GAMBARAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III
TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI BPS FINULIA
SRI SURJATI BANJARSARI SURAKARTA
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
FITRIA MARTANTI
NIM : B10.142
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
iv �
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Sikap Ibu Primigravida Trimester
III tentang Persiapan Persalinan di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta
Tahun 2013”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Desy Handayani, SST., M.Kes., selaku Pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Finulia Sri Surjati, A.Md. Keb., selaku Pimpinan BPS Finulia Sri Surjati
Banjarsari Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
pengambilan data dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
v �
6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Surakarta, Agustus 2013
Penulis
vi �
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2013
Fitria Martanti
B. 10.142
GAMBARAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG
PERSIAPAN PERSALINAN DI BPS FINULIA SRI SURJATI
BANJARSARI SURAKARTA
TAHUN 2013
(xiii + 47 halaman + 18 lampiran + 2 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun
2010 Angka Kematian Ibu sebesar 263 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab
langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus
lama 5%, abortus 5% dan lain-lain. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi
persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Hasil studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Oktober 2012 di BPS Finulia Sri
Surjati Banjarsari Surakarta dari 10 orang ibu hamil yang mempersiapkan
kubutuhan untuk persalinan berjumlah 4 orang (40%).
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
sikap Ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di BPS Finulia
Sri Surjati Banjarsari Surakarta pada tingkat baik dan kurang baik.
Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di
BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta. Penelitian ini dilakukan pada tanggal
17 – 31 Mei 2013. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling
dengan jumlah responden 30 orang, instrumen penelitian menggunakan kuesioner,
teknik analisis data dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi
dengan bantuan program SPSS.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 30 ibu primigravida trimester III di
BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta diperoleh hasil yang memiliki sikap
berkategori baik sebanyak 17 responden (56,7 dan sikap kurang baik sebanyak 13
responden (43,3%).
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
primigravida trimester III di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta
mempunyai sikap yang baik tentang persiapan persalinan yaitu sebanyak 17
responden (56,7%).
Kata Kunci : Sikap, ibu primigravida trimester III, persiapan persalinan
Kepustakaan : 26 literatur (2002 s/d 2012)
vii �
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Semakin anda fokus pada impian anda, maka akan semakin cepat anda
mencapai impian tersebut.
2. Orang yang berani untuk bangkit dan belajar adalah seorang pemenang sejati.
3. Kita boleh kalah angka, namun harus menang dalam pertandingan hidup ini.
PERSEMBAHAN
� Ayah dan Ibunda tercinta yang selalu
memberikan doa, dukungan, kasih sayang
sepanjang hidupku.
� Kakakku tersayang yang selalu memberikan
semangat serta dukungan.
� Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu
menemaniku dan menyayangiku di saat suka
dan duka kasih untuk kalian semua.
� Almamaterku.
ix �
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii
CURRICULUM VITAE .......................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ....................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .............................................................. 8
1. Sikap ....................................................................... 8
x �
2. Primigravida ........................................................... 15
3. Persiapan Persalinan ............................................... 15
B. Kerangka Teori ............................................................. 26
C. Kerangka Konsep .......................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 28
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .... 29
D. Instrumen Penelitian ..................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 34
F. Variabel Penelitian ....................................................... 35
G. Definisi Operasional ..................................................... 35
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................ 36
I. Etika Penelitian ............................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................... 41
B. Hasil Penelitian ............................................................ 41
C. Pembahasan ................................................................. 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 46
B. Saran ............................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi �
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi angket ....................................................................... 31
Tabel 4.1. Gambaran sikap ibu primigravida trimester III tentang
persiapan persalinan di BPS Finulia Sri Surjati
Banjarsari Surakarta ................................................................ 41
xii �
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori ..................................................................... 26
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ................................................................. 27
xiii �
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Responden
Lampiran 9. Informed Consent
Lampiran 10. Angket Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Angket
Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Hasil Data Gambaran Sikap Ibu Primigravida Trimester II
tentang Persiapan Persalinan
Lampiran 16. Perhitungan Manual, Mean, Std. Deviasi & Prosentase Gambaran
Sikap
Lampiran 17. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting
dalam menilai tingkat derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Menurut
data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007, Angka
Kematian Ibu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, Tahun 2009 Angka
Kematian Ibu sebesar 357 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan pada
Tahun 2010 sebesar 263 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu
mulai menjadi sorotan terkait sulitnya mencapai target MDGs (Millennium
Development Goals) yang tinggal 3 Tahun lagi yaitu menurunkan Angka
Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada Tahun 2015,
untuk menurunkan Angka Kematian Ibu diperlukan upaya-upaya yang terkait
dengan kehamilan, kelahiran dan nifas (WHO, 2011). Penyebab langsung
kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama
5%, abortus 5%, dan lain-lain (Depkes RI, 2009).
Disamping itu juga pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan
itu merupakan salah satu indikator yang sangat berarti dalam menurunkan
AKI yang ada karena mengingat kematian ibu 90% terjadi pada saat sekitar
persalinan kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri
yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan departemen
kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI adalah mengupayakan agar
setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan
obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil (Saifudin, 2002).
2
�
�
�
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya
mempercepat penurunan AKI yang diperlukan suatu usaha yang salah satunya
adalah pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC). Pelayanan antenatal
merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan sarana
agar ibu lebih siap menghadapi persalinan (Depkes. RI, 2002).
Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu
faktor penyebab tingginya AKI. Pada waktu persalinan jika ditemukan
adanya komplikasi obstetri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang
dibutuhkan menjelang persalinan, maka ibu tidak mendapatkan pelayanan
yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam
rujukan, yaitu yang pertama adalah keterlambatan dalam mengambil
keputusan untuk merujuk, karena ketidak mampuan ibu / keluarga untuk
mengenali tanda bahaya, ketidaktahuan kemana mencari pertolongan, faktor
budaya, keputusan tergantung suami, ketakutan akan biaya yang perlu dibayar
untuk transportasi dan perawatan di rumah sakit, serta ketidak percayaan akan
kualitas pelayanan kesehatan, yang kedua adalah keterlambatan sampai di
tempat pelayanan kesehatan, dipengaruhi oleh jarak, ketersediaan dan
efisiensi sarana transportasi, serta biaya, yang ketiga adalah keterlambatan
mendapatkan pertolongan yang adekuat, dipengaruhi oleh jumlah dan
keterampilan tenaga kesehatan, ketersediaan alat, obat, transfusi darah dan
bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas kesehatan
(Depkes. RI, 2002).
Persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan, diharapkan
dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan
3
�
�
�
meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai
serta tepat waktu (Depkes. RI, 2002). Kehamilan dan persalinan bagi
primigravida merupakan hal yang baru, sehingga ibu kurang mengetahui
tanda persalinan maka ibu tidak mengetahui kapan waktu yang tepat untuk
pergi kepelayanan kesehatan dan tidak tahu apa saja yang dapat dilakukan
bila ada tanda-tanda persalinan (Manuaba, 2007).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Oktober
2012 di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta, jumlah semua ibu hamil
yang berkunjung di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta selama bulan
Januari sampai bulan Oktober 2012 adalah 550 orang. Jumlah keseluruhan
ibu primigravida trimester I sebanyak 40 orang, trimester II sebanyak 30
orang, dan trimester III sebanyak 30 orang dan jumlah keseluruhan ibu
multigravida trimester I sebanyak 35 orang, trimester II sebanyak 20 orang
dan trimester III sebanyak 395 orang. Wawancara dilakukan kepada 10 ibu
primigravida trimester III dengan hasil wawancara didapatkan 6 orang (60%)
yang belum mempersiapkan kebutuhan dalam persalinan diantaranya seperti
ibu belum mengetahui tanggal perkiraan persalinan, mental ibu belum siap
untuk menghadapi persalinan, tabungan untuk biaya persalinan, ibu belum
menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan, dan pakaian untuk
bayinya sedangkan 4 orang (40%) ibu primigravida sudah mempersiapkan
kubutuhan untuk persalinan.
Berdasarkan uraian diatas tersebut penulis tertarik melakukan penelitian
tentang “Gambaran Sikap Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan
Persalinan di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta Tahun 2013”.
4
�
�
�
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana gambaran sikap ibu
Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Finulia
Banjarsari Surakarta?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran sikap Ibu primigravida trimester III tentang
persiapan persalinan di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran sikap ibu primigravida trimester III
tentang persiapan persalinan di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari
Surakarta pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui gambaran sikap ibu primigravida trimester III
tentang persiapan persalinan di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari
Surakarta pada tingkat kurang baik.
D. Mafaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan informasi tentang pengetahuan persiapan persalinan
dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan promosi
kesehatan.
2. Bagi Diri Sendiri
Sebagai pengalaman belajar menambah pengetahuan dalam penelitian
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penelitian selanjutnya.
5
�
�
�
3. Bagi Institusi
a. BPS Finulia Sri Surjati
Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan gambaran sikap
Ibu primigravida trimester III melalui penyuluhan-penyuluhan tentang
persiapan persalinan.
b. Pendidikan
Menambah bahan bacaan atau referensi tentang pengetahuan ibu
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang sama pernah dilakukan oleh :
1. Saputri Silviana (2011), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Persiapan Persalinan di UPT Puskesmas Gajahan Surakarta”.
Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan cross
sectional. Sampel berjumlah 36 ibu hamil. Teknik sampling menggunakan
teknik quota sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan data
primer yaitu kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu 10 responden (27,8%)
dengan tingkat pengetahuan baik, 18 responden (50%) dengan tingkat
pengetahuan cukup, dan 8 responden (22,2%) dengan tingkat pengetahuan
kurang.
2. Dwi Setyowati (2009), dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Persiapan Persalinan di BPS Supriharini Desa Garahan Kecamatan
6
�
�
�
Silo Kabupaten Jember”. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total
sampling dengan jumlah sampel 30 ibu hamil. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu 3 responden (10%)
mempunyai pengetahuan baik, 17 responden (50%) mempunyai
pengetahuan cukup, dan yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu 10
responden (33,3%).
Persamaan dengan penelitian yaitu jenis penelitian deskriptif dan variabel.
Selain itu perbedaannya yaitu alat pengumpulan data menggunakan
angket, tehnik pengambilan sampel, jumlah responden, lokasi penelitian,
waktu penelitian dan hasil penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan
sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan
diteliti terdiri dari sikap, meliputi pengertian, komponen pokok
sikap, struktur sikap, ciri-ciri sikap, pengukuran sikap, skala sikap,
7
�
�
�
primigravida, persiapan persalinan meliputi pengertian, macam-
macam persiapan melahirkan atau bersalin, dan 4 hal yang perlu
dipersiapkan dalam persalinan kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan
sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel
penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan
analisa data serta etika penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil
penelitian dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
�
�
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Sikap
a. Pengertian
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan
(Azwar, 2012).
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulasi atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesedian
untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu
(Notoatmodjo, 2007).
b. Struktur Sikap
Menurut Azwar (2012), struktur sikap dibagi menjadi tiga
komponen yang saling menunjang yaitu :
1) Komponen kognitif (cognitive)
Merupakan persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki
individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini dapat
disamakan dengan pandangan (opini), terutama apabila menyangkut
masalah isyu atau problem yang kontraversial.
9
�
2) Komponen afektif (affective)
Merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut
masalah emosi. Aspek emosional inilah biasanya berakar paling
dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling
bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah
sikap seseorang.
3) Komponen konatif (conative)
Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang
dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan
perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Maksudnya, bagaimana
orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus
tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan
perasaannya terhadap stimulus tersebut.
c. Komponen-komponen Sikap
Menurut Azwar (2012), komponen-komponen sikap terbagi
menjadi beberapa komponen sebagai berikut :
1) Pembentukan sikap
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh
individu. Dalam interaksi sosial terjadi hubungan saling
mempengaruhi diantara individu yang satu dengan yang lain, terjadi
timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing
individu sebagai anggota masyarakat.
10
�
2) Pengalaman pribadi
Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang
harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek
psikologis. Dalam dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi
haruslah meninggalkan pesan yang kuat. Karena itu sikap akan
mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam
situasi yang melibatkan faktor emosional.
3) Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen
sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita
anggap penting adalah seseorang kita harapkan persetujuannya bagi
setiap gerak tingkah pendapat kita, seseorang yang kita tidak
kecewakan, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita (significant
others), akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita
terhadap sesuatu.
4) Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh
besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup dalam
budaya sosial yang sangat mengutamakan kehidupan berkelompok,
maka sangat mungkin kita akan mempunyai sikap negatif terhadap
kehidupan individualisme yang mengutamakan kepentingan
perorangan. Tanpa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis
pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah.
11
�
5) Media masa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti
televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media masa
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh
informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar efektif
dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
6) Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan
keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara
sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari
pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
Dikarenakan konsep moraldan ajaran agama sangat menentukan
sistem kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada
gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperanan dalam
menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal.
12
�
7) Pengaruh faktor emosional
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi
sebagai macam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap
yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan
tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan
lama.
d. Pengukuran sikap
Menurut Azwar (2012), menunjukkan beberapa karakteristik
(dimensi) sikap yaitu arah, intensitas, keluasan, konsistensi, dan
spontanitasnya. Berikut ini kita uraikan dimensi-dimensi tersebut satu
persatu :
1) Arah
Sikap mempunyai arah, artinya sikap terpilah pada dua arah
kesetujuan yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah mendukung
atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak memihak
terhadap sesuatu atau seseorang sebagai objek. Orang yang setuju,
Mendukung atau memihak terhadap suatu objek sikap berarti
memiliki sikap yang arahnya positif sebaliknya mereka yang tidak
setuju atau tidak mendukung dikatakan sebagai memiliki sikap yang
arahnya negatif.
13
�
2) Intensitas
Sikap memiliki intensitas, artinya kedalaman atau kekuatan sikap
terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin tidak
berbeda. Dua orang yang sama tidak sukanya terhadap sesuatu, yaitu
sama-sama memiliki sikap yang berarah negatif belum tentu
memiliki sikap negatif yang sama intensitasnya. Orang pertama
mungkin tidak setuju tapi orang ke dua dapat saja sangat tidak
setuju. Begitu juga sikap yang positif dapat berbeda kedalamannya
bagi setiap orang, mulai dari agak setuju sampai pada kesetujuan
yang ekstrim.
3) Keluasan
Sikap juga memiliki keluasan, maksudnya kesetujuan atau ketidak
setujuan terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek
yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup
banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap. Seseorang dapat
mempunyai sikap favorabel terhadap program keluarga berencana
secara menyeluruh, yaitu pada semua aspek dan kegiatan keluarga
berencana sedangkan orang lain mungkin mempunyai sikap positif
yang lebih terbatas (sempit) dengan hanya setuju pada aspek – aspek
tertentu saja kegiatan program keluarga berencana tersebut.
4) Konsistensi
Sikap juga memiliki konsistensi, maksudnya kesesuaian antara
pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responsnya terhadap
14
�
objek sikap termaksud. Konsistensi sikap diperlihatkan oleh
kesesuaian sikap antara waktu. Untuk dapat konsisten, sikap harus
bertahan dalam diri individu untuk waktu yang relatif panjang. Sikap
yang sangat cepat berubah, yang labil, tidak dapat bertahan lama
dikatakan sebagai sikap yang inkonsisten.
5) Spontanitasnya
Karakteristik sikap yang terakhir adalah spontanitasnya, yaitu
menyangkut sejauhmana kesiapan individu untuk menyatakan
sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan memiliki spontanitas yang
tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus
melakukan pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar individu
mengemukakannya. Hal ini tampak dari pengamatan terhadap
indikator sikap atau perilaku sewaktu individu berkesempatan untuk
mengemukakan sikapnya. Dalam berbagai bentuk skala sikap yang
umumnya harus dijawab dengan “setuju” atau “tidak setuju”,
spontanitas sikap ini pada umumnya tidak dapat terlihat.
e. Skala Sikap
Menurut Azwar (2012), dalam setiap perencanaan skala psikologis
langkah perama yang harus dilakukan adalah penentuan tujuan ukur dan
pembatasannya. Artinya ciri-ciri objek psikologis yang berupa askeb
kepribadian manusia yang hendak diungkap harus diidinetifkasikan
dengan jelas lebih dahulu, batasi construct atau konsepsi teoretiknya,
dan kemudian didefinisikan secara operasional dalam bentuk indikator-
indikator perilaku agar dapat diukur.
15
�
Pada perancangan skala sikap terdapat dua hal penting yang harus
menjadi perhatian, pertama adalah penentuan dan pembatasan konsep
sikap yang akan digunakan dan yang kedua adalah penentuan dan
pembatasan obyek sikap yang hendak di ukur.
2. Primigravida
Gravida adalah seorang ibu hamil (Sarwono, 2006), primi yang berarti
pertama (Maimunah, 2005).
Primigravida adalah seorang wanita hamil untuk pertama kali
(Bobak, 2005).
Kehamilan adalah masa timbulnya dari konsepsi, sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2005).
3. Persiapan persalinan
a. Pengertian
Persalinan merupakan serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Yanti, 2010).
Persiapan persalinan merupakan salah satu program pada desa
siaga yaitu desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri. Dalam progam desa siaga dimana para bidan desa, tokoh
masyarakat, ikut aktif berperan menangani kesehatan dan membantu
16
�
persalinan kepada ibu hamil dan ibu melahirkan dan melakukan
pemeriksaan ibu (Depkes, 2004).
b. Persiapan melahirkan atau bersalin
Macam-macam persiapan melahirkan atau bersalin menurut
Depkes.RI (2004), adalah :
1) Mengetahui tanggal perkiraan persalinan.
2) Suami dan keluarga mendampingi ibu hamil saat bersalin.
3) Siapkan tabungan untuk biaya persalinan.
4) Suami, keluarga, dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika
sewaktu-waktu diperlukan.
5) Merencanakan melahirkan ditolong oleh bidan atau dokter difasilitas
pelayanan kesehatan.
6) Menyiapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika sewaktu-
waktu diperlukan dengan golongan darah yang sama dengan ibu
hamil.
7) Membuat rencana pembuatan keputusan jika terjadi
kegawatdaruratan. Hal ini meliputi siapa pembuat keputusan utama
dalam keluarga dan siapa yang akan membuat keputusan jika
pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan.
Seorang calon ibu dalam mempersiapkan dan menghadapi
persalinan dapat mempercayakan dirinya kepada bidan atau dokter.
Pertemuan konsultasi dan menyampaikan keluhan, menciptakan
hubungan saling mengenal antara calon ibu dan bidan atau dokter yang
akan menolongnya (Kusmiyati dkk, 2010).
17
�
Calon ibu dapat memilih tempat persalinan yang diinginkannya
karena hal tersebut merupakan hak ibu hamil untuk menentukan dengan
cara bagaimana dia akan melahirkan bayinya, namun terkadang proses
persalinan tertentu dapat disarankan karena adanya alasan medis
(Nurhati, 2009).
Kepala keluarga yang sering melakukan konsultasi telah
diberitahukan perkiraan tanggal persalinan, sehingga mereka dapat
mempersiapkan diri (Kusmiyati dkk, 2010). Bila tiba-tiba harus
melakukan proses persalinan lebih cepat dari jadwal, tidak perlu
terburu-buru menyiapkan segala sesuatunya, hal itu justru akan
membuat ibu hamil menjadi lebih stres, kemasilah barang-barang yang
diperlukan kedalam tas yang besar dan tempatkan tas tersebut di tempat
yang paling mudah diingat (Nurhati, 2009).
c. Beberapa Hal Persiapan Persalinan
Ada beberapa hal persiapan persalinan yang dibutuhkan ibu hamil
yaitu menurut Bobak Lowdermild, Jensen (2004) :
1) Persiapan fisik
2) Persiapan psikologis
3) Persiapan finansial
4) Persiapan kultural
18
�
Persiapan fisik yang di butuhkan ibu hamil menurut Yanti (2010),
yaitu sebagai berikut:
proses persalinan adalah proses yang banyak melelahkan, untuk
itu perlunya dilakukan persiapan fisik semenjak kehamilan memasuki
bulan ke 8 kehamilan, hal ini disebabkan persalinan bisa terjadi kapan
saja.
Persiapan fisik berkaitan dengan masalah kondisi kesehatan ibu,
dimana ibu perlu menyiapkan kondisi fisik sebelum hamil. Ibu
memahami berupa adanya perubahan fisiologis sebelum terjadi
persalinan kira-kira 2 minggu, dimana ibu akan lebih mudah bernafas
karena fundus uteri agak menurun berhubung kepala janin mulai masuk
kedalam Pintu Atas Panggul (PAP), ibu akan sering Buang Air Kecil
(BAK) karena turunnya kepala janin ke dalam PAP yang menekan
vesica urinaria serta ibu merasakan adanya gambaran his palsu yaitu
kadang-kadang perut mengejang.
Makan makanan bergizi dan minum yang cukup banyak, serta tetap
melakukan aktivitas seperti berjalan pagi, atau kegiatan rumah lainnya
(untuk yang berkerja dipastikan sudah cuti), dan tetap istirahat yang
cukup. Hal tersebut diatas dimaksudkan bahwa dengan aktivitas,
istirahat dan gizi yang baik, energi dan tenaga untuk menghadapi
persalinan nanti diharapkan cukup baik, dan dapat membantu prosesnya
agar lancar dan cepat, ibu juga tidak anemia dan mengalami lemas
kehabisan energi, karena proses persalinan bisa berbeda-beda waktunya
19
�
pada setiap orang, ada yang lama, ada yang cepat, dan umumnya
melelahkan.
Kebutuhan fisik ibu hamil menurut (Kusmiyati dkk, 2008):
1) Kalori
Ibu hamil dan menyusui masing-masing membutuhkan kalori
sebanyak 2300 dan 2800 Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi
energi yang terdapat pada nasi, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan
berwarna.
2) Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan yaitu untuk
pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting
untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein,
plasma, hemoglobin dan lain-lain). Selama kehamilan dibutuhkan
tambahan protein hingga 30 gram per hari. Protein yang dianjurkan
adalah protein hewani seperti daging, susu, telur dan ikan. Yang
dianggap mengandung asam amino yang lengkap dan susu yang
merupakan sumber protein kaya kalsium.
3) Mineral
Pada perinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan-
makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayuran dan susu. Serta
kebutuhan zat besi pada ibu hamil mencapai 60-100 mg per hari
dengan mengkonsumsi tablet penambah darah.
20
�
4) Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayuran dan
buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian
asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.
Berdasarkan menurut Yanti (2010), persiapan fisik yaitu ibu perlu
memahami gambaran jelas dan sistematis tentang jalannya persalinan,
mengetahui tehnik mengejan dan bernafas yang baik, harus menjaga
kebersihan badan dan kesesuaian pakaian. Persiapan fisik berupa
kebersihan badan menjelang persalinan karena bermanfaat jika dengan
mandi dan membersihkan badan akan mengurangi kemungkinan adanya
kuman yang masuk selama persalinan dan dapat mengurangi terjadinya
infeksi sesudah melahirkan. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani
proses persalinan.
Persiapan fisik lain yang perlu diperhatikan adalah dengan
melakukan olah raga misalnya senam hamil, karena seorang perempuan
memerlukan fisik yang fit untuk melahirkan. Kondisi fit ini ada
hubungannya juga dengan ada atau tidaknya penyakit berat yang diidap
oleh calon ibu. Jika ditemukan riwayat darah tinggi atau asma berat,
misalnya, berarti tidak bisa dilakukan persalinan normal. Sehingga sejak
awal kehamilan, sudah harus direncanakan kelahiran dengan operasi
(Yanti, 2010).
Senam hamil hanya bisa dilakukan ketika kandungan berusia 22-
36 minggu. Namun, yang perlu diperhatikan, tidak semua kondisi ibu
hamil dapat melakukan treatment ini, sehingga disarankan melakukan
konsultasi terlebih dahulu dengan dokter pendamping kandungan. Ada
21
�
dua tipe kondisi wanita yang tidak bisa melakukan senam hamil, yaitu
yang bersifat relatif (riwayat kebidanan jelek, janin kembar, menderita
diabetes, letak bayi sungsang). Sementara yang bersifat mutlak tidak
boleh dilakukan senam hamil adalah (menderita penyakit jantung,
hipertensi, resiko kelahiran prematur). Latihan senam ini harus
dihentikan jika terjadi keluhan nyeri dibagian dada, nyeri kepala, dan
nyeri persendian, kontraksi rahim yang sering, keluar cairan, denyut
jantung meningkat > 140 X/menit, kesulitan untuk berjalan, dan mual,
serta muntah yang menetap. Senam hamil dibagi menjadi empat tahap
berdasarkan usia kandungan. Tahap pertama (usia kehamilan 22-25
minggu), tahap kedua (usia kehamilan 26-30 minggu), tahap ketiga (usia
kehamilan 31-35 minggu) dan tahap keempat (usia kehamilan 36-
melahirkan) (Yanti, 2010).
Persiapan fisik yang lain adalah rutinitas dalam memeriksakan
kehamilan ke petugas kesehatan. Setiap trimester masa kehamilan
memiliki proses tersendiri. Karena itu, penting bagi ibu hamil
mengetahui pertanyaan apa aja yang tepat diajukan setiap kali
dikonsultasi ke dokter berkaitan dengan kondisi kehamilannya. Bagi
baru yang pertama kali hamil, umumnya baru bisa meraskan gerakan
janin di sekitar usia kehamilan 18 minggu. Bagi yang sudah pernah
hamil, akan terasa lebih awal, misalnya usia 16 minggu. Gerakan janin
pada awalnya hanya berupa getaran kecil. Ibu hamil trimester 1 dan 2
dianjurkan dapat memeriksakan kehamilannya setiap satu bulan sekali,
dan untuk trimester 3 dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya 2
minggu sekali (Yanti, 2010).
22
�
Persiapan psikologis menurut Yanti (2010), yaitu: Persiapan
pada ibu primigravida umumnya belum mempunyai bayangan mengenai
kejadian-kejadian yang dialami pada akhir kehamilannya saat persalinan
terjadi. Salah satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang persalinan
yaitu hindari kepanikan dan ketakutan dan bersikap tenang, dimana ibu
hamil dapat melalui saat-saat persalinan dengan baik dan lebih siap serta
meminta dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih
sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang
akan melahirkan. Keluarga baik dari orang tua maupun suami
merupakan bagian terdekat bagi calon ibu yang dapat memberikan
pertimbangan serta bantuan sehingga bagi ibu yang akan melahirkan
merupakan motivasi tersendiri sehingga lebih tabah dan lebih siap
dalam menghadapi persalinan.
Perasaan cemas pada ibu hamil bisa berdampak pada janin, untuk
itu perlu adanya stimulus dari suami untuk menentramkan hati ibu. Hal
yang dapat dilakukan adalah dengan cara mendengarkan musik. Musik
telah dipakai sebagai media pengobatan sejak tahun 550 sebelum
Masehi, dan dikembangkan Pithagoras dari Yunani. Konsep musik ini
diterapkan bersama oleh pakar musik Peter Huebner dan komposer-
komposer musik klasik jerman, dalam bentuk musik terapi medis
resonansi atau istilah asingnya Medical Resonance Therapy Musik,
disingkat MRT-M. Daya pengobatan MRT-M ini membawa dampak
positif pada ibu hamil, baik yang sehat maupun dengan gangguan.
23
�
Penurunan angka kelahiran prematur merupakan salah satu pengaruh
efek pengobatan musik tersebut.
Dalam mengatasi perasaan takut dalam persalinan, ibu dapat
mengatasinya dengan meminta keluarga atau suami untuk memberikan
sentuhan kasih sayang, menyakinkan ibu bahwa persalinan dapat
berjalan lancar, mengikutsertakan keluarga untuk memberikan dorongan
moril, cepat tanggap terhadap keluhan ibu/keluarga serta memberikan
bimbingan untuk berdo’a sesuai agama dan keyakinan (Pillitteri, 2002).
Persiapan finansial menurut Pillitteri (2002), yaitu bagi ibu yang
akan melahirkan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus
disiapkan, dimana persiapan finansial atau yang berkaitan dengan
penghasilan atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan
selama kehamilan berlangsung sampai persalinan. Kondisi ekonomi
berkaitan dengan kemampuan ibu untuk menyiapkan biaya persalinan,
menyiapkan popok bayi dan perlengkapan lainnya, persalinan
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu sebaiknya ibu sudah
menganggarkan biaya untuk persalinan. Biaya bisa ibu atau keluarga
anggarkan disesuaikan dengan tarif persalinan ditempat dimana
rencana persalinan akan berlangsung. Selain anggaran biaya persalinan
perlu juga menentukan tempat kelahiran sesuai kemampuan kita,
misalnya rumah bersalin atau dirumah dengan mendatangkan bidan.
Perencanaan yang adekuat meliputi penentuan tempat yang tepat dengan
pertimbangan dalam memilih tempat bersalin dengan
mempertimbangkan jarak tempat bersalin dengan rumah, kualitas
24
�
pelayanannya, ketersediaan tenaga penolong, fasilitas yang dimiliki,
kemampuan pembiayaan dimana setiap klinik/rumah sakit memiliki
ketentuan tarif yang beragam.
Persiapan kultural menurut Pillitteri (2002), yaitu ibu harus
mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup yang
kurang baik terhadap kehamilan, dan berusaha mencegah akibat itu.
Persiapan yang berhubungan dengan kebiasaan yang tidak baik sebelum
kehamilan untuk dihindari selama kehamilan terjadi. Faktor budaya
sangat penting dimana terjadi tradisi untuk membawa plasenta kerumah,
cara berperilaku yang benar selama kehamilan dengan menjaga sikap
dan perilaku.
d. Tanda-tanda persalinan
Menurut Yanti (2010), tanda-tanda persalinan dibagi menjadi beberapa
yaitu:
1) His persalinan
Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya
sebagai berikut :
a) Nyeri melingkar dari punggung memancar keperut depan.
b) Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat
intensitasnya.
c) Kalau dibawa berjalan bertambah kuat
d) Mempunyai pengaruh pada pendataran dan pembukaan cervik.
25
�
2) Bloody show (Lendir disertai darah dari jalan lahir)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis cervikalis
keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini
disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen
bawah rahim hingga beberapa capillair darah terputus.
3) Premature rupture of membrane
keluarnya cairan banyak dengan sekonyong-konyong dari jalan lahir.
Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek.
Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir
lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang
lambat sekali. Tetapi kadang-kadangketuban pecah pada pembukaan
kecil, malahan kadang-kadang selaput janin robek sebelum
persalinan. Walaupun demikian persalinan diharapkan akan mulai
dalam 24 jam setelah air ketuban keluar.
26
�
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka teori
Sumber: Modifikasi, Azwar (2012), Kusmiyati dkk (2010)
Struktur Sikap:
1. Komponen Kognitif
2. Komponen Afektif
3. Komponen Konatif
Gambaran Sikap Ibu Hamil
Primigravida Trimester III
tentang Persiapan Persalinan
Komponen-komponen sikap:
1. Pembentukan Sikap
2. Pengalaman Pribadi
3. Pengaruh Orang Lain yang
Dianggap Penting
4. Pengaruh Kebudayaan
5. Media Massa
6. Lembaga Pendidikan dan
Lembaga Agama
7. Pengaruh Faktor Emosional
Gambaran Sikap Ibu Hamil
Primigravida Trimester III
tentang Persiapan Persalinan
1. Pengertian persiapan
persalinan
2. Persiapan melahirkan atau
bersalin
3. Persiapan fisik
4. Persiapan psikologis
5. Persiapan finansial
6. Persiapan kultural
7. Tanda-tanda persalinan
27
�
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Gambaran Sikap Ibu Hamil
Primigravida Trimester III
tentang Persiapan Persalinan
Baik
Kurang baik
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),
deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode
ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang atau yang sedang terjadi. Menurut
Riwidikdo (2009), kuantitatif yaitu data-data yang dipaparkan dalam
bentuk angka-angka.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini telah
dilakukan di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian adalah rencana tentang jadwal yang akan dilakukan oleh
peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2007).
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 17 – 31 Mei 2013.
29
C. Populasi, Sampel dan teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut Hidayat (2007), populasi adalah wilayah generalisasi yang berdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah kunjungan ibu
primigravida trimester III di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari
Surakarta pada bulan Mei 2013 sebanyak 30 ibu primigravida trimester III.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Menurut
Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua,
tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% -
25% atau lebih. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 30 ibu primigravida trimester III yang diambil di BPS Finulia Sri
Surjati Banjarsari Surakarta pada tahun 2013.
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
total sampling. Menurut Arikunto (2006), total sampling teknik penentuan
sampel dengan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
30
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah angket. Angket adalah alat ukur berupa
angket dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007). Angket yang digunakan
untuk mengetahui sikap ibu primigravida trimester III tentang persiapan
persalian adalah angket tertutup. Menurut Arikunto (2010), angket tertutup
adalah pernyataan di mana sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih.
Angket dalam penelitian ini menggunakan skala guttman dengan dua
pilihan jawaban “iya” dan “tidak”, jika dikatakan positif dengan jawaban
“ya” dengan pernyataan positif mendapatkan nilai 1 dan jawaban “tidak”
jika pernyataan negatif mendapatkan nilai 0 dan jika dikatakan negatif
dengan jawaban “ya” dengan pernyataan positif mendapatkan 0 dan
jawaban “tidak” jika pernyataan negatif mendapatkan nilai 1. Dalam
pengisian angket dengan tanda (�) pada jawaban yang dianggap benar
(Hidayat, 2007).
31
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan
kisi-kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini
Tabel. 3.1 Kisi –kisi Angket
Variabel Indikator Pernyataan Jumlah
(soal) Favourable Unfavourabel
Sikap ibu
primigravida
trimester III
tentang
persiapan
persalinan
Persiapan
melahirkan atau
bersalin
1, 2, 3*, 4, 6 5, 14, 21, 23,
25
10
Persiapan fisik 7, 8, 9, 11*, 13,
17, 18, 22
10, 16, 27, 30 12
Persiapan
psikologis
12, 19, 28* 3
Persiapan finansial 15 20 2
Persiapan kultural
24, 29 2
Tanda-tanda
persalin
26 1
Jumlah 20 10 30
Keterangan :
Yang bertanda (*) tidak valid
Untuk mengetahui angket untuk penelitian ini berkualitas, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan karakteristik seperti
sejenis diluar lokasi penelitian. Instrumen penelitian sebelumnya diujivaliditas
dan uji reliabilitas kemudian diolah dan dianalisa dengan dibantu program
SPSS (Statistical Product and Service Solution). Uji validitas ini akan
dilakukan di RB MargaWaluya Surakarta sejumlah 30 orang ibu primigravida
trimester III pada tanggal 18 Maret 2013.
32
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Suatu
instrumen yang valid atau yang sah berarti memiliki validitas yang tinggi,
sebaliknya instrumen yang rendah memiliki validitas yang rendah. Suatu
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus
product moment dengan bantuan program SPSS. Instrumen dikatakan
valid jika nilai p-value lebih kecil (<) dari 0,05 dengan taraf signifikan
0,05 atau 50%. Rumus product moment adalah :
Keterangan :
Rxy : Koefisien korelasi setiap item dengan skor total
N : Jumlah responden
X : Skor pertanyaan
Y : Skor total
XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX. - XY . N
222 2ΣΣΣ−Σ
ΣΣΣ=
Nrxy
33
Hasil uji validitas dengan menyebutkan Angket sebanyak 30
pertanyaan responden yang diuji sebanyak 30. Dari 30 pertanyaan
disimpulkan yang valid 27 yang tidak valid nomor 3, 11, 28 dan ketiga
pertanyaan tersebut tidak digunakan, karena soal yang tidak valid tersebut
sudah diwakili oleh kisi-kisi yang ada.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah sesuatu instrument cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut
sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
Instrument yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010). Untuk mengetahui bahwa
angket dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka dilakukan uji
rebilitas dengan rumus koefisien reliabilitas alfa cronbach dengan bantuan
program komputer SSPS for windows yang dapat digunakan baik untuk
instrument yang jawabannya berskala maupun bersifat dikotomis (hanya
mengenal jawaban yang benar dan salah). Rumusnya adalah sebagai
berikut :
��
���
� Σ−��
���
�
−=
t
b
k
kr
2
2
11 11 σ
σ
Keterangan :
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
34
��b2
= Jumlah varian butir
�t2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria
(0,60) (Ghozali, 2005). Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach,
angket akan dikatakan baik atau reliabel apabila nilai alfa > �0.60
(Ghozali, 2005).
Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk pengetahuan responden
didapat r Cronbach’s Alpha sebesar 0,928. Karena lebih besar dari r tabel
yaitu sebesar 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk
pengetahuan responden terbukti reliabilitasnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah sumber data merupakan semua data
yang menjadisumber dalam penelitian (Hidayat, 2007). Data yang diperoleh :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari yang
sebelumnya tidak ada dan tujuannya disesuaikan dengan keperluan
penelitian (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini yang termasuk data primer
adalah data yang diperoleh dari hasil jawaban angket sikap ibu hamil
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data telah dikumpulkan oleh pihak lain dan data
sudah ada (Hidayat, 2007). Data sekunder didapatkan dari BPS Finulia Sri
Surjati Banjarsari Surakarta yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian
35
ini, yaitu berupa data jumlah ibu hamil primigravida trimester III di BPS
Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta.
F. Varibel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).Variabel
dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu gambaran sikap ibu
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
G. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi yang
membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian
No Variabel Definisi
Operasional
Alat
ukur
Skala
Data Kategori
1.
Gambaran
sikap ibu
primigravida
trimester III
tentang
persiapan
persalinan
Kemampuan dari
responden dalam
menjawab angket
tentang persiapan
persalinan.
Angket Ordinal
1. Baik: Skor T
responden > mean T
2. Kurang baik: Skor T
responden � mean T
(Azwar, 2012).
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
pengolahan data ada 5 yaitu :
36
a. Editing
Editing adalah suatu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir dan angket. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara
memeriksa kelengkapan, kesalahan, pengisian dan konsistensi dari
setiap jawaban dan pertanyaan.
b. Coding
Coding adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan. Untuk memudahkan dalam proses
pembacaan yaitu : Kode 0 jawaban salah, kode 1 jawaban benar.
c. Data entri (Processing)
Data entri (Processing) adalah kegiatan memasukkan data ke dalam
program atau “software” komputer.
d. Tabulating
Tabulating adalah kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data
dari jawaban angket responden yang sudah diberi kode, kemudian
dimasukan ke dalam tabel.
e. Cleaning (Pembersihan data)
Cleaning (Pembersihan data) adalah kegiatan pengecekan kembali
untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan
dan sebagainya kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisis
37
univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap
variabel.
Untuk mengetahui sikap ibu primigravida trimester III tentang
persiapan persalinan ibu digunakan perhitungan.
a. Baik: Skor T responden> mean T
b. Kurang baik: Skor T responden � mean T
Adapun rumus mencari Skor T adalah :
( )SD
xxiT
−+= 1050
Keterangan:
xi : Nilai responden
x : Rata - rata
SD : Simpangan baku
Sebelum mencari skor T harus diketahui nilai rata-rata dan SD terlebih
dahulu. Rata-rata (mean) adalah rata-rata hitung atau nilai kecenderungan
memusat (tendency central).
Rumus rata-rata (mean) :
n
x
X
n
i
i�== 1
Keterangan :
X : Rata-rata (mean)
38
�=
n
i
ix1
: Jumlah seluruh nilai reponden
n : Jumlah responden
Sedangkan simpangan baku (standart devitiation) adalah ukuran yang
dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data)
terhadap rata-rata.
Rumus SD (Standart Devitiation) :
( )1
2
1
1
2
−
�
��
−
=
�� =
=
n
n
x
x
SD
n
i
in
i
i
Keterangan:
ix
: Nilai responden
n : Jumlah responden
Selanjutnya rumus untuk mencari mean T adalah :
n
skorTTX�
=
Keterangan:
TX : Rata-rata skor T
� skorT : Jumlah seluruh skor T responden
n : Jumlah responden
Untuk mendapatkan distribusi persentase sikap ibu primigravida
trimester III tentang persiapan persalinan digunakan rumus persentase.
Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:
39
fi
Persen = ––– x 100
N
fi = Frekuensi
n = Total kasus
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), ada 3 jenis etika penelitian yaitu :
1. Informent Consent
Informent Consent diberikan sebelum melakukan penelitian.
Informent consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Penderian Informent Consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud
dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia,
maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan
tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar
persetujuan.
2. Anonimity (Kerahasiaan nama /identitas)
Anonimityberarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data (angket). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data tersebut. Peneliti tidak akan mencantumkan nama
subyek pada lembar pengumpulan data dalam penelitian ini.
40
3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)
Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang
harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Penelitian ini
kerahasiaan hasil atau informasi yang telah dikumpulkan dari setiap
subyek akan dijamin oleh peneliti.
J. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian adalah berisi kegiatan penelitian per minggu yang
dijelaskan dalam bentuk tabel. Jadwal penelitian masuk ke dalam lampiran.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BPS Finulia Sri Surjati yang beralamat di
jalan Banjarsari Surakarta. BPS Yang dipimpin oleh Ny. Finulia Sri Surjati
Amd. Keb., memiliki tenaga kesehatan sebanyak 3 bidan. Sarana prasarana
cukup memadai antaralain 1 ruang bersalin, 1 ruang nifas, dan 1 ruang periksa.
Pelayanan yang dapat diberikan yaitu persalinan, ANC, KIA, KB, pijat bayi
dan imunisasi. Jam buka pelayanan umum dimulai pada pukul 08.00 WIB –
11.00 WIB dan pada pukul 16.00 WIB – 20.00 WIB, sedangkan pelayanan
persalinan dilayani 24 jam. Untuk pijat bayi dilayani pada hari Selasa dan
Sabtu pukul 08.00 WIB – 11.00 WIB.
B. Hasil Penelitian
1. Gambaran Sikap Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan
Persalinan
Gambaran sikap ibu primigravida trimester III tentang persiapan
persalinan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 1
Gambaran sikap ibu primigravida trimester III tentang persiapan
persalinan di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta
No. Sikap Frekuensi Prosentase (%)
1. Baik 17 56,7
2. Kurang Baik 13 43,3
Jumlah 30 100
Sumber: Data primer
41
Dari tabel
trimester III
persiapan persalinan
13 responden (
mayoritas gambaran sikap
Surjati Banjarsari Surakarta
sebanyak 17 responden (
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik hist
berikut:
Gambar 4. 1. Grafik Batang
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
trimester III tentang
�
�
�
�
�
��
��
��
��
��
��
Dari tabel 4. 2 di atas didapatkan gambaran sikap ibu
trimester III di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta
persiapan persalinan antara lain: 17 responden (56,7%) ber
responden (43,3%) bersikap kurang baik. Jadi kesimpulannya
gambaran sikap ibu primigravida trimester III di
Surjati Banjarsari Surakarta tentang persiapan persalinan adalah
responden (56,7%).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik hist
Grafik Batang Sikap Ibu Primigravida Trimester
Persiapan Persalinan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran sikap ibu
I tentang persiapan persalinan di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari
�� �� ������
��
��
42
ibu primigravida
BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta tentang
%) bersikap baik dan
Jadi kesimpulannya
di BPS Finulia Sri
adalah baik yaitu
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik histogram sebagai
Trimester III tentang
ibu primigravida
BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari
�������
43
Surakarta mayoritas berada pada tingkat baik yaitu sebanyak 17 orang
(56,7%).
Dari hasil penelitian di atas bahwa sebagian besar ibu primigravida
trimester III sudah menyiapkan persiapan melahirkan atau persalinan,
persiapan fisik, persiapan psikologis, persiapan finansial, persiapan kultural
dan tanda-tanda persalin. Sikap ibu primigravida trimester III pada kategori
kurang dikarenakan sebagian ibu primigravida trimester III belum menyiapkan
persiapan melahirkan atau persalinan, persiapan fisik, persiapan psikologis,
persiapan finansial, persiapan kultural dan tanda-tanda persalinan, hal ini
kemungkinan dipengaruhi oleh kurangnya informasi berupa penyuluhan
tentang persiapan persalinan dari tenaga kesehatan dan kurang memanfaatkan
media elektronik atau media cetak secara baik sehubungan dengan informasi
tentang persiapan persalinan.
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulasi atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesedian untuk bertindak dan
bukan merupakan pelaksana motif tertentu (Notoatmodjo, 2007).
Persalinan merupakan serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Yanti, 2010). Persiapan
persalinan merupakan salah satu program pada desa siaga yaitu desa yang
penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan
44
untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Dalam progam desa siaga dimana
para bidan desa, tokoh masyarakat, ikut aktif berperan menangani kesehatan
dan membantu persalinan kepada ibu hamil dan ibu melahirkan dan
melakukan pemeriksaan ibu (Depkes, 2004).
Sikap tentang persiapan persalinan sangat membantu ibu primigravida
untuk mengetahui macam-macam persiapan persalinan. Persiapan persalinan
terdiri dari: Mengetahui tanggal perkiraan persalinan, suami dan keluarga
mendampingi ibu hamil saat bersalin, siapkan tabungan untuk biaya
persalinan. Suami, keluarga, dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika
sewaktu-waktu diperlukan, merencanakan melahirkan ditolong oleh bidan atau
dokter difasilitas pelayanan kesehatan, menyiapkan orang yang bersedia
menjadi donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan dengan golongan darah
yang sama dengan ibu hamil serta membuat rencana pembuatan keputusan
jika terjadi kegawatdaruratan (Depkes, 2004).
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulan bahwa sikap ibu
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di BPS Finulia Sri
Surjati Banjarsari Surakarta mayoritas berada pada tingkat baik dalam
menyiapkan persiapan melahirkan atau persalinan, persiapan fisik, persiapan
psikologis, persiapan finansial, persiapan kultural dan tanda-tanda persalin,
sedangkan sikap ibu primigravida trimester III yang berada pada tingkat
kurang baik belum menyiapkan persiapan melahirkan atau persalinan,
45
persiapan fisik, persiapan psikologis, persiapan finansial, persiapan kultural
dan tanda-tanda persalin.
D. Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kendala Penelitian
Responden tidak sedang berada di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari,
sehingga peneliti harus mencari responden lain dan jika peneliti tidak
mendapatkan responden peneliti harus menunggu sampai responden saat
ada di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang
dapat menggali sikap responden karena memungkinkan responden
untuk asal mengisi jawaban.
b. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu sikap ibu
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
46 �
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran sikap ibu primigravida trimester III di BPS Finulia Sri Surjati
Banjarsari Surakarta tentang persiapan persalinan pada tingkat baik yaitu
sebanyak 17 responden (56,7%).
2. Gambaran sikap ibu primigravida trimester III di BPS Finulia Sri Surjati
Banjarsari Surakarta tentang persiapan persalinan pada tingkat kurang baik
yaitu sebanyak 13 responden (43,3%).
B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan ibu primigravida trimester III di BPS Finulia Sri Surjati
Banjarsari Surakarta untuk lebih meningkatkan sikap tentang persiapan
persalinan serta mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang
diadakan di Posyandu, Puskesmas, Polindes, dan Instansi Kesehatan
Pemerintah yang terkait.
46
47 �
2. Bagi Institusi Terkait
a. BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta
Diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan menjalin kerjasama
dengan tenaga kesehatan (bidan wilayah kerja setempat/ Puskesmas)
untuk memberikan penyuluhan tentang persiapan persalinan khususnya
persiapan fisik, persiapan psikologis, persiapan finansial dan persiapan
kultural.
b. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah referensi dan melengkapi sumber
bacaan khususnya tentang persiapan persalinan.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan bahan acuan bagi peneliti lain
untuk melanjutkan penelitian tentang persiapan persalinan dan untuk
mengembangkan variabel peneliti.
�
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Azwar, S. 2012. Buku Sikap Manusia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bobak, L.J. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Depkes RI. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JHPIEGO
________. 2004. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Depkes RI
________. 2009. Ibu Selamat, Bayi Sehat, Suami Siaga.
Available:http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/790.
Diakses tanggal 26 Maret 2010.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Kusmiyati,Y.H.P, Wahyunngsih dan Sujiyanti. 2010. Perawatan Ibu Hamil.
Yogyakarta : Fitramaya
Mahfoed, 2007. Metodologi Penelitian Bidan Kesehatan, Keperawatan dan
Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya
Maimunah, L. J. 2005. Kamus Istilah Kebidanan. Jakarta : EGC
Manuaba, I. B. G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri, Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. 2007. KesehatanMasyaraakat : IlmudanSeni. Jakarta : Rineka
Cipta.
––––––––––––––––––. 2007. Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka
Cipta
–––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nurhati, U. 2009. Sembilan Bulan Yang Menakjubkan. Garamond
Pillitteri, A. 2002. Buku Saku Perawatan Ibu dan Anak. Jakarta : EGC
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yokyakarta : Mitra Cendekia Press.
––––––––––––––. 2010. Statistik untuk Kesehatan Penelitian Kesehatan dengan
Aplikasi Program R dan SPSS. Yokyakarta : Mitra Cendekia Press.
Saifuddin, A.B.2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonata. Jakarta : YBPSP
––––––––––––––––.2005.Buku Panduan Pratis Pelayanan Kesehantan Maternal dan
Neonatal. Jakarta :YBPSP
Setyowati D. 2009.Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persiapan
Persalinan di BPS Supriharini Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten
Jember. KaryaTulisIlmiah. Tidakdipublikasikan
Silalahi, U.2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama
Silviana, S. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persiapan Persalinan
di UPT Puskesmas Gajahan Surakarta. KaryaTulisIlmiah.
Tidakdipublikasikan
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Yanti.2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Pustaka
Rihama
WHO.2011.AngkaKematianIbuhttp://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunim
us-gdl-mochamadhe-5400-3-babii.pdf . diakses tanggal 17 November 2012
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�