GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN DI PUSKESMAS
SEWON 1 BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
CHACA MELIA SARI 1112181
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Kenaikan Berat Badan Pada akseptor Kontrasepsi Suntik Progestin Di Puskesmas Sewon I Bantul.” Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada: 1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta. 2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan Stikes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah.
3. Fatimah Dewi Anggraeni, S.ST., MPH, selaku Pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan bimbingan.
4. Liberty Barokah, M.Keb, selaku Dewan Penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan.
5. Dosen-dosen pembimbing lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
6. Puskesmas Sewon I Bantul yang telah bersedia dalam memberikan data. 7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Demikian Karya Tulis Ilmiah ini yang telah disusun oleh penulis dapat
bermanfaat bagi institusi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dan pembaca sekalian. Penulis menyadari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna maka penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta, Mei 2017
. Chaca Melia Sari
iv
DAFTAR ISI Halaman JUDUL ............................................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix INTISARI ......................................................................................................... x ABSTRACT ....................................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 E. Keaslian Penelitian............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TinjauanTeori .................................................................................... 8
1. Kontrasepsi ................................................................................. 8 2. Kontrasepsi Suntik Progestin ...................................................... 11 3. Berat Badan ................................................................................. 16
B. Kerangka Teori ................................................................................. 20 C. Kerangka Konsep .............................................................................. 20 D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 22 B. Lokasi dan Waktu ............................................................................. 22 C. Subyek Penelitian.............................................................................. 22 D. Variabel Penelitian ............................................................................ 24 E. Definisi Operasional ......................................................................... 25 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................ 25 G. Metode Pengolahan dan Analisa Data .............................................. 26 H. Etika Penelitian ................................................................................. 27 I. Jalannya Penelitian............................................................................ 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 31 B. Pembahasan........................................................................................ 37 C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 39
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 40 B. Saran ................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian .......................................................................... 5 Tabel 3.1. DefinisiOperasional ........................................................................ 25 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ............................... 32 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berat Badan Ibu Sebelum Menjadi Akseptor KB Suntik ......................................................... 33 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berat Badan Ibu Setelah Menjadi Akseptor KB Suntik ......................................................... 33 Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Peningkatan
Berat Badan Ibu Akseptor KB Suntik ............................................ 34 Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nilai Rata-rata Berat Badan Ibu Sebelum Dan Setelah Menjadi Akseptor KB Suntik ............... 34
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kerangka Teori ............................................................................ 20 Gambar 2.2. Kerangka Konsep ........................................................................ 20
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Izin Penelitian Lampiran 4. Surat Izin Balasan Penelitian Lampiran 5. Surat Permohonan Menjadi Tempat Penelitian Lampiran 6. Lembar Persetujuan Menjadi Tempat Penelitian Lampiran 7. Hasil Penelitian Lampiran 8. Check List Rekam Medik Akseptor KB Suntik Progestin Lampiran 9. Lembar Konsul
ix
GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN
DI PUSKESMAS SEWON I BANTUL
INTISARI
Chaca Melia Sari1, Fatimah Dewi Anggraeni, S.ST., M.P.H2
Latar Belakang : Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi semua negara maju dan berkembang termasuk Indonesia.Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya untuk mengatasi masalah penduduk.Suntik Progestin banyak dipilih karena merupakan alternatif yang sangat baik bagi wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif. Selain itu karena kemudahan, kepraktisan dan murah. Efek samping berupa peningkatan berat badan sering dikeluhkan para akseptor KB suntik progestin. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran kenaikan berat badan pada akseptor kontrasepsi suntik progestin di Puskesmas Sewon I, Bantul. Metode Penelitian : Penelitian metode deskriptif kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik progestin dari bulan 1 Januari – 30 Mei 2017 di Puskesmas Sewon I, Bantul. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 129 Akseptor KB suntik progestin yang telah menjadi akseptor minimal 3 tahun dan melakukan kunjungan ulang. Metode sampel adalah purposive sampling. Analisis univariat. Hasil : Hasil uji analisis deskriptif kuantitaf, sebagian besar responden merupakan ibu dengan berat badan sebelum menjadi akseptor KB suntik kategori > 54 - 67 Kg (46,9%) dan setelah menjadi akseptor KB suntik pada tahun ke III kategori > 62,5 – 75,5 Kg (59,2%). Berat badan rata-rata responden sebelum menjadi akseptor KB suntik adalah 55,73 kg dan berat badan rata-rata responden setelah menjadi akseptor KB suntik pada tahun III menjadi 65,59 Kg. Selisih antara berat badan rata-rata sebelum dan setelah menjadi aksepstor KB suntik tahun ke III adalah 9,86 Kg, sedangkan rata-rata kenaikan berat badan ibu tiap tahun adalah 3,28 Kg. Kesimpulan: Berat badan rata-rata responden sebelum menjadi akseptor KB suntik adalah 55,73 kg dan berat badan rata-rata responden setelah menjadi akseptor KB suntik pada tahun III menjadi 65,59 Kg. Selisih antara berat badan rata-rata sebelum dan setelah menjadi aksepstor KB suntik tahun ke III adalah 9,86 Kg, sedangkan rata-rata kenaikan berat badan ibu tiap tahun adalah 3,28 Kg Kata kunci : Kenaikan Berat Badan, Kontrasepsi Suntik Progestin
1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Dosen Prodi DIII Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
x
DESCRIPTION OF WEIGHT GAIN ON PROGESTIN CONTRACEPTIVE ACCEPTOR AT PUBLIC HEALTH SEWON I BANTUL
ABSTRACT
Chaca Melia sari1, Fatimah Dewi Anggraeni, S.ST., M.P.H2
Background: Population problems are a problem faced by all developed and developing countries including Indonesia. Family Planning (KB) is an effort to overcome the problems of the population. Progestin injections are chosen because it is an excellent alternative for women who want a very effective long-term contraception. Also because of the convenience, practicality and cheap. Side effects such as weight gain are often complained of progestin injecting contraceptive injectors. Objective: To know the description of weight gain on progestin contraceptive acceptor at Public Health Sewon I, Bantul Research Methods: Research method of quantitative descriptive. The population of this study were all family planning acceptors of progestin injection from January 1 to May 30, 2017 at Public Health Sewon I, Bantul. The total population in this study was 129 KB acceptor of progestin injection who had been acceptor for at least 3 years and did visit again. The sample method is purposive sampling. Univarait analysis. Result: Quantitative descriptive analysis test result, most of the respondents were mothers with body weight before becoming KB contraceptive acceptor category> 54 - 67 kg (46,9%) and after becoming injection contraceptive acceptor in the third year category> 62,5 – 75,5 Kg ( 59,2%). The average weight of respondents before becoming injection contraceptive injectors was 55,73 kg and the average weight of respondents after becoming injection contraceptive injection in year III to 65,59 kg. The difference between the mean body weight before and after becoming the 3rd year injection contraceptive acceptor is 9,86 kg, whereas the average mother's weight gain per year is 3,28 kg. Conclusion: The average body weight of respondents before becoming injection contraceptive injectors was 55,73 kg and average weight of respondents after becoming injection contraceptive in 3rd year to 65,59 kg. The difference between the mean body weight before and after becoming the 3rd year injection contraceptive acceptor is 9,86 kg, whereas the average mother's weight gain per year is 3,28 kg.the injection contraceptive in the year I (2,8 Kg), II (5,78 Kg) and III (9,86 Kg).. Keywords: Increase Weight, Progestin Injectable Contraceptives
1 Student of DIII Midwifery department of STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Lecturer of DIII Midwifery Department of STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi semua negara
maju dan berkembang termasuk Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan
jumlah penduduk dunia yang sangat pesat dengan laju pertumbuhan yang tinggi.
Pada bulan Juli 2014 jumlah penduduk dunia 7,2 milyar dan pertumbuhan
penduduk Indonesia juga sangat pesat, menduduki peringkat ke-3 dunia setelah
Amerika serikat. Pada tahun 2015 penduduk Indonesia berjumlah 254,9 juta jiwa
(BPS RI, 2016). Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki jumlah penduduk
sebanyak 3.457.491 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di
daerah perkotaan sebanyak 2.297.261 jiwa (66,44%) dan di daerah pedesaan
sebanyak 1.160.230 jiwa (33,56%) (BPS DIY, 2015).
Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya untuk mengatasi masalah
penduduk. Upaya pemerintah untuk menekankan laju pertumbuhan penduduk
salah satunya dengan program keluarga berencana. Program keluarga berencana
juga dapat mencegah kematian dan kesakitan ibu. Masih banyak alasan lain,
misalnya membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan
yang tidak diinginkan, terjadinya gangguan fisik atau psikologik akibat tindakan
abortus yang tidak aman, serta tuntutan perkembangan sosial terhadap
peningkatan status perempuan dimasyarakat (BKKBN, 2010)
Data peserta KB baru menurut Profil kesehatan RI 2015, menunjukkan
metode kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah suntikan, yakni sebesar
49,93%, disusul KB pil, sebesar 26,36%, diurutan ketiga adalah KB Implant,
sebesar 9,63% (Kemenkes RI, 2016). Sedangkan metode kontrasepsi yang paling
sedikit dipilih oleh peserta KB aktif adalah Metoda Operasi Pria (MOP), yakni
sebanyak 0,16%, kemudian MOW sebanyak 1,64% (Kemenkes RI, 2016).
Suntik Progestin banyak dipilih karena merupakan alternatif yang sangat
baik bagi wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang yang sangat
efektif. Selain itu karena kemudahan, kepraktisan dan murah (Saifuddin, 2010).
1
2
Kontrasepsi suntik progestin terdiri dari dua jenis yaitu Depo
Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera), mengandung 150 mg DMPA, yang
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di daerah bokong)
dan Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular
(Saifuddin, 2010). Namun jenis kontrasepsi suntik progestin ini dapat
menimbulkan berbagai efek samping, yaitu gangguan haid, kembalinya kesuburan
lebih lambat dan kenaikan berat badan (Saifuddin, 2010).
Efek samping berupa peningkatan berat badan sering dikeluhkan para
akseptor KB suntik progestin. Hal ini disebabkan oleh efek progestin bukan
karena adanya retensi cairan. Menurut para ahli, kontrasepsi suntik merangsang
pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus sehingga menyebabkan akseptor
makan lebih banyak dari biasanya sehingga menyebabkan para akseptor KB
suntik mengalami peningkatan berat badan, namun tidak semua akseptor akan
mengalami kenaikan berat badan, karena efek dari obat tersebut tidak selalu sama
pada masing-masing individu dan tergantung reaksi tubuh akseptor tersebut
terhadap metabolisme progesteron (Hartanto, 2010).
Rata-rata kenaikan berat badan sebelum dan sesudah menggunakan
kontrasepsi suntik DMPA adalah 1-5 kg dalam tahun pertama, selanjutnya rata-
rata tiap tahun naik antara 2,3-2,9 kg meskipun penyebab pertambahan tidak
terlalu jelas dan nampaknya terjadi karena bertambahnya lemak dalam tubuh,
kurangnya olahraga, serta asupan makanan yang berlebihan dan bukan karena
retensi cairan tubuh. Disamping itu juga karena pengaruh hormon progesteron
yang terdapat dalam alat kontrasepsi tersebut, hormon progesteron juga
menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik. Akibatnya
pemakaian suntik dapat menyebabkan berat badan bertambah (Hartanto, 2010).
Hasil survey BKKBN Provinsi DIY (2015), sampai dengan bulan
November, menunjukan kontrasepsi suntik masih menjadi pilihan utama pada
pasangan usia subur (PUS) di DIY yaitu sebanyak 201.481 (45,78%), pil
sebanyak 50.439 (11,46%), IUD sebanyak 105.595 (24,00%), implant sebanyak
25.572 (6,72%), kondom sebanyak 28.871 (6,56%), MOW sebanyak 20.849
3
(4,74%), dan MOP sebanyak 3.252 (0,74%). Di DIY jumlah pengguna KB suntik
tertinggi terdapat di Sleman dengan persentase 83,1%, sedangkan tertinggi kedua
terdapat di Bantul sebanyak 80,5%, Kulon Progo sebanyak 77,8%, Gunung Kidul
sebanyak 76,9%, dan Kota Yogyakarta sebanyak 75,5%. Menurut BKKBN DIY,
2015 jumlah akseptor KB aktif di Bantul sampai dengan bulan November
sebanyak 120.420 akseptor dengan metode kontrasepsi paling banyak digunakan
adalah kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 57.327 (47,6%), IUD 28.406 (23,6%),
pil13.736 (14,4%), implant 5.930 (4,9%), MOW 5.760 (4,8%), kondom 8.123
(6,7%), dan MOP 1.138 (0,9%). Akseptor KB aktif kontrasepsi suntik di
Kabupaten Bantul terbanyak terdapat di Puskesmas Sewon sebanyak 6.343
akseptor atau (55.6%) dan terendah terdapat di Puskesmas Srandakan sebanyak
1.049 akseptor atau (27.5%) (Dinkes DIY, 2015).
Hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2017, di
Puskesmas Sewon I, Bantul diperoleh data bahwa dari tanggal 1 Januari – 30
April 2017 jumlah akseptor KB suntik progestin sebanyak 437 akseptor, terdiri
dari 163 akseptor baru dan 274 akseptor lama (kunjungan ulang). Pada studi
pendahuluan tersebut penulis melakukan wawancara terhadap 12 akseptor KB
suntik progestin, isi wawancara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan efek
samping kenaikan berat badan sebelum dan setelah menggunakan suntik
progestin. Hasil wawancara menunjukkan bahwa 8 (66,6%) akseptor mengalami
masalah kenaikan berat badan yang lebih dan 4 (33,3%) akseptor menyatakan
tidak mengalami kenaikan berat badan.
Berdasarkan data diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti gambaran
kenaikan berat badan pada akseptor kontrasepsi suntik progestin di Puskesmas
Sewon I, Bantul.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran kenaikan
berat badan pada akseptor kontrasepsi suntik progestin di Puskesmas Sewon I,
Bantul?”
4
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui rata-rata berat badan pada akseptor kontrasepsi suntik
progestin di Puskesmas Sewon I, Bantul.
2. Tujuan Khusus a. Diketahui rata-rata berat badan sebelum menjadi akseptor kontrasepsi
suntik progestin di Puskesmas Sewon I, Bantul.
b. Diketahui rata-rata berat badan seteleh menjadi akseptor kontrasepsi suntik
progestin di Puskesmas Sewon I, Bantul.
c. Diketahui selisih kenaikan rata-rata antara berat badan sebelum dan setelah
menjadi akseptor kontrasepsi suntik progestin di Puskesmas Sewon I,
Bantul.
d. Diketahui rata-rata kenaikan berat badan antara sebelum dan setelah
menjadi akseptor kontrasepsi suntik progestindi Puskesmas Sewon I,
Bantul.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber wacana ilmu pengetahuan
baru terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan efek samping
kontrasepsi suntik progestin dalam hal ini mengenai kenaikan berat badan
pada akseptor.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi dan masukan
bagi program kerja bidan/tenaga kesehatan untuk meningkatkan konseling
yang berkaitan dengan alat kontrasepsi khususnya progestin.
b. Bagi Akseptor KB di Puskesmas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan dan bacaan
baru mengenai kontrasepsi suntik progestin khusunya tentang gambaran
kenaikan berat badan.
5
c. Bagi Penulis Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber masukan bagi penulis
selanjutnya dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut untuk
mengembangkan penelitian yang dilakukan.
E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai gambaran kenaikan berat badan pada akseptor
kontrasepsi suntik progestin pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu tetapi aspek
yang diteliti tidak sama antara peneliti terdahulu dengan sekarang diantaranya:
No Nama, Tahun dan Judul
Metode Hasil Penelitian Persamaan dan Perbedaan
1. Rahmawati (2014) Survey Penambahan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan Di Puskesmas Mayong I Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara
Deskriptif dengan survey. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan pada bulan Februari 2012 sebanyak 46 akseptor. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Instrumen yang digunakan adalah Kohort ibu dan Kartu Akseptor Ibu.
Akseptor KB suntik 3 bulan yang paling banyak mengalami penambahan berat badan antara 1–3 kg yaitu sebanyak 24 orang (52,2%) sedangkan penambahan berat badan yang paling sedikit adalah >5 kg sebanyak 2 orang (4,3%).
Persamaan penelitian sama-sama meneliti akseptor KB Suntik Progestin dan dengan tema penelitian kenaikan berat badan akseptor KB suntik. Perbedaan :Metode penelitian, populasi, sampel, tempat penelitian dan uji analisis data.
2. Syajaratuddur (2014) Perbedaan Berat Badan Dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/Depo Medroksi
Analisis komparasi. Populasi adalah seluruh akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan /DMPA yang berada di wilayah kerja Puskesmas Gerung pada tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah
1. Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata 47.22 kg dengan
Persamaan penelitian sama-sama meneliti akseptor KB Suntik Progestin dan dengan tema penelitian kenaikan berat
6
Progesteron Asetat (DMPA) Di Puskesmas Gerung Lombok Barat
akseptor KB suntik 3 bulan/DMPA sebanyak 68 orang. Teknik sampel adalah Accidental Sampling. Analisa Bivariat dengan menggunakan uji-t Setelah normalitas data didapatkan data tidak berdistribusi normal, dilakukan transformasi data, sehingga analisis data dengan non parametrik yaitu uji Wilcoxon.
berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg.
2. Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/ DMPA rata-rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg.
3. Ada perbedaan Berat badan dan Tekanan Darah Systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan /DMPA dengan nilai p masing masing p = 0,0001, dan p= 0,024
badan akseptor KB suntik. Perbedaan :Metode penelitian, populasi, sampel, tempat penelitian dan uji analisis data.
3. Dhania (2014) Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Suntik DMPA dengan Peningkatan Berat Badan di Puskesmas Lapai Kota Padang
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua akseptor KB suntik DMPA di Puskesmas Lapai, sedangkan sampel penelitian adalah akseptor KB suntik DMPA. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa rata-rata berat badan awal penggunaan KB suntik DMPA adalah 54.40 kg, sedangkan rata-rata berat badan setelah menggunakan KB adalah 58.10 kg. Perbedaan ratarata berat badan
Persamaan penelitian sama-sama meneliti akseptor KB Suntik Progestin dan dengan tema penelitian kenaikan berat badan akseptor KB suntik. Perbedaan :Metode penelitian,
7
data rekam medis akseptor KB suntik DMPA. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui gambaran peningkatan berat badan pada akseptor KB suntik DMPA dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara penggunaan KB suntik DMPA dengan peningkatan berat badan. Analisis bivariat ini dilakukan dengan menggunakan paired-sample T-test dengan tingkat kemaknaan p.
sebelum dan setelah penggunaan KB suntik DMPA adalah 3.70 kg. Berdasarkan analisis dengan uji T didapatkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal suntik DMPA dengan peningkatan berat badan akseptor KB di Puskesmas Lapai Kota Padang
populasi, sampel, tempat penelitian dan uji analisis data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sewon I Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta yang beralamat di Jl. Parangtritis, Timbulharjo,
Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah kerja Puskesmas
Sewon I Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi 2 Desa yaitu :
Desa Timbul Harjo dan Desa Pendowo Harjo. Luas wilayah Puskesmas
Sewon I Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 18,670 Ha, terletak di
ketinggian 124 m di atas permukaan laut, dengan topografi dataran rendah.
Dengan jumlah penduduk 3.510 jiwa, terdiri dari 1.904 jiwa penduduk
laki-laki dan 1.606 jiwa penduduk perempuan. Batas wilayah kerja
Puskesmas Sewon I Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta:
Sebelah Utara : Kecamatan Prawirotaman
Sebelah Timur : Kecamatan Banguntapan
Sebelah Selatan : Kecamatan Jetis
Sebelah Barat : Kecamatan Kasihan
Puskesmas Sewon I Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
upaya pemberian layanan kepada masyarakat memiliki 4 poli yang terdiri
dari (poli umum, poli gigi, poli kesehatan ibu dan anak (KIA) dan poli
(IMS, IVA dan kesehatan reproduksi) yang setiap harinya semua poli buka
dari jam 08.00 WIB – 16.00 WIB. Selain itu di Puskesmas Sewon I Bantul
memiliki layanan lain diantaranya, rekam jantung (EKG), khusus untuk
layanan Ultra Sono Grafi (USG) buka hari Selasa dan Kamis dari jam
08.00 s/d selesai. Sementara layanan konsultasi di Puskesmas Sewon I
Bantul, terdiri dari konsultasi gizi, konsultasi ASI, konsultasi keliling,
konsultasi berhenti merokok dan konsultasi kesehatan peduli remaja
(PKPR). Sementara untuk layanan keluarga berencana kontrasepsi
31
32
dijadikan satu dalam poli kesehatan ibu dan anak (KIA) dan ASI buka
setiap hari Senin – Jumat jam 08.00 s/d selesai.
2. Karakteristik Responden Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan
berdasarkan umur dan pekerjaan. Karakteristik berdasarkan umur,
pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat pada table 4.1. dibawah ini
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Karakteristik Responden N % Umur
Reproduksi Sehat (20 - 35 Tahun)
73 74.5
Reproduksi Tidak Sehat (< 20 Tahun atau > 35
Tahun)
25 25.5
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
(Tidak Bekerja) 57 58.2
Buruh 8 8.2 Petani 5 5.1
Karyawan Swasta 13 13.3 Wiraswasta/Pedagang 11 11.2
PNS/TNI/Polri 4 4.1 Jumlah 98 100
Sumber : Data diolah (2017)
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden memiliki kategori umur reproduksi sehat, yaitu
sebanyak 73 responden (74,5%) dan dengan status pekerjaan ibu
rumah tangga/IRT sebanyak 57 responden (58,2%)
33
3. Hasil a. Berat Badan Ibu Sebelum Menjadi Akseptor KB Suntik
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berat Badan Ibu Sebelum Menjadi
Akseptor KB Suntik Berat Badan Ibu Sebelum Menjadi
Akseptor KB Suntik n %
41 - 54 Kg 44 44.9 > 54 - 67 Kg 46 46.9 > 67 - 81 Kg 8 8.2
Jumlah 98 100 Sumber : Data diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa, sebagian besar
responden merupakan ibu dengan berat badan ibu sebelum menjadi
akseptor KB suntik kategori > 54 - 67 Kg, yaitu sebanyak 46
responden (46,9%).
b. Berat Badan Ibu Setelah Menjadi Akseptor KB Suntik (Tahun III)
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berat Badan Ibu Setelah Menjadi
Akseptor KB Suntik Berat Badan Ibu Setelah Menjadi
Akseptor KB Suntik n %
49,5 – 62,5 Kg 32 32.7 > 62,5 – 75,5 Kg 58 59.2 > 75,5 – 87,7 Kg 8 8.2
Jumlah 98 100 Sumber : Data diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa, sebagian besar
responden merupakan ibu dengan berat badan ibu setelah menjadi
akseptor KB suntik pada tahun ke III kategori > 62,5 – 75,5 Kg, yaitu
sebanyak 58 responden (59,2%).
34
c. Kategori Peningkatan Berat Badan Ibu Akseptor KB Suntik
(Tahun III)
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Peningkatan Berat Badan
Ibu Akseptor KB Suntik Kategori Peningkatan Berat Badan
Ibu Akseptor KB Suntik
n %
Tidak Mengalami Kenaikan Berat Badan
19 19,4
Kenaikan Berat Badan Normal 33 33,7 Kenaikan Berat Badan Lebih 46 46,9
Jumlah 98 100 Sumber : Data diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui bahwa, sebagian besar
responden merupakan ibu dengan peningkatan berat badan ibu
akseptor KB suntik pada tahun ke III kategori kenaikan berat badan
lebih, yaitu sebanyak 46 responden (46,9%).
d. Nilai Rata-Rata Berat Badan Ibu Sebelum Dan Setelah Menjadi Akseptor KB Suntik (Tahun I)
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nilai Rata-Rata Berat Badan Ibu
Sebelum Dan Setelah Menjadi Akseptor KB Suntik
\
Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui bahwa, berat badan rata-
rata responden sebelum menjadi akseptor KB suntik adalah 55,73 kg
dan berat badan rata-rata responden sebelum menjadi akseptor KB
suntik pada tahun III menjadi 65,59 Kg. Selisih antara berat badan
rata-rata sebelum dan setelah menjadi aksepstor KB suntik tahun ke
Rata-Rata Berat Badan Ibu
Sebelum Menjadi Akseptor KB
Suntik
Rata-Rata Berat Badan Ibu
Setelah Menjadi Akseptor KB
Suntik
Selisih Rata-Rata Kenaikan Berat Badan Ibu Tiap
Tahun
55,73 65,59 9,86 3,28
35
III adalah 9,86 Kg, sedangkan rata-rata kenaikan berat badan ibu tiap
tahun adalah 3,28 Kg.
B. Pembahasan Hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Sewon I Bantul
dengan judul Gambaran Kenaikan Berat Badan pada Akseptor Kontrasepsi
Suntik Progestin di Puskesmas Sewon I Bantul dengan jumlah responden 98
responden diperoleh data bahwa, sebagian besar responden merupakan ibu
dengan berat badan ibu sebelum menjadi akseptor KB suntik kategori > 54 -
67 Kg (46,9%) dan setelah menjadi akseptor KB suntik pada tahun ke III
kategori > 62,5 – 75,5 Kg (59,2%). Hal ini menunjukkan terdapat
peningkatan berat badan dari akseptor KB suntik.
Hasil penelitian ini juga menununjukkan bahwa, sebagian besar
responden merupakan ibu dengan peningkatan berat badan ibu akseptor KB
suntik kategori kenaikan berat badan lebih pada tahun ke III (46,9%). Hasil
tersebut membuktikan bahwa penggunaan alat kontrasepsi suntik memiliki
efek samping berupa peningkatan berat badan pada akseptor atau
penggunanya, terlebih lagi pada akseptor dengan penggunaan dengan rentang
waktu yang lebih lama.
Hasil berat badan rata-rata akseptor kontrasepsi suntik progestin di
Puskesmas Sewon I Bantul sebelum menjadi akseptor KB suntik adalah
55,73 kg dan berat badan rata-rata responden setelah menjadi akseptor KB
suntik pada tahun III menjadi 65,59 Kg. Selisih antara berat badan rata-rata
sebelum dan setelah menjadi aksepstor KB suntik tahun ke III adalah 9,86
Kg, sedangkan rata-rata kenaikan berat badan ibu tiap tahun adalah 3,28 Kg.
Kenaikan berat badan yang dialami oleh akseptor pada penelitian ini
sejalan dengan teori Hartanto (2010), yang menyatakan bahwa peningkatan
berat badan lebih dari 2,3 kg dalam tahun pertama dan selanjutnya meningkat
secara bertahap pada tahun berikutnya hingga mencapai 7,5 kg pada tahun ke
enam. Kontrasepsi suntik DMPA dapat memberikan efek samping kenaikan
berat badan. Hal ini juga dikuatkan oleh penelitian Hastutik (2013), dengan
36
judul Hubungan antara Lama Penggunaan KB Suntik DMPA dengan
Peningkatan Berat Badan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara lama penggunaan KB suntik DMPA dengan
peningkatan berat badan, serta pernyataan dari Irianto (2014) bahwa hormon
progesterone yang ada pada kontrasepsi suntik progestin dapat menyebabkan
kenaikan berat badan dikarenakan hormon progesterone mempermudah
perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak di bawah kulit bertambah.
Hormon progesterone juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan
menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian kontrasepsi suntik dapat
menyebabkan pertambahan berat badan. Selain itu, hipotesa para ahli
menyatakan Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA) merangsang pusat
pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan
lebih banyak dari biasanya. Selain itu perlu juga mempertimbangkan faktor
lain seperti hereditas karena bila kedua orang tua menderita obesitas maka 70-
80% anak mempunyai kecenderungan menjadi gemuk.
Berat badan yang cenderung terus bertambah ini membuat akseptor
rentan mengalami obesitas/kegemukan. Kegemukan dapat menyebabkan
gangguan dalam fungsi tubuh dan merupakan risiko untuk menderita penyakit
kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit
kanker dan dapat memperpendek harapan hidup (Almatsier, 2010).
Kenaikan berat badan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor
internal seperti usia, hereditas, psikologis,dan hormon. Serta faktor eksternal
seperti makanan dan aktivitas fisik. Dalam hal ini sulit untuk menentukan
faktor yang lebih menonjol sebagai akibat kenaikan berat badan yang terjadi.
C. Keterbasatan Penelitian Keterbatasan pada penelitian ini yang dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian sejenis yang lebih baik,
diantaranya adalah:
1. Penelitian ini hanya meneliti efek samping KB suntik 3 bulan yang
berkaitan dengan kenaikan berat badan saja, sehingga dapat dikatakan
37
masih ada keterbatasan ketidak lengkapan hasil. Dikarenakan masih
terdapat efek samping lainnya yang disebabkan oleh penggunaan KB
suntik 3 bulan. Contoh yang masih belum diteliti adalah amenorea (tidak
terjadi haid), terjadi bercak darah (spotting), metroragia (perdarahan di
luar siklus haid), leukorea (keputihan), pusing/sakit kepala (migrain), mual
dan muntah
2. Hasil penelitian ini hanya berusaha menggambarkan saja tanpa
memberikan hasil nilai hubungan, pengaruh atau signifikansi penggunaan
KB suntik 3 bulan terhadap kenaikan berat badan pada akseptor KB suntik
3 bulan di Puskesmas Sewon I, Bantul.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui gambaran kenaikan berat
badan pada akseptor kontrasepsi suntik progestin di Puskesmas Sewon I,
Bantul. Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Berat badan rata-rata responden sebelum menjadi akseptor KB suntik
adalah 55,73 kg
2. Berat badan rata-rata responden setelah menjadi akseptor KB suntik pada
tahun III menjadi 65,59 Kg.
3. Selisih antara berat badan rata-rata sebelum dan setelah menjadi aksepstor
KB suntik tahun ke III adalah 9,86 Kg.
4. Rata-rata kenaikan berat badan ibu akseptor KB suntik tiap tahun adalah
3,28 Kg.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai bahan bacaan bagi
mahasiswa di perpustakaan yang berminat melakukan penelitian tentang
kontrasepsi suntik progestin.
2. Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sewon I, Bantul
Tenaga kesehatan hendaknya mampu meningkatkan KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi) lebih spesifik yaitu mengarah dalam penggunaan
Metode Kontrasepsi suntik progestin berkaitan dengan efek samping.
3. Bagi Penulis Selanjutnya
Penulis yang akan datang hendaknya dapat meneyempurnakan hasil
penelitian ini dengan melakukan penelitian menganai efek samping yang
lain seperti perubahan menstruasi (amenorea (tidak terjadi haid), terjadi
40
41
bercak darah (spotting), metroragia (perdarahan di luar siklus haid),
leukorea (keputihan), pusing/sakit kepala (migrain), mual dan muntah,
tekanan darah serta melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi dan efektivitas.
DAFTAR PUSTAKA
.
Almatsier. (2012). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Jakarta
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta
Arisman, M.B. (2009). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
BKKBN, (2010). Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN
_______ DIY, (2015). Laporan Akhir Tahun Program Kependudukan Dan Keluarga Berencana Daerah Istimewa Yogyakarta 2014. Yogyakarta: BKKBN Provinsi DIY
BPS DIY, (2015). Statistik Kependudukan Daerah Istimewa Yogyakarta 2014. Yogyakarta
_____ RI, (2016). Statistik Indonesia 2015. Jakarta: BPS
Dinkes Prop. DIY , (2016). Profil Kesehatan Profinsi D.I Yogyakarta tahun 2015 Yogyakarta : Dinkes Prop. DIY.
Dhania Pratiwi, (2014). Penelitian: Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Suntik DMPA dengan Peningkatan Berat Badan di Puskesmas Lapai Kota Padang
Everett, Suzanne. (2007). Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta: EGC
Handayani, S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Hartanto, (2010). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Sinar Harapan
Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Irianto, K. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung: Alfabeta
Kemenkes RI, (2015). Profil Kesehatan RI 2014. Jakarta
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nursalam, (2010). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
Prawirohardjo, S. (2012). Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Rahmawati, (2014). Penelitian: Survey Penambahan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan Di Puskesmas Mayong I Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara
Saifuddin, A.B. (2010). Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatf, Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta.
Sulistyawati, (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
Syajaratuddur Faiqah, (2014). Penelitian: Perbedaan Berat Badan Dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan/Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) Di Puskesmas Gerung Lombok Barat
Varney. H, Jon M.K., Carolyn A.G. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi Volume 1. Jakarta: EGC
Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
L A M P I R A N
GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN
DI PUSKESMAS SEWON I BANTUL
Cheklist Rekam Medik Akseptor KB Suntik Progestin No No Rekam
Medik Umur Pekerjaan Berat Badan(Kg) Kenaikan Lama
Pemakaian Tanggal Pemakaian Awal
Berat Badan(Kg) (Sebelum)
Tanggal Kunjungan Ulang Terakhir
Berat Badan(Kg) (Sesudah)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
HALAMAN JUDULHALAMAN PENGESAHANHALAMAN PERNYATAAN KEASLIANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANINTISARIABSTRACTBAB I PENDAHULUANBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBAB V KESIMPULAN DAN SARANDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN