22
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Kementerian Pemuda dan Olahraga
(KEMENPORA) RI
Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan
dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia.
Pada susunan kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1995. Kabinet
yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh
Menteri Ki Hajar Dewantara.Kegiatan olahraga dan jasmani berada di bawah Menteri
Pengajaran. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti
dengan kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana
Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.
Pada tahun 1999-2004 yakni pada masa Kabinet Persatuan Nasional dan
Kabinet Gotong Royong, Kementerian Pemuda dan Olahraga dilebur pada
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sehingga urusan pemuda dan olahraga
hanya dikelola oleh struktur eselon I yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Luar
Sekolah, Pemuda, dan Olahraga. Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
berkuasa, Kementerian Pemuda dan Olahraga Kembali dibentuk pada tahun 2004.
Kementerian Pemuda dan Olahraga dipimpin oleh seorang Menteri Pemuda dan
Olahraga (Menpora) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Imam Nahrawi.
23
Imam Nahrawi lahir di Bangkalan, Jawa Timur, 8 Juli 1973. Ia menjabat
sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang dilantik pada 27 Oktober 2014, pada
Kabinet Kerja. Pada Partai Kebangkitan Bangsa sebelumnya menjabat sebagai
Sekretaris Jendral DPP Partai.
Kemenpora terletak di Jalan Gerbang Pemuda No. 3, Senayan, Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari Graha Pemuda, Wisma Kemenpora,
dan lain-lain. Graha Pemuda merupakan kantor Menteri Pemuda dan Olahraga
(Menpora).
Pada awalnya Kemenpora bernama Kementerian Negara Urusan Pemuda dan
pada tahun 1948 berubah menjadi Kementerian Pembangunan/Pemuda. Pada masa
jabatan Maladi Kemenpora berganti nama lagi dengan nama Kementerian Olahraga.
Sedangkan pada masa jabatan dr. Abdul Gafur Kemenpora berganti nama hingga dua
kali yaitu Kementerian Muda Urusan Pemuda dan Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga.Kemudian pada masa jabatan Andi Mallarangeng berganti menjadi
Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora.
Visi dan Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI
Visi
“Mewujudkan Kepemudaan dan Keolahragaan Yang Berdaya Saing”
Misi
“Meningkatkan Daya Saing Kepemudaan dan Keolahragaan”
25
1. Asisten Deputi
a. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang standardisasi dan
infrastruktur olahraga;
b. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
standardisasi dan infrastruktur olahraga;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang
standardisasi dan infrastruktur olahraga;
d. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
standardisasi dan infrastruktur olahraga.
2. Bidang Standardisasi, Akreditasi, dan Sertifikasi Keolahragaan
a. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
standardisasi, akreditasi, dan sertifikasi keolahragaan;
b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang standardisasi,
akreditasi, dan sertifikasi keolahragaan; dan
c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
standardisasi, akreditasi, dan sertifikasi keolahragaan.
3. Bidang Sarana dan Prasarana Olahraga Pendidikan
a. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana
dan prasarana olahraga pendidikan;
b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang sarana dan
prasarana olahraga pendidikan; dan
c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
sarana dan prasarana olahraga pendidikan.
26
4. Bidang Sarana dan Prasarana Olahraga Rekreasi
a. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana
dan prasarana olahraga rekreasi;
b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang sarana dan
prasarana olahraga rekreasi; dan
c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
sarana dan prasarana olahraga rekreasi.
5. Bidang Sarana dan Prasarana Olahraga Prestasi
a. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana
dan prasarana olahraga prestasi;
b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang sarana dan
prasarana olahraga prestasi; dan
c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
sarana dan prasarana olahraga prestasi.
6. Sub Bidang Standardisasi
a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;
b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
standardisasi.
7. Sub Bidang Akreditasi dan Sertifikasi
a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;
b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan akreditasi
dan sertifikasi.
27
8. Sub Bidang Sarana Olahraga Pendidikan
a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;
b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan sarana
olahraga pendidikan.
9. Sub Bidang Prasarana Olahraga Pendidikan
a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;
b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan prasarana
olahraga pendidikan.
10. Sub Bidang Sarana Olahraga Rekreasi
a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;
b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan sarana
olahraga rekreasi.
11. Sub Bidang Prasarana Olahraga Rekreasi
a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;
b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
prasarana olahraga rekreasi.
12. Sub Bidang Sarana Olahraga Prestasi
a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;
b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan sarana.
13. Sub Bidang Prasarana Olahraga Prestasi
a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;
b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
prasarana olahraga prestasi.
28
3.1.3. Kegiatan Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI
Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah unsur pelaksana Pemerintah yang
dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden. Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas
membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pemuda
dan olahraga. Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga
menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pemuda dan olahraga.
2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemuda dan olahraga.
3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Pengawasan atas pelaksaan tugas di bidang pemuda dan olahraga.
5. Penyampaian laporan hasil evaluasi, sasaran, dan pertimbangan di bidang tugas
fungsinya kepada Presiden.
Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai beberapa kegiatan unggulan
dalam meningkatkan pembangunan kepemudaan yaitu, Pemuda Anti Narkoba,
Pemuda Relawan, Kota Layak Pemuda, Pemuda Tani, Pemuda Maritim, Pemuda
Pelopor, Pemuda Kreatif, Sarjana Penggerkan Desa, Pemimpin Muda dan Wirausaha
Muda. Kementerian Pemuda dan Olahraga juga memberikan bantuan sarana dan
prasarana keolahragaan seperti lapangan bola, lapangan voli, lapangan basket,
lapangan bulu tangkis, panjat tebing, kolam renang, GOR mini, stadion, dan lain-lain.
29
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Prosedur Penanganan Perjalanan Dinas Asisten Deputi Standardisasi dan
Infrastruktur Olahraga KEMENPORA RI
Prosedur penanganan perjalanan dinas merupakan tahapan-tahapan yang harus
dilalui dalam melaksanakan perjalanan dinas. Dibawah ini merupakan prosedur
penangaan perjalanan dinas Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga
KEMENPORA RI.
No Uraian Prosedur Asdep, Kabid, Kasubid Staf TU
1 Koordinasi dengan daerah
tentang kunjungan Asdep,
Kabid, Kasubid
2 Mempersiapkan dokumen yang
akan dibawa oleh pimpinan
untuk perjalanan dinasnya
3 Menerima Surat Tugas untuk
perjalanan dinas
4 Menerima SPPD untuk
perjalanan dinas
5 Mengetahui maksud dan tujuan
dari perjalanan dinas
6 Mengetahui apa saja yang akan
dikerjakan pada saat perjalanan
dinas
7 Menyiapkan transportasi dan
akomodasi selama perjalanan
Start
Dokumen-
dokumen
Surat tugas
SPPD
Maksud dan
tujuan
kunjungan
Mengetahui apa
yang akan
dikerjakan
Transportasi
dan akomodasi
30
8 Diterima didaerah untuk
mengkoordinasikan maksud dan
tujuan kunjungan
9 Melakukan paparan atau
argumentasi tentang hal yang
diperlukan di daerah
10 Laporan hasil perjalanan dinas
untuk dilaporkan kepada atasan
langsung
Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga di
Kemetrian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI 2016
Gambar III.2 SOP Perjalanan Dinas Standardisasi dan
Infrastruktur Olahraga KEMENPORA RI
Keterangan:
1. Koordinasi dengan daerah tentang kunjungan Asdep, Kabid, Kasubid
Ketika akan mengunjungi suatu daerah pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) harus
mengkoordinasikan terlebih dahulu ke daerah tersebut tentang kunjungannya
seperti pada saat Asisten Deputi akan melakukan kunjungan ke Bogor pada
tanggal 9 – 11 Mei 2016 dalam rangka verifikasi lapangan.
2. Mempersiapkan dokumen yang akan dibawa oleh untuk perjalanan
Sebelum pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) melakukan perjalanan dinas ke
Bogor, Staf TU mempersiapkan dokumen-dokumen yang akan dibawa oleh
pimpinan seperti, SPPD, Surat Tugas dan Proposal.
3. Menerima Surat Tugas
Koordinasi maksud
dan tujuan
kunjungan
Melakukan
argumen
End
31
Pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) menerima surat tugas yang dibuat oleh Staf TU
untuk perjalanan dinas ke Bogor dalam rangka verifikasi lapangan. Surat tugas
harus segera dibuat agar dapat mencairkan uang negara atau APBN dan juga untuk
pemesanan tiket pesawat untuk perjalanan dinas tersebut.
4. Menerima SPPD untuk perjalanan dinas
SPPD disiapkan oleh Staf TU untuk dibawa oleh pimpinan (Asdep, Kabid,
Kasubid) ke Bogor. SPPD juga sebagai bukti bahwa Asisten Deputi telah benar-
benar datang ke Bogor. SPPD berisi tanggal keberangkatan, pada saat tiba di
daerah yang dituju, dan tandatangan.
5. Mengetahui Maksud dan Tujuan Perjalanan Dinas
Pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) harus mengetahui apa maksud dari perjalanan
dinas ke Bogor tersebut. Perjalanan dinas yang akan dilakukan ke Bogor
merupakan perjalanan dinas yang bertujuan untuk verifikasi lapangan dalam
rangka pemberian bantuan sarana dan prasarana olahraga.
6. Menyiapkan transportasi dan akomodasi selama perjalanan
Pada saat pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) akan melakukan perjalanan dinas,
maka Staf TU juga yang mengurus transportasi dari mulai tiket pesawat sampai
rental mobil ketika pimpinan telah sampai ke tempat tujuan. Staf TU bekerja sama
dengan biro perjalanan sehingga ketika pimpinan akan melaksanakan perjalanan
dinas, Staf TU bisa langsung memesan tiket dan tiket tersebut akan langsung
dikirimkan ke kantor oleh pihak biro perjalanan. Staf TU juga mereservasi hotel
yang sesuai dengan keinginan pimpinan melalui biro perjalanan. Begitu juga
ketika pimpinan akan melakukan perjalanan dinas ke Bogor, Staf TU lah yang
32
menyiapkan transportasi dan akomodasi. Pimpinan menggunakan mobil dinas
ketika akan melakukan perjalanan dinas ke Bogor karena jaraknya yang tidak
terlalu jauh.
7. Diterima di daerah untuk mengkoordinasikan maksud dan tujuan kunjungan
Pada saat pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) tiba di Bogor, pimpinan akan
mengkoordinasikan kepada pihak yang mengajukan permohonan bantuan dana di
Bogor tentang maksud dan tujuan dari kunjungan tersebut.
8. Melakukan paparan atau argumentasi tentang hal yang diperlukan di daerah
Pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) melakukan penjelasan pada pemohon bantuan
dana di Bogor tentang apa saja sarana atau prasarana yang dibutuhkan dan yang
tidak dibutuhkan oleh daerah yang dikunjungi tersebut.
9. Laporan hasil perjalanan dinas dilaporkan kepada atasan langsung
Setelah pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) kembali dari Bogor, pimpinan harus
membuat laporan tentang perjalanan dinas tersebut dan bagaiamana hasil
perjalanan tersebut. Pimpinan harus membuat 2 laporan pertanggungjawaban
antara lain:
a. Laporan Perjalanan Dinas
Setelah melakukan perjalanan dinas, Asisten Deputi membuat laporan
perjalanan dinas. Laporan tersebut merupakan laporan yang menjelaskan
apakah daerah yang dikujungi (Bogor) benar-benar seperti yang tertulis
diproposal. Dan jika proposal tersebut sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya maka pimpinan akan meng-acc proposal tersebut dan membuat
33
laporan agar dana yang dibutuhkan dapat segera diberikan kepada pihak
pemohon bantuan dana di Bogor.
b. Laporan Biaya Perjalanan
Laporan biaya perjalanan adalah laporan yang berisi tentang berapa banyak
biaya yang telah dikeluarkan dalam perjalanan dinas ke Bogor. Mulai dari
hotel, transportasi, uang makan, dan lain-lain.
3.2.2. Persiapan Perjalanan Dinas Asisten Deputi Standardisasi dan
Infrastruktur Olahraga KEMENPORA RI
Berdasarkan penelitian penulis selama melaksanakan riset di Kementerian
Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI mengenai penanganan perjalanan dinas
Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga, perjalanan dinas merupakan
hal yang wajib dan sangat penting untuk dilakukan oleh Asiten deputi guna untuk
verifikasi lapangan dalam rangka pemberian batuan sarana dan prasarana dibidang
keolahragaan, menghadiri undangan, dan lain-lain. Perjalanan dinas yang dilakukan
oleh Asisten Deputi hanya meliputi didalam negeri saja.Di bagian Asisten Deputi
Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga tidak ada sekretaris khusus yang membantu
pimpinan.Semua keperluan dan segala sesuatu yang dibutuhkan Asisten Deputi
dilakukan oleh Staf TU. Dalam perjalanan dinas Asisten Deputi,Staf TU juga yang
mengurus dan mengatur segala hal yang diperlukan dari mulai dokumen, transportasi,
dan lain-lain.
34
Ketika Asisten Deputi akan melakukan perjalanan dinas, maka Staf TU
membuat surat tugas. Ketika surat tugas diterbitkan, Staf TU mempersiapkan
keuangan yang dibutuhkan Asisten Deputi, memesankan tiket, mempersiapkan
transportasi dan juga akomodasi. Staf TU juga harus mempersiapkan SPPD yang
akan dibawa oleh Asisten Deputi. Jika perjalanan Asisten Deputi dalam rangka
verifikasi lapangan, maka Staf TU juga harus menyiapkan proposal yang diajukan
oleh daerah tersebut.
Perjalanan dinas yang sangat sering dilakukan oleh asisten deputi dilakukan
adalah perjalanan dinas ke daerah-daerah yang ada di Indonesia dengan tujuan untuk
verifikasi lapangan dalam rangka pemberian bantuan sarana dan prasarana
keolahragaan.Verifikasi lapangan merupakan tahap awal dalam pemberian bantuan
sarana dan prasana disuatu daerah tertentu.Ketika Asisten Deputi telah menyetujui
untuk memberikan bantuan, maka di mulailah proyek pengerjaan bangunan yang
dibutuhkan daerah tersebut. Setelah proyek pembangunan dilakukan, Asisten Deputi
akan melakukan perjalana dinas yang kedua kalinya dalam rangka pengecekan
bangunan sesuai atau tidak dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam satu
program atau proyek pembangunan, Asisten Deputi bisa melakukan perjalanan dinas
tiga sampai empat kali ke daerah tersebut.
Berikut ini adalah tabel agenda acara perjalanan dinas Asisten Deputi dari
bulan April - Mei 2016:
35
Tabel III.1
Agenda Acara Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga
No. Tanggal Kegiatan Tempat
1 4-5 April 2016 Observasi dalam kegiatan program
bantuan pembangunan dan rehabilitasi
lapangan olahraga desa
Bandung
2 4-6 April 2016 Observasi dalam kegiatan program
bantuan pembangunan dan rehabilitasi
lapangan olahraga desa
Maluku
3 11-12 April 2016 Menjadi narasumber dalam seminar Jogjakarta
4 14-15 April 2016 Skema Akreditasi, Sertifikasi dan
Penyusunan Lampiran Panduan Mutu
Jakarta
5 18-19 April Rapat koordinasi penguatan
penyusunan indikator kinerja utama
Kementerian Pemuda dan Olahraga
Bogor
6 20-22 April 2016 Narasumber kegiatan rapat koordinasi
program kepemudaan dan
keolahragaan se-Provinsi Jambi
Jambi
7 2-4 Mei 2016 Pengembangan SDM Aparatur melalui
Capacity Building/Outbond
Lembang
8 9-11 Mei 2016 Observasi dalam kegiatan program
bantuan pembangunan dan rehabilitasi
lapangan olahraga desa
Bogor
9 13 Mei 2016 Rapat Koordinasi Tim Verifikasi
Calon Penerima Bantuan Pemerintah
Berupa Prasarana Olahraga Prestasi
Gedung
Graha
Pemuda
10 17-19 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Jember
11 23-25 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Aceh
12 30-31 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Palembang
Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga, 2016
36
Selama bulan April, Asisten Deputi mempunyai 15 agenda acara. Tujuan dari
perjalanan tersebut meliputi rapat, undangan, mengisi seminar, dan verifikasi
lapangan. Sedangkan tempat tujuan dari perjalanan dinas tersebut meliputi Bogor,
Surabaya, Jombang, Jambi, Palembang, dan lain-lain. Diantara 15 acara tersebut ada
beberapa acara yang tidak bisa dihadiri oleh Asiten Deputi dan diwakilkan kepada
kepala bidang yang sedang tidak ada kesibukan lain.
Dibawah ini merupakan tabel jadwal pelaksanaan perjalanan dinas Asisten
Deputi dari bulan April – Mei 2016:
Tabel III.2
Jadwal Pelaksanaan Perjalanan Dinas Asisten Deputi Standardisasi dan
Infrastruktur olahraga
No Tanggal Kegiatan Tempat
1 4-6 April 2016 Observasi dalam kegiatan program
bantuan pembangunan dan rehabilitasi
lapangan olahraga desa
Maluku
2 11-12 April 2016 Menjadi narasumber dalam seminar Jogjakarta
3 14-15 April 2016 Skema Akreditasi, Sertifikasi dan
Penyusunan Lampiran Panduan Mutu
Jakarta
4 18-19 April 2016 Rapat koordinasi penguatan penyusunan
indikator kinerja utama Kementerian
Pemuda dan Olahraga
Bogor
5 20-22 April 2016 Narasumber kegiatan rapat koordinasi
program kepemudaan dan keolahragaan
se-Provinsi Jambi
Jambi
6 2-4 Mei 2016 Pengembangan SDM Aparatur melalui
CapacityBuilding/Outbond
Lembang
7 9-11 Mei 2016 Observasi dalam kegiatan program
bantuan pembangunan dan rehabilitasi
lapangan olahraga desa
Bogor
37
8 13 Mei 2016 Rapat Koordinasi Tim Verifikasi Calon
Penerima Bantuan Pemerintah Berupa
Prasarana Olahraga Prestasi
Gedung
Graha
Pemuda
9 17-19 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Jember
10 23-25 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Aceh
11 30-31 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Palembang
Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga, 2016
Jadwal pelaksanaan perjalanan dinas Asiten Deputi merupakan perjalanan
dinas yang terlaksana dan dihadiri oleh Asisten Deputi. Dalam tabel diatas, Asisten
Deputi menghadiri rapat, undangan, verifikasi lapangan, dan mengisi seminar.
Tempat tujuan dari
jadwal pelaksanaan perjalanan dinas tersebut meliputi Jogjakarta, Palembang,
Maluku, dan lain-lain. Jadwal pelaksanaan perjalanan dinas ini merupakan agenda
acara Asisten Deputi yang terlaksana dan dihadiri oleh Asisten Deputi sendiri.
3.2.3. Dokumen yang Diperlukan dalam Perjalanan Dinas
Dokumen-dokumen yang diperlukan Asisten Deputi pada saat perjalanan
dinas meliputi:
1. Surat Tugas
Surat tugas adalah hal pertama yang harus dibuat.Surat tugas sibuat oleh Staf TU
dan diberikan kepada Asisten Deputi. Setelah Asisten Deputi menerima surat
tugas, maka biaya yang dibutuhkan untuk perjalanan dinas bisa segera dicairkan.
Jika surat tugas belum dibuat maka dana yang dibutuhkan tidak dapat dicairkan.
38
Dibawah ini merupakan contoh surat tugas untuk perjalanan dinas Asisten Deputi
yang dibuat oleh Staf TU.
Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga di
Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI 2016
Gambar III.3
Contoh Surat Tugas Perjalanan Dinas
39
2. SPPD
SPPD merupakan surat perintah untuk melakukan perintah. Fungsi dari SPPD itu
sendiri adalah sebagai bukti bahwa Asisten Deputi telah benar-benar melakukan
perjalanan dinas. Ketika sampai ditempat tujuan, SPPD tersebut akan
ditandatangani. Begitu juga setelah Asisten Deputi kembali dari perjalanan dinas,
SDDP tersebut kembali ditandatangani. SPPD berisi waktu keberangkatan,
berangkat dari mana, tujuan, tanggal, dan tandatangan yang melakukan perjalanan
dinas. Dibawah ini merupakan contoh dari SPPD perjalanan dinas Asisten Deputi.
Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga di
Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI 2016
Gambar III.4
Contoh SPPD Perjalanan Dinas
40
3. Proposal
Pada saat Asiten deputi melakukan perjalanan dinas dalam rangka verifikasi
lapangan, maka Asisten deputi juga harus membawa proposal yang dikirimkan
oleh pihak yang dikunjungi. Hal itu diperlukan untuk memastikan apakah proposal
tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan. Dibawah ini merupakan
contoh proposal permohonan bantuan sarana dan prasarana olahraga.
Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga
Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI 2016
Gambar III.5
Contoh Proposal Permohonan Bantuan Sarana dan Prasarana Olahraga
41
3.2.4. Kendala yang Dihadapi dalam Perjalanan Dinas
Kendala yang dihadapi dalam prosedur penanganan perjalanan dinas Asisten
Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga di Kementerian Pemuda dan
Olahraga (KEMENPORA) RI yaitu:
1. Delay
Delaynya pesawat merupakan hal yang sering terjadi pada saat Asisten Deputi
akan melakukan perjalanan dinas ke daerah tertentu sehingga membuat Asisten
Deputi menunggu cukup lama dan tidak tepat waktu menemui pihak yang akan
dikunjungi. Seperti pada saat Asisten Deputi akan melakukan perjalanan dinas ke
Palembang pada tanggal 29 April. Pesawat yang akan digunakan Asisten Deputi
mengalami delay karena padatnya penerbangan.
2. Waktu
Waktu merupakan kendala yang sangat mempengaruhi dalam perjalanan dinas.
Karena terkadang waktu yang ditetapkan untuk perjalanan dinas terbentur dengan
acara lain yang juga sangat penting untuk dihadiri oleh Deputi seperti acara
keluarga, rapat dengan Deputi, rapat dengan DPR, rapat dengan Menteri, dan lain-
lain.Seperti pada tanggal 1-2 April, Asisten Deputi mempunyai agenda ke
Bandung dalam rangka verifikasi lapangan.Akan tetapi pada tanggal 2-3
April,Asisten Deputi juga mempunyai acara ke Maluku untuk tujuan verifikasi
lapangan juga.
42
3.2.5. Cara Mengatasi Kendala
Kendala yang dihadapi dalam prosedur penanganan perjalanan dinas Asisten Deputi
dapat menghambat pelaksanaan perjalanan dinas tersebut. Dalam menghadapi
kendala tersebut dapat dilakukan beberapa hal yang meliputi:
1. Delay
Pada saat pesawat tujuan Palembangdelay, Asisten Deputi akan menghubungi
pihak yang akan ditemui tentang keterlambatannya. Hal itu dilakukan agar pihak
yang akan ditemui tidak menunggu terlalu lama.
2. Waktu
Ketika Asisten Deputi mempunyai acara lain pada saat akan melakukan perjalanan
dinas ke Bandung, dan acara tersebut juga sangat penting dan wajib untuk
didatangi, maka Asisten Deputi akan mewakilkan perjalanan dinas tersebut kepada
Kepala Bidang yang sedang tidak mempunyai acara tertentu.