CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PSAP 4
PERBEDAAN PP 24 DAN PP 71
KAS MENUJU AKRUALKAS MENUJU AKRUAL AKRUALAKRUAL
Tidak ada Tujuan Penyajian CaLK :Untuk meningkatkan transparansi dan pemahaman yang lebih baik (par 2, PP 71/2010)
CaLK meliputi penjelasan/daftar terinci/analisis atas suatu pos dalam LRA, Neraca dan LAK
(par 12, PP 24/2005)
CaLK meliputi penjelasan/daftar terinci/analisis atas suatu pos dalam LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK dan Laporan Perubahan Ekuitas (par 13, PP 71/2010)
PERBEDAAN PP 24 DAN PP 71
KAS MENUJU AKRUALKAS MENUJU AKRUAL AKRUALAKRUAL
Diantara Kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk disajikan adalah :-Pengakuan pendapatan-Pengakuan belanja
(par 50, PP 24/2005)
Diantara Kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk disajikan adalah :-Pengakuan pendapatan-LRA-Pengakuan pendapatan-LO-Pengakuan Belanja-Pengakuan Beban (par 46, PP 71/2010)
PERBEDAAN PP 24 DAN PP 71
KAS MENUJU AKRUALKAS MENUJU AKRUAL AKRUALAKRUAL
Tidak ada Struktur penjelasan CaLK atas setiap komponen laporan keuangan disebutkan dalam paragraf PSAP
Pengungkapan informasi utk pos-pos aset & kewajiban yang timbul sehubungan dg penerapan basis akrual atas pendapatan & belanja dan rekonsiliasinya dg penerapan basis kas(par 58 s.d. 61 PP 24/2005)
Tidak ada
SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN(PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NO. 65/PB/2010 TTG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA)
1. Sampul Luar2. Sampul Dalam3. Kata Pengantar4. Daftar Isi5. Daftar Tabel6. Daftar Grafik7. Daftar Lampiran8. Daftar Singkatan9. Pernyataan Tanggung
Jawab10. Ringkasan
11. Laporan Realisasi Anggaran
12. Neraca13. Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja
14. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
15. Lampiran Laporan Keuangan
16. Lampiran Lainnya sebagai pendukung Laporan Keuangan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1. Pendahuluan
a. Dasar Hukum
b. Kebijakan Teknis
c. Pendekatan Penyusunan LK
d. Kebijakan Akuntansi
2. Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan
3. Pengungkapan Penting Lainnya
a. Penjelasan atas temuan dan tindak lanjut BPK
b. Penjelasan atas rekening pemerintah
c. Penjelasan atas pengungkapan lain-lain
KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
PSAP 10
1.1. Definisi peristiwa luar biasa dihapusDefinisi peristiwa luar biasa dihapus
Peristiwa Luar Biasa tidak ada lagi dalam PP 71/2010
2. 2. Definisi baru :Definisi baru : Operasi tidak dilanjutkanOperasi tidak dilanjutkan adalah penghentian suatu misi atau
tupoksi tertentu yang berakibat pelepasan atau penghentian suatu fungsi, program, atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan operasi dapat dihentikan tanpa mengganggu fungsi, program, atau kegiatan yang lain.
Perubahan estimasiPerubahan estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena terdapat informasi baru, pertambahan pengalaman dalam mengestimasi,atau perkembangan lain.
PosPos adalah kumpulan akun sejenis yang ditampilkan pada lembar muka laporan keuangan.
PSAP 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
8
3. 3. PP 24- Para 13 & Para 15 dihapusPP 24- Para 13 & Para 15 dihapus PP 71- Para 14 sama dengan PP 24 – Para 14PP 71- Para 14 sama dengan PP 24 – Para 14
10.10. Kesalahan berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang. Contohnya adalah penerimaan pajak dari wajib pajak yang memerlukan koreksi sehingga perlu dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran dari wajib pajak.
11.11. Setiap kesalahan harus dikoreksi segera setelah diketahui.
12.12. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja, maupun akun pendapatan-LO atau akun beban.
PSAP 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI,
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
9
10
KOREKSI KESALAHANKOREKSI KESALAHAN
Kesalahan berulang dan sistemik tidak perlu koreksi hanya dicatat pada saat terjadi pengeluaran kas untuk mengembalikan kelebihan pendapatan dengan mengurangi pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO yang bersangkutan
Koreksi kesalahan periode-periode yang lalu yang mempengaruhi posisi kas dilaporkan dalam Laporan Arus Kas tahun berjalan pada aktivitas yang bersangkutan
Koreksi kesalahan diungkapkan pada CALK
Tidak ada dalam PP 24
11
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENDAPATAN-LRA
Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas) Laporan keuangan sudah terbit.
PP 24
Pembetulan pada akun kas dan akun Saldo Anggaran Lebih
PP 71
Pembetulan pada akun Ekuitas Dana Lancar
Dalam PP 24 tidak dibedakan penerimaan pendapatan-LRA dan pendapatan-LO
12
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN PENDAPATAN-LOKOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN PENDAPATAN-LO
Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas) Laporan keuangan sudah terbit.
Pembetulan pada akun Kas dan akun Ekuitas
PP 24 PP 71
Pembetulan pada akun Ekuitas Dana Lancar
Dalam PP 24 tidak dibedakan penerimaan pendapatan-LRA dan pendapatan-LO
13
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN & PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas) Laporan keuangan sudah terbit.
PP 71
Pembetulan pada akun kas dan akun Saldo Anggaran Lebih
PP 24
Belum diatur
14
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENCATATAN KEWAJIBAN
Tidak berulang Terjadi pada periode sebelumnya Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas) Laporan keuangan sudah terbit.
PP 71
Pembetulan pada akun kas dan kewajiban yang bersangkutan
Belum diatur
PP 24
15
KOREKSI KESALAHANKOREKSI KESALAHAN
Tidak berulang Terjadi pada periode-periode sebelumnya Tidak mempengaruhi posisi kas Sebelum maupun setelah laporan keuangan terbit
PP 24PP 71
Pembetulan pada akun-akun neraca terkait pada periode kesalahan ditemukan
16
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
42.42. Perubahan kebijakan akuntansi harus disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
17
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
Perubahan Estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena terdapat informasi baru, pertambahan pengalaman dalam mengestimasi, atau perkembangan lain
44.44. Pengaruh atau dampak perubahan estimasi akuntansi disajikan pada Laporan Operasional pada periode perubahan dan periode selanjutnya sesuai sifat perubahan. Sebagai contoh, perubahan estimasi masa manfaat aset tetap berpengaruh pada LO tahun perubahan dan tahun-tahun selanjutnya selama masa manfaat aset tetap tersebut.
45.45. Pengaruh perubahan terhadap LO periode berjalan dan yang akan datang diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Apabila tidak memungkinkan, harus diungkapkan alasan tidak mengungkapkan pengaruh perubahan itu.
Tidak ada dalam PP 24
18
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
Adalah penghentian suatu misi atau tupoksi tertentu yang berakibat pelepasan atau penghentian suatu fungsi, program, atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan operasi dapat dihentikan tanpa mengganggu fungsi, program, atau kegiatan yang lain
47.47. Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan - misalnya hakikat operasi, kegiatan, program, proyek yang dihentikan, tanggal efektif penghentian, cara penghentian, pendapatan dan beban tahun berjalan sampai tanggal penghentian apabila dimungkinkan, dampak sosial atau dampak pelayanan, pengeluaran aset atau kewajiban terkait pada penghentian apabila ada-harus diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
Tidak ada dalam PP 24
19
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
48.48. Agar Laporan Keuangan disajikan secara komparatif, suatu segmen yang dihentikan itu harus dilaporkan dalam Laporan Keuangan walaupun berjumlah nol untuk tahun berjalan. Dengan demikian, operasi yang dihentikan tampak pada Laporan Keuangan.
49.49. Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada suatu tahun berjalan, di akuntansikan dan dilaporkan seperti biasa, seolah-olah operasi itu berjalan sampai akhir tahun Laporan Keuangan. Pada umumnya entitas membuat rencana penghentian, meliputi jadwal penghentian bertahap atau sekaligus, resolusi masalah legal, lelang, penjualan, hibah dan lain-lain.
50. 50. Bukan Penghentian Operasi bila :
a. Penghentian suatu program, kegiatan, proyek, segmen secara evolusioner/alamiah. Hal ini dapat diakibatkan oleh demand (permintaan publik yang dilayani) yang terus merosot, pergantian kebutuhan lain.
b. Fungsi tersebut tetap ada
c. Beberapa jenis subkegiatan dalam suatu fungsi pokok dihapus, selebihnya berjalan seperti biasa. Relokasi suatu program, proyek, kegiatan ke wilayah lain
d. Menutup suatu fasilitas yang ber-utilisasi amat rendah, menghemat biaya, menjual sarana operasi tanpa mengganggu operasi tersebut.
Tidak ada dalam PP 24
Terima kasih …