BAHAN AJAR PENGETAHUAN TENTANG M-KRPL
Sudarmadi Purnomo / Peneliti
BPTP Jawa TimurJl. Raya Karangploso Km 4, Malang, Jawa Timur
Malang, 21 Maret 2012
Alih fungsi lahan pertanian tidak dapat dihindarkan ± 10 rb Ha/tahun, dan diramalkan sawah di Jawa Timur akan akantinggal 60% pada 2025. Artinya pertanian ke depan akan mengandalkan lahan pekarangan/karang kitri.
Pada 2025, 50% (± 23 juta ) penduduk Jawa Timur hidup diperkotaan, membutuhkan supai makanan ± 152 ton/hari. Artinya harus disiapkan teknologi dan kebiasaan mengelolapertanian sangat sempit.
Konsep ukuran Ketahanan Pangan identik dg ukuran kemandirian pangan yaitu kemandirian rumah tangga petani (RPT) dalam memenuhi KEBUTUHAN PANGAN SEHARI-HARI . Artinya ketahanan pangan & kemandirian pangan harus dimulai dari tingkat RPT, dan saling terintegrasi antara RPT dalam suatu wilayah/ kawasan.
Diperlukan unit percontohan di lapang agar menjadi model penumbuhan & pengembangan kemandirian pangan tingkat desa/dusun –
LATAR BELAKANG
MKRPL +++ M-KRPL+++ adalah model gerakan mengembangkan
“Kawasan Rumah Pangan Lestari” untuk memberdayakan dirinya sendiri (mandiri) bersama lingkungannya dengan menerapkan multi-aktivitas, dan multichannel terintegrasi lintas sektor dalam meningkatkan dan menjaga kelestarian pangan keluarga, melalui pembelajaran terus menerus yang membuahkan generasi cerdas.
PRINSIP : Urip lan ngurip-uripi(hidup dan menghidup-hidupkan [kebaikan]) hidup dan mensyukuri/memanfaatkan
nikmat/pemberian-Nya (umur, lahan, dll.)Ayem lan ngayem-ayemi(tentram dan [menebar] ketentraman)dimulai dari rumah dan pekarangan sendiri sehingga tentram dan mampu membagi
ketentraman kepada yang lain
Sasaran M-KRPL++
Kemandirian pangan keluarga Diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal Konservasi tanaman pekarangan
(pangan/ternak/ toga, dll) untuk masa depan Strategi menghindar efek anomali iklim Strategi menghindar dari efek inflasi ekonomi Menyiapkan generasi pintar Peningkatan kesejahteraan keluarga &
masyarakat
Komponen utama M-KRPL+++ terdiri dari :1. Kawasan rumah tangga yang menerapkan RPL2. Kebun Bibit Desa (KBD)3. Klinik Agribis, Koperasi Wanita Tani (KWT) dan
Kios Saprodi4. Intensifikasi sumberdaya fasilitas umum5. Intensifikasi sumberdaya penyangga6. Industri olahan rumah tangga7. Kebun Sekolah Pintar dan Gizi / Taman Belajar
Tani Sehat dan Bergizi(Tambatan Hati)8. Posyandu (Kesehatan dan Gizi)9. Penumbuhan dan penguatan kelembagaan
KOMPONEN M-KRPL+++
Kebun Sekolah Pintar dan Gizi atau Farm School Garden (FSG) atau Taman Belajar Tani Sehat dan Bergizi (disingkat Tambatan Hati)
1. Menyiapkan kelembagaan Tambatan Hati2. Menyiapkan modul pengajaran dan peralatan pengajaran,
baik untuk siswa SD maupun guru pengajar, agar Siswa mengenal lingkungan gizi yang sehat untuk menjadi pintar, bakti kepada lingkungan dan berbudi pekerti luhur.
3. Menyiapkan Kebun gizi sekolah di sekitar sekolah danmenyatu dengan KBD
4. Menyiapkan Kafetaria Sekolah5. Membimbing praktikum di lapangan6. Melatih publisitas
1. Penataan pekarangan2. Pemilihan komoditas3. Pengelompokan lahan pekarangan4. Pembangunan M-KRPL5. Pengembangan
Kegiatan dalam M-KRPL
1. Bahan pangan yang ditanam di lokasi yang dekat dengan rumah, lebih segar dan karenanya lebih bergizi, sehat dan aman
2. Mengurangi biaya belanja pengeluaran kebutuhan pangan sehari-hari rumah tangga
3. Membangun kepedulian terhadap konservasi sumberdaya genetik, baik tanaman ,ternak karena sumberdaya pekarangan yang multi komoditas, multibiologis, multi kegiatan dan multi hubungan
4. Membangun ekonomi lokal, karena uang berputar ke petani dengan petani dan pengu-saha di daerah setempat
5. Membangun hubungan baik antar warga, membuat kekerabatan “gotong royong” lebih kuat karena berbasis kawasan
6. Menjadikan tempat yang lebih sehat dan nyaman untuk dihuni karena “Go Green”
7. Menghidari kekurangan pangan karena efek anomali iklim dan menghindari tekanan buruk karena inflasi ekonomi karena pangan sehari-hari tersedia bagi rumah tangga
8. Meredakan ketegangan mental, karena “Go Green” menjadi terapi penting dalam proses penyehatan mental, percaya diri dan peduli kepada sesamanya.
M A N F A A T
2010 2011 2012 2013 2014 2015
ROAD SKOR PPH DAN KONSUSI BERAS
Pelaksanaan Penerapan M-KRPL Penentuan Kelompok Sasaran
• Rumahtangga dalam satu Rukun Warga /Dusun/kampung.• Pendekatan partisipatif: melibatkan kelompok sasaran, tokoh
masyarakat, dan perangkat desa. • Kelompok ditumbuhkan dari, oleh, dan untuk kepentingan anggota
kelomp.
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan• Persiapan• Sosialisasi• Penguatan Kelembagaan Kelompok• Perencanaan Kegiatan• Pelatihan• Pelaksanaan• Pembiayaan• Monitoring dan Evaluasi
Rekam Data :1. Base line survai konsumsi2. Sosiso biofisik dan profil lokasi kawasan3. Potensi, kapasitas dan biaya produksi4. Kalender tanam, panen serta distribusi penggunaan
hasil5. Pangsa biaya pengeluaran tingkat rumah tangga6. Komposisi bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat7. Pencapaian AKE dan PPH8. Partisipasi masyarakat dalam mengelola RPL9. Keeratan hubungan antar individu dalam masyarakat10.Sikap kepedulian terhadap lingkungan
Dukungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur :
1. Program Rumah Hijau dan pemberdayaan perempuan melalui GPTP
2. Replikasi M-KRPL menjadi KRPL++ di 38 Kab/Kota (masing-masing 3 kawasan)
Membangkitkan partisipasi aktif petugas lapangandan ketua kelompok (Champion) sejak perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
Menumbuhkan Kebun Bibit Desa (KBD) yang ke depan di pandu oleh Kebun Benih Inti
Pengaturan pola dan rotasi tanaman termasuk sistem integrasi tanaman-ternak dan ikan (SITTI)dan model diversifikasi yang tepat.
Penerapan kalender tanam berdasarkan jenis/varietas yang disusun menurut kandungan gizi dan mineral dalam memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari.
Penumbuhan rumah produksi prosessing pangan
Pembangunan jejaring informasi dan pasar
Pembinaan Menuju Lestari
Proses produksi bibit di KBD
1. Mengenalkan teknik membuat media tumbuh2. Mengenalkan teknik prosessing media semaian dengan
kantong plastik “lontong”.3. Mengenalkan teknik prosessing bibit secara masif
menggunakan alat yang sederhana PRODUKSI BIBIT JATIM.wmv
4. Rumah plastik dan persemaian dengan kerangka bahanbaku bambu
5. Mengenalkan teknologi persemaian6. Penyiapan bibit-bibit tanaman pangan alternatif dan
biofarmaka
Contoh Vertikultur di KBD
Kolam terpal
Tan Kc Tanah di polibag
Tanam kangkung, bayam model taman
Tanam cabai model seed badManfaatkan besek untuk kangkung
Titik tumbuh Labu siem
Blonceng agar panjang depan pintu masukrumah
Kacang panjang model gerai elipsModel lanjaran pare dalam pot
Tipe Rak
Gogo naungan Pagar Pepaya
Rumput Gajah mini spesial pakan kambing
mMakku siram sayuran
KRPL menjadi tempat Camping & Agrowisata
Contoh tan terong polibag yang hiegienes
Contoh tan tomat & Kol polibag yang hiegienes
INTENSIFKAN PEKARANGAN KITA
KBD : Bibit pangan alternatif
Padi Gogo Multikultur
a. Alat pembelajaran yang mampu meredam emosional b. Memberikan kesempatan untuk pelajaran interdisipliner c. Meningkatkan sikap peduli lingkungan d. Mempromosikan nutrisi yang baik, sehat dan olahraga e. Mengajarkan kesabaran dan tanggung jawab f. Menanamkan etos kerja yang positif g. Membangun hubungan antar pribadi dan kelash. Meningkatkan kerja tim dan memperkuat semangat sekolah i. Mempercantik lingkungan j. Meningkatkan harga diri dan sikap terhadap sekolah k. Meningkatkan keterampilan sosial dalam perilaku menolong l. Meningkatkan minat mengonsumsi buah dan sayuran segar m. Secara signifikan meningkatkan prestasi akademik n. Meningkatkan harga diri, rasa kepemilikan dan tanggung
jawab o. Meningkatkan hubungan harmonis dengan orangtua p. Meningkatkan keterampilan untuk hidup
TAMBATAN HATI :
MATERI PEMBELAJARAN PADA TAMBATAN HATI PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG
KEBUN BENIH INTI (KBI) UPBS BPTP JATIM
MATUR SUWUN
SMS Center: 085755306888website:
Info hub : BPTP JAWA TIMUR Jl. Raya Karangploso Km 4 MALANG