1
BAB IANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
I.1. Hambatan Tahun Lalu
Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan
tugas dan menyelenggarakan fungsi Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan tahun 2011 antara lain:
1. Adanya efisiensi anggaran untuk perjalanan dinas menjadi kegiatan
baru (pengadaan barang/jasa). Revisi DIPA efisiensi anggaran
tersebut keluar pada bulan Oktober tahun 2011 sehingga pelaksanaan
pengadaan barang/jasa dilakukan di akhir tahun;
2. Belum seluruhnya profil kesehatan kabupaten/kota tersusun karena
data dan informasi dari puskesmas, Rumah Sakit, dan dari sumber
data lainnya terlambat diterima. Bahkan beberapa kabupaten/kota
tidak menyusun Profil Kesehatan kabupaten/kota;
3. Pengelolaan SIK yang masih terbatas, antara lain belum tersedianya
landasan hukum (PP, Pedoman), kurangnya kerjasama dan koordinasi
dengan lintas program dan lintas sektor;
4. Dukungan sumber daya masih terbatas di beberapa daerah terutama
sumber daya manusia, teknologi informasi dan komunikasi, sarana dan
prasarana, serta pembiayaan;
5. Dukungan pimpinan di pusat dan daerah terhadap pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan masih kurang;
6. Pemanfaatan data dan informasi oleh manajemen belum optimal;
I.2. Kelembagaan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1144/MENKES/PER/VIII/2010 tanggal 19 Agustus 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Data dan Informasi
mempunyai kedudukan sebagai unsur pendukung pelaksanaan tugas di
bidang data dan informasi kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal. Pusat Data
2
dan informasi dipimpin oleh seorang kepala. Saat ini Pusat Data dan
Informasi (Pusdatin) dipimpin oleh dr. Jane Soepardi.
Pusat Data dan informasi memiliki beberapa bidang dan bagian, yaitu (a)
Bagian Tata Usaha, (b) Bidang Statistik Kesehatan, (c) Bidang Analisis dan
Diseminasi Informasi, (d) Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Bank
Data, dan (e) Kelompok Jabatan Fungsional.
Fungsi masing-masing bagian dan bidang adalah sebagai berikut:
Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana dan program, pemantauan, evaluasi, dan laporan serta
administrasi. Bagian Tata Usaha Pusat data dan Informasi
menyelenggarakan fungsi: (a) Penyusunan rencana program dan
anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan; (b) Pengelolaan urusan
keuangan; (c) pengelolaan urusan umum, kepegawaian, tata usaha,
kerumahtanggaan, dan perlengkapan
Bidang Statistik Kesehatan, mempunyai tugas melaksanakan
pengumpulan dan pengolahan statistik kesehatan. Bidang Statistik
Kesehatan Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi: (a)
Pengumpulan, pengolahan, dan penyajian statistik derajat kesehatan
dan upaya kesehatan, (b) Pengumpulan, pengolahan, dan penyajian
statistik lingkungan dan sumber daya kesehatan.
Bidang Analisis dan Diseminasi Informasi, mempunyai tugas
melaksanakan analisis dan diseminasi informasi. Bidang Analisis dan
Diseminasi menyelenggarakan fungsi: (a) Analisis data kesehatan, (b)
Diseminasi informasi kesehatan.
Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Bank Data,mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sistem informasi dan
bank data. Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Bank Data
menyelenggarakan fungsi: (a) Pengembangan sistem informasi
kesehatan, (b) Pengelolaan bank data kesehatan.
3
Terdapat kelompok kerja yang mendukung tugas dan fungsi Pusat Data
dan Informasi yaitu kelompok kerja penyusunan RPP dan Pedoman SIK.
Bagan Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi dapat dilihat pada
diagram di halaman berikut:
4
STRUKTUR ORGANISASI PUSAT DATA DAN INFORMASI (struktur baru berdasarkan pelantikan bulan Desember 2012)Permenkes 1144/MENKES/PER/VIII/2010
BagianTata Usaha
drg. Titi Aryati Soenardi, M.Kes195912301987032001 / IVb
SubbagianProgram dan Evaluasi
Cecep Slamet Budiono, SKM, MSc.PH196510161989011002/IIId
SubbagianKeuangan
Agustin Setyarini, SH196708171992032002 / IVa
SubbagianKepegawaian dan Umum
Dwiari, SKM, MKM196708181994032002/IIIc
BidangAnalisis dan Diseminasi Informasi
Iskandar Zulkarnain, SKM, M.Kes196001211983121001 / IVb
SubbidangAnalisis Data Kesehatan
dr. Nancy Dian Anggraeni, M.Epid196812242002122001 / IIIc
SubbidangDiseminasi Informasi
Nuning Kurniasih, S.Si, Apt, M.Si196802091997032002/ IVa
BidangPengembangan Sistem Informasi
dan Bank Datadrg. Vensya Sitohang, M.Epid196512131991012001 / IVb
SubbidangPengembangan Sistem Informasi
Drg. Rudi Kurniawan, M.Kes196808021994031007/ IVa
SubbidangPengembangan Bank Data
Yudianto, SKM, MSi196602181994031003 / IIIc
BidangStatistik Kesehatan
Boga Hardhana, S.Si, MM197407151999031002 / IVa
SubbidangStatistik Derajat dan Upaya Kesehatan
Ir. Zulfi, MM196607082000121001 / IIId
SubbidangStatistik Lingkungan dan Sumber Daya
Farida Sibuea, SKM, MSc.PH197207211997032001 / IIId
Kelompok Jabfung
PUSAT DATA DAN INFORMASIdr. Jane Soepardi
19580923 198311 2001 / IVc
5
STRUKTUR ORGANISASI PUSAT DATA DAN INFORMASI (Struktur lama sebelum pelantikan)Permenkes 1144/MENKES/PER/VIII/2010
BagianTata Usaha
drg. Titi Aryati Soenardi, M.Kes195912301987032001 / IVb
SubbagianProgram dan Evaluasi
Dwiari, SKM, MKM196708181994032002/IIIc
SubbagianKeuangan
Cecep Slamet Budiono, SKM, MSc.PH196510161989011002/IIIc
SubbagianKepegawaian dan Umum
Ir. Zulfi, MM196607082000121001 / IIIc
BidangAnalisis dan Diseminasi Informasi
drg. Vensya Sitohang, M.Epid196512131991012001 / IVb
SubbidangAnalisis Data Kesehatan
dr. Nancy Dian Anggraeni, M.Epid196812242002122001 / IIIc
SubbidangDiseminasi Informasi
Farida Sibuea, SKM, MSc.PH197207211997032001 / IIId
BidangPengembangan Sistem Informasi
dan Bank DataBoga Hardhana, S.Si, MM
197407151999031002 / IIId
SubbidangPengembangan Sistem Informasi
Drg. Rudi Kurniawan, M.Kes196808021994031007/ IIId
SubbidangPengembangan Bank Data
Yudianto, SKM, MSi196602181994031003 / IIIc
BidangStatistik Kesehatan
Iskandar Zulkarnain, SKM, M.Kes196001211983121001 / IVb
SubbidangStatistik Derajat dan Upaya Kesehatan
Agustin Setyarini, SH196708171992032002 / IIId
SubbidangStatistik Lingkungan dan Sumber Daya
Nuning Kurniasih, S.Si, Apt, M.Si196802091997032002/ IIId
Kelompok Jabfung
PUSAT DATA DAN INFORMASIdr. Jane Soepardi
19580923 198311 2001 / IVc
6
I.3. Sumber Daya
KetenagaanJumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada unit Pusat Data dan Informasi
sampai 31 Desember 2012 berjumlah 79 (tujuh puluh sembilan) orang dengan
rincian sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin
Laki-laki : 38 orang (48,10%)
Perempuan : 41 orang (51,90%)
b. Jabatan:
Struktural : 14 orang
Fungsional Khusus : 17 orang
Fungsional Umum : 48 orang
c. Pensiun sebanyak : 5 orang
d. Meninggal sebanyak : 1 orang
Selain tenaga Pusat Data dan Informasi di atas, sejak tahun 2010 Pusat Data
dan Informasi memiliki tenaga honorer sebanyak 4 (empat) orang yang terdiri
dari 2 (dua) orang pramubakti dan 2 (dua) orang pengemudi. Di samping itu,
terdapat pula tenaga pengelola dana hibah Global Fund (konsultan) sebanyak
17 orang (termasuk kurir dan pengemudi).
Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum
7
Berdasarkan grafik 1.1. di atas, jumlah pegawai Pusat Data dan Informasi
didominasi oleh pegawai yang berusia 51-55 tahun yaitu sebanyak 25 orang.
Sedangkan jumlah pegawai berdasarkan kelompok umur paling sedikit adalah
umur ≤ 30 tahun, yaitu sebanyak 13 pegawai.
Grafik 1.2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum
Berdasarkan grafik 1.2. di atas, dominasi pegawai Pusat Data dan Informasi
adalah pada kelompok umur 51-55 tahun dan paling banyak adalah
perempuan, yaitu 13 orang. Sedangkan jumlah pegawai berdasarkan
kelompok umur paling sedikit yaitu ≤ 30 tahun dan paling banyak adalah laki-
laki.
8
Grafik 1.3. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan dan Kelompok Umur
Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum
Berdasarkan grafik 1.3. di atas, pegawai Pusat Data dan Informasi
berdasarkan pendidikan paling banyak adalah S1 yaitu 28 orang dan
didominasi oleh kelompok umur ≤ 30 tahun. Sedangkan jenjang pendidikan
paling tinggi yang ditempuh pegawai Pusat Data dan Informasi adalah S3,
yaitu sebanyak 1 orang dan berumur 51-55 tahun.
Grafik 1.4. Persentase Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan
Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum
Berdasarkan grafik 1.4. di atas, pegawai Pusat Data dan Informasi didomisasi
oleh golongan III, yaitu sebanyak 78,48% dan paling sedikit adalah golongan
II, yaitu sebanyak 8,86%.
9
Sarana dan PrasaranaSumber daya sarana dan prasarana yang ada dan digunakan di Pusat Data
dan Informasi sampai dengan 31 Desember 2012 bernilai Rp.
51.659.052.886,- dengan uraian sebagai berikut:
1. Peralatan dan MesinPeralatan dan mesin berjumlah 9.183 buah terdiri dari kendaraan dinas
(sedan, jeep), peralatan perkantoran dan rumah tangga, serta peralatan
ruang server dengan nilai Rp. 40.533.855.376,-.
2. Aset Tetap LainnyaAset tetap lainnya terdiri dari laporan dan audio visual lainnya berjumlah
3 buah dengan nilai Rp. 15.617.800,-
3. Aset Tak Berwujud (Software)Software terdiri atas software komputer dengan jumlah 3.974 dan nilai
sebesar Rp. 10.633.082.500,-
4. Barang konsumsiBarang konsumsi adalah barang habis pakai (bahan administrasi dan
computer suplies) dengan nilai Rp. 476.335.210,-
5. Bahan untuk PemeliharaanTerdiri dari kunci, kran dan semprotan dengan nilai Rp. 162.000,-
Berikut merupakan daftar inventaris barang milik negara Pusat Data dan
Informasi per 31 Desember 2012 sesuai laporan SIMAK BMN.
10
Tabel 1.1. Daftar Inventaris barang Pusat Data dan Informasi
per 31 Desember 2012
B RR RBPeralatan dan Mesin
1 Sedan 1 0 02 Jeep 2 0 03 Mini Bus 6 0 04 Sepeda Motor 6 0 05 Tool outfit pionir electric 1 0 06 Lemari penyimpanan 20 0 07 Mesin ketik manual standard 3 0 08 Mesin hitung listrik 1 0 09 Mesin hitung elektronik/kalkulator 1 0 0
10 Mesin fotocopy elektronik 3 0 011 Lemari kayu 29 0 012 Rak kayu 10 0 013 Filing cabinet besi 40 0 014 Brandkas 7 0 015 Buffet 2 0 016 Lemari display 105 0 017 Tabung pemadam api 1 0 018 CCTV-Camera Control Television System 2 0 019 White Board 8 0 020 White Board electronic 1 0 021 Display 1 0 022 LCD Projector/infocus 8 0 023 LCD Projector spider bracket 6 0 024 Perkakas kantor lainnya 3 0 025 Meja kerja besi/metal 13 0 026 Meja kerja kayu 101 0 027 Kursi besi/metal 241 0 028 Sice 20 0 029 Meja rapat 29 0 030 Meja komputer 90 0 031 Meja resepsionis 1 0 032 Meja makan besi 1 0 033 Kursi fiber glas/plastik 144 0 034 Partisi 24 0 035 Jam elektronik 7 0 0
No Nama Barang Kondisi Barang
11
B RR RB36 Mesin penghisap debu/vacuum cleaner 2 0 037 Lemari es 1 0 038 Alat pendingin lainnya 2 0 039 Mixer 1 0 040 Televisi 2 0 041 Amplifier 3 0 042 Equlizer 2 0 043 Loudspeaker 10 0 044 Wireless 28 0 045 Camera video 3 0 046 Dispenser 5 0 047 Microphone/wireless mic 3 0 048 Audio master control unit 1 0 049 Uninterruptible power supply (UPS) 28 0 050 Delay unit 12 0 051 Chairman/ audio conference 1 0 052 Camera electronic 4 0 053 Video conference 1 0 054 LCD monitor 4 0 055 Pesawat telephone 4 0 056 Facsimile 8 0 057 E2EEncryption management tools 1 0 058 Switching matrix and server 1 0 059 Audio monitor 1 0 060 Examination table 1 0 061 Kursi dorong 2 0 062 Finger protector 1 0 063 Matrix 1 0 064 Stainless steel ware set 2 0 065 Gredesan 1 0 066 Compressor 1 0 067 TV monitor 6 0 068 Cross blaser 1 0 069 Personal computer 7 0 070 Licht back 6 0 0
No Nama Barang Kondisi Barang
12
B RR RB71 Meja kerja (alat laboratorium lainnya) 3 0 072 Control processing unit 1 0 073 Uninterupted power supply (UPS) 2 0 074 Standalone Hpip Interface Board 1 0 075 Local Area Network (LAN) 683 0 076 Internet 2 0 077 PC Workstation 28 0 078 Komputer jaringan lainnya 3341 0 079 PC unit 1823 0 080 Note book 160 0 081 Palm top 14 0 082 Monitor 20 0 083 Printer (peralatan personal komputer) 1221 0 084 Scanner (peralatan personal komputer) 10 0 085 Viewer (peralatan personal komputer) 6 0 086 External/ Portable hardisk 16 0 087 Server 95 0 088 Router 5 0 089 Hub 72 0 090 Modem 347 0 091 Rak server 1 0 092 Switch 227 0 093 Rackmount 4 0 094 Peralatan jaringan lainnya 2 0 095 Power control system 1 0 096 Air conditioning (AC) 3 0 0
Aset Tetap Lainnya97 Laporan 1 0 098 Audio visual lainnya 2 0 0
Software99 Software komputer 3974 0 0
No Nama Barang Kondisi Barang
DanaJumlah pagu anggaran untuk Pusat Data dan Informasi tahun anggaran 2012
untuk Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian mengalami efisiensi dari pagu awal Rp.
60.830.200.000,- menjadi Rp. 53.921.685.000,- dan kemudian mengalami
13
revisi menjadi sebesar Rp. 70.361.567.000,-. Pagu Pusat Data dan Informasi
tersebut terdiri atas dana APBN sebesar Rp. 50.109.285,- dan dana hibah
luar negeri sebesar Rp. 20.252.282.000,- (dana hibah Global Fund (GF)
sebesar Rp. 19.739.806.000,- dan dana hibah WHO sebesar Rp.
512.476.000,-. Anggaran tersebut terbagi atas tujuh output, yakni sebagai
berikut.
1. Pegawai yang terlatih
2. Buku profil kesehatan
3. Buku informasi kesehatan
4. Jaringan sistem informasi
5. Pedoman sistem dan prosedur teknis
6. Bank data
7. Layanan perkantoran
Berikut adalah tabel pengelolaan DIPA Pusat Data dan Informasi.
NILAI(RUPIAH)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 AWAL 9 Desember 2011 60.830.200.000DIPA awal sebesar Rp. 60,830,200,000,- dengan program DukunganManajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian. Terdapatblokir efisiensi hasil penelaahan sebesar Rp. 167.952.000,-
2 REVISI KE-1 - 60.830.200.000
Perubahan akun untuk honor pengemudi dan pramubakti, revisi pada kegiatanpertemuan Koordinasi SIK Nasional, sosialisasi dan pembinaan jafung pranatakomputer dan statistisi, rapat kerja, pembinaan, narasumber pusat, dankoordinasi lintas program
3 REVISI KE-2 18 Oktober 2012 53.921.685.000Pagu Pusat Data dan Informasi mengalami efisiensi sebesar Rp.6.908.515.000,- sehingga pagu menjadi Rp. 53.921.685.000,-. Pada revisiDIPA ini tanda blokir hasil penelaahan tidak adalagi karena ikut diefisiensikan.
4 REVISI KE-3 28 Desember 2012 70.361.567.000
Penambahan dana hibah GF sebesar Rp. 19.739.806.000,- untuk kegiatancross cutting health systems strengthening interventions dan dana WHOsebesar Rp. 512.476.000,- dan pengurangan sebesar Rp. 3.812.400.000,-untuk keperluan realokasi anggaran gaji dan insentif PTT TA 2012.
TABEL 1.2. DIPA PUSDATINTAHUN ANGGARAN 2012
NOMOR: 0674/024-01.1.01/00/2011
NO JENIS DIPA DITERBITKAN KETERANGAN
14
BAB IITUJUAN DAN SASARAN KERJA
II.1. Dasar Hukum
Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014.
Instruksi Presiden No. 17 tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2012.
Instruksi Presiden I tahun 2012 tentang Prioritas Pembangunan Nasional;
Keputusan Menteri Kesehatan No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang
Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010-
2014.
Pakta Integritas Menteri Kesehatan.
Rencana Aksi yang ditetapkan Pimpinan Unit Kerja.
II.2. Tujuan, Sasaran, dan IndikatorTujuanTujuan yang ingin dicapai oleh unit Pusat Data dan Informasi adalah
meningkatnya pengembangan sistem informasi kesehatan.
SasaranSasaran yang akan dicapai adalah:
1. Tersedianya profil kesehatan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
2. Provinsi dan kabupaten/kota memiliki bank data kesehatan yang
menampung berbagai database terkait indikator-indikator kesehatan yang
dihasilkan dari sistem pencatatan dan pelaporan yang ada.
3. Provinsi dan kabupaten/kota yang menyelenggarakan sistem informasi
kesehatan terintegrasi.
15
Target IndikatorTarget indikator sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2012 (berdasarkan
rencana strategis Kementerian Kesehatan) adalah :
1. 80% ketersediaan profil kesehatan nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota;
2. 50% provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki bank data kesehatan;
3. 80% provinsi dan kabupaten/kota yang menyelenggarakan sistem
informasi kesehatan terintegrasi;
Rincian tujuan, sasaran, dan indikator Pusat Data dan Informasi berdasarkan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-1014 dapat dilihat pada
tabel II. 1 di bawah ini:
Tabel II.1 Target Indikator Kinerja Pusat Data dan Informasi Tahun 2010-2014Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2010-2014
Program/Kegiatan
Outcome/Output
Indikator Target
2010 2011 2012 2013 2014PengelolaanData danInformasi
Meningkatnyapengembangan sisteminformasikesehatan
Persentaseketersediaan profilkesehatannasional, provinsidan Kab/Kota pertahun
60 70 80 90 100
Persentaseprovinsi dankab/kota yangmemiliki bank datakesehatan
40 45 50 55 60
Persentaseprovinsi dankab/kota yangmenyelenggarakansistem informasikesehatanterintegrasi
- 70 80 90 100
16
Tabel II.2 Pengertian dan Definisi Operasional, Cara Perhitungan/Rumus, dan CaraPengambilan Data Indikator Renstra Pusat Data dan Informasi Tahun 2010-2014
No
Indikator Pengertian dan Definisi Operasional Cara Perhitungan/Rumus CaraPengambilan
Data
1 Persentaseketersediaan profilkesehatan nasional,provinsi, dan kab/kotaper tahun
Pengertian:
o Profil kesehatan yaitu paket penyajiandata/informasi yang berisi data tentangderajat kesehatan, upaya kesehatan, dansumber daya kesehatan dan data terkaitlainnya
o Parameter: suatu paket profil yang memilikidata sekurang-kurangnya sama denganPetunjuk Teknis Penyusunan ProfilKab/Kota yang diterbitkan Pusdatin (79tabel profil)
Definisi Operasional:
o Kab/kota, provinsi, nasional yang telahmenyusun profil kesehatan
A=Persentase ketersediaan profilkesehatan nasional per tahun
B=Persentase ketersediaan profilkesehatan provinsi per tahun:
Jumlah provinsi yang menyusunprofil kesehatan selama 1 tahun
X 100%Jumlah provinsi yg adapada tahun yang sama
C=Persentase ketersediaan profilkesehatan kab/kota per tahun:
Jumlah kab/kota yang menyusunprofil kesehatan selama 1 tahun
X 100%Jumlah kab/kota yg adapada tahun yang sama
Y = Persentase ketersediaan profilkesehatan nasional, provinsi, dankabupaten/kota :
Y = (A+B+C)3
- Laporan rutin
- Pertemuan
- Kunjungandaerah
2. Persentase provinsidan kab/kota yangmemiliki bank datakesehatan
Pengertian:
o Bank data kesehatan adalah suatutempat atau wadah yang digunakanuntuk menyimpan dan menghimpunberbagai data kesehatan dan yangterkait, yang dapat digunakan setiapsaat diperlukan. Bank data kesehatanmenampung berbagai database terkaitindikator-indikator kesehatan yangdihasilkan dari sistem pencatatan danpelaporan yang ada. Bentuk fisik bankdata kesehatan adalah suatu aplikasiyang digunakan untuk menampung danmengelola berbagai databasekesehatan.
o Parameter = sebuah aplikasi bank datayang memiliki menu dan fitur sekurang-kurangnya sama dengan template bankdata
Definisi Operasional:
o Persentase provinsi dan kab/kota yangmemiliki bank data kesehatan terhadapseluruh provinsi dan kab/kota yang adadi suatu wilayah tertentu pada kurunwaktu tertentu.
o Provinsi dan kabupaten/kota dapatdikategorikan memiliki bank datakesehatan adalah provinsi dankabupaten/kota tersebut memilikisebuah aplikasi bank data yang memilikimenu dan fitur sekurang-kurangnyasama dengan standar template bankdata
A= Persentase provinsi yang memiliki
bank data kesehatan:
Jumlah provinsi yangmemiliki bank data kesdalam 1 tahun
X 100%Jumlah provinsi yg adapada tahun yang sama
B= Persentase kab/kota yang memilikibank data kesehatan:
Jumlah kab/kota yangmemiliki bank data kesdalam 1 tahun
X 100%Jumlah kab/kota yg adapada tahun yang sama
Y = Persentase provinsi dan kab/kota yangmemiliki bank data kesehatan
Y=( A x bobot A ) + ( B x bobot B )
Bobot A = 0,5Bobot B = 0,5
Evaluasitahunan
17
3 Persentase provinsidan kab/kota yangmenyelenggarakansistem informasikesehatan terintegrasi
Pengertian:
o Sistem informasi kesehatan terintegrasiadalah sistem informasi kesehatan yangmenyediakan mekanisme saling hubungantar sub sistem informasi denganberbagai cara yang sesuai dengankeperluannya, sehingga data dari satusistem secara rutin dapat melintas,menuju atau diambil oleh satu atau lebihsistem yang lain. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat biladata dalam file suatu sistem diperlukanjuga oleh sistem yang lainnya, atauoutput suatu sistem menjadi input bagisistem lainnya. Bentuk fisik dari sisteminformasi kesehatan terintegrasi adalahsebuah aplikasi sistem informasi yangdihubungkan dengan aplikasi lain(aplikasi sistem informasi puskesmas,sistem informasi rumah sakit, dan aplikasilainnya) sehingga secara interoperableterjadi pertukaran data antar aplikasi.
o Parameter = sebuah aplikasi sisteminformasi kesehatan daerah yangdihubungkan dengan aplikasi sisteminformasi puskesmas dan sisteminformasi rumah sakit.
o Persentase provinsi dan kab/kota yangmenyelenggarakan sistem informasikesehatan terintegrasi terhadap seluruhprovinsi dan kabupaten/kota yang ada disuatu wilayah tertentu pada kurun waktutertentu.
A = Persentase provinsi yangmenyelenggarakan sisteminformasi kesehatan terintegrasi:
Jumlah provinsi yangmenyelenggarakan SIK terintegrasidalam 1 thn
X 100%Jumlah provinsi yg adapada tahun yang sama
B = Persentase kab/kota yangmenyelenggarakan sisteminformasi kesehatan terintegrasi:
Jumlah kab/kota yangmenyelenggarakan SIK terintegrasidalam 1 thn
X 100%Jumlah kab/kota yg adapada tahun yang sama
Y = Persentase provinsi dankabupaten/kota yangmenyelenggarakan sistem informasikesehatan terintegrasi:
Y= ( A x bobot A ) + ( B x bobot B )
Bobot A = 0,5Bobot B = 0,5
Evaluasitahunan
18
BAB IIISTRATEGI PELAKSANAAN
III.1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran1. Mendorong kabupaten/kota, provinsi, dan nasional untuk dapat
menyajikan data/informasi yang berisi data tentang derajat kesehatan,
upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan, dan data terkait lainnya.
Kegiatan untuk mendukung strategi ini adalah:
Pelatihan teknis penyusunan profil kesehatan.
Kursus statistik, epidemiologi, dan informatika.
Pengumpulan data bidang kesehatan.
Penyusunan profil kesehatan Indonesia.
Pencetakan buku profil.
Penyusunan analisis data kesehatan.
Penyusunan info ringkas.
Pengelolaan data derajat dan upaya kesehatan.
Pengelolaan data lingkungan dan sumber daya kesehatan.
Penyusunan indikator kinerja utama Kemenkes.
Penyusunan booklet dan leaflet data kesehatan.
Pencetakan buku informasi.
Penyusunan pedoman analisis data kesehatan.
2. Mendorong provinsi dan kabupaten/kota untuk memiliki bank data
kesehatan yang digunakan untuk menyimpan dan menghimpun berbagai
data kesehatan dan yang terkait, yang dapat digunakan setiap saat
diperlukan serta dapat menampung berbagai database terkait indikator-
indikator kesehatan yang dihasilkan dari sistem pencatatan dan pelaporan
yang ada.
Kegiatan untuk mendukung strategi ini adalah:
Sewa jaringan (internet, voip, dan intranet) untuk mendukung Siknas
Online.
Operasional dan pemeliharaan jaringan sistem informasi.
Honor pengelola SIK/komunikasi data.
19
Honor pengelola website dan jaringan.
Pengelolaan admin jaringan.
Pengelolaan konten.
Uji petik Siknas.
3. Mendorong provinsi dan kabupaten/kota untuk dapat menyelenggarakan
sistem informasi kesehatan terintegrasi, yang menyediakan mekanisme
saling hubung antar sub sistem informasi dengan berbagai cara yang
sesuai dengan keperluannya, sehingga data dari satu sistem secara rutin
dapat melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
Kegiatan untuk mendukung strategi ini adalah:
Pelatihan SIKDA generik, jaringan, profil kesehatan.
Pengadaan sarana pengelolaan data/informasi.
Penyelenggaraan rapat koordinasi.
Penataan sistem pelaporan puskesmas.
Penyusunan PP, Pedoman, dan road map SIK dengan komite ahli.
Pembuatan buku juknis/juklak.
Pencetakan buku pedoman.
Cross cutting health system strenghtening interventions.
Manajemen SIK pada flu burung dan penyakit rawan epidemi lainnya
(WHO).
Penyusunan format database.
4. Kegiatan Penunjang Strategi:
Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran.
Administrasi kegiatan.
Program dan evaluasi.
Ketatausahaan.
Beberapa kegiatan mengharuskan pejabat pengadaan melakukan pengadaan
barang/jasa. Kegiatan pengadaan computer supplies, ATK, pakaian dinas,
pencetakan buku, software aplikasi, dan fullboard meeting yang jumlahnya di
bawah 100 juta dilakukan oleh pejabat pengadaan. Sedangkan pengadaan
besar yang bernilai di atas 100 juta dan pengadaan jasa konsultan yang
bernilai di atas 50 juta dilakukan oleh ULP (Unit Layanan Pengadaan) melalui
20
LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik). Tabel berikut adalah daftar
pengadaan barang yang dilakukan oleh ULP:
Tabel III.1. Daftar Pengadaan Barang/Jasa Melalui ULP
MANUAL ELEKTRIK
A Belanja Modal
1 Penyusunan Data Dictionary V KEMENTERIAN KESEHATAN
2 Pemeliharaan Jaringan V KEMENTERIAN KESEHATAN
3 Penyusunan Master Plan IT V KEMENTERIAN KESEHATAN
4 Pembangunan Data Warehouse Kemkes V KEMENTERIAN KESEHATAN
5 Paket Meeting Pertemuan Pemutahiran Data V KEMENTERIAN KESEHATAN
6 Penyusunan Pedoman dan modul data qualityassesment (DQS)
V KEMENTERIAN KESEHATAN
7 Pengadaan Aplikasi eOffice V KEMENTERIAN KESEHATAN
8Paket Fullboard Kegiatan Sosialisasi Kebijakan danStrategis Pengelolaan Data Pusat Data danInformasi
V KEMENTERIAN KESEHATAN
9 Pekerjaan Pengadaan Rancang Ulang Ruang DataCenter Pusat Data dan Informasi
V KEMENTERIAN KESEHATAN
10 Pekerjaan Sewa Jaringan Internet / IP Transit V KEMENTERIAN KESEHATAN
LPSE YANG DIGUNAKANPENGADAAN
PAKET PENGADAANNO
III.2. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi dan Terobosan yangDilakukan
Hambatan/kendala dan terobosan yang dilakukan dalam pelaksanaan strategi
untuk mencapai target indikator Pusat Data dan Informasi yang telah
ditetapkan antara lain tercantum dalam Tabel III.2, III.3, dan III.4 berikut.
21
Tabel III.2. Permasalahan yang Muncul dan Terobosan yang Dilakukanpada Pencapaian Indikator Persentase Ketersediaan Profil Kesehatan
Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2012
No Permasalahan Terobosan yang Dilakukan
1. Ketersediaan data tidak tepat
waktu.
1. Penyelenggaraan pemutakhiran data
tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota lebih awal.
2. Pemantauan finalisasi profil provinsi
dan kabupaten/kota per bulan.
2 Kualitas data relatif rendah. 3. Pelatihan yang tepat sasaran dan
tepat tujuan.
4. Penyusunan modul penilaian kualitas
data sehingga pengelola dapat menilai
kualitas data profil secara mandiri.
5. Membuat feedback ke daerah terkait
masalah profil.
3 Minimnya petugas penyusun
profil di daerah.
6. Advokasi kepada pejabat daerah.
7. Peningkatan jumlah tenaga penyusun
profil.
4 Pembiayaan di daerah yang
belum memadai.
8. Peningkatan anggaran untuk
menyusun profil melalui dana
dekonsentrasi.
Tabel III.3. Permasalahan yang Muncul dan Terobosan yang Dilakukanpada Pencapaian Indikator Persentase Provinsi dan Kabupaten/Kota
yang Memiliki Bank Data KesehatanTahun 2012
No Permasalahan Terobosan yang Dilakukan
1. Masih rendahnya
kelengkapan dan kontinuitas
data.
1. Perbaikan dan penataan bank data.
2. Pendampingan dalam implementasi
bank data.
3. Sosialisasi bank data.
2 Keterbatasan jumlah dan
kapasitas tenaga pengelola
bank data di daerah.
4. Peningkatan kapasitas tenaga
pengelola bank data dengan pelatihan
dan pendampingan.
5. Advokasi kepada pejabat daerah
terkait tenaga pengelola bank data.
22
Tabel III.4. Permasalahan yang Muncul dan Terobosan yang Dilakukanpada Pencapaian Indikator Persentase Provinsi dan Kabupaten/Kota
yang Menyelenggarakan Sistem Informasi Kesehatan TerintegrasiTahun 2012
No Permasalahan Terobosan yang Dilakukan
1. Kesiapan sumber daya
manusia masih lemah.
1. Pelatihan SIKDA generik.
2. Pendampingan dalam
implementasi SIKDA generik.
2. Kesiapan infrastruktur di
daerah belum memadai.
3. Fasilitasi perangkat sistem
informasi ke daerah.
4. Advokasi dan sosialisasi dalam
rangka peningkatan infrastruktur
untuk sistem informasi terintegrasi.
3 Pengembangan SIK di
daerah masih belum
menjadi prioritas.
5. Advokasi terhadap pimpinan
daerah.
23
BAB IVHASIL KERJA
IV.1. Pencapaian Tujuan dan SasaranDalam mencapai tujuan dan sasaran, Pusat Data dan Informasi mempunyai
anggaran sebesar Rp. 70.361.567.000,-. Alokasi anggaran kegiatan per
strategi dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 4.1. Alokasi Anggaran per Strategi
Program Uraian Kegiatan AlokasiAnggaran
DukunganManajemen danPelaksanaanTugas TeknisLainnya
Tersedianya Profil Kesehatan 2.648.365.000
-PelatihanTeknis Penyusunan Profil Kesehatan 288.285.000
-Kursus 238.605.000-Pengumpulan Data Bidang Kesehatan 446.700.000-Penyusunan Profil Kesehatan Indonesia 300.350.000-Pencetakan Buku Profil 210.000.000-Penyusunan Analisis Data Kesehatan 567.565.000-Penyusunan Info Ringkas 87.075.000-Pengelolaan Data Derajat dan Upaya
Kesehatan 92.880.000
-Pengelolaan Data Lingkungan dan SumberDaya Kesehatan 92.880.000
-Penyusunan Indikator Kinerja UtamaKemenkes 48.375.000
-Penyusunan Booklet dan Leaflet DataKesehatan 58.050.000
-Penyusunan Pedoman Analisis DataKesehatan 95.275.000
-Pencetakan Buku Informasi 122.325.000Termilikinya Bank Data 30.997.041.000
-Sewa Jaringan (intranet,voip,dan internet) 28.207.916.000-Operasional dan Pemeliharaan Jaringan
Sistem Informasi 513.400.000
-Pengelolaan Komunikasi Data 1.649.400.000-Honor Pengelola 261.600.000-Pengelolaan Admin Jaringan 197.375.000-Uji Petik Siknas Online 51.250.000
24
-Pengelolaan Konten Website 116.100.000Terselenggaranya SIK Terintegrasi 33.593.096.000
- Pelatihan Sikda Generik, Jaringan, ProfilKesehatan 3.322.740.000
-Sarana Pengelolaan Data/Informasi 8.339.864.000-Rapat Koordinasi 901.835.000-Penataan Sistem Pelaporan Puskesmas 200.950.000
-Penyusunan PP, Pedoman dan Road Map SIKdengan Komite Ahli 231.175.000
-Pembuatan Buku Juknis/Juklak 47.000.000-Pencetakan Buku Pedoman 56.000.000-Penyusunan Format Database 241.250.000-Cross Cutting Health System Strengthening
Interventions (GF) 19.739.806.000
-World Health Organization (WHO) 512.476.000Penunjang 3.123.065.000
-Penyelenggaraan Operasional danPemeliharaan Perkantoran 913.425.000
-Administrasi Kegiatan 436.945.000
-Program dan Evaluasi 473.040.000
-Ketatausahaan 1.299.655.000
TOTAL 70.361.567.000
Keluaran yang diharapkan dari 3 strategi di atas adalah:
1. Tersedianya buku profil kesehatan tingkat nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota sehingga data dan informasi yang tersedia dalam profil
kesehatan dapat digunakan untuk perencanaan maupun penentuan
kebijakan bagi pemangku kepentingan.
2. Tersedianya bank data di provinsi dan kabupaten/kota sehingga dapat
dimanfaatkan untuk mendapatkan/mengakses data dengan mudah.
3. Terselenggaranya sistem informasi kesehatan terintegrasi sehingga aliran
data menjadi lancar, tidak terjadi duplikasi data, data yang diterima tepat
waktu dan akurat.
25
IV.2. Pencapaian KinerjaPencapaian kinerja dimaksudkan untuk membandingkan kinerja yang telah
dicapai dengan target yang telah ditetapkan pada tahun yang sama. Indikator
Kinerja Pusat Data dan Informasi yang tertuang dalam rencana strategis
Kementerian Kesehatan RI tahun 2010-2014 adalah:
1. Persentase ketersediaan profil kesehatan nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota dengan target tahun 2012 sebesar 80%.
2. Persentase provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki bank data
kesehatan dengan target tahun 2012 sebesar 50%.
3. Persentase provinsi dan kabupaten/kota yang menyelenggarakan sistem
informasi kesehatan terintegrasi dengan target 80%.
Sedangkan Indikator Kinerja Utama Pusat Data dan Informasi adalah:
1. Persentase provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki bank data
kesehatan dengan target tahun 2012 sebesar 50%.
Indikator 1:Persentase ketersediaan profil kesehatan nasional, provinsi, dankabupaten/kota per tahun.
Grafik 4.1. Perbandingan Target dan Realisasi Pencapaian IndikatorKetersediaan Profil Kesehatan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Tahun 2010-2012(Berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014)
60
70
8085,66 87,33 90,07
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Target
Realisasi
Sumber: Bidang Statistik Kesehatan, Pusdatin, 2012
26
Angka realisasi pencapaian pada tahun 2012 tersebut didapatkan dari:
Tersedianya profil kesehatan nasional sebesar 100%.
Tersedianya profil kesetenhatan provinsi sebesar 90,9%, dan
Tersedianya profil kesehatan kabupaten/kota sebesar 79,3%.
Kegiatan yang dilakukan dalam menunjang keberhasilan pencapaian indikator
ini adalah:
1. Pada output pegawai yang terlatih, kegiatan yang mendukung indikator ini
adalah pelatihan teknis penyusunan profil kesehatan dan kursus bidang
statistik, informatika, dan epidemiologi.
2. Pada output buku profil kesehatan, kegiatan yang mendukung indikator ini
adalah pengumpulan data bidang kesehatan, penyusunan profil kesehatan
Indonesia dan pencetakan.
3. Pada output buku informasi kesehatan, kegiatan yang mendukung
indikator ini adalah penyusunan analisis data kesehatan, penyusunan info
ringkas, pengelolaan data derajat dan upaya kesehatan, pengelolaan data
lingkungan dan sumber daya kesehatan, penyusunan indikator kinerja
utama Kemenkes, penyusunan booklet dan leaflet data kesehatan dan
pencetakan buku informasi.
Dari kegiatan yang telah diuraikan atas, semua kegiatan telah dilaksanakan.
Bila dilihat dari realisasi kinerja dengan target kinerja tahun 2010, 2011
dengan tahun 2012, indikator ini dikatakan berhasil karena setiap tahun selalu
mencapai angka. Keberhasilan ini disebabkan karena kegiatan penyusunan
profil kesehatan telah masuk ke dalam menu dekonsentrasi untuk provinsi.
Bahkan, buku profil kesehatan nasional telah menjadi produk unggulan dari
Pusat Data dan Informasi dan daerah. Data dan informasi kesehatan yang
terdapat dalam buku profil kesehatan digunakan di dalam negeri antara lain
unit-unit lintas program, lintas sektor, akademisi, swasta, peneliti, juga
dimanfaatkan oleh pengguna di luar negeri.
27
Indikator 2: (termasuk dalam Indikator Kinerja Utama)Persentase provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki bank data kesehatan
Grafik 4.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Provinsi danKab/Kota yang Memiliki Bank Data Kesehatan Tahun 2010-2012
(Berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014)
Sumber: Bidang Pengembangan SIK dan Bank Data, Pusdatin, 2012
Angka realisasi tersebut didapatkan dari:
100% provinsi memiliki bank data kesehatan.
40,20% kabupaten/kota memiliki bank data kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan dalam menunjang keberhasilan pencapaian indikator
2 antara lain tersambungnya 33 Provinsi dan 471 kabupaten/kota melalui
jaringan siknas, operasional dan pemeliharaan jaringan sistem informasi,
pemberian honor pengelola SIK di 33 provinsi dan 471 kabupaten/kota, honor
pengelola, pengelolaan admin jaringan, uji petik siknas Online, penyusunan
format database, dan meningkatkan tersedianya data profil yang sudah
dimasukkan ke dalam website masing-masing provinsi dan kabupaten/kota
sehingga dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya.
Dari kegiatan yang diuraikan di atas, semuanya telah terlaksana. Bila dilihat
dari realisasi kinerja dengan target kinerja renstra tahun 2010, 2011 dengan
tahun 2012, indikator ini dikatakan berhasil mencapai target setiap tahunnya.
28
Indikator 3:Persentase provinsi dan kabupaten/kota yang menyelenggarakan sisteminformasi kesehatan terintegrasi
Grafik 4.3. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Provinsi danKabupaten/Kota yang Menyelenggarakan SIK Terintegrasi
Tahun 2011-2012(Berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014)
Sumber: Bidang Pengembangan SIK dan Bank Data, Pusdatin, 2012
Angka realisasi capaian indikator pada tahun 2012 tersebut didapatkan dari:
30,30% provinsi yang menyelenggarakan sistem informasi kesehatan
terintegrasi.
29,70% kabupaten/kota yang menyelenggarakan sistem informasi
kesehatan terintegrasi.
Indikator persentase provinsi dan kabupaten/kota yang menyelenggarakan
sistem informasi kesehatan terintegrasi baru diukur pada tahun 2011 karena
adanya revisi rencana strategis sehingga mengalami perubahan indikator dari
tahun 2010 ke tahun 2011.
Kegiatan yang dilakukan dalam menunjang keberhasilan pencapaian indikator
3 adalah:
1. Pada output pegawai yang terlatih, kegiatan pelatihan SIKDA generik,
jaringan, profil kesehatan.
2. Pada output jaringan sistem informasi, kegiatan sarana pengelolaan
data/informasi (penyusunan master plan IT, pembangunan data
29
warehouse, aplikasi pengelolaan/penyajian data/informasi, aplikasi sistem
informasi manajemen, software lisensi jaringan komputer dan e-office).
3. Output layanan perkantoran, kegiatan rapat koordinasi (rapat teknis lintas
program, pertemuan koordinasi nasional SIK, sosialisasi dan pembinaan
jafung pranata komputer dan statistisi, sosialisasi kebijakan dan strategis
pengelolaan data dan rapat kerja).
4. Output pedoman sistem dan prosedur teknis, kegiatan penyusunan
pedoman analisis data kesehatan, penataan sistem pelaporan puskesmas,
penyusunan PP, Pedoman dan Roadmap SIK dengan komite ahli,
pembuatan buku juknis/juklak, pencetakan buku pedoman, cross cutting
health system strengthening interventions Global Fund, dan World Health
Organization.
Berdasarkan target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014,
indikator ini dikatakan kurang berhasil karena untuk menciptakan saling
hubung antar sub sistem informasi diperlukan banyak sumber daya berupa
SDM yang kompeten, anggaran, infrastruktur, serta dukungan dan
komitmen daerah untuk pengembangan sistem informasi terintegrasi.
IV.3. Realisasi AnggaranAnggaran Pusat Data dan Informasi tahun 2012 adalah sebesar Rp.
70.361.567.000 (terdiri atas dana APBN sebesar Rp. 50.109.285.000,- dan
dana hibah sebesar Rp. 20.252.282.000,-) dengan realisasi APBN sebesar
Rp. 45.084.184.452,- (89,97%) dan dana hibah sebesar Rp. 10.380.605.023,-
(51,26%). Dengan total realisasi sebesar Rp. 55.464.789.475,- (78,83 %).
Sedangkan per jenis belanja, alokasi belanja barang adalah sebesar Rp.
60.515.203.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 47.500.177.569,- (78,49%)
dan belanja modal alokasinya adalah sebesar Rp. 9.864.364.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 7.964.611.906,- (80,89%).
30
Grafik 4.4. Perbandingan Alokasi Anggaran dan Realisasi Per JenisBelanja Pusat Data dan Informasi Tahun 2012
-
10.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
40.000.000.000
50.000.000.000
60.000.000.000
70.000.000.000
Barang Modal
60.515.203.000
9.846.364.000
47.500.177.569(78,49%)
7.964.611.906(80,89%)
Alokasi
Realisasi
Sumber: Subbag Keuangan, Pusdatin, 2012
Grafik 4.5. Perbandingan Alokasi Anggaran dan RealisasiPusat Data dan Informasi Tahun 2012
Sumber: Subbag Keuangan, Pusdatin, 2012
31
Grafik 4.6. Perbandingan Alokasi dan Realisasi Dana Bersumber APBNdan Hibah Pusat Data dan Informasi Tahun 2012
Sumber: Subbag Keuangan, Pusdatin, 2012
Berikut merupakan grafik realisasi anggaran per Output Pusat Data dan
Informasi tahun 2012.
Grafik 4.7. Persentase Realisasi Anggaran Per OutputPusat Data dan Informasi Tahun 2012
Sumber: Subbag Keuangan, Pusdatin, 2012
51,26%
32
IV.4. Upaya Untuk Meraih WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) danReformasi BirokrasiKegiatan yang dilakukan dalam rangka menuju WTP:
1. Penguatan Komitmen dan Integritas Pimpinan, Para Pengelola dan Para
Pelaksana Kegiatan;
Pertemuan Sosialisasi dan deklarasi Komitemen Raih WTP 2012 di
lingkungan Pusdatin
Pemakaian Pin Raih WTP 2012
2. Penguatan Perencanaan dan Penganggaran;
Pelatihan penggunaan aplikasi AFS (Aplikasi Forecasting Satker
3. Pembenahan Pengelolaan Kas / Sistem Pembukuan / Akuntansi;
Pembuatan SOP Keuangan
Pembuatan SOP Perencanaan Program
Pembuatan SOP Umum dan Kepegawaian
4. Perbaikan Pengelolaan Hibah Langsung;
Konsultasi dengan unit terkait pengelolaan hibah
Merekrut tenaga tambahan pengelola hibah sesuai dengan
persetujuan donor
5. Penataan Rekening;
Monitoring rekening hibah untuk Hibah Global Fund HSS dan WHO
di Pusdatin
6. Peningkatan Kualitas Proses Pengadaan Barang/Jasa;
Pengadaan Barang/Jasa melalui ULP
7. Pembenahan Penatausahaan BMN;
Perbaikan dan Penertiban pencatatan hibah / BMN
8. Penguatan Kapasitas SDM;
Pelatihan Pengelolaan Keuangan bagi bendahara dan Pengelola
keuangan
Pelatihan Bahasa Inggris (tambah pelatihan yg pernah diikuti)
Pelatihan pengadaan barang/jasa
Pelatihan pembuatan SOP
9. Penguatan Monitoring dan Evaluasi;
Pembentukan Satgas Raih WTP Pusdatin
33
10. Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan;
Monitoring dan review terhadap laporan keuangan secara kontinyu
oleh struktural
Membuat Standard Operational Procedure (SOP) Pelaporan
Keuangan
Koordinasi dan konsultasi secara reguler dengan Itjen Kemkes
11. Peningkatan Kualitas Pengawasan;
Pertemuan rutin untuk monitoring kemajuan pelaksanaan program
dan realisasi anggaran
12. Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) Tahun 2011;
Melakukan monitoring dan review terhadap LHP oleh struktural
Kesiapan Reformasi Birokrasi:
Pusdatin bertanggung jawab untuk reformasi birokrasi dalam penataan
tatalaksana (Pokja IV). Ada 2 kegiatan dalam pokja ini yaitu penataan SOP
berdasarkan bisnis proses kementerian kesehatan dan pembangunan dan
pengembangan e-goverment. Tanggung jawab Pusdatin adalah
pengembangan e-government sedangkan SOP penanggung jawabnya adalah
Biro Hukum dan Organisasi. Rencana aksi e-goverment dimulai pada tahun
2012, sedangkan pada tahun 2011 masih fokus pada pemetaan bisnis proses
Kementerian Kesehatan.
34
BAB VPENUTUP
Tujuan Pusat Data dan Informasi adalah meningkatnya pengembangan
sistem informasi kesehatan (SIK). Untuk dapat mewujudkan hal tersebut
bukanlah pekerjaan yang mudah. Hal tersebut menuntut adanya arahan yang
jelas, pijakan yang kuat, dukungan sumber daya dan kemampuan yang
memadai, serta tahapan yang realistis dalam mengembangkan SIK, tanpa
mengesampingkan mekanisme kerjasama antara sumber data di daerah
dengan pengguna data di pusat dalam penyelenggaraan SIK.
Namun demikian, diperlukan kerja sama yang baik dan kesadaran bersama
dalam membangun jaringan sumber data yang kuat di daerah dan pusat.
Kementerian selaku pemegang kebijakan memerlukan informasi yang
evidence based dari daerah, sedangkan daerah dapat memanfaatkan
informasi tersebut untuk pencapaian tujuan pembangunan secara efektif dan
efisien.
Dengan adanya laporan tahunan ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk
evaluasi dan perbaikan pada tahun-tahun ke depan. Diharapkan pula,
keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2012 dapat ditingkatkan dengan
cara memanfaatkan secara optimal segala peluang dan sumber daya yang
ada dengan memperhatikan hambatan/kendala dan permasalahan yang
dihadapi selama ini serta ketentuan dan peraturan yang berlaku.
35
LAMPIRAN
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014Persentaseketersediaan profilkesehatan nasional,provinsi, dankabupaten/kota pertahun
60 70 80 90 100 86,66 87,43 90,07
Persentase provinsidan kabupaten/kotayang memiliki bankdata kesehatan
40 45 50 55 60 60,00 65,05 70,1
Persentase provinsidan kabupaten/kotayangmenyelenggarakansistem informasikesehatanterintegrasi
- 70 80 90 100 - 25,05 30
PengelolaanData danInformasiKesehatan
6
Meningkatnyapengembangansisteminformasikesehatan
MATRIKS KINERJA KEMENTERIAN KESEHATAN
Pusat Datadan Informasi,
Setjen
UNITORGANISASIPELAKSANA
TARGET REALISASINO PROGRAM/KEGIATAN
OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR
36
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014Meningkatnyakoordinasipelaksanaan tugas,pembinaan danpemberiandukunganmanajemenKementerianKesehatan
Persentaseprovinsi dankabupaten /kotayang memilikibank datakesehatan
40 45 50 55 60 60,00 65,05 70,1 Pusat Datadan Informasi
TARGET CAPAIANSASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJAUTAMA
INDIKATOR UTAMA KEMENTERIAN KESEHATAN
KETERANGANUNIT
ORGANISASIPELAKSANA
37
RENCANA AKSI UKURAN KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN B03, B06,
B09, B12% CAPAIAN KETERANGAN
N3P21: Dukungan Manajemen dan Pelaksana Tugas Teknis Lainnya Kementerian KesehatanN3P21A1: TARGET: TARGET B04: B04: 100%
Meningkatnyakualitas manajemendan pelaksanaantugas teknis: datadasar dankebencanaan
Tersedianya profil fasilitaskesehatan nasional,provinsi, dan kab/kota yangterintegrasi dengan sistemsituation room bina grahasebanyak 8.653 puskesmasdan 682 RS
Tersedianya profil fasilitas kesehatannasional, provinsi, dan kab/kota yangterintegrasi dengan sistem situationroom bina graha sebanyak 2.596puskesmas dan 205 RS
TARGET B06: B06: 100,1%Tersedianya profil fasilitas kesehatannasional, provinsi, dan kab/kota yangterintegrasi dengan sistem situationroom bina graha sebanyak 3.894puskesmas dan 307 RS
TARGET B09: B09: 100%Tersedianya profil fasilitas kesehatannasional, provinsi, dan kab/kota yangterintegrasi dengan sistem situationroom bina graha sebanyak 5.624puskesmas dan 443 RS
TARGET B12: B12: 101,3%Tersedianya profil fasilitas kesehatannasional, provinsi, dan kab/kota yangterintegrasi dengan sistem situationroom bina graha sebanyak 8.653puskesmas dan 682 RS
Tersedianya profil fasilitas kesehatannasional, provinsi, dan kab/kota yangterintegrasi dengan sistem situation roombina graha sebanyak 2.600 puskesmas dan210 RS
Tersedianya profil fasilitas kesehatannasional, provinsi, dan kab/kota yangterintegrasi dengan sistem situation roombina graha sebanyak 3.902 puskesmas dan307 RS
Tersedianya profil fasilitas kesehatannasional, provinsi, dan kab/kota yangterintegrasi dengan sistem situation roombina graha sebanyak 8.753 puskesmas dan692 RS
Tersedianya profil fasilitas kesehatannasional, provinsi, dan kab/kota yangterintegrasi dengan sistem situation roombina graha sebanyak 5.624 puskesmas dan443 RS
Inpres i/2012 - Prioritas Pembangunan Nasional 2012