ISU-ISU MUTAKHIR PADA MASA DEWASA AWAL Dr. Rita Eka
Izzaty, M.Si
UniversitasNegeri
Yogyakarta
KELOMPOK V
DEGI ALRINDA AGUSTINA13712251005
YOGI KUNCORO ADI13712251009
NURUL MU’MININ MZ13712251021
ISU-ISU MUTAKHIR PADA MASA DEWASA AWAL
UniversitasNegeri
Yogyakarta
Kajian Teori
Implikasi Dalam
PendidikanPembahasan
Isu Mutakhir Jurnal
PERILAKU BULLYING PADA MAHASISWA BERASRAMA(MANGADAR SIMBOLON /UNIVERSITAS INDONESIA ADVENT, BANDUNG)
Bullying adalah tindakan menyakiti orang yang dilakukan oleh individu atau kelompok.
Berdasarkan data statistik kasus bullying universitas A, dirilis oleh kantor kemahasiswaan pada tahun 2008, ditemukan bahwa ada 1 atau 2 kasus setiap semester.
Bullying di universitas A disebabkan faktor seperti pada umumnya yaitu faktor senioritas dan meniru pengalaman masa lalu.bullying dilakukan sebagai tindakan balas dendam.
JurnalI
JurnalII
JurnalIII
JurnalI
JurnalII
JurnalIII
INTERPERSONAL AND GENETIC ORIGINS OF ADULT ATTACHMENT STYLES: A LONGITUDINAL STUDY FROM INFANCY TO EARLY ADULTHOOD
Penelitian secara longitudinal yang melacak keturunan anak-anak dan orang tua mereka dari lahir sampai usia 15 tahun. Analisis menunjukkan bahwa perbedaan individu dalam kelekatan dewasa dapat ditelusuri pada variasi dalam kualitas lingkungan pengasuhan individu, kompetensi sosial mereka, dan kualitas persahabatan terbaik mereka.
Penilaian temperamen dan sebagian besar polimorfisme genetik tertentu berkorelasi dengan kelekatan dewasa.
Kecemasan kelekatan yang lebih tinggi dan mengungkapkan gen lingkungan interaksi tersebut bahwa perubahan dalam sensitivitas ibu sepanjang waktu diprediksi terkait penghindaran-kelekatan.
JurnalI
JurnalII
JurnalIII
ADAPTATION TO EARLY ADULTHOOD BY A SAMPLE OF YOUTH DISCHARGED FROM A RESIDENTIAL EDUCATION PLACEMENT
Temuan itu bahwa 50% dari responden mengikuti kuliah di beberapa tempat. Pemuda dilaporkan memiliki 2 atau 3 pekerjaan dalam 1 tahun dengan setidaknya sekali menganggur. Sebagian besar pemuda terikat pekerjaan
Yang tidak terampil berupah rendah yang tampaknya tidak berorientasi karir. Hampir 75% dari mantan penduduk memiliki setidaknya satu koneksi terhadap orang dewasa
Responden melaporkan tingkat yang jauh lebih rendah dari keterlibatan peradilan pidana.
F I E S
Tugas Perkembang
an
Kajian Teori
Fisik
Intelektual
Emosional
Sosial-Moral
Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan pada dewasa awal mengandung harapan/tuntutan
dari sosiokultur terhadap tingkat perkembangan yang telah
dicapainya, ditunjukkan dengan pola tingkah laku wajar sesuai dengan
kebudayaannya.tugas perkembangan dewasa awal
diantaranya: memilih pasangan hidup, membentuk keluarga,
mengelola rumah tangga, membangun karir, bertanggung jawab sebagai warga Negara,
bergabung dengan perkumpulan sosial.
Izzaty (2009: 158)
F I E S
Tugas Perkembang
an
Kajian Teori
Fisik
Intelektual
Emosional
Sosial-Moral
Perkembangan Fisik
Penuaan biologis mulai terjadi. Terjadinya secara beragam pada setiap individu dan setiap bagian tubuh, tergantung faktor genetik,
gaya hidup, serta lingkungan tempat tinggal.
Hal yang harus diperhatikan pada masa dewasa awal seperti nutrisi,
pola makan, olahraga, seta ketergantungan terhadap suatu
obat.secara umum perlambatan dan
penurunan fisik mulai terjadi sejak usia akhir dewasa awal
(Santrock dalam Izzaty, 2006: 159).
F I E S
Tugas Perkembang
an
Kajian Teori
Fisik
Intelektual
Emosional
Sosial-Moral
Perkembangan IntelektualPerkembangan kognitif didukung oleh perkembangan lebih lanjut
korteks otak besar terutama bagian otak depan.
Teori Perry (Kognisi Epistemik): Individu paling matang melangkah
maju pada komitmen dalam pemikiran relativistic.
Banyak orang melihat masa-masa kuliah sebagai tahun pembentukan
lebih berpengaruh pada masa dewasa.
Pilihan kerja menjadi sebuah proses bertahap yang dimulai jauh sebelum masa remaja dan dipengaruhi oleh
kepribadian, tingkat pendidikan, dan informasi.
(Berk, 2012: 35).
F I E S
Tugas Perkembang
an
Kajian Teori
Fisik
Intelektual
Emosional
Sosial-Moral
Perkembangan EmosionalIdentitas, cinta dan kerja saling terkait satu sama lain. Ketika
mengasosiasikan semua ranah tersebut, dewasa awal melakukan
lebih banyak pemilihan, perencanaan, dan perubahan dibandingkan kelompok usia
lainnya.Perkembangan emosi pada dewasa
awal sangat berkaitan dengan perubahan minat.
Hal yang menguntungkan dalam masa ini adalah perasaan
terhubung, aman, dipahami dan dicintai di tengah keluarga mereka
dan memiliki kemauan untuk memanfaatkan sumber daya orang
tua.
F I E S
Tugas Perkembang
an
Kajian Teori
Fisik
Intelektual
Emosional
Sosial-Moral
Perkembangan Sosial-Moral
Kegiatan sosial pada masa dewasa awal sering dibatasi berbagai
tekanan pekerjaan dan keluarga.Levinson: kebanyakan pada masa ini
adalah membangun impian.Pilihan untuk menjadi orang tua
dipengaruhi oleh kondisi keuangan, nilai pribadi dan keagamaan.Orang tua yang bekerja sama
sebagai sebuah tim asuh bersama, menghormati satu sama lain, lebih
berpeluang memiliki interaksi pernikahan yang hangat.
(Hurlock dalam Izzaty, 2009: 161)
Perilaku Bullying pada Mahasiswa Berasrama(Mangadar Simbolon /Universitas Indonesia Advent, Bandung)
Data statistik Biro Kemahasiswaan Universitas A, terdapat 1-2 kasus bullying di asrama setiap semester, dengan jumlah pelaku bullying berkisar dari 1-8 orang. Berdasarkan usia, mahasiswa sudah masuk pada masa dewasa awal, memiliki tanggungjawab pidana terhadap perbuatannya.Bandura: perilaku manusia sebagian besar merupakan perilaku yang dipelajari.Pengamatan pada orang di sekelilingnya yang berperilaku kekerasan dan kemudian menirukannya.Freud: Displacement, mengubah emosi yang kuat dari sumber frustasi dan melepaskannya pada objek atau orang lain.Mahasiswa yang menjadi korban oleh seniornya cenderung akan melakukan hal yang sama pada juniornya kelak.
JurnalI
Perilaku Bullying pada Mahasiswa Berasrama(Mangadar Simbolon /Universitas Indonesia Advent, Bandung)
JurnalI
Upaya pencegahan adalah peran serta orang tua, konselor di institusi pendidikan dan peran lingkungan.Hasil penelitian di asrama Universitas A, bahwa bullying mengakibatkan korbannya menjadi putus asa, menyendiri, tidak mau bergaul, tidak bersemangat, bahkan berhalusinasi. Sebagian pelaku, mereka merasa semakin memiliki wibawa. Pelaku juga mendapatkan kepuasan setelah melakukan tindakan tersebut.Sebagian lain pelaku mengaku merasa malu dan minder. Ungkapan ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial menjadikan pelaku merasa terhukum atas perbuatannya.
Interpersonal and Genetic Origins of Adult Attachment Styles: A Longitudinal Study From Infancy to Early Adulthood
JurnalII
Dalam dunia yang kompleks saat ini, laki-laki dan perempuan kurang yakin mengenai cara mereka dalam membesarkan anak dibanding generasi terdahulu. Orang tua yang bekerja sama sebagai sebuah tim asuh bersama, memperlihatkan solidaritas, saling menghormati, lebih berpeluang memiliki interaksi pernikahan yang hangat dan memiliki anak-anak yang tumbuh dengan baik.Eriksen: peran pengasuhan dan lingkungan menjadi hal yang penting dalam menentukan perkembangan individu.Pengalaman awal terakumulasi dengan cara memberikan kontribusi untuk mengembangkan keterampilan sosial anak dan kompetensi keterampilan yang memiliki potensi untuk membentuk hubungan teman sebaya dan gaya perkembangan.Bartholomew dan Horowitz: individu yang relatif aman lebih cenderung memiliki kepercayaan diri tinggi
Interpersonal and Genetic Origins of Adult Attachment Styles: A Longitudinal Study From Infancy to Early Adulthood
JurnalII
Hurlock: selama masa dewasa awal peran serta sosial sering terbatas, dapat mempengaruhi persahabatan, pengelompokan sosial, serta nilai-nilai yang diberikan pada popularitas individu.Pada masa dewasa awal kompetensi sosial yang ditunjukkan melalui kegiatan sosial sebagai bentuk empati kepada sesama mulai menurun.Teman di masa dewasa dapat meneguhkan penghargaan diri melalui penegasan dan penerimaan dan memberikan dukungan di saat-saat tertekan.Sullivan: sahabat menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sosial.Peran teman sebaya dalam mendukung perkembangan masa dewasa awal pada aspek kognitif maupun sosial emosional sangat penting.
JurnalIII Lindsey dan Ahmed: hidup mandiri berarti bahwa
pemuda tidak tinggal dengan orang tua, saudara, atau berada dalam beberapa bentuk perawatan institusional, dan memiliki tempat tinggal permanen di mana mereka membayar sewa.Pada masa ini, seseorang sudah lepas dari pengawasan orang tua tetapi belum sepenuhnya mengambil peran dewasa. Pemuda sering berpindah disebabkan oleh berbagai alasan:konflik dengan orang-orang dengan siapa mereka tinggal, meningkatnya biaya perumahan, ketidakstabilan tenaga kerja, dan pendapatan rendah pemuda yang diperoleh saat mereka bekerja.Selama penelitian 20 pemuda (16 %) melaporkan bahwa mereka telah menjadi orang tua. Pernikahan menjadi lebih sering terjadi dimulai dengan wawancara tahun kedua.
Adaptation to Early Adulthood by a Sample of Youth Discharged from a Residential Education Placement
JurnalIII
Erikson: intimacy-isolation pada usia 20-30 tahun. Karakteristik pada masa ini, individu menghadapi tugas perkembangan pembentukan relasi intim dengan orang lain. Erikson menggambarkan keintiman sebagai penemuan diri sendiri pada diri orang lain namun kehilangan diri sendiri.Vaillant: masa dewasa awal merupakan masa adaptasi dengan kehidupan.Department of Education:banyak mahasiswa yang melanjutkan pendidikan secara tidak linier dengan mengubah jurusan ketika mereka mengeksplorasi pilihan karir, mengambil kursus sambil bekerja.Sebagian individu memperlihatkan perubahan suasana hati, mereka lebih bertanggung jawab dan lebih jarang berperilaku yang mengandung resiko.
Adaptation to Early Adulthood by a Sample of Youth Discharged from a Residential Education Placement
IMPLIK
AS
I DA
LAM
PEN
DID
IKA
N
JURNALI
JURNALII
JURNALIII
Peningkatan pemahaman agama, menegakkan nilai-nilai keluhuran. Diberlakukan sistem pengawasan mahasiswa di asrama. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya.
Saran-saran : (1) perlu meniadakan jarak antara mahasiswa baru dengan mahasiswa lama melalui pengadaan aktivitas lapangan beregu yang berkompetisi; (2) pembentukan dewan pengawas untuk memantau sejauhmana bullying dapat dicegah; (3) memanfaatkan fasilitas universitas dan keterampilan mahasiswa untuk menciptakan kreativitas, (4) memanfaatkan pelayanan bimbingan konseling sebagai upaya proteksi dari perilaku bullying, (5) dan pembentukan dukungan teman sebaya (support group) sebagai program universitas dalam mengatasi bullying.
IMPLIK
AS
I DA
LAM
PEN
DID
IKA
N
JURNALI
JURNALII
JURNALIII
Ibu menciptakan situasi yang kondusif sehingga kendala dalam mendidik anak, mengarahkan mereka terhadap ajaran agama, menciptakan kepribadian yang sholeh akan lebih mudah, karena ada saling percaya dan ikatan kasih sayang yang kuat antara Ibu dan anak.
Kehadiran Ayah juga sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Penelitian dalam ragam budaya memperlihatkan bahwa kehangatan ayah berperan besar bagi perkembangan baik anak dalam jangka panjang.
IMPLIK
AS
I DA
LAM
PEN
DID
IKA
N
JURNALI
JURNALII
JURNALIII
Membantu remaja nonkuliah membina kehidupan produktif setelah lulus, memotivasi pemuda beresiko untuk tetap bersekolah, dan membantu pertumbuhan ekonomi bangsa.
Penerapan sistem magang
Dukungan dari keluarga, sekolah, usaha, komunitas, dan masyarakat secara kesuluruhan dapat berperan besar bagi hasil positif.
end