86
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Kondisi Obyektif SMK Nurul Islam Larangan
1. Latar Belakang Berdirinya SMK Nurul Islam Larangan
Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Islam Larangan berlokasi di
Desa Slatri sebelah utara Kecamatan Larangan + 6 KM dari arah
Larangan dan berjarak ke Kota Kabupaten Brebes + 20 KM. Sekolah
Menengah Kejuruan Nurul Islam Larangan berdiri pada tanggal 8 mei
tahun 2004, oleh beberapa pengurus yayasan Nurul Islam Kecamatan
Larangan yang menaungi beberapa lembaga pendidikan yang ada di desa
slatri kecamatan larangan di antaranya , Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam,
MTs Nurul Islam Slatri yang mempunyai siswa lebih dari 700 siswa dan
meluluskan setiap tahunnya kurang lebih sekitar 240 siswa /i pertahun,
dari bekal itulah Yayasan yang di pelopori oleh Drs Harkat karim
memandang perlu untuk memberdayakan seluruh lulusan Mts Nurul Islam
, tenaga pendikan, tenaga kependidikan, serta masyarakat dan pengurus
yayasan Nurul Islam untuk membuat satu wadah Lembaga pendidikan
untuk menampung lulusan dari Mts Nurul Islam khususnya dan umumnya
Lulusan dari berbagai pendidikan tingkat menengah yang ada di
Kecamatan larangan pada khususnya dan umumnya kabupaten brebes,
dengan maksud dan tujuan untuk menjadikan generasi muda yang
87
terampil, dan mempunyai skill keperibadian untuk menjawab tantangan
zaman di era globalisasi sekarang ini1
2. Visi dan misi Sekolah menengah Kejuruan Islam Larangan
a. Visi
“ Islami, Unggul dalam prestasi, Mandiri dan Bertanggung Jawab “
b. Misi
Mewujudkan lulusan yang terampil dalam teknologi.
Mewujudkan lulusan berakhlaqul karimah.
Mewujudkan lulusan yang siap mengisi dunia industri dan dunia usaha.
Mewujudkan lulusan yang memilki kemampuan untuk mandiri.
.
3. Gambaran Umum SMK Nurul Islam Larangan
a. Keadaan Tenaga Pendidikan,Tenaga Kependidikan, Peserta didik
SMK Nurul Islam Kecamatan Larangan
Pada saat ini SMK Nurul Islam Larangan terus mengalami
perkembangan dan peningkatan jumlah siswanya, semakin banyak orang
tua yang mempercayakan anaknya untuk dididik dan dibina di SMK Nurul
Islam Larangan, mereka tidak hanya berasal dari lingkungan sekitar
Kecamatan Larangan tetapi juga berasal dari Kecamatan Ketanggungan,
Kecamatan Wanasari, Kecamatan Bulakamba, Kecamatan
Banjarharjo,bahkan tidak sedikit mereka berasal dari luar Kabupaeten
1Profil Yayasan Nurul Islam Larangan diambil tanggal 9 Oktober 2015
88
seperti Tegal. Sampai saat ini jumlah peserta didik di SMK Nurul Islam
Larangan mencapai kurang lebih 2000 orang. Jumlah tersebut terdiri dari
beberapa lima program keahlian yang semuanya memiliki fasilitas –
fasilitas peralatan bengkel yang lengkap dan telah terakreditasi oleh BAS
(Badan Akreditasi Sekolah) serta mempunyai pasangan institusi dunia
kerja yang siap menampung siswa. Di antara program-program
keahliannya yaitu :
1. PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
Perkembangan ilmu Teknologi di bidang elektronika yang semakin
pesat membutuhkan tenaga terampil di bidangnya. Untuk itu program
keahlian TAV mendidik dan melatih siswa agar terampil dibidang
elektronika dan aplikasinya seperti Servis peralatan yang berbasis
elektronika, computer dengan program aplikasinya, rekayasa perangkat
lunak, multimedia, video shooting dan design grafis.
Prospek Karier
Lulusan dapat berkesempatan mengembangkan karir :
a. Tenaga operasional pada industri dalam dan luar negeri
b. Tenaga operasional computer ,pada industri, instansi atau bidang
lainya
c. Tenaga mekanik bengkel elektronika atau otomasi
d. Melanjutkan ke perguruan Tinggi Negeri / Swasta
89
2. PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
( OTOMOTIF )
Perkembangan dunia otomotif yang sangat besar membutuhkan
tenaga terampil dibidangnya. Untuk itu program keahlian Teknik
Kendaraan Ringan mendidik dan melatih siswa – siswanya agar terampil
dibidang otomotif dan aplikasinya seperti : Program EFI (Elektronic Fuel
Injection), Auto Card, Servis peralatan yang berbasis otomotif, computer
dengan program aplikasinya.
Prospek Karier
Lulusan dapat berkesempatan mengembangkan karir :
a. Tenaga operasional pada industri otomotif dalam dan luar
negeri
b. Tenaga mekanik bengkel elektronika atau otomasi
c. Wiraswastawan / membuka bengkel sendiri
d. Melanjutkan ke perguruan Tinggi Negeri / Swasta
3. PROGRAM KEAHLIAN MARKETING
Perkembangan dunia usaha bidang retail atau sering disebut
sebagai usaha waralaba saat ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat ini dibuktikan dengan banyaknya pusat – pusat perbelanjaan, dari
yang Grand Mall, Super Mall bahkan Supermarket yang tidak hanya
berada di jantung kota besar, akan tetapi sudah merambah ke desa – desa.
90
Prospek Karier
Lulusan dapat berkesempatan mengembangkan karir :
a. Tenaga operasional pada industri waralaba (Supermarket, Minimarket,
dll)
b. Tenaga tingkat madya pada industri waralaba
c.Wiraswastawan / membuka usaha sendiri di bidang retail
d.Melanjutkan ke perguruan Tinggi Negeri / Swasta
4. PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR ( TSM )
Perkembangan dunia otomotif yang sangat besar membutuhkan
tenaga terampil di bidangnya. Untuk itu program keahlian Teknik
Kendaraan Ringan mendidik dan melatih siswa – siswanya agar terampil
di bidang otomotif dan aplikasinya seperti : Program EFI (Elektronic Fuel
Injection), Auto Card, Servis peralatan yang berbasis otomotif, computer
dengan program aplikasinya.
Prospek Karier
Lulusan dapat berkesempatan mengembangkan karir :
a. Tenaga operasional pada industri Sepeda Motor dalam dan luar negeri
b.Tenaga mekanik bengkel Motor atau otomasi
c. Wiraswastawan / membuka bengkel sendiri Melanjutkan ke perguruan
Tinggi Negeri / Swasta
91
5. PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
Teknologi Industri yang semakin pesat perkembangannya
membutuhkan tenaga terampil di bidangnya. Untuk itu program keahlian
Teknik Elektronika Industri mendidik dan melatih siswa agar terampil dan
siap mengisi dunia kerja.
Prospek Karier
Lulusan dapat berkesempatan mengembangkan karir :
1. Tenaga operasional pada industri dalam dan luar negeri
2. Tenaga Teknik Elektronika Industri atau otomasi
3. Wiraswastawan / membuka bengkel sendiri
4. Melanjutkan ke perguruan Tinggi Negeri / Swasta
DAFTAR NAMA TENAGA PENDIDIKAN
SMK NURUL ISLAM LARANGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Tabel 4.1
N
O NO UNPTK NAMA
PEND
TERAHI
R
MAPEL UKG
1 5434755657200033
MUHAMMAD
JAELANI D4/S1
586 Teknik
Kendaraan Ringan
2 6152758661200003 ROHMANI D4/S1
156 Bahasa
Indonesia
3 4642759659300002
AENUN DIAH
LISTIARINI D4/S1
810 Bimbingan
dan Konseling
4 1548758659220002 TUTI ALFIYAH D4/S1
204 Sejarah
Indonesia
5 1560756659300002
ENDANG
KURNIASIH D4/S1
180 Matematika
(SMK)
6 3060759660300073 EMI SUCI D4/S1 615 Pemasaran
92
YULIYANTI
7 2750743644200042 MUHAJIR D4/S1
429 Teknik
Perbaikan Bodi
Otomotif
8 2052757659300023
ALFIN
SYAKIROH D4/S1 746 Bahasa Jawa
9 4344744647200063
SUSWARIYANT
O D4/S1
220 Pendidikan
Jasmani dan
Kesehatan
10 9760760661300012
LAELI
NURBAETI D4/S1
533 Teknik Audio
Video
11 4448761662300042
RETNO
WURSITENDAH D4/S1
156 Bahasa
Indonesia
12 0456759662110023
NURHADIANT
O D4/S1
533 Teknik Audio
Video
13 3059752654200013 EKO HANDOYO D4/S1
330 Teknologi
Informasi dan
Komunikasi/KKPI
14 3460756658200003
DJOKO
SUNARTO D4/S1
330 Teknologi
Informasi dan
Komunikasi/KKPI
15 5052760662200043
BAMBANG
HERI SUNJONO D4/S1
180 Matematika
(SMK)
16 2540761663110053 PURWANTO D4/S1 Bahasa Indonesia
17
1546759661210113
ASTO ARUM
RUSIATI
D4/S1
Pemasaran
18 2459762664300083
VARAH DINA
NOVELITA D4/S1
Matematika
(SMK)
19 7539760662300062 MASLIKHAH D4/S1
Kimia (Teknologi
& Rekayasa)
20 3548750653200002 SUPARJIYO D4/S1
Kimia (Teknologi
& Rekayasa)
21 5451753656300003 SRI HARTIWI D4/S1 Pemasaran
22 7455765666200003 RUSMONO D3
Teknik Kendaraan
Ringan
23 7135762664300063
NUR AFNI
ASTIYANA D4/S1 Bahasa Inggris
24 8053761662110033
PRATOMO
ADHI SUSILO D4/S1
Bimbingan
Konseling
25 9648761663200032
HELMI TEGUH
ARI WIBOWO D4/S1 Bahasa Inggris
26 6652763665120002
HERI
PRAYITNO D4/S1
Matematika
(SMK)
27 8053748651200003 MUHAMAD D4/S1 Sejarah
93
AMIN FAUJI,
S.Pd.
28 4753759660120002
MASHURI
AGUS SUTEJO D4/S1
Teknik Kendaraan
Ringan
29 1334752653220003 TRI UTAMI D4/S1 Seni Budaya Tari
30 5542761662220002 DARWATI D4/S1 Bahasa Inggris
31 1262737643200003 SAUDI D3 Bahasa Inggris
32 8343764666120003
WAWAN
HERMAWAN D4/S1 Penjaskes
33 1147754656120003 AGUS SALIM D4/S1 Kewirausahaan
34 20340755164001 SAMLAWI D4/S1
Pendidikan Agama
Islam
35 20340755175001 AGUS SUROSO D4/S1
Teknik Kendaraan
Ringan
36 20340755176002
ENDRA
POHANDRAYA
NI D4/S1 Pemasaran
37 20340755180002
WANTO
YUNIARTO D4/S1
Teknik Kendaraan
Ringan
38 20340755181002 M. JAMALUDIN D3
Teknik Kendaraan
Ringan
39 20340755182003
MUHAMMAD
FARIZAL
FAHMI D4/S1 Simulasi digital
40
20340755182004
ARIF ROHMANI
D4/S1
Teknik Kendaraan
Ringan
41 20340755183001 MOH. ILHAM D4/S1
Teknik Kendaraan
Ringan
42 20340755184002
WASKURI
WIBOWO D4/S1
Teknik Kendaraan
Ringan
43 20340755186001 DARYONO D4/S1
Matematika
(SMK)
44 20340755187001
ACHMAD
ARDIANTO D4/S1
Matematika
(SMK)
45 20340755187002
DIDIK DWI
PRANOTO D4/S1 Penjaskes
46 20340755188001
LAELY
FAJRIYAH D4/S1
Bimbingan
Konseling
47 20340755188002 MUTHOHAROH D4/S1
Fisika (Teknologi
& Rekayasa)
48 20340755188003 KAPRI D4/S1
Matematika
(SMK)
49 20340755188004
IYANG RIA
ARISTA D4/S1
Bimbingan
Konseling
94
50 20340755188005
HANI ICHDA
FITRIANNA D4/S1
Matematika
(SMK)
51 20340755188006
NANA
HERDIANA D4/S1
Pendidikan
Kewarganegaraan
52 20340755188007
NOVA
NURFAUZI D4/S1
Bimbingan
Konseling
53 20340755188008 DEDE ATIKAH D4/S1 Kewirausahaan
54 20340755189002
YUNI ANIZA
FATWARINI D4/S1 Bahasa Inggris
55 20340755189003 ADE CAHYONO D4/S1 Penjaskes
56 20340755189005 MAKMUR D4/S1
Bimbingan
Konseling
57 20340755190001
ARIFIN SOLEH
SUSANTO D4/S1 Bahasa Jawa
58 20340755190004 TUTIYASIH D4/S1 Bahasa Indonesia
59 20340755190005
INDAH
NURBAETI D4/S1
Pendidikan
Kewarganegaraan
60 20340755191001
NORMAN ARY
WIBOWO D4/S1
Bimbingan
Konseling
61 20340755191002
MONIKA
DWICAHYU
HIDAYATI D4/S1 Bahasa Indonesia
62
20340755193001
AMSIYATUL
ARZAQIYAH
D4/S1
Bimbingan
Konseling
63 6442742644200072 SUHARJO D4/S1
Fisika (Teknologi
& Rekayasa)
64 5537760660300002
IKA
WIHARYANI D4/S1
Kimia (Teknologi
& Rekayasa)
65 7160758659300003
TRI
PURNANINGRU
M AGUSTINI D4/S1 Kewirausahaan
66 1051745657200000 RASBUN, S.Ag
D4/S1
Pendidikan Agama
Islam
67 4161745647200000
M. FAQIH
ABROR, S.Pd.I D4/S1
Pendidikan Agama
Islam
68 20340755186006
NASIHATUL
UMAROH,
S.Pd.I D4/S1
Pendidikan Agama
Islam
69
MULYONO,
S.Pd D4/S1
Pendidikan Agama
Islam
70 2050740642200010 Drs. MUNARI D4/S1 Bahasa Indonesia
71 1647763664300130
RIZKY MULYA
SARI, S.Pd D4/S1
Fisika (Teknologi
& Rekayasa)
72 7147753655200000 IZZUL D4/S1 Matematika
95
KAPRAWI, S.Pd (SMK)
73 2441745647200010
M. SLAMET
HARYONO, SE D4/S1
Seni Budaya Seni
Rupa
74 4860764665210100
EKA AYU
MULYANI, S.Si D4/S1
Matematika
(SMK)
75
AHMAD
JAELANI, S.Pd D4/S1 Bahasa Inggris
76 9543758660300000 MASRINI, S.Pd.I
D4/S1
Pendidikan Agama
Islam
77 20340755183003
SYIHABUDIN,
S.HI D4/S1
Pendidikan Agama
Islam
78
RESI WIJAYA
HUSODO, A.Md D3
Teknik Kendaraan
Ringan
79
EKO
DARMANTO,
S.Pd D4/S1 Bahasa Indonesia
80
AYU RATNA
DEWI, S.Pd D4/S1
Pendidikan Agama
Islam
81
DEFI
NURDIYANTO,
S.Pd
D4/S1
Penjaskes
82
UMI SAIDATUN
NISA, S.Pd D4/S1 Sejarah
83
DINA FERLINA,
S.Pd D4/S1 Bahasa Jawa
84
MOHAMAD
AMIR, S.Pd.I D4/S1
Pendidikan Agama
Islam
85
AHMAD
FADILAH, ST D4/S1
Teknik Kendaraan
Ringan
86
SLAMET
ANDRI K. D4/S1
Teknik Kendaraan
Ringan
87
DYTA
OKTAVIATUL
UTAMI, S.Pd D4/S1
Bimbingan
Konseling
88
DIDI SAPRUDI,
A.Md D3
Teknik Kendaraan
Ringan
89
FEBRI DWI C.,
S.Pd D4/S1 Penjaskes
90
NURDIN DWI
RANTO, S.Kom D4/S1
Teknik Audio
Video
96
KEADAAN SISWA
SMK NURUL ISLAM LARANGAN
TAHUN 2015/2016
Tabel 4.2
KELAS
AWAL
JML
MUTASI
AKHIR JML MAS
UK
PIND
AH
KELUA
R
L P L P L P L P L P
I TKR 1 36 0 36 36 0 36
I TKR 2 36 0 36 36 0 36
I TKR 3 36 0 36 36 0 36
I TKR 4 33 3 36 33 3 36
I TKR 5 34 2 36 1 33 2 35
I TKR 6 37 0 37 1 36 0 36
I TKR 7 36 0 36 1 35 0 35
I TKR 8 36 0 36 36 0 36
I TKR 9 32 4 36 32 4 36
I TKR 10 36 3 39 36 3 39
I TKR 11 39 1 40 1 40 1 41
I TKR 12 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 391 13 404 389 13 402
I TAV 1 11 24 35 11 24 35
I TAV 2 4 31 35 4 31 35
I TAV 3 7 26 33 7 26 33
JUMLAH 22 81 103 22 81 103
I MR 1 1 39 40 1 1 40 41
97
JUMLAH 1 39 40 1 40 41
X TEI 10 24 34 1 10 23 33
JUMLAH 10 24 34 10 24 34
X TSM 33 2 35 33 2 35
JUMLAH 33 2 35 33 2 35
JUMLAH 457 159 616 0 0 0 0 0 0 455 160 615
XI TKR 1 38 4 42 38 4 42
XI TKR 2 40 2 42 40 2 42
XI TKR 3 39 3 42 39 3 42
XI TKR 4 40 1 41 40 1 41
XI TKR 5 39 1 40 1 38 1 39
XI TKR 6 39 1 40 39 1 40
XI TKR 7 36 4 40 1 35 4 39
XI TKR 8 40 0 40 1 39 0 39
XI TKR 9 35 5 40 1 34 5 39
XI TKR 10 39 1 40 1 38 1 39
XI TKR 11 36 3 39 1 35 3 38
XI TKR 12 39 1 40 3 36 1 37
JUMLAH 460 26 486 0 9 0 451 26 477
XI TAV 1 7 33 40 1 7 32 39
XI TAV 2 5 33 38 5 33 38
XI TAV 3 5 33 38 1 4 33 37
XI TAV 4 6 32 38 1 6 31 37
JUMLAH 23 131 154 0 1 2 22 129 151
98
XI MR 1 0 37 37 0 37 37
XI MR 2 0 39 39 0 39 39
JUMLAH 0 76 76 0 76 76
JUMLAH 483 233 716 0 0 0 0 10 2 473 231 704
XII TMO 1 41 3 44 41 3 44
XII TMO 2 42 2 44 42 2 44
XII TMO 3 43 1 44 43 1 44
XII TMO 4 43 1 44 43 1 44
XII TMO 5 41 3 44 41 3 44
XII TMO 6 43 1 44 43 1 44
XII TMO 7 42 2 44 42 2 44
XII TMO 8 44 2 46 44 2 46
XII TMO 9 45 1 46 45 1 46
XII TMO10 46 0 46 46 0 46
JUMLAH 430 16 446 0 430 16 446
XII TAV 1 2 38 40 2 38 40
XII TAV 2 3 37 40 3 37 40
XII TAV 3 3 37 40 3 37 40
JUMLAH 8 112 120 8 112 120
XII MR 1 1 35 36 1 35 36
JUMLAH 1 35 36 1 35 36
JUMLAH 439 163 602 0 0 0 0 0 0 439 163 602
TOTAL 1379 555 1934 0 0 0 0 10 2 1367 554 1921
99
Daftar Tenaga Kependidikan
SMK NURUL ISLAM LARANGAN
Per 15 Januari 2015
Tabel 4.3
Nama Tempat
Lahir Tanggal Lahir
TMT Pertama
Menjadi Pegawai TMT.
Instasi
Skrg
Jabatan/ Tugas
TMT Pendi
dikan
1 2 3 4 5 6 7
WAWAN AGUS
SUTANTO Brebes
27 Juli 1983 19 Juli 2004 S1
19 Juli
2004
KA. TU/TENAGA
ADMINISTRASI
CASMUNI
Brebes
23 April 1971
01 Juli 2006
SD
01 Juli
2006
PENJAGA
SEKOLAH
SALIM Brebes 17 Mei 1983 19 Juli 2010 SD
19 Juli
2010
PENJAGA
SEKOLAH
RUSBANDI Brebes 24 Januari 1957
07 Januari
2012 SD
07 Januari
2012 SECURITY
YUSFRIDA
FITAWATI Brebes
05 Maret 1991 16 Juli 2012 SMK
16 Juli
2012
TENAGA
ADMINISTRASI
M.BAMBANG
MULYADI Brebes
05 Juli 1990 16 Juli 2012 SMK
16 Juli
2012 TOOLMAN TKR
IVO DWI
ERNANTO Brebes
12 Juni 1986
07 Januari
2013 SMK
07 Januari
2013
TENAGA
ADMINISTRASI
IYANG RIA
ARISTA, S.Pd Brebes
04 Januari 1988 16 Juli 2012 S1
16 Juli
2012
TENAGA
ADMINISTRASI
ADNAN
BASIRUDIN Brebes
13 Mei 1970 15 Juli 2013 SMA
15 Juli
2013 SECURITY
M. NUZULUL
HUDA, A.Md Brebes
29 Desember
1992
03 Pebruari
2014 D3
03
Pebruari
2014
OPERATOR
SEKOLAH
RETNO
MELINDA Brebes 09 Mei 1994 03 Juli 2014 SMK
03 Juli
2014
TENAGA
ADMINISTRASI
SITI MASITOH Brebes
01 September
1993 03 Juli 2014 SMK
03 Juli
2014
TENAGA
ADMINISTRASI
100
SITI ADHIYA
ANNISYARIFA
Grobog
an 19 April 1996 03 Juli 2014 SMK
03 Juli
2014
TENAGA
ADMINISTRASI
RIFQI AL FAQIH Brebes 23 Desember
1987 16 Juli 2012 SMK
16 Juli
2012
TENAGA
ADMINISTRASI
SUSILO ADI P. Brebes 3 Pebruari 1983 03 Juli 2014 D3
03 Juli
2014 TOOLMAN TKR
JENAL ABIDIN Brebes 21 Mei 1990 03 Juli 2014 SMK
03 Juli
2014 TOOLMAN TKR
ABDULLOH
SYIFFA, S.Kom Brebes
20 Oktober
1987
03 April
2014 S1
03 April
2014
TENAGA
ADMINISTRASI
YULIANAH Brebes 3 Agustus 1987
03 Juli 2014 SMK
03 Juli
2014 NURISMART
EDO SUWARNO Brebes 22 Sep 1979 03 Juli 2014 SD
03 Juli
2014 SECURITY
DIDI WAHYUDI Brebes 09 Juli 1988 03 Juli 2014 SMK
03 Juli
2014 TOOLMAN TAV
SUBANDI Brebes
13 Agustus
1973 03 Juli 2014 SD
03 Juli
2014 SECURITY
KANURI Brebes
30 Oktober
1987 06 Oktt2015 SMK
06
okto2015 PENGEMUDI
DAFTAR SARANA DAN PRASARANA
SMK NURUL ISLAM LARANGAN KAB BREBES
Tabel 4.4
NO NAMA RUANG JENIS SARPRAS STATUS SEKOLAH
1. Gudang Gudang Milik Rusak Ringan
2. WC Tengah 1
Kamar Mandi/WC
Guru Laki-laki Milik Baik
3. WC Barat
Kamar Mandi/WC
Siswa Laki-laki Milik Rusak Ringan
4. WC Tengah 2
Kamar Mandi/WC
Siswa Laki-laki Milik Baik
5. Koperasi 1 Koperasi/Toko Milik Rusak Ringan
6. Koperasi 2 Koperasi/Toko Milik Rusak Ringan
7.
Ruang Lab.
Komputer
Laboratorium
Komputer Milik Rusak Ringan
8. Ruang BP/BK Ruang BP/BK Milik Rusak Ringan
9. Ruang Genset Ruang Diesel Milik Rusak Ringan
101
10. Ruang guru Ruang Guru Milik Baik
11. MASJID Ruang Ibadah Milik Baik
12.
Ruang Kepala
Sekolah
Ruang Kepala
Sekolah Milik Baik
13.
Ruang Multimedia
1 Ruang Multimedia Milik Baik
14.
Ruang multimedia
2 Ruang Multimedia Milik Baik
15.
Ruang Multimedia
3 Ruang Multimedia Milik Baik
16.
Ruang
Perpustakaan
Ruang
Perpustakaan
Konvensional Milik Baik
17.
BENGKEL KERJA
BANGKU TAV
Ruang Praktik
Kerja Milik Rusak Ringan
18.
BENGKEL
PERAKITAN TAV
Ruang Praktik
Kerja Milik Rusak Ringan
19. Meeting Room
Ruang Serba
Guna/Aula Milik Baik
20. Kelas X TKR 10 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
21. Kelas X MR 1 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
22. Kelas X MR 2 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
23. Kelas X TAV 1 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
24. Kelas X TAV 2 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
25. Kelas X TAV 3 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
26. Kelas X TAV 4 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
27. Kelas X TKR 1 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
28. Kelas X TKR 11 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
29. Kelas X TKR 12 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
30. Kelas X TKR 2 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
31. Kelas X TKR 3 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
32. Kelas X TKR 4 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
33. Kelas X TKR 5 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
34. Kelas X TKR 6 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
35. Kelas X TKR 7 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
36. Kelas X TKR 8 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
37. Kelas X TKR 9 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Sedang
38. Kelas XI MR 1 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
39. Kelas XI TAV 1 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
40. Kelas XI TAV 2 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
41. Kelas XI TAV 3 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
42. Kelas XI TKR 1 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
43. Kelas XI TKR 10 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
44. Kelas XI TKR 2 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
45. Kelas XI TKR 3 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
102
46. Kelas XI TKR 4 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
47. Kelas XI TKR 5 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
48. Kelas XI TKR 6 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
49. Kelas XI TKR 7 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
50. Kelas XI TKR 8 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
51. Kelas XI TKR 9 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
52. Kelas XII MR 1 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
53. Kelas XII MR 2 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
54. Kelas XII TAV 1 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
55. Kelas XII TAV 2 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
56. Kelas XII TAV 3 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
57. Kelas XII TKR 1 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
58. Kelas XII TKR 2 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
59. Kelas XII TKR 3 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
60. Kelas XII TKR 4 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
61. Kelas XII TKR 5 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
62. Kelas XII TKR 6 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
63. Kelas XII TKR 7 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
64. Kelas XII TKR 8 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
65. Kelas XII TKR 9 Ruang Teori/Kelas Milik Rusak Ringan
66. Ruang TU Ruang TU Milik Rusak Ringan
67. Ruang TU Admin Ruang TU Milik Baik
68. Ruang UKS Ruang UKS Milik Baik
69. Unit Produksi MR Unit Produksi Milik Baik
70. Unit Produksi TAV Unit Produksi Milik Baik
71. Unit Produksi TKR Unit Produksi Sewa Rusak Ringan
B. Strategi Kepala Sekolah dalam Mengelola Sekolah Menengah Unggulan
Kepala madrasah sebagai seorang manajer bertugas melakukan suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan
pengevaluasian para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh
sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dikatakan suatu proses, karena semua manajer dengan ketangkasan dan
keterampilan yang dimilikinya mengusahakan dan mendayagunakan berbagai
kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.
103
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala
sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga
kependidikan melalui kerjasama yang kooparatif, memberikan kesempatan
kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong
keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang
menunjang program sekolah.
Ada beberapa strategi yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah dalam
melaksanakan tugasnya sebagai manajer, antara lain:2
1. Memberdayakan tenaga kependidikan melalui persaingan sehat yang
membuahkan kerjasama (competition). Maksudnya ialah dalam
peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah, kepala
sekolah harus mementingkan kerjasama dengan tenaga kependidikan dan
pihak lain yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan. Sebagai
manajer kepala sekolah harus mau dan mampu mendayagunakan seluruh
sumber daya sekolah dalam rangka mewujudkan visi, misi dan mencapai
tujuannya. Kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan
di sekolah, berpikir secara analitik dan konseptual dan harus senantiasa
berusaha untuk menjadi juru penengah dalam memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi oleh para tenaga kependidikan yang menjadi
bawahannya, serta berusaha untuk mengambil keputusan yang memuaskan
bagi semua stakeholders sekolah.
2Wahjosumidjo,KepemimpinanKepala Sekolah Tinjauan teoritikdan permasalahannya,
(jakarta:PT.Rajagrafindo Persada, 2010),h.120
104
2. Memberikan kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk
meningkatkan profesinya. Sebagai manajer kepala sekolah harus mampu
meningkatkan profesi tenaga kependidikan secara persuasif dan dari hati
ke hati. Dalam hal ini, kepala sekolah harus bersikap demokratis dan
memberikan kesempatan kepada seluruh tenaga kependidikan untuk
mengembangkan potensinya secara optimal. Misalnya, memberi
kesempatan kepada bawahan untuk meningkatkan profesinya melalui
berbagai penataran dan lokakarya sesuai dengan bidangnya masing-
masing.
3. Mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan. Kepala sekolah
harus berusaha untuk mendorong keterlibatan semua tenaga kependidikan
dalam setiap kegiatan di sekolah (partisipatif). Dalam hal ini kepala
sekolah bisa berpedoman dengan berbagai macam azas, yaitu :3
1) Azas tujuan, bahwa kebutuhan dasar tenaga kependidikan akan harga
dirinya mungkin dicapai dengan turut menyumbang pada suatu tujuan
yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan kesempatan bagi kepala
sekolah selaku pemimpin untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kependidikan tersebut. Kemampuan untuk menyampaikan dan
menanamkan tujuan merupakan seni yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya.
2) Asas keunggulan, bahwa setiap tenaga kependidikan membutuhkan
kenyamanan dan harus memperoleh kenyamanan serta harus
3E mulyasa menjadi kepala sekolah profesional dalam konteks menyukseskan MBS dan KBK (Bandung:PT
,Remaja Rosda Karya,2004),Cet-XIII,h1
105
memperoleh kepuasan dan penghargaan pribadi. Kepuasan
mengandung makna penerimaan keadaan seperti apa adanya, sehingga
ketidakpuasan merupakan sumber motivasi yang dapat menggerakkan
tenaga kependidikan untuk menutupi ketidakpuasan tersebut dan
mencapai kepuasan yang diinginkan. Oleh karena itu, kepala sekolah
harus berusaha untuk mengembangkan budaya kerja dan
ketidakpuasan kreatif.
3) Azas mufakat, dalam hal ini kepala sekolah harus mampu
menghimpun gagasan bersama dan membangkitkan tenaga
kependidikan untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif dalam
melaksanakan tugasnya.
4) Azas kesatuan, dalam hal ini kepala sekolah harus menyadari bahwa
tenaga kependidikan tidak ingin dipisahkan dari tanggung jawabnya.
Oleh karena itu, kepala sekolah harus berusaha untuk menjadikan
tenaga kependidikan sebagai pengurus upaya-upaya pengembangan
sekolah. Hal ini penting untuk menumbuhkan rasa kepemilikan pada
tenaga kependidikan terhadap sekolah tempatnya melaksanakan tugas.
5) Azas persatuan, kepala sekolah harus mendorong tenaga kependidikan
untuk meningkatkan profesionalismenya dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi
sekolah. Hal ini dapat dilakukan, misalnya, dengan sistem imbalan
terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh bawahan. Dalam konsep
kontemporer dikenal dengan istilah kompensasi berbasis kinerja.
106
6) Azas empirisme, kepala sekolah harus mampu bertindak berdasarkan
atas nilai dan angka yang menunjukkan prestasi para tenaga
kependidikan. Oleh karena itu, data dan informasi yang memuat semua
komponen sekolah memegang peranan yang sangat penting.
7) Azas keakraban, kepala sekolah harus berupaya menjaga keakraban
dengan para tenaga kependidikan, agar tugas-tugas dapat dilaksnakan
dengan lancar. Hal ini dimungkinkan karena keakraban mendorong
berkembangnya saling percaya dan kesediaan untuk berkorban di
antara para tenaga kependidikan.
8) Azas integritas, kepala sekolah harus memandang bahwa peran
kepemimpinannya merupakan suatu komponen kekuasaan untuk
menciptakan dan memobilisasi energi seluruh tenaga kependidikan
dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Integritas merupakan kejujuran dan upaya mencapai suatu langkah
tindakan yang telah ditetapkan secara bertanggung jawab dan
konsisten.
Sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam penilaian kinerja kepala
sekolah, kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan
tugas kepemimpinannya dengan baik, yang diwujudkan dalam kemampuan
menyusun program sekolah, organisasi personalia, memberdayakan tenaga
kependidikan dan mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal.
Kemampuan menyusun program sekolah harus diwujudkan dalam: (1)
pengembangan program jangka panjang, baik program akademis maupun non-
107
akademis, yang dituangkan dalam kurun waktu lebih dari lima tahun; (2)
pengembangan program jangka menengah, baik program akademis maupun
non-akademis, yang dituangkan dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun;
(3) pengembangan program jangka pendek, baik program akademis maupun
non-akademis yang dituangkan dalam kurun waktu satu tahun (program
tahunan), termasuk pengembangan rencana anggaran pendapatan belanja
sekolah (RAPBS) dan Anggaran Biaya Sekolah (ABS). Dalam pada itu,
kepala sekolah harus memiliki mekanisme yang jelas untuk memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan program secara periodik, sistemik dan sistematik.
Kemampuan menyusun organisasi personalia sekolah harus
diwujudkan dalam pengembangan susunan personalia sekolah dan personalia
pendukung, seperti pengelola laboraturium, perpustakaan dan pusat sumber
belajar (PSB); serta penyusunan kepanitiaan untuk kegiatan temporer, seperti
panitia penerimaan peserta didik baru (PSB), panitia ujian dan panitia
peringatan hari-hari besar keagamaan.
Bapak Harkat karim selaku kepala sekolah dalam melaksanakan
tugasnya sebagai seorang manajer/ pengelola senantiasa merencanakan
terlebih dahulu bersama dengan para tenaga pendidikan (guru-guru) yang
hendak menjalankan tugasnya pada pertengahan bulan Mei, sebab kegiatan
tahun ajaran baru untuk SMK dimulai pada akhir bulan juni. Beliau juga
memberikan kewenangan penuh kepada para guru untuk mengajar di kelas
untuk menyampaikan materinya, tanpa pandang usia dan latar belakang dari
mana asal guru tersebut selagi sesuai dengan kecakapan dan jurusannya. maka
108
siapa saja boleh mengajukan untuk meminta jam mengajar sekaligus mata
pelajaran yang akan diajarkannya.
Evaluasi yang dilaksanakan oleh kepala SMK yakni Bapak Harkat
karim minimal dilakukan empat kali dalam satu tahun (awal tahun ajaran
baru, menjelang ulangan tengah, semester I, dan menjelang kenaikan kelas
atau ujian akhir, namun jika ada kegiatan yang insidental maka
evaluasipun bisa menjadi lima atau bahkan lebih4.
Dalam memberdayakan tenaga kependidikan di sekolah harus
diwujudkan dalam pemberian arahan secara dinamis, pengkoordinasian tenaga
kependidikan dalam pelaksanaan tugas, pemberian hadiah bagi mereka yang
berprestasi dan pemberian hukuman (punishment) bagi yang kurang disiplin
dalam melaksanakan tugas. Disamping itu, kemampuan mendayagunakan
sumber daya sekolah, yang harus diwujudkan dalam pendayagunaan serta
perawatan sarana dan prasarana sekolah, pencatatan berbagai kinerja tenaga
kependidikan dan pengembagan program peningkatan profesioanlisme.2
Drs Harkat karim bertugas sebagai pengelola SMK Nurul Islam
Larangan brebes tentu saja mempunyai peran yang teramat penting karena
ia sebagai desainer, pengorganisasian, pelaksana, pengelola tenaga
kependidikan, pengawas, pengevaluasi program pendidikan dan
pengajaran di SMK yang dipimpinnya. Secara operasional kepala sekolah
memiliki standar kompetensi untuk menyusun perencanaan strategis hal
4
Wawancara dg Kepala sekolah SMK Nurul Islam Larangan Tgl 12 Okt 2015
109
ini dibuktikan dengan keilmuan dan wawasan beliau yang diperoleh saat
belajar di UNNES Semarang juga mampu mengelola para tenaga
pendidikan, tenaga kependidikan, mengelola kesiswaan, mengelola
fasilitas, mengelola sistem informasi manajemen, mengelola regulasi atau
peraturan pendidikan, mengelola mutu pendidikan, mengelola
kelembagaan, mengelola kekompakan kerja (teamwork), dalam
mengambil keputusan.
Selain kepala sekolah, guru juga mempunyai peran yang sangat
penting, yaitu sebagai ujung tombak pelaksana proses kegiatan belajar
mengajar. Di lapangan guru berperan sebagai transformator (orang yang
memindahkan) ilmu pengetahuan, teknologi, menanamkan keimanan,
ketaqwaan dan membiasakan peserta didik berakhlakul karimah serta mandiri.
Peran itu dilaksanakan sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diamanatkan dalam GBHN, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian
mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja,
dan produktif, sehat jasmani dan rohani. Tujuan yang hampir tidak berbeda
dikemukakan dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa : Pendidikan Nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu,
110
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Ternyata sebagai seorang pengelola, kepala sekolah Menengah
kejuruan Nurul Islam Larangan beliau mempunyai empat strategi dalam
mengelola sekolah Menengah kejuruan, yaitu membuat perencanaan,
mengorganisasi sumberdaya, melaksanakan kegiatan, dan melakukan
pengendalian dan evaluasi. Empat strategi pengelolaan kepala sekolah akan
dibahas secara detail berikut ini yang dilakukan oleh Bpk Harkat Karim.
Pertama, melakukan perencanaan. selaku kepala sekolah mampu
melakukan proses perencanaan, baik perencanaan jangka pendek, menengah,
maupun perencanaan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah
perencanaan yang dibuat untuk kepentingan jangka pendek, misalnya untuk
satu bulan hingga satu tahun ajaran beliau merencanakan kegiatan-kegiatan
tersebut menjelang PPDB yaitu pada pertengahan bulan mei bersama dengan
segala kompomen pendidikan yaitu dengan mengadakan kegiatan-kegiatan
yang dikuti seluruh peserta pendidikan baik tingkat dasar maupun tingkat
menengah, diantaranya seperti perlombaan olah raga dengan memperebutkan
berbagai macam penghargaan dengan menggandeng kementerian pendidikan
ditingkat kabupaten/kota. Selain itu mengadakan pameran –pameran hasil
kreasi siswa disetiap kejuruannya masing-masing Perencanaan jangka
menengah adalah perencanaan untuk pekerjaan yang memerlukan waktu 2-5
tahun beliau merencanakan program tersebut melibatkan yayasan serta komite
sekolah, seperti akan ada pembangunan lokal baru ataupun rehab gedung, atau
pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, sedangkan perencanaan
jangka panjang meliputi perencanaan sekitar 5-10 tahun. Beliau menganggap
proses perencanaan menjadi salah satu keterampilan yang penting mengingat
perencanaan yang baik merupan setengah dari kesuksesan suatu pekerjaan5.
5Wawancara dg Drs Harkat karim, tanggal 14 Oktbober 2015
111
Prinsip perencanaan yang baik, akan selalu mengacu pada: pertanyaan:
“Apa yang dilakukan (what), siapa yang melakukan (who), kapan dilakukan
(when). Di mana dilakukan (where), dan bagaimana sesuatu dilakukan (how)”,
Detail perencanaan inilah yang akan menjadi kunci kesuksesan pekerjaan.
Kedua, Bpk Harkat karim selaku kepala sekolah Menengah kejuruan
memiliki kemampuan melakukan pengorganisasian. Sekolah Menengah
kejuruan Nurul Islam Larangan juga mempunyai sumberdaya yang cukup
besar mulai sumberdaya manusia yang terdiri dari guru, karyawan, dan siswa,
sumberdaya keuangan, hingga fisik mulai dari gedung serta sarana dan
prasarana yang dimiliki.
Seorang Kepala Sekolah mampu menggunakan dan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Karena itulah, seni
mengelola sumberdaya menjadi keterampilan manajerial yang tidak bisa
ditinggalkan. Semua itu dibuktikan dg sarana dan prasarana yang memadai
seperti Nuris Smart, Bengkel yang lengkap dengan media praktek,
Laboratorium bahasa yang memadai, alat transfortasi siswa yang cukup dan
mewah dll.6
Ketiga, Drs Harkat karim selaku kepala sekolah SMK memiliki
kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan. Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah membangun prosedur
operasional lembaga pendidikan, memberi contoh bagaimana bekerja,
membangun motivasi dan kerjasama, serta selalu melakukan koordinasi
dengan berbagai elemen pendidikan dan berbagai macam perusahaan besar di
6Wawancara dg Drs Harkat karim, tanggal 14 Oktbober 2015
112
dalam dan di luar negeri, karena tidak ada gunanya perencanaan yang baik jika
dalam implementasinya tidak dilakukan secara sungguh-sungguh dan
professional sehingga terbukti Lulusan dari SMK nurul Isalam bisa bekerja di
berbagai perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Keempat, Bpk Harkat karim selaku kepala sekolah mampu melakukan
tugas-tugas pengawasan dan pengendalian. Pengawasan (supervisi) ini
meliputi supervisi pengelolaan/manajemen dan juga supervisi dalam bidang
pengajaran.
Selaku kepala Sekolah lebih mengedepankan melakukan pengawasan
dalam bidang pengembangan keterampilan dan kompetensi administrasi dan
kelembagaan misalkan data-data siswa sejak awal tahun ajaran baru sampai
pelaksanaan KBM dimulai di tentukan dg grafik bulanan maka atas perintah
kepala sekolah untuk pembenahan sebuah administrasi. Sementara supervisi
pengajaran adalah kepala sekolah melakukan pengawasan dan kendali
terhadap tugas-tugas serta kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang guru
dan tenaga kependidikan yang lain.7
Agar tercapai tujuan pendidikan seperti yang disebutkan di atas, tentu
diperlukan sistem kerjasama yang baik antara kepala Sekolah, guru, staf tata
usaha dan semua pihak yang berkepentingan (stake holder) dengan pendidikan
di sekolah. Drs Harkat karim dengan wewenang, kekuasaan dan fungsinya
dapat mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan sumber daya yang ada di
yang di pimpinnya.
7Wawancara dg Drs Harkat karim, tanggal 14 Oktbober 2015
113
Dalam hal kekuasaan (power), Reinhartz8 mengatakan bahwa semakin banyak
sumber kekuasaan yang tersedia bagi pimpinan (kepala sekolah), maka akan
semakin besar pula potensi kepemimpinannya menjadi efektif. Peran kepala
sekolah yang efektif tentu akan mempengaruhi kinerja guru, sehingga guru
menjadi bersemangat dalam menjalankan tugasnya dan mampu menunjukkan
prestasi kerja. Hal ini disebabkan guru merasa mendapat perhatian, rasa aman, dan
pengakuan atas prestasi kinerjanya, yang pada akhirnya membawa pekerjaannya
dapat dilakukan secara baik dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan juga
memuaskan (accountable and satisfied).
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Maslow dalam Sahertian9
memerinci kebutuhan manusia dalam berorganisasi sebagai berikut : manusia
butuh rasa aman, hidup layak, kondisi kerja yang menyenangkan, rasa
keikutsertaan yang wajar, rasa mampu, pengakuan dan penghargaan atas
sumbangan yang diberikan, rasa keterlibatan (keikutsertaan) dalam pembuatan
kebijakan, dan mempertahankan self respect. Selain itu tugas guru adalah
membantu murid dalam memperbaiki proses belajar mengajar di sekolah
dilihat sebagai suatu sistem. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan
lancar apabila guru berhasil mengelola kelas. Pengelolaan kelas akan berhasil
jika tugas itu mendapatkan kontribusi (sumbangan) dari berbagai faktor
8Reinhartz, Judy & Don M. Beach. Educational Leadership: Changing schools, changing roles.
(USA: 2004), h. 4 9Maslow dalam Sahertian. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. (Surabaya:1981),h. 248-249
114
manajemen pendidikan di madrasah, dan guru memperoleh
kebutuhannya sebagaimana layaknya.
Selaku kepala sekolah dalam memberikan motivasi terhadap kinerja
guru terutama menyangkut tugas pokoknya (guru) seperti : 1) mengenal
sebanyak mungkin masing-masing murid; 2) mempunyai ilmu pengetahuan
dan ketrampilan mengorganisasi kelas; 3) mempunyai kemampuan mengenal
problem kelas; 4) dapat menciptakan dan memelihara lingkungan belajar; 5)
dapat menangani problem pengelolaan kelas secara efektif, sebab teknik
mengajar dan mengelola kelas (waktu mengajar) sama-sama memegang
peranan penting dalam mensukseskan murid dalam belajar; 6) guru yang tidak
dapat mendidik atau mengajar adalah guru yang tidak dapat mengelola kelas10
.
Menurut Mantja, bahwa siswa dan guru merupakan komponen yang
menjadi titik perhatian manajemen pendidikan. Pada bagian lain diungkapkan
bahwa: ketersediaan sumber daya manusia betapapun lengkapnya tidaklah
dengan sendirinya berfungsi secara optimal kearah pencapaian tujuan
pendidikan. Karena itulah diperlukan keterpaduan dan penggerakan melalui
cara-cara yang efektif dan efisien karena kompleksnya tugas pendidikan dan
pengajaran yang diemban oleh guru di sekolah tidak akan mencapai hasil yang
optimal.11
4. Karakteristik Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan
Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian
10 Wawancara dengan Bpk Harkat Karim tanggal 14 oktober 2015
11 Willem mantja, Supervisi Pendidikan,(malang: 1999),h. 3
115
orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan
suatu pengaruh tertentu, suatu kekuatan atau wibawa, yang sedemikian rupa
sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dia
kehendaki12.
Islam memandang bahwa kepemimpinan harus dipegang oleh sosok
yang mampu dan dapat menempatkan diri sebagai pembawa obor kebenaran
dengan memberi contoh teladan yang baik, karena dia uswatun hasanah.
Kepemimpinan merupakan beban dan tanggung jawab, bukan
kemuliaan. Kepemimpinan membutuhkan keteladanan dan wujud, bukan kata
dan retorika, serta senantiasa bertutur sopan santun, sehingga muncul
pribahasa mengatakan “ Anda sopan Kami pun Segan " . Dari situ, maka dapat
dikatakan bahwa seorang pemimpin itu dilihat dari perilakunya sehari-hari.
Bagaimana cara seorang pemimpin itu memimpin bawahannya dan bagaimana
seorang pemimpin memerintah dan menjalankan perannya sebagai pemimpin.
Drs Harkat karim selaku kepala SMK memegang teguh nilai-nilai
luhur yang menjadi acuannya dalam bersikap, bertindak dan mengembangkan
SMK. Nilai-nilai luhur menjadi keyakinan seorang pengajar dalam hidupnya.
Sehingga apabila dalam memimpin SMK bertentangan atau menyimpang dari
nilai-nilai luhur yang diyakininya, langsung maupun tidak langsung
kepercayaan masyarakat terhadap pendidik ataupun SMK akan pudar. Karena
sesungguhnya nilai-nilai luhur yang diyakini para pengajar menjadi ruh
(kekuatan) yang diyakini merupakan anugrah dan rahmat dari Allah SWT.
12 M.Ngalimpurwato,Administrsi dan Supervisi Pendidikan,(Bandung:PT Remaja RosdaKarya,2004),
cet XIII,h87
116
Prinsip kepemimpinan yang paling utama sebenarnya adalah
keteladanan. Seberapa banyak pemimpin di sekolah kita yang mengusung
keteladanan sebagai hal yang mendasar. Memerintahkan bekerja keras kepada
guru, staf, dan siswadi sekolah dengan diikuti suatu contoh nyata oleh kepala
sekolah itu sendiri.
Dalam menerapkan aturan disiplin jam masuk dan pulang sekolah
kepada seluruh tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan siswa, saya seorang
kepala sekolah orang yang paling pertama datang di sekolah dan yang paling
terahir meninggalkan sekolah semata –mata beliau lakukan sebagai Uswatun
Khasanah untuk yang lainnya13
Faktor keteladanan kepala madrasah ini jadi begitu penting, mengingat
kepemimpinan di sekolah tidak seperti kepemimpinan di institusi lain, apalagi
bila dibandingkan kepemimpinan di perusahaan-perusahaan. Sekolah
Menengah Kejuruan Nurul Islam sebagai lembaga pendidikan Formal adalah
merupakan suatu wadah mengolah mental dan keetrampilan masyarakat di
kecamatan larangan pada khususnya maupun kecamatan lain pada umumnya.
Kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan oleh Bpk Harkat karim
adalah menggunakan prinsip Nabi Muhammad Saw: ”Uswatun Khasanah”
(keteladanan dalam berkata, berbuat dan berperilaku).14
Peran Bpk Harkat karim dalam membina peserta didik dan segenap
pendidik selaku bawahannya dengan menggunakan keteladanan, bahwa
13 wawancara dengan Drs Harkat Karim Tanggal 14 Oktober 2015
14 wawancara dengan Drs Harkat Karim Tanggal 14 Oktober 2015
117
pemimpin bertanggungjawab mengarahkan apa yang baik bagi bawahannya,
dan dia sendiri harus berbuat baik untuk lingkungan sekolah maupun
masyarakat dimana kita mukim.15
Kepemimpinan di SMK Nurul Islam Larangan lebih menekankan
kapada proses pembinaan/bimbingan, pengarahan dan kasih sayang.
Kepemimpinan bukan sebagai diktator. Melainkan pemimpin di
tenganh-tengah anggota bukan majikan terhadap buruhnya.atau kakak
terhadap saudara-saudaranya, melainkan sebagai pemimpin yang demokratis
selalu menstimulasi anggota-anggotanya agar dapat bekerja secara kooperatif
untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, ia
selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya,dan
mempertimbangkan sanggupan dan kemampuan kelompoknya.16
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa Bpk Harkat karim sebagai
kepala sekolah SMK dalam membimbing para civitas akademik dan
masyarakat sekitarnya memakai pendekatan situasional. Hal ini nampak dalam
interaksi antara beliau dan siswanya dalam mendidik, dan memberikan
nasihat, juga sebagai tempat konsultasi masalah, sehingga seorang pengajar
kadang berfungsi pula sebagai orang tua sekaligus guru yang bisa ditemui
tanpa batas waktu17
.
15 wawancara dengan Drs Harkat Karim Tanggal 14 Oktober 2015
16 M.Ngalimpurwato, Op.cit. , h. 87
17 Wawancara dengan Kepala TU SMK Nurul Islam tanggal 18 Oktober 2015
118
Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Bpk Harkat
karim penuh tanggung jawab, penuh perhatian, penuh daya tarik dan sangat
berpengaruh. Dengan demikian karakteristik Bpk Harkat karim dapat diamati,
dicontoh, dan dimaknai oleh para pengikutnya (secara langsung) dalam
interaksi keseharian.
Berkenaan dengan hal ini Allah SWT. Mengajarkan kepada Rasulullah
SAW. Agar menjalankan kepemimpinan dengan hikmah (perkataan yang
tegas dan benar) dan memberikan pelajaran yang baik serta memberikan
pengarahan dengan argumentasi yang dapat diterima, sebagaimana firman-
Nya dalam QS. An-Nahl :125:
Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
(perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara
yang hak dan batil) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik".
Menurut Nanang Fatah, bahwa bagaimanapun pemimpin berperilaku
akan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan, niali-nilai dan pengalaman
119
mereka (kekuatan pada diri pemimpin). Disamping itu pemimpin harus
mempertimbangkan kekuatan situasi seperti iklim organisasi, sifat tugas,
tekanan waktu, sikap anggota, bahkan faktor lingkungan organisasi.18
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakter Bpk Harkat karim
selaku pemimpin SMK dalam memimpin dan mengelola SMK Nurul Islam
Laranan dipengaruhi paling tidak oleh empat faktor yang melatar
belakanginya, yaitu:
Pertama, faktor keluarga yang langsung maupun tidak langsung telah
melekat pada dirinya. Bpk Harkat karim dilahirkan dan dibesarkan
dilingkungan keluarga yang agamis, dimana kedua orangtuanya senantiasa
taat dan mengamalkan serta mengajarkan ilmu agama, sehingga beliau juga
mencontoh perilaku Islami yang diajarkan oleh kedua orangtuanya.
Kedua, latar belakang pendidikannya yang sangat berpengaruh dalam
pola pikir, pola sikap, dan tingkah lakunya. Bpk Harkat karim semasa kecil
sudah diarahkan untuk di didik mengenal dan memahami agama Islam
Ketiga, pengalaman yang mempengaruhi kebijaksanaan dan
tindakannya. Bpk Harkat karim memiliki banyak pengalaman dalam
kepemimpinan, antara lain beliau saat menjadi santri di pondok pesantren di
percaya menjadi pengurus juga aktif dalam organisasi daerah. Hal ini yang
menjadi modal wawasan dalam organisasi.
18 Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: 2004
120
Keempat lingkungan masyarakat sekitar yang akan menentukan arah
yang harus diperankannya. Bpk Harkat karim bermukim di desa yang agamis,
terdapat majlis-majlis ta’lim, masyarakatnya taat dalam menjalankan perintah
agama Islam dan cinta dalam syi’ar Islam.
Dalam kaitannya dengan perilaku yang tampak pada diri pemimpin,
maka tidak terlepas dari karakter yang dimiliki oleh pemimpin tersebut. Sebab
antara perilaku dan karakter/sifat yang melekat pada seorang pemimpin tidak
bisa dipisahkan. Dengan demikian mempelajari perilaku pemimpin sama
artinya dengan mempelajari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh para psikologi
dan pakar organisasi dalam mengkaji kepemimpinan dengan cara mengenali
karakteristik sifat atau ciri-ciri pemimpin yang berhasil.19
Dalam pandangan Islam Keberadaan seorang pemimpin pada suatu
kelompok atau organisasi wajib hukumnya, sebagaimana Sabda Rasulullah
SAW.; "Jika tiga orang berjalan dalam suatu perjalanan, angkatlah salah satu
di antara mereka sebagai pemimpin." (H.R. Abu Dawud). Selanjutnya dalam
riwayat lain Rasulullah SAW. Mengingatkan" Tidak diangkat seorang imam
(pemimpin) di dalam atau di luar shalat kecuali untuk diikuti".
Pemimpin harus memiliki tanggung jawab yang tinggi, baik
dihadapan Allah maupun dihadapan manusia. Agar tanggungjawab
kepemimpinannya dapat berjalan dengan baik, maka ia harus memiliki sifat-
sifat yang terpuji.
Rasulullah SAW. memimpin umat manusia dengan sifat yang mulia
sehingga sifat-sifat kepemimpinannnya menjadi acuan bagi setiap pemimpin,
19 wawancara dengan Drs Harkat Karim Tanggal 14 Oktober 2015
121
khususnya bagi umat Islam dan menjadi Rahmat bagi seluruh alam
sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. Al-Anbiya: 107:
Artinya: "Dan tidaklah kami mengutusmu (Muhammad) melainkan untuk
menjadi rahmat bagi semesta alam."
Sifat kepemimpinan Rasulullah yang sangat terkenal adalah: (1) Shidiq
(benar), (2) Tabligh (menyampaikan), (3) Amanah (dapat dipercaya/jujur), (4)
Fathonah (cerdas). Lebih dari itu keberhasilan kepemimpinan Rasulullah
adalah karena ia memiliki akhlaq yang terpuji (akhlaqul karimah).
Empat sifat kepemimpinan Rasulullah dapat dipahami dengan konteks
pemahaman yang lebih luas. Maka secara umum keempat sifat tersebut akan
mengantarkan siapa saja kepada keberhasilan dalam menjalankan roda
kepemimpinannya.
Kaitannya dengan kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam
masyarakat sekaranmg ini, maka sifat-sifat kepemimpinan kepala sekolah di
sekolah atau pimpinan formil lainnya memiliki beban yang berat. Dengan
demikian seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dalam ilmu
pengetahuan, daya tahan mental dan daya tahan fisik.
Imam Moedjiono (2002: 61-67) menjelaskanbahwa sifat-sifat terpuji
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin berdasarkan perspektif al-Qur'an
meliputi:
(1) Bepengetahuan luas, kreatifinisiatif, peka, lapang dada dan selalu tanggap.
122
(2) Bertindak adil, jujur dan konsekuen, merujuk pada al-Qur'an Surat An-
Nissa: 58,
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menunaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengna adil. Sesunguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah maha
Mendengar lagi maha melihat.
(3) Bertanggung Jawab lihat Q.S. Al-An'am: 164,
Artinya: Katakanlah: “ Apakah aku akan mencarai Tuhan selain Allah,
padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah
seorang membuat dosa melainkan kemadlaratan-nya kembali
kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan
memikul dosa orang lain. Kemudiain kepada Tuhanmu lah kamu
123
kembali, dan akan diberitakan-nya kepadamu apa yang kamu
perselisihkan”.
(4) Selektif terhadap informasi, surat Al-Hujurat ayat 16,
Artinya: Katakanlah (kepada mereka): “Apakah kamu akan mem-
beritahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu),
padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
(5) Senantiasa memberikan peringatan, sebagaimana dijelaskan dalam Qur'an
Surat Adz-Dzariyat ayat 55,
Artinya: Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya
peringatan itu bermanfa’at bagi orang-orang yang beriman.
(6) Mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, Q.S. As-Sajadah: 24
124
Artinya: Dan kami jadikan di antara mereka mereka itu pemimpin-
pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika
mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.
(7) Suka bermusyawarah, Q.S. Ali Imran: 159,
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mererka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
(8) Istiqamah dan teguh pendirian, Q.S. Al-Ahqaf: 13,
125
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah
Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan merek tiada (pula) berduka
cita.
(9) Senang berbuat kebaikan, Q.S. Al-Baqarah:195,
Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah
kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan
berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik.
(10) Selalu berkeinginan meringankan beban orang lain, lembut terhadap orang
mukmin, Q.S. At-Taubah: 128,
Artinya: Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari
kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.
126
(11) Kreatif dan Tawakal, Q.S. Al-Qashash: 77,
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagian) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakakn di (muka)
bumi,. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.
(12) Mempunyai semangat Kompetitif, Q.S. Al-Baqarah: 148,
Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam
berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
127
(13) Estetik, berkepribadian baik dan berpenampilan rapih, Q.S. Al-'Araf ayat
31,Allah SWT berfirman:
Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesunguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebih-lebihan.
(14) Selalu harmonis dan proporsional dalam bertindak, Q.S. Al –
Baqarah:190,
Artinya: Dan perangilah di jalan Alllah orang-orang yang me-merangi
kamu, (tetapi) janganlah kamu mlampaui batas, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas.
(15) Disiplin dan produktif , Q.S. Al-'Ashr:
128
Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi
kesabaran.
Sifat-sifat yang disebutkan di atas, memang tidaklah mungkin dimiliki
secara sempurna oleh setiap pemimpin, kecuali pemimpin yang diangkat dan
ditetapkan secara langsung oleh Allah SWT. Seperti para Rasul dan para Nabi.
Kenyataannya tidak sedikit pemimpin yang memiliki kelemahan dan
kekurangan. Namun demikian, semakin kita mengerti dan memahami sifat-
sifat kepemimpinan yang terpuji, maka dapatlah pemimpin mawas diri dengan
berusaha keras meningkatkan kemampuan dan mengikis habis kekurangan dan
kelemahan yang ada pada dirinya.
Keinginan yang jujur untuk memperbaiki diri sendiri bagi seorang
pemimpin sangatlah penting agar tidak lalai dalam menjalankan amanat yang
dipikulnya. Sebagai pemimpin ia hidup di bawah Pengawasan Allah dan
Manusia.
Departemaen Agama RI tahun 2004
129
Segala yang dikatakan atau dilakukan pemimpin tidak terlepas dari
pengamatan yang diteliti cermat Allah dan manusia di sekelilingnya. Tindakan
dan perilaku serta ucapannya mengandung pesan, meng-ungkapkan makna,
atau mengajarkan dan mewariskan sifat-sifat untuk melakukan sesuatu atau
tidak
5. Upaya Kepala Sekolah Mewujudkan SMK Unggulan
Dalam konteks pendidikan, sekolah itu berkualitas jika mampu
melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan rancangan- rancangan
yang ditetapkan bersama antara sekolah dengan komite sekolah, menacapai
hasil belajar sesuai dengan target yang direncanakan, serta sesuai pula dengan
harapan orang tua siswa, pemerintah, siswa, para pengguna lulusan baik
sekolah atau perguruan tinggi tempat siswa melanjutkan studinya, maupun
dunia kerja.20
Untuk mencapai Proses pembelajaran dg baik, tahapan yang dilakukan
Bpk Harkat karim selaku Kepala sekolah SMK Nurul Islam larangan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, antara lain :21
1. Peningkatan kualitas Tenaga Pendidik
Sebagaimana Sondang P. Siagian22
menjelaskan bahwa pembinaan
profesi guru terdapat beberapa komponen yang sangat berpengaruh dalam
aktifitas guru dalam proses belajar mengajar, diantaranya :
20 Dede rosyada,Paradigma PendidikanDemokrasi sebagai model pelibatan masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan,(jakarta;PT Kencana Prenada Media group,2007),cet III,h.268 21
wawancara dengan Drs Harkat Karim Tanggal 14 Oktober 2015 22 Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, CV Haji Masagung, (Jakarta,1989): 41
130
a. Membantu Guru dalam Persiapan Mengajar
Persiapan megajar pada hakikatnya memproyeksikan tentang
apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar
adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk
mengkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis kompetensi.
b. Membantu Guru Mengembangkan Materi Pengajaran
Dalam praktek sehari-hari para guru dalam memberikan
pelajarannya kadang-kadang terasa gersang. Hal ini di sebabkan karena
kurang adanya usaha guru dalam mencari sumber-sumber pengajaran,
selain buku pegangan. Guru dalam menyampaikan bahan pengajaran
tidak hanya terpaku pada buku paket dan buku pegangan guru, guru
juga dituntut untuk mengembangkan materinya dengan mencari
sumber-sumber pengajaran yang lain.
Disinilah letak peran kepala sekolah dalam membantu guru
untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran, agar
kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
b. Membantu Guru dalam Memahami dan Menerapkan Metode Mengajar
Yang Sesuai.
Dalam rangka mencapai tujuan intruksional, guru perlu
mengenal dan mengetahui jenis-jenis metode mengajar. Disamping itu
juga guru perlu menerapkan metode mana yang dipandang tepat untuk
mencapai tujuan intruksional yang ditetapkan.
131
Dari beberapa jenis metode pembelajaran tidak ada metode
yang dianggap lebih baik dari yang lainnya, itu karena setiap metode
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing. Sedangkan
kelebihan dan kelemahan itu tergantung pada:
1) Jenis bahan yang diberikan.
2) Siswa yang dihadapi.
3) Situasi dan kondisi pada waktu proses belajar mengajar
berlangsung.
4) Tujuan yang akan dicapai.
5) Alat bantu pelajaran yang digunakan.
c. Membantu Guru dalam Menggunakan Alat Bantu atau Media
Pengajaran.
Media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemudian siswa sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa
untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
d. Membantu Guru dalam Pengelolaan Kelas
Dari kehidupan sekolah sering kita lihat adanya guru-guru yang
dapat dikatakan tidak berhasil dalam mengajar. Indikator dari ketidak
berhasilan guru adalah prestasi siswa yang rendah, tidak sesuai dengan
standar atau batas ukuran yang ditentukan. Kegagalan, atau katakan
132
saja ketidak berhasilan guru dalam tugasnya ini mungkin bukan karena
mereka kurang menguasai materi bidang studi, tetapi karena mereka
tidak tahu bagaimana mengelola kelas.
Sebanarnya inti dari pendidikan di sekolah adalah apa-apa yang
berlangsung di seputar sekolah. Biarpun sekolah menyediakan akan
fasilitas apa saja, apapun hasil kegiatan ekstra yang diselenggarakan
pembimbing sebaik mungkin, pada akhirnya keberhasilan atau
kegagalan pendidikan tergantung pada guru dengan ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh guru, yaitu:
a. Pengelolaan kelas yang baik.
Pengelola kelas yang baik seperti menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, memaksimalkan pemanfaatan sarana,
menjaga keterlibatan siswa dan sebagainya tujuan utama kegiatan
adalah memberikan layanan agar tercipta situasi kelas yang
kondusif untuk terjadinya proses pengajaran yang efektif. Hal-hal
yang dimaksud dalam pengelolaan kelas ini nampaknya sekilas
seperti peristiwa dalam kegiatan belajar mengajar, namun karena
banyak menyangkut peraturan dan tata tertib, dapat dikategorikan
sebagai faktor penunjang proses pengajaran sehingga dibahas
dalam pengelolaan kelas.
b. Mengikut Sertakan Guru Dalam Pelatihan Khusus
133
Suharsimi Arikunto23
, menjelaskan bahwa lancar dan
tidaknya sebuah pendidikan adalah tergantung dari kepala
sekolah/madrasahnya, karena kepala sekolah adalah ibarat seorang
koki yang mana sedap dan tidaknya menu yang disajikan adalah
tergantung dari resep yang telah dipersiapkan oleh sang koki
tersebut. Oleh karena itu maju dan tidaknya sebuah lembaga
tergantung pada kepala sekolah tersebut didalam mempersiapkan
seluruh komponen pendidikan, terutama pada aspek tenaga
kependidikan atau guru, mengingat guru adalah sosok yang
berinteraksi langsung dengan peserta didik, oleh karena itu seorang
guru dituntut harus profesional didalam menjalankan tugasnya.
Di dalam mengembangkan sikap profesional guru, peran
kepala sekolah dianggap sangatlah penting, oleh karena itu usaha
kepala sekolah di dalam mengembangkan profesional guru,
diantaranya adalah mengikut sertakan guru pada pelatihan khusus,
antara lain:
a. Seminar.-Seminar merupakan bentuk pengembangan profesi
yang kadangkadang pembahasan secara ilmiah itu berkaitan
dengan kehidupan dan tugas kewajiban guru-guru dengan
perbaikan belajar mengajar dan lain-lain.
23 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. (Jakarta;1990), h. 195
134
Sedangkan seminar sendiri adalah suatu bentuk belajar
mengajar secara berkelompok dimana sejumlah kecil antara
(10-15) orang mengadakan pendalaman atau penyelidikan
tersendiri bersama-sama terhadap berbagai masalah dengan di
bimbing secara tertentu, kelompok ini bertemu untuk
mendengarkan laporan salah satu anggotanya maupun untuk
mendiskusikan masalah-masalah yang dikumpulkan oleh
anggota kelompok.
b. Penataran(upgdrading) merupakan suatu usaha ke arah
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang suatu
masalah tertentu, misalnya tentang cara-cara pembuatan alat-
alat pelajaran, pembaharuan metode mengajar dan sebagainya
yang berkaitan dengan bidang studi. Menurut M. Ngalim
Purwanto24
penataran adalah suatu usaha atau kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf ilmu pengetahuan dan
kecerdasan para pegawai guru-guru atau petugas pendidikan
lainnya, sehingga dengan demikian bertambah luas dan
mendalam.
c. Loka Karya. Istilah loka karya disebut juga "Workshop" yang
berarti suatu usaha untuk mengembangkan kesanggupan
berfikir dan bekerja bersama-sama baik mengenai masalah-
24 M.Ngalimpurwato,Administrsi dan Supervisi Pendidikan,(Bandung:PT Remaja RosdaKarya,2004),
cet XIII,h92
135
masalah teoritis maupun praktis dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas hidup pada umumnya serta kualitas
personal pada khususnya.
Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas tenaga
pendidik di SMK Nurul Islam larangan dengan menganjurkan untuk tetap
melaksanakan Workshop-workshop yang diadakan pemerintah maupun
pihak-pihak terkait dan acara rutin pembinaan yang dilaksanakan oleh
Yayasan Nurul Islam yang diadakan setiap satu bulan sekali yaitu setiap
hari minggu kliwon dan acara ini sudah berjalan lebih dari 5 tahun. 25
Dalam pembinaan menurut Ngalim Purwanto26
, bahwa kunjungan
kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas, dan
Pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar
mengajar sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam rangka
pembinaan guru.
Adapun tujuan dari kunjungan kelas ini antara lain:
1) Untuk mengetahui tingkah laku guru dalam situasi belajar
mengajar dengan murid-muridnya.
2) Untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan guru yaitu
kelemahan-kelemahan yang memerlukan bantuan dan
peningkatan.
25 wawancara dengan Harkat Karim pada tanggal 16 Oktober 2015
26 Ibid, h: 96.
136
3) Untuk mendorong guru-guru agar lebih giat berusaha meningkatkan
dirinya.
4) Untuk menemukan kemampuan/kelebihan yang dimiliki tipe gurunya
masing-masing.
5) Untuk memperoleh informasi/data yang dapat digunakan dalam
penyusunan program supervise.
6) Untuk mengetahui sampai dimana guru berusaha melaksanakan saran-
saran dan anjuran-anjuran yang pernah diberikan.
Tujuan ini dapat tercapai jika kunjungan kelas dilaksanakan secara
teratur dan sesuai dengan prosedur yang tepat. Kunjungan kelas ini
sifatnya sangat penting karena dapat mengetahui perkembangan guru
dalam menunaikan tugasnya. Tanpa adanya pengawasan tersebut maka
guru akan melaksanakan tugas dengan seenaknya, sehingga tujuan yang
diharapkan tidak akan tercapai.
Pengawasan yang dilaksanakan oleh Bpk Harkat karim dalam
pengajaran dengan memantau langsung kehadiran para guru serta
terkadang juga meninjau kegiatan belajar mengajar di masing-masing
kelas, terutama sekali ketika siswa praktek baik itu praktik kendaraan
ringan, komputer, audio visual,dan sepeda motor sehingga kegiatan belajar
mengajar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target yang diinginkan
oleh lembaga pendidikan.27
27 Wawancara dengan Muhajir,SPd (Waka Sarpras) SMK Nurul Islam tanggal 18 Oktober 2015
137
2. Peningkatan Kualitas Peserta Didik
Ada beberapa usaha dalam meningkatkan kualitas murid di
sekolah, antara lain:
a. Menambah Jam Pelajaran
Alokasi waktu pelajaran Islam merupakan kendala. Sebab
materi yang disampaikan sangat banyak berdasarkan rumusan
kurikulum yang ada. Penambahan jam ini dimaksudkan, pertama: agar
materi yang disampaikan dapat terpenuhi, kedua: guru memiliki waktu
yang cukup sehingga dapat menerangkan materi yang ada secara jelas
dan gamblang.
b. Pengorganisasian Materi
Banyaknya materi yang akan disampaikan kepada peserta
didik, maka diperlukan adanya pengorganisasian materi. Sehingga
materi tersebut akan tersampaikan seluruhnya. Menurut Roestiyah28
,
menyatakan bahwa materi pendidikan tidak mungkin dapat asal saja,
tetapi harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti oleh
siswa dengan baik. Tujuan pengorganisasian pelajaran adalah agar
guru lebih memperhatikan urutan (sequence) dari materi yang akan
diberikan sesuai tujuan instruksional yang telah dituangkan.
28 Roestiyah Nk, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta.1982), h: 63
138
Usaha selaku kepala sekolah dalam mengupayakan
peningkatan kualitas murid dengan cara: Pertama, menambah jam
belajar dengan murid juga diharapkan untuk mengikuti praktek
program keahlian masing-masing yang dilaksanakan setelah KBM
berahir kurang lebih selama 2 jam dengan harapan seluruh siswa dapat
menguasai program keahliannya masing-masing.29
c. Peningkatan Sarana Pendidikan
Sarana merupakan salah satu kunci utama untuk mengantarkan
suatu lembaga pendidikan yang bermutu dan menjadi lembaga yang di
unggulkanitu semua untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan
interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah maupu dilapangan. Dalam upaya peningkatan
sarana tersebut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Mengerti secara mendalam tentang fungsi atau kegunaan media
pendidikan.
2) Mengerti penggunaan media pendidikan secara tepat dalam interaksi
belajar mengajar.
3) Pembuatan alat-alat media harus mudah dan sederhana.
4) Memilih media yang tepat sesuai dengan tujuan dan isi materi yang
diajarkan.
29 Wawancara dengan bpk Harkat Karim tanggal 17 Oktober 2015
139
Menurut wawancara peneliti di lapangan bahwa SMK Nurul Islam
Larangan adalah suatu SMK yang sarana dan prasarananya lengkap dari
yang klasik sampai modern contohnya adalah segala macam bentuk alat
transportasi darat ada dan tersedia, baik yang kecil sampai yang besar serta
didukung oleh ruangan yang nyaman.30
Sekolah unggulan, sekolah percontohan/,sekolah percobaan,
sekolah akselerasi. Di lingkungan Diknas dikenal istilah “sekolah unggul”,
sedangkan di lingkungan Departemen Agama dikenal istilah “madrasah
model”. Istilah-istilah ini memiliki arti berimpitan, tetapi mengandung
makna yang sama yaitu sekolah yang berkualitas dan berbeda dengan
sekolah-sekolah pada umumnya. Sekolah percontohan adalah sekolah
yang ditunjuk oleh pemerintah boleh jadi organisasi masyarakat atau
lembaga pendidikan tertentu untuk menjadi sekolah percontohan yang
dibina dan dikelola dengan baik sehingga berkualitas.Misalnya, SMA
Negeri 3Malang, SMK Negeri 3 Malang, SMK Negeri 4 Malang, dan
SMK Negeri 8 Malang untuk Program Peningkatan Mutu Menuju Sekolah
Nasional Bertaraf Internasional (SNBI). Sekolah Model adalah sekolah
yang dijadikan sekolah percontohan dengan biaya pengembangan sekolah
dari pemerintah. Pemerintah mengalirkan dana dan juga tenaga yang
memadai untuk mengembangkan sekolah yang ditunjuk sehingga menjadi
sekolah yangberkualitas dan mendorong sekolah disekitarnya untuk
30 wawancara dengan Kanuri (Pengemudi) SMK Nurul Islam larangan tanggal 18 Okt 2015
140
mencontoh sekolah model.
Ada beberapa faktor yang harus dicapai bila sekolah tersebut bisa
di kategorikan sekolah unggul:
a. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Profesional
Kepala Sekolah seharusnya memiliki kemampuan pemahaman
dan pemahaman yang menonjol. Dari beberapa penelitian, tidak
didapati sekolah yang maju namun dengan kepala sekolah yang
bermutu rendah. Penelitian Standfield, dkk (1987) selama 20 bulan di
Sekolah Dasar Garvin Missouri dan Gibbon (1986) di sekolah-sekolah
negeri di Ohio selama tahun ajaran 1982/1983, keduanya menemukan
bahwa peran kepala sekolah yang efektif dan profesional mampu
mengangkat nama sekolah mereka sehingga mampu memperbaiki
prestasi akademik mereka.
b. Guru-guru yang tangguh dan profesional
Guru merupakan ujung tombak kegiatan sekolah karena
berhadapan langsung dengan siswa. Guru yang profesional mampu
mewujudkan harapan-harapan orang tua dan kepala sekolah dalam
kegiatan sehari-hari di dalam kelas.
c. Memiliki tujuan pencapaian filosofis yang jelas
Tujuan filosofis diwujudkan dalam bentuk Visi dan Misi
seluruh kegiatan sekolah. Tidak hanya itu, visi dan misi dapat di cerna
dan dilaksanakan secara bersama oleh setiap elemen sekolah.
d. Lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran
141
Lingkungan yang kondusif bukanlah hanya ruang kelas dengan
berbagai fasilitas mewah, lingkungan tersebut bisa berada di tengah
sawah, di bawah pohon atau di dalam gerbong kereta api. Yang jelas
lingkungan yang kondusif adalah yang lingkungan yang dapat
memberikan dimensi pemahaman secara menyeluruh bagi siswa.
e. Jaringan organisasi yang baik
Organisasi yang baik dan solid baik itu organisasi guru, orang
tua akan menambah wawasan dan kemampuan tiap anggotanya untuk
belajar dan terus berkembang. Serta perlu pula dialog antar organisasi
tersebut, misalnya forum Orang Tua Murid dengan forum guru dalam
menjelaskan harapan dari guru dan kenyataan yang dialami guru di
kelas.
f. Kurikulum yang jelas
Permasalahan di Indonesia adalah kurikulum yang sentralistik
dimana Diknas membuat kurikulum dan dilaksanakan secara nasional.
Dengan hanya memuat 20% muatan lokal menjadikan potensi daerah
dan kemampuan mengajar guru dan belajar siswa terpasung. Selain itu
pola evaluasi yang juga sentralistik menjadikan daerah semakin
tenggelam dalam kekayaan potensi dan budayanya.
g. Evaluasi kurikulum
Evaluasi dilakukan berdasarkan acuan patokan untuk
mengetahui apakah tujuan pembelajaran dari kurikulum sudah
tercapai. Bila kurikulum sudah tertata rapi dan jelas, akan dapat
142
teridentivikasi dan dapat terukur targer pencapaian pembelajaran
sehingga evaluasi belajar yang diadakan mampu mempetakan
kemampuan siswa.
h. Partisipasi orang tua murid yang aktif dalam kegiatan sekolah.
Di sekolah unggulan dimanapun, selalu melibatkan orang tua
dalam kegiatannya. Kontribusi yang paling minimal sekali adalah
memberikan pengawasan secara sukarela kepada siswa pada saat
istirahat. Pada proses yang intensif, orang tua dilibatkan dalam proses
penyusunan kurikulum sekolah sehingga orang tua memiliki tanggung
jawab yang sama di rumah dalam mendidik anak sesuai pada tujuan
yang telah dirumuskan. Sehingga terjalin sinkronisasi antara pola
pendidikan di sekolah dengan pola pendidikan di rumah
Pada akhirnya sekolah unggulan adalah program bersama seluruh
masyarakat, yang tidak hanya dibebankan kepada pemerintah, sekolah dan
orang tua secara perorangan. Namun menjadi tanggung jawab bersama
dalam peningkatan Sumber Daya Manusia Indonesia.
Upaya Bpk Harkat Karim sebagai kepala sekolah SMK dalam
mewujudkan SMK Unggulan adalah sebagai berikut:
Pertama, peningkatan kualitas tenaga pendidik disekolah adalah
dengan memotivasi dan memfasilitasi pendidik (guru) untuk senantiasa
tetap belajar dan mengajar sesuai dengan kompetensinya masing-masing
sehingga akan tercipta pembelajaran yang sempurna dan mudah di cerna/
dipahami oleh peserta didik.31
31 wawancara dengan Drs Harkat karim tanggal 26 0kt0ber 2015
143
Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi sosial
pendidik adalah melalui kiat-kiat yang dilakukan kepala sekolah seperti
melakukan komunikasi yang harmonis terhadap pendidik, menjalin
kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa dan
masyarakat. Selalu melibatkan pendidik dan siswa dalam kegiatan
kemasyarakatan terutama masyarakat yang dekat dengan lingkungan
sekolah di minta maupun tidak diminta serta memupuk rasa kekeluargaan
dan kebersamaan32
.
Selaku Kepala sekolah juga memfasilitasi guru dan memberikan
kesempatan kepada semua guru secara bergiliran sesuai dengan kebutuhan
untuk mengikuti kegiatan pengembangan profesi seperti pelatihan,
penataran, diklat, mengikuti seminar-seminar dan memotivasi para
pendidik untuk tetap semangat dalam belajardan mengajar.
Kedua, Semua program kegiatan SMK Nurul Islam Larangan
direncanakan dengan musyawarah melibatkan para pendidik,tenaga
pendidikan,komite sekolah dan yayasan, kemudian setelah pelaksanaan
dilaporkan dengan musyawarah kembali..
Ketiga, kegiatan belajar mengajar yang kondusif, hal ini karena
SMK Nurul Islam Larangan memiliki gedung yang cukup representatif
dan kondusif, bengkel yang nyaman, alat-alat praktek yang memadai,
31 Wawancara dengan Bpk Rasbun ( Security) SMK Nurul Islam
larangan pada tanggal 26 )ktober 2015
144
untuk menunjang kegiatan pembelajaran, karena lokasi sekolah berada di
pedesaan yang asri dan nyaman.
Keempat, sarana dan prasarana memadai. SMK Nurul Isalam
Larangan , mempunyai sarana yang memadai untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar yang berkualitas, hal ini ditunjang dengan
memiliki ruang pembelajaran yang cukup menampung kurang lebih 2000
siswa untuk penyampaian materi ajar, ruang kepala sekolah, ruang kantor
untuk guru, TU, bengkel, masjid yang megah,Nurismart/swalayan yang
terjangkau, dapur kegiatan yang bisa melayani ratusan peserta kegiatan,
serta laboratorium bahasa dll33
Kelima, kurikulum yang berkualitas. Penerapan kurikulum di SMK
Nurul Isalam Laranganmengacu pada Kurikulum yang diimplementasikan
di SMK saat ini, khusus untuk kelompok produktif masih menggunakan
kurikulum tahun 2008, sedangkan untuk kelompok normatif dan adaptif
sudah menggunakan Kurikulum tahun 2013 ( Kurtilas). Pada tataran
implementasi kurikulum ini menuntut kreativitas guru di dalam
memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan kompetensi
peserta didik, karena betapapun baiknya kurikulum yang telah
direncanakan pada akhirnya berhasil atau tidaknya sangat tergantung pada
sentuhan aktivitas dan kreativitas guru sebagai ujung tombak implementasi
suatu kurikulum.34
Pendidikan dan pelatihan di SMK; Nurul Islam larangan khususnya
pada program produktif yang sesuai dengan bidang keahlian, secara ideal
33 Wawancara dengan Bpk Muhajir (Waka Sarpras SMK Nurul Islam Larangan), pada tanggal 26 0kt 2015
34 Wawancara dengan waka kurikulum pada tanggal 26 oktober 2015
145
dituntut untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang mampu
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik di dalam
penguasaan kompetensi atau kemampuan kerja sesuai dengan tuntutan
dunia usaha dan industri. Pendekatan pembelajaran tersebut terdiri dari :
Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training), Pelatihan
Berbasis Produksi (Production Based Training) dan Pelatihan Berbasis
Industri. Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran ini diharapkan
mampu memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik di dalam
penguasaan seluruh kompetensi yang harus dikuasai sesuai Standar
Kompetensi Nasional, sehingga mereka mampu mengikuti uji level pada
setiap akhir semester untuk Kelas X dan XI serta uji kompetensi untuk
kelas XII yang dilaksanakan oleh pihak industri sebagai inatitusi pasangan.
Keenam, penerapan manajemen madrasah. Di SMK Nurul Islam
larangan sudah menjalankan prinsip manajemen sekolah, dimana kepala
sekolah selalu merencanakan terlebih dahulu seluruh program kerja di
SMK bersama dengan tenaga pendidikan, komite SMK dan yayasan Nurul
Islam, pada pelaksanaan kerja pun kepala SMK memandu jalannya
kegiatan serta mengevaluasi pada akhir kegiatan.