PAUD UNGGULAN
SURYA
CERIA AISYIYAH
PKBM
PRIMA
EDUCATION
Menelusuri
Pendidikan
Non Formal
di
KOTA INTAN PARI120 KmJogja -
Karanganyar
Created by:SutrisnoM.KholisHanif T
PAUD UNGGULANSURYA CERIA AISYIYAH KARANGANYAR
Jum’at pagi (10/04/2015), Hari begitu cerah dan bersahabat
untuk kami melakukan sebuah perjalanan yang bertujuan untuk
mencari sebanyak banyaknya pengalaman di bidang pendidikan non
formal. Hari itu kami sudah membuat janji dengan Ketua PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) di salah satu PAUD di kabupaten
Karanganyar. PAUD yang akan kami kunjungi merupakan PAUD
unggulan yang berada di Kabupaten Karanganyar. PAUD yang
mendapat gelar PAUD Unggulan Kabupaten diantara 12 lembaga
PAUD se-Indonesia. PAUD tersebut adalah PAUD Terpadu Surya
ceria Aisyiyah.
Perjalanan di mulai
Perjalanan dimulai dari kampus FIP UNY yang beralamat di
karangmalang, condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta. Kami
berkumpul pukul 07.15 di Kampus. Hal yang kami lakukan adalah
mengecek kondisi kendaraan mulai dari tekanan ban, rem, lampu,
dan lampu sein. Selesai mengecek kendaraan masing masing kami
berkumpul untuk berdo’a agar dalam perjalanan lancar dan tidak
terjadi masalah apa-apa. Motor siap, berdoa sudah, pakai sarung
tangan, pakai slayer dan tak lupa pakai helm hingga berbunyi klik.
Starter motor “Brem...Brem...Bremm” motor siap melaju.
Kami berangkat dari kampus tercinta, Universitas Negeri
Yogyakarta pada pukul 07.30. Kami berangkat diiringi cuaca yang
cerah meskipun malam harinya kota Jogja di guyur hujan. Rute yang
kami lalui untuk berkunjung ke PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah
adalah Jogja – Klaten – Solo – Surakarta – Karanganyar. Perjalanan
kami menuju PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah berjalan dengan
lancar dari Jogja sampai Surakarta, akan tetapi memasuki
kabupaten Karanganyar perjalanan sempat tersendat di karenakan
sedang ada perbaikan jalan. Jalan di Karanganyar ini akan di buat
fly over agar lebih rapi dan perjalanan dapat lancar.
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari 1
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
Memasuki kabupaten Karanganyar, kami mengandalkan gps
(global positioning system) pada aplikasi smarthphone salah satu
tim kami. Namun karna pada malam harinya listrik mati dan tidak
sempat di isi daya baterai maka hp nya pun mati. Walaupun tidak
ada gps kami tetap melanjutkan perjalanan, dan kami menggunakan
cara tradisional dan sangat akurat untuk menuju PAUD Terpadu
Surya Ceria Aisyiyah. Kami bertanya kepada warga yang kami temui
untuk menuju PAUD tersebut. Ternyata tidak sulit untuk
menemukan PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah ini, hanya bertanya
pada dua warga Karanganyar saja sudah cukup jelas. “Panjenengan
ngetan mawon mas, lurus nurut dalan niki,mangke wonten pertigaan
ambil kiri, lurus mawon, mangke wonten plang PAUD Surya Ceria
Aisyiyah” kata warga yang kami temui.
PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah
Benar ternyata seperti yang dikatakan warga yang kami temui
bahwa PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah mudah dicari. Hanya
mengikuti jalan Karanganyar-Tawangmangu kemudian belok kiri dan
kiri lagi sudah sampailah kami di PAUD Terpadu Surya Ceria
Aiyiyah. Perjalanan yang panjang dari kota pendidikan ke kota intan
pari, menempuh beberapa kota dan kabupaten akhirnya sampai juga
di kabupaten karanganyar. Perjalanan kami tempuh kira-kira 2 Jam
lebih sedikit.
“Klek” begitu suara standar motor kami ketika kami parkirkan di
tempat parkir motor khusus tamu PAUD Terpadu Surya Ceria
Aisyiyah. Kami parkirkan degan rapi motor kami, kemudian
mengambil jas kebanggaan kami, jas biru yang selalu setia
menemani kami ketika kami observasi, jas almamater UNY kami.
Kami kenakan jas kami tidak lupa megancingkan kancing jas agar
tampil lebih rapi. Jas Kebanggaan sudah di kenakan siap masuk ke
dalam
2
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
tapi masih ada yang lupa. Surat observasi. Hampir lupa surat
observasi tidak di keluarkan. Kami membawa surat observasi dari
kampus untuk di serahkan ke PAUD Terpadu Surya Ceria Aiyiyah.
Dari luar gerbang terlihat anak-anak sedang bermain dengan
guru-guru mereka. Anak-anak begitu antusias dan senang ketika
bermain, hal ini terlihat dari wajah mereka. Kesan pertama yang
sangat bagus bagi kami, Kami melihat dari luar sudah cukup
kemudian dengan membaca “bismillahirahmanirahim” kami
memasuki gerbang PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah, kami
berikan senyuman hangat kepada adik-adik dan ibu guru yang
sedang bermain di halaman kelas. Langkah kami, kami lanjutkan ke
ruang tamu PAUD Terpadu Surya Ceria Aiyiyah.
“Assalamuallaikum” sapa salah satu tim kami
“Wangalaikum’sallam wr.wb” jawab salah satu pengelola di PAUD
Terpadu Surya Ceria Aiyiyah
“Silahkan masuk dan silahkan duduk” imbuhnya
“Terima kasih bu” jawab kami dengan malu-malu
“Maaf, ini dengan siapa dan ada keperluan apa ya” tanya ibu guru
lagi
“Perkenalkan bu, nama saya sutrisno dan teman saya Muhammad
Kholis. Kami dari Universitas Negeri Yogyakarta. Kami bermaksud
belajar ke PAUD Terpadu Surya Ceria Aiyiyah ini, kami kemarin
selasa sudah menghubungi Ibu Tutik, dan beliau berkata suruh ke
sini hari jumat saja, begitu bu” jawab sutris
“Owh, sudah menghubungi Ibu Tutik, sebentar ya mas. Saya
panggilkan Ibu Tutik dahulu” jawabnya
“Iya bu, terima kasih” jawab kami
Tak selang lama, Ibu Tutik menemui kami yang jauh-jauh dari Jogja
3
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
“Selamat pagi mas” sapa Ibu Tutik
“Selamat pagi bu” jawab kami dengan penuh hormat
“Ada yang bisa saya bantu” tanyanya
“Iya bu. Tapi ijinkan kami memperkenalkan kami terlebih dahulu bu.
Nama saya sutrisno dan ini teman saya Muhammad Kholis dari
Universitas Negeri Yogyakarta jurusan PLS . Kami kemarin selasa
yang sms panjenengan bu” jawab sutrisno
“owh iya, maaf kemarin mas nya telepon namun tidak saya angkat
karena sedang sibuk waktu itu” jawabnya
“Iya bu tidak apa-apa, maaf bu. Ibu ini kepada sekolahnya ” jawab
Muhammad Kholis
“Iya mas, saya kepala sekolahnya di PAUD Terpadu Surya Ceria
Aiyiyah ini. Gimana mas? Ada yang bisa kami bantu?” sahut bu
Tutik
..........
Pembicaran kami di mulai. Kami bertanya banyak hal kepada Ibu
Tutik yang bernama lengkap Sri Rahayu Ningastuti, S.Pd. Beliau
ternyata kepala sekolah PAUD Terpadu Surya Ceria Aiyiyah dan juga
termasuk pendiri PAUD Terpadu Surya Ceria Aiyiyah ini. Ibu tutik ini
menajdi satu-satunya sumber informasi yang peroleh terkait
informasi tentang PAUD Terpadu Surya Ceria Aiyiyah. Ibu Sri Rahayu
Ningastuti ini ternyata lulusan ahli madya ekonomi(D3 Ekonomi) dan
sekolah lagi ke PAUD sehingga beliau mendapat gelar S.Pd. Kami
banyak belajar dari beliau tentang pendidikan non formal dan
informal khususnya pada bidang PAUD.
4
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
Mengenal PAUD Terpadu Surya Ceria Aiyiyah
Surya Ceria Aisyiyah (SCA) merupakan Pusat Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) yang didirikan tanggal 10 Juni 2004 di
Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah. Alhamdulillah mulai bulan
Januari 2008 terpilih menjadi “Pusat Unggulan PAUD Kabupaten”
diantara 12 lembaga PAUD se – Indonesia. Pusat Unggulan PAUD
Kabupaten Surya Ceria Aisyiyah (SCA) memilih warga belajar (anak
didik) usia 1–6 tahun untuk program Taman Penitipan Anak dan
Kelompok Bermain (KB). Mereka dibimbing berdasarkan kasih
sayang yang bermakna, sehingga anak dapat tumbuh kembang
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak.
Mereka dididik di atas jalur “CERIA” (Cerdas – Empati – Responsif –
Inisiatif – Aktif) yang mengarah pada pembentukan karakter
“Akhlaqul Karimah”.
Dalam perkembangan kebijakan Disdikpora di Tingkat Pusat
yang menerapkan kebijakan PAUD Terpadu, yaitu Lembaga PAUD
yang mengelola PAUD Formal dan PAUD Non Formal, maka SCA
pada tahun ajaran 2012-2013 telah menjadi PAUD Terpadu, yang
telah mengelola Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain
(KB) dan Taman Kanak-kanak (TK).
Sebagai upaya kongkrit, SCA memilih sistem pembelajaran
yang diterapkan dengan konsep pendidikan “HOLISTIK” yang
merupakan suatu keniscayaan bahwa anak didik mesti tumbuh dan
berkembang secara menyeluruh dalam kesatuan yang utuh sesuai
dengan potensi masing-masing dan mengacu pada sistem
pembelajaran terpadu yaitu menyeimbangkan faktor IQ, EQ dan SQ
5
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
Visi Misi PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah
Ibu Sri Rahayu Ningastuti menjelaskan kepada kami terkait visi misi
PAUD Terpadu Suya Ceria Aisyiyah adalah sebagai berikut:
VISI :
“MENJADI SEKOLAH PEMBELAJAR DALAM MELEJITKAN POTENSI
UNIK ANAK MELALUI BERMAIN-BELAJAR BERMAKNA UNTUK
TERBINANYA INSAN BERAKHLAK MULIA”
MISI :
1. Memfasilitasi dan menstimulasi tumbuh kembang anak secara
optimal potensi anak dengan menciptakan peluang, kesempatan
dan tantangan untuk melatih kebiasaan yang bermanfaat.
2. Melayani deteksi dini dalam pengembangan minat, bakat dan
kebutuhan anak dalam berekspresi dan meraih prestasi.
3. Mengembangkan nilai sikap anak didik serta berimbang bagi IQ,
EQ, SQ dalam mewujudkan kepribadian yang utuh dan bermartabat.
Program layanan Pendidikan : TPA hingga Taman Kanak-Kanak
Program PAUD Terpadu merupakan kebijakan ditingkat Pusat
yang menyatukan PAUD Formal dan PAUD Non Formal dalam satu
lembaga. PAUD Terpadu SCA terbagi dalam 3 layanan pendidikan
seperti yang disampaiakan Ibu Tutik kepad kami. Tiga layanan
pendidikan tersebut adalah Taman Pendidikan Anak (TPA)
yaitu yang tempat penitipan anak usia 2-6 tahun. Kelompok Bermain
(KB) yaitu pelayanan pendidikan belajar melalui bermain untuk anak
usia 2-4 tahun dan yang terakhir adalah Taman Kanak-kanak (TK)
yaitu pelayanan pendidikan belajar melalui bermain untuk anak usia
4-6 tahun.
6
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
Ketenagakerjaan dan peserta didik
Seperti yang disampaikan Ibu Tutik kepada kami, bahwa
tenagakerjaan di PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah bejumlah 33
orang. Adapun susunannya adalah kepala 1 orang, guru 21 orang,
pengasuh 6 orang dan karyawan 5 orang. Untuk guru/pendidik di
PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah ini sebagian besar lulusan S1
dan ada beberapa yang lulusan D3. Pendidik disini tidak ada yang
lulusan dari S1 PAUD atau PLS. Menurut Ibu Tutik, yang penting
sayang kepada anak dan mempunyai kemauan dan kemampuan.
Untuk urusan skill dapat diasah dan seiring berjalannya waktu
dapat bisa sendiri.
Jumlah peserta didik di PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah ini
mencapai 235 anak pada tahun ajaran 2012/2013. 235 ini terdiri dari
Kelompok Bermain 74 anak, TK A 92 anak dan TK B 69 anak. “Untuk
mendaftar di PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah ini, orangtua harus
mendaftarkan anaknya satu tahun sebelum pelajaran di mulai mas.
Jadi di PAUD sini sistemnya boking, bahkan ada juga yang masih di
di dalam kandungan sudah di daftarkan di sini” Kata bu Tutik.
Memang PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah ini bagus sehingga
banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya jauh-jauh hari agar
dapat menjadi siswa di PAUD ini.
MODEL PEMBELAJARAN BCCT
Pusat unggulan PAUD Kabupaten Surya Ceria Aisyiyah (SCA)
menerapkan model pembelajaran berdasarkan minat dimana
pembelajaran “Berpusat pada Anak” dengan model BCCT (BEYOND
CENTRE AND CIRCLE TIME).
Model pembelajaran ini menjadikan anak sebagai “subyek
pembelajaran bukan objek” sedangkan pendidik / guru sebagai
motivator dan fasilitator. Dengan belajar
7
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
melalui bermain anak akan bereksplorasi menganalisa sendiri
tentang hal yang ingin diketahuinya, dengan begitu diharapkan anak
bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Dengan model BCCT anak menjadi aktif dan kreatif sesuai
dengan minat dan bakat setiap anak melalui sentra : Imtaq, Balok,
Peran, Seni, Persiapan, Bahan Alam, Sains, Komputer, Audio Visual,
Mainan Tradisional dan Pustaka sehingga potensi kecerdasan bisa
berkembang sesuai dengan usia tumbuh kembangnya.
Model pembelajaran BCCT ini menjadi unggulan dari PAUD
yang lainnya. Semua kelas di PAUD terpadu Surya Ceria Aisyiyah ini
menggunakan sistem ini. Pembelajran yang di lakukan siswa setiap
harinya berbeda sesuai dengan jadwal yang telah dibuat pengelola
tutur bu Tutik.
PROGRAM KEGIATAN PAUD Surya Terpadu Ceria Aisyiyah
Program yang dilakukan di PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah
ini beraneka ragam, seperti yang disampaikan Ibu Tutik kepada
Kami bahwa terdapat beberapa program yang di gunakan untuk
mempererat hubungan pihak sekolah dengan orang tua dan banyak
kegiatan yang di berikan kepada siswa agar siswa lebih terampil.
Adapun program-programnya adalah sebagai berikut:
1. Out Class
Merupakan kegiatan pengenalan lingkungan sekitar secara
langsung sesuai tema yang diangkat (misal, anak diajak
mengunjungi tempat praktek dokter, kantor pos, kantor polisi,
stasiun radio, bengkel, pabrik, sawah, dsb).
2. Wisata Pendidikan
Metode ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan anak,
menumbuhkan kemandirian dan kerjasama anak serta keeratan
hubungan antara pendidik, orang tua dan anak
8
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
3. PHBI (PERINGATAN HARI-HARI BESAR ISLAM)
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah keimanan dan ketaqwaan
anak kepada Allah SWT dengan diajak puasa Ramadhan, pemberian
zakat fitrah ke panti asuhan Aisyiyah dan penyembelihan hewan
korban untuk diberikan pada fakir miskin di sekitar lingkungan SCA
dan tukang becak di Karanganyar
4. Pertemuan Orang Tua/wali
Menyelenggarakan pertemuan rutin dengan orang tua/wali anak
didik SCA dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran dan
perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan.
5. Pemeriksaan Kesehatan
Melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara rutin 1 semester
sekali sebagai uapaya mewujudkan anak bangsa yang cerdas dan
sehat.
6. Konsultasi Psikologi
Menyelenggarakan layanan konsultasi psikologi yang dilaksanakan
secara rutin setiap hari Selasa.
7. Ekstra Kurikuler
a. Seni Tari
b. Seni Lukis
c. Drum Band
8. Penerimaan Studi Banding dan Pemagangan
Program ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen untuk
memberikan yang terbaik segala bentuk permintaan berbagi ilmu,
berdiskusi dan bertukar pikiran tentang pengelolaan PAUD.
9
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
9. Akhirussanah
Kegiatan ini dilaksanakan di akhir tahun pelajaran sebagai wujud
rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kelancaran
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
FASILITAS BELAJAR
Fasilitas belajar di PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah ini
tergolong lengkap, adapun fasilitasnya adalah sebagai berikut:
1. Ruang kelas yang bersih dan nyaman lengkap dengan sarana
belajar siswa.
2. Ruang bermain indoor dan outdoor yang luas
3. Ruang Komputer dan Audio Visual
4. Ruang Mainan Tradisional
5. Layanan konsultasi psikologi, dokter umum dan dokter gigi.
6. Arena musik angklung dan drumband
7. Perpustakaan anak dan keluarga serta UKS
8. Rumah pohon dan bambu yang nyaman
9. Arena pasir putih
10. Kolam renang yang higienis
11. Taman Penitipan Anak (TPA)
12. Armada antar jemput
Berkeliling PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah
Waktu yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang, yaitu kami
meminta inin kepada Ibu Tutik untuk meminta ijin berkeliling ke
PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiyah. Pada saat kami berkeliling
kami diantar langsung oleh Ibu Tutik, di setiap perjalanan Ibu Tutik
menjelaskan kepada kami terkait setiap kegiatan yang dilakukan di
PAUD ini. Kami diajak untuk melihat setiap ruangan yang ada di
PAUD dan beliau menjelaskan kepada kami bagaiamana cara
pembeljararan di sini.
10
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
Karena pada saat kami kunjungan adalah hari jumat maka
proses belajar mengajar hanya sampai pada jam 10.30 saja.
Sehingga kami hanya dapat melihat saat berdoa pulang. Ada hal
yang menarik pada saat adik-adik pulang. Jadi di PAUD Terpadu
Surya Ceria Aisyiyah ini, siswa belum diperbolehkan pulang apabila
belum dijemput oleh orang tua atau walinya. Dan setiap anak yang
sudah di jemput kemudian dipanggil menggunakan pengeras suara
kemudian anak menghampiri orangtua atau walinya. Apabila yang
menjemput anak bukan orang tuanya atau wali yang biasanya
menjemputmaka pihak sekolah akan menginstrogasinya terlebih
dahulu. Hal ini sebagai tanggung jawab sekolah terhadap orang tua.
Si Kecil yang berarti
Waktu cepat berlalu ketika kami berada di PAUD Terpadu
Surya Ceria Aisyiah, tak terasa sudah 90 menit kami berada disana.
Banyak Ilmu yang kami peroleh dari Ibu Tutik dan PAUD ini. Seperti
kata pepatah, ada pertemuan pasti ada perpisahan. Berat rasanya
untuk meninggalkan PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiah ini, namun
apa daya karena keterbatasan waktu maka kami berpamitan
kepada Ibu Tutik dan pengelola PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiah.
Sebelum kami meninggalkan PAUD ini kami memberikan plakat
sebagai kenang-kenagan dan tanda terima kasih kami kepada PAUD
Terpadu Surya Ceria Aisyiah. Plakat kecil ini tidak sebanding
dengan ilmu yang diberikan Ibu Tutik kepada kami, tapi semoga
plakat ini dapat menjadi pemererat dan terjalinnya hubungan baik
antara PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiah dengan Universitas
Negeri yogyakarta khususnya prodi Pendidikan Luar Sekolah.
Perjalanan Belum Berakhir
11
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
Siang hari di kabupaten Karanganyar sinar matahari begitu
panas. Seusai kami berpamitan kami mengabadikan terlebih dahulu
di depan PAUD Terpadu Surya Ceria Aisyiah. Kemudian kami
memakai jaket, sarung tangan, masker dan helm kami hingga
berbunyi “KLIK” agar aman. Kemudian kami berangkat menuju
jogja ditemani panasnya matahari.
Next story ........
12
PKBM - PE
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
PKBMPRIMA EDUCATION
Selasa siang tanggal 14 April 2015 Udara Jogja begitu
teriknya serta padatnya jalan raya yang dipenuhi hiru pikuk
kendaraan namun semua itu tak membuat semangat kami luntur
kami pun bertiga berdoa bersama agar diberi kelancaran dan
keselamatan kepada kami.
Perjalanan di mulai
Kami memulai perjalanan dari kampus tercinta kampus UNY
lebih khususnya dari FIP kami pun di jalan santai tidak terlalu
kencang namun tidak terlalu pelan juga, sampai di perbatasan Jogja
Klaten hujan memberikan kesujukan kepada kami selanjutnya kami
menepi untuk mengenakan mantel dan kami pun melepas sepatu
dan “nyeker”.
Kami sebelumnya tidak mengetahui rute yang dekat untuk
sampai ke tempat tujuan kami mengandalkan teknologi Gps si
Kholis yang bertempat tinggal di Klaten dia juga tidak hafal jalan
menuju Pkbm ini, ternyata Gps juga menyesatkan kami, kami
tersesat sampai masuk ke desa yang agak terpencil menurut kami,
kami tersesat di desa yang sunyi. Lucunya kami, kami tersesat baru
tanya kepada orang yang ada di pinggir jalan, setelah bertanya
kepada warga yang ada di situ ternyata warga tersebut
menjelaskan “ masih jauh mas 5 Km lagi” waduh amazing dalam
benak kami.
13
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
PKBM - PE
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
PKBM Prima Education ini dari kota Surakarta jaraknya 18 km
dan 18 km itu jalannya menurut kami seperti jalan Gunung Kidul
atau kami menyebutnya “duplikatnya Gunung kidul”, kanan kiri jalan
dipenuhi pohon jati dan banyak juga pohon lainnya jalanya pun
berkelak kelok serasa menaiki puncak gunung. Motor kami meraung
semakin keras melewati jalan menanjak yang cukup tinggi,
penerangan jalan menuju Pkbm ini juga sangatlah minim perlu
kewaspadaan yang lebih agak tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Sesampainya di PKBM Prima Education
Sesampainya kami di PKBM Prima Education kami di sambut
hangat oleh pemilik Pkbm ini yaitu Bu Keksi beliau sangat ramah
kepada kami di sana di suguhi gorengan dan segelas teh panas yang
begitu nikmat setelah perjalanan jauh dan pada saat itu hujan turun
dan itu moment yang tepat untuk menyeduh the panas. Kami pun
mengobrol banyak hal disana
“Assalamualaiku” sapa kami
“Waalaikumsalam” jawab Bu Keksi
“Lewat mana tadi og lama banget?” Bu Keksi bertanya
“hehehe lewat UNS Bu”
BU Keksi pun mempersilahkan kami untuk masuk di ruang
PKBM.
14
PAUD-SCA
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
PKBM - PE
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
Bu Keksi berkata “ Kalau lewat UNS lebih jauh mas bisa 2 kali
lipat karena kalau lewat UNS muter”
sambil tertawa kami pun menjelaskan “ hehehe kami belum
hafal jalan BU ini Kholis yang orang Klaten tapi ga hafal
jalan” ketus Sutris dan Hanif
“Owh iya perkenalkan nama kami Sutris, Hanif dan Kholis”
Bu Keksi pun berkata kepada kami “ Silahkan mas apa saja
yang mau ditanyakan akan saya bantu” sebelunya kalian dari
jurusan apa ni? tanya Bu Keksi
“Kami dari jurusan Pendidikan Luar Sekolah atau Pendidikan
Non Formal Bu” jawab kami.
Kami pun bertanya kepada Bu Keksi “ PKBM ini berdiri sejak
kapan Bu?
“PKBM Prima Education ini baru berdiri tahun 2009 Mas masih
berumuh mudah dibanding PKBM yang lainnya”
.................................
Kami pun melanjutkan perbincangan dengan BU Keksi, Bu
Keksi sangtlah ramah dan terhadap kami beliau sangat terbuka dan
detail memberikan penjelasan kepada kami mulai dari sejarah
berdirinya, perjalanan Bu Keksi dari mulai pamong di PAUD sampai
mendirikan PKBM Prima Education ini dan beliau juga menjelaskan
tentang koperasi bagi warga belajar.
15
PKBM - PE
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
Bu Keksi juga menjelaskan kalau kalian ingin mendirikan
PKBM
Di tengah-tengah obrolan kami ibu dari ibu Keksi ini dating
dan membawa 4 bungkus Mie goreng jawa yang masih panas
ternyata si Ibu begitu perhatian kepada kami mungkin Ibu juga tahu
kalau kami kelaparan hehehe yah perjalanan kami yaitu 4 jam dari
kota istemewa.
Bu Keksi ini yaitu lulusan sarjana sastra Indonesia dan lulusan
diploma telkom, namun dengan lulusan yang bukan dari Pendidikan
Non Formal beliau malah tertarik dengan keadaan sekitar karena
masih banyak warga sekitar yang masih buta aksara dan masih
banyak pula warga sekitar yang pendidikannya masih rendah
sehingga sangat perlu mengikuti pembelajaran kejar paket. Awalnya
ibu Keksi ini hanya mengadakan pembelajaran Paud namun seiring
berjalannya waktu ibu Keksi membuka pembelajaran kejar paket
dan umur beliau masih sangatlah muda yaitu 28 tahun namun sudah
berperan aktif dalam masyarakat dan telah mendirikan pusat
kegiatan belajar masyarakat.
Kami observasi di Pkbm ibu Keksi ini agak lama karena ibu
Keksi ini gampang untuk di ajak ngobrol dan sharing-sharing dengan
kami karena ibu Keksi ini sangat ingin berbagi dengan kami adapun
penjelasan Pkbm ini sebagai berikut
16
PKBM - PE
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
PKBM “PRIMA EDUCATION” yang beralamat di
Jl. Raya Jumapolo – Karanganyar RT 01/ RW 01 Kecamatan
Jumapolo, Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah 57783.
Yang diketuai oleh Ibu Tritancuti Keksi Endah Nuraeni, S. Pd.
Email [email protected] dan No telp: 0852 930
23451.
VISI PKBM Prima Education
Ibu keksi menjelaskan kepada kami terkait visi misi PKBM
Prima Education adalah sebagai berikut :
“Gerbangnya Pengetahuan Mencetak Masyarakat Cerdas,
Terampil, Mandiri, Sikap Mental positif Menuju Kehidupan
Yang Sejahtera”.
MISI PKBM Prima Education
a. Positif berfikir
b. Kreatif berketerampilan
c. Bijak bertindak
d. Mandiri berkarya
Ibu keksi juga menjelaskan kepada kami bahwa PKBM Prima
Education mempunyai tujuan yaitu sebagai berikut :
17
PKBM - PE
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
- PKBM Prima Education memberikan layanan pendidikan
secara merata dan berkesinambungan
- PKBM Prima Education memberi semangat mencapai
kondisi ideal setiap anggota masyarakat
- PKBM Prima Education menjaga dan meningkatkan
keterampilan dan mutu warga belajar
- PKBM Prima Education menjalin kerjasama yang
berkesinambungan dan berdayaguna dengan semua pihak
- PKBM Prima Education membantu menigkatkan taraf hidup
masyarakat
- PKBM Prima Education membuka gerbang informasi positif
kepada masyarakat
Adapun Program PKBM:
1. Paud
Program Paud di PKBM Prima Education memiliki 15
kelompok belajar yang Tersebar di 12 Desa, di Kecamatan
Jumapolo. Dalam perjalanannya Paud Prima Education dari
tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan di segala
sektor. Baik dari jumlah WBnya, kualitas tutornya, sarana –
prasarananya, maupun dari mutu pendidikanya.
18
PKBM - PE
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
1. Keaksaraan
Program Keaksaraan di PKBM Prima Education merupakan
keaksaraan dasar yang terdiri dari 5 kelompok terdiri dari
desa Ngentak, Jurug, Tangkluk, Bakalan 1& 2. Keaksaraan
dasar ini dilakukan dengan mendatangi desa desa tersebut
setiap seminggu 2x.
2. Kesetaraan ( Kejar paket a,b,c)
Kesetaraan di PKBM Prima Education terdiri dari
kesetaraan paket b dan paket c. untuk paket B terdiri dari 2
kelas yakni kelas VIII dan IX. pelaksanaannya di Dusun
Ketigo, Jumapolo dan di Dusun Seban Desa Paseban,
Kecamatan Jumapolo.
Paket C terdiri dari kelas X dan XII, untuk kelas XI belum
ada karena belum ada siswanya. Dan kelas X itu juga baru
di mulai. Pelaksanaan paket C dilaksanakan di Gedung
PKBM.
3. Pendidikan kecakapan hidup (PKH)
Pendidikan kecakapan hidup di PKBM Prima Education
berbentuk Kerajinan Anyaman bambu. Kami memiliki 1
kelompok yang lokasinya di Dusun Ngori Desa Kedawung.
4. Kelompok usaha produktif (KUP)
Kelompok Usaha Produktif binaan PKBM Prima Education
memiliki usaha Makanan Olahan Bahan Dasar Singkong.
19
PKBM - PE
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
1. Koran anak
PKBM Prima Education memiliki Kegiatan Koran Anak
dengan nama “CILUBA” yang bertempat di Gedung PKBM
2. Taman bacaan masyarakat
3. PKBM Prima Education memiliki Kegiatan Taman Bacaan
Masyarakat TBM “Sentra Wacana”
8. Seni budaya lokal “Seni Lesung”
PKBM ini termasuk muda usianya dibanding Pkbm lainnya
yang ada di Surakarta walaupun masih berusia muda Pkbm ini tidak
kalah dengan Pkbm yang sudah senior dan sudah banyak
masyarakat sekitar Pkbm ini yang memanfaatkannya.
Ibu Keksi ini dahulu sebelum mendirikan Pkbm beliau bekerja
sebagai tutor sehingga seiring berjalannya waktu beliau semakin
memahami tentang pendidikan non formal. Beliau juga pernah
menjuarai perlombaan tutor se Jawa tengah dan Ibu dari bu Keksi
dahulu bekerja sebagai penilik sehingga Bu Keksi mendapatkan
tambahan pengetahuan dari ibunya.
Tak terasa 2 jam kami telah observasi di sana dan tak terasa hari
mulai larut sedangkan kami harus kembali ke kota Istimewa. Kami
pulang dari Pkbm ini sekitar pukul 18.30, kami melaksanakan
ibadah solat magrib dan isya
20
PKBM - PE
Menelusuri pendidikan Non Formal di kota Intan Pari
terlebih dahulu di sekitar Pkbm Prima education agar dalam
perjalanan lebih tenang sebelum kami pulang kami menyerahkan
plakat sebagai kenang-kenangan dari kami untuk Pkbm Prima
education dan kami bertiga foto bareng bersama ibu Keksi.
Kami pun harus melewati jalan yang gelap penuh tikungan
serta aspal yang sudah rusak untuk sampai ke kota Surakarta. Kami
pun selalu berdoa dalam perjalanan agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan, setalah sampai di kota Surakarta kami
melanjutkan perjalanan ke kota Istimewa.
Perjalanan kami tempuh sekitar 3 jam untuk sampai ke kota
Istimewa setelah sampai Jogja kami pun kembali Sutris kembali ke
rumah, Kholis kembali ke kosannya dan Hanif kembali ke rumah
juga.
21