Transcript
Page 1: Infrastruktur Untuk Memaksimalkan Produksi Kelapa Sawit · PDF file1. Infrastruktur dalam perkebunan kelapa sawit sebagai sarana transportasi terdiri dari jalan, drainase dan jembatan

1. Infrastruktur dalam perkebunan kelapa sawit sebagai sarana transportasi terdiri dari jalan, drainase dan jembatan. Sarana ini sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi aksesibilitas dan produktivitas dalam meningkatkan kemajuan suatu kebun selain potensi dan kesesuaian lahan, penggunaan bibit unggul dan pemupukan yang tepat dan teratur. Infrastruktur jalan terbagi atas tiga bagian yaitu jalan utama, produksi dan kontrol dengan masing-masing berukuran 6-8 m sepanjang 20

1m; 5-6 m sepanjang 50 m dan 4-5 m sepanjang 20 m setiap hektarnya .

2. Perkebunan kelapa sawit rakyat secara umum mempunyai infrastruktur yang kurang memadai menjadi faktor pembatas dalam menunjang kegiatan kebun terutama perkebunan kelapa sawit swadaya. Standar teknis konstruksi dan pemeliharaan jalan sering mengalami kendala dan jaringan jalan belum

2direncanakan dengan baik dan sistematis . Perkebunan rakyat mempunyai investasi terbatas dalam perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur dan akan mengalami kesulitan pada saat terjadi kerusakan

3infrastruktur .

3. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa infrastruktur kurang memadai di perkebunan kelapa sawit sangat mempengaruhi aktivitas panen. Banyak tandan buah segar (TBS) tidak dapat terangkut ke pabrik kelapa sawit (PKS) sehingga mempengaruhi kualitas asam lemak bebas TBS akibat keterlambatan dalam pengolahan. Selain itu juga dikarenakan aksesibilitas rendah maka TBS tidak dapat dipanen karena truk pengangkut tidak dapat menjangkau areal kebun secara menyeluruh. Kedua hal ini mempengaruhi produksi kebun dalam aspek kualitas dan kuantitas TBS. Berbagai masalah juga sering terjadi dalam pengangkutan buah dari kebun ke PKS terutama pada saat panen puncak dan

4semakin memparah kondisi pada saat musim hujan terjadi .

4. Dalam upaya memaksimalkan infrastruktur di perkebunan kelapa sawit rakyat dibutuh-k a n p e r e n c a n a a n y a n g sistematis meliputi sistem j a r i n g a n j a l a n , d i s a i n geometrik, perkerasan, sistem d ra inase dan j emba tan dengan memenuhi standar AASHTO 1993 PU Bina Marga tentang pembangunan dan pemeliharaan jalan.

5. Perencanaan ini didasarkan pada teknologi dan mutu jalan yang diinginkan terkait dengan umur rencana dan beban lintasan. Sedangkan untuk material yang digunakan harus disesuaikan pada potensi material konstruksi sekitar lokasi agar mengurangi biaya. Dengan perencanaan yang tepat diharapkan meningkatnya aksesibilitas seluruh areal kebun dalam upaya memaksimalkan produktivitas kebun kelapa sawit.

PPKS Note | Edisi April 2016

Infrastruktur Untuk Memaksimalkan Produksi Kelapa Sawit Rakyat

1 Lubis A. U. 2008. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) di Indonesia, edisi ke 2. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. ISBN: 978-979-8529-87-0.

2 Lydiasari H. 2013. Kondisi Aktual Wilayah Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia dan Sarana Perbaikannya. Warta Pusat Penelitian Kelapa Sawit. ISSN 0853-2141.

3 Suharno et al. 2013. Opportunities for Increasing Productivity & Profitability of Oil Palm Smallholder Farmers in Central Kalimantan. Palangkaraya Institute for Land Use + Agriculutre and Research.

4 Nkongho R. N. 2014. Strengths and Weaknesses of the Smallholder Oil Palm Sector in Cameroon. Oilseeds & Fats Crops and Lipids Journal. DOI: 10.105/ocl/2013043.

(Tim Peneliti Rekayasa Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan)