BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
Laporan Keuangan
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013
JALAN RAYA DAYEUHKOLOT No. 132 BANDUNG 40258
KATA PENGANTAR
019.07.0200.248056.KD – Balai Besar Pulp dan Kertas, Bandung i
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, dan Undang-Undang APBN No 1 tahun 2004 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan
keuangan satuan kerja yang dipimpinnya.
Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) adalah entitas akuntansi dari Badan Pengkajian
Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri (BPKIMI) – Kementerian Perindustrian RI., yang
berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggung-jawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan menyusun
Laporan Keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK).
Penyusunan Laporan Keuangan BBPK mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan
nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP), serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. PER-57/PB/2013
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga.
Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada
para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan Negara pada
Kantor Pembinaan Akuntansi Instansi Disamping itu, laporan keuangan ini juga
dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan
keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance)
Bandung, 24 Januari 2014
Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas
selaku Kuasa Pengguna Anggaran
Ngakan Timur Antara
NIP. 19591123 198503 1 004
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii I
Pernyataan Tanggung Jawab iv Ringkasan 1 Ii
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 3 3
II. Neraca 4 4
III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5
A. Penjelasan Umum 5
A.1. Dasar Hukum X 5
A.2. Kebijakan Teknis X 5
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan XX 6
A.4. Kebijakan Akuntansi XX 7
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 13
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah XX 13
B.2. Belanja Negara XX 13
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 17
C.1. Aset Lancar XX 17
C.2. Aset Tetap XX 19
C.3. Piutang Jangka Panjang XX 23
C.4. Aset Lainnya XX 24
C.5. Kewajiban Jangka Pendek XX 24
C.6. Ekuitas Dana Lancar XX 25
C.7. Ekuitas Dana Investasi XX 26
D. Pengungkapan Penting Lainnya 26
D.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca XX 26
D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK XX 26
D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual XX 26
D.4. Rekening Pemerintah XX 27
D.5. Pengungkapan Lain-lain XX 27
Laporan-laporan Pendukung
LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan
LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
Neraca Percobaan
Laporan Barang Pengguna
Lampiran Akumulasi Penyusutan
Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
DAFTAR TABEL Hal
Halaman
Tabel 1. Ringkasan laporan realisasi anggaran TA 2013 dan TA 2012 ......... 1
Tabel 2. Ringkasan neraca TA. 2013 dan TA 2012........................................ 2
Tabel 3. Penggolongan Piutang .................................................................... 12
Tabel 4. Rincian estimasi pendapatan dan realisasi PNBP TA 2013 dan TA
2012 ................................................................................................ 13
Tabel 5. Perbandingan realisasi PNBP TA 2013 dan TA 2012 ..................... 13
Tabel 6. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2013 ............................. 14
Tabel 7. Perbandingan realisasi belanja terhadap anggaran TA 2013 dan TA
2012 ................................................................................................ 14
Tabel 8. Perbandingan realisasi belanja pegawai terhadap anggaran TA 2013
dan TA 2012 .................................................................................... 15
Tabel 9. Perbandingan realisasi belanja barang TA 2013 dan TA 2012 ......... 16
Tabel 10. Perbandingan realisasi belanja modal TA 2013 dan TA 2012 ......... 16
Tabel 11. Rincian Persediaan ........................................................................ 17
Tabel 12. Rincian Aset Tetap TA 2013 dan TA 2012 ...................................... 20
Grafik 1. Komposisi alokasi anggaran belanja menurut jenis belanja semester
TA 2013 .......................................................................................... 14
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
PERNYATAAN TANGGUNG J PERNY
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
KEPALA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) unaudited yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, disertai Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK) Tahun Anggaran 2013 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab
kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern
yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi
keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Bandung, 24 Januari 2014
Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas
selaku Kuasa Pengguna Anggaran
Ngakan Timur Antara
NIP. 19591123 198503 1 004
RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan
Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) kepada Menteri
Keuangan selaku Pengelola Fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) Tahun Anggaran 2013 ini
telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2013.
Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun Anggaran 2013 adalah berupa Pendapatan
Negara Bukan Pajak sebesar Rp 3.003.586.967,- atau mencapai 102,56 persen dari
estimasi pendapatan sebesar Rp 2.928.710.000,-.
Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp 17.979.040.595,-
atau mencapai 95,51 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp 18.823.289.000,-.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012
Uraian
TA 2013 TA 2012
Anggaran Realisasi % Real. thd
Anggaran Realisasi
Pendapatan Negara 2.928.710.000 3.003.586.967 102,56 2.438.337.186
Belanja Negara 18.823.289.000 17.979.040.595 95,51 15.592.403.274
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas
Dana pada tanggal pelaporan, dan dibandingkan terhadap posisi keuangan pada tanggal
pelaporan sebelumnya (neraca komparatif).
Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana
yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana
telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
Jumlah Aset per 31 Desember 2013 tercatat senilai Rp.61.114.253.744,- terdiri atas Aset
Lancar senilai Rp.91.095.097,- , Aset Tetap senilai Rp.60.906.808.647,- dan Aset Lainnya
senilai Rp.116.350.000,-.
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana tercatat sebesar Rp.61.114.253.744,- yang terdiri atas
Kewajiban sebesar Rp.68.819.600,- dan Ekuitas Dana sebesar Rp.61.045.434.144,-.
Posisi keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas berdasarkan Neraca Komparatif (per 31
Desember 2013 dan per 31 Desember 2012) tersaji sebagai berikut (tabel 2) :
Tabel 2.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012
Uraian Jumlah (Rp) Kenaikan/(Penurunan)
31 Desember 2013 31 Desember 2012 (Rp) %
Aset
Aset Lancar 91.095.097 169.779.026 (78.683.929) (46,34)
Aset Tetap 60.906.808.647 70.002.698.605 (9.095.889.958) (12,99)
Aset Lainnya 116.350.000 116.350.000 0 0
Jumlah Aset 61.114.253.744 70.288.827.631 (9.174.573.887) (13,05)
Kewajiban
Kewajiban Jangka
Pendek 68.819.600 166.753.727 (97.934.127) (58,72)
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar 22.275.497 3.025.299 19.250.198 636,30
Ekuitas Dana Investasi 61.023.158.647 70.119.048.605 (9.095.889.958) (12,97)
Jumlah Ekuitas Dana 61.045.434.144 70.122.073.904 (9.076.639.760) (12,94)
Jumlah Kewajiban dan
Ekuitas 61.114.253.744 70.288.827.631 (9.174.573.887) (13,05)
- 1 -
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Realisasi Keuangan adalah penyajian informasi
yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan
– pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
- 3 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Dalam Rupiah)
Uraian Catatan
TA 2013 TA 2012
Anggaran Realisasi
% Realisasi terhadap Anggaran
Realisasi
PENDAPATAN
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak 2.928.710.000 3.003.586.967 102,56 2.438.337.186
Jumlah Pendapatan 2.928.710.000 3.003.586.967 102,56 2.438.337.186
BELANJA
1. Belanja Pegawai 7.997.970.000 7.577.795.094 94,75 7.163.498.040
2. Belanja Barang 6.969.502.000 6.724.362.066 96,48 6.633.797.479
3. Belanja Modal 3.855.817.000 3.676.883.435 95,36 1.229.858.155
4 Belanja Barang dari dana Hibah 0 0 0 565.249.600
Jumlah Belanja 18.823.289.000 17.979.040.595 95,51 15.592.403.274
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
- 4 -
II. NERACA
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
NERACA
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 ( dalam Rp)
NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER 2013 31 DESEMBER 2012
ASET
Aset Lancar C.1
Kas dan Bank
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 Rp 0 Rp 0
Kas di Bendahara Penerimaan C.1.2 Rp 0 Rp 3.537.250
Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3 Rp 0 Rp 0
Jumlah Kas dan Bank Rp 0 Rp 3.537.250
Piutang
Piutang Bukan Pajak C.1.4 Rp 136.836.000 Rp 144.033.950
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.1.5 Rp (62.214.603) Rp (17.048.374)
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.1.6 Rp 0 Rp 0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar TPA C.1.7 Rp 0 Rp 0
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi C.1.8 Rp 0 Rp 0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan TGR C.1.9 Rp 0 Rp 0
Jumlah Piutang (Bersih) Rp 74.621.397 Rp 126.985.576
Belanja Dibayar Dimuka C.1.10 Rp 0 Rp 0
Persediaan C.1.11 Rp 16.473.700 Rp 39.256.200
Jumlah Aset Lancar Rp 91.095.097 Rp 169.779.026
Aset Tetap C.2
Tanah C.2.1 Rp 32.766.340.000 Rp 32.766.340.000
Peralatan dan Mesin C.2.2 Rp 30.942.107.293 Rp 22.145.068.922
Gedung dan Bangunan C.2. 3 Rp 15.783.452.498 Rp 13.370.721.959
Jalan Irigasi dan Jaringan C.2.4 Rp 1.376.724.604 Rp 1.331.057.030
Aset Tetap Lainnya C.2.5 Rp 419.509.594 Rp 389.510.694
KDP C.2.6 Rp 0 Rp 0
Akumulasi Penyusutan C.2.7 Rp (20.381.325.342)
Jumlah Aset Tetap Rp 60.906.808.647 Rp 70.002.698.605
Piutang Jangka Panjang C.3
TPA C.3.1 Rp 0 Rp 0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TPA C.3.2 Rp 0 Rp 0
TP/TGR C.3.3 Rp 0 Rp 0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TP/TGR C.3.4 Rp 0 Rp 0
Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bersih) Rp 0 Rp 0
Aset Lainnya C.4
Aset Tak Berwujud C.4.1 Rp 0 Rp 0
Aset Lain-Lain C.4.2 Rp 116.350.000 Rp 116.350.000
Jumlah Aset Lainnya Rp 116.350.000 Rp 116.350.000
JUMLAH ASET Rp 61.114.253.744 Rp 70.288.827.631
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek C.5
Utang Kepada Pihak Ketiga C.5.1 Rp 569.600 Rp 75.466.477
Uang Muka dari KPPN C.5.2 Rp 0 Rp 0
Pendapatan yang Ditangguhkan C.5.3 Rp 0 Rp 3.537.250
Pendapatan Diterima Dimuka C.5.4 Rp 68.250.000 Rp 87.750.000
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Rp 68.819.600 Rp 166.753.727
JUMLAH KEWAJIBAN Rp 68.819.600 Rp 166.753.727
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar C.6
Cadangan Piutang C.6.1 Rp 74.621.397 Rp 126.985.576
Cadangan Persediaan C.6.2 Rp 16.473.700 Rp 39.256.200
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
C.6.3 Rp (569.600) Rp (75.466.477)
Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima C.6.4 Rp 0 Rp 0
Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan C.6.5 Rp (68.250.00) Rp (87.750.000)
Jumlah Ekuitas Dana Lancar Rp 22.275.497 Rp 3.025.299
Ekuitas Dana Investasi C.7
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.7.1 Rp 60.906.808.647 Rp 70.002.698.605
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya C.7.2 Rp 116.350.000 Rp 116.350.000
Jumlah Ekuitas Dana Investasi Rp 61.023.158.647 Rp 70.119.048.605
JUMLAH EKUITAS DANA Rp 61.045.434.144 Rp 70.122.073.904
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Rp 61.114.253.744 Rp 70.288.827.631
Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasTahun Anggaran 2013
- 5 -
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-
80/PB/2011PenambahandanPerubahanAkunPendapatan, Belanja, dan
Transfer padaBaganAkunStandar.
8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012
tentang PenambahandanPerubahanAkunNonAnggarandanNeraca
padaBaganAkunStandar.
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER.57/PB/ 2013
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
RencanaStrategi
s
BalaiBesar Pulp danKertas (BPPK) adalahsatu-
satunyalembagapenelitiandanpengembangan di Indonesia yang
khususmenanganimasalah pulp dankertas, berlokasi di Jalan Raya Dayeuhkolot
No.132 Bandung. Saat ini BBPK berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan
Iklim dan Mutu Industri – Kementerian Perindustrian.
BBPK dalamkegiatanoperasionalnyamemilikitugaspokokantara lain
melakukankegiatanpenelitian, pengembangan, standardisasi, pengujian,
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasTahun Anggaran 2013
- 6 -
sertifikasi, kalibrasi, danpengembangankompetensiindustri pulp
dankertassesuaikebijakanteknis yang
ditetapkanolehKepalaBadanPenelitiandanPengembanganIndustri,
sementaraitufungsi BBPK adalah :
a. Melaksanakanpemasaran, kerjasama, pengembangan,
danpemanfaatanteknologiinformasi
b. Melaksanakanperencanaan, pengelolaan,
dankoordinasisaranadanprasaranakegiatanpenelitiandanpengembangan di
lingkungan BBPK, sertapenyusunandanpenerapanstandardisasiindustrti
pulp dankertas
c. Melaksanakanpengujiandansertifikasibahanbaku, bahanpembantu,
danprodukindustri pulp dankertas,
sertakegiatankalibrasimesindanperalatan
d. Melaksanakanpelayanan jasa teknisbidangteknologibahanbaku,
bahanpembantu, proses, produk, peralatan dan
pelaksanaanpelayananbidangpelatihanteknis, konsultansi,
alihteknologisertarancangbangun dan perekayasaanindustri, inkubasi, dan
penanggulanganpencemaranindustri.
e. Melaksanakanpelayananteknis dan administratifkepadasemuaunsur di
lingkungan BBPK
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.3.PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahun Anggaran2013inimerupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh BalaiBesar Pulp
danKertas.Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi
(SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai
dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian
Negara/Lembaga.SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-
BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja
yang terdiri dari LaporanRealisasiAnggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan. SedangkanSIMAK-BMN adalah sistem yang
menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan
Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasTahun Anggaran 2013
- 7 -
neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
A.4 KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan TahunAnggaran 2013 telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah
diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasadalah sebagai
berikut:
Pendapatan
(1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN.
Akuntansipendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan
sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja (2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat
terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan pada lembar muka laporan keuangan menurut klasifikasi
ekonomi/jenis belanja.
Aset
(3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasTahun Anggaran 2013
- 8 -
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam
satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini
tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut,
dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada
saat hak kepemilikan berpindah.Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar,
Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera
untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12
(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari
kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs
tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan
penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca
disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkanharga pembelian terakhir,
apabila diperoleh dengan pembelian,harga standar apabila diperoleh
dengan memproduksi sendiri, dan harga wajar atau estimasi nilai
penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.
Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasTahun Anggaran 2013
- 9 -
AsetTetap
Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca
Satker per 31 Desember 2013 berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
(a). Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000
(tiga ratus ribu rupiah), dan
(b). Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
(c). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian..
PiutangJangkaP
anjang
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau
akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan
Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang
Jangka Panjang Lainnya.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar
oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan
angsuran.
Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasTahun Anggaran 2013
- 10 -
TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara
yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan
kerugian Negara/daerah.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri
atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk
menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara
sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan
yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau
kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.
AsetLainnya
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi
software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten,
goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan
manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan
ke Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi,
Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah
yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
Kewajiban (4) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain
karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat,
Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasTahun Anggaran 2013
- 11 -
lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional.
Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang
bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut
hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan
perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek
Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai
nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama
kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan
penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan
lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan
menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas Dana (5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset
dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar
dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara
aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi
mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk
Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasTahun Anggaran 2013
- 12 -
sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan
kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan
mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang
dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-
masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor201/PMK.06/2010 tentangKualitas Piutang Kementerian
Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih .
Tabel 3 Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang
Uraian
Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia
Urusan Piutang Negara/DJKN
Penyusutan
Aset Tetap
(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
PenerapanpenyusutanBarangMilikNegaraberupaAsetTetappadaseluruhenti
tasPemerintahPusatdilaksanakanmulaitahun2013,
sesuaidenganKeputusanMenteriKeuanganNomor53/KMK.06/2012
tentangPenerapanPenyusutanBarangMilikNegara
BerupaAsetTetappadaEntitasPemerintahPusat.Penyusutan aset tetap
adalah penyesuaian nilai sehubungan denganpenurunan kapasitas dan
manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan
pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang
Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas
Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Tanah
Laporan Keuangan BalaiBesar Pulp danKertasTahun Anggaran 2013
- 13 -
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam
pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh
sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk Aset Tetap yang
diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah
berdasarkan nilai perolehan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap
akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis
lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel
Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa
Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
Kelompok Aset Tetap MasaManfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 5 s.d. 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat
musik modern) 4 tahun
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
- 13 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi
Pendapatan Negara
dan Hibah
Rp 3.003.586.967,-
B.1 Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar
Rp3.003.586.967,- atau mencapai 102,56 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp2.928.710.000,-. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah
Balai Besar Pulp dan Kertas adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak
(PNBP) Lainnya.
Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal pelaporan dapat
dilihat dalam Tabel berikut ini:
Tabel 4 Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP
No
Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi %
1 Pendapatan dari pemanfaatan BMN 0 495,000 0
2 Pendapatan jasa 2,928,710,000 2,802,005,244 95,67
3 Pendapatan denda keterlambatan 0 131,603,608 0
4 Pendapatan lain-lain 0 69,483,115 0
Jumlah 2,928,710,000 3,003,586,967 102,55
Realisasi PNBP Lainnya Tahun Anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar
Rp565.249.781,- atau 23,18 persen dibandingkan Tahun Anggaran 2012.
Perbandingan realisasi PNBP TA 2013 dan 2012 disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2013 dan 2012
No Uraian TA 2013 TA 2012 Kenaikan/penurunan
Rp %
1 Pendapatan dari pemanfaatan BMN 495,000 98,445,000 (97,950,000) -99.50%
2 Pendapatan jasa 2,802,005,244 2,317,862,332 484,142,912 20.89%
3 Pendapatan denda keterlambatan 131,603,608 - 131,603,608 0.00%
4 Pendapatan lain-lain 69,483,115 22,029,854 47,453,261 215.40%
Jumlah 3,003,586,967 2,438,337,186 565,249,781 23.18%
B.2. Belanja Negara
Realisasi Belanja
Negara
Rp17.979.040.595,-
Realisasi belanja Balai Besar Pulp dan Kertas pada Tahun Anggaran 2013 adalah
sebesar Rp17.979.040.595,- atau sebesar 95,51 persen dari anggarannya setelah
dikurangi pengembalian belanja. Anggaran belanja Balai Besar Pulp dan Kertas
Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp18.823.289.000,-. Anggaran dan realisasi
belanja Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
- 14 -
Tabel 6 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
Kode Jenis Belanja
Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Anggaran %
51 Belanja Pegawai 7,997,970,000 7,577,795,094 94.75
52 Belanja Barang 6,969,502,000 6,724,362,066 96.48
53 Belanja Modal 3,855,817,000 3,676,883,435 95.36
Jumlah 18,823,289,000 17,979,040,595 95.51
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
-
2,000,000,000
4,000,000,000
6,000,000,000
8,000,000,000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013
Anggaran Realisasi
Realisasi belanja Tahun Anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar
Rp2.951.886.921,- dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan
antara lain oleh naiknya belanja modal yaitu adanya renovasi gedung laboratorium.
Perbandingan realisasi belanja TA 2013 dan 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut ini
Tabel 7 Perbandingan realisasi Belanja TA 2013 dan 2012
Kode Jenis Belanja
Uraian Jenis Belanja
Realisasi Belanja (Rp) Naik /(turun)
TA 2013 TA 2012 Rp %
51 Belanja Pegawai 7,577,795,094 7,163,498,040 414,297,054 5.78
52 Belanja Barang 6,724,362,066 6,633,797,479 90,564,587 1.37
53 Belanja Modal 3,676,883,435 1,229,858,155 2,447,025,280 198.97
Jumlah 17,979,040,595 15,027,153,674 2,951,886,921 19.64
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
- 15 -
Belanja Pegawai
Rp7,577.795.094,-
B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2012 adalah
masing-masing sebesar Rp7.577.795.094,- dan Rp7.163.498.040,-. Rincian belanja
pegawai disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 8 Perbandingan Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012
Uraian TA 2013 (RP) TA 2012 (Rp) Naik/(Turun) %
Belanja Gaji Pokok PNS 4,873,089,700 4,759,850,400 113,239,300 2.38
Belanja Pembulatan Gaji PNS 85,627 108,680 (23,053) (21.21)
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 357,421,240 354,245,240 3,176,000 0.90
Belanja Tunj. Anak PNS 91,658,968 89,953,934 1,705,034 1.90
Belanja Tunj. Struktural PNS 211,270,000 225,490,000 (14,220,000) (6.31)
Belanja Tunj. Fungsional PNS 710,745,000 320,070,000 390,675,000 122.06
Belanja Tunj. PPh PNS 169,366,093 170,151,001 (784,908) (0.46)
Belanja Tunj. Beras PNS 261,319,140 274,559,340 (13,240,200) (4.82)
Belanja Uang Makan PNS 639,013,000 701,020,000 (62,007,000) (8.85)
Belanja Tunj. Lain-lain PNS - - - 0.00
Belanja Tunj. Umum PNS 149,795,000 159,050,000 (9,255,000) (5.82)
Belanja Uang Lembur 132,461,000 119,929,000 12,532,000 10.45
Realisasi Belanja Bruto 7,596,224,768 7,174,427,595 421,797,173 5.88
Pengembalian Belanja (18,429,674) (10,929,555) (7,500,119) 68.62
Realisasi Belanja Netto 7,577,795,094 7,163,498,040 414,297,054 5.78
Pengembalian belanja sebesar Rp.18.429.674,- merupakan pengembalian belanja
sebagai berikut:
Akun Uraian Jumlah
511119 Belanja Pembulatan Gaji 10,654
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 484,020
511123 Belanja Tunj.Struktural PNS 8,635,000
511124 Belanja Tunj.Fungsional PNS 7,315,000
511126 Belanja Tunj.Beras PNS 135,000
511151 Belanja Tunj.Umum PNS 1,850,000
Jumlah 18,429,674
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
- 16 -
Belanja Barang
Rp6.724.362.066,-
B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2012 adalah
masing-masing sebesar Rp6.724.362.066,- dan Rp7,199,522,079,-.Penurunan
realisasi Belanja Barang sebesar 6,59 persen antara lain disebabkan penurunan
belanja barang perjalanan dinas luar negeri. Rincian Belanja Barang disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 9
Perbandingan Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
Uraian TA 2013 (Rp) TA 2012 (Rp) Naik/(Turun) %
Belanja Barang Non Operasional 2,187,626,650 2,774,959,275 (587,332,625) (21.17)
Belanja Barang Operasional 899,829,908 816,840,384 82,989,524 10.16
Belanja Jasa 986,377,369 1,057,019,359 (70,641,990) (6.68)
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1,311,124,178 1,152,849,566 158,274,612 13.73
Belanja Perjalanan Luar Negeri 29,565,000 141,452,000 (111,887,000) (79.10)
Belanja Pemeliharaan 1,310,018,961 1,256,401,495 53,617,466 4.27
Realisasi belanja Bruto 6,724,542,066 7,199,522,079 (474,980,013) (6.60)
Pengembalian (180,000) (475,000)
295,000
(62.11)
Realisasi belanja Netto 6,724,362,066 7,199,047,079
(474,685,013)
(6.59)
Belanja Modal
Rp3.676.883.435,-
Pengembalian Belanja Barang sebesar Rp. 180.000,- merupakan pengembalian
belanja perjalanan lainnya.
B.2.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2012 adalah
masing-masing sebesar Rp3.676.883.435,- dan Rp1.229.858.155,-. Kenaikan
realisasi Belanja Modal sebesar 198,97 persen disebabkan kenaikan belanja modal
peralatan dan mesin dan belanja modal gedung dan bangunan. Rincian Belanja
Modal disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 10 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan 2012
Uraian TA 2013 (Rp) TA 2012 (Rp) Naik/(Turun)
Rp %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1,487,658,200 1,192,508,155 295,150,045 24.75
Belanja Modal Lainnya 29,998,900 37,350,000 (7,351,100) (19.68)
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
2,159,226,335 - 2,159,226,335 -
Jumlah 3,676,883,435 1,229,858,155 2,447,025,280 198.97
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -17-
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1. Aset Lancar
Kas di Bendahara
Pengeluaran Rp 0,-
C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar Rp 0,-dan Rp 0,-.
Kas di Bendahara
Penerima Rp 0,-
C.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 masing-masing adalah sebesar Rp 0,- dan Rp 3.537.250,- yang
mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai,
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang
sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan
Negara Bukan Pajak. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari
pungutan yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan selaku wajib
pungut yang belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca.
Kas Lainnya dan Setara
Kas Rp 0,-
C.1.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,- .
Piutang Bukan Pajak
Rp136.836.000,-
C.1.4 Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp136.836.000,- dan Rp144.033.950,- yang merupakan semua hak
atau klaim pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas
dan belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran.
Rincian Piutang Bukan Pajak pada Balai Besar Pulp dan Kertas, yang
keseluruhannya merupakan piutang jasa disajikan terlampir.
Sedangkan mutasi piutang pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Saldo per 31 Desember 2012 144,033,950
Mutasi tambah:
Piutang Bukan Pajak 370,962,000
Mutasi kurang:
Pelunsan Tahun 2013 378,159,950
Saldo per 31 Desember 2013 136,836,000
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -18-
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih – Piutang Bukan
Pajak Rp 62.214.603,-
C.1.5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak per 31
Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp62.214.603,- dan
Rp17.048.374,- yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang
jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.
Perhitungan penyisihan piutang tak tertagih jangka pendek untuk masing-
masing debitur disajikan terlampir.
BL TPA Rp 0,- C.1.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember
2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 0,- dan Rp
0,-.
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih – Bag. Lancar
TPA Rp 0,-
C.1.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan
Penjualan Angsuran
Saldo Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31
Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp
0,- dan Rp 0,- yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Bagian Lancar
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing tagihan.
BL TGR Rp 0,- C.1.8 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR)
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar
Rp 0,- dan Rp 0,- yang merupakan hak atau klaim terhadap pihak lain yang
belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12
bulan atau kurang.
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih – Bag. Lancar
TP/TGR Rp 0,-
C.1.9 Penyisihan Piutang Tak Tertagih -Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan /Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing
sebesar Rp 0,- dan Rp 0,- yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -19-
Belanja Dibayar Di Muka
Rp 0,-
C.1.10 Belanja Dibayar Di Muka
Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp 0,- dan Rp 0,- Belanja dibayar di muka merupakan pengeluaran
belanja yang dilakukan atas pekerjaan/jasa pada periode tertentu yang
dibayarkan pada awal perikatan.
Persediaan
Rp 16.473.700,-
C.1.11 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing
adalah sebesar Rp16.473.700,- dan Rp39.256.200,-. Persediaan merupakan
jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal
neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional
dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 11 Rincian Persediaan TA 2013 dan TA 2012
No Uraian TA 2013 TA 2012
1 Barang Konsumsi 1,770,700 2,629,700
2 Bahan Baku
14,703,000 36,626,500
3 Suku Cadang - -
Jumlah 16,473,700 39,256,200
Tidak terdapat persediaan barang yang rusak dan usang.
Aset Tetap Rp 60.906.808.647,-
C.2 Aset Tetap
Saldo aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar
Rp60.906.808.647,- dan Rp70.002.698.605,- yang merupakan aset berwujud
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam
kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Balai Besar Pulp dan Kertas
per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -20-
Tabel 12 Rincian Aset Tetap TA 2013 dan TA 2012
No
Uraian 31 Desember 2013 31 Deseeber 2012
1 Tanah 32,766,340,000 32,766,340,000
2 Peralatan dan Mesin 30,942,107,293 22,145,068,992
3 Gedung dan Bangunan 15,783,452,498 13,370,721,959
4 Jalan,Irigasi dan Jaringan 1,376,724,604 1,331,057,030
5 Aset Tetap Lainnya 419,509,594 389,510,694
6 Akumulasi Penyusutan (20,381,325,342)
-
Jumlah 60,906,808,647 70,002,698,675
Tanah
Rp 32.766.340.000,-
C.2.1 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki per 31 Desember 2013 dan 2012
adalah masing-masing sebesar Rp32.766.340.000,- dan Rp32.766.340.000.
Peralatan dan Mesin
Rp 30.942.107.293,-
C.2.2 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2013 dan 2012
adalah Rp30.942.107.293,- dan Rp22.145.068.922,-.
Kenaikan nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Saldo per 31 Desember 2012 22,145,068,922
Mutasi Tambah:
- Pembelian 1,487,658,200
- Pengembangan nilai aset 91,000,000
- Transfer masuk 7,726,156,746
- Reklasifikasi dari aset tetap ke asset lainnya 507,776,575
Mutasi Kurang:
-Penghentian aset dari penggunaan (507,776,575)
-Penghapusan (507,776,575)
Saldo per 31 Desember 2013 30,942,107,293
Transaksi mutasi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin
sebagai berikut:
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -21-
a. Transaksi Penambahan dari Pembelian berupa:
Uraian Unit Jumlah
Alat Angkutan Darat Bermotor 1
15,000,000
Alat Ukur 2
40,589,100
Alat Kantor 9
29,369,000
Alat Rumah Tangga 64
96,250,000
Alat Komunikasi 4
8,722,200
Alat Kedokteran 6
32,628,800
Unit Alat Laboratorium 26
1,059,335,600
Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 1
8,954,000
Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 1
1,375,000
Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 5
113,014,000
Komputer Unit 3
32,310,000
Peralatan Komputer 7
13,895,500
Unit Peralatan Proses/Produksi 3
36,215,000
Jumlah 1,487,658,200
b. Transaksi Penambahan dari P e n g e m b a n g a n N i l a i A s e t
b e r u p a :
Uraian Jumlah
Alat Bantu 17,207,500
Unit Alat Laboratorium 73,792,500
Jumlah 91,000,000
c. Transaksi Penambahan dari Transfer masuk berupa:
Uraian Jumlah
Alat Kantor 9,053,846
Unit Alat Laboratorium 7,717,102,900
Jumlah 7,726,156,746
d. Transaksi Penambahan dari Reklasifikasi dari aset tetap ke aset lainnya
berupa:
Uraian Jumlah
Alat Angkutan Darat Bermotor 59,000,000
Alat Bengkel Tak Bermesin 32,860,000
Alat Ukur -
Alat Kantor 550,875
Alat Rumah Tangga 15,025,619
Jumlah dipindahkan 107,436,494
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -22-
Jumlah dipindahkan 107,436,494
Unit Alat Laboratorium 299,903,311
Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 9,181,669
Komputer Unit 46,622,233
Peralatan Komputer 40,599,684
Unit Peralatan Proses/Produksi 4,033,184
Jumlah 507,776,575
e. Transaksi Pengurangan dari Penghentian aset dari penggunaan sebesar
Rp.507.776.575,- rinciannya sama dengan Reklasifikasi dari aset tetap ke
aset lainnya.
f. Transaksi Pengurangan dari Penghapusan sebesar Rp.507.776.575,-
rinciannya sama dengan Reklasifikasi dari aset tetap ke aset lainnya.
Gedung dan Bangunan
Rp15.783.452.498,-
C.2.3 Gedung dan Bangunan
Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
Rp15.783.452.498,- dan Rp13.370.721.959,-.
Mutasi Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2012 13,370,721,959
Mutasi Tambah:
- Pengembangan melalui KDP 2,159,226,335
- Pengembangan nilai aset 253,504,204
Mutasi Kurang:
Koreksi Pencatatan -
Saldo per 31 Desember 2013 15,783,452,498
Transaksi mutasi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin
sebagai berikut:
a. Transaksi Penambahan dari p e n g e m b a n g a n m e l a l u i
K D P berupa Bangunan Gedung Tempat Kerja sebesar
Rp.1.963.626.000,- dan Tugu/tanda batas sebesar Rp.195.600.335,-
b. Transaksi Penambahan dari p e n g e m b a ng a n n i l a i a s s e t
b e r u p a b a n g u n a n g e d u n g t e m p a t t i n g g a l s ebesar
Rp253.504.204,-.
c. Transaksi Pengurangan dari koreksi pencatan nilai atas Bangunan
Gedung sebesar Rp 0,-.
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -23-
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Rp1.376.724.604,-
C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
masing-masing sebesar Rp1.376.724.604,- dan Rp1.331.057.030,- Terjadi
perubahan nilai terhadap jalan, jaringan, dan irigasi yang dimiliki oleh Balai
Besar Pulp dan Kertas selama tahun 2013 berupa pembangunan langsung
pengaman sungai/pantai & penanggunlangan bencana alam sebesar
Rp.45.667.574,-.
Aset Tetap Lainnya Rp
419.509.594,-
C.2.5 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
Rp419.509.594,- dan Rp389.510.694,- yang merupakan aset tetap yang tidak
dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Mutasi Aset Tetap Lainnya pada tahun 2013 adalah pembelian buku
perpustakaan sebesar Rp.29.998.900,-.
Konstruksi dalam
Pengerjaan Rp 0,-
C.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,-.
Piutang Jangka Panjang
Tagihan Penjualan
Angsuran Rp 0,-
C.3.1 Tagihan Penjualan Angsuran
Jumlah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,-.
Penyisihan Piutang tak
Tertagih- Tagihan
Penjualan Angsuran
Rp 0,-
C.3.2 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)
per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp
0,-, yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan Penjualan
Angsuran (TPA) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing tagihan.
Tuntutan
Perbendaharaan
Rp 0,-
C.3.3 Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,-.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat
kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan
kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -24-
pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita
oleh negara karena kelalaianya.
Penyisihan Piutang tak
Tertagih - Tuntutan
Perbendaharaan Rp 0,-
C.3.4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Penyisihan Piutang tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,- yang merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TP/TGR.
Aset Lainnya Rp
116.350.000,-
C.4 C.4. Aset Lainnya
Jumlah Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
Rp116.350.000,- dan Rp116.350.000,- yang merupakan aset yang tidak dapat
dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.
Aset Tak Berwujud Rp
116.350.000,-
C.4.1 Aset Tak Berwujud
Saldo aset tak berwujud (ATB) per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
Rp116.350.000,- dan Rp116.350.000,-. Aset Tak Berwujud merupakan aset
yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik.
Tidak terdapat mutasi untuk aset tidak berwujud selama tahun 2013
Aset Lain-Lain Rp 0,-
C.4.2 Aset Lain-Lain
Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp 0,- dan Rp 0,-
yang merupakan barang milik negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak
berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional.
Kewajiban Jangka
KEWAJIBAN
Pendek
Utang kepada Pihak
Ketiga Rp 569.600,-
C.5. Kewajiban Jangka Pendek
C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga
Jumlah Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-
masing sebesar Rp569.600,- dan Rp75.466.477,- merupakan belanja yang
masih harus dibayar kepada pihak ketiga.
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -25-
Uang Muka dari KPPN
Rp 0,-
C.5.2 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-
masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,- merupakan UP/TUP yang masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Pendapatan Yang
Ditangguhkan Rp 0,-
C.5.3 Pendapatan Yang Ditangguhkan
Jumlah Pendapatan yang Ditangguhkan per 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp3.537.250,- merupakan Pendapatan
Negara yang belum disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan.
Pendapatan tersebut merupakan pendapatan PNBP tahun 2012.
Pendapatan Diterima
Dimuka Rp 68.250.000,-
C.5.4 Pendapatan Diterima Dimuka
Jumlah Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2013 dan 2012
sebesar Rp68.250.000,- dan Rp87.750.000,- merupakan pendapatan yang
sudah masuk ke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepada
pihak ketiga.
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar Rp
22.275.497,-
Ekuitas Dana Lancar
C.6.1 Cadangan Piutang
Jumlah Cadangan Piutang per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar Rp74.621.397- dan Rp126.985.576,- merupakan jumlah ekuitas dana
lancar Balai Besar Pulp dan Kertas dalam bentuk piutang setelah dikurangi
dengan penyisihan piutang tak tertagih.
C.6.2 Cadangan Persediaan
Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-
masing sebesar Rp16.473.700,- dan Rp39.256.200,- merupakan jumlah ekuitas
dana lancar Balai Besar Pulp dan Kertas dalam bentuk persediaan.
C.6.3 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka
Pendek
Jumlah Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar minus Rp569.600,-
dan minus Rp75.466.477,- Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -26-
dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
C.6.4 Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan
Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan per 31 Desember 2013 dan 2012
sebesar minus Rp68.250.000,- dan minus Rp87.750.000,-. Barang/Jasa yang
Masih Harus Diserahkan merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa
yang harus diserahkan kepada pihak lain.
C.6.4 Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima
Barang/Jasa yang Harus Diterima per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-
masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,- Perkiraan tersebut merupakan ekuitas dana
lancar berupa barang/jasa yang akan dari kepada pihak lain.
Ekuitas Dana
Diinvestasikan Rp
61.023.158.647,-
Ekuitas Dana Diinvestasikan
C.7.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 2012
adalah sebesar Rp60.906.808.647,- dan Rp70.002.698.605,- merupakan
jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
C.7.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar Rp116.350.000,- dan Rp116.350.000,- merupakan
jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk
Aset Lainnya.
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Tidak terdapat kejadian-kejadian penting setelah tanggal neraca.
D.2 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK
Tidak terdapat temuan dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
D.3 INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA AKRUAL
Daftar informasi pendapatan dan belanja akrual disajikan sebagaimana dalam
lampiran.
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan -27-
D.4 REKENING PEMERINTAH
Terhitung mulai tanggal 25 Pebruari 2009 sampai dengan sekarang, Balai
Besar Pulp dan Kertas dengan seizin KPPN Bandung I melalui surat No. S-
254/WPB/KP.0121/2009, telah membuka rekening Bendahara Pengeluaran di
Bank Rakyat Indonesia (Persero) KC. Majalaya, Unit Dayeuhkolot (Nomor
0895-01-000011-30-9). Sedangkan untuk Bendahara Penerimaan PNBP pada
rekening Bank Mandiri Cabang Bandung Asia Afrika Selatan, Jalan Asia Afrika
No. 118-120 (nomor rekening : 130.0009122535).
D.5 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
Tidak terdapat pengungkapan lain-lain.
Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas
Ngakan Timur Antara NIP 195911231985031004