31
Handout 1
KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri media pembelajaran.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan landasan teoritis penggunaan
pembelajaran.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang berarti perantara
atau pengatar. AECT (Association of Education and Communication
Technology) memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National
Education Asspciation) mengartikan media adalah segala benda yang dapat
dimanipulasikan; dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen
yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Dengan kata lain, media
pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat
merangsang mereka untuk belajar.
32
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, minat serta kemauan peserta didik sehingga
proses pembelajaran terjadi dapat mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif.
2. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely ada tiga ciri-ciri media pembelajaran,
yaitu sebagai berikut:
a. Fiksatif, yaitu kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan,
dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri ini
peristiwa atau objek-objek yang telah direkam atau disimpan dengan
format media yang ada dapat dipergunakan setiap saat, contoh
peristiwa demonstrasi mahasiswa, pencoblosan saat pemilu, dan lain
sebagainya dapat dibuka kembali sebagai media materi perubahan
sosial politik.
b. Manipulatif, yaitu peristiwa yang memakan waktu berhari-hari atau
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dapat disajikan kepada peserta
didik dalam waktu yang singkat, misalnya peristiwa proses perubahan
sosial yang terjadi dalam waktu yang sangat lama bisa disajikan dalam
33
waktu lima – sepuluh menit. Begitu juga sebaliknya, sebuah kejadian
yang singkat dapat dibuat dapat diperlambat penayangannya.
c. Distributif, suatu media pembelajaran memungkinkan untuk
mentransportasikan suatu kejadian/peristiwa atau objek secara
bersamaan melalui ruang yang berbeda-beda. Dalam hal ini peserta
didik yang berada dalam ruangan yang berbeda mendapatkan
mendapatkan stimulus pengalaman yang sama mengenai peristiwa atau
objek tersebut.
3. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran
Belajar dengan indera ganda (pandang dan dengar) akan
memberikan keuntungan lebih besar kepada peserta didik. Dale (1969),
memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang
kira-kira sebesar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui
indera lainnya sekitar 12%.
Teori yang dijadikan sebagai landasan penggunaan media dalam
kegiatan pendidikan atau pembelajaran oleh para ahli sering mengacu pada
Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience). Titik fokus
kegiatan ditujukan pada pengalaman.
Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung
(kongkrit) kemudian melalui benda tiruan dan sampai pada lambang
verbal (abstrak). Semakin ke atas atau ke puncak kerucut semakin abstrak
34
media penyampai pesan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa urutan pada
kerucut tidak berarti proses dan interaksi pembelajaran harus selalu
dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan pengalaman
yang paling sesuai dengan kebutuhan, karakteristik peserta didik serta
pertimbangan situasi dan kondisi. Berikut ini disajikan gambar Kerucut
Pengalaman Dale.
Abstrak
Kongkrit
Pengalaman langsung
Benda Tiruan/Pengamatan
Dramatisasi
Karyawisata
Televisi
Gambar Hidup
Gambar Diam
Lambang
Visual
Lbg
Kata
35
Dasar pengembangan kerucut di atas`adalah jumlah jenis indera
yang turut serta selama penerimaan isi pesan atau pembelajaran.
Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling
bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam
pengalaman itu, karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran,
perasaan, penciuman, dan peraba. Hal ini dikenal dengan learning by
doing.
Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu
dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti bagan, grafik atau kata.
Pesan-pesan yang terkandung di dalam lambang-lambang tersebut
mengakibatkan semkin terbatasnya indera untuk menafsirkannya.
Meskipun tingkat partisipatif fisik berkurang, keterlibatan imajinatif
semakin bertambah dan berkembang. Pengalaman kongkrit dan abstrak
dialami seseorang secara silih berganti. Hasil belajar dari pengalaman
langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi seseorang, dan
sebaliknya, kemampuan inerpretasi lambang kata membantu seseorang
untuk memahami pengalaman yang di dalamnya dia terlibat langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:
Pedagogia.
36
Handout 2
FUNGSI DAN KEGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi media pembelajaran.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan media pembelajaran.
B. Uraian Materi
1. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Levi dan Lentz (Azhar Arsyad, 2011: 16) fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, memiliki empat fungsi yaitu:
fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi adalah media berfungsi mengarah dan menarik
perhatianpeserta didik untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran. Fungsi
afektif berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik. Fungsi
kognitif berfungsi memperlancar memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris adalah
membantu peserta didik yang lemah dalam membaca teks untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Kemp dan Dayton, menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki tiga
fungsi utama yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan
informasi, dan (c) memberi instruksi (Sukirman, 2011: 39).
37
2. Kegunaan Media Pembelajaran
Kegunaan dari media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai
(Azhar Arsyad, 2011: 24-25) adalah:
a) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik.
b) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami.
c) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi.
d) Peserta lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Menurut Arief S. Sadiman (Sukirman, 2011: 40-41) media
pembelajaran memberi manfaat sebagai berikut:
a) Memperjelas penyajian pesan.
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
c) Mengatasi sikap pasif peserta didik.
d) Menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap materi
pelajaran.
e) Memberikan kesamaan pengalaman kepada pserta didik tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya.
Menurut Levi dan Lentz (Azhar Arsyad, 2011: 16) fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, memiliki empat fungsi yaitu:
38
fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi adalah media berfungsi mengarah dan menarik
perhatianpeserta didik untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran. Fungsi
afektif berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik. Fungsi
kognitif berfungsi memperlancar memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris adalah
membantu peserta didik yang lemah dalam membaca teks untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Kemp dan Dayton, menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki tiga
fungsi utama yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan
informasi, dan (c) memberi instruksi (Sukirman, 2011: 39).
Selanjutnya, kegunaan dari media pembelajaran menurut Sudjana dan
Rivai (Azhar Arsyad, 2011: 24-25) adalah:
e) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik.
f) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami.
g) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi.
h) Peserta lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Menurut Arief S. Sadiman (Sukirman, 2011: 40-41) media
pembelajaran memberi manfaat sebagai berikut:
39
f) Memperjelas penyajian pesan.
g) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
h) Mengatasi sikap pasif peserta didik.
i) Menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap materi
pelajaran.
j) Memberikan kesamaan pengalaman kepada pserta didik tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Harjanto. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Wina Sanjaya. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Prenada.
____________. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada.
40
Handout 3
JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis media pembelajaran.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri masing-masing jenis media
pembelajaran.
B. Uraian Materi
1. Jenis Media Pembelajaran
Bretz mengelompokkan media pembelajaran atas media audio
visual gerak, audio visual diam, audio semi gerak, visual gerak, visual
diam, semi gerak, media audio, dan media cetak (Sukirman, 2011: 45).
Gagne mengklasifikasi media berdasarkan kesesuaian rangsangan
yangditimbulkan media dengan karakteristik siswa sehingga dibaginya 13
jenis media yaitu objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman
audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media
transparansi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, telivisi, dan
gambar.
Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran
pun mengalami perkembangan. Seels dan Glasgow (dalam Azhar: 2011)
membedakan atas media tradisional dan media mutakhir. Media tradisional
41
berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan,
audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media
cetak, permainan, dan media realia. Adapun media mutakhir berupa media
berbasis telekomunikasi seperti teleconfrence, dan media berbasis
mikroprosesor seperti permainan komputer dan hipermedia.
Selanjutnya berdasarkan perkembangan teknologi tersebut maka
media pembelajaran dapat pula diklasifikasikan atas empat kelompok yaitu
media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media
berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan
komputer (Azhar, 2011: 29).
a. Media hasil tcknologi cetak.
Media teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau
menyampaikan materi seperti buku dan materi visual statis terutama
melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Kelompok hasil
media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik dan foto. Materi
cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan
kebanyakan materi pembelajaran. Ciri-ciri media ini adalah:
1) Teks dibaca secara linear,
2) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah,
3) Teks dan visual ditampilkan statis,
4) Pengembangannya sangat tergantung pada prinsip-prinsip
kebahasan dan persepsi visual,
42
5) Baik teks maupun visual berorientasi pada peserta didik.
b. Media hasil teknologi audio-visual.
Media hasil teknologi audio-visual adalah cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
mesin-mesian mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan
audio dan visual. Penyampaian materi pembelajaran melalui
pandangan dan penglihatan, serta kadang-kadang dengan sedikit
simbol atau kata-kata. Bentuk media jenis ini antara lain proyektor
film, tape recorder, dan proyektor visual. Ciri-ciri media jenis ini
adalah:
1) Bersifat linear,
2) Menyajikan visual yang dinamis,
3) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuat,
4) Merupakan representasi fisik dari gagasan,
5) Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan
kognitif,
6) Berorientasi pada guru dengan pelibatan peserta didik yang
rendah.
c. Media hasil teknologi berbasisi komputer
Media jenis ini merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang
berbasis mikro-prosesor. Informasi/materi yang dihasilkan dari media
43
ini disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau
visual. Ciri-ciri media jenis ini adalah:
1) Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linear,
2) Dapat digunakan berdasarkan keinginan peserta didik,
3) Gagasan yang disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol,
dan grafik,
4) Pengembangan media berdasarkan prinsip kognitif,
5) Pembelajaran berorientasi dan melibatkan peserta didik dalam
interaksi yang tinggi.
d. Media hasil teknologi gabungan
Media jenis ini adalah cara untuk menghasilkan dan
menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa
bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Ciri-ciri media jenis
ini adalah:
1) Dapat digunakan secara acak, sekuensial, atau linear,
2) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik,
3) Gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks
pengalaman peserta didik,
4) Pengembangandan penerapannya berdasarkan prinsip kogntif dan
konstruktivistik,
5) Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif,
6) Bahan pelajaran banyak melibatkan aktivitas dan interaktif
peserta didik,
44
7) Bahan pelajaran memadukan kata dan visual yang diambil dari
berbagai sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
45
Handout 4
PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan kriteria pemilihan media pembelajaran.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pertimbangan pemilihan media
pembelajaran.
C. Uraian Materi
1. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam memilih media yang akan digunakan ada beberapa kriteria
yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Media dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
yang mengacu pada pada salah satu atau gabungan dari tiga ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran berupa fakta, konsep, prinsip
maupun prosedur.
Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media
pembelajaran harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas
pembelajaran dan kemampuan mental peserta didik.
c. Praktis, lues dan tahan.
46
Media yang dipilih hendaknya dapat digunakan di manapun dan
kapanpun serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.
d. Guru terampil menggunakannya.
Apapun medianya, guru harus mampu menggunakannya dalam proses
pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru
yang menggunakannya.
e. Pengelompokan sasaran.
Media yang efektif belum tetntu untuk kelompok besar belum tentu
sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.
Ada media yang tepat untuk digunakan bagi kelompok besar,
kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
f. Mutu teknis.
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu, misal visual pada slide harus jelas dan
informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak
boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
2. Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran
a. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor
dana, fasilitas`dan peralatan yang telah tersedia, waktu, dan sumber-
sumber yang tersedia.
b. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam
dari sisi tugas yang ingin dilakukan peserta didik, misalnya
47
menghafal, menerapkan keterampilan, pengertian hubungan, atau
penalaran dan pemikiran tingkat tinggi. Setiap kategori pembelajaran
itu penuntut perilaku yang berbeda-beda. Dengan demikian akan
memerlukan teknik dan media penyajiannyang berbeda pula.
c. Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan
kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan
menggunakan komputer, dan karakter peserta didik lainnya.
d. Tingkat kesenagan dari pihak guru dan peserta didik dalam
memanfaatkan media serta tingkat keefektivannya.
e. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan juga: kemampuan
mengakomodasi penyajian stimulus yang tepat, kemampuan
mengakomodasi respon peserta didik, kemampuan mengakomodasi
umpan balik, pemeilihan media utama dan media pendukung untuk
penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes.
f. Media pendukung harus mendapatkan perhatian karena pembelajaran
yang berhasil menggunakan media beragam. Dengan menggunakan
media yang beragam, peserta didik memiliki kesempatan untuk
menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
48
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
49
Handout 5
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS MANUSIA
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis
manusia.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan teknik pembelajaran menggunakan media
pembelajaran berbasis manusia.
B. Uraian Materi
1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini
sangat berarti jika tujuan pembelajaran adalah untuk mengubah sikap
atau ingin secara langsung terlibat dalam pemamtauan pembelajaran
peserta didik. Guru sebagai media pembelajaran secara intuitif dapat
merasakan kebutuhan peserta didiknya dan memberikannya pengalaman
belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
2. Teknik Pembelajaran Menggunakan Media Berbasis Manusia
Ada dua teknis yang dapat dilakukan dalam penggunaan manusia
sebagai media pembelajaran, yaitu pertama rancangan pembelajaran
yang berpusat pada masalah, dan kedua rancangan pembelajaran bertanya
model Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah
50
dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik.
Langkah-langkanya adalah sebagai berikut:
a. Guru merumuskan masalah yang relevan.
b. Guru mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait
untuk memecahkan masalah. Guru sebaiknya menggunakan buku
teks dan ceramah sebagai sumber untuk menyajikan informasi.
c. Guru harus menginformasikian kepada peserta didik bahwa
pengetahuan itu dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah.
d. Guru menuntun peserta didik melakukan eksplorasi dengan cara:
1) Memberikan ruang bagi peserta didik untuk bereksplorasi,
2) Membantu peserta didik menghubungkan pengetahuan baru
dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya,
3) Membantu peserta didik membentuk dan menginternalisasikan
representasi masalah atau tugas,
4) Membantu peserta didik mengidentifikasi persamaan antara
masalah baru dan pengetahuan yang lalu,
5) Memberikan umpan balik mengenai kebenaran jalan pemikiran
dan jalur pemecahan masalah,
6) Menggunakan kerangka koseptual untuk menunjang penjelasan.
e. Mengembangkan masalah dalam konteks yang beragam,
f. Menilai pengetahuan peserta didik dengan memberikan masalah baru
untuk dipecahkan.
51
Selanjutnya penggunaan media berbasis manusia dengan teknik
bertanya model Socrates dilakukan melalui langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yang meminta peserta didik
berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan,
tugas mereka, misalnya: mengapa mahasiswa Jurusan Sosiologi UNP
mengalami kesulitan dalam menyusun outline penelitian? Bagaimana
meningkatkan daya dan kemauan mencari informasi yang tinggi pada
peserta didik dalam pembelajaran Sosiologi di SMA? dan
sebagainya.
b. Membagi peserta didik dalam kelompok besar untuk melakukan
eksplorasi, dan dilanjutkan dengan pembegian ke dalam kelompok-
kelompok kecil untuk mendalami isu dan gagasan yang muncul pada
pembahasan kelompok besar.
c. Menentukan apakah peserta didik harus belajar/bekerja bersama-
sama dalam kelompok ataukah perorangan.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media
berbasis manusia adalah rancangan pembelajaran yang interaktif. Dengan
adanya manusia sebagai pameran utama dalam proses pembelajaran
maka kegiatan interaktif akan semakin terbuka lebar. Pembelajaran
inmteraktif yang terstruktur dengan baiki bukan hanya lebih menarik
tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan
pemecahan masalah yang kreatif. Di samping itu, pembelajaran interaktif
52
mendorong partisispasi peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
53
Handout 6
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS CETAKAN
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis
cetakan.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaan media berbasis cetakan.
B. Uraian Materi
1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Cetakan
Media dan sumber materi berbasis cetakan adalah media
pembelajaran yang menyajikan informasi melalui tulisan atau teks.
Media jenis ini yang paling banyak digunakan dalam kegiatan
pembelajaran adalah buku teks, dan lembaran kerja peserta didik
(LKPD). Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan
dan disertai dengan permintaan respon peserta didik melalui pertanyaan
atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik setelah membaca
teks.
54
2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Media
Pembelajaran Berbasis Cetakan
Terkait dengan teks materi berbasis cetakan ini ada enam hal yang
harus diperhatikan oleh guru dalam pemilihan dan penggunaannya, yaitu
sebagai berikut:
a. Konsistensi. Penggunaan huruf dan ukurannya, spasi serta margin
kertas harus konsisten dari halaman awal hingga akhir.
b. Format. Terkait dengan format yang harus diperhatikan adalah masalah
penulisan pokok pikiran yang dikembangkan ke dalam paragraf-
paragraf, serta pemilahan isi informasi.
c. Organisasi. Upayakan selalu untuk menginformasikan peserta didik
mengenai di mana atau sejauh mana mereka dalam teks yang dibaca
tersebut. Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah
dipahami.
d. Daya tarik. Salah satu cara untuk menarik minat peserta didik untuk
membaca teks adalah dengan cara guru memperkenalkan setiap materi
dengan cara yang berbeda.
e. Ukuran huruf. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan peserta didik,
pesan, dan lingkungannya.
f. Ruang kosong. Berilah ruang kosong (spasi lowong) seingga ada
kesempatan bagi peserta didik untuk bersitirahat sejenak dalam
membaca.
55
Dalam menyusun media berbasis teks harus diupayakan agar
materi yang disajikan bersifat interaktif. Hal ini dapat dilakukan antara lain
dengan cara:
a. Sajikan informasi dalam jumlah yang layak sehingga dapat dicerna,
diproses dan dikuasai. Informasi disajikan dalam kelompok-kelompok
kecil.
b. Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan peserta didik
dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
c. Pertimbangkan hasil analisis respon peserta didik.
d. Siapkan kesempatanbagi peserta didik untuk dapat belajar sesuai
dengan kemampuan dan kecepatan mereka masing-masing.
e. Gunakan beragam jenis latihan dan evaluasi seperti simulasi (bermain
peran), studi kasus, dan sebagainya.
Cara lain untuk menarik perhatian pada media berbasis cetak atau
teks adalah warna dan gaya huruf. Warna digunakan sebagai alat penuntun
dan penarik perhatian pada informasi yang penting, sedangkan huruf yang
dicetak tebal aau dicatak miring memberikan penekanan pada kalimat atat
kata-kata kunci.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
56
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
57
Handout 7
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS VISUAL
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis
visual.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip penggunaan media berbasis visual.
B. Uraian Materi
1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Visual
Media pembelajaran berbasis visual adalah media pembelajaran
yang berwujud visual atau gambar baik yang bersifat diam maupun
bergerak. Penggunaan media berbasis visual sangat berpengaruh terhadap
proses pembelajaran. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan
memperkuat daya ingat, serta menumbuhkan minat peserta didik. Di
samping itu, media visual juga dapat menjelaskan hubungan antara isi
materi pembelajaran dengan dunia nyata. Agar efektif, media visual
sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik
harus berinteraksi dengan visual tersebut.
2. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual
Ada beberapa prinsip umum dalam penggunaan media visual agar
efektif, yaitu sebagai berikut:
58
a. Usahakan visual sesederhana mungkin. Gambar yang terlalu rinci
dapat menimbulkan perhatian yang tidak diinginkan dari peserta didik,
sehingga apa yang harus diperhatikannya jadi terabai.
b. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang ada teks)
sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
c. Gunakan kerangka konseptual atau peta konsep untuk menggambarkan
ikhtisar keseluruhan materi.
d. Ulangi sajian visual dan libatkan peserta didik untuk meningkatkan
daya ingat. Untuk visual yang komplek, peserta didik perlu diminta
untuk mengamatinya secara seksama, kemudian diminta untuk
mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut.
e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep yang
terdapat dalam materi pembelajaran.
f. Hindari visual yang tak berimbang.
g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
h. Visual yang diproyeksikan harus dapat dan mudah dibaca.
i. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan
mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang, sehingga
mempermudah pengolahan informasi.
j. Caption (keterangan gambar) harus disiapkan agar informas-informasi
yang sulit dilukiskan secara visual dapat dipahami dengan baik.
k. Warna harus digunakan secara realistik.
59
l. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan
perhatian dan membedakan komponen-komponen.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
60
Handout 8
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS AUDIO DAN VISUAL
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis
audio.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media pembelajaran berbasis audio-
visual.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggunaan media pembelajaran berbasis
audio visual.
B. Uraian Materi
1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Audio
Media pembelajaran berbasis audio adalah media pembelajaran
yang digunakan untuk menyalurkan pesan lewat indera pendengaran.
Jenis media ini yang paling banyak digunakan adalah media rekaman
audio dan media radio.
Media rekaman audio merupakan media yang menggunakan
rekaman suara manusia, musik dan suara lainnya yang digunakan
sebagai media pembelajaran. Pesan dan isi pelajaran dapat direkam
pada tape atau pada media digital sehingga hasil rekaman dapat
diputar kembali pada saat diinginkan.
61
Media jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya antara lain:
a. Peralatannya lebih terjangkau dan mudah diperoleh,
b. Rekaman dapat digandakan,
c. Pengoperasian relatif mudah.
Adapun kekurangan media audio ini adalah sebagai berikut:
a. Jika redio tape tidak punya penuntun rekaman akan sulit mencari
lokasi informasi yang dibutuhkan.
b. Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam
menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang
direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.
Seterusnya, media radio adalah media pembelajaran yang dengan
cara mengirimkan informasi atau materi pembelajaran melalui pemancar
radio kepada pesawat radio. Penggunaan media radio memiliki kelebihan
antara lain:
a. Harganya relatif murah,
b. Bisa dibawa kemana-mana.
Sedangkan kelemahannya adalah:
a. Sifat komunikasinya hanya satu arah,
b. Siaran bersifat sentralistik sehingga tidak dapat dikontrol,
c. Sulit menyesuaikan siaran radio dengan jadwal pembelajaran.
62
2. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual
Media pembelajaran berbasis audio-visual adalah media
penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan
penglihatan. Media jenis ini memiliki tingkat efektivitas yang relatif tinggi
dibandingkan media audio atau media visual.
3. Media Adiuo-Visual
Media audio-visual adalah media penyampaian materi
pembelajaran berupa film, video, dan televisi. Film diartikan sebagai karya
cipta yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang
dibuat berdasarkan azas sinematografi. Sedangkan video adalah
seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar
sekaligus suara dalam waktu bersaman. Pada dasarnya video adalah
mengubah ide atau gagasan menjadi tayangan gambar dan suara.
Antara film dan video memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaannya adalah sama-sama tergolong pada media yang
menggunakan unsur pandang dan dengar. Perbedaannya adalah film
memiliki alur cerita sedangkan video tidak.
Media film dan video memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya adalah:
a. Dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta didik.
b. Dapat disaksikan secara berulang-ulang.
63
c. Dapat menyajikan peristiwa-peristiwa berbahaya yang jika dilihat
secara langsung.
d. Dapat mempercepat dan memperlambat proses suatu peristiwa.
Kekurangan media film dan video ini antara lain adalah:
a. Membutuhkan biaya yang relatif mahal,
b. Sulit mencari film yang sesuai atau cocok dengan materi
pembelajaran.
Selain film dan video, medio audio-visual lainnya adalah televisi.
Televisi merupakan media telekomunikasi yang berfungsi sebagai
penerima siaran gambar bergerak dan suara. Media televisi ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain adalah:
a. Dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual seperti gambar
diam, film, objek dan sebagainya.
b. Bisa menyediakan contoh-contoh yang baik bagi peserta didik.
c. Dapat membawa dunia nyata ke dalam rumah dan ke kelas.
d. Dapat menyajikan program untuk peserta didik dengan usia dan
tingkatan pendidikan yang berbeda.
e. Dapat menghemat waktu guru dan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
Adapun kelemahan yang dimiliki media televisi adalah sebagai
berikut:
a. Hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
64
b. Siaran televisi berlangsung terus sehingga tidak ada kesempatan bagi
peserta didik untuk memahami pesan yang sudah terlewati.
c. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merivisi siaran.
d. Pada umumnya pesawat televisi relatif kecil sehingga sulit untuk
dilihat secara rinci oleh seluruh peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
65
Handout 9
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media pembelajaran berbasis
komputer.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media power point.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggunaan media internet.
B. Uraian Materi
1. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Komputer adalah salah satu mesin elektronik yang dapat menerima
arahan atau data digital, memprosesnya, menyimpan dan mengeluarkan
hasil dari data yang diproses. Ada beberapa kelebihan bila menggunakan
komputer, yaitu sebagai berikut:
a. Dapat mengakomodasi tingkat kemampuan belajar semua peserta
didik.
b. Dapat berinteraksi dengan peserta didik secara perorangan.
c. Dapat dikendalikan.
Sedangkan kelemahannya adalah:
a. Harga perangkat komputer relatif mahal,
66
b. Membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam
mengoperasikannya.
c. Program yang ada belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan
peserta didik.
d. Hanya efektif bila masing-masing peserta didik memiliki komputer.
2. Media Power Point
Power point merupakan salah satu media penyampai pesan melalui
sebuah presentasi point teks atau gambar yang menarik. Pengembangan
media power point harus sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan
media pembelajaran. Oleh karena itu ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
a. Dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional.
b. Media power point sebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan
media pembelajaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh sasaran.
Oleh karena itu, materi yang disajikan hanya garis besarnya saja.
c. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan menarik
penyajiannya.
Terkait dengan daya tarik ini, maka ada beberapa hal yang
sebaiknya dilakukan, yaitu sebagai berikut:
a. Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misal Arial,
Tahoma atau Verdana. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-20, sub
judul 28, dan judul 30.
67
b. Gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi, atau video untuk
memperjelas dan memperindah tampilan.
c. Area tampilan maksimal berukuran 16 x 20 cm.
d. Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris
teks.
e. Usahakan hanya satu topik atau sub topik pembahasan untuk setiap
satu frame.
f. Beri judul pada setiap frame atau tampilan.
g. Atur komposisi warna, tata letak, keharmonisan, dan kekontrasan.
h. Penggunaan warna jangan terlalu mencolok dan rumit.
3. Media Berbasis Internet
a. E-Mail
E-mail merupakan singkatan dari electronic mail, yaitu surat yang
pengirimannya menggunakan secara elektronik berupa jaringan
internet. Melalui e-mail seseorang dapat mengirim naskah teks,
gambar, atau file dalam waktu yang sangat singkat. Ciri-ciri e-learning
adalah:
1) Pembelajaran tidak tergantung pada guru,
2) Banyaknya sumber materi dan kemudahan akses,
3) Peran guru hanya sebagai mediator atau pembimbing,
4) Proses belajar tidak terkendala jarak, ruang, dan waktu.
68
Ada beberapa manfaat penting dari penggunaan e-mail ini, yaitu
sebagai berikut:
1) Efektif untuk surat-menyurat, termasuk pemberian tugas kuliah,
pengumuman kegiatan pembelajaran, dan sebagainya.
2) Efisien untuk mengirim lembar dokumen dalam jumlah besar.
3) Dapat dijadikan sebagai ajang diskusi.
4) Dapat menampung surat dan pesan dalam jumlah besar.
b. Blog
Blog atau weblog adalah teks dokumen, gambar, objek media dan
data yang tersusun secara hirarkhis dan menurut kronologi tertentu
yang dapat dilihat melalui browserinternet. Ada juga yang mengartikan
blog sebagai suatu publikasi secara periodik dan tetap mengenai
pemikiran seseorang.
Dalam memanfaatkan blog sebagai metode pembelajaran, menurut
M Arief Furqon dan Maya retno Ayuada tiga metode yang bisa
diupayakan, yaitu:
1) Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan
materi pembelajaran, tugas, maupun bahan diskusi diblognya.
Kemudian peserta didik dapat berdiskusi dan belajar bersama di
blog guru tersebut.
2) Blog guru dan peserta didik saling berinteraksi. Baik guru maupun
peserta didik sama-sama memiliki blog sebagai sarana
mengerjakan tugas-tugas dari gurunya.
69
3) Komunitas blogger pembelajar. Blog ini merupakan gabungan dari
beberapa guru, peserta didik atau sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
70
Handout 10
MENGEVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
A. Learning Outcome:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan rasionalitas evaluasi media pembelajaran.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk evaluasi media pembelajaran.
B. Uraian Materi
1. Rasionalitas Mengevaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi pada dasarnya adalah proses yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis
data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan serta
penyempurnaan/perbaikan program.
Setiap media sebaiknya harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum
dipakai. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang
telah dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, media yang telah dirancang dan diproduksi perlu terlebih
dahulu diujicobakan dan dievaluasi.
Ada dua macam bentuk evaluasi media pembelajaran, yaitu evaluasi
formatif, dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses
mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi media pembelajaran.
Sedangkan evaluasi sumatif adalah kegiatan pengumpulan data dengan
71
tujuan untuk menentukan apakah media pembelajaran yang dibuat patut
untuk digunakan ataukah tidak. Dalam uraian ini difokuskan hanya pada
evaluasi formatif saja.
Ada tiga tahap evaluasi formatif, yaitu evaluasi satu lawan satu,
evaluasi kelompok kecil, dan evaluasi lapangan. Evaluasi satu lawan satu
adalah evaluasi yang dilakukan dengan meminta dua orang peserta didik
secara individual untuk menerima sajian media yang telah dibuat. Kedua
peserta didik tersebut hendaknya memiliki tingkat kemampuan yang
berbeda. Prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan tujuan meminta kesediaan peserta didik,
b. Minta kesediaan peserta agar rileks dan bebas mengemukakan
pendapatnya tentang media tersebut,
c. Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pengetahuan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang di-
media-kan tersebut.
d. Catat lamanya waktu yang digunkan dalam menyajikan media,
serta reaksi-reaksi peserta didik terhadap media tersebut,
e. Berikan tes akhir untuk mengukur keberhasilan media tersebut,
f. Analisis informasi yang telah terkumpul.
Evaluasi berikutnya adalah evaluasi kelompok kecil. Pada tahap
ini, media diujicobakan kepada 10-20 orang peserta didik sebagai sampel.
Peserta didik harus mewakili tingkat kemampuan belajar dan jenis
kelamin. Prosedur yang harus ditempuh adalah:
72
a. Menjelaskan tujuan kegiatan kepada peserta didik,
b. Melakukan tes awal,
c. Menyajikan media untuk dipelajari oleh peserta didik,
d. Catat waktu yang dibutuhkan dan semua umpan balik selama media
disajikan,
e. Lakukan tes akhir,
f. Membagi kuesioner untuk diisi oleh peserta didik guna meminta
respon dan informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan
kegiatan,
g. Analisis data yang terkeumpul.
Tahap evaluasi formatif terakhir adalah evaluasi lapangan.
Usahakan memperolehyang situasi mirip dengan situasi yang sebenarnya.
Setelah melewati dua tahap evaluasi di atas tentu media sudah mendekati
kesempurnaan, namun hal itu harus dibuktikan lagi agar media itu betul-
betul sesuai dengan yang diinginkan.
Cara melakukan evaluasi tahap ini adalah dengan meminta 30
peserta didik yang terdidir dari berbagai karakteristik (kelas, jenis kelamin,
latar belakang, tingkat kemampuan, usia, dan sebagainya), sesuai dengan
karakteristik populasi sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada