Laporan TahunanAnnual Report 2013
Continuously strive for positive and lasting improvements
1Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Senantiasa Mengupayakan Pertumbuhan Positif dan Berkelanjutan
CONTINUOUSLY STRIVE FOR POSITIVE AND LASTING IMPROVEMENTS
Demi mematuhi prinsip ini, sejak tahun 2011 pemilik dan manajemen Perseroan mulai mengevaluasi posisi kami di pasar otomotif dan mengidentifikasi potensi besar yang dimiliki dalam layanan terpadu yang berkualitas. Untuk memanfaatkan peluang ini, kami mengajak investor baru bergabung dengan Perseroan, untuk memperkuat komitmen kami dalam memberikan layanan terintegrasi yang berkualitas bagi konsumen di sektor otomotif, serta merekrut talenta manajemen yang andal guna menerapkan prinsip fundamental tersebut dengan dedikasi penuh.
Kami tak menginginkan kesuksesan instan; jalan kami dirintis dengan komitmen kuat dan berkelanjutan untuk memberikan solusi transportasi terbaik bagi konsumen Perseroan yang jumlahnya terus bertambah di seluruh penjuru nusantara. Kami menyingsingkan lengan baju dan berjuang membuktikan kemampuan kami bagi semua konsumen di berbagai kota, kabupaten, dan desa di Indonesia.
In adhering to this guiding principle, Company ownership and management began to evaluate our position in the automotive market in 2011 and identified an enormous potential for quality integrated services. To seize this opportunity, we welcomed new investors into the Company, deepened our commitment to deliver the highest quality integrated services to automotive sector consumers, and engaged exceptional management talent to ensure execution of the fundamental idea with uncompromising determination.
We have no illusions of a quick dash to success; our path is a deep and lasting commitment to deliver the best in transportation solutions to our growing consumers across the archipelago nation. We have rolled up our sleeves and out there in the cities, towns, and villages across Indonesia to prove ourselves one consumer at a time.
2 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
DAFTAR
ISI Table of Contents
4 Kredo Kami Our Credo6 Ikhtisar Perusahaan Corporate Highlights7 Sekilas MPM MPM at A Glance12 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights14 Ikhtisar Saham Stock Highlights18 Jejak Langkah Milestones20 Peristiwa Penting 2013 2013 Significant Events24 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications26 Laporan Komisaris Utama Chairman’s Report32 Laporan Direktur Utama President Director’s Report
1 PembukaIntroduction 38 Laporan Bisnis
Business Report
40 Tinjauan Usaha Business Overview45 Usaha Distribusi dan Retail Distribution and Retail Business47 Usaha Consumer Parts Otomotif Auto Consumer Parts Business48 Usaha Jasa Kendaraan Auto Services Business50 Usaha Jasa Keuangan Financial Services Business51 Strategi Jangka Pendek dan Jangka Panjang Short and Long Term Strategies
54 Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
54 Sumber Daya Manusia Human Resources62 Teknologi Informasi Information Technology
3Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
98 Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
100 Komite GCG GCG Committee107 Komite Audit Audit Committee110 Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee116 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary118 Audit Internal Internal Audit121 Akuntan Independen Independent Accountant122 Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan Financial Instruments and Financial Risk Management
Pembahasan &Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
66 128 Data PerusahaanCorporate Data
130 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile134 Profil Direksi Board of Directors’ Profile136 Struktur Perusahaan Corporate Structure137 Informasi Perusahaan Corporate Information138 Struktur Organisasi Organization Structure139 Nama dan Alamat Anak Perusahaan Name and Address of Subsidiaries148 Singkatan yang digunakan pada
Laporan Tahunan ini Abbreviations that apply to this
Annual Report150 Pernyataan Tanggung Jawab atas
Laporan Tahunan 2013 Responsibility Statement
of Annual Report 2013
Laporan KeuanganFinancial Report151
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
86
4 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
• MISSIONTo provide high quality and friendly transportation products and services that make our customers happy.
• VISIONBecome a friendly household name through resourceful and passionate people led by respectable and humble leaders.
• MPM CORE VALUES Values• Passion for Excellence• Customer Focus• Continuous Improvement• Respect & Humble• Gratefulness• Integrity• Adaptability• Teamwork
• MISIMenyediakan produk dan layanan transportasi berkualitas prima dan ramah sehingga menyenangkan para pelanggan.
• VISIMenjadi perusahaan ternama yang digemari setiap insan yang diciptakan oleh sumber daya manusia yang terampil dan penuh semangat dibawah para pemimpin yang berwibawa dan bersahaja.
• NILAI-NILAI UTAMA MPM• Semangat berprestasi tinggi• Fokus terhadap Pelanggan• Perbaikan berkesinambungan• Menghormati & Rendah hati• Rasa bersyukur• Integritas• Kemampuan beradaptasi• Kerjasama
5Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
CREDO • OUR BELIEFS
• Our successes and strengths come from our resourcefulness, teamwork and passion for excellence.
• We are responsible to keep our customers happy by exceeding their expectations.
• Our competitiveness is driven by continuous improvements and our ability to adapt to change.
• Our leaders should be respectable and humble.
• Our partners and suppliers deserve respect, care and fairness.
• We should be grateful for what we have.
• Trust from our stakeholders can only come through the highest levels of integrity.
• Our shareholders deserve a fair return for their investments.
• Both individual and group achievements should be recognized and rewarded.
• Our existence should help our community.
• IKRAR KAMI• Kesuksesan dan keunggulan kita berasal dari
kecerdikan, kerjasama dan semangat untuk berprestasi tinggi.
• Kita bertanggung jawab untuk membuat pelanggan senang dengan cara melampaui harapan mereka.
• Keunggulan daya saing kita dicapai dari perbaikan berkesinambungan dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan.
• Para pemimpin kita harus berwibawa dan bersahaja.
• Kita menghargai, peduli dan berlaku adil terhadap para mitra usaha dan pemasok.
• Kita senantiasa bersyukur atas apa yang kita miliki.
• Kepercayaan dari para pemangku kepentingan hanya dapat diraih melalui integritas tanpa kompromi.
• Para pemegang saham berhak mendapatkan keuntungan yang layak atas investasi mereka.
• Prestasi kerja individu maupun kelompok harus diakui dan dihargai.
• Keberadaan kita hendaknya memberikan dampak positif bagi lingkungan.
6 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
IKHTISAR
PERUSAHAAN Corporate Highlights
Nama Perseroan
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
AlamatKEM Tower Lantai 9 Jl. Landasan Pacu Barat Blok B-10 Kav. No. 2Kemayoran, Jakarta 10610IndonesiaTelp : +62 21 6570 4070Fax : +62 21 6570 4080Situs : www.mpmgroup.co.id
Tanggal Pendirian2 November 1987 Pencatatan Saham Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Mei 2013
PermodalanModal dasar: Rp 5.000.000.000.000Modal ditempatkan dan disetor penuh: Rp 2.231.481.639.000
Nilai nominal: Rp 500 per lembar saham
Bidang UsahaPerdagangan, Jasa, Industri, dan Pengangkutan Darat.
Company’s Name PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
AddressKEM Tower 9th Floor Jl. Landasan Pacu Barat Blok B-10 Kav. No. 2Kemayoran, Jakarta 10610IndonesiaPhone : +62 21 6570 4070Fax : +62 21 6570 4080Situs : www.mpmgroup.co.id
Establishment2 November 1987
Share ListingListed on the Indonesia Stock Exchange on 29 May 2013
Capital StructureAuthorized capital: Rp 5,000,000,000,000Issued and fully paid capital: Rp 2,231,481,638,000
Nominal price: Rp 500 per share Line of BusinessTrading, Services, Industry, and Transportation.
7Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
SEJARAH SINGKAT PERSEROAN
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (“MPM”) didirikan pada 1987 dan menjadi perusahaan berbadan hukum (perseroan terbatas) di tahun 1988. Berawal dari usaha distribusi sepeda motor, Perseroan telah melakukan ekspansi ke berbagai bidang terkait termasuk penjualan ritel sepeda motor dan suku cadang konsumen. Di pengujung 2010, kami menjalankan transformasi usaha strategis, mengalihkan fokus operasional kami dari usaha berbasis agen menjadi usaha berbasis principal agar dapat lebih mengendalikan pertumbuhan kami.
Transformasi tersebut berujung pada rekapitalisasi Perseroan di tahun 2011 dan pelaksanaan beberapa tindakan penting lainnya untuk menumbuhkan dan memperkuat usaha, termasuk akuisisi perusahaan rental mobil, PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMRent”) dan perusahaan pendanaan kendaraan bermotor, PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMFinance”) di bulan Januari 2012. Pada bulan Mei 2012, kami mendirikan perusahaan asuransi baru yaitu PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“MPMInsurance”). Di bulan Desember 2012, kami membentuk kemitraan dengan JACCS Co. Ltd. (JACCS) yang merupakan perusahaan
BRIEF HISTORY OF THE COMPANYPT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (“MPM”) was founded in 1987 and incorporated in 1988. From our initial operations in the motorcycle distribution business, we expanded into related areas including motorcycle retail sales and consumer parts. Then in late 2010, we commenced a strategic transformation of the business, shifting the focus of our operations from a largely agency-based business to that of a more principal-driven business in order to gain greater control over our growth.
The transformation led to our recapitalization in 2011 and several significant actions to grow and strengthen the business, including the acquisition of a car rental company, PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMRent”) and an automotive financing company, PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMFinance”) in January 2012. Then in May 2012, we established a new insurance business, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“MPMInsurance”). In December of 2012, we established a partnership with JACCS Co. Ltd. (JACCS), a leading consumer credit company in Japan and a member of the Mitsubishi UFJ Financial Group. JACCS
SEKILAS
MPM at A Glance
8 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
kredit konsumen terkemuka di Jepang dan anggota Mitsubishi UFJ Financial Group. JACCS menanamkan investasi besar di anak perusahaan kami yang bergerak di bidang pendanaan sepeda motor yaitu PT Sasana Artha Finance (“SAF”). Investasi tersebut kian memperkuat usaha kami.
Pada tanggal 20 Mei 2013, MPM menerima surat efektif No. 136/D.04/2013 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penawaran umum perdana dengan menawarkan 970.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga penawaran umum perdana bagi saham Perseroan adalah Rp 1.500 per lembar saham.
Kami bangga menawarkan berbagai produk dan layanan yang menyentuh kehidupan masyarakat Indonesia. Usaha kami saat ini mencakup:• Distribusi & Ritel: Kami adalah distributor utama sepeda motor Honda
di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Usaha distribusi kami dijalankan oleh anak perusahaan yaitu PT Mitra Pinasthika Mulia (“Mulia”). Usaha ritel sepeda motor Honda kami dijalankan oleh unit usaha MPM yang mengoperasikan gerai ritel “MPMMotor”.
Melalui anak perusahaan kami, PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (“MPMAuto”), Perseroan menjalankan usaha penjualan dan layanan purnajual untuk mobil merek Nissan dan Datsun di seluruh Indonesia. MPMAuto ditunjuk sebagai dealer nasional
made a significant investment in our motorcycle-financing subsidiary, PT Sasana Artha Finance (“SAF”), substantially strengthening the business.
On 20 May 2013, MPM received an effective letter, No. 136/D.04/2013 from Otoritas Jasa Keuangan (OJK), for conducting an Initial Public Offering with 970,000,000 shares at a nominal value of Rp 500 per share through Indonesia Stock Exchange (IDX). The initial offered price was at Rp 1,500 per share.
We are proud to offer many products and services that touch the lives of Indonesian consumers. Our businesses currently include:• Distribution & Retail: We are the master distributor of Honda motorcycles
in East Java and East Nusa Tenggara. Our distribution business is operated by our subsidiary, PT Mitra Pinasthika Mulia (“Mulia”). Our Honda motorcycle retail business is conducted through an operating division of MPM under retail outlets branded “MPMMotor”.
Through our subsidiary, PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (“MPMAuto”), the Company operates sales and after sales service of both Nissan and Datsun brand vehicles throughout Indonesia. MPMAuto was appointed to become a second national dealer by
We are proud to offer many products and services that touch the lives of Indonesian consumers. Our businesses includes Distribution & Retail, Auto Consumer Parts, Auto Services, and Financial Services.Kami bangga menawarkan berbagai produk dan layanan yang menyentuh kehidupan masyarakat Indonesia. Usaha kami saat ini mencakup Distribusi & Ritel, Consumer Parts Otomotif, Jasa Kendaraan, dan Jasa Keuangan.
MPM at A GlanceSEKILAS MPM
9Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
kedua oleh PT Nissan Motor Distributor Indonesia (“NMDI”) pada tanggal 23 Agustus 2013. MPMAuto akan menawarkan seluruh merek mobil Nissan termasuk: Elgrand, Teana, X-trail, Grand Livina, Juke, March, Evalia, dan Navara, serta merek GO dan GO+ dari Datsun. MPMAuto akan menjalankan kegiatan operasionalnya sebagai dealer pada pertengahan pertama 2014.
• Consumer Parts Otomotif: Anak perusahaan kami, PT Federal Karyatama
(“FKT”), memproduksi, mempromosikan, dan mendistribusikan oli sepeda motor merek “Federal Oil”. FKT juga membuat campuran dan mengemas oli merek “AHM Oil” yang merupakan merek oli sepeda motor OEM untuk sepeda motor Honda di Indonesia.
• Jasa Kendaraan: Anak perusahaan kami, MPMRent, menjalankan
layanan jasa rental kendaraan bermotor jangka pendek dan jangka panjang serta layanan terkait lainnya terutama bagi konsumen korporat.
• Jasa Keuangan: MPMFinance adalah perusahaan multi-finance
yang berdiri sendiri, sedangkan SAF fokus pada pendanaan sepeda motor Honda serta perangkat elektronik. MPMInsurance menawarkan produk asuransi untuk kendaraan bermotor, kargo, dan properti.
PT Nissan Motor Distributor Indonesia (“NMDI”) on 23 August 2013. MPMAuto will offer the full Nissan brand line up, including: Elgrand, Teana, X-trail, Grand Livina, Juke, March, Evalia, and Navara – plus GO & GO+ in in the Datsun brand. MPMAuto will commence its dealership operations in the first half of 2014.
• Auto Consumer Parts: Our subsidiary, PT Federal Karyatama (“FKT”),
engages in the manufacture, promotion, and distribution of “Federal Oil” branded motorcycle lubricant oil. It also blends and packages “AHM Oil” branded lubricants, the OEM motorcycle lubricant brand for Honda motorcycles in Indonesia.
• Auto Services: Our subsidiary, MPMRent, engages in short and long
term vehicle rentals and related services, primarily to corporate customers.
• Financial Services: MPMFinance is an independent multi-finance
company, while SAF focuses primarily on financing of Honda motorcycle purchases as well as consumer electronic goods purchases. MPMInsurance offers insurance products for vehicles, cargo, and property.
10 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
AREA BISNISKegiatan usaha Perseroan yang dijalankan antara lain sebagai berikut:
1. Distribusi dan Ritel Melalui Mulia dan MPMMotor , Perseroan
mengoperasikan kegiatan usaha distribusi dan penjualan ritel sepeda motor merek Honda dan suku cadangnya.
Sejak tahun 2011, Perseroan telah menjalankan kegiatan usaha distribusi Honda melalui Entitas Anak, Mulia. Mulia merupakan main dealer untuk sepeda motor dan suku cadang merek Honda pada Propinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, melalui gerai ritel dengan nama MPMMotor, Perseroan juga menjadi dealer ritel untuk sepeda motor merek Honda dengan 40 gerai ritel yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk 28 gerai ritel di Jawa Timur dan 1 gerai ritel di Nusa Tenggara Timur per 31 Desember 2013 (11 gerai ritel MPMMotor sisanya berada di wilayah lain di Indonesia). Perseroan menjual sepeda motor merek Honda dan suku cadangnya, sebagai bagian dari layanan purna penjualan. Gerai ritel MPMMotor memperoleh pasokan semua sepeda motor dan suku cadang dari main dealer Astra Honda Motor, termasuk Mulia.
Melalui anak perusahaan Perseroan, yaitu MPMAuto, Perseroan mengoperasikan kegiatan usaha penjualan ritel produk kendaraan bermotor lainnya, yaitu produk mobil dengan merek Nissan dan Datsun. Selain melakukan kegiatan usaha penjualan ritel bagi mobil Nissan dan Datsun, Perseroan juga memberikan jasa layanan purna jual.
2. Consumer Parts Otomotif Perseroan menjalankan kegiatan usaha penjualan
consumer parts otomotif melalui Entitas Anak, yaitu
BUSINESS AREAThe Company’s scope of business is as follows:
1. Distribution and Retail The Company operates a motorcycle distribution
and retail business for Honda brand motorcycles and related spare parts through the Company subsidiaries, Mulia and MPMMotor.
Since 2011, the Company has been running the Honda motorcycle distribution business through its subsidiary, Mulia. Mulia is the main dealer for Honda motorcycles and spare parts in East Java and East Nusa Tenggara.
Moreover, as of December 31, 2013, the Company also sells directly to the public as a retail dealer of Honda motorcycles through 40 MPMMotor retail outlets across Indonesia. Twenty eight of these are based in in East Java, 1 in East Nusa Tenggara, (the remaining 11 outlets are scattered throughout the archipelago). The Company also sells Honda motorcycle spare parts as part of its after-sales service. MPMMotor retail outlets acquire their motorcycle and spare part supplies directly from Astra Honda Motor’s main dealers, including Mulia.
Through its subsidiary, MPMAuto, the Company operates an auto retail sales business, which sells Nissan and Datsun cars. In addition to this auto retail business, the Company also provides after-sales services for the Nissan and Datsun brands.
2. Auto Consumer Parts The Company runs a consumer parts business
through its subsidiary, FKT. Established in 1988, FKT
DISTRIBUTION & RETAIL AUTO CONSUMERPARTS AUTO SERVICES FINANCIAL SERVICES
MPM at A GlanceSEKILAS MPM
11Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
FKT. Didirikan pada tahun 1988, FKT mempabrikasi, mempromosikan, dan mendistribusikan produk oli pelumas sepeda motor merek milik FKT sendiri, yaitu antara lain “Federal Oil”.
3. Jasa Kendaraan Perseroan mengoperasikan kegiatan usaha layanan
jasa kendaraan yang difokuskan pada penyediaan jasa sewa kendaraan dan jasa yang terkait terutama untuk pelanggan korporasi di Indonesia. Layanan jasa kendaraan Perseroan terdiri atas jasa sewa kendaraan dengan atau tanpa pengemudi, serta jasa terkait lainnya. Perseroan menjalankan jasa ini melalui Entitas Anak, yaitu MPMRent.
4. Jasa Keuangan Kegiatan usaha layanan jasa keuangan Perseroan
meliputi usaha di bidang pembiayaan dan asuransi. Kegiatan usaha pembiayaan Perseroan dilaksanakan melalui Entitas Anak, MPMFinance dan SAF. Kegiatan usaha asuransi dilaksanakan melalui Entitas Anak, MPMInsurance.
• MPMFinance – Kegiatan usaha MPMFinance terdiri dari pembiayaan konsumen dan usaha, dengan fokus pada pembiayaan pembelian mobil baru dan bekas, serta pembiayaan pembelian sepeda motor bekas, menyediakan pembiayaan barang modal dan alat-alat berat serta menyediakan jasa anjak piutang.
• SAF – SAF difokuskan untuk menyediakan jasa pembiayaan untuk pembelian sepeda motor merek Honda dan pembiayaan konsumen sepeda motor bekas dari seluruh merek, serta untuk pembelian barang-barang elektronik. Sejalan dengan fokus utama Perseroan terkait dengan sepeda motor merek Honda, SAF hanya menyediakan pembiayaan untuk pembelian motor baru merek Honda.
• MPMInsurance – MPMInsurance didirikan pada bulan Mei 2012 untuk menangkap peluang layanan asuransi non-jiwa di dalam grup, serta pihak terafiliasi dari grup, dan memulai operasinya pada bulan Oktober 2012.
MPMInsurance menawarkan produk asuransi terutama melalui penjualan langsung oleh staf pemasaran dan melalui kerjasama dengan Entitas Anak lainnya. Selain melalui jalur tersebut, MPMInsurance juga menawarkan produk asuransi melalui broker dan agen asuransi.
fabricates, promotes, and distributes its proprietary motorcycle lubricants, including the Federal Oil brand.
3. Auto Services The Company focuses its auto service business on car
rental and related services for corporate customers in Indonesia. The auto services include car rentals with or without drivers, and other related services. The Company provides these services through its subsidiary, MPMRent.
4. Financial Services The Company’s financial services consist of
financing and insurance run by its two subsidiaries, MPMFinance and SAF. The insurance business is managed by the subsidiary MPMInsurance.
• MPMFinance – MPMFinance’s business consists of consumer and corporate financing focused on new and used car financing, used motorcycle financing, capital goods and heavy equipment financing, and factoring services.
• SAF – SAF is focused on financing new Honda motorcycle purchases, and used motorcycle financing for all brands, as well as consumer electronic goods financing. In line with the Company main focus related to Honda brand motorcycle, SAF only provides financing for new Honda motorcycle purchases.
• MPMInsurance – MPMInsurance was established in May 2012 to capitalize on non-life insurance business opportunities within Company subsidiaries and affiliates. It started business operations in October 2012.
MPMInsurance offers insurance products principally through direct sales by marketing staff, and also through partnership with other Company subsidiaries. MPMInsurance also offers its products through insurance brokers and agents.
12 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
IKHTISAR
KEUANGAN Financial Highlights
Total EkuitasTotal Equitydalam miliar Rp in billion Rp
2011
903
2012
1.837
2013
4.395
Laba BersihNet Incomedalam miliar Rp in billion Rp
2011
220
2012
374
2013
526
Total UtangTotal Debtdalam miliar Rp in billion Rp
2011219
2012
1.911
2013
1.988
EBITDAEBITDAdalam miliar Rp in billion Rp
2011
369
2012
958
2013
1.254
Total AsetTotal Assetsdalam miliar Rp in billion Rp
2011
2.590
2012
9.070
2013
11.220
Pendapatan BersihNet Revenuesdalam miliar Rp in billion Rp
2011
8.453
2012
10.777
2013
13.879
Pendapatan Bersih berdasarkan Segmen BisnisNet Revenues by Business Segmentdalam miliar Rp in billion Rp
FY1313.879
76%
7%7%
10%
Laba Bersih berdasarkan Segmen BisnisNet Income by Business Segmentdalam miliar Rp in billion Rp
FY13526,49
43%
20%
9%
28%
Distribusi dan Retail/Distribution and Retail
Jasa Kendaraan/Auto Services Consumer Parts Otomotif/Auto Consumer Parts
Jasa Keuangan/Financial Services
EBITDA berdasarkan Segmen BisnisEBITDA by Business Segmentdalam miliar Rp in billion Rp
FY131.254
24%
28%
14%
34%
* tidak termasuk segmen Jasa Keuangan* excluding Financial Services segment
13Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Angka dinyatakan dalam jutaan Rupiah dan menggunakan notasi Bahasa Indonesia, kecuali disebutkan lainNumerical expressed in millions of Rupiah and in Indonesian format, unless stated otherwise
2011 2012 2013
Laporan Laba-Rugi Komprehensif Statement of Comprehensive Income
Pendapatan neto 8.453.433 10.776.919 13.878.602 Net revenues
Beban pokok pendapatan (7.578.867) (9.158.704) (11.854.831) Cost of revenues
Laba bruto 874.566 1.618.215 2.023.771 Gross profit
Laba bersih 219.922 373.535 526.490 Net Income
Laba tahun berjalan 268.454 405.966 564.012 Profit for the year
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Profit attributable to:
Pemilik entitas induk 219.922 373.535 526.490 Owners of the Company
Kepentingan nonpengendali 48.532 32.431 37.522 Non-controlling interests
Total laba-rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
Total comprehensive income attributable to:
Pemilik entitas induk 219.922 374.611 528.644 Owners of the Company
Kepentingan nonpengendali 48.532 34.585 37.668 Non-controlling interests
Posisi Keuangan (Neraca) Financial Position (Balance Sheets)
Total aset 2.590.092 9.070.064 11.220.245 Total assets
Total aset lancar 1.205.849 4.262.160 4.873.278 Total current assets
Investasi pada entitas asosiasi 2.642 35.680 39.323 Investments in associates
Aset tetap, neto 408.412 1.772.208 2.643.746 Fixed assets, net
Total liabilitas 1.687.413 7.232.860 6.825.671 Total liabilities
Totas liabilitas jangka pendek 1.232.721 3.883.585 4.478.387 Total current liabilities
Totas liabilitas jangka panjang 454.692 3.349.275 2.347.284 Total non-current liabilities
Modal kerja bersih (26.872) 378.575 394.891 Net working capital
Total ekuitas 902.679 1.837.204 4.394.574 Total equity
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 841.747 1.579.799 4.144.245 Equity attributable to owners of the
Company
Analisa Rasio Ratio Analysis
Total laba-rugi komprehensif terhadap aset 10,36% 4,51% 5,05% Return on assets
Total laba-rugi komprehensif terhadap ekuitas 29,74% 22,27% 12,89% Return on equity
Marjin laba bruto 10,35% 15,02% 14,58% Gross profit margin
Marjin laba bersih 2,60% 3,47% 3,79% Net profit margin
Rasio lancar (x) 0,98 1,10 1,09 Current ratio (x)
Rasio total liabilitas terhadap total aset (x) 0,65 0,80 0,61 Total liabilites to total assets ratio (x)
Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas (x) 1,87 3,94 1,55 Total liabilities to total equity ratio (x)
Saham beredar (dalam jutaan) - - 4.463 Issued shares (in million)
Laba per saham (Rp)* 294 157 157 Earnings per share (Rp)*
Rasio utang bersih terhadap ekuitas (x)** 0,00 0,40 0,20 Net debt to equity ratio (x)**
* Laba per saham 2011 & 2012 dinyatakan kembali untuk merefleksikan akibat dari pemecahan saham. 2011 & 2012 EPS is restatement to reflect shares split.** Rasio utang bersih terhadap ekuitas yang disesuaikan adalah (a) total utang konsolidasi dikurangi (i) total utang dari segmen jasa keuangan dan obligasi konversi tahun 2015
dan 2017 dan (ii) kas dan setara kas konsolidasi, dibagi oleh (b) total ekuitas konsolidasi. Adjusted net debt to equity ratio represents (a) consolidated total debt less (i) the total debt of the financial services segment and the 2015 MCNs and 2017 MCNs and (ii)
consolidated cash and cash equivalents, divided by (b) consolidated total equity
14 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
IKHTISAR
SAHAM Stock Highlights
250.000.000
175.000.000
200.000.000
225.000.000
150.000.000
1.750
1.500
1.250
1.000
750
500
250
0
25.000.000
May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec0
125.000.000
100.000.000
75.000.000
50.000.000
Harga Penutupan Closing Price (LHS) Volume Perdagangan Trading Volume (RHS)
Harga dan Volume Perdagangan Saham 20132013 Share Price and Trading Volume
2013Rp Shares/Saham
Harga Saham Berdasarkan Volume Rata-Rata, Maksimum, dan MinimumVolume Weighted Average Price, Maximum, and Minimum Share Price
Mei 2013May 2013
Jun 2013Jun 2013
Jul 2013Jul 2013
Agt 2013Aug 2013
Sep 2013Sep 2013
Okt 2013Oct 2013
Nov 2013Nov 2013
Des 2013Dec 2013
Harga Berdasarkan Volume Rata-RataVolume Weighted Average Price
1.466 1.182 1.212 1.077 1.210 1.321 1.296 1.230
Harga MaksimumMaximum Price
1.600 1.460 1.360 1.350 1.310 1.350 1.370 1.310
Harga MinimumMinimum Price
1.430 1.020 1.110 850 1.040 1.240 1.250 1.190
15Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Data diambil berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Saham MPM yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom (Biro Administrasi Efek).
Nama pemegang saham dengan saham sebanyak 5% atau lebih (Per 31 Desember 2013)Names of shareholders with 5% or more shares (Per 31 December 2013)
Pemegang saham Jumlah sahamNumber of shares
PersentasePercentage Shareholders
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk 1.368.939.000 30,673% PT Saratoga Investama Sedaya Tbk
Morninglight Investment S.a.r.l 684.227.847 15,331% Morninglight Investment S.a.r.l
PT Nugraha Eka Kencana 643.500.000 14,419% PT Nugraha Eka Kencana
Nama Komisaris atau Direktur yang memiliki saham (Per 31 Desember 2013)Names of Commissioners or Directors who own shares (Per 31 December 2013)
Pemegang saham Jumlah saham Number of shares
PersentasePercentage Shareholders
Drs. Tossin Himawan 52.756.500 1,182% Drs. Tossin Himawan
Ir. Danny Walla 51.978.000 1,165% Ir. Danny Walla
Masyarakat pemegang saham yang masing-masing memiliki saham kurang dari 5% (Per 31 Desember 2013Public shareholders with respective share ownership of less than 5% (Per 31 December 2013)
Pemegang saham
Jumlah pemegangsaham
Number of shareholders
Jumlah saham Number of shares
PersentasePercentage Shareholders
Masyarakat (< 5%) 1.072 1.766.296.429 39,58% Public (< 5%)
Kronologi Pencatatan Sahama. Kronologi Pencatatan Saham Pada tanggal 20 Mei 2013, MPM telah memperoleh
Surat Pernyataan Efektif No. S-136/D.04/2013 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa atas nama sejumlah 970.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham tersebut ditawarkan pada harga sebesar Rp 1.500 per saham.
COMPOSITION OF SHAREHOLDERS
The data was taken from MPM Monthly Share Registration Report issued by PT Datindo Entrycom (Share Registrar).
Chronology of Shares Listinga. Chronology of Shares Listing On 20 May 2013, MPM received Effective Letter
No. S-136/D.04/2013 from the Financial Services Authority (OJK) to conduct initial public offering of its 970,000,000 common shares at a nominal value of Rp 500 per share through Indonesia Stock Exchange (IDX). The initial offered price was Rp 1,500 per share.
16 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Pada tanggal 29 Mei 2013, MPM telah mencatatkan sahamnya di BEI dengan jumlah saham Perusahaan yang beredar adalah sebanyak 4.462.963.276 lembar saham.
b. Jenis Aksi Korporasi Yang Menyebabkan Perubahan Jumlah Saham
TIDAK ADA
c. Perubahan Jumlah Saham Sejak Awal Pencatatan Hingga Akhir tahun
TIDAK ADA
d. Nama Bursa Efek Tempat Saham Perseroan Dicatatkan
Bursa Efek Indonesia
Saham TresuriPerseroan telah melakukan pembelian kembalisebagian saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, yang diperkenankan sesuai Peraturan OJK No. 2/POJK.04/2013 tanggal 23 Agustus 2013. Rencana pembelian kembali dilakukan secara bertahap dalam dua periode, yakni dari tanggal 29 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 28 November 2013 dengan dana maksimum sebesar Rp 150 miliar, dan dari tanggal 9 Desember 2013 sampai dengan tanggal 8 Maret 2014 dengan dana maksimum sebesar Rp 50 miliar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 105.581.500 lembar saham dengan nilai pembelian sebesar Rp 129 miliar.
On 29 May 2013, MPM listed its 4,462,963,276 outstanding shares on IDX.
b. Types of Corporate Actions That Caused Changes in The Number of Shares
NONE
c. Changes in the Number of Shares from the Beginning of Listing up to the End of the Year
NONE
d. Name of Stock Exchange Where the Company’s Shares are Listed
Indonesia Stock Exchange
Treasury StocksThe Company has bought back its shares publicly traded on the Indonesia Stock Exchange, as allowed by OJK Regulation No. 2/POJK.04/2013 dated 23 August 2013. The buy-back plan was executed gradually in two periods, which was starting from 29 August 2013 up to 28 November 2013 with maximum fund of Rp 150 billion, and from 9 December 2013 to 8 March 2014 with maximum fund of Rp 50 billion. As of 31 December 2013, the Company had bought back 105,581,500 shares for a total purchase price of Rp 129 billion.
Stock HighlightsIKHTISAR SAHAM
17Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Pembelian kembali ini ditujukan untuk memperbaiki harga saham Perseroan di pasar modal akibat dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Nama pemegang saham (Per 31 Desember 2013)Names of shareholders (Per 31 December 2013)
Pemegang sahamJumlah saham
Number of shares
PersentasePercentage
Jumlah nominalNominal
value
Shareholders
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk 1.368.939.000 30,67 684.470 PT Saratoga Investama Sedaya Tbk
Morninglight Investment S.a.r.l 684.227.847 15,33 342.114 Morninglight Investment S.a.r.l
PT Nugraha Eka Kencana 643.500.000 14,42 321.750 PT Nugraha Eka Kencana
Komisaris: Commissioners:
Drs. Tossin Himawan 52.756.500 1,18 26.378 Drs. Tossin Himawan
Ir. Danny Wala 51.978.000 1,16 25.989 Ir. Danny Wala
Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) 1.555.980.429 34,86 777.990 Public (each ownership below 5%)
4.357.381.776 97,62 2.178.691
Saham tresuri 105.581.500 2,38 52.791 Treasury stocks
4.462.963.276 100,00 2.231.42
This repurchase transaction was intended to improve the Company’s share price in the capital market due to the impact of market fluctuation significantly.
18 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
JEJAK
LANGKAH Milestones
1987William Soeryadjaya mendirikan MPM yang merupakan cikal bakal PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.
MPM, the precursor to today’s PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, was founded by William Soeryadjaya.
2012 JANUARYPerseroan mengakuisisi MPMRent dan MPMFinance berikut anak perusahaan mereka.
Acquired MPMRent and MPMFinance and their subsidiaries.
19Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
2013 MayMPM terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
MPM was listed on the Indonesian Stock Exchange.
1994Perseroan memulai akuisisi saham SAF yang didirikan pada tahun 1992.
Acquired our initial shareholding in SAF, which was originally established in 1992.
1988Perseroan mendirikan FKT guna memproduksi beragam oli sepeda motor untuk pasar OEM serta untuk merek produk kami sendiri.
FKT was established in 1988 to manufacture a range of motorcycle lubricants for the OEM market as well as for our own branded products.
2012 MAYPerseroan mendirikan MPMInsurance.
MPMInsurance was established.
1992Pembukaan gerai retail MPMMotor pertama yang menjalankan usaha penjualan langsung sepeda motor.
Opened the first MPMMotor retail outlet for the direct sale of motorcycles.
2012 DECEMBERJACCS Co. Ltd. mengakuisisi 40% saham SAF dengan opsi untuk membeli saham tambahan.
JACCS Co. Ltd. acquired 40% of the shares in SAF, with an option to acquire additional shares.
2013 AUGUSTMPMAuto, anak perusahaan MPM, ditunjuk menjadi diler nasional kedua oleh PT Nissan Motor Distributor Indonesia (“NMDI”) pada 23 Agustus 2013.
MPMAuto, a subsidiary of MPM, was appointed to become a second national dealer by PT Nissan Motor Distributor Indonesia (“NMDI”) on 23 August 2013.
2011Perseroan mendirikan Mulia dan mentransfer usaha distribusi sepeda motor dari MPM ke Mulia.
Mulia was established and the motorcycle distribution business was transfered from MPM to Mulia.
20 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
19 Maret 2013Presentasi Logo Baru MPM & Makan Malam BersamaMPM menyelenggarakan makan malam bersama sebagai bentuk apresiasi dan penyambutan bagi pejabat baru MPM. Dalam kesempatan ini Perseroan juga mengadakan presentasi logo baru MPM yang akan segera diberlakukan.
19 March 2013MPM’s New logo Presentation & Dinner GatheringThe Company organized a dinner gathering to welcome its newly appointed officers. During the event, the Company also introduced the new MPM logo.
26 April 2013Pertemuan Uji Tuntas & Paparan PublikTerkait rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO), MPM menyelenggarakan pertemuan uji tuntas (DDM) & paparan publik. Dalam acara ini, Perseroan mempresentasikan kegiatan bisnis dan kinerja operasional MPM kepada para undangan.
26 April 2013DDM & Public ExposeThe Company held a due diligence meeting & public expose related to its plan to conduct initial public offering (IPO). During the event, the Company gave a presentation on its business and operational performance.
29 Mei 2013Pencatatan Saham MPMMPM mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran saham perdana sebesar Rp 1.500 per lembar saham.
29 May 2013MPM ListingThe Company listed its shares on Indonesia Stock Exchange (IDX) at an initial price of Rp 1,500 per share.
PERISTIWA
PENTING Significant Events
7 Juni 2013Makan Siang Bersama MediaDalam rangka memperkenalkan MPM sebagai perusahaan industri otomotif yang sedang berkembang pesat serta membangun hubungan yang lebih erat dengan media, Perseroan mengadakan makan siang bersama para redaktur senior media.
7 June 2013Media LuncheonThe Company hosted a media luncheon for senior media editors to introduce MPM as a rapidly growing auto industry company and to begin to cultivate good relationships with the media.
10 Juni 2013Makan Malam Penutupan Penawaran Umum Perdana (IPO)Makan malam penutupan penawaran umum perdana (IPO) ini merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan IPO sekaligus bentuk terima kasih dan penghargaan atas kerja sama yang telah terjalin dengan seluruh pihak yang terlibat.
10 June 2013Initial Public Offering (IPO) Closing DinnerThe Company organized a dinner as a grand finale to its IPO events and as an expression of gratitude for efforts and cooperation of all related parties.
21Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
12 Juli 2013Sosialisasi & Temu Ramah Divisi LegalDalam rangka menjalin silaturahmi dan keakraban antara divisi legal Holding dengan divisi legal anak perusahaan, setelah pelaksanaan sosialisasi oleh pembicara dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) acara dilanjutkan dengan buka puasa sekaligus makan malam bersama.
12 July 2013Briefing & Legal GatheringFollowing a briefing by officials of the Business Competition Supervisory Commission, the Company held a break-fasting and dinner event to strengthen the relationship between the holding company’s legal division and the subsidiaries.
30 Juli 2013Buka Puasa Bersama Grup MPM & Perpisahan Johanes HermawanGrup MPM menggelar acara buka puasa bersama untuk mempererat tali silaturahmi antara karyawan dan manajemen Grup MPM. Selain itu kegiatan ini juga merupakan acara perpisahan untuk Johanes Hermawan yang akan segera mengakhiri masa baktinya.
30 July 2013MPM Group’s Break-Fast & Farewell Event for Johanes HermawanThe Company held a break-fasting event to enhance the bond between MPM Group employees and the management. It also served as a farewell event for Johanes Hermawan.
26 Juli 2013Pertemuan AnalisPerseroan menyelenggarakan pertemuan analis untuk menginformasikan pencapaian serta kinerja operasional MPM pada semester I 2013.
26 July 2013Analyst GatheringThe Company organized an analyst gathering to provide information regarding its achievements and operational performance in the first half of 2013.
28 Agustus 2013Seminar Tata Kelola Perusahaan (GCG)Perseroan mengadakan seminar tata kelola perusahaan (GCG) yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Grup MPM demi memberikan pedoman pelaksanaan GCG di seluruh lingkungan Grup MPM.
28 August 2013Good Corporate Governance (GCG) SeminarThe Company conducted a Good Corporate Governance (GCG) seminar attended by all members of MPM Group’s BOC, BOD, and Committees. The purpose of the seminar was to share the GCG implementation guidelines throughout the MPM Group.
26 Juli 2013Buka Bersama Rekan WartawanDemi membina hubungan yang lebih erat dengan para rekan media, MPM menggelar acara buka puasa bersama. Selain itu dalam acara ini Perseroan juga memaparkan kinerja keuangan MPM pada semester I 2013.
26 July 2013Break-Fast With Media PartnersTo strengthen its relationship with the media, the Company hosted a break-fasting event to present the financial results of the first half of 2013.
10 Juni 2013Akuisisi Kepemilikan Saham Minoritas di FKTMPM berhasil menyelesaikan akuisisi terhadap kepemilikan saham minoritas sebesar 17% di FKT, menjadikan FKT 100% anak perusahaan dari MPM.
10 June 2013Acquisition of the minority share-holding in FKTMPM completed the acquisition of the out-standing 17% minority shareholding in FKT on 10 June 2013, making FKT a 100% subsidiary of MPM.
22 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
12 November 2013Peningkatan Penyertaan Modal pada MPMFinanceMPM melakukan akuisisi atas MPMFinance dengan cara meningkatkan penyertaan modalnya, sehingga persentase kepemilikan saham MPM bertambah dari 37,18% menjadi 64,97%.
12 November 2013Increase in the Paid-in Capital of MPMFinanceThe Company contributed to the paid-in capital of MPMFinance, increasing its shareholding from 37.18% to 64.97%.
20 September 2013Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)MPM menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang menghasilkan keputusan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
20 September 2013Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)The Company organized an extraordinary general meeting of the shareholders, to present a resolution to change the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors.
25 November 2013, Pertemuan Investor & AnalisPerseroan menyelenggarakan pertemuan penanam modal dan analis untuk menginformasikan pencapaian serta kinerja operasional MPM selama 9 bulan yang berakhir di bulan September 2013.
25 November 2013, Investor & Analyst GatheringThe Company organized an investor and analyst gathering to provide information regarding its achievements and operational performance in the 9 months ending September 2013.
30 September 2013Pelaksanaan Pembelian Kembali SahamHingga tanggal 30 September 2013, Perseroan telah melaksanakan pembelian kembali saham melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) sejumlah 54.194.500 lembar saham, dengan harga rata-rata Rp 1.181.
30 September 2013Implementation of Buying Back SharesAs of 30 September 2013, the Company repurchased 54,194,500 shares through the Indonesia Stock Exchange (IDX) with an average price Rp 1,181.
28 Agustus 2013Pembelian Kembali SahamAkibat kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, Perseroan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali sahamnya. Periode pembelian saham terhitung sejak 29 Agustus 2013 sampai 28 November 2013. Perseroan akan menghentikan pembelian kembali saham apabila harga saham telah mencapai Rp 1.150.
28 August 2013Buy Back SharesDue to significant market fluctuations, the Company decided to buy-back shares. The established period for this action is from 29 August 2013 until 28 November 2013, but would terminate once the share price reached Rp 1,150.
4 September 2013Revisi Batas Maksimum Harga Pembelian Kembali SahamPerseroan merevisi batas maksimum harga pembelian kembali saham Perseroan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi Rp 1.350.
4 September 2013Revision on the Maximum Buy Back Share PriceThe Company revised the maximum buy-back share price through Indonesia Stock Exchange (IDX) to Rp 1,350.
Significant EventsPERISTIWA PENTING
23Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
6 Desember 2013Pembelian Kembali SahamAkibat kondisi pasar yang masih berfluktuasi secara signifikan, Perseroan memutuskan untuk melanjutkan pembelian kembali sahamnya. Periode pembelian saham terhitung sejak 9 Desember 2013 sampai 8 Maret 2014. Perseroan akan menghentikan pembelian kembali saham apabila harga saham telah mencapai Rp 1.350.
6 December 2013Buy Back SharesDue to share value fluctuations in the market, the Company decided to continue the buy-back program. The established period for this action is from 9 December 2013 to 8 March 2014, or until the share price reaches Rp 1,350.
5 Desember 2013Peningkatan Penyertaan Modal pada MPMFinanceMPM melakukan akuisisi atas MPMFinance dengan cara meningkatkan penyertaan modalnya, sehingga persentase kepemilikan saham MPM bertambah dari 64,97% menjadi 99,99%
5 December 2013Increase in the Paid-in Capital of MPMFinanceThe Company contributed to the paid-in capital of MPMFinance, increasing its shareholding from 64.97% to 99.99%.
10 Desember 2013Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)MPM menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang menghasilkan keputusan: (i) perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum Perseroan; dan (ii) perubahan susunan Dewan Direksi Perseroan.
10 December 2013Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)The Company held an extraordinary general meeting of shareholders to present two resolutions: (i) change in the utilization of the initial public offering funds; and (ii) change in the composition of the Board of Directors.
24 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
PENGHARGAAN DAN
SERTIFIKASI Awards and Certifications
2011MPMRentISO 9001:2008
2012 2013MuliaBest Part Main Dealer - Rank 2Astra Honda Motor
FKTMotorplus Award - Favorite Oil ProductMotorplus Magazine
FKTFirst Winner of Indonesian Employer of Choice Award 2013 Hay Group & SWA Magazine
ISO 9001:2008
MPMRentOHSAS 18001:2007
24 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
25Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Astra Honda Motor Safety Riding Instructor Competition - Rank 1Astra Honda Motor
Best Performance of Service AdvisorAstra Honda Motor
The Best of Surabaya Service Excellence AwardSea 2013 Service Excellence Award
MuliaSales Break Record in May 2013 (76,320 units)Astra Honda Motor
Astra Honda Motor Deliveryman Competition - Rank 1Astra Honda Motor
Sales Break Record in June 2013 (81,435 units)Astra Honda Motor
Astra FIF Honda Branch Manager Competition - Rank 1Astra FIF
Warrior Astra FIF Honda Main Dealer Champion - Rank 1Astra FIF2nd Winner of Service Centre Team CompetitionAstra Honda Motor
The Best Performer Technical Service DivisionAstra Honda Motor
25Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
26 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Edwin SoeryadjayaKomisaris UtamaChairman
26 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
27Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Pemegang Saham yang terhormat,Saya bangga melaporkan bahwa bagi MPM, 2013 adalah tahun membanggakan yang penuh dengan pencapaian rencana transformasi, respons kreatif terhadap evolusi usaha Perseroan, dan pembentukan visi terkait tantangan yang lebih besar di masa depan.
MPM telah tumbuh dan berkembang dari akarnya sebagai sebuah perusahaan keluarga yang fokus pada distribusi sepeda motor Honda dan produksi pelumas merek “Federal” milik sendiri. Terlepas dari kesuksesan kami di masa lalu, saya bertekad memaksimalkan usaha-usaha ini dan menjadikan MPM sebagai perusahaan otomotif kelas dunia dengan usaha yang lebih beragam serta mampu melayani kebutuhan masyarakat kelas menengah Indonesia yang kian meningkat.
LAPORAN KOMISARIS UTAMA Chairman’s Report
Dear Shareholders,I am pleased to report a remarkable year for MPM full with the achievement of transformational plans, creative responses to the evolution of our businesses, and the visioning of greater challenges for the future.
MPM has come a long way from its roots as a family owned business focused on distributing Honda motorcycles and manufacturing motor oil under our own “Federal” brand. Despite the success we enjoyed in the past, I was determined to leverage these businesses and enhance MPM into a more diverse and world-class automotive company, capable of serving the growing needs of of the rising middle income consumer of Indonesia.
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
27Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
28 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
From the inception of this dream three years ago, we have been working tirelessly to implement the initial strategies underpinning our transformation. Ownership has been restructured from a family business, culminating with our IPO to become a publicly listed company in May 2013. Two private equity firms, Saratoga Investama Sedaya and Affinity Equity Partners acquired a significant stake in our future. Their expertise and professionalism have been and continue to be integral to the success of our transformation agenda.
In the lead up to the IPO, we sharpened our business focus by the sale of ancillary companies unrelated to our vision and the acquisition of others to strengthen our strategic design. We are in the process of consolidating our strategic assets and new acquisitions into an integrated automotive ecosystem, poised to deliver an unprecedented level of service to our consumers.
We established a significant JV partnership with JACCS Japan in our financial services operations. JACCS brings deep expertise in consumer financing and access to capital crucial to the growth of the business. Then in an exciting expansion of our traditional footprint, we signed an agreement with Nissan Japan to become their second nationwide retail sales and after sales service partner in Indonesia for both the Nissan and Datsun brands. In his recent visit here, their Chairman Carlos Ghosn finalized our appointment and announced the launch in Indonesia of the new Datsun Low Cost Green Car, the GO+. We will be partners in this important new direction from one the premier global automobile marques.
Of course, our vision of an expanding and transforming company cannot become reality without the participation and ownership of many working together. To ensure the success of these bold moves, we undertook a
Sejak mencetuskan impian ini tiga tahun lalu, kami telah bekerja keras untuk mengimplementasikan strategi-strategi awal yang melandasi transformasi kami. Struktur kepemilikan dirombak dari usaha keluarga hingga berujung pada IPO di bulan Mei 2013 untuk menjadi perusahaan terbuka. Dua perusahaan ekuitas swasta, Saratoga Investama Sedaya dan Affinity Equity Partners membeli saham berjangka kami dalam jumlah signifikan. Keahlian dan profesionalisme mereka merupakan bagian integral dari agenda transformasi kami.
Menjelang IPO, kami mempertajam fokus usaha dengan menjual anak perusahaan yang tidak terkait dengan visi Perseroan serta mengakuisisi perusahaan lain guna memperkuat desain strategis kami. Kami tengah mengonsolidasikan aset strategis kami dan akuisisi baru untuk menjadi eksosistem otomotif terintegrasi yang memungkinkan kami memberikan tingkat layanan yang belum pernah dirasakan konsumen.
Kami membentuk kemitraan usaha bersama dengan JACCS Japan dalam usaha jasa finansial kami. JACCS mengontribusikan keahlian tingkat tinggi dalam pembiayaan konsumen dan akses ke modal yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan usaha ini. Terkait ekspansi usaha utama kami, Perseroan menandatangani kesepakatan dengan Nissan Japan untuk menjadi mitra penjualan retail kedua mereka dan partner layanan purnajual untuk merek Nissan dan Datsun di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Indonesia baru-baru ini, Presiden Komisaris mereka Carlos Ghosn memfinalisasi kesepakatan kami dan mengumumkan peluncuran Datsun Low Cost Green Car, GO+, di Indonesia. Kami akan menjadi mitra salah satu perusahaan mobil terkemuka dunia dalam arah baru mereka yang penting.
Tentu saja visi kami untuk berekspansi dan mentransformasi Perseroan tak dapat menjadi kenyataan tanpa partisipasi dan kerja sama para pemilik. Untuk memastikan kesuksesan langkah-
Chairman’s ReportLAPORAN KOMISARIS UTAMA
29Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
fundamental reshaping of the culture of the company, embodied in a new credo to which every manager and employee will be held accountable. We revamped the basis of the employee-company relationship to create a meritocracy in which reward flows according to performance rather than time in position, and which links all employees to the short and long-term goals set by management.
These profound changes in structure and culture of the company required fresh thinking to unlock intrinsic values and maximize synergies from new acquisitions. To pull together the right team to lead our
langkah berani ini, kami membuat perubahan-perubahan fundamental terhadap budaya Perseroan yang dimuat dalam kredo baru yang harus dijunjung semua manajer dan karyawan. Kami mengubah basis hubungan antara karyawan dan Perseroan untuk menciptakan meritokrasi yang menjamin penghargaan berlandaskan kinerja dan bukan masa jabatan, serta menghubungkan semua karyawan ke target jangka pendek dan jangka panjang yang ditentukan manajemen.
Perubahan-perubahan besar dalam struktur dan budaya Perseroan ini membutuhkan pemikiran segar untuk membuka nilai-nilai intrinsik dan memaksimalkan sinergi dari akuisisi-akuisisi baru. Guna membentuk tim
yang tepat untuk memimpin transformasi Perseroan, kami mengevaluasi seluruh anggota manajemen dari bisnis inti dan menyelaraskan mereka demi mewujudkan sinkronisasi terbaik dengan talenta-talenta baru yang kami bawa dari luar. Hasil akhir dari upaya luar biasa ini adalah tim yang kuat dan penuh energi berisi orang-orang yang tepat untuk melaksanakan tugasnya. Saya bangga terhadap mereka dan prestasi mereka dalam upaya pengembangan kami.
All our operating units, without exception, achieved results substantially ahead of their respective 2012 performances.Semua unit usaha kami, tanpa terkecuali, mencapai hasil yang jauh lebih baik dibanding kinerja mereka di tahun 2012.
transformation, we assessed all management within the core businesses and aligned them for the best fit with new talent we brought in from the outside. The end result of this significant undertaking is a powerful, energized team with the right people in the right jobs. I am proud of them and of their accomplishments on our developmental path.
30 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Dan tahun 2013 adalah tahun penuh pencapaian memuaskan. Tim manajemen yang baru memulai tugasnya dari atas dengan pembentukan komite-komite di bawah Dewan Komisaris untuk mengimplementasikan penilaian komprehensif dan perombakan program-program tata kelola perusahaan kami, pembentukan fungsi Audit Internal yang kuat dengan dukungan pengawasan yang independen, serta pengendalian keputusan remunerasi yang komprehensif di seluruh lini Perseroan. Kami menggiatkan program-program Tanggung Jawab Sosial Perseroan dan mengonsolidasikannya dalam struktur nirlaba yaitu Yayasan MPM.
Selagi menjalankan berbagai tugas penting yang dibutuhkan untuk membangun landasan yang kuat bagi masa depan, manajemen selalu bersikap profesional dan memberikan hasil fenomenal. Semua unit usaha kami, tanpa terkecuali, mencapai hasil yang jauh lebih baik dibanding kinerja mereka di tahun 2012.
And it has been a year of accomplishments. The new management team began at the top with the establishment of Board of Commissioner committees to implement a comprehensive assessment and overhaul of our Good Corporate Governance programs, the establishment of a powerful Internal Audit function with supporting independent oversight, and comprehensive control of remuneration decisions across the organization. We brought life to our Corporate Social Responsibility programs and consolidated them in an independent non-profit structure, the Yayasan MPM.
While attending to the myriad of important tasks underpinning the creation of a strong foundation for the future, management never took its eye off the ball and delivered phenomenal results. All our operating units, without exception, achieved results substantially ahead of their respective 2012 performances.
Chairman’s ReportLAPORAN KOMISARIS UTAMA
31Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Edwin SoeryadjayaKomisaris Utama
Chairman
Di saat yang sama, kami siap menghadapi berbagai tantangan di tahun-tahun mendatang. Kami siap menyambut, menghadapi, dan mengatasi tantangan tersebut. Peluncuran usaha roda empat, integrasi usaha dan mitra baru kami, dan seperti biasa, peluang akuisisi atau kemitraan usaha baru di masa depan mendorong kami untuk terus menjadi perusahaan jasa konsumer otomotif terkemuka di Indonesia.
Sebuah kehormatan bagi saya dapat berterima kasih kepada semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta semua karyawan Perseroan atas tahun yang luar biasa dan bersejarah ini.
At the same time, we all relish the long list of challenges facing us in the years ahead. We live for this challenge, embrace it, and look forward to it. The launch of a four-wheel business, the dynamic integration of our new businesses and partners, and as always, the potential upcoming acquisitions or partnerships of fresh businesses fuel our passion to become a leading consumer automotive services company in Indonesia.
It is my honor and pleasure to thank the members of the Boards of Commissioners and Directors, and all employees of the Company for an exceptional year, a year to remember.
32 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Koji ShimaDirektur UtamaPresident Director
32 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
33Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Dear Shareholders,The Directors of MPM are proud to deliver the first annual report to our shareholders and the general public following the highly successful May 2013 Initial Public Offering (“IPO”). With the IPO, our 26 year legacy of building excellence with integrity into the delivery of transportation products and services took a giant step forward. While cautiously optimistic about the market opportunities that lie ahead, we believe the combination of legacy, passion, and expertise gives us a strong edge to provide integrated solutions and agility to respond to the market.
Pemegang Saham yang terhormat,Direksi MPM dengan bangga mempersembahkan laporan tahunan pertama kepada pemegang saham Perseroan dan masyarakat menyusul keberhasilan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) yang dilaksanakan pada bulan Mei 2013. IPO tersebut merupakan terobosan besar Perseroan setelah memberikan produk dan jasa transportasi terintegrasi terbaik selama 26 tahun. Meski kami optimis dan berhati-hati mengenai berbagai peluang pasar di masa depan, kami yakin perpaduan sejarah, hasrat, dan keahlian merupakan keunggulan Perseroan dalam memberikan solusi terintegrasi dan respons cepat terhadap perkembangan pasar.
LAPORAN DIREKTUR UTAMA President Director’s Report
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
33Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
34 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
MPM’S PERFORMANCE IN 2013
MPM closed the year of 2013 with an excellent performance, delivering a net profit of Rp 526 billion and total revenues of Rp 13,879 billion, up 41% and 29% respectively, from 2012. In addition, MPM also strengthened its net profit margin to 3.8% (from 3.5%), its ROA to 4.7% (from 4.1%), and its debt to equity ratio to 1.3x (from 2.8x), each respectively. These achievements solidify MPM’s capability to deliver and exceed its targets while strengthening its position as a leader in Indonesia’s consumer automotive sector.
All of MPM operating units recorded exceptional results ahead of market. MPM distribution and retail produced a 23% growth in motorcycle sales in East Java and East Nusa Tenggara to reach 905,175 units, compared to 8.8% growth nationwide. This resulted a commanding market share of 67% in the region.
MPM lubricant business, FKT, delivered Rp 1.44 trillion revenues, 12% growth year-on-year, with sales volume reaching 60.6 million liters in 2013. In recognition of its solid performance, FKT was named winner of the Employer of Choice (EOC) Award for 2013 by the Hay Group in conjunction with SWA magazine and Top Brand Award by Frontier Consulting early 2014.
MPM vehicle rental and leasing business, MPMRent, reached Rp 942 billion revenues and expanded its fleet by 69% to 13,502 units. This elevated MPMRent to become the second largest player in terms of fleet size in Indonesia.
MPM financial services business revenues grew 25% to Rp 1.03 trillion with a 54% surge in net profit to Rp 146 billion. This robust increase illustrates MPM’s acumen in penetrating the consumer credit sector even during high interest rate environment and increasing minimum down payment regulation.
KINERJA MPM PADA TAHUN 2013
MPM menutup tahun 2013 dengan kinerja gemilang melalui laba bersih sebesar Rp 526 miliar dan pendapatan sebesar Rp 13.879 miliar, masing-masing naik 41% dan 29% dibanding tahun 2012. Tak hanya itu, MPM juga meningkatkan marjin laba bersihnya hingga mencapai 3,8% (dari 3,5%), ROA naik menjadi 4,7% (dari 4,1%), dan rasio utang terhadap modal menjadi 1,3x (dari 2,8x). Berbagai pencapaian ini mengukuhkan kemampuan MPM untuk mencapai dan melampaui targetnya sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor otomotif konsumen nasional.
Seluruh unit usaha MPM membukukan hasil memuaskan di atas rata-rata pasar. Distribusi dan retail MPM mencatatkan pertumbuhan penjualan sepeda motor sebesar 23% di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur hingga mencapai 905.175 unit, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 8,8%. Hal ini menyebabkan pangsa pasar Perseroan di wilayah tersebut mencapai 67%.
Usaha pelumas MPM, FKT, membukukan pendapatan sebesar Rp 1,44 triliun, naik 12% dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan volume penjualan mencapai 60,6 juta liter di tahun 2013. Kinerja solid FKT tersebut telah mendapat pengakuan dalam bentuk Employer of Choice (EOC) Award tahun 2013 yang diberikan oleh Hay Group bersama majalah SWA serta Top Brand Award dari Frontier Consulting di awal tahun 2014.
Usaha rental dan sewa guna kendaraan MPM, MPMRent, mencatatkan pendapatan sebesar Rp 942 miliar dan memperbanyak armadanya menjadi 13.502 unit atau naik 69%. Hal ini mengukuhkan status MPMRent sebagai perusahaan rental kendaraan dengan armada terbesar kedua di Indonesia.
Pendapatan usaha jasa finansial MPM naik 25% menjadi Rp 1,03 triliun dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 54% menjadi Rp 146 miliar. Peningkatan pesat ini menunjukkan kemampuan MPM menembus sektor kredit konsumen bahkan di tengah tingginya suku bunga dan peraturan peningkatan uang muka minimum.
President Director’s ReportLAPORAN DIREKTUR UTAMA
35Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
In August 2013, MPM signed an agreement with Nissan Japan to become their second official retail dealer and after-sales service supplier for the Nissan and Datsun brands in Indonesia. This significant development lays the cornerstone of our four-wheel business for the future.
The performance of the MPM was not overlooked by the market. In November 2013, the Company was chosen as one of 13 comprising the MSCI Global Small Cap Indices for Indonesia, demonstrating the strength of our presence in this important sector of the economy.
Implementation of Good Corporate GovernanceIn February 2013, the Good Corporate Governance (GCG) committee was established to assist BOC in synthesizing applicable GCG practices and to evaluate implementation across MPM. The basis was set for the Company to adopt KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance) 2006, Indonesia’s Code of Good Corporate Governance. The Committee set GCG principles guidelines across all operational units of the Company in August 2013, attended by all members of the BOC, BOD, and senior management. In October 2013, management established Credo project encompassing a new consolidated Mission, Vision, Beliefs, and
2014 will serve as the next phase in the company’s growth to expand and fortify each of its business segments. We will focus on smart and prudent business growth, while continuing to assess strategic opportunities for inorganic growth to create greater value for shareholders and stakeholders. Despite theoverflowing agenda of change that we delivered in 2013, our transformation has just begun.Tahun 2014 akan menjadi tahapan pertumbuhan Perseroan selanjutnya untuk berekspansi dan memperkuat segmen usahanya. Kami akan fokus pada pertumbuhan bisnis yang cerdas dan bijaksana sembari terus mengidentifikasi peluang pertumbuhaninorganik yang strategis guna menciptakan nilai lebih bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Terlepas dari berbagai agenda perubahan yang kami laksanakan di tahun 2013, transformasi Perseroan baru dimulai.
Di bulan Agustus 2013, MPM menandatangani kesepakatan dengan Nissan Japan untuk menjadi dealer retail resmi kedua mereka dan penyedia layanan purnajual untuk merek Nissan dan Datsun di Indonesia. Perkembangan signifikan ini merupakan landasan kuat bagi usaha kendaraan roda empat kami di masa depan.
Kinerja MPM mendapat perhatian pasar. Di bulan November 2013, Perseroan terpilih sebagai satu dari 13 perusahaan yang masuk dalam MSCI Global Small Cap Indices for Indonesia. Prestasi tersebut mendemonstrasikan reputasi kami di sektor yang penting bagi perekonomian ini.
Implementasi tata Kelola Perusahaan yang BaikDi bulan Februari 2013, Komite Good Corporate Governance (GCG) dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris menyusun praktik-praktik GCG yang dapat diterapkan dan mengevaluasi implementasinya di seluruh lini MPM. Hal ini merupakan landasan penerapan Pedoman Umum GCG Indonesia 2006 yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Komite menetapkan pedoman prinsip-prinsip GCG di seluruh unit usaha Perseroan di bulan Agustus 2013, dihadiri oleh semua anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan anggota manajemen senior. Di bulan Oktober 2013, manajemen melaksanakan proyek
36 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Values by which all employees in the Company will be held accountable. Included in the scope of our GCG implementation is the establishment of a robust Corporate Social Responsibility (CSR) program managed by an independent, Company funded Yayasan Mitra Pinasthika Mustika (YMPM).
The Company never stops in raising its standards. In December 2013, MPM decided to construct Group Corporate Policy Manual (CPM), targeted to be done by March 2014. The Company is committed to GCG and will strive to continuously improve in the years to come.
Changes in the Board of DirectorsStrengthening the leadership team to support our growth plans has been a critical focus area throughout 2013 and my top priority after being appointed MPM President Director in September. Mr. Troy Parwata & Ms. Titien Supeno joined us in the beginning of the year as Finance Director and Director of Human Resources, respectively. To bring sharp focus to the proposed expansion of the Company’s footprint and consistent implementation of all plan elements – short, medium, and long-term – we welcome the appointment of Mr. Agung Cahyadi Kusumo as Director of Corporate Planning and Business Development at December 2013 Extraordinary General Meeting of the Shareholders.
MPM 2014 Strategy2014 will serve as the next phase in the company’s growth to expand and fortify each of its business segments. We will focus on smart and prudent business growth, while continuing to assess strategic opportunities for inorganic growth to create greater value for shareholders and stakeholders. Despite the overflowing agenda of change that we delivered in 2013, our transformation has just begun and will carry on in 2014 and beyond.
Credo yang mencakup konsolidasi Misi, Visi, Ikrar, dan Nilai-nilai baru yang harus dijunjung seluruh karyawan Perseroan. Implementasi GCG kami melingkupi penyusunan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang komprehensif dan dikelola oleh Yayasan Mitra Pinasthika Mustika (YMPM) yang independen dan didanai Perseroan.
Perseroan tak pernah berhenti meningkatkan standarnya. Di bulan Desember 2013, MPM memutuskan untuk menyusun Panduan Kebijakan Korporat (CPM) Grup yang ditargetkan selesai pada Maret 2014. Perseroan berkomitmen menerapkan dan meningkatkan praktik-praktik GCG-nya di tahun-tahun mendatang.
Perubahan Komposisi DireksiMemperkuat tim kepemimpinan untuk mendukung rencana pertumbuhan kami merupakan fokus penting sepanjang tahun 2013 dan prioritas saya setelah diangkat menjadi Direktur Utama MPM di bulan September. Troy Parwata dan Titien Supeno bergabung dengan Perseroan di awal tahun, masing-masing sebagai Direktur Keuangan dan Direktur Sumber Daya Manusia. Untuk mempertajam fokus terhadap usulan ekspansi usaha Perseroan dan konsistensi implementasi semua unsur perencanaan baik jangka pendek, menengah, dan panjang, kami menyambut baik pengangkatan Agung Cahyadi Kusumo sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di bulan Desember 2013.
Strategi MPM Tahun 2014Tahun 2014 akan menjadi tahapan pertumbuhan Perseroan selanjutnya untuk berekspansi dan memperkuat segmen usahanya. Kami akan fokus pada pertumbuhan bisnis yang cerdas dan bijaksana sembari terus mengidentifikasi peluang pertumbuhan inorganik yang strategis guna menciptakan nilai lebih bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Terlepas dari berbagai agenda perubahan yang kami laksanakan di tahun 2013, transformasi Perseroan baru dimulai dan akan terus berlanjut pada 2014 dan tahun-tahun berikutnya.
President Director’s ReportLAPORAN DIREKTUR UTAMA
37Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Koji ShimaDirektur Utama
President Director
Tujuan kami untuk menciptakan ekosistem layanan otomotif yang terintegrasi dan unggul mendorong pengambilan keputusan kami untuk memanfaatkan potensi yang besar di pasar otomotif. Kami akan mewujudkan tujuan tersebut dengan menyelaraskan usaha kami dengan aspirasi konsumen di seluruh spektrum kebutuhan mereka. Kami akan mendorong pertumbuhan kami dengan analisis akurat terhadap peluang, target investasi, dan efisiensi operasional dalam usaha distribusi dan retail kendaraan roda dua dan roda empat, consumer parts otomotif, jasa kendaraan, dan jasa keuangan.
Hasrat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh segenap Perseroan dalam setahun terakhir sungguh luar biasa. Mewakili Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas dukungan penuh serta kepemimpinannya dalam proses IPO dan setelahnya. Kepada semua karyawan di seluruh lini Perseroan, saya hanya dapat mengucapkan bahwa kalian telah melampaui harapan saya. Saya juga berterima kasih kepada regulator, pelanggan setia, dan pemangku kepentingan lain yang senantiasa mendukung MPM.
Kami semua antusias menghadapi tantangan yang ada di masa depan karena kami yakin pada kemampuan kami dan kami tahu kami memiliki sumber daya untuk mewujudkan dan melampaui rencana kami.
Our enduring objective of creating a leading, integrated automotive services ecosystem drives all our decision-making in order to capitalize on the strong potential in the automotive market. We will achieve this by aligning our businesses with the aspirations of the consumer across the full range of their needs. We will fuel our growth with sharp analysis of opportunities, targeted investments, and operational efficiency in the businesses of distribution and retail of two and four-wheel vehicles, auto consumer parts, auto services, and finance services businesses.
The passion and dedication exhibited by the entire organization over the past year has been remarkable. On behalf of the Directors, I would like to thank the Board of Commissioners for their unwavering support and leadership throughout the IPO process and afterwards. To the employees across the organization, I can only say that you have exceeded my expectations. My sincere thank you also goes to regulators, our loyal customers and other stakeholders for their continuous support of MPM. We all feel the excitement of the challenges ahead because we believe in our ability and we know that we have the resources to accomplish and surpass our plans.
38 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Business ReportLAPORAN BISNIS
38 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
39Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
LAPORANBISNIS Business Report
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
39Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
40 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
LAPORAN
BISNIS Business Report
TINJAUAN USAHA
TinjauanIndustri otomotif Indonesia memiliki ukuran dan peluang pertumbuhan yang signifikan. Dengan populasi 240 juta jiwa, lebih dari 50% penduduk usia 15-35 tinggal di kawasan perkotaan, serta kelas menengah yang terus meningkat, Indonesia adalah salah satu pasar konsumen terbesar dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Di tahun 2013, penelitian McKinsey menemukan 70 juta konsumen (55 juta di kawasan perkotaan dan 15 juta di kawasan pedesaan) yang optimis terhadap masa depan mereka. Pola belanja mereka kian berkembang dan pilihan produk kian canggih. Memahami kebutuhan dan tingkah laku kelas konsumen yang tumbuh dengan cepat ini merupakan hal yang sangat penting.
Kelas konsumen perkotaan merupakan target pasar yang besar dan terus berkembang dengan 5 juta konsumen memasuki kelas ini tiap tahunnya.
Populasi Perkotaan Indonesia dalam juta
Indonesia Urban Population in million
Sumber/Source: McKinsey Consumer Insights Indonesia 20132010
123
2013
234
2020
164138127
13
65
86
14
69
55
14
68
45
<2<2
3%
7%
0%
-1%
<2
Compound Annual Growth Rate for 2010-2020
Kelas bawahStruggling class
Kelas menengahAspiring class
Kelas konsumenConsuming class
Kelas mapanWealthy class
BUSINESS OVERVIEWOverviewIndonesia’s consumer automotive industry is significant in terms of size and potential growth. With a population of 240 million, over 50% between the ages of 15 – 35 living in urban areas, and rapidly expanding middle-income class, it is one of the largest and fastest-growing consumer markets in the world. In 2013, McKinsey research found 70 million consumers (55 million in urban and 15 million in rural areas), who are optimistic about their future. Their spending habits are becoming increasingly refined and product choices are getting sophisticated. Understanding the needs and emerging attitudes of this fast-growing consumer class will be critical.
The Urban Consuming Class present a sizeable and growing market to target in Indonesia with 5M consumer entering this class each year.
41Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
McKinsey Global Institute juga memperkirakan bahwa dalam dua dekade sebelum 2030, kelas konsumen Indonesia akan tumbuh dari 45 juta menjadi 135-170 juta. Inilah target pemasaran kami dan penggerak utama dinamika sektor otomotif.
Sebagian besar rumah tangga Indonesia diperkirakan memiliki penghasilan sekitar USD 5,000 per tahun atau lebih, yang umumnya dianggap sebagai titik untuk memiliki mobil. Tak hanya itu, jumlah rumah tangga berpenghasilan di atas USD 10,000 dan USD 50,000 per tahun terus meningkat pesat. Orang-orang pada tingkat penghasilan tersebut diperkirakan akan menjadi penggerak permintaan suku cadang dan aksesori mobil after-market untuk membedakan kendaraan mereka dari kendaraan serupa di jalanan.
2011 2012 2013 2014
Jumlah rumah tangga (‘000) 64.226 65.146 66.078 67.023 No. of Households (‘000)
Jumlah rumah tangga dengan pendapatan tahunan >USD 5.000 (‘000) 16.082 18.534 21.003 23.793 No. of h’hold with annual income
>USD 5,000 (‘000)
% jumlah rumah tangga total 25,0% 28,5% 31,7% 35,5% % of Total Households
Sumber/Source: EIU Automotive Forecasts, 2010
Frost & Sullivan memperkirakan permintaan sektor otomotif akan meningkat dua kali lipat dari 1,2 juta kendaraan di tahun 2013 menjadi 2,3 juta kendaraan per tahun pada 2019. Penetrasi pasar mobil di Indonesia saat ini masih rendah di yaitu sekitar 32 mobil per 1.000 jiwa. Kepemilikan mobil di negara lain jauh lebih tinggi:
809US
300Malaysia
123Thailand
700
32
Australia
Indonesia
345South Korea
Sumber/Source: Madison Cross 2012 Indonesia Study Market Analysis
The McKinsey Global Institute also estimates that in the two decades leading up to 2030, the Indonesian consumer class will grow from 45 million to between 135 and 170 million. This is our target market and the driving force behind the dynamic consumer automotive sector.
A large number of Indonesia households are estimated to have income at or above USD 5,000 per annum, which generally considered to be the take off point for car ownership. In addition, households above USD 10,000 and USD 50,000 income levels per annum are also increasing at a significant rate. It is expected people in these income levels will be driving demand for after-market car parts and accessories in order to differentiate their vehicles from similar vehicles on the road.
Frost & Sullivan estimates that automotive sector demand will double from 1.2 million in 2013 to 2.3 million vehicles per year in 2019. Current market penetration of automobiles in Indonesia is still low at about 32 cars per 1,000 population. By comparison, car ownership is much more prevalent in other markets:
42 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Business ReportLAPORAN BISNIS
Sejarah, Skala & Pertumbuhan MPM
Segmen Usaha Anak Perusahaan Tahun Pendirian Posisi Pasar Jaringan
vs
Pertumbuhan Industri
Distribusi & Retail
2010 #1 M/S @67% 288 dealer retail di bawah Mulia
Pertumbuhan 23%, 905.175 unit terjual di tahun 2013
7,77 juta unit di tahun 2013, pertumbuhan 8,8% di industri sepeda motor*~penetrasi 28%
1987, membuka dealer pertama di tahun 1992
Operator gerai retail sepeda motor Honda #5 berdasarkan jumlah gerai
40 gerai di seluruh Indonesia
2013
1 dari 2 dealer eksklusif di Indonesia, LCGC baru, M/S tumbuh
7 dealer di tahun 2014 N/A
1,21 juta unit di tahun 2013, tumbuh 10% dibanding 2012** ~penetrasi 5%
Consumer Parts Otomotif 1988 #1 2W M/S @22%,
brand kuat29 distributor utama, 3.200+ FOC
Pertumbuhan 8%, menjual 60.632 KL oli pelumas di 2013
Pertumbuhan usaha oli pelumas sejalan dengan pertumbuhan jumlah sepeda motor baru di Indonesia
Jasa Kendaraan
2008, diakuisisi tahun 2012
#2 M/S dengan armada ~14K, 1.300+ klien korporat unik
4 cabang, 23 titik layanan
Pertumbuhan 69%, 13.502 mobil di tahun 2013, ~90% tingkat utilisasi
Penetrasi kendaraan 4%, pertumbuhan industri ~25%
Jasa Keuangan
1990, diakuisisi tahun 2012 5 besar perusahaan
finansial swasta, memiliki banyak calon pelanggan
150+ kantor jaringan dan gerai
Pertumbuhan 19% dalam hal total pemesanan, mencapai Rp 3.389 miliar di tahun 2013
Industri multi-finance tumbuh ~10-20% , lebih rendah dari pertumbuhan tahun-ke-tahun tahun 2012 yang mencapai 37%
1982, diakuisisi tahun 1994
35+ kantor jaringan dan gerai
2012 Potensi grup dan calon konsumen
8 kantor pemasaran
Pertumbuhan premi tahun-ke-tahun meningkat 1.411%
Premi Asuransi Umum tumbuh 10,2% di tahun 2013 sedangkan penetrasi produk asuransi tetap rendah yaitu 1,77% PDB
* AISI: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia** GAIKINDO: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
43Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
MPM Legacy, Scale & Growth
Business Segment Opco Establishment Market Position Network
vs
Growth Industry
Distribution & Retail
2010 #1 M/S @67% 288 retail dealers under Mulia
23% growth, 905,175 units sold in 2013
7.77 million units in 2013, 8.8% growth in motorcycle industry* ~28% penetration
1987, opened 1st dealer in 1992
#5 Honda motorcycle retail outlet operator by number of outlets
40 outlets across Indonesia
2013
1 of only 2 exclusive dealerships in Indonesia, new LCGC, growing M/S
7 dealers in 2014 N/A1.21 million units in 2013, 10% growth over 2012** ~5% penetration
Auto Consumer Parts
1988 #1 2W M/S @22%, strong brand
29 master distributors, 3,200+ FOCs
8% growth, sold 60,632 KL lubricant oil in 2013
Lubricant growth inline with new motorcycle growth in the nation
Auto Services 2008, acquired in 2012
#2 M/S with ~14K fleet size, 1,300+ unique corporate clients
4 branches, 23 services points
69% growth, 13,502 cars in 2013, ~90% utilization rate
4% fleet penetration, ~25% industry growth
Financial Services
1990, acquired in 2012 Top 5 independent
Finco, captive potentials
150+ network offices and outlets 19% growth in total
number of bookings, achieved Rp 3,389 bn in 2013
~10-20% multi-finance industry growth, lower than 2012 year-on-year growth of 37%1982, acquired
in 199435+ network offices and outlets
2012 Group and captive potentials 8 marketing offices +1,411% YoY
growth in premiums
General Insurance premiums grew by 10.2% in 2013 while insurance product penetration remained low at 1.77% of GDP
* AISI: Indonesian Motorcycles Industry Association** GAIKINDO: The Association of Indonesia Automotive Industries
44 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Business ReportLAPORAN BISNIS
Meanwhile, motorcycle penetration in Indonesia also remains low, lower than that of other large countries in Southeast Asia. Vietnam has the highest penetration, followed by Malaysia, and Thailand whilst Indonesia stands after Thailand at 28%. Hence for the past 5 years, new car sales and new motorcycle sales have grown strongly at 26% and 7%, respectively, despite the global macroeconomic overhang plaguing many market segments.
In this thriving market, MPM has carved a significant share of the growing pie. The Company currently operates businesses in the motorcycle and car distribution and retail, consumer parts, auto services and financial services segments of the consumer automotive industry. In each of these segments, MPM has achieved, or we believe we are in a position to achieve market-leading positions. Further, the Company believes these segments are attractive both because they will continue to experience significant growth, and also because they offer the potential for synergy and cross selling opportunities among the companies within the group.
Our network as of 31 December 2013 is set forth in the map of Indonesia below.
Note: Distribution network also includes approximately 3,200 authorized FKT outlets across nation (Federal Oil Center)
Tak hanya itu, penetrasi sepeda motor di Indonesia juga masih rendah dibanding negara Asia Tenggara lain. Vietnam memiliki penetrasi tertinggi disusul Malaysia, dan Thailand, sedangkan Indonesia hanya di bawah Thailand yaitu 28%. Meski demikian, selama 5 tahun terakhir, penjualan mobil dan sepeda motor baru masing-masing meningkat 26% dan 7% terlepas dari masalah makroekonomi global yang menghantam berbagai segmen pasar.
Dalam pasar yang tengah tumbuh berkembang inilah MPM berhasil meraup pangsa pasar signifikan. Perseroan saat ini menjalankan usaha di segmen distribusi dan retail sepeda motor dan mobil, suku cadang konsumen, serta jasa otomotif dan finansial di industri otomotif konsumen. Di tiap segmen ini, kami yakin MPM telah berada di posisi yang tepat untuk menjadi pemimpin pasar. Tak hanya itu, Perseroan juga yakin segmen-segmen ini memiliki daya tarik karena terus mengalami pertumbuhan pesat sekaligus menawarkan peluang sinergi dan penjualan silang antara anak-anak perusahaan dalam grup.
Hingga 31 Desember 2013, jaringan kami adalah sebagai berikut
288 Gerai retail pihak ketiga di bawah Mulia di Jawa Timur dan NTT40 Gerai retail MPMMotor29 Distributor utama Federal Oil yang bekerja sama dengan FKT
50 Cabang MPMFinance36 Cabang SAF1 Cabang MPMInsurance, 7 Kantor perwakilan
4 Cabang MPMRent, 23 Titik layanan
288 Third party retail outlets under Mulia in East Java and NTT40 MPMMotor retail outlets29 Federal Oil master distributors that have arrangements with FKT
50 MPMFinance branches36 SAF branches1 MPMInsurance branch, 7 Representative offices
4 MPMRent branches, 23 Service points
Catatan: Jaringan distribusi juga mencakup sekitar 3.200 gerai resmi FKT (Federal Oil Center) di seluruh nusantara
45Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
USAHA DISTRIBUSI DAN RETAIL
Distribusi & Retail Sepeda MotorMPM telah menjalankan usaha distribusi sepeda motor sejak 1987. Setelah Mulia didirikan di tahun 2010, usaha distribusi sepeda motor dialihkan ke Mulia. MPM memiliki 99,99% saham Mulia, yang merupakan distributor tunggal sepeda motor dan suku cadang Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Hingga 31 Desember 2013, Mulia bekerja sama dengan 288 gerai retail untuk melayani jutaan konsumen dan pengguna sepeda motor Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur sekaligus membentuk salah satu distributor utama Honda yang terbesar di Indonesia.
MPM menjalankan usaha retail sepeda motor Honda menggunakan brand “MPMMotor” sejak 1992. Melalui gerai retail MPMMotor, kami menjual sepeda motor dan suku cadang sepeda motor Honda, serta menyediakan beragam layanan purnajual. Awalnya usaha retail kami berfungsi sebagai usaha penunjang kegiatan distribusi kami. Meski demikian, di tahun 2010 kami menerapkan strategi untuk meningkatkan jumlah gerai kami di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur serta di provinsi lain di Indonesia. Hingga 31 Desember 2013, MPMMotor memiliki 40 gerai retail di seluruh Indonesia.
Mulia membukukan penjualan yang tinggi di tahun 2013, naik 23% hingga mencapai 905.175 unit dengan pangsa pasar 67% di wilayah tersebut, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan keseluruhan pasar sepeda motor sebesar 8,8%. Volume penjualan MPMMotor juga tumbuh 12% menjadi 110.106 unit.
Lini produk Honda yang komprehensif mendukung pertumbuhan penjualan, terutama di segmen transmisi otomatis dan sport, termasuk Vario ISS (transmisi otomatis), Verza dan CB 150 R (sport). Penjualan lini produk lain tetap kuat berkat sambutan dan kesetiaan konsumen. Tak hanya itu, penjualan sepeda motor sport di kategori low-end meningkat pesat berkat peningkatan daya beli konsumen dan sebagai pernyataan gaya hidup konsumen.
DISTRIBUTION AND RETAIL BUSINESS
Motorcycle Distribution & RetailMPM has been in the business of motorcycle distribution since 1987. In 2010, Mulia was established, after which, the distribution business was transferred to Mulia. MPM owns 99.99% of Mulia’s shares, which holds the sole master distributor of Honda motorcycles and spare parts in East Java and East Nusa Tenggara. As of 31 December 2013, Mulia had arrangements with 288 retail outlets to serve millions of customers and Honda motorcycle users in East Java and East Nusa Tenggara creating one of the strongest Honda main distributors in the country.
MPM has operated a Honda motorcycle retail business under the brand “MPMMotor” since 1992. Through MPMMotor retail outlets, we sell Honda motorcycles and Honda motorcycle spare parts, in addition to providing various after-sales services. Initially, our retail business functioned as a supporting business to our distribution operations. Commencing in 2010, however, we adopted a strategy to increase our outlets both within the East Java and East Nusa Tenggara distribution areas, and also in other provinces in Indonesia. As of 31 December 2013, MPMMotor has 40 retail outlets throughout Indonesia.
Mulia posted strong sales in 2013, growing by 23% to reach 905,175 units, and a market share of 67% in the region, well ahead of the 8.8% growth across the entire motorcycle market. Meanwhile, MPMMotor sales volume grew by 12% to 110,106 units.
Honda’s comprehensive product lineup supported stronger sales, particularly in the automatic transmission and sport segments, including the Vario ISS (automatic transmission), Verza and CB 150 R (sport). Sales of other established product lines remain strong due to customer acceptance and loyalty. In addition, the sport motorcycle for low-end category is growing strongly on the back of increasing consumer purchasing power, and as a consumer lifestyle statement.
46 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Business ReportLAPORAN BISNIS
Di tahun 2013 Mulia berhasil mengelola waktu persediaannya menjadi kurang dari seminggu berkat kuatnya permintaan pasar, penerapan sistem just-in-time yang konsisten, dan fasilitas penunjang yang mencukupi. Keempat fasilitas penyimpanan Mulia dilengkapi dengan sistem pergudangan terkomputerisasi:• Gudang Gedangan Kami memiliki gudang berlantai enam seluas 23.256
meter persegi dengan kapasitas penyimpanan sekitar 11.000 unit sepeda motor di Sidoarjo, Jawa Timur. Berkat sistem manajemen pergudangan terkomputerisasi dan pengendalian berbasis barcode, kami mampu menerima dan mendistribusikan sekitar 2.500 unit sepeda motor setiap hari sekaligus mengendalikan pergerakan stok.
• Gudang Blimbing Kami memiliki gudang berlantai tiga seluas 6.078
meter persegi dengan kapasitas penyimpanan sekitar 2.200 unit sepeda motor di Blimbing, Malang, Jawa Timur.
Berkat s i stem manajemen pergudangan terkomputerisasi dan pengendalian berbasis barcode, gudang tersebut mampu menerima dan mendistribusikan sekitar 750 unit sepeda motor setiap harinya.
• Gudang Caruban Gudang Caruban di Madiun, Jawa Timur, memiliki luas
4.320 meter persegi dengan kapasitas penyimpanan sekitar 2.350 unit sepeda motor. Gudang tersebut mampu menerima dan mendistribusikan sekitar 950 unit sepeda motor setiap harinya.
• Gudang Sedati Gudang Sedati di Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki luas
6.260 meter persegi dan terutama digunakan untuk
In 2013 Mulia successfully managed its inventory days level to less than one week due to strong market demand, persistent application of the just-in-time system, and strong facilities support. Its four main warehouses are all equipped with a computerized warehouse management system:• Gedangan warehouse We have a six-story warehouse located in Sidoarjo,
East Java. The warehouse is 23,256 square meters with a capacity of 11,000 motorcycles. With its advanced computerized warehouse management system and bar coding controls, we are capable of receiving and distributing approximately 2,500 motorcycles per day while maintaining control over all stock movements.
• Blimbing warehouse We have a three-story warehouse located in
Blimbing, Malang, East Java. The warehouse is 6,078 square meters and has a capacity of 2,200 motorcycles.
Through its advanced bar coding and computerized warehouse management system, the warehouse is capable of receiving and distributing approximately 750 motorcycles per day.
• Caruban warehouse Our Caruban warehouse, located in Madiun, East
Java, is 4,320 square meters with a capacity of 2,350 motorcycles. The warehouse is capable of receiving and distributing approximately 950 motorcycles per day.
• Sedati warehouse Our Sedati warehouse is located in Sidoarjo, East
Java. Its 6,260 square meters are predominately
47Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
penyimpanan suku cadang. Suplai suku cadang di gudang Sedati dikelola menggunakan sistem manajemen pergudangan terkomputerisasi berbasis barcode.
Distribusi & Retail MobilMPMAuto adalah anak usaha MPM Group terbaru. Di bulan Agustus 2013, Nissan Japan menunjuk MPM sebagai mitra retail dan layanan purnajualnya di Indonesia untuk brand Nissan dan Datsun. MPMAuto akan menawarkan berbagai model mobil Nissan seperti Elgrand, Teana, X-trail, Grand Livina, Juke, March, Evalia, Navara, dan model Low Cost Green Car (LCGC) Datsun, GO dan GO+.
Di tahun 2014, MPMAuto akan membuka dealer 3S+ di seluruh nusantara. MPMAuto berencana membangun setidaknya 7 dealer, salah satunya adalah dealer utama di Alam Sutera, Tangerang, Jakarta. Seluruh dealer MPMAuto akan dilengkapi dengan fasilitas layanan penjualan dan purnajual, termasuk bengkel, serta suku cadang retail dan grosir untuk brand Nissan dan Datsun. MPMAuto juga berencana untuk membuka pusat mobil bekas Nissan di Pluit, Jakarta Utara, sebagai bagian dari rantai nilai Nissan. Kami akan membangun komunikasi yang baik dengan komunitas pengguna Nissan/Datsun melalui saluran virtual dan dengan menggunakan inisiatif pemasaran above-the-line dan below-the-line. Tak hanya itu, kami akan melaksanakan pelatihan pengetahuan produk secara ekstensif bagi tim penjualan untuk memastikan layanan terbaik yang tiada duanya.
used for motorcycle spare parts. These inventories are tracked using a computerized bar coding warehouse management system.
Car Distribution & RetailMPMAuto is the newest addition to the MPM Group. In August 2013, Nissan Japan selected MPM as its new nationwide retail sales and after sales service partner for its Nissan and Datsun brands. MPMAuto will offer all models in the Nissan brand line up, including Elgrand, Teana, X-trail, Grand Livina, Juke, March, Evalia, Navara, and the Datsun Low Cost Green Car (LCGC) models, the GO and GO+.
In 2014, MPMAuto will open 3S+ dealerships across the archipelago. MPMAuto plans to build at least 7 dealerships, among which will be the flagship dealership in Alam Sutera, Tangerang, Jakarta. All the MPMAuto dealerships will include complete sales and after sales service facilities, including service work bays, and retail & wholesale spare parts for the Nissan and Datsun brands. MPMAuto also plans to open a Nissan pre-owned used car center in Pluit, North Jakarta as a part of the Nissan value-chain. We will establish consumer friendly communications with the Nissan/Datsun community through virtual channels and by deploying both above-the-line and below-the-line marketing initiatives. In addition, we will invest in extensive product knowledge training across the whole customer facing team to deliver uncompromising service excellence.
48 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Business ReportLAPORAN BISNIS
USAHA CONSUMER PARTS OTOMOTIFFKT didirikan tahun 1988 untuk memproduksi, mempromosikan, dan mendistribusikan oli sepeda motor merek “Federal Oil” milik kami. FKT juga mencampur dan mengemas oli AHM Oil, oli OEM untuk sepeda motor Honda di Indonesia. Setelah akuisisi saham minoritas di tahun 2013, MPM kini memiliki 99,99% saham FKT. FKT telah membangun jaringan distributor pihak ketiga yang ekstensif guna memasarkan produk-produknya di seluruh Indonesia. Hingga 31 Desember 2013, FKT telah bekerja sama dengan 29 distributor utama, lebih dari 3.200 pusat penjualan Federal Oil, dan lebih dari 10.000 penjual retail di seluruh Indonesia.
Sejak 2010, FKT telah memperkuat program pemasaran produk Federal Oil untuk sepeda motor bertransmisi otomatis melalui kampanye iklan brand. Di tahun 2012, FKT meraih Reader’s Choice Award sebagai produk oli favorit pembaca majalah “Motor Plus”. Tak hanya itu, FKT juga meraih Employer of Choice (EOC) Award tahun 2013 oleh Hay Group bekerja sama dengan majalah SWA, serta Top Brand Award oleh Frontier Consulting di awal 2014.
FKT memiliki 2 fasilitas produksi sebagai berikut:• Rawa Gelam Fasilitas kami di Rawa Gelam mulai beroperasi pada
1996, dan menjalankan tiga jalur pabrikasi. Fasilitas ini dibangun di atas lahan seluas 4.165 meter persegi dan memiliki total area produksi seluas 1.080 meter persegi, tidak termasuk ruang perkantoran, parkir, jalan, trotoar, dan saluran limbah.
AUTO CONSUMER PARTS BUSINESS FKT was established in 1988 to engage in the manufacture, promotion, and distribution of our own “Federal Oil” branded motorcycle lubricants for motorcycles. It also blends and packages AHM Oil lubricants, the OEM motorcycle lubricant brand for Honda motorcycles in Indonesia. After the acquisition of a minority shareholding in 2013, MPM now owns 99.99% of FKT’s shares. FKT has established an extensive network of third-party distributors to sell its products throughout Indonesia. As of 31 December 2013, FKT had arrangements with 29 master distributors, over 3,200 Federal Oil centers, and more than 10,000 retailers throughout Indonesia.
Since 2010, FKT has strengthened the marketing program for Federal Oil automatic transmission lubricant products with the creation of a brand advertising campaign. In 2012, FKT received the Reader’s Choice Award for having the favorite lubricant oil product among the readers of “Motor Plus”, an Indonesian publication. In addition, FKT was named winner of the Employer of Choice (EOC) Award for 2013 by the Hay Group in cooperation with SWA magazine, and the Top Brand Award by Frontier Consulting early 2014.
FKT owns 2 production facilities as follows:• Rawa Gelam Our Rawa Gelam facility commenced operations
in 1996, and operates three production lines. The facility is situated on 4,165 square meters of land and has a total production floor area of 1,080 square meters, excluding office space, parking, street, pavement, and sewage treatment areas.
49Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
• Rawa Bali Fasilitas kami di Rawa Bali mulai beroperasi pada
2010, dan menjalankan tiga jalur pabrikasi. Fasilitas ini dibangun di atas lahan seluas 5.556 meter persegi dan memiliki total luas bangunan 1.218 meter persegi, tidak termasuk ruang perkantoran, parkir, jalan, trotoar, dan saluran limbah.
FKT membukukan pertumbuhan volume penjualan oli sebesar 8% dari 56.393 KL di tahun 2012 menjadi 60.632 KL di tahun 2013. Secara keseluruhan, kami perkirakan pangsa pasar Federal Oil (FO) di tahun 2013 mencapai 22%, naik dari 21% di tahun 2012.
Tahun lalu, FKT meluncurkan produk oli sepeda motor baru yaitu Y-Matic yang khusus ditargetkan kepada pengguna sepeda motor transmisi otomatis Yamaha untuk mengembangkan cakupan pasarnya. Diluncurkan pada kuartal keempat, produk ini langsung sukses berkat kekuatan brand Federal Oil di kalangan pengguna Honda.
USAHA JASA KENDARAANMPMRent didirikan tahun 2008 dengan nama PT Austindo Nusantara Jaya Rent dan memulai usahanya di tahun 2009. MPM membeli perusahaan tersebut di bulan Januari 2012 untuk memberikan layanan rental kendaraan bermotor jangka pendek dan jangka panjang serta layanan terkait kepada konsumen korporat di Indonesia. Saat ini 99,99% saham MPMRent dimiliki oleh MPM.
Showroom milik MPMRent berlokasi di CBD BSD City Lot II No. 10, Kel. Lengkong Gudang, Kec. Serpong, Tangerang Selatan. Fasilitas ini dibangun di atas lahan
• Rawa Bali Our Rawa Bali facility commenced operations in
2010, and operates three production lines. The facility is situated on 5,556 square meters of land and has a total floor area of 1,218 square meters, excluding office space, parking, street, pavement, and sewage areas.
FKT posted an 8% sales volume growth in lubricants from 56,393 KL in 2012 to 60,632 KL in 2013. Overall, we estimate that the Federal Oil (FO) market share reached 22% in 2013, up from 21% in 2012.
During the year, FKT launched a new motorcycle oil product range, Y-Matic, specifically targeting Yamaha automatic motorcycle riders to expand its market reach. Introduced in Q4, the products became an immediate success by leveraging the inherent strength of the Federal Oil brand in the Honda world.
AUTO SERVICES BUSINESSMPMRent was established in 2008 under the name PT Austindo Nusantara Jaya Rent and commenced operations in 2009. MPM purchased the company in January 2012 to provide short and long-term vehicle rentals and related services primarily to Indonesian corporate customers. Currently, 99.99% of MPMRent’s shares are owned by MPM.
The MPMRent showroom is located in the CBD of BSD City, South Tangerang. The facility is owned by MPMRent and is situated on 8,864 square meters of land and has
50 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Business ReportLAPORAN BISNIS
seluas 8.864 meter persegi dan memiliki total area showroom seluas 483 meter persegi.
Showroom ini akan disewakan kepada MPM OTO (salah satu anak perusahaan MPMRent) untuk penjualan kendaraan bekas.
MPMRent mengalami pertumbuhan fenomenal di tahun 2013. Selain pertumbuhan organik melalui pembelian kendaraan, MPMRent mengakuisisi dua perusahaan rental mobil yaitu PT Grahamitra Lestarijaya yang memiliki armada sebanyak 1.779 unit pada tanggal 6 Februari 2013, dan PT Surya Anugerah Kencana yang memiliki armada sebanyak 1.280 unit pada 4 juni 2013, hingga meningkatkan armada konsolidasinya pada akhir tahun sebanyak 69% dibanding 2012. Kami menawarkan armada yang terdiri dari total lebih dari 13.500 kendaraan dan 3.400 sopir yang melayani lebih dari 1.300 konsumen yang sebagian besarnya adalah perusahaan besar dan ternama yang memilih MPMRent berdasarkan cakupan layanan kami termasuk jasa pengendara, serta layanan konsumen yang andal dan responsif. Konsumen kami terdiri dari perusahaan-perusahaan besar baik domestik maupun internasional yang bergerak di berbagai industri seperti jasa finansial, manufaktur, perdagangan, transportasi, serta pembangunan dan konstruksi. Pertumbuhan MPMRent di tahun 2013 menjadikannya sebagai perusahaan rental mobil terbesar kedua di pasar Indonesia yang sangat terfragmentasi.
USAHA JASA KEUANGANMPMFinance didirikan tahun 1990 dengan nama PT Elbatama Securindo. Perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan MPMRent ketika kami akuisisi di bulan Januari 2012. Setelah penambahan modal disetor di bulan Desember 2013, kepemilikan MPM atas MPMFinance kini mencapai 99,99%.
SAF didirikan tahun 1982 sebagai anak perusahaan kami yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor. Di bulan November 2012, JACCS Co. Ltd. (JACCS), perusahaan kredit konsumen di Jepang dan anggota Mitsubishi UFJ Financial Group, menjadi mitra JV di SAF dengan investasi sebesar 40%. Hingga 31 Desember 2013, SAF memiliki 36 cabang di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara
a total floor area of 483 square meters.
This showroom will be rented to MPM OTO (a subsidiary of MPMRent) for secondary car sales.
2013 was a year of phenomenal growth for MPMRent. In addition to organic growth through vehicle purchases, MPMRent acquired 2 automobile rental companies during the year: PT Grahamitra Lestarijaya on 6 February 2013 with 1,779 units, and PT Surya Anugerah Kencana on 4 June 2013 with 1,280 units, increasing its total consolidated year end fleet by 69% over 2012. We offer a total fleet of over 13,500 vehicles, 3,400 drivers serving more than 1,300 customers, which are comprised mostly of large, reputable corporations who have chosen MPMRent for our scope of services, including driver services, responsive customer service capabilities and reliability. Our customers operate in a variety of industries, such as financial services, manufacturing, trading, transportation, and building and construction, and include major Indonesian and multinational companies. The growth of MPMRent during 2013 propelled it to become the second largest car rental company in Indonesia’s highly fragmented market.
FINANCIAL SERVICES BUSINESSMPMFinance was established in 1990 under the name PT Elbatama Securindo. It was a subsidiary of MPMRent when we acquired that business in January 2012. After the increase in paid-in capital in December 2013, MPM now owns 99.99% of MPMFinance.
SAF was established in 1982 as our motorcycle-financing subsidiary. In November 2012, JACCS Co. Ltd. (JACCS), a leading consumer credit company in Japan and a member of the Mitsubishi UFJ Financial Group, became our JV partner in SAF with a 40% investment. As of 31 December 2013, SAF had 36 branches located throughout DKI Jakarta, West Java, East Java, Bali, West Nusa Tenggara, and East Nusa Tenggara. JACCS’s
51Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
deep experience in financing and strong capital base strengthened SAF’s competitive profile and growth prospects.
MPMInsurance was established in May 2012 and commenced operations in October 2012 after which, MPM acquired 55% of the shares. MPMInsurance sells insurance products (Motor Vehicle, Cargo, and Property Insurance) primarily through a direct sales team within
our own marketing staff, and through cooperation with our other subsidiaries. As of 31 December 2013, MPMInsurance had 8 marketing offices located throughout Indonesia.
Our financing companies, MPMFinance and SAF increased their bookings in 2013 by 19% to Rp 3,389 billion from Rp 2,837 billion. Gross insurance premiums of MPMInsurance grew by 1,411% to Rp 75.7 billion. The financial services of these MPM subsidiaries directly complement the other MPM businesses, capturing synergy between them through cross-selling opportunities within our group companies.
SHORT AND LONG TERM STRATEGIESWe aim to continue growing at a strong rate and executing well. We will capitalize on opportunities in the large and fast growing automotive market in Indonesia to become a leading player in the industry in terms of market share and brand awareness. The Company’s strategies are:
Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pengalaman JACCS di bidang pembiayaan ditambah modal yang kuat kian mempertegas profil kompetitif dan prospek pertumbuhan SAF.
MPMInsurance didirikan bukan Mei 2012 dan memulai usahanya bulan Oktober 2012 dan setelahnya MPM mengakuisisi 55% sahamnya. MPMInsurance menjual produk asuransi (Kendaraan Bermotor, Kargo, dan Asuransi Properti) melalui tim penjualan langsung di
bawah staf pemasaran kami, dan melalui kerja sama dengan anak perusahaan kami yang lain. Hingga 31 Desember 2013, MPMInsurance memiliki 8 kantor pemasaran di seluruh Indonesia.
Perusahaan pembiayaan kami, MPMFinance dan SAF meningkatkan pembukuan mereka di tahun 2013 sebesar 19% menjadi Rp 3.389 miliar dari Rp 2.837 miliar. Premi asuransi kotor MPMInsurance naik 1.411% menjadi Rp75,7 miliar. Jasa keuangan anak-anak perusahaan MPM ini melengkapi usaha MPM yang lain, membentuk sinergi melalui peluang penjualan silang antara perusahaan-perusahaan dalam grup kami.
STRATEGI JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANGKami bertekad untuk terus tumbuh secara pesat dan menjalankan usaha dengan baik. Kami akan memanfaatkan peluang di pasar otomotif Indonesia yang besar dan tengah berkembang guna menjadi pemain industri yang terdepan dalam hal pangsa pasar dan brand awareness. Strategi Perseroan adalah sebagai berikut:
52 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Business ReportLAPORAN BISNIS
Inisiatif pertumbuhan organik dan inorganikPertumbuhan organik melalui perbaikan operasi dalam bisnis yang telah ada demi mencapai pangsa pasar yang lebih besar sementara mencari peluang akuisisi untuk mempercepat proses pertumbuhan dan penawaran yang lebih lengkap di bidang konsumen otomotif.• Distribusi dan Retail. Mulia akan meningkatkan
pangsa pasar distribusi sepeda motor Honda di Jawa Timur dan NTT dengan memperluas jangkauannya ke wilayah pedesaan yang belum terjamah melalui kerja sama dengan jaringan dealer retail yang sudah ada. Mulia menargetkan menjual 1 juta unit sepeda motor di wilayah tersebut pada tahun 2014. Sebagai usaha baru Perseroan, MPMAuto akan fokus menciptakan platform yang kuat dengan pengembangan minimal 7 dealer, dan menjual 3.000 unit di tahun 2014, dengan target 25% dari total penjualan Nissan di Indonesia pada 2016.
• Consumer Parts Otomotif. FKT akan memastikan posisinya sebagai perusahaan terbaik di pasar oli sepeda motor termasuk di segmen oli sepeda motor transmisi otomatis yang tengah berkembang, baik dalam hal volume penjualan, pangsa pasar, produk, dan brand recognition. FKT akan menjajaki peluang di pasar kendaraan roda empat dan memulai promosi inovatif untuk produk brand ‘Federal Oil’.
• Jasa Kendaraan. MPMRent akan melanjutkan ekspansi usaha jasa otomotifnya secara organik melalui pembelian kendaraan baru dan penjajakan peluang akuisisi armada rental mobil dan kontrak. MPMRent akan fokus untuk menambah dan melayani klien perusahaan multinasional dengan memanfaatkan produk dan layanan yang berkualitas tinggi dan berstandar internasional. Inisiatif kunci adalah dengan mendirikan call center multi bahasa 24 jam untuk dapat menanggapi dengan sigap pertanyaan dan masalah konsumen, serta memperdalam pelatihan pelayanan konsumen kami di seluruh lini organisasi karena kami menganggap semua karyawan adalah “pelayan konsumen”.
• Jasa Keuangan. Di tahun 2014, kami akan memfinalisasi konsolidasi MPMFinance, SAF, dan JACCS untuk menciptakan salah satu perusahaan multi-finance swasta terbaik dalam hal neraca dan modal, layanan dan kepuasan konsumen secara menyeluruh, variasi produk, skala, marjin, kualitas
Organic and inorganic growth initiatives
Grow organically through better operations in existing businesses in order to capture higher market share while opportunistically look for acquisitions to speed up growth process and more complete offerings in consumer automotive sector.• Distribution and Retail. Mulia will increase its
Honda motorcycle distribution market share in East Java and NTT by broadening its coverage into under-penetrated rural areas in collaboration with the existing retail dealer network. In 2014, Mulia is targeting to sell 1 million units of motorcycles in the region. As a significant new venture for the Company, MPMAuto will focus on creating a strong platform with the establishment of at least 7 dealerships, and delivering sales of 3,000 units during 2014, with the objective of achieving 25% of total Nissan sales in Indonesia by 2016.
• Auto Consumer Parts. FKT will ensure its position as the best performer in the two-wheel vehicle lubricants market including the growing automatic segment, in sales volume, market share, products, and brand recognition. It will explore opportunities in the four-wheel market and engage in innovative promotion of ‘Federal Oil’ brand products.
• Auto Services. MPMRent will continue to expand its auto services business organically through new vehicle purchases and explore acquisition opportunities of car rental fleets and contracts. MPMRent will focus on adding and serving multinational corporation clients leveraging our high product and service capabilities with international standards. One key initiatives would be to establish a 24/7 multi-lingual call center to immediately address customer questions and concerns, and deepen our customer service training across the organization because we consider all employees to be “customer facing”.
• Financial Services. During 2014, we will finalize a smooth consolidation of MPMFinance, SAF, and JACCS to create one of the top independent multi-finance companies in terms of balance sheet and capital strength, overall customer service and satisfaction, variety of products, scale, margin, asset
53Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
aset, cabang dan gerai, pengembangan sumber daya manusia, dan kinerja keuangan. Sementara itu, MPMInsurance akan menjalankan strategi ekspansi usaha tersendiri.
Melanjutkan penguatan platform organisasi kami untuk membangun dan mempromosikan brand MPM Kami akan terus meningkatkan platform operasional kami untuk memberikan solusi layanan transportasi secara menyeluruh yang komprehensif bagi konsumen setia dan konsumen baru di pasar-pasar utama kami. Inisiatif dan area utama yang akan jadi fokus kami mencakup:• Menarik dan mempertahankan manajemen. Kami akan memanfaatkan inisiatif komprehensif
yang dimulai tahun 2013 dalam hal pembentukan ‘Meritokrasi’ di seluruh anak-anak perusahaan MPM, termasuk elemen manajemen kinerja dan pengelolaan talenta untuk menghasilkan alur manajemen baru yang stabil guna mendukung agenda pertumbuhan kami. Tak hanya itu, kualitas manajemen adalah salah satu kriteria utama kami saat mempertimbangkan untuk mengakuisisi atau membentuk usaha baru.
• Memperkuat struktur tata kelola dan praktik pelaporan kami.
Kami akan terus memperkuat fondasi yang telah ditanamkan pada tahun lalu untuk meningkatkan struktur dan praktik tata kelola kami melalui pengenalan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang telah kami adopsi di kantor pusat dan di seluruh portofolio unit usaha kami yang beragam.
• Mengembangkan Manajemen Hubungan Konsumen (CRM) dan mengimplementasikan Pengukuran Kepuasan Konsumen (CS).
Kami akan meningkatkan cetak biru dan strategi CRM kami karena hal ini merupakan bagian inti Misi kami.
• Membangun dan mempromosikan brand MPM. Kami berniat untuk terus aktif mempromosikan
brand MPM sebagai solusi jasa transportasi end-to-end bagi konsumen setia dan konsumen baru di pasar-pasar utama kami.
quality, branches and outlets, human resources development, and financial performance. While MPMInsurance will pursue a breakout business expansion strategy.
Continue to strengthen our organizational platform to build and promote the MPM brandWe will continuously improve our operational platform to enable us to deliver comprehensive end-to-end transportation service solutions for existing and new customers in our key markets. Key initiatives and areas that we intend to focus on includes:
• Attract and retain management. We will leverage the comprehensive initiatives begun
in 2013 creating a ‘Meritocracy’ across all MPM Operating Companies, including the elements of performance management and talent development to provide a steady inflow of new management to support our growth agenda. In addition, the quality of management is one of our key criteria when we consider acquiring or establishing a new business.
• Enhance our corporate governance structure and reporting practices.
We will continue to build upon the strong foundations laid down during the year to improve our corporate governance structure and practices through the introduction of Indonesia’s Code of Good Corporate Governance that we have adopted at the head office and across our diverse portfolio of business units.
• Develop Customer Relationship Management (CRM) and implement Customer Satisfaction (CS) Measurement.
We will refine our CRM blueprint and strategies, as this is at the very core of our Mission.
• Build and promote the MPM brand. We intend to continue actively promote the MPM
brand as an end-to-end transportation service solution for existing and new customers in our key markets.
54 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
SUMBER DAYA MANUSIAFungsi Sumber Daya Manusia (SDM) MPM merupakan mitra penting bagi manajemen operasional dalam membangun organisasi yang modern dan mampu beradaptasi.
Melalui program-programnya, SDM memastikan bahwa kemampuan, kompetensi, dan tingkah laku karyawan mendukung kebutuhan strategis MPM dan semua karyawan bekerja dalam lingkungan yang memaksimalkan kinerja dan kontribusi mereka melalui peluang untuk belajar dan mengembangkan diri, dengan penghargaan yang sesuai dengan kinerja individu dan kelompok mereka.
Meski demikian, untuk mencapai hasil-hasil tersebut di seluruh lini Perseroan yang kompleks yang komponen konstituennya memiliki tingkat pengembangan berbeda-beda membutuhkan waktu bertahun-tahun. Di tahun 2013, SDM memfokuskan usahanya di lima bidang sebagai berikut:
1. Penetapan Kredo Kami telah memulai proses yang komprehensif
untuk memperjelas misi, visi, keyakinan, dan nilai-nilai yang menjadi prinsip utama Perseroan.
HUMAN RESOURCESThe Human Resource (HR) function at MPM is a critical partner to operating management in the building of a modern, learning organization.
Through its programs, HR will ensure that the skills, competencies, and attitudes of the employees support the strategic needs of MPM and that all employees work in an environment that maximizes their engagement and contribution through opportunities to learn and develop, with appropriate rewards from their respective individual and group performance.
However, achieving these objectives consistently across a complex organization whose constituent components are in different stages of development is a multi-year task. The focus of effort in HR during 2013 has been five fold:
1. Credo Setting We have begun a comprehensive process to clarify
the mission, vision, beliefs, and values as guiding principles of the Company. This is a fundamental
TINJAUAN UNIT PENDUKUNG
BISNIS Review of Business Support Units
55Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Hal ini merupakan kegiatan fundamental untuk mengintegrasikan divisi-divisi Perseroan yang beragam menjadi kesatuan yang strategis seperti yang dicanangkan oleh manajemen. Hasil proses tersebut adalah Kredo MPM yang diintegrasikan ke dalam Sistem Manajemen Kinerja kami.
2. Manajemen Kinerja Transisi ke “meritokrasi” setelah sekian lama
menghargai masa kerja merupakan perubahan besar. Meski kami sangat menghargai kesetiaan karyawan, ke depannya, pengukuran kinerja tahunan akan dilandaskan pada target-target kerja yang disepakati. Target-target ini dikaitkan dari eselon tingkat tertinggi di Perseroan hingga staf tingkat terendah untuk memastikan bahwa semua orang bekerja menuju tujuan yang telah disepakati bersama. Nilai-nilai Kredo yang disepakati ini merupakan bagian integral dari sistem penilaian. Gabungan target yang kuantitatif dan kualitatif ini adalah hal baru yang membutuhkan kerja keras demi memastikan implementasi yang konsisten di seluruh lini Perseroan. Para pemimpin kami berkomitmen penuh untuk menjadi panutan, pelatih serta mempromosikan penerapan perubahan ini karena kami tahu hal ini merupakan faktor penting bagi kesuksesan kami.
exercise to integrate the superficially different divisions of the Company into a unified strategic fabric as envisioned by management. The output was called MPM Credo and is incorporated into our Performance Management System.
2. Performance Management Transitioning to a “meritocracy” after a history
of rewarding longevity is a mammoth change. While we certainly value employee loyalty, annual performance measurements going forward will be based on agreed job objectives. These are linked from the highest echelons in the Company to the lowest level staff to ensure everyone is working towards the same agreed outcomes. The agreed Credo values are also an integral component of the appraisal process. This mix of soft and hard objectives is something new and will require persistent efforts to ensure consistent implementation across the Company. Our leaders is fully committed to model, coach and promote the heartfelt adoption of this change because we know is a critical path factor to our success.
56 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Review of Business Support UnitsTINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS
3. Manajemen Talenta Kami telah merancang program penilaian
komprehensif terhadap semua karyawan untuk menilai karyawan berpotensi dan karyawan yang memiliki kekurangan potensi atau kinerja dalam Perseroan. Karyawan berbakat akan dimasukkan dalam program pengembangan individual untuk mewujudkan potensi penuh mereka. Mentor akan ditugaskan untuk memantau dan menindaklanjuti pengembangan mereka serta melakukan penyesuaian program bila dibutuhkan. Karyawan berbakat juga akan diundang untuk memasuki LEAP (Leadership Acceleration Program). Program ini ditargetkan untuk talenta-talenta terbaik di Perseroan guna mempersiapkan mereka agar dapat menjalankan peran sebagai pemimpin di masa depan.
Karyawan yang kinerjanya defisit juga akan diberikan area peningkatan spesifik dan diberikan jangka waktu untuk meningkatkan kinerja mereka. Manajemen talenta adalah faktor sukses yang sangat penting bagi MPM. Indonesia sangat kekurangan talenta segar yang merupakan aset utama, karena itulah keberlangsungan Perseroan sangat bergantung pada retensi talenta.
4. Manajemen Penghargaan Elemen terakhir dari transisi ke Meritokrasi adalah
komitmen untuk mengaitkan penghargaan finansial dan pergerakan promosi ke kinerja dan potensi. Penilaian karyawan kini dikalibrasikan ke seluruh lini Perseroan dan memastikan pengakuan dan penghargaan sesuai diberikan kepada mereka yang mencapai hasil terbaik sepanjang tahun.
Di bawah panduan Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi dan Kompensasi, Perseroan mengembangkan sistem remunerasi komprehensif bagi Direksi dan Direktur anak perusahaan yang mencakup: Gaji, Bonus tahunan, dan rencana Insentif Jangka Panjang.
Perseroan juga memulai rencana insentif jangka panjang yang efektif di bulan Januari 2014 dalam bentuk pemberian saham secara langsung kepada anggota manajemen utama. Rencana berbasis
3. Talent Management We have designed a comprehensive assessment
program of all employees to identify top talent and those with critical potential/performance deficits within the Company. Talents are assigned individual development programs to ensure they achieve their full potential. Mentors are assigned and follow-up progress, adjusting the program as needed. Talents are also invited to LEAP (Leadership Acceleration Program). This program is targeted at the top talents in the Company to prepare them assuming a future leadership role.
Those with deficits are also assigned specific areas of improvement and given specific timeframe to turn around their performance. Talent management is a critical success factor to MPM. Indonesia faces a dearth of fresh talent, which is core asset; talent retention is therefore considered a matter of survival.
4. Reward Management The final element of the transition to a Meritocracy
is the commitment to linking financial rewards and promotional movements to performance and potential. Employee assessments are now calibrated across the organization and ensure recognition and proportional rewards are granted to those with the best results during the year.
Under the guidance of the Board of Commissioners Remuneration and Compensation Committee, the Company developed a comprehensive remuneration system for the Boards of Directors and Operating companies Directors encompassing: Salary, Annual Bonus and Long Term Incentive plans.
The Company also initiated a long-term incentive plan effective in January 2014 in the form of share grants to key management. This share-based plan is linked to the achievement of certain
57Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
saham ini dikaitkan dengan kondisi seperti parameter kinerja pasar dan non-pasar.
5. Landasan SDM Kami telah mengembangkan Sistem Informasi SDM
baru yang mulai diterapkan di anak perusahaan. Sistem tersebut mendukung layanan inti SDM serta peningkatan strategis yang dibahas di atas dan akan diimplementasikan melalui penerapan bertahap.
Kami membuat transformasi besar dalam budaya karyawan Perseroan di tahun 2013. Setelah menjalankan latihan ekstensif dan inklusif yang melibatkan seluruh jajaran manajemen dan staf, kami menyaring dan menyepakati misi, visi, ikrar, dan nilai-nilai yang akan kami adopsi dalam kegiatan usaha kami di masa depan. Konsensus luas yang dicapai dalam latihan ini memastikan bahwa hal-hal terbaik di masa lalu telah digabungkan dengan prinsip-prinsip yang dibutuhkan untuk melangkah ke masa depan dan akan menjadi pedoman usaha kami di tahun-tahun mendatang.
Misi, visi, ikrar, dan nilai-nilai kami adalah tulang punggung Perseroan dan karena itu membentuk kontrak yang tak dapat diganggu gugat dalam Perseroan dan oleh pemangku kepentingan eksternal. Perangkat-
vesting conditions such as market and non-market performance parameters.
5. HR Fundamentals We have just invested in a new HR Information
System, which is being rolled out across our operating companies. It supports core HR services as well as the strategic enhancements discussed above and will be implemented in a phased rollout.
We made significant progress in transforming the employment culture of the Company in 2013. After an extensive and inclusive exercise engaging all levels of management and staff, we distilled and agreed the mission, vision, beliefs, and values we will adopt in conducting our businesses going forward. The broad consensus achieved in this exercise will ensure that the best of the past has been combined with the principles needed to carry us into the future will be enshrined in our business conduct over years ahead.
Our mission, vision, beliefs, and values are the backbone of the Company and therefore form a non-negotiable contract within the organization and with our external stakeholders. These are powerful tools to define and knit
We made significant progress in transforming the employment culture of the Company in 2013. After an extensive and inclusive exercise engaging all levelsof management and staff, we distilled and agreed the mission, vision, beliefs, and values we will adopt in conducting our businesses going forward. Kami membuat transformasi besar dalam budaya karyawan Perseroan di tahun 2013. Setelah menjalankan latihan ekstensif dan inklusif yang melibatkan seluruh jajaran manajemen dan staf, kami menyaring dan menyepakati misi, visi, ikrar, dan nilai-nilai yang akan kami adopsi dalam kegiatan usaha kami di masa depan.
58 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Review of Business Support UnitsTINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS
perangkat kuat ini mendefinisikan dan membentuk ekosistem budaya kolektif di semua unit usaha kami ke depannya. Mendemonstrasikan prinsip-prinsip ini dan mengajari pihak lain merupakan bagian integral dari penilaian kinerja dan sistem remunerasi di semua jajaran karyawan dalam Perseroan.
Mendefinisikan dan menerapkan budaya baru merupakan tugas yang berat dan masih banyak yang harus dikerjakan. Di tahun 2014 dan tahun-tahun berikutnya, kami akan melanjutkan 5 inisiatif SDM tahun 2013 tersebut, ditambah dengan:
1. Branding Perusahaan Kami menjangkau universitas-universitas papan
atas untuk membangun hubungan dengan kantor perwakilan mereka untuk meningkatkan kesadaran mengenai apa yang dapat ditawarkan MPM bagi lulusan muda dan berbakat. Meski merek oli Federal Oil sangat terkenal di Indonesia, MPM adalah entitas baru dan relatif tidak dikenal. Untuk menjembatani celah ini, kami akan mengembangkan dan meluncurkan inisiatif branding Perseroan guna memperjelas nilai-nilai unik kami dan peluang karier menarik yang kami tawarkan kepada karyawan. Kami memahami pentingnya menarik talenta untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan kami yang ambisius, dan hal itu takkan selesai dalam waktu singkat. Keberhasilan dalam tugas ini diukur dengan memperoleh pengakuan sebagai perusahaan terbaik oleh target perekrutan kami.
2. Model Kompetensi/Akademi MPM
Kami menyadari akan pentingnya program pengembangan karyawan yang terstruktur, untuk itu kami akan:a. Mengidentifikasi keterampilan (baik kasar
maupun halus) yang dibutuhkan untuk tiga tingkatan di Perseroan: supervisor, manajer, manajer senior, dan GM.
together a shared cultural ecosystem across our diverse business units going forward. Exhibiting and mentoring others in these principles form an integral part of the performance appraisal and remuneration system across all levels of employees within the Company.
Defining and living by a new culture is an enduring task, and much remains to be done. In 2014 and the years ahead, we will continuing the 2013 HR 5 initiatives, added with:
1. Employer Branding We are reaching out to top universities to build
relationships with their placement service offices to raise awareness of the MPM value proposition for young, talented fresh graduates. While the Federal Oil brand is among the best known in Indonesia, MPM is a new entity and relatively unknown. To bridge this gap, we will develop and launch a comprehensive Company branding initiative to clarify our unique values and the exciting career opportunities we offer to employees. We recognize the critical importance of attracting talent to fulfill our ambitious growth aspirations, and that it is not an overnight undertaking. Success in this task is measured by receiving wide recognition as employer of choice by our recruitment target audience.
2. Competency Modelling/MPM Academy
We recognize the importance of a structured employee development program, to develop this program we will: a. Identify skill sets needed (both soft and hard
skills) for 3 levels in the organization : supervisor, manager, senior manager, and GM.
59Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
b. Mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan di seluruh divisi: penjualan & pemasaran, keuangan & akuntansi, produksi, dan fungsi-fungsi penunjang.
c. Membangun modul pengembangan terstruktur dan komprehensif untuk poin a & b di atas.
3. Interaksi dan Pemberdayaan Karyawan
Kami mengembangkan program multi layer untuk benar-benar menjangkau hati dan pikiran karyawan kami. MPM yang baru ini masih muda: di jiwa kami, di produk kami, dan dalam komitmen kami terhadap nilai-nilai korporat modern dan global. Meski kami berkomitmen membangun nilai-nilai yang kami terapkan di masa lalu, agenda transformasi agresif di masa depan membutuhkan sikap dan tingkat interaksi karyawan baru. Proyek CREDO diluncurkan tahun 2013 untuk melibatkan karyawan di semua jajaran untuk menyusun Misi-Visi-Ikrar-Nilai-Nilai kami bersama-sama. Kegiatan ini menciptakan pemahaman komunitas yang akan kami perbarui dan remajakan secara rutin. Dengan menjalankan proyek tersebut secara dinamis dan beradaptasi terhadap perubahan, kami berkomitmen untuk terus melanjutkannya di masa depan. Program-program baru ini akan mencakup kemitraan yang menyenangkan dan lebih menyeluruh dengan karyawan kami hingga akhirnya menggerakan agenda aksi kami.
b. Identify skills sets needed across division : sales & marketing, finance & accouncing, production, and supporting functions.
c. Develop structured, comprehensive development modules for points a & b above.
3. Employee Engagement and Enablement
We are developing a multi-layered program to fully engage the hearts and minds of our employees. The new MPM is young: in our soul, in our products, and in our commitment to modern, global corporate values. While we are committed to building on the values that served us well in the past, the aggressive transformation agenda ahead requires new behaviors, and a new level of employee engagement. The CREDO project was launched in 2013 to engage all levels of employees to co-author our Mission-Vision-Belief-Values. The exercise created a community of understanding, which we intend to refresh and renew regularly. By approaching the undertaking as dynamic and ever changing, we commit to revisiting it in the future. These new programs will inject fun and a more robust partnership with our employees to power our action agenda.
60 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Review of Business Support UnitsTINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS
Jumlah Total Karyawan Total Number of Employees2012 2013
Kontrak 1.542 1.261 ContractTetap 3.330 4.078 PermanentTotal 4.872 5.339 Grand Total
Karyawan Berdasarkan Grup Perusahaan Employees of the Group2012 2013
MPM 76 85 MPMMulia 415 407 MuliaMPMMotor 707 791 MPMMotorMPMAuto - 44 MPMAutoFKT 253 261 FKTMPMRent 402 825 MPMRentMPMFinance 1.865 1.736 MPMFinanceSAF 1.128 1.132 SAFMPMInsurance 26 58 MPMInsuranceTotal 4.872 5.339 Grand Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan JabatanEmployee Composition Based on Position
2013
80,5%
19,1%0,4%
2012
87,4%
12,3%0,4%
Direksi/Director
Staf/Staff
Manajer Senior & Pengawas/Senior Manager & Supervisor
61Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Pengelolaan LingkunganPerseroan senantiasa berupaya mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja bagi para karyawan dalam menjalani setiap aktivitas usaha. Selain itu, Perseroan juga senantiasa berupaya menyediakan lingkungan kerja yang kondusif bagi para karyawannya, termasuk penerapan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja yang baik di entitas anak Perseroan, antara lain Mulia, FKT, dan MPMRent. Melalui penerapan HSE, diharapkan mampu mendorong potensi para karyawan agar dapat mencapai tujuan usaha bersama.
Health, Safety and Environment ManagementThe Company strives to prioritize employees’ health and safety in every business activity and across all operating units. It is our firm commitment to provide a safe working environment for all employees to perform their assigned responsibilities through the implementation of good Health, Safety, and Environment (HSE) management practices throughout the Company, i.e., Mulia, FKT, and MPMRent. With the implementation of comprehensive HSE practices, the Company expects it will boost its employees’ potential to the highest level in order to achieve our common goals.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat PendidikanEmployee Composition Based on Educational Level
Komposisi Karyawan Berdasarkan UsiaEmployee Composition Based on Age Group
< 25 tahun/years
26 - 30 tahun/years
31 - 40 tahun/years
41 - 50 tahun/years
51 - 55 tahun/years
> 55 tahun/years
2012
30,1%
38,1%
10,2%0,9% 0,6%
20,0%
2013
29,5%
37,6%
10,5%1,2%
0,5%20,8%
Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa JabatanEmployee Composition Based on Tenure Group
< 1 tahun/year
> 1-5 tahun/years
> 5-10 tahun/years
> 10-15 tahun/years
> 15 tahun/years
201241,3%
36,1%
14,4%
3,8% 4,4%
2013 46,5%
30,5%
14,4%
3,9% 4,8%
Sarjana Strata 1 atau di atasnya/Undergraduate degree or above
Lain-lain/Others
Diploma/Diploma
2013
38,0%48,1%
13,9%
201247,7%
13,0%
39,3%
62 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Review of Business Support UnitsTINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS
TEKNOLOGI INFORMASI
MPM menyadari dan memanfaatkan pesatnya perkembangan teknologi sebagai strategi untuk mewujudkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Hal ini merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk berinovasi dan menciptakan beragam produk serta layanan yang unik dan unggul guna mendorong pertumbuhan di tengah pasar yang kian kompetitif.
Kami membentuk Divisi Teknologi & Operasi (T&O) demi mendukung pertumbuhan Perseroan melalui solusi-solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan usaha, memberikan layanan terbaik bagi konsumen, serta meluncurkan berbagai produk dan layanan operasional unggulan.
Rencana Strategis TI merupakan bagian integral dari Rencana Perusahaan 2014 sekaligus peta jalan bagi pengembangan inisiatif usaha berbasis teknologi informasi. Sejak pendiriannya, Divisi T&O telah menghasilkan berbagai produk dan layanan berbasis teknologi melalui kerja sama dengan unit-unit usaha.
KINERJA INTI TAHUN 2013Efisiensi yang dihasilan produk-produk Divisi T&O telah mengurangi biaya Perseroan di tahun 2013. Penghematan dicapai melalui optimalisasi infrastruktur, pengembangan poin kontak, dan peningkatan berbasis teknologi inovatif. Inovasi Divisi T&O juga memungkinkan tim akuntansi dan keuangan meningkatkan volume pemrosesan transaksi dibanding tahun 2013. Peningkatan pemrosesan transaksi tersebut berasal dari diversifikasi produk berbasis teknologi yang diterapkan melalui otomatisasi sistem inti proses usaha.
Divisi T&O juga melakukan modernisasi fitur-fitur aplikasi operasional lini belakang melalui implementasi Cognos Controller dan Microsoft Dynamics Axapta, yang memfasilitasi peningkatan positif dalam hal volume transaksi di tahun 2013. Sebagai hasilnya, ketepatan waktu dan kecepatan rekonsiliasi dan pelaporan bulanan kian membaik.
INFORMATION TECHNOLOGY
MPM recognizes and leverages rapid technology development as a strategy for sustainable competitive advantage. It is part of the Company’s strategy to innovate and create unique and excellent products and services in order to drive growth in an increasingly competitive market environment.
We created the Technology & Operations Division to support the Company’s growth with innovative solutions to business needs, to provide the best services to customers, and to launch market leading products and operational services.
The IT Strategic Plan forms an integral part of the Corporate Plan 2014, providing a roadmap for the development of information technology based business initiatives. The T&O Division has since delivered several technology-based products and services by working in partnership with the business units.
CORE PERFORMANCE IN 2013Efficiencies arising from the products created by the Division decreased Company costs in 2013. Savings were achieved through infrastructure optimization, contact point development, and innovative technology-based enhancements. Division innovations have also enabled the accounting and finance team to increase transaction-processing volumes compared to 2013. The transaction processing improvement derives from technology based product diversification, implemented through core system business process automation.
The Division also modernized application features of back office operations through the implementation of Cognos Controller and Microsoft Dynamics Axapta, enabling the beneficial increase in transaction volumes during 2013. As a result, the timeliness and speed of monthly reconciliation and reporting improved.
63Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Perseroan menjalankan penaksiran pengelolaan kapasitas infrastruktur berkelanjutan untuk memastikan keunggulan sistem dan mengantisipasi pertumbuhan volume transaksi di masa depan. Perencanaan TI berorientasi masa depan tersebut didasarkan pada analisis kebutuhan sistem terkait kebutuhan sumber daya untuk 5 tahun ke depan. Hal ini memastikan kesiapan infrastruktur TI untuk mendukung kebutuhan usaha di tahun-tahun mendatang.
Selain pengembangan infrastruktur dan teknologi, Perseroan juga berkomitmen meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) miliknya. Dengan berlandaskan standar pelatihan lokal dan internasional, Perseroan menerapkan kurikulum pelatihan luas di tahun 2013. Inisiatif Peningkatan Kemampuan TI juga dilaksanakan pada tahun 2013 yang menyebabkan perubahan susunan organisasi TI, munculnya proses tata kelola baru, penerapan Orange HR System, dan rencana pengembangan SDM TI untuk mengoptimalkan sumber daya TI guna memenuhi kebutuhan usaha.
The Company carried out an assessment of the sustainable infrastructure capacity management in a move to ensure system excellence and to anticipate future transaction volume growth. Forward IT capacity planning is based on an analysis of system requirements of demand resource requirements for the next 5 years. This will ensure IT infrastructure readiness to support business requirements in the years to come.
In addition to infrastructure and technology development, the Company also strives to enhance its Human Resource (HR) competency. Utilizing local and international training standards, the Company conducted a broad training curriculum during 2013. The IT Capabilities Improvement initiative was also implemented in 2013 resulting in IT organizational changes, a new governance process, adoption of the Orange HR System, and an IT HR development plan to optimize IT resources to fulfill business needs.
Efficiencies arising from the products created by theDivision decreased Company costs in 2013. Savingswere achieved through infrastructure optimization,contact point development, and innovative technology-based enhancements. Division innovations have also enabled the accounting and finance team to increase transaction-processing volumes compared to 2013. Efisiensi yang dihasilan produk-produk Divisi T&O telah mengurangi biaya Perseroan di tahun 2013 Penghematan dicapai melalui optimalisasi infrastruktur, pengembangan poin kontak, dan peningkatan berbasis teknologi inovatif. Inovasi Divisi T&O juga memungkinkan tim akuntansi dan keuangan meningkatkan volume pemrosesan transaksi dibanding tahun 2013.
64 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Review of Business Support UnitsTINJAUAN UNIT PENDUKUNG BISNIS
STRATEGI DAN RENCANA KERJA TI 2014Rencana Divisi Teknologi Informasi diintegrasikan ke dalam visi dan misi MPM untuk memenuhi kebutuhan usaha tahun 2014. Strategi Perseroan akan dijalankan melalui penerapan teknologi ke dalam kebutuhan operasional dan jasa dengan meningkatkan pemrosesan berbasis utilitas, efisiensi, serta melalui skala ekonomi.
Inisiatif transformasi TI dijalankan untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan usaha, mendukung peningkatan volume usaha, mematuhi peraturan yang berlaku, serta mendorong peningkatan proses internal melalui 4 strategi utama sebagai berikut:1. Implementasi standar tata kelola TI untuk mendukung
keputusan operasional dan manajemen demi menciptakan operasi yang lebih berskala, andal, dan akuntabel.
2. Kendali dan pengawasan pengeluaran operasional u nt u k m e n c i pta ka n s o l u s i e fe kt i f g u n a menyederhanakan operasi TI dan mempromosikan penggunaan aplikasi untuk mengurangi biaya.
3. Meningkatkan layanan TI untuk mempertinggi kinerja Perseroan dan unit-unit usaha.
4. Mengembangkan kemampuan sumber daya TI Perseroan untuk mengidentifikasi dan menerapkan praktik teknologi terbaik melalui pelatihan dan pembinaan teknis.
Pengembangan teknologi akan mendorong kegiatan operasional yang lebih efisien dan hemat waktu melalui fokus terhadap hal-hal sebagai berikut:1. Perbaikan proses kerja dan otomatisasi untuk
meningkatkan akurasi dan efisiensi proses keuangan melalui integrasi perangkat pengendali Cognos.
IT 2014 STRATEGY AND WORK PLANThe Information Technology Division plan is intimately integrated into MPM’s vision and mission in order to meet the 2014 business needs. Company strategy will be advanced through the application of technology to operations and service requirements by enhancing utility-based processing, efficiency, and by economies of scale.
The IT transformations initiative is undertaken to prioritize fulfillment of business needs, support the increase of business volume, meet regulatory requirements, and drive internal business process improvements through 4 main strategies:1. Implementation of IT governance standards to
support the operational and management decisions in order to create more scalable, reliable and accountable operations.
2. Control and monitoring of operational expenses to create efficient solutions to simplify IT operations and promote the use of applications to reduce cost.
3. Improve IT service levels to leverage the performance of the company and business units.
4. Through technical training and coaching, develop corporate IT resource capability to identify and implement the best technology practices.
Technology developments will drive efficient, and faster business operations through focus on the following:
1. Work process refinements and automation to improve accuracy and efficient financial processes through integration of Cognos controller tools.
65Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
2. Mempertahankan operasi proses bisnis terbaik melalui implementasi Microsoft Axapta di di seluruh bagian MPM dan anak-anak perusahaan.
3. Meningkatkan produktivitas dan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap proses Tata Kelola Perusahaan melalui implementasi Standar Operasi dan Kebijakan TI yang komprehensif.
4. Meningkatkan kemampuan TI melalui peningkatan jaringan, sistem pengawasan, dan peralatan, serta implementasi rencana pusat data dan penyelamatan data.
2. Maintain business process operation excellence through implementation of Microsoft Axapta across MPM and subsidiaries.
3. Improve productivity and stakeholder trust in Corporate Governance processes through comprehensive implementation of Standard IT Operation Procedures and Policy.
4. Enhance IT capabilities with the implementation of network, monitoring system, appliance enhancements, and the data center and data recovery plans.
66 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Management Discussion & AnalysisPEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN
66 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
67Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
PEMBAHASAN & ANALISISMANAJEMEN Management Discussion & Analysis
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
67Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
68 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Hasil Kegiatan UsahaTahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
Pendapatan bersih. Pendapatan bersih konsolidasian Perseroan meningkat sebesar 28,8% menjadi Rp 13.878.602 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 10.776.919 juta pada tahun 2012.
Pendapatan bersih berdasarkan pelaporan segmen usaha Perseroan:• Distribusi dan Retail. Pendapatan dari segmen
distribusi meningkat sebesar 27,2% menjadi Rp 11.607.877 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 9.128.122 juta pada tahun 2012. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah sepeda motor yang dijual oleh kegiatan usaha distribusi dan penjualan ritel. Jumlah sepeda motor yang dijual oleh kegiatan usaha distribusi meningkat sebesar 23,1% menjadi 905.175 unit pada tahun 2013 dari sebelumnya 735.511 unit pada tahun 2012 dan jumlah sepeda motor yang dijual kegiatan usaha penjualan ritel meningkat sebesar
CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
Results of OperationsYear ended 31 December 2013 compared to year ended 31 December 2012
Net revenues. The Company net revenues increased by 28.8% to Rp 13,878,602 million in 2013 from Rp 10,776,919 million in 2012.
In respect of each of the Company operating segments:• Distribution and Retail. The revenues from third
parties of our distribution segment increased by 27.2% to Rp 11,607,877 million in 2013 from Rp 9,128,122 million in 2012. This increase was primarily as a result of increases in the number of motorcycles sold by the Company’s distribution and retail businesses. The number of motorcycles sold by the Company’s distribution business increased by 23.1% to 905,175 units in 2013 from 735,511 units in 2012; and the number of motorcycles sold by our retail business increased by 11.5% to 110,106 units in 2013 from 98,747 units in 2012, primarily driven
PEMBAHASAN & ANALISIS
MANAJEMEN Management Discussion & Analysis
69Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
11,5% menjadi 110.106 unit pada tahun 2013 dari sebelumnya 98.747 unit pada tahun 2012, yang terutama didorong oleh peningkatan penjualan dari gerai ritel yang ada. Harga jual rata-rata sepeda motor yang dijual Perseroan relatif stabil antara tahun 2013 dan 2012.
• Consumer parts otomotif. Pendapatan dari segmen consumer parts otomotif Perseroan meningkat 12,3% menjadi Rp 1.444.345 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 1.285.785 juta pada tahun 2012. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan oli pelumas yang dijual dan harga jual oli pelumas.
• Jasa kendaraan. Pendapatan dari pihak ketiga untuk segmen jasa kendaraan meningkat 66,8% menjadi Rp 941.900 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 564.537 juta pada tahun 2012.
• Jasa keuangan. Pendapatan dari segmen layanan jasa keuangan Perseroan meningkat sebesar 24,8% menjadi Rp 1.029.769 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 824.948 juta pada tahun 2012. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kontribusi dari pendapatan kegiatan usaha layanan jasa keuangan pada tahun 2013.
Beban pokok pendapatan. Beban pokok pendapatan konsolidasian Perseroan meningkat sebesar 29,4% menjadi Rp 11.854.831 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 9.158.704 juta pada tahun 2012.
by an increase in sales by existing retail outlets. The average selling price of motorcycles sold by us was relatively stable between 2013 and 2012.
• Auto consumer parts. The revenues from third parties of the Company auto consumer parts segment increased by 12.3% to Rp 1,444,345 million in 2013 from Rp 1,285,785 million in 2012. This increase was primarily as a result of increases in the volume of lubricant sold and the price of our lubricants.
• Auto services. The revenues from third parties in our auto services segment increased by 66.8% to Rp 941,900 million in 2013 from Rp 564,537 million in 2012.
• Financial services. The revenues from third parties of the Company financial services segment increased by 24.8% to Rp 1,029,769 million in 2013 from Rp 824,948 million in 2012. This increase was primarily due to the contribution to organic growth of the Company financial services business in 2013.
Cost of revenues. The Company cost of revenues increased by 29.4% to Rp 11,854,831 million in 2013 from Rp 9,158,704 million in 2012.
41%Pencapaian kuat laba Perseroan meningkat 41% menjadi Rp 526 miliar dan peningkatan marjin laba bersih 3,8% di tahun 2013 dari 3,5% di tahun 2012. Strong achievements on profit grew by 41% to Rp 526 billion and improved profit margins at 3.8% in 2013 from 3.5% in 2012.
Laba BersihNet Incomedalam miliar Rp in billion Rp
Pendapatan BersihNet Revenuesdalam miliar Rp in billion Rp
2011
8.453
2012
10.777
2013
13.879
Pendapatan per Segmen UsahaNet Sales by Business Segmentdalam miliar Rp in billion Rp
201313.879
76%
7%7%
10%
Distribusi dan Retail/Distribution and Retail
Jasa Kendaraan/Auto Services
Consumer Parts Otomotif/Auto Consumer Parts
Jasa Keuangan/Financial Services
70 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Management Discussion & AnalysisPEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN
Beban pokok pendapatan berdasarkan pelaporan segmen usaha Perseroan:• Distribusi dan Retail. Beban pokok penjualan dari
segmen distribusi meningkat sebesar 27,8% menjadi Rp 10.931.371 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 8.551.118 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah sepeda motor yang dibeli untuk dijual kembali dalam kegiatan usaha distribusi dan penjualan ritel. Biaya rata-rata sepeda motor yang dibeli Perseroan relatif stabil antara tahun 2013 dan 2012.
• Consumer parts otomotif. Beban pokok penjualan dari segmen consumer parts otomotif meningkat sebesar 11,1% menjadi Rp 1.027.271 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 924.552 juta pada tahun 2012, terutama sebagai akibat kenaikan dari volume bahan baku yang digunakan sejalan dengan peningkatan volume penjualan. Beban bahan baku relatif tidak banyak berubah pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Bahan baku yang digunakan meningkat sebesar 7,4% menjadi Rp 976.058 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 908.498 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan volume oli pelumas yang dipabrikasi dan dijual oleh Perseroan.
• Jasa kendaraan. Beban pendapatan dari segmen jasa kendaraan meningkat sebesar 76,6% menjadi Rp 617.904 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 349.981 juta pada tahun 2012 sebagai akibat dari peningkatan beban jasa pengemudi dan penyusutan setelah akuisisi PT Grahamitra Lestarijaya (GML) dan PT Surya Anugerah Kencana (SAK).
• Jasa keuangan. Beban pendapatan dari segmen jasa keuangan meningkat sebesar 16,8% menjadi Rp 398.636 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 341.409 juta pada tahun 2012 sebagai akibat dari peningkatan beban keuangan terkait beban keuangan dan beban pembiayaan lainnya.
Laba bruto. Laba bruto konsolidasian Perseroan meningkat sebesar 25,1% menjadi Rp 2.023.771 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 1.618.215 juta pada tahun 2012, dan marjin laba bruto relatif sama yaitu 14,6% pada tahun 2013 dan 15,0% pada tahun 2012.
In respect of each of our operating segments:
• Distribution and Retail. The cost of revenues of the Company distribution segment increased by 27.8% to Rp 10,931,371 million in 2013 from Rp 8,551,118 million in 2012, primarily due to the increase in the number of motorcycles purchased to be resold by the Company distribution and retail businesses. The average cost of motorcycles purchased by us was relatively stable between 2013 and 2012.
• Auto consumer parts. The cost of revenues of the Company auto consumer parts segment increased by 11.1% to Rp 1,027,271 million in 2013 from Rp 924,552 million in 2012, primarily as a result of the increase in the volume of raw materials used in line with the increase in sales volume. Raw material costs remained largely unchanged in 2013 compared to 2012. Raw materials used increased by 7.4% to Rp 976,058 million in 2013 from Rp 908,498 million in 2012, primarily driven by an increase in the lubricant we produced and sold.
• Auto services. The cost of revenues of the Company auto services segment increased by 76.6% of Rp 617,904 million in 2013 from Rp 349,981 million in 2012, primarily consisted of increased driver service and depreciation expenses related to the acquisition of PT Grahamitra Lestarijaya (GML) and PT Surya Anugerah Kencana (SAK).
• Financial services. The cost of revenues of the Company financial services segment increased by 16.8% to Rp 398,636 million in 2013 from Rp 341,409 million in 2012 as a result of an increase in the cost of funds related to our financing operations.
Gross profit. The Company consolidated gross profit increased by 25.1% to Rp 2,023,771 million in 2013 from Rp 1,618,215 million in 2012; and our gross profit margin relative to revenues was 14.6% in 2013 versus 15.0% in 2012.
71Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Laba bruto berdasarkan pelaporan segmen usaha Perseroan:• Distribusi. Laba bruto segmen distribusi meningkat
17,2% menjadi Rp 676.506 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 577.004 juta pada tahun 2012. Marjin laba bruto turun menjadi 5,8% pada tahun 2013 dari sebelumnya 6,3% pada tahun 2012.
• Consumer parts otomotif. Laba bruto segmen consumer parts otomotif meningkat 15,5% menjadi Rp 417.074 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 361.233 juta pada tahun 2012 dan marjin laba bruto meningkat menjadi 28,9% pada tahun 2013 dari sebelumnya 28,1% pada tahun 2012 terutama sebagai akibat dari kenaikan harga jual rata-rata produk oli pelumas Perseroan pada tahun 2013 dari tahun 2012 pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan biaya rata-rata bahan baku untuk produk tersebut.
• Jasa kendaraan. Laba bruto segmen jasa kendaraan Perseroan meningkat 51,0% menjadi Rp 323.996 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 214.556 juta pada tahun 2012 dan marjin laba bruto turun menjadi 34,4% pada tahun 2013 dari sebelumnya 38,0% pada tahun 2012 akibat dari pendapatan konsolidasian terkait akuisisi dari GML dan SAK.
• Jasa keuangan. Laba bruto segmen jasa keuangan Perseroan meningkat 30,5% menjadi Rp 631.133 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 483.539 juta pada tahun 2012 dan marjin laba bruto meningkat menjadi 61,3% pada tahun 2013 dari sebelumnya 58,6% pada tahun 2012.
Beban usaha. Beban usaha Perseroan meningkat sebesar 27,5% menjadi Rp 1.171.596 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 919.111 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan kompensasi karyawan, iklan dan promosi, jasa professional, dan penyusutan
In respect of each of the Company operating segments:• Distribution. The gross profit of our distribution
segment increased by 17.2% to Rp 676,506 million in 2013 from Rp 577,004 million in 2012; while our gross profit margin decreased to 5.8% of revenue in 2013 from 6.3% in 2012.
• Auto consumer parts. The gross profit of our auto consumer parts segment increased by 15.5% to Rp 417,074 million in 2013 from Rp 361,233 million in 2012; and our gross profit margin increased to 28.9% of revenue in 2013 from 28.1% in 2012 as a result of a relatively higher increase in the average selling price of our lubricant products than the average raw material costs of these products from 2012 to 2013.
• Auto services. The gross profit of the Company auto services segment increased by 51.0% to Rp 323,996 million in 2013 from Rp 214,556 million in 2012; while the gross profit margin decreased to 34.4% of revenue in 2013 from 38.0% in 2012 due to the consolidation of revenues related to the acquisition of GML and SAK.
• Financial services. The gross profit of the Company financial services segment increased by 30.5% to Rp 631,133 million in 2013 from Rp 483,539 million in 2012; and the Company gross profit margin increased to 61.3% of revenue in 2013 from 58.6% in 2012.
Operating expenses. The Company operating expenses increased by 27.5% to Rp 1,171,596 million in 2013 from Rp 919,111 million in 2012, primarily due to an increase in employee compensation, advertisement and promotion, professional fees, and depreciation of fixed
25%Laba bruto konsolidasian Perseroanmeningkat sebesar 25%The Company consolidated gross profit increased by 25%
8%Pendapatan lainnya Perseroan meningkatsebesar 8%The Company other income increasedby 8%
72 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Management Discussion & AnalysisPEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN
aset tetap. Kompensasi karyawan meningkat sebesar 32,9% menjadi Rp 486.120 juta dari sebelumnya Rp 365.720 juta, terutama karena peningkatan dalam jumlah karyawan sebagai dampak akuisisi GML dan SAK, serta pembentukan entitas anak yaitu MPMAuto dan PT Dayakarsa Solusi Sejahtera (DSS). Iklan dan promosi meningkat sebesar 12,8% menjadi Rp 187.203 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 165.930 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh promosi dari FKT dan Mulia. Penyusutan aset tetap meningkat sebesar 56,4% menjadi Rp 49.631 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 31.730 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan karena pembelian kendaraan baru di MPMRent, akuisisi GML dan SAK, serta penyusutan atas nilai wajar aset tetap dari MPMRent dan MPMFinance.
Pendapatan lainnya. Pendapatan lainnya Perseroan meningkat sebesar 8,0% menjadi Rp 53.594 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 49.645 juta pada tahun 2012, terutama berasal dari kenaikan pendapatan bea balik nama sepeda motor.
Biaya lainnya. Biaya lainnya Perseroan meningkat sebesar 77,5% menjadi Rp 4.747 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 2.674 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan biaya bank yang tidak berulang.
Laba usaha. Laba usaha Perseroan meningkat sebesar 20,8% menjadi Rp 901.022 juta pada tahun 2012 dari sebelumnya Rp 746.075 juta pada tahun 2012, sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan di atas.
Pendapatan keuangan. Pendapatan keuangan Perseroan meningkat sebesar 130,9% menjadi Rp 68.819 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 29.807 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh bunga yang diterima dari penempatan deposito atas dana yang diterima dari penawaran umum saham perdana.
Beban keuangan. Beban keuangan Perseroan meningkat sebesar 3,4% menjadi Rp 208.183 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 201.395 juta pada tahun 2012.
Laba sebelum pajak penghasilan. Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan meningkat sebesar 32,3% menjadi Rp 766.006 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 578.892 juta pada tahun 2012, sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan di atas.
assets. Employees’ compensation increased by 32.9% to Rp 486,120 million from Rp 365,720 million, primarily due to an increase in the number of employees resulting from the acquisition of GML and SAK, also establishment of subsidiaries which are MPMAuto and PT Dayakarsa Solusi Sejahtera (DSS). Advertisement and promotion expenses increased by 12.8% to Rp 187,203 million in 2013 from Rp 165,930 in 2012, primariliy due to advertisements supporting FKT and Mulia. Depreciation of fixed assets increased by 56.4% to Rp 49,631 million in 2013 from Rp 31,730 million in 2012, primarily due to the purchase of new vehicles to expand the MPMRent fleet, acquisition of GML and SAK, and the depreciation to fair value of fixed assets from acquire MPMRent and MPMFinance.
Other income. The Company other income increased by 8.0% to Rp 53,594 million in 2013 from Rp 49,645 million in 2012, due primarily to the increase in income from the registration of motorcycles.
Other expenses. The Company other expenses increased by 77.5% to Rp 4,747 million in 2013 from Rp 2,674 million in 2012, due primarily to a non-recurring, one-off bank charge.
Operating profit. The Company operating profit increased by 20.8% to Rp 901,022 million in 2013 from Rp 746,075 million in 2012 for the reasons specified above.
Finance income. The Company finance income increased by 130.9% to Rp 68,819 million in 2013 from Rp 29,807 million in 2012, primarily due to interest received from the deposit of funds from the initial public offering.
Finance costs. The Company finance costs increased by 3.4% to Rp 208,183 million in 2013 from Rp 201,395 million in 2012.
Profit before income tax. The Company profit before income tax increased by 32.3% to Rp 766,006 million in 2013 from Rp 578,892 million in 2012 for the reasons specified above.
73Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Beban pajak penghasilan. Beban pajak penghasilan Perseroan meningkat sebesar 16,1% menjadi Rp 201.994 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 173.963 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan peningkatan laba kena pajak. Beban pajak penghasilan sebagai persentase terhadap laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi 26,4% pada tahun 2013 dari 30,1% pada tahun 2012.
Laba bersih dari operasi yang dilanjutkan. Laba bersih dari operasi yang dilanjutkan Perseroan meningkat sebesar 39,3% menjadi Rp 564.012 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 404.929 juta pada tahun 2012 sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan di atas.
21%Laba usaha Perseroan meningkat sebesar 21%The Company operating profitincreased by 21%
32%Laba sebelum pajak penghasilan meningkat sebesar 32%Profit before income tax increased to 32%
Laba bersih dari operasi yang dihentikan. Laba bersih dari operasi yang dihentikan Perseroan menurun sebesar 100.0% dari sebelumnya Rp 1.037 juta pada tahun 2012, terutama disebabkan tidak terdapat pelepasan operasi yang dihentikan di tahun 2013.
Pendapatan komprehensif lain. Perseroan mencatatkan pendapatan komprehensif lain turun sebesar 28,8% menjadi Rp 2.300 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 3.230 juta pada tahun 2012 terutama disebabkan oleh keuntungan aktuarial atas program imbalan kerja, karena Perseroan baru sejak 1 Januari 2012 mengadopsi kebijakan yang mengakui segera keuntungan atau kerugian aktuarial dalam pendapatan komprehensif lain.
Jumlah laba-rugi komprehensif tahun berjalan. Sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan di atas, jumlah laba-rugi komprehensif Perseroan tahun berjalan meningkat sebesar 38,4% menjadi Rp 566.312 juta pada tahun 2013 dari sebelumnya Rp 409.196 juta pada tahun 2012.
Income tax expense. The Company income tax expense increased by 16.1% to Rp 201,994 million in 2013 from Rp 173,963 million in 2012, due primarily to an increase in taxable income. Income tax expense as a percentage of profit before income tax decreased to 26.4% in 2013 from 30.1% in 2012.
Net profit from continuing operations. The Company net profit from continuing operations increased by 39.3% to Rp 564,012 million in 2013 from Rp 404,929 million in 2012 for the reasons specified above.
Net profit from discontinued operations. The Company net profit from discontinued operations decreased by 100.0% from Rp 1,037 million in 2012, primarily due to there is no discontinued operations in 2013.
Other comprehensive income. The Company other comprehensive income decreased by 28.8% to Rp 2,300 million in 2013 from Rp 3,230 million in 2012, due primarily to an actuarial gain arising from the Company employee benefits program following adoption by the Company of a new accounting policy on 1 January 2012 requiring the immediate recognition of actuarial gains or losses in other comprehensive income.
Total comprehensive income for the year. As a result of the above, the Company total comprehensive income for the year increased by 38.4% to Rp 566,312 million in 2013 from Rp 409,196 million in 2012.
74 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Management Discussion & AnalysisPEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN
ASET, LIABILITAS, DAN EKUITAS
AsetJumlah aset Perseroan meningkat sebesar 23,7% menjadi Rp 11.220.245 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 9.070.064 juta per 31 Desember 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan dalam piutang pembiayaan konsumen dari pihak ketiga, aset tetap, neto, dan goodwill.• Piutang usaha dari pihak ketiga meningkat menjadi
Rp 535.599 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 357.576 juta per 31 Desember 2012 yang terutama dikarenakan peningkatan piutang usaha dari kegiatan usaha distribusi sepeda motor.
11.220Jumlah aset meningkat sebesar 24% menjadi Rp 11.220 miliar; terutama disebabkan oleh peningkatan dalam piutang pembiayaan konsumen dari pihak ketiga, aset tetap, neto, dan goodwill.
11,220Total assets increased by 24% to Rp 11,220 billion; primarily due to increases in receivables from consumer financing of third parties, fixed assets, net, and goodwill.
• Piutang pembiayaan konsumen dari pihak ketiga, dalam aset lancar dan aset tidak lancar, meningkat masing-masing menjadi Rp 1.917.630 juta dan Rp 1.400.216 juta, per 31 Desember 2013, dari masing-masing sebelumnya Rp 1.601.290 juta dan Rp 1.243.487 juta per 31 Desember 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan piutang dari kegiatan jasa keuangan.
• Piutang sewa pembiayaan dari pihak ketiga, dalam aset lancar dan aset tidak lancar, meningkat masing-masing menjadi sebesar Rp 584.024 juta dan Rp 521.643 juta per 31 Desember 2013, dari masing-masing sebelumnya Rp 483.223 juta dan Rp 448.766 juta per 31 Desember 2012 yang terutama disebabkan oleh peningkatan piutang dari kegiatan jasa keuangan.
• Piutang non-usaha dari pihak ketiga meningkat menjadi Rp 192.161 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 111.205 juta per 31 Desember 2012, yang terutama disebabkan oleh akuisisi GML dan
ASSETS, LIABILITIES, AND EQUITY
AssetsTotal assets increased by 23.7% to Rp 11,220,245 million as of 31 December 2013 from Rp 9,070,964 million as of 31 December 2012, due primarily to increases in receivables from consumer financing of third parties, fixed assets, net, and goodwill.
• Trade receivables from third parties increased to Rp 535,599 million as of 31 December 2013 from Rp 357,576 million as of 31 December 2012 primarily due to the increase in trade receivables at the Company motorcycle distribution business.
• Consumer financing receivables, current and non-current assets, increased to Rp 1,917,630 and Rp 1,400,216 million, respectively, as of 31 December 2013, from Rp 1,601,290 and Rp 1,243,487 million, respectively, as of 31 December 2012, primarily due to increase in receivables at the Company financial services business.
• Financial lease receivables, current and non-current financial lease receivables increased to Rp 584,024 and Rp 521,643 million, respectively, as of 31 December 2013, from Rp 483,223 million and Rp 448,766 million, respectively, as of 31 December 2012, primarily due to increase in receivables at the Company financial services business.
• Non-trade receivables from third parties increased to Rp 192,161 million as of 31 December 2013 from Rp 111,205 million as of 31 December 2012, primarily due to the acquisition of GML and SAK,
75Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
SAK serta piutang atas repossessed assets dari MPMFinance.
• Persediaan meningkat menjadi Rp 356.860 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 176.904 juta per 31 Desember 2012 yang terutama dikarenakan oleh peningkatan persediaan di kegiatan usaha distribusi.
• Pembayaran dimuka lainnya meningkat menjadi Rp 114.207 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 62.957 juta per 31 Desember 2012 yang terutama dikarenakan oleh peningkatan uang muka atas pembelian kendaraan akibat akuisisi GML dan uang muka pembangunan sekolah pengemudi.
• Deposit jaminan meningkat menjadi Rp 448.616 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 318.583 juta per 31 Desember 2012 yang terutama dikarenakan peningkatan nilai deposito kas yang ditempatkan pada Astra Honda Motor oleh Mulia, seiring dengan meningkatnya belanja persediaan sepeda motor.
• Aset pajak tangguhan meningkat menjadi Rp 31.869 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 19.498 juta per 31 Desember 2012 yang terutama dikarenakan oleh terpulihkannya aset pajak tangguhan di SAF dan efek dari premi yang belum merupakan pendapatan di MPMInsurance.
• Aset tetap, bersih meningkat menjadi Rp 2.643.746 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 1.772.208 juta per 31 Desember 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan signifikan atas armada kendaraan yang diperoleh Perseroan melalui akuisisi GML dan SAK serta pembelian tambahan armada kendaraan oleh MPMRent selama tahun 2013.
• Goodwill meningkat menjadi Rp 1.140.360 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 857.633 juta per 31 Desember 2012 yang terutama disebabkan oleh akuisisi GML dan SAK.
• Aset tidak lancar lainnya meningkat menjadi Rp 78.306 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 58.322 juta per 31 Desember 2012 yang terutama disebabkan oleh peningkatan piutang karyawan dan peningkatan aset reasuransi.
Peningkatan tersebut sebagian diimbangi oleh, antara lain, penurunan saldo kas dan setara kas, menjadi Rp 1.102.749 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 1.191.806 juta per 31 Desember 2012; penurunan kas yang dibatasi penggunaannya, turun menjadi
and from receivables related to MPMFinance repossessed assets.
• Inventories increased to Rp 356,860 million as of 31 December 2013 from Rp 176,904 million as of 31 December 2012, primarily due to increasing inventories at the Company distribution business.
• Other prepayments increased to Rp 114,207 million as of 31 December 2013 from Rp 62,957 million as of 31 December 2012, primarily due to an increase in advances for the purchase of vehicles related to the Company acquisition of GML, and advances for construction of the driver school building.
• Guarantee deposits increased to Rp 448,616 million as of 31 December 2013 from Rp 318,583 million as of 31 December 2012, primarily due to an increase in guarantee deposits to Astra Honda Motor from Mulia, in line with the increase in the Company motorcycle purchases.
• Deferred tax assets increased to Rp 31,869 million as of December 31, 2013 from Rp 19,498 million as of December 31, 2012, primarily due to recoverable deferred taxes in SAF and a timing difference impact from unearned premiums of MPMInsurance.
• Net fixed assets increased to Rp 2,643,746 million as of 31 December 2013 from Rp 1,772,208 million as of 31 December 2012, primarily due to the acquisition of GML and SAK, and for new vehicle purchases to grow the MPMRent fleet in 2013.
• Goodwill increased to Rp 1,140,360 million as of 31 December 2013 from Rp 857,633 million as of 31 December 2012, primarily due to the Company acquisition of GML and SAK.
• Other non-current assets increased to Rp 78,306 million as of 31 December 2013 from Rp 58,322 million as of 31 December 2012, primarily due to an increase in receivables from employees and reinsurance assets.
The above increases were partially offset by, among other things, a decrease in the Company cash and cash equivalents to Rp 1,102,749 million as of 31 December 2013 from Rp 1,191,806 million as of 31 December 2012; a decrease in restricted cash to Rp 33,334 million
76 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Management Discussion & AnalysisPEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN
Rp 33.334 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 214.468 juta per 31 Desember 2012 yang terutama dikarenakan per 31 Desember 2012 setoran modal dari JACCS penggunaannya menunggu persetujuan dari Menkumham untuk penyelesaian transaksi; penurunan pajak pertambahan nilai dibayar di muka, menjadi Rp 36.714 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 36.898 juta per 31 Desember 201; dan penurunan aset takberwujud lainnya, menjadi Rp 36.561 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 48.748 juta per 31 Desember 2012, yang terutama dikarenakan amortisasi atas aset takberwujud lainnya.
LiabilitasJumlah liabilitas Perseroan turun sebesar 5,6% menjadi Rp 6.825.671 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 7.232.860 juta per 31 Desember 2012, terutama disebabkan oleh konversi MCN 2015 dan MCN 2017 dalam penerbitan umum saham perdana pada tahun 2013; penurunan utang pajak, sebesar 15,1% menjadi Rp 87.203 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 102.756 juta per 31 Desember 2012, terutama disebabkan oleh penurunan utang pajak pertambahan nilai, dan penurunan liabilitas pajak tangguhan, sebesar 25,4% menjadi Rp 27.848 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 37.341 juta per 31 Desember 2012, terutama disebabkan oleh efek pajak tangguhan dari perhitungan penyusutan dan nilai wajar aset tetap hasil akuisisi MPMRent dan entitas anaknya di tahun 2012.
Total liabilitas 31 Desember 2013 juga mengalami kenaikan dibandingkan 31 Desember 2012 untuk beberapa alasan berikut:• Utang usaha ke pihak ketiga, meningkat menjadi
Rp 697.096 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 647.618 juta per 31 Desember 2012 yang sejalan dengan peningkatan pembelian unit sepeda motor oleh Perseroan.
• Utang lainnya, meningkat menjadi Rp 277.065 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 184.154 juta per 31 Desember 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan uang muka pelanggan dan pendapatan ditangguhkan dari MPMInsurance.
• Beban akrual meningkat menjadi Rp 114.024 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 62.056 juta per 31
as of 31 December 2013 from Rp 214,468 million as of 31 December 2012 primarily due to a capital injection by JACCS to SAF in 2012 pending the approval from the Minister of Law and Human Rights for the subscription of shares by JACCS; a decrease in prepaid value added tax to Rp 36,714 million as of 31 December 2013 from Rp 36,898 million as of 31 December 2012; and a decrease in other intangible assets to Rp 36,561 million as of 31 December 2013 from Rp 48,748 million as of 31 December 2012, primarily due to the Company amortization of other intangible assets.
LiabilitiesTotal liabilities decreased by 5.6% to Rp 6,825,671 million as of 31 December 2013 from Rp 7,232,860 million as of 31 December 2012, primarily due to conversion of MCN 2015 and MCN 2017 related to the Company initial public offering in 2013; decrease in the Company taxes payables by 15.1% to Rp 87,203 million as of 31 December 2013 from Rp 102,756 million as of 31 December 2012, primarily due to decrease in value added tax payables; and a decrease in deferred tax liabilities by 25.4% to Rp 27,848 million as of 31 December 2013 from Rp 37,341 million as of 31 December 2012 primarily due to the deferred tax effect from depreciation of fair value from acquisition of MPMRent and its subsidiaries in 2012.
Our total liabilities as of 31 December 2013 also increased compared to 31 December 2012 for the following reasons:• Our trade payables to third parties increased to
Rp 697,096 million as of 31 December 2013 from Rp 647,618 million as of 31 December 2012, in line with increase in our purchases of motorcycles.
• Other payables increased to Rp 277,065 million as of 31 December 2013 from Rp 184,154 million as of 31 December 2012, primarily due to the increase in advances from customers and unearned income from MPMInsurance.
• Accrued expenses increased to Rp 114,024 million as of 31 December 2013, from Rp 62,056 million as
77Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Desember 2012 yang terutama disebabkan oleh peningkatan akrual atas kompensasi karyawan, iklan dan promosi serta jasa tenaga ahli.
• Pinjaman jangka pendek dari pihak ketiga dan pinjaman jangka panjang (termasuk bagian yang jatuh tempo dalam setahun) meningkat menjadi Rp 5.538.541 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 5.127.045 juta per 31 Desember 2012, terutama sebagai akibat dari akuisisi Perseroan terhadap GML dan SAK serta penerimaan fasilitas pinjaman berulang untuk Mulia, SAF, dan MPMRent.
• Liabilitas imbalan kerja meningkat menjadi Rp 83.894 juta per 31 Desember 2013 dari Rp 61.890 juta per 31 Desember 2012 yang terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah karyawan di tahun 2013.
(6%)Jumlah liabilitas Perseroan turun sebesar 6%; terutama disebabkan oleh konversi MCN2015 dan MCN 2017 dalam penerbitan umum saham perdana pada tahun 2013
Total liabilities decreased by 6%;primarily due to conversion of MCN 2015 and MCN 2017 related to the Company initial public offering in 2013.
139%Jumlah ekuitas meningkat sebesar 139%;terutama sebagai akibat dari peningkatan modal saham ditempatkan dan disetor penuh dan tambahan modal disetor, dari penawaran umum saham perdana di tahun 2013.Total equity increased by 139%, primarily as a result of an increase in issued and paid-up capital, and additional paid-in capital in relation to the Company initial public offerings in 2013.
EkuitasJumlah ekuitas meningkat sebesar 139,2% menjadi Rp 4.394.574 juta per 31 Desember 2013 dari sebelumnya Rp 1.837.204 juta per 31 Desember 2012, terutama sebagai akibat dari peningkatan modal saham ditempatkan dan disetor penuh dan tambahan modal disetor, dari penawaran umum saham perdana di tahun 2013.
of 31 December 2012, primarily due to increase in employee compensation, advertising and promotion, and professional fees expense accruals.
• Short-term borrowings from third parties and long-term borrowings (including current maturities) increased to Rp 5,538,541 million as of 31 December 2013 from Rp 5,127,045 million as of 31 December 2012, primarily as a result of the Company acquisition of GML and SAK, as well as from proceeds of a revolving loan in Mulia, SAF, and MPMRent.
• Employee benefits obligations increased to Rp 83,894 million as of 31 December 2013 from Rp 61,890 million as of 31 December 2012, primarily due to the Company increased number of employees in 2013.
EquityTotal equity increased by 139.2% to Rp 4,394,574 million as of 31 December 2013 from Rp 1,837,204 million as of 31 December 2012, primarily as a result of an increase in issued and paid-up capital, and additional paid-in capital in relation to the Company initial public offerings in 2013.
78 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Management Discussion & AnalysisPEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN
Laporan Arus Kas KonsolidasianArus kas masuk dari aktivitas operasi untuk tahun 2013 adalah Rp 214.538 juta. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar Rp 5.878 juta dari tahun 2012, hal ini terutama diakibatkan oleh peningkatan pajak penghasilan badan sebesar 249,5%, sebagai konsekuensi dari peningkatan laba Grup.
Arus kas keluar dari aktivitas investasi untuk tahun 2013 mencapai Rp 1.671.921 juta, turun sebesar Rp 380.101 juta dibandingkan tahun 2012, terutama disebabkan oleh akuisisi MPMRent dan entitas anaknya pada tahun 2012.
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan untuk tahun 2013 adalah Rp 1.368.326 juta. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar Rp 1.489.003 juta dari tahun 2012, hal ini disebabkan karena pembayaran utang bank dan pinjaman meningkat sebesar 731,3%.
Kolektibilitas PiutangKolektibilitas piutang dipengaruhi oleh kemampuan Grup dalam menagih piutangnya. Pada akhir tahun 2013, periode penagihan memperlihatkan peningkatan menjadi 12,8 hari dibandingkan lama periode penagihan piutang di 2012 yang mencapai 11,7 hari.
dalam juta Rp in million Rp
Keterangan SatuanUnit 2012 2013 Description
Periode penagihan Hari/Day 11,7 12,8 Collection period
Perputaran piutang Kali/Time 30,9 28,2 Receivables turnover
Tingkat SolvabilitasKemampuan membayar liabilitas tergambar dari rasio liabilitas jangka pendek terhadap ekuitas yang tetap baik yaitu 101,9% di tahun 2013 dibandingkan dengan 211,4% pada tahun 2012 sementara rasio liabilitas jangka panjang terhadap ekuitas berkurang dari 182,3% pada tahun 2012 menjadi 53,4% pada tahun 2013. Secara keseluruhan rasio total liabilitas terhadap ekuitas turun dari 393,7% pada tahun 2012 menjadi 155,3% pada tahun 2013. Penurunan ini berkaitan dengan penerimaan modal dari penawaran saham perdana pada tahun 2013.
Consolidated Statements of Cash FlowsCash inflow from operating activities for the 2013 was Rp 214,538 million representing a decrease of Rp 5,878 million from 2012, principally due to a 249.5% increase in payments of corporate income tax, as a consequence of increased Group profit in 2013.
Cash outflow from investing activities for the 2013 was Rp 1,671,921 million, a decrease of Rp 380,101 million from 2012, primarily due to the 2012 acquisition of MPMRent and its subsidiaries.
Cash inflow from financing activities for the 2013 was Rp 1,368,326 million. This represented a decrease of Rp 1,489,003 million from 2012, principally due to a 731.3% increase in payments of bank loans and borrowings.
Receivables CollectabilityReceivables collectability depends on the effectiveness of Group collection procedures and market conditions. At the end of 2013, outstanding Group collections increased to 12.8 days from 11.7 days in 2012.
Solvency LevelThe ability to cover liabilities is reflected from the ratio of current liabilities to equity. The ratio in 2013 remained solid at 101.9% compared with 211.4% in 2012. Meanwhile the ratio of non- current liabilities to equity decreased from 182.3% in 2012 to 53.4% in 2013. The ratio of total liabilities to equity decreased from 393.7% in 2012 to 155.3% in 2013. This decrease is mainly due to the receipt of funds from initial public offering.
79Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
dalam juta Rp in million Rp
Keterangan 2012 2013 % Description
Total liabilitas 7.232.860 6.825.671 (5,6) Total liabilities
Total ekuitas 1.837.204 4.394.574 139,2 Total equity
Rasio solvabilitas 393,7% 155,3% (238,4) Solvability ratio
Tingkat LikuiditasPengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Perseroan dan Entitas Anak mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal.
Selama tahun 2013, Perseroan dan Entitas Anak memiliki rasio likuiditas 108,8% dengan aset lancar senilai Rp 4.873.278 juta dan liabilitas jangka pendek senilai Rp 4.478.387 juta.
dalam juta Rp in million Rp
Keterangan 2012 2013 % Description
Total aset lancar 4.262.160 4.873.278 14,3 Total current assets
Total liabilitas jangka pendek 3.883.585 4.478.387 15,3 Total current liabilities
Rasio likuiditas 109,7% 108,8% (0,9) Liquidity ratio
Struktur Modal dan Kebijakan Struktur ModalTujuan Perusahaan dan Entitas Anak dalam mengelola modal adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan, dalam rangka memberikan pengembalian kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemegang saham dan pemegang kepentingan lainnya, dan mempertahankan struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi beban modal. Dalam rangka mempertahankan struktur modal, Perseroan dapat dari waktu ke waktu menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru dengan penempatan terbatas dan menaikkan/menurunkan pinjaman.
Liquidity LevelPrudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining suficient cash and marketable securities, and the ability to close out market positions. The Company and Subsidiary ability to fund borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders.
In 2013, the Company and its subsidiaries had a liquidity ratio of 108.8% with current assets of Rp 4,873,278 million and current liabilities of Rp 4,478,387 million.
Capital Structure and Capital Structure PolicyThe objective of the Company and its Subsidiaries when managing capital is to safeguard the ability of the Company to continue operations as a going concern, to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain an optimal capital structure to minimize the effective cost of capital. In order to maintain the capital structure, the Company may from time to time adjust the amounts of dividends paid to shareholders, issue private placement of new shares, and increase/decrease debt levels.
80 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Management Discussion & AnalysisPEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN
Secara umum, pengaturan pendanaan Grup dirancang sedemikian rupa untuk memastikan adanya keseimbangan yang memadai antara nilai ekuitas dan utang, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, untuk memberikan fleksibilitas dalam mengembangkan bisnis. Grup secara aktif dan teratur mengkaji dan mengelola struktur permodalan dalam rangka memastikan optimalisasi dalam struktur permodalan dan imbal hasil bagi pemegang saham sekaligus. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan terhadap efisiensi modal Grup dan kebutuhan modal di masa yang akan datang, tingkat profitabilitas saat ini dan proyeksi laba ke depan, proyeksi arus kas operasional, rencana belanja modal serta proyeksi akan peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat melakukan penyesuaian jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi jumlah utang.
dalam juta Rp in million Rp
Keterangan 2012 2013 Description
Rp % Rp %
Total liabilitas jangka pendek 3.883.585 42,8% 4.478.387 39,9% Total current liabilities
Total liabilitas jangka panjang 3.349.275 36,9% 2.347.284 20,9% Total non-current liabilities
Total liabilitas 7.232.860 79,7% 6.825.671 60,8% Total liabilities
Total ekuitas 1.837.204 20,3% 4.394.574 39,2% Total equity
Total liabilitas dan ekuitas 9.070.064 100,0% 11.220.245 100,0% Total liabilities and equity
Ikatan Material untuk Investasi Barang ModalSelama tahun 2013 tidak ada ikatan yang material atas investasi barang modal.
DividenPemegang saham Perseroan, melalui Keputusan Edaran Para Pemegang Saham tanggal 8 April 2013, menyetujui untuk membagikan dividen kas untuk tahun buku 2012, sebesar Rp 72.000 juta, di mana sebesar Rp 8.190 juta dibayarkan ke salah satu pemegang obligasi konversi sebagai bunga, dan disajikan di laporan arus kas konsolidasian sebagai bagian dari arus kas dari aktivitas operasi.
Overall, the Group’s funding arrangements are designed to keep an appropriate balance between equity and debt, both short and long term, to give flexibility to develop the business. The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure an optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Material Commitment for Capital InvestmentThere were no material commitments on investment capital in 2013.
DividendThe Company shareholders, through the Shareholders’ Circular Decision dated 8 April 2013, resolved to declare a cash dividend for the book year 2012 of Rp 72,000 million, of which Rp 8,190 million was paid to one of the bond holders as interest, and was recorded in the consolidated statement of cash flows as part of cash flows from operating activities.
81Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan/atau Restrukturisasi Utang/Modal
Perseroan tidak melakukan divestasi dan/atau restrukturisasi utang/modal selama tahun 2013. Akuisisi dan investasi yang dilakukan oleh Grup pada tahun 2013 adalah akuisisi terhadap GML dan SAK, serta pembentukan entitas anak baru yaitu MPMAuto dan DSS.
Peristiwa Setelah Periode PelaporanTidak ada kejadian yang berdampak secara signifikan yang perlu diungkapkan, yang terjadi antara tanggal neraca dan 3 Maret 2014, yang merupakan tanggal laporan keuangan konsolidasian disetujui untuk diterbitkan.
Transaksi Pihak Berelasi dan Transaksi dengan Benturan KepentinganEmpat bisnis utama Grup tergabung dalam struktur rantai usaha dengan kegiatan bisnis yang berkaitan erat serta saling mendukung dalam kegiatan operasional masing-masing. Dalam aktivitas operasional yang dijalankan oleh jajaran bisnisnya tersebut, Grup melakukan transaksi dengan pihak terkait, utamanya dalam transaksi penjualan dan pembelian. Terkait hal tersebut, Grup memberlakukan kebijakan atas pelaksanaan transaksi tersebut harus dilakukan sesuai dengan prinsip kewajaran yang berlaku di pasar dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lebih lanjut mengenai transaksi dengan pihak terkait dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Catatan 34 “Informasi mengenai Pihak Berelasi”.
Pada tahun 2013, Grup tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru/Revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru/revisi yang relevan dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut:
Investment, Expansion, Divestment, Acquisition and/or Debt/Capital RestructuringThe Company did not conduct any divestment and/or debt/capital restructuring activities during 2013. Acquisition and investment during 2013 was related to the acquisition of GML and SAK, and to the formation of a new subsidiary, namely MPMAuto and DSS.
Subsequent EventsThere are no material events that have occurred between the balance sheet date and 3 March 2014, being the date the consolidated financial statements are authorized for issue, that otherwise require disclosure.
Related Party Transactions and Transactions with Conflict of InterestThe Group’s four main businesses are designed on a value chain structure/business model and are, therefore, tightly linked and mutually supportive in their operations. In the normal course of business the Group enters into transactions with related parties, primarily consisting of sales and purchases. It is the policy of the Group that such transactions are entered into on an arm’s length basis and in compliance with the applicable regulations. Further information on related party transactions is contained within the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note No. 34 “Related Party Information”.
During 2013, the Group did not enter into transactions that conflicted with the interests of stakeholders.
New/Revised Statements and Interpretation of Accounting Standards The new/revised Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) which were relevant and became effective starting 1 January 2012 are as follows:
82 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Management Discussion & AnalysisPEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 10 (Revisi 2010/2010 Revision) Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
Aset Tetap PSAK 16 (Revisi 2011/2011 Revision) Fixed Assets
Imbalan Kerja PSAK 24 (Revisi 2010/2010 Revision) Employee Benefits
Pajak Penghasilan PSAK 46 (Revisi 2010/2010 Revision) Income Taxes
Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 50 (Revisi 2010/2010 Revision) Financial Instruments: Presentation
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 55 (Revisi 2011/2011 Revision) Financial Instruments: Recognition and Measurements
Laba per Saham PSAK 56 (Revisi 2011/2011 Revision) Earnings per Share
Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 60 Financial Instruments: Disclosures
Hak Atas Tanah ISAK 25 Land Usage Rights
Dampak PSAK dan ISAK baru/revisi yang relevan yang berlaku efektif sejak tahun 2012 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup, dapat dilihat dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Sejak tanggal 1 Januari 2013, Grup mengadopsi PSAK 38, Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, yang menggantikan PSAK 38 (2004), Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.
Dampak Perubahan HargaSegmen distribusi bergantung pada kebijakan harga jual akhir sepeda motor yang menguntungkan yang memungkinkan untuk bersaing secara efektif dengan merek sepeda motor lain dalam mendapatkan konsumen sepeda motor tanpa mengorbankan profitabilitas. Apabila Astra Honda Motor menaikkan pedoman harga untuk sepeda motor dan suku cadang yang dijual oleh Mulia (entitas anak) atau memberlakukan perubahan yang merugikan pada pedoman harga tersebut, hal tersebut dapat berdampak negatif pada permintaan sepeda motor yang dijual Mulia dan pada akhirnya pendapatan dari segmen distribusi.
Harga bahan baku yang digunakan dalam pabrikasi produk pelumas sepeda motor, terutama oli dasar yang berasal dari minyak mentah, berfluktuasi sesuai dengan kondisi pasar regional dan global di mana FKT (entitas anak) memiliki sedikit kontrol atau tidak sama sekali. Harga pelumas yang telah dicampur yang dibeli untuk dijual kembali juga berfluktuasi sebagai akibat perubahan harga bahan baku. Sehingga hasil operasi dan marjin dari segmen auto consumer parts secara historis telah dan akan terus dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah, dan pada akhirnya beban oli dasar.
Impacts on the Group’s consolidated financial statements related to the adoption of the new/revised PSAK and ISAK relevant to and effective in 2012, are contained within the Notes to the Consolidated Financial Statements.
Since 1 January 2013, the Group has adopted PSAK 38, Business Combination between Entities under Common Control, which replaces PSAK 38 (2004), Accounting for Restructuring Transactions between Entities under Common Control.
Price Change ImpactDistribution segment depend on favorable end-customer pricing policies are set to allow effective competition with other motorcycle brands and to enable the consumer to purchase a Honda motorcycle without sacrificing Company profitability. When Astra Honda Motor raises the price guidelines for motorcycles and/or spare parts sold by the Company subsidiary, Mulia, it can have a negative impact on the demand for motorcycles are sold by Mulia distributors lowering revenue from the distribution segment.
Prices of raw materials used in manufacturing motorcycle lubricant products, especially base oil derived mainly from crude oil, fluctuate in accordance with the conditions of regional and global markets where the Company subsidiary, FKT, has little or no control. Lubricant prices, which are purchased mixed for resale, also fluctuate as a result of changes in raw material prices. So the results of operations and margins of the auto consumer parts segment have historically been and will continue to be affected by fluctuations in crude oil prices, and in turn, base oil costs.
83Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Dari segmen jasa keuangan, MPMInsurance menetapkan harga produk atas dasar asumsi dan estimasi yang diperoleh dari data dan kondisi pasar historis dan peraturan yang relevan. Apabila kondisi pasar aktual tidak menguntungkan secara signifikan dibandingkan asumsi dan estimasi yang digunakan dalam penetapan harga, distribusi dan keuntungan produk MPMInsurance dapat terpengaruh yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap hasil operasi dan kondisi keuangan MPMInsurance yang pada akhirnya mempengaruhi kegiatan usaha.
Kegiatan usaha layanan jasa pembiayaan MPMFinance dan SAF bersaing dengan perusahaan pembiayaan lainnya di Indonesia terutama dari kecepatan proses persetujuan dan segi penetapan harga yang mana sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya pembiayaan kendaraan bermotor bagi calon pembeli sepeda motor mengingat sebagian besar pembelian sepeda motor didanai menggunakan fasilitas pembiayaan. Suku bunga kredit kendaraan bermotor di Indonesia umumnya dipengaruhi biaya dana peminjam, di mana, pada saat likuidasi normal, mengacu pada suku bunga referensi Bank Indonesia, dan tidak ada jaminan bahwa suku bunga tidak akan meningkat dibandingkan historisnya. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya pembiayaan kendaraan bermotor secara signifikan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap permintaan sepeda motor yang didistribusikan oleh Mulia, maupun yang ditawarkan melalui jaringan diler ritel dan gerai ritel MPMMotor, serta marjin keuntungan kegiatan usaha layanan jasa keuangan MPMFinance dan SAF dan pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap hasil operasi Perseroan dan Entitas Anak.
Kegiatan usaha layanan jasa kendaraan MPMRent, SAK dan GML bersaing dengan perusahaan sewa kendaraan lainnya di Indonesia, terutama dalam hal penetapan harga yang mana sangat dipengaruhi oleh jasa yang ditawarkan, pengemudi yang berkualitas, kualitas layanan, jumlah armada, dan penyediaan kendaraan dengan merek popular seperti Toyota Avanza dan Innova. Apabila tidak mampu menyediakan kendaraan
The financial services segment unit, MPMInsurance, sets product prices on the basis of assumptions and estimates derived from historical data, market conditions, and relevant legislation. If actual market conditions do not compare favorably to the assumptions and estimates used in pricing the products, the distribution and product advantage of MPMInsurance can be adversely affected, it can have negative impact to MPMInsurance’s operational results and financial condition affecting business activities.
MPMFinance’s and SAF’s financing service business activities compete with other financing companies in Indonesia particularly in terms of the pace of approval process and pricing, which are heavily influenced by interest rate. Interest rate hike would increase the cost of motorcycle financing for potential customers considering most motorcycle purchases are funded through financing facilities. Loan interest rate for vehicle purchase in Indonesia is generally influenced by the cost of borrowing funds, wherein, during normal liquidation, refers to Bank Indonesia’s reference interest rate, and there is no guarantee that the interest rate would not increase compared to its historical record. Interest rate hike would significantly increase the cost of automotive vehicle financing, therefore might negatively affect the demands for motorcycles distributed by Mulia or offered through MPMMotor’s retail dealers and outlets, as well as the profit margin of MPMFinance’s and SAF’s financial service business activities, and would eventually and negatively affect the Company’s and subsidiaries’ operating income.
MPMRent’s, SAK’s and GML’s vehicle rental business competes with other vehicle rental companies in Indonesia, particularly in terms of pricing that is heavily influenced by the offered services, the quality of drivers, the quality of services, the number of fleets, and the availability of vehicle with popular brands such as Toyota Avanza and Innova. The failure to provide vehicles in a timely manner and in good condition in accordance
84 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Management Discussion & AnalysisPEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN
tepat pada waktunya dan dengan kondisi sesuai harapan pelanggan, hal tersebut dapat merugikan reputasi atas kegiatan usaha ini dan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi MPMRent, SAK, dan GML. Layanan jasa kendaraan umumnya menjual kendaraan ketika usia kendaraan mencapai sekitar empat tahun. Dikarenakan nilai jual kembali kendaraan relatif tinggi di Indonesia, penjualaan kendaraan bekas merupakan arus pendapatan yang signifikan dan penting untuk kegiatan usaha layanan jasa kendaraan. Pendapatan dari penjualan mobil bekas bergantung pada kelangsungan nilai jual kembali kendaraan dan pasar kendaraan bekas. Kelesuan pasar kendaraan bekas dapat menyebabkan penurunan nilai penjualan kembali di masa yang akan datang dan tidak ada jaminan bahwa pendapatan dari penjualan mobil bekas dapat memperoleh nilai jual kembali yang tinggi yang pernah didapatkan di masa lalu dalam kondisi tersebut. Setiap penurunan nilai jual kembali yang material dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan hasil operasi dari layanan jasa kendaraan yang pada akhirnya mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.
Perubahan Hukum dan Peraturan yang Berdampak Signifikan Terhadap PerusahaanMulai dari tanggal 15 Juni 2012, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.43/PMK.010/2012, terkait persyaratan jumlah minimum uang muka dalam pembiayaan otomotif. Peraturan tersebut secara langsung mempengaruhi penjualan pasar sepeda motor, sedangkan dampaknya relatif kecil pada penjualan mobil.
Dana Hasil Penawaran Umum Perdana
Dalam penawaran umum perdana (IPO) yang sukses dilaksanakan pada penghujung Kuartal II 2013, MPM berhasil menggalang dana Rp 1,45 triliun (bruto) dari penawaran 970 juta lembar saham atau setara 21,7% total saham yang beredar. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat dan memperluas jangkauan unit-unit usaha tradisional Perseroan dengan diawali alokasi sebesar 36% untuk menumbuhkan usaha rental mobil.
with customers’ expectation would harm reputation and adversely affect MPMRent’s, SAK’s, and GML’s business activities, financial condition and operating income. Rental companies generally resell their vehicles when those vehicles reach the age of four years old. Due to the relatively high resale value in Indonesia, the resale is a significant and important part of income flow and rental business activities. The revenue from resale depends on the sustainability of resale value and secondhand vehicle market. Secondhand vehicle market downturn might lower resale value in the future and there would be no guarantee that the resale value would remain consistently high. Every drop in resale value might negatively affect business activities, financial condition, and operating income from rental business, which eventually affect the Company’s business activities.
Changes in Laws and Regulations having Significant Impact on the CompanyStarting from 15 June 2012, the Republic of Indonesia Ministry of Finance issued Regulation No.43/PMK.010/2012 regarding the new minimum down-payment requirement in automotive financing. The new regulation directly affected motorcycle market sales, while the impact on car sales was mild.
Initial Public Offering Proceeds UtilizationIn the highly successful IPO executed at the end of Q2-2013, MPM raised Rp 1.45 trillion (gross) from its offering of 970 million shares, equivalent to 21.7% of the total shares outstanding. The proceeds will be utilized to strengthen and extend the reach of the traditional units of the Company beginning with 36% being allocated to grow the rental car business. The lubricants business under FKT will receive 42% of the
85Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Usaha pelumas yang dijalankan FKT akan mendapat 42% dana hasil IPO untuk konsolidasi dan pengembangan pabrik, sedangkan sebagian besar sisanya akan digunakan untuk membangun jaringan dealer guna mendukung rencana Perseroan memasuki segmen usaha kendaraan roda empat dengan mengusung merek Nissan dan Datsun.
Di penghujung tahun 2013, 71% dari dana hasil bersih IPO telah digunakan sesuai rencana yang disetujui pemegang saham sedangkan sisanya akan digunakan pada tahun 2014. Penyesuaian terakhir terhadap alokasi 13% dana tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di bulan Desember 2013 untuk memastikan kelayakan pembangunan fasilitas dealer Nissan dan Datsun. Awalnya dana tersebut dialokasikan untuk mendukung usaha asuransi dan retail motor. Meski demikian, setelah mempertimbangkan prioritas dan opsi yang dimiliki Perseroan, kami memutuskan bahwa arus kas internal kedua unit usaha tersebut cukup untuk menjalankan pengembangan usaha mereka dan dana IPO dialihkan untuk program pengembangan dealer.
Prospek Tahun 2014Grup memiliki posisi keuangan yang kuat, dengan fokus untuk meraih posisi utama dalam berbagai bidang usaha yang dijalankannya, serta berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, potensi sumber daya alam, dan kebutuhan Indonesia akan pembangunan infrastruktur. Melihat posisi Grup yang kuat di Indonesia, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 20-25% pada tahun 2014. Target ini di atas target pertumbuhan industry otomotif yang diperkirakan berkisar antara 10-15%. Meskipun prospek bisnis kami tetap baik, proyeksi bisnis ke depan masih dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia, fluktuasi suku bunga pinjaman, upah minimum regional, usia produktif domestik, dan pemilihan umum 2014.
proceeds for consolidation and factory development, while the bulk of the remainder is ear marked to build a dealership network in support of its exciting plan to enter the 4-wheel business under the Nissan and Datsun brands.
By the end of 2013, 71% of the net IPO proceeds had been applied according to the initial shareholder approved plans with the remainder to be utilized during 2014. A final adjustment to the allocation of 13% of the funds was approved in the December 2013 Extraordinary General Meeting of the Shareholders to ensure adequate development of the Nissan and Datsun dealerships. Initially these funds had been allocated to support the insurance and its retail motor businesses. However, after careful reassessment of priorities and options we determined that the internal cash flows of these businesses were adequate to cover their developmental requirements and the funds were reallocated to the dealership development program.
Outlook For 2014The Group is financially strong, focused on achieving leadership in its various markets, and well placed to benefit from Indonesia’s economic growth, natural resources, and need for infrastructure development. Looking at its strong position in Indonesia, the Company is targeting 20-25% revenue growth in 2014, which is above the automotive industry 10-15% growth target. Although the prospects for our businesses remain sound, the outlook is dependent on world crude oil prices, loan interest rate fluctuations, minimum regional wages, domestic productive age, and elections in 2014.
86 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
86 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
87Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
TANGGUNG JAWAB SOSIALPERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
87Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
88 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Sejak pendiriannya di tahun 1987, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM) sangat menyadari tanggung jawab sosialnya (Corporate Social Responsibility/CSR) terhadap karyawan serta masyarakat dan lingkungan tempatnya beroperasi. Kesadaran tersebut semata dilandasi ketulusan untuk memberikan kontribusi bermakna bagi para pemangku kepentingan. Kesadaran tersebut juga telah menggerakkan manajemen dan anak perusahaan untuk terus melaksanakan berbagai program dan kegiatan CSR hingga Perseroan menginjak usianya yang ke-26.
Menjelang penawaran umum perdana dan setelah menjadi perusahaan terbuka di tahun 2013, MPM menyusun, melaksanakan, dan mengelola program-program serta kegiatan-kegiatan CSR yang lebih terintegrasi, terarah, berkelanjutan, dan berdampak lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa. Visi CSR Perseroan jelas: menjadi bagian dari proses perubahan kualitas hidup yang lebih baik.
Ever since its establishment in 1987, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM) has been keenly aware of its responsibility to its employees, communities, and environments where it conducts its business. The awareness is solely based on the sincerity to provide meaningful contributions to all stakeholders. It also has task edits management and subsidiaries to carry out meaningful Corporate Social Responsibility (CSR) programs and activities as the Company celebrated its 26th anniversary.
Prior to and after the initial public offering in 2013, the Company had formulated, implemented conducted, and managed integrated, comprehensive, and sustainable CSR programs and activities that contribute to the well-being of society as well as national development. The Company’s CSR Vision is clear: become part of the process to improve the quality of life.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
The Vision was elaborated within the Company CSR Missions are conduct community services and establish good relationships between the Company and its stakeholders by prioritizing the social needs.Visi yang dikembangkan menjadi misi CSR Perseroan yaitu melaksanakan kegiatan sosial masyarakat dan menjalin hubungan baik antara perusahaan dan pemangku kepentingan dengan mengutamakan kebutuhan sosial masyarakat.
89Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Visi ini dikembangkan menjadi misi CSR Perseroan yaitu:1. Melaksanakan kegiatan sosial masyarakat yang
telah menjadi komitmen perusahaan secara berkesinambungan, demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.
2. Menjalin hubungan baik antara perusahaan dan pemangku kepentingan dengan mengutamakan kebutuhan sosial masyarakat, agar dapat memberikan manfaat positif bagi semua pihak.
Sesuai misi-misi tersebut dan berdasarkan masukan para pemangku kepentingan serta kebijakan pemerintah daerah di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya, MPM menetapkan empat pilar utama sebagai landasan kegiatan CSR-nya yaitu Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial Budaya dengan kerangka program sebagai berikut:
The Vision was then elaborated within the Company CSR Missions:1. Conduct community services in accordance with
the Company’s continuous commitment to create a better quality of life.
2. Establish good relationships between the Company and its stakeholders by prioritizing the social needs of the community to provide benefits for all.
In accordance with these missions and in line with stakeholders’ inputs as well as local administrations’ In accordance with these missions and in line with stakeholders’ inputs as well as local administrations’ regulations where the Company conducts its business, MPM has established four pillars for its CSR activities, namely: Economy, Education, Health, and Socio-Culture with the following program framework:
90 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Corporate Social ResponsibilityTANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Kerangka Program CSRIndependent Society
MASYARAKAT MANDIRIINDEPENDENT SOCIETY
EKONOMIECONOMY
PENDIDIKANEDUCATION
KESEHATANHEALTH
SOSIAL BUDAYASOCIO-CULTURE
• Pemberian bantuan dana mikro
• Pinjaman karyawan
• Micro Financing• Employee Loans
• Beasiswa prestatif & tidak mampu
• Bantuan dana penelitian
• Scholarship for underprivileged student achievers
• Research grant
• Kampanye sehat
• Health Campaign
• Bakti sosial• Disaster relief
• Social service• Disaster relief
KEBIJAKAN PERUSAHAANCORPORATE POLICY
POTENSI DAN KEBIJAKAN DAERAHREGIONAL CAPABILITY AND POLICY
EKONOMI
Pemberian Bantuan Dana MikroDalam bidang pengembangan ekonomi, MPM berkomitmen untuk berpartisipasi aktif membantu pengembangan ekonomi mikro melalui program Micro Financing yang dilaksanakan oleh MPMFinance. Program ini bertujuan menumbuhkembangkan kemandirian dan kemampuan wirausaha masyarakat melalui bantuan modal serta kesempatan bagi pengusaha mikro dan kecil agar dapat memulai usaha atau mengoptimalkan kemampuan yang mereka miliki.
Sebagai langkah awal, program Micro Financing MPM ditujukan bagi masyarakat di lingkungan terdekat Perseroan yaitu karyawan tidak tetap, karyawan kontrak dan harian serta pengusaha kecil yang direkomendasikan oleh karyawan. Demi memastikan efektivitas program, Perseroan menjalankan proses seleksi ketat yang mencakup wawancara, penelitian ke lapangan, serta evaluasi menyeluruh terhadap calon penerima bantuan.
Hingga Desember 2013, progam Micro Financing MPM telah memberikan bantuan modal sebesar Rp 53.000.000 kepada 13 pengusaha kecil dengan penjabaran sebagai berikut:
ECONOMY
Micro FinancingIn terms of economic development, the Companystrives to actively participate in helping microeconomic development through a Micro Financing Program carried out by MPMFinance. The purpose of this program is to nurture the communities’ entrepreneurial independence and capabilities by providing micro and small entrepreneurs with capital aid and opportunities so that they could start or optimize their own business.
As the first step, MPM’s Micro Financing was aimed at those closest to the Company, namely non-permanent, contract, and daily employees as well as small-scale entrepreneurs recommended by employees. To ensure the effectiveness of the program, the Company employs a strict selection process including interview, field assessment, and thorough evaluation on potential recipients.
By December 2013, MPM’s Micro Financing program had disbursed capital aid amounted to Rp 53,000,000 to 13 small-scale entrepreneurs with the following detail:
91Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Bentuk BantuanType of Aid Jumlah Dana Yang
TersalurkanTotal Disbursed FundKota
CityDanaFund
Juli 2013 MPMFinance July 2013 MPMFinance Micro Financing
Jambi Rp 5.000.000
Rp 53.000.000
Bogor Rp 23.000.000
Bekasi Rp 6.000.000
Bandung Rp 9.000.000
Denpasar Rp 10.000.000
Ke depannya, Perseroan akan meninjau kemungkinan untuk menerapkan program ini secara lebih luas di lebih banyak daerah.
Pinjaman KaryawanSebagai bagian dari upaya menyejahterakan sumber daya manusianya, Perseroan melalui MPMFinance menyediakan fasilitas pinjaman karyawan. Fasilitas ini bertujuan memberikan kemudahan keuangan bagi karyawan untuk keperluan pribadi atau sebagai modal kerja.
Fasilitas ini diprioritaskan untuk karyawan-karyawan di tingkat terendah. Fasilitas pinjaman karyawan juga menerapkan sistem assessment menyeluruh agar dapat menjangkau karyawan yang benar-benar membutuhkan pinjaman.
Hingga Desember 2013, Perseroan telah memberikan pinjaman karyawan sebesar Rp 74.931.000 kepada 15 karyawan dengan rincian sebagai berikut:
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Bentuk BantuanType of Aid Jumlah Dana Yang
TersalurkanTotal Disbursed FundKota
CityDanaFund
Juli 2013 MPMFinanceJuly 2013 MPMFinance
Pinjaman KaryawanEmployee Loans
Aceh Rp 4.000.000
Rp 74.931.000
Bekasi Rp 12.485.000
Bogor Rp 14.000.000
Bukit Tinggi Rp 8.500.000
Cempaka Mas Rp 3.750.000
Depok Rp 6.000.000
Makassar Rp 4.430.000
Pematang Siantar Rp 1.116.000
Semarang Rp 5.200.000
Sukabumi Rp 12.900.000
Yogyakarta Rp 2.550.000
Going forward, the Company will explore the possibility of implementing the program more extensively in more regions.
Employee LoansIn order to improve the welfare of its employees, the Company provides employee loans through MPMFinance. The loan facility is intended to give employees financial security in times of need or as capital to start personal business.
Employee loans are prioritized for employees at the lowest level. Moreover, management has established a thorough assessment system to ensure that the recipients are those truly in need.
As of December 2013, the Company had disbursed employee loans amounted to Rp 74,931,000 to 15 employees with the following detail:
92 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Corporate Social ResponsibilityTANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PENDIDIKAN
BeasiswaPerseroan memahami bahwa peningkatan kualitas hidup tak dapat dipisahkan dari peningkatan mutu pendidikan. Kesempatan mengenyam pendidikan adalah bagian integral dari upaya mewujudkan peningkatan tersebut. Atas dasar itulah MPM melalui MPMFinance menyalurkan beasiswa bagi pelajar berprestasi dari keluarga prasejahtera yang berhasil melewati proses seleksi yang ketat.
Di tahun 2013, Perseroan menyalurkan beasiswa kepada total 16 penerima dari tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA dengan rincian sebagai berikut:
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Bentuk BantuanType of Aid
Jumlah Dana Yang Tersalurkan
Total Disbursed Fund
Juli 2013 MPMFinanceJuly 2013 MPMFinance
BeasiswaScholarship
SD (8 anak)Elementary school (8 recipients)
Rp 17.703.000
Rp 44.543.000 SMP (7 anak)Junior High School (7 recipients)
Rp 26.330.000
SMA (1 anak)Senior High School (1 recipient)
Rp 510.000
MPM bertekad untuk menggiatkan program beasiswa ini hingga dapat menjangkau lebih banyak penerima di lebih banyak daerah. Perseroan mengharapkan program ini dapat memberikan kesempatan mengenyam pendidikan bagi para pelajar tidak mampu di seluruh penjuru nusantara.
Bantuan Dana PenelitianSebagai produsen dan distributor produk oli Federal Oil, anak perusahaan MPM, PT Federal Karyatama (FKT) memberikan dukungan moril dan materiil bagi Proyek Otomotif Bimasakti yang dikembangkan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Dukungan tersebut diwujudkan sebagai bantuan dana penelitian ini untuk mengembangkan berbagai terobosan otomotif termasuk bahan bakar ramah lingkungan.
EDUCATION
ScholarshipThe Company fully realizes that the enhancement of quality of life is inseparably linked with the improvement of education. Further education is crucial to bring about improvement in the conditions and opportunities for all people. This is why the Company, through MPMFinance, grants scholarships to high achieving underprivileged students who successfully pass the strict selection process.
In 2013, the Company granted scholarships to 16 elementary, secondary, and high school students with the following detail:
The Company is committed to expand the scholarship program to more students across more regions. The Company expects this program to help close the educational gap for underprivileged students across the archipelago.
Research GrantPlaying its part to further the educational improvement agenda the way it knows best, Federal Oil lubricant manufacturer and distributor and MPM’s subsidiary PT Federal Karyatama (FKT) provide moral and financial support for Bimasakti Automotive Project developed by Gadjah Mada University’s Engineering Faculty. The support is realized in the form of a research grant to develop automotive breakthroughs, including eco-friendly fuel.
93Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Hingga 2013, FKT telah memberikan bantuan tersebut selama 1 tahun. Alokasinya adalah sebagai berikut:
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Bentuk BantuanType of Aid
Jumlah Dana Yang TersalurkanTotal Disbursed Fund
18 Agustus 2013FKT, Kampus UGM, Yogyakarta18 August 2013FKT, UGM Campus, Yogyakarta
Proyek Bimasakti UGM (lanjutan)UGM’s Bimasakti Project (cont’d)
Bantuan Dana PenelitianResearch Grant Rp 60.000.000
Berkat bantuan dan dukungan yang diberikan FKT, Tim Bimasakti kembali berlaga di ajang The 11th Student Formula SAE Competition of Japan 2013. Tak hanya itu, Tim Bimasakti bahkan berhasil menjuarai kompetisi Chem-E-Car di Australia yang berlangsung dari tanggal 29 September hingga 3 Oktober 2013.
Perseroan sangat bangga dengan hasil ini dan berkomitmen untuk terus melanjutkannya di masa depan.
By 2013, FKT had provided the grant for 1 year. The allocation was as follows:
With FKT’s support, the Bimasakti Team once again competed in The 11th Student Formula SAE Competition of Japan 2013. Moreover, the team successfully won the Chem-E-Car competition held in Australia from 29 September to 3 October 2013.
The Company is very proud of this achievement and has pledged to extend the research grant well into the future.
94 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Corporate Social ResponsibilityTANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
KESEHATAN
Kampanye SehatSebagai langkah awal mengantisipasi para pengguna jalan terhadap kondisi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan, MPM melalui anak cabang MPMFinance Cabang Duri Provinsi Riau, membagikan masker gratis di jalan Hang Tuah dengan detail sebagai berikut:
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Bentuk BantuanType of Aid
Jumlah Dana Yang TersalurkanTotal Disbursed Fund
22 Juni 2013MPMFinance Cabang Duri22 June 2013MPMFinance (Duri Branch)
Pemberian Masker Gratis Kepada Pengguna Jalan di Jalan Hang Tuah, RiauFree Surgical Masks Giveaway for Road Users on Hang Tuah, Riau
100 Masker100 Surgical Masks Rp 1.000.000
Juni 2013 MPMFinance June 2013 MPMFinance
Pemberian Masker Gratis Kepada Pengguna Jalan di Pekanbaru, RiauFree Surgical Masks Giveaway for Road Users in Pekanbaru, Riau
100 Masker100 Surgical Masks Rp 1.000.000
SOSIAL BUDAYA
Bakti SosialSesuai visi CSR-nya yaitumenjadi bagian dari proses perubahan kualitas hidup yang lebih baik, bakti sosial adalah elemen vital dalam kegiatan CSR MPM. Perseroan memandang kegiatan ini sebagai bentuk interaksi langsung dengan masyarakat tempatnya beroperasi. Atas dasar itulah Perseroan merancang berbagai bentuk bakti sosial melibatkan anak-anak perusahaannya dan para pemangku kepentingan lokal untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat.
Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah melaksanakan berbagai bentuk kegiatan bakti sosial seperti donor darah yang rutin dilaksanakan kantor pusat Perseroan. Tak hanya itu, MPMFinance juga menyumbangkan bantuan peralatan sekolah serta mengadakan khitanan massal. Perseroan dan anak-anak perusahaan pun menggelar buka bersama dan menyantuni anak yatim.
Tak puas dengan bakti sosial konvensional, MPM dan anak-anak perusahaannya mengadakan kegiatan bakti sosial yang lebih spesifik. Salah satunya adalah Save Street Child yang bertujuan memberikan pendidikan dan
HEALTH
Health CampaignAs the first step to prepare road users for a smog disaster caused by forest fire and land clearing, MPM’s subsidiary, MPMFinance, through its Duri Branch provided free surgical masks on Hang Tuah Road in Riau Province with the following detail:
SOCIO-CULTURE
Social ServicesIn accordance with the CSR vision of becoming a partner in the process of creating a better life, Social Services activities are a vital component of the Company’s CSR activities. Through these, our subsidiaries interact directly with the communities and local stakeholders where we conduct business to ensure maximum benefit for all.
Throughout 2013, the Company organized various Social Service events. For example, Company headquarters staff, conducted blood donations on a regular basis. Moreover, MPMFinance donated school equipment and held mass circumcisions. The Company and its subsidiaries also organized fasting break events and provide donations for orphans during Ramadan.
Not content with only the conventional ideas, MPM through its subsidiaries also designed several unique activities. One of which is Save Street Child intended to educate and provide guidance for street children.
95Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
panduan bagi anak-anak jalanan. Tak hanya itu, MPM juga melaksanakan touring motor yang bertujuan untuk menggalang kebersamaan antara Perseroan dengan konsumennya.
Hingga Desember 2013, Perseroan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan bakti sosial sebagai berikut:
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Bentuk BantuanType of Aid
Jumlah Dana Yang TersalurkanTotal Disbursed Fund
3 Juli 2013MPMFinance Cabang Bogor, Panti Asuhan Wadah Amanat3 July 2013MPMFinance (Bogor Branch), Wadah Amanat Orphanage
Pemberian Bantuan Peralatan SekolahSchool Equipment Donation
Peralatan Sekolah Untuk 95 anakSchool Equipment for 95 Children Rp 13.030.000
3 Juli 2013MPMFinance Cabang Bogor J3 July 2013MPMFinance Cabang Bogor
Perbaikan Rumah KaryawanRepair Employees’ Houses
Bahan BangunanBuilding Materials Rp 5.000.000
8 Juli 2013MPMFinance Cabang Sukabumi 8 July 2013MPMFinance(Sukabumi Branch)
Bakti Sosial, Khitanan MassalSocial Service, Mass Circumcision
Operasi Bibir SumbingHarelip Surgery
Khitanan Massal 30 Anak Laki-lakiMass Circumcision for 17 Boys
Operasi bagi Anak-anak dengan Bibir SumbingSurgery for Children with Harelip
Rp 8.739.900
Rp 18.000.000
6 Agustus 2013MPMFinance Cabang Balikpapan,Panti Asuhan Assakinah 6 August 2013MPMFinance (Balikpapan Branch), Assakinah Orphanage
Bakti SosialSocial Service
3 Lemari / Cabinets8 Kasur / Mattresses 8 Selimut / Blankets5 Kipas Angin / Electric Fan
Rp 7.220.000
6 Agustus 2013MPMFinance Cabang BalikpapanPanti Asuhan Yayasan Pejuang Mulia6 August 2013MPMFinance (Balikpapan Branch), Pejuang Mulia Foundation Orphanage
Bakti SosialSocial Service
3 Lemari / Cabinets8 Kasur / Mattresses 8 Selimut / Blankets
Rp 5.935.000
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Bentuk BantuanType of Aid Jumlah Dana Yang
TersalurkanTotal Disbursed FundKota
CityDanaFund
Juli 2013MPMFinanceJuly 2013MPMFinance
BeasiswaSocial Services
Jakarta Semarang
Rp 30.002.800Rp 4.790.000 Rp 34.792.800
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Bentuk BantuanType of Aid
Jumlah Dana Yang TersalurkanTotal Disbursed Fund
8 Juni 2013FKT, Masjid Wanyasa, Subang 8 June 2013FKT, Wanyasa Mosque, Subang
Santunan & Kegiatan Touring MotorDonation and Motorcycle Touring
Santunan Tenda dan KaosTents and T-shirts Donation Rp 35.000.000
1 Agustus 2013FKT, Auditorium Gramedia Kebon Jeruk 1 August 2013FKT, Gramedia Kebon Jeruk’s Auditorium
Berbagi Bersama – Kerja Sama FKT, Gramedia & Komunitas BersamaBerbagi Bersama – Collaboration between FKT, Gramedia & Komunitas Bersama
Buka Bersama & Santunan Anak YatimFasting Break & Donation for Orphans
Rp 58.825.000
MPM also held motorcycle touring to strengthen the relationship between the Company and its user base.
As of December 2013, the Company had conducted the following Social Service activities:
96 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Corporate Social ResponsibilityTANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Jumlah Dana Yang TersalurkanTotal Disbursed Fund
Januari-Agustus 2013Mulia January-August 2013Mulia
Save Street ChildSave Street Child Rp 75.946.300
April-Desember 2013 Mulia April-December 2013 Mulia
Yayasan Bangun SehatBangun Sehat Foundation Rp 110.500.000
Juni 2013 Mulia June 2013 Mulia
Astra Honda Motor Best StudentAstra Honda Motor Best Student Rp 63.000.000
Agustus 2013Mulia August 2013Mulia
Promosi & CSR Promotion & CSR Rp 3.000.000
Bantuan BencanaSepanjang tahun 2013, berbagai bencana alam masih terus melanda Indonesia. Sebagai bentuk kepedulian, MPM memberdayakan jaringan usahanya yang berdekatan dengan wilayah-wilayah yang terkena dampak dari bencana tersebut guna mengorganisir berbagai kegiatan sosial dan menggalang bantuan bagi para korban.
Hingga Desember 2013, Perseroan melalui anak-anak perusahaannya telah memberikan bantuan kepada korban bencana banjir di Teluk Gong, Jakarta, serta korban gempa di Aceh. Bantuan diberikan dalam bentuk makanan, pakaian, obat-obatan, dan keperluan lainnya yang dapat langsung dipergunakan oleh para korban dengan detail sebagai berikut:
Waktu & TempatTime & Place
Jenis KegiatanType of Activity
Bentuk BantuanType of Aid
Jumlah Dana Yang TersalurkanTotal Disbursed Fund
22 Januari 2013FKT, Teluk Gong, Jakarta 22 January 2013FKT, Gong Bay, Jakarta
Bakti Sosial Untuk Korban BanjirSocial Service for Flood Victims
Santunan, Tenda dan KaosInstant Food & Medicines Rp 50.000.000
2 Juli 2013MPMFinance Cabang Aceh 2 July 2013MPMFinance (Aceh Branch)
Bakti Sosial Untuk Korban GempaSocial Service for Quake Victims
17 Karung Beras29 Kotak Mi Instan 2 Lusin Sirup1 Peti SKM3 Kotak Sarden 17 Sacks of Rice29 Boxes of Instant Noodles 2 Dozens of Syrup1 Crate of SKM3 Boxes of Sardines
Rp 8.250.000
Disaster ReliefIndonesia was ravaged by several natural disasters in 2013. As a form of compassion, the Company utilized its business network near the affected regions to organize various disaster relief efforts and raise funds for disaster victims.
As of December 2013, MPM through its subsidiaries had aided flood victims in Gong Bay, Jakarta, as well as quake victims in Aceh. The Company donated food, clothing, medicines, and other necessities that could be used by the victims. The detail is as follows:
97Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Jumlah Dana yang Disalurkan Bagi Kegiatan Tanggung Jawab Perusahaan
Hingga tanggal 31 Desember 2013, total dana yang telah dikucurkan MPM untuk seluruh kegiatan tanggung jawab sosialnya adalah sebesar Rp 731.713.000.
Yayasan Mitra Pinasthika MustikaUntuk lebih memfokuskan kegiatan tanggung jawab sosialnya di masa depan, MPM Group mendirikan Yayasan Mitra Pinasthika Mustika (YMPM) pada tanggal 20 Juni 2013 berdasarkan Akta Pendirian No 76 tanggal 20 Juni 2013, yang dibuat dihadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta, dengan kekayaan awal sebesar Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah).
Yayasan Mitra Pinasthika Mustika saat ini tengah melakukan peninjauan terhadap cakupan kerjanya serta mempersiapkan infrastruktur operasionalnya. YMPM akan memulai kegiatannya di tahun 2014 dan Perseroan berharap yayasan ini dapat memainkan peranan penting dalam mewujudkan Visi dan Misi CSR MPM, terutama di bidang pendidikan, pengembangan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan sosial budaya.
Total Disbursed Fund Towards Corporate Social Responsibility ActivitiesAs of 31 December 2013, the Company had disbursed a total of Rp 731,713,000 in support of its CSR activities.
Mitra Pinasthika Mustika FoundationTo ensure greater focus on its CSR activities in the future, the Company has established the Mitra Pinasthika Mustika Foundation (YMPM) on June 20th, 2013, based on Deed No. 76 dated June 20th, 2013, by Public Notary Darmawan Tjoa, S.H., S.E., in Jakarta, with initial wealth of Rp 1,000,000,000 (one billion Rupiah).
The Mitra Pinasthika Mustika Foundation is currently assessing its scope of work and preparing its operational infrastructures. The foundation will begin its activities in 2014 and the Company expects it to play a crucial role in realizing its CSR Vision and Mission, particularly in the fields of education, community empowerment, environmental preservation, and socio-culture.
98 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
98 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
99Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
TATA KELOLAPERUSAHAAN Good Corporate Governance
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
99Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
100 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No. L.MPM/SK-Kom.002/2013 tanggal 19 Februari 2013, kami telah membentuk Komite Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) untuk membantu Dewan Komisaris menelaah praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik yang dapat diterapkan di MPM serta mengevaluasi implementasinya. Kami telah membentuk Komite GCG dengan mengangkat Eric Marnandus sebagai Ketua serta Simon Halim dan Kwik Ing Hie sebagai anggota.
Kami senantiasa mematuhi dan berpedoman kepada prinsip-prinsip GCG sesuai peraturan BAPEPAM-LK dan BEI yang relevan. Terkait implementasi prinsip-prinsip GCG, kami telah membentuk dan menjalankan proses-proses internal sesuai Peraturan BEI No. I-A, peraturan BAPEPAM-LK dan praktik-praktik GCG terbaik lainnya untuk pengangkatan Komisaris Independen, Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite GCG, serta pengangkatan Direktur Tidak Terafiliasi dan Sekretaris Perusahaan guna menyediakan data atau informasi bagi pemegang saham, investor, dan regulator. Tak hanya itu, kami juga membentuk Divisi Audit Internal yang mengawasi dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan manajemen.
Pursuant to Board of Commissioners Letter No. L.MPM/SK-Kom.002/2013 dated 19 February 2013, we have established a Good Corporate Governance Committee to assist the Board of Commissioners in identifying applicable good corporate governance practices for MPM, as well as to evaluate its implementation. We have formalized GCG Committee by appointing Eric Marnandus as head of the GCG Committee and Simon Halim and Kwik Ing Hie as members.
We continue to abide by and adhere to GCG principles as stipulated in the relevant BAPEPAM-LK and IDX rules and regulations. In relation to the implementation of GCG principles, we have formed and put in place appropriate supporting internal processes in accordance with IDX Rule No. I-A, BAPEPAM-LK rules and other GCG best practices with regard to the appointment of Independent Commissioners, Audit Committee, and Nomination and Remuneration Committees, a GCG Committee and the appointment of Non-Affiliated Directors and a Corporate Secretary to facilitate informational or data needs of shareholders, investors, and regulators. Additionally, we also have put in place an Internal Audit Division which undertakes supervision and monitors implementation of the policies that have been decreed by the management.
TATA KELOLA
PERUSAHAAN Good Corporate Governance
101Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Eric MarnandusKetua Komite GCGEric Marnandus telah menjabat sebagai Ketua Komite GCG MPM sejak 2013. Beliau juga merupakan penasihat Direksi sejak 2012. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Presiden di Affinity Equity Partners, perusahaan pembiayaan ekuitas swasta yang beroperasi di seluruh Asia. Sebelumnya beliau bekerja di McKinsey & Company sejak 2007 hingga 2010, dengan posisi terakhir sebagai Manajer Engagement, dan sempat menjabat sebagai Quantitative Research Associate di JPMorgan Chase & Company sejak 2000 hingga 2004. Beliau mendapatkan gelar Sarjana jurusan Riset Operasional dan Teknik Industri dari Cornell University di tahun 2000 dan gelar Master of Business Administration dari University of California di Berkeley tahun 2006. Selain itu beliau lulus ujian Chartered Financial Analyst Level III pada 2006.
Simon HalimAnggota Komite GCGSimon Halim diangkat menjadi Komisaris Independen dan anggota Komite Audit serta Komite GCG MPM di tahun 2013. Saat ini beliau merupakan Managing Partner Arghajata, perusahaan konsultan strategis berbasis Indonesia yang menjalin kemitraan eksklusif dengan Booz & Company. Sebelum mendirikan Arghajata, beliau
Eric MarnandusHead of GCG CommitteeEric Marnandus was appointed Head of GCG Committee of MPM in 2013. Previously he was an advisor to the Board of Directors since 2012. He is currently a Vice President with Affinity Equity Partners, a pan-Asia Private Equity fund. Prior to this, he worked for McKinsey & Company from 2007 to 2010, with his last role being an Engagement Manager, and was a Quantitative Research Associate at JPMorgan Chase & Company from 2000 to 2004. Eric graduated with a Bachelor of Science in Operations Research and Industrial Engineering from Cornell University in 2000 and received his Masters of Business Administration from University of California at Berkeley in 2006. He also passed the Level III Chartered Financial Analyst examination in 2006.
Simon HalimGCG Committee MemberSimon Halim was appointed Independent Commissioner and member of the Audit and GCG Committees of MPM in 2013. He is currently Managing Partner of Arghajata, an Indonesian based strategic consulting firm with an exclusive alliance with Booz & Company. Prior to co-founding Arghajata, he held several senior positions,
We have formed and put in place appropriate supporting internal processes in accordance with GCG best practices with regard to the appointment of Independent Commissioners, Audit Committee, and Nomination and Remuneration Committees, a GCG Committee and the appointment of Non-Affiliated Directors and a Corporate Secretary.Kami telah membentuk dan menjalankan proses-proses internal sesuai praktik-praktik GCG terbaik untuk pengangkatan Komisaris Independen, Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite GCG, serta pengangkatan Direktur Tidak Terafiliasi dan Sekretaris Perusahaan.
102 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
menduduki beberapa posisi senior termasuk Partner dan Chief Executive Officer Ernst & Young Indonesia, serta Direktur dan Partner spesialis energi dan perbankan di KAP Siddharta Siddharta & Widjaja, partner Indonesia dari kantor akuntan internasional KPMG. Beliau meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia di tahun 2010.
Kwik Ing HieAnggota Komite GCGKwik Ing Hie telah menjabat sebagai Komisaris MPM sejak 2010 dan juga menjabat sebagai anggota Komite GCG serta Ketua NRC MPM sejak 2013. Beliau adalah veteran investasi di Indonesia dan Presiden Direktur PT Affinity Equity Partners Indonesia. Sebelum bergabung dengan PT Affinity Equity Partners Indonesia, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Morgan Stanley Asia Indonesia dari 2006 hingga 2009. Sejak 1999 hingga 2006, beliau memimpin perusahaan investasi miliknya yang fokus kepada merger, akuisisi, dan investasi pinjaman darurat. Beliau mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Stanford University pada 1991, dan gelar Bachelor of Science in Computer Engineering dari Syracuse University pada 1986.
Tugas dan Tanggung JawabKomite GCG mempunyai tugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji kebijakan tata kelola perusahaan (GCG) yang berlaku di Perseroan secara menyeluruh serta menilai konsistensi penerapannya, termasuk hal-hal sebagai berikut:1. Meninjau dan mengkaji ulang secara berkala
prinsip-prinsip dan persyaratan-persyaratan GCG yang berlaku di Perseroan serta memastikan bahwa prinsip-prinsip dan persyaratan-persyaratan tersebut masih relevan serta telah dilaksanakan sepenuhnya di Perseroan.
2. Memastikan dilakukannya assessment atas implementasi GCG di Perseroan, baik yang dilakukan sendiri ataupun yang dilakukan dengan dibantu oleh konsultan eksternal.
including: Partner and Chief Executive Officer of Ernst & Young Indonesia, and Director and Partner specializing in energy and banking at KAP Siddharta Siddharta & Widjaja, the Indonesian partner of the international accounting firm KPMG. Simon Halim received his Magistrate of Accounting from the University of Indonesia in 2010.
Kwik Ing HieGCG Committee MemberKwik Ing Hie has been a Commissioner of MPM since 2010. In 2013, he was appointed to the GCG Committee and was named as Head of NRC of MPM. He is a veteran of investment in Indonesia and is the President Director of PT Affinity Equity Partners Indonesia. Prior to joining PT Affinity Equity Partners Indonesia, he was President Director of PT Morgan Stanley Asia Indonesia from 2006 to 2009. From 1999 to 2006, he led his own investment firm focusing on mergers, acquisitions, and investment in distressed assets. Kwik Ing Hie received his Master of Business Administration from Stanford University in 1991, and his Bachelor of Science in Computer Engineering from Syracuse University in 1986.
Duties and ResponsibilitiesGCG Committee is responsible for assisting Board of Commissioners in thoroughly reviewing Good Corporate Governance (GCG) policies throughout the Company, evaluating the consistency of their implementation, and also conducting the following activities:1. Periodically reevaluating and reviewing GCG
principles and requirements throughout the Company, and ensuring the relevancy and effective implementation of those principles.
2. Ensuring consistent implementation of GCG policies through regular assessments, including self assessment or assessment conducted by external consultants.
103Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Komite GCG berwenang untuk:
1. Dengan sepengetahuan Dewan Komisaris melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi dan/atau Unit Kerja terkait dengan implementasi GCG.
2. Melalui Dewan Komisaris, meminta Direksi agar melakukan upaya-upaya yang optimal dalam penerapan prinsip-prinsip GCG di Perseroan.
Komite GCG dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.1. Masa kerja Komite GCG adalah 3 tahun terhitung
sejak ditetapkannya Surat Keputusan ini No. L.MPM/SK-Kom.002/2013.
2. Anggota Komite GCG yang masa jabatannya telah berakhir dapat diperpanjang masa jabatannya berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
3. Anggota Komite GCG yang bukan Anggota Dewan Komisaris dapat diberikan honorarium yang besarannya ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
4. Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat meninjau kembali keanggotaan Komite GCG.
Fokus utama Komite GCG adalah meningkatkan kualitas kegiatan tata kelola Perseroan secara menyeluruh. Tindakan-tindakan spesifik yang dijalankan sepanjang tahun 2013 mencakup: 1. Komite GCG mengusulkan agar Perseroan
mengadopsi Pedoman Umum Good Corporate Governance yang disusun oleh KNKG.
GCG Committee is authorized to perform the following actions:1. With Board of Commissioners’ approval, communicate
directly with the Board of Directors and/or related Work Units regarding GCG implementation.
2. Through the Board of Commissioners, task the Board of Directors to conduct optimal efforts in implementing the Company’s GCG principles.
In performing its duties, GCG Committee answers directly to Board of Commissioners.1. GCG Committee member tenure is 3 years, effective
since the issuance of Decree No. L.MPM/SK-Kom.002/2013.
2. Upon expiration, the tenure of a GCG Committee member can be extended based on a Board of Commissioners’ decision.
3. A GCG Committee member who is not a member of the Board of Commissioners may receive an honorarium, the amount of which is determined by the Board of Commissioners.
4. Board of Commissioners is allowed to review GCG Committee membership at any given time.
The primary focus of the Committee is to enhance the overall quality of governance activities within the Company. Specific actions taken during the year include:1. The GCG Committee proposed that the Company
adopt the Indonesian Code of Good Corporate Governance established by the KNKG.
The GCG initiated the Credo project to develop acomprehensive set of guidelines for the diverseoperating companies within MPM. It encompassesa consolidated Mission, Vision, Beliefs, and set ofValuesKomite GCG memulai proyek Credo untuk mengembangkan rangkaian panduan tata kelola komprehensif bagi beragam anak perusahaan dalam MPM. Panduan ini memuat konsolidasi Misi, Visi, Keyakinan, dan rangkaian Nilai
104 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
2. Komite GCG mensponsori seminar sehari berjudul “Sosialisasi Good Corporate Governance” pada bulan Agustus 2013 bagi manajemen tingkat atas di kantor pusat dan anak perusahaan Perseroan.
3. Komite GCG mengusulkan agar Perseroan menunjuk konsultan GCG profesional. Manajemen menunjuk konsultan GCG, KAP Bayu Susilo, dan meluncurkan pengembangan GCG roadmap dan Corporate Policy Manual Perseroan sebagai alat untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan bisnis sehari-hari.
4. Komite GCG memulai proyek Kredo untuk mengembangkan rangkaian panduan tata kelola komprehensif bagi beragam anak perusahaan MPM. Panduan ini memuat konsolidasi Misi, Visi, Ikrar, dan rangkaian Nilai yang telah disetujui oleh semua karyawan Perseroan. Proyek ini dimulai oleh tim ‘MARS’ yang terdiri dari anggota Direksi. Hasil kerja mereka dibagikan ke seluruh lini Perseroan melalui tiga langkah komprehensif sebagai berikut:• Komunikasi – melalui presentasi, poster,
pengingat, kontes• Edukasi – lokakarya, paket orientasi, sesi
pelatihan • Penguatan – kebijakan diselaraskan dengan
nilai-nilai Kredo, komponen kinerja tahunan, Penghargaan Kredo
5. Menyetujui Yayasan MPM sebagai salah satu kendaraan Perseroan dalam menjalankan program tanggung jawab sosialnya melalui empat pilar utama, yaitu Ekonomi, Edukasi, Kesehatan, dan Sosial-budaya sebagai landasan kegiatannya.• Membangun Life Skill Training Centre (LSTC)
sebagai langkah awal yang signifikan. Fasilitas ini akan memperluas pengetahuan praktis para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan jurusan teknik mesin otomotif melalui partisipasi insinyur MPM dan pelatih andal yang dipekerjakan LSTC.
Frekuensi Rapat Eric Marnandus Kwik Ing Hie Simon Halim Zahnia Meeting Frequency
Komite GCG (2 kali) 2 2 2 2 GCG Committee (2 times)
2. The GCG sponsored a one-day seminar “Sosialisasi Good Corporate Governance” in August 2013, Good Corporate Governance, for all MPM headquarters and the Operating Company top management.
3. With the GCG Committee advice to appoint professional GCG consultant. The management appointed GCG consultant, KAP Bayu Susilo, and launched a project to develop MPM’s own governance guidebook as a living tool to assist management in the course of daily business decision-making.
4. The GCG initiated the Credo project to develop a comprehensive set of guidelines for the diverse operating companies within MPM. It encompasses a consolidated Mission, Vision, Beliefs, and set of Values by which all employees in the Company agree to follow. The project was kicked off by the ‘MARS’ team, comprised of members of the Board of Directors. The results of their working sessions were shared across the Company in a comprehensive 3-step process:• Communication – through presentations,
posters, reminders, contests• Education – workshops, orientation packs,
training sessions • Reinforcement – policies aligned with Credo
values, annual performance component, Credo Awards
5. Approved Yayasan MPM as one of vehicles to execute our corporate social responsibility program with four main pillars as the foundation of its activities, i.e., Economy, Education, Health, and Socio-culture.• As a first significant step, to construct Life Skill
Training Centre (LSTC). This facility will extend the practical knowledge of vocational school students studying automotive mechanics through the participation of MPM engineers and skilled trainers hired by the LSTC.
105Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
DEWAN KOMISARIS
Uraian Tugas Dewan Komisaris
Dewan Komisaris yang bertanggung jawab mengawasi manajemen harus beranggotakan setidaknya dua orang, salah satunya adalah Komisaris Utama. Fungsi utama Dewan Komisaris adalah memberi rekomendasi kepada Direksi dan mengawasi kebijakan Direksi. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham. Masa jabatan normal bagi komisaris adalah hingga rapat umum pemegang saham ketiga setelah pengangkatan mereka. Meski demikian, dalam rapat umum pemegang saham, pemegang saham dapat memberhentikan komisaris yang tengah menjabat atau mengangkat kembali komisaris yang masa jabatannya telah berakhir.
Prosedur Penentuan Remunerasi
Gaji atau honorarium dan tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris ditentukan dalam rapat umum pemegang saham.
Yang termasuk personil manajemen inti adalah komisaris dan direksi dari Perseroan dan entitas anak.
Kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada personil manajemen inti adalah sebagai berikut:
dalam juta Rp in million Rp
JumlahAmount
Persentase dari Total BebanPercentage from Total Expenses
2012 2013 2012 2013
Kompensasi manajemen inti 45.256 53.151 4,92% 4,54% Key management
compensation
Imbalan pascakerja 1.337 16.828 0,15% 1,44% Post-employment benefits
46.593 69.979 5,07% 5,97%
Independensi Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, dan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Komisaris lainnya dan Pemegang Saham Pengendali.
BOARD OF COMMISSIONERS
Description of the Duties Performed by the Board of CommissionersThe Board of Commissioners, which has the task of supervising management, must contain at least two members, one of whom is the Chairman. The principal function of the Board of Commissioners is to give recommendations to, and supervise the policies of the Board of Directors. Members of the Board of Commissioners are appointed by our shareholders at a general meeting of shareholders. The normal term of office for commissioners is until the third general shareholder meeting after their appointment. Shareholders may however, at any general meeting, dismiss a commissioner during his or her term of office or re-appoint a commissioner whose term of office has expired.
Remuneration Determination ProcedureThe salary or honorarium and other benefits of the members of the Board of Commissioners are determined at the general meeting of the shareholders.
Key management personnel includes commissionersand directors of the Company and subsidiaries.
Compensations paid or payable to key managementpersonnel are as follows:
Independence of the Board of CommissionersMembers of the Board of Commissioners have no family, financial and affiliated relations with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners, and the Controlling Shareholder.
106 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
Rapat Dewan KomisarisBOC Meetings
NamaName
PosisiPosition
Rapat/Meetings
Dewan Komisaris(4 kali)
Board of Commissioners
(4 times)
Komite Audit (5 kali)
Audit Committee (5 times)
Komite Nominasi & Remunerasi
(5 kali) Nomination & Remuneration
Committee (5 times)
Edwin Soeryadjaya Komisaris Utama/Chairman 4 Bukan Anggota/Non Member
Bukan Anggota/Non Member
Kwik Ing Hie Wakil Komisaris Utama/Vice Chairman 4 Bukan Anggota/Non Member 4
Danny Walla Komisaris/Commissioner 4 Bukan Anggota/Non Member
Bukan Anggota/Non Member
Tossin Himawan
- Komisaris sejak 20 September 2013- Direktur Utama sampai 20 September 2013- Commissioner since 20 September 2013- President Director until 20 September 2013
3(1 kali setelah
ditunjuk menjadi Komisaris/1 time
after appointed as Commissioner)
Bukan Anggota/Non Member
Bukan Anggota/Non Member
Istama Tatang SiddhartaKomisaris Independen sejak 13 Februari 2013/Independent Commissioner since 13 February 2013
2 5 3
Simon HalimKomisaris Independen sejak 13 Februari 2013/Independent Commissioner since 13 February 2013
2 5 Bukan Anggota/Non Member
Sandiaga Salahuddin Uno
Komisaris sampai 13 Februari 2013/Commissioner until 13 February 2013 2 Bukan Anggota/
Non Member 4
Jani Winata Komisaris sampai 13 Februari 2013/Commissioner until 13 February 2013 2 Bukan Anggota/
Non MemberBukan Anggota/
Non Member
Koji Shima Direktur Utama sejak 20 September 2013/President Director since 20 February 2013 2 Bukan Anggota/
Non MemberBukan Anggota/
Non Member
Troy Parwata Direktur/Director 2 Bukan Anggota/Non Member
Bukan Anggota/Non Member
Titien Supeno Direktur/Director 2 Bukan Anggota/Non Member
Bukan Anggota/Non Member
Zahnia Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary 4 Bukan Anggota/Non Member
Bukan Anggota/Non Member
Catatan: Dari keseluruhan 4 kali rapat di atas, 2 di antaranya adalah rapat yang dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota Dewan Komisaris Note: Of all 4 meetings above, 2 were physically attended by all members of the Board of Commissioners
DIREKSI
Cakupan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi bertanggung jawab menjalankan kegiatan operasional sehari-hari Perseroan dan memilih tim manajemen senior untuk melaksanakan rencana yang telah disusunnya. Anggota Direksi diangkat oleh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi harus memiliki setidaknya dua anggota, salah satunya diangkat menjadi Direktur Utama.
Masa jabatan normal bagi direktur Perseroan adalah hingga rapat umum pemegang saham ketiga setelah pengangkatan mereka. Meski demikian, dalam rapat umum pemegang saham, pemegang saham dapat
BOARD OF DIRECTORS
Scope of Work and Responsibilities of the Board of DirectorsThe Board of Directors is responsible for the day-to-day operations of the Company and selects a senior management team to achieve its articulated plans. Its constituent members are appointed by the shareholders at a general meeting of the shareholders. Under the Articles of Association of the Company, the Board of Directors is required to have at least two members, one of which is appointed as the President Director.
The normal term of office for directors is until the third general shareholder meeting after their appointment. Shareholders may however, at any general meeting, dismiss a director during his or her term of office or
107Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
memberhentikan direktur yang tengah menjabat atau mengangkat kembali direktur yang masa jabatannya telah berakhir. Semua direktur yang saat ini tengah menjabat diangkat dalam rapat umum pemegang saham luar biasa.
Independensi DireksiAnggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, dan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali.
Rapat DireksiBOD Meetings
Frekuensi RapatMeeting Frequency
Koji Shima Troy Parwata
Titien Supeno
Agung Cahyadi Kusumo
Tossin Himawan
Johanes Hermawan
Dwi Soegiharto Zahnia Henny
Soetio
Rapat Direktur (15 kali)Directors Meetings (15 times)
15 15 14 1 6 5 1 15 1
PosisiPosition
Direktur Utama sejak 20 September 2013President Director since 20 September 2013
Wakil Direktur Utama sejak 13 Februari sampai 20 September 2013Vice President Director since 13 February 2013 until 20 September 2013
Direktur sampai 13 Februari 2013Director until 13 February 2013
DirekturDirector
Direktur sejak 13 Februari 2013Director since 13 February 2013
Direktur sejak 10 Desember 2013Director since 10 December 2013
Direktur Utama sampai 20 September 2013President Director until 20 September 2013
Direktur sampai 1 Agustus 2013 (mengundurkan diri)Director until 1 August 2013 (resigned)
Direktur sampai 13 Februari 2013Director until 13 February 2013
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
Internal Audit PerusahaanCorporate Internal Audit
KOMITE AUDITSesuai Peraturan Bursa Efek Indonesia No. 1-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, kami telah membentuk Komite Audit sesuai Surat Penunjukan No. L.MPM/SK-Kom.001/2013 tanggal 19 Februari 2013. Kami menunjuk Istama Tatang Siddharta sebagai Ketua Komite Audit serta Simon Halim dan Kurniawan Tedjo sebagai anggota.
re-appoint a director whose term of office has expired. All of the current directors were appointed at an extraordinary general meeting of shareholders.
Independence of the Board of DirectorsMembers of the Board of Directors have no family, financial and affiliated relations with other members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners, and the Controlling Shareholder.
AUDIT COMMITTEEIn accordance with Indonesia Stock Exchange Rule No. 1-A on Share and Securities Listings by Listed Companies and BAPEPAM-LK Regulation No. IX.I.5 on the Establishment and Working Guidelines of Audit Committees, we have established an Audit Committee pursuant to Appointment Letter No. L.MPM/SK-Kom.001/2013 dated 19 February 2013. In 2013, Istama Tatang Siddharta was named head of the Audit Committee; the remaining members are Simon Halim and Kurniawan Tedjo.
108 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
Istama Tatang SiddhartaKetua Komite AuditIstama Tatang Siddharta diangkat menjadi Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit serta Anggota NRC MPM di tahun 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala KAP Siddharta Siddharta & Widjaja yang merupakan partner lokal bagi kantor akuntan internasional KPMG. Beliau adalah anggota Institut Akuntan Publik Indonesia dan meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia.
Simon HalimAnggota Komite AuditSimon Halim diangkat menjadi Komisaris Independen dan anggota Komite Audit serta Komite GCG MPM di tahun 2013. Saat ini beliau merupakan Managing Partner Arghajata, perusahaan konsultan strategis berbasis Indonesia yang menjalin kemitraan eksklusif dengan Booz & Company. Sebelum mendirikan Arghajata, beliau menduduki beberapa posisi senior termasuk Partner dan Chief Executive Officer Ernst & Young Indonesia, serta Direktur dan Partner spesialis energi dan perbankan di KAP Siddharta Siddharta & Widjaja, partner Indonesia dari kantor akuntan internasional KPMG. Beliau meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia di tahun 2010.
Kurniawan TedjoAnggota Komite AuditKurniawan Tedjo telah menjabat sebagai Anggota Komite Audit MPM sejak 2013. Beliau pernah menjabatsebagai Komisaris Independen di PT Courts IndonesiaTbk. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Kepala Audit Internal di PT Astra International Tbk sebelum pensiun pada tahun 2007. Beliau juga merupakan anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) dan memiliki gelar Sarjana Akuntansi Manajemen dan Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia.
Tugas dan Tanggung Jawab1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan.
Istama Tatang SiddhartaHead of Audit CommitteeIstama Tatang Siddharta was appointed Independent Commissioner, Head of the Audit Committee as well as member of the NRC of MPM in 2013. He is currently Commissioner of PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. Previously, he was Chairman of KAP Siddharta Siddharta & Widjaja, the Indonesian partner of the international accounting firm KPMG. Istama Tatang Siddharta is a member of the Institute of Indonesian Accountants and holds a Master degree in Accounting from the University of Indonesia.
Simon HalimAudit Committee MemberSimon Halim was appointed Independent Commissioner and member of the Audit and GCG Committees of MPM in 2013. He is currently Managing Partner of Arghajata, an Indonesian based strategic consulting firm with an exclusive alliance with Booz & Company. Prior to co-founding Arghajata, he held several senior positions, including: Partner and Chief Executive Officer of Ernst & Young Indonesia, and Director and Partner specializing in energy and banking at KAP Siddharta Siddharta & Widjaja, the Indonesian partner of the international accounting firm KPMG. Simon Halim received his Magistrate of Accounting from the University of Indonesia in 2010.
Kurniawan TedjoAudit Committee MemberKurniawan Tedjo was appointed as Audit Committee Member of MPM in 2013. He was an Independent Commissioner at PT Courts Indonesia Tbk. He previously served as Internal Audit Chairman at PT Astra International Tbk. Kurniawan Tedjo is a member of the Indonesian Tax Consultants Association (ITCA) and holds a Bachelor degree in Management Accounting and Accounting from the University of Indonesia.
Duties and Responsibilities1. Reviewing financial information which will be issued
by the Company to the public and/or authorities including financial statements, projections, and the other Company financial reports.
109Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya.
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee.
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.
6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris.
7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.
8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan.
9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.
Masa TugasMasa tugas anggota Komite Audit maksimum 3 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya.
Independensi anggota Komite Audit
1. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik, atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.
2. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris Independen.
3. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perseroan.
2. Analyzing the Company’s compliance with applicable regulations related to the Company’s activities.
3. Providing independent input in case of conflicting opinions between the management and public accountant regarding services rendered.
4. Providing recommendations to Board of Commissioners on the appointment of public accountant based on independence, scope of work, and fee.
5. Reviewing the effectiveness of audits performed by internal audit and monitoring the Board of Directors’ follow-up on internal audit findings.
6. Reviewing risk management activities conducted by the Board of Directors if the Company has no risk monitoring function under Board of Commissioners.
7. Reviewing complaints related to the Company’s accounting and financial reporting.
8. Reviewing and providing input to Board of Commissioners regarding the Company’s potential conflicts of interests.
9. Monitoring procedures that ensure confidentiality of Company documents, data, and information.
TenureAudit Committee member tenure is three years, but may be reappointed by the Board of Commissioners for a subsequent term.
Independency of the Audit Committee members1. Members must not have been an employee of a
Public Accounting Firm (PAF), Legal Firm, Appraisal Firm, or other parties providing assurance services, non-assurance service, assessment and/or other consulting services which have rendered service to the Company within the last 6 (six) months.
2. Members must not be working at the Company or have had the authority and responsibility to plan, lead, control, or supervise the Company’s activities within the past 6 (six) months, with exception of Independent Commissioners.
3. Must hold no shares in the Company, either directly or indirectly.
110 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
4. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan.
5. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Laporan kegiatan yang dilaksanakan Komite Audit (sesuai Piagam Komite):1. Komite Audit membahas rencana audit dengan Audit
Internal Perusahaan.2. Komite Audit memberikan masukan dan arahan
terkait temuan dan tindak lanjut terhadap penelaahan yang disampaikan Audit Internal Perusahaan dari audit yang dilaksanakannya.
3. Komite Audit menelaah informasi keuangan MPM dan anak perusahaannya untuk mengevaluasi penyajian laporan keuangan, penggunaan metode akuntansi, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.
4. Komite Audit menggelar diskusi dengan KPMG terkait rencana audit, peran dan tanggung jawab Komite, Manajemen MPM dan KPMG selaku auditor eksternal.
Rapat Komite Audit Audit Committee Meetings
Frekuensi Rapat Istama Tatang Siddharta Simon Halim Kurniawan
Tedjo Zahnia Henny Soetio Meeting Frequency
Rapat Komite Audit (5 kali) 5 5 5 5 5 Audit Committee Meetings (5 times)
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASISesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No. L.MPM/SK-Kom.003/2013 tanggal 19 Februari 2013, kami telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang ditugaskan antara lain untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai nominasi dan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta eksekutif senior. Pada saat laporan tahunan ini dituliskan, Komite Nominasi dan Remunerasi (NRC) diketuai oleh Kwik Ing Hie serta beranggotakan Istama Tatang Siddharta dan Sandiaga Salahuddin Uno.
4. Must have no affiliated relationships with members of Board of Commissioners, Board of Directors, or the Company’s Majority Shareholders.
5. Must have no direct or indirect business relationship related to the Company’s business activities.
Report on the activities carried out by the Audit Committee (in accordance with Committee Charter):1. The Audit Committee discussed the audit plan with
Corporate Internal Audit (CIA).2. The Audit Committee provided its suggestions and
direction regarding the findings and the follow-up reviews presented by the CIA from its assigned audit engagements.
3. Audit Committee reviewed financial information of MPM and its subsidiaries in order to evaluate the presentation of the financial statements, the accounting treatments employed, and compliance with generally accepted accounting principles.
4. The Audit Committee held discussions with KPMG regarding the audit plan, and the roles and responsibilities of the Committee, MPM Management and KPMG as the external auditor.
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEEPursuant to Board of Commissioners Letter No. L.MPM/SK-Kom.003/2013 dated 19 February 2013, we have established a Nomination and Remuneration Committee (NRC) which is tasked with, among other responsibilities, providing recommendations to the Board of Commissioners regarding the nomination of and remuneration for the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and senior executives. The chairman of the Committee is Kwik Ing Hie; and the remaining members are Istama Tatang Siddharta and Sandiaga Salahuddin Uno.
111Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Kwik Ing HieKetua NRCKwik Ing Hie telah menjabat sebagai Komisaris MPM sejak 2010 dan juga menjabat sebagai anggota Komite GCG serta Ketua NRC MPM sejak 2013. Beliau adalah veteran investasi di Indonesia dan Presiden Direktur PT Affinity Equity Partners Indonesia. Sebelum bergabung dengan PT Affinity Equity Partners Indonesia, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Morgan Stanley Asia Indonesia dari 2006 hingga 2009. Sejak 1999 hingga 2006, beliau memimpin perusahaan investasi miliknya yang fokus kepada merger, akuisisi, dan investasi pinjaman darurat. Beliau mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Stanford University pada 1991, dan gelar Bachelor of Science in Computer Engineering dari Syracuse University pada 1986.
Istama Tatang SiddhartaAnggota NRCIstama Tatang Siddharta diangkat menjadi Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit serta Anggota NRC MPM di tahun 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai komisaris PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala KAP Siddharta Siddharta & Widjaja yang merupakan partner lokal bagi kantor akuntan internasional KPMG. Beliau adalah anggota Institut Akuntan Publik Indonesia dan meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia.
Sandiaga Salahuddin UnoAnggota NRCSandiaga Salahuddin Uno telah menjabat sebagai anggota NRC MPM sejak 2013. Beliau adalah pengusaha muda terkemuka di Indonesia dan salah satu pendiri Saratoga Capital. Saat ini beliau turut menjabat sebagai Direktur di beberapa perusahaan besar tempat Saratoga Capital berinvestasi termasuk Adaro Energy. Beliau juga merupakan anggota Dewan Ekonomi Nasional. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration jurusan Akuntansi dari Wichita State University dan Master of Business Administration jurusan Bisnis Internasional dan Keuangan dari George Washington University di Amerika Serikat.
Kwik Ing HieHead of the NRCKwik Ing Hie has been a Commissioner of MPM since 2010. In 2013, he was appointed to the GCG Committee and was named as Chairman of the NRC of MPM. He is a veteran of investment in Indonesia and is the President Director of PT Affinity Equity Partners Indonesia. Prior to joining PT Affinity Equity Partners Indonesia, he was President Director of PT Morgan Stanley Asia Indonesia from 2006 to 2009. From 1999 to 2006, he led his own investment firm focusing on mergers, acquisitions, and investment in distressed assets. Kwik Ing Hie received his Master of Business Administration from Stanford University in 1991, and his Bachelor of Science in Computer Engineering from Syracuse University in 1986.
Istama Tatang SiddhartaMember of the NRCIstama Tatang Siddharta was appointed Independent Commissioner, Chairman of the Audit Committee as well as member of the NRC of MPM in 2013. He is currently commissioner of PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. Previously, he was Chairman of KAP Siddharta Siddharta & Widjaja, the Indonesian partner of the international accounting firm KPMG. Istama Tatang Siddharta is a member of the Institute of Indonesian Accountants and holds a Master degree in Accounting from Universitas Indonesia.
Sandiaga Salahuddin UnoMember of the NRCSandiaga Salahuddin Uno was appointed member of the NRC of MPM in 2013. He is a prominent young entrepreneur in Indonesia and co-founded Saratoga Capital. He currently holds directorships at Saratoga Capital’s key investee companies, including Adaro Energy. He is also a member of the National Economic Council of Indonesia. Sandiaga Salahuddin Uno holds a Bachelor of Business Administration in Accounting from Wichita State University and Master of Business Administration in International Business & Finance from George Washington University in the United States.
112 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
Tugas Komite Dalam Hal Nominasi1. Mengkaji komposisi dan besarnya keanggotaan
Dewan Komisaris dan Direksi untuk memastikan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi memiliki keahlian yang memadai dan berasal dari berbagai latar belakang yang diperlukan Perseroan.
2. Membantu Dewan Komisaris dalam menetapkan rincian tugas dan persyaratan penunjukkan, termasuk kriteria-kriteria bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
3. Merekomendasikan sistem nominasi dan evaluasi kinerja yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS.
4. Mengkaji sistem manajemen karir yang diterapkan di Perseroan dan merekomendasikan upaya perbaikan dan penyelarasannya.
Tugas Komite Dalam Hal Remunerasi
1. Merekomendasikan sistem remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS. Aspek-aspek yang termasuk di dalamnya meliputi:
a. Format remunerasi yang menarik dan dapat memotivasi Dewan Komisaris dan Direksi di dalam menjalankan Perseroan sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh Pemegang Saham.
b. Format remunerasi yang sedemikian rupa sehingga dapat menghubungkan dan menilai keberhasilan/penghargaan yang didapat Perseroan dengan kinerja individual baik dari Direksi maupun Dewan Komisaris.
c. Kebijakan, tingkat, dan struktur remunerasi memberikan keselarasan antara kepentingan/kebutuhan Direksi dan Dewan Komisaris dengan tuntutan serta target yang telah ditetapkan Pemegang Saham.
2. Merekomendasikan gaji, tantiem, santunan purna jabatan, dan kompensasi bagi Dewan Komisaris, Sekretaris Dewan Komisaris (apabila ada), dan Direksi.
The Committee’s Nomination Functions1. Reviewing the composition and the size of the
Board of Commissioners and the Board of Directors to ensure that members of the aforementioned boards possess adequate expertise and come from backgrounds in accordance with the Company’s needs.
2. Assisting the Board of Commissioners in defining the job descriptions, appointment requirements, and membership criteria of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
3. Recommending a transparent nomination and performance evaluation system for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors for presentation to and approval by the General Meeting of the Shareholders.
4. Reviewing the career management system implemented by the Company, and providing inputs for further improvement and synchronization of the program with Company objectives.
The Committee’s Remuneration Functions1. Recommending a remuneration system for
the Board of Commissioners and the Board of Directors to be approved by the General Meeting of the Shareholders, which includes the following aspects:a. An appealing remuneration structure to motivate
members of the Board of Commissioners and Board of Directors to fully commit themselves to the achievement of the Company targets established to fulfill Shareholder expectations.
b. A remuneration structure that correlates Company outcomes and achievements with the performance of individual members of the Board of Directors and Board of Commissioners.
c. Remuneration policies, levels, and structures that strike a balance between the Board of Directors’ and the Board of Commissioners’ interests and the Company needs, and targets set by the Shareholders.
2. Recommending salary, bonus, post-employment benefits, and other elements of compensation for the Board of Commissioners, Board of Commissioners’ Secretary (if any), and the Board of Directors.
113Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
3. Merekomendasikan manfaat lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
4. Membantu Komisaris Utama dalam menyusun pengungkapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi secara individual dan bersama-sama di dalam Laporan Tahunan Perseroan.
5. Mempertimbangkan hal-hal lain berkaitan dengan remunerasi atau syarat pekerjaan yang diberlakukan bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Memberikan rekomendasi tentang sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal dilakukannya program pengurangan pegawai.
7. Senantiasa melakukan studi banding, survei, dan penelitian dalam rangka mengembangkan sistem remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
8. Mengkaji sistem pemberian imbalan yang berlaku di Perseroan dan merekomendasikan upaya perbaikan dan penyelarasannya.
Kewajiban Komite1. Membuat laporan kepada Dewan Komisaris, sebagai
berikut:a. Laporan berkala minimal setiap 6 bulan sekali
yang berisi pokok-pokok hasil kerjanya.b. Laporan khusus yang berisi laporan setiap
temuan yang diperkirakan dapat mengganggu efektivitas Perseroan.
2. Menjaga kerahasiaan Perseroan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite berwenang untuk:1. Dengan sepengetahuan Dewan Komisaris, melakukan
komunikasi secara langsung dengan Direksi, Unit Kerja, dan/atau pihak lain yang terkait dengan penerapan sistem nominasi dan remunerasi dalam Perseroan.
2. Melalui Dewan Komisaris, meminta Direksi agar melakukan upaya-upaya yang optimal dalam penerapan sistem nominasi dan remunerasi di Perseroan.
Keanggotaan KomiteMasa kerja Komite adalah 3 tahun sejak tanggal ditetapkan Surat Keputusan.
3. Recommending other benefits for the Board of Commissioners and the Board of Directors.
4. Assisting the Chairman in drafting the Board of Commissioners’ and the Board of Directors’ individual and collective remuneration disclosure within the Company’s Annual Report.
5. Taking into consideration other matters related to remuneration or applicable professional requirements for the Board of Commissioners and the Board of Directors.
6. Providing recommendations on the Company’s compensation system and other benefits related to the workforce reduction program.
7. Conducting regular comparative studies, surveys, and research in order to develop a competitive remuneration system for the Board of Commissioners and the Board of Directors.
8. Reviewing the remuneration system implemented by the Company and providing inputs on further improvement and synchronization with Company objectives.
The Committee’s Obligations1. Preparing the following reports for the Board of
Commissioners:a. Periodic reports, at a minimum every six months,
summarizing Committee activities.b. Special reports, as needed, on matters of
significance that might disrupt Company performance.
2. To protect the confidentiality of Company’ data.
In performing its duties, the Committee is authorized to carry out the following actions:1. With the Board of Commissioners’ approval, directly
communicate with the Board of Directors, Work Units, and/or other parties matters related to the nomination and remuneration system implemented by the Company.
2. Through the Board of Commissioners, ask the Board of Directors to conduct optimal efforts in implementing the Company’s nomination and remuneration system.
The Committee’s MembershipCommittee member tenure is three years, effective from the issuance date of the Appointment Decree.
114 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
Anggota Komite yang masa jabatannya telah berakhir dapat diperpanjang masa jabatannya berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
Anggota Komite yang bukan anggota Dewan Komisaris dapat diberikan honorarium yang besarnya ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat meninjau kembali keanggotaan Komite.
Laporan kegiatan yang dilaksanakan Komite Nominasi dan Remunerasi (sesuai dengan Piagam Komite)
1. NRC mensponsori transformasi manajemen kinerja Perseroan menjadi ‘Meritokrasi (berbasis pencapaian)’. Penilaian kinerja tahunan kini dilandaskan pada pencapaian kriteria jelas yang ditentukan secara konsisten di seluruh lini Perseroan. Kinerja tinggi akan diapresiasi dengan bentuk penghargaan yang tinggi pula. Selain hubungan langsung antara kualitas kerja dengan penghargaan finansial, sistem baru ini juga merupakan perangkat retensi yang sangat efektif. Karyawan kaliber tinggi merasa dihargai melalui pengakuan finansial dan fisik atas kontribusi mereka serta membangun hubungan yang lebih dalam dengan Perseroan. Sistem manajemen kinerja yang baru ini terdiri dari 3 komponen utama:a. Manajemen Bakat – Pertama kami menilai
dan memeringkat semua karyawan di tingkat penyelia dan ke atas. Karyawan yang menonjol akan menjadi target pengembangan melalui pendampingan, pelatihan, dan peningkatan dengan perencanaan jenjang karier personal. Sumber daya manusia yang tidak memiliki potensi akan ditinggalkan.
b. Pengukuran Kinerja – Kami telah menerapkan standar sistem penilaian kinerja bagi semua karyawan. Tujuan Perseroan diterjemahkan sebagai tujuan departemen dan individu pada tahun tersebut. Penilaian akhir tahun dikalibrasi di seluruh lini Perseroan untuk memastikan kelayakan dan kian menonjolnya karyawan dengan kinerja terbaik. Penyesuaian gaji dan bonus tahunan dikaitkan secara langsung
However upon expiration, the tenure of a member can be extended based on the Board of Commissioners’ decision.
A Committee member who is not also a Commissioner of the Company is allowed to receive honorarium, the amount of which is determined by the Board of Commissioners.
The Board of Commissioners may review Committee‘s membership at any given time.
Report on the activities carried out by the Nomination and Remuneration Committee (in accordance with Committee Charter)1. The NRC sponsored the transformation of
performance management within the Company to a ‘Meritocracy’. The annual performance assessments is now based on the achievement of clear criteria established consistently across the Company. High performance will result in a correspondingly high level of reward. Beyond the direct linkage of quality of work and financial reward, the new system is a powerful retention tool. Hi-caliber employees feel the appreciation coming from the financial and psychic recognition of their contributions and develop a deeper bond with the Company. The new regime of performance management has 3 key components:
a. Talent Management – First we assess and rank all employees at a supervisory level and above. Standout employees are targeted for development through mentoring, training, and advancement with a personalized career path plan. Dead wood are pruned.
b. Performance Measurement – We have implemented a standardized performance appraisal system for all employees. Company goals are translated into department and individual objectives for the year. Year-end assessments are calibrated across the Company to ensure fairness and elevate the visibility of the top performers. Salary adjustments and annual bonuses are directly linked to the assessments.
115Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
The assessment criteria is weighted 70% on operational targets and 30% on the degree of active adoption of the Credo values.
c. Promotion – Moving forward, we will use behavioral and operational performance and not years of service when making promotional decisions.
2. The NRC selected Towers Watson, an external professional firm, to consult on Executive remuneration programs and to provide annual benchmarking of remuneration levels across the organization. a. The NRC developed a comprehensive
remuneration system for the Boards of Directors and Operating companies Directors encompassing: Salary, Annual Bonus and Long Term Incentive plans.
b. Under the guidance of the NRC, the Company initiated a long-term incentive plan effective in January 2014 in the form of share grants to key management. This share-based plan is linked to the achievement of certain vesting conditions such as market and non-market performance parameters. The total estimated grant cost is approximately Rp 149 billion, which will vest in several tranches from 2016 to 2018. In 2013, the Company recorded Rp 10.9 billion under the equity section as a result of this share grant.
c. The NRC evaluated the constituents of the Board of Commissioners and Board of Directors to determine if the compositions of these two bodies were adequate to their respective challenges.
Effective in October 2013, the Company initiated long term incentive plans in the form of long-term share grant to key management. These share-based-payment plans are contingent based on the achievement of certain
dengan penilaian. Sebanyak 70% kriteria penilaian diukur berdasarkan target operasional dan 30% berdasarkan penerapan nilai-nilai Kredo secara aktif.
c. Promosi – Ke depannya, kami akan membuat keputusan promosi berdasarkan kinerja tingkah laku dan operasional dan bukan lama masa kerja.
2. NRC memilih Towers Watson, firma profesional eksternal, sebagai rekan untuk berkonsultasi mengenai program remunerasi Eksekutif dan untuk memberikan tolok ukur tingkat remunerasi tahunan di seluruh jajaran organisasi. a. NRC mengembangkan sistem remunerasi
komprehensif untuk Direksi dan Direktur anak perusahaan yang mencakup: Gaji, Bonus Tahunan, dan rencana Insentif Jangka Panjang.
b. Di bawah panduan NRC, Perseroan melaksanakan rencana insentif jangka panjang yang efektif pada Januari 2014 dalam bentuk hibah saham kepada anggota manajemen utama. Rencana berbasis saham ini dikaitkan dengan pencapaian kondisi-kondisi yang dipersyaratkan misalnya parameter kinerja pasar dan nonpasar. Estimasi total biaya hibah sekitar Rp 149 miliar, yang akan ditanamkan dalam beberapa bagian mulai dari 2016 hingga 2018. Pada tahun 2013, Perseroan membukukan Rp 10,9 miliar di bawah bagian ekuitas sebagai hasil dari hibah saham ini.
c. NRC mengevaluasi konstituen Dewan Komisaris dan Direksi guna menentukan apakah komposisi kedua lembaga ini mencukupi untuk menjawab tantangan yang mereka hadapi.
Rapat NRC NRC Meetings
Frekuensi Rapat Kwik Ing Hie Istama Tatang Siddharta
Sandiaga Salahuddin Uno Dwi Soegiharto Zahnia Meeting Frequency
Rapat NRC (4 kali) 4 3 4 1 4 NRC Meetings (4 times)
Efektif di bulan Oktober 2013, Perseroan memulai rencana insentif jangka panjang dalam bentuk grant saham jangka panjang. Rencana pembayaran kompensasi berbasis saham ini tergantung dari pencapaian kondisi
116 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
vesting tertentu seperti kondisi kinerja pasar dan bukan pasar. Jumlah total perkiraan biaya grant adalah sebesar Rp 149 miliar yang akan vest dalam beberapa tahap dalam tahun 2016-2018. Di tahun 2013, Perseroan telah mencatat Rp 10,9 miliar atas grant saham ini dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
SEKRETARIS PERUSAHAANSesuai Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, kami telah menunjuk Zahnia sebagai Sekretaris Perusahaan untuk mewakili Perseroan berhubungan dengan OJK, BEI, dan lembaga-lembaga terkait lain berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. L.MPM/SK-Dir.001/11/2013 tanggal 19 Februari 2013.
ZahniaSekretaris PerusahaanZahnia telah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan dan Kepala Divisi Legal dan Komunikasi MPM sejak 2013. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di PT Austindo Nusantara Jaya Rent (ANJR) dan PT Visi Media Asia (VIVA). Beliau meraih gelar Sarjana Hukum Bisnis dari Universitas Katolik Parahyangan di Bandung.
Tugas dan Tanggung Jawab1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan.
3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat.
5. Menyiapkan daftar khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris, dan keluarganya baik dalam Perseroan maupun afiliasinya yang antara lain mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan Perseroan.
vesting conditions such as market and non-market performance conditions. Total estimated grant cost is approximately Rp 149 billion which will vest in several tranches within 2016-2018. In 2013, the Company has recorded Rp 10.9 billion under the equity section as a result of this share grant.
CORPORATE SECRETARYIn accordance with BAPEPAM-LK Regulation No. IX.I.4 on the Establishment of the role of Corporate Secretary, Zahnia has been appointed as Corporate Secretary to liaise on the Company’s behalf with OJK, IDX, and other related public institutions, based on the Board of Directors’ Decree No. L.MPM/SK-Dir.001/11/2013 dated 19 February 2013.
ZahniaCorporate SecretaryZahnia was named Corporate Secretary and Head of Corporate Legal & Communication in 2013. Prior to joining the Company, she served as Corporate Secretary at PT Austindo Nusantara Jaya Rent (ANJR) and PT Visi Media Asia (VIVA). She received her Business Law degree from Parahyangan Catholic University in Bandung.
Duties and Responsibilities1. Keeping abreast of capital market developments,
particularly in terms of prevailing capital market regulations.
2. Providing information and service to the general public and investors in relation to the Company’s condition.
3. Providing input to the Board of Directors in regards to compliance with provisions as stipulated in Law No. 8/1995 on Capital Market and its functional regulations.
4. Act as Company liaison for the Financial Services Authority (OJK) and the public.
5. Set up a special register relating to the Board of Directors, Commissioners, and their families both in the Company and its affiliates identifying stock ownership, business relationships, and other roles that might give rise to a conflict of interest with the Company.
117Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
6. Membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan 5% atau lebih.
7. Menghadiri rapat Direksi dan membuat minuta hasil rapat.
8. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
Hubungan InvestorHubungan Investor MPM bertanggung jawab atas pemenuhan ketentuan pasar modal terkait komunikasi yang efektif antara Perseroan dan komunitas investor pasar modal.
Pada tahun 2013, IR MPM telah melakukan sebanyak 135 kegiatan, terdiri dari rapat dengan analis, rapat dengan investor, konferensi telepon, paparan publik dan sejumlah konferensi domestik maupun internasional, serta kunjungan pabrik dan dealer MPM bagi kalangan analis dan investor untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang jelas tentang kegiatan bisnis Perusahaan. Informasi Perusahaan dan presentasi kuartalan “Business Updates” juga dimuat melalui situs Perseroan dalam rangka memastikan akses yang memadai bagi kalangan investor dan pasar modal.
Akses Informasi PublikMasyarakat umum dan investor harus mempunyai kesempatan untuk memperoleh informasi mengenai Perseroan. Teknologi informasi yang semakin berkembang, membuat keanekaragaman sumber informasi berbasis elektronik. Kegiatan publikasi dapat diakses melalui situs www.mpmgroup.co.id, yang memuat informasi terkini seperti pergerakan harga saham, aksi korporasi, operational results, dan informasi lainnya. MPM juga memiliki mailing list yang dapat memberikan informasi terkini kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, masyarakat umum dan investor dapat menghubungi Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan MPM, Telp. +62 21 6570 4070, Fax. +62 21 6570 4080, dan melalui surat elektronik: [email protected].
Laporan kegiatan yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selama tahun 2013:
6. Prepare a list of shareholders with a 5% share ownership or above.
7. Attend Board of Directors’ meetings and prepare and circulate minutes of the meetings.
8. Organize the General Meetings of Shareholders (GMS).
Investor RelationsMPM Investor Relations is responsible for compliance with the provisions of capital market in conducting effective communication between the Company and the capital market investor community.
In 2013, MPM IR has carried out 135 events, consisting of meetings with analysts, investors, conference calls, public expose and a number of domestic and international conferences, as well as factory and dealer visits for analysts and investors in order for MPM to provide an overview and clear understanding about the Company’s business activities.Company information and quarterly presentation “Business Updates” are also posted through the Company’s website in order to ensure adequate access to investors and capital markets.
Public Information AccessThe general public and investors have the widest possible access to information about the Company at anytime through its official website at www.mpmgroup.co.id, which presents recent information on share price movement, corporate actions, operational results, and other significant information. MPM also has a mailing list which conveys up-to-date information to relevant parties.
For further information about the Company, the public and investors are welcome to contact MPM Corporate Secretary at phone number +62 21 6570 4070, fax number +62 21 6570 4080, and through the email address: [email protected].
Report on the activities carried out by Corporate Secretary in 2013:
118 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
1. Sekretaris Perusahaan merencanakan dan melaksanakan berbagai langkah dan tahapan terkait IPO Perseroan dengan mematuhi persyaratan regulator pasar keuangan seperti BEI dan OJK.
2. Sekretaris Perusahaan menggelar mini public expose terkait IPO Perseroan di BEI.
3. Sekretaris Perusahaan menggelar Due Diligence Meeting dan Public Expose terkait IPO Perseroan.
4. Sekretaris Perusahaan menggelar konferensi pers terkait IPO Perseroan.
5. Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsi Corporate Communication terkait ulang tahun Perseroan dan akuisisi yang dijalankan Perseroan.
6. Sekretaris Perusahaan menggelar berbagai rapat manajemen secara rutin.
AUDIT INTERNALUnit Audit Internal (UAI) adalah unit kerja dalam perusahaan publik yang menjalankan fungsi audit internal.
Audit Internal adalah mitra kerja yang independen, obyektif, profesional, terpercaya, dan tanggap untuk mendukung tugas Direksi Perseroan dan jajaran manajemen dalam usaha mencapai tujuan MPM beserta seluruh anak perusahaannya.
Pelaksanaan tugas Unit Audit Internal diatur oleh Piagam Audit Internal, yang menetapkan ruang lingkup, struktur, kedudukan, tugas, dan tanggung jawab auditor internal.
Piagam Audit Internal tersebut ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. L.MPM/SK-Dir.004/2013 tertanggal 19 Februari 2013.
Struktur dan KedudukanUnit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
1. The Corporate Secretary planned and performed various steps and procedures related to the Company’s IPO, and attended to the requirements of the financial market regulators, including those of the IDX and OJK.
2. The Corporate Secretary organized mini public exposes related to the Company’s IPO at the IDX.
3. The Corporate Secretary organized Due Diligence Meetings and Public Exposes related to the Company’s IPO.
4. The Corporate Secretary organized press conferences related to the Company’s IPO.
5. The Corporate Secretary performed all Corporate Communication functions related to the Company’s anniversary and acquisitions undertaken by the Company.
6. The Corporate Secretary organized regular managerial meetings within the Company.
INTERNAL AUDITInternal Audit performs the audit and internal control monitoring functions within the Company.
It is an independent, objective, professional, trustworthy, and responsive work partner supporting the realization of the goals established by the Board of Directors and management for the Company and its subsidiaries.
Internal Audit performs its duties in accordance with the established Internal Audit Charter that determines the scope of work, structure, position, duties, and responsibilities of the Unit.
The Charter was formulated based on the Board of Directors’ Decree No. L.MPM/SK-Dir.004/2013 dated 19 February 2013.
Structure and PositionThe Internal Audit Unit is led by the Head of Internal Audit who answers directly to President Director.
The Head of Internal Audit is appointed and terminated by the President Director with approval from the Board
119Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Pemberhentian dilakukan jika Kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor di Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam piagam ini dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas.
Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Unit Audit Internal.
PROFIL KETUA AUDIT INTERNAL
Henny SoetioKetua Audit InternalHenny Soetio telah menjabat sebagai Ketua Audit Internal MPM sejak 2013. Beliau sebelumnya menjabat sebagai direktur di PT GMT Asset Management yang bertanggung jawab untuk Internal Audit dan Risk Management. Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti di Jakarta pada 1992.
Ruang LingkupRuang lingkup Unit Audit Internal meliputi segenap kegiatan baik di induk maupun anak perusahaan.
WewenangWewenang Unit Audit Internal adalah sebagai beriku:
1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perseroan terkait dengan tugas dan fungsinya.
2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.
3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.
4. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.
Tugas dan Tanggung Jawab1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal
tahunan.2. Menguj i dan mengevaluasi pelaksanaaan
pengendalian internal Perseroan.
of Commissioners. The Head will be terminated upon failure to meet the Internal Audit Unit’s established duties and responsibilities as stipulated in the Charter and/or failure or inability to perform his/her duties satisfactorily.
Internal Audit Unit auditors report directly to the Head of the Internal Audit Unit.
PROFILE OF THE HEAD OF INTERNAL AUDIT
Henny SoetioHead of Internal AuditHenny Soetio was appointed Head of Internal Audit of the Company in 2013. Prior to joining the Company, she served as a director of PT GMT Asset Management responsible for Internal Audit and Risk Management. She received her Accounting degree from Trisakti University in Jakarta in 1992.
Scope of WorkThe Internal Audit Unit’s scope of work covers all aspects of the Company and its subsidiaries.
AuthorityThe Internal Audit Unit is authorized to perform the following actions:1. Accessing relevant information across all operating
units of the Company in relation to their respectively assigned duties and functions.
2. Communicating directly with the Board of Directors, the Board of Commissioners and/or Audit Committee.
3. Organizing regular or incidental meetings, as deemed necessary, with the Board of Directors, the Board of Commissioners, and/or Audit Committee.
4. Coordinating its activities with the appointed external auditors.
Duties and Responsibilities1. Preparing and implementing the annual Internal
Audit plan.2. Examining and evaluating the implementation of
the Company’s internal controls.
120 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
6. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
7. Bekerjasama dengan Komite Audit.8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan Audit Internal yang dilakukannya.9. Melakukan pemer iksaan khusus apabi la
diperlukan.
Sumber Daya ManusiaSampai dengan akhir tahun 2013 Unit Audit Internal didukung oleh 34 personil dengan kualitas dan kompetensi yang telah memenuhi persyaratan dalam Piagam Unit Internal Audit.
Komposisi sumber daya manusia Unit Internal Audit berdasarkan jabatannya sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
dalam juta Rp in million Rp
Jabatan Jumlah PersonilNumber of Personnel Position
Manajer Umum 1 General ManagerManajer Senior 1 Senior ManagerManajer 5 ManagerKaryawan 26 OfficerAdministrator 1 Administrator
Pelaksanaan Audit Internal 2013• Melakukan audit regular secara berkala terhadap
unit kerja baik pada induk maupun anak perusahaan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.
• Memfokuskan audit untuk mendapatkan keyakinan akan pengendalian internal atas beberapa unit kerja pada induk dan anak Perusahaan.
• Mel a ku ka n pem er i ksaan atas 9 S er v i ce Representative (SR) pada MPMRent, 31 cabang pada
3. Evaluating and assessing the efficiency and effectiveness of the Company’s finances, accounting systems, operations, human resources, marketing, information technology, and other activities.
4. Providing constructive and objective inputs and information on audited activities at all management levels.
5. Preparing audit reports to be submitted to the President Director and to the Board of Commissioners.
6. Monitor ing , analyz ing and report ing on the implementation of follow-up actions as recommended in the issued audit reports..
7. Working together with the Audit Committee.8. Preparing a mechanism to evaluate the quality of
the Internal Audit process.9. Performing special audits as assigned by
management.
Human ResourcesAt the end of 2013, the Internal Audit Unit was comprised of 34 personnel, all of whom possess the quality and competency required to fulfill the Internal Audit Charter.
The composition of Internal Audit Unit’s human resources based on position by the end of 2013 was as follows:
Internal Audit Activities in 2013• Performed regular audits on the Holding Company
and subsidiary work units in accordance with the previously agreed schedule.
• Initial audit focus was on assessment of the internal controls at several Company and subsidiary work units.
• Conducted audits of 9 Service Representatives (SR) under MPMRent, 31 branch offices under
121Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
MPMFinance, 4 branch offices under SAF and 3 branch offices under MPMMotor.
• Performed special audits on work units as assigned by management.
• Provided input on the Company’s operational policies to improve the system of internal control.
• Supervised implementation and performed follow-up of approved audit recommendations.
INDEPENDENT ACCOUNTANT
KAP Siddharta & WidjajaWisma GKBI 33rd floorJl. Jend Sudirman Kav 28Jakarta 10210Indonesia
Following the Board of Commissioners’ recommendation, KAP Siddharta & Widjaja was appointed as the Company’s independent accountant to audit the consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries for the year ending 31 December 2013, a role it has performed since fiscal year 2011. KAP Siddharta & Widjaja is registered with the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) and executes its responsibilities independently in accordance with audit standards established by the Indonesian Public Accountant Institute. The 2013 audit fee for the assigned scope of audit is USD 110,165, including out-of-pocket expenses and VAT.
KAP Siddharta & Widjaja did not provide any other services to the Company in 2013 that would comprise its independence. Their report related to the audit of the Company and its subsidiaries for 2013 was published on 3 March 2014 and signed by Fajar Andrianto, S.E., CPA (Accountant Public License No. AP.0850), representing KAP Siddharta Siddharta & Widjaja.
MPMFinance, 4 cabang pada SAF, dan 3 cabang pada MPMMotor.
• Melakukan audit khusus terhadap unit kerja yang memerlukan pemeriksaan khusus.
• Memberikan saran terhadap kebijakan-kebijakan terkait operasional Perusahaan untuk meningkatkan sistem pengendalian internal.
• Melakukan pemantauan atas rekomendasi audit yang telah disepakati.
AKUNTAN INDEPENDEN
KAP Siddharta & WidjajaWisma GKBI lantai 33Jl. Jend Sudirman Kav 28Jakarta 10210Indonesia
Perseroan telah menunjuk auditor independen KAP Siddharta & Widjaja yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) berdasarkan rekomendasi dari dewan komisaris untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anaknya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Biaya jasa audit sehubungan dengan audit atas laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan entitas anaknya untuk tahun buku 2013 diatas adalah sebesar USD 110.165 (termasuk out-of-pocket expense dan PPN). KAP Siddharta & Widjaja telah menjadi auditor independen Perseroan untuk tahun buku 2011 dan KAP Siddharta & Widjaja telah menjalankan tugasnya secara independen berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
KAP Siddharta & Widjaja tidak memberikan jasa lainnya kepada Perseroan dalam tahun 2013. Laporan Auditor Independen sehubungan dengan audit atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anaknya untuk tahun buku 2013 telah diterbitkan tanggal 3 Maret 2014 dan ditandatangani oleh KAP Siddharta & Widjaja yang diwakili oleh Fajar Andrianto, S.E., CPA (Izin Akuntan Publik No. AP.0850).
122 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Financial instrumentsThe carrying amounts of the Company and subsidiaries’ financial assets and financial liabilities approximate their fair values, in which floating-rate borrowings have their fair values approximate their carrying amounts because the interest rates are repriced frequently.
Financial risk managementThe main risks arising from the financial instruments of the Group are credit risk, liquidity risk, interest rate risk, and foreign exchange risk.
Credit RiskThe credit risk of the Group mainly arises from risk of loss if customers fail to discharge their contractual obligations.
In relation with credit exposures given to customers, which mainly resulted from financing activities. the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio monitoring and manages the collection of receivables in order to minimize the credit risk exposure.
The Group obtains collateral in form of motor vehicles from consumer financing receivables. The Group also requires its customer which are the sub-dealers and retailers to place collaterals in form of deposit in bank and/or other collaterals.
To avoid concentration of risk, cash is deposited at several financial institutions of good standing.
For financial assets recognized in the consolidated statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals to their carrying amounts.
The concentration of credit risk of the Group’s financial assets based on operating segment as at 31 December 2013 and 2012:
INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Instrumen keuanganNilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan dan entitas anak mendekati nilai wajarnya, di mana pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang memiliki nilai wajar yang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya sering ditinjau ulang.
Manajemen risiko keuanganRisiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko nilai tukar mata uang asing.
Risiko KreditRisiko kredit Grup timbul terutama dari risiko kerugian jika pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan di mana, sebagian besar berasal dari aktivitas pembiayaan. Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan atas portofolio kredit secara terus-menerus dan melakukan pengelolaan penagihan angsuran piutang untuk meminimalkan risiko kredit.
Grup memperoleh jaminan berupa kendaraan bermotor dari piutang pembiayaan konsumen. Grup juga mengharuskan pelanggan yang merupakan sub-dealer dan pengecer untuk menempatkan jaminan berupa simpanan di bank dan/atau jaminan lainnya.
Untuk menghindari konsentrasi risiko, kas ditempatkan di beberapa lembaga keuangan yang memiliki reputasi yang baik.
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
Konsentrasi risiko kredit dari aset keuangan Grup per 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan segmen operasi adalah:
123Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
dalam juta Rp in million Rp
2013
Distribusi
Distribution
Consumer Parts Otomotif
Auto Consumerparts
Jasa Kendaraan
Auto Services
Jasa Keuangan
Financial Services
Jumlah
Total2013
Kas dan setara kas 702.863 109.956 35.479 254.451 1.102.749 Cash and cash equivalents
Kas yang dibatasi penggunaanya 19.909 - 9.104 4.321 33.334 Restricted cash
Piutang usaha 237.530 135.047 152.556 10.466 535.599 Trade receivables
Piutang pembiayaan konsumen - - - 3.317.846 3.317.846 Consumer financing receivables
Piutang sewa pembiayaan - - - 1.105.667 1.105.667 Finance lease receivables
Piutang non-usaha 23.468 575 33.649 134.469 192.161 Non-trade receivables
Deposit jaminan 448.616 - - - 448.616 Guarantee deposits
1.432.386 245.578 230.788 4.827.220 6.735.972
dalam juta Rp in million Rp
2012
Distribusi
Distribution
Consumer Parts Otomotif
Auto Consumerparts
Jasa Kendaraan
Auto Services
Jasa Keuangan
Financial Services
Jumlah
Total
2012
Kas dan setara kas 823.131 22.951 19.799 325.925 1.191.806 Cash and cash equivalents
Kas yang dibatasi penggunaanya 54.973 - 2.423 157.072 214.468 Restricted cash
Piutang usaha 201.479 111.427 59.460 3.543 375.909 Trade receivables
Piutang pembiayaan konsumen - - - 2.844.777 2.844.777 Consumer financing receivables
Piutang sewa pembiayaan - - - 931.989 931.989 Finance lease receivables
Piutang non-usaha 31.081 5 7.718 79.901 118.705 Non-trade receivables
Deposit jaminan 318.583 - - - 318.583 Guarantee deposits
1.429.247 134.383 89.400 4.343.207 5.996.237
Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan di bawah ini:
dalam juta Rp in million Rp
2013
Tidak ada jatuh
tempo kontraktual
Nocontractual
maturity
Belum jatuhtempo dan
tidakmengalamipenurunan
nilai
Neitherpast due
norimpaired
Telah jatuhtempo
tetapi tidakmengalamipenurunan
nilai
Pastdue but not
impaired
Mengalamipenurunannilai secara
kolektif
Collectivelyimpaired
Mengalamipenurunannilai secara
individu
Individuallyimpaired
Penyisihanpenurunan
nilai
Allowance for
impairmentlosses
Jumlah
Total
2013
Kas dan setara kas 431.735 671.014 - - - - 1.102.749 Cash and cash equivalents
Kas yang dibatasi penggunaanya 29.013 4.321 - - - - 33.334 Restricted cash
Piutang usaha - 294.491 241.108 - 2.385 (2.385) 535.599 Trade receivables
Piutang pembiayaan konsumen - - - 3.375.967 - (58.121) 3.317.846 Consumer financing
receivables
Piutang sewa pembiayaan - - - 1.110.787 - (5.120) 1.105.667 Finance lease
receivables
Piutang non-usaha - 192.161 - - - - 192.161 Non-trade receivables
Deposit jaminan - 448.616 - - - - 448.616 Guarantee deposits
460.748 1.610.603 241.108 4.486.754 2.385 (65.626) 6.735.972
Distribution of fancial assets by their credit quality is summarized below:
124 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
dalam juta Rp in million Rp
2012
Tidak ada jatuh
tempokontraktual
Nocontractual
maturity
Belum jatuhtempo dan
tidakmengalamipenurunan
nilai
Neitherpast due
norimpaired
Telah jatuhtempo
tetapi tidakmengalamipenurunan
nilai
Pastdue but not
impaired
Mengalamipenurunannilai secara
kolektif
Collectivelyimpaired
Mengalamipenurunannilai secara
individu
Individuallyimpaired
Penyisihanpenurunan
nilai
Allowance for
impairmentlosses
Jumlah
Total
2012
Kas dan setara kas 304.617 887.189 - - - - 1.191.806 Cash and cash equivalents
Kas yang dibatasi penggunaanya 214.468 - - - - - 214.468 Restricted cash
Piutang usaha - 324.489 47.308 - 4.713 (601) 375.909 Trade receivables
Piutang pembiayaan konsumen - - - 2.896.450 - (51.673) 2.844.777 Consumer financing
receivables
Piutang sewa pembiayaan - - - 940.409 - (8.420) 931.989 Finance lease receivables
Piutang non-usaha - 118.705 - - - - 118.705 Non-trade receivables
Deposit jaminan - 318.583 - - - - 318.583 Guarantee deposits
519.085 1.648.966 47.308 3.836.859 4.713 (60.694) 5.996.237
Ikhtisar analisis umur piutang usaha dan piutang non-usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, dan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai:
dalam juta Rp in million Rp
< 3 bulan
months
3-12 bulan
months
> 1 tahunyear
JumlahTotal
2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013
Piutang usaha 371.797 535.590 - 9 - - 371.797 535.599 Trade receivables
Piutang non-usaha 118.705 192.161 - - - - 118.705 192.161 Non-trade
receivables
490.502 727.751 - 9 - - 490.502 727.760
Summary of aging analysis of trade receivables and non-trade receivables which are neither past due nor impaired, and past due but not impaired:
125Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Definisi dari kualitas kredit Grup adalah sebagai berikut:• Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan
nilai: eksposur menunjukkan laba yang tinggi atau stabil, likuiditas yang memadai, yang secara umum direfleksikan dengan pembayaran komitmen terhadap Grup secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.
• Mengalami penurunan nilai secara kolektif: eksposur dimana nasabah dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran. Grup mempertimbangkan bahwa nasabah tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh dan telah gagal untuk melakukan pembayaran atau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian pembiayaan konsumen.
Risiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah risiko bila Grup tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk melakukan pelunasan pinjaman bank yang jatuh tempo.
Untuk mengurangi risiko likuiditas, Grup mendiversifikasi sumber dana. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Grup memperoleh sumber dana dari pinjaman bank dan melakukan perjanjian pembiayaan bersama dengan beberapa bank.
Grup mengelola risiko ini dengan memadankan jatuh tempo aset dengan liabilitas, sehingga kas yang dihasilkan dari aset yang jatuh tempo cukup untuk membayar liabilitas yang jatuh tempo pada periode yang sama. Selain itu, risiko likuiditas dikelola secara berkesinambungan melalui pengawasan arus kas aktual, estimasi arus kas masa depan, pengendalian profil jatuh tempo aset dan liabilitas, serta pemeliharaan kecukupan saldo kas dan fasilitas perbankan.
The Group’s credit quality definitions are as follow:
• Neither past due nor impaired: exposure exhibit high or stable earnings, adequate liquidity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitment with the Group. Source of payment can be clearly identifiable.
• Collectively impaired: exposures which the debtor is in the early stages of delinquency and has failed to make a payment. the Grup consider that either the debtor is unlikely to pay its credit obligation in full. or partial, in accordance with the contractual terms of the consumer financing agreement.
Liquidity RiskLiquidity risk is the risk if the Group has insufficient capacity to fund the increase in assets. or is unable to meet its payments obligations as they fall due, including to repay its bank loans which already mature.
To mitigate the liquidity risk, the Group diversifies funding resources. Besides capital and customer’s installment collection, the Group generates funding resources from bank loans and entering into joint financing agreements with several banks.
The Group manages this risk by matching the maturity of assets and liabilities, so that the cash generated from matured assets is sufficient to cover liabilities maturing in the same period. In addition, liquidity risk is managed on an ongoing basis through supervising the actual cash flows, estimating future cash flows, controlling the maturity profile of assets and liabilities, as well as maintaining sufficient cash balance and bank facilities.
126 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Good Corporate GovernanceTATA KELOLA PERUSAHAAN
Berikut adalah jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan, termasuk estimasi pembayaran bunga:
dalam juta Rp in million Rp
2013
Nilaitercatat
Carryingamount
Arus kaskontraktual
Contractualcash flows
< 1bulanmonth
1-3bulan
months
3-12bulan
months
> 1tahunyear
2013
Utang bank jangka pendek 514.634 531.537 220.780 1.933 308.824 - Short-term bank loans
Utang usaha 697.096 697.096 674.620 21.927 195 354 Trade payables
Pinjaman jangka panjang 5.023.907 5.581.634 642.569 657.586 1.799.134 2.482.345 Long-term borrowings
Utang lainnya 277.065 277.065 240.267 24.418 10.154 2.226 Other payables
Beban akrual 114.024 114.024 90.785 5.382 17.857 - Accrued expenses
6.626.726 7.201.356 1.869.021 711.246 2.136.164 2.484.925
dalam juta Rp in million Rp
2012
Nilaitercatat
Carryingamount
Arus kaskontraktual
Contractualcash flows
< 1bulanmonth
1-3bulan
months
3-12bulan
months
> 1tahunyear
2012
Utang bank jangka pendek 97.805 97.805 97.805 - - - Short-term bank loans
Utang usaha 647.618 647.618 647.618 - - - Trade payables
Pinjaman jangka panjang 5.029.240 5.818.063 835.922 367.719 1.634.923 2.979.499 Long-term borrowings
Obligasi konversi 1.010.000 1.101.000 - - - 1.101.000 Convertible bonds
Utang lainnya 184.154 184.154 184.154 - - - Other payables
Beban akrual 62.056 62.056 62.056 - - - Accrued expenses
7.030.873 7.910.696 1.827.555 367.719 1.634.923 4.080.499
Risiko Suku BungaGrup memiliki aset dan liabilitas keuangan berbunga dengan tingkat suku bunga tetap. Keduanya terekspos terhadap perubahan nilai wajar yang disebabkan oleh perubahan suku bunga.
Grup menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga tetap secara konsisten atas mayoritas pinjaman bank dan menyesuaikan tingkat suku bunga piutang pembiayaan konsumen terhadap tingkat suku bunga pinjaman bank dan beban dana dalam jangka waktu yang sama.
The following are the contractual maturities of financial liabilities, including estimated interest payments:
Interest Rate RiskThe Group has fixed rate interest-earning financial assets and interest-bearing financial liabilities. Both are exposed to fluctuation in fair value due to change in interest rates.
The Group consistently implements fixed interest rate management for majority of its bank loans and adjusts interest rates on consumer financing receivables based on bank lending rates and cost of funds within the same period.
127Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Perubahan 100 basis poin pada suku bunga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, di mana semua variabel lain tetap sama, akan mengakibatkan peningkatan/penurunan ekuitas dan laba rugi masing-masing sebesar Rp 21.268 juta dan Rp 27.218 juta.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang AsingGrup terekspos pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama dari pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dari bank. Risiko ini, sampai pada batas tertentu, berkurang dengan adanya sebagian pendapatan Grup yang dihasilkan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
KODE ETIKPada tahun 2013, Perseroan belum memiliki panduan Kode Etik Perusahaan sehingga masih menggunakan Peraturan Perusahaan sebagai pedoman dalam setiap kegiatan usahanya. Saat ini, Perseroan dalam tahap persiapan pembuatan panduan Kode Etik Perusahaan yang dalamnya terkandung nilai-nilai dan budaya Perusahaan sebagai pedoman perilaku untuk mencapai visi dan misi Perusahaan.
A change of 100 basis points in interest rates at 31 December 2013 and 2012, with all other variables remain constant, would have increased or decreased equity and profit or loss by Rp 21,268 million and Rp 27,218, respectively million.
Foreign Exchange RiskThe Group is exposed to foreign exchange rate risk mainly from the US Dollar loans from bank. This risk is, to some extent, mitigated by the Group’s partially US Dollar denominated revenue.
CODE OF CONDUCT In 2013, the Company had not yet finalized its comprehensive Code of Conduct. However, we are currently in the process of developing our Code, which will reflect the Company values and culture as a guide for us in achieving our vision and mission. Until that is concluded, we will continue to apply existing company regulations in the conduct of our business activities.
128 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM128 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
129Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
DATAPERUSAHAAN Corporate Data
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
129Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
130 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PROFIL DEWAN
KOMISARIS Board of Commisioners’ Profile
Edwin Soeryadjaya telah menjabat sebagai Komisaris Utama MPM sejak 2010. Beliau adalah figur ternama di ranah bisnis Indonesia yang terkenal berkat kemampuannya memberi nilai tambah ke berbagai perusahaan dan membawa mereka ke bursa efek melalui Saratoga Capital, perusahaan ekuitas swasta terkemuka di Indonesia yang didirikannya. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration dari University of Southern California di tahun 1974.
Edwin SoeryadjayaKomisaris UtamaChairman
Edwin Soeryadjaya has been Chairman of MPM since 2010. He is a prominent figure in the Indonesian business community with an established record of adding value to companies and bringing them into the public market through Saratoga Capital, a leading private equity firm in Indonesia, which he co-founded. He received his Bachelor of Business Administration from the University of Southern California in 1974.
131Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Kwik Ing Hie telah menjabat sebagai Komisaris MPM sejak 2010 dan juga menjabat sebagai anggota Komite GCG serta Ketua NRC MPM sejak 2013. Beliau adalah veteran investasi di Indonesia dan Presiden Direktur PT Affinity Equity Partners Indonesia. Sebelum bergabung dengan PT Affinity Equity Partners Indonesia, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Morgan Stanley Asia Indonesia dari 2006 hingga 2009. Sejak 1999 hingga 2006, beliau memimpin perusahaan investasi miliknya yang fokus kepada merger, akuisisi, dan investasi pinjaman darurat. Beliau mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Stanford University pada 1991, dan gelar Bachelor of Science in Computer Engineering dari Syracuse University pada 1986.
Kwik Ing Hie has been a Commissioner of MPM since 2010 and also GCG Committee Member as well as Head of NRC of MPM since 2013. He is an investment veteran in Indonesia and is the President Director of PT Affinity Equity Partners Indonesia. Prior to joining PT Affinity Equity Partners Indonesia, he was President Director of PT Morgan Stanley Asia Indonesia from 2006 to 2009. From 1999 to 2006, he led his own investment firm focusing on mergers, acquisitions, and investment in distressed loans. Kwik Ing Hie received his Master of Business Administration from Stanford University in 1991, and his Bachelor of Science in Computer Engineering from Syracuse University in 1986.
Danny Walla telah menjabat sebagai komisaris MPM sejak 2010. Beliau adalah salah satu pendiri PT Federal Motor, yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Honda Motor. Selama 34 tahun bekerja di Grup Astra, beliau telah menduduki posisi CEO di beberapa anak perusahaan seperti PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Otopart Tbk. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1971.
Danny Walla has been a commissioner of MPM since 2010. He was one of the founding employees of PT Federal Motor, which later became PT Astra Honda Motor. During his 34-year tenure with the Astra Group, he held CEO positions at several subsidiaries, including: PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Otopart Tbk. Danny Walla received his Bachelor of Science in Mechanical Engineering from the Bandung Institute of Technology in 1971.
Danny WallaKomisarisCommissioner
Kwik Ing HieWakil Komisaris UtamaVice Chairman
132 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Tossin Himawan diangkat menjadi komisaris MPM di tahun 2013. Beliau adalah veteran industri dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di sektor kendaraan bermotor dan pendanaan konsumen. Beliau bergabung dengan MPM di tahun 2010 sebagai Direktur Utama. Sebelumnya beliau bekerja di Grup Astra sejak 1972 hingga 2009. Jabatan terakhirnya di grup tersebut adalah Presiden Komisaris PT Astra Otopart Tbk yang merupakan perusahaan suku cadang Astra. Beliau juga telah menduduki berbagai jabatan senior dalam Grup Astra termasuk Direktur PT Federal Motor sejak 1987 hingga transformasinya menjadi PT Astra Honda Motor dan pada saat itu beliau ditunjuk menjadi CEO bersama. Beliau juga pernah menjabat Direktur PT Astra International Tbk, Komisaris PT Federal International Finance, dan Komisaris PT Astra Credit Companies serta Presiden Komisaris PT Astra Honda Motor. Beliau meraih gelar Doktor di bidang Manajemen Perusahaan dari Universitas Parahyangan pada 1973.
Tossin Himawan was appointed commissioner of MPM in 2013. He is an industry veteran with more than 40 years of experience in the automotive and consumer finance sectors. He joined MPM in 2010 as President Director. Prior to MPM, Tossin Himawan worked at the Astra Group from 1972 to 2009. His last role there was as President Commissioner of PT Astra Otopart Tbk, the Astra auto-parts business. Tossin Himawan has also held other senior leadership positions within the Astra Group including as Director of PT Federal Motor from 1987 until its transformation into PT Astra Honda Motor at which time he was appointed as joint CEO, Director at PT Astra International Tbk, Commissioner at PT Federal International Finance, and Commissioner of PT Astra Credit Companies. Most recently he served as President Commissioner of PT Astra Honda Motor. Tossin Himawan received his Doctorate of Corporate Management from the University of Parahyangan in 1973.
Board of Commisioners’ ProfilePROFIL DEWAN KOMISARIS
Tossin HimawanKomisarisCommissioner
133Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Istama Tatang Siddharta diangkat menjadi Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit serta Anggota NRC MPM di tahun 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai komisaris PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala KAP Siddharta Siddharta & Widjaja yang merupakan partner lokal bagi kantor akuntan internasional KPMG. Beliau adalah anggota Institut Akuntan Publik Indonesia dan meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia.
Istama Tatang Siddharta was appointed Independent Commissioner and Head of Audit Committee as well as NRC Member of MPM in 2013. He is currently also a commissioner at PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. Previously, he was Chairman of KAP Siddharta Siddharta & Widjaja, the Indonesian partner of the international accounting firm KPMG. Istama Tatang Siddharta is a member of the Institute of Indonesian Accountants and holds a Master degree in Accounting from the University of Indonesia.
Simon Halim diangkat menjadi Komisaris Independen dan anggota Komite Audit serta Komite GCG MPM di tahun 2013. Saat ini beliau merupakan Managing Partner Arghajata, perusahaan konsultan strategis berbasis Indonesia yang menjalin kemitraan eksklusif dengan Booz & Company. Sebelum mendirikan Arghajata, beliau menduduki beberapa posisi senior termasuk Partner dan Chief Executive Officer Ernst & Young Indonesia, serta Direktur dan Partner spesialis energi dan perbankan di KAP Siddharta Siddharta & Widjaja, partner Indonesia dari kantor akuntan internasional KPMG. Beliau meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia di tahun 2010.
Simon Halim was appointed Independent Commissioner and Audit Committee as well as GCG Committee Member of MPM in 2013. He is currently the Managing Partner of Arghajata, an Indonesian based strategic consulting firm with an exclusive alliance with Booz & Company. Prior to co-founding Arghajata, he held several senior positions, including: Partner and Chief Executive Officer of Ernst & Young Indonesia, and Director and Partner specializing in energy and banking at KAP Siddharta Siddharta & Widjaja, the Indonesian partner of the international accounting firm KPMG. Simon Halim received his Magistrate of Accounting from the University of Indonesia in 2010.
Simon HalimKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Istama Tatang SiddhartaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
134 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PROFIL
DIREKSI Board of Directors’ Profile
Koji Shima diangkat sebagai Direktur Utama MPM di tahun 2013. Beliau memiliki pengalaman 30 tahun bergerak di bidang perdagangan internasional, penjualan retail, dan investasi di Amerika, Eropa dan Asia Tenggara. Beliau bergabung dengan MPM di tahun 2012 sebagai Wakil Presiden Direktur. Di tahun 2008, beliau mendirikan MPMRent dan di tahun 2009 diangkat menjadi Presiden Direktur MPMFinance. Beliau sebelumnya bekerja selama dua dekade di perusahaan perdagangan dan investasi terkemuka di Jepang, Nissho Iwai Corporation. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tokyo di tahun 1981.
Koji Shima was appointed President Director of MPM in 2013. He has 30 years of experience in international trade, retail sales, and investment across the Americas, Europe, and Southeast Asia. He joined MPM in 2012 as the Vice President Director. In 2008, Koji Shima founded MPMRent and in 2009 was appointed President Director of MPMFinance. Previously, he worked for two decades with Japan’s major trade and investment house, Nissho Iwai Corporation. Koji Shima received his Bachelor of Laws from the University of Tokyo in 1981.
Troy Parwata diangkat menjadi Direktur Keuangan MPM pada 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai komisaris di anak perusahaan MPM yaitu FKT dan PT Mitra Pinasthika Mulia. Beliau memiliki pengalaman 20 tahun di bidang perbendaharaan, keuangan, dan akuntansi. Sebelum bergabung dengan MPM, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan dan TI di PT Tigaraksa Satria Tbk dari 2009 hingga 2012. Sebelumnya beliau bekerja di PT Mattel Indonesia dari 2006 hingga 2009 dan PT TNT Indonesia dari 1999 hingga 2006. Beliau meraih gelar Diploma IV Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara di tahun 1992.
Troy Parwata has been the Finance Director of MPM since 2012. He is currently a commissioner of the group companies: FKT and PT Mitra Pinasthika Mulia. He has 20 years of experience in treasury, finance, and accounting. Before joining MPM, he served from 2009 to 2012 as Finance and IT Director of PT Tigaraksa Satria Tbk. Prior to this, he worked for PT Mattel Indonesia from 2006 to 2009 and PT TNT Indonesia from 1999 to 2006. Troy Parwata received his Diploma IV in Accounting from the State College of Accounting in 1992.
Troy ParwataDirektur KeuanganFinance Director
Koji ShimaDirektur UtamaPresident Director
135Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Titien Supeno bergabung dengan MPM di tahun 2013 sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 16 tahun di bidang pengelolaan sumber daya manusia dan analisis pemasaran. Sejak 2009 hingga 2013, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Sumber Daya Manusia di PT Anugerah Pharmindo Lestari yang merupakan bagian dari Zuellig Pharma Company. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Manajer Senior Pengembangan Karyawan dan General Manager Sumber Daya Manusia di PT Heinz ABC, serta menduduki berbagai posisi manajerial di PT HM Sampoerna (Philip Morris International). Beliau meraih gelar Magister Ekonomi dari Universitas Trisakti di tahun 1996.
Titien Supeno joined MPM in 2013 as the Human Resource Director. She has more than 16 years of experience in human resource management and marketing analysis. From 2009 to 2013, she served as Vice President of Human Capital at PT Anugerah Pharmindo Lestari, a Zuellig Pharma Company. Before APL, she was Senior Manager of Employee Development and the General Manager of Human Resource at PT Heinz ABC, and held various management positions at PT HM Sampoerna (Philip Morris International). Titien Supeno received her Master of Economics from the University of Trisakti in 1996.
Agung Kusumo diangkat menjadi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha MPM di tahun 2013. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun di bidang pengembangan usaha, merger dan akuisisi lintas negara, serta strategi dan perencanaan korporat di berbagai industri. Sebelum bergabung dengan MPM di tahun 2013, beliau bekerja di General Electric dari 2006 hingga 2013 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Presiden Pengembangan Usaha GE Capital di Asia Pasifik. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Electrical Engineer di Delphi Automotive USA sejak 2001 hingga 2004, dan sebagai Konsultan di SKHA Indonesia dari 2005 sampai 2006. Agung Kusumo meraih gelar Masters of Science in Industrial Engineering dari Purdue University di tahun 2005.
Agung Kusumo was appointed Director, Corporate Planning and Business Development of MPM in 2013. He has more than 13 years of experience in business development, cross-border mergers and acquisitions, strategy and corporate planning within multiple industries. Prior to joining MPM in 2013, he worked at General Electric from 2006-2013 with his last appointment as Vice President, Business Development of GE Capital in Asia Pacific. Prior to this, he served as Electrical Engineer with Delphi Automotive USA from 2001-2004, and as Consultant with SKHA Indonesia from 2005 - 2006. Mr. Kusumo received his Masters of Science in Industrial Engineering from Purdue University in 2005.
Agung KusumoDirektur Perencanaan dan Pengembangan UsahaCorporate Planning and Business Development Director
Titien SupenoDirektur Sumber Daya ManusiaHuman Resource Director
136 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
BAGAN SKEMA KEPEMILIKAN SAHAMPT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk (HOLDING)
PER TANGGAL 31 DESEMBER 2013Shareholding Structure as of 31 December 2013
Kepemilikan Saham Shareholding of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
Kepemilikan Saham Pihak Lain di anak Perusahaan Shareholding of other entity in PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
Kepemilikan Saham Shareholding of PT Mitra Pinasthika Mustika Rent
STRUKTUR
PERUSAHAAN Corporate Structure
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk
PT MITRA PINASTHIKA
MUSTIKA MULIA
PT SARANA ARTHA FINANCE
PT MITRA PINASTHIKA
MUSTIKA AUTO
PT FEDERAL KARYATAMA
PT MITRA PINASTHIKA
MUSTIKA RENT
PT ASURANSI MITRA PELINDUNG
MUSTIKA
0,004% PT Orchid Indonesia25,000%
Pemegang Saham Individual 20,000%
0,001% JACCS CO LTD40,000%
0,001%
99,996% 99,999% 99,999% 99,999%55,000% 60,000%
0,001%0,001%
PT MITRA PINASTHIKA
MUSTIKA FINANCE
99,999%
0,001%
137Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
INFORMASI
PERUSAHAAN Corporate Information
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
KOMISARIS UTAMA/CHAIRMANEdwin Soeryadjaya
WAKIL KOMISARIS UTAMA/VICE CHAIRMANInghie Kwik
KOMISARIS/COMMISSIONERSDanny WallaTossin Himawan
KOMISARIS INDEPENDEN/INDEPENDENT COMMISSIONERSIstama Tatang SiddhartaSimon Halim
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
DIREKTUR UTAMA/PRESIDENT DIRECTORKoji Shima
DIREKTUR/DIRECTORSTroy ParwataTitien SupenoAgung Kusumo
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE
KETUA/CHAIRMANIstama Tatang Siddharta
ANGGOTA/MEMBERS Simon HalimKurniawan Tedjo
SEKRETARIS PERUSAHAAN/CORPORATE SECRETARY Zahnia
HUBUNGAN INVESTOR/INVESTOR RELATIONSErlin Budiman
AUDITORAUDITOR
KAP SIDDHARTA & WIDJAJAWisma GKBI lantai 33Jl. Jendral Sudirman Kav. 28Jakarta 10210Indonesia
BIRO ADMINISTRASI EFEKSHARE REGISTRAR
PT DATINDO ENTRYCOMPuri Datindo – Wisma SudirmanJl. Jendral Sudirman Kav. 34Jakarta 10220Indonesia
ALAMAT PERUSAHAANREGISTERED OFFICE
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA TBKKEM Tower Lantai 9Jl. Landasan Pacu Barat Blok B-10 Kav. No. 2Kemayoran, Jakarta 10610 Indonesia
138 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
STRUKTUR
ORGANISASI Organization Structure
President Director Koji Shima
Finance Director Troy Parwata
Corp. Treasury Head Hendrawan Tjio
Corp. Finance Head Yoghi Nuswantoro
Corp. Accounting Head Leonard A. Tjahjadi
Corp. Management Information HeadHaryo Hendrarso
Corp. People Development Head Caroline I. Gunawan
Corp. People Development Head
Clara Sukawiti
HR System & Service Delivery Head
Dino Aditya Aribudi
General Affairs Head Eviyanti Lokanata
Corp. Investor Relation Head
Erlin S. Budiman
HR Director Titien Supeno
Corp. Plan & Buss Dev Director
Agung C. Kusumo
Corp. Internal Audit Head
Henny Soetio
Corp. Legal and Corp. Secretary &
Communication Head Zahnia
139Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA TBKKEM Tower Lantai 9Jl. Landasan Pacu Barat Blok B-10 Kav. No. 2Kemayoran, Jakarta 10610Indonesia
PT Mitra Pinasthika MuliaJl. Simpang Dukuh No. 42-44 Surabaya 60275Telp. +62 31 532 4000Fax. +62 31 546 4671
Jl. Raya Sedati No. 101, Desa Wedi Gedangan, SidoarjoTelp. +62 31 801 4000
PT Mitra Pinasthika Mustika AutoSunburst, CBD Lot. II, No. 10 Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City Kota Tangerang Selatan 15321Telp. +62 21 3662 8923 Fax. +62 21 5315 5765
PT Federal KaryatamaKawasan Industri PulogadungJl. Rawa Gelam I No. 9, , Kel. Rawaterate, Kec. Cakung Jakarta TimurTelp. +62 21 461 3583Fax. +62 21 460 1917
Kawasan Industri Pulogadung Jl. Rawa Bali I No. 1, Kel. Rawaterate, Kec. Cakung Jakarta TimurTelp. +62 21 461 3977Fax. +62 21 468 37029
PT Mitra Pinathika Mustika RentSunburst, CBD Lot. II, No. 10 Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo, BSD City, Kota Tangerang Selatan 15322Telp. +62 21 5315 7668 Fax. +62 21 5315 7669
PT Mitra Pinasthika Mustika FinanceGedung Sudirman Plaza Business Complex - Plaza Marein lantai 23Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-77, Jakarta 12910Telp. +62 21 5793 5888Fax. +62 21 5793 5889
PT Sasana Artha FinanceKomp. Puri Mutiara Blok D No. 20-21 Jl. Griya Utama, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok Jakarta UtaraTelp. +62 21 6531 3967 Fax. +62 21 6531 4002
PT Asuransi Mitra Pelindung MustikaKEM Tower Lantai 9 Jl. Landasan Pacu Barat Blok B-10 Kav. No. 2Kemayoran, Jakarta 10610Telp. +62 21 6570 3993Fax. +62 21 6570 3991
NAMA DAN ALAMAT ANAK
PERUSAHAAN Name and Address of Subsidiaries
140 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
JAWA (30)Jl. KH. Achmad Dahlan 39Kel. Nologaten, Kec. Ponorogo, Kota PonorogoJawa Timur
Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa 13 CDs. Tulungrejo, Kec. Pare, Kab. KediriJawa Timur
Jl. Mastrip 38 AKmp. Ruko Central Point, Kel. Kauman Kec. Bojonegoro, Kab. Bojonegoro Jawa Timur
Jl. Panglima Sudirman 199Kel. Singonegaran, Kec. BanyuwangiKab BanyuwangiJawa Timur
Jl. Anjuk Ladang 26Ds. Sukorejo, Kec. Loceret, Kab. NganjukJawa Timur
Jl. Yos Sudarso 42Kel. Margomulyo, Kec. Ngawi, Kab. NgawiJawa Timur
Jl. Diponegoro 72Kel. Kotakulon, Kec. Bondowoso, Kab. BondowosoJawa Timur
Jl. S. Supriyadi 59Kel. Bendogerit, Kec. Sananwetan, Kota BlitarJawa Timur
Jl. Merdeka 12 AKel. Candi Mulyo, Kec. Jombang, Kab. JombangJawa Timur
Jl. Jayanegara 18Kel. Banjaragung, Kec. Puri, Kab. MojokertoJawa Timur
Jl. Raya Babat 241Kel. Babat, Kec. Babat Kab. LamonganJawa Timur
Jl. Raya Sukorejo 105Kec. SukorejoKab. PasuruanJawa Timur
Jl. Basuki Rachmad 71-73Kec. Klojen, Kota MalangJawa Timur
Jl. Simpang Dukuh 42-44Kec. Genteng, Kota SurabayaJawa Timur
Jl. Ngagel Jaya 59, 59A-59BKec. Gubeng, Kota SurabayaJawa Timur
Jl. S. Supriyadi No. 253Kel. Bandung Rejosari, Kec. Sukun, Kota MalangJawa Timur
Jl. HOS. Cokroaminoto 180Kec. Pesantren, Kota KediriJawa Timur
Jl. S. Supriadi No. 32Kel. Bago, Kec. Tulungagung, Kab. TulungagungJawa Timur
Jl. Panglima Sudirman 91Kel. Kejuron, Kec. Taman, Kota MadiunJawa Timur
Jl. Panglima Sudirman 88Kec. Purworejo, Kota PasuruanJawa Timur
Jl. Raya Waru, Kmp. Ruko Gateway Blok A No. 15, 16, 17Kec. Gedangan, Kab. SidoarjoJawa Timur
Jl. Raya Larangan 17Kec. Candi, Kab. SidoarjoJawa Timur
Jl. Kawi 120Kel. Kepanjen, Kec. Kepanjen, Kab. MalangJawa Timur
Name and Address of SubsidiariesNAMA DAN ALAMAT ANAK PERUSAHAAN
141Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Komplek Pertokoan Mutiara PlazaJl. P. Diponegoro Kav. 42-45, Kec. KaliwatesKab. Jember, Jawa Timur
Jl. Mastrip No. 29 A (Jl. Kedurus Dukuh II/29)Karang Pilang, Kota SurabayaJawa Timur
Jl. Dr. Wahidin Soedirohusodo 69 AKec. Kebomas, Kab. GresikJawa Timur
Jl. Sunan Kalijogo 70Kel. Latsari, Kec. Tuban, Kab. TubanJawa Timur
Jl. Letjen. Soeprapto 154Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari, Kab. Jember, Jawa Timur
Jl. KH Hasyim Ashari No. 34Kel. Pinang, Kec. Pinang, Kota TangerangJawa Barat
Kp. CipayungKel. Cipayung Girang, Kec. Mega MendungKab. Bogor, Jawa Barat
NUSA TENGGARA (3)Jl. Jendral Sudirman 25Kel. Kuanino, Kec. Oebobo, Kota KupangNusa Tenggara Timur
Jl. Pejanggik 36 D-FKel. Cakranegara Barat, Kec. CakranegaraKota Mataram, Nusa Tenggara Barat
Jl. TGKH. M. Zainudin Abdul MajidKel. Pancor, Kec. Selong, Kab. Lombok TimurNusa Tenggara Barat
SUMATERA (4)Jl. Jend. A. H. Nasution 23 - A1, 2, 3Kwala Bekala, Kec. Medan Johor, Kota Medan Sumatera Utara
Jl. Durian No. 34 A-BKel. Labuh Baru Timur, Kec. Payung SekakiKota Pekanbaru, Riau
Komplek Pertokoan Fanindo Blok A1-2Tanjung Uncang, Kec. Batu Aji, Kota BatamKepulauan Riau
Jl. Jend. Sudirman No. 7Kel. Patih Galung, Kec. Prabumulih BaratKota Prabumulih, Sumatera Selatan
KALIMANTAN (1)Jl. Arteri SupadioDs. Parit Baru, Kec. Sungai Raya, Kab. Kubu RayaPontianak, Kalimantan Barat
SULAWESI (2)Jl. Mallengkeri No. 70Makassar, Sulawesi Selatan
Jl. Ir. H. Juanda No. 20Kel. Lolu Utara, Kec. Palu Selatan, Kota PaluSulawesi Tengah
142 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
BRANCH OFFICESJAWA (1)Jl Raya Sedati No. 101Sidoarjo 61254, SurabayaJawa Timur
KALIMANTAN (2)Jl. MT Haryono Dalam No. 48Kel. Gunung Bahagia, BalikpapanKalimantan Timur
Jl. Ahmad Yani KM 15RT 023, Kel. Gambut, Kec. Gambut, Kab. BanjarKalimantan Selatan
SUMATERA (1)Jl. RE. Martadinata LRG No. 02RT 15, Kel. 2-Ilir, Kec.2 Ilir, PalembangSumatera Selatan
SERVICE POINTJAWA (6)Perum MargahayuMargahayu Raya Barat Blok Q2 No.3, RT 03/10Kel. Sekejati, Kec. Buah Batu, Bandung, Jawa Barat
Komp. Griya Winangun Permai Blok A No. 1Jl. Cideng Indah, RT001, RW003, Kertawinangun Kedawung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
Jl. Raya Semeru No.60Semarang, Jawa Tengah
Dusun KaliwingkoRT 04, RW 09, Madegondo Grogol, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah
Jl. Kakap No. 8 Kavling Blok CRT 16/09, Kel. Taman Baru, Kec. CitangkilCilegon, Banten
Jl. Alpaka 37Malang, Jawa Timur
Name and Address of SubsidiariesNAMA DAN ALAMAT ANAK PERUSAHAAN
143Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
BALI (1)Jl. Singasari GG. Kutilang No. 3Denpasar, Bali
SUMATERA (9)Jl. Geureute No.2Blower, Banda Aceh, Aceh
Perumnas Helvetia MedanJl. Helvetia Raya No. 249, Kec. Medan Helvetia Sumatera Utara 20124
Jl. Wisma Bunda No. 8BKalumbuk, Kuranji, PadangSumatera Barat
Jl. Fajar I RT 002, RW 012Kel. Labuh Baru Barat, Kec. Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau
Komplek Beverly Park Extention Blok L2, No. 11Kel. Belian, Batam Center, BatamKepulauan Riau
Jl. Penyengat Rendah RT 11Kel. Penyengat Rendah, Kec. Telanai PuraKota Jambi, Jambi
Jl. Sapta Marga Lrg. Pinang RT 04/8 No. 17Kel. Bukit Sangkal, Kec. Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan 30114
Jl. Kemas RT07 RW.02 Lingkungan Mandala No. 111Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Jl. Palapa V/C No. 23Labuhan Ratu, KedatonLampung 35142
KALIMANTAN (5)Jl. Pangeran Notokusuma GG. Selamat Bersama No. 28Pontianak Selatan, Kota PontianakKalimantan Barat
C/O Mess PT. KHLSite Sebuku, Nunukan Kalimantan Timur
C/O Mess PT. AdindoSebakis, NunukanKalimantan Timur
C/O Mess PT. KHLDs. Sumber Sari, Kab. Kutai BaratKalimantan Timur
Jl. Cendana RT 10, RW 05 No. 20Kel. Anggana, Kec. Anggana Kutai, Kartanegara Samarinda, Kalimantan Timur
Jl. H. Mahat Kasan Simpang Gatot Subroto VI RT 35 No. 9Banjarmasin, Kalimantan Selatan
SULAWESI (2)Lembah Nyiur Kairagi Mas Blok NA/V9 Jl. Almaramis Kampung Kayuwatu, Kel. Kairagi II Kec. Mapanget, Manado, Sulawesi Utara
Jl. Borong Raya Komplek Prima Griya - Panakkukang Blok C No. 6Kel. Antang, Kec. Manggala, MakassarSulawesi Selatan
144 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
BRANCH OFFICESJAWA (21)Komplek Graha Elok Mas No. 79Jl. Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta
Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok G/1Jakarta Pusat
Komplek Pertokoan Sutera Niaga IIPerumahan Alam SuteraJl. Sutera Niaga II No. 20, SerpongTangerang, Banten
Jl. Lele XI No. 202Kayuringin Jaya, Bekasi SelatanJawa Barat
Jl. Raya Tajur No. 87Bogor, Jawa Barat
Jl. Margonda Raya No.250 CKel. Kemirimuka, Kec. Beji, Kota DepokJawa Barat
Jl. Buah Batu No. 249Turangga-Lengkong, Bandung, Jawa Barat
Jl. BKR No.36 A. RT.05/RW.05Kel. Cijagra, Kec. Lengkong, Jawa Barat
Jl. Tuparev No. 22ACirebon, Jawa Barat
Jl. Haji Zaenal Mustofa No. 376Kel. Tugujaya, Kec. CihideungKab. Tasikmalaya, Jawa Barat
Jl. Surokunto No. 45, RT 03, RW 01Kel. Adiarsa Timur, Kec. Karawang TimurKab. Karawang, Jawa Barat
Jl. Raya Sukaraja No. 150, RT 03, RW 01Desa Pasirhalang, Kec. SukarajaKab. Sukabumi, Jawa Barat
Jl. Majapahit No.65 BKel. Pandean, Kec. Gayamsari, SemarangJawa Tengah
Jl. Honggowongso Barat No.111DSolo, Jawa Tengah
Jl. Gerilya Ruko No. 6Kel. Teluk, Kec. Purwokerto SelatanKab. Banyumas, Jawa Tengah
Jl. P. Diponegoro No. 9Yogyakarta
Ruko Mega GalaxyJl. Kertajaya Indah Timur 16 C No. 3Surabaya, Jawa Timur
Landmark Modern Shophouse No. A-16 Jl. Indragiri, Indragiri, Surabaya, Jawa Timur
Jl. Letjend. Sutoyo 50AMalang, Jawa Timur
Jl. Kilisuci No. 79CKediri, Jawa Timur
Jl. Soekarno Hatta No. 114AKel. Pilang, Kec. Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur
BALI (1)Jl. Gatot Subroto Tengah No. 228BDenpasar, Bali
SUMATERA (16)Jl. Sri Ratu Safiatuddin No. 47Banda Aceh, Aceh
Kompleks Taman Multatuli Indah, Blok CC, No. 38 Medan, Sumatera Utara
Komplek Megaland Nomor 9AJl. Sang Nawaluh, Pematang SiantarSumatera Utara
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 50 DLabuhan Batu, RantauprapatSumatera Utara
Jl. Diponegoro No. 17 B2Padang, Sumatera Barat
Name and Address of SubsidiariesNAMA DAN ALAMAT ANAK PERUSAHAAN
145Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
Jl. Raya Jambu Air No. 112Jorong Jambu Air Nagari Taluak IV SukuKec. Banuhampu Sungai Puar, Kab. AgamSumatera Barat
Jl. Jenderal Sudirman No. 174CPekanbaru, Riau
Jl. HR Soebrantas, Panam KM 12Kel. Simpang Baru, Kec. TampanKota Pekanbaru Riau
Jl. Hang Tuah, RT 04, RW 12Kel. Duri Barat, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis, Riau
Jl. Jenderal Sudirman No. 26, RT 002, RW 10Kel. Ujungbatu, Kec. UjungbatuKab. Rokan Hulu, Riau
Jl. Jenderal Sudirman No. 166, RT 055, RW 003Desa Candi Rejo, Kel. Air Molek, Kec. Pasir PenyuKab. Indragiri Hulu, Riau
Jl. Sultan Agung No. 92Murni-Telanaipura, Jambi
Jl. Mayor Jenderal Sutoyo No. 19-20, RT 19, RW 02 Kel. Tanah Patah, Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu, Bengkulu
Komplek Perumahan Willa Bangka ASRIBangka Tengah, Pangkal PinangBangka Belitung
Komplek Ruko Graha Maju Blok B1 No. 510 dan B2 No. 511Jl. Mayor HM Rasyad Nawawi, Palembang, Sumatera Selatan
Jl. Pangeran Antasari No. 165EBandar Lampung, Lampung
KALIMANTAN (6)Komplek Sentral Bisnis Mega Mall Blok AA 12AJl. Achmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat
Jl. Jendral Sudirman No. 33ABalikpapan, Kalimantan Timur
Jl. Jendral Sudirman No. 4ASamarinda, Kalimantan Timur
Jl. Pangeran DiponegoroKel. Gunung Panjang, Kec. Tanjung RedepKab. Berau, Kalimantan Timur
Jl. Kapten Mulyon, RT 44, RW 08Kel. Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kab. Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah
Jl. Ahmad Yani KM 4,5 No. 28Banjarmasin, Kalimantan Selatan
SULAWESI (6)Ruko Mega MasJl. Piere Tendean (Boulevard) Blok E No. 4Manado, Sulawesi Utara
Jl. Ki MajaKel. Besusu Barat, Kec. Palu Timur, Kota PaluSulawesi Tengah
Komplek Ruko Senopati Land Blok A No. 19Jl. Brigjen M. Yunus, Kel. Bende, Kec. Kadia Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
Jl. Metro Latimojong No. C23Makassar, Sulawesi Selatan
Jl. DurianKel. lagaligo, Kec. Wara, Kota PalopoSulawesi Selatan
Kompleks Gorontalo Business Centre Blok C-9Jl. Jenderal Sudirman, Kel. Limba U II, Kec. Kota Selatan, Kota Gorontalo, Gorontalo
NUSA TENGGARA (1)Jl. Anak Agung Gede NgurahRT 02, Lingkungan AbianTubuh UtaraKel. Cakranegara Selatan Baru, Kec. Cakranegara Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
146 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
BRANCH OFFICESJAWA (20)Jl. Raya Kebayoran Lama No. 2BRT 001/013, Kel. Grogol Utara, Kec. Kebayoran Lama Kota Administrasi Jakarta Selatan
Jl. Pertanian Selatan No. 11-12 RT 011, RW 003Kel. Klender, Kec. Duren Sawit, Kota Administrasi Jakarta Timur
Ruko Sutera Niaga I No. 23, RT 003/003Kel. Pakulonan, Kec. Serpong UtaraKota Tangerang Selatan, Banten
Jl. KH. Sholeh Iskandar, RT 05, RW 03Kel. Kedung Badak, Kec. Tanah SarealKota Bogor, Jawa Barat
Jl. Kendang Sari Tenggilis Tahap III Blok G Kav. No. 33Surabaya, Jawa Timur
Komplek Pertokoan Taman Jenggolo Blok C No. 9Jl. Kyai Haji Mukmin, Sidoarjo, Jawa Timur
Jl. Raden Ajeng Kartini No. 236 C-3Gresik, Jawa Timur
Jl. Mojopahit No. 349BMojokerto, Jawa Timur
Jl. Jend. Basuki Rachmat No. 58Malang, Jawa Timur
Jl. Pahlawan No. 93-95Madiun, Jawa Timur
Jl. Pahlawan No. 30Tulungagung, Jawa Timur
Jl. Brawijaya No. 29Kediri, Jawa Timur
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 9Blitar, Jawa Timur
Komp. Mutiara PlazaJl. Diponegoro Kav. 42-45Jember, Jawa Timur
Jl. Panglima Sudirman No. 88Pasuruan, Jawa Timur
Jl. Teuku Umar Nomor 49Bojonegoro, Jawa Timur
Jl. Panglima Sudirman Nomor 415-417Ruko Blok C, Probolinggo, Jawa Timur
Jl. Kawi 37/D8Ds. Cepokomulyo, Kec. KepanjenKab. Malang, Jawa Timur
Jl. Mastrip No. 36Kel. Pare, Kec. Pare, Kab. KediriJawa Timur
Komp. Ruko Taman Dayu Pandaan Sentral Business Distrik Blok H 1 No. 5Jl. Raya Surabaya-Malang KM 48,Ds. Karangjati, Kec. Pandaan, Kab. PasuruanJawa Timur
BALI (4)Pusat Pertokoan dan Perkantoran Teuku Umar Investama Blok 19C Jl. Teuku Umar No. 123, Denpasar, Bali
Jl. Pahlawan No. 25BTabanan, Bali
Jl. Patih Jelantik No. 92Lingkungan Kelod Kauh, Kel. Beng, Kec. GianyarKab. Gianyar, Bali
Jl. Ahmad Yani No. 194Singaraja, Bali
SUMATERA (1)Jl. Teuku Amir Hamzah No. 34 A-BMedan, Sumatera Utara
SULAWESI (1)Jl. Basuki Rahmat No. 62Ruko 3, Palu, Sulawesi Tengah
Name and Address of SubsidiariesNAMA DAN ALAMAT ANAK PERUSAHAAN
147Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
NUSA TENGGARA (9)Jl. Pejanggik No. 30DCakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat
Komp. Pertokoan PancorJl. PB. Sudirman Blok D No. 49, Pancor, SelongLombok Timur, Nusa Tenggara Barat
Jl. Rinjani No. 38Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
Jl. Raya Tanjung Desa SokongDusun Prawira, Kec. Tanjung, Kab. Lombok UtaraNusa Tenggara Barat
Jl. Gajah Mada No. 9Lingkungan Karara, Kel. Monggonao, Kec. Mpunda Kota Bima, Nusa Tenggara Barat
Jl. W. J. Lalamentik No. 70Kupang, Nusa Tenggara Timur
Jl. Gajah Mada (depan Hotel Bahagia 2)Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
Jl. Yos Sudarso No. 40 WaingapuSumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Jl.A.Yani No.90, WaikabubakSumba Barat, Nusa Tenggara Timur
JAWA (5)Jl. Pakuan No. 23Bogor 16143, Jawa Barat
Wisma Monex Lt. 9, Suite 9FJl. Asia Afrika No. 133-137, Bandung 40112Jawa Barat
Wisma HASBC Suite 508Jl. Gajah Mada No. 135, Semarang 50134Jawa Tengah
Gedung Andhika Plaza Lt. 3 Ruang VIIAJl. Simpang Dukuh No. 38-40Surabaya 60275, Jawa Timur
Jl. Basuki Rachmat No. 71-73Malang, Jawa Timur
BALI (1)Jl. Gatot Subroto Tengah No. 288B Lt. 3Denpasar 80239, Bali
SUMATERA (2)Komplek Serdang Permai Jl. Prof H.M.Yamin SH No. 9 Medan 20234, Sumatera Utara
Jl. Jend. Sudirman No. 180APekanbaru, Riau 28288
SULAWESI (1)Gedung Fajar Graha Pena Lt. 11 Kav. 11-12Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar 90243Sulawesi Selatan
148 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Singkatan yang Digunakan pada Laporan Tahunan iniAbbreviations that Apply to this Annual Report
Dalam laporan tahunan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, “kami” dan “Grup” berarti PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan anak perusahaan terkonsolidasi dan “MPM” dan “Perseroan” berarti hanya PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.
Pada laporan tahun ini:
2W Kendaraan roda-2 dan sepeda motor
4W Kendaraan roda-4 dan mobil
Astra Honda Motor PT Astra Honda Motor
BAE Biro Administrasi Efek
BAPEPAM-LK Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan
BEI/IDX Bursa Efek Indonesia
BOC Dewan Komisaris
BOD Direksi
CIA Internal Audit Perusahaan
CPM Corporate Policy Manual
CSR Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
DDM Due Diligence Meeting
DSS PT Dayakarsa Solusi Sejahtera
EOC Employer of Choice
Federal Oil Merk oli pelumas sepeda motor kami
FKT PT Federal Karyatama
FOB Free On Board
GCG Tata Kelola Perusahaan yang Baik
GDP/PDB Produk Domestik Bruto
GML PT Grahamitra Lestarijaya
HR/SDM Sumber Daya Manusia
HSE Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
IPO Penawaran Umum Perdana
IR Hubungan Investor
ISAK Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
JACCS JACCS Co. Ltd.
JV Usaha Patungan
KAP/PAF Kantor Akuntan Publik
KNKG Komite Nasional Kebijakan Governance
In this annual report, unless otherwise specified “we”, “us”, “our” and “Group” refer to PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk and its consolidated subsidiaries and “MPM” and “Company” refer to PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk only.
In this annual report:
2W 2-wheelers and motorcycles
4W 4-wheelers and cars
Astra Honda Motor PT Astra Honda Motor
BAE Securities Administration Bureau or Share Registrar
BAPEPAM-LK Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency
BEI/IDX Indonesia Stock Exchange
BOC Board of Commissioners
BOD Board of Directors
CIA Corporate Internal Audit
CPM Corporate Policy Manual
CSR Corporate Social Responsibility
DDM Due Diligence Meeting
DSS PT Dayakarsa Solusi Sejahtera
EOC Employer of Choice
Federal Oil Our motorcycle lubricant brand
FKT PT Federal Karyatama
FOB Free On Board
GCG Good Corporate Governance
GDP/PDB Gross Domestic Product
GML PT Grahamitra Lestarijaya
HR/SDM Human Resource
HSE Health, Safety, andEnvironment
IPO Initial Public Offering
IR Investor Relations
ISAK Interpretations of Financial Accounting Standards
JACCS JACCS Co. Ltd.
JV Joint Venture
KAP/PAF Public Accounting Firm
KNKG Komite Nasional Kebijakan Governance
149Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PembukaIntroduction
Pembahasan & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Data PerusahaanCorporate Data
Laporan BisnisBusiness Report
KPPU Komisi Pengawas Persaingan Usaha
KSEI PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
LSTC Life Skill Training Centre
M/S Pangsa pasar
MPMAuto PT Mitra Pinasthika Mustika Auto
MPMFinance PT Mitra Pinasthika Mustika Finance
MPMInsurance PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika
MPMMotor Divisi kami yang mengoperasikan usaha ritel sepeda motor
MPMRent PT Mitra Pinasthika Mustika Rent
MPM OTO PT Mitra Pinasthika Mustika OTO, anak perusahaan MPMRent yang bergerak di bidang usaha penjualan mobil sekunder
MSCI Morgan Stanley Capital International
Mulia PT Mitra Pinasthika Mulia
NMDI PT Nissan Motor Distributor Indonesia
NMI PT Nissan Motor Indonesia
NRC Komite Nominasi dan Remunerasi
OJK Otoritas Jasa Keuangan
PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
ROA Total Laba-rugi Komprehensif terhadap Aset
ROE Total Laba-rugi Komprehensif terhadap Ekuitas
RUPSLB/EGMS Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
SAF PT Sasana Artha Finance
SAK PT Surya Anugerah Kencana
TI/IT Teknologi Informasi
T&O Teknologi & Operasi
UAI Unit Audit Internal
YMPM Yayasan Mitra Pinasthika Mustika
Selain itu, dalam laporan tahunan ini, kecuali dinyatakan secara khusus atau konteksnya ditentukan berbeda, semua referensi untuk “Indonesia” adalah referensi untuk Republik Indonesia. Semua referensi “Pemerintah” adalah referensi untuk Pemerintahan Pusat Indonesia. Semua referensi mengenai “Amerika Serikat” atau “A.S.” di sini adalah Amerika Serikat. Semua referensi untuk “Rupiah” dan “Rp” di sini adalah mata uang resmi Indonesia dan semua referensi untuk “dollar A.S.” atau “USD” di sini berarti mata uang resmi Amerika Serikat.
KPPU Komisi Pengawas Persaingan Usaha
KSEI Indonesian Central Securities Depository
LSTC Life Skill Training Centre
M/S Market Share
MPMAuto PT Mitra Pinasthika Mustika Auto
MPMFinance PT Mitra Pinasthika Mustika Finance
MPMInsurance PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika
MPMMotor Division that operates our motorcycle retail business
MPMRent PT Mitra Pinasthika Mustika Rent
MPM OTO PT Mitra Pinasthika Mustika OTO, MPMRent’s subsidiary for secondary car sales
MSCI Morgan Stanley Capital International
Mulia PT Mitra Pinasthika Mulia
NMDI PT Nissan Motor Distributor Indonesia
NMI PT Nissan Motor Indonesia
NRC Nomination and Remuneration Committee
OJK Financial Services Authority
PSAK Statements of Financial Accounting Standards
ROA Return on Assets
ROE Return on Equity
RUPSLB/EGMS Extraordinary General Meetings of Shareholders
SAF PT Sasana Artha Finance
SAK PT Surya Anugerah Kencana
TI/IT Information Technology
T&O Teknologi & Operasi
UAI Internal Audit Unit
YMPM Mitra Pinasthika Mustika Foundation
In addition, in this annual report, unless otherwise specified or the context otherwise requires, all references to “Indonesia” are references to the Republic of Indonesia. All references to the “Government” herein are references to the central Government of Indonesia. All references to “United States” or “U.S.” herein are to the United States of America. All references to “Rupiah” and “Rp” herein are to the lawful currency of Indonesia and all references to “U.S. dollars” or “USD” herein are to the lawful currency of the United States of America.
150 Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013Responsibility Statement of Annual Report 2013
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We, the undersigned, declared that all information in this Annual Report of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk year 2013 has been disclosed in a complete manner and are fully responsible for the accuracy of the content of this annual report.
This is our declaration, which has been made truthfully.
Edwin SoeryadjayaKomisaris Utama
Chairman
Koji ShimaDirektur Utama
President Director
Istama Tatang SiddhartaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Simon HalimKomisaris Independen
Independent Commissioner
Kwik Ing HieWakil Komisaris Utama
Vice Chairman
Danny WallaKomisaris
Commissioner
Tossin HimawanKomisaris
Commissioner
Troy ParwataDirektur KeuanganFinance Director
Titien SupenoDirektur Sumber Daya Manusia
Human Resource Director
Agung KusumoDirektur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Corporate Planning and Business Development Director
LAPORANKEUANGANFinancial Report
151Laporan Tahunan 2013 Annual Report • MPM
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk DANENTITAS ANAK/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk ANDSUBSIDIARIES
Laporan Keuangan/Consolidated Financial Statements31 Desember/December 2013
4
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/DecemberASET Notes 2013 2012 ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 5 1.102.749 1.191.806) Cash and cash equivalents Kas yang dibatasi penggunaannya 6 33.334 214.468) Restricted cash Piutang usaha: ) Trade receivables:
Pihak berelasi 7,34 - 18.333) Related party Pihak ketiga 7 535.599 357.576) Third parties
Piutang pembiayaan konsumen dari pihak ketiga 8 1.917.630 1.601.290)
Consumer financing receivables from third parties
Piutang sewa pembiayaan dari pihak ketiga 9 584.024 483.223)
Finance lease receivables from third parties
Piutang non-usaha: Non-trade receivables: Pihak berelasi 34 - 7.500) Related party Pihak ketiga 192.161 111.205) Third parties
Persediaan 10 356.860 176.904) Inventories Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka 36.714 36.898) Prepaid value added tax Pembayaran dimuka lainnya 114.207 62.957) Other prepayments
TOTAL ASET LANCAR 4.873.278 4.262.160) TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSPiutang pembiayaan konsumen
dari pihak ketiga 8 1.400.216 1.243.487)Consumer financing receivables
from third parties Piutang sewa pembiayaan dari pihak ketiga 9 521.643 448.766)
Finance lease receivables from third parties
Investasi pada entitas asosiasi 12 39.323 35.680) Investments in associates Deposit jaminan 13 448.616 318.583) Guarantee deposits Pajak penghasilan yang dapat dikembalikan 6.327 4.979) Refundable income tax Aset pajak tangguhan 11 31.869 19.498) Deferred tax assets Aset tetap, neto 14 2.643.746 1.772.208) Fixed assets, net Goodwill 15a 1.140.360 857.633) Goodwill Aset takberwujud lainnya 15b 36.561 48.748) Other intangible assets Aset tidak lancar lainnya 78.306 58.322) Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 6.346.967 4.807.904) TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET 11.220.245 9.070.064) TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See Notes to the Consolidated Financial Statements which form an integral part of these consolidated financial statements.
4
55
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/DecemberLIABILITAS DAN EKUITAS Notes 2013 2012 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang bank jangka pendek 16 514.634) 97.805 Short-term bank loansUtang usaha ke pihak ketiga 17 697.096) 647.618 Trade payables to third partiesUtang lainnya 18 277.065) 184.154 Other payables Utang pajak 11 87.203) 102.756 Tax payables Beban akrual 19 114.024) 62.056 Accrued expenses Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo
dalam setahun 20 2.788.365) 2.789.196Current maturities
of long-term borrowingsTOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 4.478.387) 3.883.585 TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIESPinjaman jangka panjang, setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam setahun 20 2.235.542) 2.240.044Long-term borrowings, net of
current maturitiesObligasi konversi 21 -) 1.010.000 Convertible bonds Liabilitas imbalan kerja 22 83.894) 61.890 Employee benefits liabilitiesLiabilitas pajak tangguhan 11 27.848) 37.341 Deferred tax liabilities
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 2.347.284) 3.349.275 TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
EKUITAS EQUITYModal saham dengan nilai nominal 2013:
Rp 500 (Rupiah penuh) dan 2012: Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham:
Share capital at par value of2013: Rp 500 (whole Rupiah) and 2012: Rp 1,000,000 (whole Rupiah) per share:
Modal dasar: 2013: 10.000.000.000 saham dan 2012: 2.500.000 saham
Authorized capital:2013: 10,000,000,000 shares and
2012: 2,500,000 sharesModal ditempatkan dan disetor: 2013: 4.462.963.276 saham dan 2012: 1.287.000 saham 23 2.231.482) 1.287.000
Issued and paid-up capital: 2013: 4,462,963,276 shares and
2012: 1,287,000 shares Tambahan modal disetor 24 1.466.851) - Additional paid-in capitalSaham tresuri 23 (129.470) - Treasury stocksKomponen ekuitas lainnya 33 (319.377) (78.101) Other equity componentsSaldo laba 894.759) 370.900 Retained earningsEkuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 4.144.245) 1.579.799Equity attributable to owners of
the CompanyKepentingan nonpengendali 26 250.329) 257.405 Non-controlling interests
TOTAL EKUITAS 4.394.574) 1.837.204 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 11.220.245) 9.070.064 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See Notes to the Consolidated Financial Statements which form an integral part of these consolidated financial statements.
66
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Untuk tahun berakhir 31 Desember/
Catatan/ For the year ended 31 DecemberNotes 2013 2012
Operasi yang dilanjutkan Continuing operationsPendapatan neto 27 13.878.602) 10.776.919) Net revenuesBeban pokok pendapatan 28 (11.854.831) (9.158.704) Cost of revenues
Laba bruto 2.023.771) 1.618.215) Gross profit
Beban usaha 29 (1.171.596) (919.111) Operating expensesPendapatan lainnya 30 53.594) 49.645) Other incomeBeban lainnya (4.747) (2.674) Other expenses
Laba usaha 901.022) 746.075) Operating profit
Pendapatan keuangan 68.819) 29.807) Finance incomeBiaya keuangan (208.183) (201.395) Finance costsBagian atas laba entitas asosiasi 4.348) 4.405) Share of profit of associates
Laba sebelum pajak penghasilan 766.006) 578.892) Profit before income tax
Beban pajak penghasilan 11 (201.994) (173.963) Income tax expense
Laba neto dari operasi yang dilanjutkan 564.012) 404.929) Net profit from continuing operations
Laba neto dari operasi yang dihentikan 35 -) 1.037) Net profit from discontinued operations
Laba tahun berjalan 564.012) 405.966) Profit for the year
Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:Keuntungan aktuarial atas program imbalan
kerja 1.063) 5.479)Actuarial gain arising from
employee benefits programLainnya 1.725) (757) OthersPajak penghasilan terkait (488) (1.492) Corresponding income taxPendapatan komprehensif lainnya setelah
pajak 2.300) 3.230)Other comprehensive income
after tax
Total laba-rugi komprehensif tahun berjalan 566.312) 409.196) Total comprehensive income for the year
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Profit attributable to:Pemilik entitas induk 526.490) 373.535) Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali 37.522) 32.431) Non-controlling interests
564.012) 405.966)
Total laba-rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
Total comprehensive income attributable to:
Pemilik entitas induk 528.644) 374.611) Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali 37.668) 34.585) Non-controlling interests
566.312) 409.196)
Laba per saham (Rupiah penuh): 32 Earning per share (whole Rupiah):Dari operasi yang dilanjutkan 157) 157*) From continuing operationsDari operasi yang dihentikan -) -) From discontinued operations
)
* Dinyatakan kembali. Lihat Catatan 32. * Restated. See note 32.
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See Notes to the Consolidated Financial Statements which form an integral part of these consolidated financial statements.
7
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. D
AN
EN
TIT
AS
AN
AK
NY
A/
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. A
ND
ITS
SUB
SID
IAR
IES
LAPO
RA
N P
ERU
BA
HA
N E
KU
ITA
S K
ON
SOLI
DA
SIA
N/C
ON
SOLI
DAT
ED S
TATE
MEN
T O
F C
HAN
GES
IN E
QU
ITY
(Dal
am ju
taan
Rup
iah,
kec
uali
diny
atak
an k
husu
s/In
mill
ions
of R
upia
h, u
nles
s oth
erw
ise sp
ecifi
ed)
D
iatr
ibus
ikan
kep
ada
pem
ilik
entit
as in
duk/
A
ttrib
utab
le to
ow
ners
of t
he C
ompa
ny
Sald
o la
ba/R
etai
ned
earn
ings
Cat
atan
/ M
odal
saha
m/
Kom
pone
n ek
uita
s lai
nnya
/ O
ther
equ
ityT
elah
dite
ntuk
an
peng
guna
anny
a/
Bel
um d
itent
ukan
pe
nggu
naan
nya/
Ju
mla
h/
Kep
entin
gan
nonp
enge
ndal
i/ N
on-c
ontr
ollin
gJu
mla
h ek
uita
s/
Not
es
Shar
e ca
pita
l co
mpo
nent
s A
ppro
pria
ted
Una
ppro
pria
ted
Tota
l in
tere
sts
Tota
l equ
ity
Sald
o pe
r 31
Des
embe
r 201
1 65
0.00
0 (4
3.92
7)
-
235.
674)
84
1.74
7)
60
.932
)
902.
679)
Bala
nce
as o
f 31
Dec
embe
r 201
1
Pe
ngak
uan
keru
gian
akt
uaria
l yan
g se
belu
mny
a tid
ak d
iaku
i, ne
to se
tela
h pa
jak
3i-
-)-
(9.4
99)
(9.4
99)
-)
(9.4
99)
Reco
gniti
on o
f pre
viou
sly
un
reco
gniz
ed a
ctua
rial
loss
es,
net o
f tax
Sa
ldo
per 1
Janu
ari 2
012
65
0.00
0 (4
3.92
7)-
226.
175)
83
2.24
8)
60.9
32)
893.
180)
Bala
nce
as o
f 1 J
anua
ry 2
012
Peny
etor
an m
odal
saha
m o
leh:
)
Sh
are
capi
tal p
aym
ents
by:
Pem
ilik
entit
as in
duk
23
637.
000
-)-
-)
63
7.00
0)
-)
637.
000)
Ow
ners
of t
he C
ompa
ny
Kep
entin
gan
nonp
enge
ndal
i
- -)
-
-)
-)
230.
436)
23
0.43
6)N
on-c
ontr
ollin
g in
tere
sts
Laba
-rug
i kom
preh
ensi
f tah
un b
erja
lan
-
1.07
6)
-
373.
535)
37
4.61
1)
34
.585
)
409.
196)
Com
preh
ensi
ve in
com
e
for t
he y
ear
Div
iden
kas
25
- -)
-
(228
.810
) (2
28.8
10)
-)
(2
28.8
10)
.Cas
h di
vide
nds
Div
iden
kas
dib
agik
an o
leh
entit
as a
nak
kepa
da k
epen
tinga
n no
npen
gend
ali
- -)
-
-)
-)
(33.
484)
(33.
484)
Cas
h di
vide
nds d
istr
ibut
ed
by su
bsid
iari
es to
no
n-co
ntro
lling
inte
rest
sA
kuis
isi e
ntita
s ana
k da
n ke
pent
inga
n no
npen
gend
alin
ya
4
- -)
-
-)
-)
19.6
53)
19
.653
)Ac
quis
ition
of s
ubsid
iari
es a
nd
thei
r non
-con
trol
ling
inte
rest
s
Pero
leha
n ke
pent
inga
n no
npen
gend
ali t
anpa
pe
ruba
han
peng
enda
lian
32
-
(39.
942)
-
-)
(3
9.94
2)
(39.
322)
(7
9.26
4)
Acqu
isiti
on o
f non
-con
trol
ling
in
tere
sts w
ithou
t a
chan
ge in
con
trol
Pe
lepa
san
oper
asi y
ang
dihe
ntik
an
34
-
12.9
58)
- -)
12
.958
)(1
5.39
5)
(2
.437
) D
ispo
sal o
f dis
cont
inue
d op
erat
ions
La
inny
a
-
(8.2
66)
--)
(8.2
66)
-)
(8
.266
) O
ther
s Sa
ldo
per 3
1 D
esem
ber 2
012
1.28
7.00
0 (7
8.10
1)
-37
0.90
0)1.
579.
799)
25
7.40
5)1.
837.
204)
Bala
nce
as o
f 31
Dec
embe
r 201
2
Lih
at C
atat
an a
tas
Lap
oran
Keu
anga
n K
onso
lidas
ian
yang
mer
upak
an b
agia
n tid
ak t
erpi
sahk
an d
ari
lapo
ran
keua
ngan
kon
solid
asia
n.
See
Not
es t
o th
e C
onso
lidat
ed F
inan
cial
Sta
tem
ents,
whi
ch f
orm
an
inte
gral
par
t of
the
se c
onso
lidat
ed f
inan
cial
st
atem
ents
.
7
8
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. D
AN
EN
TIT
AS
AN
AK
NY
A/
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. A
ND
ITS
SUB
SID
IARI
ES
LAPO
RA
N P
ERU
BA
HA
N E
KU
ITA
S K
ON
SOLI
DA
SIA
N (L
anju
tan)
/CO
NSO
LID
ATED
STA
TEM
ENT
OF
CH
ANG
ES IN
EQ
UIT
Y (C
ontin
ued)
(D
alam
juta
an R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
khu
sus/I
n m
illio
ns o
f Rup
iah,
unl
ess o
ther
wise
spec
ified
)
Dia
trib
usik
an k
epad
a pe
mili
k en
titas
indu
k/
Attr
ibut
able
to o
wne
rs o
f the
Com
pany
Sa
ldo
laba
/Ret
aine
d ea
rnin
gs
C
atat
an/
Mod
al
saha
m/
Shar
e
Tam
baha
n m
odal
dis
etor
/ A
dditi
onal
Saha
m
tres
uri/
Trea
sury
Kom
pone
n ek
uita
s lai
nnya
/ O
ther
equ
ity
Tel
ah d
itent
ukan
pe
nggu
naan
nya/
Belu
m
dite
ntuk
an
peng
guna
anny
a/
Jum
lah/
Kep
entin
gan
nonp
enge
ndal
i/ N
on-c
ontr
ollin
g Ju
mla
h ek
uita
s/ N
otes
ca
pita
l pa
id-in
cap
ital
stoc
ks
com
pone
nts
App
ropr
iate
d U
napp
ropr
iate
d To
tal
inte
rest
s To
tal e
quity
Sald
o pe
r 31
Des
embe
r 201
2 1.
287.
000
-)
-)
(78.
101)
-
370.
900)
1.
579.
799)
25
7.40
5)
1.83
7.20
4)Ba
lanc
e as
of 3
1 D
ecem
ber 2
012
La
ba-r
ugi k
ompr
ehen
sif t
ahun
berja
lan
- -)
-)
1.
293)
-
527.
351)
52
8.64
4)
37.6
68)
566.
312)
C
ompr
ehen
sive
inco
me
for t
he y
ear
Div
iden
kas
dib
agik
an o
leh
entit
as
anak
kep
ada
kepe
ntin
gan
nonp
enge
ndal
i -
-)
-)
-)
- -
-)
(2.5
50)
(2.5
50)
C
ash
divi
dend
s dis
trib
uted
by
subs
idia
ries
to n
on-
cont
rolli
ng in
tere
sts
Aku
isis
i ent
itas a
nak
dan
kepe
ntin
gan
nonp
enge
ndal
inya
4
--)
-)
-)
-
-)
-)
3)
3)
Ac
quis
ition
of s
ubsid
iari
es
and
thei
r non
-con
trol
ling
inte
rest
s Pe
role
han
kepe
ntin
gan
nonp
enge
ndal
i tan
pa p
erub
ahan
pe
ngen
dalia
n 32
-
-)
-)
(257
.801
) -
-)
(257
.801
) (4
2.19
9)
(300
.000
)
Acqu
isiti
on o
f non
-con
trol
ling
inte
rest
with
out a
c
hang
e in
con
trol
Pene
rbita
n sa
ham
bia
sa te
rkai
t: Pe
naw
aran
um
um sa
ham
per
dana
1b
48
5.00
0 97
0.00
0)
-)
-)
- -)
1.
455.
000)
-)
1.
455.
000)
Issu
ance
of o
rdin
ary
shar
es
rela
ted
to:
Initi
al p
ublic
offe
ring
K
onve
rsi o
blig
asi k
onve
rsi
21
437.
167
572.
833)
-)
-)
-
-)
1.01
0.00
0)
-)
1.01
0.00
0)C
onve
rsio
n of
con
vent
ible
bon
ds
Hak
pem
belia
n sa
ham
23
22
.315
44
.630
) -)
-)
-
-)
66.9
45)
-)
66.9
45)
Righ
t to
purc
hase
shar
es
Saha
m tr
esur
i 23
-
-)
(129
.470
) -)
-
-)
(129
.470
) -)
(1
29.4
70)
Tr
easu
ry st
ocks
K
ompe
nsas
i ber
basi
s sah
am
22
- -)
-)
10
.908
) -
-)
10.9
08)
-)
10.9
08)
Shar
e-ba
sed
com
pens
atio
n B
iaya
pen
erbi
tan
saha
m
- (1
20.6
12)
-)
-)
- -)
(1
20.6
12)
-)
(120
.612
) Sh
are
issu
ance
cos
ts La
inny
a -
-)-)
4.32
4)-
(3.4
92)
832)
2)83
4)
Oth
ers
Sald
o pe
r 31
Des
embe
r 201
3 2.
231.
482
1.46
6.85
1)(1
29.4
70)
(319
.377
) -
894.
759)
4.14
4.24
5)25
0.32
9)4.
394.
574)
Bala
nce
as o
f 31
Dec
embe
r 201
3
Lih
at C
atat
an a
tas
Lap
oran
Keu
anga
n In
teri
m K
onso
lidas
ian
yang
mer
upak
an b
agia
n tid
ak t
erpi
sahk
an d
ari
lapo
ran
keua
ngan
inte
rim
kon
solid
asia
n.
See
Not
es t
o th
e C
onso
lidat
ed I
nter
im F
inan
cial
Sta
tem
ents
, w
hich
for
m a
n in
tegr
al p
art
of t
hese
con
solid
ated
in
terim
fina
ncia
l sta
tem
ents.
8
99
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Untuk tahun berakhir 31 Desember/ For the year ended 31 December
2013 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI:
CASH FLOWS FROMOPERATING ACTIVITIES:
Penerimaan kas dari pelanggan 13.206.916) 10.321.905) Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok (11.704.349) (9.042.189) Cash payments to suppliers
Pembayaran kas untuk aktivitas operasi lainnya (463.903) (508.778)Cash payments for other operating
activities Pembayaran kas kepada karyawan (456.900) (313.741) Cash payments to employees Penerimaan bunga 68.819) 29.807) Receipts of interest Pembayaran bunga (208.183) (201.395) Payments of interest Pembayaran pajak penghasilan (227.862) (65.193) Payments of income tax Kas neto dari aktivitas operasi 214.538) 220.416) Net cash from operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES:
Perolehan aset tetap (1.045.021) (699.591) Acquisition of fixed assets Penerimaan dari penjualan aset tetap 48.035) 7.642) Proceeds from sale of fixed assets Akuisisi entitas anak, setelah dikurangi
kas yang diperoleh (374.935) (1.341.384)Acquisition of subsidiaries, net of
cash acquired Peningkatan bagian kepemilikan pada
entitas anak (300.000) (95.433)Increase in ownership interest in
subsidiaries Pelepasan entitas anak -) 137.244) Disposal of subsidiaries Pembentukan entitas anak -) (60.500) Formation of subsidiaries Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (1.671.921) (2.052.022) Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
CASH FLOWS FROMFINANCING ACTIVITIES:
Penerimaan dari utang bank dan pinjaman 5.397.841) 1.879.640) Proceeds from bank loans and borrowings Pembayaran utang bank dan pinjaman (5.298.832) (637.453) Payments of bank loans and borrowings Dividen kas dibagikan oleh entitas anak
kepada kepentingan nonpengendali (2.550) (33.484)Cash dividends distributed by subsidiaries
to non-controlling interests Penerimaan dari penerbitan modal saham 1.521.949) 867.436) Proceeds from issue of share capital Pembayaran biaya penerbitan saham (120.612) -) Payments of share issuance costs Perolehan saham tresuri (129.470) -) Acquisition of treasury stocks Penerimaan dari penerbitan obligasi konversi -) 1.010.000) Proceeds from issue of convertible bonds Pembayaran dividen -) (228.810) Dividend payments Kas neto dari aktivitas pendanaan 1.368.326) 2.857.329) Net cash from financing activities
(Penurunan) kenaikan neto kas dan setara kas (89.057) 1.025.723)
Net (decrease) increase in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas, awal tahun 1.191.806) 166.083)Cash and cash equivalents,
beginning of year
Kas dan setara kas, akhir tahun 1.102.749) 1.191.806)Cash and cash equivalents,
end of year
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See Notes to the Consolidated Financial Statements which form an integral part of these consolidated financial statements.
10
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10
1. UMUM 1.GENERAL
a. Pendirian dan informasi lain Perseroan a. Establishment and other information of the Company
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (“Perseroan”) didirikan berdasarkan akta notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., di Jakarta No. 2 tanggal 2 November 1987; akta ini disetujui berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman No. C2-7013.HT. 01.01 Th 88 tanggal 11 Agustus 1988, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan No. 241/Leg/1988 tanggal 29 Agustus 1988, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1025 pada Berita Negara No. 77 tanggal 23 September 1988.
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (the “Company”) was established by deed of notary public Mrs. Rukmasanti Hardjasatya, SH., Jakarta No. 2 dated 2 November 1987; this deed was approved by Decree of Minister of Justice under No. C2-7013.HT.01.01 Th 88 dated 11 August 1988, registered at the North Jakarta District Court under No. 241/Leg/1988 on 29 August 1988, and published in Supplement No. 1025 to the State of Gazette No. 77 on 23 September 1988.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Jose Dima Satria, SH., M.Kn., No. 17 tanggal 15 Pebruari 2013 antara lain mengenai, perubahan status Perseroan dari semula perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, perubahan nama Perseroan menjadi PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, peningkatan modal dasar menjadi Rp 5.000.000, perubahan nilai nominal saham dari sebesar Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) menjadi sebesar Rp 500 (Rupiah penuh), penerbitan saham baru setelah penawaran umum perdana saham biasa untuk pemegang obligasi konversi, dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Pasar Modal. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-07271.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 19 Pebruari 2013.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Jose Dima Satria, SH., M.Kn., No. 17 dated 15 February 2013, concerning among others, the change of the Company’s status from private company to a public company, the change of the Company’s name to PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, the increase of authorized share capital stock to Rp 5,000,000, the change of the nominal value of shares from Rp 1,000,000 (whole Rupiah) to Rp 500 (whole Rupiah) per share, issuance of new common shares after the initial public offering to convertible bonds holders, and the changes in the Company’s Articles of Association to comply with the Capital Market Regulation. The amendment was approved by Decree of the Minister of Justice and Human Rights No. AHU-07271.AH.01.02.Tahun 2013 dated 19 February 2013.
Perseroan bergerak dalam bidang, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anaknya, distribusi sepeda motor dengan merek Honda di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, sewa kendaraan, pabrikasi minyak pelumas, dan aktivitas pendanaan. Perseroan memulai operasi komersial sejak 1988.
The Company is engaged in, either directly or indirectly through its subsidiaries, distribution of motorcycles under Honda brand in East Java and East Nusa Tenggara areas, vehicle rental, manufacturing of oil lubricants, and financing activities. The Company commenced its commercial operations in 1988.
Kantor Perseroan beralamat di Menara KEM, lantai 9, Jl. Landasan Pacu Barat Blok B-10 Kav. No. 2 Kemayoran, Jakarta 10610.
The Company’s office is located at KEM Tower, 9th floor, Jl. Landasan Pacu Barat Blok B-10 Kav. No. 2 Kemayoran, Jakarta 10610.
Pemegang saham mayoritas Perseroan, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., memiliki entitas anak dan afiliasi di Indonesia dan luar negeri.
The Company’s majority shareholder, PT SaratogaInvestama Sedaya Tbk., has subsidiaries and affiliates in Indonesia and overseas.
Laporan keuangan konsolidasian disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen pada tanggal 3 Maret 2014.
The consolidated financial statements were approved for issuance by management on 3 March 2014.
11
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11
1. UMUM (Lanjutan) 1.GENERAL (Continued)
b. Penawaran umum perdana saham Perseroan b. The Company’s initial public offering
Pada tanggal 20 Mei 2013, Perseroan memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-136/D.04/2013 dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa atas nama sejumlah 970.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (“BEI”). Saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp 1.500 (Rupiah penuh) per saham.
On 20 May 2013, the Company obtained Effective Statement Letter No. S-136/D.04/2013 from the Financial Services Authority of Indonesia (“OJK”) to conduct an initial public offering (“IPO”) of 970,000,000 common shares with par value of Rp 500 (whole Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange (“BEI”). The shares were offered at a price of Rp 1,500 (whole Rupiah) per share.
c. Struktur grup c. Group structure
Perseroan memiliki kepemilikan secara langsung dan tidak langsung di entitas anak berikut:
The Company has direct and indirect ownerships in the following subsidiaries:
Entitas anak/ Subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
Tahun dimulainya
operasi komersial/
Year of commencing commercial operations
Periodepelaporan dari
laporan keuangan/Reporting period of financial
statements
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership
Jumlah aset sebelum eliminasi/
Total assets before elimination
2013 2012 2013 2012Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Mitra Pinasthika
Mustika Rent (“MPMR”)
Jakarta Penyewaan kendaraan/ Vehicle rental
2009 31 Desember/December
99,99 99,99 2.903.291 4.528.921
PT Sasana Artha Finance (“SAF”)
Jakarta Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
1982 31 Desember/December
60,00 60,00 1.371.570 1.120.671
PT Mitra Pinasthika Mulia (“MP Mulia”)
Jakarta Penjualan sepeda motor dan komponen pendukung/ Sales of motorcycle and its supporting components
2011 31 Desember/December
99,99 99,99 1.099.936 821.758
PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMF”)
Jakarta Pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang/Consumer financing, leasing and factoring
1994 31 Desember/December
100,00 100,00 3.396.519 3.034.459
PT Federal Karyatama (“FKT”)
Jakarta Pabrikasi dan pengemasan minyak pelumas/ Manufacturing and packaging of oil lubricant
1988 31 Desember/December
100,00 83,00 407.637 283.944
PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“AMPM”)
Jakarta Asuransi kerugian/General insurance
2012 31 Desember/December
55,00 55,00 172.892 117.439
PT Mitra Pinasthika Mustika Auto
(“MPM AUTO”) 1)
Tangerang Penjualan kendaraan roda empat dan komponen pendukung/Sales of four-wheel vehicle and its supporting components
2013 31 Desember/December
99.99 - 307.639 -
12
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12
1. UMUM (Lanjutan) 1.GENERAL (Continued)
c. Struktur grup (Lanjutan) c. Group structure (Continued)
Entitas anak/ Subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
Tahun dimulainya
operasi komersial/
Year of commencing commercial operations
Periodepelaporan dari
laporan keuangan/Reporting period of financial
statements
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership
Jumlah aset sebelum eliminasi/
Total assets before elimination
2013 2012 2013 2012
Kepemilikan tidak langsung melalui/Indirect ownership through MPMR PT Grahamitra
Lestarijaya (“GML”) 2)
Jakarta Penyewaan kendaraan/Vehicle rent
1991 31 Desember/ December
99,99 - 344.342 -
PT Surya Anugerah
Kencana (“SAK”) 2)
Jakarta Penyewaan kendaraan/Vehicle rent
2000 31 Desember/ December
99,99 - 194.209 -
PT Balai Lelang Asta Nara Jaya (“BLN”)
Tangerang Jasa lelang/Auction services
2013 31 Desember/ December
99,96 99,96 3.946 2.575
PT MPM Oto
(“MPMO”) Jakarta Perdagangan
umum dan kendaraan bermotor, jasa dan agen perwakilan/ General and motor vehicles trading, service and agency
2009 31 Desember/ December
99,79 99,79 3.000 1.667
PT Dayakarsa Solusi
Sejahtera (“DSS”) 3)
Tangerang Layanan jasa alih daya/Outsourcing services
2013 31 Desember/ December
100,00 - 104 -
1) Didirikan di tahun 2013 2) Dikonsolidasi sejak tahun 2013
1) Established in 2013 2) Consolidated since 2013
Di bulan Juni 2012, Perseroan menjual kepemilikan sahamnya atas PT Indomitra Sedaya (“IMS”), PT Afixkogyo Indonesia (”AFIX”), PT Paramitra Praya Prawatya (“PPP”) dan PT Loka Budi Lubrika (“LBL”) ke PT Mitra Pinasthika Mekar (Catatan 35).
In June 2012, the Company sold its share ownership at PT Indomitra Sedaya (“IMS”), PT Afixkogyo Indonesia (”AFIX”), PT Paramitra Praya Prawatya (“PPP”) and PT Loka Budi Lubrika (“LBL”) to PT Mitra Pinasthika Mekar (Note 35).
Perseroan dan entitas anaknya secara kolektif disebut sebagai “Grup”.
The Company and its subsidiaries are collectively termed as the “Group”.
d. Komisaris, direksi, komite audit dan karyawan d. Commissioners, directors, audit committee and employees
Susunan anggota komisaris, direksi dan komite audit Perseroan adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s commissioners, directors and audit committee are as follows;
2013 2012 Komisaris CommissionersKomisaris utama Edwin Soeryadjaya Edwin Soeryadjaya President commissionerWakil komisaris utama Kwik Ing Hie - Vice president comissionerKomisaris Danny Walla Danny Walla CommissionerKomisaris Tossin Himawan - CommissionerKomisaris - Jani Winata CommissionerKomisaris - Sandiaga S. Uno CommissionerKomisaris - Kwik Ing Hie CommissionerKomisaris independen Istama Tatang Siddharta - Independent commissionerKomisaris independen Simon Halim - Independent commissioner
13
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13
1. UMUM (Lanjutan) 1.GENERAL (Continued)
d. Komisaris, direksi, komite audit dan karyawan (Lanjutan)
d. Commissioners, directors, audit committee and employees (Continued)
2013 2012
Direksi DirectorsDirektur utama Koji Shima Tossin Himawan President directorDirektur (tidak terafiliasi) Troy Parwata Troy Parwata Director (non affiliated) Direktur (tidak terafiliasi) Titien Supeno - Director (non affiliated)Direktur Agung Cahyadi Kusumo - DirectorDirektur - Johanes Hermawan DirectorDirektur - Koji Shima DirectorDirektur - Patrick Adhiatmadja DirectorDirektur - Dwi Sugiharto Director
Komite audit Audit committeeKetua Istama Tatang Siddharta Kwik Ing Hie ChairmanAnggota Kurniawan Tedjo Kurniawan Tedjo MemberAnggota Simon Halim Andi Esfandiari Member
Pada tanggal 19 Pebruari 2013, Perseroan menunjuk Ibu Zahnia sebagai Sekretaris Perseroan, dan Ibu Henny Soetio sebagai kepala Unit Audit Internal.
On 19 February 2013, the Company appointed Ms. Zahnia as the Corporate Secretary, and Ms. Henny Soetio as the head of the Internal Audit Unit.
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grupmemiliki karyawan masing-masing sebanyak 5.339 dan 3.205 karyawan (tidak diaudit).
As of 31 December 2013 and 2012, the Group had 5,339and 3,205 employees (unaudited), respectively.
2. DASAR PENYUSUNAN 2. BASIS OF PREPARATION
a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
The consolidated financial statements have been preparedand presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”) and the Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding Financial Statements Presentation Guidelines.
b. Prinsip konsolidasi b. Basis of consolidation
Laporan keuangan merupakan konsolidasian dari laporan keuangan Perseroan dengan laporan keuangan entitas anak (Catatan 1c). Entitas anak merupakan suatu entitas di mana Perseroan memiliki kepemilikan, baik secara langsung atau tidak langsung, sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan kebijakan operasional.
The financial statements represent the consolidation of the financial statements of the Company with the financial statements of its subsidiaries (Note 1c). Subsidiaries are entities on which the Company, directly or indirectly, has an ownership interest of more than half of the voting rights or otherwise has the power to govern the financial and operating policies.
Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal Perseroan memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasi sejak pengendalian tersebut tidak lagi dimiliki.
Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is obtained by the Company, and are no longer consolidated from the date such control ceases.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak dalam semua hal yang material, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated.
14
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14
2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS PREPARATION (Continued)
b. Prinsip konsolidasian (Lanjutan) b. Basis of consolidation (Continued)
Saldo dan transaksi signifikan antar perusahaan, termasuk penghasilan dan beban, dieliminasi secara penuh. Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi antar perusahaan yang belum direalisasi, dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
Significant intercompany balances and transactions, including income and expenses, are eliminated in full. Unrealized gains and losses resulting from intercompany transactions are eliminated in the consolidated financial statements.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control still existed.
Perubahan yang mempengaruhi persentase kepemilikan dan ekuitas entitas anak disajikan sebagai selisih transaksi dengan pihak nonpengendali dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Changes affecting the percentage of ownership and equity of subsidiaries are presented as difference in value arising from transactions with non-controlling interests within the equity section of the consolidated statement of financial position.
Kepentingan nonpengendali diakui pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak.
Non-controlling interests is recognized at the date of business combination and adjusted by proportion of changes in equity of subsidiaries.
Kepentingan nonpengendali disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali berdasarkan proporsi kepemilikan.
Non-controlling interests is presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity attributable to the owners of the Company. Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests based on the ownership interest proportionally.
Selisih lebih antara harga perolehan dan bagian Perseroan atas nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi yang dapat diidentifikasikan dibukukan sebagai goodwill. Goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilai setiap tahunnya.
The excess of the acquisition cost of the Company’s proportionate share in the underlying fair value of an acquired subsidiary’s identifiable net assets is recognized as goodwill. Goodwill is not amortized and tested for impairment annually.
c. Laporan arus kas c. Statement of cash flows
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan disusun dengan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present the changes in cash and cash equivalents from operating, investing, and financing activities, and are prepared using the direct method.
d. Dasar pengukuran d. Basis of measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali dinyatakan lain.
The consolidated financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, unless otherwise stated.
15
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15
2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)
e. Mata uang fungsional dan penyajian e. Functional and presentation currency
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan termasuk entitas anak. Semua informasi keuangan yang disajikan dalam Rupiah telah dibulatkan ke dalam jutaan terdekat.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Company including subsidiaries. All financial information presented in Rupiah has been rounded to the nearest million.
f. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi f. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Walaupun estimasi tersebut berdasarkan pemahaman terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan terkini, hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasarinya ditinjau secara berkesinambungan. Perubahan terhadap estimasi akuntansi diakui di periode dimana estimasi tersebut diubah dan periode selanjutnya yang terkena dampaknya.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai asumsi dan estimasi ketidakpastian yang memiliki risiko signifikan terjadinya penyesuaian yang material dalam satu tahun kedepan termasuk didalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian berikut ini:
Information about assumptions and estimation uncertainties that have a significant risk of resulting in a material adjustment within the next financial year are included in the following notes of the consolidated financial statements:
Catatan 11: Pemanfaatan rugi pajak Note 11: Utilization of tax loss Catatan 15: Asumsi utama yang digunakan dalam
proyeksi arus kas terdiskonto untuk tujuan uji penurunan nilai goodwill
Note 15: Key assumptions used in the discounted cash flows projections for the purpose of impairment testing on goodwill
Catatan 22: Pengukuran kewajiban imbalan pasti Note 22: Measurement of defined benefits obligation
g. Pernyataan dan interpretasi standar akuntansibaru/revisi
g. New/revised statements and interpretation of accountingstandards
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru/revisi yang relevan dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut:
The new/revised Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) which were relevant and became effective starting 1 January 2012 are as follows:
- PSAK 10 (Revisi 2010/2010 Revision) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
- PSAK 16 (Revisi 2011/2011 Revision) : Aset Tetap/Fixed Assets- PSAK 24 (Revisi 2010/2010 Revision) : Imbalan Kerja/Employee Benefits- PSAK 46 (Revisi 2010/2010 Revision) : Pajak Penghasilan/Income Taxes- PSAK 50 (Revisi 2010/2010 Revision) : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation- PSAK 55 (Revisi 2011/2011 Revision) : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/Financial Instruments:
Recognition and Measurements- PSAK 56 (Revisi 2011/2011 Revision) : Laba per Saham/Earnings per Share- PSAK 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures- ISAK 25 : Hak Atas Tanah/Land Usage Rights
16
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16
2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)
g. Pernyataan dan interpretasi standar akuntansi baru/revisi (Lanjutan)
g. New/revised statements and interpretation of accounting standards (Continued)
Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2010), efektif 1 Januari 2012 Grup mengadopsi kebijakan yang mengakui segera keuntungan atau kerugian aktuaria dalam pendapatan komprehensif lain. Sesuai dengan ketentuan transisi, Grup mengakui keuntungan atau kerugian aktuaria pada tanggal 1 Januari 2012 yang sebelumnya tidak diakui, ke dalam saldo laba.
In accordance PSAK 24 (2010 Revision), effective 1 January 2012 the Group adopted the policy to immediately recognize the actuarial gains or losses in the other comprehensive income. In accordance with the transitional provision, the Group recognized the previously unrecognized actuarial gains or losses as of 1 January 2012 to retained earnings.
PSAK 60 mengatur beberapa persyaratan pengungkapan baru untuk instrumen keuangan, terutama yang terkait dengan bagian manajemen risiko keuangan. Di tahun 2012, Grup menerapkan secara dini Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, yang baru akan efektif untuk periode laporan keuangan yang dimulai 1 Januari 2013.
PSAK 60 stimulates several new disclosure requirements for financial instruments, especially in the financial risk management section. In 2012, the Group early adopted the Improvement of the Financial Accounting Standard to PSAK 60, which will be effective for the financial year beginning 1 January 2013.
Berdasarkan ISAK 25, biaya legal untuk memperoleh tanah dikapitalisasi ke dalam aset tetap (tanah) dan tidak diamortisasi. Jika biaya tersebut sebelumnya dicatat sebagai biaya perolehan tanah yang ditangguhkan, nilai tercatat biaya tersebut pada tanggal 1 Januari 2012 harus direklasifikasi ke dalam aset tetap (tanah) secara prospektif. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
ISAK 25 requires the legal cost incurred in transactions to acquire the land be capitalized as fixed assets (land) and is not amortized. If this cost was charges, the carrying amount at 1 January 2012 is required to be reclassified to fixed assets (land) prospectively. Renewal/extension legal cost of the land right, however is recognized as intangible asset and amortized over the shorter of the legal right or economic term of the land.
Sejak tanggal 1 Januari 2013, Grup mengadopsi PSAK 38, Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, yang mengantikan PSAK 38 (2004), Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali.
Since 1 January 2013, the Group has adopted PSAK 38, Business Combination between Entities under Common Control, which replaces PSAK 38 (2004), Accounting for Restructuring Transactions between Entities under Common Control.
h. PSAK dan ISAK yang telah diterbitkan tetapi belum efektif
h. PSAKs and ISAKs issued but not yet effective
Berikut ini adalah ikhtisar PSAK dan ISAK yang telah diterbitkan tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013, dan tidak diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini, namun relevan untuk Grup:
The following are summary of PSAKs and ISAKs issued but not yet effective for the year ended 31 December 2013, and have not been applied in preparing these financial statements, but relevant for the Group:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014:
Effective starting on or after 1 January 2014:
- ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan/Transfer of Assets from Customers - ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas/Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments
17
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17
2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)
h. PSAK dan ISAK yang telah diterbitkan tetapi belum efektif (Lanjutan)
h. PSAKs and ISAKs issued but not yet effective (Continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
Effective starting on or after 1 January 2015:
- PSAK 1 (Revisi 2013/2013 Revision) : Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements - PSAK 4 (Revisi 2013/2013 Revision) : Laporan Keuangan Tersendiri/Separate Financial Statements- PSAK 15 (Revisi 2013/2013 Revision) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama/Investment in
Associates and Joint Ventures- PSAK 24 (Revisi 2013/2013 Revision) : Imbalan Kerja/Employee Benefits - PSAK 65 : Laporan Keuangan Konsolidasi/Consolidated Financial Statements- PSAK 66 : Pengaturan Bersama/Joint Arrangements- PSAK 67 : Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain/Disclosure of Interests in
Other Entities- PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar/Fair Value Measurement
Saat ini Grup sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK dan ISAK yang dikeluarkan tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
Currently, Group is evaluating and has not determined any impact of these issued PSAK and ISAK to the consolidated financial statements.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG SIGNIFIKAN POLICIES
Kebijakan akuntansi penting dibawah ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh periode yang disajikan di laporan keuangan konsolidasian ini.
The significant accounting policies set out below have been applied consistently to all periods presented in these consolidated financial statements.
a. Kas dan setara kas a. Cash and cash equivalents
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum Grup. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Cash is a payment instrument that is readily available to finance the general activities of the Group. Cash equivalents are investments that are highly liquid, short term, and readily convertible into cash in the amount that can be determined and have insignificant risk of change in value.
b. Instrumen keuangan b. Financial instruments
Grup mengklasifikasikan aset dan liabilitas keuangan berdasarkan sifat dan tujuannya ke dalam kategori berikut:
The Group classifies the financial assets and liabilities based on their nature and purpose into the following categories:
a) Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
b) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo c) Pinjaman yang diberikan dan piutang d) Aset keuangan tersedia untuk dijual e) Liabilitas keuangan lainnya
a) Financial assets and financial liabilities at fair value through profit or loss
b) Held to maturity investments c) Loans and receivables d) Available-for-sale financial assets e) Other financial liabilities
18
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
b. Instrumen keuangan (Lanjutan) b. Financial instruments (Continued)
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, piutang non-usaha dan deposit jaminan yang dikategorikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang”.
The Group’s financial assets comprise cash and cash equivalents, restricted cash, trade receivables, consumer financing receivables, finance lease receivables, non-trade receivables and guarantee deposits, which are categorized as “Loans and receivables”.
Liabilitas keuangan terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lainnya, beban akrual, pinjaman jangka panjang, dan obligasi konversi yang dikategorikan sebagai “Liabilitas keuangan lainnya”.
Financial liabilities consist of short-term bank loans, trade payables, other payables, and accrued expenses, long-term borrowings, and convertible bonds which are categorized as“Other financial liabilities”.
Suatu instrumen keuangan diakui pada saat Grup menjadi pihak dari ketentuan kontrak suatu instrumen keuangan. Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat hak kontraktual Grup atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, yaitu ketika aset dialihkan ke pihak lain tanpa mempertahankan pengendalian atau pada saat secara substansial seluruh risiko dan manfaat telah dialihkan. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas Grup kadaluwarsa, atau dilepaskan atau dibatalkan.
A financial instrument is recognized when the Group becomes a party to the contractual provisions of the instrument. Financial assets are derecognized when the Group’s contractual rights to the cash flows from the financial assets expire, i.e. when the asset is transferred to another party without retaining control or when substantially all risks and rewards are transferred. Financial liabilities are derecognized if the Group’s obligations expire, or are discharged or cancelled.
Pada pengukuran awal, aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar, ditambah biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan mendiskontokan jumlah aset dengan menggunakan suku bunga efektif, kecuali efek diskonto tidak signifikan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang mendiskontokan arus kas masa depan yang diharapkan ke nilai bersih tercatat, pada pengakuan awal. Efek bunga atas penerapan metode suku bunga efektif diakui dalam laba atau rugi.
Financial assets that are categorized as loans and receivables are initially measured at fair value, plus any significant directly attributable transaction cost. Subesequent to initial measurement, they are carried at amortised cost, net of allowance for impairment loss, if necessary. Amortised cost is measured by discounting the asset amounts using the effective interest rate, unless the effect of discounting would be insignificant. The effective interest rate is the rate that discounts expected future cash flows to the net carrying amount, on initial recognition. Interest effects from the application of the effective interest method are recognized in profit or loss.
19
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
b. Instrumen keuangan (Lanjutan) b. Financial instruments (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai diakui untuk aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, bila terdapat bukti obyektif bahwa Grup tidak akan mampu memulihkan nilai tercatat aset keuangan sesuai dengan ketentuan jangka waktu awal dari instrumen tersebut.
An impairment provision is recognized for financial assets that are categorized as loans and receivables when there is objective evidence that the Group will not be able to recover the carrying amounts according to the original terms of the instrument.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Grup dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestatsi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Group on terms that the Group would not otherwise consider, indications that a borrower will enter into bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the conditions that correlate with defaults.
Grup mempertimbangkan bukti penurunan nilai atas aset keuangan baik secara spesifik dan kolektif. Seluruh aset keuangan individual yang signifikan dievaluasi secara spesifik. Aset keuangan individual yang signifikan lainnya yang tidak secara spesifik dilakukan penurunan nilai, akan dievaluasi secara kolektif untuk setiap penurunan nilai yang terjadi tetapi belum teridentifikasi. Aset keuangan dimana penurunan nilainya dievaluasi secara individual dan penurunan nilainya telah diakui, tidak lagi termasuk ke dalam evaluasi kolektif.
The Group considers evidence of impairment for financial assets at both a specific asset and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment. Other individually significant financial assets not specifically impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Grup menentukan bukti penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan secara kolektif karena manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan ini memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa.
The Group determined evidence of impairment for consumer finance receivables and finance lease receivables at a collective level because the management believes that these consumer finance receivables and finance lease receivables have similar credit risk characteristics.
Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal. Perubahan cadangan penurunan nilai diakui dalam laba atau rugi.
The amount of the impairment loss is the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of its estimated future cash flows discounted at the original effective interest rate. Changes in the impairment provision are recognized in profit or loss.
20
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
b. Instrumen keuangan (Lanjutan) b. Financial instruments (Continued)
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Grup menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
In assessing collective impairment, the Group uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lainnya diukur pada nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities that are categorized as other financial liabilities are initially measured at fair value less any significant directly attributable transaction costs. Subsequent to initial recognition, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan disajikan neto dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau pada saat aset tersebut direalisasi dan liabilitas tersebut diselesaikan secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and presented net in the consolidated statement of financial position when there is a legal right of offset and there is an intention to settle on a net basis, or when the asset is realized and the liability settled simultaneously.
c. Pengakuan pendapatan c. Recognition of revenue
Pendapatan atas penjualan barang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, setelah dikurangi retur penjualan, diskon dagang dan rabat. Pendapatan diakui ketika terdapat bukti yang persuasif bahwa risiko dan manfaat kepemilikan telah dipindahkan secara signifikan kepada pembeli, kemungkinan besar akan terdapat pemulihan imbalan, biaya yang terjadi dan kemungkinan pengembalian barang dapat diukur secara andal, dan manajemen tidak lagi ikut serta atas pengelolaan barang tersebut. Bila besar kemungkinannya bahwa diskon akan diberikan dan jumlahnya dapat diukur secara andal, diskon diakui sebagai pengurang pendapatan ketika penjualan diakui.
Revenue from the sales of goods is measured at the fair value of the consideration received or receivable, net of returns and allowances, trade discounts and volume rebates. Revenue is recognized when persuasive evidence exists that significant risks and rewards of ownership have been significantly transferred to the buyer, recovery of the consideration is probable, the associated costs and possible return of goods can be estimated reliably, and there is no continuing management involvement with the goods. If it is probable that discounts will be granted and the amount can be measured reliably, the discount is recognized as a reduction of revenue when the sales are recognized.
21
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
c. Pengakuan pendapatan (Lanjutan) c. Recognition of revenue (Continued)
Pengakuan pendapatan atas sewa operasi dan sewa pembiayaan dibahas di Catatan 3o, sedangkan pengakuan pendapatan atas pembiayaan konsumen dibahas di Catatan 3n.
Revenue recognition for operating lease and finance lease is discussed in Note 3o, while revenue recognition for consumer financing is discussed in Note 3n.
d. Penilaian persediaan d. Inventory valuation
Persediaan diukur menurut harga yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan metode first-in-first-out, dan termasuk biaya perolehan persediaan, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam lokasi dan kondisi saat ini. Dalam hal persediaan yang diproses dan barang dalam pengolahan, biayanya termasuk porsi overhead produksi yang sesuai berdasarkan kapasitas normal operasi.
Inventories are measured at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the first-in-first-out method and includes expenditures incurred in acquiring the inventories and other costs incurred in bringing them to their present location and condition. In the case of manufactured inventories and work in process, cost includes an appropriate share of production overhead based on normal operating capacity.
Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
e. Investasi pada entitas asosiasi e. Investments in associates
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan, namun tidak memiliki pengendalian atau pengendalian bersama, atas kebijakan finansial dan operasional entitas tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada pada saat Grup memiliki antara 20% dan 50% hak suara entitas asosiasi.
Associates are those entities in which the Group has significant influence, but not control or joint control, over the entities’ financial and operating policies. Significant influence is presumed to exist when the Group holds between 20 and 50 percent of the voting power of the associate.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat menggunakan metode ekuitas dan diakui pada saat awal sebesar harga perolehan. Pada saat porsi kerugian milik Grup melebihi jumlah kepentingan di entitas asosiasi, jumlah tercatatnya tersebut berkurang sampai nol, dan pengakuan kerugian lebih lanjut dihentikan kecuali Grup memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran, atau telah melakukan pembayaran, atas nama entitas asosiasi.
Investments in associates are accounted for using the equity method and are recognized initially at cost. When the Group’s share of losses exceeds the interests in an equity-accounted associate, the carrying amount of that interests is reduced to nil, and the recognition of further losses is discountinued except to the extent that the Group has an obligation, or has made payments, on behalf of the associate.
22
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
f. Aset tetap f. Fixed assets
Tanah disajikan sebesar harga perolehan (termasuk biaya legal untuk memperoleh tanah) dan tidak diamortisasi.
Land is presented at acquisition cost (including legal costs incurred in transactions to acquire the land) and is not amortized.
Sebelum 1 Januari 2012, biaya legal untuk memperoleh tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama umur hukum hak atau umur ekonomis tanah terkait, mana yang lebih pendek, menggunakan metode garis lurus. Sejak 1 Januari 2012, nilai tercatat biaya tersebut pada tanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi ke tanah secara prospektif sesuai dengan ISAK 25, Hak Atas Tanah.
Prior to 1 January 2012, legal costs incurred in acquiring land are deferred and amortized over the shorter of the legal or economic terms of the related land using the straight-line method. Since 1 January 2012, the carrying amount of such cost as of 1 January 2012 is reclassified to land prospectively to conform with ISAK 25, Land Usage Rights.
Aset tetap selain tanah diukur menggunakan model biaya, pada awalnya diukur pada harga perolehan dan selanjutnya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung sejak bulan aset tersebut siap digunakan dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset berikut:
Fixed assets other than land are measured using cost model, i.e. initially measured at cost and subsequently net of accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is computed from the month such assets are ready to be used using the straight-line method over the following estimated useful lives of the assets:
Tahun/Years
Bangunan 20 – 25 Buildings Perlengkapan bangunan 12 Building equipmentsMesin dan peralatan 5 – 8 Machineries and equipmentsKendaraan 4 – 8 Vehicles Peralatan kantor 3 – 5 Office equipmentsSarana dan prasarana 3 – 8 Facilities and infrastructures
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aset tetap, termasuk biaya pinjaman. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi ke dalam kategori aset tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Assets under construction represent the accumulated costs of materials, equipment and other costs directly related to construction of fixed assets, including borrowing costs. The accumulated cost is reclassified to the related categories of fixed assets when that asset under construction is completed and ready for its intended use.
Biaya pinjaman yang berhubungan langsung dengan perolehan atau konstruksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari nilai perolehan aset tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika aset kualifikasian tersebut telah diperoleh atau konstruksinya selesai dan siap untuk digunakan.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition or construction of qualifying assets are capitalized as part of the cost of those assets. Capitalization of borrowing costs ceases when the qualifying assets are acquired or their constructions are completed and ready for use.
23
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
f. Aset tetap (Lanjutan) f. Fixed assets (Continued)
Beban pemeliharaan normal dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan; sedangkan pemugaran, penambahan dan perluasan yang menambah masa manfaat atau kapasitas aset tetap dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi diakui di laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Normal maintenance expenses are charged to the current year consolidated statement of comprehensive income; while renovation, betterments, and expansion that increase the useful live or capacity of the assets are capitalized. Fixed assets that are no longer utilized or sold are removed from fixed assets, and the gains or losses are recognized in the current year consolidated statement of comprehensive income.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dikaji ulang setiap akhir tahun dan pengaruh setiap perubahan estimasi tersebut diperlakukan secara prospektif.
The useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
g. Aset tak berwujud dan goodwill g. Intangible assets and goodwill
Goodwill dari akuisisi entitas anak disajikan sebagai aset takberwujud. Untuk pengukuran awal goodwill,lihat Catatan 3l.
Goodwill that arises on the acquisition of subsidiaries is presented as intangible assets. For the measurement of goodwill at initial recognition, see Note 3l.
Setelah pengukuran awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk investasi pada entitas asosiasi, nilai tercatat goodwill termasuk di dalam nilai tercatat investasi dan rugi penurunan nilai dialokasi seluruhnya terhadap nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi tersebut.
Subsequently, goodwill is measured at costs less accumulated impairment losses. In respect of investments in associates, the carrying amount of goodwill is included in the carrying amount of the investment and any impairment loss is allocated to the carrying amount of the equity accounted investee as a whole.
Aset takberwujud lainnya yang diperoleh, yang terdiri dari kontrak dengan pelanggan, hubungan dengan pelanggan, dan ijin perangkat lunak komputer, memiliki masa manfaat yang terbatas, dan diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
The acquired other intangible assets, which comprise customer contracts, customer relationships, and computer software licenses, have finite useful lives, and are measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Amortisasi diakui di laba atau rugi atas dasar garis lurus selama estimasi masa manfaat aset takberwujud tersebut, sejak tanggal aset tersebut tersedia untuk digunakan. Estimasi masa manfaat dari aset takberwujud yang diperoleh Grup adalah 5 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss on straight-line basis over the estimated useful lives of intangible assets, from the date they are available for use. The estimated useful life of the Group’s acquired intangible assets is 5 years.
24
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
g. Aset takberwujud dan goodwill (Lanjutan) g. Intangible assets and goodwill (Continued)
Pengeluaran setelahnya dikapitalisasi hanya ketika pengeluaran tersebut meningkatkan manfaat ekonomis masa depan dari aset yang bersangkutan. Pengeluaran lainnya, termasuk pengeluaran atas goodwill dan merek yang dihasilkan secara internal, diakui di laba rugi pada saat terjadi.
Subsequent expenditures are capitalized only when they increase the future economic benefits embodied in the specific asset to which they relate. All other expenditures, including expenditures on internally generated goodwill and brands, are recognised in profit or loss as incurred.
Aset takberwujud juga termasuk biaya legal yang ditangguhkan, yang timbul pada saat memperbaharui hak atas tanah, yang mana diamortisasi atas dasar garis lurus selama jangka waktu hak tersebut (5 tahun).
Intangible assets also include deferred legal costs incurred in transcations to renew land rights, which are amortized on a straight-line basis over the usage term of the rights (5 years).
h. Penurunan nilai aset non-keuangan kecuali goodwill
h. Impairment of non-financial assets except goodwill
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai terpulihkan aset non-keuangan tersebut diestimasi.
At each reporting date, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, then the recoverable amount of the non-financial asset is estimated.
Kerugian penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkan. Unit penghasil kas adalah kelompok aset terkecil teridentifikasi yang menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lainnya. Kerugian penurunan nilai diakui di laba rugi.
An impairment loss is recognized if the carrying amount of an asset or a cash-generating unit exceeds its recoverable amount. A cash-generating unit is the smallest identifiable asset group that generates cash flows that largely are independent from other assets. Impairment losses are recognized in profit or loss.
Nilai terpulihkan dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjualnya dengan nilai pakainya. Dalam menaksir nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskonto ke nilai kininya menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik atas aset atau unit penghasil kas tersebut.
The recoverable amount of an asset or a cash-generating unit is the greater of its fair value less cost to sell and its value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset or cash-generating unit.
25
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
h. Penurunan nilai aset non-keuangan kecuali goodwill (Lanjutan)
h. Impairment of non-financial assets except goodwill(Continued)
Kerugian penurunan nilai yang diakui di periode sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Rugi penurunan nilai dibalik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dibalik hanya sebatas nilai tercatat aset atau unit penghasil kas yang telah ditentukan, neto setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, bila kerugian penurunan nilai tidak diakui.
Impairment losses recognized in prior periods are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount. An impairment loss is reversed only to the extent that the asset or cash-generating unit’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3b.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3b.
i. Imbalan kerja i. Employment benefits
Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits
Liabilitas atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris berkualifikasi dengan menggunakan metode projected unit credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by a qualified actuary, using the projected unit credit method.
Jika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan karyawan pada masa lalu tercermin dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran sisa masa vesting rata-rata. Imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian.
Efektif 1 Januari 2012, Grup mengakui segera keuntungan dan kerugian aktuaria ke pendapatan komprehensif lainnya.
When the benefits change, the portion of the benefits that relates to past service by employees is reflected in the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the consolidated statement of comprehensive income.
Effective 1 January 2012, the Group immediately recognizes the actuarial gains or losses in other comprehensive income.
26
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
i. Imbalan kerja (Lanjutan) i. Employment benefits (Continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits
Liabilitas neto atas imbalan kerja jangka panjang selain imbalan pasca kerja adalah nilai dari imbalan di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Keuntungan atau kerugian aktuaria yang timbul diakui di laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadi.
The net obligation in respect of long-term employee benefits other than post-employment benefits is the amount of future benefits that employees have earned in return for their services in the current and prior periods. Any actuarial gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income in the period in which they arise.
Kompensasi berbasis saham Share-based compensations
Nilai wajar saat tanggal pemberian kompensasi berbasis saham ke karyawan diakui sebagai beban karyawan, beserta perubahan terkaitnya di ekuitas, selama periode sampai dengan karyawan berhak tanpa syarat atas kompensasi tersebut. Nilai yang diakui sebagai beban disesuaikan untuk merefleksikan kompensasi yang kondisi jasa dan kinerja bukan-pasarnya diharapkan untuk dipenuhi, sedemikian rupa sehingga nilai yang akhirnya diakui adalah suatu beban yang didasarkan pada kompensasi yang memenuhi kondisi jasa dan kinerja bukan-pasar terkait pada saat tanggal ketereksekusian (vesting). Untuk kompensasi berbasis saham dengan kondisi non-vesting, nilai wajar saat tanggal pemberiannya diukur untuk merefleksikan kondisi tersebut dan tidak terdapat penyesuaian atas selisih antara hasil yang diharapkan dan aktualnya.
The grant-date fair value of share-based compensation granted to employees is recognized as an employee expense, with a corresponding change in equity, over the period that the employees become unconditionally entitled to the compensation. The amount recognized as an expense is adjusted to reflect the compensations for which the related service and non-market performance conditions are expected to be met, such that the amount ultimately recognized as an expense is based on the compensations that meet the related service and non-market performance conditions at the vesting date. For share-based compensations with non-vesting conditions, the respective grant-date fair value is measured to reflect such conditions and there is no true-up for differences between expected and actual outcomes.
j. Premi yang belum merupakan pendapatan
Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan porsi pendapatan premi yang diterima atau yang akan diterima terkait dengan risiko yang masih dipertanggungkan pada tanggal pelaporan. Cadangan ini diakui pada saat kontrak diakui dan premi dikenakan kepada pelanggan, dan dicatat sebagai pendapatan premi selama jangka waktu kontrak sesuai dengan pola pertanggungan asuransi yang diatur dalam kontrak.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan menelaah risiko yang masih dipertanggungkan dan melakukan tes kecukupan liabilitas untuk menentukan apakah klaim yang diperkirakan akan terjadi melebihi premi yang belum merupakan pendapatan. Perhitungan ini menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi setelah memperhitungkan hasil investasi yang diharapkan yang dihasilkan dari aset terkait cadangan teknis asuransi kerugian. Jika estimasi ini menunjukkan bahwa nilai tercatat premi yang belum merupakan pendapatan tidak mencukupi, kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi dengan membentuk cadangan untuk kekurangan premi.
j. Unearned premiums
The unearned premiums represents that portion of premiums received or receivable that relates to risks that have not yet expired at the reporting date. The reserve is recognized when contracts are entered into and premiums are charged, and is brought to account as premium income over the term of the contract in accordance with the pattern of insurance cover provided under the contract.
At each reporting date, the Company reviews its unexpired risk and performs a liability adequacy test to determine whether there is any overall excess of expected claims over unearned premiums. This calculation uses current estimates of future contractual cash flows after taking account of the investment return expected to arise on assets relating to the relevant non-life insurance technical provisions. If these estimates show that the carrying amount of the unearned premiums is inadequate, the deficiency is recognized in profit or loss by setting up a provision for premium deficiency.
27
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
k. Pajak penghasilan k. Income taxes
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali jika terkait dengan transaksi yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain atau diakui langsung dalam ekuitas. Pajak kini atau pajak tangguhan yang timbul dari pencatatan awal kombinasi bisnis, pengaruh pajaknya dimasukkan dalam pencatatan awal kombinasi bisnis.
Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang diharapkan atas penghasilan atau rugi kena pajak selama tahun berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian terhadap utang pajak tahun-tahun sebelumnya.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dengan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan mengunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Current and deferred tax are recognized in profit or loss, except when they relate to items that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. Where current tax or deferred tax arises from the initial accounting for a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.
Current tax is the expected tax payable or receivable on the taxable income or less for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date, and any adjustment to tax payable in respect or previous years.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Deferred tax asset and liability are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax asset and liability are presented.
28
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
l. Kombinasi bisnis l. Business combination
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakanmetode akuisisi di tanggal akuisisi, tanggal dimana pengendalian dialihkan ke Grup. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Dalam menilai pengendalian, Grup mempertimbangan hak suara potensial yang sekarang dapat dilaksanakan.
Business combinations are accounted for using the acquisition method as at the acquisition date, the date when control is transferred to the Group. Control is the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities. In assessing control, the Group takes into consideration potential voting rights that are currently exercisable.
Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali dari pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur kepentingan nonpengendali pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban operasi.
The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any non-controlling interest in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the non-controlling interest in the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in operating expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual,kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the acquirer recognizes the resulting gains or losses as profit or loss.
Imbalan kontijensi yang dialihkan ke pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui sebagai laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali danpenyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred to the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK 55 (2011 Revision) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it is not remeasured until it is finally settled within equity.
29
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
l. Kombinasi bisnis (Lanjutan) l. Business combination (Continued)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for non-controlling interests over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlahtercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwillyang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap unit penghasil kas milik Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas unit penghasil kas tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those cash-generating units.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit penghasil kas dan operasi tertentu atas unit penghasil kas tersebut dihentikan, maka goodwill tersebuttermasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan operasi, yang diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit penghasil kas yang ditahan.
Where goodwill forms part of a cash-generating units and part of the operation within that cash-generating units is disposed-of, such goodwill is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation, which is measured based on the relative values of the operation disposed-of and the portion of the cash-generating units retained.
Sebelum 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK 38 (Revisi 2004), Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali untuk akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali. Sesuai dengan PSAK tersebut, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh Grup maupun entitas individu dalam Grup tersebut.
Prior to 1 January 2013, the Group adopted PSAK 38 (2004 Revision), Accounting for Restructuring of Entities under Common Control to account for acquisition or transfer of shares among entities under common control. In accordance with the PSAK, transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the Group.
30
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
l. Kombinasi bisnis (Lanjutan) l. Business combination (Continued)
Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat penyertaan saham pada tanggal efektif dengan nilai pengalihan dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” di bagian ekuitas.
Since the restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred must be recorded at book values as business combination using the pooling of interests method. In applying the pooling of interests method, the components of the financial statements for the period, during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison purposes, must be presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the period presented. The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized under the account “Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control” in equity section.
Sejak 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, hanya pada kombinasi bisnis antara entitas sepengendali yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis dalam PSAK 22, Kombinasi Bisnis, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun entitas yang melepas bisnis.
Since 1 January 2013, the Group applies PSAK 38 (2012 Revision), Business Combination between Entities Under Common Control, only in business combination between entities under common control that meets the requirements of business combination under PSAK 22, Business Combination, both for entity acquiring the business and the entity disposing the business.
Entitas yang melepas bisnis mengakui selisih antara imbalan yang diterima dengan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor.
The disposing entity recognizes the difference between consideration received and the carrying amount of the disposed business in equity and presents it in additional paid-in capital caption.
Karenanya, sesuai dengan ketentuan transisi, saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali direklasifikasi secara prospektif ke pos tambahan modal disetor di ekuitas, dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
Therefore, in accordance with the transitional provision, the balance of difference in value arising from restructuring transactions between entities under common control is reclassified prospectively to additional paid-in capital caption in equity, and subsequently it cannot be recognized as realized profit or loss or reclassified to retained earnings.
Selain diatas, tidak terdapat perbedaan prinsip utama dengan PSAK sebelumnya.
Other than the above, there is no difference in the primary principles with the previous PSAK.
31
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
l. Kombinasi bisnis (Lanjutan) l. Business combination (Continued)
Operasi yang dihentikan Discontinued operations
Operasi yang dihentikan adalah suatu komponen dari bisnis, operasi, dan arus kas yang bisa dipisahkan secara jelas dari komponen lainnya yang mana:
A discontinued operation is a component of the business, the operations and cash flows of which can be clearly distinguished from the rest of the components and which:
- Mewakili lini bisnis utama tersendiri atau operasi geografis;
- Represents a separate major line of business or geographical area of operations;
- Bagian dari suatu rencana terkoordinasi untuk melepaskan suatu lini bisnis tersendiri atau operasi geografis; atau
- Is part of a single coordinated plan to dispose a separate major line of business or geographical area of operations; or
- Suatu entitas anak yang diperoleh khusus untuk dijual kembali
- Is a subsidiary acquired exclusively with a view to re-sale.
Klasifikasi sebagai operasi yang dihentikan terjadi pada saat pelepasan atau pada saat operasi tersebut memenuhi kriteria untuk diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual, bila terjadi lebih dahulu.
Classification as a discontinued operation occurs on disposal or when the operation meets the criteria to be classified as held-for-sale, if earlier.
Jika suatu operasi diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan, laporan laba-rugi komprehensif pembanding disajikan ulang seolah-olah operasi tersebut telah dihentikan sejak awal periode pembanding.
When an operation is classified as a discontinued operation, the comparative statement of comprehensive income is re-presented as if the operation had been discontinued from the start of the comparative period.
m. Penjabaran mata uang asing m. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan.
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing at transaction date. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah at exchange rates at reporting date.
Laba atau rugi kurs mata uang asing dari aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode, yang disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.
The foreign exchange gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the period, adjusted for effective interest rate and payments during the period, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the reporting period.
Aset non keuangan dan liabilitas non keuangan dalam mata uang asing yang diukur pada nilai historis dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Non-monetary assets and liabilities denominated in a foreign currency that are measured at historical cost are translated using the exchange rate at the date of transaction.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs nilai tukar yang digunakan adalah masing-masing sebesar Rp 12.189 (Rupiah penuh) dan Rp 9.670 (Rupiah penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“USD”).
As at 31 December 2013 and 2012, the exchange rates used were Rp 12,189 (whole Rupiah) and Rp 9,670 (whole Rupiah), respectively, for 1 United States Dollar (“US Dollar”).
32
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
n. Akuntansi pembiayaan konsumen n. Accounting for consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3b).
Consumer financing receivables are classified as loans and receivables, and subsequent to initial recognition, are carried at amortized cost using the effective interest method (Note 3b).
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan sepanjang jangka waktu kontrak berdasarkan tingkat pengembalian efektif dari piutang pembiayaan konsumen yang bersangkutan.
Unearned consumer financing income represents the difference between total installments to be received from consumers and the principal amount financed, which is recognized as income over the term of the contract based on effective rate of return on the related consumer financing receivables.
Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai piutang bermasalah dan pendapatan pembiayaan konsumen diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Bila terjadi wanprestasi, piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan yang dibiayai oleh Grup.
Consumer financing receivables which installment are overdue for more than 90 days are classified as non-performing receivables and the related consumer financing income is recognized only when it is actually collected (cash basis). In the events of default, consumer finance receivables could be settled by selling their motor vehicle that financed by the Group.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba-rugi tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of the existing consumer financing contract and the resulting gains or losses are recognized in the current year profit or loss.
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapuskan setelah menunggak lebih dari 120 hari atau 180 hari untuk motor, dan 360 hari untuk mobil. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Consumer financing receivables will be written-off when they are overdue for more than, either 120 days or 180 days for motorcycle, and 360 days for car. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.
Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Grup merupakan pembiayaan bersama dengan tanggung renteng (with recourse),dimana Grup tetap menanggung risiko kredit. Kontrak pembiayaan bersama tersebut dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen dan disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian secara bruto dengan mengakui porsi pembiayaan yang diterima dari rekan pembiayaan bersama sebagai pinjaman bank sejumlah porsi pembiayaannya. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama with recourse tersebut disajikan secara bruto pada laba rugi.
All joint financing contracts entered by the Group are joint financing with recourse, where the Group continues to bear the credit risk. Joint financing contracts are recorded as consumer financing receivables and are presented in the consolidated statement of financial position on a gross basis with the recognition of joint financing partner’s financing portion as bank loans. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing with recourse are presented on a gross basis in profit or loss.
33
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
33
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
n. Akuntansi pembiayaan konsumen (Lanjutan) n. Accounting for consumer financing (Continued)
Jaminan kendaraan untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen diukur sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen atau nilai realisasi bersih dari jaminan kendaraan milik pelanggan tersebut. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen dan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Collateral vehicles for the settlement of consumer financing receivables are measured at the lower of carrying value of the related consumer financing receivables or the net realizable value of the customer’s motor vehicle collaterals. The difference between the carrying value and the net realizable value is recorded as impairment losses of consumer financing receivables and is charged to the current year profit or loss.
Pendapatan pembiayaan konsumen diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing income is recognized using the effective interest method.
o. Sewa o. Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika persyaratan sewa tersebut secara substansi mengalihkan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset kepada penyewa. Sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever theterms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of asset ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Grup sebagai lessor Group as a lessor
Seluruh tagihan sewa pembiayaan diakui sebagai piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi bersih dalam sewa pembiayaan tersebut. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi sedemikian rupa sehingga mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto dalam sewa pembiayaan.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the net investment in the leases. Finance lease income is allocated to accounting periods to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases.
Apabila aset sewa pembiayaan dijual kepada penyewa sebelum berakhirnya masa sewa pembiayaan, maka selisih antara harga jual dan investasi neto sewa pembiayaan, dicatat sebagai laba atau rugi dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian.
If the assets for lease are sold to the lessee before the end of the lease period, the difference between the selling price and the net investments in finance lease is recorded as a gain or a loss in the consolidated statement of comprehensive income.
Apabila aset sewa pembiayaan ditarik (repossessed)dan kemudian dijual, maka jumlah tercatat aset tersebut dikeluarkan dari investasi neto sewa pembiayaan dan akun-akun yang terkait, dan laba atau rugi yang terjadi dicatat dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian.
If the assets for lease are repossessed and subsequently sold, their costs are removed from the new investments in the finance lease and related accounts, and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of comprehensive income.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diberikan kepada konsumen dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating lease is recognized when the service is rendered to customers on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
34
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
34
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
o. Sewa (Lanjutan) o. Leases (Continued)
Apabila aset sewa operasi dijual, maka biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dikeluarkan dari akun yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian periode yang bersangkutan.
If the operating lease assets are sold, the cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of comprehensive income.
p. Modal saham p. Share capital
Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak.
Incremental costs directly attributable to the issuance of new ordinary shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
q. Saham tresuri q. Treasury stock
Saham tresuri diukur sebesar imbalan yang dibayarkan, termasuk biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung (dikurangi pajak penghasilan), dan dikurangkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Pada saat diterbitkan kembali, Perseroan mengakui sebesar imbalan yang diterima, dikurangi biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung, dan diakui secara langsung di ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kerugian atau keuntungan yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan saham tresuri tidak diakui di laba rugi.
Treasury stock is measured at consideration paid, including any significant directly attributable transaction costs (net of income taxes), and is deducted from equity attributable to the owners of the Company. Upon reissuance, the Company recognizes any consideration received, net of any significant directly attributable transaction costs, and is recognized directly in equity attributable to the owners of the Company. Gains or losses arising from purchase, sale, issuance or cancellation of treasury stock is not recognized in profit or loss.
r. Segmen operasi r. Operating segment
Segmen operasi adalah suatu komponen dari Grup yang melakukan aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait atas transaksi dengan komponen lain, yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan kepada segmen tersebut dalam menilai kinerjanya.
An operating segment is a component of the Group that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses relating to transactions with other components, whose operating results are regulary reviewed by the chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada Direksi sebagai pengambil keputusan operasional Grup.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to Directors as the Group’s chief operating decision maker.
35
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
35
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
s. Laba per saham s. Earnings per share
Laba per saham dan laba per saham dari operasi yang dilanjutkan dihitung masing-masing dengan membagi laba tahun berjalan dan laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan total rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan dalam tahun yang bersangkutan.
Earnings per share and earnings per share from continuing operations are calculated by dividing profit for the year and profit for the year from continuing operations attributable to the owners of the Company, respectively by the weighted average of total outstanding/issued shares during the year.
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode tersebut dan untuk semua periode sajian disesuaikan untuk peristiwa, selain konversi instrumen berpotensi saham biasa, yang telah mengubah jumlah saham biasa yang beredar tanpa disertai perubahan sumber daya.
The weighted average of total outstanding/issued shares during the period and all presented periods is adjusted for events, except for the conversion of instrument that potentially is ordinary shares, that has changed the total of outstanding shares without a corresponding change in resources.
t. Pendapatan keuangan dan beban keuangan t. Finance income and finance costs
Laba rugi kurs atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang timbul dari aktivitas operasi disajikan sebagai penghasilan dan biaya didalam hasil aktivitas operasi. Pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas pendanaan dan laba rugi kurs tercermin di laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari “Pendapatan (beban) keuangan, neto”.
Foreign currency gains and losses on financial assets and liabilities that arise from operating activities are presented as income and expenses within results from operating activities. Income and costs derived from financing activities and the related foreign currency gains and losses are reflected in the consolidated statement of comprehensive income as part of “Net finance income (costs)”.
Laba rugi kurs dilaporkan neto sebagai pendapatan keuangan atau beban keuangan tergantung apakah pergerakan kurs di posisi laba neto atau rugi neto.
Pendapatan keuangan dan beban keuangan terdiri dari pendapatan bunga dari dana yang diinvestasikan serta biaya bunga atas pinjaman, laba rugi atas penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan, laba rugi kurs yang timbul dari aktivitas investasi dan pendanaan.
Biaya pinjaman yang tidak secara langsung dapat diatribusikan kepada perolehan, konstruksi atau produksi suatu aset kualifikasian diakui di laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
Foreign exchange gains and losses are reported on a net basis as either finance income or finance cost depending on whether foreign currency movements are in a net gain or net loss position.
Finance income and finance costs comprise interest income on funds invested and interest expense on borrowings, gains or losses on de-recognition of financial assets and financial liabilities, foreign exchange gains or losses arising from investing and financing activities.
Borrowing costs that are not directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are recognized in profit or loss using the effective interest method.
36
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
36
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)
u. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi u. Related parties transactions
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
In these consolidated financial statements, the related party terms used are in accordance with PSAK 7 (2010 Revision), Related Party Disclosures. All significant transactions and balances with related parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
4. AKUISISI ENTITAS ANAK 4. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES
a. PT Austindo Nusantara Jaya Rent (“ANJR”) a. PT Austindo Nusantara Jaya Rent (“ANJR”)
Pada tanggal 17 Januari 2012, Perseroan memperoleh pengendali dengan mengakuisisi 99,99 persen kepemilikan saham dan hak suara atas ANJR dan entitas anaknya. Setelah itu nama ANJR diubah menjadi PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMR”).
On 17 January 2012, the Company obtained control through acquiring 99,99 percent of share ownership and voting rights in ANJR and its subsidiaries. Subsequently, the name of ANJR was changed to PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMR”).
Tujuan akuisisi ini adalah untuk menciptakan sinergi sebagai perusahaan otomotif.
The purpose of the acquisition is to create synergy as automotive company.
Perhitungan goodwill adalah sebagai berikut: The goodwill is calculated as follows:
17 Januari/ January 2012
Pembayaran dimuka untuk investasi saham 99.813) Advance payments for investments in shares Imbalan pembelian yang tersisa 1.463.176) Remaining purchase considerations Jumlah imbalan pembelian dalam kas 1.562.989) Total purchase considerations in cash Aset teridentifikasi bersih yang diperoleh (712.111) Net identifiable assets acquiredGoodwill 850.878) Goodwill
37
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
37
4. AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan) 4. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued)
a. PT Austindo Nusantara Jaya Rent (“ANJR”) (Lanjutan)
a. PT Austindo Nusantara Jaya Rent (“ANJR”) (Continued)
Berikut adalah perbandingan nilai wajar dengan nilai buku atas aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi:
The following is comparison between fair values and book values of assets acquired and liabilities assumed at the acquisition date:
Nilai wajar akuisisi/
Acquisition fair value
Nilai buku/ Book value
Kas dan setara kas 121.792) 121.792) Cash and cash equivalentsPiutang usaha dan lainnya 41.408) 41.408) Trade and other receivablesPiutang sewa pembiayaan 635.922) 635.922) Finance lease receivablesPiutang pembiayaan konsumen 1.592.876) 1.592.876) Consumer financing receivablesAset lancar lainnya 47.693) 47.693) Other current assetsAset pajak tangguhan, neto -) 9.033) Deferred tax assets, netAset tetap 1.059.807) 929.725) Fixed assetsAset takberwujud (Catatan 15) 60.935) -) Intangible assets (Note 15)Aset tidak lancar lainnya 67.886) 67.886) Other non-current assetsUtang bank dan pinjaman (2.724.340) (2.724.340) Bank loans and borrowingsUtang usaha dan lainnya (73.041) (73.041) Trade and other payablesLiabilitas pajak tangguhan, neto (39.412) (691) Deferred tax liabilities, netUtang lancar lainnya (31.158) (31.158) Other current liabilities Utang tidak lancar lainnya (48.257) (48.257) Other non-current liabilities Aset teridentifikasi neto 712.111) 568.848) Net identifiable assets
Nilai wajar dari aset tetap neto dan aset tak berwujud yang diperoleh pada tanggal akuisisi, masing-masing sebesar Rp. 1.059.806 dan Rp 60.935, adalah berdasarkan penilaian dari penilai independen yaitu KJPP Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan. Nilai wajar dari aset dan liabilitas teridentifikasi lainnya mendekati nilai buku mereka pada tanggal akuisisi. Liabilitas pajak tangguhan neto sebesar Rp 39.412 telah memperhitungkan liabilitas pajak tangguhan sebesar Rp 47.754 dari penyesuaian nilai wajar atas aset dan liabilitas yang teridentifikasi.
Pada tanggal 11 September 2012, Perseroan juga membeli tambahan 500.000.000 saham baru yang diterbitkan oleh MPMR, dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham, atau dengan jumlah Rp 50.000. Pembelian tambahan ini tidak memberikan dampak terhadap goodwill yang telah diakui.
Jumlah pendapatan neto dan laba rugi komprehensif konsolidasian milik MPMR dan entitas anaknya, yang dimasukkan di laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012 Grup sejak tanggal akuisisi, masing-masing sebesar Rp 1.134.136 dan Rp 169.977.
Fair values of the acquired net fixed assets and intangible assets, at acquisition date of Rp 1,059,806 and Rp 60,935, respectively, were based on the valuation of an independent appraiser which is KJPP Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan. The fair values of other identifiable assets and liabilities approximate their book values at the acquisition date. Net deferred tax liabilities of Rp 39,412 already incorporated deferred tax liabilities of Rp 47,754 from the fair value adjustment of the identifiable assets and liabilities.
On 11 September 2012, the Company also purchased additional 500,000,000 shares issued by MPMR, at nominal value of Rp 100 (whole Rupiah) per share, or totaling to Rp 50,000. This additional purchase did not give impact to the recognized goodwill.
Total consolidated net revenues and comprehensive income of MPMR and its subsidiaries, which were included in the 2012 consolidated statement of comprehensive income of the Group since the acquisition date, were amounted to Rp 1,134,136 and Rp 169,977, respectively.
38
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
38
4. AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan) 4. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued)
b. PT Grahamitra Lestarijaya (“GML”) b. PT Grahamitra Lestarijaya (“GML”)
Pada tanggal 6 Pebruari 2013, MPMR mengakuisisi 99,99 persen kepemilikan saham dan hak suara atas GML.
On 6 February 2013, MPMR acquired 99.99 percent of share ownership and voting rights in GML.
Perhitungan goodwill adalah sebagai berikut: The goodwill is calculated as follows:
6 Pebruari/ February 2013
Imbalan pembelian dalam kas 186.830) Purchase considerations in cashAset teridentifikasi neto yang diperoleh (45.811) Net identifiable assets acquiredGoodwill 141.019) Goodwill
Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut:
Details of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows:
Kas dan setara kas 7.826) Cash and cash equivalentsPiutang usaha dan lainnya 25.226) Trade and other receivablesAset lancar lainnya 53.425) Other current assetsAset tetap 179.334) Fixed assetsAset tidak lancar lainnya 1.297) Other non-current assets Utang bank dan pinjaman (185.903) Bank loans and borrowingsUtang lainnya (30.174) Other payablesUtang tidak lancar lainnya (5.220) Other non-current liabilities Aset teridentifikasi neto 45.811) Net identifiable assets
Jumlah pendapatan neto dan laba-rugi komprehensif milik GML yang dimasukkan di laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013 sejak tanggal akuisisi maisng-masing sebesar Rp 111.398 dan Rp 10.482.
Total GML’s net revenues and comprehensive income, which were included in the 2013 consolidated statement of comprehensive income since the acquisition date, were amounted to Rp 111,398 and Rp 10,482, respectively.
c. PT Surya Anugerah Kencana (“SAK”) c. PT Surya Anugerah Kencana (“SAK”)
Pada tanggal 31 Mei 2013, MPMR mengakuisisi 99,99 persen kepemilikan saham dan hak suara atas SAK.
On 31 May 2013, MPMR acquired 99.99 percent of share ownership and voting rights in SAK.
Perhitungan goodwill adalah sebagai berikut: The goodwill is calculated as follows:
31 Mei/ May 2013
Imbalan pembelian dalam kas 220.000) Purchase considerations in cashAset teridentifikasi neto yang diperoleh (78.292) Net identifiable assets acquiredGoodwill 141.708) Goodwill
39
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
39
4. AKUISISI ENTITAS ANAK (Lanjutan) 4. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued)
c. PT Surya Anugerah Kencana (“SAK”)(Lanjutan)
c. PT Surya Anugerah Kencana (“SAK”) (Continued)
Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut:
Details of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows:
Kas dan setara kas 24.125) Cash and cash equivalentsPiutang usaha dan lainnya 3.797) Trade and other receivablesPersediaan 48 InventoriesAset lancar lainnya 9.225) Other current assetsAset tetap 156.319) Fixed assetsAset tidak lancar lainnya 21) Other non-current assetsUtang bank dan pinjaman (102.529) Bank loans and borrowingsUtang usaha dan lainnya (12.714) Trade and other payablesAset teridentifikasi neto 78.292) Net identifiable assets
Jumlah pendapatan neto dan laba-rugi komprehensif milik SAK yang dimasukkan di laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013 Grup sejak tanggal akuisisi masing-masing sebesar Rp 36.975 dan Rp 4.907.
Total SAK’s net revenues and comprehensive income, which were included in the 2013 consolidated statement of comprehensive income of the Group since the acquisition date, were amounted to Rp 36,975 and Rp 4,907, respectively.
Jika dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal akuisisi diperoleh informasi baru mengenai fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi di atas, mengidentifikasikan adanya penyesuaian terhadap jumlah diatas, atau terdapat tambahan cadangan pada saat tanggal akuisisi, maka akuntansi akuisisi akan direvisi.
If new information obtained within 12 months from the above acquisition dates about facts and circumstances that existed at the acquisition dates identify adjustments to the above amounts, or any additional provisions that existed at the acquisition dates, then the acquisition accounting will be revised.
Goodwill merupakan aset takberwujud yang tidak memenuhi syarat untuk diakui secara terpisah, dan timbul dari beberapa faktor skala ekonomis dan sinergi yang akan diperoleh Perseroan sehubungan dengan terintegrasinya usaha. Goodwill yang diakui tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak penghasilan.
Goodwill is an intangible asset that does not qualify for separate recognition occurred from various economics of scale and expected synergies as the result of business’ integration. None of the recognized goodwill is deductible for income tax purpose.
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2013 2012
Kas 15.993 23.898 Cash on hand
Kas di bank pihak ketiga: Cash in third party banks:Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk. 129.152 61.807 PT Bank Central Asia Tbk.PT Bank Permata Tbk. 105.032 9.458 PT Bank Permata Tbk.PT Bank DBS Indonesia 95.923 149.558 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank CIMB Niaga Tbk. 17.316 25.789 PT Bank CIMB Niaga Tbk.PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 15.097 71 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 12.030 5.689 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank Pan Indonesia Tbk. 9.736 1.812 PT Bank Pan Indonesia Tbk.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 4.014 4.814 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.PT Bank Jatim 1.845 2.271 PT Bank JatimPT Bank ICBC Indonesia 1.789 1.898 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 914 975 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.Dipindahkan 392.848 264.142 Carry forward
40
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
40
5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2013 2012 Kas di bank pihak ketiga (Lanjutan): Cash in third party banks (Continued):Rupiah (Lanjutan) Rupiah (Continued)
Pindahan 392.848 264.142 Carried forward
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. 323 - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 275 615 PT Bank Internasional Indonesia Tbk.PT Bank Agroniaga Tbk. 256 418 PT Bank Agroniaga Tbk.PT Bank DKI 250 - PT Bank DKIPT Bank QNB Kesawan Tbk. 248 51 PT Bank QNB Kesawan Tbk.PT Bank ANZ Indonesia 202 3.819 PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank Danamon Indonesia Tbk. 167 8 PT Bank Danamon Indonesia Tbk.PT Bank Resona Perdania 130 4.791 PT Bank Resona PerdaniaPT Bank Hana 103 - PT Bank HanaPT Bank Mega Tbk. 85 162 PT Bank Mega Tbk.PT Bank Ganesha 78 169 PT Bank GaneshaPT Bank Royal Indonesia 49 310 PT Bank Royal IndonesiaPT Bank Commonwealth 34 110 PT Bank CommonwealthPT Bank OCBC NISP Tbk. 27 627 PT Bank OCBC NISP Tbk.Lainnya 1.183 136 Others
396.258 275.358Dolar Amerika Serikat US Dollar
PT Bank Central Asia Tbk. 12.284 1.463 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank ANZ Indonesia 6.621 - PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Resona Perdania 401 2.129 PT Bank Resona Perdania PT Bank Permata Tbk. 52 1.600 PT Bank Permata Tbk. Lainnya 126 169 Others
19.484 5.361
415.742 280.719Deposito berjangka pada bank pihak ketiga: Time deposits in third party banks:
Rupiah RupiahPT Bank Permata Tbk. 580.500 366.250 PT Bank Permata Tbk.PT Bank CIMB Niaga Tbk. 26.500 20.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk.PT Bank UOB Buana Tbk. 14.250 8.250 PT Bank UOB Buana Tbk.PT Bank Tabungan Pesiunan Nasional Tbk. 10.750 12.250
PT Bank Tabungan PensiunanNasional Tbk.ac
PT Bank Sahabat Sampoerna 10.500 - PT Bank Sahabat SampoernaPT Bank Pan Indonesia Tbk. 7.500 - PT Bank Pan Indonesia Tbk.PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 6.000 - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.PT Bank Mayapada International Tbk. 3.250 - PT Bank Mayapada International Tbk.PT Bank Royal Indonesia 2.500 1.000 PT Bank Royal IndonesiaPT Bank Bukopin Tbk. 2.500 - PT Bank Bukopin Tbk.PT Bank Dinar Indonesia 2.000 - PT Bank Dinar IndonesiaPT Bank Internasional Indonesia Tbk. 2.000 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk.PT Bank Mutiara Tbk. 1.500 PT Bank Mutiara Tbk.PT Bank ICB Bumiputera Tbk. 1.250 - PT Bank ICB Bumiputera Tbk.PT Bank DKI 14 - PT Bank DKI
671.014 407.750
Dolar Amerika Serikat US Dollar PT Bank Permata Tbk. - 475.764 PT Bank Permata Tbk.PT Bank ANZ Indonesia - 3.675 PT Bank ANZ Indonesia
- 479.439671.014 887.189
Kas dan setara kas 1.102.749 1.191.806 Cash and cash equivalents
41
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
41
5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2013 2012
Tingkat suku bunga rata-rata setahun atas deposito berjangka:
Average interest rates per annum for time deposits:
Rupiah 9,27% 6,36% Rupiah Dolar Amerika Serikat - 3,01% US Dollar
Per 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak berelasi.
As of 31 December 2013 and 2012, there were no cash and cash equivalents balances placed at related parties.
6. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 6. RESTRICTED CASH
2013 2012 Bank pada pihak ketiga (Rupiah) Cash in third party banks (Rupiah)
PT Bank Permata Tbk. 25.741 174.735 PT Bank Permata Tbk.PT Bank CIMB Niaga Tbk. 3.261 1.973 PT Bank CIMB Niaga Tbk.PT Bank DBS Indonesia 11 21.927 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank Internasional Indonesia Tbk. - 4.136 PT Bank Internasional Indonesia Tbk.PT Bank ANZ Indonesia - 11.697 PT Bank ANZ Indonesia
29.013 214.468
Deposito pada pihak ketiga (Rupiah) Time deposit in third party bank (Rupiah)PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 4.321 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
33.334 214.468
Pada tanggal 31 Desember 2013, kas yang dibatasi penggunaannya adalah jaminan kas atas utang bank (Catatan 20).
As of 31 December 2013, the restricted cash was cash collaterals for bank loans (Note 20).
Pada tanggal 31 Desember 2012 kas yang dibatasi penggunaannya berasal dari/untuk setoran modal, sebesar Rp 152.936 dari kepentingan nonpengendali yang penggunaannya menunggu terpenuhinya beberapa persyaratan legal, seperti persetujuan dari badan pemerintahan terkait atas masuknya kepentingan nonpengendali tersebut sebagai pemegang saham di salah satu entitas anak; dan jaminan kas sebesar Rp 61.532 atas pinjaman jangka panjang (Catatan 20).
As of 31 December 2012 the restricted cash was derived from/for share capital payments of Rp 152,936 from non-controlling interest, the usage of which is subject to satisfactory completion of certain legal requirements, such as regulatory approval by the relevant government bodies regarding the non-controlling interest intention to be a shareholder of one of the subsidiaries; and cash collaterals of Rp 61,532 for long term borrowings (Note 20).
42
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
42
7. PIUTANG USAHAPIHAK KETIGA 7. TRADE RECEIVABLES2013 2012
Piutang usaha dalam Rupiah: Trade receivables in Rupiah: Pihak berelasi -) 18.333) Related parties Pihak ketiga 537.984) 358.177) Third parties
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (2.385) (601) Less: allowance for impairment loss535.599) 375.909)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment loss is as follows:
2013 2012
Saldo awal 601 -) Beginning balance Penambahan cadangan, neto setelah pemulihan 1.784 2.251) Increase in allowance, net of amount recovered Penghapusan - (1.650) Written-offSaldo akhir 2.385 601) Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Per 31 Desember 2013 dan 2012, piutang usaha masing-masing sebesar Rp 118.418 dan Rp 260.688 dijaminkan untuk pinjaman jangka panjang (Catatan 20).
Management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables.
As of 31 December 2013 and 2012, trade receivables amounting to Rp 118,418 and Rp 260,688, respectively, are pledged as collateral for long-term borrowings (Note 20).
8. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 8. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES DARI PIHAK KETIGA FROM THIRD PARTIES
2013 2012
Piutang pembiayaan konsumen, bruto (Rupiah) 4.169.839) 3.532.490) Consumer financing receivables, gross (Rupiah)Pendapatan pembiayaan konsumen yang
belum diakui (793.872) (636.040) Unearned consumer financing income 3.375.967) 2.896.450)Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
secara kolektif (58.121) (51.673)Less: allowance for collective
impairment loss Piutang pembiayaan konsumen, neto 3.317.846) 2.844.777) Consumer financing receivables, netBagian lancar, neto (1.917.630) (1.601.290) Current portion, netBagian tidak lancar, neto 1.400.216) 1.243.487) Non-current portion, net
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement in allowance for impairment loss is as follows:
2013 2012
Saldo awal 51.673) 32.688) Beginning balance Penambahan cadangan 90.105) 87.865) Increase in allowancePenghapusan (83.657) (68.880) Written-off Saldo akhir 58.121) 51.673) Ending balance
43
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
43
8. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 8. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES DARI PIHAK KETIGA (Lanjutan) FROM THIRD PARTIES (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover possible losses on non-collectible receivables.
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan bermotor terkait.
The consumer financing receivables are secured by the related certificates of ownership (BPKB) of the corresponding vehicles.
Piutang pembiayaan konsumen dijadikan jaminan atas pinjaman jangka panjang (Catatan 20).
The consumer financing receivables are pledged as collateral for long term borrowings (Note 20).
9. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN DARI 9. FINANCE LEASE RECEIVABLES FROM PIHAK KETIGA THIRD PARTIES
2013 2012
Tagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo dalam periode:
Gross finance lease receivables, due in periods:
Kurang dari setahun Less than a year Rupiah 584.431) 489.459) Rupiah Dolar Amerika Serikat 116.796) 97.989) US Dollar
1 – 5 tahun 1 – 5 years Rupiah 485.647) 448.724) Rupiah Dolar Amerika Serikat 101.915) 62.437) US Dollar
1.288.789) 1.098.609)Nila sisa yang terjamin 496.277) 382.732) Guaranteed residual valueInvestasi sewa pembiayaan bruto 1.785.066) 1.481.341) Gross investment in finance leases
Dikurangi: Less:Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui: Unearned finance lease income:
Rupiah (159.067) (147.338) Rupiah Dolar Amerika Serikat (18.935) (10.862) US Dollar
Simpanan jaminan (496.277) (382.732) Guarantee deposits Investasi neto dalam sewa pembiayaan, sebelum
cadangan kerugian penurunan nilai 1.110.787) 940.409)Net investment in finance leases,
before allowance for impairment loss Cadangan kerugian penurunan nilai (5.120) (8.420) Allowance for impairment lossInvestasi neto dalam sewa pembiayaan setelah
cadangan kerugian penurunan nilai 1.105.667) 931.989)Net investment in finance leases, after
allowance for impairment loss Bagian lancar (584.024) (483.223) Current portionBagian tidak lancar 521.643) 448.766) Non-current portion
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment loss is as follows:
2013 2012 Saldo awal 8.420 - Beginning balance Penambahan cadangan, neto setelah pemulihan (3.300 ) 8.420 Increase in allowance, net of amount recoveredSaldo akhir 5.120 8.420 Ending balance
44
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
44
9. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN DARI 9. FINANCE LEASE RECEIVABLES FROM PIHAK KETIGA (Lanjutan) THIRD PARTIES (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover losses on non-collectible receivables.
Piutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang dibiayai, dan dijaminkan untuk pinjaman jangka panjang (Catatan 20).
The finance lease receivables are collaterized with the financed assets and are pledged as collateral for long-term borrowings (Notes 20).
Pada awal kontrak sewa pembiayaan, penyewa diwajibkan untuk menempatkan jaminan sewa yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian aset sewa pada akhir masa sewa pembiayaan apabila penyewa pembiayaan melaksanakan hak opsi. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, jaminan sewa tersebut akan dikembalikan kepada penyewa.
At the inception of the lease agreement, the lessee is required to place a lessee deposit, which will be used as a payment for the purchase of the leased assets at the end of the lease period if the lessee exercises purchase option. Otherwise, the lease deposit will be returned to the lessee.
10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES
2013 2012
Barang dagangan dan barang jadi 253.557 131.298 Merchandise and manufactured inventories Barang dalam pengolahan 2.166 783 Work in processBahan baku 50.900 34.992 Raw materialsBarang dagangan dalam perjalanan 50.237 9.831 Merchandise inventories in transit
356.860 176.904
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai sehingga cadangan kerugian penurunan nilai tidak dibentuk.
As of 31 December 2013 and 2012, management believes that there is no indication of impairment, and therefore, no allowance for impairment loss is provided.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 359.514 dan Rp 152.084. Manajemen berkeyakinan bahwa total pertanggungan asuransi ini memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
As of 31 December 2013 and 2012, the inventories are covered by insurance against loss of fire and other risks equivalent to Rp 359,514 and Rp 152,084, respectively. Management believes the total insurance coverage is adequate to cover losses which may arise.
45
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 45
11. PERPAJAKAN 11. TAXATION
a. Utang pajak terdiri dari: a. Tax payables consist of:
2013 2012Pajak penghasilan: Income tax:
Pasal 21 9.344) 11.307 Article 21Pasal 23 dan 4(2) 3.408) 5.869 Article 23 and 4(2)Pasal 25/29 64.514) 68.231 Article 25/29
Pajak Pertambahan Nilai 9.937) 17.349 Value Added Tax87.203) 102.756
b. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
b. The components of income tax expense are as follows:
2013 2012Perseroan The Company
Kini -) - Current Tangguhan (1.524) (633) Deferred
(1.524) (633)Entitas anak Subsidiaries
Kini 222.547) 123.064 Current Tangguhan (19.029) 51.532 Deferred
203.518) 174.596Konsolidasian Consolidated
Kini 222.547) 123.064 Current Tangguhan (20.553) 50.899 Deferred
201.994) 173.963
c. Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
c. The reconciliation between consolidated profit before income tax and income tax expense is as follows:
2013 2012
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dari operasi yang dilanjutkan 766.006) 578.892)
Consolidated profit from continuing operations before income tax
Eliminasi transaksi dengan entitas anak 548.202) 346.611)Elimination of transactions
with subsidiariesLaba sebelum pajak penghasilan entitas
anak (1.005.516) (730.546)Subsidiaries’ profit before
income tax
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan 308.692) 194.957)The Company’s profit before income tax
Beban pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku (25%) 77.173) 48.739)
Income tax expense at tax rate of 25%
Pengaruh pajak dari perbedaan permanen (126.147) (53.159)Tax effect of permanent
differencesRugi pajak yang tidak diakui tahun berjalan 42.295) 2.947) Current year unrecognized tax lossesKekurangan penyisihan di tahun-tahun
sebelumnya 5.155) 840) Under provided in prior years
Beban (manfaat) pajak penghasilan: Income tax expense (benefit):Perseroan (1.524) (633) The CompanyEntitas anak 203.518) 174.596) Subsidiaries
Beban pajak penghasilan 201.994) 173.963) Income tax expense
Pajak penghasilan dihitung untuk setiap entitas karena pelaporan pajak penghasilan badan konsolidasian tidak diperbolehkan.
Income tax is computed for each legal entity as consolidated corporate income tax return is not permitted.
46
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 46
11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan adalah sebagai berikut:
d. The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s taxable income is as follows:
2013 2012 Laba sebelum pajak penghasilan
Perseroan 308.692) 194.957)Profit before income tax of the
Company Perbedaan temporer: Temporary differences:
Kompensasi karyawan 16.485) -) Employee compensation Liabilitas imbalan kerja 3.941) 4.560) Employee benefits obligation Penyusutan aset tetap 3.318) 1.332) Depreciation of fixed assets Jasa tenaga ahli 2.860) -) Professional fees
26.604) 5.892)Perbedaan tetap: Permanent differences:
Penghasilan dividen (430.446) (323.504) Dividend income Biaya penerbitan saham (96.186) -) Share issuance costs Pendapatan bunga kena pajak final (25.473) (10.958) Interest income subject to final tax Beban bunga 46.122) 95.718) Interest expense Lainnya 1.507) 26.107) Others
(504.476) (212.637)
Rugi fiskal Perseroan (169.180) (11.788) Tax loss of the Company Tarif pajak yang berlaku 25%) 25%) Enacted tax rate
Beban pajak kini Perseroan -) -)Current income tax expense
of the Company
Utang pajak penghasilan badan: Corporate income tax payable:Perseroan -) -) The Company Entitas anak 64.514) 68.231) Subsidiaries
64.514) 68.231)
Rugi fiskal Perseroan hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.
Tax loss of the Company as a result of the reconciliation becomes the basis in preparing the corporate income tax return.
Jumlah rugi fiskal Perseroan tahun 2013 didasarkan atas perhitungan sementara, karena sampai dengan laporan keuangan konsolidasi ini disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen, Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (”SPT”) pajak penghasilan badan.
The amount of tax loss for 2013 is based on preliminary calculations, as up to the date when this consolidated financial statements were authorized for issuance by management, the Company has not yet submitted its corporate income tax return.
Rugi fiskal Perseroan tahun 2012 yang dilaporkan di SPT pajak penghasilan badan yang bersangkutan adalah sebesar Rp 11.216.
The 2012 tax loss of the Company as reported in the annual corporate income tax return is amounted to Rp 11,216.
47
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 47
11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)
e. Aset dan liabilitas pajak tangguhan terdiri dari: e. Deferred tax assets and liabilities consist of:
2013 2012
Perseroan: The Company:Penyusutan aset tetap 2.110) 1.572) Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan kerja 4.065) 3.117) Employee benefits obligation
6.175) 4.689)Penyesuaian nilai wajar dari akuisisi MPMR (34.023) (42.030)
Fair value adjustments arising from acquisition of MPMR
Liabilitas pajak tangguhan, neto (27.848) (37.341) Deferred tax liabilities, net
Entitas anak: Subsidiaries:Aset pajak tangguhan, neto 31.869) 19.498) Deferred tax assets, net
Total aset pajak tangguhan, neto 31.869) 19.498) Total deferred tax assets, net
Total liabilitas pajak tangguhan, neto (27.848) (37.341) Total deferred tax liabilities, net
Pada 31 Desember 2013, Perseroan dan entitas anaknya memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasi sebesar Rp 227.151 (2012: Rp 103.073), dimana sebesar Rp 209.319 (2012: Rp 40.645) tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan. Pada 31 Desember 2013, rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan berakhir ditahun 2018.
As of 31 December 2013, the Company and its subsidiaries had tax loss carry-forwards of Rp 227,151 (2012: Rp 103,073), of which amounted to Rp 209,319 (2012: Rp 40,645) is not recognized as deferred tax assets. At 31 December 2013, the tax loss carry-forwards will expire in 2018.
Realisasi dari aset pajak tangguhan Perseroan dan entitas anaknya tergantung pada laba operasinya. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan yang diakui ini dapat direalisasikan dengan kompensasi pajak penghasilan atas laba kena pajak pada periode mendatang.
Realization of the Company and its subsidiaries’ deferred tax assets is dependent upon their profitable operations. Management believes that these recognized deferred tax assets are probable of being realized through offset against taxes due on future taxable income.
f. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan dan masing-masing entitas anaknya menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang secara individu. Otoritas pajak dapat menetapkan atau mengubah hak dan/kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu yang ditentukan sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Under the taxation laws of Indonesia, the Company and each of its subsidiaries submit individual tax returns on the basis of self assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
48
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 48
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
Bagian Grup atas laba entitas asosiasi di tahun berjalan adalah sebesar Rp 4.348 (2012: Rp 4.405).
The Group’s share of profit of associates for the year is Rp 4,348 (2012: Rp 4,405).
Informasi keuangan entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The financial information of the associates is as follows:
Nilai tercatat investasi/
Carrying amount of investment
Kepemilikan/Ownership
Jumlah aset/
Total assets
Jumlah liabilitas/Total
liabilities Pendapatan/
Revenues
Laba (rugi)/Profit (loss)
2013: 2013:
PT Asuransi Indrapura 37.639 20,00% 473.540 340.773 137.496 22.605 PT Asuransi Indrapura Lainnya 1.684 26,40% - 40,00% 11.244 5.367 6.488 (358) Others
39.323 484.784 346.140 143.984 22.247
2012: 2012: PT Asuransi Indrapura 33.822 20,00% 460.797 343.074 116.377 21.650 PT Asuransi Indrapura Lainnya 1.858 26,40% - 40,00% 8.212 1.926 7.392 705 Others
35.680 469.009 345.000 123.769 22.355
Nilai wajar investasi pada entitas asosiasi tidak tersedia di pasar kuotasi harga publikasikan.
The fair values of investments in associates are not available in the quoted market price.
13. DEPOSIT JAMINAN 13. GUARANTEE DEPOSITS
Merupakan jaminan Grup berupa deposito berjangka Rupiah yang dibatasi penggunaannya kepada:
Represent the Group’s collaterals in form of restricted Rupiah time deposits to:
2013 2012
PT Astra Honda Motor (pemasok utama) 432.432 312.352 PT Astra Honda Motor (main supplier)Lainnya 16.184 6.231 Others
448.616 318.583
49
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 49
14. ASET TETAP 14. FIXED ASSETS
Aset tetap yang dimiliki langsung oleh Perseroan dan entitas anaknya terdiri dari:
The directly owned fixed assets of the Company and its subsidiaries consist of:
2013 Penambahan melalui
akuisisi/ Saldo awal/ Additions Saldo akhir/
Beginning through Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Endingbalance acquisition Additions Deductions Reclassifications balance
Harga perolehan: Cost:Aset tetap siap pakai: In used fixed assets:Tanah 130.883) 4.663) 123.267) (295) -) 258.518) LandBangunan 229.206) 4.413) 10.571) (442) 19.012) 262.760) Buildings Perlengkapan bangunan 16.417) -) 5.009) (51) 372) 21.747) Building equipmentsMesin dan peralatan 86.695) 64) 2.083) (87) 6.035) 94.790) Machineries and equipmentsKendaraan 1.478.832) 326.054) 799.274) (318.246) 2.624) 2.288.538) VehiclesPeralatan kantor 53.717) 459) 20.914) (2.778) 3.747) 76.059) Office equipmentsSarana dan prasarana 14.420) -) 2.484) (42) 276) 17.138) Facilities and infrastructures 2.010.170) 335.653) 963.602) (321.941) 32.066) 3.019.550)Aset tetap dalam pembangunan 12.502) -) 81.419) -) (32.066) 61.855) Assets under construction
2.022.672) 335.653) 1.045.021) (321.941) -) 3.081.405)Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Bangunan (41.224) -) (15.292) 76) -) (56.440) Buildings Perlengkapan bangunan (12.158) -) (4.394) 51) -) (16.501) Building equipmentsMesin dan peralatan (34.041) -) (10.700) 87) -) (44.654) Machineries and equipmentsKendaraan (125.138) -) (288.150) 145.049) -) (268.239) VehiclesPeralatan kantor (28.476) -) (13.688) 1.434) -) (40.730) Office equipmentsSarana dan prasarana (9.427) -) (1.698) 30) -) (11.095) Facilities and infrastructures
(250.464) -) (333.922) 146.727) -) (437.659)
Nilai buku 1.772.208 2.643.746) Net book value
2012 Penambahan Pengurangan melalui melalui
akuisisi/ pelepasan/ Saldo awal/ Additions Deductions Saldo
akhir/Beginning through Penambahan/ Pengurangan/ through Reklasifikasi/ Endingbalance acquisition Additions Deductions disposal Reclassifications balance
Harga perolehan: Cost:Aset tetap siap pakai: In used fixed assets:Tanah 91.470) 44.439 11.872 -) (23.542) 6.644)) 130.883) LandBangunan 243.778) 38.927 1.592 -) (79.475) 24.384)) 229.206) Buildings Perlengkapan bangunan 9.192) 589 6.774 (104) (34) -)) 16.417) Building equipmentsMesin dan peralatan 132.686) 1.245 23.071 (1.096) (69.211) -)) 86.695) Machineries and equipmentsKendaraan 38.914) 956.441 622.359 (133.783) (5.099) -)) 1.478.832) VehiclesPeralatan kantor 31.808) 15.734 12.818 (4.394) (2.249) -)) 53.717) Office equipmentsSarana dan prasarana 12.854) 1.585 1.287 (1.196) (110) -)) 14.420) Facilities and infrastructures 560.702) 1.058.960 679.773 (140.573) (179.720) 31.028) 2.010.170)Aset tetap dalam pembangunan 16.221) 847 19.818 - -) (24.384) 12.502) Assets under construction
576.923) 1.059.807 699.591 (140.573) (179.720) 6.644*) 2.022.672)Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Bangunan (44.654) - (10.536) -) 13.966) -)) (41.224) Buildings Perlengkapan bangunan (9.135) - (3.154) 98) 33) -)) (12.158) Building equipmentsMesin dan peralatan (56.958) - (13.674) 1.013) 35.578) -)) (34.041) Machineries and equipmentsKendaraan (25.237) - (160.080) 56.421) 3.758) -)) (125.138) VehiclesPeralatan kantor (23.046) - (9.365) 2.709) 1.226) -)) (28.476) Office equipmentsSarana dan prasarana (9.481) - (698) 642) 110) -)) (9.427) Facilities and infrastructures
(168.511) - (197.507) 60.883) 54.671) -)) (250.464)
Nilai buku 408.412) 1.772.208 Net book value
*) Merupakan nilai tercatat biaya legal yang ditangguhkan untuk memperoleh tanah pada tanggal 1 Januari 2012, yang direklasifikasi ke dalam aset tetap tanah secara prospektif (Catatan 3f).
*) Represents the carrying amount of deferred legal cost incurred to acquire land as of 1 January 2012, which was reclassified to land prospectively (Note 3f).
50
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 50
14. ASET TETAP (Lanjutan) 14. FIXED ASSETS (Continued)
2013 2012 Penyusutan dibebankan pada: Depreciation expenses are charged to:
Beban pokok pendapatan 284.291) 165.777 Cost of revenues Beban usaha 49.631) 31.730 Operating expenses
333.922) 197.507
Rincian (rugi) laba atas penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of (losses) gain on sale and disposal of fixed assets are as follows:
Informasi lainnya yang relevan: Other relevant information:
Penerimaan kas atas penjualan kendaraan MPMR disajikan di laporan arus kas konsolidasian sebagai bagian dari arus kas dari aktivitas operasi.
The proceeds from sales of MPMR’s vehicles are presented in the consolidated statement of cash flows as part of cash flows from operating activities.
Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dimana menurut pendapat manajemen memadai untuk menutupi kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Fixed assets are insured against loss of fire and other risks, which management believes is adequate to cover possible losses on the insured assets.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset Grup dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset tetap.
Management is in the opinion that the carrying values of all assets of the Group are fully recoverable and therefore, no allowance for impairment loss of fixed assets is necessary.
Per 31 Desember 2013 dan 2012, nilai wajar aset tetap diestimasi masing-masing sebesar Rp 3.114.814 dan Rp 2.056.125.
As of 31 December 2013 and 2012, the fair values of fixed assets are estimated at Rp 3,114,814 and Rp 2,056,125, respectively.
2013 2012
Penerimaan dari penjualan aset tetap 162.698) 96.620) Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku bersih (175.214) (79.690) Net book values
(12.516) 16.930)
2013 2012
Hasil penjualan kendaraan MPMR 114.664 88.978 Proceeds from sales of MPMR’s vehiclesAset tetap disusutkan penuh tapi
masih digunakan 78.513 66.406Fully depreciated fixed assets but are
still in use Jaminan keagenan ke PT Astra
Honda Motor 194.362 154.273Pledged as dealership guarantee to
PT Astra Honda Motor Jaminan pinjaman jangka panjang
(Catatan 20) 1.781.046 1.249.588Collaterals for long-term borrowings (Note 20)
Aset dalam konstruksi: Assets under construction:Jenis aset Bangunan dan peralatan
kantor/Building and office equipments
Bangunan/Building Type of assets
Persentase penyelesaian 0,45% - 98,19% 70% - 90% Percentage of completion Perkiraan selesai 2014 2013 - 2014 Estimated to be completed
Nilai pertanggungan asuransi 2.750.461 2.108.056 Sum insured
51
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 51
15. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD 15. GOODWILL AND OTHER INTANGIBLE LAINNYA ASSETS
a. Goodwill a. Goodwill
Mutasi saldo goodwill adalah sebagai berikut: The movement of goodwill is as follows:
2013 2012
Saldo awal 857.633 13.694) Beginning balancePerolehan melalui kombinasi bisnis
(Catatan 4) 282.727 850.878)Acquisition through business
combination (Note 4)Pengurangan karena pelepasan operasi
yang dihentikan - (6.939)Deduction through disposal of
discontinued operationsSaldo akhir 1.140.360 857.633) Ending balance
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, jumlah nilai tercatat goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas (“UPK”) sebagai berikut:
For the purpose of impairment testing, the aggregate carrying amounts of goodwill allocated to each cash generating unit (“CGU”) is as follows:
2013 2012
MPMR 433.948 433.948 MPMRMPMF 416.930 416.930 MPMFSAK 141.708 - SAKGML 141.019 - GMLSAF 6.755 6.755 SAF
1.140.360 857.633
Perseroan melakukan pengujian penurunan setiap tahun pada akhir periode untuk UPK diatas.
The Company performs impairment test for the above CGUs every end of period.
Berikut adalah pendekatan yang digunakan: The followings are the approaches used: Nilai terpulihkan SAK dan GML beserta
goodwill-nya ditentukan berdasarkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Pendekatan ini dimungkinkan karena kedua UPK ini baru diakuisisi di tahun 2013 sehingga nilai imbalan yang dibayarkan pada saat diakuisisi masih dapat digunakan sebagai acuan nilai wajar di akhir tahun.
The recoverable amounts of SAK and GML, together with the respective goodwill, are determined based on fair values less cost to sell. Such approach is possible because both CGUs are just acquired in 2013 and therefore, the amounts of consideration paid can still be referred to as year end’s fair values.
Nilai terpulihkan MPMR dan MPMF beserta goodwill-nya didasarkan pada nilai pakainya dan ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa depan yang dihasilkan dari penggunaan UPK yang berkelanjutan.
The recoverable amounts of MPMR and MPMF, together with their respective goodwill, are based on their value in use and are determined by discounting the future cash flow to be generated from the continuing use of the CGUs.
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan nilai terpulihkan adalah sebagai berikut:
Key assumptions used in the calculation of recoverable amounts are as follows:
2013MPMR MPMF
Tingkat pertumbuhan tetap 10,00% 6,30% Terminal growth rateTingkat diskonto 14,12% 10,68% Discount rateTingkat pertumbuhan pendapatan (rata-rata
selama tiga sampai lima tahun kedepan) 20,00% 16,00%Revenue growth rate (average of the
next three to five years)
Tingkat pertumbuhan tetap diestimasi dengan mempertimbangkan pertumbuhan organik CGU tersebut untuk selamanya dari pertumbuhan makro ekonomi Indonesia yang diharapkan.
The terminal growth rate is estimated by taking into account the CGU’s organic growth in perpetuity and the expected growth of macro economy in Indonesia.
52
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 52
15. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD 15. GOODWILL AND OTHER LAINNYA (Lanjutan) INTANGIBLE ASSETS (Continued)
a. Goodwill (Lanjutan) a. Goodwill (Continued)
Nilai terpulihkan MPMR dan MPMF beserta goodwill-nya (Lanjutan)
The recoverable amounts of MPMR and MPMF, together with their respective goodwill (Continued)
Tingkat diskonto merupakan nilai setelah pajakyang diestimasikan berdasarkan tingkat biaya modal rata-rata tertimbang yang relevan terhadap industri dari UPK yang bersangkutan.
The discount rate is post-tax measure estimated based on the weighted average cost of capital relevant to the respective CGU’s industry.
Arus kas selama lima tahun kedepan digunakan sebagai dasar perhitungan dalam model arus kas terdiskonto, dimana arus kas ini didasarkan pada tren hasil dari aktivitas komersial UPK.
Five years of future cash flows are included in the discounted cash flow model and are based on the yield trend of the CGU commercial activities.
Pertumbuhan pendapatan dihitung berdasarkan hasil masa depan yang diharapkan dengan mempertimbangkan hal-hal seperti indikator ekonomi yang stabil, seperti GDP per kapita, suku bunga, kurs mata uang dan tingkat inflasi yang mempengaruhi daya beli.
Budgeted revenue growth is based on expectation of future outcomes taking into account the factors such as stable economic indicators such as GDP per capita, interest rates, exchange rate and inflation rate that influence the purchasing power parity.
Berdasarkan penelaahannya atas status goodwill pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penurunan nilai untuk goodwill tidak diperlukan karena kemungkinan perubahan yang wajar terhadap asumsi-asumsi penting tidak akan menyebabkan nilai tercatat UPK melebihi jumlah terpulihkan.
Based on evaluation of the status of goodwill at year end, management believes that no impairment of goodwill is necessary because any reasonably possible changes to the key assumptions will not cause the amount of the CGU to exceed their recoverable amounts.
b. Aset takberwujud lainnya b. Other intangible assets
Mutasi saldo aset takberwujud lainnya adalah sebagai berikut:
The movement of other intangible assets is as follows:
2013 2012
Harga perolehan: Cost:Saldo awal 60.935 -) Beginning balancePenambahan - 60.935) AdditionSaldo akhir 60.935 60.935) Ending balance
Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization:Saldo awal (12.187) -) Beginning balancePenambahan (12.187) (12.187) AdditionSaldo akhir (24.374) (12.187) Ending balance
36.561 48.748)
Aset takberwujud lainnya terdiri dari kontrak pelanggan dan hubungan pelanggan diperoleh yang dari akuisisi MPMR dan entitas anaknya pada tahun 2012.
Other intangible assets consist of customer contracts and customer relationships which were acquired through the acquisition of MPMR and its subsidiaries in 2012.
53
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 53
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK 16. SHORT-TERM BANK LOANS
2013 2012 Bank pihak ketiga (Rupiah): Third party lenders (Rupiah):PT Bank ANZ Indonesia, fasilitas pembiayaan
faktur, tanpa jaminan 144.854 56.465PT Bank ANZ Indonesia, trade
finance loan facility, unsecured
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., fasilitas pinjaman berulang, tanpa jaminan 124.451 -
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., revolving facility, unsecured
PT Bank Permata Tbk., fasilitas pinjaman berulang tanpa jaminan 120.535 -
PT Bank Pemata Tbk.,revolving facility, unsecured
PT Bank Mizuho Indonesia, fasilitas pinjaman berulang, tanpa jaminan 50.348 -
PT Bank Mizuho Indonesia, revolving facility, unsecured
Deutsche Bank AG., fasilitas cerukan, tanpa jaminan 49.775 -
Deutsche Bank AG., overdraft facility, unsecured
PT Bank Central Asia Tbk. dengan fasilitas berikut:
PT Bank Central Asia Tbk. under the following facilities:
Pinjaman berulang, jaminan deposito 1.180 - Revolving, secured by cash deposit Cerukan, tanpa jaminan 11.986 19.828 Overdraft, unsecured Cerukan, dijamin oleh jaminan perusahaan
MPMR 5.800 -Overdraft, secured by MPMR’s
corporate guarantee
PT Bank CIMB Niaga Tbk., fasilitas cerukan, tanpa jaminan 5.705 21.512
PT Bank CIMB Niaga Tbk., overdraft facility, unsecured
514.634 97.805
2013 2012 Kisaran suku bunga kontraktual: Range of contractual interest rates:
Rupiah 8,00% - 11,32% 7,50% - 10,50% Rupiah
Utang bank mencakup beberapa pembatasan dan persyaratan administrasi.
The bank loans contain several covenants, restrictions andadmistrative requirements.
Pembayaran pokok pinjaman untuk pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut:
The payments of loan principal for short-term loans are as follows:
2013 2012
Rupiah 1.125.520 105.000 RupiahDolar Amerika Serikat - 61.622 US Dollar
54
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 54
17. UTANG USAHA KE PIHAK KETIGA 17. TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES
Merupakan utang usaha untuk pembelian barang dan jasa. Represent trade payables for the purchase of goods and services.
2013 2012
Utang usaha pada pihak ketiga: Trade payables to third parties:Rupiah 666.587 636.391 RupiahDolar Amerika Serikat 30.509 11.227 US Dollar
697.096 647.618
Grup tidak memberikan garansi atau jaminan atas utang usaha diatas.
The Group does not provide any guarantee or collateral for the above trade payables.
18. UTANG LAINNYA KE PIHAK KETIGA 18. OTHER PAYABLES TO THIRD PARTIES
2013 2012
Deposit jaminan dari pelanggan 95.334 97.440 Customers’ guarantee depositsUang muka dari pelanggan 72.232 49.264 Advances from customersPendapatan ditangguhkan 40.666 2.535 Unearned incomePendaftaran kendaraan 9.385 8.502 Vehicle registrationLainnya 59.448 26.413 Others
277.065 184.154
19. BEBAN AKRUAL 19. ACCRUED EXPENSES
2013 2012
Kompensasi karyawan 34.852 16.540 Employees’ compensationsIklan dan promosi 25.023 10.541 Advertising and promotionBiaya upah pengemudi ke penyedia jasa 11.778 9.345 Driver wages to service providersJasa tenaga ahli 9.632 3.350 Professional feesLainnya 32.739 22.280 Others
114.024 62.056
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG 20. LONG-TERM BORROWINGS
2013 2012
Pinjaman bank 4.320.571 3.973.884) Bank loansPinjaman sindikasi 530.524 1.055.356) Syndicated loansPinjaman dari institusi keuangan lainnya 172.812 -) Borrowings from other financial institutions
5.023.907 5.029.240)Jatuh tempo dalam setahun (2.788.365) (2.789.196) Current maturities Bagian jangka panjang,
setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahun 2.235.542 2.240.044)
Long-term portions, net of current maturities
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. D
AN
EN
TIT
AS
AN
AK
NY
A/
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. A
ND
ITS
SUB
SID
IAR
IES
CA
TATA
N A
TAS
LAPO
RA
N K
EUA
NG
AN
KO
NSO
LID
ASI
AN
(Lan
juta
n)/
NO
TES
TO T
HE
CO
NSO
LID
ATED
FIN
ANC
IAL
STAT
EMEN
TS (C
ontin
ued)
(D
alam
juta
an R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
khu
sus/I
n m
illio
ns o
f Rup
iah,
unl
ess o
ther
wis
e sp
ecifi
ed)
55 20
. PI
NJA
MA
N J
AN
GK
A P
AN
JAN
G (L
anju
tan)
20. L
ON
G-T
ER
M B
OR
RO
WIN
GS
(Con
tinue
d)
2013
Pe
luna
san
dala
mbe
bera
paSe
tara
juta
an R
upia
h/Eq
uiva
lent
to m
illio
ns o
f Rup
iah
cici
lan
sela
ma
Jasa
keu
anga
n/
Fina
ncia
l ser
vice
s
Serv
is o
tom
otif/
Au
tom
otiv
ese
rvic
esLa
inny
a/
Oth
ers
Jum
lah/
To
tal
Dal
am ri
buan
U
SD/In
thou
sand
s of
USD
tahu
n/Re
paym
ent i
n se
vera
l ins
tallm
ents
du
ring
the
year
Pinj
aman
ban
k:
Bank
loan
s:
Ru p
iah
Rupi
ahPT
Ban
k Pe
rmat
a Tb
k.41
1.29
5 17
.474
252.
632
681.
401
-20
14 -
2017
PT B
ank
Perm
ata
Tbk.
PT
Ban
k C
IMB
Nia
ga T
b k.
294.
445
384.
552
-67
8.99
7 -
2014
-20
17PT
Ban
k C
IMB
Nia
ga T
bk.
PT B
ank
Cen
tral A
sia
Tbk.
250.
179
313.
988
-56
4.16
7 -
2014
-20
17PT
Ban
k C
entr
al A
sia
Tbk.
PT
Ban
k D
BS
Indo
nesi
a 22
8.69
3 11
5.85
7-
344.
550
-20
14 -
2016
PT B
ank
DBS
Indo
nesi
a PT
Ban
k Pa
n In
done
sia
Tbk.
296.
012
20.1
10-
316.
122
-20
14 -
2017
PT B
ank
Pan
Indo
nesi
a Tb
k.
Stan
dard
Cha
rtere
d B
ank
Indo
nesi
a 24
5.24
4 -
-24
5.24
4 -
2014
-20
16St
anda
rd C
hart
ered
Ban
k In
done
sia
PT B
ank
OC
BC
NIS
P Tb
k.20
0.90
9 -
-20
0.90
9 -
2014
PT B
ank
OC
BC N
ISP
Tbk.
PT
Ban
k V
icto
ria In
tern
atio
nal T
b k.
135.
306
--
135.
306
-20
14 -
2016
PT B
ank
Vict
oria
Inte
rnat
iona
l Tbk
. PT
Ban
k In
done
sia
Exim
Ban
k96
.240
38
.480
-
134.
720
- 20
14 -
2017
PT B
ank
Indo
nesi
a Ex
im B
ank
PT B
ank
Com
mon
wea
lth
121.
331
--
121.
331
-20
14 -
2016
PT B
ank
Com
mon
wea
lth
PT B
ank
Neg
ara
Indo
nesi
a (P
erse
ro) T
b k.
115.
824
--
115.
824
-20
14 -
2017
PT B
ank
Neg
ara
Indo
nesi
a (P
erse
ro) T
bk.
PT B
ank
Res
ona
Perd
ania
41
.084
61
.970
-10
3.05
4 -
2014
-20
16PT
Ban
k Re
sona
Per
dani
a PT
Ban
k D
anam
on In
done
sia
Tbk.
100.
079
- -
100.
079
- 20
14PT
Ban
k D
anam
on In
done
sia
Tbk.
Th
e B
ank
of T
okyo
-Mits
ubis
hi U
FJ, L
td.
-96
.514
-96
.514
-
2014
-20
17Th
e Ba
nk o
f Tok
yo- M
itsub
ishi
UFJ
, Ltd
.PT
Ban
k Q
NB
Kes
awan
Tb k
.45
.472
34
.371
-79
.843
-
2014
-20
17PT
Ban
k Q
NB
Kes
awan
Tbk
. PT
Rab
oban
k In
tern
atio
nal I
ndon
esia
-
67.0
46-
67.0
46
-20
14 -
2017
PT R
abob
ank
Inte
rnat
iona
l Ind
ones
ia
PT B
ank
Han
a -
42.3
77-
42.3
77
-20
14 -
2017
PT B
ank
Han
a PT
Ban
k IC
BC
Indo
nesi
a 1.
406
29.0
90-
30.4
96
-20
14 -
2016
PT B
ank
ICBC
Indo
nesi
a PT
Ban
k R
akya
t Ind
ones
ia A
gron
iaga
Tb k
.16
.667
-
-16
.667
-
2014
-20
15PT
Ban
k Ra
kyat
Indo
nesi
a Ag
roni
aga
Tbk.
PT
Ban
k N
usan
tara
Par
ahya
ngan
Tb k
.15
.422
-
-15
.422
-
2014
-20
15PT
Ban
k N
usan
tara
Par
ahya
ngan
Tbk
. PT
Ban
k G
anes
ha
10.9
37
--
10.9
37
-20
14 -
2015
PT B
ank
Gan
esha
PT
Ban
k Ja
sa Ja
karta
-
5.06
7-
5.06
7 -
2014
-20
17PT
Ban
k Ja
sa J
akar
ta
PT B
ank
Inte
rnas
iona
l Ind
ones
ia T
b k.
3.20
1 -
-3.
201
-20
14
PT B
ank
Inte
rnas
iona
l Ind
ones
ia T
bk.
2.62
9.74
6 1.
226.
896
252.
632
4.10
9.27
4
55
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. D
AN
EN
TIT
AS
AN
AK
NY
A/
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. A
ND
ITS
SUB
SID
IAR
IES
CA
TATA
N A
TAS
LAPO
RA
N K
EUA
NG
AN
KO
NSO
LID
ASI
AN
(Lan
juta
n)/
NO
TES
TO T
HE
CO
NSO
LID
ATED
FIN
ANC
IAL
STAT
EMEN
TS (C
ontin
ued)
(D
alam
juta
an R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
khu
sus/I
n m
illio
ns o
f Rup
iah,
unl
ess o
ther
wis
e sp
ecifi
ed)
57 20
. PI
NJA
MA
N J
AN
GK
A P
AN
JAN
G (L
anju
tan)
2
0. L
ON
G-T
ER
M B
OR
RO
WIN
GS
(Con
tinue
d)
2012
Pelu
nasa
n da
lam
bebe
rapa
Seta
ra ju
taan
Rup
iah/
Equi
vale
nt to
mill
ions
of R
upia
hci
cila
n se
lam
a
Jasa
keu
anga
n/
Fina
ncia
l ser
vice
s
Serv
is o
tom
otif/
Au
tom
otiv
ese
rvic
esLa
inny
a/
Oth
ers
Jum
lah/
To
tal
Dal
am ri
buan
U
SD/In
thou
sand
s of
USD
tahu
n/Re
paym
ent i
n se
vera
l ins
tallm
ents
du
ring
the
year
Pinj
aman
ban
k:
Bank
loan
s:
Rup
iah
Rupi
ah
PT B
ank
Perm
ata
Tbk.
457.
419
36.6
0930
4.32
379
8.35
1 -
2013
–20
17PT
Ban
k Pe
rmat
a Tb
k.
PT B
ank
Cen
tral A
sia
Tbk.
174.
674
146.
325
-32
0.99
9 -
2013
–20
16PT
Ban
k C
entr
al A
sia
Tbk.
PT
Ban
k C
IMB
Nia
ga T
b k.
343.
935
522.
199
-86
6.13
4 -
2013
–20
14PT
Ban
k C
IMB
Nia
ga T
bk.
PT B
ank
DB
S In
done
sia
248.
843
140.
265
-38
9.10
8 -
2013
–20
16PT
Ban
k D
BS In
done
sia
PT B
ank
AN
Z In
done
sia
1.01
6 -
25.0
0026
.016
20
13–
2016
PT B
ank
ANZ
Indo
nesi
a PT
Ban
k In
tern
asio
nal I
ndon
esia
Tb k
.37
.923
-
-37
.923
-
2013
–20
14PT
Ban
k In
tern
asio
nal I
ndon
esia
Tbk
. PT
Ban
k R
eson
a Pe
rdan
ia
93.2
37
91.0
10-
184.
247
-20
13–
2016
PT B
ank
Reso
na P
erda
nia
PT B
ank
ICB
C In
done
sia
18.1
68
40.8
09-
58.9
77
-20
13–
2016
PT B
ank
ICBC
Indo
nesi
a PT
Ban
k N
egar
a In
done
sia
(Per
sero
) Tbk
.12
0.95
7 -
-12
0.95
7 -
2013
PT B
ank
Neg
ara
Indo
nesi
a (P
erse
ro) T
bk.
PT B
ank
Pan
Indo
nesi
a Tb
k.34
2.11
3 -
-34
2.11
3 -
2013
–20
16PT
Ban
k Pa
n In
done
sia
Tbk.
PT
Ban
k Q
NB
Kes
awan
Tb k
.78
.693
-
-78
.693
-
2013
–20
15PT
Ban
k Q
NB
Kes
awan
Tbk
. PT
Ban
k G
anes
ha
21.5
70
--
21.5
70
-20
13–
2015
PT B
ank
Gan
esha
PT
Ban
k C
omm
onw
ealth
97
.070
-
-97
.070
-
2013
–20
15PT
Ban
k C
omm
onw
ealth
PT
Ban
k R
akya
t Ind
ones
ia A
gron
iaga
Tb k
.25
.629
-
-25
.629
-
2013
–20
16PT
Ban
k Ra
kyat
Indo
nesi
a Ag
roni
aga
Tbk.
PT
Ban
k O
CB
C N
ISP
Tbk.
100.
280
--
100.
280
-20
13PT
Ban
k O
CBC
NIS
P Tb
k.
PT B
ank
Nus
anta
ra P
arah
yang
an T
b k.
23.7
37
--
23.7
37
-20
13–
2015
PT B
ank
Nus
anta
ra P
arah
yang
an T
bk.
PT R
abob
ank
Inte
rnat
iona
l Ind
ones
ia
150.
486
--
150.
486
-20
13PT
Rab
oban
k In
tern
atio
nal I
ndon
esia
PT
Ban
k V
icto
ria In
tern
atio
nal T
bk.
128.
964
--
128.
964
-20
13–
2015
PT B
ank
Vict
oria
Inte
rnat
iona
l Tbk
. La
inny
a 9.
945
--
9.94
5 O
ther
s
2.47
4.65
9 97
7.21
732
9.32
33.
781.
199
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. D
AN
EN
TIT
AS
AN
AK
NY
A/
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. A
ND
ITS
SUB
SID
IAR
IES
CA
TATA
N A
TAS
LAPO
RA
N K
EUA
NG
AN
KO
NSO
LID
ASI
AN
(Lan
juta
n)/
NO
TES
TO T
HE
CO
NSO
LID
ATED
FIN
ANC
IAL
STAT
EMEN
TS (C
ontin
ued)
(D
alam
juta
an R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
khu
sus/I
n m
illio
ns o
f Rup
iah,
unl
ess o
ther
wis
e sp
ecifi
ed)
56 20
. PI
NJA
MA
N J
AN
GK
A P
AN
JAN
G (L
anju
tan)
20. L
ON
G-T
ERM
BO
RR
OW
ING
S(C
ontin
ued)
2013
(Lan
juta
n/C
ontin
ued)
Pelu
nasa
n da
lam
bebe
rapa
Seta
raju
taan
Rup
iah/
Equi
vale
nt to
mill
ions
of R
upia
hci
cila
n se
lam
a
Jasa
keu
anga
n/
Fina
ncia
l ser
vice
s
Serv
is o
tom
otif/
Au
tom
otiv
ese
rvic
esLa
inny
a/
Oth
ers
Jum
lah/
To
tal
Dal
am ri
buan
U
SD/In
thou
sand
s of
USD
tahu
n/Re
paym
ent i
n se
vera
l ins
tallm
ents
du
ring
the
year
Pinj
aman
ban
k (L
anju
tan)
: Ba
nk lo
ans(
Con
tinue
d):
Dol
ar A
mer
ika
Serik
a tU
S D
olla
rPT
Ban
k R
eson
a Pe
rdan
ia
67.2
63)
14.0
11)
-)81
.274
) 6.
668
2014
-20
16PT
Ban
k Re
sona
Per
dani
a PT
Ban
k A
NZ
Indo
nesi
a 79
.113
)-)
-)79
.113
) 6.
491
2014
P TBa
nk A
NZ
Indo
nesi
a PT
Ban
k C
omm
onw
ealth
51
.162
) -)
-)
51
.162
) 4.
197
2014
-20
15PT
Ban
k C
omm
onw
ealth
PT
Ban
k C
IMB
Nia
ga T
bk.
18.6
65)
-)-)
18.6
65)
1.53
120
14
PT B
ank
CIM
B N
iaga
Tbk
. 21
6.20
3)14
.011
)-)
230.
214)
2.84
5.94
9)1.
240.
907)
252.
632)
4.33
9.48
8)
Pinj
aman
sind
ikas
i - R
upia
h:
Synd
icat
ed lo
an -
Rupi
ah:
PT B
ank
Cen
tral A
sia
Tbk.
(faci
lity
agen
t)53
0.52
4)-)
-)53
0.52
4)-
2014
- 20
15
PT B
ank
Cen
tral
Asi
a Tb
k. (f
acili
ty a
gent
)
Pinj
aman
dar
i pih
ak se
lain
ban
k :
Non
-ban
k lo
ans:
R
u pia
hRu
piah
PT B
CA
Fin
ance
-)
52.7
34)
-)52
.734
) -
2014
-20
17PT
BC
A Fi
nanc
e PT
Toy
ota
Ast
ra F
inan
cial
Ser
vice
s -)
47.3
62)
-)47
.362
) -
2014
-20
16PT
Toy
ota
Astr
a Fi
nanc
ial S
ervi
ces
PT A
dira
Din
amik
a M
ultif
inan
ce
-)17
.510
)-)
17.5
10)
)-20
14 -
2017
PT A
dira
Din
amik
a M
ultif
inan
ce
PT A
stra
Sed
aya
Fina
nce
-)16
.756
)-)
16.7
56)
-20
14 -
2016
PT A
stra
Sed
aya
Fina
nce
PT C
IMB
Nia
ga A
uto
Fina
nce
-)16
.177
)-)
16.1
77)
-20
14 -
2017
PT C
IMB
Nia
ga A
uto
Fina
nce
PT U
Fin
ance
-)
3.35
6)-)
3.35
6)-
2014
-20
17PT
UFi
nanc
e-)
153.
895)
-)15
3.89
5)
Jum
lah
3.37
6.47
3)1.
394.
802)
252.
632)
5.02
3.90
7)To
tal
Jatu
h te
mpo
dal
am se
tahu
n (2
.162
.936
) (5
41.0
17)
(84.
412)
(2
.788
.365
) C
urre
nt m
atur
ities
Bag
ian
jang
ka p
anja
ng, s
etel
ah d
ikur
angi
bag
ian
yang
jatu
h te
mpo
dal
am se
tahu
n 1.
213.
537)
853.
785)
168.
220)
2.23
5.54
2)Lo
ng-te
rm p
ortio
ns, n
et o
f cu
rren
t mat
uriti
es
56
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. D
AN
EN
TIT
AS
AN
AK
NY
A/
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. A
ND
ITS
SUB
SID
IAR
IES
CA
TATA
N A
TAS
LAPO
RA
N K
EUA
NG
AN
KO
NSO
LID
ASI
AN
(Lan
juta
n)/
NO
TES
TO T
HE
CO
NSO
LID
ATED
FIN
ANC
IAL
STAT
EMEN
TS (C
ontin
ued)
(D
alam
juta
an R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
khu
sus/I
n m
illio
ns o
f Rup
iah,
unl
ess o
ther
wis
e sp
ecifi
ed)
57 20
. PI
NJA
MA
N J
AN
GK
A P
AN
JAN
G (L
anju
tan)
2
0. L
ON
G-T
ER
M B
OR
RO
WIN
GS
(Con
tinue
d)
2012
Pelu
nasa
n da
lam
bebe
rapa
Seta
ra ju
taan
Rup
iah/
Equi
vale
nt to
mill
ions
of R
upia
hci
cila
n se
lam
a
Jasa
keu
anga
n/
Fina
ncia
l ser
vice
s
Serv
is o
tom
otif/
Au
tom
otiv
ese
rvic
esLa
inny
a/
Oth
ers
Jum
lah/
To
tal
Dal
am ri
buan
U
SD/In
thou
sand
s of
USD
tahu
n/Re
paym
ent i
n se
vera
l ins
tallm
ents
du
ring
the
year
Pinj
aman
ban
k:
Bank
loan
s:
Rup
iah
Rupi
ah
PT B
ank
Perm
ata
Tbk.
457.
419
36.6
0930
4.32
379
8.35
1 -
2013
–20
17PT
Ban
k Pe
rmat
a Tb
k.
PT B
ank
Cen
tral A
sia
Tbk.
174.
674
146.
325
-32
0.99
9 -
2013
–20
16PT
Ban
k C
entr
al A
sia
Tbk.
PT
Ban
k C
IMB
Nia
ga T
b k.
343.
935
522.
199
-86
6.13
4 -
2013
–20
14PT
Ban
k C
IMB
Nia
ga T
bk.
PT B
ank
DB
S In
done
sia
248.
843
140.
265
-38
9.10
8 -
2013
–20
16PT
Ban
k D
BS In
done
sia
PT B
ank
AN
Z In
done
sia
1.01
6 -
25.0
0026
.016
20
13–
2016
PT B
ank
ANZ
Indo
nesi
a PT
Ban
k In
tern
asio
nal I
ndon
esia
Tb k
.37
.923
-
-37
.923
-
2013
–20
14PT
Ban
k In
tern
asio
nal I
ndon
esia
Tbk
. PT
Ban
k R
eson
a Pe
rdan
ia
93.2
37
91.0
10-
184.
247
-20
13–
2016
PT B
ank
Reso
na P
erda
nia
PT B
ank
ICB
C In
done
sia
18.1
68
40.8
09-
58.9
77
-20
13–
2016
PT B
ank
ICBC
Indo
nesi
a PT
Ban
k N
egar
a In
done
sia
(Per
sero
) Tbk
.12
0.95
7 -
-12
0.95
7 -
2013
PT B
ank
Neg
ara
Indo
nesi
a (P
erse
ro) T
bk.
PT B
ank
Pan
Indo
nesi
a Tb
k.34
2.11
3 -
-34
2.11
3 -
2013
–20
16PT
Ban
k Pa
n In
done
sia
Tbk.
PT
Ban
k Q
NB
Kes
awan
Tb k
.78
.693
-
-78
.693
-
2013
–20
15PT
Ban
k Q
NB
Kes
awan
Tbk
. PT
Ban
k G
anes
ha
21.5
70
--
21.5
70
-20
13–
2015
PT B
ank
Gan
esha
PT
Ban
k C
omm
onw
ealth
97
.070
-
-97
.070
-
2013
–20
15PT
Ban
k C
omm
onw
ealth
PT
Ban
k R
akya
t Ind
ones
ia A
gron
iaga
Tb k
.25
.629
-
-25
.629
-
2013
–20
16PT
Ban
k Ra
kyat
Indo
nesi
a Ag
roni
aga
Tbk.
PT
Ban
k O
CB
C N
ISP
Tbk.
100.
280
--
100.
280
-20
13PT
Ban
k O
CBC
NIS
P Tb
k.
PT B
ank
Nus
anta
ra P
arah
yang
an T
b k.
23.7
37
--
23.7
37
-20
13–
2015
PT B
ank
Nus
anta
ra P
arah
yang
an T
bk.
PT R
abob
ank
Inte
rnat
iona
l Ind
ones
ia
150.
486
--
150.
486
-20
13PT
Rab
oban
k In
tern
atio
nal I
ndon
esia
PT
Ban
k V
icto
ria In
tern
atio
nal T
bk.
128.
964
--
128.
964
-20
13–
2015
PT B
ank
Vict
oria
Inte
rnat
iona
l Tbk
. La
inny
a 9.
945
--
9.94
5 O
ther
s
2.47
4.65
9 97
7.21
732
9.32
33.
781.
199
57
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. D
AN
EN
TIT
AS
AN
AK
NY
A/
PT M
ITR
A P
INA
STH
IKA
MU
STIK
A T
bk. A
ND
ITS
SUB
SID
IAR
IES
CA
TATA
N A
TAS
LAPO
RA
N K
EUA
NG
AN
KO
NSO
LID
ASI
AN
(Lan
juta
n)/
NO
TES
TO T
HE
CO
NSO
LID
ATED
FIN
ANC
IAL
STAT
EMEN
TS (C
ontin
ued)
(D
alam
juta
an R
upia
h, k
ecua
li di
nyat
akan
khu
sus/I
n m
illio
ns o
f Rup
iah,
unl
ess o
ther
wis
e sp
ecifi
ed)
58 20
. PI
NJA
MA
N J
AN
GK
A P
AN
JAN
G (L
anju
tan)
2
0. L
ON
G-T
ER
M B
OR
RO
WIN
GS
(Con
tinue
d)
2012
(Lan
juta
n/C
ontin
ued)
Pelu
nasa
n da
lam
bebe
rapa
Seta
ra ju
taan
Rup
iah/
Equi
vale
nt to
mill
ions
of R
upia
hci
cila
n se
lam
a
Jasa
keu
anga
n/
Fina
ncia
l ser
vice
s
Serv
is o
tom
otif/
Au
tom
otiv
ese
rvic
esLa
inny
a/
Oth
ers
Jum
lah/
To
tal
Dal
am ri
buan
U
SD/In
thou
sand
s of
USD
tahu
n/Re
paym
ent i
n se
vera
l ins
tallm
ents
du
ring
the
year
Pinj
aman
ban
k (L
anju
tan)
: Ba
nk lo
ans(
Con
tinue
d):
Dol
ar A
mer
ika
Serik
at
US
Dol
lar
PT B
ank
CIM
B N
iaga
Tbk
30.8
90)
-)-)
30.8
90)
3.19
4 20
13–
2014
PT B
ank
CIM
B N
iaga
Tbk
. PT
Ban
k A
NZ
Indo
nesi
a 10
0.62
8)-)
-)10
0.62
8)10
.406
20
13–
2014
PT B
ank
ANZ
Indo
nesi
a PT
Ban
k R
eson
a Pe
rdan
ia
12.4
39)
9.77
9)-)
22.2
18)
2.29
8 20
13–
2015
PT B
ank
Reso
na P
erda
nia
PT B
ank
Com
mon
wea
lth
38.9
49)
-)-)
38.9
49)
)4.0
28
2013
– 2
015
PT B
ank
Com
mon
wea
lth
182.
906)
9.77
9)-)
192.
685)
2.65
7.56
5)98
6.99
6)32
9.32
3)3.
973.
884)
Pinj
aman
sind
ikas
i - R
upia
h:
Synd
icat
ed lo
ans -
Rup
iah:
PT
Ban
k C
entra
l Asi
a Tb
k. (f
acili
ty a
gent
)20
7.86
8)-)
-))2
07.8
68)
2013
– 2
015
PT B
ank
Cen
tral
Asi
a Tb
k.(fa
cilit
y ag
ent)
PT B
ank
CIM
B N
iaga
Tbk
. (fa
cilit
y ag
ent)
348.
121)
-)-)
348.
121)
2013
– 2
014
PT B
ank
CIM
B N
iaga
Tbk
.(fa
cilit
y ag
ent)
PT B
ank
DB
S In
done
sia
(faci
lity
agen
t)-)
-)49
9.36
7)49
9.36
7)20
13–
201
7PT
Ban
k D
BS In
done
sia
(faci
lity
agen
t) 55
5.98
9)-)
499.
367)
1.05
5.35
6)
Jum
lah
3.21
3.55
4)98
6.99
6)82
8.69
0)5.
029.
240)
Tota
lJa
tuh
tem
po d
alam
seta
hun
(1.6
38.5
94)
(986
.996
) (1
63.6
06)
(2.7
89.1
96)
Cur
rent
mat
uriti
es
Bag
ian
jang
ka p
anja
ng, s
etel
ah d
ikur
angi
bag
ian
yang
jatu
h te
mpo
dal
am se
tahu
n 1.
574.
960)
-)66
5.08
4)2.
240.
044)
Long
-term
por
tions
, net
of
curr
ent m
atur
ities
58
59
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 59
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 20. LONG-TERM BORROWINGS (Continued)
2013 2012
Kisaran suku bunga kontraktual per tahun:
Range of contractual interest ratesper annum:
Rupiah 9,70% - 12,55% 8,15% - 14,50% RupiahDolar Amerika Serikat 3,45% - 5,17% 3,23% - 4,75% US Dollar
Pembayaran pokok pinjaman untuk pinjaman jangka panjang adalah sebagai berikut:
The payments of loan principal for long-term loans were as follows:
2013 2012
Rupiah 3.862.911 470.831 RupiahDolar Amerika Serikat 310.401 - US Dollar
Dana yang diperoleh digunakan, antara lain, untuk modal kerja, pendanaan umum, dan kredit investasi.
The funds received are used for, among other, working capital, general funding, and investment loans.
Pada tanggal 31 Desember 2012, pinjaman jangka panjang dijaminkan dengan jaminan perusahaan dari Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, pinjaman jangka panjang dijaminkan dengan aset Grup berikut ini:
As of 31 December 2012, long-term borrowings were secured by corporate guarantee of the Company. As of 31 December 2013 and 2012, long-term borrowings are secured by the Group’s assets as follows:
2013 2012
Kas 33.334 61.532 Cash Piutang usaha 118.418 260.688 Trade receivablesPiutang pembiayaan konsumen 2.734.335 2.732.407 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 1.116.784 710.775 Finance lease receivablesAset tetap 1.781.046 1.249.588 Fixed assets
Grup diwajibkan oleh krediturnya untuk memenuhi batasan-batasan tertentu, seperti batasan rasio keuangan, dan persyaratan administrasi tertentu.
The Group is required by the lenders to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants and certain administrative requirements.
60
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 60
21. OBLIGASI KONVERSI 21. CONVERTIBLE BONDS
2013 2012 Jatuh tempo/Maturity Pihak ketiga/third parties: Morninglight Investment S.a.r.l., Luksemburg/Luxemburg1) - 910.000 31 Maret/March 2017Goldsweets Enterprise. Ltd. (BVI), Britania Raya/United Kingdom2) - 35.710 31 Desember/December 2015Excel Dragon Overseas Inc. (BVI), Britania Raya/United Kingdom2) - 35.710 31 Desember/December 2015Energion Corporation, Britania Raya/United Kingdom2) - 14.290 31 Desember/December 2015Ciroden Alliance Ltd., Britania Raya/United Kingdom2) - 14.290 31 Desember/December 2015
- 1.010.000
Di tahun 2012, Perseroan menerbitkan obligasi konversi dengan tujuan memperoleh dana untuk pengembangan usaha Perseroan dan entitas anaknya.
Obligasi konversi ini akan dikonversikan ke sejumlah lembar saham biasa pada saat Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia dan dengan syarat serta kondisi sebagai berikut: (1) Penawaran umum setara dengan setidaknya 20% dari
jumlah agregat saham biasa yang akan ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana efektif;
(2) Memenuhi ketentuan penawaran umum Regulation S;dan
(3) Memiliki nilai pre-money minimal yang ditetapkan sebagai valuasi awal pembeli, namun hanya jika: (a) dalam hal penawaran umum perdana tersebut
dilakukan di Indonesia dan bersamaan dengan penawaran tersebut, Perseroan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia untuk semua saham biasa Perseroan yang memenuhi syarat untuk dicatatkan, termasuk saham biasa yang diterbitkan sehubungan dengan konversi ini;
(b) dalam hal penawaran umum perdana dilakukan di luar Indonesia, maka: (i) roadshow internasional dilakukan; (ii) penawaran dikelola dan dijamin oleh bank
investasi yang diakui secara Internasional;
(iii) saham-saham atau tanda terima atau instrumen lain yang mewakilkan saham-saham tersebut disetujui untuk dicatatkan pada Bursa Efek Yang Diperbolehkan.
In 2012, the Company issued convertible bonds in order to raise fund for the Company and its subsidiaries’ business development.
These convertible bonds will be converted into variable number of common shares when the Company is listed in the Indonesian Stock Exchange under the following terms and conditions: (1) Public offering equal to at least 20% of the aggregate
number of common shares that will be issued and outstanding after giving effect to such initial public offering ;
(2) Complies with the requirements under Regulation S; and
(3) Has a minimum pre-money valuation set as the buyer’s entry valuation, but only if: (a) in the event such initial public offering is made
in Indonesia, concurrenty with such offering the Company obtains the Indonesian Stock Exchange listing for all of the common shares of the Company eligible to be listed thereon, including the common share issuable on conversion of the Notes;
(b) in the event such initial public offering is made outside Indonesia, then: (i) an international roadshow is conducted; (ii) the offering is managed and underwritten
by an internationally recognized investment banking firm;
(iii) the shares or receipts or other instruments representing such shares are approved for listing on an Approved Exchange.
Jika sampai dengan tanggal jatuh tempo Perseroan belum mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, obligasi konversi ini terutang dengan segera dan dibayar dengan kas.
If until maturity date the Company has not yet listed its shares in the Indonesian Stock Exchange, these convertible bonds become repayable on demand and are redeemed in cash.
61
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 61
21. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan) 21. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
Mekanisme konversi adalah sebagai berikut: 1)
Obligasi konversi ini, secara kolektif disebut MCN 2017, akan dikonversi ke sejumlah saham biasa baru Perseroan, dimana setelah penyesuaian akan mewakili 21% dari total saham biasa yang ditempatkan dan disetor dengan basis dilusi penuh sebelum memperhitungkan, antara lain:
(i) saham biasa yang akan dikeluarkan kepada pemegang obligasi konversi lainnya; dan
(ii) saham biasa baru yang akan dikeluarkan Perseroan sehubungan dengan penawaran umum perdana, namun jumlah total saham biasa baru yang akan dikeluarkan kepada pemegang obligasi berdasarkan kewajiban konversi tidak akan melebihi jumlah agregat obligasi dibagi jumlah nominal saham biasa tersebut.
Jumlah total saham biasa baru yang akan dikeluarkan kepada pemegang obligasi didasarkan nilai ekuitas Perseroan yang disepakati sebelumnya, yakni Rp 3.423.333 dan nilai ekuitas Perseroan sesudahnya, secara kolektif yakni Rp 4.333.333 (setelah penyesuaian).
The conversion mechanisms are as follows: 1) This convertible bond, known as MCN 2017, will be
converted to a number of new common shares of the Company, which after adjustment will represent 21% of the total issued and paid-up common shares with fully diluted basis before considering, among others:
(i) common shares to be issued to the other convertible bond holders; and (ii) new common shares to be issued by Company in
relation with the initial public offering, but the total number of new common shares to be issued to the noteholders were based on convertion liability shall not exceed the the aggregate amounts of bonds divided by nominal amount common shares.
The total number of new common shares to be issued to noteholders was based on equity value of the Company as agreed earlier, at Rp 3,423,333 and the equity value of the Company thereafter, at Rp 4,333,333 (after adjustments).
2) Obligasi konversi ini, secara kolektif disebut MCN 2015, akan dikonversi ke sejumlah saham biasa baru Perseroan, yang setara dengan Conversion Value dari obligasi konversi dibagi dengan harga penawaran umum Perdana. Namun jumlah total saham biasa baru tidak akan melebihi jumlah agregat obligasi dibagi jumlah nominal saham biasa tersebut.
Conversion Value berarti jumlah yang setara dengan hasil dari 14,7% dikalikan 2,6 dikalikan nilai buku MPMR (dengan basis konsolidasi setelah dilakukan penyesuaian) sebagaimana terefleksikan pada laporan keuangan terakhir yang diaudit dan digunakan untuk penawaran umum perdana (sebagaimana dapat disesuaikan berdasarkan ketentuan perjanjian).
Pada tanggal 29 Mei 2013, Perseroan melaksanakan konversi dengan menerbitkan saham baru, nilai nominal per saham Rp 500, dengan harga pasar Rp 1.500. Rinciannya adalah sebagai berikut:
2) This convertible bonds, known collectively as MCN 2015, will be converted to a number of new common shares of the Company equivalent to the Conversion Value divided by the initial public offering price. But the total number of new common shares shall not exceed the amount of the aggregate nominal amount of bonds divided by shares of common stock.
Conversion Value of convertible bonds means an amount equal to the result of 14.7% multiplied by 2.6 multiplied by the book value of MPMR and its subsidiaries (consolidated basis after adjustment), as reflected in the latest audited financial statements, and is used for the initial public offering (as may be adjusted under the terms of the agreement).
On 29 May 2013, the Company executes the conversion by issuing new shares, at par value Rp 500, at market price Rp 1,500. Details are as follows:
Jumlah saham/Number of shares
Jumlah modal disetor/
Total paid-up capital
Nilai tercatat obligasi konversi/
Carrying amount of covertible bonds
Tambahan modal disetor/
Additional paid-in capital
MCN 2015 190.105.796 95.053 100.000 4.947MCN 2017 684.227.847 342.114 910.000 567.886
874.333.643 437.167 1.010.000 572.833
62
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 62
22. IMBALAN KERJA 22. EMPLOYEE BENEFITS
Liabilitas imbalan kerja Employee benefits liability
Grup membukukan liabilitas atas imbalan pasca-kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Group recognizes the post-employment benefits liability for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.
Liabilitas imbalan kerja yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The employee benefits liability reflected in the consolidated statements of financial position is as follows:
2013 2012Liabilitas imbalan kerja: Employee benefits liability:
Imbalan pasca-kerja 76.527 52.971 Post-employment benefitsImbalan kerja jangka panjang lainnya 7.367 8.919 Other long-term employee benefits
83.894 61.890
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Employment benefit costs recognized in the consolidated statement of comprehensive income are as follows:
2013 2012
Beban jasa kini 15.690) 9.165) Current service costBeban bunga 2.802) 3.303) Interest costAmortisasi beban jasa masa lalu 389) - Amortization of past service costKerugian actuarial neto yang diakui selama
tahun berjalan (1.260) (5.781)Net actuarial loss recognized
during the year17.621) 6.687)
a. Imbalan pasca-kerja a. Post-employment benefits
Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut: The movement of post-employment benefits liability is
as follows:
2013 2012Nilai kini kewajiban imbalan pasti,
awal tahun 52.971) 30.512)Present value of defined benefit
obligation, beginning of yearPelepasan operasi yang dihentikan -) (1.332) Disposal of discontinued operations
Akuisisi MPMR dan entitas anaknya -) 19.954)Acquisition of MPMR and
its subsidiariesAkuisis GML dan SAK 4.927) -) Acquisition of GML and SAKBeban jasa kini 15.690) 9.165) Current service costBeban bunga 2.802) 3.303) Interest costKeuntungan aktuarial (1.260) (5.781) Actuarial gainBeban jasa masa lalu 389) -) Past service costImbalan yang dibayarkan -) (3.496) Benefits paidLainnya 908) 646) OthersNilai kini kewajiban imbalan pasti
akhir tahun 76.427) 52.971) Present value of defined benefit obligation, end of year
Liabilitas imbalan kerja yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The employee benefits obligations reflected in the consolidated statements of financial position are as follows:
2013 2012
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 76.427) 52.971) Present value of defined benefit obligationBeban jasa masa lalu yang belum diakui 100) -) Unrecognized past service costsLiabilitas imbalan kerja 76.527) 52.971) Employee benefits obligation
2013 2012 2011 2010Infomasi historis Historical informationNilai kini kewajiban imbalan pasti 76.427 52.971 30.512 15.580 Present value of defined benefit obligation
63
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 63
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
Liabilitas imbalan kerja (Lanjutan) Employee benefits liability (Continued)
b. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang b. Long-service benefits liability
Grup menyediakan imbalan kerja jangka panjang bagi karyawan yang telah bekerja selama suatu periode tertentu. Imbalan menjadi terutang pada tanggal yang telah ditentukan.
The Group provides long-service benefits for its employees who have worked for a certain number of years. The benefits become payable on specified anniversary dates.
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
A summary of movement of the long-service benefits obligation is as follows:
c. Beban imbalan kerja c. Employee benefits costs
2013 2012
Jumlah yang diakui sebagai The amount recognized inbeban usaha 17.066) 8.837 operating expenses
d. Asumsi aktuaria d. Actuarial assumptions
2013 2012
Tingkat bunga diskonto per tahun 9% 6,5% - 6,8% Discount rate per annumTingkat kenaikan gaji per tahun 7% 5% - 7% Salary increment rate per annum
Tingkat diskonto digunakan dalam menentukan nilai kini kewajiban imbalan kerja pada tanggal penilaian. Secara umum, tingkat diskonto biasanya ditentukan sesuai dengan ketersediaan obligasi pemerintah dengan kualitas tinggi yang ada di pasar aktif pada tanggal posisi keuangan.
The discount rate is used in determining the present value of the benefit obligation at valuation date. In general, the discount rate is usually determined in line with the availability of high quality government bond in the active capital market at the financial position date.
Asumsi tingkat kenaikan gaji di masa depan memproyeksikan kewajiban imbalan kerja mulai dari tanggal penilaian sampai dengan usia pensiun normal. Tingkat kenaikan gaji pada umumnya ditentukan berdasarkan penyesuaian inflasi terhadap tingkat upah dan kenaikan masa kerja.
The future salary increase assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date up to the normal retirement age. The increase rate of salary is generally determined based on inflation adjustment to pay scales and increase in length of service.
Kompensasi berbasis saham Share-based compensations
Efektif dibulan Oktober 2013, Perseroan memulai rencana insentif jangka panjang dalam bentuk grant saham jangka panjang. Rencana pembayaran kompensasi berbasis saham ini tergantung dari pencapaian kondisi vesting tertentu seperti kondisi kinerja pasar dan bukan pasar. Jumlah total perkiraan biaya grant adalah sebesar Rp 149.000 yang akan vest dalam beberapa tahap dalam tahun 2016 – 2018. Di tahun 2013, Perseroan telah mencatat Rp 10.908 atas grantsaham ini dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Effective in October 2013, the Company initiated long-term incentive plans in the form of long-term share grant to key management. These share-based-payment plans are contingent based on the achievement of certain vesting conditions such as market and non-market performance conditions. Total estimated grant cost is approximately Rp 149,000 which will vest in several tranches within 2016 - 2018. In 2013, the Company has recorded Rp 10,908 under the equity section as a result of this share grant.
2013 2012Liabilitas imbalan kerja jangka panjang,
awal tahun 8.919) 11.221)Long service benefits obligation,
beginning of yearPelepasan dari operasi yang dihentikan -) (2.169) Disposal of discontinued operationsBeban imbalan kerja (555) 2.151) Benefits costPembayaran imbalan kerja (1.000) (1.069) Benefits paymentsLainnya 3) (1.215) OthersLiabilitas imbalan kerja jangka panjang,
akhir tahun 7.367) 8.919) Long-service benefits obligation, end of year
64
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 64
23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL
Modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp 5.000.000 (10.000.000.000 saham per 31 Desember 2013 dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham) dan Rp 2.500.000 (2.500.000 saham per 31 Desember 2012 dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham).
The Company’s authorized share capital amounted to Rp 5,000,000 (10,000,000,000 shares as of 31 December 2013 at nominal value Rp 500 (whole Rupiah) per share) and Rp 2,500,000 (2,500,000 shares as of 31 December 2012 at nominal value of Rp 1,000,000 (whole Rupiah) per share).
Jumlah saham/ Number of
shares
Jumlah modal disetor/Total
paid-up capital
Saldo per 1 Januari 2012 650.000 650.000 Balance as of 1 January 2012Penerbitan saham di 29 Pebruari 2012 637.000 637.000 Issue of shares on 29 February 2012Saldo per 31 Desember 2012 1.287.000 1.287.000 Balance as of 31 December 2012Pemecahan saham di 15 Pebruari 2013
(Catatan 1a) 2.574.000.000 1.287.000Stock split on 15 February 2013
(Note 1a)Penawaran umum perdana saham di 29 Mei 2013 (Catatan 1b) 970.000.000 485.000
Initial public offering on 29 May 2013(Note 1b)
Penerbitan saham baru hasil konversi obligasi konversi di 29 Mei 2013 (Catatan 21) 874.333.643 437.167
Issuance of new shares as a result of converting the convertible bonds on
29 May 2013 (Note 21)
Penerbitan saham baru hasil pelaksaan hak pembelian saham di 29 Mei 20132) 44.629.633 22.315
Issuance of new shares as a result ofexercising the right to purchase shares
on 29 May 20132)
Saldo per 31 Desember 2013 4.462.963.276 2.231.482 Balance as of 31 December 2013
1) Berdasarkan Keputusan Edaran Para Pemegang Saham, dengan Akta No. 69 tanggal 29 Pebruari 2012 yang disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-08249 tanggal 7 Maret 2012.
1) Based on the Shareholders’ Circular Decision, as stated in deed No. 69 dated 29 February 2012 which was approved by the Minister of Law and Human Rights No. AHU-AH.01.010-08249 dated 7 March 2012.
2) Pada tanggal 29 Mei 2013, Perseroan menerbitkan 44.629.633 saham baru sebagai hasil pelaksanaan Perjanjian Opsi Saham dengan PT Asetama Capital (“Asetama”).
2) On 29 May 2013, the Company issued 44,629,633 new shares as the results of exercising the Asetama Share Option Agreement with PT Asetama Capital (“Asetama”).
Struktur pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrycom, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders as of 31 Desember 2013 based on the records maintained by PT Datindo Entrycom, the share administrator, are as follows:
a. Mutasi saham beredar a. Changes in outstanding shares
b. Susunan pemegang saham b. Composition of shareholders
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of
shares Persentase/Percentage
Jumlah nominal/ Nominal
value Shareholders
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. 1.368.939.000 30,67 684.470 PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.Morninglight Investment S.a.r.l..
Luksemburg 684.227.847 15,33 342.114Morninglight Investment S.a.r.l..
LuxemburgPT Nugraha Eka Kencana 643.500.000 14,42 321.750 PT Nugraha Eka KencanaKomisaris: Commissioners:
Drs. Tossin Himawan 52.756.500 1,18 26.378 Drs. Tossin HimawanIr. Danny Walla 51.978.000 1,16 25.989 Ir. Danny Walla
Masyarakat (kepemilikan dibawah 5%) 1.555.980.429 34,86 777.990 Public (each ownership below 5%) 4.357.381.776 97,62 2.178.691Saham tresuri (Catatan 23c) 105.581.500 2,38 52.791 Treasury stocks (Notes 23c)
4.462.963.276 100,00 2.231.482
65
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
PT Mitra Pinasthika Mustika 65
23. MODAL SAHAM (Lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (Continued)
Struktur pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders as of 31 Desember 2012,are as follows:
Perseroan telah melakukan pembelian kembali sebagian saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, yang diperkenankan sesuai Peraturan OJK No. 2/POJK.04/2013 tanggal 23 Agustus 2013. Rencana pembelian kembali dilakukan secara bertahap dalam dua periode, yakni dari tanggal 29 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 28 November 2013 dengan dana maksimum sebesar Rp 150.000, dan dari tanggal 9 Desember 2013 sampai dengan tanggal 8 Maret 2014 dengan dana maksimum sebesar Rp 50.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 105.581.500 lembar saham dengan nilai pembelian sebesar Rp 129.470.
Pembelian kembali ini ditujukan untuk memperbaiki harga saham Perseroan di pasar modal akibat dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
The Company has bought back its shares publicly traded on the Indonesia Stock Exchange, as allowed by OJK Regulation No. 2/POJK.04/2013 dated 23 August 2013. The buy-back plan was executed gradually in two periods, which was starting from 29 August 2013 up to 28 November 2013 with maximum fund of Rp 150,000, and from 9 December 2013 to 8 March 2014 with maximum fund of Rp 50,000. As of 31 December 2013, the Company had bought back 105,581,500 shares for a total purchase price of Rp 129,470.
This repurchase transaction was intended to improve the Company’s share price in the capital market due to the impact of market fluctuation significantly.
Tujuan Perseroan dalam mengelola modal adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan, dalam rangka memberikan pengembalian kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemegang saham dan pemegang kepentingan lainnya, dan mempertahankan struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi beban modal. Dalam rangka mempertahankan struktur modal, Perseroan dapat dari waktu ke waktu menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru dengan penempatan terbatas dan menaikkan/ menurunkan pinjaman.
The objective of the Company when managing capital is to safeguard the ability of the Company to continue as a going concern, in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain an optimal capital structure to minimize the effective cost of capital. In order to maintain the capital structure, the Company may from time to time adjust the amounts of dividends paid to shareholders, issue private placement of new shares, and increase/decrease debt levels.
Pemegang saham
Jumlah saham/
Number of shares
Persentase/Percentage
Jumlah nominal/ Nominal
value Shareholders
PT Rasi Unggul Bestari 325.000 25,25 325.000 PT Rasi Unggul BestariPT Saratoga Investama Sedaya 321.750 25,00 321.750 PT Saratoga Investama SedayaPT Nugraha Eka Kencana 321.750 25,00 321.750 PT Nugraha Eka KencanaBudi Setiadharma. SH 43.703 3,39 43.703 Budi Setiadharma. SHDrs. Johanes Hermawan 25.989 2,02 25.989 Drs. Johanes HermawanDra. Sylvia Setiawati Tjondrowardojo 25.989 2,02 25.989 Dra. Sylvia Setiawati TjondrowardojoIr. Faisal Simarza Dasuki 25.989 2,02 25.989 Ir. Faisal Simarza DasukiDrs. Budi Setiawan Pranoto 25.989 2,02 25.989 Drs. Budi Setiawan PranotoIr. Ridwan Gunawan 25.989 2,02 25.989 Ir. Ridwan GunawanDrs. Tossin Himawan 25.989 2,02 25.989 Drs. Tossin HimawanIr. Jani Winata 25.989 2,02 25.989 Ir. Jani WinataIr. Danny Walla 25.989 2,02 25.989 Ir. Danny WallaKoosnadi Darmawan 19.110 1,48 19.110 Koosnadi DarmawanDrg. Susanti Tedjo 15.925 1,24 15.925 Drg. Susanti TedjoIr. Tjan Swie Yong 15.925 1,24 15.925 Ir. Tjan Swie YongIr. Dwi Sugiharto 15.925 1,24 15.925 Ir. Dwi Sugiharto
1.287.000 100,00 1.287.000
c. Saham tresuri c. Treasury stocks
d. Pengelolaan modal d. Capital management
66
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
66
23. MODAL SAHAM (Lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (Continued)
Perseroan disyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan sampai dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Perseroan belum menetapkan besaran jumlah penyisihan.
The Company is also required by the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007 to allocate to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and paid-up capital. Up to 31 December 2013, the Company has not determined the amount of reserve.
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Merupakan tambahan modal disetor yang timbul dari transaksi berikut:
Represents additional paid-in capital arising from the following transactions:
Penawaran umum saham perdana 970.000) Initial public offeringKonversi dari obligasi konversi (Catatan 21) 572.833) Conversion of convertible bonds (Notes 21)Pelaksanaan hak pembelian saham (Catatan 23) 44.630) Exercising the right to purchase shares (Note 23)Biaya penerbitan saham (120.612) Share issuance costs
1.466.851)
25. DIVIDEN 25. DIVIDENDS
Keputusan Edaran Dewan Komisaris tanggal 4 Januari 2012, menyetujui untuk membagikan dividen kas sebesar Rp 165.000.
Board of Commissioners Circular Decision dated 4 January 2012, resolved to declare cash dividends of Rp 165,000.
Pemegang saham Perseroan, melalui Keputusan Edaran Para Pemegang Saham tanggal 8 April 2013, menyetujui untuk membagikan dividen kas sebesar Rp 72.000, dimana sebesar Rp 8.190 dibayarkan ke salah satu pemegang obligasi konversi sebagai bunga, dan disajikan di laporan arus kas konsolidasian sebagai bagian dari arus kas dari aktivitas operasi.
The Company’s shareholders, through Shareholders’ Circular Decision dated 8 April 2013, resolved to declare cash dividends of Rp 72,000, which amounted to Rp 8,190 was paid to one of the bond holders as interest, and was presented in the consolidated statement of cash flows as part of cash flows from operating activities.
26. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 26. NON-CONTROLLING INTERESTS
Rincian kepentingan nonpengendali pada ekuitas dan laba/(rugi) entitas anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
Details of non-controlling interests in the equity and profit/(loss) of consolidated subsidiaries are as follows:
2013 2012
Saldo awal 257.405) 60.932) Beginning balanceAkuisisi entitas anak baru 3) 19.653) Acquisition of subsidiariesPenyetoran modal saham oleh kepentingan
nonpengendali 2) 230.436)Share capital payments by the
non-controlling interests
Proporsi laba-rugi komprehensif entitas anak 37.668) 34.585)Proportion of subsidiaries’ comprehensive income
Dividen kas (2.550) (33.484) Cash dividendsPerubahan bagian kepemilikan entitas anak
yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali (Catatan 33) (42.199) (39.322)
Change in ownership interests ofsubsidiaries attributable to the non-
controlling interests (Note 33)Pelepasan operasi yang dihentikan -) (15.395) Disposal of discontinued operations
Saldo akhir 250.329) 257.405) Ending balance
d. Pengelolaan modal (Lanjutan) d. Capital management (Continued)
67
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
67
27. PENDAPATAN NETO 27. NET REVENUES
2013 2012
Penjualan neto ke pihak ketiga: Net sales to third parties:Penjualan kendaraan bermotor roda dua dan
roda empat beserta suku cadangnya 10.513.978 8.128.362Sales of two and four-wheel vehicles
including the spare parts Minyak pelumas 1.424.037 1.269.807 Lubricant oils
11.938.015 9.398.169Pendapatan neto dari pihak ketiga: Net revenues from third parties:
Jasa keuangan 1.014.578 821.078 Financing service Sewa kendaraan 926.009 557.672 Vehicle lease
1.940.587 1.378.750
13.878.602 10.776.919
Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto.
No revenues earned from individual customers exceeded 10% of total net revenues.
28. BEBAN POKOK PENDAPATAN 28. COST OF REVENUES
2013 2012
Barang dagangan 1 Januari 112.124) 168.423) Merchandise inventories 1 JanuaryPembelian tahun berjalan 9.992.703) 7.485.715) Purchases during the yearBarang dagangan 31 Desember (286.509) (112.124) Merchandise inventories 31 DecemberBeban pokok penjualan dari aktivitas dagang 9.818.318) 7.542.014) Cost of sales from trading activities
Beban pokok penjualan dari produksi sendiri: Cost of sales from own production:Biaya bahan baku 976.058) 908.498) Raw materials used
Gaji karyawan dan kompensasi lainnya 20.065) 11.392)Employees’ salaries and other
compensationsBiaya penyusutan aset tetap 10.476) 9.457) Depreciation of fixed assetsBiaya overhead lainnya 14.043) 11.338) Other factory overheadJumlah biaya produksi 1.020.642) 940.685) Total production costsBarang jadi 1 Januari 23.544) 8.769) Finished goods 1 JanuaryBarang jadi 31 Desember (17.285) (23.544) Finished goods 31 December
Beban pokok penjualan dari aktivitas produksi 1.026.901) 925.910) Cost of sales from production activitiesBeban pendapatan dari aktivitas sewa
kendaraan 610.976) 349.371)Cost of revenues from vehicle lease
activities
Beban pendapatan dari aktivitas jasa keuangan 398.636) 341.409)Cost of revenues from financing
service
11.854.831) 9.158.704)
Rincian pemasok dengan jumlah nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian konsolidasian adalah sebagai berikut:
The detail of supplier from whom the purchases amounted to more than 10% of the total consolidated purchases is as follows:
2013 2012
PT Astra Honda Motor 9.787.716 7.473.797 PT Astra Honda Motor
68
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
68
29. BEBAN USAHA 29. OPERATING EXPENSES
2013 2012
Kompensasi karyawan 486.120 365.720 Employees’ compensationsIklan dan promosi 187.203 165.930 Advertisement and promotionJasa profesional 92.072 58.312 Professional feeKerugian penurunan nilai 83.452 100.716 Impairment lossesPenyusutan aset tetap 49.631 31.730 Depreciation of fixed assetsUtilitas 47.556 41.554 UtilitiesPenyimpanan dan transportasi 43.609 39.560 Transportation and storageBiaya alih daya 26.895 12.547 Outsourcing feePerbaikan dan pemeliharaan 25.837 21.111 Repair and maintenanceSewa 23.141 16.182 RentalPerjalanan dinas 22.399 32.453 TravellingAmortisasi 14.764 21.027 AmortizationBiaya keanggotaan perhimpunan 12.235 11.637 Association membership fee Lainnya 56.682 632 Others
1.171.596 919.111
30. PENDAPATAN LAINNYA 30. OTHER INCOME
2013 2012
Bea balik nama kendaraan 30.812 21.814 Vehicle registrationsLainnya 22.782 27.831 Others
53.594 49.645
31. SEGMEN OPERASI 31. OPERATING SEGMENTS
Grup memiliki empat segmen operasi. Setiap segmen menawarkan produk dan jasa yang berbeda, dan dikelola secara terpisah karena perbedaan model bisnis dan strategi pemasaran. Ikhtisar berikut menjelaskan hasil operasional masing-masing segmen operasi Grup:
The Group has four reportable segments. Each segment offers different products and services, and is managed separately because each has different business model and marketing strategies. The following summary describes the result of the operations in each of the Group’s reportable segments:
Distribusi termasuk pembelian, penjualan dan jasa atas kendaraan bermotor roda dua dan empat.
Consumer parts termasuk manufaktur dan penjualan minyak pelumas atas kendaraan bermotor roda dua. Sampai dengan Juni 2012, segmen ini termasuk operasi yang dihentikan (Catatan 35).
Jasa keuangan termasuk pembiayaan konsumen, otomotif dan barang modal.
Servis otomotif termasuk penyediaan solusi atas transportasi.
Distribution includes purchasing, sales and services of two and four-wheel vehicles.
Consumer parts includes manufacturing and sales of oil lubricants for two-wheel motor vehicles. Through June 2012, the segment includes discontinued operations (Note 35).
Financial service includes consumer, automotive and capital goods financing.
Automotive service includes transportation solution provider.
69
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
69
31. SEGMEN OPERASI (Lanjutan) 31. OPERATING SEGMENTS (Continued)
2013
Distribusi/ Distribution Consumer parts
Servis otomotif/ Automotive
services
Jasa keuangan/ Financial services
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidation
Pendapatan 11.607.877) 1.444.345) 941.900) 1.029.769) (1.145.289) 13.878.602) Revenues Beban pokok
pendapatan (10.931.371) (1.027.271) (617.904) (398.636) 1.120.351) (11.854.831) Cost of revenues Laba bruto 676.506) 417.074) 323.996) 631.133) (24.938) 2.023.771) Gross profit Beban usaha (380.356) (124.581) (88.522) (474.016) 34.960) (1.032.515) Operating expenses Pendapatan bunga 27.474) 2.963) 3.528) 14.560) -) 48.525) Interest income Beban bunga (11.972) (984) (142.338) -) -) (155.294) Interest expense Penghasilan lainnya 38.322) 1.206) 90.386) 7.344) )()(81.739) 55.519) Other income Beban lainnya (1.587) ()(2.306) (938) (1.297) -) (6.128) Other expense Laba sebelum pajak
penghasilan 348.387) 293.372) 186.112) 177.724) (71.717) 933.878)Profit beforeincome tax
Beban pajak penghasilan (80.895) (72.733) (31.592) (31.700) -) (216.920) Income tax expense
Laba segmen dilaporkan 267.492) 220.639) 154.520) 146.024) (71.717) 716.958)
Reportable segment profit
Bagian atas laba entitas asosiasi 4.348)
Share of profit of associates
Beban Perseroan yang tidak dialokasikan (157.294)
The Company'sunallocated expenses
Laba neto konsolidasian 564.012)
Consolidated net profit
Aset segmen dilaporkan 1.800.963 407.637 3.136.468 4.940.981 (522.625) 9.763.424)
Reportable segment assets
Aset Perseroan yang tidak dialokasikan 1.456.821)
The Company’s unallocated assets
Jumlah aset konsolidasi 11.220.245)
Total consolidated assets
70
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
70
31. SEGMEN OPERASI (Lanjutan) 31. OPERATING SEGMENTS (Continued)
2012
Distribusi/ Distribution Consumer parts
Servis otomotif/ Automotive
services
Jasa keuangan/ Financial services
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidation
Pendapatan 9.161.571) 1.379.466) 564.537) 824.948) (1.026.473) 10.904.049) Revenues Operasi yang
dihentikan (33.449) (93.681) -) -) -) (127.130) Discontinued operations
Pendapatan neto 9.128.122) 1.285.785) 564.537) 824.948) (1.026.473) 10.776.919) Net revenues Beban pokok
pendapatan (8.581.597) (1.009.857) (349.981) (341.409) 1.008.356) (9.274.488) Cost of revenues Operasi yang
dihentikan 30.479) 85.305) -) -) -) 115.784)Discontinued operations
Beban pokok pendapatan (8.551.118) (924.552) (349.981) (341.409) 1.008.356) (9.158.704) Cost of revenues
Laba bruto 577.004) 361.233) 214.556) 483.539) (18.117) 1.618.215) Gross profit Beban usaha (324.830) (84.902) (46.004) (374.055) -) (829.791) Operating expenses Pendapatan bunga 16.054) 486) 69) 600) -) 17.209) Interest income Beban bunga (10.648) (4.499) (92.943) -) -) (108.090) Interest expense Penghasilan lainnya 17.967) 627) 493) 18.016) -) 37.103) Other income Beban lainnya (1.008) (4.183) (615) (273) -) (6.079) Other expense Laba sebelum pajak
penghasilan 274.539) 268.762) 75.556) 127.827) (18.117) 728.567)Profit beforeincome tax
Beban pajak penghasilan (63.844) (66.971) (15.905) (33.028) -) (179.748) Income tax expenses
Laba segmen dilaporkan 210.695) 201.791) 59.651) 94.799) (18.117) 548.819)
Reportable segment profit
Bagian atas laba entitas asosiasi 4.405)
Share of profit of associates
Beban Perseroan yang tidak dialokasikan (148.295)
The Company'sunallocated
expenses Laba neto
konsolidasian dari operasi yang dilanjutkan 404.929)
Consolidated net profit from continuing operations
Aset segmen
dilaporkan 1.208.545 283.944 1.739.857 4.270.847 - 7.503.193)Reportable segment
assets Aset Perseroan yang
tidak dialokasikan 1.566.871)The Company’s
unallocated assets Jumlah aset
konsolidasian 9.070.064)Total consolidated
assets
71
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
71
32. LABA PER SAHAM 32. EARNINGS PER SHARE
2013 2012
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 526.490 373.535*)
Profit for the year attributable to theowners of the Company
Jumlah saham beredar/ditempatkan rata-rata tertimbang 3.356.088.634 2.368.628.415*) Weighted average of total
outstanding/issued sharesLaba per saham (dalam Rupiah penuh) 157 158*) Earnings per share (in whole Rupiah)
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik Perseroan dari operasi yang dilanjutkan 526.490 372.498*)
Profit for the year attributable to theowners of the Company from continuing
operationsJumlah saham beredar/ditempatkan rata-rata
tertimbang 3.356.088.634 2.368.628.415*) Weighted average of totaloutstanding/issued shares
Laba per saham dari operasi yang dilanjutkan (dalam Rupiah penuh) 157 157V Earnings per share from continuing
operations (in whole Rupiah)
*) Dinyatakan kembali untuk merefleksikan akibat dari pemecahan saham (Catatan 12)
*) Restated to reflect the impact of the stock split (Note 12)
33. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 33. OTHER EQUITY COMPONENTS
2013 2012
Saldo awal (78.101) (43.927) Beginning balancePerolehan kepentingan nonpengendali tanpa
perubahan pengendalian: Acquisition of non-controlling interests
without a change in control:FKT (257.801) -) FKTMPMF -) (19.558) MPMF SAF -) (20.384) SAF
Pendapatan komprehensif lain 1.293) 1.076) Other comprehensive incomeSelisih transaksi dengan entitas sepengendali
atas pelepasan operasi yang dihentikan (Catatan 34) -) 12.958)
Differences in value arising fromdisposal of discontinued operations to
entity under common control (Note 34)Kompensasi berbasis saham 10.908) -) Share-based compensation Lainnya 4.324) (8.266) OthersSaldo akhir (319.377) (78.101) Ending balance
Pada bulan Oktober 2012, Perseroan membeli tambahan kepemilikan saham di MPMF sebesar 5,78% menjadi 99,9% dengan imbalan kas sejumlah Rp 43.241. Sebagai akibat dari transaksi ini, Perseroan mengakui penurunan kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya masing-masing sebesar Rp 23.683 dan Rp 19.558.
In October 2012, the Company purchased additional 5.78% of share ownership in MPMF to become 99.9% for a cash consideration of Rp 43,241. As a result of this transaction, the Company recognized decreases in non-controlling interests and other equity components of Rp 23,683 and Rp 19,558, respectively.
Pada bulan November 2012, Perseroan membeli tambahan kepemilikan saham di SAF sebesar 19,15% dengan imbalan kas sejumlah Rp 36.023. Sebagai akibat dari transaksi ini, Perseroan mengakui penurunan kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya masing-masing sebesar Rp 15.639 and Rp 20.384.
In November 2012, the Company purchased additional 19.15% of share ownership in SAF for a cash consideration of Rp 36,023. As a result of this transaction, the Company recognized decreases in non-controlling interests and other equity components of Rp 15,639 and Rp 20,384, respectively.
Pada bulan Juni 2013, Perseroan membeli tambahan kepemilikan saham di FKT sebesar 17% menjadi 100% dengan imbalan kas sejumlah Rp 300.000. Sebagai akibat dari transaksi ini, Perseroan mengakui penurunan kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya masing-masing sebesar Rp 42.199 dan Rp 257.801.
In June 2013, the Company purchased additional 17% of share ownership in FKT to become 100% for a cash consideration of Rp 300.000. As a result of this transaction. the Company recognized decreases in non-controlling interests and other equity components of Rp 42,199 and Rp 257,801, respectively.
72
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
72
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI 34. RELATED PARTY INFORMATION
Pihak-pihak berelasi dan sifat hubungannya adalah sebagai berikut:
The related parties and the nature of relationships are as follows:
Sifat Hubungan Pihak berelasi/Related parties Nature of relationship
Pemegang saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Shareholder Personil manajemen inti Komisaris dan direksi/
Commisioners and directors Key management personnel
Ikhtisar transaksi dan saldo Grup dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The summary of transactions and balances of the Group with related parties are as follows:
a. Kompensasi personil manajemen inti a. Key management personnel’s compensations
Yang termasuk personil manajemen inti adalah komisaris dan direksi dari Perseroan dan entitas anak. Kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada personil manajemen inti adalah sebagai berikut:
Key management personnel includes commissioners and directors of the Company and subsidiaries. Compensations paid or payable to key management personnel are as follows:
Jumlah/AmountPersentase dari total beban/
Percentage from total expenses2013 2012 2013 2012
Kompensasi manajemen inti 53.151 45.256 4,54% 4,92% Key management compensation Imbalan pascakerja 16.828 1.337 1,44% 0,15% Post-employment benefits
69.979 46.593 5,97% 5,07%
b. Pendapatan bersih b. Net revenue
Jumlah/ Amount
Persentase dari total beban/
Percentage from total expenses
2012 2012
PT Mitra Putra Mustika *) 56.505 0,52% PT Mitra Putra Mustika *)PT Loka Budi Lubrika *) 33.475 0,31% PT Loka Budi Lubrika *)
89.980 0,83%
c. Saldo akhir tahun yang timbul dari penjualan barang dan lainnya
c. Year-end balances arising from sales of goods and others
Jumlah/Amount
Persentase dari jumlah piutang terkait/
Percentage from total of respective receivables
2012 2012
Piutang usaha: Trade receivables:PT Mitra Putra Mustika *) 11.208 2,98% PT Mitra Putra Mustika *)PT Loka Budi Lubrika *) 7.125 1,90% PT Loka Budi Lubrika*)
18.333 4,88%Piutang non-usaha: Non-trade receivable:
PT Prima Skrin Teknindo 7.500 6,36% PT Prima Skrin Teknindo
*) Di tahun 2013, entitas ini bukan lagi merupakan pihak berelasi
*) In 2013, these entities were no longer related parties
73
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
73
35. OPERASI YANG DIHENTIKAN 35. DISCONTINUED OPERATIONS
Pada bulan Juni 2012, Perseroan menjual kepemilikan sahamnya atas IMS, AFIX, PPP dan LBL yang bergerak di bidang consumer parts dan distribusi ke PT Mitra Pinasthika Mekar, untuk lebih fokus ke kompetensi utama Grup.
In June 2012, the Company sold its share ownership at IMS, AFIX, PPP and LBL, which enganged in consumer parts and distribution to PT Mitra Pinasthika Mekar, to focus more on the Group’s core competencies.
a. Hasil usaha operasi yang dihentikan setelah eliminasi adalah sebagai berikut:
a. Results of discontinued operations after eliminations are as follows:
Periode enam bulan berakhir 30 Juni 2012/
Six-month period ended 30 June 2012
Pendapatan bersih 127.131) Net revenuesBeban pokok pendapatan (115.784) Cost of revenuesLaba bruto 11.347) Gross profitBeban usaha (10.310) Operating expensesLaba sebelum pajak 1.037) Income before taxBeban pajak penghasilan -) Income tax expenseLaba neto dari operasi yang dihentikan setelah
pajak 1.037)Net profit from discontinued
operations after tax
b. Efek dari pelepasan di posisi keuangan Grup: b. Effect of disposal on the financial position of the Group:
2012
Kas dan setara kas 7.556) Cash and cash equivalentsPiutang usaha dan lainnya 55.798) Trade and other receivablesPersediaan 33.602) InventoriesAset lancar lainnya 12.981) Other current assetsAset tetap, neto 125.049) Fixed assets. netUtang usaha dan lainnya (53.907) Trade and other payablesUtang bank dan pinjaman (39.036) Bank loans and borrowingsLiabilitas imbalan kerja (353) Employee benefit obligationLiabilitas lainnya (683) Other liabilitiesAset neto 141.007) Net assets
Imbalan diperoleh, dalam kas 144.800) Consideration received, in cashKas dan setara kas yang dilepas (7.556) Cash and cash equivalents disposedPenerimaan kas masuk, neto 137.244) Net cash inflow
74
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
74
35. OPERASI YANG DIHENTIKAN (Lanjutan) 35. DISCONTINUED OPERATIONS (Continued)
c. Arus kas digunakan untuk operasi yang dihentikan: c. Cash flows used in discontinued operations:
Periode enam bulan berakhir 30 Juni 2012/
Six-month period ended 30 June 2012
Kas neto: Net cash:Digunakan untuk aktivitas operasi (3.406) Used in operating activities Digunakan untuk aktivitas investasi (6.756) Used in investing activities Dari aktivitas pendanaan 10.070) From financing activities
Arus kas neto periode berjalan (92) Net cash flows for the period
d. Perhitungan laba bersih dari divestasi ini adalah sebagai berikut:
d. The calculation of net gain from the divestment is as follows:
Harga penjualan 144.800) Selling priceSaldo investasi pada saat pelepasan (131.842) Investment balance upon disposal
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 12.958)Difference in value of restructuring transactions of
entities under common control r
36. INSTRUMEN KEUANGAN DAN 36. FINANCIAL INSTRUMENTS AND MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Instrumen keuangan Financial instruments
Nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan dan entitas anak mendekati nilai wajarnya. dimana pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang memiliki nilai wajar yang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya sering ditinjau ulang.
The carrying amounts of the Company and subsidiaries’ financial assets and financial liabilities approximate their fair values. in which floating-rate borrowings have their fair values approximate their carrying amounts because the interest rates are repriced frequently.
Manajemen risiko keuangan Financial risk management
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit. risiko likuiditas. risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing.
The main risks arising from the financial instruments of the Group are credit risk. liquidity risk. interest rate risk and foreign exchange risk.
75
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
75
36. INSTRUMEN KEUANGAN DAN 36. FINANCIAL INSTRUMENTS AND MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko keuangan (Lanjutan) Financial risk management (Continued)
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit Grup timbul terutama dari risiko kerugian jika pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya.
The credit risk of the Group mainly arises from risk of loss if customers fail to discharge their contractual obligations.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan dimana, sebagian besar berasal dari aktivitas pembiayaan. Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan atas portofolio kredit secara terus-menerus dan melakukan pengelolaan penagihan angsuran piutang untuk meminimalkan risiko kredit.
In relation with credit exposures given to customers, which mainly resulted from financing activities. the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio monitoring and manages the collection of receivables in order to minimize the credit risk exposure.
Grup memperoleh jaminan berupa kendaraan bermotor dari piutang pembiayaan konsumen. Grup juga mengharuskan pelanggan yang merupakan sub-dealer dan pengecer untuk menempatkan jaminan berupa simpanan di bank dan/atau jaminan lainnya.
The Group obtains collateral in form of motor vehicles from consumer financing receivables. The Group also requires its customer which are the sub-dealers and retailers to place collaterals in form of deposit in bank and/or other collaterals.
Untuk menghindari konsentrasi risiko, kas ditempatkan di beberapa lembaga keuangan yang memiliki reputasi yang baik.
To avoid concentration of risk, cash is deposited at several financial institutions of good standing.
Konsentrasi risiko kredit dari aset keuangan Grup per 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan segmen operasi adalah:
The concentration of credit risk of the Group’s financial assets based on operating segment as at 31 December 2013 and 2012 is:
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian, ekposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
For financial assets recognized in the consolidated statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals to their carrying amounts.
Nilai tercatat/Carrying amount
Distribusi/ Distribution
Consumer parts
Oto servis/ Auto
service
Jasa keuangan/ Financial services Jumlah/Total
2013 2013Kas dan setara kas 702.863 109.956 35.479 254.451 1.102.749 Cash and cash equivalentsKas yang dibatasi penggunaanya 19.909 - 9.104 4.321 33.334 Restricted cashPiutang usaha 237.530 135.047 152.556 10.466 535.599 Trade receivables
Piutang pembiayaan konsumen - - - 3.317.846 3.317.846Consumer financing
receivablesPiutang sewa pembiayaan - - - 1.105.667 1.105.667 7Finance lease receivablesPiutang non-usaha 23.468 575 33.649 134.469 192.161 Non-trade receivablesDeposit jaminan 448.616 - - - 448.616 Guarantee deposits
1.432.386 245.578 230.788 4.827.220 6.735.972
76
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
76
36. INSTRUMEN KEUANGAN DAN 36. FINANCIAL INSTRUMENTS AND MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko keuangan (Lanjutan) Financial risk management (Continued)
Risiko kredit (Lanjutan) Credit risk (Continued)
Nilai tercatat/Carrying amount
Distribusi/ Distribution
Consumer parts
Oto servis/ Auto
service
Jasa keuangan/ Financial services
Jumlah / Total
2012 2012Kas dan setara kas 823.131 22.951 19.799 325.925 1.191.806 Cash and cash equivalentsKas yang dibatasi penggunaanya 54.973 - 2.423 157.072 214.468 Restricted cashPiutang usaha 201.479 111.427 59.460 3.543 375.909 Trade receivables
Piutang pembiayaan konsumen - - - 2.844.777 2.844.777Consumer financing
receivablesPiutang sewa pembiayaan - - - 931.989 931.989 Finance lease receivablesPiutang non-usaha 31.081 5 7.718 79.901 118.705 Non-trade receivablesDeposit jaminan 318.583 - - - 318.583 Guarantee deposits
1.429.247 134.383 89.400 4.343.207 5.996.237
Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan dibawah ini:
Distribution of financial assets by their credit quality is summarized below:
Tidak ada jatuh tempo
kontraktual/No contractual
maturity
Belum jatuh tempo dan
tidak mengalami penurunan
nilai/Neither past due nor
impaired
Telah jatuh tempo tetapi
tidak mengalami penurunan nilai/Past
due but not impaired
Mengalami penurunan nilai secara
kolektif/ Collectively
impaired
Mengalami penurunan nilai secara individu/
Individually impaired
Penyisihan penurunan
nilai/Allowance for
impairment losses
Jumlah/ Total
2013 2013
Kas dan setara kas 431.735 671.014 - - - - 1.102.749 Cash and cash
equivalentsKas yang dibatasi
penggunaannya 29.013 4.321 - - - - 33.334 Restricted cashPiutang usaha - 294.491 241.108 - 2.385 (2.385) 535.599 Trade receivablesPiutang pembiayaan
konsumen - - - 3.375.967 - (58.121) 3.317.846 Consumer financing
receivables sPiutang sewa pembiayaan - - - 1.110.787 - (5.120) 1.105.667 Finance lease receivablesPiutang non-usaha - 192.161 - - - - 192.161 Non-trade receivablesDeposit jaminan - 448.616 - - - - 448.616 Guarantee deposits
460.748 1.610.603 241.108 4.486.754 2.385 (65.626) 6.735.972
2012 2012
Kas dan setara kas 304.617 887.189 - - - - 1.191.806 Cash and cash
equivalentsKas yang dibatasi
penggunaannya 214.468 - - - - - 214.468 Restricted cashPiutang usaha - 324.489 47.308 - 4.713 (601) 375.909 Trade receivablesPiutang pembiayaan
konsumen - - - 2.896.450 - (51.673) 2.844.777 Consumer financing
receivables sPiutang sewa pembiayaan - - - 940.409 - (8.420) 931.989 Finance lease receivablesPiutang non-usaha 118.705 - - - - 118.705 Non-trade receivablesDeposit jaminan - 318.583 - - - - 318.583 Guarantee deposits
519.085 1.648.966 47.308 3.836.859 4.713 (60.694) 5.996.237
77
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
77
36. INSTRUMEN KEUANGAN DAN 36. FINANCIAL INSTRUMENTS AND MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko keuangan (Lanjutan) Financial risk management (Continued)
Risiko kredit (Lanjutan) Credit risk (Continued)
Ikhtisar analisis umur piutang usaha dan piutang non-usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, dan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai:
Summary of aging analysis of trade receivables and non-trade receivables which are neither past due nor impaired, and past due but not impaired:
Definisi dari kualitas kredit Grup adalah sebagai berikut: The Group’s credit quality definitions are as follow: Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan
nilai: eksposur menunjukkan laba yang tinggi atau stabil, likuiditas yang memadai, yang secara umum direfleksikan dengan pembayaran komitmen terhadap Grup secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.
Mengalami penurunan nilai secara kolektif: eksposur dimana nasabah dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran. Grup mempertimbangkan bahwa nasabah tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh dan telah gagal untuk melakukan pembayaran atau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian pembiayaan konsumen.
Neither past due nor impaired: exposure exhibit high or stable earnings, adequate liquidity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitment with the Group. Source of payment can be clearly identifiable.
Collectively impaired: exposures which the debtor is in the early stages of delinquency and has failed to make a payment. the Grup consider that either the debtor is unlikely to pay its credit obligation in full. or partial, in accordance with the contractual terms of the consumer financing agreement.
< 3 bulan/ months
3 - 12 bulan/ months > 1 tahun/ year
Jumlah / Total
2013 2013Piutang usaha 535.590 9 - 535.599 Trade receivablesPiutang non-usaha 192.161 - - 192.161 Non-trade receivables
727.751 9 - 727.760
2012 2012Piutang usaha 371.797 - - 371.797 Trade receivablesPiutang non-usaha 118.705 - - 118.705 Non-trade receivables
490.502 - - 490.502
Risiko likuiditas Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko bila Grup tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk melakukan pelunasan pinjaman bank yang jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk if the Group has insufficient capacity to fund the increase in assets. or is unable to meet its payments obligations as they fall due, including to repay its bank loans which already mature.
Untuk mengurangi risiko likuiditas, Grup mendiversifikasi sumber dana. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Grup memperoleh sumber dana dari pinjaman bank dan melakukan perjanjian pembiayaan bersama dengan beberapa bank.
To mitigate the liquidity risk, the Group diversifies funding resources. Besides capital and customer’s installment collection, the Group generates funding resources from bank loans and entering into joint financing agreements with several banks.
78
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
78
36. INSTRUMEN KEUANGAN DAN 36. FINANCIAL INSTRUMENTS AND MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Berikut adalah jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan, termasuk estimasi pembayaran bunga:
The following are the contractual maturities of financial liabilities, including estimated interest payments:
Risiko likuiditas (Lanjutan) Liquidity risk (Continued)
Grup mengelola risiko ini dengan memadankan jatuh tempo aset dengan liabilitas, sehingga kas yang dihasilkan dari aset yang jatuh tempo cukup untuk membayar liabilitas yang jatuh tempo pada periode yang sama. Selain itu, risiko likuiditas dikelola secara berkesinambungan melalui pengawasan arus kas aktual, estimasi arus kas masa depan, pengendalian profil jatuh tempo aset dan liabilitas, serta pemeliharaan kecukupan saldo kas dan fasilitas perbankan.
The Group manages this risk by matching the maturity of assets and liabilities, so that the cash generated from matured assets is sufficient to cover liabilities maturing in the same period. In addition, liquidity risk is managed on an ongoing basis through supervising the actual cash flows, estimating future cash flows, controlling the maturity profile of assets and liabilities, as well as maintaining sufficient cash balance and bank facilities.
Nilai tercatat/ Carrying amount
Arus kaskontraktual/ Contractual cash flows
Kurang dari 1 bulan/
Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
> 3 – 12 bulan/ months
Lebih dari 1 tahun/
More than 1 year
2013 2013Utang bank jangka
pendek 514.634 531.537 220.780 1.933 308.824 - Short-term bank loansUtang usaha 697.096 697.096 674.620 21.927 195 354 Trade payablesPinjaman jangka
panjang 5.023.907 5.581.634 642.569 657.586 1.799.134 2.482.345 Long-term borrowingsUtang lainnya 277.065 277.065 240.267 24.418 10.154 2.226 Other payablesBeban akrual 114.024 114.024 90.785 5.382 17.857 - Accrued expenses
6.626.726 7.201.356 1.869.021 711.246 2.136.164 2.484.925
2012 2012 Utang bank jangka
pendek 97.805 97.805 97.805 - - - Short-term bank loansUtang usaha 647.618 647.618 647.618 - - - Trade payablesPinjaman jangka
panjang 5.029.240 5.818.063 835.922 367.719 1.634.923 2.979.499 Long-term borrowingsObligasi konversi 1.010.000 1.101.000 - - - 1.101.000 Convertible bondsUtang lainnya 184.154 184.154 184.154 - - - Other payablesBeban akrual 62.056 62.056 62.056 - - - Accrued expenses
7.030.873 7.910.696 1.827.555 367.719 1.634.923 4.080.499
79
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
79
36. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN 36. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) RISK MANAGEMENT (Continued)
37. ASET ATAU LIABILITAS MONETER NETO 37. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DALAM MATA UANG ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Grup memiliki aset dan liabilitas dalam Dolar Amerika Serikat dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):
The Group has assets and liabilities denominated in USD as follows (in whole amounts, except for Rupiah equivalent):
2013
USD Setara Rupiah/
Rupiah equivalentAset Assets
Kas dan setara kas 1.598.485) 19.484) Cash and cash equivalentsPiutang sewa pembiayaan dari
pihak ketiga 16.389.860) 199.776)Finance lease receivable from
third parties17.988.345) 219.260)
Liabilitas LiabilitiesUtang usaha (2.503.008) (30.509) Trade payablesPinjaman jangka panjang (18.886.971) (230.214) Long-term loans
(21.389.979) (260.723)Liabilitas neto (3.401.634) (41.463) Net liabilities
Risiko suku bunga Interest rate risk
Grup memiliki aset dan liabilitas keuangan berbunga dengan tingkat suku bunga tetap. Keduanya terekspos terhadap perubahan nilai wajar yang disebabkan oleh perubahan suku bunga.
The Group has fixed rate interest-earning financial assets and interest-bearing financial liabilities. Both are exposed to fluctuation in fair value due to change in interest rates.
Grup menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga tetap secara konsisten atas mayoritas pinjaman bank dan menyesuaikan tingkat suku bunga piutang pembiayaan konsumen terhadap tingkat suku bunga pinjaman bank dan beban dana dalam jangka waktu yang sama.
The Group consistently implements fixed interest rate management for majority of its bank loans and adjusts interest rates on consumer financing receivables based on bank lending rates and cost of funds within the same period.
Perubahan 100 basis poin pada suku bunga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dimana semua variable lain tetap sama, akan mengakibatkan peningkatan/penurunan ekuitas dan laba rugi masing-masing sebesar Rp 21.268 dan Rp 27.218.
A change of 100 basis points in interest rates at 31 December 2013 and 2012, with all other variables remain constant, would have increased or decreased equity and profit or loss by Rp 21,268 and Rp 27,218, respectively.
Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk
Grup terekspos pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama dari pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dari bank. Risiko ini, sampai pada batas tertentu, berkurang dengan adanya sebagian pendapatan Grup yang dihasilkan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
The Group is exposed to foreign exchange rate risk mainly from the US Dollar loans from bank. This risk is, to some extent, mitigated by the Group’s partially US Dollar denominated revenue.
80
PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA/ PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
80
37. ASET ATAU LIABILITAS MONETER NETO 37. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
2012
USD Setara Rupiah/
Rupiah equivalentAset Assets
Kas dan setara kas 50.134.422) 484.800)) Cash and cash equivalentsPiutang sewa pembiayaan dari pihak ketiga 15.466.828) 149.564))
Finance lease receivable from third parties
65.601.250) 634.364))
Liabilitas LiabilitiesUtang usaha (1.160.970) (11.227) Trade payablesUtang dan pinjaman jangka panjang (19.926.009) (192.685) Long-term loans and borrowings (21.086.979) (203.912)
Aset neto 44.514.271) 430.452) Net asset
Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan Dolar Amerika Serikat, dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.
Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as US Dollar, equivalent using the exchange rate prevailing at end of the reporting period.
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal dimana laporan keuangan konsolidasian ini disetujui oleh manajemen untuk diterbitkan sebesar masing - masing Rp 11.634/1 Dolar Amerika Serikat dan Rp 9.665/1 dolar Amerika Serikat, maka liabilitas neto dan aset neto dalam mata uang asing Grup akan turun masing - masing sekitar Rp 1.888 dan Rp 225.
If assets and liabilities in foreign currencies as of 31 Desember 2013 and 2012 had been translated using the middle rates as of the date of when these consolidated financial statements are approved by management for issuance of Rp 11,634/USD 1, and Rp 9,665/USD 1 respectively the total net foreign currency liabilities and total net foreign currency assets of the Group would decrease by approximately Rp 1,888 and Rp 225, respectively.
Laporan TahunanAnnual Report2013
PT Mitra Pinasthika Mustika TbkKEM Tower 9th FloorJl. Landasan Pacu Barat Blok B-10 Kav. No. 2Kemayoran, Jakarta 10610
Phone: +62 21 6570 4070Fax: +62 21 6570 4080