sosial yang kedua adalah sarana peribadatan. Jumlah sarana
peribadatan di Desa Gendaran terdiri 9 masjid dan 5 sanggar yang tersebar
diseluruh wilayah desa.
33
2. Sarana Pendidikan
Kualitas pendidikan adalah salah satu cara untuk mengatasi
masalah kependudukan. Penduduk yang termasuk usia sekolah cukup
besar, membuat pemerintah dan masyarakat mendirikan tempat
pendidikan. Perluasan kesempatann pendidikan berarti perluasan dan
pemerataan ekonomi untuk mencapi kemajuan dalam masyarakat. Fungsi
manifest pendidikan adalah meletarikan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi lain dan meragsang partisipasi demokrasi.10
Meningkatnya taraf hidup ekonomi menyebabkan kesadaran
masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.11
Begitu pula kesadaran yang dilakukan oleh penduduk Desa Gendaran,
sehingga pemerintah dan masyaraakat Desa Gendaran berupaya
mendirikan sarana pendidikan. Berikut adalah tempat sekolah atau sarana
pendidikan penduduk Desa Gendaran :
10
Paul B Harton & Chester L. Hunt,. Sosiologi, (Jakarta : Erlangga, 1989),
hlm. 56
11
Sudjangi., Dinamika Kehidupan Beragama di Daerah Industri (Jakarta :
Departemen Agama RI Badan Penelitian dan Pengembangaan Agama), hlm.
165.
34
Tabel 6
Sarana Fasilitas Pendidikan Penduduk Desa Gendaran
No
Sarana Pendidikan
Jumlah
2000 2005 2010 2015
1 TK 1 1 1 1
2 SD 2 2 2 2
3 SLTP 1 1 1 1
4 SLTA - - - -
5 Universitas - - - -
Sumber : Monografi Desa Gendaran tahun 2000-2015
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah sarana pendidikan seperti TK
berjumlah hanya 1 unit pada tahun 2000 dan tidak ada perubahan dari tahun ke
tahun. Untuk SD sendiri berjumlah 2 unit dan SLTP hanya berjumlah 1 unit.
Sama seperti TK, tidak ada perubahan jumlah dari tahun ke tahun.
3. Sarana Perkonomian
Sarana ekonomi memegang peranan penting dalam suatu kelompok
bermasyarakat. Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari
aktivitas ekonomi baik itu kegiatan produksi maupun distribusi. Terdapat
beberapa sarana perkenomian baik berada di desa maupun di kota berupa
pasar, took, bank, koperasi simpan pinjam, dimana itu semua dapat membantu
kelancaran dalam aktivitas ekonomi seperti proses produksi maupun
distribusi.
35
Di Desa Gendaran sendiri terdapat beberapa sarana ekonomi yang
beragam. Munculnya sarana perkenomian ini sejalan dengan semakin
berkembangnya jaman dan perekonomian masyarakat.
Tabel 7
Sarana Ekonomi Desa Gendaran
No
Sarana Ekonomi
Jumlah
2000 2005 2010 2015
1 Industri Kerajinan/ 9 13 19 34
2 Toko/Kios/Warung 23 21 18 27
3 Bank Perkreditan - 2 2 2
4 Koperasi/KUD - 3 3 3
Sumber : Monografi Desa Gendaran tahun 2000-2015
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana perkenomian di Desa
Gendaran cukup memadai. Hal ini akan membantu kegiatan ekonomi di Desa
Gendaran. Adanya Bank Perkreditan dan Koperasi tentu akan sangat membantu
dalam memberikan pinjaman modal untuk masyarakat yang ingin membuka
usaha warung/ toko ataupun pinjaman modal untuk membuka usaha industri
kecil.
4. Sarana Transportasi dan Komunikasi
Sarana perhubungan berupa sarana transpotasi dan komunikasi sangat
mendukung mobilitas penduduk. Kemajuan dan perkembangan jaman terlebih
36
adanya era Globalisasi, komunikasi semakin canggih, berbagai kemudahan
untuk mendapatkan informasi komunikasi yang ditawarkan mendorong
masyarakat untuk memanfaatkan teknologi. Tanpa adanya sarana transportasi
dan komunikasi, maka perkembangan daerah tersebut menjadi terhambat dan
terisolasi. Kriteria menunjukkan suatu kelompok maju atau tidak, statis atau
dinamis dapat dilihat dari mobilitasnya yaitu perpindahan orang atau
kelompok masyarakat ke daerah lain dalam jangka waktu tertentu dan demi
satu tujuan pula.
Begitu pula masyarakat Desa Gendaran mereka juga memanfaatkan
kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan transportasi. Sarana
transportasi dan komunikasi sangat penting karena sebagai sarana penghubung
antara desa satu dengan desa yang lain sehingga dapat mempermudah dalam
bidang komunikasi dan ekonomi desa. Sarana transportasi yang dimiliki
masyarakat Desa Gendaran dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
\
37
Tabel 8
Sarana Transportasi di Desa Gendaran
No
Alat Transportasi
Jumlah
2000 2005 2010 2015
1 Sepeda 156 129 97 90
2 Sepeda Motor 75 165 257 301
3 Mobil Pribadi 2 6 10 14
4 Truk 1 3 5 7
Sumber : Monografi Desa Gendaran tahun 2000-2015
Dari data diatas dapat diketahui bahwa sarana transportasi terbanyak yang
digunakan adalah sepeda motor. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan
jaman speda motor tetap menjadi alat transportasi utama untuk melakukan
aktivitas mereka karena lebh praktis. Untuk alat transpotasi kedua ditempati
oleh sepeda dan urutan selajutnya adalah mobil pribadi dan truk. Untuk alat
transportasi truk sendiri hanya dimiliki oleh pengusaha atau pengrajin untuk
mengangkut bahan baku kerajinan ataupun untuk mengirim hasil dari
kerajinan itu sendiri ke luar daerah.
Sarana komunikasi juga memegang peranan yang penting dalam aktivitas
penduduk. Sarana komunikasi digunakan untuk penyampaian pesan atau
menerima informasi dari berbagai sumber entah itu dari media seperti TV,
surat kabar, radio, telepon, surat, papan pengumuman, poster, dll ataupun
38
komunikasi secara langsung yaitu percakapan lisan.12
Dengan adanya sarana
komunikasi, tentu akan membuat proses kegiatan ekonomi dan interaksi dan
di Desa Gendaran akan semakin lancar.
12
Onong Uchyana Efendi., Dinamika Komunikasi, (Bandung : Remadja
Karya, 1986), hlm. 6