65
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada budidaya lele (Clarias
gariepinus, Burchell) dengan sistem Bioflok sebagai berikut :
1. Padat tebar berbeda pada masing-masing perlakuan berbeda nyata terhadap kadar
amonia, nilai TDS, suhu, DO tetapi tidak ada perbedaan nyata pada kadar nitrit,
kadar nitrat dan nilai pH. Kualitas air pada penelitian ini masih baik untuk
budidaya ikan lele.
2. Padat tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada perbedaan nyata
pada laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuhan panjang
mutlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele.
3. Padat tebar maksimal yang masih bisa digunakan pada budidaya ikan lele sistem
bioflok yaitu padat tebar 4.000 ekor/m3 dan padat tebar optimal 2.000 ekor/m3.
B. Saran
Saran yang diberikan setelah penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan jangka waktu yang lebih lama dengan ikan air tawar lainnya. Perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan
melihat pertumbuhan flok dalam sistem budidaya berbasis teknologi bioflok,
sehingga semakin banyak data yang dapat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha
budidaya berbasis teknologi.
A. Kesimpulan
Kesimpulann ddari penelitian yang dilakukan paadada budidaya lele (Clarias
gariepinus, BuBurchell)l dengan sisistem m BiBiofoflolok k seebab gai berikut :
1. Padatat tebar berbedada ppaada a masing-masing perllakakuauann beberrbeda nyata teerhr adap kadar
amoniaa,, ninilalaii TTDS, ssuhuhu, DO tetapi tidak ada perrbebedaan nnyayatata ppada kadadar nitrit,
kadadar r ninittrat ddan nilai pH. Kualitas air pada penelitian ini i maasisih h babaik uuntn uk
bubudididayaya ikan lele.
2.2. PaP dat t tebar berbeda pada budidaya lele sistem bioflok tidak ada peerbeddaaaan n nyn ata
padaa laju pertumbuhan spesifik, kelulushidupan, dan pertumbuhhan panjanangg
muutlak dan memenuhi syarat untuk budidaya ikan lele.
3. Padadaat tebar maksimamall yayangng mmasih bisa digugunanakakann papadada budidaya ikanan llele sisttemem
bioflok yaitu padat tebar 4.000 ekekoor/m/mrr 33 dan padat tebar optimal 2.000 ekorr/m/m33..
B.B. SSara an
SaS ran yayangng ddiberikan setellaha penelittiian ini adalah pererlulu dilakukukanan penelitian
lanjutan dengan jangka waktu yanng lebih lamma dengan ikan air tawar lainnya. Perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mem ngenaii isolasi, purifikasi bakteri spesifik dan
melihat pertumbuhan flok dalam ssisteemm budidaya berbasis teknologi bioflok,
sehingga semakin banyak data yang dad pat dijadikan acuan dalam kegiatan usaha
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, I. 2009. Aplikasi Bakteri Nitrifikasi dan Bacillus Subtilis Untuk Meningkatkan Produktivitas Kultur Daphnia Magna. Skripsi S-1. Program Studi Biologi SITH. ITB, Bandung.
Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Affandi, R., dan Tang, U. 2002. Fisiologi Hewan Air.University Riau Press, Riau.
Ambarsari, H. 1999. Karakteristik dan Peran Bakteri Penitrifikasi dalam Usaha Minimisasi Amonia yang Terakumulasi di dalam System Akuakultur. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 1 (2): 43-52.
Asaduzzaman, M., Wahab, M.A., Verdegem, M.C.J., Huque, S., Salam, M.A., & Azim, M.E. 2008. C/N Ratio Control and Substrate Addition for Periphyton Development Jointly Enhance Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii Production in Ponds. Aquaculture. 280 (2) : 117–123.
Avnimelech, Y. 2006. Bio-Filters: The Need Fot An New Comprehensive Approach. Aquaculture Engineering, 34 (3) : 172-178.
Avnimelech, Y. 2007. Feeding with Microbial Flocs by Tilapia in Minimal Discharge Bio-Flocs Technology Ponds. Aquaculture, 264 (3) : 140-147.
Avnimelech, Y., Diab, S. M., Kochva., & Mokady, S. 1992. Control And Utilization Of Inorganic Nitrogen In Intensive Fish Culture Pond. Aquaculture and fisheries management, 23 (5) : 421-430.
Avnimelech, Y., Diab, S., Kochva, M., & Mokady, S. 1999. Control And Utilization Of Inorganic Nitrogen In Intensive Fish Culture Pond. Aquaculture and fisheries management. 23 (3) : 421-430.
Avnimiech, Y., Kochva, M., & Shaker. 1994. Development of Controlled Intensif Aquaculture Systems with A Limited Water Exchange and Adjusted Carbon to Nitrogen Ratio. Bamidgeh. 46 (3): 1999-131.
Azim, M.E., Little, D.C. 2008. The biofloc technology (BFT) in indoor tanks: Water quality, biofloc composition, and growth and welfare of Nile tilapia (Oreochromis niloticus). Aquaculture 283,29-35
Abdillah, I. 2009. Aplplikikasi Bakteri Nitrifikasi dadan Bacillus Subtilis UntukMeningkatkann PProduktivitas Kultur Daphnia Magna. SkSkripsi S-1. Program StudBiologi SITHTH. ITB, Bandungng.
Achmad, R.R. 2004. Kimim a a LiLinngkungganan. AnAndidi YYoggyayakakartrta,a, YYogyakarta.
Affandndi, R., danan TTana g, U. 200202. FiFi isiologi Hewaann AiA r.Universitity y RiR au Pressss, , Riau.
AAmbarsrsarari,i, HH. 191999. Karakteristik dan Peran Bakteri Peninitrtrifikasasi i dadalal m UUsahaMiMininimisasasi Amonia yang Terakumulasi di dalam System m Akuaakukultlturu . JuurrnaSaS ins dadan Teknologi Indonesia. 1 (2): 43-52.
AsAsadaduuzzaamman, M., Wahab, M.A., Verdegem, M.C.J., Huque, S., SSala amm, , M.M.A., &&Aziim, M.E. 2008. C/N Ratio Control and Substrate Addition ffor PePerir php ytytononDeevelopment Jointly Enhance Freshwater Prawn Macrobrachiumm rosenbeerggiiPrrooduction in Ponds. Aquaculture. 280 (2) : 117–123.
Avninimem lech, Y. 2006. Bio-Filters: The Need Fot An New Comprehensiive AApproaoachchAqAquuaculture EnEngiginneering, 3434 ((3) : 172-117878.
AvAvnimelech, Y. 2007. Feeding with MiMicrcrobo ial Flocs by Tilapia in Minimal DiiscschaharrgeBio-Flocs Technology Ponds. Aquaculture, 264 (3) : 140-147.
AvAvninimemelelechch, YY., DiDiabab,, SS. MM., , KoKochchvava., & MMokokadady,y, SS. 11999922. CConontrtrolol AAndnd UUtitililizzationOfO Inorganic NNititroroggen In Intennsisiveve FFisishh Culture PoPondnd. AqAquaculture anandd fifisheriesmamananagegemementnt, 2323 ((5)5) : 421-44303 .
Avnimelech, Y., Diab, S., Kochva,, M., & MoMokady, S. 1999. Control And UtilizationOf Inorganic Nitrogen In Inteensive Fish CCulture Pond. Aquaculture and fisheriesmanagement. 23 (3) : 421-4330.
Avnimiech, Y., Kochva, M., & Shahaker. 119994. Development of Controlled IntensifAquaculture Systems with A Limmitedd Water Exchange and Adjusted Carbon toNitrogen Ratio. Bamidgeh. 46 (3)):: 11999-131.
67
Avnimelech, Y., dan Ritvo, G. 2003. Shrimp and fish pond soils: Processes and Aquaculture. Aquaculture, 220: 549–567
Boyd, C. E. 1981. Water Quality in Warmwater Fish Pond. Auburn University, Alabama.
Boyd, C. E. 1982. Water Quality Management for Pond fish Culture. Elsevier Scientific Publising Company. Amsterdam, Netherlands.
Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Birmingham Publishing Co. Birmingham, Alabama.
Brune, D.E., Schwartz, G., Eversole, A.G., Collier, J.A., & Schwedler, T.E. 2003. Intensification of pound aquaculture and high rate photosynthetic systems. Aquaculture Engineering. 28 (2) : 65-86.
Cholik. 1991. Pengolahan Kualitas Air Kolam Ikan. Direktorat Jendral Perikanan, Jakarta.
Crab, R., Bossier, P., Avnimelech, Y., Defoirdt, T., & Verstraete, W. 2007. Nitrogen Removal Techniques in Aquaculture for Sustainable Production. Aquaculture.270 (2): 1-14.
De Schryver, P., Crab, R., Defoirdt, T., Boon, N., & Verstraete, W. 2008. The Basics of Bio-Flocs Technology. The Added Value for Aquaculture. Aquaculture. 277 (2): 125–137.
Djangkaru, Z., 1974. Makanan Ikan. Lembaga Penelitian Perikanan Darat Direktoral Jendral Perikanan. Bogor.
Ebeling J.M. Timmons MB, Bisogni JJ. 2006. Engineering Analysis Of The Stoichiometry Of Photoautotrophic, Autotrophic, And Heterotrophic Removal Of Ammonia-Nitrogen In Aquaculture Systems. Aquaculture 257: 346-358
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Kanasius, Yogyakarta.
Effendi, M. I. 1979. Metoda biologi perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.
Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Pustaka Nusantara,Yogyakarta.
Boyd, C. E. 1981. Waateter Quality in Warmwater FFisish Pond. Auburn UniversityAlabama.
Boyd, C. E.. 1982. Water Qualliti yy MaMananagegemementnt ffor Pond fishh Culture. ElsevieScientntific Publisisingng CCoompanyny. AmAmsts ererdadam,m NNettheherlrlana ds.
Boydd, C.E. 199990.0. Water Qualalitityy iin Ponds ffor AAququaculture. BiBirmrmingham PPublishingCo. Biirmrmininghgham,, AlAlabama.
BBrune,, DD.E.E., Schhwartz, G., Eversole, A.G., Collier, J.A., & ScS hwededleler,r, TT.E. 202 03InIntetensificcation of pound aquaculture and high rate phototosyntthehetitic c systeemsAquacuulture Engineering. 28 (2) : 65-86.
ChChololikik. 19991. Pengolahan Kualitas Air Kolam Ikan. Direktorat Jenndrd al PPererikikanannJakakarta.
CrC ab, R.R., Bossier, P., Avnimelech, Y., Defoirdt, T., & Verstraete, W. 20007. NittrroggennReemoval Techniques in Aquaculture for Sustainable Production. Aquaaccultururee2770 (2): 1-14.
DDe Schryver, P., CCrabb, R., Deffoirirdtdt, , T.T , Booonon, NN., && Verstraete, W. 2008. The BBaasiicof Bio-Flocs Technology. The AAddddeded Value for Aquaculture. Aquacultururee. 2277(2( ): 125–137.
DjDjanangkgkararu,u, ZZ., 11979744. MaMakakanaann IkIkanan. Lembmbagagaa PePenen lilititianan PPererikikanananan DDararatat DDirirekektoraJeJendral Perikaananan.n. BBoggor.
Ebeling J.M. Timmons MB, Bissoogni JJ.J 2006. Engineering Analysis Of ThStoichiometry Of Photoautotroophic, Autootrophic, And Heterotrophic Removal OAmmonia-Nitrogen In Aquacuulture Systemems. Aquaculture 257: 346-358
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitatas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Kanasiuss,, Yoggyakarta.
Effendi, M. I. 1979. Metoda biologi perrikikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.
68
Esoy, A., Odegaard, H., and Bentzen, G. 1998. The Effect of Sulphide and Organic Matter on The Nitrification Activity In Biofilm Procces. Water ScienceTechnology. 37 (1): 115-122.
Fauzi, Faisal Nur. 2013. Pasti Panen Lele. Sahabat. Klaten
Fitriah, H. 2004. Pengaruh Penambahan Dosis Karbon Berbeda pada Media Pemeliharaan terhadap Produksi Benih Lele Dumbo (Clarias sp.). Skripsi.Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Forteath, N. 1993. Types of Recirculation Systems. P: 33–39. In P. Hart and D. O. Sullivan (Eds.): Recirculation Systems: Design, Construction and Management. University of Tasmania. Launceston, Australia.
Gottschalk, G. 1986. Bacterial metabolism. 2nd ed. Springer-Verlag, New York.
Gross, A., C.E. Boyd, & C. W. 2000. Nitrogen transformations And Balance In Channel Catfish Ponds. Aquacultural Engineering. 24 (2) : 1 14.
Gunadi, B. dan R. Hafsaridewi. 2009. Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias gariepinus) Intensif Dengan Sistem Heterotrofik Untuk Pemeliharaan Ikan Nila. Laporan Akhir Kegiatan Riset 2007. Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Sukamandi.
Gustav, F. 1988. Pengaruh Tingkat Kepadatan Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer,Bloch) dalam Sistem Resirkulasi. Skripsi. Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Hagopian, D.S., Riley, J.G., 1998. A Closer Look At The Bacteria Of Nitrification. Aquacultural Engineering. Volume 18 (4) 223-244
Hanggono, B. 2004. Parameter Kualitas Air Dalam Akuakultur : Pelatihan Pembenihan Multispesies Bagi Pengelola Balai Benih Ikan Pantai di BBAP Situbondo. Dirjen Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan.
Hapsari, P. U. 2011. Kajian peluang implementasi produksi bersih di industri pengolahan karet (studi kasus di PT di Condong Garut). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
Technology. 37 (1): 115-12222.
Fauzi, Faisal Nur. 201133. Pasti Panen Lele. Sahabat. Klateten n
Fitriah, H. 2004. PePenggararuhu Penenamambabahahann DoDosiis s Karbon Berbebeda pada MediaPemmeliharaan tererhahadadapp Proddukksi Beniih LLelele e DuDummbo (Clariass sp.). SkripsiDDepartemenen Budididaya Peraairiranan FFakakulultatas s Perikananann dann Ilmu Kelauautan InstituPertanniaian n BoBogor. Bogogoor.
FForteaathth, N.N. 199933. Types of Recirculation Systems. P: 33–399. In P. HaHartrt and DD. OSuSullllivivan ((EEds.): Recirculation Systems: Design, Constructionon andd MMananagemmentUnU iversisitty of Tasmania. Launceston, Australia.
GoGottttscs halklk, G. 1986. Bacterial metabolism. 2nd ed. Springer-Verlag, NNew YYorork.k
Gross, AA., C.E. Boyd, & C. W. 2000. Nitrogen transformations Andnd Balancce InnChhannel Catfish Ponds. Aquacultural Engineering. 24 (2) : 1 14.
Gunadidi, , B. dan R. Hafsfsararididewewi. 2009. Pemannfafaatatanan Limbah Budidaayaya Ikan LeLelle(Clarias gararieiepipinunus)s) IIntntenensis f DeD ngan SSiisteemm HeHeteterorotrtrofofikik Untuk PemelihhararaaaanIkan Nila. Laporan Akhir KeKegigiatanan Riset 2007. Loka Riset Pemuliaanan ddanTeknologi Budidaya Perikanan Airir Tawar, Sukamandi.
GuGuststavav,, F.F. 11989888. PPenengagaruruhh TiTingngkak t Kepadaatatann TeTerhrhadadapap KKelelananggsungagann HiHidudupp danPerttumumbubuhahann BeBeninih h IkIkan KKakakapap PPututihih ((LLatetess cacalclcalalififerer B,Blolochch)) ddalalamm SSistemReResisirkulassi.i. SkSkriripsii. JuJururusasan n Budididadayya Pereraiairann, FFakkulultatass PeP rikananan n IPIPBB. Bogor
Hagopian, D.S., Riley, J.G., 1998. AA Closeer r Look At The Bacteria Of NitrificationAquacultural Engineering. VoVolume 18 (4(4) 223-244
Hanggono, B. 2004. Parameter Kualitass Air Dalam Akuakultur : PelatihanPembenihan Multispesies Bagigi Penggelola Balai Benih Ikan Pantai di BBAPSitubondo. Dirjen Perikanan Budid daayya. Departemen Kelautan dan Perikanan. dd
H i P U 2011 K ji l i l t i d k i b ih di i d t
69
Hepher. B., dan Pruginin, Y. 1984. Commercial fish farming: With special reference to fish culture in Israel. John Wiley and Sons, New York.
Hermawan, T. E. S. A., Sudaryono, A., dan Prayitno, S. B. 2014. Pengaruh Padat Tebar Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Lele (Clarias Gariepinus) Dalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 (3) : 35-42.
Huet, M., 1971. Texbook of Fish Culture, Breeding Cultivation of fish. Fishing New Book, Survey, England.
Husin, A., 2003. ”Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu dengan Biofiltrasi Anaerobdalam Reaktor Fixed – Bed”. Tesis. Program Studi Teknik Kimia, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara
Ida, Y. 2009. Penentuan Kadar Nitrit Pada Beberapa Air Sungai di Kota Medan Dengan Metode Spektrofotometri (Visible). Karya Ilmiah. Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Sumatra Utara. Medan.
Imron, A., Sudaryono, A., dan Herwanto. 2014. Pengaruh Rasio C/N Berbeda Terhadap Rasio Konversi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Lele (Clarias Sp.) Dalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 (3) : 17-25.
Irianto, A., dan Hendrati, P. M. 2003. Keragaman Hayati Bakteri Heterotrofik Aerobik Perairan Pantai Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. BIODIVERSITAS. 4 (2) : 45-53.
Irianto, H.E. 1996. Pengolahan Surimi dan Hasil Olahannya. Penuntun Praktikum. Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan IPB,. Bogor.
Jauncey, K. 1998. Tilapia Feed and Feeding. Pisces Press, England.
Joklik, W. K., Willet, H. P., Amos, D. B., dan Wilfert, C. M. 1992. Zinsser microbiology. 20th ed. Appleton dan Lange, Norwalk.
Kapoor, B.S. 2000. Environmental Sanitation. S.Chand & Company LTD. New Delhi.
Khairuman. 2008. Syarat Hidup lingkungan bagi lele dumbo. Agro Media Pustaka. Jakarta
Hermawan, T. E. S. A., Suddararyono, A., dan Prayitno, S.S B. 2014. Pengaruh Padat TebaBerbeda Terhaddapap Pertumbuhan Dan Kelulushihidudupan Benih Lele (ClariaGariepinus) DDalam Media Bioflok. Journal of Aquaccululture Management andTechnoloogygy. 3 (3) : 35-42.
Huet, M.., 1971. Texbooook k ofof Fish CCulture, Breededining g CuCultltiivation of fishh. Fishing NewBoook, Survveyey,, Englglaand.
HuHusin, AA.,, 2200003. ”PePenngolahan Limbah Cair Industri Tahu ddenengan n BiBiofofili trt asi AAnaerobdaalalamm ReR aktotor Fixed – Bed”. Tesis. Program Studi Teknikik Kimiaia, SeSekok lah PaP scSaSarjrjana a, UUnniversitas Sumatera Utara
Ida,a, YY. 200909. Penentuan Kadar Nitrit Pada Beberapa Air Sungai di Kotta a Medadan n DengaanMMetotode Spektrofotometri (Visible). Karya Ilmiah. Departemen KKimiaia, FaFakultaaMIPPA, Universitas Sumatra Utara. Medan.
ImI ron, A., Sudaryono, A., dan Herwanto. 2014. Pengaruh Rasio CC/N BererbeedadTeerhadap Rasio Konversi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Lele (Clarriaias SpSp.Daalam Media Bioflok. Journal of Aquaculture Management and TTechchnologygy. 3(33)) : 17-25.
Irriaiantnto, A., dan Hendrati, P. M. 2003. Keragaman Hayati Bakteri Heterotroffikik AAereroobikPePerarairiranan Pantai Baron,, Gunung Kidul, Yogyay karta. Fakultas Biiolologogii UnUniviverersitaJeJendndereralal SSoeoedidirmrmanan PPurwowokekertrto.o. BIODODIVIVERERSISITATASS. 44 (2(2) ) :: 4545-5-533.
Iriantnto,o HH.E.E. 19199696. PePenngolahan SSuru imi i ddan HaHasil Ollahahanannyaa. PePenununtntuun PPraktikumJururusasann PePengngolahan Hasil Perikikanan. FFakultas Perikanann IIPBPB,. BBoogor.
Jauncey, K. 1998. Tilapia Feed and Feeding. Pisces Press, England.
Joklik, W. K., Willet, H. P., Ammos, D. BB., dan Wilfert, C. M. 1992. Zinssermicrobiology. 20th ed. Appletoon n dan LLange, Norwalk.
Kapoor, B.S. 2000. Environmental Saniitatation. S.Chand & Company LTD. New Delhi
70
Khairuman., K. Amri, dan T. Sihombing. 2008. Budidaya Lele Dumbo di Kolam Terpal. PT. Agromedia Pustaka. Depok.
Kordi, M., dan A.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta, Jakarta.
Lesmana, D.S. 2002. Kualitas Air untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lovell, R.T. 1988. Nutrition and Feeding of Fish. An A VI Book. Van Nostrand Reinhold. Auburn Universitiy, New York.
Lucas. 2002. Bioenergetics of Aquatic Animals. Departemen of Zoology University of Aberdeen Scotland.UK
Mahyuddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya, Jakarta.
Merino, G. E. 2007. Ammonia And Urea Excretion Rates Of California Halibut (Paralichthys Californicus, Ayres) Under Farm-Like Conditions. Aquaculture.271 (1-4): 227-243.
Mintardjo, K., A. Sunaryanto dan Hermiyaningsih. 1985. Pedoman Budidaya Tambak.Dinas Perikanan. BBAP Jepara
Molleda, M.I. 2007. Water Quality In Recirculating Aquaculture Systems For Arctic Charr (Salvelinus alpinus L.) Culture. United Nation University, Iceland.
Montoya, R., and Velasco, M. 2000. Role Of Bacteria On Nitritional And Management Strategis In Aquaculture System. The Advocate, UK.
Moriarty, D. J. W. 1996. Microbial Biotechnology : A Key Inggradient For Sustainable Aaquaculture. Infofish International, England.
Mudjiman, A. 1995. Pakan Alami. Penebar Swadaya, Jakarta.
Mudjiman. A. 1998. Makanan Ikan. PT. Penebar Swadaya, Jakarta
Khairuman., K. Amri, dan T. Sihoombmbining.g. 2008. Budidaya Lele Dumbo di KolamTerpal. PT. Agromedia a PuPustaka. Depok.
Kordi, M., dan AA B.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualititasas Air dalam BudidayaPerairann. RRineka Cipta, Jakak rtta.a.
Lesmannaa, D.S. 2002. KuKualaliitas Air untuk Ikan Hiasa AAirir Tawwar. Peneebab r SwadayaJakarta.a
LLovell, R.R.T.T. 1988.8. Nutrition and Feeding of Fish. An A VVI Boookok.. VaVan n Noosts randReReininhoh ld.. AAuburn Universitiy, New York.
Luucacas.s. 200022. Bioenergetics of Aquatic Animals. Departemen of Zoologogy UnUniviversity ooAbeerdeen Scotland.UK
Mahyuddddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaaya, Jakarrtata.
MeMerir no, G. E. 2007. Ammonia And Urea Excretion Rates Of Califoforniaa Halibbuu(P(Paaralichthys Califofornrnicicusus, , Ayres) Under FFararm-m LiL ke Conditions.. AqAquacultlturure271 (1-4): 222727-2-24343.
MiMintn ardjo, K., A. Sunaryanto dan Hermimiyay ningsih. 1985. Pedoman Budidayaa TTamambbakDiD nas Perikanan. BBAP Jepara
MoMollllededa,a M.I. 20077.. WaWatter QuQ ality InIn RRececirirculatingg AAququacaculu ture Systemsms FForor ArcticChChararrr (S(Salalvevelilinuss alalpinus L.)) CuC lture. Unnitited Natioionn UnUniviverersisityty, , IcIcelelanandd.
Montoya, R., and Velasco, M. 20000. Role Of BBacteria On Nitritional And ManagemenStrategis In Aquaculture Systtem. The Addvocate, UK.
Moriarty, D. J. W. 1996. Microbial BBiotechnnoology : A Key Inggradient For SustainableAaquaculture. Infofish Internatiiono al, EEngland.
Mudjiman, A. 1995. Pakan Alami. Peneebbar Swadaya, Jakarta.
71
Nasution, F. 2002. Pengaruh Frekuensi Pemberian Tubifex sp Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Gabus (Channa Striatus Bloch). Skripsi. Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Perairan. Universitas Islam Riau, Pekanbaru.
Pantjara, B., Nawang, A., Usman., dan Rachmansyah. 2010. Budidaya Udang Vaname Sistem Bioflok. Media Akuakultur. 5 (2)
Parwanayoni, S. M. N. 2008. Pergantian Populasi Bakteri Heterotrof, Algae, dan Protozoa di Logoon BTDC Unit Penanganan Limbah Nusa Dua Bali. Universitas Udayana. Jurnal Bumi Lestari. 8 (2) : 180-185.
Pescod, N. B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Strem for Tropicalcountries. AIT, Bangkok.
Pillay. 1993. Aquaculture Principles and Practices. Fishing News Book. Blackwell.Sc.publ.Ltd
Poernomo. 1992. Pemilihan Lokasi Tambak Udang Berwawasan Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.
Purnama, R. S. 2003. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Botia (Botiamacracanthus Bleeker) Pada berbagai Padat Penebaran. Skripsi. FPIK. IPB
Purnomo, P. D. 2012. Pengaruh Penambahan Karbohidrat pada Media Pemeliharaan Melalui Teknologi Bioflok Terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila (Oreochromis niloticus). Skripsi S-1. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang.
Rohmana, D. 2009. Konversi Limbah Budidaya Ikan Lele, Clarias Sp. Menjadi Biomassa Bakteri Heterotrof Untuk Perbaikan Kualitas Air Dan Makanan Udang Galah, Macrobrachium Rosenbergii. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rosmaniar. 2011. Dinamika Biomassa Bakteri Dan Kadar Limbah Nitrogen Pada Budidaya Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Intensif Sistem Heterotrofik. Skripsi S-1. Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Saanin, P. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Volume I dan II. Bina Rupa
Nasution, F. 2002. Pengaruh Frekueensnsii PePembmberian Tubifex sp Terhadap PertumbuhanBenih Ikan Gabus (Chanannna Striatus Bloch)h). SkS ripsi. Fakultas Pertanian JurusanBudidaya Perairan.n. UUniversitas Islam Riau, Pekkananbab ru.
Pantjara, B., Nawawang, A., Usman.n.,, dan Rachmansyah. 2010. Buudid daya Udang VanamSistem BBioflok. Media Akuaakukultl uru . 55 (2(2))
Parwannaayoni, S. M. NN.. 2020008. Pergantian Populassi i BaBaktk eri HeH terotrofof,, Algae, danPProtozoaa ddii LoL goon BTDDCC UnUnit Penangananann LiL mbah Nussa a DuD a Bali. UnU iversitaUdayanana.a JuJurnal BBuumi Lestari. 8 (2) : 180-185.
PPescodd,, N.N. B. 191973. Investigation of Rational Effluent andnd Strremem fforor Troopip cacocounu tries.s. AIT, Bangkok. TT
Pillllayay.. 199993. Aquaculture Principles and Practices. Fishing g Neewsws BoookkBlB ackwkwell.Sc.publ.Ltd
Poernommo. 1992. Pemilihan Lokasi Tambak Udang Berwawasan Lingkkungan. PPusasaPeenelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan PeengembabanggaanPeertanian, Jakarta.
PuP rnama, R. S.S 22000033. PPerertutumbmbuhu an ddaan KKelelanangsgsunungagan n Hidup Ikan BBototia(Botiamacracanthus Bleeker) PaPadad bbererbbagai Padat Penebaran. Skripsi. FPIIK.K IIPPB
PuPurnrnomo o,o PP. D. 2012. Pengag ruh Penambahan Karbohidrat ppada MeMedidiaa PPememelil haharaanMeMelalaluluii TeTeknknolologogii BiBiofoflolok k TeT rhadadapap PPror duduksksii BuBudididadayaya IIntntennsisif f Nila((OrO eochromis s ninilolotiticus).) Skriipspsii S-S-1.1. Fakultas PPererikikana an dan Ilmmu u KeKelautanUnUniviverersisitatass DiDipoponenegoro, Semmarang.
Rohmana, D. 2009. Konversi Limmbah Buddidaya Ikan Lele, Clarias Sp. MenjadBiomassa Bakteri Heterotrof Untuk Perbbaikan Kualitas Air Dan Makanan UdangGalah, Macrobrachium Rossenbergii. TTesis. Sekolah Pasca Sarjana. InstituPertanian Bogor, Bogor.
Rosmaniar. 2011. Dinamika Biomassas BBakteri Dan Kadar Limbah Nitrogen PadaBudidaya Ikan Lele (Clarias Gariepepinus) Intensif Sistem Heterotrofik. Skripsi S1 F k lt S i D T k l i U i it I l N i S if Hid t ll h
72
Aksara, Jakarta.
Sastrawijaya, T. A. 2009. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta.
Schneider, O., V., Sereti, E. H. & Verreth, J. A. J. 2005. Protein Production by Heterotrophic Bacteria Using Carbon Supplemented Fish Waste. Paper Presented In World Aquaculture 2005. Bali, Indonesia.
Shafrudin, D, Yuniarti dan M. Setiawati. 2006. Pengaruh Kepadatan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp) Terhadap Produksi Pada Sistem Budidaya Dengan Pengendalian Nitrogen Melalui Penambahan Tepung Terigu. Jurnal Akuakultur Indonesia. 5(2): 137-147
Soetomo, M.J.A., 1990. Teknik Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon). Kanisius, Yogyakarta.
Stickney, R. R. 1979. Principle of Warm Aquaculture. John Willey and Sons, New York.
Suastuti, M. 1998. Pemanfaatan Hasil Samping Industri Pertanian Molases Dan Limbah Cair Tahu Sebagai Sumber Karbon Dan Nitrogen Untuk Produksi Biosurfactan Oleh Bacillus Sp. Galur Komersial Dan Lokal. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sugiarto. 1998. Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila. CV Simplex, Jakarta
Sulastri, T. 2006. Pengaruh Pemberian Pakan Pasta Dengan Penambahan Lemak yang berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Selais. Skripsi.Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Perairan. Universitas Islam Riau, Pekanbaru.
Sunarma, A. 2004. Peningkatan Produktifitas Usaha Lele Sangkuriang (Clarias sp.).Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan, Sukabumi.
Supratno, K. P. T. dan Kasnadi. 2003. Peluang Usaha Budidaya Alternatif Dengan pembesaran Kerapu Di Tambak Melalui Sistem Modular. Pelatihan Budidaya Udang Windu Sistem Tertutup bagi Petani Kab. Tegal dan Jepara- Jateng 19 Mei - 8 Juni 2003, di BBPBAP. Jepara
Supratno, K. P. T., dan Kasnadi. 2003. Peluang Usaha Budidaya Alternatif Dengan
Sastrawijaya, T. A. 2009. Pencemmararan Lingkgkunungagan. Rineka Cipta, Jakarta.
Schneider, O., V., Serereeti, E. H. & Verreth, J. A. J. 202005. Protein Production byHeterotrophiicc Bacteria UUsis ng Carbon Supplementteded Fish Waste. PaperPresented d IIn World Aquacululturere 22000055. BaB lii,, Indonesia.
Shafrudinn, D, Yuniartii ddanan MM. Setitiawati. 2000066. PPenengagaruruh h Kepadatan BeBenih Ikan LeleDDumbo (C(Clarias Sp) Terhahadadapp PrPrododuku si Paddaa Sistemem Budiddayaya DenganPengenndadalilianan Nitrogegenn Melalui Penambahan TTepepung Teeririgugu. JuJ rnal AAkuakultuIndoonenesisiaa. 5(2)):: 13137-147
Soetommo,o, MM.J.AA., 1990. Teknik Budidaya Udang Windu (Penaeuss monoddonon)). Kaninisis usYoY gygyakarta.
StSticicknkney, RR. R. 1979. Principle of Warm Aquaculture. John Willey ana d SoSonsns, NewwYorrk.
SuS astutii, M. 1998. Pemanfaatan Hasil Samping Industri Pertanian MMolases s DaDannLiimbah Cair Tahu Sebagai Sumber Karbon Dan Nitrogen Untuk PrProdukkssBioosurfactan Oleh Bacillus Sp. Galur Komersial Dan Lokal. Teesiss. ProggrammPaPasscasarjana. InInststititut Pertat niniana Bogor. BoBogor
SuSugig arto. 1998. Teknik Pembenihan Ikkanan MMujair dan Nila. CV Simplex, Jakartrtaa
SuSulalasts rii, T.T. 22006. Pengag ruh Pemberian Pakan Pasta Denggan Penambabahahann LeLemamakk yangbeberbrbededaa TeTerhrhadadapap PPeertutumbmbuhuhanan dan KKelelululusushihidudupapann BeBeninihh IkIkanan SSelelaiais.s. SkSkripsiFaF kultas Perrtataninianan Jurusan BBududididaaya Perairanan.. UnU iversitas IsIslalamm RiauPePekakanbnbararu.u.
Sunarma, A. 2004. Peningkatan PrProduktifitass Usaha Lele Sangkuriang (Clarias sp.)Balai Budidaya Air Tawar SSukabumi. DDirektorat Jendral Perikanan BudidayaDepartemen Kelautan dan Peerir kanan, SSuukabumi.
Supratno, K. P. T. dan Kasnadi. 20033. PePeluang Usaha Budidaya Alternatif Denganpembesaran Kerapu Di Tambak MMelalui Sistem Modular. Pelatihan BudidayaUd Wi d Si t T t t b i P t i K b T l d J J t 19 M
73
pembesaran Kerapu Di Tambak Melalui Sistem Modular. Pelatihan Budidaya Udang Windu Sistem Tertutup bagi Petani Kab. Tegal dan Jepara- Jateng 19 Mei - 8 Juni 2003, di BBPBAP, Jepara.
Suyanto, S. R. 2007. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya, Jakarta
Svobodova, Z., R. Lioyd, J. Machova dan B. Vykusova. 1993. Water Quality and Fish Health. EIPAC Technical Paper. FAO Fisheries Department.
Sylvia, D. M., J.J. Furbrman, and D.A Zuberer. 1990. Principles and Application of Soil Microbiology. Prentice, New Jersey.
Utaminingsih. 1990. Kualitas Tanah dan Air . Latihan Block Manager Angkatan III. Balai Budidaya Air Payau. Jepara.
Wahyudi. 2006. Pengaruh Penggunaan Aerator Dan Padat Penebaran Terhadap Efisiensi Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Nila ( Oreochromis niloticus Linn) Dalam Keramba Jaring Apung Di Waduk Cirata. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran, Jatinagor.
Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM press, Malang.
Wyk, P.V., dan Avnimelech, Y. 2007. Management Of Nitrogen Cycling And Microbial Populations In Biofloc-Based Aquaculture Systems. Presentation in World Aquaculture 2007, AES Special Session: BIO FLOC Technology, February 28, 2007. San Antonio, Texas, USA.
- 8 Juni 2003, di BBPBAP, , JeJeppara.
Suyanto, S. R. 2007. BuBuddidaya Ikan Lele. Penebar Swaddayaya, Jakarta
Svobodova, Z.,., RR. Lioyd, J. Machhovova a dad n n B.B VVykkusu ova. 1993. WaWater Quality and FishHealth.. EEIPAC TeTechhninicac l Papep r.r FFAOAO FFissheherrieses DDepartment.
Sylviaia, D. M.,., JJ.J.J.. Furbrmann,, anandd DD.A Zubererr. 11999 0. Princiiplpleses and Apppplication ofSoil Miccrrobibiolology. PrPrentice, New Jersey.
UUtaminniningsgsihih. 199990. Kualitas Tanah dan Air . Latihan Block MManaggere AAnngkataan n IIIrBaBalalaii Buuddidaya Air Payau. Jepara.
WaWahyhyuudi. 2006. Pengaruh Penggunaan Aerator Dan Padat Penebebarann TTererhadaapEfissiensi Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Nila ( Oreochromis nnilotiticucuss LinnnnDaalam Keramba Jaring Apung Di Waduk Cirata. Skripsi. Fakultas PPerikkana an DDannIlmmu Kelautan. Universitas Padjadjaran, Jatinagor.
WaWalul yo,, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM press, Malang.
WyW k, P.V., dann AAvnvnimimelelecech,h, Y. 202 07. MMananagegemementnt OOf f NiNitrogen Cyclingg AAnndMicrobial Populations In Bioflflooc-BBasased Aquaculture Systems. Presentaatitionon inWorld Aquaculture 2007, AES SSpecial Session: BIO FLOC TechchnonolologyFeFebruary 28, 2007. San Antonio, Texas, USA.
74
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto – Foto Pengukuran Benih Ikan Lele, Pembentukan Flok, dan
Skema Penelitian
A. Panjang Benih Lele Awal Penelitian
B. Panjang Benih Lele Akhir Penelitian
Lampiran 1. Foto – Foto PePengukuran Benih Ikan n LeL le, Pembentukan Flok, dan–Skema a PPenelitian
A. Panjang Benih Lele Awal Penelitian
B. Panjang Benihih Lele Akhir Penelitian
75
C. Flok yang Menempel di Aquarium
D. Aquarium dan Skeman Penelitian
C. Flok yang Menempel di Aquarium
D. Aquarium dadann Skeman Penelitian
76
Lampiran 2. Analisis Varian dan Uji Duncan Amonia Pada Budidaya Lele Sistem
Bioflok
A. Hasil Pengukuran Kadar Amonia Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakuan Ulangan
Parameter
Kadar Amonia ( mg/l)
Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2
AA 1 0.0150 0.6524 < 0.0003
2 0.1040 1.4794 < 0.0003
3 0.1520 0.5235 0.2442
BB 1 0.1156 1.9388 0.3875
2 0.1135 1.0388 0.2830
3 0.1531 2.1580 < 0.0003
CC 1 0.1682 1.9177 < 0.0003
2 0.0835 3.0810 < 0.0003
3 0.1469 1.6134 0.3170
DD 1 0.1527 1.4230 0.5675
2 0.1789 2.4330 0.2877
3 0.1790 1.5848 0.1718
KONTROL 1 0.0067 0.2504 0.5711
2 0.0124 0.3873 0.4097
3 0.0136 0.2919 0.3359
Bioflok
A. Hasil Pengukuran n KKadar Amonia Minggu Ke 0, 1 dan 2.2
Perlakkuuan UlU anangagan
Parameterr
KaKadadar r AmAmonia ( mg/g/l)l)
MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2
AA 11 0.0150 0.0 6524 < 0.000 03
2 0.1040 1.479494 << 0.0 00030
3 0.1520 0.5235 0.0.242 42
BBB 1 0.1156 1.9388 0.0.3838775
2 0.1135 1.0388 0.0 2828303
3 0.1531 2.1580 < 0.0003
CCC 1 0.1682 1.9177 < 0.00003
2 0.0835 3.0810 < 0.0.000033
33 0.1446969 11.61613434 0.31700
DD 1 0.0.11527 1.4230 0.5667575
2 0.1789 2.4330 00.28287777
33 0.17179090 11.58584848 00.17171818
KOKONTNTROR L 11 0.0 00067 0.25250404 00.575711
2 0.011224 0.387373 0.4097
3 0.01366 0.2919 0.3359
77
B. Uji Anava Kadar Amonia Minggu 0
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan .044 4 .011 7.282 .005Galat .015 10 .002Total .059 14
C. Uji Duncan Kadar Amonia Minggu 0
perlakuanN
Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3
Duncana kontrol 3 .010tebar seribu 3 .090tebar duaribu 3 .127 .127tebar tigaribu 3 .132 .132tebar empat ribu
3 .170
Sig. 1.000 .228 .226
D. Uji Anava Kadar Amonia Minggu 1
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 7.102 4 1.775 5.840 .011Galat 3.040 10 .304Total 10.141 14
Jumlmlahah KuKuadrat
Derajat Bebas
Kuaddrarat tTengah F Sig.
Perlakuan .044 4 .011 7.7 282 .005Galat .015 1010 .002Total .0. 59 1414
CC. Uji DuDuncncanan Kadarar Amonia Minggu 0
peerlrlakuanN
Tingkat Kepercayaan = 0,0 0501 2 3
DuDuncncana kontrol 3 .010tebar seribu 3 .090tebar duaribu 3 .127 .127tebar tigaribu 3 .132 .132tebar empat ribu
3 .170
Sig. 1.000000 .222828 .226
D.D. UUjiji AAnanavava KKadadarar AAmomoniniaa MiMingnggugu 11
JuJumlah Kuadrat
DeD rajat BBebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 7.102 4 1.775 5.840 .011Galat 3.040 10 .304Total 10.141 14
78
E. Uji Duncan Kadar Amonia Minggu 1
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2Duncana tebar seribu 3 .081
tebar tigaribu 3 .105 .105tebar duaribu 3 .223 .223tebar empat ribu
3 .342 .342
kontrol 3 .438Sig. .115 .052
F. Uji Anava Kadar Amonia Minggu 2
Jumlah
Kuadrat
Derajat
Bebas
Kuadrat
Tengah F Sig.
Perlakuan .280 4 .070 2.346 .125
Galat .298 10 .030
Total .579 14
G. Uji Duncan Kadar Amonia Minggu 2
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2Duncana tebar seribu 3 .081
tebar tigaribu 3 .105 .105tebar duaribu 3 .223 .223tebar empat ribu
3 .342 .342
kontrol 3 .438Sig. .115 .052
perlakuan
N
TiTinggkakat t Kepercayaan = 0,0 0505
1 22Duncana tebar seseribu 3 .081
tebabar tigaribu 33 .1.1055 .105ttebar duaribibuu 33 .2.22323 .2.223tebar eme pat tribubu
3 .342 .3. 42
kokontntrrol 3 .4.438SiSig. .115 .0522
F. UUjiji Anavaa Kadar Amonia Minggu 2
Jumlah
Kuadrat
Derajat
Bebas
Kuadrat
Tengah F Sig.
Perlakuuan .280 4 .070 2.346 .125
GaGalat .298 10 .030
Totall 5.57979 14
GG. . UjUji i DuDuncn an KK dadar AAmomoniniaa MiMingnggug 2
perlakkuauann
N
TiTinngkat KeKepepercrcayaaaan n = 0,05
11 2Duncana tebar seribu 3 .0081
tebar tigaribu 3 .105 .105tebar duaribu 3 .223 .223tebar empat ribu
33 .342 .342
kontrol 3 .438
79
Lampiran 3. Analisis Varian dan Uji Duncan Nitrit Pada Budidaya Lele Sistem
Bioflok
A. Hasil Pengukuran Kadar Nitrit Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakuan Ulangan
Parameter
Kadar Nitrit ( mg/l)
Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2
AA 1 0.0150 < 0.0013 0.0359
2 0.0454 0.0101 < 0.0013
3 0.0122 0.0210 0.0162
BB 1 0.1076 0.0280 0.0056
2 0.0041 0.0143 < 0.0013
3 0.0022 0.0299 1.6020
CC 1 0.0136 0.0097 < 0.0013
2 0.0038 0.0236 < 0.0013
3 0.0198 0.0118 0.0158
DD 1 < 0.0013 < 0.0013 0.0178
2 0.0368 0.0230 0.0135
3 0.0328 0.0265 0.0135
KONTROL 1 0.0292 0.0110 0.0197
2 0.1657 0.0203 0.0168
3 0.0562 0.0147 0.0336
Bioflok
A. Hasil Pengukuran n KKadar Nitrit Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakkuuan UlU anangagan
Parameterr
KaKadadar r NiN trit ( mg/l)l)
MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2
AA 11 0.0150 << 0.00133 0.030359
2 0.0454 0.010101 << 0.0 00131
3 0.0122 0.0210 0.0.010 62
BBB 1 0.1076 0.0280 0.0.0000556
2 0.0041 0.0143 < 0.0 000013
3 0.0022 0.0299 1.6020
CCC 1 0.0136 0.0097 < 0.00113
2 0.0038 0.0236 < 0.0.000133
33 0.019898 00.01011818 0.01588
DD 1 << 0.0.0013 < 0.0013 0.0117878
2 0.0368 0.0230 00.01013535
33 0.03032828 00.02026565 00.01013535
KOKONTNTROR L 11 0.0 00292 0.01011010 00.010197
2 0.166557 0.020303 0.0168
3 0.05622 0.0147 0.0336
80
B. Uji Anava Kadar Nitrit Minggu 0
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan .009 4 .002 1.216 .363Galat .019 10 .002Total .029 14
C. Uji Duncan Kadar Nitrit Minggu 0
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncana tebar tigaribu 3 .012tebar empat ribu
3 .023
tebar seribu 3 .024tebar duaribu 3 .038kontrol 3 .083Sig. .098
D. Uji Anava Kadar Nitrit Minggu 1
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan .000 4 .000 .807 .548Galat .001 10 .000Total .001 14
Jumlah Kuadraatt
DeDerarajajatt Bebas
Kuadrat Tengngah F Sig.
Perlakuan .009 4 .00202 1.216 .363Galat .019 10 .002Total .029 14
C. Uji DDuncan KaKadar NiNitrtriit Minggggu 00
peperlr aka uann
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
DuDuncncaana ttebar tigaribu 3 .012tebar empat ribu
3 .023
tebar seribu 3 .024tebar duaribu 3 .038kontrol 3 .083Sig. 0.09898
D.D. UUjiji AAnanavava KKadadar NNititriritt MiMingnggugu 11
JuJumlmlah Kuadrat
Derajjat BBebas
KKuadrat tTengah FF SiSig.
Perlakuan .000 4 .000 .807 .548Galat .001 10 .000Total .001 14
81
E. Uji Duncan Kadar Nitrit Minggu 1
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncana tebar seribu 3 .010tebar tigaribu 3 .015kontrol 3 .015tebar empat ribu
3 .016
tebar duaribu 3 .024Sig. .140
F. Uji Anava Kadar Nitrit Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan .651 4 .163 .955 .472Galat 1.705 10 .170Total 2.356 14
G. Uji Duncan Kadar Nitrit Minggu 2
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncana tebar tigaribu 3 .006tebar empat ribu
3 .014
tebar seribu 3 .017kontrol 3 .023tebar duaribu 3 .536Sig. .178
perlakuan
NN
Tiingngkakat Kepercayaan n
= 0,051
Duncana teebabar seribu 3 .0.0101tebar tigariribubu 33 .001515kontrorol 3 .0155tetebabar emempat riribubu
3 .001616
tetebar duduaribu 3 .024Sig.g. .140
F.F. UUjij Annava Kadar Nitrit Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F SSig.
Perlrlaka uuan .651 4 .163 .955 .44772Galat 1.7055 10 .1700Total 2.356 144
G.G. UUjiji DDununcacan n KaKadadarr NiNitrt itit MMininggggu u 22
peperlrl kakuaann
N
Tinngkat Kepepercayaan
= 00,051
Duncana tebar tigaribu 3 .006tebar empat ribu
33 .014
tebar seribu 3 .017k l 3 023
82
Lampiran 4. Analisis Varian dan Uji Duncan Nitrat Pada Budidaya Lele Sistem
Bioflok
A. Hasil Pengukuran Kadar Nitrat Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakuan Ulangan
Parameter
Kadar Nitrat( mg/l)
Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2
AA 1 1.70 16.17 9.23
2 0.21 37.57 4.64
3 0.61 7.41 0.45
BB 1 < 0.04 8.10 6.56
2 < 0.04 7.62 11.90
3 < 0.04 7.62 3.82
CC 1 0.20 9.48 5.69
2 0.45 15.19 8.73
3 0.05 17.53 4.59
DD 1 0.20 2.09 3.33
2 0.81 1.41 10.03
3 0.14 6.01 2.39
KONTROL 1 18.93 1.56 5.85
2 19.14 2.79 3.60
3 18.93 2.84 4.38
Lampiran 4. Analisis Varian dan UjUjii DuDuncn an Nitrat Pada Budidaya Lele Sistem
Bioflok
A. Hasil Pengugukukuran Kadar Nitratat MMinnggggu u KeKe 0, 11 dan 2.
Peerlrlakuan UlUlangan
PaParar meter
Kadarr Nitratat( ( mgm /l)
Minggu ke 0 MiMingnggu kee 11 Minggugu ke 2
AAAA 1 1.70 16.1177 9.23
2 0.21 37.57 4.4 64
3 0.61 7.41 0.0.4545
BBB 1 < 0.04 8.10 6.6 5656
2 < 0.04 7.62 11.90
3 < 0.04 7.62 3.822
CCC 1 0.20 9.48 5.5.669
22 0.455 1515 1.199 8.73
3 0.0.05 17.53 4.5959
DDD 1 0.20 2.09 3.3.3333
22 0..8181 11.4141 1010.0.033
33 00.14 66.0101 2.2.339
KONTTROROLL 1 18.993 1.566 5.85
2 19.144 2.79 3.60
3 18.933 2.84 4.38
83
B. Uji Anava Kadar Nitrat Minggu 0
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 833.658 4 208.414 1322.986 .000Galat 1.575 10 .158Total 835.233 14
C. Uji Duncan Kadar Nitrat Minggu 0
perlakuanN
Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3
Duncana tebar duaribu 3 .040a
tebar tigaribu 3 .233ab .233ab
tebar empat ribu
3 .383ab .383ab
tebar seribu 3 .840b
kontrol 3 19.000c
Sig. .336 .104 1.000
D. Uji Anava Kadar Nitrat Minggu 1
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 698.305 4 174.576 3.298 .057Galat 529.270 10 52.927Total 1227.575 14
B. Uji Anava Kadar Nitrat MiMinggu 0
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah FF Sig.
Perlakuan 833.3 658 44 20208.8.414 1322.98686 .000Galat 1.1.575 101 .1.15858Total 83835.233 14
C. Uji DDununcan KKadar Nitrat Minggu 0
pperlakuanN
Tingkat Kepercayaan = 0,0551 2 3
DuDunncanaa tebar duaribu 3 .040a
tebar tigaribu 3 .233ab .233ab
tebar empat ribu
3 .383ab .383ab
tebar seribu 3 .840b
konttroroll 3 1919.000c
Sig. .336 .104 1.000
D. UUjiji AAnanavava KKadadarar NNittraratt MMingggugu 1
Jumlah Kuadrat
DDerajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 698.305 4 174.576 3.298 .057Galat 529.270 10 52.927Total 1227.575 14
84
E. Uji Duncan Kadar Nitrat Minggu 1
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2Duncana kontrol 3 2.396a
tebar empat ribu
3 3.170a
tebar duaribu 3 7.780ab 7.780ab
tebar tigaribu 3 14.066ab 14.066ab
tebar seribu 3 20.3833b
Sig. .097 .070
F. Uji Anava Kadar Nitrat Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 16.902 4 4.225 .355 .835Galat 118.863 10 11.886Total 135.764 14
G. Uji Duncan Kadar Nitrat Minggu 2
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncana kontrol 3 4.610a
tebar seribu 3 4.773a
tebar empat ribu
3 5.250a
tebar tigaribu 3 6.336a
tebar duaribu 3 7.426a
Sig. .377
perlakuan
N
Tingkakatt KeK percayaan = 0,0505
1 2Duncana kontroroll 3 2.396a
teebbar empat ribu
3 3.3.171 00aa
tebar r duaribbuu 3 7.780ab 7.7 787 0ab
teebabar titiggaribu 3 14.066abab 141 .066ab
tetebabarr seribubu 3 20.3838333b
SiSig. .097 .070
F. UUjiji AAnavva Kadar Nitrat Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F SiS g.
Perlakuuan 16.902 4 4.225 .355 .835GGalat 118.863 10 11.886Totatal 135.764 14
G.G. UUjiji Duncan Kadar Nitrat Minggu 2
peperlrlakakuauann
N
TiTingngkakatt KeKepercayayaaaann
= 00,051
Duncana kontrol 3 4.610a
tebar seribu 3 4.773a
tebar empat ribu
3 5.250a
tebar tigaribu 3 6.336a
tebar duaribu 3 7.426a
85
Lampiran 5. Analisis Varian dan Uji Duncan pH Pada Budidaya Lele Sistem
Bioflok
A. Hasil Pengukuran Nilai pH Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakuan Ulangan
Parameter
Nilai pH
Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2
AA 1 7.1 7.0 6.5
2 7.2 7.2 6.6
3 7.3 7.7 6.8
BB 1 7.3 7.6 6.8
2 7.2 7.2 6.9
3 7.4 7.6 6.6
CC 1 7.4 7.3 6.5
2 7.1 7.7 6.4
3 7.2 7.3 6.9
DD 1 7.2 7.6 6.8
2 7.3 7.6 6.8
3 7.3 7.3 6.7
KONTROL 1 7.7 7.3 6.9
2 7.5 7.3 6.8
3 7.4 7.4 7.1
Bioflok
A. Hasil Pengukuran n NNilai pH Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakkuuan UlU anangagan
Parameterr
NiNilai pH
MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2
AA 11 7.1 7.0 6.6.5
2 7.2 7.22 6.6
3 7.3 7.7 6.6 8
BBB 1 7.3 7.6 6.6.88
2 7.2 7.2 6.6.99
3 7.4 7.6 6.6
CCC 1 7.4 7.3 6.5
2 7.1 7.7 66.4
33 7.22 7.7.33 6.9
DD 1 7.7 2 7.6 6.88
2 7.3 7.6 6.6.88
33 7.7.33 77.33 6.6.77
KOKONTNTROR L 11 77.7 77.33 6.6.9
2 7.55 7.33 6.8
3 7.4 7.4 7.1
86
B. Uji Anava Kadar pH Minggu 0
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
KuadratTengah F Sig.
Perlakuan .209 4 .052 3.738 .041Galat .140 10 .014Total .349 14
C. Uji Duncan Kadar pH Minggu 0
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2Duncana tebar seribu 3 7.200a
tebar tigaribu 3 7.233a
tebar empat ribu
3 7.266a
tebar duaribu 3 7.300a
kontrol 3 7.533b
Sig. .357 1.000
D. Uji Anava Kadar pH Minggu 1
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan .089 4 .022 .414 .795Galat .540 10 .054Total .629 14
Jumlah Kuadraatt
DeDerarajajatt Bebas
KuadratTengngah F Sig.
Perlakuan .209 4 .05252 3.738 .041Galat .140 10 .014Total .349 14
C. Uji DDuncan KaKadar pHH MMinggu 0
peperlr aka uann
N
Tingkat Kepercayaaaan = 0,05
1 2Duuncn ana teebbar seribu 3 7.200a
tebar tigaribu 3 7.233a
tebar empat ribu
3 7.266a
tebar duaribu 3 7.300a
kontrol 3 7.533b
Sig. .357 1.000
DD. UUjij Anava Kadar pH Minggu 1
JuJumlmlahah KuKuadadrat
DeDerar jat BeBebabass
KuKuadadraratt Tenggahh F Siig.g.
Perlrlakakuauann .089 4 .02222 .4.41414 .77995Galat .540 10 .054Total .629 14
87
E. Uji Duncan Kadar pH Minggu 1
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncana tebar seribu 3 7.300a
kontrol 3 7.333a
tebar tigaribu 3 7.433a
tebar duaribu 3 7.466a
tebar empat ribu
3 7.500a
Sig. .353
F. Uji Anava Kadar pH Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan .209 4 .052 1.826 .201Galat .287 10 .029Total .496 14
G. Uji Duncan Kadar pH Minggu 2
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncana tebar tigaribu 3 6.600a
tebar seribu 3 6.633a
tebar duaribu 3 6.766a
tebar empat ribu
3 6.766a
kontrol 3 6.933a
Sig. .051
perlakuan
NN
Tiingngkakat Kepercayaan n
= 0,051
Duncana teebabar seribu 3 7..303 00a
kontrol 33 77.33333aa
tebar r tit garibubu 3 7.4333aa
teebabar duduaribu 3 7.464666a
tetebabarr empapatt riribbu
3 7.500a
Sig.g. .353
F. UUjiji Anaava Kadar pH Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F SSig.
PPerlakuuan .209 4 .052 1.826 .2011Galalat .287 10 .029Total .4966 14
G.G. UUjiji Duncan Kadar pH Minggu 2
peperlrlakakuauann
N
TiTingngkakatt KeKepercayayaaaann
= 00,051
Duncana tebar tigaribu 3 6.600a
tebar seribu 3 6.633a
tebar duaribu 3 6.766a
tebar empat ribu
33 6.766a
kontrol 3 6.933a
88
Lampiran 6. Analisis Varian dan Uji Duncan TDS Pada Budidaya Lele Sistem
Bioflok
A. Hasil Pengukuran Nilai TDS Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakuan Ulangan
Parameter
Nilai TDS
Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2
AA 1 264 455.6 571.62 267 521 8833 230.3 344.6 576.3
BB 1 253 416.3 694.62 248 437.3 566.63 309.3 519.3 716
CC 1 243.6 487.6 8912 264 548.3 748.63 212 491.6 774.3
DD 1 235.6 390.6 6442 225 468.6 6513 226.3 424.3 693.6
KONTROL 1 128.3 206.3 352.62 168.3 230 2563 169 189 262
Bioflok
A. Hasil Pengukuran n NNilai TDS Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakkuuan UlU anangagan
Parameterr
NiNilal i TDS
MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2
AA 11 264 45455.6 571.1 62 267 521 8833 230.3 344.6 57576.3
BBB 1 253 416.3 696944.62 248 437.3 56566.6.663 309.3 519.3 716
CCC 1 243.6 487.6 89112 264 548.3 74748.633 21122 494911.66 774.33
DD 1 23235.6 390.6 644442 225 468.6 65651133 2226.6.33 42424.4 33 696933.66
KOKONTNTROR L 11 12128.3 20066.33 35352.62 168.8.3 230 2563 169 189 262
89
B. Uji Anava Kadar TDS Minggu 0
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 70488.978 4 17622.244 40.712 .000Galat 17314.222 40 432.856Total 87803.200 44
C. Uji Duncan Kadar TDS Minggu 0
perlakuanN
Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3 4
Duncana kontrol 9 155.2222tebar empat ribu
9 229.0000
tebar tigaribu 9 239.8889 239.8889tebar seribu 9 253.1111 253.1111tebar duaribu 9 270.1111Sig. 1.000 .274 .185 .091
D. Uji Anava Kadar TDS Minggu 1
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 485825.911 4 121456.478 50.828 .000Galat 95582.889 40 2389.572Total 581408.800 44
Jumlah Kuadraatt
DeDerarajajatt Bebas
Kuadrat TeTengngah F Sig.
Perlakuan 70704488.978 4 17622.242444 40.712 .000Galat 17314.222 40 432.856Total 87803.200 44
C.. UUji Dununcacan n KaK dar TDTDS Minggu 0
perlrlaakuanN
Tingkat Kepercayyaan == 0,0 0051 2 33 4
DuDuncncaana kkontrol 9 155.2222tebar empat ribu
9 229.0000
tebar tigaribu 9 239.8889 239.88899tebar seribu 9 253.11111 253.1111111tebar duaribu 9 27700.11111Sig. 1.00000 .274 .1855 .00919
D.D. UUjiji AAnan va Kadar TDS Minggu 1
JuJumlmlah KuKuadadrat
DeDerarajajatt Bebab s
Kuadratt TTengahh FF SiSig.g.
Perlakuaann 485825.911 4 121456.478 5050 8.82828 .000Galat 95582.889 40 2389.572Total 581408.800 44
90
E. Uji Duncan Kadar TDS Minggu 1
perlakuanN
Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3
Duncana kontrol 9 208.4444tebar empat ribu
9 427.8889
tebar seribu 9 440.4444tebar duaribu 9 457.6667tebar tigaribu 9 509.2222Sig. 1.000 .230 1.000
F. Uji Anava Kadar TDS Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 1345192.444 4 336298.111 46.885 .000Galat 286911.333 40 7172.783Total 1632103.778 44
G. Uji Duncan Kadar TDS Minggu 2
perlakuanN
Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3
Duncana kontrol 9 290.2222tebar duaribu 9 659.1111tebar empat ribu
9 662.8889
tebar seribu 9 677.0000tebar tigaribu 9 804.6667Sig. 1.000 .677 1.000
perlakuanN
Tiinggkakat Kepercayaan = 0,051 2 3
Duncana kontrol 9 208.4444tebaar r empat riibubu
9 427.8889
tebar seribubu 99 44440.0.444444tebaar r duaribbuu 99 457.7 666 67tetebabar titigaribu 9 50509.9.222 22Siigg. 1.000 .22303 1..00000
F. UUjiji AAnavva Kadar TDS Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuuan 1345192.444 4 336298.111 46.885 .000GGalat 286911.333 40 7172.783Totatal 1632103.778 44
G.G. UUjiji Duncan Kadar TDS Minggu 2
peperlrlakakuauannNN
TiTingngkakatt KeKepepercrcayayaaaann = 0,0 05051 22 3
Duncanana kontroroll 9 290..22222tebar duaribu 9 659.1111tebar empat ribu
9 662.8889
tebar seribu 9 677.0000tebar tigaribu 99 804.6667Sig. 1.000 .677 1.000
91
Lampiran 7. Analisis Varian dan Uji Duncan Suhu Pada Budidaya Lele Sistem
Bioflok
A. Hasil Pengukuran Nilai Suhu Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakuan Ulangan
Parameter
Suhu (0C)
Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2
AA 1 26.6 26.2 25.52 26.4 25.9 25.33 26.3 26.6 25.6
BB 1 26.3 26.1 252 26.4 26.8 253 26.3 26 25
CC 1 26.3 26.1 25.52 26.3 25.6 25.63 26.4 25.6 25.5
DD 1 26.3 25.6 25.12 26.6 26.2 25.13 26.4 25.5 25.2
KONTROL 1 26.3 25.5 25.12 27.1 26.6 253 27 26.7 25.1
Bioflok
A. Hasil Pengukuran n NNilai Suhu Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakkuuan UlU anangagan
Parameterr
SuSuhu (0C)
MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2
AA 11 26.6 2626.2.2 25.52 26.4 252 .9 252 .33 26.3 26.66 255.6
BBB 1 26.3 26.1 2552 26.4 26.8 2523 26.3 26 225
CCC 1 26.3 26.1 25.5.52 26.33 25.6 2525.6633 2626 4.4 25.6 2525..5
DD 1 26.3 25.6 2525.12 26.6 26.2 225.133 2626 4.4 2525 5.5 25.2
KOKONTNTROR L 11 226.3 2525.5.5 25.12 27.1 26.6 253 27 26.7 25.1
92
B. Uji Anava Kadar Suhu Minggu 0
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 1.340 4 .335 9.178 .000Galat 1.460 40 .037Total 2.800 44
C. Uji Duncan Kadar Suhu Minggu 0
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2Duncana tebar tigaribu 9 26.3333
tebar duaribu 9 26.3333tebar empat ribu
9 26.4333
tebar seribu 9 26.4333kontrol 9 26.8000Sig. .320 1.000
D. Uji Anava Kadar Suhu Minggu 1
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 2.720 4 .680 4.610 .004Galat 5.900 40 .148Total 8.620 44
Jumlah Kuadraatt
DeDerarajajatt Bebas
Kuadrat TeTengngah F Sig.
Perlakuan 1.340 4 .333535 9.178 .000Galat 1.460 40 .037Total 2.800 44
C. UUjji Duncaan n KaKaddar Suhuu MMiinggu 0
peperlakkuuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2DuDuncncaana tebar tigaribu 9 26.3333
tebar duaribu 9 26.3333tebar empat ribu
9 26.4333
tebar seribu 9 26.4333kontrol 9 26.8000Sig. .32020 1.1 000
D.D. UUjiji Anava KK dadar SSuhuhuu MMinggu 11
Jumlah Kuadrat
DDerajat BBebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 2.720 4 .680 4.610 .004Galat 5.900 40 .148Total 8.620 44
93
E. Uji Duncan Kadar Suhu Minggu 1
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2Duncana tebar tigaribu 9 25.7667
tebar empat ribu
9 25.7667
tebar seribu 9 26.2333kontrol 9 26.2667tebar duaribu 9 26.3000Sig. 1.000 .732
F. Uji Anava Kadar Suhu Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 2.128 4 .532 106.400 .000Galat .200 40 .005Total 2.328 44
G. Uji Duncan Kadar Suhu Minggu 1
perlakuanN
Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3
Duncana tebar duaribu 9 25.0000kontrol 9 25.0667 25.0667tebar empat ribu
9 25.1333
tebar seribu 9 25.4667tebar tigaribu 9 25.5333Sig. .052 .052 .052
perlakuan
N
Tingkakatt KeK percayaan = 0,0505
1 22Duncana tebar r titigaribu 9 25.7667
tetebbar empat ribu
99 2525.7.7666677
tebar r seribuu 9 2626.2.2333kokontntroroll 9 262 .2667tetebabarr duarribibu 9 26.33000 0SiSig. 1.000 .7322
F. UUjiji Anaava Kadar Suhu Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
PPerlakuuan 2.128 4 .532 106.400 .0000Galalat .200 40 .005Total 2.3288 44
G.G. UUjiji DDununcacan n KaKadadarr SuSuhuhu MMininggggu u 11
peperlrl kakuaannN
Tinggkkat Kepercayyaaaan = 00,050511 2 3
Duncana tebar duaribu 9 25.00000kontrol 9 25.06667 25.0667tebar empat ribu
9 25.1333
tebar seribu 99 25.4667tebar tigaribu 9 25.5333
94
Lampiran 8. Analisis Varian dan Uji Duncan Oksigen Terlarut Pada Budidaya
Lele Sistem Bioflok
A. Hasil Pengukuran Nilai Oksigen Terlarut Minggu Ke 0, 1 dan 2.
Perlakuan Ulangan
Parameter
Oksigen Terlarut (mg/l)
Minggu ke 0 Minggu ke 1 Minggu ke 2
AA 1 7.9 2.9 1.52 11.4 6.4 1.23 9 4 1.5
BB 1 9.8 4.8 1.32 8.9 3.9 0.73 8.3 3.3 0.6
CC 1 9.1 4.1 0.92 7.6 4.6 1.63 6 3.7 1
DD 1 6.6 3.6 0.52 8.1 4.1 0.43 7.1 3.5 0.6
KONTROL 1 9.3 5.6 1.72 8.9 6.6 1.63 8.8 5.5 1.6
Lele Sistem Bioflok
A. Hasil Pengukuran n NNilai Oksigen Terlarut Minggu Ke 00, 11 dan 2.
Perlakkuuan UlU anangagan
Parameterr
OkOksisigegen n TeT rlarut (mgg/l/l)
MiMingnggugu kkee 0 MiMinggu kke 1 MiMingn gu ke 2
AA 11 7.9 2.2 9 1.552 11.4 6.4 1.23 9 4 1.5
BBB 1 9.8 4.8 1.1.32 8.9 3.9 0.0.773 8.3 3.3 0.6
CCC 1 9.1 4.1 0.992 7.6 4.6 11.633 66 33.77 1
DD 1 66.6 3.6 0..552 8.1 4.1 0.0.4433 7.7.11 3.3 55 0.0.66
KOKONTNTROR L 11 99.3 5.5 66 11.72 8.99 6.6 1.63 8.8 5.5 1.6
95
B. Uji Anava Nilai Oksigen Terlarut Minggu 0
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 32.579 4 8.145 7.415 .000Galat 43.933 40 1.098Total 76.512 44
C. Uji Duncan Nilai Oksigen Terlarut Minggu 0 perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2Duncana tebar empat
ribu9 7.3000
tebar tigaribu 9 7.5667tebar duaribu 9 8.9778kontrol 9 9.0111tebar seribu 9 9.4111Sig. .592 .415
D. Uji Anava Nilai Oksigen Terlarut Minggu 1 Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 26.374 4 6.594 4.514 .004Galat 58.422 40 1.461Total 84.796 44
Jumlah Kuadraatt
DeDerarajajatt Bebas
Kuadrat TeTengngah F Sig.
Perlakuan 32.579 4 8.14455 7.415 .000Galat 43.933 40 1.098Total 76.512 44
C.. UUji Dununcacan n NiN lai OkOksigen Terlarut Minggu 0 peperlakkuuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2DuDuncncaana tebar empat
ribu9 7.3000
tebar tigaribu 9 7.5667tebar duaribu 9 8.9778kontrol 9 9.0111tebar seribu 9 9.4111Sig. .59292 .415
D. UUjiji AAnanavava NNililaiai OO sksigigeen Terlalarur t MiMinnggu 11 Jumlah Kuadrat
DDerajat BBebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 26.374 4 6.594 4.514 .004Galat 58.422 40 1.461Total 84.796 44
96
E. Uji Duncan Nilai Oksigen Terlarut Minggu 1
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan = 0,05
1 2Duncana tebar empat
ribu9 3.7444
tebar duaribu 9 3.9778tebar tigaribu 9 4.1222tebar seribu 9 4.4111kontrol 9 5.9000Sig. .294 1.000
F. Uji Anava Nilai Oksigen Terlarut Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 7.050 4 1.762 19.902 .000Galat 3.542 40 .089Total 10.592 44
G. Uji Duncan Nilai Oksigen Terlarut Minggu 2
perlakuanN
Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3 4
Duncana tebar empat ribu
9 .5111
tebar duaribu 9 .8667tebar tigaribu 9 1.1556tebar seribu 9 1.3889 1.3889kontrol 9 1.6444Sig. 1.000 1.000 .104 .076
perlakuan
N
Tingkakatt KeK percayaan = 0,0505
1 22Duncana tebar r eempat
riibubu9 3.7444
tebar duaribibuu 99 33.979 7878tebar r tigaribubu 9 4.1222teebabar seseribu 9 4.41111kokontntrrol 9 5.909000SiSig. .294 1.0000
F.F. UUjij Annava Nilai Oksigen Terlarut Minggu 2
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F SSig.
Perlrlaka uuan 7.050 4 1.762 19.902 .0.0000Galat 3.5422 40 .08989Total 10.592 444
G. UUjiji DDununcacann NiNillai OkOksigen Terllararut Minggguu 2
perlakuanNN
Tingkat Kepercayaan = 0,051 2 3 4
Duncana tebar empat ribu
9 .55111
tebar duaribu 99 .8667tebar tigaribu 9 1.1556
b ib 9 1 3889 1 3889
97
Lampiran 9. Analisis Varian dan Uji Duncan Laju Pertumbuhan Spesifik Pada
Budidaya Lele Sistem Bioflok
A. Hasil Pengukuran Laju Pertumbuhan Spesifik
Perlakuan Ulangan LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK ( % )Berat Awal Berat Akhir Waktu Hasil
AA1 I 1,6 2,8 14 3,73 %II 1,7 2,8III 1,6 2,9
Rata-rata 1,63 2,75AA2 I 1,6 3,0 14 4,57
II 1,6 2,9III 1,5 3,0
Rata-rata 1,56 2,96AA3 I 1,6 2,7 14 3,99
II 1,6 3III 1,6 2,7
Rata-rata 1,6 2,8
Rata-rata perlakuan AA 4.1 %
BB1 I 1,6 2,8 14 4,17II 1,6 2,8III 1,5 2,8
Rata-rata 1,56 2,8BB2 I 1,7 2,8 14 3,94
II 1,6 2,8III 1,6 2,9
Rata-rata 1,63 2,83BB3 I 1,6 3 14 4,41
II 1,6 3,1III 1,6 2,8
Rata-rata 1,6 2,97
Rata-rata perlakuan BB 4.2 %
CC1 I 1,8 2,8 14 3,86II 1,6 2,8III 1,5 2,8
Budidaya Lele Sistem BBioioflflokok
A. Hasil Pengukuran n LLaju Pertumbuhan Spesifik
Perlakuan Ulangan LALAJUJU PERERTUMBUHANN SPESIFIK ( % )BeBerarat t AwAwall BeB rat Akhir WaW ktu Hasil
AAA11 I 1,6 2,2 8 14 3,73III 11,77 22,8IIII 1,6 2,9
RaRatata-rataa 1,63 2,7575AAAA22 I 1,6 3,0 1414 4,5
II 1,6 2,9III 1,5 3,0
RRata-rata 1,56 2,96AA33 I 1,6 2,7 144 3,99
II 1,6 3III 1,6 2,7
Rata-rata 1,6 2,8
Rata-rata perlakuan AA 44.1 %%
BB1 I 1,6 2,8 14 4,4,1II 1,1,66 2,8III 1,5 2,8
RaRatata-raratata 1,56 2,2,88BBBB22 II 1,77 2,2,88 1414 3,9
III 1,1,66 22,88IIII 1,6 22,99
RRatta-rata 1,63 2,83BB3 I 1,6 3 14 4,4
II 1,6 3,1III 1,6 2,8
Rata-rata 1,6 2,97
Rata-rata perlakuuann BB 4.2 %
98
Rata-rata 1,63 2,8CC2 I 1,6 2,7 14 3,81
II 1,6 2,7III 1,6 2,8
Rata-rata 1,6 2,73CC3 I 1,6 2,8 14 3,81
II 1,6 2,9III 1,6 2,5
Rata-rata 1,6 2,73
Rata-rata perlakuan CC 3.8 %
DD1 I 1,8 3,0 14 3,51II 1,8 2,8III 1,6 2,7
Rata-rata 1,73 2,83DD2 I 1,6 2,8 14 3,99
II 1,6 2,8III 1,6 2,8
Rata-rata 1,6 2,8DD3 I 1,6 2,9 14 3,18
II 1,7 2,9III 1,6 2,5
Rata-rata 1,63 2,76
Rata-rata perlakuan DD 3.6 %
KONTROL 1 I 1,6 3,0 14 3,71II 1,6 3,1III 1,6 2,8
Rata-rata 1,6 2,96KONTROL 2 I 1,6 2,9 14 4,24
II 1,6 2,9III 1,6 2,9
Rata-rata 1,6 2,9KONTROL 3 I 1,8 3,0 14 4,14
II 1,6 2,7III 1,6 2,9
Rata-rata 1,6 2,86Rata-rata perlakuan Kontrol 4 %
II 1,6 2,7III 1,6 2,8
Rata-rata 1,6 2,2 7373CC3 I 1,6 2,8 14 3,8
II 1,1 66 2,9IIIII 11,66 2,2 5
Rata-rata 1,6 2,2,73
RaRatata-rata perlakuan CC 33.8 %
DDDD11 I 1,8 3,0 1414 3,5II 1,8 2,8III 1,6 2,7
RRata-rata 1,73 2,83DD22 I 1,6 2,8 14 3,99
II 1,6 2,8III 1,6 2,8
Rata-rata 1,6 2,8DD3 I 1,6 2,9 114 3,11
II 1,7 2,9III 1,6 2,2,55
Rata-rata 1,1 633 2,76
Rata-rata perlakuan DD .3.66 %%
KOKONTNTROROLL 11 II 1,1 66 3,3,00 1414 3,7II 1,1,66 3,3 11III 1,6 2,2 88
Rata-rata 1,6 2,96KONTROL 2 I 1,6 2,9 14 4,2
II 1,6 2,9III 1,6 2,9
Rata-rata 1,6 2,9KONTROL 3 I 1,8 3,0 14 4,1
II 1,1 66 2,7III 1 6 2 9
99
B. Uji Anava Pengukuran Laju Pertumbuhan Spesifik
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan .733 4 .183 1.884 .190Galat .972 10 .097Total 1.705 14
C. Uji Duncan Pengukuran Laju Pertumbuhan Spesifik
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncana tebar empat ribu
3 3.5600
tebar tigaribu 3 3.8267kontrol 3 4.0300tebar seribu 3 4.0967tebar duaribu 3 4.1733Sig. .051
Jumlmlahah KuKuadrat
Derajat Bebas
Kuaddrarat tTengah F Sig.
Perlakuan .733 4 .183 1.1 884 .190Galat .972 1010 .097Total 1.1.705 1414
C. UUjii DDunnccan Pengukuran Laju Pertumbuhan Spesifik
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncncanana tebar empat ribu
3 3.5660000
tebar tigaribu 33 3.8267kontrol 3 4.0300tebar seribu 3 4.0967tetebabarr duduararibibuu 33 4.4 17173333Sig. .005151
100
Lampiran 10. Analisis Varian dan Uji Duncan Kelulushidupan Pada Budidaya
Lele Sistem Bioflok
A. Hasil Pengukuran Kelulushidupan
PERLAKUAN PARAMETER
KELULUSHIDUPAN (% )Jumalah Awal Jumlah Akhir Hasil
AA10 6 60 %10 4 40 %10 8 80 %
Rata-rata perlakuan AA 60 %
BB20 9 45 %20 12 60 %20 10 50 %
Rata-rata perlakuan BB 51.7 %
CC1 30 18 60 %30 15 50 %30 21 70 %
Rata-rata perlakuan CC 60 %
DD1 40 23 57,5 %40 28 70 %40 16 40 %
Rata-rata perlakuan DD 55.9 %
KONTROL2 2 100 %2 1 50 %2 1 50 %
Rata-rata perlakuan Kontrol 66.7 %
Lele Sistem Bioflok
A. Hasil Pengukuran n KKelulushidupan
PERLAKUAUANPAARAMETER
KEKELULULULUSHSHIDUPAN (% ))Juumalah Awal JuJumlmlahah AAkkhir Hasil
AAA1010 6 6060 %10 44 40 %%10 8 80 %%
Rata-rata perlakuan AA 6060 %
BBB20 9 455 %%20 12 6060 %%20 10 50 %%
Rata-rata perlakuan BB 551.7 %
CC1 3030 1818 660 %3030 15 50 %30 21 70 %%
Rata-rata pperlakuan CC 060 %%
DDDD1 40 233 5757,5,5 %%4040 288 7070 %40 16 40 %
Rata-rata perlaakuan DD 55.9 %
KONTROL2 2 100 %2 1 50 %2 1 50 %
101
B. Uji Anava Kelulushidupan Benih Ikan Lele
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan 1823.333 4 455.833 1.408 .300Galat 3237.500 10 323.750Total 5060.833 14
C. Uji Duncan Kelulushidupan Benih Ikan Lele
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncana tebar duaribu 3 51.6667tebar empat ribu
3 55.8333
tebar seribu 3 60.0000tebar tigaribu 3 60.0000kontrol 3 83.3333Sig. .076
B. Uji Anava Kelulushidupan Benih IkIkanan LLelele
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah FF Sig.
Perlakuan 18233.333 44 45455.5 833 1.40088 .300Galat 3223737..500 101 32323.3.757500Total 50506060.833 14
C. UUjji DDuuncan Kelulushidupan Benih Ikan Lele
perlakuan
NN
Tingkat Kepercayaan
= 0,,050511
DDuncana tebar duaribu 33 51.6667tebar empat rir bu
3 55.8333
tetebabarr seseriribubu 33 6060.00000000tebar titigagariribubu 33 60.0.0000000kokontntrol 3 883.3333Sig. .076
102
Lampiran 11. Analisis Varian dan Uji Duncan Pertumbuhan Panjang Mutlak
Pada Budidaya Lele Sistem Bioflok
A. Hasil Pengukuran Pertumbuhan Panjang Mutlak
Perlakuan Ulangan Pertumbuhan Panjang Mutlak ( cm )Panjang AWAL Panjang AKHIR HASIL
AA1 I 3,5 5,8 2,54II 3,3 6,1III 3,0 5,5
Rata-rata 3,26 5,8AA2 I 3,2 5,5 2,47
II 3,4 6.0III 3,5 6.0
Rata-rata 3,36 5,8AA3 I 3,3 5,4 2,10
II 3,3 5,5III 3,5 5,5
Rata-rata 3,36 5,46
Rata-rata perlakuan AA 2.37
BB1 I 3,5 6,0 2,50II 3,5 6,0III 3,3 5,8
Rata-rata 3,43 5,93BB2 I 3,2 6,1 2,50
II 3,5 6,0III 3,4 5,5
Rata-rata 3,36 2,50BB3 I 3,6 5,5 2,20
II 3,3 5,0III 3,5 6,5
Rata-rata 3,46 5,6
Rata-rata perlakuan BB 2.4
CC1 I 3,5 5,5 2,3II 3,0 5,8
Pada Budidaya Lele SSisistetemm BiB oflok
A. Hasil Pengukuran n PPertumbuhan Panjang Mutlak
Perlakuann Ulangan Pertrtumbuhan Panjjanang Mutlak ( cm )PaPanjnjanang g AWAWALAL Panjang AKA HIR HASI
AAAA1 II 33,55 5,8 2,5II 3,3,33 6,1IIIII 3,0 5,5,55
RaRata-raatata 3,26 5,5,88AAAA22 I 3,2 5,5 5 2,4
II 3,4 6.0III 3,5 6.6.0
Rata-rata 3,36 5,88AAA3 I 3,3 5,4 2,,
II 3,3 5,5III 3,5 5,5
Rata-rata 3,36 5,46
Rata-rata perlakuan AA 2.2.3
BB1 I 3,5 6,0 2,5II 3,5 6,0IIIIII 3,3 5,5,88
RaRatata-raratata 3,3,4343 5,5,9393BBB 2 II 3,2 6,1 2,5
II 33,5 6,6 00III 3,4 55,55
Rata-rata 33,36 2,50BB3 I 33,6 5,5 2,2
II 3,3 5,0III 3,5 6,5
Rata-rata 3,46 5,6
Rata-rata perlrlakuan BB 2.
103
III 3,4 5,5Rata-rata 3,3 5,6
CC2 I 3,5 6,0 2II 3,1 6,5III 3,0 5,5
Rata-rata 3,2 6CC3 I 3,0 6,0 2,9
II 3,3 6,0III 3,0 6,0
Rata-rata 3,1 6,0
Rata-rata perlakuan CC 2.4
DD1 I 3,4 5,5 2,67II 3,1 6,0III 3,0 6,0
Rata-rata 3,16 5,8DD2 I 3,7 6,0 2,5
II 3,3 6,0III 3,5 6,0
Rata-rata 3,5 6,0DD3 I 3,0 5,5 2,74
II 3,3 5,8III 3,1 6,4
Rata-rata 3,16 5,9
Rata-rata perlakuan DD 2.6
KONTROL 1 I 3,5 5,5 2II 3,5 5,5
Rata-rata 3,5 5,5KONTROL 2 I 3,0 5,5 2,3
II 3,2 5,5
Rata-rata 3,1 5,5KONTROL 3 I 3,5 6,0 2,65
II 3,2
CC2 I 33,55 6,0 2IIII 3,1 6,5III 3,0 5,5
Ratata-rata 3,2 6CC3 I 3,3 00 6,6 0 2,
III 3,3 33 6,00IIIII 3,0 6,0
RaRatata-rata 33,11 6,0
Rata-rata perlakuan CC 2.
DD1 I 3,4 5,5,5 2,2 6II 3,1 6,00III 3,0 6,0
Rata-rata 3,16 5,8DDD2 I 3,7 6,0 2,
II 3,3 6,0III 3,5 6,0
Rata-rata 3,5 6,0DDD 3 I 33,0 5,5 22,7
II 33,3 5,8III 3,1 6,4
Rata-rata 3,16 5,9
RaRatata-raratata ppere laakukuanan DDDD 2.
KONTROROLL 1 I 3,5 55,55 2II 3,3 5 5,5
Rata-rata 3,5 5,5KONTROL 2 I 3,0 5,5 2,
II 3,2 5,5
Rata-rata 3,1 5,5
104
Rata-rata 3,35 6,0
Rata-rata perlakuan Kontrol 2.3
B. Uji Anava Pertumbuhan Panjang Mutlak Benih Ikan Lele
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah F Sig.
Perlakuan .024 4 .006 .051 .994Galat 1.166 10 .117Total 1.190 14
C. Uji Duncan Pertumbuhan Panjang Mutlak Benih Ikan Lele
perlakuan
N
Tingkat Kepercayaan
= 0,051
Duncana tebar tigaribu 3 2.3000kontrol 3 2.3167tebar seribu 3 2.3700tebar empat ribu
3 2.3900
tebar duaribu 3 2.4000Sig. .746
Rata-raatata pperlakuan KKono trol 2.
B. Uji Anavava Pertumbbuhuhanan PPanjangng MMuutlalak k BeBeninih IkIkana Lele
Juumlmlahh Kuadraratt
Derajaj t Bebas
Kuaddrat tTeT ngngaha FF Sig.
PePerlakuann .024 4 .0066 .005151 .9944GGalat 1.166 10 .117Total 1.190 14
C.C. UUjij Duuncan Pertumbuhan Panjang Mutlak Benih Ikan Lele
perlakuan
NN
Tingkat Kepercayaan
= 0,0511
Duncana tebar itigaribu 33 22.3030000kontrol 3 2.3167tebar seribu 3 2.3700tetebabarr emempapatt riribubu
3 2.2.39390000
tebaarr duduararibibuu 33 2.2.40400000Sig.g .746