30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian terhadap teks Alkitābu ˋs-Safīnah ini merupakan penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
memahami fenomena yang dialami subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain sebagainya secara holistik, dideskripsikan melalui
kata-kata, pada konteks khusus, bersifat alamiah, dan menggunakan metode
alamiah (Moleong, 2012: 6).
Denzin dan Lincoln memberi pengertian penelitian kualitatif adalah
penelitian yang tujuannya lebih menekankan pada pemahaman mendalam
terhadap peristiwa khusus daripada mendeskripsikan sampel besar populasi di
bagian permukaan (Herdiansyah, 2012: 7). Metode ini digunakan untuk ilmu-ilmu
humaniora, seperti sastra, bahasa, filologi, arkeologi, dan lain sebagainya.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam meneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif antara lain, mengangkat permasalahan, memunculkan pertanyaan
penelitian, mengumpulkan data yang relevan, analisis data, dan menjawab
pertanyaan penelitian (Herdiansyah, 2012: 57).
B. Data dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Alkitābu ˋs-Safīnah.
Naskah ini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang
31
beralamatkan di Jalan Salemba Raya Nomor 28A Jakarta Pusat Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 10430, alamat email [email protected].
Naskah ini disimpan pula dalam bentuk digital pada katalog online PNRI.
Katalog online PNRI dapat diakses melalui alamat http://opac.perpusnas.go.id.
Kemudian naskah dapat diunduh dengan menggunakan snipping tool.
Pengunduhan ini dilakukan dengan memotong naskah menjadi tiga bagian untuk
mendapatkan ukuran naskah yang sesuai dan tingkat keterbacaan yang tinggi.
Bagian-bagian naskah tersebut disatukan dengan menggunakan corel draw dan
dijadikan dalam bentuk PDF. Setelah itu, naskah dapat dicetak (print out).
C. Metode Penelitian
Metode merupakan cara kerja bersistem yang digunakan untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan atau penelitian. Dalam penelitian ini
menggunakan metode umum dan metode khusus. Metode umum merupakan
metode yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis berupa deskripsi.
Sementara itu, metode khusus merupakan metode yang merujuk pada teori yang
dikaji.
Metode umum yang digunakan adalah metode kualitatif. Adapun metode
khusus dalam penelitian terhadap naskah Alkitābu ˋs-Safīnah adalah metode
penelitian filologi. Sementara untuk mendapatkan analisis resepsi pembaca
digunakan metode khusus, yakni metode penelitian sastra dengan pendekatan
resepsi pembaca. Metode penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Metode Penyuntingan Teks
Berdasarkan inventarisasi naskah melalui katalog dalam bentuk buku
terbit dan katalog online, serta kunjungan ke tempat-tempat yang
32
memungkinkan memiliki koleksi naskah, dapat disimpulkan bahwa Alkitābu
ˋs-Safīnah merupakan naskah tunggal. Oleh karena itu, metode penyuntingan
naskah Alkitābu ˋs-Safīnah menggunakan metode standar. Metode standar ini
dilakukan dengan mentransliterasi teks, memperbaiki kesalahan teks, mencatat
perbaikan dan kesalahannya, memberikan komentar, tafsiran, atau penjelasan,
dan menyusun daftar kata sukar. Metode standar digunakan untuk
memudahkan dalam pembacaan dan pemahaman teks (Djamaris, 2002: 24).
2. Metode Pengkajian Teks
Penelitian naskah Alkitābu ˋs-Safīnah menggunakan metode kualitatif
deskriptif. Metode kualitatif deskriptif, yakni memberikan uraian tentang
permasalahan dan menganalis permasalahan tersebut dalam bentuk uraian
pula. Sementara itu, analisis digunakan untuk mengungkap dan menjelaskan
isi dan kandungan naskah. Metode penelitian sastra yang digunakan ialah
metode analisis resepsi pembaca.
Analisis resepsi pembaca bertujuan untuk mendapatkan hasil berupa
tanggapan pembaca terhadap naskah Alkitābu ˋs-Safīnah sebagai sastra kitab
yang juga merupakan kitab kuning dengan tingkat kepopuleran tinggi.
Analisis resepsi menggunakan penelitian eksperimental. Penelitian
eksperimental dilakukan dengan menyajikan teks tertentu kepada pembaca
tertentu pula secara individual. Kemudian, pembaca tersebut memberikan
tanggapannya mengenai teks yang diberikan. Penelitian eksperimental
dilakukan melalui daftar pertanyaan atau angket. Setelah didapatkan hasil
penelitian tersebut, lalu dilakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh
itu.
33
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan penulis
dalam mengumpulkan data-data atau masukan yang diperlukan dalam penelitian.
Sementara, data ialah sesuatu yang diperoleh melalui metode pengumpulan data,
yang nantinya diolah dan dianalisis menggunakan metode tertentu sehingga
menghasilkan sesuatu yang menggambarkan hal tertentu (Herdiansyah, 2012:
116).
Teknik pengumpulan data naskah Alkitābu ˋs-Safīnah dilakukan dengan
dua cara, yaitu teknik pustaka dan teknik wawancara. Teknik pertama ialah teknik
pustaka. Teknik pustaka digunakan untuk mendapatkan informasi yang bersumber
dari buku, referensi, artikel, karya ilmiah, berita, dan sumber tertulis lainnya. Pada
teknik ini, data diperoleh dengan mengunduh melalui internet dalam bentuk foto
digital. Foto digital ini diakses dari website Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia bagian pernaskahan. Adapun alamat website PNRI, yaitu
http://pnri.go.id. Kemudian, memilih data naskah berjudul As-safinah10
. Selain
dapat diakses melalui website, naskah tersebut juga dapat diakses melalui katalog
online PNRI dengan cara memasukkan kata kunci atau nomor inventaris naskah.
Alamat katalog online PNRI ialah http://opac.perpusnas.go.id. Penulis juga
mengunjungi tempat penyimpanan naskah Alkitābu ˋs-Safīnah. Setelah itu, penulis
melakukan inventarisasi naskah dan deskripsi naskah. Hasil data dari teknik
pustaka ini digunakan untuk menyajikan suntingan Alkitābu ˋs-Safīnah.
Adapun data yang digunakan untuk analisis resepsi diperoleh dari
tanggapan pembaca terhadap Alkitābu ˋs-Safīnah. Teknik yang digunakan adalah
10
Cara pengunduhan naskah tersebut dilakukan pada website PNRI yang terdahulu. Sekarang ini,
tampilan website dan katalog online PNRI sudah diperbaharui.
34
teknik wawancara. Penulis memberikan beberapa pertanyaan terkait naskah
Alkitābu ˋs-Safīnah. Wawancara yang dilakukan merupakan jenis wawancara
semi-terstruktur. Wawancara ini bersifat fleksibel, tetapi terkontrol. Penulis
menyiapkan pedoman yang dijadikan patokan alur, tetapi tidak kaku sehingga
diperbolehkan adanya improvisasi apabila hal tersebut diperlukan pada saat
wawancara berlangsung (Herdiansyah, 2012: 123 – 124). Hasil wawancara ini
akan digunakan untuk menganalisis resepsi pembaca terhadap naskah Alkitābu ˋs-
Safīnah. Moleong menyatakan bahwa dalam melakukan wawancara, penulis perlu
melakukan pencatatan data wawancara. Adapun teknik yang mendukung
pencatatan data wawancara, yaitu teknik simak, catat, dan rekam (2012: 206 bdk.
Herdiansyah, 2012: 154).
E. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan penulis dengan melalui tahap-tahap sebagai
berikut.
1. Tahap Deskripsi Naskah
Tahap deskripsi merupakan tahap yang dilakukan dengan memaparkan
secara jelas dan detail mengenai seluk-beluk naskah untuk mengetahui
karakteristik naskah. Dalam tahap ini disebutkan judul naskah, tempat
penyimpanan naskah, nomor naskah, ukuran halaman, jumlah halaman,
jumlah baris, panjang baris, huruf, bahasa, kertas, cap kertas, garis tebal dan
tipis, kuras, panduan, pengarang, penyalin, tempat, dan tangal penulisan
naskah, keadaan naskah, pemilik naskah, pemerolehan naskah, gambar atau
ilustrasi, isi naskah, dan catatan lain (Rujiati – Mulyadi, 1994: 38 – 41).
35
2. Tahap Analisis
Tahap analisis merupakan tahapan penulis melakukan analisis terhadap
pokok pembahasan menggunakan teori yang sudah dipilih untuk digunakan
membedah permasalahan yang ada pada objek kajian. Data yang telah
dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data, lalu diolah dan dianalisis
untuk memperoleh hasil temuan yang akan menjawab pertanyaan penelitian
(Herdiansyah, 2012: 116).
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan agar hasil penelitian tidak terdapat kesalahan
tulis atau permasalahan-permasalahan lainnya. Pada tahap ini, ketelitian
penulis sangat diperlukan karena hasil akan dipertanggungjawabkan sesuai
dengan hasil penelitian yang meliputi penyajian dan isi penelitian.
F. Teknik Penarikan Simpulan
Berdasarkan hasil simpulan analisis atau pembahasan yang dilakukan
dalam bab-bab isi, penulis menarik simpulan secara induktif. Teknik penarikan
kesimpulan induktif adalah penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat
khusus untuk menuju hal-hal yang bersifat umum.
Induktif merupakan proses berpikir yang bertolak dari suatu fenomena
atau sejumlah fenomena individual yang digunakan untuk menurunkan suatu
kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini bergerak dari penelitian dan evaluasi
atas fenomena-fenomena yang ada (Keraf, 1994: 43).
36
BAB IV
SUNTINGAN TEKS
A. Inventarisasi Naskah
Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi.
Kegiatan ini menjadi tahap pertama yang harus dilakukan ketika akan meneliti
suatu naskah agar penulis dapat menafsirkan naskah setepat-tepatnya (Baroroh –
Baried dkk., 1994: 65). Inventarisasi naskah artinya mendata atau mengumpulkan
segala informasi tentang naskah yang akan diteliti, yakni naskah yang sama,
hampir sama, atau berkaitan dengan naskah yang akan diteliti tersebut.
Inventarisasi naskah pada penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan
dan studi katalog. Studi lapangan dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat
yang dimungkinkan menyimpan naskah. Studi lapangan dilakukan penulis adalah
sebagai berikut.
1. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang terletak di Jalan
Salemba Raya Nomor 28A, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10430. Alamat surat elektronik [email protected].
2. Institut Agama Islam Negeri Surakarta (IAIN Surakarta), yang terletak di
Jalan Pandawa, Pucangan, Kartasura, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah.
Alamat surat elektronik [email protected].
3. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yang terletak di Jalan Ahmad
Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura, Surakarta 57162. Alamat surat
elektronik [email protected].
37
4. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Sunan Kalijaga),
yang terletak di Jalan Marsda Adisucipto, Yogyakarta 55281. Alamat surat
elektronik [email protected].
5. Universitas Gadjah Mada (UGM), yang terletak di Bulaksumur, Yogyakarta
55281. Alamat surat elektronik [email protected].
Studi katalog dilakukan dengan mendata informasi tentang naskah yang
akan diteliti melalui katalog-katalog naskah dalam bentuk buku terbitan dan
katalog online. Katalog-katalog tersebut menyediakan data naskah Melayu.
Berikut ini daftar katalog yang mengandung naskah sejenis atau berkaitan dengan
naskah Alkitābu ˋs-Safīnah.
1. Catalogus der Maleische Handschriften in het Museum van het Bataviaasch
Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ph. S. van Ronkel, 1909)
2. Malay Manuscripts: A Bibliographical Guide (Joseph H. Howard, 1966)
3. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia (T. E. Behrend, 1998)
4. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jawa Barat (Edi S. Ekadjati,
Undang A. Darsa, dan Oman Fathurahman, 1999)
Adapun inventarisasi naskah melalui katalog online yang dilakukan oleh
penulis adalah sebagai berikut.
1. Katalog online Kerjasama Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan,
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Pusat
Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Masyarakat Pernaskahan Nusantara
38
(Manassa), yaitu Thesaurus of Indonesian Islamic Manuscripts (TIIM).
Alamat katalog tersebut ialah http://www.tiim.piim.or.id.
2. Katalog online Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Syarif
Hidayatullah) Jakarta. Alamat katalog online UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
yaitu http://www.tulis.uinjkt.ac.id.
3. Katalog online Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Alamat katalog
online Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yaitu
http://www.badanbahasa.kemendikbud.go.id.
4. Katalog Naskah online Koleksi Museum Banda Aceh. Alamat katalog naskah
online tersebut adalah http://www.nusantara.dl.uni-leipzig.de.
5. Koleksi digital Universitas Harvard (Prince Alwalled Bin Talal Isamic Studies
Program dan Open Collection Program). Alamat koleksi digital tersebut
adalah http://www.ocp.hul.harvard.edu.
6. Koleksi Cambridge Digital Library, dengan alamat
http://www.cudl.lib.cam.ac.uk.
7. Koleksi digital Universitas Malaya. Alamat katalog online tersebut adalah
http://www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.
Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan penulis tersebut
diketahui bahwa Alkitābu ˋs-Safīnah11
memiliki empat versi terjemahan12
, yaitu
versi bahasa Arab, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Melayu. Alkitābu ˋs-
Safīnah versi bahasa Arab berjumlah tiga naskah yang berada di Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia (PNRI). Deskripsi naskah ini dapat ditelusuri
11
Penyebutan Kitab Safīnah yang namanya berbeda-beda (Safīnatuˋn-Najāh, Safīnatˋn-Najāt, dan
lain lain) disamakan menjadi Alkitābu ˋs-Safīnah untuk menghindari kerancuan pemahaman.
Alkitābu ˋs-Safīnah sendiri artinya adalah Kitab Safīnah. Alkitābu ˋs-Safīnah manuskrip dan
versi cetak merupakan satu kitab yang sama. 12
Teks bahasa Arab dengan terjemahan bahasa Arab dan bahasa lain (Jawa, Sunda, Melayu).
39
melalui Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV13
. Versi bahasa Jawa
berjumlah tiga naskah, yaitu dua naskah tersimpan di Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia14
(PNRI) dan satu naskah merupakan koleksi lima lembaga.
Adapun satu naskah yang tersimpan di EFEO Bandung menggunakan bahasa
Arab, Sunda, Jawa. Terkait dengan deskripsi naskah tersebut, dapat dilihat pada
Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jawa Barat Koleksi Lima Lembaga15
.
Selanjutnya, versi bahasa Sunda berjumlah tiga naskah. Adapun deskripsi ketiga
naskah tersebut dapat dilihat pada Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jawa
Barat Koleksi Lima Lembaga Jawa Barat. Sementara itu, versi bahasa Melayu
tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), berjumlah satu
buah naskah16
.
Adapun penelitian ini dibatasi untuk mengkaji naskah Melayu sehingga
kajiannya difokuskan pada Alkitābu ˋs-Safīnah berbahasa Melayu. Berdasarkan
inventarisasi, dapat diketahui bahwa Alkitābu ˋs-Safīnah merupakan naskah
tunggal. Alkitābu ˋs-Safīnah ini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia (PNRI) dengan kode Br. 222.
B. Deskripsi Naskah
Deskripsi naskah merupakan gambaran mengenai seluk beluk naskah
yang akan diteliti. Pada deskripsi naskah dipaparkan secara rinci segala informasi
yang berkaitan dengan naskah. Deskripsi naskah sangat penting keberadaannya
13
Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV halaman 18 dengan kode naskah A 592 dan A
593 dan halaman 37 dengan kode naskah AW 7. Setelah dicek ulang, naskah kode A 593 dan
AW 7 sebenarnya mengandung terjemahan bahasa Jawa. 14
Halaman 41 dengan kode AW 86 dan AW 89. 15
Halaman 416 dengan kode naskah 1229. 16
Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV halaman 94, kode Br. 222. Deskripsi pada
naskah kode Br 222 kurang tepat. Naskah tersebut berisi teks bahasa Arab dengan terjemahan
bahasa Melayu sedangkan dalam deskripsi tertulis bahasa Arab saja.
40
dalam sebuah penelitian. Melalui deskripsi naskah dapat diambil langkah
penelitian yang selanjutnya.
Deskripsi naskah dalam penelitian ini meliputi judul naskah, nomor
naskah, tempat penyimpanan naskah, keadaan naskah, ukuran naskah, tebal
naskah, jumlah baris pada setiap halaman teks, huruf, aksara, dan tulisan, tanda
koreksi, cara penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah,
sejarah teks, identitas pengarang, fungsi sosial naskah, dan catatan lain-lain.
Deskripsi Alkitābu ˋs-Safīnah adalah sebagai berikut.
1. Judul Naskah
Judul naskah setelah dilakukan penyuntingan teks adalah Alkitābu
ˋs-Safīnah. Kutipan yang menunjukkan judul naskah tersebut terletak
pada bagian awal teks yang berbunyi “Haza ˋl-Kitābu ˋs-Safīnah” (halaman
pelindung bagian depan), yang artinya ini kitab Safīnah. Alkitābu ˋs-Safīnah
sendiri memiliki arti bahtera atau perahu17
. Roby Mohammad18
mengungkapkan bahwa nama Alkitābu ˋs-Safīnah berkaitan dengan isi yang
berupa ajaran fikih. Fikih merupakan pedoman dalam melakukan hukum,
amalan, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila tidak memahami
ilmu fikih maka dapat terjadi banyak kesalahan karena hukum, amalan, dan
perbuatan tidak sesuai dengan perintah Allah Swt. Maka dari itu, fikih
menduduki peringkat yang tinggi sebagai ajaran yang penting dipelajari. Oleh
karena hal tersebut, Alkitābu ˋs-Safīnah yang artinya perahu bermakna sebagai
17
Dalam Kamus Al-Munawwir (Arab) Safīnatu artinya kapal, perahu (2002: 638). 18
Roby Mohammad, “Safinah najah, Kitab Mungil yang Mendunia”, <http://kalam-
ulama.com/2016/02/kajian-safinah-najah-1-safinah-najah.html>, (diakses pada 11 April 2016
pukul 11.50 WIB).
41
perahu keselamatan. Mempelajari fikih, salah satunya Alkitābu ˋs-Safīnah
akan menjadi perahu yang dapat menyelamatkan manusia dari kehancuran.
Gam
Gambar 1
Tulisan Judul Naskah
2. Nomor Naskah
Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah memiliki nomor naskah Br. 222. Br
merupakan kode naskah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang
berasal dari koleksi Jan Laurens Andries Brandes19
. Nomor naskah tersebut
tercantum pada sampul naskah dan deskripsi naskah Alkitābu ˋs-Safīnah.
3. Tempat Penyimpanan Naskah
Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah tersimpan di Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia (PNRI), Jalan Salemba Raya Nomor 28A, Jakarta
Pusat, kode pos 10430, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Telepon
0800-1-737787, alamat email: [email protected].
4. Keadaan Naskah
Kondisi fisik naskah masih baik dan utuh. Naskah dijilid
menggunakan hardcover20
berwarna merah marun dengan motif gurat-gurat
putih (lihat gambar 2). Pada umumnya semua halaman naskah dalam kondisi
bagus. Hanya terdapat lubang-lubang kecil di bagian atas dan bawah lembar
19
Deskripsi lebih lengkap terdapat dalam sejarah naskah (nomor 14). 20
Sampul naskah merupakan salah satu bentuk perawatan yang dilakukan oleh bagian pernaskahan
dan bagian restorasi terhadap naskah-naskah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
42
halaman naskah. Hal tersebut tidak mempengaruhi tulisan naskah sehingga
tulisan tetap terbaca. Selain itu, tidak ada halaman yang hilang ataupun
terlepas. Keadaan tersebut dibuktikan dengan alihan kata (catchword) yang
tepat pada halaman verso.
Gambar 2
Gambar 2
Sampul Naskah
5. Ukuran Naskah
a. Ukuran lembaran naskah
p x l = 17,4 cm x 21,1 cm
b. Ukuran ruang teks
Recto21
p x l = 12,5 cm x 17,1 cm
Verso22
p x l = 12,5 cm x 17,8 cm
6. Tebal Halaman
Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdiri atas 42 halaman dengan rincian
berikut; 2 halaman sampul, 5 halaman pelindung yang terdiri dari 4 halaman
21
Halaman sebelah kanan pada buku atau naskah terbuka, biasanya bernomor halaman ganjil.
Bagian muka lembaran kertas cetakan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2013: 1158) 22
Halaman sebelah kiri buku atau naskah terbuka, biasanya bernomor halaman genap. Bagian
belakang atau bagian kedua lembaran kertas yang akan dicetak. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2013: 1546)
43
pelindung bagian depan dan 1 halaman pelindung bagian belakang, dan 35
halaman berisi teks.
7. Jumlah Baris pada Setiap Halaman Naskah
Halaman 1 – 34 : 7 baris
Halaman 35 : 4 baris
8. Bahasa Naskah
Bahasa yang digunakan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah adalah
bahasa Arab dengan terjemahan gantung23
berbahasa Melayu.
9. Huruf, Aksara, dan Tulisan
a. Jenis tulisan
Jenis tulisan yang digunakan dalam Alkitābu ˋs-Safīnah ialah
jenis tulisan tangan atau khat, yaitu jenis khat naskhi. Khat naskhi
merupakan jenis khat yang banyak digunakan untuk menulis kitab karena
mudah dibaca.
b. Ukuran huruf
Ukuran huruf yang digunakan dalam Alkitābu ˋs-Safīnah tidak
sama besar. Huruf yang dipakai untuk menuliskan bahasa Arab berukuran
sedang apabila dibandingkan dengan ukuran huruf naskah Kitab Al-Faraid
yang dari Betawi dengan kode naskah Ms Indo 13, koleksi Prince
Alwalled Bin Talal Isamic Studies Program dan Open Collection Program
di Universitas Harvard. Sementara, huruf yang digunakan untuk
menuliskan bahasa Melayu berukuran kecil.
23
Disebut juga terjemahan jenggot. (lihat hal. 22)
44
c. Bentuk huruf
Bentuk huruf yang digunakan dalam Alkitābu ˋs-Safīnah berbentuk
tegak lurus.
d. Keadaan tulisan
Keadaan tulisan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah baik dan jelas,
tetapi terdapat beberapa tulisan pada terjemahan berukuran sangat kecil
dan rapat sehingga sulit dibaca.
e. Jarak antarhuruf
Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah memiliki jarak antarhuruf yang
renggang atau tidak rapat, apabila dibandingkan naskah Mi’raju ˋs-
Shalihin dengan nomor inventaris 07_00812 koleksi Museum Banda
Aceh.
f. Goresan pena
Goresan pena dalam teks Alkitābu ˋs-Safīnah digoreskan dengan
tipis. Tidak terlihat penekanan sehingga hasil goresan tidak tebal tetapi
dapat dibaca dengan jelas.
g. Warna pena
Warna pena yang digunakan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah ada
dua macam, yakni tinta warna hitam dan tinta warna merah (lihat gambar
3). Secara umum, warna merah digunakan untuk menuliskan awal kalimat
dan warna hitam untuk menuliskan penjelasan.
h. Pemakaian tanda baca
Pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah tidak ditemukan penggunaan
tanda baca, seperti tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), dan
45
sebagainya. Sementara itu, dalam teks Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat kata-
kata tumpuan yang berfungsi sebagai pembatas antarkalimat atau
antaralinea, yaitu kata bermula dan ‘dan’. Kata bermula serta dan ini tidak
selalu menjadi awal kalimat atau alinea sebab beberapa kalimat langsung
diawali dengan pembahasan (lihat gambar 3).
Gambar 3
Huruf, Aksara, dan Tulisan dalam Teks Alkitābu ˋs-Safīnah
Arkanu ˋl-Imāni {Bermula rukun iman} sittatun {itu enam
perkara} an nukminu {pertama bahwa percaya(ma)} bi ˋl-Llahi
{dengan Allah} wa malā’ikatihi {dan kedua percaya dengan sekalian
malaikat} wa kutubihi {dan ketiga percaya akan segala kitab-Nya}…”
(Alkitābu ˋs-Safīnah: 2).
Gambar 4
Kata Tumpuan ‘Dan’
i. Tanda Koreksi
Dalam teks Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat dua bentuk tanda koreksi,
yaitu dengan pemberian coretan dan pemberian tanda khusus. Tanda
koreksi coretan adalah dengan mencoret kata yang dianggap salah,
kemudian memberikan perbaikan kata yang benar sesudah kata yang telah
46
dicoret. Tanda koreksi berbentuk coretan dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar 5
Tanda Koreksi Coretan
Sementara itu, pemberian koreksi dengan tanda khusus, yakni
dengan memberikan tanda silang (x) dan centang (√) pada akhir kata yang
seharusnya masih memiliki lanjutan kalimat atau disebut kalimat yang
terlewat. Kemudian kalimat yang terlewat tersebut dituliskan pada pias
halaman dengan menyertakan tanda (x) atau (√) sesuai yang tercantum
dalam teks. Tanda koreksi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 6
Tanda Koreksi dengan Menggunakan Tanda Centang (√)
47
Gambar 7
Tanda Koreksi dengan Menggunakan Tanda Silang (x)
10. Cara Penulisan
a. Penempatan tulisan pada lembar naskah
Teks pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah ditulis dari kanan ke kiri,
seperti halnya penulisan huruf Arab. Tulisan bahasa Arab ditulis secara
horizontal, sedangkan tulisan Arab Melayu ditulis menggantung pada
tulisan bahasa Arab.
Penulisan teks pada lembar naskah ditulis bolak-balik atau yang
biasa disebut recto dan verso. Dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat 4
halaman kosong bagian depan dan 1 halaman kosong bagian belakang
yang termasuk ke dalam halaman pelindung naskah.
b. Pengaturan ruang tulisan
Ruang tulisan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terbentuk
secara bebas. Pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah tidak terdapat pembatas
atau garis yang mengatur ruang tulisan.
c. Penomoran naskah
Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat penomoran naskah.
Penomoran naskah tersebut menggunakan alihan kata atau catchword.
Alihan kata adalah kata pertama pada halaman berikutnya.
48
Gambar 8
Cara Penulisan dan Penomoran Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah
Gambar 9
Baris Pertama pada Halaman Berikutnya dalam Naskah Alkitābu
ˋs-Safīnah
Tabel 1
Alihan kata (catchword)
No Halaman Cathword
1. 1v اركان
2. 3v جه و
3. 5v ممكن
4. 7v وان ال
49
5. 9v عا سب
6. 11v والركبة
7. 13v السالم
8. 15v والفرضية
9. 17v ن فسهم
10. 19v ن الكفني
11. 21v وآخرهم
12. 23v تسكتا
13. 25v حطلة
14. 27v هم ف ال يم ال ن ا و
15. 29v كملها
16. 31v ف نمهم ود
17. 33v االستعا
11. Bahan Naskah
Bahan naskah yang digunakan ialah kertas eropa.
50
12. Bentuk Teks
Bentuk teks yang digunakan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah
berbentuk prosa.
13. Umur Naskah
Pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah tidak terdapat kolofon. Namun, masih
dapat ditentukan umur naskah berdasarkan keterangan pada Alkitābu ˋs-
Safīnah versi buku cetak dalam bahasa Arab (kitab kuning) dan bahasa Jawa.
Hal ini dikarenakan pada buku cetak tersebut tercantum pengarang
buku atau Alkitābu ˋs-Safīnah. Berdasarkan keterangan tersebut, nama
pengarang Alkitābu ˋs-Safīnah, yaitu Syekh Sālim bin Abdu ˋl-Lah bin
Sa'ad bin Sumair Al-Hadlrami sehingga dapat dirunut biografi dan masa
hidup pengarang. Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah diperkirakan dikarang
sekitar 1850 Masehi. Syekh Sālim bin Abdu ˋl-Lah bin Sa'ad bin Sumair Al-
Hadlrami adalah seorang ulama Arab yang tinggal di Jakarta sekitar 1850
(Bruinessen, 1995: 128). Berdasarkan keterangan tersebut, dapat
diperkirakan umur naskah sekarang ini mencapai 166 tahun. Sementara itu,
perhitungan usia naskah dalam tahun hijriah adalah sebagai berikut.
Tahun Hijriah24
= 33/32 x (1850 – 622)
= 33/32 x 1228
= 1266 H
Tahun 1850 Masehi jika dikonversikan ke dalam tahun hijriah
menjadi 1266 Hijriah.
24
Asep Yudha Wirajaya, “Penjajaran Tahun Hijriah dengan Tahun Masehi”,
<http://asepyudha.staff.uns.ac.id.>, (diakses pada 12 April 2016 pukul 10.20 WIB).
51
14. Sejarah Naskah
Alkitābu ˋs-Safīnah merupakan karangan Syekh Sālim bin Abdu ˋl-Lah
bin Sa'ad bin Sumair Al-Hadlrami. As-Safīnah artinya perahu. Dalam naskah
Alkitābu ˋs-Safīnah ini tidak dituliskan nama pengarang, akan tetapi
melalui Alkitābu ˋs-Safīnah versi kitab atau buku cetak dapat diketahui
pengarang Alkitābu ˋs-Safīnah.
Alkitābu ˋs-Safīnah pada awalnya merupakan koleksi Jan Laurens
Andries Brandes yang pada saat itu menjabat sebagai ketua Commisie in
Nederlandsch Indie voor Oudheidkundige Onderzoek op Java en Madoera
(Komisi Hindia Belanda untuk Penelitian Arkeologi di Jawa dan Madura)
sekaligus anggota Bataviaasch Genootscap van Kunsten en Wetenachappen.
Kemudian, setelah Brandes wafat, semua koleksinya diserahkan kepada
koleksi Bataviaasch Genootscap25
(Behrend, 1998: XVI). Bataviaasch
Genootscap yang telah berubah nama menjadi Lembaga Kebudayaan
Indonesia, pada tahun 1950 diserahkan kepada pemerintah. Nama Lembaga
Kebudayaan Indonesia diganti dengan nama Museum Pusat atau
Perpustakaan Museum Pusat pada tahun 1962. Pada tahun 1979 Museum
Pusat menjadi Museum Nasional sehingga perpustakaannya bernama
Perpustakaan Museum Nasional. Seiring berkembangnya ide dan gagasan,
Perpustakaan Museum Pusat digabung dengan beberapa perpustakaan
penting lainnya, yakni Perpustakaan Sejarah Politik dan Sosial, Kantor
Bibliografi Nasional, dan Perpustakaan Wilayah Jakarta sehingga menjadi
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) (Basuki, 1994: 27 – 28).
25
Nama lengkapnya ialah Bataviaasch Genootscap van Kunsten en Wetenachappen (BGKW).
52
Pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat cap bertuliskan
‘Gouvernements Eigendom’ (lihat gambar 10). ‘Gouvernements Eigendom’
berasal dari bahasa Belanda yang artinya milik pemerintahan. Cap
‘Gouvernements Eigendom’ dibubuhkan pada naskah sejak naskah tersebut
diserahkan kepada Bataviaasch Genootscap van Kunsten en Wetenachappen
sebagai lembaga pemerintahan pada zaman Hindia Belanda26
.
Gambar 10
Cap kepemilikan naskah
15. Identitas Pengarang
Yahya Abdu ˋl-Wahid Dahlan Al-Mutamakkin (2003: 1 – 5)
menjelaskan bahwa pengarang naskah Alkitābu ˋs-Safīnah adalah Syekh Sālim
bin Abdu ˋl-Lah bin Sa'ad bin Sumair Al-Hadlramī. Syekh Salim dilahirkan di
Desa Diasbuh, Hadramaut, Yaman. Desa ini terkenal sebagai pusat lahirnya
para ulama besar dalam berbagai bidang ilmu keagamaan.
Syekh Sālim bin Abdu ˋl-Lah bin Sa'ad bin Sumair Al-Hadlrami
adalah seorang ahli fikih dan tasawuf yang bermazhab Imam Syafi'i. Ia
dikenal sebagai seorang pendidik yang sangat ikhlas dan penyabar, seorang
26
Penulis memohon bantuan dengan mengirimkan email kepada Dr. Annanel Teh Gallop tentang
maksud dari cap bertuliskan ‘Gouvernements Eigendom’. Maksud dan arti ‘Gouvernements
Eigendom’ tersebut diberikan oleh Dr. Annanel Teh Gallop melalui email balasan ke penulis
(email terlampir).
53
qadhi yang adil dan zuhud, serta politikus dan pengamat militer negara-negara
Islam.
Syekh Salim memulai pendidikannya dengan bidang Alquran di bawah
pengawasan ayahnya yang juga merupakan ulama besar bernama Syekh Abdu
ˋl-Lah bin Sa’ad bin Sumair. Syekh Salim mampu menyelesaikan belajarnya
dalam bidang Alquran dengan singkat dan mampu meraih prestasi tinggi.
Selain mempelajari ilmu Alquran, beliau juga mempelajari ilmu bahasa Arab,
ilmu fikih, ilmu ushul, ilmu tafsir, ilmu tasawuf, dan ilmu taktik militer Islam.
Syekh Salim belajar ilmu-ilmu tersebut dari gurunya, yaitu Syekh Abdu ˋl-Lah
bin Sa'ad bin Sumair dan Syekh Abdu ˋl-Lah bin Ahmad Basudan.
Alkitābu ˋs-Safīnah memiliki nama lengkap Safīnatu ˋn-Najah fī ma
Yajibu `ala ‘Abdi Ii Maulah (Perahu keselamatan di dalam mempelajari
kewajiban seorang hamba kepada Tuhannya). Kitab ini merupakan kitab fikih
yang banyak digunakan di masyarakat, terutama di kalangan pondok pesantren
salaf.
Setelah terjadi sebuah kemelut di daerah Hadramaut, Syekh Salim
hijrah ke India. Kemudian ia hijrah pula ke Batavia sampai akhirnya menetap
di Batavia27
. Ia adalah tokoh agama terkemuka sehingga banyak masyarakat
yang datang kepada Syekh Salim untuk belajar ilmu agama dan ilmu-ilmu
lainnya. Pada saat di Batavia ini, Syekh Salim membumikan syariat. Ia juga
turut memperjuangkan tanah air dari penjajahan Belanda. Ia tidak sependapat
dengan para pembesar atau tokoh-tokoh yang bekerja sama dan takhluk
kepada Belanda.
27
Pada masa itu Jakarta masih bernama Batavia.
54
16. Fungsi Sosial Naskah
Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah merupakan kitab ajaran fikih yang
bermazhabkan Imam Syafi’i. Sampai saat ini, Alkitābu ˋs-Safīnah masih
digunakan di pondok pesantren, khususnya pondok pesantren salaf sebagai
salah satu bahan pembelajaran. Sebagai kitab fikih pemula, Alkitābu ˋs-
Safīnah memiliki kedudukan yang penting. Melalui ajaran fikih ini, syariat
dibumikan di tengah-tengah masyarakat.
Alkitābu ˋs-Safīnah mendapatkan perhatian dan antusias yang tinggi
dari para ulama. Banyak di antara mereka yang akhirnya menuliskan sarah,
hasyiah dan nazam Alkitābu ˋs-Safīnah28
. Sarah dan hasyiah merupakan kitab
penjelasan. Sementara, nazam merupakan puisi dari Parsi yang terdiri atas dua
belas larik, berirama dua-dua atau empat-empat, isinya perihal hamba sahaya
istana yang setia dan budiman; karangan; sajak (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2013: 955). Nazam dapat pula diartikan sebagai syair29
.
17. Catatan Lain-lain
a. Tulisan tambahan pada halaman pelindung naskah
Dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat tulisan di bagian awal
naskah, yaitu terletak pada halaman pelindung bagian depan. Tulisan tersebut
ditulis menggunakan pensil. Tulisan tambahan tersebut terbagi dalam dua
bagian, yakni tulisan tambahan yang terletak sebelum judul naskah dan tulisan
tambahan yang terletak sesudah judul naskah. Tulisan tambahan yang terletak
28
Roby Mohammad, “Safinah najah, Kitab Mungil yang Mendunia”, <http://kalam-
ulama.com/2016/02/kajian-safinah-najah-1-safinah-najah.html>, (diakses pada 11 April 2016
pukul 11.50 WIB). 29
Hal ini tercantum dalam buku Yahya Abdu ˋl-Wahid Dahlan Al-Mutakkin (2003: 9) yang
mengatakan bahwa para ulama yang menggubah syair yang mudah dan indah dari Alkitābu ˋs-
Safīnah.
55
sebelum naskah merupakan doa tolak bala30
. Berikut ini adalah tulisan
tambahan tersebut.
Yā ardla {Hai bumi} rabī {bahwasanya Tuhanku} wa rabbuki {dan
tuhanmu} ˋl-Llahu {itulah Allah ta’ala} a’ūzu {telah aku berlindung} bi ˋl-
Llahi {dengan Allah} min syarriki {daripada kejahatan engkau} mā fīki
{barang yang di dalam engkau} wa syarri {dan daripada kejahatan} mā
yadubbu {barang yang berjalan} ‘alaiki {di atas engkau} a’ūzu {Aku
berlindung} bi ˋl-Llahi {dengan Allah taala} min asadin {daripada singa} wa
aswadin {dan ular itam} wahayatin {segala ular} wa ‘aqrabin {dan segala
kalajengking} wa min syarri {dan daripada kejahatan} wa lizin {dan beranak}
wa mā wa lad {dan yang keluar darinya} wa min syarri sāki\t\i31
{dan
kejahatan yang diam} ila[i](la)h32
{di dalam tempat ini}.
Sementara itu, tulisan tambahan yang terletak sesudah judul naskah
merupakan potongan hadis tentang niat dan Alquran Surah Al-Māˋidah [5]
ayat 6. Berikut ini tulisan tambahan tersebut.
Ini dalil ambil air sembahyang. Pertama-tama niat. Inama ˋl-
[A]\’\mālu33
bi ˋn-Niy[y]āti34
, yakni tiada sah segala amal syarak melainkan
dengan niat. Kedua wa iz[ā]35
kumtum ila ˋsh-Shalāti <ketiga>36
30
Doa tolak bala merupakan doa yang digunakan untuk menolak segala macam keburukan dan
gangguan.
31 Tertulis سا كن - sākini (substitusi)
32 Tertulis الىله - ilalah (lakuna dan adisi)
33 Tertulis اال عمالم - ˋl-‘amālu (lakuna dan substitusi)
34 Tertulis بالن يات - bi ˋn-Niyāti (lakuna)
35 Tertulis اذ - iza (lakuna)
56
fāghsil\u\[ū]37
wujūhakum. Ketiga wa aidiyakum ila [ˋl]-Marāfiqi38
. Keempat
wamsah[ū]39
biruˋūsikum. Kelima wa [a]\r\)jul\a\(i)kum40
ila ˋl-Ka’ba[i]ni41
.
b. Keterangan tentang Alkitābu ˋs-Safīnah sebagai karya risalah Syekh Yūsuf
Al-Maqassarī
Syekh Yūsuf Al-Maqassarī (1627 – 1699 Masehi) merupakan
ulama yang berasal dari Sulawesi Selatan. Ia termasuk sebagai salah satu
tokoh yang melawan kolonial Belanda. Syekh Yūsuf pernah diasingkan di
Sri Lanka (Ceylon). Dalam pengasingannya di Sri Lanka, Syekh Yūsuf
mencurahkan tenaganya untuk menulis. Hal ini ia sebutkan dalam kata
pengantar karyanya yang bernama Safīnah al-Najāh (Azra, 2013: 294).
Selain risalah berjudul Safīnah al-Najāh, ada enam risalah lain yang ditulis
Syekh Yusuf selama di Sri Lanka. Abu Hamid (2005: 109) menyebutkan
bahwa risalah-risalah tersebut adalah (1) Kaifiyatu ˋl-Munghi wa ˋl-Isbath;
(2) Hablu ˋl-Warīd li Sa’adatu ˋl-Mūrid; (3) Al-Barakatu ˋs-Sailaniyah;
(4) An-Nafhati ˋs-Sailaniyah; (5) Mathalibu ˋs-Sālikin; (6) Risalah
Ghayati ˋl-Ikhtisyar.
Dalam risalahnya yang berjudul Safīnah al-Najāh, Syekh Yūsuf
menyebutkan berbagai tarekat yang ia pelajari, nama-nama guru, dan
36
Tertulis ڬكت - ketiga (ditografi)
37 Tertulis فا غسلو - fā aghsila (substitusi dan lakuna)
38 Tertulis افق ىرى ila Marāfiqi (lakuna) - الى مل
39 Tertulis وامسحموا - wamsahu (lakuna)
40 Tertulis وارجمليكمم - wā rajulīkum (lakuna, substitusi, dan adisi)
41 Tertulis ال الكعب ني- ila Ka’bani (lakuna)
57
pendahulu spiritualnya (Bruinessen, 1995: 287). Ia juga mengurutkan dan
menjelaskan risalah berbagai thuruq yang membaiatnya (Bruinessen,
1995: 287). Berdasarkan uraian Martin van Bruinessen tersebut dapat
diketahui bahwa Safīnah al-Najāh karya Syekh Yūsuf bukan berisi ajaran
fikih, melainkan berisi risalah tarekat sehingga berbeda dengan Alkitābu
ˋs-Safīnah karya Syekh Salim.
Martin van Bruinessen (1995: 287) menyebutkan pula bahwa
salinan risalah tersebut masih ada sampai sekarang. Risalah itu terdapat
dalam majmu’ah yang dibawa Hamka dari Sulawesi Selatan ke Jakarta.
Naskah ini keadaannya sangat memprihatinkan. Profesor Tudjimah dari
Universitas Indonesia (UI) berbaik hati mentranskripsikan naskah tersebut
sebelum menjadi tidak terbaca sama sekali.
Majmu’ah itu berisi berbagai macam teks sufi dan teks ilmu gaib
(tentang nama-nama Allah dan khasiat magisnya, tentang hari-hari
keberuntungan, dan hari-hari nahas, tentang ilmu nujum dan alkimia,
tentang nisfu sya’ban, tentang tarekat Syattariyah seperti yang telah
diturunkan oleh ‘Abdu ˋl-Rauf, dan sebagainya), dan sebuah teks yang
panjangnya enam halaman disebut thariqah naqsyband (van Bruinessen,
Martin, 1996: 64).
58
C. Ikhtisar Isi Teks
Bagian Halaman
I. Pendahuluan
a. Bacaan basmalah
b. Bacaan hamdalah
c. Bacaan selawat
d. Bacaan haukalah
II. Isi
a. Pemaparan tentang rukun Islam
b. Pemaparan tentang rukun iman
c. Makna bacaan tahlil, yaitu Lā ilāha illallah
d. Penjelasan tanda-tanda orang yang sudah
balig
e. Pemaparan syarat bersuci (taharah)
menggunakan batu
f. Penjelasan tentang fardu atau rukun wudu
g. Penjelasan niat wudu
h. Hal-hal yang mewajibkan mandi
i. Penjelasan tentang fardu mandi
j. Pemaparan tentang syarat wudu
k. Perkara yang membatalkan wudu
l. Hal-hal yang diharamkan bagi orang yang
batal wudu
m. Hal-hal yang diharamkan bagi orang junub
n. Perkara yang haram bagi orang haid
o. Penyebab tayamum
p. Penyebutan syarat-syarat tayamum
q. Fardu tayamum
r. Hal-hal yang membatalkan tayamum
s. Benda najis yang dapat berubah suci
t. Penjabaran tentang macam-macam najis
u. Penjelasan tentang masa haid
v. Penjelasan tentang masa nifas
w. Uzur sembahyang
x. Penjelasan tentang syarat-syarat salat
y. Penjabaran tentang macam-macam hadas
z. Penjelasan batas aurat laki-laki dan
perempuan
aa. Pemaparan tentang rukun salat
bb. Penjelasan makna bacaan tahiat
cc. Penjelasan tentang macam-macam niat
dd. Syarat takbiratul ihram
ee. Penjabaran syarat dalam membaca fatihah
ff. Tasydid yang harus diperhatikan dalam
bacaan fatihah
1
1
1
1
1
2
2
2
2 – 3
3
3 – 4
4
4
4 – 5
5 – 6
6
6
6 – 7
7
7 – 8
8
8 – 9
9
9 – 10
10
10
10 – 11
11
11
11 – 12
12 – 13
13 – 15
15
16 – 17
17 – 18
18
59
gg. Tempat yang disunatkan mengangkat
kedua tangan
hh. Penjelasan tentang syarat sujud
ii. Penjabaran tentang anggota sujud
jj. Tasydid yang harus diperhatikan dalam
tasyahud.
kk. Tasydid yang diperhatikan dalam selawat
ll. Tasydid yang diperhatikan dalam salam
mm. Penjelasan tentang waktu sembahyang
nn. Jenis-jenis langit dan penjelasannya
oo. Penjabaran tentang sembahyang yang
diharamkan
pp. Penjelasan tentang diam dalam
sembahyang
qq. Penjelasan rukun tumaˋnīnah
rr. Pengertian tumaˋnīnah
ss. Hal-hal penyebab sujud syahwi
tt. Penjabaran tentang ab’adl sembahyang
uu. Perkara yang membatalkan sembahyang
vv. Imam yang berniat sebagai imam sejak
awal sembahyang
ww. Syarat menjadi makmum
xx. Gambaran salat berjemaah
yy. Hal-hal yang menjadikan batal makmum
zz. Penjabaran tentang syarat jamak taqdim
aaa. Penjelasan syarat jamak taˋkhir
bbb. Penjelasan syarat sembahyang qasar
ccc. Penjelasan syarat salat jumat
ddd. Hal-hal yang menjadi rukun dua khotbah
eee. Penjelasan syarat sah dua khotbah
fff. Hal yang wajib dilakukan untuk jenazah
ggg. Pemaparan perihal memandikan jenzah
hhh. Pemaparan perihal mengkafani jenazah
iii. Rukun salat jenazah
jjj. Hal-hal yang berkaitan dengan penggalian
kubur
kkk. Alasan membongkar kubur
lll. Hukum meminta tolong dalam bersuci
mmm. Macam-macam harta yang wajib dizakati
nnn. Rukun puasa Ramadan
ooo. Anjuran menunaikan haji dan umrah
III. Penutup
a. Kata tamat
b. Bacaan hamdalah
19
19
19 – 20
20 – 21
21
21
21 – 22
22
23
24
24
24
24 – 25
24
24 – 27
27
27 – 28
28
28
28 – 29
29
29
29
30 – 31
31
31 – 32
32
32
32 – 33
33
33
34
34
34 – 35
35
35
35
60
D. Kritik Teks
Tugas filolog adalah membuat teks dapat terbaca dan dapat dimengerti
(Robson, 1994: 12). Tugas tersebut dapat dicapai dengan menghasilkan suntingan
yang baik dan benar. Dalam mencapai suntingan yang baik dan benar digunakan
metode tertentu, yakni edisi kritis. Robson (1994: 25) menilai kritis berarti
mengidentifikasi bagian yang terdapat dalam teks yang mungkin terdapat masalah
dan menawarkan alternatif jalan keluar. Alternatif pertama adalah dengan
memberikan aparat kritik dan menyarankan bacaan yang lebih baik apabila
dirasakan terdapat kesalahan dalam teks. Adapun alternatif kedua adalah
memasukkan koreksi pada kesalahan dalam teks, dengan menggunakan tanda
yang jelas dan mengacu pada aparat kritik. Kemudian bacaan akan didaftar dalam
daftar tertentu.
Berdasarkan kritik teks terhadap Alkitābu ˋs-Safīnah ditemukan enam
bentuk kesalahan salin tulis dan satu bentuk ketidakkonsistenan. Berikut ini
penjelasan tentang kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan tersebut.
1. Lakuna, yaitu bagian yang terdapat pengurangan huruf dan kata pada teks.
2. Adisi, yaitu bagian yang terdapat penambahan huruf dan kata pada teks.
3. Subtitusi, yaitu bagian yang terdapat penggantian huruf, kata, dan frasa pada
teks.
4. Ditografi, yaitu perangkapan atau penulisan ganda pada kata yang terdapat di
dalam teks.
5. Transposisi, yaitu bagian yang terdapat pemindahan letak frasa pada teks.
6. Scholia, yaitu kekurangan teks yang tertulis pada pias halaman, jika tulisan itu
masih merupakan bagian dari teks.
61
7. Ketidakkonsistenan, yaitu penulisan kata dalam teks yang tidak konsisten
(berubah-ubah).
Perincian bentuk kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan
dalam teks Alkitābu ˋs-Safīnah terdiri atas 191 lakuna, 52 adisi, 374 subtitusi, 11
transposisi, 6 ditografi, 3 scholia, dan 51 ketidakkonsistenan. Masing-masing
kesalahan penulisan itu dipaparkan dalam tabel berikut ini.
62
Tabel 3
Lakuna
No. No.
Apar.
Hal./
Baris
Naskah Latin Edisi Keterangan
n-Nabiyyina ˋn-Nabiyyīnaˋ النبين 1/3 2 .1
kurang ya sukun ( karena dalam ي sesudah huruf yyi (ي
keadaan nashab dan jar ditandai dengan huruf nun (ي) dan
nun (ن). Berasal dari kata ننبي rkn rukun ركن 1/5 5 .2
ramdlāna ramadlāna رنم ضنانن 1/7 8 .3seharusnya ikut wazan نن Kata ini merupakan isim .ف نعنلن
ghairu munsharif
rukn rukun روكن 2/1 9 .4
منة 2/4 12 .5 alāmatu ‘alāmātu‘ عنلنkarena merupakan jamak muˋannas sālim
تلن 2/5 15 .6 wa ˋl-Ihtilā wa ˋl-Ihtilāmi ونال ح di naskah kurang huruf mim (م), kalau hanya تلن tidak ونال ح
ada artinya
7.
niyyatu ˋn-Niyyatu نية 3/3 27
kurang huruf alif lam (ال) karena alif lam (ال) syamsiyah.
Kurang Al ditandai dengan akhir kata berharakat damah ( )
63
ي نق 4/1 33 .8 لن دم انن an lāyaqdimu an
lāyuqaddima
ikut wazan ف نعلن yang berfaedah muta’adi. Dari asal kata
ي قندم –قندمن dibaca begitu karena ada huruf انن
qalīlu ˋl-Qalīlu القنلي ل 4/2 34 .9pada huruf alif lam (ال) kurang harakat sukun ( ) karena
alif lam (ال) qamariyyah.
l-Qallatāni ˋl-Qullatāiniˋ ا لقنلتنان 4/2 35 .10karena isim tasniyah mahal nashob
ونڡسلكي 4/3 38 .11 sekali-un sekalipun
had haid حض 4/6 42 .12
13.
fard fardu فرض 4/6 44
ز 5/1 49 .14 tamīz tamyīz ونالتمي kata yang dimaksud adalah ز يونالتم ي , sedangkan ز tidak ونالتمي
memiliki arti karena kurang huruf ya (ي)
bifardliyatihi bifardliyyatihi بفنر ضينته 5/3 52 .15
هتوڠم 5/3 53 .16 mengetahu mengetahui kurang tasydid
( ) pada huruf ya ( ي), karena asal katanya بفنر ضيته ة 5/5 56 .17 نو لن
wa ˋl-Maulātu ونا ملwa ˋl-
Muwālātan karena masdar dari kata ونالن
رج الخ 5/6 59 .18 ˋl-Khariju ˋl-Khāriju karena isim fā’il dari kata فناعل dan ikut wazan خنارج
64
muwālah muwālāh موالة 5/5 57 .19
dbr dubur دبر 5/6 60 .20
ن 5/7 62 .21ن l-Mani ˋl-Maniyyaˋ ا مل
karena mustasnāˋ, maka dibaca nashab
منكنن mumkinin mumakkinin karena isim fā’il dari kata م كن 6/1 65 .22
23.
66
t-Tiqāˋu il-tiqāˋuˋ الت قناء 6/1karena masdar dari kata انل ت نقنى
بنشنرنت 6/1 67 .24 basyarati basyaratai karena menjadi mudlāf ilaih
25. 68 6/2 ننبي ني ajnabiyaini ajnabiyyaini انج kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي) karena dari asal kata
ننبي انج ميدنا لن 6/2 69 .26 ˋl-Adamiyyi ˋl-Ādamiyyi karena dari asal kata انا دنمن dbrnya duburnya دبرث 6/3 71 .27
jnub junub جنوب 6/5 74 .28
sitatu sittatu ستنة 6/5 75 .29
wa ˋth-Thaufa ونالطو فن 6/6 76 .30wa ˋth-
Thawāfa karena masdar dari kata طنافن
65
artinya berbeda ونللنب ث wa labsu wā llubsu kalau menggunakan kata ونللنب ث 6/6 79 .31
had haid حض 6/7 80 .32
ولڡس 7/7 96 .33 se-ulu sepulu
ڄوٮك 8/3 102 .34 ke-uju ketuju
farīdlatin farīdlin فنري ضنة 8/4 104 .35karena muzakkar yang kemasukan huruf jar dan tidak
diawali dengan alif lam (ال) maka dibaca ف نر ض
رمولٮ 8/5 105 .36 -rmula bermula
niyyatu an-niyyatu النية 8/5 106 .37
kurang fatah ( ن ) pada huruf alif
.karena kalau tidak ada harakatnya akan salah membaca ,( ا)
Selian itu juga kurang tasydid
( ) pada huruf nun (ن), karena didepannya alif lam (ال)
syamsiyah
38. 108 8/7 ت ني سحنن l-Ma-hataini l-Mashataini ا مل
kurang harakat sukun ( ) pada huruf sin (س), karena dari
asal kata ح منس
t-Tayamumiˋ الت ينم م 8/7 109 .39ˋt-
Tayammumi
kurang tasydid ( ) pada huruf mim (م) karena masdar dari
kata منت نينم
66
wa tawahumu ت نونه م 9/1 110 .40wa
tawahhumu
kurang tasydid ( ) pada huruf ha (ه) karena masdar dari
kata منت نونه
takhallat takhallalat تننلت 9/2 115 .41
kurang huruf lam (ل)
karena berasal dari kata تننللن
ي نو ننا 9/3 117 .42 صنارن hayauna hayawānan karena sebagai maf’ūl bih dari kata حن
tahan tahun تاهن 9/6 126 .43
ainai ainain عيين 10/3 135 .44
kedu kedua كدو 10/3 133 .45
ب دن 10/3 136 .46 falā buda falā budda فنلنkurang tasydid ( ) pada huruf dal (د), karena yang dimaksud
adalah “tidak boleh tidak” maka harus pakai tasydid ( ).
في كن dan menjadi fā’ilnya جنرني ja-- jaryu karena masdar dari kata جنرى 10/5 141 .47 ينك
ا 10/5 142 .48ن karena menjadi mudlāf ilaih (ء) l-Mā ˋl-Māˋi kurang hamzahˋ ا مل
hamsa khamsata حن سن 10/6 147 .49karena isim ‘adad dan dimuannaskan ketika menjadi mudlāf
dan mudlāf ilaih
50. 150 scolia ا حلني ضن ˋl-Haidla ˋl-Haidlataini karena isim tasniyah
67
51. 151 scolia دو du dua karena isim tasniyah
52. 152 scolia حن سن hamsa khamsata salah tulis huruf ha (ح) yang seharusnya kha (خ) yang
berakibat berbeda makna, serta karena isim ‘adad dan
dimuannaskan ketika menjadi mudlāf dan mudlāf ilaih
حند 10/7 154 .53 wa lā hadan wa lā hadda ونلنkarena ada la naf ī jenis (ل)
wa aqalu wa aqallu انقنل 10/7 156 .54karena sebagai isim tafdlīl
nifāsi ˋn-Nifāsi النفناس 10/7 157 .55kurang tasydid ( ) pada huruf nun (ن), karena alif lam (ال)
syamsiyah
منج mujattu majjatun karena masdar dari kata م نة 10/7 158 .56
bi fardlitihā بفنر ضتهنا 11/4 167 .57bi
fardliyyatihā karena masdar dari kata ف نرنضن
حندنث 11/5 169 .58 l-Ahadasu ˋl-Ahdāsuˋ ا لنkarena jamak taksīr
s-Suruti ˋs-Surratiˋ الس ر ة 11/7 171 .59kurang tasydid ( ) pada huruf ra (ر), karena berasal dari
kata س رة dan kata ini menjadi mudlāf ilaih
s-Surati ˋs-Surratiˋ الس رنة 12/3 174 .60kurang tasydid ( ) pada huruf ra (ر), karena berasal dari
kata س رة
68
روكن 12/3 176 .61 rukn rukun
n-Niyati ˋn-Niyyatuˋ الن ينة 12/4 177 .62karena menjadi khabar
يامةٯ 12/7 178 .63 -amat kiamat
انيننة 13/2 182 .64 -thˋ الط من
Thumāninatu
ˋth-
Thumāˋnīnatu
kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada
hamzah (ء) tidak ada artinya
thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 13/2 183 .65
ال 13/3 184 .66 السابع i’tidālu ˋl-i’tidālu karena menjadi khabar dari kata اع تدن
انيننة 13/3 185 .67 -thˋ الط من
Thumāninatu
ˋth-
Thumāˋnīnatu
kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada
hamzah (ء) tidak ada artinya
thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 13/3 186 .68
انيننة 13/4 187 .69 -thˋ الط من
Thumāninatu
ˋth-
Thumāˋnīnatu
kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada
hamzah (ء) tidak ada artinya
thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 13/4 188 .70
sujd sujud سوجد 13/5 191 .71
69
انيننة 13/5 192 .72 -thˋ الط من
Thumānīnatu
ˋth-
thumāˋnīnatu
kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada
hamzah (ء) tidak ada artinya
thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 13/5 193 .73
t-Tasyahudu ˋt-Tasyahhuduˋ التشنه د 13/6 194 .74kurang tasydid ( ) pada huruf ha (ه) karena masdar dari
kata شنهدن
سورہٯ 14/2 197 .75 -surh pesuruh
pesurh pesuruh فسوره 14/5 200 .76
ڠيڠرااٮ 14/6 202 .77 -rang yang barang yang
an-Nayatu an-Niyyatu انلن ينة 15/3 205 .78salah harakat pada huruf nun (ن) dan kurang tasydid ( )
pada huruf ya (ي), karena berasal dari kata نية fard fardu فرض 15/4 207 .79
وثٯ 15/5 209 .80 -unya punya
ي والتعي 15/6 210 .81 wa ˋt-Ta’ynu wa ˋt-Ta’yīnu kurang harakat sukun ( ) pada huruf ya (ي), karena berasal
dari kata انع ينانن– ي ع يي
ۃواٮبر 15/7 211 .82 ber-at berbuat
70
ت ع يي ونال 15/7 214 .83 wa ˋt-Ta’yinu wa ˋt-Ta’yīnu kurang harakat sukun ( ) pada huruf ya (ي), karena berasal
dari kata. انع ينانن– ي ع يي
zhr zuhur ظهر 15/7 215 .84
85.
ر ضينة ونا لف 16/1 216 wa ˋl-
Furdliyatu
wa ˋl-
Fardliyyatu masdar dari kata ف نرنضن
hālatā qiyāmi حنلنتانالقينام 16/2 222 .86hālata ˋl-
Qiyāmi
masdar dari kata حنالن dan kurang sukun ( ) pada alif lam
Qamariyah (ال) karena alif lam (ال)
د 16/5 227 .87 دن ي ش لن ونانن wa an lā
yusydadi
wa an lā
yusyaddida karena fi’il mudlāri’ dari دنشند dan karena ada an maka
dibaca nashab
sakitan sakinatan ساكة 16/5 230 .88
ةن 6//16 231 .89 au انو م تنحنركن
mutaharikata
au
mutaharrikata
n
karena isim fā’il
ي نغ فن 16/7 233 .90 wa an yaghfa ونانن wa an lā
yaqifa Fi’il mudlāri’ dari kata ونقنفن
ة kalimati kalimatayi karena isim tasnyiah dari كنلمنت 16/7 234 .91 كنلمن
kalima kalimat كلما 16/7 236 .92
بي 16/7 235 .93 syamsiyah (ال) takbīri ˋt-Takbīri karena alif lam التنك
71
kedubelas keduabelas كدوبلس 17/1 238 .94
نونق تنة 17/2 243 .95-lˋ ا مل
Mawaqqatati
ˋl-
Muˋwaqqatati kurang hamzah (ء), karena dari asal kata ؤنقنتن karena isim
maf’ūl
rukn rukun روكن 17/2 246 .96
ولڡس 17/4 248 .97 se-ulu sepulu
ون 17/4 249 .98ت ونا مل لن wa ˋl-
Muwalatu
wa ˋl-
Muwālātu
kurang alif (ا) dan menggunakan ta marbūthah (ة) karena
masdar dari kata ونالن
اتشد 17/5 251 .99 يدات tasydidā tuhā tasydīdā tihā karena sebagai mudlāf ilaih
رهنيتٮ 17/5 253 .100 -rhenti berhenti
101. 259 17/5 kosong - tidak boleh
خل 17/7 260 .102 l-Mukhili ˋl-Mukhilliˋ ا مل
kurang tasydid ( ) pada huruf lam (ل)karena dari asal kata
خنل
103. 261 17/7 kosong -
melakukan
lahni yang
merusak
منع يننن bi ˋl-Ma’na bi ˋl-Ma’nā karena berasal dari kata بل منع نن 17/7 262 .104
fard fardu فرض 17/7 264 .105
72
مالل 18/2 266 .106 smi bismi-- بس
l-i’tidali ˋl-i’tidāliˋ ا لع تدنل 19/2 273 .107kurang alif (ا) setelah huruf dal (د) karena masdar dari kata
الناع تن دن
ة 19/6 280 .108 dlamīr (ه) sebagai ha (ه) biharakati biharakatihi huruf ha بنرنكن
اني ننه 19/7 283 .109 ونالطمنwa ˋth-
Thamāniyann
ahu
wa ˋth-
Thumāˋnīnatu
karena yang dimaksud adalah thumāˋnīnah. Selain itu,
kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada
hamzah (ء) tidak ada artinya
(ا) pada huruf alif (ء) thumānīnah thumāˋnīnah kurang hamzah الطمانينة 19/7 284 .110111. 285 20/1 بنت ني ونالر ك
wa ˋr-
Rukbataini
wa ˋr-
Rukbatāni dibaca rafa’, dan‘athaf kepada kata ونب ط و ن
tasyahhudi ˋt-Tasyahhudi تنشنه د 20/2 287 .112
kurang alif lam (ال) yang berfungsi untuk memakrifatkan
dan tasydid ( ) pada huruf ta (ت), karena alif lam (ال) syamsiyah
م 20/4 290 .113 llami ˋl-Llami للkurang alif (ا) depan kata tersebut, karena di belakangnya
tidak ada لنة ا جلنلنم 20/7 292 .114 depan kata tersebut, karena di belakangnya (ا) llami ˋl-Llami kurang alif لل
73
tidak ada لنة ا جلنلن wslm wa salama وسلم 21/4 294 .115
sh-Shalawāti ˋsh-Shalātiˋ الصلنونات 21/7 295 .116karena mufrad
dhr duhur ظهر 21/7 297 .117
تونى 22/1 303 .118 ت نونى l-Istiway ˋl-Istiwāˋi karena masdar dari kataˋ ا لس اس muqaddimun م قندم 23/3 322 .119
mutaqaddimu
n karena menjadi sifat dari kata سنبنب
120. 328 23/5 نح م عنةا مل ˋl-mahumu’ati
yaumiˋl-
jumu’ati
kurang ي نو م dan salah penulisan huruf (ح), seharusnya jim
نح م عنة karena kalau ,(ج) tidak ada artinya ا مل
ونالت عنو ذ 24/2 341 .121wa ˋt-
Ta’awuzu
wa ˋt-
Ta’awwuzi karena asal katanya ت نعنو ذن dan ‘athaf pada kata الف تتناح
ونالت عنو ذ 24/2 342 .122wa ˋt-
Ta’awuzu
wa ˋt-
Ta’awwuzi
karena mudlāf ilaih
arkāni al-Arkānu انر كنان 24/4 344 .123kurang ال yang berfungsi untuk memakrifatkan, sedangkan
nun (ن) dibaca damah karena sebagai mubtadaˋ
rukn rukun روكن 24/4 345 .124
ننة 24/4 346 .125 اني -thˋ الطمن
Thamānīnatu
ˋth-
Thumāˋnīnatu
karena yang dimaksud adalah thumāˋnīnah. Selain itu,
kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada
74
hamzah (ء) tidak ada artinya
thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 24/5 347 .126
arba’a arba’atun انر بنعن 24/5 348 .127karena menjadi khabar
kedu kedua كدو 24/7 349 .128
129. 356 24/6 kosong - tiap anggota
لن 24/6 357 .130 ه م muhilahu mahallahu karena zharaf makān
راكراٯ 24/7 359 .131 -rkara perkara
menajakan menyahajakan منجاكن 25/2 363 .132
وكنر 25/3 364 .133 rukn rukun
rukn rukun روكن 25/3 366 .134
t-Ta Ziyādati ˋz- Ziyādatiˋ التزينادنة 25/4 368 .135
خر 25/6 370 .136 فناعل dan ikut wazan انخنرن karenaasal kata (ي)fī ˋl-Akhiri fī ˋl-Akhīri kurang ya فا لن
asyara ‘asyarata‘ عنشنرن 25/7 372 .137kurang ta marbūthah (ة) setelah huruf ra (ر) karena isim
‘adad
.sebagai huruf jar و ق و ع sebelum kata (ب) wuqū’u biwuqū’i kurang huruf ba ونو ق و ع 26/1 374 .138
75
Oleh karena didahului huruf jar maka huruf ain (ع)
diharakati kasrah
لحخ 26/2 375 .139 halan hālan karena masdar dari kata حنالن
ونالضر بنة 26/5 381 .140wa ˋdl-
Dlarbati
wa biˋdl-
Dlarbati
kurang ( ب) sebelum kata الضر بنة . Kata ini ‘athaf pada kata
الفناحشنة
141. 382
دۃٻوبز 26/5 wa biziyadati wa biziyādati
kurang huruf alif (ا) pada huruf ya (ي), karena berasal dari
kata
زينادنة –ينزي د –زنادن Kata ini ‘athaf pada kata رطنة ف
امل rukn rukun روكن 26/5 383 .142
م 26/6 384 .143 ونالت قندwa ˋt-
Taqaddamin
wa biˋt-
Taqaddumi
kurang huruf ba
م sebelum kata (ب) diharakati (م) dan huruf mim الت قند
kasrah ( ) karena kata tersebut didahului alif lam (ال) dan
huruf jar. Kata ini ‘athaf kepada kata بزينادنة rukn rukun روكن 26/6 385 .143
t-Takhallufi biˋt-Takhallufiˋ ونالتخنل ف 26/6 386 .144
76
rukn rukun روكن 26/6 387 .145
wa banayyati wa binniyyati ونب نن نية 26/7 388 .146salah harakat pada huruf ba (ب) dan nun ( ن), karena dari
asal kata نية . Kata ini ‘athaf pada kata التخنل ف sebagai alif layyinah (ى) l-Llazi ˋl-Llazī karena huruf yaˋ الذي 27/1 391 .147
148. 396 27/1 - dan kedua
i’adah i’adah
قندمنه 27/2 328 .149 ونا مل
wa ˋl-
Muqaddamah
u
wa ˋl-
Mutaqaddima
tu
karena isim fā’il dari ت نقندمن
diketahu diketahui دكتهو 27/3 401 .150
151. 407 27/4 kosong - tidak umiyyan
yajtami’a yajtami’ā ين تنمعن 27/6 410 .152karena isim tasniyah
ثنة 27/6 412 .153 salāsati salāsāmiˋati ثنلنkarena yang dimaksud adalah tiga ratus zirā’
رامفوانٯ 28/3 424 .154 -rempuan perempuan
رامفوانٯ 28/4 430 .155 -rempuan perempuan
رامفوانٯ 28/4 431 .156 -rempuan perempuan
رامفوانٯ 28/4 433 .157 -rempuan perempuan
ڡۃام 28/4 434 .158 em-t empat
77
اة 28/7 438 .159 l-Badātu ˋl-Badāˋatuˋ ا لبندنkurang hamzah (ء) yang berharakat fatah, yang berakibat
tidak mempunyai makna
wa niyatu wa niyyatu وننينة 28/7 439 .160kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي) karena berasal dari
kata نية kedu kedua كدو 29/1 441 .161
يرتءخ 29/2 442 .162 ˋt-Taˋkhirin ˋt-Taˋkhīri karena ada (ال) maka ra (ر) ditandai dengan kasrah.
ب نقنى 29/2 443 .163 فنعلن wa qadbaqa wa qadbaqiya karena fi’il mādli diikutkan wazan ونقند هتوڠم 29/5 447 .164 mengetahu mengetahui
ruba’iyatan ruba’iyyatan ر بناعينة 29/6 448 .165kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي), karena isbatnya lafaz
انر ب نعنة كنٮددر 30/1 451 .166 didirikan didirikan
توط 30/3 458 .167 يمس masta-thina mustauthinīna salah tulis, karena kalau توط يمس tidak ada artinya
mastauthina mustauthinīna مستوطي 30/3 459 .168
rkn rukun ركن 30/4 463 .169
khotba khotbah حطب 30/5 464 .170
78
اني نننة 31/4 474 .171 طنمن thamāniyanati thumāˋninati kurang hamzah (ء) dan penggantian harakat fatah ( ن ) pada
ya (ي) karena
thumanīnah thumaˋnīnah الطمانينة 31/4 475 .172
-bi ˋl بال عنرنتبنتنه 31/5 479 .173
’Aratibatahi
bi ˋl-
’Arabiyyati salah tulis, karena kalau بال عنرنتبنتنه tidak ada artinya, sedangkan
yang dimaksud adalah bahasa Arab
لك 32/3 491 .174 ي د wa an yudli- wa an yadluka ونانن karena fi’il sulasī mujarad
aqala Aqallu انقنلن 32/4 495 .175karena sebagai mubtadaˋ
rkn rukun ركن 32/6 501 .176
n-Niyatu ˋn-Niyyatuˋ الن ينة 32/6 502 .177kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي), karena berasal dari
kata نية
sh-Shalwtu ˋsh-Shalatuˋ الصلوة 33/1 505 .178salah tulis, kalau pakai wau (و) akan mempunyai makna
jamak
تنه 33/3 506 .179 ra’ahatahu rā’ihatahu رنئنحنkarena isim fā’il
رامفوانٯ 33/7 515 .180 -rempuan Perempuan
ال و لن dari asal kata (ال) aulā ˋl-Aulā Kurang alif lam انو لن 34/1 520 .181
79
182. 529 34/4 يت l-Amwallati ˋl-Amwālullatīˋ االموالkurang huruf lam (ل), karena kalau tidak ada lam (ل) tidak
ada artinya
رمولٮ 34/4 530 .183 -rmula Bermula
asarā ‘asysyarātu‘ عسرا 34/6 534 .184
ب ون wājibun wa yajibu karena menjadi fi’il, maka tulisannya وناجب 34/7 541 .185 ين
n-Niyatu ˋn-Niyyatuˋ الن ينة 35/1 543 .186kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي) karena berasal dari kata
نية 187. 550 35/3 kosong -
telah tamat
kitab ini
188. 551 35/3 kosong - dengan puji
bagi Allah
189. 552 35/3 kosong -
dan atas
kebaikan
pertolongan-
Nya
190. 553 35/4 kosong - semoga Allah
mengabulkan
191. 554 35/4 kosong -
hai Tuhan
seru sekalian
alam
80
Tabel 4
Adisi
No. No.
Apar.
Hal./
Baris Naskah Latin Edisi Keterangan
keeempat keempat كاامفت 1/7 6 .1
percayam percaya فرچيام 2/1 10 .2
keeempat keempat كاامفت 2/2 11 .3
علمات salāsata salāsun karena mengikuti kata ث لثة 2/4 14 .4
bermula bermula برمولا 3/6 28 .5
l-Qallatāni ˋl-Qullatainiˋ القلتان 4/2 35 .6karena isim tasniyah mahal nashab
7.
يم و 4/7 45 ات عم wā ta’mīmi wa ta’mīmu
kebanyakan alif ( ا) yang dapat merubah makna, dan
kata tersebut ‘athaf pada kata الن ية الت قى t-Tiqāˋu tiqāˋu karena masdar dariˋ الت قاء 6/1 66 .8 bāthni bathni باطن 6/3 72 .9
farīdlatin farīdlin فر يضة 8/4 104 .10merupakan muzakkar yang kemasukan huruf jar dan
tidak diawali dengan alif lam (ال) maka dibaca ف رض
81
tayyammama tayammama ت يمم 8/7 111 .11kebanyakan tasydid ( ) pada huruf ya (ي) karena
masdar dari kata ت يمم غلظة 9/4 121 .12
almughallazhatu امل
n almughallazhatu dibaca damah karena didahului alif lam (ال )
13.
ن ي 10/2 130 ن ي qamsinaini qismaini salah tulis, karena jika ditulis قمس artinya berbeda قمس
nahais najis حنايس 10/3 134 .14
مج mujattu majjatun karena masdar dari kata م ة 10/7 158 .15
ست قبل 11/3 164 .16 waˋl-Istaqbālu wāstiqbālu وال karena bentuknya masdar dan dimudlāfkan
asyarā ‘asyara‘ عشرا 16/1 220 .17kebanyakan alif ( ا) karena yang dimaksud adalah kata
sepuluh
الح hālatā qiyāmi hālata ˋl-Qiyāmi karena masdar dari kata حلتاالق يام 16/2 222 .18
hurfunya hurufnya حرفو 17/1 242 .19
wā mraa’ātu wā mura’ātu وامراعات 17/4 250 .20karena masdar dari kata اعر dan menggunakan ta
marbūthah (ة) karena ‘athaf pada والة امل
والطمان ي نه 19/7 283 .21wa ˋth-
Thamāniyannah
u
wa ˋth-
Thumāˋnīnatu kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau
82
tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya
wa ˋr-Rukbataini wa ˋr-Rukbatāni والر كبت ي 20/1 285 .22dibaca rafa’ yakni alif (ا) dan nun (ن). Kata tersebut
‘athaf kepada kata وب ط ون
م 20/6 291 .23 Llami lami لل
seharusnya tidak menggunakan alif lam (ال) karena
berposisi sebagai mudlāf dan الللة sebagai mudlāf
ilaih
sh-Shalawāti ˋsh-Shalātiˋ الصلوات 21/7 295 .24karena mufrad
ست وى 22/1 303 .25 l-Istiway ˋl-Istiwāˋi karena masdar dari kataˋ ال ست وىا
ادق اواا 22/6 313 .26 خروه الص ˋsh-Shādiqia wa
ākhiruhu
ˋsh-Shādiqi wa
ākhiruhu kebanyakan alif (ا) sehingga dapat merubah makna
وة صل 23/2 319 .27 shalawti shalāti karena masdar dari kata صلى
الەلڬس 23/5 326 .28 segalalah segalah
ست وائ 23/5 327 .29 ا ست وى karena masdar dari ,(ي) l-Istiwāˋiy ˋl-Istiwāˋi kebanyakan yaˋ ال
ح م عة 23/5 328 .30 l-mahumu’ati ˋl-jumu’atiˋ امل
kurang seharusnya ,(ح) dan salah penulisan huruf ي وم
jim (ج), karena kalau ح م عة امل tidak ada artinya
-wa ba’da ˋsh وب عدالصلة 23/7 333 .31
Shalāti wa ba’da shalāti
kebanyakan alif lam (ال) dan tasydid ( ) karena kata
itu sebagai mudlāf maka tidak boleh didahului alif
83
lam (ال)
ست فتاح 24/1 337 .32 l-Istiftāhi ˋl-Iftiftāhiˋ ال salah tulis, karena kalau menggunakan kata ست فتاح ال tidak ada artinya
istiftah iftitah استفتاح 24/1 338 .33
ست فتاح 24/2 339 .34 l-Istiftāhi ˋl-Iftiftāhiˋ ال salah tulis, karena kalau menggunakan kata ست فتاح ال tidak ada artinya
istiftah iftitah استفتاح 24/2 340 .35
t-Taziyādati ˋz-Ziyādatiˋ التز يادة 25/4 368 .36salah tulis, karena kalau menggunakan kata التز يادة tidak ada artinya
fīlihi fīhi ف يل ه 25/7 371 .37salah tulis, karena kalau menggunakan kata ف يل ه tidak
ada artinya
iẖday aẖada ا حدي 27/3 400 .38kebanyakan ya (ي), yang benar
عشر احد . Karena isim ‘adad mabnī nashab
imamnyaa imamnya اممثا 27/3 403 .39
يتا 27/5 406 .40 umiyyatan umiyyan ا م salah tulis yakni kebanyakan huruf ta (ت), karena
kalau menggunakan kata يتا tidak ada maknanya ا م
84
khamsatin khamsin خسة 28/2 422 .41menyesuaikan dengan isim ‘adad sebelumnya yaitu
ت سع shuwarat shuwara صورة 28/2 423 .42
رءة ب ام 28/4 432 .43 bi amaraˋatin bi mraˋatin huruf ta marbūthah (ة) dibaca kasrah tanwin ( )
karena tidak memakai alif lam (ال)
-bi ˋl ب العرت بته 31/5 479 .44
’Aratibayahi bi ˋl-’Arabiyyati
salah tulis, karena kalau menggunakan kata ب العرت بته tidak ada artinya
kalin kain كالي 32/4 496 .45
sh-Shalwtu ˋsh-Shalatuˋ الصلوة 33/1 505 .46karena mufrad
wa yuhibbu wa yajibu وي ب 33/5 508 .47
kata tersebut seharusnya wa yajibu karena yang
dimaksud adalah wajid. وي ب memiliki arti yang
berbeda
yunbasysyu yunbasyu ي نبش 33/5 509 .48kebanyakan tasydid ( ) sehingga menyebabkan tidak
ada artinya
yataghayyarū yataghayyar ي ت غي ر و 33/6 510 .49karena fi’il mudlāri’ yang kemasukan ‘āmil jazm ( ل)
maka akhirnya harus dibaca sukun ( )
85
ma’zian ma’din معذان 34/6 537 .50karena artinya berbeda
ب 34/7 539 .51 ي ب wājibun yajibu karena menjadi fi’il, maka tulisannya واج
ب 34/7 541 .52 واج wājibun wa yajibu karena menjadi fi’il, maka tulisannya وي ب
86
Tabel 5
Substitusi
No. No.
Apar.
Hal./
Baris Naskah Latin Edisi Keterangan
sekala segala سكال 1/2 1 .1
keluarka keluarga كلواركاث 1/4 3 .2
ڬیتع 1/5 4 .3 tikgi tinggi
puasana puasanya فواسن 1/7 7 .4
alāmatu ‘alāmātu‘ عالمة 2/4 12 .5karena jamak muannas sālim
ڠيڠ ؤرا 2/4 13 .6 orang yang orang yang
7.
عالمات salāsata salāsun karena mengikuti kata ث لثة 2/4 14
الجر ش ر وط samāniyata samāniyatun karena menjadi khabar ثانية 2/6 16 .8
ahjāri ahjārin احجار 2/7 17 .9karena tidak ada alif lam (ال) maka ra (ر) dikharokati
kasrah tanwin ( )
yanqa yunqa ي نق 2/7 18 .10karena fi’il mudlāri’ dari kata ي ن قى yang ikut wazan
اف عل
87
(ان) yajiffu yajiffa dibaca nashab karena kemasukan an يف 3/1 19 .11 ي فعل wa lā yatharˋa wa lā yathraˋu karena mengikuti wazan وليطرء 3/1 20 .1213.
asas atas اسس 3/1 21
ākhara ākharu اخر 3/1 22 .14karena menjadi fā’il
shafhatadu shafhatahu صفحتد 3/2 23 .15
penulisan yang benar menggunakan ha dlāmīr (ہ) dan
kalau pakai dal (د) tidak ada artinya
dakarnya zakarnya دكرث 3/2 26 .16
sy-Syaiˋin ˋsy-Syaiˋiˋ الشيء 3/6 29 .17karena ada alif lam (ال) maka yang benar harakat dari
hamzah (ء) kasroh ( )
mahilluhā mahalluhā مل ها 3/6 30 .18karena menjadi mubtada’
ت لف ظ wa ˋt-Talaffazu wa ˋt-Talaffuzu karena masdar dari والت لفظ 3/7 31 .19 غسل awwalu jizˋin awwali juzˋin karena mudlāf ilaih dari kata اول جزء 3/7 32 .20
an lāyaqdimu an lāyuqaddima انلي قدم 4/1 33 .21
ikut wazan ف عل yang berfaedah muta’adi. Berasal
dari kata
م – قدم ي قد dibaca begitu karena ada huruf an (ان) di
88
depannya
l-Qallatāni ˋl-Qullatāiniˋ القلتان 4/2 35 .22karena isim tasniyah mahal nashab
ق لة qallatāni qullatāni bentuk jamak dari kata ق لتان 4/2 36 .23
yataghayyara yataghayyar ي ت غي ر 4/3 37 .24karena fi’il mudlāri’ yang kemasukan ‘āmil jazm ( ل ) maka harus dibaca sukun ( )
taghayar taghayara ت غي ر 4/4 39 .25karena fi’il mādlī mabnī fatah
l-Ghusla ˋl-Ghusliˋ الغ سل 4/5 40 .26karena sebagai mudlāf ilaih
hasafah hasyafah حسفه 4/5 41 .27
لدة والو 4/6 43 .28 wa ˋl-Walādatu wa ˋl-Wilādatu karena masdar dari ولد
ات عميمو 4/7 45 .29 wā ta’mīmi wa ta’mīmu kebanyakan alif ( ا ), yang bisa merubah makna dan
kata ini ‘athaf pada kata ان ية ش ر وط l-Wudlu’u ˋl-Wudlu’i karena mudlāf ilaih dari kataˋ الو ض وء 4/7 46 .30
sarat syarat سراط 4/7 47 .31
asyarata ‘asyaratun‘ عشرة 5/1 48 .32karena menjadi khabar
89
wa ˋn-Nifāˋu wa ˋn-Naqāˋu والنفاء 5/1 50 .33salah menulis huruf fa (ف) yang seharusnya huruf
qaf (ق).Apabila ditulis فاء والن artinya berbeda
العضوىل ع 5/3 51 .34 ‘alā ˋl-‘Adlwi ‘alā ˋl-‘Udlwi
karena berasal dari kata
ع ضوا - ي عض و – عضا . Terdapat kata ىعل maka dibaca
وضع
الماء th-Thuhūri ˋth-Thuhūru karena menjadi sifat dari kataˋ الط ه ور 5/4 54 .35 wa k tu waktu وقتو 5/4 55 .36
ولة 5/5 56 .37 wa ˋl-Maulātu وامل
wa ˋl-
M\uwālātan karena masdar dari kata وال
rīhu rīhun ريح 5/6 61 .38karena menjadi fā’il
(ال) binaumi binaumin karena tidak ada alif lam بن وم 5/7 63 .39ن وم 5/7 64 .40 illā naumu illā nauma الا
karena istisnā’
mumkinin mumakkinin karena isim fā’il dari kata م كن 6/1 65 .41 مكن
basyarati basyaratai بشرت 6/1 67 .42karena menjadi mudlāf ilaih
لقخ aukhalaqatu auhalqati karena dari asal katanya اوخلقة 6/3 70 .43 dan kata ini ‘athaf pada
90
kata ق ب ل ف ع ل hurumu huruma karena fi’il mādlī ikut wazan ح ر م 6/4 73 .44 طاف wa ˋth-Thaufa wa ˋth-Thawāfu karena masdar dari kata والطوف 6/6 76 .45
والطواف wa massa wa massu karena ‘athaf pada kata ومس 6/6 77 .46
ڠكوڠمن 6/6 78 .47 menangkung menanggung
artinya berbeda وللبث wa labsu wā llubsu apabila menggunakan kata وللبث 6/6 79 .48
ڠكوڠمن 7/1 81 .49 menagkung menanggung
فعل ikut wazan لبث wa llabsu wa llubsu masdar dari kata واللبث 7/1 82 .50 qashah qashdi قصة 7/1 83 .51
talwītuhu talwīsahu ت لوي ت ه 7/2 84 .52
salah tulis huruf ta (ت) yang seharusnya sa (ث).
Apabila menggunakan kata ت لوي ت ه artinya berbeda.
Kata ini menjadi maf’ūl
wa ˋl-Istimnā’u wa ˋl-Istimtā’u والستمناع 7/3 85 .53salah tulis nun (ن) yang seharusnya ta (ت). Karena
kalau menggunakan والستمناع artinya berbeda.
رةالش 7/3 86 .54 ˋsy-Syurata ˋs-Surati salah tulis huruf syin (ش) yang harusnya sin (س).
91
kurang tasydid ( ا ) pada huruf ra (ر), karena berasal
dari kata س رة Berubah menjadi ti (ة) karena
didahului huruf jar
t-Tayammamu ˋt-Tayammumiˋ الت يمم 7/3 87 .55karena menjadi mudlāf ilaih
faqad lumāˋi faqaduˋl-Māˋi ف قدال ماء 7/4 88 .56
karena masdar dari kata ف قد dan damah di huruf lam
) seharusnya sukun (ل) ) karena sebagai alif lam (ال) Qamariyah
ketika ketiga كتيک 7/4 89 .57
la’athisya li’athasyi لعطش 7/4 90 .58dibaca syi (ش) karena ada huruf jar, dan sebagai
masdar
حي وان l-Muhtarami ˋl-Muhtaramin karena ‘athaf pada kataˋ م ت رم 7/5 91 .59
ر 7/5 92 .60 ghaira ghairu غي karena sebagi mubtada’
هست 7/5 93 .61 sittihi sittatun karena menjadi khabar
l-Hazliyyu ˋl-Harbiyyuˋ الزل 7/6 94 .62kata yang dimaksud adalah الرب. Kata الزل berbeda arti
hazliyyu harbiyyu حزل 7/6 95 .63
92
الط ه 8/1 97 .64 wa an lā وانلي
yukhālithuhu
wa an lā
yukhālithahu karena ada ان sebagai ‘āmil nashab
(ال) daqīqu daqīqun karena kalimat isim dan tidak ada alif lam دقيق 8/1 98 .65
wa an ya’shuduhu وان ي عص د ه 8/2 99 .66wa an
yaqshidahu
karena berasal dari kata ي قصد dan karena didahului
dengan ان wajhuhu wajhahu وجه ه 8/2 100 .67
karena menjadi maf’ūl bih
wa an yurīda wa an yuzīla واني ريد 8/3 101 .68salah tulis huruf ra (ر) yang seharusnya za (ز), yang
mengakibatkan perbedaan makna
يك ونان t-Tayammama ˋt-Tayammumu karena menjadi fā’il dari kataˋ الت يمم 8/4 103 .69
t-Tartībi ˋt-Tartībuˋ الت رتيب 8/7 107 .70karena menjadi khabar
طه ر yathharu yathhuru karena fi’il mudlāri’ dari يطهر 9/2 112 .71
ث ثل 9/2 113 .72 salasa salāsun karena tidak ada alif lam (ال)
l-Hamru ˋl-Khamruˋ المر 9/2 114 .73salah tulis huruf ha (ح) yang seharusnya kha (خ), sehingga terjadi perbedaan makna
يتة 9/3 116 .74 l-Maitatu ˋl-Maitatiˋ امل
karena sebagai mudlāf ilaih
akan حي ونا hayaunā hayawānan salah tulis, ketika menggunakan kata حي ونا 9/3 117 .75
93
berbeda makna, karena yang dimaksud adalah
“hewan” serta menjadi maf’ūl bih dari kata صار
(ال) salāsu salāsun karena tidak ada alif lam ثالث 9/4 118 .76 tika tiga تيک 9/4 119 .77
ت وسطة وم 9/4 120 .78 wa
mutawassathatu
wa
mutawassithatun
karena isim fā’il
ناس najāsutu najāsatu karena masdar dari kata ناس ة 9/5 122 .79
بال būlu baulu karena masdar dari kata ب ول 9/5 123 .80يطعم 9/6 124 .81 ( ل ) yath’amu yath’am karena ada ‘āmil jazm ل
ل غ 9/6 125 .82 ي ب lam yablugha lam yablugh ول
birassi birasysyi برس 10/2 128 .83salah tulis huruf sin (س) yang seharusnya syin (ش).
Karena berasal dari kata رش
ان قسم tanqismu tanqasimu karena masdar dari kata ت نقسم 10/2 129 .8485.
artinya berbeda قمسن ي qamsinaini qismaini salah tulis, karena jika ditulis قمسن ي 10/2 130
(ال) ainiyyatin ‘ainiyyatun karena tidak ada alif lam‘ عينية 10/3 131 .86
94
(ال) wa hukmiyyatin wa hukmiyyatun karena tidak ada alif lam وح كمية 10/3 132 .87 ازال izālati izālati karena masdar dari kata ازالت 10/4 138 .88 wa ˋl-Hukmiyyati وال كمية 10/4 139 .89
wa ˋl-
Hukmiyyatu
karena sebagai mubtada’
laki lagi لک 10/5 140 .90
ها 10/5 143 .91 ليهع ilaihā ’alaihā dibaca’ علي karena jar majrūr
yauma yaumun ي وم 10/6 144 .92
لة 10/6 145 .93 (ال) lailatu lailatun karena tidak ada alif lam ولي ستة ausab’a ausab’un ‘athaf pada kata اوسبع 10/6 146 .94
hamsa khamsata حس 10/6 147 .95karena isim ‘adad dimuannaskan ketika menjadi
mudlāf dan mudlāf ilaih
96. 148 scolia واق ل wa aqullu wa aqallu karena isim tafdlīl
97. 149 scolia الطهر ˋth-Thahru ˋth-Thuhri karena sebagai mudlāf ilaih
98. 152 scolia سح hamsa khamsata karena isim ‘adad dimuannaskan ketika menjadi
mudlāf dan mudlāf ilaih
(ل) wa lā hadan wa lā hadda karena ada la nafī jenis ولحد 10/7 154 .99
ك ث ر li aksyarihi li aksarihi karena berasal dari kata لكشره 10/7 155 .100
95
مج mujattu majjatun karena masdar dari kata م ة 10/7 158 .101
syarah syarat شرة 11/1 160 .102
(ال) samāniyatu samāniyatun karena tidak ada alif lam ثانية 11/1 161 .103ر 11/3 162 .104 ست ر wa sitru wa satru karena masdar dari kata وست
ketika ketiga كتيک 11/3 163 .105
waˋl-Istaqbālu wāstiqbālu والست قبل 11/3 164 .106karena bentuk kata tersebut adalah masdar dan
dimudlāfkan
wa duhūlu wa dukhūlu ود ح ول 11/3 165 .107salah tulis huruf ha (ح) yang seharusnya kha (خ),
sehingga tidak mempunyai makna
wa k tu waktu وقتو 11/4 166 .108
l-Ahadasu ˋl-Ahdāsuˋ الحدث 11/5 169 .109karena jamak taksīr
wa ˋl-Akbara wa ˋl-Akbaru والكب ر 11/6 170 .110karena sebagai mubtada’
ر ةالس 11/7 171 .111 ˋs-Suruti ˋs-Surrati
salah tulis
kurang tasydid ( ا ) pada huruf ra (ر), karena berasal
dari kata س رة dan menjadi mudlāf ilaih
wa ‘aurati wa ‘auratu وعورة 12/1 172 .112karena sebagai mubtada’
96
muhimā mihimā م هما 12/3 173 .113karena menjadi mudlāf ilaih
arkana arkanu اركان 12/3 175 .114karena sebagai mubtada’
n-Niyati ˋn-Niyyatuˋ الن ية 12/4 177 .115kurang tasydid ( ا ) pada huruf (ي), karena dari asal
kata نية dan menjadi khabar
ڠيڠ ؤرا 13/1 179 .116 orang yang orang yang
asas atas اسس 13/2 180 .117
ڠيڠ ؤرا 13/2 181 .118 orang yang orang yang
al-Hadiya al-Hadī الدي 13/4 189 .119karena menjadi mubtada’
s-Sajadataini ˋs-Sajdatainiˋ السجدت ي 13/5 190 .120karena masdar dan berupa isim tasniyah dari kata
سجد
التشه د l-Ukhīri ˋl-Akhīru karena menjadi sifat dari kataˋ ال خي 13/6 195 .121 ar-Rābi’u ar-Rābi’a الربع 14/2 198 .122
karena isim ‘adad harus dibaca nashab
sh-Shalāta ˋsh-Shalātuˋ الصالة 14/3 199 .123karena menjadi khabar
الواركاثك 14/5 201 .124 keluarkanya keluarganya
asas atas اسس 14/6 203 .125
97
as-Sābi’u as-Sābi’a السابع 15/3 204 .126karena isim ‘adad harus dibaca nashab
an-Nayatu an-Niyyatu الن ية 15/3 205 .127kurang tasydid ( ا ) pada huruf (ي), karena berasal
dari kata نية
fardlan fardlān ف رض 15/4 206 .128menjadi khabar dari kata كن, karena كن termasuk
‘āmil nashab yang punya pengamalan merafa’kan
isim dan menashabkan khabar
auzāta auzāti اوذات 15/5 208 .129karena ‘athaf pada kata م ؤق تة, dan menjadi khabar
dari كن
faqtha faqath ف قط 15/7 212 .130isim fi’il mabnī sukun
l-Fi’li ˋl-Fi’luˋ الفعل 15/7 213 .131karena sebagai mubtada’
رضية والف 16/1 216 .132 wa ˋl-Furdliyatu wa ˋl-
Fardliyyatu karena masdar dari kata ف رض
رة الحرام 16/1 217 133 -takbīratu ˋl تكبي
Ihrāmi
takbīratiˋl-
Ihrāmi karena menjadi mudlāf ilaih dari kata ش ر وط
sekala segala سكال 16/1 218 134
sittatu sittata ستة 16/1 219 .135karena isim ‘adad harus dibaca nashab
وقع an taq’a an taqa’a karena fi’il mudlāri’ dari kata انت قع 16/2 221 .136
98
حال hālatā Qiyāmi hālata ˋl-Qiyāmi karena masdar dari kata حلتاالقيام 16/2 222 .137
akbari akbaru اكب 16/3 223 .138karena sebagai i’rāb hikāyah
د 16/4 224 .139 wa an lā انلي
yumadda
wa an lā
yumidda karena fi’il mudlāri’ dan didahului ان
hamzatu hamzata هزة 16/4 225 .140karena menjadi maf’ūl bih
akbari akbaru اكب 16/4 226 .141karena sebagai i’rāb hikāyah
wa an lā yusydadi وانلي شدد 16/5 227 .142wa an lā
yusyaddida karena fi’il mudlāri’ dari شدد dan ada ان maka
dibaca nashab
l-Bāˋu ˋl-Bāˋaˋ الباء 16/6 228 .143karena sebagai maf’ūl bih
ان wa an lā yazīdu wa an lā yazīda karena ada ‘āmil nashab وانليزيد 16/6 229 .144 au mutaharikata اوم تحركة 6//16 231 .145
au
mutaharrikatan
karena isim fā’il
layazīdan layazīda وانليزيد 16/6 232 .146
وقف wa an yaghfa wa an lā yaqifa karena fi’il mudhori’ dari kata واني غف 16/7 233 .147
كلمة kalimati kalimatayi karena isim tasniyah dari كلمت 16/7 234 .148
ان yusmi’u yusmi’a karena ada ‘āmil nashab ي سمع 17/1 237 .149
99
nafsuhu nafsahu ن فس ه 17/1 239 .150karena sebagai maf’ūl
hurūfahā hurūfihā ح ر وف ها 17/1 240 .151Karena menjadi mudlāf ilaih
wa k tu waktu وقت 17/1 242 .152
وق تة 17/2 243 .153 l-Mawaqqatati ˋl-Muˋwaqqatatiˋ امل
wa k tu waktu وقتو 17/2 244 .154
l-Istiqiyāli ˋl-Istiqbāliˋ الستقيال 17/2 245 .155
salah tulis huruf ya (ي) yang seharusnya huruf ba
tidak mempunyai الستقيال karena kalau ,(ب)
makna
asyaratu ‘asyaratun‘ عشرة 17/4 247 .156isim ‘adad dan menjadi khabar serta tidak
dimudlāfkan
157. 249
و 17/4 لت وامل wa ˋl-Muwalatu wa ˋl-Muwalātu
kurang alif (ا) dan pakai ta marbūthah (ة) karena
masdar dari kata وال
wā mraa’ātu wā murā’ātu وامراعات 17/4 250 .158karena masdar dari kata راع dan memakai ta
marbūthah (ة) karena ‘athaf pada kata والة امل
اتشد 17/5 251 .159 يداته tasydidā tuhā tasydīdā tihā karena menjadi mudlāf ilaih
,(ت) yang seharusnya ta (ن) wa an lā yaskuna wa an lā yaskuta salah tulis huruf nun ليسك ن 17/5 252 .160
100
karena berasal dari kata سكت
bisaknatin bisaktatan بسكنة 17/5 254 .161karena maf’ūl muthlaq
ليسك ت thawīlatin thawīlatan karena menjadi sifatnya طوي لة 17/5 255 .162
رة 17/6 256 .163 طوي لة qashīratin qashīratan karena ‘athaf pada kata قصي
qath’u qath’a قطع 17/6 257 .164karena menjadi maf’ūl bih
ke tuju ketuju ک توجو 17/6 258 .165
sebagai ‘āmil nashab ان wa an takūnu wa an takūna karena ada وانتك ون 17/7 263 .166
sebagai ‘āmil nashab ان wa an yasma’u wa an yasmi’a karena ada واني سمع 17/7 265 .167
م الال 18/2 267 .168 ˋl-llamun ˋl-llami karena menjadi mudlāf ilaih
shaˋ sad صاء 18/6 268 .169
asas atas اسس 18/6 269 .170
dlaˋ dad ضاء 18/7 270 .171
yusanna Yusannu ي سن 19/1 271 .172karena fi’il mudlāri’ mabnī majhūl
raf’a raf’u رفع 19/1 272 .173karena menjadi nāˋibul fāil
101
suhud sujud سحود 19/3 274 .174
suhud sujud سحود 19/3 275 .175
i’dlāˋin a’dlāˋin اعضاء 19/4 276 .176karena jamak taksīr
l-Hawiyyi ˋl-Huwiyyiˋ اهلوي 19/5 277 .177penulisan yang benar اهل وي karena berasal dari kata
هوي- ي هوي - ه وي sebagai ‘āmil nashab ان wa an lāyasjudu wa an lāyasjuda karena ada ليسج د 19/5 278 .178
suhud sujud سحود 19/5 279 .179
wārqafā’u wārtifā’u وارق فاع 19/6 281 .180salah tulis huruf qaf (ق) yang seharusnya ta (ت), jika
menggunakan qaf (ق) tidak memiliki makna
ل كنڠݢمن 19/6 282 .181 meningglkan meninggikan
-wa ˋth والطماني نه 19/7 283 .182
Thumāniyannahu
wa ˋth-
Thumāˋnīnatu
kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau
tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya
الرر كبتان wa buthūni wa buthūnu karena ‘athaf pada kata وب ط ون 20/1 286 .183 wa sittatu wa sittata وستة 20/2 288 .184
karena isim ‘adad mabnī nashab
102
sh-Shalāta ˋsh-Shalātiˋ الصالة 21/4 293 .185karena sebagai mudlāf ilaih
wa k tu waktu وقتو 21/7 296 .186
s-Samsi ˋs-Syamsiˋ السمس 21/7 298 .187salah tulis huruf sin (س) yang seharusnya (ش) sehingga mengakibatkan perbedaan makna. Kata ini
menjadi mudlāf ilaih
خرهه وا 22/1 299 .188 wa ākhirahu wa ākhiruhu karena sebagai mubtada’
ر 22/1 300 .189 mushīru mashīru م صي karena isim zamān, ikut wazan مفعل berasal dari kata
ر مصي zhillin zhilli ظل 22/1 301 .190
karena menjadi mudlāf ilaih
رظل 22/1 302 .191 ghaira zhilin ghaira zhili غي karena menjadi mudlāf ilaih
zhillin zhillu ظل 22/2 304 .192karena fā’il
qalīlun qalīlan قليل 22/2 305 .193karena menjadi maf’ūl bih
waqtu waqti وقت 22/3 306 .194karena menjadi mudlāf ilaih
ghurūbi ghurūbu غ ر وب 22/3 307 .195karena menjadi khabar
safaq syafaq سفق 22/4 308 .196
103
sy-Syafqi ˋsy-Syafaqiˋ الشفق 22/5 309 .197karena kalimat isim
safaq syafaq سفق 22/5 310 .198
thulū’i thulū’u ط لثوع 22/5 311 .199karena menjadi khabar
fahar fajar فحر 22/5 315 .200
waqtu waqti وقت 22/6 312 .201karena mudlāf ilaih
thulū’i thulū’u ط ل وع 22/7 314 .202karena menjadi khabar
safaq syafaq سفق 22/7 317 .203
wa yunzibu wa yundibu وي نذب 23/1 318 .204karena mabnī majhūl
وة صل 23/2 319 .205 shalawti shalāti karena masdar dari kata صلى
l-‘isyāˋu ˋl-‘isyāˋiˋ العشاء 23/2 320 .206karena mudlāf ilaih
safaq syafaq سفق 23/2 321 .207
aunātin auqātin اونات 23/4 323 .208salah tulis tulis huruf nun (ن) yang seharusnya qaf
sehingga tidak mempunyai makna ,(ق)
tartafa’i tartafi’a dibaca nashab karena didahului dengan ت رت فع 23/5 324 .209 حتا
104
qadarirashhin qadra rumhin قدر رصح 23/5 325 .210
salah tulis huruf sad (ص) yang seharusnya mim (م),
sehingga menimbulkan pemaknaan yang berbeda.
Kata tersebut dibaca قدرر مح karena kalimat isim
ح م عة 23/5 328 .211 l-mahumu’ati ˋl-jumu’atiˋ امل
kurang ي وم dan salah penulisan huruf (ح) seharusnya
jim (ج) karena kata ح م عةامل tidak ada artinya
hatta hattā حت 23/6 329 .212
کڠه 23/6 331 .213 hingka hingga
taghribu taghruba ت غرب 23/6 330 .214dibaca nashab karena didahului dengan huruf nahsab
حتا
wa ba’du wa ba’da وب عد 23/6 332 .215karena zharaf zamān
taghrubu taghruba ت غر ب 23/7 334 .216dibaca nashab karena didahului dengan huruf nashab حتا
ات سكت 24/1 335 .217 saktāti Saktātu karena jamak muannas sālim
sittatu sittatun ستة 24/1 336 .218karena menjadi khabar
حالستفتا 24/1 337 .219 ˋl-Istiftāhi ˋl-Iftitāhi di naskah salah tulis karena apabila menggunakan
kata الستفتاح tidak ada artinya
105
istiftah iftitah استفتاح 24/1 338 .220
l-Istiftāhi ˋl-Iftitāhiˋ الستفتاح 24/2 339 .221di naskah salah tulis karena apabila menggunakan
kata الستفتاح tidak ada artinya
istiftah isftitah استفتاح 24/2 340 .222
wa ˋt-Ta’awuzu wa ˋt-Ta’awwuzi والت عو ذ 24/2 341 .223karena ‘athaf pada kata الفتتاح dan berasal dari kata ت عوذ
الت عو ذ و 24/2 342 .224 wa ˋt-Ta’awuzu wa ˋt-Ta’awwuzi karena menjadi mudlāf ilaih
al-Arkāni Al-Arkānu اركان 24/4 344 .225
di naskah kurang alif lam (ال) yang berfungsi
menjadikan makrifat, dan dibaca nu ( karena (ن
mubtada’
نة 24/4 346 .226 th-Thamānīnatuˋ الطماني ˋth-
Thumāˋnīnatu
kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena apabila
tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya
اعتدال wa ˋs-Sujūda wa ˋs-Sujūdu karena ‘athaf kepada kata والس ج ود 24/5 350 .227 الس ج ود wa ˋl-Julūsi wa ˋl-Julūsu karena ‘athaf pada kata واجل ل وس 24/5 351 .228نة 24/5 352 .229 -Thˋ الطماء ني
Thamˋunīnatu
ˋTh-
Thumaˋnīnatu kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena apabila
106
tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya
ف ع ل dan ikut wazan سكن sakūnun sukūnun karena masdar dari kata سك ون 24/6 353 .230 lemudian kemudian ملدين 24/6 354 .231
ushwin ‘udlwin‘ عصو 24/6 355 .232salah tulis huruf sad (ص ) yang seharusnya dad (ض), yang mengakibatkan tidak adanya makna dan kata ini
menjadi mudlāf ilaih
له 24/6 357 .233 muhilahu mahallahu م karena zhorof makan
arba’ati arba’atun ارب عة 24/7 358 .234karena menjadi khabar
ba’dli ba’dlin ب عض 25/1 360 .235karena menjadi mudlāf ilaih
amdahū ‘amduhū عمده 25/2 361 .236karena fā’il
ابطل wa lā yabthilu wa lā yabth\u\lu karena fi’il mudlāri dari kata ولي بطل 25/2 362 .237 menajakan menyahajakan منجاكن 25/2 363 .238
raknin ruknin ركن 25/3 365 .239karena kalimat isim
ma’ajtimāli ma’ahtimāli معاجتمال 25/4 367 .240salah tulis huruf ha (ح) yang seharusnya huruf (ج), yang mempunyai dampak berbeda makna
107
اضابع 25/4 369 .241 ab’ādlā Ab’ādlu karena sebagai mubtada’
hishlatan khashlatan حصلة 26/1 373 .242karena masdar
sebagai huruf jar (ب) wuqū’u biwuqū’i karena ada huruf ba وو ق وع 26/1 374 .243
tustar tastur ت ست ر 26/2 376 .244karena fi’il mudlāri’ mabnī ma’lūm
yujrifīni biharfaini ي رفي 26/2 377 .245salah tulis yang berakibat salah makna
mafhimin mufhimin مفهم 26/3 378 .246karena isim fā’il
wa bi ˋl-Mu’thiri wa bi ˋl-Mufthiri وبالم عطر 26/3 379 .247
salah tulis huruf ain (ع) yang seharusnya huruf fa
sehingga mengakibatkan adanya perbedaan (ف)
makna ت ف عال harkātin harakātin karena ikut wazan حركات 26/4 380 .248
م 26/6 384 .249 waˋt-Taqaddamin والت قدwa biˋt-
Taqaddumi karena ‘athaf pada kata بزيادة
wa banayyati وب ن ية 26/7 388 .250wa binniyyati
karena ‘athaf pada kata التخل ف dan dibaca يةوبن
karena dari asal kata نية qathi’a qath’i قطع 26/7 389 .251
karena sebagai mudof ilaih
108
بت عليق wa ˋt-Taraddadu wa ˋt-Taraddudi karena ‘athaf kepada kata الت ردد 26/7 390 .252 sebagi alif layyinah (ي) l-Llazi ˋl-Llazī karena yaˋ الذي 27/1 391 .253
لزم yalzumu yalzamu karena fi’il mudlāri’ dari kata ي لز م 27/1 392 .254 Larim lazim لرم 27/1 393 .255
arba’a arba’un اربع 27/1 394 .256karena menjadi khabar dan juga karena mufrad maka
tanda rafa’nya damah
اربع l-Jumu’ata ˋl-Jumu’atu karena menjadi badal dari kataˋ جل م عة 27/1 395 .257نذورة 27/2 397 .258
-wa ˋl وامل
Munziwaratu
wa ˋl-
Manzūaratu karena isim maf’ūl dari kata نذر
مه 27/2 398 .259 قد -wa ˋl وامل
Muqaddamahu
wa ˋl-
Mutaqaddimatu karena isim fā’il dari kata م ت قد
طر 27/2 399 .260 sebagai huruf jar ف l-Matharun ˋl-Mathari karena didahului olehˋ امل
iẖda aẖada احدي 27/3 400 .261karena isim ‘adad mabnī nashab
buthlāni buthlāna ب طالن 27/3 402 .262karena maf’ūl bih
bihadisi bihadasin بدث 27/3 404 .263karena masdar dari kata حدث dan didahului ba (ب) sebagai huruf jar
wajūba wujūba وج وب 27/4 405 .264karena sebagai maf’ūl bih
109
umiyyatan umiyyan ا ميتا 27/5 406 .265di naskah kebanyakan huruf ta (ت) yang berdampak
tidak mempunyai makna
intifālāti intiqālāti انتفالت 27/5 409 .266
naskah salah tulis huruf fa (ف) yang seharusnya
huruf qaf (ق), sehingga kata tersebut tidak
mempunyai makna
masjidi masjidin مسجد 27/6 411 .267karena kalimat isim, dan tidak ada ال maka huruf dal
) harus ditanwin (د) )
salāsati salāsimāˋati ثالثة 27/6 412 .268karena yang dimakud adalah tiga ratus zirā’
yatuwiya yanwiya ي ت وي 27/7 413 .269naskah salah tulis huruf ta (ت) yang seharusnya
huruf nun (ن),sehingga tidak bermakna
لق د وةا 27/7 414 .270 ˋl-Quduwata ˋl-Qudwata karena masdar dari kata قاد
lā yujālifahu lā yukhālifahu لي الفه 28/1 416 .271salah tulis huruf jim (ج) yang seharusnya huruf kha
.yang mengakibatkan kata tersebut tidak makna ,(خ)
خالفة 28/1 417 .272 خالف l-Makhālafati ˋl-Mukhālafati karena masdar dari kataˋ امل
shuwara Shuwaru ص ور 28/2 419 .273karena sebagai mubtada’
110
قاد l-Quduwati ˋl-Qudwati karena masdar dari kataˋ الق د وة 28/2 420 .274 tis’a tis’un تسع 28/2 421 .275
karena menjadi khabar dan isim mufrad
khamsatin khamsin خسة 28/2 422 .276karena menyesuaikan isim ‘adad sebelumnya yaitu
تسع رج ل birujulin birajulin karena berasal dari kata بر ج ل 28/3 425 .277
wa quduwatu wa qudwatu karena ‘athaf pada kata وق د وة 28/3 426 .278 وة ق د sebelumnya
رج ل birujulin birajulin karena berasal dari kata بر ج ل 28/3 427 .279
wa qudwatan wa qudwatu karena ‘athaf pada kata وق دوة 28/3 428 .280 sebelumnya وة ق د
nya ال imraˋati imraˋatin karena tidak ada امراة 28/4 429 .281
bi amaraˋatin bi mraˋatin بامرءة 28/4 433 .282salah harakat pada huruf alif (ا) dan mim (م) yang
seharusnya sukun ( ) karena
وة ق د wa qadwuhu wa qudwatu karena ‘athaf pada kata وقدو ه 28/5 435 .283 sebelumnya
وة ق د waqudwata waqudwatu karena ‘athaf pada kata وق دوة 28/6 436 .284 sebelumnya
arba’atu arba’atun ارب عة 28/6 437 .285karena menjadi khabar
والت 28/7 440 .286 dan ‘athaf pada kata وال wa ˋl-Mawālāti wa ˋl-Muwālāti karena masdar dari kata وامل
111
البداءة ير تءخ 29/2 442 .287 ˋt-Taˋkhirin ˋt-Taˋkhīri karena ada alif lam (ال) فعل wa qadbaqa wa qadbaqiya karena fi’il madlī ikut wazan وقدب قى 29/2 443 .288 وسع mā yas’uhā mā yasa’uhā karena fi’il mudlāri’ dari kata مايسع ها 29/3 444 .289
wa ˋl-‘Ilmi wa ˋl-‘Ilmu والعلم 29/5 445 .290karena ‘athaf ke
يك ون ان
ketika ketiga كتيک 29/5 446 .291
perhalanan perjalanan فرحالنن 29/6 449 .292
sebagai ‘āmil nashab ان an lāyaqtadiyu an lāyaqtadiya karena didahului لي قتدي 29/6 450 .293
ف fī khiththatin fī khiththati karena mudlāf dan kemasukan huruf jar فخطة 30/1 452 .294
ihrārān ahrārān احرارا 30/2 455 .295karena jamak taksīr
bi ˋl-‘iīna bi ˋl-ghīna بالعي 30/3 456 .296
dibaca بالغي karena isim fa’il. Penulisan dalam
naskah tersebut salah, huruf ain (ع) yang seharusnya
gain (غ) sehingga kata tersebut tidak bermakna
112
Ain balig عي 30/3 457 .297
تهوط 30/3 458 .298 ي مس mastuthina mustauthinīna kurang huruf nun (ن) setelah huruf tha’ (ط), karena
jika ditulis تهوط ي مس tidak mempunyai makna
lā tasbiquhā lā tasbiqahā لتسبق ها 30/3 460 .299huruf qaf (ق) seharusnya berharakat fatah karena ada
āmil nashab‘ ان
اجل معة wa lā yuqārinahā wa lā tuqārinahā karena dlamīrnya merujuk pada muannas yaitu ولي قرن ها 30/3 461 .300 arkāna Arkānu اركان 30/4 462 .301
karena sebagai mubtada’
حطب 30/5 464 .302
fīhimā Fīhimā فها 30/7 465 .303salah tulis, penulisan yang benar adalah disambung
fī ahadihimā fī ihdahumā فاحدها 30/7 466 .304karena merupakan perpindahan bentuk tanpa adanya
i’lāl dari kata احد قراءة wa ˋd-Du’āˋi wa ˋd-Du’āˋu ‘athaf pada kata والد عاء 30/7 467 .305 Baki bagi بک 30/7 468 .306
ة عشر 31/1 469 .307 ‘asyaratu ‘asyaratun karena menjadi khabarnya ش ر وة
ana ‘ani‘ عن 31/1 470 .308karena kaidah yang berlaku adalah ketika ada huruf
113
mati maka diharakati dengan kasrah ( )
wa ˋth-Thuharati والط هارة 31/2 471 .309Wa ˋth-
Thaharatu karena ‘athaf pada lafaz الطهارة sebelumnya
ana ‘ani‘ عن 31/2 472 .310karena kaidah yang berlaku adalah ketika ada huruf
mati maka diharakati dengan kasrah ( )
ر 31/3 473 .311 الطهارة dan ‘athaf pada ست ر wa sitru wa satru karena berasal dari kata وست
thamāniyanati thumāˋninati طماني نة 31/4 474 .312kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena apabila
tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya
والت 31/4 476 .313 وال wa ˋl-Mawālātu wa ˋl-Mawālātu karena masdar dari kata وامل
sh-Shalātu ˋsh-Shalātiˋ الصالة 31/5 477 .314karena menjadi mudlāf ilaih
wa an yakūna wa an takūna وانيك ون 31/5 478 .315karena muannas
tidak ada artinya بالعرتبته bi ˋl-’Aratibatahi bi ˋl-’Arabiyyati salah tulis, karena kata بالعرتبته 31/5 479 .316
wa an واني سمع ه ما 31/5 480 .317
yusmi’uhumā
wa an
yasma’uhumā
karena ada an sebagai ‘āmil nashab
كن kullahā kulluhā karena menjadi fā’il dari ك لها 31/6 481 .318
ي لزم arba’a arba’u karena menjadi fā’il dari اربع 31/7 482 .319انيثڠڡم 31/7 483 .320 menga-ninya mengafaninya
114
aqalla Aqallu اقل 32/1 484 .321karena sebagai mubtada’
l-Ghasla ˋl-Ghusliˋ الغسل 32/1 485 .322karena sebagai mudlāf ilaih
wa akmuluhu wa akmaluhu واكم ل ه 32/1 486 .323karena berasal dari kata اكمل serta ikut wazan اف عل dan statusnya isim tafdlīl
an yughsila an yaghsila اني غسل 32/2 487 .324karena fi’il sulasī mujarad
ازال wa an yarīla wa an yuzīla karena fi’il mudlāri’ dari kata وانيريل 32/2 488 .325 قذر l-Qazra ˋl-Qazara karena kalimat isim dari kataˋ القذر 32/2 489 .326 wa an ي و ضئه 32/3 490 .327
yawudliˋahu wa an yūdliˋahu karena berasal dari kata وضؤ
wa an yudlik wa an yadluka واني دلك 32/3 491 .328karena fi’il sulasī mujarad
كوڠم سوءكن 32/3 492 .329 mengkosokkan menggosokkan
bi ˋs-Silhi bi ˋs-Sidri بالسله 32/3 493 .330
salah tulis huruf lam (ل) yang seharusnya dal ( د ),
karena jika menggunakan kata بالسله maknanya
berbeda
sebagai ‘āmil nashab ان yashabbu yashubba karena didahului يصب 32/3 494 .331
aqala Aqallu اقل 32/4 495 .332karena sebagai mubtada’
115
ya’ammuhu ya’ummuhu ي عم ه 32/4 497 .333karena fi’il mudlāri dari fi’il sulasī mujarad
lafā sina lafāˋifa لفاثن 32/5 498 .334
salah tulis huruf sa (ث) yang seharusnya hamzah (ء)
dan huruf nun (ن) yang seharusnya huruf fa (ف),
karena jika menggunakan kata لفاثن tidak memiliki
arti
wa qamīdlun wa qamīshun قميض 32/5 499 .335
salah tulis huruf dad (ض) yang seharusnya huruf sad
tidak قميض karena apabila menggunakan kata ,(ص)
mempunyai makna
wa jimārun wa khimārun وجار 32/5 500 .336salah tulis huruf jim (ج) yang seharusnya huruf ha
sehingga kata tersebut tidak memiliki makna ,(ح)
irba’u arba’u اربع 32/6 503 .337salah tulis harakat pada huruf alif (ا), karena isim
‘adad
l-khāmisa ˋl-khāmisuˋ اخلامس 32/7 504 .338karena sebagai mubtada’
raˋahatahu rāˋihatahu رئحته 33/3 506 .339karena isim fā’il
wa yasthahun wa basthahun ويسطة 33/4 507 .340salah tulis huruf ya (ي) yang seharusnya huruf ba
sehingga kata tersebut tidak memiliki makna ,(ب)
116
ب 33/5 508 .341 wa yuhibbu wa yajibu وي salah tulis huruf (ح)yang seharusnya huruf jim (ج),
sehingga kata tersebut tidak memiliki makna ل yataghayyarū yataghayyar karena fi’il mudlāri yang kemasukan ‘āmil jazm ي ت غي ر و 33/6 510 .342
belut belum بلوت 33/6 511 .343
ال وللم 33/6 512 .344 wa lilmali wa lilmāli pemberian harakat yang kurang tepat pada huruf mim
(م)
dufana dufina د فن 33/6 513 .345karena fi’il madlī mabnī majhūl
l-Isti’ānatu ˋl-Isti’ānatuˋ الستعانة 34/1 517 .346karena jamak muannas sālim
arba’un arba’u ارب عة 34/1 519 .347karena menjadi mudlāf
مكر وهة wa wajibatu wa wajibatun karena ‘athaf ke kata وواجبة 34/1 521 .348
باحة 34/2 522 .349 ˋistisna ف l-Mab ahatu ˋl-M\ubāhatu kurang hurufˋ امل
اء 34/2 523 .350 l-Mā’u ˋl-Mā’iˋ امل
karena menjadi mudlāf ilaih
hilafu ˋl-Ula khilafu ˋl-Ula حالفالول 34/2 524 .351
ت وضئ 34/3 525 .352 نو l-Mutuwadldliˋa ˋl-Mutawadldliˋi karena menjadi mudlāf ilaih dari kataˋ امل
yughsalu yaghsilu ي غسل 34/3 526 .353karena fi’il mudlāri’ mabnī ma’lūm
117
a’dlāˋuha a’dlāˋahu اعضائ ه 34/3 527 .354karena sebagai mudlāf ilaih
l-Fajri ˋl-Ijziˋ الفجر 34/4 528 .355
salah tulis huruf fa (ف) yang seharusnya ain (ع) dan
huruf ra (ر) yang seharusnya za (ز), karena jika
ditulis الفجر artinya berbeda l-Amwa ˋl-Amwāluˋ المو 34/4 529 .356
kurang huruf lam (ل), karena apabila tidak ada lam
kata tersebut tidak memiliki makna (ل)
z-Zakātu ˋz-Zakātuˋ الزكات 34/5 531 .357karena mufrad
Baki bagi بک 34/5 532 .358
t-Taqadāna ˋn-Naqdāniˋ الت قدان 34/5 533 .359karena isim tasniyah
asysyarātu ‘asysyarātu‘ عسرا 34/6 534 .360
r-Rakāru ˋr-Rikāzuˋ الركار 34/6 535 .361salah tulis huruf ra (ر) yang seharusnya huruf za (ز),
sehingga tidak memiliki makna
عدن 34/6 536 .362 wa ˋl-Ma’danu wa ˋl-Ma’dinu وامل
karena isim makān
ma’zian ma’din معذان 34/6 537 .363
zakātu zakātu الزكات 34/6 538 .364karena mufrad
118
wājibun yajibu واجب 34/7 539 .365karena menjadi fi’il
ramadlāni ramadlāna رمضان 34/7 540 .366karena isim ghairu munsharif
ب يو wājibun wa yajibu karena menjadi fi’il, maka tulisannya واجب 34/7 541 .367
bitabītu bitabyītu ت لبيت 34/7 542 .368salah tulis ت لبيت yang berdampak pada perbedaan
makna
ت بييت wa ˋl-imsāki wa ˋl-imsāku karena ‘athaf pada kata والمساك 35/1 543 .369 mufathirin muqthirin م فطر 35/1 545 .370
karena isim fā’il
alhajji alhajju الج 35/1 546 .371karena sebagai mubtada’
الج wa ˋl-‘Umrata wa ˋl-‘Umratu karena ‘athaf pada kata والع مرة 35/2 547 .372 fardlāna fardlāni ف رضان 35/2 548 .373
karena isim tasniyah
farshu fardu فرصو 35/2 549 .374
119
Tabel 6
Transposisi
No. No.
Aparat
Hal./Baris Naskah Latin Edisi Ket.
menjahui menjauhi منجهوي 11/5 168 .1
asatmu atasmu استموا 15/7 196 .2
قاف 22/7 316 .3 شا al-Asyqāfu al-Asyfāqu الا
karena yang
dimaksud
adalah
ف شا اق الا
yang berarti
mega atau
langit
وافىقى 27/5 408 .4اامل -fī ˋl فى
Maufīqi
fī ˋl-
Mauqīfi
karena yang
dimaksud
adalah
وااامل فىقىفى
yang berarti
berada
lebih depan
yatawāqafa yatawāfaqa ي ت واقف 27/7 415 .5
karena yang
dimaksud
adalah
قفي ت وا yang
berarti
cocok atau
sama
gerakannya
tuyābi’ahu yutābi’ahu ت يابىعه 28/1 418 .6
karena yang
dimaksud
بىعه تي adalah
yang berarti
mengikuti
(imam)
pertabasan perbatasan فرتباسن 30/1 453 .7
8. 454 30/2 جاعة ت صلى
jamā’atan
tushallā
tushallā
jamā’atan
karena yang
dimaksud
ialah ت صلى
120
جاعة
berarti
melakukan
salat
dengan
berjamaah
ditamankan ditanamkan ديتمنكن 33/7 514 .9
ditamankan ditanamkan ديتمنكن 33/7 516 .10
meniat minta منية 34/1 518 .11
Tabel 7
Ditografi
No. No.
Aparat
Hal.
/Baris
Naskah Latin Edisi Ket.
دوبرث حصف اي 3/2 24 .1 ia shafha
duburnya
ia
duburnya
meskipun
penulisan
shafha yang
betul adalah
.صفحة
Namun
sudah
merujuk
pada bahasa
Arab dari
dubur
دان تيادحشف دكرث 3/2 25 .2dan tiada
hasyafa
dakarnya
dan tiada
zakarnya
meskipun
penulisan
hasyafa
yang betul
adalah
.حشفة
Namun
sudah
merujuk
pada bahasa
Arab dari
zakar
121
de dengan dengan اايددڠن 10/2 127 .3
4. 137 10/4 مکتيادءدافت
تيادءmaka tiada
dapat tiada
Maka tiada
dapat
5. 289 20/3 لوات عل الص
ء ا ا لط ل ع اء الط ˋsh-Shalawātu
‘alā ˋth-Thāˋi
‘alā ˋth-Thāˋi
ˋsh-
Shalawātu
‘alā ˋth-
Thāˋi
ر 24/2 344 .6 اخ وبين wa baina wa وبين
baina ākhiri
wa baina
ākhiri
Tabel 8
Scholia
No. No.
Aparat
Hal./
Baris
Naskah Latin Ket.
l-Hadasiˋ ااحلدثى 5/5 58 .1
2. 153 10/6
هاواق ل ي وامابىليالىي اااحلياضحاس ر ب يا الطها عشر
yaumā {lima belas hari}
bilayā līhā {dengan
segala malam} wa
aqallu ˋth-Thuhri {dan
sekurang-kurang suci}
baina ˋl-Haidla[taini]
{antara du[a] haid}
khamsa[ta] ‘asyara
3. 159 10/7
وغالىب ه اراب ع واني وامات وان ث ر ه سى واكا ي وامااعاذار
wa ghālibuhu {dan
ghalibnya} arba’ūna
yauman {empat puluh
hari} wa aksaruhu {dan
sebanyak-banyaknya}
sittūna yauman {enam
puluh hari}.
A’zāru
122
Tabel 9
Ketidakkonsistenan
No.
Naskah Frekuensi
Saksi
Latin
Br. 222 Ms Indo 13
(Teks 1)
Ms Indo 13
(Teks 2)
1.
salat - - 1 سالت
sala - - 2 سال
salah - ساله 2 ساله
2. orang yang - - 1 اوراڠيڠ
orang yang - - 1 اوراڠ يڠ
3. mereka itu - - 1 مريک ايت
mereka itu - - 5 مريكئت
4. dia atas - - 1 ديااتس
di atas - - 4 دياتس
5. bahwa - - 57 هبو
bahwa - هبوا 5 هبوا
6. olehmu - - 1 اوهلمو
olehmu - اوهلم 3 اوهلم
7 sebab سبب سبب 1 سبب
sebab - - 6 سباب
8
atau - - 11 اتوا
atau - - 5 اتاو
atau - - 1 اتاوا
atau اتو اتو 1 اتو
9
jatu - - 2 جتو
jatu - - 1 جاتو
jatuh(nya) - - 1 جاتوهث
jatuh - - 1 جاته
123
10 tiada تياد تياد 18 تياد
ˋtiada - - 33 تيادء
11
kelima - كليما 11 كليما
ليم\كليم ليم\كليم - 19 kelima/lima
lima - - 1 ملا
12
waktu وقتو - 2 وقتو
waktu - - 1 واقت
waktu - - 11 وقت
13 makna - معىن 1 معىن
makna - - 1 معنا
14 mera - - 3 مري
mera - - 1 مريا
15
ہجكتو ہجكتو 3 ہجكتو ketujuh
ہجتو 6 - - tujuh
جكتو 4 - - ketuju
جتو 1 - - tuju
جكاتو 4 - - ketuju
tuju - - 1 توجو
16 hadas - - 10 حداث
hadas - - 1 حادث
17 aurat - - 6 عورة
urat - - 1 عرة
18 menambakan - - 2 منمباكن
bertambah - - 2 برمتبه
19
sengaja - - 2 سڠاجا
1 سڠهجاpertimbangan
linguistik - sengahaja
berjemaah - - 2 برمجعة 20
124
berjemaah - - 2 برمجاعة
21
merdeka مرديكا مرديكا 1 مرديكا
2 مردهكاpertimbangan
linguistik - merdeheka
22
karena - - 2 كارن
karena - - 2 كرن
kerana - كرنا 2 كرنا
23
yaitu - - 2 ياايت
yaitu - - 2 يايت
yaitu يائت يائت 2 يائت
24
harta - - 1 هرة
harta هرتا هرتا 2 هرتا
harta - - 1 هرت
1 ارتاpertimbangan
linguistik - arta
25 membukaˋkan - - 1 ممبوكاءكن
membukakan - - 1 ممبوكاكن
26 ia - - 9 ايا
ia - اي 46 اي
27 kami - - 4 كام
kami - - 3 كامي
28
satu ساتو - 6 ساتو
satu - - 3 ستو
satu - - 1 سات
29 sembilan - - 10 مسبيالن
sembilan - - 1 مسبالن
30 ۲الک 2 - - laki-laki
۲الكي ۲الكي 13 ۲الكي laki-laki
pertama فرمتا فرمتا 31 فرمتا 31
125
pertama - فرتام 5 فرتام
pertama - - 1 فرمت
32 mengambil - مڠمبل 2 مڠمبل
mengambil مڠمبيل مڠمبيل 1 مڠمبيل
33 ˋminta - - 2 مينتاء
minta - - 1 مينة
34 memberi - - 1 ممرب
memberi - ممربي 3 ممربي
35 kuasa - - 2 كواس
kuasa - - 2 كواسا
36 syarat - - 11 شرط
syarat - - 1 شراط
37 چسو 4 - - suci
suci - - 14 سوݘي
38 pekerjaan - - 1 فكرجانث
pekerjaan - - 1 فكرجاءن
39
چممبا 4 - - membaca
membaca - - 1 ممبݘا
membaca - - 3 ممبݘ
40 dihormati - - 1 دحيرماتى
dihormati - - 1 دحرماتى
41 kecil - - 3 کݘيل
kecil - - 1 کݘل
42 berpinda - - 1 برفندا
memindahkan - - 1 ممندهكن
43 dia - دي 1 دي
dia ديا - 1 ديا
44 keadaannya - - 2 كادانث
keadaannya - - 1 كاءدانث
126
45 kulit - - 4 كولت
kulit - - 1 كوليت
46 lagi - - 1 الݢ
lagi - - 4 الݢي
48
kedelapan - - 3 كدالفن
kedelapan كدوالفن كدوالفن 3 كدوالفن
kedelapan كدواالفن - 3 كدواالفن
49 pendek - - 1 فندق
pendek - - 1 فنديق
50 jadi - - 4 جدي
menjadi - - 1 منجد
51 nama - نام 1 نام
nama - - 6 منا
Keterangan:
Ms Indo 13 (teks 1 dan teks 2) merupakan koleksi Prince Alwalled Bin Talal Isamic
Studies Program dan Open Collection Program di Universitas Harvard.
127
E. Suntingan Teks Alkitābu ˋs-Safīnah
1. Pedoman Suntingan
a. Tanda dan angka yang digunakan dalam penyuntingan adalah sebagai berikut.
1) Tanda garis miring ganda (//) digunakan untuk menunjukkan pergantian
halaman.
2) Kata, frasa, dan kalimat yang diberi angka arab kecil (¹²³...) di bagian kanan
atas dapat dilihat pada catatan kaki.
3) Angka arab (1, 2, 3,...) yang terdapat pada pias sisi kanan teks
menunjukkan halaman naskah.
4) Tanda kurung siku [...] digunakan untuk menunjukkan lakuna, yaitu bagian
yang terdapat penghilangan huruf, kata, atau frasa pada teks.
5) Tanda kurung (...) digunakan untuk menunjukkan adisi, yaitu bagian yang
mendapatkan penambahan huruf, kata, atau frasa pada teks.
6) Tanda backslash atau garis miring balik \...\ digunakan untuk menunjukkan
subtitusi, yaitu bagian yang terdapat pergantian huruf, suku kata, atau frasa
oleh penyunting.
7) Tanda panah sebelah kiri dan kanan (left arrow dan right arrow) <...>
digunakan untuk menunjukkan digtografi, yaitu bagian yang terdapat kata
rangkap atau ganda.
8) Tanda kurung kurawal {...} digunakan untuk menunjukkan terjemahan
dalam bahasa Melayu yang terdapat dalam teks.
128
9) Tanda panah sebelah atas ^...^ digunakan untuk menunjukkan transposisi,
yaitu bagian yang terdapat pemindahan letak kata, frasa, atau kalimat dalam
teks.
10) Tanda setengah integral (half integral) ⌠...⌡digunakan untuk menunjukkan
scholia atau kekurangan teks yang tertulis pada pias halaman, jika tulisan
itu masih merupakan bagian dari teks.
11) Tanda strip ---- digunakan untuk menunjukkan pada bagian tersebut huruf,
kata, atau frasa tidak terbaca.
b. Ketentuan dalam pedoman ejaan adalah sebagai berikut.
1) Ejaan dalam suntingan ini disesuaikan dengan kaidah dalam Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
2) Kosakata bahasa Arab yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia
disesuaikan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
3) Kosakata bahasa Melayu yang dianggap arkais (tidak lazim digunakan)
ditransliterasikan sebagaimana adanya dan diberi garis bawah.
4) Istilah dan kosa kata bahasa Arab yang belum diserap ke dalam bahasa
Indonesia ditulis sesuai asal kata dan dicetak miring.
5) Penulisan kata ulang disesuaikan dengan Pedoman Umum Bahasa
Indonesia (EBI), yakni ditulis lengkap dengan menggunakan tanda
hubung.
6) Apabila di dalam teks terdapat angka yang ditulis menggunakan huruf,
maka ditulis menggunakan huruf pula. Apabila di dalam teks terdapat
angka yang ditulis menggunakan angka, maka ditulis menggunakan angka
pula.
129
7) Kata, frasa, dan kalimat bahasa Arab yang belum diserap ke dalam bahasa
Indonesia ditransliterasikan dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Huruf (ع) yang terletak di tengah dan disukunkan, diedisikan dengan
huruf /k/ pada kosakata yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Apabila kosakata tersebut belum diserap ke dalam bahasa Indonesia, maka
diedisikan dengan tanda apostrof (’). Misalnya, ma’na ditulis menjadi
makna, qirāˋatu tetap ditulis qirāˋatu.
b. Tanda tasydid ( ) dilambangkan dengan huruf rangkap. Misalnya,
tayammumi (huruf m ditulis rangkap).
c. Tanda fatah tanwin ( ) ditransliterasikan menjadi /an/, tanda kasrah
tanwin ( ) ditransliterasikan menjadi /in/, dan tanda damah tanwin ( )
ditransliterasikan menjadi /un/. Misalnya, ilaihi sabīlan ditulis ilaihi
sabīlan, khamsatun ditulis khamsatun.
d. Tanda mad alif (ا ), wau ( و ) , ya ( ى ) sebagai penanda vokal panjang
diedisikan dengan memberi garis datar di atas huruf. Misalnya, huruf /ā/
pada kata arkānu, huruf /ī/ pada kata ajma’īna, dan huruf /ū/ pada kata
rasūluˋl-Lahi.
130
e. Kata sandang huruf alif lam ( ال ) yang diikuti huruf kamariah yaitu, ( ,ا
ھب, ح, خ, ج, ع, غ, ف, ق, ك, م, و, ى, ) diedisikan menjadi /al-/
apabila terletak di awal kata, frasa atau kalimat.
Apabila alif lam ( ال) tersebut terletak di tengah kata, frasa, ataupun
kalimat, maka diedisikan menjadi /ˋl-/. Misalnya rabbi ˋl-ˋĀlamīna dan wa
ˋl-Yaumi.
f. Kata sandang alif lam (ال) yang diikuti huruf syamsiah ( ,ت, ث, د, ذ, ل, ر
diedisikan sesuai dengan huruf syamsiah (ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ن
yang mengikutinya. Misalnya baina ˋs-Surati dan wa ītā u ˋz-Zakāti.
g. Huruf-huruf diftong, yaitu au (او) ditulis dengan vokal /au/. Sementara,
diftong ai (اى) ditulis dengan vokal /ai/. Misalnya, vokal /ai/ pada kata wa
hijju ˋl-Baiti dan vokal /ai/ pada kata lāhaula.
h. Huruf-huruf hidup yakni, huruf yang mendapatkan harakat fatah ( ),
kasrah ( ), dan damah ( ) ditransliterasikan sesuai dengan bacaan atau
ditulis apa adanya. Misalnya, wa ˋd-Dīni ditulis wa ˋd-Dīni, ˋr-Rahīmi
ditulis ˋr-Rahīmi.
131
i. Huruf hamzah (ء) ditransliterasikan menjadi tanda aksen (ˋ) jika terletak di
tengah atau akhir kata. Misalnya wa lā yathraˋa.
j. Huruf ta marbuthah (ة) ditransliterasikan sesuai bacaan tersebut atau
dengan kata lain ditulis apa adanya. Misalnya, thahiratan tetap ditulis
thahiratan.
k. Pedoman transliterasi yang digunakan dalam penyuntingan teks Alkitābu
ˋs-Safīnah merupakan sistem yang digunakan oleh Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh karena tidak semua fonem
tercakup dalam sistem tersebut, maka terdapat penambahan fonem untuk
melengkapi fonem dalam bahasa Melayu.
132
Tabel 10
Pedoman Transliterasi Arab-Latin
(Berdasarkan Sistem yang Dipakai di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta)
Huruf Latin Huruf Latin Huruf Latin
q/k ق Z ز a ا
k ك S س b ب
l ل Sy ش t ت
m م Sh ص s ث
n ن Dl ض j ج
w و Th ط h ح
h ھ Zh ظ kh خ
y ى ‘ ع d د
ˋ ء Gh غ z ذ
t/h ة f/p ف r ر
133
Tabel 11
Tambahan Huruf Arab Melayu dan Angka Arab
Huruf Latin Angka Latin Angka Latin
g ۰ 0 ۵ 5 ڬ
6 ٦ c ۱ 1 چ
ng ۲ 2 ۷ 7 ڠ
3 ۸ 8 ٣ ny ٽ/پ
٤ 4 ۹ 9
134
2. Suntingan Teks Alkitābu ˋs-Safīnah
Haza ˋl-Kitābu ˋs-Safīnah
Bismi ˋl-Llahi {Memulai aku dengan nama Allah} ˋr-Rahmāni
{Tuhan yang amat murah} ˋr-Rahīmi {lagi yang amat mengasihani
hambanya yang mukmin pada hari akhirat}. Alhamdu {Se\g\ala1 puji} li
ˋl-Llahi {bagi Allah} rabbi ˋl-ˋĀlamīna {Tuhan seru sekalian alam}, wa
bihi {dan dengan dia} nasta’īnu {kami minta tolong} ‘alā umuri ˋd-
Dunyā {atas segala pekerjaannya dunia} wa ˋd-Dīni {dan pekerjaan
agama}. Wa shallallahu {Dan memberi rahmat oleh Allah taala} ‘alā
sayyidinā {atas penghulu kami} Muhammadin {Nabi Muhammad}
khātimi ˋn-Nabiyyi[i]na2 {yang kesudah-sudahan sekalian nabi}, wa ālihi
{dan atas keluar\g\anya3} wa shahbihi {dan sahabatnya} ajma’īn
{sekalian}. Wa lāhaula {Dan tiada daya} wa lā quwwata {dan tiada
upaya} illa bi ˋl-Llahi {melainkan dengan Allah} ˋl-‘Aliyyi {tuhan yang
Maha Ti\ng\gi4} ˋl-Azhīmi {lagi yang Maha Besar}.
Arkanu ˋl-Islāmi {Bermula r[u]k[u]n5 Islam itu} khamsatun {lima
perkara}: syahādatun {pertama mengucap bahwasanya} an lā ilāha {tiada
Tuhan yang disembah} illā ˋl-Llahu {melainkan Allah}, wa anna
1
1 Tertulis سكال
2 Tertulis النبين
3 Tertulis كلواركاث
4 Tertulis ڬیتع
5 Tertulis ركن
135
Muhammadan {dan bahwasanya nabi Muhammad itu} rasūlu ˋl-Llahi
{perasul Allah}; wa iqāmu ˋs-Shalāti {dan kedua mendirikan
sembahyang}; wa ītā u ˋz-Zakāti {dan ketiga mengeluarkan zakat}; wa
shaumu {dan kee(e)mpat6 puasa\nya\
7} ram[a]dlāna
8 {pada bulan
Ramadan}; wa hijju ˋl-Baiti {dan kelima pergi haji pada baitullah},
manistatha’a {barang siapa yang kuasa} ilaihi sabīlan {berjalan
kepadanya ia}.//
Arkānu ˋl-Īmāni {Bermula ruk[u]n9 iman} sittatun {itu enam
perkara}: an tuˋminu {pertama bahwa percaya(m)10
} bi ˋl-Lahi {dengan
Allah}; wa malāˋkatihi {dan kedua percaya dengan sekalian malaikat};
wa kutubihi {dan ketiga percaya akan segala kitab-Nya}; wa rusulihi {dan
kee(e)mpat11
percaya akan segala rasul-Nya}; wa ˋl-Yaumi ˋl-Ākhiri {dan
kelima percaya akan hari yang kemudian}; wa bi ˋl-Qadari {dan keenam
percaya dengan untung baik} khairihi {dan untung jahat} wa syarrihī
mina ˋl-Lahi ta’ālā {daripada Allah taala}.
Wa ma’na {Dan makna} lā ilāha illā ˋl-Lahu {lā ilāha illā ˋl-
Llahu}, lā ma’būda {tiada Tuhan yang disembah} bi haqqin {dengan
sebenar-benarnya} fī ˋl-Wujūdi {pada wujud}, illā ˋl-Lahi {melainkan
2
6 Tertulis كاامفت
7 Tertulis فواسن
8 Tertulis رنمضنانن
9 Tertulis روكن
10 Tertulis فرچيام
11 Tertulis كاامفت
136
Allah}.
‘Alām[ā]\tu\12
ˋl-Bulūghi {Bermula segala alamat \o\rang yang13
balig} sa\lā\s\un\(ta)14
{tiga perkara}: tamāmu {pertama sempurna}
khamsa ‘asyara sanatan {lima belas tahun}, fī ˋz-Zakari {pada laki-laki}
wa ˋl-Unsā {dan perempuan}; wa ˋl-Ihtilā[mi]15
{dan kedua bermimpi}, fī
ˋz-Zakari {pada laki-laki} wa ˋl-Unsā {dan pada perempuan} litis’i sinīna
{bagi sembilan tahun umurnya}; wa ˋl-Haiza {dan ketiga haid} fi ˋl-Unsā
{pada perempuan} litis’i sinīna {bagi sembilan tahun umurnya}.
Syurūthu ˋl-hajari {Bermula syarat bersuci dengan batu} samā
niyat\un\16
{itu delapan perkara}: an yakūna bisalāsati ahjār\in\17
{pertama bahwa adalah ia dengan tiga buah batu}; wa an y\u\n\qa\18
ˋl-
Muhalla {dan bahwa suci tempatnya itu}; wa an lā // yajiff\a\19
ˋn-Najasu
{dan bahwa tiada kering oleh najis itu}; wa lā yantaqila {dan tiada
berpindah oleh najis}; wa lā ya\th\\ra\\ˋu\20
{dan tiada mendatang}
3
12 Tertulis منة عنالن
13 Tertulis ڠيڠ ؤرا
14 Tertulis ثنلثنةن
15 Tertulis حتالن ونال
16 Tertulis ثننانينة
17 Tertulis انحجنار
18 Tertulis ي ننقن
19 Tertulis ف ين
20 Tertulis ينطنرءن ونلن
137
‘alaihi najsun {a\t\as21
najis} ākhar\u\22
{yang lain}; wa lāyujāwiza {dan
tiada melampaui} shafhata\h\u23
(ia <shafha>24
duburnya}, wa
lāhasyafatahu {dan tiada <hasyafa>25
\z\akarnya26
}; wa lā yushībahu
{dan tiada mengena ia} māun {akan air}; wa an takūna ˋl-Ahjāru {dan
bahwa adalah segala batu} thahiratan {yang suci}.
Furūdlu ˋl-Wudlūˋin {Bermula fardu mengambil air sembahyang}
sittatun {itu enam perkara}: ˋl-Awwalu {pertama-tama} [ˋn-]Niyyatu27
{niat}; ˋs-Sānī {dan kedua} ghaslu ˋl-Wajhi {membasu wajah}; ˋs-Sālisu
{dan ketiga} ghuslu ˋl-yadaini {membasu dua tangan}; ma’a mirfaqaini
{serta dua sikunya}; ˋr-Rābi’u {dan keempat} mashu syaiˋin {menyapu
sedikit} mina ˋr-Raˋsi {daripada kulit kepala}; ˋl-Khāmisu {dan kelima}
ghaslu ˋr-Rijlaini {membasu dua kaki} ilā ˋl-Ka’baini {serta dua mata
kakinya}; ˋs-Sādisu {dan keenam} ˋt-Tartību {tertib}.
ˋn-Niyatu {Bermula(a)28
niat} qashdu ˋsy-Syaiˋ\i\29
{menyahaja
suatu} muqtarinān {hal keadaannya disertakan} bi fi’lihi {dengan
21 Tertulis اسس
22 Tertulis اخنرن
23 Tertulis تند صنفحن
24 Tertulis حصف
25 Tertulis حشف
26 Tertulis دكرث
27 Tertulis نية
28 Tertulis برمولا
29 Tertulis
الشيء
138
perbuatannya}. Mah\a\lluhā30
{Bermula tempatnya} ˋl-Qalbu {hati}; wa
ˋt-Talaff\u\zu31
{dan melafazkan} bihā sunnatu {dengan dia sunah} wa
waqtuhā {dan waktunya} ‘inda ghasli {pada tatkala membasu}
awwal\i\j\u\zˋin32
{permulaan suatu suku-suku} mina{daripada} ˋl-Wa//
jhi {permulaan}; wa ˋt-Tartību {dan tertib itu}, an lāy\u\q[a]d[d]im\a\33
{bahwa tiada mendahulukan ia} ‘udlwan {akan satu anggota} ‘alā
‘udlwin {atas satu anggota}ˋl-Māˋu {dengan air} qalīlun {sedikit} wa
kasīrun {dan yang banyak}. [ˋl-]Qalīlu34
{Yang sedikit} mādūna ˋl-
Q\u\llat(ā)[i]ni35
{barang yang kurang daripada dua kolah};ˋl-kasīru
{yang banyak itu} q\u\llatāni36
{yang sepi dua kolah} fa aksara {atau
lebih banyak}. ˋl-Qalīlu {Air yang sedikit} yatanajjasu {najis} biwuqū’i
ˋn-Najāsati {dengan kejatuhan najis} fīhi {ke dalamnya} wa in lam
yataghayya\r\37
{dan jika tiada berubah sekali[p]un38
}, wa ˋl-Kasīru {dan
air yang banyak itu} lāyatanajjasu {tiada najis ia}, illā {melainkan} izā
4
30 Tertulis ا ل هن من
31 Tertulis ونالت لنفظ
32 Tertulis
انول جزء 33
Tertulis ي نقدم اننلن34
Tertulis القنليل
35 Tertulis انالقنلتن
36 Tertulis ق نلتنان
37 Tertulis ي نت نغني ر
38 Tertulis ونڡسلكي
139
taghaya\ra\39
{apabila berubah} tha’muhu {rasanya}, aulaunuhu {atau
rupanya}, aurīhuhu {atau bahunya}.
Mūjibātu ˋl-Ghusl\i\40
{Bermula yang wajibkan mandi itu}sittatun
{enam perkara}: īlāju ˋl-Hasafati {Pertama masuk ha\sy\afah41
} fī ˋl-
faruji {ke dalam farji}; wa khurūju ˋl-Maniyya wa {dan kedua keluar
mani}; ˋl-Haidlu {dan ketiga suci daripada ha[i]d42
}; wa ˋn-Nifāsu {dan
keempat suci daripada nifas}; wa ˋl-W\i\lādatu43
{dan kelima mandi
wiladah}; wa ˋl-Mautu{dan keenam mati}.
Farudlu ˋl-Ghusli {Bermula fard[u]44
mandi} isnāni {itu dua
perkara}:ˋn-Niyatu {pertama niat}; w(ā) ta’mīm\u\45
ˋl-Badani {dan
kedua meratakan badan} bi ˋl-Maˋi {dengan air}.
Syuruthu ˋl-Wudlu’\i\46
{Bermula segala \sy\arat47
mengambil air
sembahyang} // ‘asyrat\un\48
{sepulu perkara}: ˋl-Islāmi {pertama Islam};
wa ˋt-Tamīzu {dan kedua tam[y]īz49
}; wa ˋn-N\a\q\āˋu50
{dan ketiga
5
39 Tertulis ي رنت نغن
40 Tertulis الغ سلن
41 Tertulis حسفه
42 Tertulis حض
43 Tertulis دنة ونالونلن
44 Tertulis فرض
45 Tertulis يم ونت نعمن
46 Tertulis الو ض وء
47 Tertulis سراط
48 Tertulis عنشنرنةن
140
suci}; ‘ani ˋl-Haidli {daripada haid} wa ˋn-Nifāsi {dan nifas}; wa ‘an mā
yamna’u {dan keempat suci daripada barang yang} wushūla ˋl-Maˋi
{menagihkan air}, ilā ˋl-Basyarati {lalu berjalan kepada kulit}; wa an
lāyakūna {dan kelima bahwa tiada ada}‘alā ˋl-‘\U\dlwi51
{atas anggota}
mā yughayyiru {barang yang mengubahkan} ˋl-Māˋa {ia akan air}; wa ˋl-
‘ilmu bifardliy[y]atihi52
{dan keenam mengetahu[i]53
dengan fardunya};
wa an lāya’taqida {dan ketujuh bahwa tiada mengakadkan} fardlan
{fardu}, min furūdlihi {daripada segala fardunya} sunnatu {dan
sunahnya}; wa ˋl-Māˋu {dan kedelapan memakai air}ˋth-Thuhūr\u\54
{yang suci}; wa dukhūlu ˋl-Waqti {dan kesembilan masuk wa\kt\u55
}; wa
ˋl-M\u\\w[ā]\\lāt\an\56
{dan kesepulu muwāl[ā]h57
} lidā’imi ⌠ˋl-
Hadasi⌡58
{bagi yang berkekalan hadas}.
Nawāqidlu ˋl-Wudlūˋi {Bermula yang membatalkan air
sembahyang itu} arba’atu asyyāˋa {empat perkara}: ˋl-Awwalu
49 Tertulis ز ونالتمي
50 Tertulis ونالنفناء
51 Tertulis عنلنىالعنضو
52 Tertulis بفنرضينته
53 Tertulis هتوڠم
54 Tertulis الط ه ور
55 Tertulis وقتو
56 Tertulis ة ولن
ن ونامل
57 Tertulis موالة
58 Tertulis احلندنث
141
{pertama} ˋl-Kh[ā]riju59
{keluar} min ahadi {daripada salah satu} ˋs-
Sabīlaini {daripada dua jalan}, mina ˋl-Qubuli {dari kubul} awi ˋd-
Duburi {atau keluar itu dari d[u]bur60
} rīh\un\61
{angin} aughairuhu
{atau barang lainnya}, illā ˋl-Mani[yya]62
{melainkan mani}; ˋs-Sānī
{yang kedua} zawālu ˋl-‘Aqli {hilang akal} binaum\in\63
{sebab tidur}
aughairihī {atau lainnya}, illā naum\a\64
qa’idin {melainkan tidur yang
duduk} // Mu\ma\k[k]inin65
{yang netap} muq’adahu {kedudukannya}
mina ˋl-Ardli {daripada bumi}; s-Sālisu {Yang ketiga} [il](ˋt)-Tiqāˋu66
{bersentu} basyarat\a\[i]67
{dua kulit} rajulin {laki-laki} wamraˋatin
{dan kulit perempuan} kabīraini {yang besar keduanya} ajnabiy[y]aini68
{laki dan perempuan} min ghairi hāˋilin {daripada yang harus nikah
keduanya}; ˋr-Rabi’u {yang keempat} massu qubuli {menyentu kubul} ˋl-
6
59
Tertulis رج الخ
60 Tertulis دبر
61 Tertulis ريح
62 Tertulis املن
63 Tertulis بن نوم
64 Tertulis نن نوم الا
65 Tertulis م كن
66 Tertulis الت قناء
67 Tertulis بنشنرنت
68 Tertulis انجننبي ي
142
[Ā]damiyi69
{anak adam} au\h\a\l\qat\i\70
{atau berkeliling} duburihī
{d[u]burnya71
sendiri} bibathni ˋl-Kafi {dengan b(ā)thni72
tapak
tangannya} aubuthūni {atau dengan perutnya} ˋl-Ashābi’i {segala anak
jarinya}
Manintaqadlu {Barang siapa binasa} wudhūˋuhu {air
sembahyang}, hurum\a\73
{haram} ‘alaihi {atas} arba’atu asyāˋa {empat
perkara}: ˋsh-Shalātu {pertama sembahyang}; wa ˋth-Thawāfu {dan
kedua tawaf}; wa massu ˋl-Mushhafi {dan ketiga menyentu Quran}; wa
hamluhu {dan keempat membawaˋ Quran}.
Yahrumu {Dan yang diharamkan} ‘alā ˋl-Junubi {atas orang
j[u]nub74
itu} sit[t]atu75
asy-yāˋa {enam perkara}: ˋsh-Shalātu {pertama
sembahyang}; wa ˋth-Tha\w[ā]\f\u\76
{dan kedua tawaf}; wa mass\u\77
ˋl-
Mushhafi {dan ketiga menyentu Qur’an}; wa hamluhu {dan keempat
menang\g\ung78
Quran}; w[ā] l[l]\u\bsu79
{dan kelima berhenti} fī ˋl-
69 Tertulis الندنمي
70 Tertulis انوخنلنقنة
71 Tertulis دبرث
72 Tertulis باطن
73 Tertulis ح ر م
74 Tertulis جنوب
75 Tertulis ستنة
76 Tertulis فنونالطو
77 Tertulis ونمنس
78 Tertulis ڠكوڠمن
143
Masjidi {di dalam masjid}; wa qirāˋatu ˋl-Qurāni {dan keenam membaca
Quran}.
Yahrumu {Diharamkan} bi ˋl-Haidli {dengan sebab ha[i]d80
}
‘asyaratu asyyāˋa {sepulu perkara}: ˋsh-Shalātu {pertama sembahyang};
wa ˋth-Thawāfu {dan kedua tawaf}; wa massu// ˋl-Mushhafi {dan ketiga
menyentu Quran}; wa hamluhu {dan keempat menang\g\ung81
Quran};
wa ll\u\bsu82
{dan kelima berhenti} fī ˋl-Masjidi {di dalam masjid}; wa
qirāˋatu ˋl-Qurˋāna {dan keenam membaca Quran} biqashdi ˋl-Qirāˋatu
{dengan qash\di\83
bacaan}; wa ˋsh-Shaumu {dan ketuju puasa}; wa ˋth-
Thulāqu {dan kedelapan ditalak}; wa ˋl-Marūru {dan kesembilan
berulang-ulang} fī ˋl-Masjidi {di dalam masjid} inkhāfat talwī\s\a\hu84
{jika takut turun} wa ˋl-Istim\t\ā’u85
{dan bermain-main} bi mā {dengan
barang} baina ˋs-Surat\i\86
{yang antara pusar} wa ˋr-Rukbati {dan lutut}.
Asbābu ˋt-Tayamm\u\m\i\87
{Ini segala sebab tayamum itu}
salāsatu {tiga perkara}: faqa\du\ˋl-\Māˋi88
{pertama ketiadaan air}; wa ˋl-
7
79 Tertulis ونللنبث
80 Tertulis حض
81 Tertulis ڠكوڠمن
82 Tertulis وناللبث
83 Tertulis قصة
84 Tertulis ت نلوي ت ه
85 Tertulis ونالستمنناع
86 Tertulis الش رنةن
87 Tertulis الت ينمم
144
Maradlu {dan sakit}; wa ˋl-Ihtiyāju {dan keti\g\a89
berkehendak} ilaihi
{padanya} l\i\’a\tha\sy\i\90
hayawānin {kerana dahaga hewan}
muhtaram\in\91
{yang dihormati}. Ghair\u\92
ˋl-Muhtarami {Yang tiada
dihormati} sitt\a\\tun\93
{enam perkara}: tāriku ˋsh-Shalātu {pertama
meninggalkan sembahyang}; wa ˋz-Zānu ˋl-Muhshanu {dan kedua orang
yang muhshan}; wa ˋl-Martadu {dan ketiga murtad}; wa ˋl-Kāfiru {dan
keempat kafir} ˋl-Ha\r\\b\iyyu94
{yang ha\r\\b\iyyu95
}; wa ˋl-Kalbu {dan
kelima anjing} ˋl-‘Uqūru {yang menggigit}; wa ˋl-Khinzīru {dan keenam
babi}.
Syurūthu ˋt-Tayammamu {Bermula segala syarat tayamum}
‘asyaratun {se[p]uluh96
perkara}: an yakūna {pertama bahwa ia} bi
turābin {dengan tanah}; wa an yakūna {dan kedua bahwa ia} ˋt-Turābu
thāhira {tanah itu suci}; // Wa an lāyakūna {dan ketiga bahwa ditiada ia}
musta’malan; {musta’mal} wa an lā yukhālith\a\hu97
{dan keempat
8
88 Tertulis اء ف نقندال من
89 Tertulis كتيک
90 Tertulis لنعنطشن
91 Tertulis م ت نرنم
92 Tertulis رن غني
93 Tertulis سته
94 Tertulis احلنزل
95 Tertulis حزل
96 Tertulis ولڡس
97 Tertulis ي نالط ه وناننلن
145
bahwa tiada bercampur} daqīq\un\98
{tepung} wa makhtūhu {dan
sebagainya}; wa an ya\q\sh\i\d\a\hu99
{dan kelima bahwa menyahaja ia
akan dia}; wa an yamsaha {dan keenam bahwa menyapu ia} wajh\a\hu100
{akan mukanya} wayadaihi {dan dua tangannya} bidlarbataini {dengan
dipalu}; wa an yu\z\ī\l\a101
{dan ke[t]ujuh102
bahwa menghilangkan ia}
ˋn-Najāsata {akan najis} awwalan {pada mula-mula}; wa an yajtahida
{dan kedulapan mujtahid ia} fī ˋl-Qiblati {pada kiblat sebelumnya}; wa
an yakūna {dan kesembilan bahwa ia} ˋt-Tayamm\u\m\u\103
{tayamum
itu} ba’da dukhūli ˋl-Waqti {kemudian daripada masuk waktu}; wa an
yatayammama {dan bahwa tayamum itu} likulli farī(dlatin)[dlin]104
{bagi
tiap-tiap fardu}.
Furūdlu ˋt-Tayammumi {[Be]rmula105
segala fardu tayamum itu}
khamsatun {lima perkara}: al awwalu {yang pertama} naqlu ˋt-Turābi
{mmndhn tanah}; sānī {yang kedua} [an-]niyyatu106
{meniat}; ˋs-Sālisu
{yang ketiga} mashu ˋl-Wajhi {menyapu muka}; ˋr-Rābi’u {yang
98 Tertulis ق دنقي
99 Tertulis ونانن ي نعص د ه
100 Tertulis ونجه ه
101 Tertulis ونانني ريدن
102 Tertulis ڄوٮك
103 Tertulis الت ينممن
104 Tertulis فنريضنة
105 Tertulis رمولٮ
106 Tertulis نية ال
146
keempat} mashu ˋl-Yadaini {menyapu dua tangan} ilā ˋl-Mirfuquini
{serta dua siku}; ˋl-Khāmisa {yang kelima} ˋt-Tartīb\u\107
{tertib} baina
l-Ma[s]hataini108
{antara dua sapu}.
Mubthilātu ˋt-Tayam[m]umi109
{Ini yang membatalkan tayamum
itu} // Salāsatun {tiga perkara}: mabthala ˋl-Wudlūˋa {barang yang
membatalkan wudu}; wa ˋr-Riddatu {dan riddah}; wa tawah[h]umu110
{dan wahumu ia akan air}, ˋl-Māˋa in tay(y)ammama111
{maka tayamum
ia} lifaqdihi {kerana ketiadaannya}.
Al-lazī yathh\u\ru112
{Yang suci segala} mina ˋn-Najāsāti
{daripada najis itu} sa\lā\s\un\113
{tiga perkara}: ˋl-\Kh\amru114
{pertama
tuak} izā takhalla[la]t115
{jadi cuka ia} binafsihā {dengan sendirinya};
wajlidu ˋl-Maitat\i\116
{dan kedua kulit bangkai} izā dubigha {apabila
9
107 Tertulis انلت رتيب
108 Tertulis املسحتي
109 Tertulis الت ينم م
110 Tertulis ت نونه م
111 Tertulis ت نيممن
112 Tertulis ينطهنر
113 Tertulis ث ثلخ
114 Tertulis احلنمر
115 Tertulis تننلت
116 Tertulis نيتنة
امل
147
disamak ia}; wa mā {dan barang} shāra haya\w[ā]\nan\117
{yang jadi ia
hewan}.
ˋn-Najāsātu {Bermula segala najis} salās\un\118
{ti\g\a119
perkara}: maghallazhatun {pertama najis mughallazhah}; wa
mukhaffafatun {dan kedua najis mukhaffafah namanya}; wa
mutawass\i\that\un\120
{dan ketiga najis mutawassithah namanya}.
Almughallazhatu(n)121
{Yang mughallazhah itu} najās\a\tu122
ˋl-Kalbi
{najis anjing}, wa ˋl-Khinzīri {dan babi}, wa far’i {dan jawang}
ahadihimā {salah suatu daripada keduanya}. Wa ˋl-Mukhaffafatu {Dan
yang najis mukhaffafah itu} b\a\ulu123
ˋsh-Shabiyyi {kencing kanak-kanak
laki-laki} ˋl-Lazī lam yath’a\m\124
{yang belum makan ia akan} ghaira
labanin {yang lain daripada susu}, wa lam yablu\gh\125
{dan padahal
belum sampai} ˋl-Haulain {dua tah[u]n126
umurnya}. Wa ˋl-
Mutawassithatu {Dan najis mutawassithah itu} sāˋiru ˋn-Najāsāt {segala
117 Tertulis ي نوننا حن
118 Tertulis ث ثنالن
119 Tertulis تيک
120 Tertulis ونم ت نونسطنة
121 Tertulis غنلظنة
امل122
Tertulis ننناس ة
123 Tertulis ب ول
124 Tertulis ينطعنم لن
125 Tertulis ل غن ي نب ونلن
126 Tertulis تاهن
148
najis}. Wa l-Mughallazhatu {Dan yang mughallazhah} thathuru {suci ia
dengan} bi ghaslihā {dia membasu-basu han} // sab’an {tuju kali}, ba’da
izālati ‘ainihā {kemudian daripada itu hilang ‘aini} ihdahunna {salah
suatu daripada sekaliannya} biturābin {dengan tanah} thahirin {yang
suci}. Wa ˋl-Mukhaffafatun {dan yang mukhaffafah} thathuru {suci ia
<de>127
} bira\sysy\i128
ˋl-Maˋi {dengan diperjltkan air} ‘alaiha {atasnya}.
Wa ˋl-Mutawassithu {dan yang mutawassithah} tanq\a\si\mu129
{terbagi
ia} q\i\(m)\s\m\aini130
{dua bagian}: ‘ainiyyat\un\131
{Pertama najis
‘ainain}; wa hukmiyyat\un\132
{dan kedu[a]133
najis hukumi namanya}.
Al’ainiyyatu {Yang na(ha)is134
‘ainai[n]135
} llatī lahā launun {yang
baginya warna rupanya}, wa rīhun {dan baunya}, watha’mun {dan
rasanya} falā bud[d]a136
{maka tiada dapat <tiada>137
} min izāla\t\i138
10
127
Tertulis نڠاايدد
128 Tertulis سبرن
129 Tertulis ت ننقسم
130 Tertulis قنمسن ني
131 Tertulis
عنينية
132 Tertulis
ونح كمية
133 Tertulis كدو
134 Tertulis حنايس
135 Tertulis عيين
136 Tertulis ب دن فنالن
137 Tertulis مکتيادءدافتتيادء
138 Tertulis ازنالنت
149
{daripada mehilangkan} launihā {warnanya}, wa rīhihā {dan baunya},
wa tha’mih {dan rasanya itu}. Wa ˋl-Hukmiyyat\u\139
{Dan najis hukumi
itu} ˋl-Latī lā lahā {yang tiada baginya} launun {warna} wa lā tha’mun
{dan bau} yakfīka {dan tiada la\g\i140
mmdslah akan dikau} ja[ryu]141
ˋl-
Mā[ˋi]142
{mencucurkan air} ’\a\laiha143
{atasnya}.
Aqallu ˋl-Haidli {Sekurang-kurang haid} yaum\un\144
{sehari} wa
lailat\un\145
{dan semalam}, wa ghālibuhu {dan galibnya} sittatun {enam
hari} ausab’\un\146
{atau tujuh hari}, wa aksaruhu {dan sebaik-baiknya}
\kh\amsa[ta]147
‘asyara ⌠yaumā {lima belas hari} bilayā līhā {dengan
segala malam}. Wa aq\a\llu148
ˋth-Th\u\hr\i\149
{Dan sekurang-kurang
suci} baina ˋl-Haidla[taini]150
{antara du[a]151
haid} \kh\amsa[ta]152
139 Tertulis وناحل كمية
140 Tertulis لک
141 Tertulis جنرى
142 Tertulis املا
143 Tertulis ا علني هن
144 Tertulis ي نومن
145 Tertulis لنة ونلني
146 Tertulis انوسنبعن
147 Tertulis حنسن
148 Tertulis ونانق ل
149 Tertulis الطهر
150 Tertulis احلنيضن
151 Tertulis دو
150
‘asyara⌡153
yauman {lima belas hari}, wa lā had[d]\a\154
{dan tiada
hingga} li ak\s\arihi155
{bagi sebanyak-banyaknya}.
Wa aqal[l]u156
[ˋn-]Nifāsi157
{Dan sekurang-kurang nifas}
m\a\j[j]at(t)\un\158
{seperludahan}, ⌠wa ghālibuhu {dan galibnya}
arba’ūna yauman {empat pulu hari}, wa aksaruhu {dan sebanyak-
banyaknya} sittūna yauman {enam pulu hari}.
A’zāru⌡159
ˋsh-Shalāti {Ini segala uzur sembahyang itu} isnāni
{dua perkara}: // ˋn-Naumu {tidur}; wa ˋn-Nisyānu {dan lupa}.
Syurūthu ˋsh-Shalāti {Bermula segala syara\t\160
sembahyang itu}
samāniyat\un\161
{delapan perkara}: ˋth-Thahāratu {Pertama suci} ‘ani
ˋl-Hadasaini {daripada dua hadas}, ˋl-Ashghari wa ˋl-Akbari {kecil dan
hadas besar}; wa ˋth- Thahāratu ‘ani ˋn-Najāsāti {Dan suci daripada
segala najis} fī ˋs-Saubi {pada kain}, wa ˋl-Badani {dan badan}, wa ˋl-
11
152 Tertulis حنسن
153 Tertulis س يومابلخ بي احليض ح هر عش يالياواق ل الط
154 Tertulis حند ونلن
155 Tertulis لنكشنره
156 Tertulis انقنل
157 Tertulis النفناس
158 Tertulis م نة
159 Tertulis ار ونغنالب ه انرب نع ونني ن وم اونانكث نر ه ست ونني نوم اانعذن
160 Tertulis شرة
161 Tertulis ثننانينة
151
Makāni {dan pada tempat}; wa s\a\tru162
ˋl-‘Aurati {dan keti\g\a163
menutup aurat}; wa ˋl(-I)st\i\qbālu164
ˋl-Qiblati {dan keempat mengadap
kiblat}; wa du\kh\ūlu165
ˋl-Waqti {dan kelima masuk wa\kt\u166
}; wa ˋl-
‘Ilmu bi fardli[yya]tihā167
{dan keenam mengetahui dengan fardunya};
wa an lā ya’taqida {dan ketuju bahwa tiada mengakadkan}; fardlan {satu
fardu} min furūdlihā {daripada segala fardunya} sunnatun {akan
sunahnya}; wajtinābu {dan kedelapan ^menjauhi^168
} ˋl-Mubthilāti
{segala yang membatalkan}.
ˋl-A\h\d[ā]su169
{Bermula hadas itu} isnāni {dua hadas}:
ashgharu {kecil}; wa akbaru {dan hadas besar}. ˋl-Ashgharu {Yang
hadas kecil}, mā aujaba {barang yang mewajibkan ia} ˋl-Wudhūˋu {akan
wudu}. Wa ˋl-Akbar\u\170
{dan yang hadas besar}, mā aujaba {barang
yang mewajibkan ia} ˋl-Ghusla {akan mandi}.
ˋl-‘Auratu arba’un {Bermula aurat empat aurat}: ‘auratu ˋr-Rajuli
{laki-laki} muthlaqan {semata-mata}; wa ˋl-Amati {dan aurat amah} fī
162 Tertulis ونست ر العنورنة
163 Tertulis كتيک
164 Tertulis ونالست نقبنل
165 Tertulis وند ح ول
166 Tertulis وقتو
167 Tertulis بفنرضتهنا
168 Tertulis منجهوي
169 Tertulis حندنث الن
170 Tertulis كب نرن ونالن
152
ˋsh-Shalāti {di dalam sembahyang} mā {barang yang} baina ˋs-
Sur[r]\a\ti171
{antara pusar} // wa ˋr-Rukbati {dan lutut}; wa ‘auratu ˋl-
hurrati {Dan aurat perempuan yang merdeheka} fī ˋsh-Shalāti {di dalam
sembahyang} jamī’u badanihā {sekalian badannya}, māsiwa {barang
yang lain} ˋl-wajhi {daripada muka} wa ˋl-kaffaini {dan dua tapak
tangan}; wa ‘aurat\u\172
ˋl-hurrati {dan aurat perempuan yang
merdeheka} wa ˋl-amati {dan aurat amah} ‘inda ˋl-ajānibi {pada sy orang
yang harus nikah} jamī’u ˋl-badani {sekalian badannya}, wa ‘inda
mahari m\i\himā173
{dan pada sny mahram keduanya pada sy} wa ˋn-
Nisāˋi {sekalian perempuan} mā {barang yang} baina ˋs-Sur[r]ati174
{antara pusar} wa ˋr-Rukbati {dan lutut}.
Arkan\u\175
ˋs-Shalāti {Bermula ruk[u]n176
sembahyang} sab’ata
‘asyara {tujuh belas perkara}: ˋl-Awwalu ˋn-Niy[y]at\u\177
{pertama
niat}; ˋs-Sānī {kedua} takbīratu ˋl-Ihrāmi {takbiratul ihram};. As-Sālisu
{ketiga} ˋl-Qiyāmu {berdiri} ‘alā ˋl-Qādiri {atas yang kuasa}; ar-Rābi’u
{keempat} qirā’atu ˋl-Fātihati {membaca fatihah}, wa hiya {yaitu} bismi
ˋl-Lahi {dengan nama Allah} ˋr-Rahmāni {Tuhan yang amat murah} ˋr-
12
171 Tertulis الساثر ة
172 Tertulis ونعنورنة
173 Tertulis ا م همن
174 Tertulis الس رنة
175 Tertulis انركنانن
176 Tertulis روكن
177 Tertulis الن ينة
153
Rahīmi {lagi yang mengasihani hambanya yang pada hari akhirat}.
Alhamdu {Segala puji} li ˋl-Lahi {bagi Allah} rabbi ˋl’Ālamīna {Tuhan
seru sekalian alam}. Ar-Rahmāni {Tuhan yang amat murah} ˋr-Rahīmi
{lagi yang mengasihani hambanya yang mukmin di dalam akhirat}.
Māliki yaumi ˋd-Dīni {lagi raja pada hari [k]iamat178
}. Iyyāka {Akan
dikau} na’budu {kami sujud} wa iyyāka {dan akan dikau} nasta’īnu
{kami minta tolong}. Ihdinā {tunjuki oleh-Mu akan kami} ˋsh-Shirā//
tha {jalan} ´l-Mustaqīma {yang betul}. Shirātha ´l-Lazīna {halnya segala
mereka} an’amta {yang memberi jua Tuhanku} ‘alaihim {atas mereka
itu}, ghairi {lain daripada jalan} ´l-Maghdlūbi {\o\rang yang179
dimurkai}
‘alaihim {a\t\as180
mereka itu} wa lā {dan lain daripada jalan} ´d-Dhālīna
{\o\rang yang181
disesatkan mereka itu}.; al-Khāmisu {kelima} ´r-Rukū’u
{rukuk}; ´s-Sādisu {yang keenam} ˋth-Thumā[ˋ]n[ī]nah182
{ˋth-
Thumā[ˋ]nīnah183
} fīhi {dalamnya}; ˋs-Sābi’u {yang ketuju} [ˋl-
]i’tidālu184
{iktidal}; s-Sāminu {yang kedulapan} ˋth-
Thumā[ˋ]n[ī]natu185
{ˋth-Thumā[ˋ]nīnah186
} fīhi {di dalamnya}; ˋt-
13
178
Tertulis ةيامٯ
179 Tertulis ڠيڠ ؤرا
180 Tertulis اسس
181 Tertulis ڠيڠ راؤ
182 Tertulis انيننة الط من
183 Tertulis الطمانينة
184 Tertulis ال اعتدن
185 Tertulis انيننة الط من
154
Tāsi’u {yang kesembilan} ˋs-Sujū du marrataini {sujud dua kali}; ˋl-
‘Āsyiru {yang kesepulu} ˋth-Thumā[ˋ]n[ī]natu187
{ˋth-Thumā[ˋ]nīnah188
}
fīhi {di dalamnya}; al-Had\ī\189
‘asyara {yang kesebelas} ˋl-Julūsu
{duduk} baina ˋs-Sa\j\dataini190
{antara dua suj[u]d191
}; ˋs-Sānī ‘asyara
{yang kedua belas} ˋth-Thumā[ˋ]n[ī]natu192
{ˋth-Thumā[ˋ]nīnah193
} fīhi
{di dalamnya}; s-Sālisu ‘asyara {yang ketiga belas} ˋt-Tasyah[h]udu194
{tasyahud} ˋl-\A\khīr\u\195
{yang akhir}.
Wa huwa {Dan yaitu} ˋt-Tahiyyatu {Bermula segala h-l-rnya} ˋl-
Mubārakātu {segala berkat}, ˋsh-Shalawātu {membuat segala
sembahyang}, ˋth-Thayyibātu {segala amal saleh} li ˋl-Lah {bagi Allah}.
As-Salāmu {Nama Allah} ‘alaika {atasmu} ayyuhā ˋn-Nabiyyu {hai
Nabi} wa rahmatu ˋl-Lahi {dan rahmat Allah} wa barakātuhu {dan
186 Tertulis الطمانينة
187 Tertulis انيننة الط من
188 Tertulis الطمانينة
189 Tertulis احلندين
190 Tertulis ت ني السجندن
191 Tertulis سوجد
192 Tertulis انيننة الط من
193 Tertulis الطمانينة
194 Tertulis شنه د الت
195 Tertulis ال خي
155
segala berkatnya a^tas^mu(a)196
}. // Assalāmu {Nama Allah} ‘alainā
{atas kami} wa ‘alā {dan atas} ‘ibādi ˋl-Lahi {hamba Allah}ˋsh-
Shālihīna {yang saleh-saleh}. Asyhadu {Aku ketahui} an lā ilāha
{bahwasanya tiada Tuhan} illa ˋl-Lahu {yang disembah melainkan
Allah}, wa asyhadu {dan aku ketahui} anna muhammadan {bahwasanya
Nabi Muhammad} rasūlu ˋl-Lahi {[pe]sur[u]h197
Allah}.; Ar-Rābi’\a\198
‘asyara {Yang keempat belas} ˋl-Qu’ūdi fīhi {duduk bagi tahiat akhir};
ˋl-Khamisu ‘asyara {yang kelima belas} ˋsh-Shalāt\u\199
{membaca
selawat} ‘alā {atas} ˋn-Nabiyyi {Nabi Muhammad} shalla ˋl-Lahu ‘alaihi
wa sallama {shalallahu alaihi wa sallam}, wa hiya {yaitu} allahumma
{Hai Tuhanku} shalli {beri rahmat oleh-Mu} ‘alā {atas} muhammadin
{Nabi Muhammad} ‘abdika {hamba Engkau} wa rasūlika {dan
pesur[u]h200
Engkau} ˋn-Nabiyyi ˋl-Ummiyyi {Nabi yang ummiyyi} wa
‘alā {dan atas} āli muhammadin {keluar\g\anya201
nabi Muhammad} wa
azwājihi {dan atas segala istrinya}, wa dzurri yātihi {dan atas anak
cucunya} kamā {seperti [ba]rang202
yang} shallaita {telah memberi
14
196 Tertulis استموا
197 Tertulis سورہٯ
198 Tertulis الربع
199 Tertulis ةن الصالن
200 Tertulis فسوره
201 Tertulis كالواركاث
202 Tertulis ڠيڠ رااٮ
156
rahmat} ‘alā {a\t\as203
} ibrāhīma {hamba Engkau nabi Ibrahim}, wa ‘alā
{dan atas} āli ibrāhīma {keluarganya nabi Ibrahim}, wa bārik {dan beri
berkat oleh-Mu} ‘alā {atas} muhammadin {Nabi Muhammad}, wa ‘alā
{dan atas} āli muhammadin {keluarga nabi Muhammad itu} ˋl-Ummiyyi
{nabi yang ummiyyi}, wa ‘alā {dan atas} āli muhammadin {keluarganya
nabi Muhammad}, wa azwā//jihi {dan atas segala isterinya} wa
durriyyātihi {dan atas segala cucunya} kamā {seperti barang yang}
bārakta {telah memberi berkat} ‘alā {atas} ibrāhīma {nabi Ibrahim}, wa
‘alā {dan atas} āli ibrāhīma {keluarga nabi Ibrahim} fī ˋl-‘ālamīna {di
dalam alam} innaka hamīdun {bahwasanya puji yang sempurna} majīdu
{kemuliaan}.; as-Sādisu ‘asyara {yang keenam belas} ˋs-Salāmu {salam
yang pertama}; as-Sābi’\a\204
‘asyara {yang ketuju belas} ˋt-Tartību {itu
tertib}.
An-N\i\y[y]atu205
{Bermula niat itu} salāsu darajātin {tiga
perkara pangkat}, inna kānati {bagi ada} ˋsh-Shalātu {sembahyang}
far\dlān\206
{fard[u]207
}: wajaba {wajib} qashdu ˋl-Fi’li {qashdu berbuat
sembahyang} wa ˋt-Ta’yīnu {dan wajib menyatakan} wa niyyatu {dan
wajib niat} ˋl-Fardhiyyati {fardu}; wa in kānat {dan jika} nāfilatan
15
203 Tertulis اسس
204 Tertulis انلسابع
205 Tertulis انلن ينة
206 Tertulis ف نرض
207 Tertulis فرض
157
{sembahyang sunah} muwaqqanatan {yang berwaktu-waktu} auzāt\i\208
{atau sunah} sababin {yang [p]unya209
sebab} wajaba {dan wajib}
qashdu ˋl-Fi’li {menyahaja berbuat sembahyang} wa ˋt-Ta’y[ī]nu210
{dan
wajib menyatakan waktunya}; wa in kānat {dan jika} nāfilatan
{sembahyang sunah} muthlaqatan {muthlaq} wajaba {wajib} qashdu ˋl-
Fi’li {menyahaja ber[b]uat211
sembahyang} faq\a\th\212
{jua}.
ˋl-Fi’l\u\213
{Bermula perbuatan} Ushallī {aku sembahyang} wa
ˋt-Ta’y[ī]nu214
{dan menyatakan} zhuhran {akan z[u]h[u]r215
} au ‘ashran
{atau asar}, // wa ˋl-F\a\rdliy[y]atu216
{dan fardu} fardlan {niat fardu}.
Wa syurūtu takbīrat\i\ ˋl-Ihrāmi217
{Dan se\g\ala218
syarat
takbiratul ihram itu} sittat\a\219
‘asyarā(a)220
{enam belas perkara}: an
16
208 Tertulis انوذناتن
209 Tertulis وثٯ
210 Tertulis ي والتعي
211 Tertulis ۃواٮبر
212 Tertulis ف نقطن
213 Tertulis الفعل
214 Tertulis ونالت عيي
215 Tertulis ظهر
216 Tertulis ونالف رضينة
217 Tertulis تنكبي رنة الحرنام
218 Tertulis سكال
219 Tertulis ستة
220 Tertulis عنشنرنا
158
ta\qa\’a221
{pertama bahwa jatuh} h(ā)la\ta\ [ˋl-]Qiyāmi222
{pada kutika
berdiri}, fī ˋl-Fardli {pada sembahyang fardu}; wa an takūna {dan kedua
bahwa adalah ia} bi ˋl-‘Arabiyyati {dengan bahasa Arab}; wa an takūna
{dan ketiga bahwa adalah ia} bilafzhi ˋl-Jalālati {dengan lafaz jalalah};
wa lafzhi akbar\u\223
{dan keempat dengan lafaz akbar}; wa ˋt-Tartību
{dan kelima tertib} baina ˋl-Lafzhaini {antara dua lafaz}; wa an lā
yum\i\dda224
{dan keenam tiada dipanjangkan} hamzat\a\225
ˋl-Jalālati
{hamzah Allah}; wa ‘adamu maddi {dan ketuju tiada panjang} bāˋi
akbar\u\226
{ba akbar}; wa an lā yu\sya\d[d]\i\da\227
{dan kedulapan
bahwa tiada metasydidkan}; ˋl-Bāˋ\a\228
{ba} wa an lā yazīd\a\229
{dan
kesembilan bahwa tiada menambahkan} wā wan {wau} sākinatan {yang
sāki[na]tan230
} au mutahar[r]ikat\an\231
{atau wau yang berbaris} baina
221 Tertulis اننت نقعن
222 Tertulis حنلنتانالقينام
223 Tertulis انكبن
224 Tertulis ي ند اننلن
225 Tertulis هنزنة
226 Tertulis انكبن
227 Tertulis د ي شدن وناننلن
228 Tertulis البناء
229 Tertulis ينزيد وناننلن
230 Tertulis ساكة
231 Tertulis ةن انوم تنحنركن
159
ˋl-Kalimataini {antara dua kali}; wa an layazīd\a\232
{dan kesepulu bahwa
tiada bertemu} wā wan {wau} qabla ˋl-Jalālati {dahulu daripada huruf
Allah}; wa an [lā] ya\qi\fa233
{dan kesebelas bahwa tiada berhenti} baina
kalimat\a\[yi]234
[ˋt-]Takbīri235
{antara dua kalima[t]236
takbir}, waqfatan
{berhenti} thawīlatan {yang panjang} wa lā qashīratan {dan tiada
berhenti yang pendek}; // wa an yusmi’\a\237
{dan kedu[a] belas238
bahwa
mendengar} nafs\a\hu239
{dirinya} jamī’a {akan sekalian} hurūf\i\hā240
{huruf(u)nya241
}; wa dukhūlu ˋl-Waqti {dan ketiga belas masuk
wa\kt\u242
} fī ˋl-M\u\[ˋa]qqatati243
{dalam sembahyang yang punya
wa\kt\u244
}; wa īqā’uhā {dan keempat belas jatuhnya} hāla ˋl-
17
232 Tertulis ينزيد وناننلن
233 Tertulis ونانني نغفن
234 Tertulis كنلمنت
235 Tertulis التنكبي
236 Tertulis كلما
237 Tertulis ي سمع
238 Tertulis كدوبلس
239 Tertulis ن نفس ه
240 Tertulis ح ر وف نهنا
241 Tertulis حرفو
242 Tertulis وقت
243 Tertulis نونق تنة
امل
244 Tertulis وقتو
160
Isti\q\b\āli245
{pada hal mengadu}; wa an lā yukhillu {dan kelima belas
tiada menjadi ruk[u]n246
} biharfin {ini dengan satu huruf} min hurūfihā
{daripada segala huruf}; wa ta’khīru {dan keenam belas ta’khir} takbīrati
ˋl-Maˋmūmi {takbir makmum} ‘an takbīrati ˋl-Imāmi {daripada takbiratul
ihram imam}.
Syurūthu ˋl-Fātihati {Bermula segala syarat membaca fatihah itu}
‘asyarat\un\247
{se[p]uluh248
perkara}: ˋt-Tartību {pertama tertib}; wa ˋl-
Muw[ā]lā\t\u249
{dan kedua muwālāh}; wā \mu\ra(a)’ā\t\u250
{dan ketiga
memeliharakan} hurūfihā {segala hurufnya}; wa murā’ātu {dan keempat
memeliharakan} tasyd\i\[ī]dā t\i\hā251
{segala tasydidnya}; wa an lā
yasku\t\a252
{dan kelima bahwa tiada [be]rhenti253
ia} bisak\t\at\an\254
{dengan berhenti} thawīlat\an\255
{yang panjang}; walā qashīrat\an\256
245 Tertulis الستقينال
246 Tertulis روكن
247 Tertulis عنشنرنة
248 Tertulis ولڡس
249 Tertulis ت ونالن
ونامل
250 Tertulis ونامرنانعنات
251 Tertulis ا تشد يدات
252 Tertulis ينسك نن لن
253 Tertulis رهنيتٮ
254 Tertulis
بسنكننة
255 Tertulis
طنوي لنة
256 Tertulis قنصي رنة
161
{dan keenam tiada dengan berhenti yang pendek} yaqshudu bihā {yang
disahaja dengan dia}; qath’\a\257
ˋl-Qirā’ati {dan \ket\uju258
memutuskan
bacaan} wa ‘adamu {[tidak boleh]}259
ˋl-Lahni ˋl-Mukhil[l]i260
{[melakukan lahni yang merusak]}261
bi ˋl-Ma’n[ā]262
{dengan makna};
wa an takūn\a\263
{dan kedulapan, dan bahwa adalah ia} hālata {pada
ketika} ˋl-Qiyāmi {berdiri} fī ˋl-Fardli {pada yang fard[u]264
}; wa an
yasm\i\’\a\265
{dan kesembilan bahwa mendengar}.// Nafsahu {dirinya}
ˋl-Qirāˋata {akan bacaannya}; an lā yatakhalallahā {kesepulu bahwa
tiada menyelangi} zikrun {akan zikir} ajnabiyyun {yang lain}.
Tasydīdā tuhā {Ini segala tasydidnya} arba’a ‘asyara {ada empat
belas}: [bi]smi266
ˋl-Lahi fauqa ˋl-llam\i\267
{tasydid atas lam}; ˋr-
Rahmāni fauqa ˋr-Rāˋi {atas ra}; ˋr-Rahīmi fauqa ˋr-Rāˋi {atas ra}; ˋl-
Hamduli ˋl-Lahi fauqa ˋl-Llami {atas lam}; rabbi ˋl-‘Alamīna fauqa ˋl-
Baˋi {atas ba}; ˋr-Rahmāni fauqa ˋr-Rāˋi(a) {atas ra}; ˋr-Rahīmi fauqa ˋr-
18
257 Tertulis قنطع
258 Tertulis ک توجو
259 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
260 Tertulis خل
امل
261 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
262 Tertulis بلمنعنن
263 Tertulis وناننتنك ون
264 Tertulis فرض
265 Tertulis ونانني سمنع
266 Tertulis بسم للا
267 Tertulis م الال
162
Rāˋi {atas ra}; māliki yaumi ˋd-Dīni fauqa ˋd-Dāli {atas dal}; iyyāka
na’budu fauqa ˋl-Yāˋi {atas ya}; wa iyyāka nasta’īnu fauqa ˋl-Yāˋi {atas
ya}; ihdina ˋsh-Shirātha ˋl-Mustaqīma fauqa ˋsh-Shādi {atas sa\d\268
};
Shirātha ˋl-Lazīna fauqa ˋl-Llami {a\t\as269
lam}; an’amta ‘alaihim ghairi
ˋl-Maghdhūbi ‘alaihim wa lā ˋdl-Dlāllīna // fauqa ˋdl-Dlāˋi {atas
da\d\270
}; wa ˋl-Llami {dan atas lam}.
Yusann\u\271
{Disunahkan} raf’\u\272
ˋl-yadaini {mengangkatkan
dua tangan} fī arba’ati {pada empat} mawādli’a {tempat}: ‘inda
takbīratu ˋl-Ihrāmi {tatkala takbiratul ihram}; wa ‘inda ˋr-Rukū’i {dan
tatkala rukuk}; wa ‘inda ˋl-i’tid[ā]li273
{dan tatkala iktidal}; wa inda ˋl-
Qiyāmi {dan tatkala bangun}; mina ˋt-Tasyahhudi ˋl-Awwali {daripada
tasyahud yang awal}.
Syurūthu ˋs-Sujūdi {Bermula segala syarat su\j\ud274
itu} sab’atun
{tujuh perkara}: an yasjudu {bahwa su\j\ud275
itu} ‘alā sab’ati
\a\’dlāˋin276
{atas tujuh anggota}; wa an takūna {dan bahwa ia}
19
268 Tertulis صاء
269 Tertulis اسس
270 Tertulis ضاء
271 Tertulis ي سنن
272 Tertulis رنفعن
273 Tertulis العتدنل
274 Tertulis سحود
275 Tertulis سحود
276 Tertulis
اعضناء
163
jabhatuhu maksyūfatan {dahinya terbuka}; wa ˋt-Tahāmulu {dan
memberatkan} biraˋsihi {kepalanya}; wa ‘adamu ˋl-H\u\wiyyi277
{dan
tiada tunduk ia} lighairihi {kepada lainnya}; wa an lāyasjud\a\278
{dan
bahwa tiada su\j\ud279
ia} ‘alā syai’in {atas sesuatu} yataharraku {yang
bergerak}; biharakati[hi]280
{ia geraknya} wār\ti\fā’u281
{dan
meningg\i\kan282
} asāfilihi {yang kebawahan} ‘alā a’ālīhi {atas yang
terkeatas}; wa ˋth-Th\u\mā[ˋ]ni\i\n(n)a\t\u283
{dan ˋth-Thumā[ˋ]nīnah284
}
fīhi {di dalamnya}.
A’dlāˋu ˋs-Sujūdi {Bermula segala anggota sujud} sab’atun
{tuju perkara}: aljabhatu {pertama dahi}; wa thubū buthū//nu ˋl-Kaffaini
{dan kedua ketiga dua tapak tangannya}; wa ˋr-Rukbat[ā](i)ni285
{dan
keempat kelima dua lututnya}; wa buthūn\u\286
ashābi’i {dan keenam
ketuju segala anak jari}; ˋr-Rijlaini {dua kaki}.
20
277 Tertulis اهلنوي
278 Tertulis ينسج د لن
279 Tertulis سحود
280 Tertulis ة بنرنكن
281 Tertulis ونارق نفناع
282 Tertulis ل كنڠݢمن
283 Tertulis اني ننه ونالطمن
284 Tertulis الطمانينة
285 Tertulis ونالر كبنت ني
286 Tertulis ونب ط ون
164
Tasydīdātu {Bermula segala tasydid} [ˋt-]Tasyahhudi287
{tasyahud itu} ihdā wa ‘isyrūna {dua pulu satu}: khamsun {yang lima} fī
akmalhi {pada kesempurnaannya}; wa sittat\a\288
‘asyara {dan yang
enam belas} fī aqallihi {pada sekurang-kurangnya}, ˋt-Tahiyyātu ‘alā ˋt-
Tāˋi wa ˋl-Yāˋi {atas ta dan atas ya}, ˋsh-Shalawātu ‘alā /ˋsh-Shādi/289
‘alā ˋth-Thāˋi wa ˋl-Yāˋi {atas thaˋ, atas thaˋ dan ya}, li ˋl-Lahi ‘alā [ˋl-
]Llami290
{atas lam}, As-Salāmu ‘alā ˋs-Sīni {atas sin}, ‘alaika ayyuhā
ˋn-Nabiyyu ‘alā ˋl- Yāˋi wa ˋn-Nūni wa ˋl- Yāˋi {atas ya dan atas nun dan
ya}, warahmatu ˋl-Lahi ‘alā (L)lami291
ˋl-Jalālati {atas lam jalalah}, wa
barakātuhu Assalāmu ‘alā ˋs-Sīni {atas sin}, ‘alainā wa ‘alā ‘ibādi ˋl-
Lahi ‘alā [ˋl-]Llami292
{atas lam}, ˋsh-Shālihīna ‘alā ˋsh-Shādi {atas
sad}, asyhādu // an lā ‘alā ˋl-Llami ˋl-alifi {atas lam alif}, ilāha illa ˋl-
Lahu ‘alā ˋl-Llami ˋl-alifi {dia atas lam alif}, wa ˋl-Llami ˋl-Jalālahu
{dan di atas lam jalalah}, wa asyhadu anna ‘alā ˋn-Nūni {di atas nun},
muhammadan rasūlu ˋl-Lahi ‘alā ˋl-Mīmi {di atas mim}, wa ‘alā ˋr-Rāˋi
{di atas ra}, wa ‘alā ˋl-Llami ˋl-Jalālati {di atas lam jalalah}.
21
287 Tertulis تنشنه د
288 Tertulis ونستة
289 Tertulis لوات علخ ء ا ا لط لخ ع اء الط الص
290 Tertulis م لال
291 Tertulis م لال
292 Tertulis م لال
165
Tasydīdātu {Bermula tasydid} aqalli ˋsh-Shalāt\i\293
{sekurang-
kurangnya selawat} ‘alā ˋn-Nabiyyi {atas nabi} shalā ˋl-Lahu ‘alaihi [wa
sallama]294
{salallahu alaihi wa sallam} arba’un {empat tasydid}:
allahumma ‘alā ˋl-Llami wa ˋl-Mīmi {atas lam dan mim}; shalli ‘alā ˋl-
Llami {atas lam}; ‘alā muhammadin ‘alā ˋl-Mīmi {atas mim}.
Aqallu ˋs-Salāmi {Sekurang-kurangnya salam} assalāmu ‘alaikum
{assalāmu ‘alaikum} watasydīduhu {dan tasydidnya} ‘alā ˋs-Sīni {atas
sin}.
Auqātu ˋsh-Shala[a](wā)ti295
{Bermula segala wa\kt\u296
sembahyang} khamsun {ada lima}: awwalu waqti ˋzh-Zhahri {bermula
awal waktu z[u]h[u]r297
}; zawālu ˋs-\Sy\amsi298
{tergelincir matahari}//wa
ākhir\u\hu299
{dan akhirnya} m\a\shīru300
zhill\i\301
syaiˋin {jadilah
bayang-bayang suatu} mislahu {seupama} ghaira zhil\i\302
ˋl-
22
293 Tertulis ةن الصالن
294 Tertulis وسلم
295 Tertulis الصلنونات
296 Tertulis وقتو
297 Tertulis ظهر
298 Tertulis السمس
299 Tertulis خره واخ
300 Tertulis ر م صي
301 Tertulis ظل
302 Tertulis غني رنظل
166
Istiwa(y)[aˋi]303
{lain daripada bayang-bayang rembang matahari}; wa
awwalu waqti ˋl-‘ashri {dan awal waktu asar} izā shāra zhill\u\304
{apabila jadi bayang-bayang} kullin syaiˋin {tiap-tiap suatu} mislahu
{seupamanya} wa zā za {dan bertambah} qalī\l\an\305
{sedikit} wa
ākhiruhu {dan akhirnya} ghurūbu ˋsy-Syamsi {masuk matahari}; wa
awwalu waqt\i\306
ˋl-Maghribi {dan awal waktu magrib} ghurūb\u\307
ˋsy-
Syamsi {masuk matahari} wa ākhirahu ghurūbu ˋsy-Syafaqi ˋl-Ahmari
{dan akhirnya hilang \sy\afaq308
yang mera}; wa awwalu waqti ˋl-‘isya
{dan awal waktu isya} ˋi ghurūbu ˋsy-Sya\fa\qi309
ˋl-Ahmari {hilang
\sy\afaq310
yang mera} wa ākhiruhu thulū’\u\311
ˋl-Fajri ˋsh-Shādiqi {dan
akhirnya terbit fajar yang benar}; wa awwalu waqt\i\312
ˋsh-Shubhi {dan
awal waktu subuh} thulū’u ˋl-Fajri ˋsh-Shādiqi {terbit fajar yang benar}
303 Tertulis الستونى
304 Tertulis ظل
305 Tertulis قنليل
306 Tertulis ونقت
307 Tertulis غ ر وب
308 Tertulis سفق
309 Tertulis الشفق
310 Tertulis سفق
311 Tertulis ط لثوع
312 Tertulis ونقت
167
(a)313
wa ākhiruhu {dan akhirnya} thulū’\u\314
ˋsy-Syamsi {terbit fa\j\ar315
matahari}.
Al-Asy^fāqu^316
{Bermula segala \sy\afaq317
} salāsatun {ada tiga}:
ahmaru {ada yang mera}; wa asyfaru {dan ada yang kuning}; wa abyadlu
{dan ada yang puti}.//
ˋl-Ahmaru {Bermula yang mera} mughribun {magrib}; wa ˋl-
Ashfaru {dan yang kuning} wa ˋl-Abyadlu ‘isyāˋun {dan puti itu waktu
isya}; wa yun\d\ibu318
{dan sunahkan menuntut} taˋkhīru {taˋkhir}
sha\lā\(w)ti319
ˋl-‘isyāˋ\i\320
{sembahyang isya} ilā an yaghību {hingga
bahwa hilang} ˋsy-Syafaqu ˋl-Ashfaru {\sy\afaq321
yang kuning} ˋl-
Abyadlu {dan yang puti}.
Tahrumu ˋsh-Shalātu {Haram sembahyang}: ˋl-Latī laisa lahā
sababun {yang tiada baginya sebab} mu[ta]qaddimun322
{yang
terdahulu}; wa lāmuqārinun {dan tiada sebab besar}; fī khamsati {serta
23
313 Tertulis خر وه الصادقانوناا
314 Tertulis ط ل وع
315 Tertulis فحر
316 Tertulis انلنشقناف
317 Tertulis سفق
318 Tertulis وني نذب
319 Tertulis وۃ لخ ص
320 Tertulis العشناء
321 Tertulis سفق
322 Tertulis م قندم
168
pada lima} au \q\ātin323
{waktu}, ‘inda thulū’i ˋsy-Syamsi {tatkala terbit
matahari} hattā tartaf\i\\’a\324
{hingga tertinggi ia} \q\a\d\\ra\
r\u\\m\hin325
{akan kadar segala(la)h326
}, wa ‘inda ˋl-Istiwāˋi(y)327
{dan
tatkala rembang matahari} fī ghairi [yaumi]ˋl-(ma)\j\umu’ati328
{pada
yang lain daripada hari jumat} hatt\ā\329
tazūla {hingga gelincir}, wa
‘inda ˋl-ishfirāri {dan tatkala kuning matahari} hattā taghr\u\ba\330
{hing\g\a331
magrib}, wa ba’d\a\332
shalāti ˋsh-Shubhi {dan kemudian
daripada sembahyang subuh} hattā tathlu’u ˋsy-Syamsu {hingga terbit
matahari}, wa ba’da (ˋsh-)Shalāti333
ˋl-‘Ashri {dan kemudian daripada
sembahyang asar} hattā taghrub\a\334
{hingga magrib}.//
323 Tertulis
انوننات
324 Tertulis ت نرت نفنع
325 Tertulis ر رنصح قندن
326 Tertulis الەلڬس
327 Tertulis الستونائ
328 Tertulis نح م عنة
امل
329 Tertulis حنت
330 Tertulis ت نغرب
331 Tertulis کڠه
332 Tertulis ونب نعد
333 Tertulis ة الصالن ونب نعدن
334 Tertulis ت نغر ب
169
Saktā\t\u\335
ˋsh-Shalāti {Bermula diam dalam sembahyang}
sittat\un\336
{enam}: baina takbīrati ˋl-Ihrāmi {antara takbiratul ihram}
wa du’āˋi ˋl-I\f\ti(f)tāhi337
{dan doa i\f\ti(f)tah338
}; wa baina ˋl-
I\f\ti(f)tāhi339
{dan antara i\f\ti(f)tah340
}; wa ˋt-Ta’aw[w]uz\i\341
{dan
‘arar}; wa baina ˋt-Ta’aw[w]uz\i\342
{dan antara ‘arar} wa ˋl-Fātihati
{dan fatihah}; <wa baina>343
wa baina ākhiri ˋl- Fātihati {dan antara
akhir fatihah} wa āmīna {dan amin}; wa baina āmīna {dan antara amin}
wa ˋs-Sūrati {dan surah}; wa baina ˋs-Sūrati {dan antara surah} wa ˋr-
Rukū’i {dan rukuk}.
[Al-]Arkān\u\344
ˋl-Latī talzamu {Bermula ruk[u]n345
yang lazim}
fīhā {dalamnya} ˋth-Th\u\mā[ˋ]nīnatu346
{ˋth-Thumā[ˋ]nīnah347
}
24
335
Tertulis ات سكتخ
336 Tertulis ستة
337 Tertulis الستفتناح
338 Tertulis استفتاح
339 Tertulis الستفتناح
340 Tertulis استفتاح
341 Tertulis ونالت عنو ذ
342 Tertulis ونالت عنو ذ
343 Tertulis وبي وبي اخر
344 Tertulis انركنان
345 Tertulis روكن
346 Tertulis ننة اني الطمن
347 Tertulis الطمانينة
170
arba’a[tun]348
{empat}: ˋr-Rukū’i {pertama rukuk}; wa ˋl-i’tidālu {dan
kedu[a]349
iktidal}; wa ˋs-Sujūd\u\350
{dan ketiga sujud}; wa ˋl-Julūs\u\351
{dan keempat duduk} baina ˋs-Sajadataini {antara dua sujud}.
ˋTh-Th\u\\ma\\ˋ\nīnatu352
{Bermula tuma’ninah} hiya s\u\kūnun353
{yaitu berhenti}, ba’ada harakatin {\k\emudian354
daripada bergerak}
bihaisu yastaqirru {dengan sekira-kira tetap} kulu ‘\u\\dl\win355
{[tiap
anggota]}356
m\a\h\a\l[l]ahu357
bi qadri {sekira-kira mengucap} subhana
ˋl-Lahi {subhanallah}.
Asbābu ˋs-Sujūdi ˋs-Sahwī {Bermula segala sebab sujud sahwi}
arba’at\un\358
{empat [p]erkara359
}: ˋl-Awwalu {pertama} // Tarku
ba’dl\in\360
{meninggalkan satu ab’adl} min ab’adli ˋs-Shalāti {daripada
25
348 Tertulis انربنعن
349 Tertulis كدو
350 Tertulis ونالس ج ودن
351 Tertulis وناجل ل وس
352 Tertulis ننة الطماء ني
353 Tertulis سنك ون
354 Tertulis ملدين
355 Tertulis عنصو
356 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
357 Tetrulis لنه م
358 Tertulis انرب نعنة
359 Tertulis راكراٯ
360 Tertulis ب نعض
171
segala sunah ab’adl sembahyang} wa ba’dli ˋl-Ba’dli {atau setengah
ab’adl}; ˋs-Sānī {yang kedua} fi’lu mā {berbuat barang yang} yabthulu
{membatalkan} ‘amd\u\hū361
wa lā yabth\u\lu362
{menyahaja dan tiada
membatalkan} sahwuhu {lupanya} iẕā fa’alahu {apabila berbuat} nāsiyan
{me\ny\a[ha]jakan363
dia keadaanya}; as-Salisu {yang ketiga} naqlu
ruknin qaulyyin {memindahkan ruk[u]n364
qauli} ilā ghairi maẖallihi
{kepada yang lain daripada tempatnya}; ‘r-Rābi’u {yang keempat} īqā’u
r\u\knin365
{jatuh ruk[u]n366
} ma’a\h\timāli367
{seperti ditanggungkan}(ˋt-
Ta)[ˋz] Ziyādati368
{bertambah}.
Ab’ādl\u\369
‘sh-Shalāti {Bermula segala ab’adl sembahyang}
sab’atun {tuju perkara}: ˋt-Tasyahhudu ˋl-Awwalu {pertama tasyahud itu
yang awal}; wa qu’ūduhu {dan kedua duduknya}; wa ˋsh-Shalātu {dan
ketiga membaca selawat}; ‘alā ˋn-Nabiyyi shalā ˋl-Lāhu ‘alaihi wa
sallam {atas Nabi salallahu alaihi wa sallam} fīhi {padanya}; wa ˋsh-
361
Tertulis دہ ع
362 Tertulis ي نبطل ونلن
363 Tertulis منجاكن
364 Tertulis روكن
365 Tertulis رنكن
366 Tertulis روكن
367 Tertulis منعناجتمنال
368 Tertulis التزينادنة
369 Tertulis انبعانضن
172
Shalātu {dan keempat selawat} ‘alā ˋl-āli {atas ali} fī ˋl-Akhi[i]ri370
{pada tahiat akhir}; wa ˋl-Qunūtu {dan kelima kunut}; wa qiyāmuhu {dan
keenam berdirinya}; wa ˋsh-Shalātu {dan ketuju selawat} wa ˋs-Salāmu
{dan salam} ‘alā ˋn-Nabiyyi {atas nabi} wa shaẖbihi {dan atas sahabat}
fī(li)hi371
{padanya}.
Tabthulu ˋsh-Shalātu {Yang membatalkan sembahyang} bi arba’a
‘asyara[ta]372
{dengan keempat belas} // \kh\a\shlatan373
{perkara}: bi ˋl-
hadasi {dengan hadas}; wa [bi]wuqū\’i\374
ˋn-Najāsati {dan dengan
kejatuhan najis} in lam tulqa {jika tiada lekas dikabarkan} h(ā)lan375
{pada ketika itu} min ghairi hamlin {daripada tiada ditanggung}; wa
biinkisyāfi ˋl-‘Aurati {dan dengan terbuka aurat} in lam t\a\st\u\r376
halān
{jika tiada segera ditutup pada ketika itu}; wa bi ˋn-Nuthqi {dan dengan
berkata-kata} \bi\\ha\\r\f\a\ini377
{dengan dua huruf} auharfin {atau satu
huruf} m\u\fhimin378
{yang mafhum} ‘amdanwa {halnya sengahaja}; wa
26
370 Tertulis خر فالن
371 Tertulis فيله
372 Tertulis عنشنرن
373 Tertulis حصلنة
374 Tertulis ونو ق وع
375 Tertulis ال حخ
376 Tertulis ت ست نر
377 Tertulis ي رفي
378 Tertulis منفهم
173
bi ˋl-Mu\f\thiri379
{dan dengan yang membukakan} ‘amdan {halnya
sengaja}; wā bi ˋl-Akli {dan dengan makan} ˋl-Kasīri {yang banyak}
nāsiyān {halnya lupa}; wa bisalāsi ha\ra\kātin380
{dan dengan tiga gerak}
mutawāliyātin {yang berturut-turut} wa lau sahawan {dan juga lupa
sekalipun}; wa bi ˋl-Wasbati {dan dengan berlompat} ˋl-Fāhisyati {yang
keji}; wa [bi]ˋdl-Dlarbati381
ˋl-Mufrithati {dan memukul yang kencang};
wa biziy[ā]dati382
ruknin {dan dengan menambahkan r[u]kun383
} fi’liyin
{fi’li} ‘amdan {halnya sengaja}; wa [bi]ˋt-Taqadd\u\m\i\384
{dan
mendahulukan imamnya} ‘alā imāmihi {atas imamnya} biruknaini
{dengan dua ruk[u]n385
} fi’liyyaini {fi’li keduanya} wa [bi]ˋt-
Takhallufi386
{dan terkemudian} bihimā {dengan dua ruk[u]n387
} bi ghairi
‘uzrin {dengan uzur} wa b\i\n[n]\i\yyati388
{dan dengan niat}; qa\th\\’i\389
ˋsh-Shalāti {memutuskan sembahyang} wa bita’līqi {dan dengan taklif};
379 Tertulis ونبالم عطر
380 Tertulis
حنركنات
381 Tertulis ونالضربنة
382 Tertulis وبز دۃ ٻ
383 Tertulis ركون
384 Tertulis م ونالت قند
385 Tertulis روكن
386 Tertulis ونالتخنل ف
387 Tertulis روكن
388 Tertulis ونب نن نية
389 Tertulis قنطعن
174
qath’ihā bisyaiˋin {memutuskannya dengan suatu}; wa ˋt-Taradd\u\d\i\390
{dan atau daripada} // fī qath’ihā {pada memutuskan}.
[A]l-Llaz\[ī]\391
yalz\a\mu392
{Yang la\z\im393
} fīhi niyyatu ˋl-
Imāmati {padanya niat perkara}: arba\’un\394
ˋl-Jumu’at\u\395
{pertama
sembahyang jumat}; wa ˋl-Mu’ādatu {[dan kedua i’adah]};396
wa ˋl-
M\a\nz\ū\ratu397
jamā’atan {dan ketiga sembahyang nazar berjemaah};
wa ˋl-Mu[ta]qadd\i\ma\t\u398
fī ˋl-Mathar\i\399
{dan keempat jumlah pada
ketika hujan}.
Syurūthu ˋl-Qudwati {Bermula syarat ikut} \a\\ẖa\da(y)400
‘asyara
{sebelas perkara}: an lā ya’lama {bahwa tiada diketahu[i]401
}
buthlān\a\402
shalāti {batal sembahyang} imāmihi {imamnya(a)403
}
27
390 Tertulis الت رندد
391 Tertulis الذي
392 Tertulis ي نلز م
393 Tertulis لرم
394 Tertulis انربنعن
395 Tertulis اجل م عنةن
396 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
397 Tertulis نذونرنة
ونامل
398 Tertulis قندمنه
ونامل
399 Tertulis نطن
ر امل
400 Tertulis احدني
401 Tertulis دكتهو
402 Tertulis ن ب طالن
175
bihad\a\s\in\404
{dengan hadas} au ghairihi {atau lainnya}; wa an lā
ya’taqida w\u\jūba405
{dan kedua bahwa tiada meiktikadkan wajib}
qadlāˋihā {qadanya} ‘alaihi {atasnya}; wa an lā yakūna {dan ketiga
bahwa tiada ada ia} maˋmūman {makmum}; wa lā umiyy\an\(tan)406
{dan
keempat [tidak umiyyan]407
}; wa an lā yataqaddama {dan kelima bahwa
tiada terdahulu} ‘alaihi {atasnya} fī ˋl-Mau^qīfi^408
{pada perinya}; wa
an ya’lama {dan keenam bahwa mengetahui} inti\q\ālāti409
{segala
intiqāl} imāmihi {imamnya}; wa an yajtami’[ā]410
{dan ketujuh bahwa
berhimpun ia} fī masjid\in\411
{pada masjid} au fī salās\i\[māˋa]ti412
{atau pada yang tiga ratus} zirā’in {lebih kurang} taqrīban {sedikit}; wa
an ya\n\wiya413
{dan kedulapan bahwa meniatkan ia akan} ˋl-
403 Tertulis امثا
404 Tertulis بندث
405 Tertulis ونج وبن
406 Tertulis ا ميت ا
407 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
408 Tertulis وفق
ن فامل
409 Tertulis ت انتفنالن
410 Tertulis ينتنمعن
411 Tertulis منسجد
412 Tertulis ثنة ثنالن
413 Tertulis ويني نت
176
Qu\d\wata414
{mengikut} awi ˋl-Jamā’ata {atau meniatkan berjemaah};
wa an yatawā^faqa^415
{dan kesembilan bahwa mufakat} nazhmu
shalātihimā {pada aturan sembahyang keduanya}; // wa an lā
yu\kh\ālifahu416
{dan kesepulu bahwa tiada menyalahi ia akan} fī
sunnatin {pada sunah} fā hisyati ˋl-M\u\khālafati417
{yang keji
menyalahinya}; wa an ^yutā^bi’ahu418
{dan kesebelas bahwa mengikut
akan dia}.
Shuwar\u\419
ˋl-Qu\d\wati420
{Bermula rupa mengikut itu}
tis\’un\421
tashihhu {sembilan sah ia} fī kham\sin\(tin)422
{pada lima
suwaru(t)423
}: qadwatu rajulin {pertama ikut laki-laki} bi rajulin {pada
laki-laki}; wa qudwatu ˋl-Maraˋatin {dan kedua ikut [p]erempuan424
}
bir\a\julin425
{pada dengan laki-laki}; wa qu\d\watu426
khunsā {dan ketiga
28
414 Tertulis الق د ونةن
415 Tertulis ي نت نوناقنفن
416 Tertulis ي نالفنه لن
417 Tertulis النفنة نخن
امل
418 Tertulis ت ينابعنه
419 Tertulis ص ونرن
420 Tertulis الق د ونة
421 Tertulis تسعن
422 Tertulis سنة خن
423 Tertulis صورة
424 Tertulis رامفوانٯ
425 Tertulis بر ج ل
177
ikut khunsā} bir\a\julin427
{dengan laki-laki}; wa qudwat\u\428
imraˋat\in\429
{dan keempat ikut [p]erempuan430
} bi khunsā {dengan
khunsā}; wa qudwatu mraˋatin {dan kelima ikut [p]erempuan431
} bi
(a)\m\raˋatin432
{dengan [p]erempuan433
}.
Wa tabthulu {Dan batal ikut} fī arba’in qudwatu {pada em[p]at434
perkara ikut}: rajulin {laki-laki} bi mraˋatin {dengan perempuan};
waqudwatu rajulin {dan ikut laki-laki} bi khunsā {dengan khunsā}; wa
q\u\dw\a\\t\u435
khunsā {dan ikut khunsā} bi mraˋati {dengan
perempuan}; waqudwat\u\436
khunsā {dan ikut khunsā} bi khunsā
{dengan khunsā}.
Syurūthu jam’i ˋt-Taqdīmi {Bermula syarat jamak taqdim}
arba’at\un\437
{empat perkara}: ˋl-Badā[ˋa]tu438
bi ˋl-Ūlā {dimulai
426 Tertulis ونق د ونة
427 Tertulis بر ج ل
428 Tertulis ونق دونة
429 Tertulis امرنانة
430 Tertulis رامفوانٯ
431 Tertulis رامفوانٯ
432 Tertulis
بانمنرنءنة
433 Tertuis رامفوانٯ
434 Tertulis ڡۃام
435 Tertulis ونقندو ه
436 Tertulis ونق دونةن
437 Tertulis انرب نعنة
438 Tertulis اة البندن
178
dengan yang pertama}; wa niy[y]atu439
ˋl-Jam’i {dan niat jamak} fīhā
{pada yang pertama}; wa ˋl-M\u\wālāti440
{dan berturut-turut}
bainahumā {antara keduanya}; wa dawāmu// ˋl-‘Uzri {dan berkekalan
berkelalan uzur} ilā ˋl-Mihrāmi {hingga haram dengan} bi s-Saniyyati
{dengan yang kedu[a]441
}.
Syurūthu jam’i ˋt-aˋkhīri {Bermula syarat jamak taˋkhir}: isnāni
niyyatu ˋt-Taˋ\kh[ī]\r\i\442
{dua niat taˋkhir} wa qadba\qi\[ya]443
{dan
serta kekal} min waqti lwlˋl-Ūlā {daripada waktu yang pertama} mā
ya\sa\’uhā444
{akan barang yang meluaskan ia}; wadawāmu ˋl-‘uzri {akan
dia dan berkekalnya uzur} ilā tamāmi ˋs-saniyati {hingga sempurna
sembahyang yang kedua}.
Syurūthu ˋl-Qashri {Bermula syarat sembahyang qasar} sab’atun
{tujuh perkara}: an yakūna {pertama bahwa} safaruhu {ada
perjalanannya} murhalataini {dua marhalah}; wa an yakūna {dan kedua
bahwa ada ia} mubāẖan {perjalanan harus}; wa ˋl-‘Ilm\u\445
{dan
keti\g\a446
mengetahu[i]447
} bijawāzihi {dengan harusnya}; wa niyyatu ˋl-
29
439 Tertulis وننينة
440 Tertulis ت نونالن
ونامل
441 Tertulis كدو
442 Tertulis ير تءخ
443 Tertulis ونقندب نقنى
444 Tertulis ا مناينسع هن
445 Tertulis ونالعلم
446 Tertulis كتيک
179
Qashri {dan keempat niat qasar} ‘inda ˋl-Ihrāmi {pada tatkala takbiratul
ihram}; wa an takūna {dan kelima bahwa ia} ˋsh-Shalātu {sembahyang
ini} ruba’iy[y]atan448
{empat rakaat}; wadawāmu ˋs-Safari {dan keenam
kekal per\j\alanan449
itu} ilā tamāmihā {hingga sempurnanya}; wa an
lāyaqtadiy\a\450
{dan ketuju bahwa tiada mengikut ia} bimuqīmin
{dengan yang mukim} fī juzˋin {pada suatu suku} min shalātihi {daripada
sembahyang}.
Syurūthu ˋl-Jumu’ati {Bermula segala syarat jumat itu} sittatun
{enam perkara}: an takūna {bahwa ia}// kulluhā {sekaliannya} fī waqti
ˋzh-Zhuhri {dalam waktu zuhur}; wa an tuqāma {dan bahwa
didir[i]kan451
ia} fī khiththat\i\452
baladin {dalam per^bata^san453
negeri};
wa an ^jamā’atan tushallā^454
{dan bahwa sembahyangkan hal
keadaannya berjemaah}; wa an takūnū {dan bahwa ada mereka itu}
arba’īna {empat pulu} \a\hrārān455
{merdeka laki-laki balig} zukūran
30
447
Tertulis هتوڠم
448 Tertulis ر بناعينة
449 Tertulis فرحالنن
450 Tertulis ي نقتندي لن
451 Tertulis كنٮددر
452 Tertulis
فخطنة
453 Tertulis فرتباسن
454 Tertulis جنناعنة ت صنلى
455 Tertulis احرنار ا
180
{laki-laki} bi ˋl-\gh\īna456
{dengan \balig\457
} m\u\st\au\thi[nī]na458
{mustauth[nī]na459
mereka itu}; wa an lā tasbiq\a\hā460
{dan bahwa tiada
mendahului akan dia} wa lā \t\uqārinahā461
{dan tiada menyatai akan
dia} jumu’atun {jumat} fī tilka ˋl-Baldati {pada yang demikian itu
negeri}; wa an tataqaddamahā {dan bahwa didahului akan dia}
khuthbatāni {dua khotbah}.
Arkān\u\462
‘l-ẖuthbataini {Bermula r[u]k[u]n463
dua
\kh\utba[h]464
} khamsatun {lima perkara}: ˋl-Hamdu li ˋl-Lāhi {pertama
mengucap Al-Hamdu li ˋl-Lāhi} fīhimā {pada keduanya}; wa ˋsh-Shalātu
{kedua selawat} wa ˋs-Salāmu {dan salam} ‘alā ˋn-Nabiyyi shalā ˋl-Lāhu
‘alaihi wa sallama {atas nabi shalallahu alaihi wa sallam} fīhimā {pada
keduanya}; ˋl-Washiyyatu {ketiga wasiat} bi ˋt-Taqwā {dengan takwa}
f\ī\himā465
{pada keduanya}; wa qirāˋatu āyatin {keempat membaca satu
ayat} mina ˋl-Qur’āni {daripada Quran} fī \i\\h\d\a\h\u\mā466
{pada salah
456 Tertulis بالعين
457 Tertulis عي
458 Tertulis توط ي مس
459 Tertulis مستوطي
460 Tertulis ا تنسبق هن لن
461 Tertulis ي قنرن نهنا ونلن
462 Tertulis انركنانن
463 Tertulis ركن
464 Tertulis حطب
465 Tertulis فهنا
181
suatunya daripada keduanya}; wa ˋd-Du’āˋ\u\467
{dan doa} lilmuˋ//
minīna {ba\g\i468
sekalian mukmin} fī ˋl-Akhīrati {pada khotbah yang
akhir}.
Syurūthu ˋl-Khuthbataini {Bermula syarat dua khotbah}
‘asyarat\un\469
{sepulu perkara}: ˋth-Thaharatu {pertama suci} ‘an\i\470
ˋl-Hada saini {daripada dua hadas}, ˋl-Ashghari {kecil} wa ˋl-Akbari
{dan hadas besar}; wa ˋth-Th\a\harat\u\471
{dan kedua suci} ‘an\i\472
ˋn-
Najāsati {daripada najis} fī ˋs-Saubi {pada kain}, wa ˋl-Badani {dan pada
badan}, wa ˋl-makāni {dan pada tempat}; wa s\a\tru473
ˋl-‘Aurati {dan
ketiga menutup urat}; wa ˋl-Qiyāmu {dan keempat berdiri} ‘alā ˋl-Qādiri
{atas yang kuasa}; wa ˋl-Julūsu {dan kelima duduk} bainahumā {antara
keduanya} fauqa th\u\mā[ˋ]n\ī\nati474
{lebih daripada ˋth-
Thumā[ˋ]nīnah475
} ˋsh-Shalātu {sembahyang}; wa ˋl-Mawālā\t\u476
{dan
31
466 Tertulis فانحندهنا
467 Tertulis ونالد عناء
468 Tertulis بک
469 Tertulis عنشنرنة
470 Tertulis عننن
471 Tertulis ونالط هنارنة
472 Tertulis عننن
473 Tertulis ر ونست
474 Tertulis اني نننةطن من
475 Tertulis الطمانينة
476 Tertulis ت ونالن
ونامل
182
keenam berturut-turut} bainahumā {antara keduanya} wa baina ˋsh-
Shalāt\i\477
{antara khotbah dan sembahyang}; wa an \t\akūna478
{dan
kedulapan bahwa adalah ia} bi ˋl-’Ara(ti)b\i\\y\[y]a\t\i479
{dengan bahasa
Arab}; wa an y\a\sm\a\’uhumā480
{dan kesembilan bahwa
memperdengarkan ia akan keduanya} arba’īna {sekalian mereka itu yang
empat pulu}; wa an takūna {dan kesepulu bahwa adalah ia} kull\u\hā481
{sekaliannya} fī waqti ˋzh-Zhuhri {di dalam waktu zuhur}.
Fashlun {Ini fasal} wa ˋl-Lazī yalzamu {yang dilazimkan}
lilmayyiti {bagi mayat} arba’\u\482
khishālin {empat perkara}: ghasluhu
{memandikan}; wa takfīnuhu {dan menga\f\aninya483
}; wa ˋsh-Shalātu
{dan sembahyang} ‘alaihi {atasnya};// wadafnuhu {dan ditanamkannya}.
Aqall\u\484
ˋl-Gh\u\sl\i\485
{sekurang-kurang memandikan}: an
ya’umma {bahwa ratakan} badanahu {badannya} bi ˋl-Maˋi {dengan
air}; wa akm\a\luhu486
{dan kesempurnaannya} an y\a\ghsila487
{bahwa
32
477 Tertulis ة الصالن
478 Tertulis وناننينك ونن
479 Tertulis بالعنرنتبنتنه
480 Tertulis ا ونانني سمع ه من
481 Tertulis ا ك لهن
482 Tertulis انربنعن
483 Tertulis انيثڠڡم
484 Tertulis انقنل
485 Tertulis الغنسلن
486 Tertulis ونانكم ل ه
183
menyucikan ia akan} sau ataihi {dua kemaluannya}; wa an y\u\\z\īla488
{dan bahwa menghilangkan} ˋl-Qa\za\ra489
{ia akan yang lt-lt} min anfihi
{daripada hidungnya}; wa an y\ū\dliˋahu490
{dan bahwa mewudukan ia
akan dia}; wa an y\a\dl\u\k[a]491
{dan bahwa meng\g\osokkan492
ia akan}
badanahu {badannya} bi ˋs-Si\dr\i493
{dengan daun bidara}, wa an
yash\u\bb\a\494
{dan bahwa dituangkan} ˋl-Māˋa {air} ‘alaihi {atasnya}
salāsan {tiga kali}.
Aqal[l]\u\495
ˋl-kafani {Sekurang-kurang kafan}: saubun {satu
ka(l)in496
} ya’\u\mmuhu497
{yang meliputi ia akan badannya}, wa
akmaluhu {dan sempurnanya} lirrajuli {bagi laki-laki} salāsun
lafā\ˋ\i\f\a498
{tiga lapis}, wa lilmarˋati {dan bagi perempuan} izārun
487 Tertulis انني غسلن
488 Tertulis وناننينريلن
489 Tertulis القنذرن
490 Tertulis ي نو ضئنه
491 Tertulis ونانني دلك
492 Tertulisكوڠم سوءكن
493 Tertulis بالسله
494 Tertulis ينصنب
495 Tertulis انقنلن
496 Tertulis كالي
497 Tertulis ي نعنم ه
498 Tertulis لنفناثنن
184
{kain pikng}, wa qamī\sh\un499
{dan baju}, wa \kh\imārun500
{dan tlkng}
wa lafāfatāni {dan dua lapis}.
Arkānu shalāti ˋl-Jināzati {Bermula r[u]k[u]n501
sembahyang
jenazah} sab’atun {tujuh perkara}: Al-Awwalu {pertama} ˋn-Niy[y]atu502
{niat}; ˋs-Sānī {kedua} \a\rba’u503
takbīrātin {empat takbir}; ˋs-Sālisu
{ketiga} ˋl-Qiyāmu {berdiri} ‘alā ˋl-Qādiri {atas yang kuasa}; ˋr-Rabi’u
{keempat} qirā’atu ˋl-Fātihati {membaca fatihah}; ˋl-khāmis\u\504
{yang
kelima}// ˋsh-Shal[a](w)tu505
{selawatkan} ‘alā ˋn-Nabiyyi shalla ˋl-
Llahu ‘alaihi wa sallama {atas nabi Muhammad sallallahu alaihi wa
sallam} ba’da ˋs-Sāniyati {kemudian daripada yang kedua}; ˋs-Sādisu
{keenam} ˋd-Du’āˋu {mendoakan} lilmayyiti {bagi si mayat} ba’da ˋs-
Sālisati {kemudian daripada takbir yang ketiga}; ˋs-sābi’u ˋs-salāmu
{yang ketujuh salam}.
Aqallu ˋd-Dafni {Sekurang-kurang lubang} hufratun taktumu
{yang menyembunyikan} r[ā]’\i\hatahu506
{baunya} watahrusuhu {dan
terpeliharakan ia akan dia} mina ˋs-Sibā’i {daripada bianatang buas-
33
499 Tertulis قنميض
500 Tertulis ونجنار
501 Tertulis ركن
502 Tertulis الن ينة
503 Tertulis اربنع
504 Tertulis اخلنامسن
505 Tertulis الصالوة
506 Tertulis تنه رنئنحن
185
buas}, wa akmaluhu {dan kesempurnaannya} qāmatun {seperti dirinya},
wa \b\asthahun507
{dan sepanjang kawan} wayūdla’u {dan dihantarkan}
khadduhu {pipinya} ‘ala ˋt-Turābi {atas tanah}, wa y\a\\j\ib(b)u508
{dan
wajib} naujīhuhu {mengadapkannya} ilā ˋl-Qiblati {kepada kiblat}.
Yunbasy(sy)u509
{Dibongkar kubur} ˋl-Mayyitu {mayat} li’arba’i
khishālin {karena empat perkara}: lilghusli {karena hendak dimandikan}
izā lam yataghayya\r\(ū)510
{apabila belu\m\511
berubah ia}; litaujīhihi
{dan hendaklah mengadapkannya} ila ˋl-Qiblati {pada kiblat}; wa
lilm\ā\li512
{dan karena harta } izā duf\i\na513
{apabila dita^nam^kan514
}
ma’ahu {sertanya}; wa lil murˋati {dan bagi [p]erempuan515
} izā dufina
{apabila dita^nam^kan516
} janīnuhū {di dalam perutnya} ma’ahā
{sertanya} wa amkanat {dan boleh} hayātuhu {hidupnya}.//
507 Tertulis طنة ونينس
508 Tertulis ب وني
509 Tertulis ي نبنش
510 Tertulis ي نت نغني ر و
511 Tertulis بلوت
512 Tertulis ال وللمخ
513 Tertulis د فننن
514 Tertulis كن ديتمن
515 Tertulis رامفوانٯ
516 Tertulis كن ديتمن
186
ˋl-Isti’āna\t\u517
{Bermula m^inta^518
tolong} arba\’u\519
mubāhatun {empat hari} wa khilāfu [ˋl-]aulā520
{dan khilaf oleh}, wa
makrūhatun {dan makruh}, wa wajibat\un\521
{dan wajib}, ˋl-
M\u\b\ā\hatu522
{yang mubah}, wa hiya {dan ya hiya itu} taqrību ˋl-
Mā’\i\523
{mehamparkan air} wa khilāfu ˋl-Aula {dan \kh\ilafu ˋl-Ula524
}
wa hiya {dan yaitu} ˋsh-Shabbu {memotong air} ‘alā nahwi ˋl-
Mut\a\wadldliˋ\i\525
{atas seperti yang mengambil wudu}. Wa ˋl-
Makrūhatu {Dan yang makruh} wa hiya {dan yaitu} liman {maka barang
siapa} y\a\ghs\i\lu526
{yang dibasahkan} a’dlāˋ\ahu\527
{segala
anggotanya}, wa ˋl-Wajibatu {dan wajib} wa hiya{dan ya hiya itu}
lilmarīdli {bagi yang salah} ‘inda ˋl-\I\j\z\i528
{pada tatkala lemah}.
34
517 Tertulis الستعناننة
518 Tertulis منية
519 Tertulis انرب نعنة
520 Tertulis اولخ
521 Tertulis ونوناجبنة
522 Tertulis نبانحنة
امل523
Tertulis ناء امل
524 Tertulis حالفالوىل
525 Tertulis ت ونضئن
امل526
Tertulis ي غسنل 527
Tertulis انعضنائ هن 528
Tertulis الفنجر
187
ˋl-Amw[ā][lu]lla\tī\529
{[B]ermula530
segala harta} talzamuhu
{yang lazim} fīhā {padanya} ˋz-Zakā\tu\531
{zakat} sittatu {enam
ba\g\i532
pertama}: anwā’in ˋn-Na’amu {yang artanya unta lembu
kambing}; wa \ˋn-N\a\q\dān\i\533
{dan kedua mas dan perak}; wa ˋl-
Mu’asyarātu {dan ketiga sekalian yang dikeluar ‘a\sy\[sy]arā[tu]534
daripada ladangnya}; wa amwālu {dan keempat harta dunia}; ˋt-Tijārati
{dan harta qarun}; wa ˋr-R\i\kā\z\u535
{dan kelima artinya emas perak
yang dapat zaman orang jahiliah}; wa ˋl-Ma’d\i\n536
{dan yang keenam
ma’\d\i(a)n537
artinya timbangan emas yang dapat dikali sendiri}.
Zakā\t\u538
ˋl-Fithri {bermula zakat fitrah}.
\Y\(ā)jib\u\539
shaumu ramadlān\a\540
{puasa Ramadan};
w(ā)[ya]jib\u\541
{wajib}
529
Tertulis يت االموال530
Tertulis رمولٮ
531 Tertulis الزكنات
532 Tertulis بک
533 Tertulis انن الت قندن
534 Tertulis عسرا
535 Tertulis ار الركن
536 Tertulis عدنن
ن ونامل
537 Tertulis معذان
538 Tertulis الزكنات
539 Tertulis وناجب
540 Tertulis رنمنضنان
188
bita\b\\y\ītu542
{dengan permalamkan}// ˋn-Niy[y]atu543
{niat} fī ˋl-Fardli
{pada puasa fardu}, wa ˋl-imsāk\u\544
{dan menahani} ‘an kulli
mu\q\thirin545
{daripada tiap-tiapnya yang membukakan}.
Alhajj\u\546
{Bermula haji} wa ˋl-‘Umrat\u\547
{dan umrah}.
Humā {Bermula keduanya} fardlān\i\548
{far\d\u549
keduanya}
qāla ˋl-Llahu ta’alā {firman Allah taala}, wa atimmū {dan sempurna
olehmu} ˋl-Hajja {akan haji} wa ˋl-‘Umrata {dan umrah} li ˋl-Lahi
{karena Allah taala}.
Tammati ˋl-Kitābu {[telah tamat kitab ini]}550
bihamdi ˋl-Llahi
{[dengan puji bagi Allah]}551
wa husni wa taufīqihi {[dan atas kebaikan
pertolongan-Nya]}552
amīna {[semoga Allah mengabulkan]}553
yā rabba
ˋl-‘Ālamīna {[hai Tuhan seru sekalian alam]}554
.
35
541 Tertulis وناجب
542 Tertulis ت نلبيت
543 Tertulis الن ينة
544 Tertulis ونالمسناك
545 Tertulis م فنطر
546 Tertulis انحلنج
547 Tertulis ونالع مرنةن
548 Tertulis ف نرضنانن
549 Tertulis فرصو
550 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
551 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
552 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
553 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
554 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)
189
3. Daftar Kata Sukar
a. Kata Arkhais
- mendatang : didatangi; dicampuri
- mengena : mengenai
- menyahaja : berbuat dengan sengaja; menyengaja
- kolah : kolam berbentuk segi empat yang terbuat
dari batu dan semen
- netap : menetap, tinggal pada tempat yang tetap
- kerana : karena
- kedulapan : kedelapan
- meniat : berniat, meniatkan diri
- jawang : hewan
- membasuh-basuhan : membasuh dengan berkali-kali
- mehilangkan : menghilangkan
- mengadap : menghadap
- merdeheka : merdeka
- metasydidkan : mentasydidkan
- seupama : seumpama; seperti
- rembang : titik di langit yang betul-betul di atas
kepala; kedudukan bulan atau matahari
yang setinggi-tingginya; lewat pukul tiga
petang
- terkemudian : mendahului
- meiktikadkan : mengiktikadkan
- menyatai : menyatakan
- urat : aurat
- artanya : hartanya
- permalamkan : berniat puasa Ramadan pada malam hari
- membawaˋ : membawa
- sepulu : sepuluh
- pulu : puluh
- tuju : tujuh
- mera : merah
- puti : putih
- membasu : membasuh
- bersentu : bersentuh
- menyentu : menyentuh
- kutika : ketika
190
b. Kosa kata bahasa Arab yang belum diserap
- shafhah : dubur
- hasyafah : alat kemaluan laki-laki
- tamyiz : dapat membedakan antara baik dan buruk
- muwālāh : berwudu secara berkesinambugan
- lahni : bacaan yang tidak tepat
- bathni : bagian dalam (telapak tangan); perut telapak
tangan
- qashdi/qashdu : menyengaja melafalkan
- muhshan : muslim, merdeka, dan terpelihara kehormatannya
- harbiyyu : musuh
- musta’mal : air yang telah digunakan, air ini suci, tetapi tidak
dapat digunakan untuk bersuci.
- riddah : murtad; keluar dari Islam
- wahumu : menduga adanya keberadaan air jika tayamumnya
karena ketiadaan air
- mughallazhah : najis berat
- mukhaffafah : najis ringan
- mutawassithah : najis pertengahan
- ‘aini : yang tampak
- ‘ainain : najis yang zat, bau, rasa, dan warnanya tampak
- hukumi : najis yang diyakini adanya tetapi zat, bau, rasa,
dan warnanya tampak
- amah : budak perempuan
- thumāˋnīnah : berhenti sejenak lalu bergerak setelah takbir intiqal
- ummiyyi : tidak dapat membaca dan menulis
- muthlaq : salat sunah yang dikerjakan tanpa sebab, tanpa
ditetapkan waktu dan jumlah rakaatnya.
- jalalah : mulia
- sakinatan : mati; huruf mati
- taqdim : mendahulukan; jenis salat jamak yang
pelaksanaannya pada satu waktu bagian awal
- ta’khir : mengakhirkan; jenis salat jamak yang
pelaksanaannya pada satu waktu bagian akhir
- thaˋ : nama huruf keenam belas abjad Arab
- lam jalalah : lam yang masuk pada lafaz Allah
- syafaq : mega
- ‘arar : taawuz
- sahwi : sujud yang dilakukan karena terlupa dan dilakukan
dua kali sesudah selesai membaca tasyahud akhir
- ab’adl : perkara yang disunahkan dalam salat, apabila
191
meninggalkannya maka harus mengganti dengan
sujud sahwi
- rukun qauli : perkataan atau bacaan yang harus dipenuhi pada
saat sembahyang
- rukun fi’li :perbuatan atau gerakan yang harus dilakukan dalam
sembahyang
- i’adah : mengulangi salat karena beranggapan salat yang
telah dilakukan itu tidak sah
- umiyyan : orang yang tidak bisa membagus-baguskan bacaan
fatihah sehingga merubah makna
- intiqāl : gerakan-gerakan salat
- suwaru : gambaran; rupa
- marhalah : ukuran jarak tertentu, yakni sekitar 80,64
kilometer sampai 82 kilometer
- mustauthinīna : menjadi warga tetap daerah tertentu
- khunsā : tidak laki-laki tidak pula perempuan (kodrat atau
sejak lahir)
- ‘asyaratu : tumbuh-tumbuhan
- ma’dan : hasil pertambangan
c. Istilah Arab
- shalla ˋl-Lahu ‘alaihi wa sallama : semoga selawat dan salam tetap
padanya
- ta’ālā : Maha Tinggi