10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian terdahulu
Penelitian ini dilakukan dari beberapa penelitian terdahulu. Penelitian saat
ini berkaitan dengan penelitian terdahulu, yaitu topik dari penelitian, permasalahan
yang diangkat, sampel dan populasi, tujuan, metode penelitian, hasil penelitian
terdahulu, serta perbedaan dan persamaan antara peneliti saat ini dan terdahulu.
2.1.1 Pemanfaatan Aplikasi Dompet Digital Terhadap Transaksi Retail
Mahasiswa
Penelitian ini dilakukan oleh Kumala & Intan Mutia (2020), tujuan dari
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat dompet digital terhadap transaksi,
dilihat dari kenaikan pemesanan transportasi online, pemesanan online, transportasi e-
commerce, serta kenaikan transaksi dompet digital, tujuannya utuk mengetahui apakah
dompet digital mempengaruhi perilaku konsumtif dan gaya hidup. Teknik analisis data
yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan
dari penelitian ini adalah mahasiswa tidak bisa lepas dari penggunaan dompet
mengakui bahwa, mahasiswa sangat tergantung pada banyaknya promo diskon dan
cashback yang diberikan dalam suatu pesanan dari merchant untuk bertransaksi dengan
dompet digital. Dompet digital memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa jika dibandingkan penggunaan uang secara cash. Kemudahan
11
yang ditawarkan dalam bertransaksi menjadi hal paling diminati oleh mahasiswa yang
mempunyai kesibukan yang tinggi. Dibandingkan dengan Go-Pay, OVO jauh lebih
diminati karena area cakupan lebih besar dalam mengakomodasi ragam kebutuhan
mahasiswa dalam bertransaksi keuangan secara daring.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini yakni penelitian
terdahulu dan penelitian saat ini sama-sama menggunakan teknik analisis data
kualitatif dan meneliti tentang pemanfaatan payment gateway pada OVO dan
pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Perbedaan penelitian terdahulu dan
penelitian saat ini yakni penelitian terdahulu meneliti seluruh mahasiswa pengguna
dompet digital OVO dan Gopay di Universitas Indraprasta PGRI, sedangkan penelitian
saat ini dilakukan pada generasi x dan y di Tenggarong, Kalimantan Timur.
2.1.2 Eksistensi Sistem Pembayaran OVO Terhadap Gaya Hidup
Pengunjung di Brastagi Manhattan Times Square Kota Medan
Penelitian tersebut dilakukan oleh Arumni & Batoebara (2019). Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi OVO dalam menarik minat
customer dengan menggunakan pembayaran online di tempat perbelanjaan. Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Dapat disimpulkan
dari hasil penelitian ini bahwa masyarakat sangat antusias dengan keberadaan sistem
pembayaran OVO dengan berbagai penawarannya salah satunya memberikan
potongan harga lebih murah dari harga pembayaran tunai, serta memudahkan
pengunjung dalam menunjang gaya hidup efisien, cepat, dan praktis hanya dengan
menggunakan smartphone.
12
Persamaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu ialah sama-sama
menggunakan teknik analisis data kualitatif dan meneliti pemanfaatan payment
gateway pada OVO. Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu ialah
menggunakan teknik analisis data kualitatif dan meneliti gaya hidup pengunjung di
Brastagi Manhattan Time Square Kota Medan sedangkan penelitian saat ini meneliti
perilaku generasi x dan y di Tenggarong, Kalimantan Timur.
2.1.3 Menelusuri Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat pengguna OVO
pada Pelanggan Grab Mahasiswa IAIN Surakarta Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam
Penelitian tersebut dilakukan oleh Fajar, Lutfiyani, & Miranti (2019).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan OVO pada pelanggan Grab. Teknik analisis data yang digunakan adalah
metode kualitatif deskriptif yang berguna untuk memberikan fakta dan data. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat
penggunaan OVO pada pelanggan Grab mahasiswa IAIN Surakarta yaitu karena faktor
kemudahan, faktor manfaat, faktor nilai harga, dan faktor sosial.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah penelitian
terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan teknik analisis data kualitatif dan
meneliti pemanfaatan payment gateway pada OVO. Perbedaan penelitian terdahulu
dengan penelitian saat ini ialah penelitian terdahulu melakukan penelitian pada
pelanggan Grab Mahasiswa IAIN Surakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
sedangkan penelitian saat ini meneliti perilaku generasi x dan y semua aspek
13
pemanfaatan pada OVO di Tenggarong, Kalimantan Timur.
2.1.4 Maslahah as an Islamic Source and its Application in Financial
Transactions
Penelitian tersebut dilakukan oleh Syaputra, et al (2014). Tujuan dari
penelitian ini untuk menjelaskan konsep maslahah dan pendapat beberapa ulama,
maslahah sebagai salah satu bukti dan sumber dalam islam. Teknik analisis data
menggunakan metode kualitatif berdasarkan literatur yang relevan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat tiga kategori maslahah pada penerapan transaksi
keuangan yaitu Maslahah Mu’tabarah, Maslahah Mulghah, dan Maslahah Mursalah.
Persamaan penelitian terdahulu dan penelitiaan saat ini ialah sama-sama
meneliti transaksi keuangan perspektif maslahah. Perbedaan penelitian terdahulu dan
saat ini ialah penelitian terdahulu meneliti transaksi keuangan secara umum, namun
penelitian saat ini, meneliti transaksi keuangan jenis payment gateway pada OVO.
2.1.5 Fintech In The Industrial Revolution Era 4.0
Penelitian tersebut dilakukan oleh Koesworo, Muljani, & Ellitan (2019),
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak perkembangan fintech di era
revolusi industri 4.0 yang mengarahkan masyarakat ke berbagai hal yang praktis,
efisien dan tidak terbatas dengan segala kemudahannya. Teknik analisis data yang
digunakan pada penelitian ini mengunakan metode kualitatif untuk mengetahui
manfaat fintech sebagai evolusi dalam sistem pembayaran. Hasil yang didapat dari
penelitian ini adalah perkembangan fintech tidak akan terhentikan, dilihat dari
banyaknya konsumen yang mendapat manfaat dari promo dan diskon yang ditawarkan
14
oleh penyedia fintech. Sedangkan pemerintah mendapat manfaat dari promo yang
dipegang oleh penyedia fintech, yaitu mendorong minat beli masyarakat sehingga
nantinya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta pendapatan dari negara itu
sendiri.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah sama-sama
meneliti tentang pemanfaatan payment gateway sedangkan perbedaan penelitian
terdahulu dengan penelitian saat ini yakni penelitian saat ini meneliti payment gateway
pada OVO namun penelitian terdahulu tidak hanya meneliti tentang payment gateway
pada OVO melainkan Dana, dan Go-Pay.
15
Tabel 2.1
Tabel Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Saat Ini
PENELITIAN
Irna Kumala & Intan Mutia (2020)
Bagus Mutiara Fajar,
Lutfiyani, & Titik Mirati
(2019)
Arumni, F. (2019)
Elvan Syaputra,
Faridl Noor Hilal,
Muhammad
Febriansyah, Issa
Qaed,
Muhammad Majdy
Amiruddin, &
Muhammad
Ridhwan Ab. Aziz
(2014)
Yulius Koesworo, Ninuk
Muljani, & Lena Ellitan
(2019)
Nyoman Jasmina Arafa (2020)
JUDUL Pemanfaatan Aplikasi Dompet Digital
Terhadap Transaksi Retail Mahasiswa
Menelusuri Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Minat
Pengguna OVO pada
Pelanggan Grab
Mahasiswa IAIN Surakarta
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
Eksistensi Sistem
Pembayaran OVO Terhadap
Gaya Hidup Pengunjung di
Brastagi Manhattan Times
Square Kota Medan
Maslahah as an
Islamic Source and
its Application in
Financial
Transactions
Fintech In The Industrial
Revolution Era 4.0
Perilaku Gen X dan Y dalam
Pemanfaatan Payment Gateway
pada OVO Perspektif Maslahah
(Studi Kasus di Tenggarong
Kalimantan Timur)
SAMPEL Mahasiswa pengguna OVO dan Go-Pay
Mahasiswa IAIN Surakarta
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
Pengunjung di Brastagi
Manhattan Times Square
Kota Medan
- - Pengguna OVO di Tenggarong
Kalimantan Timur
METODE Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif
HASIL
PENELITIAN
Mahasiswa sangat bergantung pada
banyaknya promo diskon dan cashback
yang diberikan dalam suatu pesanan dari
merchant untuk bertransaksi dengan
dompet digital. Dompet digital memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku konsumtif mahasiswa jika
dibandingkan penggunaan uang secara
cash. Kemudahan yang ditawarkan dalam
bertransaksi menjadi hal paling diminati
oleh mahasiswa yang mempunyai
kesibukan yang tinggi. Dibandingkan
dengan Go-Pay, OVO jauh lebih diminati
karena area cakupan lebih besar.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat
penggunaan OVO pada
pelanggan Grab mahasiswa
IAIN Surakarta yaitu
karena faktor kemudahan,
faktor manfaat, faktor nilai
harga, dan faktor sosial.
Masyarakat sangat antusias
dengan keberadaan sistem
pembayaran OVO dengan
berbagai penawarannya, serta
memberikan kemudahan
dalam menunjang gaya hidup
efisien, cepat, dan praktis
hanya dengan menggunakan
smartphone.
Menunjukkan
bahwa terdapat tiga
kategori maslahah
dalam penerapan
transaksi keuangan
Perkembangan fintech tidak
akan terhentikan, melihat
konsumen mendapat manfaat
dari banyaknya promo dan
diskon yang ditawarkan oleh
penyedia fintech. Sedangkan
pemerintah mendapat
manfaat dari promo yang
dipegang oleh penyedia
fintech, yang mendorong
minat beli masyarakat
sehingga nantinya dapat
meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan dari
negara itu sendiri.
Perilaku ge x dan y dipengaruhi
adanya faktor kemudahan, manfaat,
nilai harga, sosial. Hal ini
menunjukkan bahwa OVO terbukti
menguntungkan bagi pengguna jika
dilihat dari berbagai faktor.
Mayoritas mencapai maslahah dari
aspek pengguna OVO, namun
belum dikatakan maslahah dari
aspek persaingan bisnis karena
mengandung unsur siyasah al-
ighraq atau dumping (dumping).
16
Sumber : Kumala, I., & Mutia, I. (2020) , Koesworo, Y., Muljani, N., & Ellitan, L. (2019) , Fajar, B. M., Lutfiyani, L., &
Mirati, T. (2019), Syaputra, et al (2014)
17
2.2 Landasan Teori
Pada landasan teori ini akan membahas teori-teori yang mendasari dan
mendukung penelitian. Penelitian ini menjelaskan secara sistematis dari perilaku
gen x dan y dalam pemanfaatan payment gateway pada OVO perspektif maslahah.
2.2.1 Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak dan berkaitan dengan tingkah laku
seseorang yang terlihat menonjol ataupun yang tidak menonjol. Perilaku
manusia terbagi menjadi perilaku yang dilihat dari sudut pandang tujuan dan
perilaku yang dilihat dari sisi prosesnya. Ketika manusia melakukan suatu
pekerjaan, kebutuhan masingmasing manusia akan mempengaruhi perilakunya
ketika mengerjakan pekerjaan tersebut (Shinkafi & Ali, 2017).
Bahasan tentang perilaku selalu mengikuti banyak aktivitas. Kajian
tentang perilaku banyak dilakukan untuk mendapatkan solusi atas suatu
permasalahan ataupun mendapatkan suatu informasi baru yang bermanfaat untuk
pengembangan sebuah keilmuan (Fauzia, 2018).
Perilaku konsumen adalah suatu bentuk pelajaran atau studi mengenai
seseorang, kelompok, dan organisasi dalam hal memilih, membeli, menggunakan
dan mengevaluasi produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku
konsumen pada hakikatnya untuk memahami “Mengapa konsumen melakukan dan
apa yang mereka lakukan” (Liem, 2019).
Sementara itu menurut Solomon (2013) dalam Nurhalim (2019)
mengatakan perilaku konsumen berkaitan erat dengan keterlibatan individu dalam
memilih, membeli, menggunakan maupun menghabiskan suatu produk, pelayanan,
18
ide dan pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga meliputi
harga produk, promosinya juga mengenai tempat dimana barang tersebut dijual
(distribusinya). Jika harga suatu produk tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak
akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk memikirkan dan melakukan aktivitas
perilaku konsumen untuk membeli. Namun jika harga suatu barang atau jasa
tersebut tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan usaha atau
effort lebih terhadap barang tersebut (Firmansyah, 2018).
Dalam teori ekonomi dikatakan bahwa manusia adalah makhluk
ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan kepuasannya dan selalu bertindak
rasional. Para konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama
kemampuan finansialnya memungkinkan. Konsumen tersebut memiliki
pengetahuan tentang alternatif produk yang dapat memuaskan kebutuhannya.
Kepuasan menjadi hal yang yang teramat penting dan seakan menjadi hal utama
untuk dipenuhi (Wigati, 2011).
Dalam ekonomi Islam, konsumsi diakui sebagai salah satu perilaku
ekonomi dan kebutuhan asasi dalam kehidupan manusia. Perilaku konsumsi
diartikan sebagai setiap perilaku seorang konsumen untuk menggunakan dan
memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetap,
Islam menekankan bahwa fungsi perilaku konsumen adalah untuk memenuhi
kebutuhan manusia baik rohani maupun jasmani. Dengan demikian manusia dapat
memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah untuk mendapatkan
kebahagiaan (Ghofur, 2017).
19
Dalam melakukan konsumsi maka perilaku konsumen terutama muslim
didasarkan pada Syariah Islam, adapun ayat yang menjelaskan tentang perilaku
konsumen, Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 87 :
م ك ل حل الل ا أ ات م ب ي ر موا ط ح نوا ل ت ين آم ذ ا ال ه ي ي ا أ
ين د ت ع م ل يحب ال دوا إن الل ت ع ل ت و
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa
yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui
batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”
(Al-Maidah : 87).
Hubungan ayat diatas dengan penelitian ini ialah ayat diatas
menjelaskan larangan mengharamkan sesuatu yang baik yang telah dihalalkan oleh
Allah untuk manusia. Tidak pula melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh
Allah SWT dengan menjaga keseimbangan dalam segala urusan, termasuk dalam
hal menjaga keseimbangan dalam menggunakan barang maupun jasa.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
20
2.2.2 Gen X dan Y
Generasi x (1965-1980) merupakan generasi yang dipengaruhi oleh
internet dan media (Kusuma, 2016). Menurut Jurkiewicz (2000) dalam Putra (2016)
generasi x adalah generasi yang lahir pada tahun-tahun awal dari perkembangan
teknologi dan informasi seperti penggunaan PC (personal computer), video games,
tv kabel, dan internet. Ciri-ciri dari generasi ini adalah mampu beradaptasi, mampu
menerima perubahan dengan baik dan disebut sebagai generasi yang tangguh,
memiliki karakter mandiri dan loyal, sangat mengutamakan citra, ketenaran, dan
uang, tipe pekerja keras, menghitung kontribusi yang telah diberikan perusahaan
terhadap hasil kerjanya.
Menurut Chakraboty & Balakrishnan (2017) dalam Laurance,
Tanoziano, Widjaja, & Iskandar (2019), generasi x merupakan orang yang ramah
terhadap teknologi, menggunakan telepon pintar dan internet untuk mencari
informasi sebelum membeli produk barang atau jasa, generasi ini dikenal sangat
fanatik terhadap suatu merk dan suka melakukan pembelian ulang.
Generasi y (1981-1999) disebut juga sebagai Milineal atau Net
Generation (Kusuma, 2016). Berdasarkan hasil penelitian dari Lancaster & Stillman
(2002) dalam Hidayatullah, et al (2018) generasi y adalah generasi yang tumbuh
pada era internet booming. Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa generasi milenial adalah generasi yang lahir diantara tahun 1980-2000 saat
terjadi kemajuan teknologi yang pesat.
Generasi y merupakan generasi yang memiliki karakteristik untuk sulit
setia terhadap suatu merk, mudah dipengaruhi oleh media sosial, sangat bergantung
21
pada teknologi, mencari sesuatu yang sedang menjadi tren namun dengan harga
yang terjangkau (Laurance, Tanoziano, Widjaja, & Iskandar, 2019).
2.2.3 Payment Gateway
Menurut (Damanik, 2012) Payment gateway adalah salah satu cara
untuk memproses transaksi elektronik. Payment gateway menyediakan alat-alat
untuk memproses pembayaran antara customer, businesses dan banks. Payment
gateway merupakan bagian terpenting dari suatu transaksi. Payment Gateway
digunakan untuk memfasilitasi transaksi elektronik.
Bank Indonesia mendefinisikan payment gateway sebagai layanan
elektronik yang memungkinkan pedagang untuk memproses transaksi pembayaran
dengan menggunakan alat pembayaran dengan menggunakan kartu, uang
elektronik, dan atau proprietary channel. Secara umum, payment gateway adalah
layanan dalam perdagangan elektronik (e-commerce) yang menyediakan cara untuk
mengirim informasi antara konsumen, pelaku usaha dan bank (Rosul, 2019).
Menurut Kurniawan, Zusrony, & Kusumajaya (2018) dalam zaman
online saat ini payment gateway sangat digemari dan menjadi terkenal, terutama
oleh para pelaku e-commerce. Payment gateway sangat memberikan berbagai
keuntungan dan kemudahan pelaku e-commerce untuk melakukan transaksi
keuangan berbasis digital yang didukung oleh jaringan internet.
Payment gateway diciptakan dengan tujuan memudahkan masyarakat
dalam bertransaksi. Efektivitas dan efisiensi menjadi alasan setiap orang untuk
memanfaatkan teknologi termasuk penggunaan payment gateway. Kemunculan
payment gateway diharapkan dapat membantu masyarakat mencapai efektivitas dan
22
efisiensi dalam bertransaksi, baik pada jual beli online atau pun pembayaran pada
pedagang (merchant) yang telah bekerjasama dengan perusahaan penerbit payment
gateway (Usman, 2017). Selain itu, memudahkan pembayarannya dari mana saja
serta pengembangan usaha akan fleksibel, jangkauan pasar akan lebih luas, media
promosi dengan sendirinya akan menjadi murah (Sugiharto, Umar, Sasongko, &
Aguzman, 2020).
2.2.4 OVO
PT Visionet Internasional yang menaungi OVO mengumumkan
pencapaiannya selama tahun 2018. Sejak November 2017, pengguna OVO telah
tumbuh lebih dari 400%, dengan lima transaksi terbesar di sektor transportasi, ritel,
dan e-commerce. Bekerjasama dengan Grab yang merupakan penyedia layanan ride
hailing terdepan di Asia Tenggara, dan Tokopedia, yang merupakan e-commerce
terkemuka di Indonesia, menjadikan OVO sebagai platform pembayaran digital
pertama di Indonesia yang diterima di jaringan ritel, e-commerce, hingga jasa online
dan ondemand, dengan lebih dari 500,000 gerai offline. (Liem, 2019).
OVO semakin memperkuat posisinya sebagai platform fintech terdepan
di Indonesia. Di bulan Oktober dan November 2018, OVO telah mencatatkan
pertumbuhan jumlah merchant lebih dari 70%. Mempermudah pengisian dompet
digital OVO melalui lebih dari 1 juta top-up Points, termasuk pengemudi Grab,
ATM Mandiri, dan Alfamart. Selain itu OVO juga ingin menjadi open platform
yang bisa digunakan semua orang (Liem, 2019).
OVO adalah aplikasi smart yang memberikan kemudahan dalam
bertransaksi (OVO cash) dan juga kesempatan yang lebih besar untuk
23
mengumpulkan poin di banyak tempat (OVO Points). Pembayaran OVO
merupakan aplikasi sistem pembayaran online yang dapat di instal di perangkat
gadget, seperti smartphone dan sejenisnya (ovo.id/about, diakses 31/03/2019,
pukul 21.20).
OVO merupakan aplikasi smart yang memberikan kesempatan lebih
besar mengumpulkan poin di banyak tempat. OVO digunakan untuk bertransaksi
di semua merchant yang bertanda OVO Accepted Here dan mengumpulkan serta
menggunakan OVO Points di merchant bertanda OVO Zone (ovo.id/faq, diakses
31/03/2019, pukul 21.26).
OVO Cash adalah sejumlah uang atau dana berupa uang elektronik (e-
money) yang dapat diakses melalui aplikasi OVO yang dapat digunakan untuk
berbagai macam transaksi keuangan, seperti pembayaran di berbagai merchant
rekanan, isi ulang (top up) dan pengecekan saldo. OVO Points adalah loyalty
rewards yang diperoleh pengguna OVO setiap melakukan transaksi di berbagai
merchant rekanan OVO. OVO Points dapat langsung ditukarkan dengan berbagai
penawaran menarik atau melakukan transaksi di merchant rekanan OVO. Setiap
melakukan transaksi minimum senilai Rp10.000 maka akan mendapatkan OVO
Points. Setiap 1 OVO Points yang Anda kumpulkan bernilai Rp1 (ovo.id/faq,
diakses 31/03/2019, pukul 21.25). Terdapat lima keuntungan saat menggunakan
OVO, antara lain: poin berlipat, promo memikat, merchant hebat di banyak tempat,
pembayaran lebih cepat, serta dapat mengatur keuangan dengan tepat (ovo.id/faq,
diakses 31/03/2019, pukul 21.26).
24
2.2.5 Maslahah
Menurut para ulama dan khalaf bersepakat bahwa setiap hukum syari'ah
pasti memiliki alasan ('illah) dan juga ada tujuan (maqashid), pemberlakuannya.
Tujuan dan alasan adalah untuk membangun dan menjaga kemaslahatan manusia.
Menurut Ibn Qayyim al-Jawziyyah dalam Jasser Audah menyebutkan, syari'ah
adalah suatu kebijakan (hikmah) dan tercapainya perlindungan bagi setiap orang
pada kehidupan dunia dan akhirat. Syari'ah merupakan keseluruhan dari keadilan,
kedamaian, kebijakan, dan kebaikan. Jadi, setiap aturan yang mengatas namakan
keadilan dengan ketidakadilan, kedamaian dengan pertengkaran, kebaikan dengan
keburukan, kebijakan dengan kebohongan, adalah aturan yang tidak mengikuti
syari'ah, meskipun hal itu diklaim sebgai suatu interpretasi yang benar. Lebih lanjut
lagi, Imam al-Syathibi menulis :
وضعت لتحقيق مقاصد الشارع في قيام هذه الشريعة ...
مصالحهم في الدين والدنيا معا
Artinya : " Syariat ini ... bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan manusia di
dunia dan di akhirat"
Dari apa yang secara singkat kita paparkan di atas, sudah jelas bahwa ide sentral
dan sekaligus tujuan akhir dari maqashid al-syari'ah adalah maslahah (Fauzia &
Riyadi, 2018).
Jadi, satu titik awal yang harus digaris bawahi adalah maqashid al-
syari'ah bermuara pada kemaslahatan. Bertujuan untuk menegakkan kemaslahatan
manusia sebagai makhluk sosial, yang mana ia harus bertanggung jawab atas
dirinya sendiri pada akhirnya nanti pada Allah. Syari'ah diturunkan untuk
dilaksanakan sesuai dengan maqashidnya agar kehidupan yang adil dapat
25
ditegakkan, kebahagiaan sosial dapat diwujudkan, dan ketenangan dalam
bermasyarakat dapat dipertahankan. Menurut Jalal al-Din Abd al-Rahman, al-
maslahah secara etimologi adalah :
حة وردت في لغة العرب : الاعمال الباعثة على نفع لالمص
الانسان
Artinya "Segala sesuatu yang mengandung manfaat bagi manusia"
Dan makna terminologinya adalah :
Al-Maslahah adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, yang dapat
diraih oleh manusia dengan cara memperolehnya maupun dengan cara
menghindarinya. Seperti halnya menghindari perbudakan yang tentu
membahayakan manusia (Fauzia & Riyadi, 2018).
Pengertian maslahat dalam Ensiklopedi Hukum Islam, secara bahasa
maslahat adalah bentuk masdar dari madli sholaha dan bentuk tunggal dari jama‘
masholeh yang artinya sama dengan manfaat. Oleh karena itu, segala sesuatu yang
mempunyai nilai manfaat bisa dikatakan maslahah. Sedangkan pengertian
maslahat secara istilah diantaranya menurut Imam al-Ghazali bahwa maslahat
adalah mengambil manfaat dan menolak kemudharatan dalam rangka memelihara
tujuan-tujuan syarak (Ishak, 2014).
Kemaslahatan selalu berkaitan dengan kajian tentang tujuan syariah
(maqashid al-shariah), dan keseimbangan dalam kemaslahatan meliputi aspek
privat dan publik, material dan spiritual, keuangan dan riil, pemanfaatan dan
kelestarian, serta bisnis dan sosial. Keseimbangan merupakan prinsip keempat,
yang termasuk bahasan di dalamnya adalah konsep transaksi syariah selalu idealis
26
karena penekanannya pada sharing profits and economics untuk semua pihak,
sehingga kegiatan ekonomi mempunyai manfaat yang luas, bukan hanya sekadar
untuk maksimalisasi keuntungan perusahaan atau pemilik (shareholder) saja.
Prinsip yang terakhir universalisme merupakan batu loncatan agar sebuah usaha
bisa berkembang dengan luas, sehingga semua pihak yang berkepentingan
(stakeholder) bisa menyebarkan semangat untuk menebar kasih sayang pada semua
golongan, suku, agama, dan ras (Fauzia, 2018).
Menurut Ajuna (2019) pengertian maslahah dalam bahasa Arab berarti
“perbuatan perbuatan yang mendorong kepada kebaikan manusia” dalam arti yang
umum adalah setiap segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, baik dalam arti
menarik atau menghasilkan seperti menghasilkan keuntungan atau kesenangan,
atau dalam arti menolak atau menghindarkan seperti menolak kemudharratan atau
kerusakan. Jadi setiap yang mengandung manfaat patut disebut maslahah, dengan
begitu maslahah mengandung dua sisi, yaitu menarik atau mendatangkan
kemaslahatan dan menolak atau menghindarkan kemudharatan. Al Ghazali
menjelaskan bahwa menurut asalnya maslahah itu berarti sesuatu yang
mendatangkan manfaat (keuntungan) dan menjauhkan mudarat (kerusakan),
namun hakikat dari maslahah adalah memelihara tujuan syara (dalam menetapkan
hukum), sedangkan tujuan syara dalam menetapkan hukum itu ada lima, yaitu
memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dari beberapa definisi tentang
masalahah yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat ditarik simpulan
bahwa maslahah adalah sesuatu yang menurut manusia baik dan sesuai dengan
tujuan syara’ untuk menentukan hukum karena mendatangkan kebaikan dan
27
menghindarkan diri manusia dari keburukan.
Maslahah terbagi menjadi tiga yaitu al-Maslahah al-Mu'tabarah,
al-Maslahah al-Mulghah (al-Maslahah al-Mardud), dan al-Maslahah al-
Mursalah. Al-Maslahah al-mu'tabarah adalah kemaslahatan yang bisa dijadikan
hujjah dan tidak diragukan lagi penggunaannya. Dalam Kasus hukum secara
eksplisit dijelaskan dalam Al- Qur'an dan Hadis, kemaslahatan ini dapat ditelusuri
melalui teks yang ada. Yang kedua, Al-maslahah al-mulghah adalah kemaslahatan
yang tidak ada teksnya dalam syari'ah, bahkan bertentangan dengan Al-Qur'an dan
Hadis, dan menjadikan maslahah itu sendiri dihilangkan (mulghah) dan tidak
dianggap. Kemaslahatan seperti ini, dipandang batil oleh syara' dan tidak berlaku
untuk menetapkan suatu hukum. Maslahah ini terkesan subjektif dan terkesan
dibuat-buat. Kemudian, Al-Maslahah al-mursalah adalah ketika tidak ada teks yang
membatalkannya dan juga tidak ada ketentuan khusus terkait denganya. atau bisa
disimpulan bahwa al-maslahah al-mursalah adalah kemaslahatan yang tidak
disebutkan ataupun dihapuskan oleh dalil syari'ah. (Fauzia & Riyadi, 2018)
Menurut Syaputra, et al (2014) Mayoritas ulama adalah Hanafi, Maliki
dan Hanbali, berpendapat bahwa maslahah mursalah dianggap sebagai sumber
hukum, mengubah maslahah menghasilkan perubahan dalam hukum, adapun hal
yang mendasari hal tersebut : Hidup terus berkembang, Maslahah selalu berubah
setiap saat. Kalau saja syariah tidak beradaptasi dengan Maslahah, maka orang-
orang akan berada dalam masalah besar. Itu melanggar tujuan syariah yang
mengarah kepada Maslahah dan jauh dari al-harj:
م في ك ي ل ل ع ع ا ج م م و اك ب ت و اج ه ه اد ه حق ج دوا في الل اه ج و
28
ين م ل مس م ال اك م و س يم ه اه ر ب م إ بيك ة أ ل ن حرج م ين م الد
ونوا ك ت م و ك ي ل ا ع يد ه ول ش س ون الر ك ي ذا ل في ه ل و ب ن ق م
صموا ت اع و اة ك وا الز آت و ة ل يموا الص ق أ لى الناس ف ه داء ع ش
م النصير ع ن لى و و م م ا ل ع ن م ف ك ل و و م ه الل ب
Artinya : “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-
benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk
kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia
(Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu
pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya
kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (Al-
Hajj:78)
Hubungan ayat diatas dengan penelitian ini ialah Allah SWT tidak menjadikan
agama membuat seseorang sulit untuk melakukannya, untuk itu Dia memberikan
kemudahan.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Anbiya : 107 :
ين م ال ل ع ة ل م ح اك إل ر ن ل رس ا أ م و
Artinya : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam” (Al-Anbiya : 107)
Ayat diatas menjelaskan Allah memuji Rasul-Nya yang datang
membawa Al Quran. Diutus-Nya Beliau adalah rahmat bagi alam semesta. Orang-
orang mukmin menerima rahmat itu dan mensyukurinya, oleh karenanya mereka
membenarkan Beliau, sedangkan selain mereka kufur terhadap nikmat itu dan
menggantinya dengan kekafiran serta menolak rahmat tersebut.
29
2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian Kolaborasi
Sumber : Penelitian Kolaborasi Fauzia (2020)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Kolaboras
Temuan:
Cara meningkatan literasi
keuangan berbasis fintech
Syariah di Surabaya
Gen X
Gen Y
Gen Z
Gen X
Gen Y
Gen Z
Gen X
Gen Y
Gen Z
Edukasi dan sosialisasi
fintech syariah
Peningkatan infrastruktur
fintech syariah
Pengembangan produk dan
jasa fintech syariah
Sarah
Utilization of Payment Gateway
in Fundraising from A
Management Perspective of
Zakat, Infaq and Alms: A Case
Study of Baitul Maal
Hidayatullah Representative of
East Java
Nyoman
Perilaku Gen X dan Y dalam Pemanfaatan Payment
Gateway pada Ovo Perspektif Maslahah (Studi
Kasus di Tenggarong Kalimantan Timur
Pamela
Perilaku Pembelian Tidak Terencana Gen Z Pasca
Pemanfaatan Financial Technology Payment
Gateway Perspektif Maqashid al-Syariah
Novita
Persepsi Masyarakat Terhadap
Payment Gateway Perspektif
Syariah: Studi Kasus pada PayTren
Wanda
Tinjauan Bisnis Islam pada Perilaku Gen Z dalam
Penggunaan Payment Gateway (Studi Kasus Mahasiswa
Pengguuna Ovo dan Gopay pada Universitas di Surabaya)
Cara edukasi dan sosialisasi
fintech syariah
Cara peningkatan
infrastruktur fintech syariah
Cara pengembangan produk
dan jasa fintech syariah
30
Kolaborasi Kerangka Penelitian Saat Ini :
Tujuan dari kerangka pemikiran saat ini ialah untuk dapat mengetahui perilaku
generasi x dan y dalam pemanfaatan payment gateway perspektif maslahah:
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Kemudahan
dalam
bertransaksi dan
pemenuhan
kebutuhan
Perilaku Generasi X
dan Y dalam
Pemanfaatan
Payment Gateway
pada OVO
Perspektif
Maslahah
Tercapainya
Maslahah sesuai
dengan syara
Perilaku
Pengguna OVO
di Tenggarong
Kalimantan
Timur