26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting tempat Penelitian
Penelitian ini rencananya akan kami laksanakan di kelas V SD Negeri 3
Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan pada Semester 2 tahun
2011/2012 . Alasan pemilihan tempat penelitian tersebut adalah karena sesuai
dengan perijinan dari pihak sekolah yang akan digunakan sebagai tempat
penelitian.
3.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada semester dua,
yaitu dimulai pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012.
Alasan dilaksanakannya penelitian ini mulai bulan Januari sampai dengan
bulan Maret, karena hari-hari tersebut merupakan hari efektif dalam kegiatan
belajar mengajar pada semester 2 tahun 2011/2012.
Penggunaan waktu penelitian selama 3 (tiga) bulan tersebut uraiannya
adalah sebagai berikut : (a) Bulan Januari 2012, digunakan untuk menyusun
rencana penelitian dan mengajukan proposal penelitian . (b) Bulan Februari
2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan hasil
analisis data. (c) Bulan Maret 2010, digunakan untuk penyusunan laporan hasil
penelitian Sesuai dengan program kegiatan di atas, langkah selanjutnya kami
menyusun alokasi waktu penelitian tersebut dalam bentuk tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No Uraian Kegiatan Bulan ke
1 2 3
1 Menyusun Proposal Penelitian
2 Mengumpulkan data,analisis data, pembahasan hasil analisis data.
3 Penyusunan Laporan hasil penelitian
27
3.3. Subjek Penelitian
Setiap penelitian membutuhkan daerah yang akan dijadikan tempat.
Pemilihan tempat penelitian tersebut tergantung pada objek suatu masalah yang
akan diselidiki. Sutrisno Hadi (1998), menguraikan bahwa populasi adalah
keseluruhan penduduk yang seharusnya untuk diselidiki disebut populasi atau
universum. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2002), menjelaskan bahwa populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian. Moh Ali (1985), Populasi adalah seluruh
individu yang akan dijadikan objek penelitian.
Berdasarkan dari pengertian itu dapat disimpulkan sementara bahwa
yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian sebagai
sumber data dan mempunyai ciri-ciri yang sama. Dalam penelitian ini populasi
atau subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh siswa kelas V
SD Negeri 3 Nglinduk pada semester 2 tahun 2011/2012 , dengan jumlah 24
siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
3.4. Sumber Data
Data yang kami peroleh dalam penelitian ini berasal dari dua sumber,
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Sumber data Primer
Sumber data primer berasal dari siswa yaitu berupa :
a. Nilai hasil belajar kondisi awal.
b. Nilai hasil belajar setelah pelaksanaan Siklus I
c. Nilai hasil belajar setelah pelaksanaan Siklus II.
2. Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder berasal dari catatan-catatan temuan selama
berlangsungnya perbaikan pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus
II.
3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah sesuai
dengan jenis penelitian, yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jhon Elliot
dalam Hadi Wibawa (1992), PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan
maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Sedangkan
28
Suharsimi Arikunto dalam materi Pelatihan PTK (2007) menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan PTK adalah penelitian mencermati suatu objek
menggunakan aturan metodologi tertentu guna meningkatkan mutu suatu hal
yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
Sesuai dengan uraian di atas, maka teknik dan alat pengumpulan data
yang kami gunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai
berikut :
1. Teknik Pengumpulan data
a. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah,
2003:122). Menurut Arikunto, observasi atau mengamati adalah menatap
kejadian, gerak atau proses (Arikunto, 2002:205). Penulis menggunakan
media realita ini guna untuk memperoleh data tentang keadaan SDN 3
Nglinduk juga untuk mengetahui perilaku siswa hubungannnya dengan
Hasil belajar siswa terhadap materi selama proses kegiatan belajar
mengajar. Catatan lapangan juga digunakan untuk memperoleh data secara
obyektif, yang tidak terekam dalam lembar observasi mengenai hal-hal
yang terjadi selama pemberian tindakan. Catatan ini meliputi seluruh
aktifitas siswa ketika tindakan berlangsung, misalnya perilaku spesifik
yang dapat menjadi petunjuk baik bagi dugaan adanya suatu permasalahan
yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pelaksanaan
langkah berikutnya.
29
b. Tes
Merupakan alat penilaian yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
memiliki jawsaban benar dan salah, atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan,pengetahuan intelegensi, dan kemampuan
memecahkan masalah soal IPA.
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, bakat, minat yang
dimiliki individu atau kelompok”. (Suharsini Arikunto,2006: 150)
Tehnik yang digunakan berupa tes tes tertulis setelah pelaksanaan siklus
I dan siklus II. Hasil tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa dan keberhasilan tindakan. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan
data nilai formatif siswa pada mata pelajaran IPA semester II tentang
pembiasan cahaya kelas V SD Negeri 3 Nglinduk.
2. Alat Pengumpulan Data
Sesuai dengan teknik pengumpulan data, maka alat pengumpulan data
dalam penelitian ini berbentuk lembar observasi dan materi soal tes formatif
untuk siklus I dan untuk siklus II.
30
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Observasi
Pemanfaatan Media Realita Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Cahaya dan Sifat sifat Cahaya Kelas V Semester 2 SD N 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun ajaran 2011/2012
Aspek Indikator Skor Item
Jumlah
Melakukan persiapan Persiapan perlengkapan pembelajaran atau alat peraga/Media realita yang digunakan selama pembelajaran
1, 2, 3,4
4
Melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai
dengan metode
pembelajaran yaitu
dengan pemenfaatan
media Realita
a. Menyampaikan apersepsi b. Menyampaikan kompetensi c. Menjelaskan teknik pembelajaran
menggunakan media Realita d. Menghangatkan suasana dan memotivasi
peserta didik e. Menyampaikan materi sesuai dengan
indikator f. Menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran g. Membentuk kelompok untuk melakukan
demonstrasi dan praktikum/percobaan dengan media realita
h. Menggunakan dan mendemonstrasikan Media Realita selama pembelajaran dengan benar
i. Membimbing dan mendampingi siswa selama melakukan percobaan
j. Menyiapkan pengamatan
k. Diskusi dan evaluasi
l. Mengambil pengalaman dan kesimpulan
1, 2, 3,4 1, 2,3,4 1, 2, 3,4 1, 2, 3,4
1, 2, 3, 4 1,2,3, 4
1, 2,3,4
1, 2, 3,4
1, 2, 3,4
1, 2,3,4
1,2,3,4 1.2.3,4
4 4 4 4
4 4
4
4 4
4 4 4
Melakukan kegiatan penutup
a. Memberikan kesimpulan b. Memberikan evaluasi c. Melakukan pemantapan d. Melakukan tindak lanjut
1,2,3,4 1,2,3,4 1, 2,3,4 1,2,3,4
4 4 4 4
Jumlah 64
31
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus I kelas V SD N 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011
No.
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Item Soal
1. Menetapkan alat-alat cahaya melalui kegiatan membuat karya/model.
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
Menyebutkan sumber-sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
6.
Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari
1, 3, 4, 8, 11, 12, 15, 20, 21.
Menyebutkan contoh benda yang dapat ditembus oleh cahaya dan contoh benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya.
2, 5, 7.
Menjelaskan peristiwa pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.
22.
Menyebutkan jenis - jenis cermin dan manfaat dari masing-masing jenis cermin pada peristiwa pemantulan cahaya.
9, 10.
Menjelaskan peristiwa
pembiasan cahaya dan akibat
dari pembiasan cahaya dalam
kehidupan sehari-hari.
13, 14, 16, 17, 18, 24, 25.
Menunjukkan bahwa cahaya
putih terdiri dari bagian warna
dengan menggunakan cahaya
warna.
19, 23.
32
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus II kelas V SD N 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011
No.
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Item Soal
1. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
.
.
Mendeskrisikan pengertian
pesawat sederhana
1,10
Menyebutkan macam-macam
pesawat sederhana, misalnya
pengungkit, bidang miring,
katrol, serta roda
5,15, 16,22
Menggolongkan contoh
berbagai alat sebagai
pengungkit, bidang miring,
katrol, serta roda
2,6,8, 11,12,13,17,21,23
Mendeskripsikan berbagai
macam pembagian pesawat
sederhana seperti pengungkit,
bidang miring, katrol, serta roda
3,4,7, 14,24,25
Mendemonstrasikan contoh dan
cara menggunakan pesawat
sederhana
9,18, 19,20
33
Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan
dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk
pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah
pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-
pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh karena itu, untuk
memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam
penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut, langkah pertama
adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua menuliskan kunci
jawabannya, langkah ketiga menuliskan pengecohnya.
Soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang telah disediakan
pilihan jawabannya. Peserta didik yang mengerjakan soal hanya memilih
satu jawaban yang benar dari pilihan jawaban yang disediakan. Soalnya
mencakup: (1) dasar pertanyaan/stimulus (bila ada), (2) pokok soal (stem),
(3) pilihan jawaban yang terdiri atas: kunci jawaban dan pengecoh.
Kaidah penulisan soal pilihan ganda adalah seperti berikut ini:
1) Materi
a. Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan
perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan
indikator dalam kisi-kisi.
b. Pengecoh harus berfungsi.
c. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Artinya, satu
soal hanya mempunyai satu kunci jawaban.
2) Konstruksi
a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya,
kemampuan/ materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak
menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang
dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu
persoalan/gagasan
b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan
34
atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau
pernyataan itu dihilangkan saja.
c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata,
atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban
yang benar.
d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif
ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau
lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah
terjadinya kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan
yang dimaksud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif
ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian
tentang negatif ganda itu sendiri.
e. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama
seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara,
dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.
f. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini
diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih
jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih
panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban.
g. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan
jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”.
Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi
pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan
merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak
homogen.
h. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya
pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka
paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan
35
sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu
harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara unit dimaksudkan
untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban.
i. Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat
pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai
suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh
peserta didik. Apabila soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik,
tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik,
atau tabel itu tidak berfungsi.
j. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang
bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.
k. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik
yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat
menjawab benar soal berikutnya.
3) Bahasa/budaya
a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di
antaranya meliputi: a) pemakaian kalimat: (1) unsur subyek, (2) unsur
predikat, (3) anak kalimat; b) pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2)
penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan: (1) penulisan huruf, (2)
penggunaan tanda baca.
b. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya
mudah dimengerti warga belajar/peserta didik.
c. Pilihan jawaban jangan yang mengulang kata/frase yang bukan
merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok
soal.
Berdasarkan uraian kaidah penulisan soal pilihan ganda diatas,
maka peneliti akan mengunakannya sebagai acuan dalam penyusunan
untuk lembar uji validasi pakar/ahli. Aspek-aspek yang akan peneliti
36
gunakan ke dalam lembar uji validasi pakar/ahli terdapat dalam tabel
berikut :
Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Uji Validasi Pakar/Ahli
No. Aspek Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
1. Materi a. Soal sesuai dengan indikator. b. Pengecoh jawaban berfungsi. c. Setiap soal mempunyai satu jawaban yang benar.
2. Konstruksi a. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. b. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas. c. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. d. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. e. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
3. Bahasa/budaya a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. b. Bahasa yang digunakan pada setiap soal komunikatif c. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu
kesatuan pengertian.
3.6. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (X) ádalah pemanfaatan media realita . Variabel
terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA.
3.7. Indikator Kinerja
Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, maka di pergunakan indikator sebagai berikut:
Indikator Hasil kognitif
Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketecapaian KKM pada hasil
belajar siswa. Peneliti memberikan patokan 90% dari jumlah keseluruhan
siswa hasil belajarnya meningkat dengan KKM mencapai nilai ≥60
37
berdasarkan hasil evaluasi tertulis siswa dan 90% dari jumlah keseluruhan
siswa mencapai kentuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai ≥60
sesuai dengan KKM.
3.8. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian
yang diukur dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur
keberhasilannya, sedangkan deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian
diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang
menggunakan ukuran kualitas, tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil
perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya.deskriptif dengan
menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran.
Kemudian hasil belajar dengan menganalisis nilai rata – rata hasil
evaluasi, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan
rendah. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar IPA dengan
menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
Kemudian dikatergorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
Dalam implementasi pemanfaatan media realita pada mata pelajaran
IPA dengan menganalisis tingkat keberhasilan, kemudian dikategorikan
dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil meningkatkan
hasil belajar siswa.
3.9. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan kami lakukan dengan menggunakan prosedur melalui
metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tahapan atau 2 siklus, yang
terdiri dari siklus I dan siklus II.
menurut Mulyadi, HP, dalam Bimbingan Penelitian Tindakan
Kelas (2007), merupakan urutan cara kinerja guru yang dilakukan secara
38
sistematis guna meningkatkan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
Proses tahapan penelitian tindakan kelas secara sistematis dalam
hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Temuan masalah pembelajaran dikaji untuk menentukan tindakan
perbaikan pembelajaran.
2. Guru merencanakan perbaikan pembelajaran atau bimbingan melalui
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam beberapa siklus.
3. Guru melakukan perencanaan pelaksanaan siklus I.
4. Guru melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran atau bimbingan
siklus I.
5. Disini dilakukan observasi atau pengamatan tentang jalannya kegiatan
belajar mengajar secara menyeluruh dari kediatan awal, inti dan akhir
yang dilaksanakan pada pertemuan I, II dan III yang dibantu oleh
pengamat untuk melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran.
6. Hasil siklus I dikaji dan direfleksikan.
7. Bila hasil siklus I telah dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan
sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan kelas
dihentikan.
8. Bila hasil siklus I belum dapat meningkatkan hasil belajar atau
bimbingan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka penelitian
Tindakan kelas dilanjutkan siklus II dengan perbaikan dari kekurangan
yang ada di siklus I .
9. Guru melakukan perencanaan pelaksanaan siklus II.
10. Hasil siklus II dikaji dan direfleksikan.
11. Bila hasil siklus II telah dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan
sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan kelas
dihentikan.
12. Bila hasil siklus II belum dapat meningkatkan hasil belajar atau
bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan
kelas dilanjutkan pada siklus III.
39
13. Guru melakukan perencanaan pelaksanaan siklus III.
14. Hasil siklus III dikaji dan direfleksikan.
15. Bila hasil siklus III telah dapat meningkatkan hasil belajar atau
bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan
kelas dihentikan.
16. Bila hasil siklus III belum dapat meningkatkan hasil belajar atau
bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan
kelas dilanjutkan pada siklus IV. Dan seterusnya sampai berhasil.
Sedangkan langkah-langkah yang digunakan untuk setiap siklus meliputi,
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, yaitu sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan meliputi persiapan alat dan media pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah berupa apersepsi,
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
2. Tindakan
Tindakan yang dimaksud adalah tindakan perbaikan pembelajaran yang
kami laksanakan pada siklus I.
Pelaksanaan tindakan :
Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai berikut:
Pertemuan 1.
A. Kegiatan Awal :
a. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “dapatkah kalian melihat
benda-benda di sekitar kalian dalam keadaan gelap?”
b. Guru menyampaikan kepada siswa tentang materi yang akan
dipelajari yaitu tentang “Cahaya dan Sifat-sifatnya .“
B. Kegiatan Inti :
a. Guru menjelaskan tentang manfaat cahaya bagi kehidupan kita.
b. Siswa diajak oleh guru untuk melihat dan mengamati sumber cahaya
dari alam sekitar yaitu cahaya matahari.
40
c. Guru meminta siswa untuk menyebutkan sumber cahaya yang lain
selain dari matahari.
d. Siswa mengamati langsung sumber cahaya dari lampu senter yang
ditunjukkan oleh guru.
e. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya
f. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya, yang pertama yaitu
cahaya dapat merambat lurus.
g. Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok
h. Siswa mengamati bukti cahaya merambat lurus dengan melihat cahaya
lilin pada 3 karton yang dilubangi yang didemonstrasikan guru.
i. Guru menjelaskan sifat-sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat
dipantulkan.
j. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru.
k. Guru menunjukkan contoh benda yang dapat memantulkan cahaya
yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
l. Guru menunjukkan contoh dari cermin cermin datar (Kaca), cermin
Cembung (kaca Spion), Cermin cekung
m. Siswa menyimak penjelasan guru tentang sifat bayangan yang
dibentuk oleh cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
n. Siswa diminta untuk menyebutkan manfaat dari cermin datar, cermin
cembung dan cermin cekung.
C. Kegiatan Akhir :
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Pesan/motivasi untuk siswa.
c. Penutup.
Pertemuan 2.
A. Kegiatan Awal :
a. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah
berenang? Bagaimana bentuk kakimu saat berada dalam air?”
b. Guru menyampaikan kepada siswa tetntang materi yang akan
dipelajari yaitu tentang “Cahaya dan Sifat-sifatnya .“
41
B. Kegiatan Inti :
a. Guru mengulas pembelajaran yang kemarin yaitu tentang cahaya dan
sifat-sifatnya.
b. Guru menjelaskan sifat-sifat cahaya yang ketiga yaitu cahaya dapat
dibiaskan.
c. Siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan guru tentang peristiwa
pembiasan cahaya yaitu dengan pensil yang dimasukkan dalam gelas
bening yang berisi air terlihat patah.
d. Siswa Secara berkelompok melakukan percobaan atau membuktikan
sendiri bahwa cahaya dapat dibiaskan dengan pensil yang dimasukkan
kedalam gelas bening yang berisi air dan terlihat patah.
e. Secara berkelompok siswa mencatat apa yang terjadi
f. Perwakilan dari kelompok melaporkan hasil yang didapat dari
percobaan yang dilakukan
C. Kegiatan Akhir :
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Pesan/motivasi untuk siswa.
c. Penutup.
Pertemuan ke 3
A. Kegiatan Awal :
a. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah melihat
pelangi?
b. Guru menyampaikan kepada siswa tetntang materi yang akan
dipelajari yaitu tentang “Cahaya dan Sifat-sifatnya .“
B. Kegiatan inti
a. Guru mengulas pembelajaran kemarin yaitu tentang cahaya dan
sifatnya-sifatnya
b. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang apa yang belum diketahui
C. Kegiatan Akhir :
42
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Guru membagikan soal-soal evaluasi.
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi.
d. Guru menganalisa hasil evaluasi.
e. Pesan/motivasi untuk siswa.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh kolaborator, yang dalam hal ini dalakukan oleh
guru kelas V SD Negeri 3 Nglinduk kecamatan Gabus, kabupaten
Grobogan selaku pengamat selama pelaksanaan siklus I yang meliputi :
a. Pengamatan selama berlangsungnya proses pembelajaran
b. Temuan-temuan dan catatan selama berlangsungnya proses perbaikan
pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi merupakan pembahasan hasil pelaksanaan siklus I dengan
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif
kwalitatif.
a. Analisis deskriptif kuantitatif untuk menganalisis perbandingan hasil
belajar kondisi awal dengan hasil belajar siklus I.
b. Analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil belajar yang telah
dicapai pada siklus I berdasar hasil pengamatan dan refleksi.
Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan PTK
setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi.
Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran
dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila
melalui Pemanfaatan Media Realita ,hasil belajar siswa masih rendah atau
masih kurang pada pembelajaran matematika Cahaya dan sifat-sifat cahaya
di Sekolah Dasar Negeri 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten
Grobogan , yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator
keberhasilannya. Maka, sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam
bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap
43
proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah
dirumuskan berhasil.
Siklus II
Praktek Pelaksanana pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan
Pesawat Sederhana Siklus II ini dilakukan melalui 3 pertemuan dengan rincian
sebagai berikut :
Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan siklus II
adalah sama dengan langkah pelaksanaan siklus I. Sedangkan dasar
pelaksanaan siklus II adalah hasil belajar siklus I. Langkah-langkah tersebuit
meliputi :
1. Perencanaan
Perencanaan yang dimaksud adalah berupa persiapan alat dan media
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah
berupa apersepsi, kegiatan inti dan penutup.
2. Tindakan
Tindakan yang dimaksud adalah tindakan perbaikan pembelajaran yang
kami laksanakan pada siklus II berdasar hasil pelaksanaan siklus I. Praktek
Pelaksanana pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan Pesawat
Sederhana Siklus II sama dengan pelaksanaan siklus I ini dilakukan melalui 3
pertemuan
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh kolaborator, yang dalam hal ini dalakukan oleh
guru kelas V SD Negeri 3 Nglinduk kecamatan Gabus, kabupaten
Grobogan selaku pengamat selama pelaksanaan siklus II yang meliputi.
4. Refleksi
Refleksi merupakan pembahasan hasil pelaksanaan siklus II dengan
menggunakan analisis deskriptif komparatif dan analisis deskriptif
kwalitatif.
a. Analisis deskriptif komparatif untuk menganalisis hasil pembelajaran
siklus II dengan cara membandingkan antara hasil belajar pada kondisi
awal dengan hasil belajar siklus I dan hasil belajar siklus II.
44
b. Analisis deskriptif kwalitatif untuk menganalisis hasil belajar yang telah
dicapai pada siklus II yang didasarkan pada hasil pengamatan dan
refleksi.
Langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ini adalah mengkaji
kembali hasil siklus I dan hasil siklus II dan bila ada temuan-temuan baru maka
akan dijadikan bahan pertimbangan guna penyusunan laporan hasil penelitian.