PHARMACEUTICAL CAREDelegation From STIFAR RIAU
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Prof.Dr.Apoteker Almahdy,A
Case 2.3 Nyonya L, 59 tahun Meminta/bertanya untuk pembelian Ranitidin
dosis tinggi untuk “ulcernya” Dari medical recordnya farmasis mencatat,
Nyonya L tidak memiliki riwayat “peptic ulcer disease”
Ny.L menyatakan dia telah membeli ranitidin “low strength” efek yg dirasakan kecil->OTC ->Pembelian ranitidin “high strength”.
Gejala yg dirasakan Ny.L agak tidak jelas termasuk rasa tidak nyaman pada bagian atas perut, mual, Muntah, hingga kehilangan BB
Kondisi medis Ny.L hanya anemia Ny L., menerima hydroxocobalamin injeksi tiap 3
bulan
Terapi ranitidin tidak diperlukan Pasien dengan anemia memiliki faktor intrinsik
yang paling beresiko terhadap lambung yakni terjadinya autoimune gastritis yang disebabkan oleh gagalnya penyerapan/kekurangan vitamin B12 oleh karena itu pasien ini membutuhkan hydroxocobalamin injeksi. Kondisi ini juga berhubungan dengan hypoasiditas dan meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung. dengan keadaan seperti ini sel pariatelnya tidak berfungsi sehingga tidak dapat memproduksi asam lambung sehingga terapi ranitidin dapat dikatakan tidak tepat. Pada kasus ini diperlukan pengkajian khusus sehingga langkah apa selanjutnya yang akan dilakukan dapat segera dibuat terhadapa pasien ini.
Bakteri anaerob----sebagai profilaksis karena adanya luka/perdarahan
Contoh: Golongan sefalosporin. Pembersihan luka /pembilasan luka dengan
cairan pembersih ex: NaCl, povidon iodin, rivanol, membunuh bakteri yang ada di permukaan
Kenapa pada ab dosis berlebihan tidak berfiat toksik kecuali pada gol ab.tertentu.
Cindy bekerja di Komunitas Farmasi(apotek). Sebelumnya ia bekerja di unit produksi sebuah perusahaan farmasi. dia bekerja dan sebagai tutor untuk satu apoteker yang masih dalam pelatihan dan dua personel pendukung, keduanya sedang dalam proses memperoleh kualifikasi formal sebagai asisten apoteker. Cindy memiliki hubungan kerja yang sangat baik dengan profesional kesehatan di daerah, yang meliputi fisioterapis, dua dokter swasta dan perawat di klinik masyarakat. Mereka sering memanggil dia untuk menanyakan tentang obat-obatan baru dan masalah terkait obat,sama halnya dengan pasien, karena mereka tahu bahwa dia selalu up to date dengan informasi baru. Cindy telah mengembangkan reputasi sebagai “The seven star of Pharmacist” yang kompeten di bidang..Cindy sebagai pentraining apoteker, yang sudah sangat kompeten, ingin mengembangkan reputasi yang sama dan ingin tahu bagaimana untuk mencapai hal ini. Cindy bisa menggunakan CPD Untuk mengembangkan praktek profesionalnya
Case 3.1
5 Kunci Penting1. Identifying gaps (self-appraisal)2. Personal Planning3. Action(Implementation)4. Recording (Documentation)5. Evaluation
Penting untuk merefleksikan hari-hari kita.untuk pengalaman hari ini, apa yang dapat dipelajari dari pengalaman atau kebutuhan apa, pegembangan apa yang diperlukan untuk membuat pengalaman lebih bermakna. kebutuhan ini dapat diidentifikasi dengan assesment pribadi, review kinerja oleh manajer, latihan audit dan oersyaratan profesional lainnya.
Karena CPD difokuskan pada kebutuhan profesional individu, penting untuk mengidentifikasi kegiatan belajar yang sesuai bagi individu. Dalam memilih kegiatan pembelajaran penting untuk mempertimbangkan gaya belajar, waktu dan sumber daya itu sendiri.
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran misalnya, presentasi, bimbingan, pertemuan, lokakarya, pengajaran, sharing dengan rekan-rekan dan para ahli, belajar formal, belajar mandiri dan lain-lain
CPD memerlukan dokumentasi berbagai tahap. dokumentasi ini misalnya, portofolio yang akan menjadi bukti bahwa Anda berpartisipasi aktif dalam mengembangkan practice.CPD profesional adalah pendekatan terstruktur tetapi insidental belajar, pembelajaran yang terjadi selama kegiatan sehari-hari, tidak boleh diabaikan. Hal ini penting untuk di dokumentasikan. Dokumentasi dari semua kegiatan CPD harus disimpan dan disajikan ketika diperlukan
setelah menyelesaikan kegiatan belajar keberhasilan kegiatan harus dievaluasi.
Terimakasih