Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
CAPAIAN IMPLEMENTASI EMPAT FOKUS AREA RENCANA AKSI GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM SEKTOR KELAUTAN NTB
Disampaikan Oleh:
Gubernur NTB
P. Sangiang
Gilibanta
Tg.
Gre
sak
Tg. Sa
ra
Tl. P
engantap
Tl. S
ilunbelanak
Tg. Bungkulan
Tanj ung Ci na
Tanj ung Ri nggi t
Tg. Sa n
gula
Telu k S unut
Teluk
Ajang
Tg. Mangsi t
Tg. Mangi nj er
Tg.
Sirah
G.Sud a
G.A
saha
n
G.L
aya
r
G.Ringg it
G.Ge de
Tel uk W
aru
Tg
Bebe
ra
Tanj ung Mo neh
Tl. T ali wa ngTg Putuh Batu
Tg Beru
Tg. Jel engn ya
Tano Malok
Tg. Labul awah
Tanj ung Amat
Telu k S enutuk
Telu k S ekongka ng
Tanj ung Ma ngkun
Tanj ung Ma dasang er
Tanj ung Bal at
Tanj ung Bi ri
Telu k K ertasa ri
Tg Bel usun
P. S ar in g iSELAT PA JA
WATl. L abu Beru
SELAT SUNG IAN
Tanj ung Batu
Kaya ngan
P. RAKIT
Tanj ung Mo neh
Telu k La mp ui
Telu k S arangTanj ung Sebu
Tanj ung Lesek
Labu Lia nsong
Telu k P anas
Tg.
Lian
g Su
kar
Tg.
Lian
g De
wa Tanj ung Ma ta
Telu k B ra nten
Telu k T iroTanj ung Panc o
Tanj ung Baru
SELA T SA LEH
Tg. P aro ngge
Tanj ung Labu Bi li
Tanj
ung W
a ru
Tanj ung Katupa
Ta nj u
ng O
i Mar i
P. Me da n gLabu Kan anga
Tanj ung Brant i
Tanj ung Pet ie
Tanj ung Parang gawa i
Tanj ung Kessi
P. Be sa r
Tanj ung Kunc arTanj ung Bi la
Tg.
Mar
baTanj ung Dal em
Tanj ung Ki ma
Tanj ung Pal impa
Tl. S ant ongTanj ung Baj a
Tg.
Sara
ntok
Telu k T aro sTanj ung Dewa
P. Do mp o
P. Ke la p an g
P. Da ng a r B es ar
Tanj ung Nga li
Telu k T ara ta
Tg. A i Ngj ong
Tanj ung Bara
Tanj ung Peka t
Ta n
ju ng
P an d
e
Tanj ung Seba ru
Tanj ung Saj ele k
Tanj ung BokoTanj ung Set imma
Tanj ung Semel engTanj ung Kol o
Tg T
a niw
angTanj ung Raj asua
Tanj ung Ma nangi s
Telu k S umbawaTl. L ok
Telu k Mani ni
Tg. S aro kaja
Tg.
Pera
ppat
Tg. Masangb
i ngko
P. Kro mo
P. Bedi l
Tg. Ciah
Tg. P aro po
Tg. To
nggohal a
Tg. To nggotodo
Tg. La i
Tg. P inun ga
Tg. Oiun gke
Tg. A mb alawi
Tandok Rassa
Tg. Naru
Tg. Te ngge
Tg . L a nd o
Tg . W a mb a
Tel uk
Sap Nis a S a na i
Tg. La mbu
Tg. Gadu
Tg. Doko
Tg. Mabal a
Tg. Wad udal i
Tg. B atu
Tg. Rata 1
Tg. Rano
Tg. Rata 2Tg. Nggel uT E L U K W A W O R A D A Tg. B aku
Tg. Jampa
Tl. T angga h
Tg. Cengeh
Tg. Runcuh
Tg. P angkaj ara
Tanj ung Si do
Tanj ung Langu ndu
Tanjung Taa
Tanj ung Mu aTanj ung Pang gai
Tanj ung Tena wu
Tanj ung KutaTg. Doro
Tg. Ncanga
Tg. Huu
Tl . Sumi laTg. Dana Kala
Tg Sahe
Tg. Ta ffu
Tanj ung Ma ci
Tg. Dorodede
Tanj ung Batu BesarTanj ung JulTanj ung Panc o
Tanj ung Kaba mb a
Tanj ung LikuTanj ung Taropo
Telu k S angga r
Tanj
ung B
aru
Tan
jung T
en g
ker
P. Ke la p a
P. Ma tag a teh
P. Kambing
Telu k S epi
Tl. G
umbang
Gi li S ulat
Gi li La wang
Gi li P eta gan
Tl. C
e m p i
Tl.
B i
m a
Se la
t Ba ta
hai
P. T aik eb o
P.Ng a liTg. S enggi gi
Gili
Traw
ang a
nG
ili M
e no
Gili
Air
D. S egara Anak
Waduk Batuj aiDam Pengg a
Rawa Tali wang
Tel u
k Aw
ang
S e
l a
t
A l
a s
S e
l a
t L
o m
b o
k
T e l u k S a l e h
L a u t J a w a L a u t F l o r e s
S A M U D E R A H I N D I A
#Y
##
#
#
# #
#
#
KOTA MATARAM
KAB. LOMBOK BARAT
KAB. LOMBOK TE NGAH
KAB. S UMBAW A B ARAT
KAB. S UMBAW A
KAB. DOMPU
KAB. B IMA
KOTA BIMA
S e l
a t
S a
p e
KAB. LOMBOK TIMUR
Tg. B
atuge
ndan
g
P. Moyo
U
Skala 1:1600000
Î
Î
Î
Î
Î
Î
Î
Î
Î
PETA ADMINISTRASI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT TH. 2005PETA ADMINISTRASI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT TH. 2005
P. P an ja ng
P. S ato n da
NO. KABUPATEN/KOTA WILAYAH (Km2)
JML PULAU KECIL
KEC. PESISIR
DESA PESISIR
PANJANG PANTAI
DARAT LAUT 1. Kota Mataram 61,30 56,80 - 2 9
Se-P. Lombok 486 Km
2. Kabupaten Lombok Barat 1.053,90 1.352,49 35 5 18
3. Kabupaten Lombok Utara 809,50 - 3 5 27
4. Kabupaten Lombok Tengah 1.208,40 397,56 20 4 11
5. Kabupaten Lombok Timur 1.605,55 1.074,33 35 6 38
6. Kabupaten Sumbawa Barat 1.849,02 1.080,74 16 5 22
Se-P. Sumbawa 1.847 Km
7. Kabupaten Sumbawa 6.643,98 3.831,72 62 18 62
8. Kabupaten Dompu 2.324,60 1.298,17 23 8 32
9. Kabupaten Bima 4.389,40 3.572,31 84 13 64
10. Kota Bima 207,50 188,02 2 6
Provinsi - 16.306,9 - - TOTAL Provinsi NTB 20.153,15 29.159,04 278 68 289 2.333 Km
RPJPD 2005 - 2025 • Mewujudkan kemandirian dan daya saing
daerah, yaitu terwujudnya kemampuan dinamis mengembangkan diri dan profesionalisme masyarakat yang didukung kelestarian dan keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta berkembangnya kearifan lokal, sebagai daya mampu keunggulan relatif terhadap wilayah lain.
■ Mewujudkan pembangunan berkelanjutan, yaitu pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam, lingkungan hidup dan sumberdaya buatan bagi keberhasilan pembangunan kesejahteraan generasi masa kini dengan memperhitungkan secara cermat dan bertanggungjawab bagi kelangsungan hidup dan kehidupan generasi mendatang.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI NTB
1. Penyusunan tata ruang laut Rencana Zonasi WP3K Provinsi
NTB belum selesai
2. Menurunnya kualitas sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau
kecil
3. Lemahnya pengawasan sumberdaya kelautan, pesisir dan
pulau-pulau kecil
4. Sistem dan informasi kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil
masih lemah
5. Sistem pengendalian pengelolaan, pesisir dan pulau-pulau kecil
belum optimal
6. Terbatasnya sarana & prasarana pendukung pengelolaan WP3K
7. Rendahnya kualitas SDM masyarakat pesisir dan pulau-pulau
kecil
Peraturan Daerah No.2 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil
Peraturan Daerah No.1 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi NTB
Peraturan Gubernur No: 13 Tahun 2015 Tentang tata cara Perijinan
di Bidang Kelautan dan Perikanan
Peraturan Gubernur No: 42 Tahun 2014 Tentang Rencana Strategis
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi NTB
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI NTB (Dalam Proses):
- 2015 : Dokumen awal Rencana zonasi WP3K Provinsi NTB
(dalam Proses)
- 2016: Dokumen Final Rencana zonasi WP3K Provinsi NTB
- 2017: Perda Rencana zonasi WP3K Provinsi NTB
1
2
3
4
6
Dokumen Rencana Zonasi WP3K Di Tingkat Kabupaten/Kota: Kab.
Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat,
Sumbawa, Bima, Kota Bima
5
KEBIJAKAN DAN REGULASI KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
VISI DAN MISI PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL (WP3K) PROVINSI NTB
TERWUJUDNYA WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL NTB YANGAMAN, LESTARI DAN BERDAYA SAING,
MENUJU MASYARAKAT YANG BERBUDAYA DAN SEJAHTERA
1. Mewujudkan WP3K yang lestari
2. Mewujudkan kualitas sumberdaya manusia yang handal dan berdaya saing
3. Mewujudkan pemberdayaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil .
4. Mewujudkan WP3K yang aman, nyaman dan damai
5. Mewujudkan tata kelola WP3K yang baik .
6. Mewujudkan WP3K sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi berbasis kawasan .
Penyusunan Tata Ruang
Wilayah Laut
Penataan Izin
Pelaksanaaan Kewajiban Para
Pihak
Pemberian dan
Perlindungan Hak-hak
Masyarakat
• Penyusunan Dokumen Final RZWP3K
• Review RZWP3K yang telah disusun di Kabupeten/Kota
TAHUN 2016
• Prolegda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi NTB.
TAHUN 2017
• Penyusunan dokumen awal RZWP3K Provinsi NTB TAHUN 2015
REKOMENDASI TARGET
1. PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT
WILAYAH PERENCANAAN RENCANA ZONASI WP3K
PROVINSI NTB
1. Gili Matra dan sekitarnya (Gili Indah dsk)
2. Senggigi dan sekitarnya (Kawasan senggigi
dsk)
3. Sekotong (Lembar, Gili Gede dan Teluk Sepi)
(Kawasan Gili Gede dsk)
4. Kute-Gerupuk-Ekas dan sekitarnya
5. Tanjung Luar dan sekitarnya
6. Labuhan Lombok-Gili Sulat dan sekitarnya
7. Labuhan Lalar-Maluk dan sekitarnya
8. Gili Balu-Pulau Panjang dan
sekitarnya
9. Labuhan Badas-Pulau Moyo dan
sekitarnya
10. Teluk Saleh
11. Teluk Sanggar dan sekitarnya
12. Teluk Bima dan sekitarnya
13. Sape dan sekitarnya
14. Teluk Waworada dan sekitarnya
15. Teluk Cempi dan sekitarnya
KONDISI SAAT INI
Telah terbit Peraturan Gubernur NTB No: 13 Tahun
2015 tentang Tata Cara Perizinan di Bidang Kelautan
dan Perikanan
Terbit SIUP/SIPI/SIKPI > 10 – 30 GT Tahun 2013 s/d Juni
2015 (Triwulan I):
SIUP : 9
SIPI : 6
SIKPI : 5
2. PENATAAN PERIZINAN
Rekomendasi
Review terhadap sistem ketatalaksanaan
perizinan
Implementasi sistem ketatalaksanaan
perizinan yang telah diperbaharui
Perbaikan terhadap sistem ketatalaksanaan
perizinan
Tersusunnya Laporan hasil review terhadap sistem
ketatalaksanaan perizinan sesuai dengan Pergub.No.
13 Tahun 2015 tentang tata cara perijinan di bidang
kelautan dan perikanan yang dikeluarkan oleh
BKPMPT sampai dengan Desember 2016
Tersedianya sistem ketatalaksanaan perizinan
dibidang kelautan dan perikanan yang sesuai
dengan peraturan hingga Desember 2015
Terlaksananya sistem perizinan sesuai dengan
peraturan yang berlaku hingga Desember 2015
Integrasi sistem ketatalaksanaan
perizinan yang telah diperbaharui dengan
sistem lainnya
Tersedianya proses pelayanan perizinan terpadu
satu pintu
(Desember 2015)
Target
Identifikasi setiap jenis kewajiban para pihak
Mendorong pelaksanaan kewajiban para pihak yang belum dipenuhi
Identifikasi tingkat pelaksanaan kewajiban
para pihak
Teridentifikasinya semua jenis kewajiban para pihak
(Desember 2016)
Teridentifikasinya tingkat pelaksanaan kewajiban para pihak
(Desember 2016)
Terpenuhinya kewajiban para pihak (Desember 2017)
Memantau pelaksanaan kewajiaban para pihak
Terlaksananya pemantauan kewajiban para pihak
(Desember 2017)
Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kewajiban para pihak
Terlaksananya evaluasi kewajiban para pihak
(Desember 2017)
Mengambil langkah-langkah sebagai tindak lanjut atas
evaluasi pelaksanaan kewajiban para pihak
Tersusunnya langkah-langkah strategis untuk
peningkatan pelaksanaan kewajiban para pihak
(Desember 2018)
Rekomendasi Target
3. PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Fasilitasi sarana dan Prasarana Penangkapan Ikan (Kapal, Alat tangkap,
Pelabuhan Perikanan)
2. Pengembangan Usaha Mina Mandiri dan fasilitasi permodalan (kurang
lebih 36 Milyar Rupiah);
3. Sertifikat Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan. Telah terbit sertifikat mulai
tahun 2010 – 2014 sebanyak 2.028 sertifikat;
4. Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Perikanan bagi
Masyarakat. Telah terbit Sertifikat Kelayakan Pengolahan sebanyak 17
sertifikat dan sertifikat HACCP sebanyak 3 sertifikat;
5. Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan Pulau-Pulau Kecil
(bantuan sarana & prasarana kebersihan, pelatihan pengolahan hasil perikanan,
peningkatan ekosistem )
KONDISI SAAT INI
4. PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT
Identifikasi hak-hak masyarakat yang ada di laut
Melakukan sosialiasi/edukasi/kampanye terhadap langkah-langkah
untuk memenuhi hak-hak masyarakat
Merumuskan langkah-langkah untuk melindungi
dan memenuhi hak-hak masyarakat sesuai dengan
aturan perundang-undangan yang berlaku
Teridentifikasinya hak-hak masyarakat dibidang
kelautan dan perikanan (Desember 2016)
Tersusunnya Peraturan untuk melindungi dan
memenuhi hak-hak masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan ( Desember 2017)
Tersosialisasinya hak-hak masyarakat (Desember 2018)
Memenuhi hak-hak masyarakat
Terpenuhinya hak-hak masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan Tahun (Desember 2018)
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemenuhan hak-hak
masyarakat
Terpantau dan terevaluasinya pemenuhan hak-hak
masyarakat Tahun 2017 (Desember 2018)
Rekomendasi Target
1. Terjadinya gejolak dimasyarakat mengenai penangkapan
bibit lobster setelah terbitnya Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan No. 1 Tahun 2015 tentang Penangkapan
Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), Dan
Rajungan (Portunus pelagicus spp.)
2. Belum adanya turunan (Peraturan Pemerintah, Peraturan
Menteri) dari UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sehingga menimbulkan ketidaksepahaman
ditingkat Kab/Kota dalam hal pengelolaan wilayah pesisir,
laut dan pulau-pulau kecil.
3. Terjadinya stagnasi/kekosongan langkah dalam pemberian
izin lokasi pemanfaatan pesisir, ruang laut dan pulau-pulau
kecil karena belum adanya PERDA Rencana Zonasi WP3K.
ISSU KHUSUS
TERIMA KASIH……
A. DOKUMEN RENCANA ZONASI WP3K DI KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI
NTB
1) Kab.Lombok Utara (Proses penyusunan 2015) 2) Kab.Lombok Barat (dokumen final 2014) 3) Kab.Lombok Tengah (dokumen final 2014) 4) Kab.Lombok Timur (dokumen final 2014) 5) Kab.Sumbawa (dokumen final 2011) 6) Kab.Bima (dokumen final 2014) 7) Kota Bima (dokumen final 2014)
Perlu
PENINJAUAN
KEMBALI dan
SINKRONISASI
dengan RZWP-3-K
Provinsi yang
akan disusun
8) Kota Mataram, 9) Kab. Sumbawa Barat 10) Kab. Dompu
belum memiliki dokumen RZWP3K
B. RENCANA ZONASI WP3K
Tahun 2015 sedang
menyusun dokumen
awal
1. KONDISI SAAT INI
2. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH
No Permasalahan Upaya Penyelesaian
Masalah
Instansi Terkait
1. Belum adanya Peraturan daerah
Rencana Zonasi WP3K dan Dokumen
Rencana Zonasi WP3K;
Percepatan proses
penyusunan Rencana
Zonasi WP3K
Provinsi NTB
Bappeda, Diskanlaut, Biro Hukum,
Disbudpar, BPBD, Dishubkominfo,
Dishut, Distamben, PU, LSM, HNSI,
Polda, TNI AL, BKPMPT, Mitra Bahari,
Akademisi, BLHP, dll
2. Belum terbentuknya kelembagaan dan
SDM pelaksanaan pengelolaan
kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
dimasing-masing Kabupaten/Kota
terkait dengan kewenangan
pengelolaan laut berdasarkan UU No
23 Tahun 2014
Membentuk UPTD
Pengendalian dan
pengawasan
Sumberdaya
Kelautan dan
Perikanan
Bappeda, Dislutkan, Biro Organisasi,
BKD, Biro Perekonomian dan Biro
Keuangan
3. Masih terjadinya illegal fishing dan
konflik pemanfaatan ruang laut
Intensifikasi forum
koordinasi tindak
pidana perikanan
Dislutkan, Kepolisian, TNI AL,
Kejaksaan, Pengawas Perikanan,
Polsus Perikanan, PPNS Perikanan
4. Kurangnya diversifikasi penanganan
pasca panen produk hasil perikanan
Introduksi jenis
produk hasil
perikanan (adaptif
riset)
Bappeda, Dislutkan, Perguruan
tinggi/Litbang, Disperindag
1. KONDISI SAAT INI
Telah terbit Peraturan Gubernur NTB No: 13
Tahun 2015 tentang Tata Cara Perizinan di
Bidang Kelautan dan Perikanan
Terbit SIUP/SIPI/SIKPI > 10 – 30 GT Tahun 2013
s/d Juni 2015 (Triwulan I):
SIUP : 9
SIPI : 6
SIKPI : 5
2. JUMLAH NELAYAN, KUB, KAPAL DAN PRDUKSI PERIKANAN PROVINSI NTB TAHUN 2014
NO KABUPATEN/KOTA NELAYAN KAPAL
(0-50 Gt)
(Unit)
PRODUKSI
(TON)
1 Kota Mataram 1.406 28 1.635,8
2 Kab. Lombok Barat 4.818 2 9.854,3
3 Kab. Lombok Utara 2.434 1 7.057,1
4 Kab. Lombok Tengah 9.200 12 1.748,8
5 Kab. Lombok Timur 16.392 347 10.543,6
6 Kab. Sumbawa Barat 1.950 757 30.211,8
7 Kab. Sumbawa 9.818 1.528 46.617,0
8 Kab. Dompu 4.214 987 29.332,5
9 Kab. Bima 12.119 1.549 3.476,5
10 Kota Bima 1.594 218 1.709,5
JUMLAH 64.045 5.429 142.187,29
PERMASALAHAN UPAYA PENYELESAIAN
MASALAH INSTANSI TERKAIT
1. Banyaknya kapal perikanan
yang tidak memiliki izin
(SIUP/SIPI) disebabkan tidak
memiliki dokumen kapal yang
dipersyaratkan
Mendorong para
pemilik kapal
melengkapi dokumen
kapal (Surat Ukur,
Pass Kecil, Gross Akta)
Melaksanakan Operasi
Laut secara terpadu
Dislutkan, Syahbandar
Perikanan, Pelabuhan
Perikanan,
Dishubkominfo
Dislutkan Prov &
Kab/Kota, Satker
PSDKP, Pol Air, TNI
AL.
2. Banyak pemilik kapal enggan
mengurus izin dengan alasan
jarak dan waktu tempuh ke
BKPMPT.
Tim BKPMPT
mengadakan pelayanan
di lokasi sentra-sentra
nelayan dengan jadwal
tertentu
BKPMPT dan
Syahbandar Perikanan
setempat.
3. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH PERIKANAN TANGKAP
PERMASALAHAN UPAYA PENYELESAIAN
MASALAH
INSTANSI
TERKAIT
3. Banyaknya kapal
perikanan dari luar
provinsi yang tidak
dilengkapi SIPI Andon
1. Sosialisasi Permen KP
No.36/Permen-KP/2014 Ttg
Andon Penangkapan Ikan
Dislutkan Provinsi
4. Terbatasnya SDM yang
memiliki sertifikat/Brevet
untuk melakukan Cek
Fisik Kapal
Menambah SDM dengan
melaksanakan Diklat Cek Fisik
Kapal
KKP dan
Ditjen Perhubungan
Laut, Kemenhub.
Lanjutan..
1. KONDISI SAAT INI
Dalam Tahapan Sosialisasi,
Koordinasi dan Rekonsiliasi
membangun sinergi
PERMASALAHAN UPAYA PENYELESAIAN
MASALAH
INSTANSI
TERKAIT
Beragamnya pemahaman
dan interpretasi terhadap
peraturan perundangan
Koordinasi dan
Sosialisasi
Pusat, Provinsi
dan Kabupaten/
Kota
Belum tegasnya penegakan sanksi atas ketidaktaatan pelaksanaan kewajiban pelaku usaha perikanan
Perlu penegakan hukum
atas pelanggaran atau ketidaktaatan pelaku usaha perikanan sesuai ketentuan yang berlaku
DKP NTB, Biro
Hukum dan
Pemerintah Kabupaten/Kota, Polair, DISHUB, TNI AL, PPNS
2. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH
1. Fasilitasi sarana dan Prasarana Penangkapan Ikan; 2. Pengembangan Usaha Mina Mandiri dan fasilitasi permodalan (
kurang lebih 36 Milyar Rupiah); 3. Sertifikat Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan. Telah terbit sertifikat
mulai tahun 2010 – 2014 sebanyak 2.028 sertifikat; 4. Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Perikanan bagi
Masyarakat. Telah terbit Sertifikat Kelayakan Pengolahan sebanyak 17 sertifikat dan sertifikat HACCP sebanyak 3 sertifikat;
5. Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan Pulau-Pulau Kecil ( bantuan sarana & prasarana kebersihan, pelatihan pengolahan hasil perikanan,
peningkatan ekosistem )
1. KONDISI SAAT INI
Kabupaten 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL
Kota Mataram - - 100 - - 100
Kab. Lombok Barat 100 - - - - 100
Kab. Lombok Utara - 50 - - - 50
Kab. Lombok Tengah 78 - - - - 78
Kab. Lombok Timur 100 150 - 200 - 450
Kab. Sumbawa Barat - - 100 - - 100
Kab. Sumbawa - 150 100 200 - 450
Kab. Dompu - 200 - 100 - 300
Kab. Bima - 200 - 100 - 300
Kota Bima - - 100 - 100
Jumlah 278 750 400 600 0 2.028
2. ALOKASI SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH (SeHAT) Nelayan NTB (Terbit Sertipikat)
Permasalahan Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang hak-hak yang wajib dilindungi
Belum maksimalnya implementasi regulasi terkait perlindungan hak- hak masyarakat di laut
Upaya Penyelesaian Perlu dilakukannya Sosialisasi tentang pentingnya perlindungan Hak-hak masyarakat di laut salah satunya UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan WP3K Jo UU No. 1 Tahun 2014 Pasal 61
Perlu memaksimalkan implementasi regulasi dengan koordinasi Sekda Pemda NTB dng tim lintas sektor
Instansi Terkait Dislutkan, TNI-AL, POLAIR Dis Hubkminfo, dan Pemerintah Kab./Kota, serta NGO.
DISLUTKAN, Instansi Pengawasan, Satker PSDKP, Pemerintah Kabupaten/Kota
3. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH