6
BAB II
KAJIAN LITERATUR
A. PENGERTIAN JUDUL
Pengertian judul “Desain Interior Pusat Kebugaran Tubuh di Surakarta
dengan Konsep Modern Tropis” adalah sebagai berikut:
• Desain:
1) Rancangan, Rencana suatu bentuk dan sebagainya (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1993:138)
2) Desain berasal dari kata design dalam bahasa Inggris memiliki arti
perancangan, rancangan, desain. Jadi dapat disimpulkan desain
adalah perancangan atau proses untuk suatu perwujudan.
(Subarniati, 2001:1)
• Interior:
1) Bagian dalam gedung (ruang, dan sebagainya), tatanan perabotan
(hiasan, dan sebagainya) diruang dalam gedung (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1993:483)
2) Interior adalah hasil karya seni yang mengungkapkan dengan jelas
akan tatanan kehidupan manusia dari satu masa melalui media ruang
yang mencangkup semua unsur keindahan dari berbagai aspek,
sehingga akhirnya memberikan kepuasan fisik dan spiritual bagi
pemakainya (Suptandar, 1989:2)
• Desain Interior:
Adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bagian
dalam suatu bangunan (Desain Interior, 1991:11)
• Pusat Kebugaran dan kesehatan (Fitness):
Pusat kebugaran (Fitness) merupakan salah satu jenis olahraga tubuh
yang berguna untuk kesehatan. Olah Tubuh dalam fitness terbagi
menjadi beberapa jenis latihan yang memiliki kegunaan masing-masing,
yaitu latihan beban dan latihan kardio (tubuh).
7
• Di Surakarta/ Solo:
Merupakan salah satu nama Kota/ Karisedenan di Provinsi Jawa
Tengah.
• Modern Tropis:
Modern sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan
tuntutan zaman. Sedangkan tropis/ tropika bersalah dari bahasa Yunani,
tropos yang berarti “berputar”, karena posisi matahari yang berubah
antara dua gatis balik dalam periode yang disebut tahun. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
Definisi Desian Interior Pusat Kebugaran Tubuh di Surakarta dengan
Konsep Modern Tropis adalah sebuah tempat yang memberikan fasilitas umum
yang menggabungkan dunia kebugaran/ kesehatan tubuh seperti olahraga
dengan dunia releksa tubuh seperti reflexologi dalam satu lokasi di Surakarta
dengan konsep/ tema modern tropis yang tidak meninggalan karakteristik iklim
di Indonesia.
B. KAJIAN TEORI
1. TINJAUAN TENTANG FITNESS
Banyak orang yang memiliki kesalahpahaman terhadap arti kata
fitness. Asosiasi keliru mengenai arti kata ini lebih banyak beredar daripada
asosiasi benarnya. Oleh sebagian besar orang fitness adalah aktivitas
mengangkat besi yang hanya dilakukan oleh pria berusia muda yang ingin
membesarkan badan. Sebenarnya fitness merupakan salah satu jenis olah
tubuh yang berguna untuk kesehatan. Olah tubuh dalam fitness terbagi
menjadi beberapa jenis latihan yang memiliki kegunaan masing-masing,
yaitu latihan beban dan latihan kardio.
Latihan beban penggunaan beban sebagai alat bantu untuk
meningkatkan kontraksi otot dapat termasuk dalam latihan beban. Otot yang
menerima beban akan mengalami tekanan hingga mencapai titik kelelahan
tertentu. Latihan beban sendiri dapat digolongkan berdasarkan beban yang
digunakan seperti :
1) Beban tubuh : menggunakan tubuh sendiri sebagai beban baik secara
sebagian maupun beban tubuh secara keseluruhan
8
2) Beban bebas : menggunakan pemberat bebas seperti barbell ataupun
dumbbell
3) Beban alat : menggunakan alat mekanik ataupun elektronik yang
dihubungkan dengan pemberat. Tujuan penggunaan alat ini umumnya
sebagai penyokong yang memudahkan pengguna dalam mengontrol
pemberat tersebut.
Latihan beban juga dapat dibedakan berdasarkan otot yang akan dilatih,
yaitu :
1) Otot Dada : secara medis dikenal sebagai otot pectoral. Jenis latihan
beban yang digunakan meliputi : push up, bench press.
2) Otot Punggung : secara medis dikenal sebagai otot lattismus. Jenis
latihan beban yang digunakan meliputi : pull up, chin up, bench row,
deadlift
3) Otot Perut : secara medis dikenal sebagai otot abdomen. Jenis latihan
beban yang digunakan meliputi : sit up, crunch.
Ada pula latihan untuk menyehatkan jantung yaitu latihan cardio, yaitu
latihan jantung. Latihan ini lebih untuk meningkatkan detak jantung tanpa
penggunaan beban. Pada umumnya, latihan ini digunakan untuk
menurunkan berat badan ataupun sekedar menjaga kesehatan. Jenis latihan
kardio sangat bervariasi mulai dari jogging, renang, bersepeda hingga
aerobik. (www.wikipedia.org)
2. MACAM – MACAM LATIHAN DALAM FITNESS
a. Latihan Dengan Menggunakan Alat
Penggunaan alat bantu yang canggih di pusat kebugaran seperti di
Fitness Center memerlukan petunjuk kegunaan dari instruktur sehingga
terbentuk suatu aktivitas latihan yang sifatnya terstruktur dan
menyeluruh ke bagian bagian tubuh agar terhindar dari cidera otot.
Sebelum melakukan latihan dengan menggunakan alat fitness berat
maka latihan fisik didahului dengan pemanasan otot menggunakan alat
jogging tread mill. Alat ini berguna untuk menguatkan otot kaki dengan
berjalan atau berlari di tempat dengan kecepatan tertentu.
9
Selain itu, alat fitness ini juga dapat menghasilkan penguatan
jantung serta pembakaran kalori dan lemak. Ini adalah peralatan fitness
yang disesuaikan dengan aktivitas setiap hari, yakni berjalan dan berlari.
Setelah itu, peserta mengunakan life cycle atau sepeda statis. Alat ini
gunanya untuk penguatan otot pada bagian paha. Efeknya juga untuk
peningkatan kemampuan organ sex pemakainya. Karena itu,
penggunaan sepeda statis ini juga berfungsi sebagai senam sex.
Sementara, untuk memperkuat otot tangan ada alat rowing.
Penggunanya akan merasa seperti sedang mendayung perahu. Alat
rowing ini juga sekaligus berguna untuk penguatan otot paha dan otot
antara bahu dan pinggang. Sementara untuk penguatan otot paha dan
bokong dapat juga menggunakan alat step atau alat bantu langkah yang
digerakan seperti saat naik tangga. Tren olahraga kebugaran dengan alat
di Eropa, Amerika, dan Australia cenderung menggunakan peralatan
fitness berupa bola atau yang dikenal dengan mady ball. Bola ini
bergaris tengah satu meter dan digunakan untuk melatih keseimbangan
tubuh melalui penguatan otot punggung dan perut.
Masih ada alat dumble dengan sejumlah ukuran. Benda-benda ini
dapat digunakan untuk penguatan otot lengan dengan menggerakkannya
ke atas dan ke bawah. dumble juga berfungsi untuk penguatan otot dada
jika dilakukan dalam kondisi tidur. Sedangkan untuk memperbesar dan
mengencangkan otot dada dapat juga menggunakan alat butterfly
dengan beban tertentu, tergantung kepada kemampuan pemakainya.
(www.duniafitness.com)
b. Latihan Kardio (Senam Body Language)
Senam body language itu merupakan senam aerobik yang
gerakannya seringkali ditambahkan dengan menahan kontraksi otot.
Daerah sekitar pinggul dan perut adalah bagian yang paling sering
dikontraksikan. Dengan melakukan kontraksi pada bagian-bagian
pinggul dan perut, maka akan meningkatkan kekuatan otot perut,
bokong hingga otot-otot dasar rongga panggul. Otot dasar rongga
panggul yang terlatih karena senam body language berguna untuk
10
menjaga miss V serta rahim, agar tetap berada dalam posisinya. Dengan
begitu, miss V pun akan tetap kencang.
Frekuensi senam body language yang baik dilakukan adalah tiga
kali dalam seminggu dengan lama 30-60 menit. Bila tidak memiliki
waktu cukup untuk melakukan senam ini, maka ada alternatif latihan
yang dapat dilakukan untuk membantu mengencangkan otot dasar
rongga panggul.
Latihan ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Lakukan
gerakan seperti menahan buang air kecil, dengan cara mengkontraksikan
otot-otot di dalam panggul. Tahan kontraksi selama tiga hingga lima
detik dan ulangi hingga 10 kali. Lakukan latihan ini hingga tiga kali
dalam sehari. Yang perlu diperhatikan adalah jangan menahan kontraksi
lebih dari lima det ik. Hal ini dikarenakan yang akan berkontraksi
bukanlah otot dasar panggul tetapi otot pantat yang akan terlatih.
Latihan tersebut dinamakan senam kegel. (www.duniafitness.com)
c. Aktivitas Pada Tempat Kebugaran
Prinsip dasar sebuah pusat kebugaran adalah kenyamanan.
Kenyamanan yang dimaksudkan adalah kenyamanan dalam desain
fasilitas, desain interior yang estetis dan kenyamanan dalam melakukan
segala aktivitas berolah raga. Untuk menciptakan sebuah desain interior
Pusat Kebugaran Tubuh yang fungsional dan mampu memuaskan
pengunjung hendaknya diperlukan desain ruang yang memenuhi
seluruh aktivitas latihan. Pusat kebugaran berfungsi sebagai tempat pria
dan wanita berolah raga dengan melakukan aktivitas yang mampu
menguras keringat. Dengan adanya kegiatan di atas maka dilibatkan
pegawai dan pengunjung pada kegiatan di dalam Pusat Kebugaran
Tubuh. Adapun keterlibatan civitas dan aktivitasnya dapat diuraikan
sebagai berikut :
a. Pegawai
Pegawai adalah civitas yang bertanggung jawab terhadap segala
kegiatan yang ada di dalam pusat kebugaran, baik pemeliharaan
bangunan sampai dengan melayani pengunjung. Pada Pusat
11
Kebugaran Tubuh terdapat beberapa klasifikasi pegawai yang
melayani latihan yaitu Instruktur Fitness adalah pembimbing dalam
melakukan gerakan Fitness sehingga terbentuk suatu aktivitas
latihan yang sifatnya terstruktur dan menyeluruh ke bagian bagian
tubuh agar terhindar dari cidera otot .
b. Pengunjung
Pengunjung adalah civitas yang dapat dibedakan atas
kepentingannya. Pembagian kepentingan pegunjung dibedakan
menurut aktivitasnya. Aktivitas pengunjung diantaranya yaitu
melakukan angkat beban, treak mille, dan Body Language.
3. PENGETIAN DAN LATIHAN GYM
Kata “Gymnastic” berasal dari Yunani Kuno, yang berarti suatu sarana
yang baik untuk pendidikan melatih fisik dan intelektual orang muda. Di
ruang gymnasium inilah pemuda-pemuda dilatih fisiknya untuk
menanamkan rasa disiplin dan sportif di dalam berlagak di lomba olahraga.
Bagi sebagian orang yang namanya gymnasium, yang terbayang adalah
suatu ruangan yang dipenuhi oleh manusia-manusia berbadan kekar yang
tengah melatih otot-ototnya dengan peralatan ‘pembentuk’ badan yang
serba modern serta didampingi instruktur yang juga berbadan atletis.
Padahal, Gym dalam arti yang lebih luas memiliki makna ruang atau
gedung olahraga. Singkat kata, Gym adalah suatu wadah bagi mereka yang
ingin menyegarkan badan dengan melakukan olahraga, yang dapat
melenturkan tubuh, mengencangkan otot dan membuat tubuh menjadi
kekar.
Seiring makin kompleksnya jenis aktivitas olahraga, kini pengertian
Gym lebih jauh sebagai media yang menawarkan bermacam-macam solusi,
mulai dari konsultasi kesehatan, pemilihan olahraga yang tepat juga
mencoba mengatasi permasalahan bentuk badan.
4. LATIHAN DASAR GYM
Berikut latihan dasar pembentukan otot-otot rangka tubuh:
a. Otot Dada : Bench Press/barbell-dumbell
12
1) Bench press
Bench press adalah latihan terbaik untuk otot dada, lakukan
pegangan sedikit lebar dari lebar bahu, namun jangan terlalu
lebar karena membebani sendi terlalu berat, angkat beban
luruskan lengan ke atas, lalu turunkan perlahan samapai
menyentuh dada. Jangan mendorong keatas tegak lurus, buat
sedikit sudut.
2) Incline Bench press
Latihan ini akan memberikan sedikit tekanan di dada bagian
atas, namun sudut jangan terlalu tinggi, sekitar 20-30 derajat.
3) Decline Bench press
Pada dasarnya hampir sama dengan bench press atau incline
press, decline dilakukan dengan kemiringan ke bawah sekitar
20-30 derajat, latihan ini diarahkan tekanan pada otot dada
bagian bawah.
4) Cabel crossover
Latihan ini membantu mengembangkan otot terutama daerah
tengah/dalam otot dada. Tinggi rendahnya cabel juga
menentukan area dada tengah bagian atas maupun bawah, sesuai
keinginan. Genggamlah pada kedua pegangan cabel, tariklah
cabel ke tengah depan dengan lengan membentuk gerakan
memeluk, kemudian lepas dengan perlahan.
5.) Peck Deck
Latihan ini memungkinkan otot dada untuk bergerak sesuai
dengan gerakan alaminya, yaitu membawa kedua lengan menuju
pusat tubuh. Usahakan agar bagian dalam forearm (lengan
bagian bawah) tetap berada pada bantalan pegangan.
6) Dumbell pullover
Latihan ini dimaksudkan untuk sedikit memperbesar otot-
otot sela iga, sehingga rongga iga menjadi lebih besar, dan
13
berperan menjadi bantalan yang lebih tebal untuk mendorong
otot dada agar lebih menonjol ke depan.
Lakukan dengan berbaring atau punggung menempel pada
bench, kedua kaki menginjak lantai, beban dipegang lurus ke
atas dada, turunkan dumbbel ke arah belakang kepala, ulangi ke
posisi semula.
7) Dumbbell Flyes
Latihan ini digunakan untuk melatih otot dada dengan
rentang gerakan yang cukup jauh, sehingga sangat efektif untuk
membantu meningkatkan massa otot. Latihan ini bisa dilakukan
memakai incline bench, flat bench maupun decline bench.
b. Otot paha : Squat dan leg press
Latihan Otot paha depan
1) Squat
Posisi telapak kaki sedikit lebar dari bahu, tekuk lutut dan
turunkan badan hingga sejajar atau lebih rendah dari garis paralel
dengan lantai, kembali dan ulangi.Badan jangan terlalu condong
ke depan karena membebani punggung bawah dan mengurangi
tekanan pada paha, punggung tetap lurus.
2) Dumbel lunges
Dengan memegang 2 dumbell ambil langkah panjang
lekukan gerakan lunges sehingga lutut kaki yang depan tertekuk,
dorong ke posisi awal, ulangi kaki yang satunya lagi.
3) Leg press
Latihan ini sangat baik untuk membentuk massa otot paha,
karena otot paha dapat dikonsentrasikan sehingga otot lain tak
terlibat. Posisi kaku kurang lebih sesajar dengan bahu, dan
dorong beban sejauh kita bisa. Hentikan proses penurunan beban
ketika pinggang kita menjadi tertekan, atau pinggaang kita
terangkat dari tempat duduk.
4) Leg extention
14
Otot paha yang banyak kena adalah otot paha bagian depan
terutama yang diatas lutut persis. Duduk pada bangku leg
extention dan posisikan kaki di belakang penyangga, luruskan
kaki setinggi mungkin, tahan sebentar lepas perlahan, kembali
awal dan ulangi lagi.
Latihan Otot paha dan betis belakang
1) Leg curl
Telungkuplah pada alat leg curl angkat beban mendekati
pantat, kontraksikan pada puncak gerakan. Jika tenaga habis bisa
angkat tidak sampai full.
2) Donkey calf raises
Latihan ini efektif untuk membentuk otot betis yang bagus.
Latihan ini dilakukan membungkuk dengan bebannya adalah
orang yang naik di pinggang orang yang dilatih.
3) Standing Calf raises
Berdiri pada alat dengan dudukan bertumpu pada bahu,
berjinjitlah lutut diusahakan pada posisi lurus dan terkunci,
tahan sebentar pada puncak gerakan. Latihan ini fokus pada otot
betis bagian luar. Jangan membungkuk dalam latihan ini.
4) Seated calf raises
Gerakan ini serupa dengan standing calf raise, fokus otot
yang dilatih adalah betis bagian dalam.
c. Otot punggung : Bent over barbell row,deadlift,dan chin up
1) Chin up
Untuk melatih otot punggung terutama latissimus
dorsi. Latihan dilakukan dengan menggunakan cengkeraman
yang sedikit lebih lebar dari lebar bahu. Jangan terlalu lebar,
karena kurang efektif.Tariklah dagu ke atas hingga dagu sama
tingginya dengan telapak tangan.Turunkan tubuh perlahan-
lahan.Variasi latihan ini telapak tangan bisa menghadap wajah
atau membelakangi.
15
2) Pull Down
Gerakan ini hampir sama dengan chin up, hanya pada
gerakan pull down badan pada posisi statis.Variasi gerakan ini
cengkeraman bisa melebar atau menyempit/close grip. Jatuhnya
stick bisa didepan badan atau di belakang leher.
3) Bent over row
Dengan sedikit membengkokkan lutut, punggung lurus serta
badan agak condong ke depan, cengkeramlah beban sedikit lebih
lebar dari bahu lalu tarik beban ke arah badan hingga beban
berhenti sedikit diatas pusar.
4) Cable row
Latihan ini baik untuk melatih punggung bagian bawah,
genggaman tangan bisa bervariasi seperti dengan spasi
genggaman lebar, sedang atau sempit.Punggung tetap lurus saat
menarik beban.
5) Deadlift
Latihan ini sangat membantu menambah massa otot secara
keseluruhan karena melibatkan sangat banyak otot tubuh dalam
melakukan gerakan. Dimulai pada posisi setengah berjongkok,
tariklah beban dari lantai hingga tubuh berdiri sempurna,
turunkanbeban ke posisi semula tanpa mengembalikan beban ke
lantai, kemudian ulangi. Hal yang harus dijaga adalah otot
punggung selalu lurus baik saat mengangkat beban maupun
menurunkan beban.
6) Hyperextension
Fungsi latihan ini yang paling utama adalah meningkatkan
kekuatan otot pinggang bagian belakang atau otot yang
menyelimuti tulang punggung erektor. Otot ini jarang dilatih
tetapi sering dipakai dalam aktivitas sehari-hari guna
menyangga badan. Akibat yang timbul apabila otot ini jarang
dilatih adalah sangat rentan sakit pinggang, akibat terlalu banyak
16
duduk atau lama berdiri tegak. Kaitkan tumit pada bantalan agar
tidak jatuh.
7) One arm dumbell row
Latihan ini merupakan variasi dari bent over barbell row
dengan cengkeraman dumbell,dengan tangan lain bertumpu
pada bangku latihan dan berperan sebagai penyangga tubuh saat
punggung sejajar dengan lantai.Pandangan lurus ke depan agar
punggung tetap lurus dan tidak membungkuk.Tariklah beban
menuju iga setinggi mungkin hingga posisi akhir siku berada
sedikit diatas pinggang.
8) Machine row
Latihan ini dapat dilakukan dengan satu tangan atau dua
tangan sekaligus, dengan duduk di bangku atau berdiri. Tarik
beban ke belakang, usahakan dalam latihan ini merasakan bagian
punggung yang dilatih.
d. Otot tricep : Close grip Bench press dan dipping
1) Close grip bench press
Latihan ini merupakan pembangun otot tricep yang terbaik,
latihannya seperti bench press hanya posisi kedua tangan lebih
sempit guna memindahkan tahanan dari otot dada ke otot tricep.
Jarak grip kira-kira sedikit lebih sempit dari lebar bahu.
Turunkan beban perlahan jaga agar siku tetap berada dibawah
bara dan sejajar dengan bar. Dorong beban keatas , turunkan
perlahan, lalu ulang seterusnya.
2) Tricep push dwon
Gunakan bar kecil yang lurus, spasi antara kedua tangan
antara 15-40 cm. Tekankah bar ke bawah dan lakukan gerakan
mengunci sangat lengan berada pada posisi lurus. Pada posisi ini
tahan dan kontraksikan tricep beberapa saat lalu naikkan bar
setinggi dada dan ulangi kembali gerakan.
3) Lying tricep extention
17
Dengan memakai curl bar sandarkan tubuh pada bangku
yang datar, posisi lengan lurus, tekuk siku dan turunkan beban
secara perlahan dan terkendali sampai beban mendekati kepala,
ulangi seterusnya.
4) Tricep kick back
Berdiri dengan posisi lutut sedikit bengkok dengan satu kaki
berada di depan kaki yang lain, satu lengan bertumpu pada
bench, posisi badan condong ke depan dan tangan yang satu
memegang dumbell, posisi lengan sejajar dengan badan dan
lengan satunya posisi 90 derajat dengan lainnya. Dorong
dumbell ke belakang hingga sejajar dengan lantai, tahan
sebentar, kembali dan ulangi.
e. Otot Bahu : Millitary press dan Dumblell press
1) Dumbell/barbell shrug
Genggam kedua dumbell pada kedua sisi badan dan
angkatkah bahu setinggi mungkin, turunkan beban perlahan-
lahan, biarkan trapezius meregang sempurna, saat menurunkan
beban bahu jangan diputar untuk menghindari cedera.
2) Front Raise
Genggam dumbell disamping badan angkat lurus kedepan
sampai lengan sejajar dengan lantai, angkat dengan perlahan,
turun perlahan pula.
3) Rear lateral
Dalam latihan ini badan dicondongkan ke depan hingga
membentuk sudut 90 derajat dengan kaki, bisa pakai dumbel
atau cabel.Angkat beban ke samping menjauhi tubuh sementara
tubuh tetap tertekuk.
4) Side Latreal raise
Lengan lurus ke bawah kemudian beban diangkat ke
samping dengan posisi lengan tetap lurus hingga seluruh lengan
sejajar dengan lantai.
18
5) Dumbell atau barbell press
Latihan ini bisa dilakukan duduk atau berdiri, bisa dengan
barbell atau dumbel, keuntungan dengan berdiri beban bisa lebih
berat sehingga membantu pembentukan otot punggung tengah,
karena area ini dibutuhkan untuk mendukung gerakan barbel
press. Angkat barbell/dumbell ke atas, saat turun bisa divariasi
ke depan (military press) atau kebelakang leher atau behind the
neck.
f. Otot bicep : Barbell curl
1) Standing barbell curl
Dengan lengan selebar bahu genggamlah beban pada bar.
Usahakan siku dalam keadaan statis, naikkan beban mendekati
tubuh bagian atas, turunkan beban dengan terkontrol, jangan
biarkan badan mengayun pada saat menaikkan beban maupun
menurunkan beban, latihan ini dapat memakai stick lurus atau
curl bar.
2) Preacher curl
Latihan ini sama dengan barbell curl diatas, hanya lengan
delatakkan pada preacher, jadi tidak memerlukan sandaran ke
tembok seperti diatas, karena fungsi preacher untuk
menahan.Latihan ini paling cepat dan efektif untuk
pembentukan bicep.
3) One arm cable row
Latihan ini memungkinkan untuk melakukan gerakan secara
konsentrasi pada bicep total. Latihan ini memungkinkan
pergelangan tangan untuk menjauh dari tubuh dengan
mendorong kepalan tangan mendekati tubuh. Pada posisi ini
terjadilah puncak kontraksi otot, sehingga menimbulkan suatu
kualitas repetisi yang sempurna.
4) Concentration curl
19
Latihan ini juga untuk mengkonsentrasikan bicep. Bagian
terpenting dari latihan ini adalah posisinya yang memungkinkan
kita untuk dapat melihat langsung gerakan merenggang otot
bicep dengan konsentrasi penuh
5) Incline Dumbell curl/ Hammer curl
Latihan ini dilakukan di bangku incline juga dimaksudkan
untuk konsentrasi bicep. Bagian terpentinghan dari latihan ini
adalah kita dapat merasakan kontraksi maksimal dari bicep,
sehingga latihan ini tidak perlu dengan beban terlalu berat.
Sewaktu mengangkat beban pada gerakan incline dumbel curl,
rotasikan beban hingga kepalan tangan menghadap ke atas pada
tengah gerakan dan menghadap ke tubuh saat mencapai puncak
kontraksi, Hal ini menimbulkan tekanan yang lebih besar dan
rangsangan pada otot bicep.
g. Otot Hamstring : Hamstring curl
5. TINJAUAN TENTANG BODY LANGUAGE
Senam Body Language merupakan senam yang digolongkan dalam
kategori senam aerobik. Namun, senam body language merupakan senam
yang mengharuskan untuk menekan kontraksi otot khususnya pada daerah
pinggul dan perut. Pada saat melakukan senam body language
kontraksi difokuskan pada bagian pinggul dan perut serta dapat melatih
otot-otot dasar seperti otot perut, otot pinggul, maupun bokong. Saat
melakukan senam body language miss V dan rahim tetap terjaga dalam
posisinya karena adanya otot rongga panggul yang terlatih dengan baik.
Pada dasarnya senam body language sangat berbeda dengan senam
aerobik yang memerlukan adanya gerakan sentakan dan adanya lompatan
karena gerakan pada senam aerobik bertujuan untuk melatih kebugaran
serta membentuk otot maskulin. Sedangkan senam body language
menggunakan gerakan yang berfokus pada pembentukan otot bagian
kewanitaan dengan melakukan gerakan tanpa adanya sentakan yang
20
bertujuan untuk mengencangkan miss V serta menyuburkan kerja ovum/
indung telur.
6. MANFAAT BODY LANGUAGE
Berikut beberapa manfaat dari senam body language:
a. Kesehatan organ intim wanita. Selain itu, olahraga body language
juga efektif untuk mengencangkan dan melangsingkan tubuh,
bahkan melancarkan haid yang terganggu.
b. Dengan melakukan body language, seorang wanita akan
mendapatkan pengetahuan seputar hal yang berkaitan dengan
keindahan tubuh stamina, serta gerakan-gerakan yang bisa
diterapkan saat berhubungan intim.
c. Menghilangkan kelebihan lemak, melancarkan peredaran darah dan
melancarkan sistem pernapasan.
7. TINJAUAN TENTANG SAUNA
Sauna adalah suatu ruangan kecil yang dirancang agar pengguna dapat
menikmati aktivitas mandi uap, atau pemanasan tubuh, baik secara basah
ataupun kering. Istilah sauna, secara luas juga dapat merujuk kepada
keseluruhan bangunan atau fasilitas yang memiliki ruangan untuk mandi
uap ini. Uap air dan panas tinggi bertujuan agar penggunanya dapat
berkeringat. Secara umum sauna dapat dibagi dalam dua jenis: sauna biasa
yang memanaskan udara atau sauna infra merah yang memanaskan benda
dalam ruangan itu. Sauna infra merah dapat menggunakan berbagai material
seperti arang, serat karbon, dan lain-lain.
Istilah sauna berasal dari Bahasa Finlandia kuno yang merujuk kepada
pemandian tradisional Finlandia. Dalam bahasa Baltik lainnya,
istilah sauna tidak mesti merujuk kepada bangunan pemandian. Istilah ini
juga dapat merujuk kepada bangunan kecil, kabin, atau pondok untuk
nelayan.
8. TINJAUAN TENTANG REFLEXOLOGY
Reflexology kaki adalah teknik yang menggunakan jari-jari tangan,
menggunakan tongkat kecil/kayu yang berguna merangsang saraf-saraf
21
organ pada bagian telapak kaki, yang berguna untuk merangsang organ-
organ yang ada agar tubuh menjadi sehat.
Selain itu juga, reflexology dapat mengeluarkan toksin-toksin yang ada
pada organ didalam tubuh karena pada dasarnya biasanya kita makan
makanan yang tidak sehat, pikiran stres karena penyakit itu terdiri dari
pikiran,makanan dan faktor lingkungan terutama pekerja berat.
Dengan Reflexology, saraf-saraf organ itu akan menjadi rileks, dan
tubuh akan menjadi segar kembali. Dengan rangsangan itu sendiri, saraf-
saraf kaki di rangsang agar menjadi rileks,dan toksin-toksin didalam tubuh
dibuang melalui urine dan fasis.
Sekarang ini,reflexology kaki di lakukan dengan cara selain refleksi
kaki ada titik-titik poin akupunktur dengan cara penekanan accupressure
agar menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Refleksi juga dapat membantu proses penyembuhan penyakit antara
lain: sulit tidur, migran, sakit mag, menstruasi tidak teratur, impotensi, dan
masalah-masalah leher kaku, sakit punggung dan juga masalah dengan
bagian kepala.
9. TINJAUAN TENTANG PUSAT KEBUGARAN TUBUH
Gaya hidup yang dinamis serta beragam kegiatan rutinitas sehari-hari
terutama pada daerah perkotaan, lambat laun akan membawa masyarakat
pada suatu titik jenuh. Keinginan untuk tampil fit dan fresh setiap saat
menjadi impian setiap manusia.
Dibutuhkan suatu wadah yang mampu menaungi beberapa kegiatan
sebagai suatu usaha untuk mengoptimalkan pelayanan dan hasil yang
diterima oleh pengunjung, serta mempermudah akses dan mempersingkat
waktu pencapaiannya, mengingat target sasaran dari obyek ini adalah
masyakat modern dengan kepadatan aktivitasnya. Sehingga
direncanakanlah sebuah wadah yang berfungsi sebagai Pusat Kebugaran
Tubuh di Surakarta.
Pusat memiliki arti pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan
(berbagai urusan, hal, dsb). Pusat Kebugaran Tubuh ini merupakan tempat
yang digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan. Mulai dari
22
olah fisik, perawatan tubuh serta mental untuk memperoleh kesehatan
secara menyeluruh, sehingga kesegaran dan kepuasan batin pun tercapai.
Pengunjung dapat memilih salah satu atau beberapa bahkan melakukan
seluruh aktivitas hanya dalam satu tempat saja dan secara efisien mampu
menghemat waktu berharga pengunjung.
Dasar pemilihan fisik dan pemeliharaan mental sebagai komponen
dalam Pusat Kebugaran Tubuh adalah karena hal tersebut sangat penting
diperhatiakan manusia, yakni kepercayadirian penampilan dan kesehatan
serta relaksasi untuk menghilangkan stress atau kepenatan dan ketegangan
otot karena aktivitas sehari-hari yang begitu padat dan melelahkan.
10. TINJAUAN TENTANG ARSITEKTUR TROPIS
Menurut Marcus Pollio Vitruvius (1486) arsitektur adalah kesatuan dari
kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi
(utilitas). Menurut Francis DK Ching (1979) arsitektur membentuk suatu
tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi. Menurut
Amos Rappoport (1981) arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia,
yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya
dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat,
yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur. Sedangkan
menurut JB. Mangunwijaya (1992) arsitektur sebagai vastuvidya
(wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu
terhitung pula tatabumi, tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana).
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam
artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan
kota, perancangan perkotaan, arsitektur landscap, hingga ke level mikro
yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga
merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Pengertian tropis berasal dari kata tropicos dalam bahasa Yunani Kuno
berarti garis balik. Daerah tropis dapat dibagi dalam dua kelompok iklim
utama yaitu tropis basah dan tropis. Indonesia termasuk dalam daerah tropis
lembab yang ditandai oleh kelembaban udara yang relatif tinggi pada
23
umumnya di atas 90%, curah hujan yang tinggi, serta temperatur rata-rata
tahunan di atas 18°C dan biasanya sekitar 23°C dan dapat mencapai 38°C
dalam musim kemarau. Lebih khusus lagi, Indonesia termasuk dalam daerah
sekunder hutan hujan tropis (tropis lembab). Arsitektur tropis merupakan
representasi konsep bentuk yang dikembangkan berdasarkan respon
terhadap iklim yang dialami oleh Negara Indonesia yaitu tropis lembab.
Konsep arsitektur tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap
iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam
desainnya. Pengaruh utama berasal dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban
tinggi, dimana pengaruhnya ada pada tingkat kenyamanan ketika pengguna
berada dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara
dalam bangunan, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep
bangunan tropis. Meskipun konsep bangunan tropis selalu dihubungkan
dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap
iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang
dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai
representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan
material asli yang diekspos lainnya.
Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam
perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada beberapa
factor- faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim
tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi
bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk
akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda
kondisi iklimnya.
Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo, kondisi yang berpengaruh dalam
perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah, yaitu :
a. Kenyamanan Thermal
Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah
mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup
dan membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas,
24
baik radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang
panas.
Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan
atau material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju
aliran panas yang menembus bahan tersebut akan
terhambat.Permukaan yang paling besar menerima panas adalah atap.
Sedangkan bahan atap umumnya mempunyai tahanan panas dan
kapasitas panas yang lebih kecil dari dinding. Untuk mempercepat
kapasitas panas dari bagian atas agak sulit karena akan memperberat
atap. Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar dengan
beberapa cara, misalnya rongga langit-langit, penggunaan pemantul
panas reflektif juga akan memperbesar tahan panas. Cara lain untuk
memperkecil panas yang masuk antara lain yaitu :
1) Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan
barat.
2) Melindungi dinding dengan alat peneduh. Perolehan panas dapat
juga dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari
permukaan, terutama untuk permukaan atap.
Warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil
sedang warna gelap adalah sebaliknya. Penyerapan panas yang besar
akan menyebabkan temperatur permukaan naik. Sehingga akan jauh
lebih besar dari temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan
perbedaan temperatur yang besar antara kedua permukaan bahan,
yang akan menyebabkan aliran panas yang besar.
b. Aliran Udara Melalui Bangunan
Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi adalah :
1) Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen
untuk pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan,
mengurangi konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan
bau.
2) Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan
panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan.
25
Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat
perbedaan temperature antara udara di dalam dan diluar ruangan dan
perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan jumlah aliran
udara yang dikehendaki. Jumlah aliran udara dapat memenuhi
kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil daripada yang
diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal.
c. Radiasi Panas
Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung
masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari
sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh
(Sun Shading Device).
Pancaran panas dari suatu permukaan akan memberikan
ketidaknyamanan thermal bagi penghuni, jika beda temperatur udara
melebihi 40C. hal ini sering kali terjadi pada permukaan bawah dari
langit-langit atau permukaan bawah dari atap.
C. PENDEKATAN DESAIN
1. PERSYARATAN RUANG FITNESS
Persyaratan standar keamanan ruang olahraga khususnya fitness dan
aerobik hampir sama, hal ini dikarenakan jenis olahraganya yang samasama
membutuhkan banyak gerakan, sehingga memiliki persyaratan sebagai
berikut :
a. Ruang olahraga dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
berfungsi sebagaimana layaknya minimal hingga 10 tahun mendatang.
b. Tempat penyimpanan barang (locker), ruang bilas (shower), dan ruang
ganti (changing room) sebaiknya berada di pusat bangunan agar dapat
melayani seluruh aktivitas.
c. Lantai harus kuat, tahan pecah/hancur, stabil, hardwearing, isolasi suara
dan panas, tidak licin, atau dilapisi penutup lantai yang antistatik, hal ini
untuk menghindari manusia dan alat agar tidak tergelincir saat
melakukan gerakan.
26
d. Pada dinding dipasang cermin setinggi tubuh manusia yang berfungsi
untuk mengontrol gerakan yang dilakukan selama olahraga.
e. Ruangan harus memiliki sirkulasi udara yang baik dengan pergantian
udara 8 – 10 kali/jam.
f. Tinggi plafond minimal 2,4 m
g. Sistem listrik untuk peralatan fitness dan audio harus terpisah.
h. Intrnsitas rata-rata cahaya untuk latihan ≥ 120 lux. Suhu ruang hall : 2 –
15 ˚C
i. Luas jendela 20% dari jumlah seluruh luas ruangan dengan cahaya
internal yang tidak menyilaukan (sun blinds).
Area fitness dengan luas total 75 m² dapat menampung 20 alat (Ernest
Neufert, Data Arsitek jilid 2). Dari data tersebut dapat diasumsikan luas area
rata-rata yang dibutuhkan setiap orang dalam menggunakan alat-alat
tersebut adalah (75 m² - sirkulasi 30%) : 20 alat = 2,6 m²/orang.
Gambar 2.1 Ruang fitness
(Sumber : Data arsitek edisi 33, p.157)
2. PERSYARATAN RUANG BODY LANGUAGE
Persyaratan ruang body language adalah sebagai berikut :
a. Ruangan terletak jauh dari kebisingan agar tujuan meditasi dan relaksasi
dapat tercapai.
27
b. Memiliki penghawaan yang cukup baik. Terdapat unsur-unsur alam,
karena unsur alam dipercaya dapat membantu penyembuhan dan
relaksasi.
c. Sebaiknya ruangan memiliki hubungan dengan lingkungan yang masih
asri, hal ini untuk menciptakan suasana yang harmonis antara manusia
dan alam disekitar, serta penghormatan terhadap kebesaran Tuhan.
d. Didalam ruang tidak terdapat barang-barang yang tidak diperlukan agar
ruangan cukup lapang sehingga memaksimalkan penghawaan.
e. Ruangan harus memiliki sirkulasi udara yang baik dengan pergantian
udara 8 – 10 kali/jam.
f. Tinggi plafon minimal 2,4 m
g. Intensitas rata-rata cahaya untuk latihan ≥ 120 lux. Suhu ruang hall : 2
– 15 ˚C
h. Luas jendela 20% dari jumlah seluruh luas ruangan dengan cahaya
internal yang tidak menyilaukan (sun blinds).
3. FASILITAS FITNESS
Fasilitas adalah salah satu kategori elemen desain yang pasti ada dalam
desain interior. Fasilitas menjadi perantara antara ruang dengan
manusianya, menawarkan adanya transisi bentuk dan skala antara ruang
interior dengan individunya. Selain memenuhi fungsi- fungsi khusus,
fasilitas menyumbang karakter visual dari suatu tatanan interior. Bentuk,
garis, warna, tekstur, dan skala masing-masing benda maupun pengaturan
spasialnya, memainkan peranan penting dalam membangun sifat ekspresi
dari suatu ruang. (Francis D. K. Ching, 1996, hal. 241).
Penyusunan fasilitas harus disesuaikan dengan kebutuhan guna
kenyamanan civitas, sedang fungsinya tidak dipisahkan dengan faktor
estetika. Dengan pengaturan fasilitas yang sedemikian rupa, penggunaan
bahan yang aman serta hal penting adalah dimensi atau setandar-setandar
perancangan agar mampu memberikan kenyamanan bagi civitas. Pada
setiap desain hal yang paling penting dipertimbangkan adalah dimensi
dimensi ruang dan fasilitasnya yang sesuai dengan antropometri manusia
28
sebagai pemakainya. Terlebih lagi dimensi – dimensi ruang dan fasilitas
untuk publik, yang terdiri dari berbedaan jenis kelamin, usia, maupun
kondisi fisik yang tidak sama baik itu menyangkut dimensinya maupun
cacat atau normal. ( Julius Panero, 2003)
a. Dimensi Fasilitas Angkat Beban
Gambar 2.2 : Dimensi Fasilitas Angkat Beban
Julius panero, Human Dimention and Interior Space, 2003; 136
b. Dimensi Kamar Ganti Pakaian
Gambar 2.3 : Dimensi Ressing Room
Julius panero, Human Dimention and Interior Space, 2003; 206
c. Dimensi Tempat Duduk Waiting Area
Gambar 2.4 : Dimensi Tempat Duduk
Julius panero, Human Dimention and Interior Space, 2003; 136
29
d. Dimensi Fasilitas Ruang Konsultasi
Gambar 2.5 : Dimensi Fasilitas Ruang Konsultasi
Julius panero, Human Dimention and Interior Space, 2003; 172
e. Dimensi Fasilitas Ruang Sauna
Gambar 2.6 : Ruang sauna
(Sumber : Data arsitek edisi 33, p.196)
4. AKSESORIS DAN DEKORASI
Aksesoris dalam desain interior merujuk pada benda-benda yang
memberikan kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang. Benda-benda
tersebut dapat menimbulkan kegembiraan visual untuk mata, tekstur yang
menarik untuk diraba, atau sebagai stimulan perasaan. Pada akhirnya, baik
sendiri maupun sedang bersama, aksesori adalah bukti jelas suatu hunian.
Aksesori yang bermanfaat muncul dalam berbagai desain dan
pemilihannya dari waktu ke waktu seringkali merefleksikan kepribadian si
pemakai tempat tersebut. (Francis D. K. Ching,1996, 272).
Aksesori yang dapat menambah kekayaan visual dan rasa pada suatu
tatanan interior dapat berupa :
1. Manfaat : alat dan objek yang memang berguna.
2. Insidential : elemen dan kelengkapan interior.
3. Dekoratif : benda seni dan tanaman.
30
Unsur dekorasi disebut juga sebagai pelengkap ruang. Dekorasi
dibedakan menjadi 2 yaitu ; benda pelengkap fungsional dan dekoratif.
Benda-benda pelengkap fungsional yaitu benda-benda yang selalu
digunakan untuk maksudmaksud tertentu, misalnya; lampu- lampu,
cermin/ kaca, bantalan, vas bunga dan lain- lain. Benda-benda yang bersifat
dekoratif antara lain lukisan, patung, tanaman hias dan lain- lain. (Pamudji
Suptandar, 1985, 119).
5. SIRKULASI
Menurut Suptandar (1982 : 57) Sirkulasi merupakan ruang gerak atau
jalur yang diatur untuk menghubungkan, membimbing dan melintasi
bagian-bagian tertentu di dalam bangunan atau ruangan untuk kelancaran
bagian itu sendiri, yang berhubungan dengan penghayatan obyek di dalam
ruang. Lebar dan tinggi dari suatu ruang sirkulasi harus sebanding dengan
macam dan jumlah lalu lintas yang ditampungnya.
Dikaitkan dengan pendapat Suptandar (1985 : 35), bahwa sirkulasi
adalah pengarahan dan pembimbingan jalan atau tapak yang terjadi dalam
ruang. Pengaruh sirkulasi akan memberi kesan langsung kepada
pengunjung terhadap fungsi ruang.