Transcript
Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN

KETRAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA ANAK BERKESULITAN

BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOKERSO 1 SRAGEN

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

DIAN ASHARI RAHMAD AJI

K5107013

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN

KETRAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA ANAK BERKESULITAN

BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOKERSO 1 SRAGEN

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

DIAN ASHARI RAHMAD AJI

K5107013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 19 Desember 2011

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D Drs. Hermawan, M.Si NIP: 195502120 198203 1 004 NIP: 19590818 198603 1 002

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Senin

Tanggal : 13 Februari 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Drs. R Indianto ,M.Pd 1. __________

Sekretaris : Priyono, S.Pd, M. Si 2. __________

Anggota : Drs. Gunarhadi, MA, Ph.D 3. __________

Anggota : Drs. Hermawan, M.Si 4. __________

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Dian Ashari Rahmad Aji. PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA ANAK BERKESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOKERSO 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan membaca aksara jawa menggunakan metode drill pada siswa kelas IV SD Negeri Wonokerso 1 Sragen Tahun Ajaran 2010/2011.

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan yang terjadi dalam sebuah kelas bersama. Penelitian ini berupa kolaborasi atau kerjasama antar peneliti, guru dan peserta didik. Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, test, dan dokumentasi. Untuk menguji validitas data, penulis menggunakan trianggulasi penyidik. Penulis memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis secara deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

Peningkatan ketrampilan membaca peserta didik dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil pretest, test siklus I, dan test siklus II yang dapat digambarkan bahwa prosentase keberhasilan adalah 86,2 % dari total 29 murid yang ikut serta 25 murid mengalami peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan Metode Drill dapat Meningkatkan Ketrampilan Membaca Aksara Jawa Pada Anak Berkesulitan Belajar Siswa Kelas IV Semester II SD NEGERI WONOKERSO 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Dian Ashari Rahmad Aji. THE APPLICATION OF DRILL METHOD TO INCREASE SKILL READING OF JAVA SCRIPT FOR DYSLEXIA FOR THE IV GRADERS OF SEMESTER II ON THE COUNTRY ELEMENTERY SCHOOL WONOKERSO 1 SRAGEN IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/ 2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, October 2011.

The objective of research is to improve the skill reading of java script wear drill method for the iv graders of semester II on the country elementery school Wonokerso 1 Sragen in the school year of 2010/ 2011.

This research shaped Classroom Action Research is an examination of learning activities in the form of an action that deliberately raised that occurs in a collective class. The research was a collaboration or cooperation among researchers, teachers and student. This research have data collection techniques used were interviews, observation, testing, and documentation. To test the validity of the data, the authors use investigator triangulation. The authors make use of researchers or other observers for the purposes of re-checking the degree of confidence in the data. Analysis technique used was a descriptive qualitative analysis with interactive analysis of data reduction, data presentation and conclusions made in an interactive form with data collection as a cyclic process.

Improved reading skills of learners in this study can be seen from the results of pretest, test cycles I and II test cycle that can be drawn that the percentage of success was 86.2% of the total 29 students who participated 25 students experienced a significant increase

Based on the results of research that has been done, it can be concluded

that the Application of Drill Methods Can To Increase Skill Reading Java Script For Dyslexia For The Iv Graders Of Semester II on The Country Elementery School Wonokerso 1 Sragen In The School Year Of 2010/ 2011.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

(QS. Al Insyirah: 7)

Dan tolong-menolonglah engkau semua atas kebajikan dan ketaqwaan."

(al-Maidah: 2)

Pelajarilah ilmu dan mengajarlah kamu, rendahkanlah dirimu terhadap guru-

gurumu dan berlakulah lemah lembut terhadap murid-muridmu.

(HR. Tabrani)

Apapun yang akan terjadi pada dunia ini pastikanlah langkah anda untuk selalu

mengikuti kebenaran meskipun kebenaran itu pahit bagi anda

(Penulis)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk:

Bapak Ibu tercinta dan yang menjadi semangat dalam menopang langkahku

dengan kasih sayang, doa, dan pengorbanan yang tak pernah bertepi.

Istriku tercinta dan si buah hatiku yang masih ada di dialam kandungan yang

senantiasa terus memotivasi saya untuk terus menyeleaikan tugas – tugas saya.

Kakakku yang jauh dinegeri seberang serta adik – adikku yang sabar membantuku

menyelesaikan skripsi ini.

Sahabat-sahabat terbaikku, Aji, Fredy, Bacrul, Yoga semoga persahabatan ini tak

kan lekang oleh waktu.

Teman-teman seperjuangan PLB 2007, yang memberikan motivasi dan bantuan

Almamater

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Innalhamdalillah nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruhu

wana’udzubillahi min surruri ‘anfusina mayyahdillahu falamudillalah. Ama ba’du.

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

karunia dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN

KETRAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA ANAK BERKESULITAN

BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOKERSO 1 SRAGEN

TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Peneliti menerima banyak bantuan dalam penyusunan skripsi ini dari

berbagai pihak. Untuk itu peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada

yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan UNS yang telah memberikan ijin menyusun skripsi

ini.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS

Surakarta yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa

FKIP UNS yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini

serta Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Priyono, S. Pd, M. Si, Sekertaris Program Studi Pendidikan Luar Biasa

FKIP UNS yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Hermawan, M. Si, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Semua dosen Program Studi Pendidikan Luar Biasa FKIP UNS atas ilmu

yang telah diberikan selama ini.

7. Suranto, S. Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Wonokerso 1 Sragen yang telah

memberikan ijin penelitian di SD Negeri Wonokerso 1 Sragen.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Sulasmi, A. Ma, Guru kelas I SLB-B YRTRW Surakarta yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

9. Bapak, Ibu dan Kakak-kakak tercinta yang telah memotivasi dan

mendoakan setiap saat.

10. Istriku dan Buah hatiku Yang selalu bersabar dan mendoakanku.

11. Sahabat-sahabatku Aji, Bacrul, Fredy, Yoga.

12. Teman-teman PLB 2007 yang selalu memberi motivasi dan dukungan

13. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis

sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca.

Surakarta, Desember 2011

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................... i

PENGAJUAN SKRIPSI ....................................................................................... ii

PERSETUJUAN ................................................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

MOTTO .............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………....... 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian....................................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 6 A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 6

1. Anak Berkesulitan Belajar…………………………………… 6 a. Pengertian Kesulitan Belajar………...…………………..... 6 b. Klasifikasi Anak Berkesulitan Belajar……………………. 9 c. Penyebab Kesulitan Belajar………………………………. 10 d. Gejala – gejala Kesulitan Belajar…………………………. 11 e. Penanganan Kesulitan Belajar…………………………….. 12 2. Metode Drill ............................................................................ 12 a. Pengertian Metode Drill………………………………….. 12 b. Kelebihan dan Kekurangan……………………………..... 14 3. Membaca ................................................................................ 15 a. Pengertian Membaca……………………………………… 15 b. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca…….. 15 c. Kesulitan Belajar Membaca Aksara Jawa………………... 16 4. Aksara Jawa ........................................................................... 18

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 22 C. Hipotesa ....................................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 24 A. Setting Penelitian ........................................................................ 24

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

1. Lokasi Penelitian ..................................................................... 24 2. Waktu Penelitian .................................................................... 24 B. Subjek Penelitian ......................................................................... 25 C. Sumber Data Penelitian ............................................................... 25 D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 25 1. Observasi…………………………………………………….. 26 2. Tes…………………………………………………………… 26 3. Dokumentasi………………………………………………… 26 4. Wawancara……………………………….. ............................ 26 E. Validitas Data .............................................................................. 26 F. Teknik Analisis Data.................................................................... 27 G. Indikator Kerja ............................................................................ 27 H. Prosedur Penelitian ...................................................................... 28 1. Rancangan Siklus I.. ............................................................... 28 a. Tahap Perencanaan ........................................................... 28 b. Tahap Pelaksanaan …………………………… ............... 28 c. Tahap Observasi ............................................................... 29 d. Tahap Refleksi .................................................................. 29 2. Rancangan Siklus II ............................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 31 A. Hasil Penelitian ........................................................................... 31

1. Deskripsi Kondisi Awal ........................................................ 31 2. Deskripsi Data Tindakan ........................................................ 33

B. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ................................. 43 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .............................. 47 A. Simpulan ..................................................................................... 47 B. Implikasi ..................................................................................... 47 C. Saran ........................................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 49

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

1. Kegiatan Penelitian Tahun Ajaran 2010/2011 ................................................ 24

2. Data nilai pra siklus ......................................................................................... 32

3. Penilaian Ketrampilan Membaca Pada Siklus 1 ............................................. 36

4. Penilaian ketrampilan membaca pada siklus II ............................................... 40

5. Perbandingan Nilai Membaca Aksara Jawa Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II

......................................................................................................................... 42

6. Perbandingan hasil peningkatan ketrampilan membaca aksara jawa pra siklus,

siklus I, siklus II .............................................................................................. 45

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Aksara Ngelena ............................................................................................ 18

2. Aksara Murda dan pasangan murda ............................................................ 19

3. Simbol pasangan aksara jawa ...................................................................... 19

4. Simbol aksara swara .................................................................................... 19

5. Simbol sandangan aksara jawa .................................................................... 20

6. Simbol aksara rekan ..................................................................................... 21

7. Simbol tanda baca ........................................................................................ 21

8. kerangka pemikiran ..................................................................................... 23

9. Skema prosedur penelitian ........................................................................... 30

10. Sandangan aksara jawa ................................................................................ 53

11. Documentasi penelitian ............................................................................... 77

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. RPP Siklus 1 ................................................................................................ 52

2. Lembar Soal ................................................................................................. 57

3. Kunci Jawaban Soal ..................................................................................... 58

4. Lembar Observasi Kelas .............................................................................. 59

5. Lembar Observasi Guru ............................................................................... 61

6. RPP Siklus II ................................................................................................ 65

7. Lembar Soal ................................................................................................. 69

8. Kunci Jawaban Soal ..................................................................................... 70

9. Lembar Observasi Kelas .............................................................................. 71

10. Lembar Observasi Guru ............................................................................... 73

11. Foto-Foto Penelitian .................................................................................... 77

12. Surat – surat penelitian ................................................................................. 80

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik

1. Nilai sebelum tindakan ................................................................................ 32

2. Nilai Siklus I ............................................................................................... 36

3. Nilai Siklus II ............................................................................................... 40

4. Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II .................................................... 43

5. Perbandingan Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II ........................................... 45

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sanjaya,

2008:2).

Anak-anak merupakan pewaris bangsa yang memerlukan pendidikan.

Pendidikan membuat wawasan anak-anak menjadi luas. Tidak terkecuali bagi

anak berkesulitan belajar, merekapun juga membutuhkan pendidikan yang layak

meskipun dengan segala keterbatasan yang mereka miliki. Kesulitan membacapun

juga membutuhkan penanganan tersendiri, karena dengan mengalami kesulitan

membaca tersebut secara otomatis salah satu jalan untuk dapat masuknya ilmu ke

anak tertutup. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus

dipelajari dan diajarkan. Melalui Bahasa kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk,

dibina, dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi

mendatang. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu masalah

secara teratur, terus-menerus, dan berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa Bahasa

peradaban manusia tidak mungkin dapat berkembang baik. Pengajaran Bahasa

Jawa pada hakikatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pembinaan dan

pengembangan Bahasa Jawa secara terarah. Maka dari itu melalui proses

pengajaran Bahasa Jawa diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang

memadai untuk dapat menggunakan Bahasa Jawa secara baik dan benar.

Proses belajar-mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus

aktor. Artinya, guru memegang tugas dan tanggung jawab merencanakan dan

melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai tenaga profesional harus

1

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam

berbagai pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran

yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif, dan

kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan

pendidikan.

Hal tersebut tidak menjadi pengecualian bagi guru Bahasa Jawa karena

tidak dapat dipungkiri bahwa Bahasa Jawa merupakan salah satu pelajaran yang

mempunyai peran yang penting dalam dunia pendidikan khususnya di jawa tengah

dan jawa timur. Secara umum fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Jawa adalah

sebagai sarana: (1) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berBahasa

Jawa dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya; (2) sarana peningkatan

pengetahuan dan keterampilan berBahasa Jawa dalam rangka meraih dan

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (3) sarana

penyebarluasan pemakaian Bahasa Jawa yang baik untuk berbagai keperluan

menyangkut berbagai masalah; dan (4) sarana pengembangan penalaran

(Depdiknas, 2004: 10).

Pada hakikatnya Bahasa adalah alat yang berfungsi untuk berkomunikasi,

dengan Bahasa manusia dapat menyampaikan pesan, pikiran, perasaan, dan

pengalamannya kepada orang lain. Keterampilan berBahasa mencakup empat

aspek, yaitu: menyimak (mendengarkan), berbicara, membaca, dan menulis,

(Sarwiji Suwandi, 2004:1). Pembelajaran Bahasa Jawa yang ada baik itu di SD,

SMP maupun SMA pada dasarnya mempunyai maksud dan tujuan yang sama

yaitu mengembangkan keempat aspek keterampilan berBahasa tersebut. Pada

setiap keterampilan berBahasa mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara

satu dengan yang lain. Dalam memperoleh keterampilan berBahasa biasanya

melalui suatu hubungan yang berurutan dan teratur, mula-mula dengan belajar

menyimak atau mendengarkan Bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu belajar

membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara biasanya dipelajari sebelum

memasuki bangku sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari setelah

memasuki bangku sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

merupakan satu kesatuan atau merupakan catur tunggal (Dawson, dkk dalam

Henry Guntur Tarigan, 1993:1).

Kaitannya dengan pembelajaran di sekolah dasar, pelajaran Bahasa dan

Sastra Jawa meliputi aspek kemampuan berBahasa dan kemampuan bersastra.

Aspek kemampuan berBahasa meliputi keterampilan mendengarkan (menyimak),

berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan ragam Bahasa non

sastra. Sedangkan aspek kemampuan bersastra meliputi keterampilan

mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan

dengan ragam sastra.

Membicarakan pembelajaran Bahasa jawa tidak dapat kita lepaskan dari

unsur kegiatan membaca sebagaimana pada kegiatan pembelajaran Bahasa

Indonesia ataupun kegiatan pemebelajaran pada mata pembelajaran lainnya.

Membaca merupakan sesuatu kegiatan pembelajaran yang produktif dan efektif

bagi pembelajaran anak. Kemampuan membaca sebagaimana halnya dengan

kemampuan berBahasa yang lainnya yaitu tidak mungkin datang dengan

sendirinya melainkan harus melalui proses latihan dan praktek yang teratur.

Membaca merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh anak siswa

kelas dasar.

Menurut Mercer dalam Mulyono Abdurrahman (2003:204) Kesulitan

belajar membaca merupakan sindroma kesulitan dalam mempelajari komponen-

komponen kata dan kalimat, mengintegrasikan komponen-komponen kata dan

kalimat, dan dalam belajar segala sesuatu yang berkaitan dengan waktu, arah dan

masa. Kesulitan belajar membaca aksara jawa merupakan bagian tersendiri dari

kesulitan membaca yang lebih spesifik ke arah kesulitan yang lebih khusus lagi.

Kesulitan tersebut lebih mengarah kepermasalahan membaca aksara jawa atau

huruf jawa.

Pembelajaran Bahasa jawa khususnya membaca aksara jawa yang

dilakukan oleh guru hanya sebatas demonstrasi ceramah saja. Kurangnya

pengulangan yang dilakukan oleh guru menyebabkan ketrampilan membaca

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

aksara jawa anak rendah. Untuk itu, peneliti bersama guru memberikan alternative

penerapan metode drill untuk meningkatkan ketrampilan membaca aksara jawa

anak.

Menurut Syaiful Sagala (2006: 217) metode drill merupakan suatu cara

mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga

sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan

ketrampilan. Metode drill diberikan dalam penelitian kali ini diharapkan agar

kedepannya materi yang telah diterima oleh anak dapat melekat pada anak dan

tidak mudah dilupakan oleh anak. Kaitannya dengan pembelajaran Bahasa jawa

khususnya dalam materi aksara jawa, penerapan metode drill diharapkan dapat

meningkatkan ketrampilan atau skill membaca ataupun juga untuk meningkatkan

kemampuan menulis aksara jawa bagi para siswa. Sehingga nantinya ilmu yang

didapat oleh anak – anak dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari

seperti yang sudah digalakkan pemerintahan kota Solo yang memiliki kebijakan

penulisan kantor dinas atau juga tempat umum menggunakan aksara jawa.

Berdasarkan uraian di atas dan kaitannya dengan penelitian ini adalah

bahwa metode Drill perlu diterapkan untuk meingkatkan ketrampilan membaca

Aksara Jawa pada anak berkesulitan membaca siswa kelas IV SD Negeri

Wonokerso 1 berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di depan, maka

peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan ketrampilan membaca

aksara jawa bagi anak berkesulitan membaca pada siswa kelas IV SD Negeri

Wonokerso 1 tahun ajaran 2010 / 2011?

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah peneliti paparkan di atas, maka

tujuan dalam penelitian ini adalah

Untuk meningkatkan penerapan metode drill dapat meningkatkan

ketrampilan membaca Aksara Jawa bagi anak berkesulitan membaca

pada siswa kelas IV SD Negeri Wonokerso.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti :

Untuk memecahkan masalah yang diteliti.

2. Bagi Guru

Memberikan pengalaman dan wawasan baru dalam proses pembelajaran

aksara jawa melalui metode eja dan penelitian tindakan kelas.

3. Bagi Siswa

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan

membaca aksara jawa siswa yang terlibat dalam kegiatan penelitian.

4. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif bagi

pengembangan sekolah, utamanya untuk peningkatan kualitas proses

pembelajaran di sekolah.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Anak Berkesulitan Belajar

a. Pengertian Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar merupakan terjemah dari istilah Bahasa Inggris

learning disability. Meskipun sesungguhnya kurang tepat karena learning

artinya belajar dan disability artinya ketidakmampuan sehingga terjemah

yang benar seharusnya adalah ketidakmampuan belajar. Tetapi di Indonesia

lebih dikenal dengan berkesulitan belajar. Selain itu kata berkesulitan juga

lebih dipandang lebih baik dan mempunyai harapan dari pada

ketidakmampuan.

Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat

berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak

lancar, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-

kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangatnya tinggi,

tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.

Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual

ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan

anak didik. Dengan demikian kesulitan belajar dapat didefinisikan sebagai

“suatu keadaan di mana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana

mestinya” (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2004: 77).

Menurut pendapat The United States Office of Education (USOE)

dalam (Mulyono Abdurrahman:6-7:2003) menyebutkan bahwa :

Kesulitan Belajar Khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologi dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan Bahasa ujaran yang mencakup pemahaman dan penggunaan Bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti gangguan perceptual, luka pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan. Bahkan batasan tersebut tidak mencakup anak-anak yang memiliki problema belajar

6

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, atau motorik, hambatan karena tunagrahita, karena gangguan emosional, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi. Dari pernyataan tersebut dijelaskan bahwa kesulitan belajar mencakup

permasalahan pemahaman anak dalam memahami materi yang diterima serta

dalam permasalahan penggunaan Bahasa ujaran atau penggunaan tulisan.

Gangguan mendengar muncul dalam bentuk anak tidak mendengar

atau anak anak mengalami kekurangan pendengaran. Gangguan berpikir

muncul dalam bentuk kurangnya kemampuan anak dalam hal kognitif.

Sedangkan gangguan berbicara terlihat dari sulitnya anak memanfaatkan

organ bicaranya untuk berkomunikasi atau kurangnya perbendaharaan suku

kata yang dipunyai anak. Lalu kesulitan terlihat dari kemampuan anak

membaca yang masih sangat lambat sekali atau bahkan mungkin anak masih

belum terlalu faham dengan huruf – huruf tersebut. Kesulitan menulis terlihat

dari tulisan anak yang tidak teratur dan jelek. Selain itu kesulitan menulis

juga bisa disebabkan karena koordinasi tangan yangh kurang baik. Sedangkan

untuk kesulitan mengeja muncul karena sedikitnya kosa kata ank atau masih

sulitnya anak membedakan huruf. Kemudian untuk kesulitan berhitung terjadi

karena anak yang yang masih lemah tentang konsep berhitung atau juga

karena anak yang rendah kognitifnya.

Learning Disabilities Association of America yang dikutip oleh Sylvia

Untario (www.kesulitanbelajar.org.2011) menyebutkan bahwa :

Kesulitan belajar atau “Learing Disabilities, LD”, adalah habatan / gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai. Hal ini disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak (gangguan neurobiologis) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman dan berhitung. Kesulitan belajar menunjukan pada sekelompok kesulitan yang

dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan

penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap – cakap, membaca

menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi matematika.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pengertian anak berkesulitan belajar juga dikemukakan oleh

Krochack, A. Linda and Thomas G Ryan dalam jurnal Special of Education

Vol 22 No 3 2007 yang dikutip dari (http : //www. google. co.id.

International Journal of Special Education Children With Learning

Disability. International Journal of Special Education Vol 22 No 3 2007)

Definition of a learning disability is “refer to a number of disorders which may affect the acquisition, organization, retention, understanding or use of verbal or nonverbal information. These disorders affect learning in individuals who otherwise demonstrate at least average abilities essential for thinking and/or reasoning. As such, learning disabilities are distinct from global intellectual deficiency. Learning disabilities result from impairments in one or more processes related to perceiving, thinking, remembering or learning. These disorders are not due primarily to hearing and/or vision problems, socio-economic faktors, cultural or linguistic differences, lack of motivation or ineffective teaching”.

Yang berarti “ Kesulitan belajar mengacu pada sejumlah gangguan

yang dapat mempengaruhi perolehan, organisasi, retensi, pemahaman atau

penggunaan informasi verbal atau nonverbal. Gangguan ini mempengaruhi

belajar pada individu yang dinyatakan dalam mendemonstrasikan

kemampuan rata-rata minimal penting untuk berpikir dan / atau penalaran.

Dengan demikian, ketidakmampuan belajar yang berbeda dari defisiensi

intelektual global. Kesulitan belajar merupakan hasil dari gangguan dari satu

atau lebih proses yang terkait dengan mengamati, berpikir, mengingat atau

belajar. Gangguan ini bukan karena terutama untuk mendengar dan perbedaan

/ atau visi masalah, faktor-faktor sosial-ekonomi, budaya atau Bahasa,

kurangnya motivasi atau mengajar tidak efektif.

Specific learning disabilities means a disorder of one or more of the basic psychological processes involved in understanding or in using language, spoken or written, wich may manifest itself in an imperfect ability to listen, think, speak, read, write, spel, or do arithmaetic calculations. The term includes such conditions as perceptual handicaps, brain injury, minimal brain damage, dyslexia, and developmental aphasia. The term does not include children who have learning problems which are primarily the result of visual, hearing, or motor handicaps, of mental

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

retardation, or environmental, cultural, or economic disadvantage. (Johnson et al, 1980 : 37).

Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan satu atau lebih dari

proses psikologis dasar yang terlibat dalam pemahaman atau dalam

menggunakan Bahasa, lisan atau tertulis, yang dapat memanifestasikan

dirinya dalam kemampuan sempurna untuk mendengarkan, berpikir,

berbicara, membaca, menulis, spel, atau melakukan perhitungan dalam

aritmatika. Istilah ini mencakup kondisi seperti cacat persepsi, cedera otak,

kerusakan otak minimal, disleksia, dan afasia perkembangan. Istilah ini tidak

mencakup anak-anak yang memiliki masalah belajar yang terutama hasil

visual, pendengaran, atau cacat motor, keterbelakangan mental, atau

merugikan lingkungan, budaya, atau ekonomi.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan kesulitan belajar adalah salah suatu gangguan yang terjadi

pada peserta didik yang menyebabkan peserta didik memperoleh hasil

prestasi belajar yang rendah.

b. Klasifikasi Anak Berkesulitan Belajar

membuat klasifikasi anak berkesulitan belajar tidaklah mudah karena

pada dasarnya kelompok anak berkesulitan belajar merupakan kelompok

yang heterogen. Mulyono Abdurrahman (2003:11) menyebutkan bahwa :

secara garis besar anak berkesulitan belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, (1) kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities) dan (2) kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities). Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan motorik, kesulitan belajar Bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku social. Sedangkan kesulitan belajr akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan.kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan ketrampilan dalam membaca, menulis, dan atau matematika.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 78), kesulitan

belajar dapat dikelompokkan menjadi empat macam, antara lain :

1) Dilihat dari jenis kesulitan belajar, yaitu ada yang berat dan ada yang sedang.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Dilihat dari bidang studi yang dipelajari, yaitu ada yang sebagian bidang studi dan ada yang keseluruhan bidang studi.

3) Dilihat dari sifat kesulitannya, yaitu ada yang sifatnya permanen/ menetap, dan ada yang sifatnya hanya sementara.

4) Dilihat dari segi faktor penyebabnya, yaitu faktor inteligensi dan faktor non-inteligensi.

c. Penyebab Kesulitan Belajar

Faktor penyebab kesulitan belajar belum diketahui secara pasti,

Menurut Sunardi (2000 : 13) faktor penyebab kesulitan belajar

dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu : faktor organik dan biologis,

faktor genetik, dan faktor lingkungan.

1) Faktor Organik dan Biologis Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa kesulitan belajar disebabkan oleh adanya disfungsi minimal otak (DMO) meskipun pada beberapa anak, gejala tersebut tidak ditemui. Selain adanya disfungsi minimal otak, kesulitan belajar ada bukti tentang adanya faktor biologis yang menjadi penyebab kesulitan belajar

2) Faktor Genetik Semakin disadari sekarang bahwa anak berkesulitan belajar cenderung terjadi dalam satu keluarga. Apakah ini merupakan faktor keturunan atau lingkungan, masih memerlukan penelitian yang lebih lamjut.

3) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan yang kurang mendukung menjadi salah satu penyebab anak berkesultan belajar.

Selain itu faktor kesulitan belajar juga muncul akibat faktor yang

terdapat di dalam diri siswa, dan faktor yang ada di luar diri siswa, baik di

lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Adapun faktor penyebab hambatan dan masalah belajar yang terdapat di

dalam diri siswa, antara lain :

1) Kelembahan secara fisik, seperti suatu susunan pusat syaraf yang

tidak berkembang secara sempurna, luka, cacat, atau sakit, sehingga

membawa gangguan emosional, penyakit menahun, asma yang

menghambat usaha-usaha belajar secara optimal.

2) Kelemahan-kelemahan secara mental, baik yang dibawa sejak lahir

maupun karena pengalaman yang sukar diatasi oleh individu yang

bersangkutan dan kurang, seperti kelemahan mental.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Kelemahan-kelemahan emosional, antara lain : rasa tidak aman

4) Kelemahan yang disebabkan karena kebiasaan dan sikap-sikap yang

salah, antara lain : banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan

tidak menunjang pekerjaan sekolah, menolak atau malas belajar,

kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan perhatian,

kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab, sering

membolos atau tidak mengikuti pelajaran, dan gugup.

Sedangkan faktor-faktor kesulitan belajar yang terletak di luar diri

siswa, antara lain :

1) Kurikulum yang seragam, bahan dan buku sumber yang tidak sesuai

dengan tingkat kematangan dan perbedaan individu atau tidak

tersedia.

2) Ketidaksesuaian standart administratif sistem pengajaran, penilaian,

pengelolaan kegiatan dan pengalaman belajar.

3) Terlalu berat beban belajar siswa dan mengajar guru, terlampau besar

populasi siswa di dalam kelas, terlalu banyak menuntut kegiatan di

luar.

4) Terlalu sering pindah sekolah, atau program, tinggal kelas.

5) Kelemahan sistem belajar mengajar pada tingkat pendidikan asal

sebelumnya.

6) Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga, pendidikan,

sosial ekonomi, keutuhan keluarga, ketentraman dan keamanan sosial

psikologis.

7) Terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran sekolah atau terlalu

banyak terlibat dalam kegiatan ekstra kurikuler.

8) Kekurangan makan atau gizi, nutrisi yang jelek

9) Pandangan masyarakat yang salah terhadap pendidikan

10) Tradisi hidup sosial ekonomi yang terbelakang

d. Gejala – gejala Kesulitan Belajar.

Menurut pendapat Titik Sumiyati (2009:6) gejala – gejala kesulitan

belajar antara lain :

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1) Menunjukkan hasil belajar rendah.

2) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan

3) Lambat dalam melakukan tugas – tugas kegiatan belajar.

4) Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh atau menentang

dan sebagainya.

5) Menunjukkan tingkah laku yang berlainan, seperti membolos, datang

terlambat, dan sebagainya.

6) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung,

pemarah, dan sebagainya.

e. Penanganan Kesulitan Belajar

Banyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan

belajar anak didiknya. Akan tetapi, sebelum pilihan tertentu diambil, guru

sangat diharapkan untuk terlebih dahulu melakukan beberapa langkah penting

yang meliputi :

1) Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah

dan hubungan antar bagian tersebut untuk memperoleh pengertian

yang benar mengenai kesulitan belajar yang dihadapi anak didik.

2) Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang

memerlukan perbaikan.

3) Menyusun program perbaikan, khususnya program pengajaran

perbaikan (Muhibbin Syah, 2003: 187).

2. Metode Drill

a. Pengertian Metode Drill

Metode drill disebut metode latihan ialah suatu teknik yang dapat

diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-

kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan dan ketrampilan,

kemampuan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah, 2001:

125).

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Berdasarkan pendapat tersebut menyebutkan bahwa metode drill ini

digunakan dengan cara memberikan latihan – latihan secara terus menerus

kepada anak agar anak dalam menguasai materi yang disampaikan anak tidak

sekedar tahu tentang materi tersebut. Tetapi anak juga faham dan juga

terampil dalam menghadapi materi yang disampaikan. Missal, ketika

mempunyai anak yang masih kecil, kita mengajarinya berbicara sedikit demi

sedikit dan terus kita ulang sehingga pada akhirnya anak bisa menguasai kata

– kata yang sering kita ucapkan.

Syaiful Bakhri Djamaroh dan Aswan Zainal dalam Istiqomah (2009:4)

yang berpendapat methode drill dapat juga disebut dengan methode training

yaitu merupakan suatu cara mengajar yang baik, untuk menanamkan

kebiasaan yang baik juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan,

kesempatan dan ketrampilan.

Menurut Sukarman (2008:6) Drill atau latihan merupakan metode

mengajar yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa pada saat proses

belajar mengajar berlangsung, karena metode drill menuntut siswa untuk

selalu belajar dan mengevaluasi latihan-latihan yang diberikan oleh guru.

Menurut Suwarna, dkk dalam Siti Nurhayati (2009:3) drill yaitu cara

mengajar dengan memberikan latihan secara berulang-ulang mengenai apa

yang telah diajarkan guru sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan

keterampilan tertentu.

Menurut Syaiful Sagala (2006:217) metode drill merupakan suatu cara

mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga

sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan

dan ketrampilan.

Menurut Sriyono (1992 : 112) metode drill adalah latihan dengan

praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu / untuk mendapatkan

ketrampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari.

Dari semua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan metode drill adalah suatu tekhnik mengajar yang

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dilaksanakan dengan memberikan latihan – latihan dan dilakukan secara

berulang kali.

b. Kelebihan dan Kekurangan

Diantara keuntungan metode drill adalah :

1) Bahan yang diberikan secara teratur, tidak loncat-loncat dan step by

step akan lebih melekat pada diri anak dan benar-benar menjadiu

miliknya.

2) Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh

guru memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap

kesalahan-kesalahanya. Dengan demikian juga akan menghemat waktu

belajarnya.

3) Pengetahuan atau ketrampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu

dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari baik untuk keperluan

studi maupun untuk bekal hidup di masyarakat kelak.

Adapun kerugian atau kelebihan metode drill :

1) Dapat membentuk kebiasaan yang kaku.

2) Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Didalam

menghadapi masalah, siswa menghadapi secara statis.

3) Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah

terbentuk dengan latihan itu akan berakibat kurang digunakannya rasio

sehingga, inisiatifpun terhambat.

4) Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik

kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.

5) Latihan dilakukan dalam pengawasan yang ketat dan dalam suasana

yang serius mudah sekali menimbulkan kebosanan dan kejengkelan.

Akhirnya anak enggan berlatih dan malas atau mogok belajar.

(Sriyono : 1991 : 113-114)

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Membaca

a. Pengertian Membaca

Berdasakan pendapat Faridha Rahim (2008 : 3) bahwa membaca sebagai

proses visual merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam bunyi.

Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup pengenalan kata, pemahaman

literal, interpretasi, membaca kritis (critical reading), dan membaca kreatif

(creative reading).

Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berBahasa tulis, yang

reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca seorang akan mendapat

memperoleh informasi, memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman-

pengalaman baru ( darmiyati zuhdi dan budiasih : 2001 : 56-57 )

Soedarso dalam Abdurrohman Mulyono (1999 : 200-201)

mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang

memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan

pengertian, khayalan, pengamatan, dan ingatan.

Sedangkan Abdurrohman Mulyono (1999 : 200) menyebutkan bahwa

membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental.

Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman

penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat

melihat dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu

menggerakkan mata secara lincah, mengingat symbol-simbol Bahasa dengan

tepat, dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan.

Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu

yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah

Bahasa (http://id.wikipedia.org/wiki).

Menurut peneliti pengertian membaca adalah proses pengubahan simbol-

simbol huruf menjadi bunyi untuk mendapatkan informasi dari bacaan tersebut.

b. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca.

Kemampuan membaca seseorang tidak dapat diperoleh secara langsung.

Menurut Sabarsih Akhadiah (1991:26) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kemampuan membaca seseorang yaitu :

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1) Motivasi

Motivasi adalah faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap

kemampuan membaca. Sering kegagalan membaca terjadi karena

rendahnya motivasi. Motivasi meliputi motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik

2) Lingkungan Keluarga

Orang tua memiliki kesadaran akan pentingnya kemampuan membaca

akan berusaha agar anak – anaknya memiliki kesempatan untuk belajar

membaca. Untuk itu orang tua memegang peranan penting untuk

mengembangkan kemampuan membaca anak.

3) Bahan Bacaan

Bahan bacaan akan mempengaruhi seseorang dalam minat maupun

kemampuan memahaminya. Bahan bacaan harus disesuaikan dengan

kondisi dan kebutuhan anak, jangan terlalu sulit dan terlalu mudah.

Faktor yang diperhatikan dalam penentuan bahan adalah topik dan taraf

kesulitan Bahasa.

c. Kesulitan Belajar Membaca Aksara Jawa

Rustinah (2009:web) Dyslexia adalah suatu masalah kesulitan belajar

khusus. Dyslexia mempengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar, mengolah,

dan mengerti suatu informasi dengan baik. Secara khusus, hal ini menyebabkan

masalah dalam membaca dan menulis karena seseorang dengan problem dyslexia

mempunyai kesulitan mengenali dan mengartikan suatu kata, mengerti isi suatu

bacaan, dan mengenali bunyi. Tentunya ini menghambat kemampuan seorang

anak untuk belajar membaca.

Disleksia sebagai syndroma kesulitan dalam mempelajari komponen –

komponen kata dan kalimat, mengintegrasikan komponen – komponen kata dan

kalimat dan dalam belajar segala sesuatu yang berkenaan denganwaktu, arah,

dan masa (Mercer dalam Mulyono Abdurrohman, 2003 : 204).

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Sedangkan menurut lerner dalam (Mulyono Abdurrahaman 2003 : 204)

kesulitan belajar membaca atau disleksia sangat bervariasi, tetapi semuanya

menunjuk pada adanya gangguan pada fungsi otak.

Sedangkan menurut Cece Wijaya, (1996: 65), timbulnya kesulitan

belajar membaca, dikarenakan :

1) Siswa lamban belajar memiliki rentang perhatian yang rendah,

bertingkah laku dan kacau.

2) Derajat aktivitas siswa lamban belajar rendah

3) Siswa lamban belajar kurang mampu menyiapkan huruf dan kata pada

ingatannya dalam waktu lama.

4) Siswa lamban belajar kurang mampu menyimpan pengetahuan hasil

pendengaran.

5) Siswa lamban belajar kurang mampu membedakan huruf, angka dan

suara.

6) Siswa lamban belajar tidak suka menulis dan membaca

7) Siswa lamban belajar tidak sanggup mengikuti penjelasan yang bersifat

ganda.

8) Tingkah laku siswa lamban belajar berubah-ubah dari hari ke hari.

9) Siswa suka terdorong oleh perasaan emosional dalams pergaulan, mudah

tersinggung dan sering marah.

10) Siswa kurang mampu melakukan koordinasi dengan lingkungannya.

11) Penampilannya kasar

12) Siswa lambat dalam perkembangan berbicara

13) Anak susah dalam memahami kata dan konsep

14) Anak sulit akrab dengan orang dan benda

15) Kemampuan berbicaranya terbatas pada satu pokok pesoalan

16) Mereaksi tidak cermat terhadap aksi yang datang dari luar

17) Sulit menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi

dalam lingkungan.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa disleksia

adalah adanya gangguan pada disfungsi otak atau adanya suatu gangguan lainnya

yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam membaca.

Dari pernyataan tersebut berarti yang dimaksud kesulitan belajar

membaca aksara jawa adalah adanya gangguan disfungsi otak atau gangguan

yang lainnya yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam membaca

atau mengenali simbol aksara jawa.

4. Aksara Jawa

Menurut Abdurrahman (2007:1) Aksara Jawa, merupakan salah satu

peninggalan budaya yang tak ternilai harganya. Bentuk aksara dan seni

pembuatannya-pun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan. Tak

hanya di Jawa, aksara Jawa ini juga digunakan di daerah Sunda dan Bali,

meskipun ada sedikit perbedaan dalam penulisannya. Namun sebenarnya aksara

yang digunakan sama

Pada aksara Jawa hanacaraka baku terdapat 20 huruf dasar (aksara

nglegena), yang biasa diurutkan menjadi suatu "cerita pendek":

Gambar 1. Aksara Ngelena

Selain aksara jawa baku di atas juga terdapat beberapa akasara pelengkap atau

pasangan dari aksara baku tersebut, anatara lain aksara murda, pasangan, aksara

rekan. Berikut contoh aksara murda beserta pasangannya :

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Gambar 2. Aksara Murda dan pasangan murda

Gambar 3. Simbol pasangan aksara jawa

Gambar 4. Simbol aksara swara.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 5. Simbol sandangan aksara jawa

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Gambar 6. Simbol aksara rekan

Gambar 7. Simbol tanda baca

(http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Jawa)

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan arahan penalaran untuk

bisa sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

Kerangka pemikiran berguna untuk mewadahi teori-teori yang kadang-kadang

terlepas satu sama lain menjadi rangkaian yang utuh mengarah pada penemuan

jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal khusus

di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal-hal yang dipelajari dalam pelajaran

Bahasa jawa ada banyak, dari menulis aksara jawa, sopan santun, geguritan dan

masih banyak lagi.

Adanya masalah kesulitan belajar mebaca pada anak merupakan salah

satu faktor penyebab terhambatnya ketrampilan anak dalam membaca. Salah satu

faktor yang dapat meningkatkan ketrampilan membaca aksara jawa adalah

penggunaan metode drill. Metode drill digunakan dalam peningkatan ketrampilan

membaca karena dengan metode ini anak akan lebih mudah mempelajari pelajaran

yang dimaksud. Pelajaran menjadi lebih mudah karena anak diberikan pelajaran

tersebut secara berulang-ulang sehingga akan membuat anak memiliki daya ingat

yang lebih kuat tentang Bahasan yang dimaksud. Sehingga pada akhirnya anak

dapat meningkatkan ketrampilan membaca dengan menggunakan metode tersebut.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar 8. kerangka pemikiran

C. Hipotesis

Setelah penulis uraikan kajian teori dan kerangka pemikiran, maka

penulis ingin merumuskan hipotesisnya. Sedangkan hipotesis yang penulis

rumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut bahwa penerapan metode

drill dapat meningkatkan ketrampilan membaca aksara jawa untuk anak kelas IV

SD Negeri Wonokerso 1.

ketrampilan membaca aksara jawa

rendah Faktor penyebab :

1) Bukan pelajaran pokok

2) Jarang digunakan

3) Sulit

4) …..

Metode drill

Ketrampilan membaca meningkat

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian adalah SD Negeri Wonokerso 1 Tahun ajaran 2011,

kelas IV Semester II. Alasan peneliti mengambil tempat penelitian disini adalah

SD Negeri Wonokerso 1 Sragen karena diharapkan dengan adanya penelitian ini

menjadikan siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca dapat meningkat

ketrampilan membaca aksara jawanya, letaknya strategis serta dekat dengan

tempat tinggal peneliti, sehingga peneliti tidak mengalami kesulitan untuk datang

ke lokasi penelitian serta agar SD Negeri Wonokerso 1 yang terletak di tempat

yang dari kota juga bisa dikenal.

2. Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan dengan

rincian sebagai berikut dalam tabel 2.3 :

Tabel Kegiatan Penelitian Tahun Ajaran 2010/2011

No Kegiatan Bulan

Desember Januari – april April Mei Juni - Desember

1. Pengajuan judul √

2. Penyusunan Proposal √

3. Perijinan √

4. Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data

6. Analisis Data √

7 Perumusan Hasil Peelitian

Tabel 1. Tabel Kegiatan Penelitian Tahun Ajaran 2010/2011

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Subjek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1993 : 102) Subyek Penelitian adalah

keadaan atau orang variabel melekat yang dipermasalahakan.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV Semester II SD Negeri

Wonokerso 1 Sragen sebanyak 29 siswa, 16 siswa diantaranya adalah seorang

perempuan dan 13 murid yang lainnya adalah seorang laki – laki. Dalam

penelitian ini, guru kelas bertindak sebagai subjek yang nantinya akan membantu

dalam perencanaan, sedangkan yang melakukan tindakan kelas adalah peneliti.

Subjek yang menerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Wonokerso 1

Sragen.

C. Sumber Data Penelitian

“Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek

darimana data dapat diperoleh” Suharsimi Arikunto (2002: 107). Dalam penelitian

ini ada tiga sumber data yang dapat digali untuk mendapatkan berbagai informasi

guna memperlancar penelitian, yaitu:

1. Informan atau nara sumber, yaitu guru dan siswa kelas IV SD Negeri

Wonokerso 1 Sragen

2. Hasil pengamatan pelaksanaan proses belajar bahasa jawa.

3. Dokumen yang berupa nilai rata-rata bahasa jawa sub bab aksara jawa pada

saat pre test, post test dan nilai ulangan bahasa jawa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan bersifat deskriptif kualitatif.

Sumber data yang utama adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang

menerima tindakan, serta sumber data berupa dokumentasi. Pengambilan data

dilakukan dengan observasi, test, dokumentasi, catatan lapangan dan review.

1. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang

berupa aktivitas atau kegiatan belajar mengajar di kelas. Observasi atau

pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan berperan secara pasif.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Observasi awal (pra siklus) berupa pengamatan terhadap siswa ketika proses

belajar mengajar berlangsung. Pengamatan dilakukan peneliti dengan mengambil

posisi tempat duduk paling belakang. Pengamatan terhadap siswa diarahkan pada

perhatian, kesungguhan dalam mengikuti PBM, keaktifan siswa, dan tingkat

partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan

dari guru

2. Tes

Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah

pertanyaan kepada subjek peneliti. Tes dilakukan secara tertulis dengan langkah-

langkah sebagai berikut: a) menentukan pokok materi sesuai kurikulum; b)

menentukan kisi-kisi tes; c) membuat perangkat tes sejumlah 10 soal; d)

melakukan analisis item soal; e) melakukan revisi soal-soal tes.

Cara penilaian tes ini menggunakan penskoran nilai dengan setiap satu

soal bernilai 10 poin. Sehingga jika benar semua maka skor total adalah 100.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda

dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002: 206).

Dalam menggunakan metode dokumentasi penelitian mencari data

mengenai hal-hal variabel berupa buku daftar nilai siswa.

4. Wawancara

Wawancara dilakukan antara peneliti dengan guru tentang kemampuan

membaca aksara jawa. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh informasi

tentang proses belajar mengajar kemampuan dan membaca aksara jawa yang

telah berlangsung meliputi keadaan siswa, pendekatan dan metode mengajar yang

selama ini dilakukan, media pembelajaran yang digunakan, hasil belajar siswa,

dan permasalahan yang dialami guru selama mengajar.

E. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang

digunakan untuk memeriksa validitasnya dalam penelitian ini adalah triangulasi.

Menurut Lexy J. Moloeng (2000 : 178) trianggulasi adalah tekhnik

pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu, untuk

keperluan pengecekan / sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian

ini menggunakan teknik triangulasi penyidik, yaitu dengan jalan memanfaatkan

peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat

kepercayaan data. Dalam penelitian ini, pengamat atau peneliti lain adalah guru

kelas IV SD Negeri Wonokerso 1.

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian tindakan kelas ini, data analisis sejak tindakan

pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses

penyusunan laporan. Untuk kesinambungan dan kedalaman dalam pengajaran data

dalam penelitian ini dapat digunakan analisis interaktif. Data yang dianalisis

secara deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data,

penyajian data dan pengambilan kesimpulan dilakukan dalam bentuk interaktif

dengan pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

Reduksi adalah proses pemilihan pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan.

Kegiatan ini mulai dilakukan dalam setiap pasca tindakan dilakukan. Hasil dari

reduksi data berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan

tertentu.

Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan

informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Sedangkan

penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat

kepercayaan yang tinggi.

G. Indikator Kerja

Indikator kerja merupakan suatu rumusan kinerja yang akan dijadikan

acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Dalam

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

penelitian ini yang menjadi indikator kinerja adalah adanya peningkatan

ketrampilan membaca anak. Anak yang memperoleh nilai 60 lebih dari 75 %, nilai

rata-rata prestasi belajar meningkat dari kurang dari 60 menjadi lebih dari 60.

H. Prosedur Penelitian

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap perencanaan

Kegiatan pada tahap ini, meliputi hal-hal berikut :

1) Merancang rencana pembelajaran siklus I pokok bahasan aksara

jawa

2) Menyiapkan bahan materi aksara jawa yang akan disampaikan

3) Menyusun tes yang akan diberikan kepada siswa saat siklus I

b. Tahap pelaksanaan

Rangkaian kegiatan yang digunakan dalam meningkatkan ketrampilan

membaca pada siswa kelas IV SD Negeri Wokokerso I meliputi dua kegiatan

pokok yaitu pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dibuat dan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

tersebut.

Adapun tindakan yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah

menerapkan metode drill dalam pembelajaran membaca aksara jawa. Langkah-

langkah pembelajaran aksara jawa denga metode drill dapat dideskripsikan

sebagai berikut :

1) Guru menyiapkan materi aksara jawa guna kegiatan pembelajaran

2) Guru menyiapkan alat dan bahan untuk proses pembelajaran

3) Guru menjelaskan cara membaca aksara jawa melalui metode drill

dengan cara menyuruh anak untuk menulis berulang kali

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

4) Guru memantau aktivitas anak

c. Tahap observasi

Kegiatan observasi dan monitoring di lakukan ketika tindakan dilakukan

yaitu ketika tatap muka pembelajaran bahasa jawa dan penerapan metode drill itu

terjadi, maka saat itu pula dilakukan kegiatan observasi dan monitoring.

Pengamatan pada proses pembelajaran berlangsung peneliti mencatat hal-

hal yang terjadi, yaitu :

1) Keterlibatan siswa dalam kegiatan demonstrasi

2) Keaktifan siswa dalam mengerjakan latihan soal yang diberikan

3) Hasil evaluasi

d. Tahap refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis dan refleksi terhadap pelaksanaan

tindakan yang diperoleh melalui observasi. Pada tahap ini data dikumpulakn

kemudian di analisis oleh peneliti. Refleksi dilakukan dengan cara kuantitatif.

Data yang diperoleh kemudian disimpulkan bagaimana hasil belajar murid dan

bagaimana hasil pembelajaran guru. Tahap ini akan diketahui berbagai hal yang

perlu dipertahankan dan mendapat perbaikan pada pelaksanaan siklus II

berikutnya bila pembelajaran belum memenuhi indikator pencapaian yang

ditetapkan yaitu anak bisa membaca teks tulisan aksara jawa dengan benar dan

lancar.

2. Rancangan siklus II

Siklus II dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sama seperti pada siklus

I tetapi didahului perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh

pada siklus I (tahap analisis dan refleksi) sehingga kelemahan atau kekurangan

yang terjadi di siklus I tidak terulang di siklus II yakni penerapan metode drill

sesempurna mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Analisis dan Refleksi I

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Observasi II

Analisis dan Refleksi II

Belum terselesaikan

Selesai

SIKLUS I

SIKLUS II

Observasi I

Gambar 9. Skema prosedur penelitian.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Observasi awal di kelas IV diamati pada tanggal 18 april 2011 , kondisi

saat observasi awal terlihat siswa-siswa bandel, sulit diarahkan dan keaktifan

siswa belum tampak justru mereka lebih suka ramai sendiri. Siswa merasa malu

untuk bertanya kepada guru walaupun sebenarnya mereka masih belum paham

dengan materi yang disampaikan, siswa tidak mau maju ke depan kelas untuk

mengerjakan soal latihan dan mereka harus dipaksa, siswa tidak mau

memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung.

Kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh guru, guru masih

menggunakan metode ceramah, guru kurang memberi perhatian dan bimbingan

pada siswa, guru jarang memberikan kesempatan pada siswa untuk mencari,

menemukan atau menarik kesimpulan atas materi yang diajarkan dan untuk materi

aksara jawa tersebut guru hanya menyuruh siswa untuk langsung mengerjakan

soal yang ada di lembar kerja siswa. Untuk itu perlu dilakukan tindakan agar

dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Tindakan yang diambil untuk meningkatkan ketrampilan membaca

aksara jawa adalah dengan melakukan pembelajaran dengan melalui metode drill.

Berikut ini adalah diskripsi data penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa

kelas IV SD Negeri Wonokerso 1.

31

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 2.Data nilai pra siklus

No Nilai Frekwensi Prosentase (%) 1 11 – 20 2 6.90% 2 21 – 30 4 13.79% 3 31 – 40 8 27.59% 4 41 – 50 - - 4 51 – 60 6 20.69% 5 61 – 70 4 13.79% 6 71 – 80 2 6.90% 7 81 – 90 1 3.45% 8 91 – 100 2 6.90%

Berdasarkan tabel 1 siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) membaca aksara jawa adalah 25 anak atau jika dibuat dalam

prosentase mencapai 68,97 % sedangkan siswa yang sudah mencapai ketuntasan

mencapai 31,03 %.

Berdasarkan hasil evaluasi pra tindakan secara lebih jelas dapat dilihat

dalam grafik 1.

Grafik 1. nilai sebelum tindakan

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Berdasarkan hasil evaluasi pra siklus yang dilakukan oleh peneliti

terhadap kondisi ketrampilan membaca kelas IV SD Negeri Wonokerso 1 Sragen

diketahui bahwa nilai rata – rata membaca anak adalah 49,64. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa nilai ketrampilan membaca aksara jawa anak tahun

pelajaran 2010/2011 masih berada di bawah batas minimal ketuntasan yang telah

ditetapkan yaitu 60. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kelas IV SD Negeri

Wonokerso 1 Kedawung Sragen memiliki tingkat ketrampilan membaca aksara

jawa yang rendah.

Dengan mengetahui kondisi ketrampilan membaca siswa, maka

dibutuhkan upaya peningkatan yang peneliti lakukan adalah dengan memberikan

metode drill saat pembelajaran aksara jawa. Adapun proses dan hasil pelaksanaan

tindakan perbaikan dapat dilihat dari hasil pelaksanaan tiap siklus dalam

penelitian ini.

2. Deskripsi Data Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan menggunakan strategi siklus

berkelanjutan yang direncanakan dibagi menjadi dua siklus. Adapun hasil

penelitian ini sebagai berikut :

a. Diskripsi Tindakan Siklus 1.

Diskripsi data tindakan siklus I terdiri dari paparan data perencanaan,

data tindakan, data observasi dan data refleksi.

1) Perencanaan

Sebelum guru melakukan penelitian tindakan kelas terlebih dahulu

guru mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam pembelajaran

aksara jawa yang menerapkan metode drill. Untuk memperoleh hasil yang

maksimal, perlu adanya perencanaan yang matang. Maka peneliti

mengadakan diskusi dengan guru kelas tentang tindakan yang akan

dilaksanaan. Adapun persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Menyusun Rencana Program Pembelajaran Perbaikan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Penyusunan RPP Perbaikan merupakan strategi belajar mengajar yang

akan diterapkan pada setiap kali pertemuan dengan bahasan materi

sesuai dengan yang telah ditunjukkan oleh guru kelas. Rencana

Program pembelajaran Terlampir.

b) Menyiapkan bahan materi aksara jawa yang akan disampaikan

Kegiatan yang utama dari penelitian ini yaitu menyiapkan buku materi

bahasa jawa sebagai pendukung pelaksanaan pembelajaran.

c) Menyusun tes yang akan diberikan kepada siswa saat siklus I

Pada langkah ini peneliti menyusun soal tes yang akan digunakan

untuk evaluasi.

2) Pelaksanaan

Setelah persiapan yang dilakukan dipandang cukup maka

dilanjutkan dengan penerapan dikelas. Kegiatan untuk siklus I

dilaksanakan 1 pertemuan dengan durasi waktu 2 x 35 menit yang dimulai

tanggal 20 april 2011. Setelah peneliti melakukan perencanaan dalam

penelitian langkah pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini diantaranya

adalah sebagai berikut :

a) Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan guru mengkondisikan kelas

sedemikian rupa sehingga kegiatan belajar mengajar dapat dimulai.

Setelah kondisi kelas cukup tenang maka guru mulai membuka

pelajaran diawali dengan berdo’a.

b) Guru melakukan kegiatan apersepsi yaitu bertanya tentang alat tulis

yang dibawa siswa.

c) Kemudian guru mengajukan soal kepada siswa untuk menulis tulisan

buku dalam aksara jawa. karena para murid sangat pasif guru

menunjuk salah seorang siswa untuk maju.

d) Setelah murid maju guru dan tidak bisa mengerjkan perintah guru lalu

guru menunjuk siswa yang mendapat peringkat 1 di kelas untuk maju

dan siswa bisa menulis buku dalam aksara jawa dengan baik. Lalu guru

memulai kegiatan inti pembelajaran dengan menunjukkan 5 pasang

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

huruf jawa yang paling familier dengan siswa antara lain ra, ga, pa, ya

( , , )lalu anak disuru menulis masing

masing huruf dengan empat huruf dan sambil mengucapkan bunyinya.

e) Setelah itu guru menunjuk satu murid untuk maju menulis tulisan jawa

sesuai yang guru dikte kan.

f) Setelah huruf tersebut guru menunjukkan huruf lainnya yaitu ha dan la

( ). Kegiatan yang dilakukan sama dengan yang

dilakukan pada kegiatan sebelumnya.

g) Lalu guru menjelaskan aksara selanjutnya na, ka, wa, da, ca,

sa. . Dilanjutkan

huruf ma, dha, ta, ja, . kemudian

Huruf terakir nga, ba, tho, nya,

dan setiap sesi aksara yang disampaikan guru menulis sebuah kata di

papan tulis untuk dibaca secara bersama – sama atau guru menunjuk

seorang murid.

h) Lalu guru menjelaskan tentang sandangan i, u, o, e, r, h (o, υ , O

, η, ̷

,Ԇ)

i) Guru memberi contoh kata sederhana buku, bibi, sate, lapar untuk

ditulis.

j) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa dengan memberi contoh

kaliamt sederhana untuk kemudian ditranslatekan.

k) Guru melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan

membuat catatan mengenai kondisi ketrmpilan membaca masing –

masing siswa dan memberikan tugas penilaiann ketrampilan membaca

kepada masing – masing siswa. Kemudian guru memberikan penilaian

secara menyeluruh terhadap hasil belajar siswa.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Dalam pelaksanaan evaluasi terhadap ketrampilan membaca siswa

dilakukan oleh guru dengan menggunakan penilaian dengan skala 0 – 100.

Adapun hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Penilaian Ketrampilan Membaca Pada Siklus 1

No Nilai Frekwensi Prosentase (%)

1 31- 40 4 13,79

2 41 – 50 6 20,70

3 51 – 60 6 20,70

4 61 – 70 3 10,34

5 71 – 80 3 10,34

6 81 – 90 4 13,79

7 91 – 100 3 10,34

Berdasarkan tabel di atas siswa yang belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) membaca adalah 15 anak sedangkan siswa

yang mengalami peningkatan 14 anak.

Berdasarkan hasil evaluasi siklus I secara lebih jelas dapat dilihat

dalam gambar 2.

Grafik 2. nilai Siklus I

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan hasil evaluasi siklus I yang dilakukan oleh peneliti

terhadap kondisi ketrampilan membaca siswa kelas IV SDN Wonokerso 1

Kedawung Sragen dapat diketahui bahwa kondisi ketrampilan membaca

secara rata – rata yaitu 62,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan sementara

bahwa ketrampilan membaca aksara jawa kelas IV SD Negeri Wonokerso

Kedawung Sragen pada tahun pelajaran 2010/2011 pada siklus 1

mengalami peningkatan tetapi masih berada di bawah batas minimal

ketuntasan yang telah ditentukan yaitu 60 dan jumlah anak yang

memperoleh nilai kurang dari 60 masih ada 55,19%.

3) Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas. Observasi dilakukan untuk

mengetahui kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru

dan juga mengetahui aktivitas siswa serta kemampuan dalam memahami

materi yang disampaikan oleh guru. Observasi dilakukan selama

pelaksanaan tindakan pada pertemuan yang pertama.

Meskipun siswa sebagian sudah mengalami kemajuan yang cukup

berarti, tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang berminat dalam

memperhatikan guru mereka masih suka berbicara dengan teman

sebangku.

4) Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus

1 dalam penelitian ini diketahui bahwa dalam pelaksanaan tindakan dalam

penelitian ini dapat diperoleh temuan diantaranya yaitu sebagai berikut :

a) Siswa kelas IV SDN Wonokerso 1 Kedawung Sragen pada awalnya masih

menunjukkan ketrampilan membaca aksara jawa yang masih rendah atau

masih berada dibawah batas ketuntasan yang telah ditetapkan, karena

sebelum adanya tindakan dalam penelitian ini diketahui berdasarkan

Berdasarkan hasil pengamatan setelah pelaksanaan tindakaan dalam

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

penelitian diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran aksara jawa

penggunaan metode pembelajaran yang digunakan tepat. Sehingga

sebagian siswa dapat menerima siswa proses pembelajaran dengan baik.

Dalam hal ini penggunakan metode pembelajaran dapat lebih menarik.

b) Adanya tindakan proses pembelajaran ini diketahui sebanyak Berdasarkan

hasil pengamatan setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dalam

penelitian ini diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

membaca aksara jawa siswa belum maksimal dalam menerima proses

pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari minat belajar anak yang

masih kurang sehingga guru harus terus memberi motivasi kepada siswa

serta memperbaiki lagi cara penyampain materi kepada anak.

c) Dengan adanya tindakan ini diketahui sebanyak 13 anak sekarang

memiliki nilai diatas batas minimal sedangkan sebelum siklus sebanyak 9

anak yang berhasil memiliki niliai diatas batas tuntas yang ditetapkan

sedangkan anak – anak yang lain juga mengalami peningkatan tetapi

masih rendah sekali peningkatannya.

d) Dengan adanya peningkatan ketrampilan diupayakan oleh guru dengan

penerapan metode drill hasil evaluasi rata – rata meningkat menjadi

62,05. Dengan demikian dapat diketahui penerapan metode drill dapat

meningkatkan ketrampilan membaca aksara jawa siswa kelas IV SDN

Wonokerso 1 Kedawung Sragen.

b. Diskripsi Tindakan Siklus II.

Diskripsi data tindakan siklus I terdiri dari paparan data perencanaan,

data tindakan, data observasi dan data refleksi.

1) Perencanaan

Dalam pelaksanaan siklus II pada dasarnya merupakan proses

refleksi terhadap hasil tindakan yang telah dilakukan dalam proses siklus

I. perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II ini selain untuk

meningkatkan ketrampilan membaca aksara jawa anak juga untuk

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mengurangi kendala pada siklus I yaitu berupa keaktifan anak yang kurang

dan akomodasi waktu yang kurang.

Perencanaan pada pelaksanaan siklus II dalam penelitian ini pada

dasarnya sesuai dengan yang ada pada siklus I, hanya saja pada siklus II

ini ada beberapa perubahan materi yang disampaikan lebih diarahkan pada

membaca secara berulang dan sedikit menulis saat penyampaian materi.

Berbeda dengan saat siklus I yang lebih fokus pada menulis. Selain itu

peneliti juga memberikan tambahan solusi dengan pemberian reward

kepada siswa yang berhasil mengerjakan soal serta dalam pembelajaran

lebih fokus pada aksara nga, ba, da, ca, sa (

)

2) Pelaksanaan

Setelah persiapan yang dilakukan dipandang cukup maka

dilanjutkan dengan penerapan dikelas. Pelaksanaan siklus II dalam upaya

meningkatakan ketrampilan membaca aksara jawa yang dilaksanakan pada

hari Sabtu 24 April 2011, dengan waktu 2 x 35 menit. Setelah peneliti

melakukan perencanaan dalam penelitian langkah pelaksanaan tindakan

dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Guru melakukan kegiatan apersepsi yaitu dengan bertanya kepada para

siswa apakah ada siswa yang berani maju untuk mentranslate soal

guru.

b) Setelah itu guru menuliskan aksara jawa lalu guru menunjuk huruf

sambil melafatkan diikuti semua anak – anak lalu guru menunjuk huruf

secara acak dan anak – anak membacanya.

c) Lalu guru menulis contoh kata – kata dalam aksara dan anak – anak

membacanya.

d) Guru memberikan quis soal untuk dikerjakan di depan dan bagi anak

yang berhasil guru memberi reward.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

e) Guru melakukan evaluasi terhadap siswa dengan memberi contoh

kalimat sederhana untuk kemudian ditranslatekan.

f) Guru melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan

membuat catatan mengenai kondisi ketrmpilan membaca masing –

masing siswa dan memberikan tugas penilaian ketrampilan membaca

kepada masing – masing siswa. Kemudian guru memberikan penilaian

secara menyeluruh terhadap hasil belajar siswa dan bagi siswa yang

mendapat nilai tertinggi guru memberikan reward.

Dalam pelaksanaan evaluasi terhadap ketrampilan membaca siswa

dilakukan oleh guru dengan menggunakan penilaian dengan skala 0 – 100.

Adapun hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Penilaian ketrampilan membaca pada siklus II

No Nilai Frekwensi Prosentase (%) 1 41 – 50 2 6,90 2 51 – 60 2 6,90 3 61 – 70 11 37,93 4 71 – 80 3 10,34 5 81 – 90 6 20,69 6 91 – 100 5 17,24

Berdasarkan tabel di atas siswa yang belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) ketrampilan membaca adalah 4 anak

sedangkan siswa yang mengalami ketuntasan ada 25 anak.

Berdasarkan hasil evaluasi siklus II secara lebih jelas dapat dilihat

dalam gambar 3.

0

5

10

15

41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 - 80 81 - 90

2 2

11

36

frequensi

Grafik 3. Nilai Siklus II

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Berdasarkan hasil evaluasi siklus II yang dilakukan oleh peneliti

terhadap kondisi ketrampilan membaca siswa kelas IV SDN Wonokerso 1

Kedawung Sragen dapat diketahui bahwa kondisi ketrampilan membaca

secara rata – rata yaitu 73,78 sehingga dapat ditarik kesimpulan sementara

bahwa ketrampilan membaca aksara jawa kelas IV SD Negeri Wonokerso

Kedawung Sragen pada tahun pelajaran 2010/2011 pada siklus II diperoleh

nilai yang cukup signifikan untuk menyatakan terjadinya peningkatan

ketrampilan membaca aksara jawa siswa.

Dari hasil penelitian siklus I sampai dengan siklus II didapat

peningkatan ketrampilan peningkatan ketrampilan membaca aksara jawa

pada mata pelajaran bahasa jawa.

3) Observasi

Pada tahap ini sebagian besar siswa telah terkondisi dengan baik.

Siswa tidak lagi sering bercanda sendiri. Karena saat pembelajaran guru

juga memberikan sedikit nasihat dan motivasi.

Dari ke 29 siswa yang menjadi subyek penelitian terlihat 4 siswa

yang masih belum dapat mengikuti secara baik. Dibanding dengan teman –

teman siswa tersebut memerlukan penanganan yang lebih khusus lagi.

Berdasarkan lampiran tentang aktivitas guru dalam pembelajaran

dapat dilaporkan 1) memotivasi siswa dalam pembelajaran, 2) memberi

imbalan bagi siswa yang aktif, 3) Memberi pujian kepada siswa yang aktif

dalam kegiatan pembelajaran, 4) Materi yang disampaikan benar tidak ada

yang menyimpang, 5) Penyampaian materi lancar tidak tersendat – sendat,

6) Menampilkan sikap ramah dan bersahabat, 7) Menghindari perbuatan

yang dapat mengganggu perasaan siswa, 8) Menunjukkan sikap adil

kepada semua siswa, 9) Membantu siswa yang mendapat kesulitan, 10)

Memberikan penguat bagi siswa yang belum berhasil, 11) Mengevaluasi

kemampuan siswa, 12) Mengingatkan siswa agar materi yang dipelajari

kembali.

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Sedangkan keaktifan siswa dapat dilihat pada lampiran sebagai

berikut : 1) kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dengan nilai baik, 2)

keaktifan siswa saat mengikuti pelajaran sangat baik, 3) komunikasi murid

dengan guru baik, 4) minat anak terhadap pelajaran cukup, 5) kemampuan

menjawab tes baik, 6) nilai rata – rata siklus II adalah 73,78.

4) Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus II

dalam penelitian ini diketahui bahwa dalam pelaksanaan tindakan dalam

penelitian ini dapat diperoleh temuan diantaranya sebagai berikut :

a) Siswa kelas IV SDN Wonokerso 1 Kedawung Sragen pada hasil evaluasi

menunjukkan peningkatan ketrampilan membaca aksara jawa. Rata – rata

ketrampilan membaca pada siklus II 73,78.

b) Adanya tindakan proses pembelajaran pada siklus II ini diketahui bahwa

siswa dapat mentranslatekan aksara jawa serhana ke latin atau

sebaliknya.

c) Pada hasil evaluasi pada siklus II telah diketahui siswa yang telah

mencapai KKM adalah sebanyak 25 anak.

Dari data yang diperoleh pada siklus I dan siklus II dapat diambil

kesimpulan sementera yang disajikan dalam tabel.

Tabel 5. Perbandingan Nilai Membaca Aksara Jawa Siswa Pada

Siklus I Dan Siklus II.

No. Siklus Nilai rata – rata

membaca Peningkatan nilai

1 Siklus I 62,05 -

2 Siklus II 73,78 11,73

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Dari data tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk grafik dalam

gambar 4.

Grafik 4. Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II

Dari hasil yang didapat pada siklus I dan siklus II terdapat

peningkatan yang cukup berarti. Nilai rata – rata ketrampilan membaca yang

semula pada siklus I sebesar 62,05 meningkat menjadi 73,78 pada siklus II

dengan prosentase pada siklus I sebesar 44.81% kemudian meningkat

menjadi 86.2%.

Dengan didapatnya nilai rata – rata yang sudah mencapai target KKM

berarti indikator kinerja yang telah direncanakan pada bab II telah terpenuhi

sehingga tindakan pada siklus berikutnya tidak dilakukan. Siklus diakhir pada

siklus II dengan pencapaian target yang telah disebutkan.

B. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dapat

diketahui bahwa terjadi peningkatan ketrampilan membaca aksara jawa pada mata

pelajaran aksara jawa dengan metode drill. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi

tiap siklus yang mengalami peningkatan. Meskipun ada empat siswa yang tidak

tuntas dalam pembelajaran. Nilai – nilai yang diperoleh adalah berkat kerjasama

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

antara guru dengan siswa. Siswa bukan lagi sebagai obyek tetapi adalah subyek

yang setiap individunya mempunyai perbedaan karakteristik tertentu.

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dilaksanakan

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : 1.

Perencanaan tindakan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Observasi, 4. Analisis dan

refleksi. Adapun diskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat

diperjelas sebagai berikut :

Sebelum peneliti melaksanakan tindakan, peneliti melakukan observasi

awal untuk mengetahui kondisi yang ada di SDN Wonokerso 1 Kedawung. Dari

hasil observasi ini, peneliti dapat menyatakan bahwa kualitas ketrampilan

membaca aksara jawa mata pelajaran Bahasa Jawa sebanyak 25 anak belum

mencapai ketuntasan. Oleh karena itu guru / peneliti mencari solusi guna

mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti menggunakan metode drill. Alasan

peneliti menggunakan metode drill karena dengan pembelajaran ini siswa akan

lebih faham dan mudah dalam menerima materi yang disampaikan.

Selanjutnya guru atau peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) guna melaksanakan kegiatan siklus I. materi siklus I

membaca akasara jawa diambil dari materi aksara jawa/huruf jawa dan materi

sandangan sederhana.

Berdasarkan hasil pengamatan siklus I masih terdapat kekurangan dan

kelemahan, diantaranya siswa masih ada yang membuat gaduh. Untuk mengatasi

masalah tersebut dalam Siklus II guru memberikan materi aksara jawa dan lebih

fokus kepada beberapa aksara dan sandangan yang masih banyak belum dipahami

oleh anak dan member sedikit variasi dalam mengajar.

Hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa

terjadi peningkatan ketrampilan membaca aksara jawa . hal ini bias dilihat pada

table.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Table 6. Perbandingan hasil peningkatan ketrampilan membaca aksara

jawa pra siklus, siklus I, siklus II :

Keterangan Pra Tindakan Siklus I Siklus II

Nilai terendah 20 35 45 Nilai tertinggi 95 100 100 Rata – rata nilai 49,64 62,05 73,78

Siswa belajar tuntas 31,03 %. 44.81% 86.2%.

Dari hasil peningkatan ketrampilan membaca aksara jawa diatas dapat

digambarkan pada grafik 5.

Grafik 5. Perbandingan Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II

Dari hasil analisa data perbandingan ketrampilan membaca aksara jawa

pada tabel 6 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai ketrampilan

membaca aksara jawa. Pada tahap pra tindakan nilai terendah untuk ketrampilan

membaca aksara jawa adalah 20 meningkat menjadi 35 pada siklus I dan 50 pada

siklus II. Nilai tertinggi untuk pra tindakan 95 meningkat menjadi 100 pada siklus

I dan siklus II. Nilai rata – rata yang diperoleh juga mengalami peningkatan dari

tahap pra tindakan 49,64 menjadi 62,05 pada siklus I dan 73,78 pada siklus II.

Ketuntasan siswa yang semula pada kondisi pra tindakan 31,03 %. Meningkat

menjadi 44.81% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 86.2%.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Hal ini menunjukkan bahwa dari 29 siswa yang melakukan pembelajaran

menggunakan metode drill hanya 4 siswa yang tidak dapat mencapai ketuntasan.

Peneliti mengamati bahwa siswa yang tidak tuntas adalah siswa yang seharusnya

mendapat bimbingan secara khusus untuk pembelajaran aksara jawa. Dari data

tersebut terbukti bahwa metode drill dapat meningkatkan ketrampilan membaca

aksara jawa. Hal ini sesuai dengan pendapat Syaiful Sagala (2006 : 217) bahwa

metode drill merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan

kebiasaan - kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu

kebiasaan - kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu

ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam dua siklus dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode drill terbukti dapat meningkatkan ketrampilan membaca

aksara jawa pada siswa kelas IV SD Negeri Wonokerso I Kedawung Sragen.

Peningkatan ketrampilan membaca aksara Jawa tersebut dapat dibuktikan dengan

meningkatnya nilai ketrampilan membaca aksara Jawa pada setiap siklusnya yaitu

: siklus I nilai rata – ratanya 62,05 dan 73,78 pada siklus II. Sedangkan tingkat

ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebanyak 15 anak atau 55,19%. Sedangkan

pada siklus II sebanyak 4 siswa atau 13,80 %. Hal ini menunjukkan peningkatan

ketuntasan dari siklus I ke siklus II sebesar 41,39 %. Dengan demikian secara

klasikal, pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan peneliti yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat diketahui bahwa penggunaan metode drill efektif untuk meningkatkan

ketrampilan membaca aksara Jawa ngelena dan beserta sandangannya pada siswa

kelas IV sekolah dasar.

Dengan demikian implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Pemanfaatan dan penerapan metode drill diteruskan dan dibiasakan pada

setiap guru yang mengajarkan materi membaca aksara jawa ngelena dan

sandangan pada siswa kelas IV sekolah dasar.

2. Adanya pembelajaran dengan metode drill harus dilaksanakan dengan

sebaik – baiknya supaya siswa merasa senang dalam mengikuti

pembelajaran sehingga ketrampilan membaca aksara jawa terus

meningkat.

3. Guru harus terampil menghadapi kendala yang ada.

47

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN METODE ......BELAJAR SISWA KELAS IV SD ... Pembimbing I Pembimbing II Drs. Gunarhadi, MA,Ph.D ... Sekretaris : Priyono, S.Pd, M

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

C. Saran Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, serta dalam rangka

ikut menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan kemampuan

membaca huruf jawa pada mata pelajaran bahasa jawa, maka dapat disampaikan

saran – saran sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran bahasa jawa untuk menerapkan metode drill sehingga pembelajaran menjadi lebih optimal dan belajar menjadi lebih baik.

2. Bagi Guru Guru dalam mengajar hendaknya harus melibatkan siswa secara aktif dengan menggunakan metode drill agar peran siswa dalam proses pembelajaran lebih banyak lagi dan juga agar ketrampilan membaca anak juga lebih baik lagi. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya siswa juga dimotivasi agar siswa lebih bersemangat lagi dalam belajar. Selain itu guru dalam mengajar hendaknya berperan sebagai fasilisator dan motivator yang mampu menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggungjawab dalam melakukan proses belajar.

3. Bagi Siswa Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu mengerjakan tugas – tugas yang diberikan oleh guru dan meningkatkan usaha belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

4. Bagi Orang Tua Peran serta dan perhatian orang tua sangat menentukan keberhasilan pendidikan anak, sebab bersama orang tualah anak lebih lama tinggal dari pada di sekolah. Tanpa bantuan orang tua, apapun usaha guru tidak akan berhasil secara maksimal. Oleh karena itu, bimbingan orang tua di rumah, masukan, informasi tentang kemajuan dan kekurangan anak tersebut, sangatlah diperlukan guru guna menunjang keberhasilan pendidikan anak. Untuk itu kerjasama dan jalinan kekeluargaan antara orang tua dan sekolah harus selalu dibina.


Recommended