EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL
PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA JENJANG SEKOLAH DASAR
SELAMA PANDEMI CORONA DI DESA GONDANG
KABUPATEN SRAGEN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
DINAR ARGAWI PRAMESTI
A510160048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL
PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA JENJANG SEKOLAH DASAR
SELAMA PANDEMI CORONA DI DESA GONDANG
KABUPATEN SRAGEN
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
DINAR ARGAWI PRAMESTI
A510160048
Telah diperiksa dan disetujui untuk di uji oleh:
Dosen Pembimbing
Wahdan Najib Habiby, S. Th. I., M. Pd
Wahdan Najib Habiby, S. Th. I., M. Pd
NIDN: 0621078202
ii
HALAMAN PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN HASIL
PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA JENJANG SEKOLAH DASAR
SELAMA PANDEMI CORONA DI DESA GONDANG
KABUPATEN SRAGEN
OLEH:
DINAR ARGAWI PRAMESTI
A510160048
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari Senin, 7 Desember 2020
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
1. Wahdan Najib Habiby, S. Th. I., M. Pd
(Ketua Dewan Penguji)
2. Muhammad Abduh, M. Pd
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dr. AnatriDesstya, S.T., M. Pd
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
(............................)
(............................)
(............................)
iii
1
EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN CAPAIAN
HASIL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA JENJANG
SEKOLAH DASAR SELAMA PANDEMI CORONA
DI DESA GONDANG KABUPATEN SRAGEN
Abstrak
Tahun 2019 lalu, dunia digemparkan dengan merebaknya wabah penyakit
mematikan yang disebut dengan Covid 19. Penjelasan dr. Merry Dame Cristy
Pane menyebutkan wabah penyakit Covid 19 yang disebabkan oleh virus Corona
ditemukan di kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019 lalu. Adanya wabah
tersebut berdampak besar terutama pada dunia pendidikan. Himbauan untuk
menjaga jarak dan menerapkan protocol kesehatan untuk memutus rantai Corona
mengakibatkan pemerintah mengeluarkan surat edaran yang berisi anjuran untuk
lembaga pendidikan agar melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Proses PJJ
dilakukan dengan dua cara yaitu secara daring dan luring. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis proses PJJ di SD, mendiskripsikan pelaksanaan pengukuran
capaian hasil belajar, dan mengevaluasi pelaksanaan PJJ dan pengukuran hasil
belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif dengan desain
penelitian analisis deskriptif menggunakan model evaluasi CIPP yang
dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam tahun 1966. Sumber data pada penelian
ini adalah hasil wawacara dengan kepala sekolah dan guru serta dokumen laporan
PJJ yang dibuat oleh guru. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data hasil wawancara dan
dokumentasi yang dianalisis secara deskriptif menunjukkan bahwa evaluasi
pelaksanaan PJJ cukup baik namun evaluasi pengukuran hasil belajar kurang
efektif.
Kata Kunci: Pembelajaran Jarak Jauh, Pengukuran Hasil Belajar, Evaluasi CIPP
Abstract
In 2019, the world was shocked by the outbreak of a deadly disease known as
Covid 19. Explanation of dr. Merry Dame Cristy Pane said the Covid 19 disease
outbreak caused by the Corona virus was found in the city of Wuhan, China in
December 2019. The existence of this epidemic has a major impact, especially on
the world of education. The appeal to maintain distance and implement health
protocols to break the Corona chain resulted in the government issuing a circular
containing recommendations for educational institutions to carry out distance
learning (PJJ). The PJJ process is carried out in two ways, namely online and
offline. This study aims to analyze the PJJ process in SD, describe the
implementation of measuring learning outcomes, and evaluate the implementation
of PJJ and measuring student learning outcomes. This type of research is an
evaluative study with a descriptive analysis research design using the CIPP
evaluation model developed by Daniel Stufflebeam in 1966. The data sources in
this study are the results of interviews with the principal and teachers and the PJJ
report documents made by the teacher. Data analysis techniques in this study were
data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Data from interviews
and documentation that were analyzed descriptively showed that the evaluation of
2
the implementation of PJJ was quite good, but the evaluation of measuring
learning outcomes was less effective.
Keywords: Distance Learning, Measurement of Learning Outcomes, Evaluation
of CIPPP
1. PENDAHULUAN
Tahun 2019 lalu, dunia digemparkan dengan merebaknya wabah penyakit
mematikan yang disebut dengan Covid 19. Penjelasan Dr. Merry Dame Cristy
Pane menjelaskan bahwa wabah penyakit Covid 19 disebabkan oleh virus Corona
yanglditemukanidiikotalWuhan, ChinalpadalbulaniDesember 2019 lalu. Menyusul
kianlparahnyalpenyebaranlviruslcorona, Gubernur DKI JakartaiAnies Baswedan
menerapkan kegiatan belajar jarak jauh, sehingga tidak ada proses belajar
mengajar di sekolah selama dua pekanlgunalmencegahlpenyebaran corona. Seusai
penutupan dua pekan, Anies akan meninjau kembali kegiatan belajar di sekolah
dan perkembangan penyebaran virus corona di Jakarta. Anies menjelaskan,
sekolah akan melakukan metode belajar menggunakan sistem digital untuk
mengurangi kontak langsung yang berpotensi menularkan virus corona (Yustinus
Paat, 2020). Sejalan dengan Anies Baswedan, Kemendikbud Nadiem Makarim
menerbitkan suratZedaranWtentangTanjuranHmelakukanKpembelajaran dari
rumah selama pandemi corona.
Proses Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun
kelulusa; 2. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan
hidup antara lain mengenai pandemi corona; 3. Aktivitas dan tugas pembelajaran
Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-
masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di
rumah; 4. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/ nilai
kuantitatif (Ayunda Pininta, 2020). Maka dari itu sesuai dengan himbauan
pemerintah untuk menghindari keramaian dan kerumunan banyak orang, sekolah
hingga perguruan tinggi di Indonesia dihimbau untuk belajar dirumah (Home
3
Learning) dengan metode Pendidikan Jarak Jauh, E-learning, atau Daring.
Penelitian tentang E-Learning sebelumnya pernah diteliti oleh (Bayu dkk, 2019)
dengan judul “Pengaruh Daring Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Sekolah Dasar”. Pasca instruksi gubernur jawa tengah Ganjar Pranowo, Bupati
Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan hasil rapat koordinasi yang
dilakukan pada hari Sabtu 14 Maret 2020 terkait antisipasi penyebaran Corona
memutuskan meliburkan sekolah dari TK, SD, hingga SMP baik sekolah negeri
maupun swasta. Sedangkan untuk jenjang SMA dan SMK, masih dalam
koordinasi lebih lanjut dengan Pemprov Jateng. Keputusan itu menyikapi status
Kejadian Luar Biasa Corona di Kota Solo (Wal, 2020).
Perencanaan kegiatan PJJ merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk menjalankan kegiatan pendidikan di tengah pandemi corona ini.
Sebelumnya penelitian tentang pembelajaran jarak jauh pernah diteliti oleh
(Indriani dkk, 2018) yang berjudul “Implementasi Blended Learning dalam
Program Pendidikan Jarak Jauh pada Jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan”.
Pembelajaran jarak jauh adalah sistem pendidikan dimana siswa dan guru berada
di tempat yang terpisah atau berbeda dan pada proses pembelajarannya
menggunakan beberapa sumber belajar melalui media TIK. Menurut (Setiawan,
2020 : 1) sebagai tanggapan atas tutupnya lembaga pendidikan akibat dari
mewabahnya Corona, UNESCO merekomendasikan alternatif lain dalam program
pembelajaran seperti aplikasi pendidikan terbuka dan platform lainnya. Guru
dapat berkomunikasi dengan siswa secara jarak jauh serta dapat mengatur dan
membatasi kesenjangan dalam institusi pendidikan.
Perkembangan Information Communication Technology (ICT) atau di
Indonesia dikenal dengan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) mempermudah
guru dalam merealisasikan amanat PP No. 13 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat 9 mengenai standar sarana dan prasarana yang
diperlukan termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (PP no 13
tahun 2015, 2015). Bentuk realisasi penggunaan teknologi komunikasi informasi
diantaranya adalah menerapkan e-learning dalam dunia pendidikan termasuk
pendidikan di sekolah dasar (SD). Sejalan dengan hal tersebut, pada penelitian
4
yang dilakukan oleh (Widowati dkk, 2017 : 1) menyebutkan bahwasanya
ketrampilan guru pada bidang TIK harus lebih ditingkatkan karena pada penelitian
tersebut menuliskan bahwa kemampuan guru dan guru privat di bidang TIK hanya
40,40% dan 35,20% yang masih terbilang rendah. Seperti yang tertulis pada jurnal
Melissa Acosta, Teknologi dalam dunia pendidikan semakin berkembang lebih
murah dan lebih terjangkau salah satunya adalah E-Learning. Kemajuan teknologi
sudah semakin pesat, berbagai media social dan aplikasi dapat dengan mudah di
unduh pada smartphone (Acosta, 2016 : 162).
Berbagai macam aplikasi yang dapat digunakan dalam PJJ daring
diantaranya schoology, ruang guru, google classroom, dan lain sebagainya seperti
pada penelitian yang dilakukan oleh (Yasdinul Huda dkk, 2019) dengan judul
“Desain Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Smart Classroom
menggunakan Layanan Live Video Webcasting” dan “Pengaruh Model
Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Google Classroom” oleh (Putri dkk, 2019).
Aplikasi lain yang dapat digunakan dalam PJJ adalah Whatsapp. Widiasih,
Permanasari, Riandi, dan Damayanti menyebutkan bahwa aplikasi ini tidak hanya
dapat mengirim pesan maupun telepon, namun juga dapat mengirimkan foto,
video, maupun audio. Whatsapp juga menyediakan fungsi percakapan dalam
sebuah forum atau group sehingga dapat digunakan untuk berdiskusi secara
online. Fungsi percakapan forum inilah yang dapat digunakan dalam program
pembelajaran jarak jauh. Guru dapat mengirimkan video edukatif yang dapat
diterima dan dipelajari mandiri oleh siswa dimana saja dan kapan saja (Widiasih
dkk : 270). Selain teknologi komunikasi, pembelajaran secara daring
membutuhkan kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran yang tidak
monoton dan dapat menarik minat belajar siswa seperti pada penelitian oleh
(Qurotul dkk, 2017) dengan judul “Penerapan iDu iLearning Plus Berbasis
Gamification sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh pada Perguruan Tinggi” dan
penelitian dengan judul “Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Distance Learning” oleh (Mushfi, 2019).
EvaluasiXmerupakanMsalahZsatuXdariZrangkaianDpembelajaranCselain
perencanaanSdanDpelaksanaan pembelajaran. SalahSsatuXAspekZterpenting
5
dalamXevaluasiVpembelajaranVadalah penilaian. Penilaian merupakan bagian
dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk
mengetahuiTpencapaianTkompetensiGsiswaRyangJmeliputiRpengetahuan, sikap,
dan keterampilan.DPenilaianTdilakukanWselama proses pembelajaran di akhir
pembelajaran itu. Fokus penilaian pada pembelajaran adalah keberhasilan siswa
dalam mencapaiIstandarIkompetensiIyangIditentukanI(Ismail dkk, 2018 : 296).
Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tes dan non
tes. Dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, dibutuhkan instrumen evaluasi
untuk memperoleh informasi deskriptif yang berupa tes dan non tes. Instrumen
berupa tes dapat berbentuk soal objektif dan uraian, sedangkan non tes berupa
observasi, wawancara, angket, dan pemeriksaan dokumen (Joko Widiyanto, 2018
: 123). Perlunya evaluasi program pada pelaksanaan PJJ dan pengukuran hasil
belajar siswa agar pelaksanaan program lebih baik dan sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan yang telah ditentukan. Serta mengoptimalkan penggunaan TIK
sebagai media pembelajaran berbasis edukasi yang menarik dan memotivasi siswa
dalam PJJ. Selain itu, evaluasi pada pelaksanaan pengukuran hasil belajar perlu
dilakukan agar meminimalisir adanya kecurangan dan sikap tidak jujur siswa
dalam mengerjakan tugas.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul
Evaluasi Pelaksanaan dan Pengukuran Capaian Hasil Pembelajaran Jarak Jauh
pada Jenjang Sekolah Dasar di Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen.
Penelitian ini menjelaskan tentang gambaran pelaksanaan PJJ dan pengukuran
hasil belajar di SD, kendala dalam pelaksanaan PJJ dan Pengukuran hasil belajar,
serta evaluasi terhadap pelaksanaan PJJ dan pengukuran capaian hasil belajar
siswa menggunakan model evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam.
Sebelumnya penelitian evaluatif dengan model CIPP pernah diteliti oleh (Riyanto
dkk, 2017) yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Micro Teaching dengan
Menggunakan Model CIPP pada Program Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Sebelas Maret Surakarta” lalu dengan model evaluasi yang sama oleh (Bhakti,
2017) dengan judul “Evaluasi Program Model CIPP pada Proses Pembelajaran
IPA”.
6
2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode evaluatif dengan desain penelitian analisis
deskriptif. Desain analisis deskriptif merupakan desain yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atauSmenggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013: 206). Teknik
pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan kepalaSsekolah dan
guru yang merupakan sumber data primer serta dokumen laporan PJJ yangSdibuat
oleh guru. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagaiXpembandingGterhadapRdataHtersebut. Triangulasi pada penelitian ini
menggunakan triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek
ulang derajat kepercayaan suatu informasi yangTdiperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda sebagai pemeriksaan melalui sumber lainnya (Moloeng, 2017:
178). Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data pada penelitian ini melalui
triangulasi data.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Pada Jenjang
Sekolah Dasar Di Desa Gondang.
Sistem Pembelajaran PJJ dilaksanakan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan yang tercantum dalam Permendikbud nomer 119 tahun 2014 pada Bab
IV pasal 8 dengan :
a. Menggunakan moda pembelajaran yang peserta didik dengan pendidiknya
terpisah;
b. Menekankan prinsip belajar secara mandiri, terstruktur, dan terbimbing
dengan menggunakan berbagai sumber belajar;
c. Menjadikan media pembelajaran sebagai sumber belajar yang lebih dominan
dari pada pendidik; dan
d. Menggantikan pembelajaran tatap muka dengan interaksi program
pembelajaran elektronik yang terkini mengikuti perkembangan teknologi dan
7
informasi, meskipun tetap memungkinkan adanya pembelajaran tatap muka
secara terbatas.
PJJ di sekolah sampel dalam kesesuaiannya dengan permendikbud nomer 119
tahun 2014 antara lain:
a. Moda pembelajaran sudah sesuai, yaitu peserta didik dan pendidikanya
terpisah.
b. Menggunakan berbagai sumber belajar sudah sesuai, prinsip belajar mandiri
belum sesuai karena masih ada siswa yang dalam mengerjakannya dibantu
orang lain.
c. Media pembelajaran sebagai sumber belajar yang lebih dominan sudah sesuai.
d. Menggantikan pembelajaran tatap muka melalui media elektronik sudah
sesuai, PJJ secara daring melalui
Pedoman pelaksanaan PJJ selama pandemi Corona ditetapkan dalam Lampiran
Surat Edaran nomer 15 tahun 2020 Bab 1 point B yang berisi :
a. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan
pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama
dalam pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR);
b. Kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum;
c. BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain
mengenai pandemi Corona
d. Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang
pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik;
e. Aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar daerah, satuan
pendidikan dan Peserta Didik sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR;
f. Hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai
kuantitatif; dan
8
g. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru
dengan orang tua/wali.
PJJ pada sekolah sampel dalam kesesuaiannya dengan dalam Lampiran Surat
Edaran nomer 15 tahun 2020 Bab 1 point B yaitu :
a. Kesehatan pendidik dan peserta didik menjadi pertimbangan utama pada PJJ
dalam mencegah penyebaran corona.
b. Pemadatan materi pembelajaran sebagai salah satu cara agar pembelajaran
tetap berlangsung tanpa adanya beban penuntasan kurikulum.
c. Materi pembelajaran dan tugas mengenai corona, seperti membuat poster
corona, membuat video atau foto tentang pencegahan corona.
d. Materi pembelajaran sesuai dengan jenjang Pendidikan, pada kelas rendah
diperbanyak mengenai ketrampilan seperti membuat video perkenalan,
membuat gambar sederhana, atau berfoto saat kegiatan dirumah
(membersihkan lingkungan, senam sehat).
e. PJJ menyesuaikan fasilitas pembelajaran yang tersedia, jika siswa tidak
memiliki gawai, guru membentuk ke dalam beberapa kelompok dan
melakukan kunjungan untuk menyampaikan materi pembelajaran.
f. Hasil belajar peserta didik diberi umpan berupa kualitatif tanpa harus
memberikan skor kuantitatif, hal tersebut kurang sesuai dengan PJJ pada
sekolah sampel karena penilaian masih berupa skor angka.
g. Peran orang tua dalam PJJ di masa pandemi mempengaruhi proses belajar
karena orang tua berperan sebagai pendamping dan pemantau bagi siswa
dalam PJJ.
PJJ pada jenjang sekolah dasar dilakukan secara daring (dalamljaringan)
dan luring (luarkjaringan). Sistem pembelajaran daring merupakan sistem
pembelajaranktanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi
dilakukanisecarakonlinemmenggunakanjgawaildan akses internet. Guru membuat
groupiyangvberanggotakan orang tua siswa sebagai penghubung dalam
mengirimkan informasi dan materi yang berupa gambar, video youtube, video
penjelasan materi oleh guru, power point, maupun link google form. PJJ secara
luring dilakukan dengan membentuk siswa dalam kelompok yang beranggotakan
9
5 – 10 siswa lalu pada jadwal yang telah ditentukan siswa berkumpul di rumah
salah satu temannya untuk guru melakukan kunjungan. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa pelaksanaan PJJ sudah sesuai dengan permendikbud
nomer 119 tahun 2014 point a sampai d. sedangkan surat edaran nomer 15 tahun
2020 poin f, guru masih memberikan nilai yang bersifat kuantitaif. Hanya saja
pada media, sumber belajar yang diberikan dan metode penilaian yang dilakukan
guru kurang bervariasi sehingga dalam pemnelajaran terkesan monoton dan
membosankan serta masih ditemukan kendala pada pengukuran capaian hasil
belajar.
3.2 Pelaksanaan Pengukuran Hasil Belajar Pada Pembelajaran Jarak Jauh.
Zainal Arifin (Arifin, 2013 : 4) menyatakan pengukuranXmerupakanZsuatu
proses atau kegiatan untukFmenentukan kuantitas sesuatu. Dalam
prosesSpembelajaranZguruQjuga melakukanSpengukuranWterhadap proses dan
hasilnya berupa angka-angka yang mencerminkan capaian dan proses
atauFhasilHbelajarStersebut (Hamzah B. Uno, 2013 : 2). Karena tidak semua
siswa memiliki gadget, guru melakukan kunjungan ke rumah siswa setiap
seminggu sekali atau seminggu sebelum pelaksanaan Penilaian Akhir Semester
(PAS). Siswa dikelompokkan sesuai dengan daerah masing – masing dengan
jumlah 5 hingga 10 siswa. Setelah itu dalam seminggu sekali dengan hari yang
sudah ditentukan, siswa berkelompok di salah satu rumah untuk menerima materi
dari guru. Jika siswa yang tidak memiliki gadget tidak lebih dari 5 orang, siswa
diminta datang ke sekolah untuk menerima materi dan mengerjakan tugas harian.
Tugas harian dikerjakan pada buku tugas yang nantinya dikumpulkan setiap akhir
pekan, akhir bulan, maupun saat pelaksanaan PAS sesuai dengan ketentuan guru
kelas. Untuk tugas yang berupa video presentasi, foto tugas kerajinan tangan
dikirimi melalui whatsapp bagi siswa yang tidak memiliki gadget tugas video atau
pun foto jawaban dapat dititipkan kepada teman untuk dikirimkan melalui
whatsapp. Penilaian pada PJJ tertulis pada permendikbud nomer 15 tahun 2020
bahwa hasil belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari
guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif. Akan tetapi guru pada
sekolah sampel memberikan nilai yang bersifat kuantitatif.
10
3.3 Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pengukuran Capaian Hasil Belajar Siswa
Pada PJJ.
Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai dapat bersifat kuntitatif namun
ada pula yang bersifat kualitatif. Menurut Stufflebeam (dalam Fathoni, 2016 : 56)
yang artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan
menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternative
keputusan. Hasil evaluasi dalam pelaksanaan pengukuran capaian hasil belajar
siswa dijabarkan dan dijelaskan menggunakan langkah – langkah model evaluasi
CIPP.
3.3.1 Aspek Konteks Pada Evaluasi Program PJJ dan Evaluasi Pengukuran
Hasil Belajar Siswa Jenjang SD Di Desa Gondang.
Aspek konteks yang akan dievaluasi dalam pelaksanaan PJJ dan pengukuran
capaian hasil belajar meliputi latar belakang program PJJ, perencanaan program
PJJ, dan tujuan dari program PJJ. Latar belakang dilaksanakan program PJJ
karena adanya pandemi corona sejak desember 2019 lalu. Setelah ada warga
indonesia yang terinfeksi, pemerintah mengeluarkan surat edaran mengenai
anjuran untuk tidak berkumpul /social distancing. Pembelajaran jarak jauh
dilaksanakan berdasarkan surat edaran pemerintah Jateng nomor 420 / 0005956
tertanggal 15 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19). Selama dua pekan Tertanggal 16 Maret 2020 sekolah dari tingkat TK
hingga SMA. Selain itu program PJJ pada pendidikan dasar dan menengah juga
tercantum dalam permendikbud nomer 119 tahun 2014. (Kemendikbud. 2014 : 5).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diketahui bahwa dasar
pelaksanaan program PJJ adalah surat edaran pemerintah Jawa Tengah nomer
420/0005956 pada Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19) yang diperkuat dengan permendikbud nomer 119 tahun 2014.
Hal ini berarti latar belakang dari program PJJ mempunyai dasar yang jelas
sehingga jika dilihat dari komponen latar belakang evaluasi konteks telah
terpenuhi.
Pelaksanaan PJJ dibagi ke dalam 2 pendekatan yaitu PJJ secara daring dan
PJJ secara luring. Menurut lampiran surat edaran kementrian pendidikan dan
kebudayaan nomor 15 tahun 2020 BAB I poin C, dalam pelaksanaan PJJ satuan
11
pendidikan dapat menggunakan pendekatan luring maupun daring atau bahkan
keduanya (kombinasi) sesuai dengan kesiapan dan ketersediaan sarana dan
prasarana. Media pembelajaran dalam PJJ berupa gawai (gadget) maupun laptop
melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring. Sedangkan untuk PJJ
secara luring dapat dilaksanakan melalui siaran televisi, radio, modul belajar
mandiri dan lembar kerja, dan alat peraga atau media belajar dari benda yang
berada di lingkungan sekitar. Perencanaan PJJ pada jenjang SD di desa Gondang
diawali dengan pembentukan kelompok yang disesuaikan dengan rumah dan
daerah tempat tinggal yang berdektan. Setelah itu membuat rencana kegiatan serta
metode yang akan digunakan. PJJ dilakukan melalui 2 cara yaitu secara daring
dan luring. Secara daring, sekolah menggunakan gawai dan akses internet sebagai
komponen utamanya. Aplikasi yang digunakan pun beragam dan menyesuaikan
seperti quizziz, google form ataupun google document. Sedangkan secara luring,
PJJ dilakukan dengan cara guru membuat kelompok belajar berjumlah 5-10 lalu
melakukan kunjungan rumah salah satu siswa untuk menyampaikan materi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dasar perencanaan
program PJJ adalah lampiran surat edaran kementrian pendidikan dan kebudayaan
nomor 15 tahun 2020 BAB I poin C. Hal ini berarti bahwa dalam perencanaan
PJJ, lembaga pendidikan memiliki dasar dan pedoman yang terstruktur dan jelas
sehingga jika dilihat dari komponen perencanaan evaluasi konteks telah terpenuhi.
Evaluasi input dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengkualifikasi sumber
daya bahan, alat, manusia, dan biaya untuk melaksanakan
programLyangDtelahWdipilih (Mulyatiningsih. 2011 : 129). Adanya
evaluasiZinputLbergunaXuntukGmengaturQkeputusan, menentukan penggunaan
sumber-sumberLdalamFmencapaiXtujuan, memilih alternative yang diambil,
strategi apa yang digunakan dan bagaimana prosedur yang ditetapkan untuk
mencapainya. KomponenDinputGyang akanFdievaluasiXdalam penelitianCini
meliputiXpelaksanaanDPJJFdi SD dan rencana pengukuran capaian hasil belajar
siswa.
Pelaksanaan PJJ pada jenjang SD di desa Gondang Menurut K selaku
kepala sekolah di SD Negeri Gondang 1, menjelaskan bahwa Pembelajaran jarak
12
jauh di SD dilakukan dengan dua yaitu dalam jaringan dan luar jaringan. Dimulai
dengan mengklasifikasikan siswa mengenai kelengkapan untuk pembelajaran
(gawai, gadget, smartphone), membuat jadwal pembelajaran, melakukan evaluasi
dan tindak lanjut. Pembelajaran daring dilakukan melalui aplikasi Whatsapp
dengan media pembelajaran berupa video yang bersumber dari youtube serta
siaran pendidikan pada stasiun televisi TVRI. Sedangkan pembelajaran dengan
sistem luring guru mengelompokkan siswa berdasarkan daerah rumahnya, satu
kelompok beajar terdiri dari 5 hingga 10 siswa yang diminta berkumul di rumah
salah satu siswa lalu guru melakukan kunjungan sehari dalam seminggu untuk
menyampaikan materi. Pelaksanaan PJJ di SD hampir sama dengan jawaban
kepala sekolah dan guru pada sampel SD negeri yang peneliti wawancarai, hanya
saja salah satu SD swasta yang terkenal di desa Gondang bernama SD IT Al jabar
melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring dengan cara membuat video
pembelajaran yang dibuat oleh guru pada sekolah itu sendiri di sebuah studio mini
yang sengaja dipersiapkan dalam menunjang program pembelajaran jarak jauh
tersebut. SD IT Al Jabar yang mayoritas kemampuan ekonomi orang tuanya
menengah ke atas dan hampir semua siswa memiliki smartphone sehingga pihak
sekolah lebih menekankan pada pembuatan media pembelajaran interaktir seperti
video penjelasan materi, pemberian soal melalui goole document dan google form.
Siswa yang tidak memiliki smartphone diminta datang ke sekolah untuk
menerima materi dan tugas dari guru kelas.
Mengacu pada data yang telah diperoleh, maka dapat dijelaskan bahwa
gambaran pelaksanaan PJJ pada SD negeri maupun SD swasta dilakukan melalui
2 cara yaitu secara daring dan luring. Hal ini sejalan dengan lampiran pada surat
edaran kemendikbud nomer 15 tahun 2020 BAB I poin C. Rencana pengukuran
hasil belajar Pelaksanaan PJJ pada jenjang SD di desa Gondang. Pengukuran
hasillbelajar adalahyperubahangyang ditimbulkanksetelah mengikuti proses
belajar mengajar sesuaiidengan tujuan pembelajaranjmenggunakanialatTukur
tertentu. Hasil belajarldiukur untuk mengetahui pencapaian tujuan
pembelajaranlsehingga hasilkbelajarj harus sesuaicdenganctujuanopembelajaran.
Pengukuran hasil belajar siswa menurut panduan pelaksanaan PJJ pada surat
13
edaran nomor 15 tahun 2020 berupa penugasan yang berisi tentang pendidikan
kecakapan hidup saat pandemi corona serta ajakan untuk melakukan kegiatan
olahraga dalam upaya menjaga kesehatan mental dan fisik siswa selama
pelaksanaan PJJ. Selain itu, dalam pelaksanaan PJJ daring orang tua siswa
diingatkan untuk mengumpulkan dokumen tugas siswa dalam bentuk foto serta
lembar pemantauan harian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penilaian
oleh guru dilakukan dengan mempertimbangkan ketuntasan seluruh aktivitas dan
penugasan. Selain itu, pelaksanaan dan pengambilan nilai pada Penilaian Akhir
Semester setiap SD juga berbeda. Beberapa sekolah melaksanakan PAS secara
daring melalui google documents, soal yang dikirim lewat whatsapp, maupun soal
lembaran yang diambil orang tua ke sekolah. Namun beberapa guru juga
melaksanakan PAS dengan cara menjawab pertanyaan secara lisan guna
meminimalisir terjadinya kecurangan oleh siswa.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, pengukuran hasil belajar siswa
berpedoman pada surat edaran nomer 15 tahun 2020 baik pada pembelajaran
secara daring maupun pembelajaran secara luring. Maka dapat disimpulkan bahwa
komponen rencana pengukuran hasil belajar siswa dalam evaluasi input telah
sesuai.
3.3.2 Aspek Proses Pada Evaluasi Program PJJ dan Evaluasi Pengukuran
Hasil Belajar Siswa Jenjang SD Di Desa Gondang.
Kendala yang dialami saat pelaksanaan PJJ juga beragam mulai dari keterbatasan
gadget oleh orang tua siswa, jaringan akses internet yang lambat dan rumah siswa
yang jauh. Letak desa Gondang yang berada di perbatasan antara provinsi Jawa
Tengah dan Jawa Timur mengakibatkan mayoritas siswa berasal dari berbagai
daerah bahkan desa yang berada di lereng bukit dan alas jati sekalipun. Hal
tersebut menyebabkan akses internet yang minim untuk dijangkau dalam
pelaksanaan PJJ secara daring. Selain itu, akses daerah yang susah dan berjauhan
menyebabkan guru harus mengelompokkan dan memilih rumah siswa yang paling
mudah untuk dijangkau sebagai tempat untuk melaksanakan PJJ luring secara
berkelompok. Kendala lain dalam pelaksanaan PJJ secara daring adalah gadget
yang dibawa orang tua siswa bekerja hingga larut malam sehingga saat
14
pengumpulan tugas pun menyesuaikan orang tua siswa. Selain itu, pada
penyampaian materi berupa video pembelajaran juga mengalami kendala seperti
ukuran video yang terlalu besar dan file video yang sudah diunduh namun tidak
dapat dibuka (berkas rusak). Sehingga untuk mengatasinya guru harus
menurunkan resolusi video agar kapasitas berkas video tidak terlalu tinggi untuk
diunduh, dapat juga dilakukan pemotongan video agar durasinya tidak terlalu
panjang dan tidak mengubah resolusinya lalu pengiriman video dua kali.
Kendala lain pada PJJ yaitu saat pelaksanaan evaluasi capaian hasil belajar
siswa. Pada pelaksanaan PJJ, guru mengalami kesulitan dengan pengambilan nilai
siswa sedangkan PJJ daring guru tidak dapat memastikan apakah tugas yang
diberikan merupakan pekerjaan siswa secara mandiri ataupun sebaliknya.
pengambilan nilai harian dan PAS dilakukan melalui google form dan google
documents. Saat jawaban PAS dikoreksi, salah satu siswa terlihat mencurigakan
karena saat di sekolah siswa tersebut terlihat biasa saja, namun saat mengerjakan
PAS nilainya sangat bagus. Untuk memastikan kejanggalan yang ada, siswa
tersebut dipanggil ke sekolah untuk diberi soal sama persis dengan soal yang
dikerjakan saat PAS hanya saja dikurangi menjadi lima soal. Saat dikoreksi
hasilnya berbeda dengan hasil yang di google form padahal soal yang diberikan
sama persis. Ketika ditanyakan kembali mengenai hasil yang berbeda, barulah
siswa tersebut mengaku bahwa soal PAS yang di googlefrom itu bukan dia yang
mengerjakan. Untuk meminimalisir hal tersebut, guru menghubungi orang tua
siswa melalui whatsapp secara pribadi agar siswa mengerjakan soal secara jujur
dan mandiri. Karena ini pembelajaran daring, sesuai kesepakatan bahwa peringkat
kelas ditiadakan. Adanya kendala dalam pengukuran hasil belajar terserbut,
perlunya diadakan evaluasi dalam pengukuran hasil belajar siswa untuk lebih
meminimalisir kendala yang ada terulang kembali. Selain itu dapat meningkatkan
model dan strategi guru dalam pelaksanaan pengukuran hasil belajar selama PJJ.
Misalnya, guru dapat menerapkan berbagai model pengukuran hasil belajar seperti
tes secara lisan, membuat soal ke dalam beberapa tipe, dan tes tertulis secara
luring namun siswa dibagi ke dalam kelompok sesuai absen lalu datang ke
sekolah sesuai dengan kloter dan waktu yang telah ditentukan guru.
15
Berdasarkan penjelasan di atas, kendala yang dialami pihak sekolah
berupa gadget, jaringan internet, dan akses rumah siswa. Sedangkan kendala
dalam pengukuran hasil belajar berupa sikap siswa dan orang tua yang kurang
jujur dalam PJJ daring. Dapat disimpulkan bahwa guru dan pihak sekolah
memiliki alternative lain dalam mengatasi kendala yang ada.
Pelaksanaan pembelajaran harus dipantau dan dievaluasi secara berkala
oleh satuan penjaminan mutu sekolah / madrasah yang
bersangkutan(Kemendikbud. 2014 : 10). Kegiatan pemantauan oleh kepala
sekolah pada pelaksaan PJJ secara daring maupun luring, guru wajib membuat
laporan tertulis berupa kumpulan soal yang diberikan kepada siswa selama awal
diberlakukan PJJ hingga pelaksanaan PAS dan foto saat pelaksanaan PJJ daring
maupun luring sebagai bukti fisik dalam laporan PJJ tidak lupa pula saat
melakukan kunjungan setiap seminngu sekali guru melampirkan foto sebagai
laporan harian kepada kepala sekolah melalui aplikasi whatsapp.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa pemantauan
pelaksanaan PJJ pada jenjang SD dilakukan oleh kepala sekolah dengan cara guru
melampirkan foto pada aplikasi whatsapp pada setiap kegiatan PJJ secara daring
maupun luring. Selain itu guru diwajibkan membuat laporan kegiatan sebagai
bukti fisik selama pelaksanaa PJJ. Hal ini sesuai dengan pernyataan pada BAB
XIV pasal 21 ayat (2) permendikbud nomer 119 tahun 2014.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru pada SD
sampel dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program PJJ sudah berjalan dengan
baik namun guru di SD Negeri dalam pemberian materi terkesan monoton dan
membosankan. Kurang memanfaatkan teknologi yang ada, hanya mengandalkan
link pada youtube untuk disebarkan ke groupwhatsapp. Sedangkan pembuatan
media dapat menggunakan Microsoftpower point yang dapat dirancang menjadi
permainan sederhana berbasis edukasi agar lebih kreatif dan menarik perhatian
serta memotivasi siswa untuk lebih giat belajar dalam masa pandemi ini. Sekolah
dapat mengadakan pelatihan pembelajaran berbasis IT bagi guru dengan
mengundang ahli IT atau guru yang dianggap lebih mengerti pembelajaran IT
memberi pelatihan secara sederhana kepada teman sejawat.
16
Penilaian hasil belajar pada program PJJ dilakukan melalui penilaian
tengah semester dan penilaian akhir semester. Seperti yang dijelaskan oleh F I
selaku guru kelas rendah di SD Negeri Gondang 4 bahwa untuk pengambilan nilai
akhir semester siswa diberi tugas dengan bentuk soal essay lalu dikumpulkan di
sekolah. Pada pelaksanaan PAS inilah guru dapat menilai sejauh mana dan
bagaimana orang tua dalam menanamkan kejujuran pada siswa dalam
mengerjakan tugas. Walaupun dapat dipastikan ada batuan dari orang lain namun
yang terpenting untuk siswa kelas bawah itu membaca, menulis, dan berhitung.
Walaupun dibantu, siswa harus tetap menulis jawaban sendiri. Selain pemberian
soal essay, PAS juga dilaksanakan secara lisan atau tanya jawab secara singkat
dengan siswa dengan materi yang sudah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian
di atas diketahui bahwa adanya kemungkinan besar siswa melakukan kecurangan
dalam pengerjaan tugas yang diberikan. Maka dari itu guru dapat membuat
beberapa variasi dalam memberikan tugas seperti tes lisan, membuat beberapa tipe
soal atau membentuk beberapa kloter untuk siswa datang ke sekolah dan
mengerjakan soal di sekolah guna meminimalisir terjadinya hal serupa.
4. PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa gambaran
pelaksanaan PJJ pada jenjang SD di desa Gondang melalui dua cara yaitu secara
daring dan luring. Dalam pelaksanaan pengukuran, hasil belajar siswa saat PJJ
dilakukan dengan pemberian tugas harian yang dikumpulkan pada setiap akhir
minggu, akhir bulan, maupun menjelang Penilaian Akhir Sekolah. Evaluasi
pelaksanaan PJJ dan pengukuran hasil belajar siswa bahwa komponen yang sudah
sesuai dengan aspek evaluasi CIPP meliputi latar belakang pelaksanaan,
perencanaan, tujuan, pelaksanaan PJJ, rencana pengukuran hasil belajar, kendala
dan cara mengatasinya, serta pemantauan. Sedangkan komponen yang tidak
sesuai adalah pengukuran hasil belajar siswa saat PJJ.
DAFTAR PUSTAKA
Acosta, M. (2016). Paradigm Shift in Open Education and E-Learning Resources
As Teaching and Learning in Philippines. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2),
161. https://doi.org/10.26811/peuradeun.v4i2.94
17
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Ayunda Pininta. (2020, June). Bila Belajar di Rumah Diperpanjang, Nadiem: Tak
Harus Online dan Akademis. Kompas.
Bali, M. M. E. I. (2019). Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Distance Learning. 3, 29–40.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Bhakti, Y. B. (2017). Evaluasi Program Model CIPP Pada Proses Pembelajaran
IPA. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah, 1(2), 75–82.
https://doi.org/https://doi.org/10.30599/jipfri.v1i2.109
Fathoni, A. (2016). Monitoring dan Evaluasi Program Pengembangan Karir
Fungsional Guru pada Tiga Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Sukoharjo.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Retrieved from http://hdl.handle.net/11617/6696
Hamzah B. Uno, S. K. (2013). Assessment Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Handaru, C. D. (2013). Evaluasi Program Guru Pembelajar Moda Kombinasi
Jenjang Sekolah Dasar di Kabupaten Klaten. E-Jurnal Prodi Teknologi
Pendidikan, 6(8), 739–753.
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fiptp/article/view/8416/8017
Indriani, T. M., Fathoni, T., & Riyana, C. (2018). Implementasi Blended Learning
Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan Menengah
Kejuruan. Edutcehnologia, 2(2), 129–139.
https://ejournal.upi.edu/index.php/edutechnologia/article/view/19668/10084
Ismail, I., Astuti, I., & Mering, A. (2018). Evaluation of Learning Outcome
Assessment System in Health and Sports Physical Education Subject in
Junior High School. JETL (Journal Of Education, Teaching and Learning),
3(2), 296. https://doi.org/10.26737/jetl.v3i2.767
Kemendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 119 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Jarak Jauh Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 119 Tahun 2014
18
Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Pendidikan
Dasar Dan Menengah, 1650, 1–12.
http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud119-2014PJJ-
Dikdasmen.pdf
Moloeng, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitati. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Mulyatiningsih. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Yogyakarta : UNY Press.
Nana, S. (2011). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda
Karya.
Putri, G. K., Ani, Y., & Dewi, S. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Jarak
Jauh Berbasis Google Classroom Effect Of Google Classroom-Based
Distance Learning Model. Al-Fikrah, 2(1), 60–79. Retrieved from
https://jurnal.alhamidiyah.ac.id/index.php/al-fikrah/article/view/45/50
Riyanto, J., Akhyar, M., & Harjanto, B. (2017). Evaluasi Pelaksanaan Praktik
Industri Dengan Menggunakan Model Cipp Pada Program Studi Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Dan Kejuruan, 10(2), 12.
https://doi.org/10.20961/jiptek.v10i2.16922
Setiawan, A. R. (2020). Scientific Literacy Worksheets for Distance Learning in
the Topic of Coronavirus 2019 (COVID-19). 2507(1), 1–9.
Sobron, A. ., Bayu, Rani, & S, M. (2019). Pengaruh Daring Learning terhadap
Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Abstrak. Seminar Nasional Sains &
Entrepreneurship, 1(1), 1–5. Retrieved from
http://conference.upgris.ac.id/index.php/snse/article/view/204/136
Suci, Ariessanti, H. D., & Aini, Q. (2017). Penerapan iDu iLearning Plus berbasis
Gamification Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh pada Perguruan
Tinggi. Technomedia Journal, 1(2), 37–49.
https://doi.org/10.33050/tmj.v1i2.60
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
19
CV. Alfabeta.
Widiasih, W., Permanasari, A., & ... (2018). The social media whatsapp to support
physics learning problem solving on online tutorial activities in distance
education. … Science Education …, 3, 269–275.
https://doi.org/10.18510/hssr.2020.8348
Widowati, T., & Purwanti, D. (2017). The enhancement model of ICT
competence for the teachers of SMP Terbuka in Central Java to support long
distance learning program. AIP Conference Proceedings, 1818.
https://doi.org/10.1063/1.4976934
Yasdinul Huda, D. F. (2019). Desain Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
Smart Classroom Menggunakan Layanan Live Video Webcasting. Desain
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Smart Classroom Menggunakan
Layanan Live Video Webcasting, 12(1), 4. Retrieved from
http://tip.ppj.unp.ac.id/index.php/tip/article/view/173/98
Yustinus Paat. (2020). Cegah Penyebaran Virus Corona, Sekolah di Jakarta
Libur 2 Pekan. BERITASATU.Com.
Yusuf, M. (2017). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Zainal Arifin. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.