EFUSI PLEURA PADA DECOMPENSATIO CORDISAnis Nurul Farida 082011101076 dr. Dandy, Sp.JP
GAGAL JANTUNG (DECOMPENSATIO CORDIS) adalah suatu keadaan dimana jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) tidak mampu memenuhi kebutuhan normal tubuh akan oksigen dan zat-zat makanan.
KLASIFIKASI1. Gagal Jantung Kiri PJ koroner/HT, Kelainan katup, kelainan kongenital 1. Gagal Jantung kanan kelainan katup, kelainan kongenital
Menurut New York Heart Association Class I Class II : tidak terbatas, aktivitas fisik sehari-hari tidak menyebabkan lelah atau palpitasi : sedikit pembatasan aktivitas fisik, aktivitas sehari-hari, menyebabkan lelah, palpitasi, sesak nafas atau angina : aktivitas fisik sangat terbatas, saat istirahat tanpa keluhan, namun aktivitas kurang dari sehari-hari : tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun tanpa keluhan, gejala DC timbul bahkan saat istirahat dan bertambah berat bila melakukan aktivitas
Class III Class IV
ETIOLOGI Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard, dapat disebabkan oleh hilangnya miosit (infrak miokard, kontraksi yang tidak terokoordinasi (left bundle branch block), kurangnya kontraktilitas (kardiomiopati)). Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi) Kegagalan yang berhubungan dengan katup Kegagalan yang disebabkan abnormalitas ritme kardiak (takikardi) Kegagalan yang disebabkan anormalitas perikard atau efusi perikard (temponade) Kelainan kongenital jantung
Patofisiologi
Diastole Fase relaksasi otot, ditandai dengan terjadinya dilatasi. Darah vena memasuk atrium, lalu, setelah katup atriovencularis terbuka, langsung mengalir ke ventriculus dan mengisi 70 persen kapasitasnya.
Ketika atrium berkontraksi, ia mengeluarkan darah di dalamnya untuk mengisi ventriculus Systole Ventricular Systole ventricular adalah kontraksi dari ventriculus. Katup antrioventrikularis menutup untuk mencegah darah mengalir balik ke atrium. Sedang katup seminularis terbuka agar darah dapat mengalir ke truncus pulmonalis dan aorta.
Gagal jantung disebabkan kegagalan dari ventrikel jantung untuk berkontraksi secara efektif
Mekanisme kompensasia. Mekanisme Frank Starling b. Aktivitas sistem saraf simpatis c. Hipertrofi ventikel kiri d. Aktivitas sistem RAA e. Retensi Air dan Garam
Gejala Klinis DC Mayor : - PND - Kardiomegali - Gallop - Peningkatan JVP - refluks hepatojugular - ronkhi - edema tungkai - batuk malam hari - dyspnea on effort - hepatomegali - efusi pleura - takikardi
Minor :
Diagnosis : 2 mayor atau 1 mayor+ 2 minor
Pemeriksaan EKG Lab Tes fungsi paru TF ekokardiografi
Pleura
Didalam rongga pleura terdapat + 5ml cairan yang cukup untuk membasahi seluruh permukaan pleura parietalis dan pleura viseralis. Cairan ini dihasilkan oleh kapiler pleura parietalis karena adanya tekanan hodrostatik, tekanan koloid dan daya tarik elastis. Sebagian cairan ini diserap kembali oleh kapiler paru dan pleura viseralis, sebagian kecil lainnya (10-20%) mengalir kedalam pembuluh limfe sehingga pasase cairan disini mencapai 1 liter seharinya.
Fisiologi cavum Pleura
Volume cairan pleura selalu konstan, akibat dari: # P. hidrostatik : 9 mmHg produksi oleh pleura parietalis # P. koloid osmotik : 10 mmHg absorbsi oleh pleura viseralis
Efusi PleuraAdanya Cairan Pleura yang Volume nya lebih dari Normal ( Vol. normal: 1 20 cc )
Klasifikasi Efusi Pleuraa. Transudat misalnya terjadi pada gagal jantung karena bendungan vena disertai peningkatan tekanan hidrostatik, dan sirosis hepatic karena tekanan osmotic koloid yang menurun. b. Eksudat dapat disebabkan antara lain oleh keganasan dan infeksi
Penyebab akumulasi cairan Pleura
Tekanan koloid osmotik ( Hypolbuminemia ) Permeabilitas kapiler ( Radang, Neoplasma ) Tekanan hirostatik ( Gagal jantung kiri) Tekanan negatip intrapleura ( Atelektasis )
Patofisiologi Efusi Pleura akibat DC kiri-
keseimbangan antara produksi dan absorbsi terganggu misalnya pada hyperemia akibat inflamasi, perubahan tekanan osmotic (hipoalbuminemia), peningkatan tekanan vena (gagal jantung). - Gagal jantung kiri meningkatkan volume akhir atrium kiri tekanan vena meningkat tekanan hidrostatik > tekana nonkotik ekstravasasi efusi pleura
Pemeriksaan Fisik Efusi Pleura- Inspeksi nampak sakit, gerak dada sisi sakit tertinggal,nampak lebih cembung - Palpasi gerak dada sisi sakit tertinggal, Fremitus raba sisi sakit turun - Perkusi suara ketok sisi sakit redup pd.bag.bawah garis Ellis Damoiseau - Auskultasi suara napas sisi sakit turun /hilang
Gambaran Radiologi Efusi Pleura< 300 CC : Secara fisik tak ada perubahan. Foto PA: sinus masih nampak lancip. Foto Lat: sinus nampak mulai tumpul > 500 cc : Gerak dada/ fremitus suara/fremitus raba menurun,suara ketok redup > 1000 cc: dada cembung, egofoni positip > 2000 cc: mediastinum terdorong
Foto Thorax
Foto Thoraks: Perselubungan Pada hemitoraks Dextra dengan sinus frenicus costalis kanan tumpul
PENATALAKSANAAN1. Oksigenasi dan ventilasi 2. Diuretik :mengurangi retensi cairan (pada fase akut digunakan loop diuretik seperti furosemid. Pada edema paru furosemid 20-80 mg). 3. Vasodilator vasodilatasi vena menurunkan venous return menaikkan curah jantung 1. Inotropik 2. Anti aritmia 3. Intra Aortic Ballon Pump
Penatalaksanaan Efusi Pleura- Jika jumlah cairan sedikit hanya obati penyebabnya - Jika jumlah cairan banyak Evakuasi cairan pleura / torakosentesis volume pengambilan maksimal 1000 cc setiap kali pengambilan - Pemasangan WSD # Efusi Pleura massive # Efusi Pleura haemorhagic # Hematotoraks, Empyema # Chylotoraks, Chiliform