BAB III
Hasil Penelitian: Interaksi Individu dalam PGMB
3.1 Pendahuluan
Interaksi ada di dalam kehidupan sosial masyarakat karena kehidupan bersama tidak
akan mungkin ada, tanpa adanya interaksi. Interaksi merupakan tindakan yang dilakukan oleh
individu dalam relasi dengan sesamanya, sehingga terbentuklah interaksi perorangan atau
interaksi kelompok. Interaksi terjadi dalam relasi antar individu dengan individu, individu
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan terbentuklah interaksi sosial dalam
kehidupan masyarakat. Martin Buber mengklasifikasikan relasi individu menjadi dua, yaitu
relasi I– It dan relasi I–Thou. Individu akan menemukan dirinya, menjadi pribadi yang utuh
dan dapat menemukan tujuan hidup apabila berada dalam relasi I–Thou. Sebaliknya, hal-hal
tersebut tidak dapat ditemukan dalam relasi I–It. Relasi I–It merupakan relasi subjek–objek,
sedangkan relasi I–Thou relasi subjek-subjek. Relasi I-Thou juga diterapkan dalam relasi
individu dengan Tuhan (I-Eternal Thou).
Persekutuan Gereja di Muara Badak (PGMB) merupakan wadah kebersamaan yang
menghadirkan interaksi sosial. Bab ini berisi hasil penelitian yang dilakukan di PGMB. Penulis
melakukan penelitian dengan cara wawancara kepada tiga puluh orang informan dengan
mengajukan pertanyaan yang dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: kategori intrapersonal, kategori
interpersonal, kategori multipersonal dan kategori transpersonal.
Profil tiga puluh informan sebagai berikut: 1) Terbagi menjadi dua kategori berdasarkan
fungsinya, yaitu: pengurus (individu yang diberikan tugas dan tanggungjawab secara khusus
di PGMB, PDUMKRIS dan gereja) dan anggota (individu yang menjadi warga gereja atau
anggota PGUMKRIS). 20 orang informan berfungsi sebagai pengurus (14 orang pengurus
gereja; 2 orang pengurus PGMB; 2 orang pengurus PDUMKRIS; 2 orang sebagai pengurus
gereja dan pengurus PGMB). 10 orang informan anggota (8 orang anggota gereja; 2 orang
anggota PDUMKRIS). 2) terbagi menjadi dua kategori berdasarkan pendidikan, yaitu: 15 orang
sarjana (strata satu 14 orang dan strata dua 1 orang) dan non sarjana (SLTP 1 orang;
SLTA/SMA 6 orang; STM 2 orang; PGSD 1orang; PGSLTP 1 orang; perawat 1 orang;
deploma satu 2 orang; SM 1 orang). 3) Keanggotaan gereja, yaitu: Gereja kerapatan 2 orang;
GPIB 2 orang; GBI 3 orang; GPSDI 2 orang; GKII 2 orang; GMAHK 4 orang; HKBP 3 orang;
GPDI 4 orang; Gereja Toraja 4 orang; Gereja Keluarga Kudus 1 orang; Katolik 3 orang.
Penulis mengawali bab III ini dengan memaparkan pokok bahasan PGMB dalam
perspektif individu di PGMB. Pokok bahasan ini perlu penulis paparkan untuk dapat
mengetahui pengenalan individu tentang PGMB, yang mana hal itu akan mempengaruhi
interaksi individu dengan yang lain di PGMB. Selanjutnya penulis akan memaparkan hasil
penelitian tentang interaksi individu di PGMB dalam bingkai kategori intrapersonal, kategori
interpersonal, kategori multipersonal dan kategori transpersonal.
4 kategori yang merupakan bingkai untuk melihat interaksi di PGMB akan penulis
jadikan sub pokok bahasan dalam pokok bahasan interaksi individu di PGMB. Setiap jawaban
yang diberikan oleh informan akan penulis kelompokkan berdasarkan jawaban yang sama atau
serupa.
3.2 PGMB dalam perspektif individu di PGMB
Pertanyaan-pertanyaan dalam kategori multipersonal1 terdiri dari 11 pertanyaan yang
diajukan kepada informan ada 3 pertanyaan yang memberikan informasi mengenai PGMB
dalam perspektif individu yang ada di PGMB.
1 Kategori multipersonal merupakan interaksi yang tidak hanya dilakukan oleh antar pribadi (dua orang)
tetapi lebih dari antar pribadi, termasuk di dalamnya bicara tentang interaksi antar organisasi atau lembaga. Itu
Pertanyaan pertama: Apa yang saudara ketahui tentang PGMB?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Akronim 11 orang 8 orang 8 orang 11 orang
Sejarah 9 orang 2 orang 7 orang 4 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Dari hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: Dari 30 informan, 19 informan
memberikan jawaban, PGMB adalah akronim dari Persekutuan Gereja di Muara Badak. 11
orang informan memberikan jawaban dengan menceritakan sejarah lahirnya PGMB yang
digagas oleh PDUMKRIS. Hal ini berarti kedalaman pengetahuan tentang PGMB tidak merata.
Pertanyaan kedua: Kecamatan Muara Badak terkenal dengan perusahaan minyak dan
gasnya, dan saudara mengetahui bahwa orang-orang Kristen yang bekerja di perusahaan
memiliki wadah untuk bersekutu atau yang disebut dengan PDUMKRIS, menurut saudara
apakah PDUMKRIS bermanfaat, mohon penjelasan.
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Bermanfaat 18 orang 9 orang 15 orang 12 orang
Tidak 2 orang 1 orang 0 orang 3 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Dari hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 27 informan menjawab kehadiran
PDUMKRIS sangat bermanfaat, bukan hanya untuk orang Kristen yang bekerja di lingkungan
perusahaan tetapi yang barada di luar lingkungan perusahaan. Manfaat itu adalah memperkuat
iman percaya umat Kristiani. 3 informan menjawab tidak bermanfaat kehadiran PDUMKRIS,
sebabnya untuk dapat mengetahui PGMB dalam perspektif individu di dalam dan di luar PGMB penulis
mengajukan 11 pertanyaan.
hal ini mereka nyatakan karena mereka melihat dan mengetahui bahwa kehadiran umat Kristen
yang bekerja di perusahaan tidak maksimal.2 Selain itu, ada kesan PDUMRIS hanya
memanfaatkan PGMB untuk dapat menjalankan program kerja mereka dan PGMB hanya
memanfaatkan agaran biaya dari PDUMKRIS.3 Hal ini berarti pemahaman tentang manfaat
PDUMRIS tidak sama.
Pertanyaan ketiga: Ada berapa gereja di Muara Badak yang saudara ketahui? Dan
apakah semua gereja-gereja yang ada termasuk dalam anggota PGMB?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
11 gereja 15 orang 5 orang 10 orang 11 orang
Tidak 11 5 orang 5 orang 5 orang 4 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Dari hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 20 orang informan mengetahui
dengan pasti jumlah anggota PGMB, yaitu 11 gereja yang ada di lingkungan Muara Badak,
terletak di daerah yang berdekatan dengan perusahaan VICO. 10 orang informan, tidak
mengetahui dengan pasti jumlah anggota PGMB, ada yang menjawab 5 gereja, 8 gereja, 10
gereja dan 13 gereja. Hal ini menjelaskan jumlah anggota PGMB belum diketahui secara
merata.
Data di atas memperlihatkan bahwa individu yang mempunyai fungsi sebagai pengurus
dan memiliki latar belakang pendidikkan sarjana menjawab pertanyaan tidak hanya sebatas
PGMB adalah akronim dari Persekutuan Gereja di Muara Badak, tetapi menjelaskan sejarah
2 Wawancara dengan Pdt. Era Yulianto, gembala GPSDI, mantan pengurus PGMB dan hadir dalam
pembentukan PGMB. Kelahiran tahun, 1970, pendidikkan S.1, 03 September 2017.
3 Wawancara dengan Pdt. M.L. Patadingauo, Pendeta Gereja Toraja. Lahir tahun 1964, pendidikkan S.2,
18 September 2017.
hadirnya PGMB. PGMB hadir memiliki dasar teologis, yaitu satu iman di dalam Yesus Kristus
dan di bawah payung oikumene.4
Latar belakang hadirnya PGMB dikarenakan adanya kesenjangan dalam berinteraksi
di antara gereja-gereja yang ada di Muara Badak dengan perusahaan VICO. Gereja yang tidak
memiliki akses ke perusahaan tentunya tidak pernah terlibat dalam kegiatan kerohanian yang
dilaksanakan di lingkungan perusahaan5 dan juga tidak mendapatan bantuan guna membangun
ataupun pemeliharaan rumah ibadah.6 Oleh karena itu kehadiran PGMB diharapkan dapat
menjadi “Jembatan dinamis” yang menghubungkan perusahaan dengan gereja-gereja di Muara
Badak. “Jembatan dinamis” terbangun sangat baik, rencana kerja, aktifitas dan kegiatan yang
ada di perusahaan VICO, khususnya untuk kegiatan-kegiatan sosial dapat disalurkan melalui
PGMB, seperti bantuan untuk anak sekolah, sosialisasi pekerjaan, kesehatan dan lingkungan.7
Inilah dampak positif dari kehadiran PGMB yang cukup signifikan untuk gereja-gereja lokal.
PGMB tidak hanya berfungsi sebagai “Jembatan dinamis,” di antara Gereja-gereja
dengan perusahaan VICO tetapi juga diantara gereja dengan gereja yang ada di Muara Badak,
sehingga terjadi interaksi di antara gereja-gereja sekalipun berbeda denominasi.8 PGMB
4 Wawancara dengan bapak Haryono S, Prodiaken dari Gereja Katolik, lahir tahun 1949. Pendidikan
terakhir sarjana muda, 23 September 2017.
5 Kegiatan yang dilaksanakan oleh PDUMKRIS VICO, hasil wawancara menyatakan bahwa kehadiran
PDUMKRIS dalam sebuah perusahaan sangat bermanfaat, tidak hanya untuk anggota PDUMKRIS tetapi juga
untuk umat Kristen yang ada di luar lingkungan perusahaan. PDUMKRIS dan PGMB merupakan organisasi
keagamaan yang berdiri atas inisiatif perusahaan VICO. PDUKRIS berlokus pada para pekerja yang ada di dalam
lingkungan perusahaan, sedangkan PGMB di luar lingkungan perusahaan, termasuk warga masyarakat yang
beragama Kristen.
6 Wawancara dengan Ibu Agustina, bendahara PGMB warga jemaat GKII, kelahiran tahun
1976,pendidikkan S.1, 03 September 2017.
7 Wawancara dengan Pdt. Enos Tampang, ketua PGMB dan gembala Gereja Kerapatan (GKP). Kelahiran
tahun 1966, pendidikkan S.1, 31 Agustus 2017.
8 Wawancara dengan Pdt. Luther S, Gembala GBI. Lahir tahun 1976, pendidikkan S.1, 03 September
2017.
sebagai wadah kebersamaan9 mengikat gereja-gereja yang ada di Muara Badak10 untuk bersatu
memuji dan memuliakan nama Tuhan.11 PGMB pernah membentuk kelompok paduan suara
yang anggotanya diambil dari tiap-tiap gereja. Seiring, perkembangan VICO Indonesia dan
oang-orang Kristen mendapatkan jabatan, maka kegiatan PGMB ditopang oleh perusahaan.12
Data di atas juga memperlihatkan bahwa sesungguhnya masih ada orang yang belum
mengenal dan tahu tentang PGMB, mulai dari sejarah sampai jumlah anggota gereja yang
tergabung di PGMB.
3.3 Interaksi Individu dalam PGMB.
Pokok bahasan interaksi individu di PGMB akan penulis paparkan dalam sub-sub
bahasan. Ada 4 sub bahasan, sesuai dengan kategori pertanyaan yang penulis ajukan kepada
informan, yaitu: interaksi intrapersonal, interaksi interpersonal, interaksi transpersonal dan
interaksi multipersonal.
3.3.1 Interaksi Intrapersonal
Individu sebagai makhluk rohani tentu memiliki kemampuan untuk merefleksikan diri
sendiri, sehingga dapat membuat pemisahan antara dirinya sebagai subjek atau sebagai objek.13
Hal inilah yang dinamakan interaksi intrapersonal. Penulis mengajukan 5 pertanyaaan kepada
informan, sebagai berikut:
9 Wawancara dengan bapak Biung, pengurus GKII dan juga sebagai wakil ketua panitia pengadaan lahan
dan bangunan untuk Kristian Center Muara Badak. Lahir tahun 1981, pendidikkan SMA, 19 September 2017.
10Wawancara dengan ibu Alfrida Manggosa, Majelis Jemaat Gereja Toraja. Lahir tahun 1971,
pendidikkan S.1, 09 September 2017.
11 Wawancara dengan bapak Yulius Toding, Majelis Jemaat Gereja Toraja. Kelahiran tahun 1968,
pendidikkan PGSLP, 20 September 2017.
12 Wawancara dengan Pdt. Era Yulianto, 03 September 2017.
13 Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal (Yogyakarta: Kanisius, 2003), 47.
Pertanyaan pertama, apakah yang memotivasi saudara berinteraksi dengan seseorang?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Untuk mengenal 6 orang 2 orang 2 orang 6 orang
Membutuhkan/
makhluk sosial
10 orang 6 orang 8 orang 8 orang
Banyak teman 4 orang 2 orang 5 orang 1 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 30 informan memberikan jawaban yang
menjadi motivasi mereka untuk berinteraksi. Jawaban-jawaban tersebut penulis kelompokkan
menjadi 3 kata kunci, yaitu: 1) untuk mengenal, ada 8 informan yang menjawab. Motivasi
mereka berinteraksi dengan seseorang bertujuan untuk bisa mengenal orang lain, bukan hanya
tahu tetapi lebih dari sekedar tahu. 2) Membutuhkan/makhluk sosial, 16 informan yang
menjawab. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, maka sudah seharusnya
individu membangun interaksi dengan individu yang lain. Manusia memiliki keterbatasan,
maka ia membutuhkan sesamanya agar dapat saling melengkapi. 3) Ingin punya banyak teman,
ada 6 informan yang menjawab. Mereka ingin memiliki banyak teman, maka mereka harus
membangun interaksi14. Tanpa interaksi, mereka tidak bisa memiliki teman. Hal ini berarti
motivasi individu membangun interaksi sangat beragam.
Pertanyaan kedua, apa yang saudara lakukan dalam interaksi dengan yang lain?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Komunikasin &
kerjasama
4 orang 7 orang 6 orang 5 orang
14 Wawancara dengan ibu Sorta Simbolon, pengurus gereja Katolik. Saat ini pengurus PW (Persatuan
Wanita)PGMB, lahir tahun 1976. Pendidikkan SLTA, 11 September 2017.
Perkenalan &
komunikasi
6 orang 1 orang 1 orang 1 orang
Komunikasi &
berbuat baik
8 orang 2 orang 7 orang 3 orang
Mendengar &
kerjasama
2 orang 0 orang 1 orang 1 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 11 informan memberikan jawaban,
komunikasi dan kerjasama merupakan dua hal yang mereka lakukan dalam interaksi dengan
yang lain. 10 informan menjawab komunikasi dan berbuat baik, 7 orang informan menjawab
perkenalan dan komunikasi, dan 2 informan menjawab mendengarkan dan kerjasama
merupakan dua hal yang mereka lakukan dalam interaksi yang mereka lakukan. Dari 30
informan, 28 informan memberikan jawaban komunikasi merupakan tindakan yang seringkali
mereka lakukan dalam berinteraksi. Hal ini menjelaskan tindakan interaksi yang dilakukan
sangat beragam. Akan tetapi, komunikasi menjadi tindakan utama dalam interaksi.
Pertanyaan ketiga, adakah dampaknya relasi yang saudara bangun dengan seseorang
terhadap diri sendiri? Sebutkan dampaknya, bila tidak apa komentar saudara tentang hal itu?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Dampak positif 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Tidak berdampak 0 orang 0 orang 0 orang 0 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 30 informan memberikan jawaban
adanya dampak positif yang mereka dapatkan dalam membangun relasi dengan orang lain
terhadap diri mereka sendiri. Dampak positif yang dapat mereka rasakan adalah mereka bisa
memperoleh pengetahuan dan belajar banyak hal ketika membangun relasi dengan individu
yang memiliki pengetahuan yang luas. Sebaliknya, bagi mereka ketika mereka berinteraksi
dengan individu yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap mereka, maka mereka
mengatakan harus memiliki hikmat dalam membangun interaksi, sehingga dapat memiliah dan
akhirnya pengaruh negatif tidak terjadi.15 Hal ini menjelaskan adanya dampak (positif dan
negatif) terhadap diri seseorang ketika membangun relasi dengan orang lain.
Pertanyaan keempat, apakah saudara merasakan adanya manfaat dari PGMB?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Bermanfaat:
Kegiatan bersama
11 orang 8 orang 10 orang 9 orang
Bermanfaat: Saling
mengenal
7 orang 2 orang 4 orang 5 orang
Tidak bermanfaat 2 orang 0 orang 1 orang 1 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 28 informan dari 30 orang memberikan
jawaban bahwa PGMB memiliki manfaat. 19 informan menjawab adanya kegiatan bersama
merupakan manfaat dari hadirnya PGMB, 9 informan menjawab: mereka bisa saling mengenal.
2 orang informan mengatakan mereka tidak bisa merasakan dan melihat bahwa kehadiran
PGMB bermanfaat untuk individu atau pun lembaga gereja, karena PGMB tidak memiliki
program kegiatan yang membangun kehidupan individu atau kebersamaan dalam organisasi
gereja yang berbeda.16 Hal ini berarti manfaat dari PGMB tidak sama dengan tujuan dari
kehadiran PGMB yaitu memperkuat iman percaya umat Kristen yang ada di luar lingkungan
perusahaan.
15 Wawancara dengan ibu Lasmaida Sinaga, warga jemaat HKBP. Kelahiran tahun 1976, pendidikkan
S.1, 20 September 2017.
16 Wawancara dengan Ibu Tumonggu Erita, anggota jemaat GPDI. Kelahiran tahun 1974, pendidikkan
SLTA, 15 Sptember 2017.
Pertanyaan kelima, apakah relasi saudara dengan yang lain di dalam wadah PGMB
membantu saudara untuk dapat memahami orang lain dalam berinteraksi?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Membantu 16 orang 7 orang 13 orang 8 orang
Tidak
membantu
4 orang 3 orang 2 orang 7 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 23 orang informan menjawab wadah
PGMB membantu mereka dalam memahami orang lain ketika mereka berinteraksi. Hal ini
dikarenakan dalam wadah PGMB terdiri dari berbagai denominasi gereja dan suku, sehingga
ketika mereka ada dalam wadah PGMB mereka belajar untuk mengenal tata cara beribadah
gereja yang berbeda dan belajar untuk mengenal karakter dan sifat dari individu yang berbeda
suku. 7 informan menjawab wadah PGMB tidak dapat membantu mereka dalam memahami
orang lain ketika berinteraksi, hal ini dikarenakan kegiatan PGMB hanya berjalan satu tahun
satu kali, yaitu ibadah bersama. Hal ini berarti interaksi dalam PGMB tidak selamanya dapat
membantu individu memahami orang lain.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa individu di PGMB telah menyadari akan
dirinya sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan yang lain. Interaksi biasanya
bertumbuh dalam sebuah komunitas,17 yang di dalamnya ada komunikasi dan kerjasama untuk
memberikan dampak yang positif. Tidak menutup kemungkinan dalam interaksi dengan
individu yang lain akan memberikan dampak negatif, namun apabila individu merasakan
adanya dampak negatif, maka ia harus memilahnya dan tidak membiarkan hal yang negatif itu
mempengaruhi dirinya.
17 Wawancara dengan bapak Yovans, anggota PD UMKRIS VICO, warga jemaat GPDI di Jakarta.
Kelahiran tahun 1985, pendidikkan S.1, 08 September 2017.
PGMB sebagai wadah komunitas umat Kristen yang ada di Muara Badak, kehadirannya
memberikan manfaat bagi setiap individu. Manfaat yang dirasakan tidak hanya sebatas pada
kegiatan bersama tetapi bisa saling mengenal. PGMB yang terdiri dari berbagai denominasi
gereja yang di dalamnya ada beragam suku membantu individu untuk dapat memahami orang
lain dalam berinteraksi.18 Namun demikian ada juga yang tidak dapat merasakan adanya
manfaat dari hadirnya PGMB.
3.3.2 Interaksi Interpersonal
Individu sebagai makhluk sosial memerlukan komunikasi dengan orang lain, yang
disebut dengan intraksi interpersonal.19 Dalam sub pokok bahasan ini, penulis mengajukan 6
pertanyaan kepada informan, sebagai berikut:
Pertanyaan pertama, apa yang saudara pahami dari kata interaksi?
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 14 informan memahami kata interaksi
hanya sebatas hubungan yang dilakukan oleh individu dengan individu yang lain, atau antar
lembaga dengan lembaga. 11 informan memahami kata interaksi tidak hanya sebatas sebuah
hubungan yang terjadi, tetapi adanya saling mengisi dan memperhatikan dalam sebuah
18 Wawancara dengan Pdt. Era Yulianto, 03 September 2017.
19 Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, ……. 83.
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Hubungan 8 orang 6 orang 6 orang 8 orang
Saling
mengisi/memperhatikan
9 orang 2 orang 6 orang 5 orang
Komunikasi 3 orang 2 orang 3 orang 2 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
hubungan. 5 informan menjawab komunikasi merupakan hal yang utama dalam sebuah
hubungan. Hal ini berarti pemahaman interaksi adalah hubungan individu antar individu atau
dengan beberapa individu dan individu dengan institusi yang saling memperhatikan dan
berkomunikasi.
Pertanyaan kedua, perlukah saudara membangun sebuah interaksi, apa alasannya?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Perlu 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Tidak perlu 0 orang 0 orang 0 orang 0 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawncara, data yang diperoleh sebagai berikut: semua informan menjawab, interaksi
sangat diperlukan dengan alasan manusia tidak bisa hidup sendiri membutuhkan bantuan dari
orang lain, karena manusia adalah makhluk sosial. Hal ini berarti keasadaran untuk
membangun interaksi sangat tinggi.
Pertanyaan ketiga, Dalam membangun sebuah relasi di era globalisasi saat ini, perlukah
adanya sebuah perjumpaan? Berikan alasannya.
Informan
Jawaban Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Perlu 15 orang 9 orang 10 orang 14 orang
Harus dipadukan 5 orang 1 orang 5 orang 1 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara menyatakan, mayoritas (24 informan) berpendapat: perjumpaan sangat
diperlukan dalam sebuah relasi karena di dalamnya orang bisa lebih mengenal dan memahami.
Akan tetapi ada juga yang menyatakan harus dipadukan (6 informan), dengan alasan adanya
kesibukan dari masing-masing pihak sehingga tidak bisa untuk bertemu.20 Selain itu
dikarenakan jarak yang memisahkan, namun bukan berarti perjumpaan tidak diperlukan. Hal
ini berarti perjumpaan merupakan bagian dari tindakan dalam berinteraksi.
Pertanyaan keempat, apakah suasana hati saudara akan mempengaruhi interaksi dengan
yang lain? Berikan alasannya.
Informan
Jawaban Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Mempengaruhi 6 orang 4 orang 5 orang 5 orang
Bisa jadi 10 orang 2 orang 7 orang 5 orang
Tidak 4 orang 4 orang 3 orang 5 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara memperlihatkan bahwa sesungguhnya suasana hati21 seseorang
mempengaruhi interaksi dengan yang lain (10 informan). 12 informan menjawab bisa jadi;
cenderung untuk menyatakan mempengaruhi namun tidak selamanya. Hal ini dikarenakan
suasana hati bisa berubah, tergantung orang yang ada di sekitar mereka.22 Informan (5
informan) yang menyatakan, suasana hati tidak mempengaruhi interaksinya dengan yang lain
karena pada dasarnya mereka bisa mengendalikan diri dan beradaptasi.23 Hal ini berarti
suasana hati individu mempengaruhi interaksi dengan yang lain.
20 Wawancara dengan Pdt. Luther S, 03 September 2017.
21 Suasana hati yang dimaksud adalah perasaan yang dialami oleh diri sendiri, seperti marah, senang,
sedih dan lain-lain.
22 Wawancara dengan ibu Yuliana, pengurus kaum wanita GPDI. Lahir tahun 1981, pendidikkan SMA,
12 September 2017.
23 Wawancara dengan ibu Sorta Simbolon, 11 September 2017.
Pertanyaan kelima, apakah relasi saudara dengan seseorang memberikan pengaruh
terhadap interaksi saudara ke orang lain? Jelaskan pengaruh tersebut! Bila tidak, apakah
saudara tahu mengapa hal itu terjadi?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Pengaruh Positif 8 orang 1 orang 5 orang 4 orang
Positif &
Negatif
8 orang 5 orang 7 orang 6 orang
Tidak
berpengaruh
4 orang 4 orang 3 orang 5 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara memperlihatkan bahwa relasi individu dengan seseorang akan memberikan
pengaruh terhadap interaksi dengan yang lain. Pengaruh bisa positif dan negatif, cenderung
orang akan melihat pengaruh positifnya karena lebih banyak mendapatkan informasi yang
membantu untuk mengenal orang lain. Akan tetapi tetap ada pengaruh negatif oleh karena itu
individu harus dapat memilahnya.24 Informan yang menjawab tidak memiliki alasan perkataan
seseorang harus dibuktikan.25 Selain itu ada juga yang menyatakan tidak dengan alasan orang
yang percaya kepada Tuhan tidak memilih dan memihak kepada siapapun. Hal ini berarti
interaksi individu dengan seseorang tidak selamanya memberikan pengaruh terhadao interaksi
dengan yang lain.
Pertanyaan keenam, menurut saudara apa yang menyebabkan interaksi saudara dengan
seseorang menjadi rusak/tidak berjalan dengan baik?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
24 Wawancara dengan ibu Lasmaida Sinaga, 20 September 2017.
25 Wawancara dengan ibu Yuliana, 12 September 2017.
Perbedaan pendapat 7 orang 2 orang 5 orang 4 orang
Orang lain/pihak luar 7 orang 2 orang 3 orang 6 orang
Dari keduanya 4 orang 4 orang 6 orang 2 orang
Diri sendiri 2 orang 2 orang 1 orang 3 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Interaksi individu dengan seseorang akan menjadi tidak baik apabila terjadi perbedaan
pendapat, dan masing-masing pihak tidak bisa menahan diri.26 Selain itu, dikarenakan adanya
pihak ketiga yang memberikan informasi tidak benar.27 Dan juga dikarenakan rasa iri hati28
yang ada di dalam setiap individu. Hal ini berarti interaksi tidak selamanya dapat terhindar dari
konflik.
Data hasil wawancara atas kategori pertanyaan interaksi interpersonal memperlihatkan
bahwa individu memahami dirinya sebagai makhluk sosial; tidak bisa hidup sendiri.29 Interaksi
atau hubungan membuat individu saling mengenal,30 dan saling mengisi,31 adanya pertemuan
yang saling memperhatikan.32 Interaksi merupakan hubungan timbal-balik yang harus dijaga
agar tidak terjadi kesalapahaman.33
26 Wawancara dengan ibu Tabita Kalva’. Bendahara jemaat GPDI. Lahir tahun 1977, pendidikkan
SLTA, 19 September 2017.
27 Wawancara dengan ibu Sorta Simbolon, 11 September 2017.
28 Wawancara dengan bapak Yovans, 08 September 2017.
29 Wawancara dengan ibu Sorta Simbolon, 11 September 2017.
30 Wawancara dengan ibu Tabita Kalve, 19 September 2017.
31 Wawancara dengan bapak Yakop Buluh, pengurus Gereja Kerapatan GKP). Lahir tahun 1973,
pendidikkan S.1, 14 September 2017.
32 Wawancara dengan Pdt. Sofri Pardede, Gembala Gereja Advent. Lahir tahun 1972, pendidikkan S.1,
18 September 2017.
33 Wawancara dengan Pdt. M.L. Patadingauo, 18 September 2017.
Interaksi individu dengan individu bukan berarti tidak ada beda pendapat,34 terlebih
dalam relasi antar golongan yang satu dengan golongan yang lain35. Hal itu berdampak pada
interaksi yang bisa membuat hubungan menjadi renggang.36 Beda pendapat dalam sebuah
interaksi harus dipahami sebagai proses pendewasaan37 bagi individu ataupun komunitas,
untuk belajar saling menghormati dan menerima. Benturan-benturan dalam interaksi seringkali
terjadi karena kepentingan,38 itu sebabnya komunikasi39 sangat dibutuhkan dalam sebuah
interaksi.
Interaksi adalah hubungan untuk mengikat persaudaraan,40 sekalipun tidak adanya
hubungan darah antar individu yang satu dengan individu yang lain. Tatkala individu bertemu,
terjadi interaksi yang saling memperhatikan,41 terciptanya kebersamaan yang saling
membangun dan melengkapi.
3.3.3 Interaksi Multipersonal
Penulis membedakan interaksi interpersonal dengan interaksi multipersonal. Interaksi
multipersonal yang penulis maksud tidak hanya sebatas interaksi antar individu, tetapi lebih
34 Wawancara dengan ibu Yuliana, 12 September 2017.
35Wawancara dengan Pdt. Jonson Togatorop, Pendeta HKBP. Lahir tahun 1986, pendidikkan S.1, 08
September 2017.
36 Wawancara dengan bapak Martin Porajow, Majelis Jemaat Gereja Advent. Kelahiran tahun 1956,
pendidikkan SLTA, 06 September 2017.
37 Wawancara dengan ibu Yuliana, 12 September 2017.
38 Wawancara dengan bapak Haryono S, 23 September 2017.
39 Wawancara dengan ibu Lasmaida Sinaga, 20 September 2017.
40 Wawancara dengan bapak Jones, umat katolik. Kelahiran tahun 1956, pendidikkan STM, 20 September
2017.
41 Wawancara dengan bapak Daud Tappi, 19 September 2017.
dari beberapa individu dan tentu di dalamnya termasuk interaksi intitusional. Oleh karena itu,
ada 8 pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan, sebagai berikut:
Pertanyaan pertama, PGMB merupakan wadah untuk membangun interaksi, bagaimana
saudara memahami kehadiran saudara dalam relasi dengan yang lain di PGMB?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Hamba/manusia
ciptaan
3 orang 2 orang 2 orang 3 orang
Bagian dari PGMB 17 orang 5 orang 13 orang 9 orang
Tidak dianggap 0 orang 3 orang 0 orang 3 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
5 informan memahami dirnya sebagai seorang hamba di hadapan Tuhan karena mereka
merupakan manusia ciptaanNya. Mereka juga melihat hal yang sema terhadap individu-
individu dalam PGMB. 22 informan, memahami dirinya bagian dari PGMB. Artinya, mereka
menyadari bahwa PGMB merupakan wadah kebersamaan umat Kristiani yang ada di
lingkungan Muara Badak. Itu sebabnya mereka berusaha untuk dapat mengikuti kegiatan yang
dilaksanakan oleh PGMB. Akan tetapi, ada 3 informan yang tidak dapat merasakan hal yang
sama. Mereka merasakan bahwa kehadiran mereka di PGMB tidak dianggap bagian dari
PGMB sebab setiap kali mereka memberikan usulan kegiatan untuk membangun PGMB tidak
pernah didengar apalagi untuk dilakukan.42 Hal ini berarti pemahaman kehadiran individu
dalam PGMB beragam.
Pertanyaan kedua, apa pandangan saudara terhadap denominasi yang lain?
Informan
Jawaban Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
42 Wawancara dengan bapak Daud Tappi, 19 September 2017.
Bagus/Baik 5 orang 5 orang 3 orang 7 orang
Sama/seiman 11 orang 5 orang 9 orang 7 orang
Biasa-biasa
saja/terbuka
4 orang 0 orang 3 orang 1 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh: 10 informan menyatakan bahwa denominasi yang lain
bagus/baik, karena mereka melihat kegiatan pelayanan dan interaksi denominasi saling
menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. 16 informan menyatakan bahwa
denominasi yang lain dengan mereka sama atau seiman, percaya kepada Yesus Kristus.
Perbedaannya hanya terletak pada tata cara beribadah. 4 informan menyatakan, denominasi
yang lain biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa sama dengan kami bahkan lebih cenderung
terbuka untuk melihat dan menerima perbedaan. Hal ini berarti pandangan terhadap
denominasi gereja beragam.
Pertanyaan ketiga, bagaimana saudara membangun interaksi antar denominasi gereja
yang ada di Muara Badak?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Menghadiri acara 5 orang 3 orang 3 orang 5 orang
Kegiatan bersama 6 orang 5 orang 6 orang 5 orang
Komunikasi &
menghormati
9 orang 2 orang 6 orang 5 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Membangun interaksi antar denominasi gereja yang ada di Muara Badak, 8 informan
menyatakan, ketika mereka menghadiri acara yang dilakukan oleh denominasi lain merupakan
tindakan konkret yang mereka lakukan untuk membangun interaksi. 11 informan menyatakan,
mereka berusaha untuk dapat melakukan kegiatan bersama, karena dengan kegiatan bersama
interaksi akan terjadi dan setiap individu dapat belajar dan menerima perbedaan. 11 informan
menyatakan, dengan komunikasi dan menghormati diantara individu yang berbeda
denominasi, hal ini merupakan dua tindakan konkret dalam membangun interaksi antar
denominasi. Hal ini berarti interaksi yang dibangun antar denominasi gereja yang ada di Muara
Badak tindakannya berbeda-beda.
Pertanyaan keempat, apa yang saudara lakukan ketika berada di dalam kumpulan
orang-orang (lebih dari 3 orang) yang tidak sama denominasinya dengan saudara?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Berkomunikasi 9 orang 4 orang 5 orang 8 orang
Membuka diri 8 orang 1 orang 5 orang 4 orang
Menghargai 3 orang 5 orang 5 orang 3 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 13 informan menyatakan berkom unikasi
merupakan tindakan yang mereka lakukan ketika mereka berada di dalam kumpulan orang-
orang yang berbeda denominasi. Itu dilakukan untuk saling mengenal. 9 informan menyatakan,
mereka membuka diri untuk ikut terlibat dalam pembicaraan atau kegiatan yang sedang
dilakukan oleh kumpulan orang yang berbeda denominasi dengan mereka. Tentu saja dengan
tujuan agar mereka bisa diterima dan menjadi bagian dari mereka sekalipun berbeda
denominasi. 8 informan menyatakan, mereka menghargai apa yang dibicarakan dan dilakukan
oleh kumpulan orang tersebut, karena mereka pun juga menghormati denominasi gereja kami.
Hal ini berarti beragamnya tindakan individu ketika berada di kumpulan orang-orang yang
berbeda denominasi gereja
Pertanyaan kelima, apa yang saudara lakukan ketika mengetahui ada kegiatan yang
dilakukan oleh denominasi lain dan anda diundang/dilibatkan? Berikan alasannya.
Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Jawaban
Menghadiri 15 orang 8 orang 13 orang 10 orang
Ikut serta ambil
bagian
5 orang 2 orang 2 orang 5 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 23 informan menyatakan bahwa mereka
akan menghadiri kegiatan yang dilakukan oleh denominasi lain, terlebih jika mereka diundang.
7 informan menyatakan bahwa mereka tidak hanya menghadiri, tetapi ikut ambil bagian dalam
acara tersebut, seperti halnya mengisi pujian atau membantu untuk melakukan sesuatu jika
diperlukan. Sebagian besar informan memberikan alasan dari pertanyaan yang diajukan adalah
untuk menghormati mereka yang punya acara atau yang telah mengundang. Hal ini berarti
kehadiran individu dalam kegiatan yang dilakukan oleh denominasi gereja lain sebagai bentuk
penghormatan.
Pertanyaan keenam, apa pandangan saudara terhadap masyarakat Muara Badak?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Berbagai
suku/pendatang
7 orang 2 orang 5 orang 4 orang
Ada masalah sosial 5 orang 3 orang 5 orang 3 orang
Saling menghormati 8 orang 5 orang 5 orang 8 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 9 informan menyatakan masyarakat
Muara Badak adalah pendatang dan tentunya ada banyak suku di Kecamatan Muara Badak. 8
informan menyatakan, sesungguhnya masyarakat Muara Badak memiliki masalah sosial yang
tidak menjadi perhatian pemerintah ataupun gereja, misalnya kenakalan remaja atau persoalan
rumah tangga. Hal ini disebabkan karena pengaruh luar lebih besar, mengingat banyak orang
luar yang dapat berdomisili di Muara Badak untuk bekerja di perusahaan. 13 informan
menyatakan kehidupan masyarakat Muara Badak yang di dalamnya tidak hanya ada berbagai
suku tetapi juga adanya perbedaan keyakinan, namun masyarakat saling menghormati. Hal ini
terlihat jelas dalam relasi yang terjadi diantara anggota masyarakat. Tidak ada keributan di
Muara Badak yang disebabkan karena perbedaan keyakinan ataupun perselisihan antar suku.
Hal ini berarti masyarakat Muara Badak membangun interaksi dengan baik sekalipun ada
masalah sosial yang tidak diperhatikan oleh pemerintah.
Pertanyaan ketujuh, menurut saudara, apakah kehadiran PGMB tidak hanya dibutuhkan
oleh gereja tetapi juga masyarakat, mohon penjelasan.
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Sebenarnya/seharusnya 6 orang 6 orang 5 orang 7 orang
Belum ada/tidak 9 orang 2 orang 7 orang 4 orang
Iya/Sudah 5 orang 2 orang 3 orang 4 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 12 informan yang memberikan jawaban
sebenarnya/seharusnya juga dirasakan oleh masyarakat dan 11 informan menjawab belum ada
atau tidak ada manfaatnya oleh masyarakat, serta memberikan penjelasan bahwa PGMB
harusnya menjadi alat kesaksian di tengah masyarakat. Mereka melihat bahwa PGMB hanya
bergerak untuk kepentingan gereja, bukan masyarakat. Sebaliknya, 7 informan menjawab
bahwa kehadiran PGMB dirasahkan dan dibutuhkan oleh masyarakat dengan melihat masa lalu
dari PGMB yang terlibat dalam kegiatan masayrakat seperti halnya ikut membuka posko
bantuan ketika ada korban bencana kebakaran dan mengisi acara di program radio FM Mutiara
83.43 Hal ini berarti kehadiran PGMB harus bermanfaat bagi masyarakat Muara Badak.
43 Wawancara dengan Pdt. Enos Tampang, 31 Agustus 2017.
Pertanyaan kedelapan, adakah interaksi diantara PGMB dengan PDUMKRIS? Mohon
jelaskan pendapat saudara.
Informan
Jawaban Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Ada 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Tidak ada 0 orang 0 orang 0 orang 0 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Semua informan mengatakan bahwa interaksi diantara PGMB dengan PDUMKRIS sudah
terjadi, namun hanya sebatas kegiatan ibadah bersama yang dilaksanakan satu tahun satu kali.
Hal ini berarti interaksi terjadi ketika ada kegiatan bersama.
Data wawancara yang ada, memperlihatkan bahwa individu menyadari akan
keberadaannya sebagai bagian dari PGMB, sekalipun ada juga yang menyatakan bahwa dirinya
tidak dianggap ada di PGMB. Hal ini dikarenakan setiap kali mengusulkan sesuatu tidak di
dengar.44
Muara Badak yang dimaksud dalam PGMB bukanlah wilayah kecamatan Muara Badak
secara keseluruhan, tetapi hanya wilayah yang dekat dengan perusahaan VICO Indonesia.45
Denominasi gereja yang ada terdiri dari: Katolik, Protestan, Kharismatik dan Advent, terdapat
sebelas gedung gereja dan semuanya menjadi anggota PGMB46.
Denominasi gereja yang ada di Muara Badak, sebelum terbentuknya PGMB, kurang
bahkan tidak ada interaksi satu dengan yang lain. Masing-masing gereja berusaha untuk
44 Wawancara dengan bapak Daud Tappi, 19 September 2017.
45 Wawancara dengan bapak Benny Godlieb, 31 Agustus 2017.
46 Berdasarkan informasi yang diberikan oleh semua informan.
membangun interaksi dengan pihak perusahaan hanya untuk kepentingan gerejanya.47 PGMB
hadir sebagai wadah untuk membangun interaksi di antara gereja-gereja yang wilayah
pelayanannya dekat dengan perusahaan VICO Indonesia. Di awal terbentuknya PGMB,
interaksi antar gereja berjalan cukup baik, pernah menjalin kerjasama untuk membangun
persekutuan dengan cara membuat jadwal pelayanan bersama dan membentuk paduan sura
yang personilnya diambil dari masing-masing gereja.48
Komunitas Kristen di Muara Badak sangat sedikit namun beragam. Keberagaman
denominasi tidak berarti membuatnya tidak bisa bersatu. PGMB sebagai wadah yang
mempersatukan, membawa perubahan paradigma anggota gereja untuk melihat keberadaan
gereja lain. Sebelum PGMB hadir, anggota gereja atau warga jemaat selalu melihat gerejanya
lebih baik dari gereja yang lain, namun saat ini mereka melihat bahwa semua gereja sama, tidak
ada yang lebih atau yang kurang.49 Terjadinya perubahan paradigma terhadap cara pandang
gereja yang lain dikarenakan adanya kegiatan bersama dalam bentuk ibadah
Ibadah rutin yang berlangusng tiap bulan, di bawah naungan PGMB hanya ada dalam
ibadah kategori, yang terlaksana adalah persekutuan wanita (PW PGMB) dan pemuda.
Kategori pemuda tidak hanya ibadah tetapi kegiatan olah raga bersama.50 Akhir-akhir ini
pertemuan ibadah bulanan tidak berjalan dengan lancar,51 bahkan tidak ada lagi.52 Hal inilah
47 Wawancara dengan Pdt. Era Yulianto, 03 September 2017.
48 Ibid.
49 Wawancara dengan bapak Tenri Montolalu, anggota jemaat GBI. Kelahiran tahun 1983, pendidikkan
D.1, 09 September 2017.
50 Wawancara dengan Ibu Agustina, 03 September 2017.
51 Wawancara dengan ibu Romauli Hutabarat, anggota jemaat HKBP. Lahir tahun 1965, pendidikkan
PGSD, 11 September 2017.
52 Wawancara dengan bapak Thomas Sesa, Majelis Gereja GPSDI. Kelahiran tahun 1956, pendidikkan
SLTP, 19 September 2017.
yang mempengaruhi orang berpandangan bahwa PGMB tidak ada manfaatnya,53 dan PGMB
hanya ada pada saat Natal dan Paskah.54 Natal dan Paskah adalah ibadah bersama yang
dilaksanakan secara rutin satu tahun sekali bersama dengan PDUMKRIS VICO Indonesia. Itu
artinya, interaksi di PGMB hanya terjadi pada saat ibadah perayaan Natal dan Paskah, selain
itu tidak ada.
Interaksi yang terjadi dalam wadah PGMB, yang hanya satu tahun satu kali pada saat
ibadah bersama Natal dan Paskah, tidak mempengaruhi interaksi individu ataupun komunitas
denominasi gereja-gereja yang ada di Muara Badak, mereka tetap berinteraksi sekalipun tidak
ada kegiatan bersama di dalam wadah PGMB.
Perubahan paradigma individu terhadap denominasi gereja yang lain memberikan
dampak positif dalam membangun hubungan antar denominasi gereja. Individu melihat gereja
yang tidak sama dengan denominasinya, sebagai saudara.55 Interaksi yang terjadi tidak hanya
sebatas kegiatan gerejawi, tetapi nampak juga dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan
rumah56 atau di segala tempat ketika ada kesempatan untuk bertemu.
Interaksi individu antar denominasi gereja yang berbeda, di lingkungan rumah terjadi
sangat baik, terjalin komunikasi antar individu. Interaksi juga terjadi melalui kerukunan-
kerukunan keluarga,57 yang ada di Muara Badak. Ritus-ritus keagamaan seringkali terjadi di
53 Wawancara dengan Pdt. M.L. Patadingauo, 18 September 2017.
54 Wawancara dengan Pdt. Sofri Pardede, 18 September 2017.
55 Hasil wawancara dengan tiga puluh informan mengatakan bahwa gereja-gereja yang ada di Muara
Badak, semua sama. Kita satu iman, kita memiliki kesamaan hanya berbeda pada tata cara beribadah.
56 Wawancara dengan ibu Romauli Hutabarat, 11 September 2017.
57 Kerukunan-kerukunan keluarga yang dimaksud adalah perkumpulan keluarga dari asal daerah
individu. Contohnya, Ikatan Keluarga Toraja (IKAT). Masyarakat Muara Badak pada umumnya pendatang, maka
cukup banyak komunitas kerukunan-kerukunan keluarga.
dalam kerukunan-kerukunan yang melibatkan denominasi gereja lain.58 Interaksi individu juga
terlihat dalam suasana duka yang dialami oleh anggota jemaat gereja lain, sekalipun tidak
berasal dari denominasi gereja yang sama, kehadiran individu untuk menunjukkan empati dan
kesedihan hadir dalam ibadah penghiburan.59
Interaksi antar komunitas atau institusi gereja yang berbeda denominasi, cukup baik
dan sangat terbuka, terbukti ketika ada individu yang mengalami sakit, sekalipun itu bukan
warga jemaatnya, gembala dari denominasi yang lain, jika ada kesempatan bisa berkunjung
dan mendoakan.60 Interaksi yang disertai dengan komunikasi tidak mengakibatkan individu
memiliki prasangka buruk terhadap sesamanya, itu sebabnya interaksi diantara para pemimpin
umat juga tercipta dengan baik.
Interaksi para pemimpin umat memperlihatkan adanya interaksi antar denominasi yang
satu dengan yang lain, dan hubungannya sangat baik. Ibadah atau perayaan yang dilaksanakan
oleh salasatu denominasi gereja yang ada dan mengundang denominasi yang lain, cenderung
untuk menghadiri undangan tersebut.
Interaksi individu dalam kehidupan masyarakat di Muara Badak, nyaman dan aman,61
tidak ada perselisihan dan gangguan-gangguan dalam beribadah.62 Situasi kondusif di Muara
Badak tercipta dari interaksi masyarakat yang berlatar belakang sebagai pendatang sehingga
saling menghormati dan menghargai.
58 Wawancara dengan bapak Haryono S, 23 September 2017.
59 Wawancara dengan ibu Sorta Simbolon, 11 September 2017.
60 Wawancara dengan Ibu Agustina, 03 September 2017.
61 Wawancara dengan Pdt. Jonson Togatorop, 08 September 2017.
62 Wawancara dengan bapak Gideon Sagala, anggota PD UMKRIS VICO. Lahir tahun 1977,
pendidikkan S.1, 08 September 2017.
Muara Badak menjadi kota kecil, masalah sosial menjadi bagian dalam kehidupan
masyarakat.63 Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang paling signifikan,64 merokok,
“ngelem”, dan narkoba menjadi konsumsi remaja bahkan dilakukan oleh anak sekolah dasar.65
Pengedar narkoba terbesar di kabupaten Kutai Kertanegara terdapat di Muara Badak.66
Masalah sosial jika dibiarkan akan mengganggu kehidupan masyarakat, lingkungan akan
menjadi tidak kondusif.
3.3.4 Interaksi Transpersonal
Interaksi transpersonal adalah interaksi yang terjadi dalam domain spiritualitas
individu. Ada 7 pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan, yaitu:
Pertanyaan pertama, menurut saudara, apakah relasi individu dengan Tuhan akan
mempengaruhi relasi terhadap sesama? Mohon penjelasan.
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Mempengaruhi 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Tidak mempengaruhi 0 orang 0 orang 0 orang 0 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh memperlihatkan semua informan memberikan jawaban
relasi individu dengan Tuhan mempengaruhi relasi individu terhadap sesama, dengan alasan
simbol salib dan perintah mengasihi yang Tuhan Yesus ajarkan. Hal ini berarti tidak ada
pemisahan antara relasi dengan Tuhan dan relasi dengan sesama.
63 Wawancara dengan bapak Tenri Montolalu, 09 September 2017.
64 Wawancara dengan ibu Alfrida Manggosa, 09 September 2017.
65 Wawancara dengan Ibu Agustina, 03 September 2017.
66 Wawancara dengan bapak Yakop Buluh, 14 September 2017.
Pertanyaan kedua, bagaimana saudara membangun interaksi dengan Tuhan?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Berdoa 5 orang 1 orang 2 orang 4 orang
Berdoa & menjaga Sikap 5 orang 4 orang 5 orang 4 orang
Berdoa & memuji Tuhan 5 orang 2 orang 3 orang 4 orang
Berdoa & membaca alkitab 5 orang 3 orang 5 orang 3 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 30 informan membangun interaksi
dengan Tuhan melalui doa. 9 informan tidak hanya melalui doa tetapi juga melalui sikap hidup
yang menjaga hubungan dengan sesama, menurut mereka interaksi dengan sesama juga
merupakan interaksi dengan Tuhan. 7 informan menjawab dengan cara berdoa dan memuji
Tuhan, karena bagi mereka memuji-muji Tuhan merupakan interaksi mereka dengan Tuhan,
dengan memuji-muji Tuhan melalui nyanyian mereka memperoleh kekuatan. 8 informan
menjawab dengan cara berdoa dan membaca Alkitab, mereka mengimani bahwa Alkitab
adalah perkataan Tuhan yang dinyatakan kepada mereka dan itulah yang menuntun mereka
dalam melaksnakan tugas dan tanggung jawab. Hal ini berarti ekspresi membangun interaksi
dengan Tuhan tidak saja berdoa. Akan tetapi dapat disertai dengan tindakan yang lain.
Pertanyaan ketiga, apa manfaat bagi saudara membangun relasi dengan Tuhan?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Mengubah hidup 10 orang 5 orang 7 orang 8 orang
Diberkati 10 orang 5 orang 8 orang 7 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 30 informan menyatakan bahwa mereka
mendapatkan mafaat yang positif ketika membangun relasi dengan Tuhan. Hidup mereka
diubah. Ketika mereka tidak berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, Tuhan mengingatkan dan
mengajak mereka untuk kembali kepada Tuhan. Ketika mereka mengalami pergumulan,
mereka mendapatkan kekuatan bahkan pergumulan yang dialami memperoleh jalan keluar.
Bagi mereka semua ini adalah berkat yang Tuhan berikan karena mereka dijaga, dilindungi dan
dipelihara oleh Tuhan. Hal ini berarti manfaat positif dapat dirasakan ketika membangun relasi
dengan Tuhan.
Pertanyaan keempat, apakah interaksi saudara dengan sesama, mempengaruhi relasi
saudara dengan Tuhan?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Tidak 10 orang 7 orang 10 orang 7 orang
Iya 7 orang 3 orang 5 orang 5 orang
Terkadang 3 orang 0 orang 0 orang 3 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut:17 informan menyatakan bahwa interaksi
dirinya dengan sesama tidak mempengaruhi relasinya dengan Tuhan. Hal ini dikarenakan
mereka berusaha untuk tetap datang kepada Tuhan menyerahkan persoalan yang mereka alami
secara khusus dalam interaksi dengan sesama yang tidak menutup kemungkinan akan muncul
konflik internal. 10 informan menyatakan, interaksi dirinya dengan sesama mempengaruhi
relasinya dengan Tuhan. Menurut mereka, sulit untuk datang kepada Tuhan jika mereka
kecewa terhadap sesama. 3 informan memberikan jawaban terkadang interaksi dirinya dengan
sesama mempengaruhi relasinya dengan Tuhan. Hal ini berarti interaksi dengan sesama tidak
sama dengan interaksi dengan Tuhan.
Pertanyaan kelima, Apakah interaksi dengan Tuhan tergantung suasana hati saudara?
Berikan alasannya.
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Iya 4 orang 2 orang 1 orang 5 orang
Berusaha untuk tidak 4 orang 4 orang 5 orang 3 orang
Tidak 12 orang 4 orang 9 orang 7 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 6 informan memberikan jawaban iya
terhadap pertanyaan apakah hubunagn dengan Tuhan tergantung dari suasana hati? 8 informan
menjawab berusaha untuk tidak. Alasan informan memberikan dua jawaban tersebut adalah
perasaan yang ada di dalam hati sesungguhnya tidak bisa disembunyikan. Akan tetapi mereka
tetap berusaha untuk membangun hubungan dengan Tuhan. 12 informan menjawab suasana
hati mereka tidak mempengaruhi hubungan mereka dengan Tuhan, mereka cenderung untuk
menata hati agar tetap bisa berhubungan dengan Tuhan dan bagi mereka dalam situasi apapun
harus tetap membangun interaksi dengan Tuhan. Hal ini berarti suasana hati keadaan individu
berdampak dalam interaksi dengan Tuhan.
Pertanyaan keenam, apakah individu yang mengenal/tahu Tuhan, memiliki pengaruh
dalam berinteraksi dengan yang lain?
Informan
Jawaban Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Seharusnya 8 orang 4 orang 8 orang 4 orang
Pasti/iya 8 orang 4 orang 4 orang 8 orang
Belum tentu 4 orang 2 orang 3 orang 3 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 12 informan menyatakan, individu yang
mengenal/tahu Tuhan seharunya memiliki pengaruh dalam berinteraksi dengan yang lain,
namun nyatanya tidak. 12 informan menyatakan, individu yang mengenal/tahu Tuhan, pasti
dirinya memiliki pengaruh dalam berinteraksi dengan yang lain, karena tutur kata dan prilaku
dapat menjadi teladan dan berkat. 6 informan menyatakan, belum tentu orang yang
mengenal/tahu Tuhan bisa memberikan pengaruh dalam berinteraksi dengan yang lain,
semuanya tergantung pada individu masing-masing. Hal ini berarti pengenalan akan Tuhan
idealnya mempengaruhi interaksi dengan yang lain.
Pertanyaan ketujuh, apakah saudara dapat merasakan interaksi dengan Tuhan dalam
wadah PGMB?
Informan
Jawaban
Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana
Ada 10 orang 4 orang 7 orang 7 orang
Tidak 6 orang 3 orang 4 orang 5 orang
Susah 4 orang 3 orang 4 orang 3 orang
Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang
Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 14 informan memberikan jawaban
adanya interaksi dengan Tuhan yang dapat mereka rasakan dalam wadah PGMB dan 7
informan menjawab susah untuk dapat merasakan adanya interaksi dengan Tuhan di PGMB.
Susah bukan berarti tidak ada, karena mereka merasakan adanya interaksi dengan Tuhan hanya
sebatas pada kegiatan ibadah. 9 informan menjawab tidak dapat merasakan adanya interaksi
dengan Tuhan karena kegiatan ibadah hanya berjalan satu tahun sekali.
Data hasil wawancara memperlihatkan bahwa setiap individu menyadari bahwa
interaksi dengan Tuhan menjadi kebutuhan yang utama. Hal ini disebabkan karena membangun
interaksi dengan Tuhan mengubah kehidupan seseorang dan ini merupakan berkat yang
diberikan oleh Tuhan. Pada umumnya, setiap individu membangun hubungan dengan Tuhan
melalui doa.
Hubungan dengan Tuhan tidak boleh tergantung dari suasana hati, terlebih dipengaruhi
dengan relasi terhadap sesama. Hal ini dikarenakan Tuhan mampu mengubah hati manusia,
Dia dapat memberikan obat mujarab.67 Akan tetapi hubungan dengan Tuhan seringkali
terganggu dengan situasi keadaan lingkungan sekitar kita,68 seperti banyaknya pekerjaan yang
mengakibatkan kelelahan fisik dan akhirnya menunda untuk dapat berinteraksi dengan
Tuhan.69
Seseorang yang mengenal atau tahu Tuhan, idealnya harus menjadi teladan. Hidupnya
dapat memberikan pengaruh yang positif bagi orang-orang disekitarnya. Akan tetapi pada
kenyataannya, ada orang yang mengenal dan tau Tuhan namun hidupnya tidak menjadi teladan.
Hal ini disebabkan pergumulan yang dialami oleh individu tersebut.70 Karena itulah tidak
semua orang dapat merasakan adanya interaksi dengan Tuhan dalam PGM.
3.4 Rangkuman
PGMB hadir sebagai wadah oikumene yang dibentuk oleh PDUMKRIS VICO
Indonesia, dikarenakan adanya kesenjangan dalam berinteraksi diantara gereja-gereja dengan
perusahaan VICO Indonesia yang ada di Muara Badak. PGMB hadir dalam upaya PDUMKRIS
membangun interaksi dengan masyarakat Kristen.
Perusahaan VICO Indonesia yang ada di Muara Badak memiliki misi untuk
mensejahterakan masyarakat, maka salasatu program kegiatannya harus merangkul
masyarakat yang ada di luar perusahaan agar dapat berkembang bersama dengan perusahaan
67 Wawancara dengan Pdt. Sofri Pardede, 18 September 2017.
68 Wawancara dengan ibu Lasmaida Sinaga, 20 september 2017.
69 Waawancara dengan bapak Yakop Buluh, 14 September 2017.
70 Wawancara dengan bapak Jones R, 20 September 2017.
VICO, khususnya dalam bidang kerohanian. PDUMKRIS sebagai wadah yang ada di
lingkungan perusahaan membina kerohanian para pekerja, PGMB wadah pembinaan yang ada
di luar lingkungan perusahaan, karena itu PDUMKRIS dan PGMB harus membangun interaksi
yang baik guna mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan bersama di Muara Badak.
Mewujudkan kesejahteraan bersama dalam kehidupan di Muara badak tidak terlepas
dari interaksi antar individu. Setiap individu harus menyadari terlebih dahulu akan keberadaan
dirinya sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, karena itu ia membutuhkan orang
lain. Dalam interaksi antar individu tentu tidak terlepas dari interaksi dengan institusi dimana
individu tersebut menjadi bagian di dalamnya, dalam konteks pembahasan adalah denominasi
gereja. Hal ini tentu saja akan menimbulkan konflik di dalamnya, maka sudah seharusnya
setiap individu membangun hubungan dengan Tuhan. Bertujuan, individu dapat merasakan
kehadiran Tuhan yang mengubah hidupnya untuk dapat berinteraksi dengan yang lain sehingga
menjadi berguna di dalam kehidupan bersama.
Setelah penulis memaparkan hasil penelitian mengenai interaksi individu di dalam
PGMB yang terbagi menjadi 4 kategori, yaitu: Interaksi intrapersonal, interaksi interpersonal,
interaksi multipersonal dan interaksi transpersonal. Hasil penelitian menemukan adanya
interaksi individu dalam PGMB yang sesuai dengan pemikiran Martin Buber, di antaranya
yaitu; individu menyadari akan subjektivitasnya sehingga ia terbuka terhadap diri sendiri dan
orang lain. Adanya interaksi antara dirinya dengan orang lain. Terlihat dalam interaksi
intrapersonal dan interaksi interpersonal individu dalam PGMB, yang tidak menutup
kemungkinan juga akan berubah dengan pola relasi I-It.
Hasil penelitian juga menemukan adanya interaksi individu dalam PGMB yang tidak
sesuai dengan pemikiran Martin Buber, di antaranya yaitu; interaksi multipersonal dan
interaksi transpersonal individu dalam PGMB terlihat relasi yang terbangun adalah I-It.
Individu melihat institusi sebagai objek dalam interaksi multipersonal. Akan tetapi, sebaliknya
individu melihat dirinya sebagai objek dalam interaksi transpersonal. Hal ini berarti terjadi
adanya dualitas antara Tuhan dengan manusia.Akibatnya adalah individu kehilangan
perjumpaan dengan sesama. Bab berikutnya akan dilakukan kajian terhadap hasil penemuan
interaksi individu dalam PGMB dari perspektif Martin Buber.