Download pdf - Batasan Wilayah Pesisir

Transcript
  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    1/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur

    Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir 

    Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian

    daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti

    pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut

    yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan

    aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan

    hutan dan pencemaran (Soegiarto, 19!; "ahuri et al, #$$1%&

    'erdasarkan eputusan )enteri elautan dan Perikanan *omor+ P&1$)*#$$# tentang

    Pedoman .mum Perencanaan Pengelolaan Pesisir /erpadu, 0ilayah Pesisir didefinisikan sebagai

    wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut1# mil dari garis pantai untuk propinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan

    propinsi% untuk kabupatenkota dan ke arah darat batas administrasi kabupatenkota&

    0ilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan dimana batasnya

    dapat didefinisikan baik dalam konteks struktur administrasi pemerintah maupun secara

    ekologis& 'atas ke arah darat dari wilayah pesisir mencakup batas administratif seluruh desa

    (sesuai dengan ketentuan "irektorat enderal Pemerintahan .mum dan otonomi "aerah,

    "epdagri% yang termasuk dalam wilayah pesisir menurut Program 2aluasi Sumber "aya

    elautan ()3P%& Sementara batas wilayah ke arah laut suatu wilayah pesisir untuk keperluan

    praktis dalam proyek )3P adalah sesuai dengan batas laut yang terdapat dalam peta

    4ingkungan Pantai 5ndonesia (4P5% dengan skala 1+6$&$$$ yang diterbitkan oleh 'adanoordinasi Sur2ei dan Pemetaan *asional ('akosurtanal%, ("ahuri dkk&,199!%&

    'erdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa 0ilayah pesisir adalah daerah

    pertemuan antara darat dan laut; kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan baik

    kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang surut,

    angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan kearah laut mencakup bagian laut yang masih

    dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air

    tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan

    pencemaran&

    Peranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

    http://geoenviron.blogspot.co.id/2011/12/strategi-pengelolaan-wilayah-pesisir.htmlhttp://geoenviron.blogspot.co.id/2011/12/strategi-pengelolaan-wilayah-pesisir.html

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    2/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur

     

    "aerah pesisir merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi nasional melalui kegiatan

    masyarakat seperti perikanan laut, perdagangan, budidaya perikanan (aquakultur %,

    transportasi, pariwisata, pengeboran minyak dan sebagainya& Seperti diketahui bahwa secara

    biologis wilayah pesisir merupakan lingkungan bahari yang paling produktif dengan sumber daya

    maritim utamanya seperti hutan bakau (mangrove%, terumbu karang (coral reefs%, padang

    lamun (sea grass beds%, estuaria, daerah pasang surut dan laut lepas serta sumber daya yang

    tak dapat diperbaharui lainnya seperti minyak bumi dan gas alam&

    )anfaat ekosistem pantai sangat banyak, namun demikian tidak terlepas dari permasalahan

    lingkungan, sebagai akibat dari pemanfaatan sumber daya alam di wilayah pantai& Permasalahan

    lingkungan yang sering terjadi di wilayah perairan pantai, adalah pencemaran, erosi pantai,

    banjir, inturusi air laut, penurunan biodi2ersitas pada ekosistem mangro2e dan rawa, serta

    permasalahan sosial ekonomi&

    4ingkungan pantai merupakan daerah yang selalu mengalami perubahan, karena merupakan

    daerah pertemuan kekuatan yang berasal darat dan laut & Perubahan ini dapat terjadi secara

    lambat hingga cepat tergantung pada imbang daya antara topografi, batuan, dan sifatnya

    dengan gelombang, pasang surut dan angin& 7leh karena itu didalam pengelolaan daerah

    pessisir diperlukan suatu kajian keruangan mengingat perubahan ini ber2ariasi antar suatu

    tempat dengan tempat lain&

    'anyak faktor yang menyebabkan pola pembangunan sumber daya pesisir dan lautan selama ini

    bersifat tidak optimal dan berkelanjutan& *amun, kesepakatan umum mengungkapkan bahwa

    salah satu penyebabnya terutama adalah perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sumber

    daya pesisir dan lautan yang selama ini dijalankan secara sektoral dan terpilah-pilah& 'eberapa

    usaha untuk menanggulangi erosi dan mundurnya garis pantai telah dilakukan oleh pihak-pihak

    terkait, diantaranya adalah dengan melakukan kegiatan pengisian pantai (beach fill%& /etapi

    pada kenyataannya pantai tersebut masih terjadi erosi dan terjadi mundurnya garis pantai di

    sekitar pantai pasir buatan&

    Permasalahan Pesisir

    'anyaknya pemanfaatan dan berbagai aktifitas yang terus berlangsung dampak negatif pun

    muncul& "ampak-dampak utama saat ini berupa polusi, abrasi, erosi dan

    sedimentasi, kerusakan kawasan pantai seperti hilangnya mangro2e, degradasi daya dukung

    lingkungan dan kerusakan biota pantailaut& /ermasuk diantaranya isu administrasi, hukum

    seperti otonomi daerah, peningkatan P8" (Pendapatan 8sli "aerah%, konflik-konflik daerah

    Peranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    3/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur

    dan sektoral merupakan persoalan yang harus dipecahkan bersama melalui

    manajemen kawasan pantai terpadu&

    Selain itu berdasarkan pemantauan "epartemen elautan dan Perikanan serta 'adan oordinasiSur2ei dan Pemetaan *asional, kenaikan muka air laut di 5ndonesia rata-rata 6-1$ milimeter per

    tahun& Strategi adaptasi dan mitigasi belum menyeluruh sehingga garis pantai semakin

    mundur& 4uas daratan hilang setiap tahun mencapai &69 hektar& /erkikisnya daratan pesisir

    itu memusnahkan 2egetasi mangro2e karena tidak mampu bermigrasi& )angro2e sebagai

    penahan gelombang air laut terancam punah&

    onsep Pengelolaan /erpadu 0ilayah Pesisir

    Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir yang mengelola adalah semua orang dengan objek

    segala sesuatu yang ada di wilayah pesisir& :ontoh pengelolaan wilayah pesisir adalah ;

    pengelolaan perikanan, pengelolaan hutan pantai, pendidikan dan kesehatan& ang paling

    utama dari konsep pengelolaan wilayah pesisir adalah fokus pada karakteristik wilayah daripesisir itu sendiri, dimana inti dari konsep pengelolaan wilayah pesisir adalah kombinasi dari

    pembangunan adaptif, terintegrasi, lingkungan, ekonomi dan sistem sosial&

    Pengelolaan terpadu 0ilayah Pesisir dan Pulau-Pulau ecil adalah suatu proses perencanaan,

    pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian Sumber "aya Pesisir dan Pulau-Pulau ecil antar

    sektor, antara Pemerintah dan Pemerintah "aerah, antara ekosistem darat dan laut, serta

    antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat&

    )enurut .. *o& # /ahun #$$ tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,

    pengelolaan 0ilayah Pesisir dan Pulau-Pulau ecil dilaksanakan dengan tujuan untuk

    melindungi, mengkonser2asi, merehabilitasi, memanfaatkan, dan memperkaya Sumber "ayaPesisir dan Pulau-Pulau ecil serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan; menciptakan

    keharmonisan dan sinergi antara Pemerintah dan Pemerintah "aerah dalam pengelolaan Sumber

    "aya Pesisir dan Pulau-Pulau ecil; memperkuat peran serta masyarakat dan lembaga

    pemerintah serta mendorong inisiatif masyarakat dalam pengelolaan Sumber "aya Pesisir dan

    Pulau-Pulau ecil agar tercapai keadilan, keseimbangan, keberkelanjutan, meningkatkan nilai

    sosial, ekonomi, dan budaya )asyarakat melalui peran serta masyarakat dalam pemanfaatan

    Sumber "aya Pesisir dan Pulau-Pulau ecil&

    Peranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    4/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur

    "alam pengelolaan pantai juga harus diperhatikan upaya pengendalian kerusakan pantai& Selain

    itu diperhatikan juga upaya pengawasan& Pengendalian kerusakan pantai merupakan upaya

    untuk mencegah, menanggulangi, serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak

    yang disebabkan oleh alam dan manusia& Pengendalian erusakan pantai yang dapat merugikan

    kehidupan, dilakukan secara menyeluruh yang mencakup upaya pencegahan, penanggulangan,

    dan pemulihan& .paya pencegahan dilakukan melalui perencanaan pengendalian kerusakan

    pantai yang disusun secara terpadu dan menyeluruh&

    Pencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik danatau nonfisik& egiatan fisik dapat berupa

    pembangunan sarana dan prasarana daerah pantai serta upaya lainnya dalam

    rangka pencegahan kerusakan bencana pantai& .paya pencegahan lebih diutamakan pada

    kegiatan nonfisik berupa kegiatan penyusunan danatau penerapan piranti lunak yang

    meliputi antara lain pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian& Pengendalian

    kerusakan pantai ini menjadi tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, serta pengelola

    pantai dan masyarakat&

    )itigasi bencana adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat meringankan penderitaan akibat

    bencana& Penanggulangan dilakukan secara terpadu oleh instansi-instansi terkait dan

    masyarakat melalui suatu badan koordinasi penanggulangan bencana pada tingkat nasional,

    Propinsi, dan kabupatenkota&

    Pemulihan kerusakan daerah pantai dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi lingkungan

    hidup dan sistem prasarana daerah pantai& :ontoh upaya pemulihan terhadap kerusakan pantai

    dapat dijumpai pada+

    •  Pantai berpasir yang mengalami kerusakan akibat pengaruh adanya angkutan pasir sejajar

    pantai atau angkutan pasir tegak lurus yang melebihi pasokannya& Pemulihan dapat dilakukan

    dengan cara pengisian (suplai% pasir sampai pada kedudukan garis pantai awal ditambah dengan

    pengisian pasir awal dan pengisian pasir secara periodik sehingga pasir yang keluar seimbang

    dengan pasir yang masuk& .ntuk mengurangi jumlah pasir yang diisikan secara periodik, maka

    pada lokasi pantai yang dipulihkan dapat dipasang krib tegak lurus atau krib sejajar pantai yang

    berfungsi mengurangi besarnya angkutan pasir sejajar pantai&

    Peranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    5/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur

    •  Pantai berbakau, maka pemulihan dapat dilakukan dengan usaha penanaman bakau& 8gar bakau

    yang masih muda tahan terhadap hempasan gelombang, didepan lokasi yang di tanami bakau,

    perlu dipasang struktur semacam pemecah gelombang yang bersifat sementara& 8pabila bakau

    telah tumbuh dan mampu menahan gelombang, pemecah gelombang tidak berfungsi lagi&

    •  Pantai berkarang, pemulihan kerusakan karang dapat dilakukan dengan usaha penanaman

    karang, dengan cara menempelkan potongan karang pada akar karang yang masih ada& .ntuk

    pemulihan pantai berbakau dan pantai berkarang perlu keahlian khusus dalam kedua bidang

    tersebut, antara lain ahli biologi dan lingkungan&

    Perlindungan dan pengamanan daerah pantai terhadap ancaman gelombang, diutamakan

    menggunakan perlindungan alami yang ada& alau ternyata perlindungan alami sudah tidak

    dapat dimanfaatkan atau sudah tidak dapat diaktifkan kembali untuk kegiatan perlindungan

    pantai, maka baru dipilih alaternatif lain yaitu dengan menggunakan perlindungan buatan

    (artificial protection%&

    8lam pada umumnya telah menyediakan mekanisme perlindungan pantai secara alamiah yangefektif& Perlindungan alamiah ini dapat berupa hamparan pasir di pantai yang cukup banyak,

    atau tanaman pantai yang tumbuh di daerah berlumpur seperti pohon mangro2e dan nipah,

    atau terumbu karang yang berada di sepanjang pantai& Perlindungan alami ini sudah berjalan

    sangat lama, sehingga telah membentuk suatu keseimbangan yang dinamis& 'ilamana

    perlindungan alami ini terganggu maka akan terjadi ketidakstabilan di pantai tersebut&

    Referensi Artikel :

    Branch M.C., 1998. Regional Planning, In Introduction and E!lanation Preager, "e# $ork %es!art

    Connection, &ondon.

    Cicin'(ain, B., 199).(ustaina*le +eelo!-ent and Integrated Coastal one Manage-ent, /cean and Coastal Manage-ent.

    Clark, 0.R., 199. Coastal one Manage-ent, &e#is Pu*lisher, 2lorida.

    +ahuri, 3.R., Rais, 0., 4inting, (.P., dan (ite!u, M.0., 199. Pengelolaan (u-*er +a5a %ila5ah Pesisir dan

    &autan (ecara 6er!adu, P6 Pradn5a Para-ita, 0akarta.

    +e!arte-en Per-uki-an dan Prasarana %ila5ah, +irektorat 0enderal (u-*er +a5a Air dan +irektorat Bina

    6eknik, 7). Pedo-an -u- Penga-anan dan Penanganan erusakan Pantai, 0akarta.

    a5 R and Alder 0, 1999. Coastal Planning and Manage-ent, E ; 2" (!on, an i-!rint of Routledge,

    &ondon.

    Peranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    6/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur

    Menteri Per-uki-an +an Prasarana %ila5ah, 7). 6in

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    7/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timurBerdasarkan jojpbroto #,,$' bahwa daerah pesisir 2ndonesia berbeda-beda

    menurut kondisi geogra&s dan kependudukan% 3leh karena itu' tujuan dan

    keadaan lokal juga berbeda sehingga setiap ren(ana akan memerlukan

    perlakuan yang berbeda% 4amun demikian suatu urutan yang terdiri dari #"

    tahap dapat direkomendasikan sebagai suatu pedoman peren(anaan% Tiap tahapmewakili suatu kegiatan spesi&k atau suatu rangkaian kegiatan yang hasilnya

    memberikan in1ormasi untuk tahap-tahap berikut *

    #% Tentukan sasaran dan kerangka a(uan'

    Aturlah pekerjaan'

    !% Analisis kesulitan yang ada'

    5% 2denti&kasi kesempatan untuk perubahan'

    .% 6valuasi kemampuan sumberdaya'

    7% Penilaian alternati1'

    0% Ambil pilihan yang paling baik'

    8% +iapkan ren(ana'

    % 2mplementasi'

    ,% Penentuan revisi ren(ana%

    )esepuluh tahapan ini meringkaskan proses peren(anaan yang menggambarkanlangkah-langkah yang terlibat dalam peren(anaan 9ona pesisir se(ara terpadu%

    Pengelolaan wilayah pesisir se(ara terpadu merupakan pendekatan pengelolaan

    yang melibatkan dua atau lebih ekosistem' sumberdaya dan kegiatan

    peman1aatan se(ara terpadu' agar ter(apai tujuan pembangunan wilayah pesisir

    se(ara berkelanjutan sustainable$' sehingga keterpaduannya mengandung tiga

    dimensi : dimensi sektoral' bidang ilmu' dan keterkaitan ekologis ahuri' dkk%'

    #,,0$% )eterpaduan sektor diartikan sebagai perlunya koordinasi tugas'

    wewenang dan tanggung jawab antara sektor atau instansi pemerintah pada

    tingkat pemerintah tertentu hori9ontal integration$' dan antara tingkat

    pemerintah mulai tingkat desa' ke(amatan' kabupaten' dan propinsi sampaitingkat pusat verti(al integration$%

    idasari kenyataan bahwa wilayah pesisir terdiri dari sistem sosial dan alam

    yang terjalin se(ara kompleks dan dinamis' maka keterpaduan bidang ilmu

    mensyaratkan di dalam pengelolaan wilayah pesisir hendaknya dilaksanakan

    dengan pendekatan interdisiplin ilmu' yang melibatkan bidang ilmu * ekonomi'

    ekologi' teknik' sosiologi' hukum' dan lainnya yang terkait% )anrena wilayah

    pesisir terdiri dari berbagai ekosiostem mangrove' terumbu karang' lamun'

    estuaria dan lain-lain$ yang saling terkait satu sama lain' disamping itu wilayah

    Peranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    8/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timurini juga dipengaruhi oleh berbagai kegiatan manusia' proses-proses alamiah

    yang terdapat di lahan atas upland areas$ maupun laut lepas' kondisi ini

    mensyaratkan bahwa Pengelolaan Wilayah Pesisir dan ;autan +e(ara Terpadu

    PWP;T$ harus memperhatikan keterkaitan ekologis tersebut%

    +hare on A?A;AM P64=6MBA4=A4 6+A-6+AP6+2+2@ 2 P@324+2 MA;)

    (Region Typology Approach on Coastal Villages Development in Maluku Province)

    Peranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    9/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur

    JAMES ABRAHAMSZ Program Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUniversitas Pattimura Jl. Mr. Ch. Ssolanit, Kamus ! Poka "mbon. #el. $%&& ! ''$((&&

     ABSTRACT  : To develop the coastal villages, many approach were done. This study use thenew one, typology approach which shown relationship between infrastructure existence withproduction capacity at coastal villages. Results of this study were shown, based on theircharacteristics, coastal villages were divide on four tipes there is core regions, resourcefrontier regions, depressed regions and slowly developing/stagnan regions. This results alsogive the development strategy formulations include: (i) ore regions have the priority tomaintain the production capacities and infrastructure existence, and still go to e!uilibriumline, "#$. (ii) "n resource frontier regions, infrastructure development in resourcesmanagement as main priority. (iii) %epressed regions were really need production capacity increase through technology inovation, investation and human resource !uality. (iv) "n

    slowly developing/stagnating region, inovations subtitute (&nowledge and technology) werepriority on natural resource management, and can be pushed to increase economic activitiesthrough technology inovation and to pull development determinants li&e labor potential andinvestations to support natural resources management, effectivelly.

     ey !or"s # Region typology$ "evelopment$ coastal villages

    PENDAHULUAN

    'rovinsi alu&u yang merupa&an provinsi &epulauan menunu&&an &ara&teristi& yang uni& dengan luasan wilayah darat sebesar *+.-* m atau sebesar 0,1 2 dari total luas wilayah.3isanya 4,+ 2 (1*-.4+ m) merupa&an wilayah laut yang cu&up potensial peranannya bagi pembangunan provinsi ini. 'otensi wilayah &epulauan ini ditunu&an uga dengan besarnya umlah pulau ya&ni sebanya& .+ buah. 5anya&nya umlah pulau ini memberi&an&ontribusi yang &uat terhadap panang garis pantai di 'rovinsi alu&u yang mencapai6.11,4 m (%inas 'eri&anan dan elautan 'rovinsi alu&u, 66*).%istribusi umlah pulau yang cu&up banya& di 'rovinsi alu&u relatif berpengaruh terhadapa&ses terhadap pengembangan wilayah secara agregat termasu& masyara&atnya.'ermasalahan umum yang dialami secara meluas di 7ndonesia seperti a&ses yang lemah,&urangnya &egiatan pembangunan, tingginya umlah pendudu& mis&in dan persoalan lainseperti penurunan &ualitas ling&ungan, uga ditemu&an di 'rovinsi alu&u. ondisi inisangat mung&in teradi &arena terisolasinya pulau#pulau &ecil di &awasan perbatasan dan di&awasan terluar, disamping tida& tersentuhnya &awasan#&awasan tersebut termasu& desa#desa pesisirnya oleh inovasi pengetahuan maupun te&nologi.%esa pesisir merupa&an salah satu bagian wilayah pesisir yang sangat ter#marginal#&an, oleh&arena itu desa#desa pesisir sangat potensial menadi &antong#&antong &emis&inan.esulitan mengatasi masalah &emis&inan di desa#desa pesisir menadi&an wilayah pesisirtermasu& wilayah yang rawan di bidang sosial e&onomi. erawanan di bidang sosiale&onomi dapat menadi lahan subur bagi timbulnya &erawanan#&erawanan di bidang&ehidupan yang lain (Rahmalia, 668). 9ebih lanut di&emu&a&an bahwa &emis&inan dante&anan#te&anan sosial e&onomi yang dihadapi oleh rumah tangga nelayan di desa pesisir bera&ar dari fa&tor#fa&tor &omple&s yang saling ter&ait. a&tor#fa&tor tersebut dapatdi&lasifi&asi&an &edalam fa&tor alamiah dan non alamiah. a&tor alamiah ber&aitan denganflu&tuasi musim penang&apan dan stru&tur alamiah sumberdaya e&onomi desa. a&tor nonPeranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa

     Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    10/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timuralamiah berhubungan dengan &eterbatasan daya ang&au te&nologi penang&apan,&etimpangan dalam sistem bagi hasil dan tida& adanya aminan sosial tenaga &era yangpasti, lemahnya aringan pemasaran dan belum berfungsinya &operasi nelayan yang ada,serta dampa& negatif &ebia&an modernisasi peri&anan yang telah berlangsung sea& seperempat abad tera&hir ini.

    %alam &aitannya dengan &ara&teristi& masyara&at pesisir, 3atria (66) menyata&an bahwasecara sosiologis, &ara&teristi& masyara&at pesisir berbeda dengan masyara&at agrarisseiring dengan perbedaan &ara&teristi& sumberdaya yang dihadapi. asyara&at pesisirmenghadapi sumberdaya yang hingga saat ini masih bersifat open access. ara&teristi& sumberdaya seperti ini menyebab&an mere&a (nelayan) harus berpindah#pindah untu& memperoleh hasil yang ma&simal. ondisi demili&ian menyebab&an elemen risi&onyamenadi sangat tinggi.Risi&o yang sangat tinggi yang dihadapi masyara&at pesisir menempat&an mere&a padaposisi sosial yang menari& untu& dicermati bai& secara &ultural maupun stru&tural, &arenadi&ebanya&an wilayah masyara&at pesisir memili&i status yang relatif rendah. Rendahnyaposisi sosial masyara&at pesisir, disebab&an &arena &eterasingan dan &eterisolasian. eduafa&tor ini menga&ibat&an masyara&at pesisir tida& mengetahui lebih auh pengetahuan dan

    te&nologi baru yang telah di&embang&an. 7ntera&si dengan masyara&at lain uga menadisangat lemah.%i sisi lain, pengembangan &awasan pesisir sebagai sentra industri, pemu&iman,perhubungan, pariwisata, dan peri&anan dan pengembangan lain menadi&an pesisir sebagai&awasan yang paling rentan secara e&ologis dan rawan terhadap berbagai &onfli& pemanfaatan ruang. Tingginya &egiatan pembangunan e&onomi &ota yang menang&au&awasan pesisir ini seharusnya membawa dampa& positif terhadap ting&at &eseahteraanmasyara&atnya, namun per&embangan ini sering belum dirasa&an merata oleh seluruhmasyara&at, &hususnya masyara&at desa pesisir. ;al ini antara lain disebab&an belumoptimalnya &ebia&an#&ebia&an yang mengatur tentang arahan pengembangan desa#desapesisir. %engan demi&ian perlu dila&u&an upaya#upaya untu& mengatasi &eadaan di atas,paling tida& &ebia&an yang mengarah&an desa#desa pesisir sebagai salah satu basispembangunan wilayah. onse&uensinya e&sistensi infrastru&tur (social and economicoverhead capital) sebagai basis pelayanan wilayah secara internal maupun e&sternal dapatmendorong dinami&a per&embangan desa#desa pesisir.'entingnya e&sistensi infrastru&tur untu& &epentingan pelayanan pembangunan di wilayahpesisir merupa&an bagian penting dalam penentuan tipologi desa#desa pesisir secara spasial.;al inilah yang mendasari &aian tentang pende&atan tipologi wilayah dalam pengembangandesa#desa pesisir di 'rovinsi alu&u. 'ada bagian pertama &aian ini a&an diberi&angambaran pesisir sebagai &awasan strategis secara &ewilayahan, bagian &edua tipologi desa#desa pesisir, dan bagian &etiga strategi pengembangan desa#desa pesisir berdasar&an&ara&teristi& tipologinya.

    PEMBAHASAN

    Pesisir Sebagai Kawasan Strategis%alam &onte&s &ewilayahan, &awasan pesisir yang memili&i posisi strategis di dalamstru&tur alo&asi dan distribusi sumberdaya e&onomi disebut memili&i locational rent yangtinggi.

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    11/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur&awasan yang didasar&an atas fungsinya di dalam &eseimbangan ling&ungan, sedang&ansocial rent menyang&ut manfaat &awasan untu& berbagai fungsi sosial. %i dalam me&anismepasar, umumnya locational dan ricardian rent yang terinternalisasi dalam stru&tur nilaipasar, sehinggga berbagai fungsi ling&ungan dan sosial &awasan pesisir banya& mengalamidegradasi dan tida& mendapat penilaian semestinya.

    'eranan strategis wilayah pesisir hanya tercapai i&a memenuhi persyaratan#persyaratan beri&ut: () 5asis e&onomi (economic base) wilayah yang bertumbuh atas sumberdayadomesti& yang terbaharui (domestic renewable resources), () emili&i &eter&aitan &e bela&ang (bac&ward ling&age) dan &e depan (forward ling&age) terhadap berbagai se&tore&onomi lainnya di daerah yang bersang&utan secara signifi&an sehingga per&embanganse&tor basis dapat menimbul&an efe& ganda (multiplier effect) terhadap per&embanganse&tor#se&tor lainnya di daerah yang bersang&utan, (8) $fe& ganda (multiplier effect) yangsignifi&an dari se&tor basis dan se&tor#se&tor turunan dan penunangnya dengan penciptaantenaga &era dan pendapatan masyara&at (se&tor rumah tangga), se&tor pemerintahlo&al/daerah (se&tor paa&/retribusi) dan '%R5 wilayah, (+) eter&aitan lintas regional didalam maupun antar wilayah yang tinggi (inter and inter#regional interaction) a&an lebihmenamin aliran alo&asi dan distribusi sumberdaya yang efisien dan stabil sehingga

    menurun&an &etida&pastian (uncertainty), dan (*) Teradinya learning process secara ber&elanutan yang mendorong teradinya &ore&si dan pening&atan secara terus menerus.=ntu& mencapai pembangunan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan secara optimal dan ber&elanutan, salah satu aspe& yang sangat penting adalah aspe& sosial, e&onomi dan budaya. >spe& ini mensyarat&an bahwa masyara&at pesisir sebagai pela&u dan se&aligustuuan pembangunan wilayah pesisir dan lautan harus mendapat&an manfaat terbesar dari&egiatan pembangunan tersebut. enyataan selama ini menunu&&an bahwa sebagian besar&euntungan yang didapat&an ustru dini&mati oleh pendudu& di luar wilayah pesisir. "leh&arena itu &ebia&an pembangunan dan pemanfaatan sumberdaya di wilayah pesisir yangharus diterap&an adalah : () ening&at&an pendapatan dan &eseahteraan masyara&atpesisir dan memasti&an bahwa mere&a mendapat&an manfaat sebesar#besarnya dari&egiatan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan? () ening&at&anperan serta masyara&at pesisir dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya wilayahpesisir dan lautan? dan (8) emasyara&at&an pembangunan masyara&at pesisir yang berwawasan ling&ungan yang dii&uti oleh pening&atan pendapatan.

    Tipologi Desa-Desa Pesisir%eterminan pembangunan yang sangat berfungsi dalam menentu&an tipologi wilayah danmenadi elemen utama dalam membangun &eter&aitan internal dan e&sternal meliputideterminan e&onomi, sosial dan politi& (3tohr, 40*) meliputi :

    . %eterminan e&onomi yang meliputi :@ Transfer fa&tor#fa&tor produ&si antar wilayah, merubah &apasitas produ&si tiap wilayah?@ Redistribusi permintaan yang efe&tif atau daya beli antar wilayah yang merubah &apasitaspasarnya?@ =rbaniAation economies untu& penghematan melalui penggunaan bersama prasaranalo&al?@ 9in&age effect untu& penghematan &arena &etergantungan terhadap berbagai &egiatane&onomi?@

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    12/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur. %eterminan sosial :@ emampuan untu& mentransfer inovasi institusional &e suatu wilayah yang mempengaruhi&apasitasnya untu& memobilisir dan mengguna&an sumber daya dan untu& mengorganisirpembangunan, yang uga disebut sebagai infrastru&tur psi&o#sosial dari suatu wilayah.8. %eterminan politi& :

    @ Ting&at pengambilan &eputusan secara otonom, antara lain : &apasitas untu& memobilisasidan mengguna&an sumber daya dalam melayani setiap sasaran pembangunannya. 7nitergantung pada distribusi &apasitas pengambilan &eputusan antar tiap ting&atan wilayah.5ila mengacu pada pola spasial determinan#determinan pembangunan yang mempengaruhi wilayah#wilayah pengembangan (determinan e&onomi, sosial dan politi&), dapat dibeda&antipe#tipe wilayah itu menurut besaran relatif dan enis spread dan bac&wash effect masing#masing (3tohr, 40*). =ntu& &aian ini, &lasifi&asi tipologi wilayah yang diturun&an,didasar&an pada hubungan e&sistensi infrastru&tur pelayanan pembangunan di setiap wilayah dengan &apasitas wilayah yang ditunu&an dengan ting&at produ&si sumberdayapesisir dan laut.5erdasar&an u&uran#u&uran yang ada, tipologi wilayah dapat dibeda&an dengan asumsi bahwa fenomena spread dan bac&wash effect yang teradi dalam tiap wilayah adalah berbeda

    &arena &emampuannya dalam menari& determinan#determinan pembangunan danpemancarannya &e dalam wilayah cenderung berbeda. =&uran &apasitas menurut ting&atprodu&si sumberdaya pesisir dan laut diguna&an sebagai alternatif dalam menawab&etida&elasan pengaruh e&onomi wilayah dalam menerang&an besaran &apasitas wilayahsecara agregat. 3ebagai contoh, banya& &egiatan industri yang memberi&an &ontribusiterhadap pendapatan wilayah, namun pancarannya dipandang belum menang&au&eseluruhan wilayahnya, sehingga muncul &antong#&antong dalam &awasan yangmasyara&atnya masih berada pada suatu garis &emis&inan. unculnya &antong#&antonginipun tida& a&an elas terlihat bila tida& dila&u&an pembedahan spasial menurut &apasitasmasyara&at dalam mela&u&an &egiatan produ&si di tiap wilayah.apasitas yang dima&sud&an munu&an &ondisi riil sosial e&onomi wilayah yang ditemu&andalam masyara&at lo&al wilayah. >rtinya bahwa ting&atan produ&si yang berbeda ugamemberi&an gambaran teradinya &esenangan antar desa wilayah dalam penari&andeterminan#determinan pembangunan dan &emampuan untu& memancar&annya dalam wilayah.;asil yang ditunu&&an dari hubungan e&sistensi infrastru&tur pelayanan pembangunandengan &apasitas produ&si membeda&an desa#desa pesisir atas + tipe. $&spresi grafis yangdiadopsi dari 3tohr (40*) menadi inspirasi untu& membagi desa#desa pesisir menadi +tipe, yaitu : (a) wilayah inti (core region)? (b) wilayah periferi a&tif (resource frontier region)?(c) wilayah periferi pasif (depressed region)? dan (d) wilayah periferi netral (slowly developing/stagnating region), sebagaimana terlihat dalam Bambar .

    . %esa pesisir sebagai core region%i 'rovinsi alu&u, desa#desa pesisir yang umumnya de&at dengan pusat#pusat pelayanan berfungsi sebagai core region, sedang&an desa#desa lain di se&itarnya periferinya. oreregion yang teridentifi&asi di 'rovinsi alu&u ialah desa#desa pesisir yang berada tepat atausangat de&at dengan pusat#pusat pelayanan seperti pusat 'rovinsi ota >mbon, pusatabupaten

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    13/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur'otensi e&onomi wilayah yang ditari& &e pusat#pusat tersebut dan se&itarnya banya& teradimelalui proses perdagangan hasil#hasil peri&anan.3tohr (40*) mengemu&a&an bahwa desa#desa pesisir sebagai core region pra&tis memili&isemua determinan pembangunan, dimana impuls#impuls pembangunan dari luar maupundari dalam be&era dengan bai&. "leh &arenanya, i&a dibanding&an dengan desa#desa lain

    ma&a pemili&an fa&tor produ&si seperti modal dan te&nologi relatif lebih tinggi di coreregion. %esa#desa ini ugalah yang harus berada pada posisi dimana pancaran fa&tor#fa&torprodu&si mengalir &e wilayah lain.%i sini terlihat uga bahwa sebenarnya &eter&aitan antara desa#desa pesisir core regiondengan wilayah lain telah terbentu&. anfaat besar yang dimili&i oleh desa#desa yangtermasu& dalam tipe core region antara lain :() Teradi permintaan yang tinggi dalam wilayah, bai& terhadap fa&tor produ&si maupunsumber daya pendu&ungnya dalam pemenuhan &egiatan produ&si serta &ebutuhanmasyara&at yang ma&in mening&at, sehingga gera&an pere&onomian pda desa#desa inti inimenadi lebih dinamis. ;al ini terbu&ti dari adanya aliran masu& sumber daya alam dan barang#barang &ebutuhan primer, se&under maupun tersier.() 3ebagai &onse&uensinya uga teradi &euntungan urbanisasi &arena mengalirnya tenaga

    &era dengan berbagai ting&atan &etrampilan yang turut menggera&an pembangunane&onomi dalam wilayah, terutama desa#desa pesisir lain di luar core region.(8) >da uga &eter&aitan yang tercipta melalui aliran sumber daya alam atau &omoditi, dan berpeluang mencipta&an bentubentu& yang menguntung&an dari perdagangan antar wilayah.%ari aspe& sosial &emasyara&atan, desa#desa pesisir yang termasu& dalam core regioncenderung memili&i masyara&at yang maemu& dibanding&an desa#desa lain. ondisi inimendu&ung pembentu&an stru&tur sosial wilayah dengan potensi inovasi yang tinggi.%engan demi&ian penyesuaian masyara&at dalam menghadapi perubahan inovasi lebihtinggi. 7ni uga bermanfaat bagi desa#desa tersebut dalam pembangunan wilayahnya.%inami&a yang ditunu&&an melalui &ara&teristi& wilayahnya ini menempat&an core regionsebagai wilayah yang memili&i ting&atan &apasitas produ&si tertinggi.

    . %esa pesisir sebagai resource frontier regionTipe pertama dari desa#desa periferi adalah periferi a&tif yang dalam &aian disebut denganresource frontier region. %esa#desa ini disebut sebagai wilayah yang memili&i peluang barudalam mana pembangunannya didasar&an pada e&sploitasi yang tinggi terhadap sumberdaya alamnya. 'erbedaan dalam per&embangan &egiatan#&egiatan produ&tif pada desa#desaini memposisi&annya sebagai wilayah yang terdepan dalam pemanfaatan sumberdaya pesisirdan laut. enomena tersebut menadi menari& bila ditelusuri menurut spread effect yangteradi dalam wilayah. >da indi&asi bahwa &euntungan aglomerasi tida& teradi secaramerata dalam wilayah ini, &arena tendensi fungsional pusat untu& memberi&an pelayanandalam wilayah hanya ter&onsentrasi pada daerah pusat dan desa#desa yang de&at pusat.a&tor yang berpengaruh terhadap fenomena ini, salah satunya adalah &uat#lemahnyaintera&si yang teradi antara desa#desa hinterland dengan pusatnya.%alam hubungannya dengan fenomena tersebut, dapat di&emu&a&an bahwa desa#desa inimemili&i &emampuan untu& menari& fa&tor#fa&tor produ&si sebagai penggera& determinanpembangunan seperti tenaga &era, modal, dan te&nologi. >da dua hal yang muncul sebagaidampa& dari tari&an#tari&an ini, yaitu :@ 'enari&an tenaga &era dari luar wilayah tida& a&an membu&a peluang bagi tenaga &eralo&al untu& mengisi peluang &era dalam &egiatan e&onomi produ&tif.

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    14/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timur5elum lagi ditambah dengan sema&in fle&sibelnya stru&tur sosial wilayah sebagai &e&uatandalam penyerapan impuls#impuls inovasional.3ecara teoritis, desa#desa periferi a&tif ini tergantung terutama pada &e&uatanpembangunan dari luar. =ntu& mempertahan&an &eberlanutan pembangunannya, wilayahini memili&i &emampuan untu& menahan pengembalian fa&tor yang cu&up (melalui upah)

    untu& mening&at&an permintaan internal terhadap suplai#suplai yang mendasar dalammelayani wilayahnya serta memadu&annya dalam gera&an proses pengembangan dari luar.enomena menari& untu& 'rovinsi alu&u ialah bahwa desa#desa periferi a&tif ini lebihmenunu&an adanya proporsi &egiatan produ&si yang tinggi pada &ondisi dimana e&sistensiinfrastru&tur pelayanan yang &urang. ondisi demi&ian ditemu&an pada masayara&at dipulau#pulau &ecil dan pesisir yang umumnya merupa&an pendatang atau bu&an masyara&atasli alu&u seperti ditemu&an di 3eram 5agian 5arat, 3eram 5agian Timur, 5agian =tara'ulau 5uru, dan beberapa pulau &ecil lainnya di alu&u Tenggara dan alu&u Tenggara5arat.

    8. %esa 'esisir sebagai depressed region%esa#desa pesisir yang termasu& dalam tipe depressed region berada pada &ondisi dimana

    pere&onomiannya tida& dapat bergera& secara optimal &arena terlalu banya& penari&an dariluar terhadap determinan pembangunan tanpa diimbangi penari&annya &e dalam. ;asilprodu&si primernya (sumberdaya alam pesisir dan laut) tida& mengalami sentuhan inovasi yang berarti dan &arenanya aliran produ&si &e luar sangat &urang. 5anya& ditemu&an aliransumberdaya alam yang &e luar hanya menang&au wilayah#wilayah terde&at, dan produ&siperi&anan yang dihasil&an tida& mengalami proses pengolahan yang berarti. alau pun ada,hanya terbatas pada s&ala usaha rumah tangga dan sangat minim du&ungan subtitusite&nologi dari luar.3ebagai dampa& dari fenomena di atas, cenderung melemah permintaan produ&si dari luar wilayah. Calaupun sebenarnya desa#desa pesisir periferi pasif ini memili&i peluang intera&si yang tinggi dengan basis wilayah yang lebih besar, namun nilai tu&arnya cenderung negatif.3pread effect yang teradi melalui aliran masu& impuls#impuls te&nologi dan inovasi sosialsangat lemah. %eterminan#determinan pembangunan yang sempat i&ut tertari& masu& lebihdisebab&an mengalirnya pendudu& &e dalam wilayah. %an dengan demi&ian, pemili&anfa&tor#fa&tor produ&si e&onomi sangat &urang dan stru&tur sosial yang dimili&i cenderung&a&u. ;al yang tera&hir ini menyata&an &ondisi riil wilayah yang berada pada intera&si sosialinternal dan e&sternal &awasan yang lemah. 3alah satunya &arena hubungan#hubunganmelalui a&tifitas e&onomi terlo&alisir di ting&at desa atau di hinterland saa.'engaruh pendudu& di ting&at lo&al sangat besar terhadap &apasitas e&onomi yang&arenanya meng&ondisi&an rata#rata pendapatan pendudu& yang rendah sehingga ting&atpermintaannya secara efe&tif uga menadi lemah. =ntu& &eberlanutan pembangunaninternalnya, fenomena ini sangat berdampa& pada dinami&a pere&onomiannya. $&sistensiinfrastrru&tur terlalu besar dibanding&an &emampuan produ&sinya, dan &arenapendapatannya yang rendah, ma&a daya belinya secara agregat menadi lemah untu& menunang pembangunan internalnya. %iduga &ehadiran infrastru&tur wilayah tida& cenderung mening&at&an pelayanan terhadap masyara&at lo&al, tetapi berorientasi pada danmendu&ung &egiatan investasi besar dari masyara&at di luar wilayah.

    +. %esa pesisir sebagai slowly developing/stagnan region3ebagai &onse&uensi rendahnya &apasitas produ&si masyara&at dalam wilayah danrendahnya e&sistensi infrastru&tur pelayanan dalam menggera&an pere&onomiannya, ma&adesa#desa pesisir ini masu& dalam &lasifi&asi tipe wilayah periferi netral (slowly developing/stagnan region). Cilayah ini secara agregat memili&i &esulitan dalampere&onomiannya &arena penari&an determinan pembangunan dari luar terlalu &uat,terutama 3%>#nya, walaupun sebenarnya terdapat uga penari&an &e dalam dariPeranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa

     Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    15/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timurdeterminan#determinan tersebut. %isebut&an agregat berma&na : secara &eseluruhan desa#desa pesisir ini berada pada posisi yang lemah untu& bersaing dengan desa#desa lain. %idugadaya beli yang lemah ditemu&an hampir pada seluruh hinterland &arena masih &uatnyaperila&u subsistensi masyara&at.7nternal spread effect yang diharap&an bisa menggera&&an pembangunan wilayah, tida& 

     alan dengan bai& &arena lebih banya& fenomena bac&wash effect yang berperan. ;interlanddengan potensi 3%#nya tida& termanfaat&an penuh untu& &egiatan#&egiatan tersebute&onomi produ&tif. ere&a ditemu&an banya& berada pada &elas pe&era yang menurutu&uran e&onominya berpendapatan rendah. Cilayah ini memili&i sumber daya yang terbatassementara pendudu&nya hanya ter&onsentrasi pada &egiatan#&egiatan yang berbasisperi&anan tradisional.5erdasar&an &ara&teristi& tersebut, wilayah ini cenderung memili&i per&embanganpembangunan yang lambat, bah&an sering stagnan &arena &egiatan e&onomi subsisten lebihdominan di sana. etergantungan mere&a yang besar terhadap nilai sumber daya yangdimili&i tanpa sentuhan inovasi serta ara& terhadap pasar yang cu&up auh menadipenyebab utama stagnasi dan lambatnya gera& pembangunan.

    Strategi Pengebangan Desa-Desa Pesisir Ber!asar"an Kara"teristi" Tipologiaian &ara&teristi& tipologi wilayah ini menyata&an bahwa perbedaan tipe desa#desa pesisirdi alu&u masih ditemu&an sebagai a&ibat dari ting&atan &apasitas produ&si sumberdayapesisir dan laut yang relatif berbeda, uga e&sistensi infrastru&tur dalam wilayah. Cilayahperiferi a&tif memili&i &esenangan &apasitas produ&si yang besar, sedang&an wilayah intidan periferi netral berada pada suatu posisi &eseimbangan e&onomi yang ditunu&&an olehgaris &eseimbangan e&onomi "#$ (Bambar ). Calaupun desa#desa yang termasu& dalam slowly developing/stagnating region memili&ipembangunan yang lambat dan sering stagnan, namun dua wilayah periferi lain (resourcefrontier region dan depressed region) lebih membutuh&an &ebia&an pembangunan e&onomi wilayah. 3asarannya adalah mendorong &edua wilayah ini untu& masu& mende&ati garis&eseimbangan e&onomi ("#$). odel yang dire&omendasi&an dalam pengembangan desa#desa pesisir sebagaimana tergambar pada Bambar memberi&an bu&ti bahwa strategi yangdi&embang&an a&an cu&up variatif sesuai dengan tipe#tipe desa pesisir.ore region mendapat prioritas untu& tetap mempertahan&an &apasitas produ&si dane&sistensi infrastru&tur, sambil menggera&an &egiatan pembangunannya mengarah padagaris &eseimbangan "#$ (i). =ntu& resource frontier region, pengembangan infrastru&turdalam pengelolaan sumber#sumber menadi prioritas utama (ii). 'ada desa#desa pesisirdengan tipe depressed region sangat membutuh&an pening&atan &apasitas produ&si melaluialiran inovasi te&nologi, investasi dan pening&atan &ualitas sumberdaya manusianya (iii).3edang&an pada slowly developing/stagnating region, subtitusi inovasi (pengetahuan dante&nologi) menadi prioritasnya dalam pengelolaan sumber#sumber, dan harus mampudidorong untu& mening&at&an &egiatan e&onomi wilayah melalui sentuhan inovasi te&nologiserta menari& determinan pembangunan seperti potensi pendudu& (tenaga &era) daninvestasi dalam mengefe&tif&an pengelolaan sumber#sumber dalam wilayah (iv).

    PENUTUP

    aian ini menemu&an adanya perbedaan tipologi desa#desa pesisir, dimana dari empat tipe wilayah yang dibeda&an berdasar&an e&sistensi infrastru&tur pelayanan dan &apasitasprodu&si sumber daya pesisir dan laut terdapat perbedaan yang taam pada &edua fa&tor yang di&ai. ;asil ini menemu&an adanya model pengembangan desa#desa pesisir denganrumusan empat strategi umum pengembangan. 'aling tida& temuan ini menadi bagianpenting untu& diadi&an model dan &onsep dasar dalam penentuan &ebia&anPeranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa

     Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

  • 8/16/2019 Batasan Wilayah Pesisir

    16/16

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawatimur

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antarkabupaten/kota di provinsi jawa timurpengembangan desa#desa pesisir di 'rovinsi alu&u.

    DA#TAR PUSTAKA  

     >nonimous, 4-*. %ata dan 7nformasi 'eri&anan dan elautan 'rovinsi alu&u. %inas'eri&anan dan elautan 'rovinsi alu&u, >mbon.5udiharsono, 3. 66. Te&ni& >nalisis 'embangunan Cilayah 'esisir dan 9autan. 'radnya'aramita, Da&arta. *4 halaman.Rahmalia, $. 668. >nalisis Tipologi dan 'engembangan %esa#desa 'esisir ota 5andar9ampung. Tesis. 7nstitut 'ertanian 5ogor. 5ogor.3atria, >. 66. 'engantar 3osiologi asyara&at 'esisir. idesindo. Da&arta. 86 halaman.3tohr, C., 40*. Regional %evelopment? $xperiences and 'rospects in 9atin >merica. Eol : 8.=nited $3 >5R>;>3F di 60.61.66 9abel: 'engembangan %esa 'esisir, Tipologi Cilayah

    Peranan pusat-pusat pertumbuhan terhadap pengembangan ekonomi wilayah di propinsi Jawa Timur

     

    Analisis pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional antar kabupaten/kota di provinsi jawa

    timur

    https://www.blogger.com/profile/05882861016529327172http://jamesabrahamsz.blogspot.co.id/2007/11/pendekatan-tipologi-wilayah-dalam.htmlhttp://jamesabrahamsz.blogspot.co.id/2007/11/pendekatan-tipologi-wilayah-dalam.htmlhttp://jamesabrahamsz.blogspot.co.id/search/label/Pengembangan%20Desa%20Pesisirhttp://jamesabrahamsz.blogspot.co.id/search/label/Tipologi%20Wilayahhttp://jamesabrahamsz.blogspot.co.id/search/label/Tipologi%20Wilayahhttps://www.blogger.com/profile/05882861016529327172http://jamesabrahamsz.blogspot.co.id/2007/11/pendekatan-tipologi-wilayah-dalam.htmlhttp://jamesabrahamsz.blogspot.co.id/search/label/Pengembangan%20Desa%20Pesisirhttp://jamesabrahamsz.blogspot.co.id/search/label/Tipologi%20Wilayah