Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author : [email protected]
JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 1. №. 1, Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
KOMUNIKASI POLITIK DAN GENDER: ANALISIS PERSEPSI
MASYARAKAT TERHADAP PEMILIHAN CALON WALI KOTA
BANDA ACEH TAHUN 2017
POLITICAL COMMUNICATION AND GENDER: COMMUNITY
PERCEPTION ANALYSIS OF BANDA ACEH MAYOR CANDIDATE
ELECTION 2017
Lia Monita, Nur Anisah, M. Si
Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK, Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan persepsi
masyarakat mengenai komunikasi politik yang dilakukan oleh gender
tertentu dalam memenangkan pemilihan Wali Kota Banda Aceh tahun
2017 dan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai gender
mampu mempengaruhi dalam memenangkan pemilihan Wali Kota Banda
Aceh tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif dengan mengambil lokasi di Banda Aceh. Proses
pengambilan data dan informasi diperoleh melalui kajian pustaka, hasil
penelitian dan wawancara terstruktur kepada subjek-subjek yang
berkaitan sebagai informan ahli Komisi Independen Pemilihan (KIP),
Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh dan masyarakat pemilih
(laki-laki dan perempuan) melalui teknik Purposive Sampling. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognisi sosial adalah salah
satu teori belajar yang menjelaskan pola-pola perilaku. Teori yang
dikembangkan oleh Albert Bandura sejak tahun 1960 ini menitik beratkan
cenderung untuk meniru atau meneladani apa yang mereka lihat melalui
media atau orang lain. Adanya saling keterkaitan antara individu,
lingkungan dan perilaku. Dalam hal ini, komunikasi politik yang
dilakukan oleh kedua pasangan calon Wali Kota Banda Aceh dari satu
diantaranya adalah terdiri dari perempuan dimana pada saat itu dapat
menimbulkan kontroversi dalam lingkungan masyarakat dalam hal
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
bertentangan dengan ajaran Sayriat Islam diantara para kandidat maupun
dalam kalangan masyarakat mengenai gender yang menantang secara
Agama. Dalam hal partisipasi politik, perempuan telah diberi kuota
tersendiri baik dalam kepengurusan partai politik maupun pencalonan
legislatif yaitu 30%. Hanya saja ternyata pengaturan ini masih dirasa
setengah hati karena tidak ada sanksi yang tegas bagi partai politik. Dari
aspek sosiologis sendiri juga masih menyimpan permasalahan yang berat,
mulai dari minat perempuan yang masih minim dalam ranah politik
maupun permasalahan bias gender yang dialami perempuan. Kemudian,
urgensi akan keterwakilan perempuan di dunia politik terhambat
dikarenakan stereotip negatif terhadap perempuan serta masih
melekatnya tingkat pengetahuan patriarki dalam kehidupan masyarakat.
Kata Kunci: Komunikasi Politik, Gender, Persepsi, Masyarakat
ABSTRACT, This research attempts to describe the society’s perception on
political communication by particular gender in winning the Banda Aceh
Mayoral election year 2017 and to identify the society’s perception on the
capability of certain gender to win the election. This research employed qualitative
methods, where the research location is in Banda Aceh. Research data and related
information were obtained from literature studies, research’s results and
structured interview on the subjects. The interviewee were experts from
Independent Electoral Commission (Komisi Independen Pemilihan-KIP), head
Shari’a Office of Banda Aceh, and the voters, by employing purposive sampling. .
The theory used in this study is the theory of social cognition is one of the
learning theories that explain patterns of behavior. The theory developed by Albert
Bandura since 1960 emphasizes tend to imitate or emulate what they see through
the media or other people. There are interrelationships between individuals,
environment and behavior. In this case, political communication conducted by
both Banda Aceh Mayor candidates where one of which was a woman, and in that
time, raised a controversy due to its contradiction with Shari’a (Islamic law)
among the society and the candidates themselves. In case of political participation,
women have received specific quota whether in political party management or
legislative candidacy (30%). However, this policy has not been completely
enforced due to the absence of strict punishment for the political party. From the
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
sociological aspect itself, it still contains many challenges, starting from the
women interest which can still be considered minimum in politics, up to gender
biases problems faced by the women. Then, the urgency of women representation
in politics was hampered by the negative stereotypes towards women, the
attachment of patriarchal knowledge in the society’s lives.
Keywords: Political Communication, Gender, Perception, Society
PENDAHULUAN
Persepsi merupakan suatu proses aktivitas seseorang dalam
memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan
menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan
dari sumber yang dipersepsi. Persepsi yang dimaksud dlama penelitian
ini adalah pandangan masyarakat terhadap gender dalam komunikasi
politik pada pemilihan calon Wali Kota Banda Aceh tahun 2017.
Gender adalah suatu konsep yang digunakan untuk
mengidentifikasikan perbedaaan laki-laki dan perempuan dilihat dari segi
sosial, budaya dan hukum (hak dan kewajiban) atau dari sudut
nonbiologis. Sebenarnya gender sebagai konstruksi sosial tidak perlu
dipermasalahkan kalau itu tidak menimbulkan diskriminasi dan
ketidakadilan terhadap salah satu jenis kelamin manusia (Siti Marlina,
2015:5). Sedangkan konsep gender adalah ciri dan sifat yang melekat pada
laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun
kultural (Joko Sutarso, 2011:4).
Keberadaan gender saat ini tidak hanya menggambarkan perbedaan
laki-laki dan perempuan dalam masyarakat melainkan juga ikut dalam
perpolitikan. Gambaran umum dari partisipasi perempuan dan politik di
Indonesia memperlihatkan representasi yang rendah dalam semua
tingkatan pengambilan keputusan baik di tingkat eksekutif, legislatif,
yudikatif, maupun birokrasi pemerintahan, partai politik dan kehidupan
publik lainnya. Selain rendahnya representasi atau keterwakilan
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
perempuan dalam kehidupan politik dalam arti jumlah atau kuantitas,
maka ada gambaran lain yang melengkapinya yakni persoalan kualitas.
Partisipasi mereka di bidang politik selama ini jika memang itu ada,
hanya terkesan memainkan peran sekunder. Mereka hanya dilihat sebagai
pemanis atau penggembira dan ini mencerminkan rendahnya
pengetahuan mereka di bidang politik (Ani Widyani, 2005:22-23).
Keikutsertaan gender dalam dunia perpolitikan juga terlihat dalam
pemilihan Wali Kota Banda Aceh 2017, pemilihan Umum Wali Kota
Banda Aceh yang dilaksanakan pada 15 Februari 2017 bertujuan untuk
memilih Wali Kota Banda Aceh periode 2017-2022. Terdapat dua pasang
kandidat yang bertarung pada pilkada Banda Aceh. Pasangan nomor urut
satu yaitu Illiza Sa'aduddin Djamal dan Farid Nyak Umar yang diusung
oleh Partai Demokrat, Partai Aceh, Partai Keadilan Sejahtera, Partai
Persatuan Pembangunan, Partai Damai Aceh, Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia, Partai Hati Nurani Rakyat dan Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan. Sedangkan pasangan nomor urut dua, yaitu
Aminullah Usman dan Zainal Arifin yang diusung oleh Partai Nasional
Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Golongan Karya, Partai
Gerakan Indonesia Raya, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Bulan
Bintang, (http//kip. banda aceh.ic.co, diakses: 2 Oktober 2017).
Melihat gambaran pemilu pemilihan Wali Kota Banda Aceh tahun
2017 di atas terlihat tidak hanya kaum laki-laki yang menjadi calon
melainkan juga melibatkan golongan wanita. Dalam rangka meraih
kemenangan pada pemilu di tahun 2017 ini tentu saja para calon berusaha
menggapainya melalui komunikasi politik. Komunikasi politik menjadi
penting karena merupakan suatu elemen yang menentukan sosialisasi
dan pertisispasi politik, dalam hal ini komunikasi politik menentukan
corak perilaku insan politik.
Melihat gambaran pemilu pemilihan Wali Kota Banda Aceh tahun
2017 di atas terlihat tidak hanya kaum laki-laki yang menjadi calon
melainkan juga melibatkan golongan wanita. Dalam rangka meraih
kemenangan pada pemilu di tahun 2017 ini tentu saja para calon berusaha
menggapainya melalui komunikasi politik.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
Urgensi akan keterwakilan perempuan di dunia politik Indonesia
terhambat oleh banyak faktor, karena sistem dan partai-partai politik di
Indonesia tidak peka terhadap isu gender. Akibatnya kaum perempuan
berikut isu-isu yang menyangkut diri mereka sangat disepelekan. Faktor
lain yang sangat berpengaruh terhadap sistem politik ialah adanya
persepsi yang menganggap perempuan hanya pantas menjadi ibu rumah
tangga, bukan warga masyarakat, apalagi aktor politik. Pemikiran seperti
inilah jelas sangat membatasi peluang perempuan untuk berperan aktif
dipanggung politik
Masyarakat kota Banda Aceh pada umumnya masih memandang
perempuan makhluk yang lemah, termasuk dalam dunia politik dan
kepemimpinan. Bila diamati lebih teliti, budaya patriarki masih melekat
dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari struktur
kepengurusan ditingkat daerah provinsi yang di dominasi oleh kaum laki-
laki meskipun cukup banyak perempuan di Aceh ini yang memiliki
keahlian dan pendidikan yang tinggi. Setelah melihat permasalahan yang
terjadi diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait
“Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap
Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017”.
PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian pendahuluan diatas, terdapat permasalahan yang ingin
di teliti lebih dalam yaitu bagaimanakah persepsi masyarakat mengenai
komunikasi politik yang dilakukan oleh gender tertentu dalam
memenangkan pemilihan Wali Kota Banda Aceh tahun 2017 dan
bagaimanakah persepsi masyarakat mengenai gender mampu
mempengaruhi dalam memenagkan pemilihan Wali Kota Banda Aceh
tahun 2017.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini menggunakan teori Teori kognitif sosial
dikembangkan oleh Albert Bandura lahir di Mundare, Kanada pada 4
Desember 1925 yang juga merupakan seorang psikolog. Ia menerima
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
gelar sarjana muda di bidang psikolog dari University of British of
Colombia pada tahun 1949 kemudian melanjutkan studinya ke
Universitas lowa pada tahun 1952 dan pada tahun 1953 ia mulai
menetap mengajar di Universitas Stanford hingga saat ini.
(www.compasiana.com, diakses 16 November 2018).
Teori kognisi sosial adalah salah satu teori belajar yang
menjelaskan pola-pola perilaku. Teori yang dikembangkan oleh Albert
Bandura sejak tahun 1960 ini menitik beratkan cenderung untuk meniru
atau meneladani apa yang mereka lihat melalui media atau orang lain.
Teori ini merupakan pengembangan dari teori belajar sosial yaitu untuk
memahami, memprediksi dan mengubah perilaku manusisa (sumber:
pakarkomunikasi.com, diakses 16 November 2018).
Persepsi merupakan bayangan dari setiap orang akan suatu obyek
dan hasilnya berbeda-beda. Secara etimologi memberikan definisi
mengenai persepsi, bahwa persepsi berasal dari bahasa inggris adalah
kata perception, berasal dari bahasa latin perception dan percipare yang
berarti menerima atau mengambil. Leavit sebagaimana dikutip oleh Lagza
Lasita (2012:6-7), mendefinisikan persepsi berdasarkan dua sudut
pandang, jika persepsi dalam arti sempit adalah sebagai penglihatan,
dalam konteks bagaimana seseorang melihat sesuatu.
Sejak lima belas tahun terakhir ini, kata gender telah ramai
memasuki perbendaharaan kata dalam setiap diskusi ilmiah atau tulisan-
tulisan dalam penelitian para akademisi. Menurut Narwoko sebagaimana
dikutip oleh Nur Indah (2013:3), gender merupakan perbedaan yang
tampak pada laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan
tingkahlaku. Gender merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara sosial.
Gender adalah kelompok atribut dan perilaku secara kultural yang
ada pada laki-laki dan perempuan. Dengan demikian gender sebagai
suatu konsep yang merupakan hasil pemikiran manusia atau rekayasa
manusia dibentuk oleh masyarakat sehingga bersifat dinamis dapat
berbeda karena perbedaan adat istiadat, budaya, agama, masyarakat dan
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
suku bangsa tertentu. Gender dapat berubah karena perjalanan sejarah,
perubahan politik, ekonomi, sosial, budaya atau karena kemajuan
pembangunan. Dengan demikian gender tidak bersifat universal dan
tidak berlaku secara umum akan tetapi bersifat situasional
masyarakatnya.
Selain itu komuikasi politik yang merupakan proses penyampaian
informasi mengenai politik dari pemerintah kepada amsyarakat dan dari
masyarakat kepada pemerintah (Ramlan Surbakti, 2010: 152). Dampak
komunikasi politik seperti citra politik dan pendapat umum serta efek
distribusi partisipasi politik yang dapat diukur adalah hasil pemungutan
suara dalam pemilihan umum. Strategi komunikasi politik yang harus
digunakan ialah merawat ketokohan sebagai pahlawan politik,
membesarkan partai, menciptakan kebersamaan serta membangun
konsensus berdasarkan visi, misi dan program politik yang jelas. Dampak
komunikasi politik yang dimaksud adalah seperti citra politik dan
pendapat umum serta efek distribusi partisispasi politik yang dapat
diukur ialah melalui hasil pemungutan suara dalam pemilihan umum.
Berikut ini adalah kerangka pemikirannya:
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
Gambar 2.2. Bagan Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah di Kota
Banda Aceh yang terdiri dari 9 kecamatan yaitu: Kecamatan Meuraxa,
Jaya Baru, Banda Raya, Baiturrahman, Leung Bata, Kuta Alam, Kuta Raja,
Syiah Kuala dan Kecamatan Ulee Kareng.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Data dan informasi diperoleh dengan melakukan wawancara
terstruktur kepada subjek-subjek yang berkaitan diambil dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling diantaranya adalah masyarakat
Kota Banda Aceh. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
Gender
Persepsi Masyarakat
Paslon
Perempuan Paslon Laki-laki
Komunikasi Politik
Positif Negatif
Teori Kognisi Sosial
Pemilu Wali Kota Banda Aceh 2017
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
kognisi sosial dan informan berjumlah 11 orang, informan masyarakat
terdiri 9 orang dan juga informan ahli terdiri dari 2 orang.
Objek penelitian ialah sasaran dari penelitian, sasaran penelitian
tersebut tidak tergantung pada judul dan topik penelitian, tetapi secara
konkret tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian (Bungin,
2007:78). Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini
adalah pandangan masyarakat Kota Banda Aceh terhadap gender dalam
mengadakan komunikasi politik pada pemilihan Wali Kota Banda Aceh
tahun 2017.
Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sampel atau subjek
yang dituju oleh peneliti untuk diteliti. Subjek penelitian dipilih secara
sengaja dan menjadi informan yang akan memberi informasi yang
diperlukan selama penelitian (Sugiyono, 2012: 171). Informan dalam
penelitan ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling
yaitu sampel yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti (Faisal, 2007:67).
Dalam penelitian ini penulis akan memilih beberapa informan yang
memiliki pengetahuan baik yang terlibat secara langsung maupun yang
tidak terlibat langsung tentunya memiliki pengetahuan terkait objek
penelitian. Selain itu juga adanya informan masyarakat dan informan ahli.
Informan masyarakat berjumlah 9 orang dan Informan ahli berjumlah 2
orang, penentuan informan ini berdasarkan keriteria proposive.
Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan subjek
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat asli Kota Banda Aceh
2. Pemilih aktif dalam Pilkada wali kota tahun 2017
3. Mengenal calon
4. Masyarakat yang ikut serta dalam Pilkada
5. Penyelenggara Komisi Independen Pemilihan
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Aceh adalah salah satu provinsi dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan status Daerah Istimewa. Letaknya dibagian paling barat
kepulauan Indonesia dan diujung utara pulau Sumatera. Menurut kisah
lain berasal dari bahasa Keling “Atja” yang berarti cantik, indah yang
dipergunakan oleh orang-orang Keling ketika melihat keindahan sebatang
pohon besar di Gampong Pande Meunasah Kandang sewaktu mereka
berteduh dari hujan sehingga pohon itu dinamakan Ba’si Atjeh-Atjeh.
Daerah ini dinamakan oleh orang Aceh sendiri yaitu “Aceh”.
Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial,
dan budaya. Banda aceh telah dikenal sebagai ibu kota Kerajaan Aceh
Darussalam sejak tahun 1205 dan merupakan salah satu kota Islam Tertua
di Asia Tenggara. Kota ini di dirikan pada hari Jumat,1 Ramadhan 601 H
(22 april 1205) oleh Sultan Alaidin Jhohansyah setelah berhasil
menakhlukkan kerajaan hindhu/budha dengan ibu kotanya Bandar
Lamore.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Islam di Aceh sudah
sangat berakar sehingga praktik keagamaan dan kehidupan sehari-hari
dalam masyarakat Aceh tidak jauh dari ajaran Islam sendiri.
Hal ini terlihat dalam kehidupan sosial budaya masyarakat yang
tercakup sebagai unsurnya telah diwarnai dengan ajaran agama Islam.
Akibatnya, antara budaya dan agama telah menyatu, sehingga sukar
untuk di pilah dan di pisahkan. Hal ini tercermin dalam sebuah ungkapan
Aceh yang sangat populer, yaitu ”Adat ngon Hukum hanjeut cree lagee zat
ngon sifeut)”, bermakna bahwa Adat dengan hukum syariat Islam tidak
dapat dipisahkan seperti unsur dengan sifatnya. Disini kaidah Islam
sudah merupakan bagian daripada adat atau telah diadakan.
Teori kognisi sosial menjelaskan adanya saling keterkaitan antara
lingkungan, individu dan perilaku yang merupakan suatu proses yang
berlangsung terus menerus. Proses itu akan berlangsung terus menerus
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
sepanjang manusia/individu itu hidup. Proses tersebut dapat dimulai dari
mana saja, tergantung dari sisi mana ia memandang. Dalam hal ini
peneliti beranggapan bahwa lingkungan dapat mempengaruhi
masyarakat Kota Banda Aceh sebagai individu dan sebaliknya masyarakat
kota Banda Aceh dapat mempengaruhi dan mewarnai lingkungan baik
sosial maupun alam. Individu melalui proses kognitif internal dan
kepribadiannya dapat mempengaruhi perilaku, juga sebaliknya perilaku
memiliki keterkaitan dengan proses kognitif internal dan kepribadiannya.
Selanjutnya lingkungan memiliki keterkaitan dengan perilaku, peristiwa
atau pun kehidupan kebiasaan sosial dalam masyarakat Kota Banda Aceh
yang terjadi disekitar individu adalah bentuk stimulus dari lingkungan,
sedangkan perilaku individu atau masyarakat kota Banda Aceh adalah
respon atas stimulus lingkungan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat selama proses wawancara
dan pengamatan pula, peneliti mendapati bahwa ketika para informan
mengemukakan pendapatnya mereka menunjukkan respon yang tidak
biasa yaitu bagi yang menyukai paslon nomor urut satu menunjukkan
respon positif dan bagi yang menyukai paslon nomor urut dua
menunjukkan pula respon positif.
Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa komunikasi politik
yang dilakukan oleh calon wali kota Banda Aceh tahun 2017 terhadap
pasangan nomor urut dua dikatakan berhasil dengan perolehan suara
yang telah disebutkan diatas. Dari hasil penelitian yang telah peneliti
lakukan juga sebanding bahwa masyarakat lebih banyak menyukai
pasangan nomor urut dua dari pada pasanagan nomor urut satu.
Sedangkan pasangan nomor urut satu komunikasi politik yang dilakukan
masih tergolong lemah, serta masih terdapatnya kelemahan dalam bidang
partainya sendiri.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka peneliti
dapat menarik kesimpulan yaitu:
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
1. Komunikasi politik yang dilakukan oleh tim sukses atau pasangan
nomor urut satu hampir sama seperti pasangan lainnya, letak
perbedaannya pada visi dan misi yang dicanangkan. Begitu pun
komunikasi politik yang dicanangkan oleh tim sukses pasangan nomor
urut dua lebih unggul di bidang visi dan misinya.
2. Gender memiliki peran dan fungsi yang berbeda di Aceh dengan
mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. Laki-laki dan
perempuan dalam sudut pandang Islam memliki peran yang berbeda,
dimana laki-laki yang menjadi pemimpin dan perempuan derajatnya
berada dibawah laki-laki. Sehingga berdampak kepada komunikasi
politik yang dilakukan oleh pasangan nomor urut satu kurang efisien
sedangkan komunikasi politik yang dilakukan oleh pasangan nomor
urut dua bagus dan mendapat respon yang positif dari masyarakat
Kota Banda Aceh.
3. Masyarakat di Kota Banda Aceh menunjukkan bahwa perempuan
belum bisa menandingi laki-laki untuk memimpin dalam skala besar,
berbagai persepsi dan sebab yang mereka utarakan. Perubahan pola
pikir mereka didasarkan pada beberapa faktor yaitu faktor Agama,
budaya dan jenis kelamin. Masyarakat Kota Banda Aceh masih merasa
berat dan meragukan menerima sosok perempuan yang tidak bisa
menandingi kaum laki-laki.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada bab sebelumnya,
maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Peneliti Selanjutnya
Penelitian yang terkait dengan Komunikasi Politik dan Gender:
Analisis Persepsi Masyarakat terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh
Tahun 2017 masih minim dilakukan. Khususnya baik dalam komunikasi
politik dan gender aktif dalam dunia perpolitikan. Dalam dunia politik
sosok gender atau perempuan masih jarang terdengar apa lagi di dalam
skala besar. Hal yang menjadi daya tarik peneliti untuk meneliti mengenai
ini adalah sangat jarang seorang perempuan mencalonkan diri sebagai
kandidat dan bahkan di Aceh ini menjadi fenomena perdana atau pertama
bagi masyarakat di era saat ini.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
Dengan adanya penelitian ini maka kita dapat mengetahui sejauh
mana masyarakat Kota Banda Aceh menerima sosok perempuan dalam
memimpin dan begitu juga bagaimana tingkat penggunaan komunikasi
politik yang dilakukan oleh ke dua calon wali kota dalam memenangkan
pilkada Tahun 2017. Oleh karena itu, peneliti menyarankan pada peneliti
selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian yang berkaitan
dengan hal-hal seputar komunikasi politik dan gender serta persepsi
dalam kehidupan sosial masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pemahaman antara Hak dan kewajiban kepada
masyarakat, baik dari segi hukum maupun sosial agar tidak terjadi
pendiskriminasi terhadap hak-hak perempuan. Sehingga nantinya adil
dan bisa terimbangi hak antara kaum laki-laki dan wanita.
3. Pemimpin Partai
Hendaknya memberikan dukungan dan hak kuota 30% terhadap
anggota perempuan untuk masuk dalam struktural partai dan membuka
peluang kepada perempuan untuk ikut serta dibidang politik. Karena
kuota partai yang mendukung para kandidiat perempuan representasinya
masih rendah. Memberikan kesempatan dan peluang yang lebih intensif
terhadap perempuan sehingga bisa membangkitkan selera dari pihak
perempuan sendiri untuk maju atau memantabkan diri menjadi kandidat
di tahun-tahun berikutnya.
4. Para Calon Kandidat
Lebih memperhatikan strategi komunikasi politik yang digunakan
dalam memenangkan suatu kompetisi politik agar semua teratur dan
sesuai dengan target dan mendapatkan para pendukung partai agar
pondasi pendukung nantinya kokoh dan kuat yang didominasi dengan
iklan politik dan visi misi yang direncanakan dapat menarik empati dan
simpati dari masyarakat luas.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 1, Nomor 1, Februari 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Komunikasi Politik dan Gender: Analisis Persepsi Masyarakat
terhadap Pemilihan Calon Wali Kota Banda Aceh Tahun 2017 (Lia
Monita, Nur Anisah M.Si) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah,
Vol. 1. №. 1. Februari 2019
(1Mahasiswa, 2Dosen Pembimbing)
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi & Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka
Cipta. 2008.
Bugin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Prenada Media. 2011.
Faisal, Sanafiah. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Jakarta: Raja
Grafindo Persada. 2007.
Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangngga.
2009.
Harjaloka, Loura. Potret Keterwakilan Perempuan dalam Wilayah Politik
Indonesia Perspektif Regulasi implementasi. Jurnal. Jakarta Barat.
2012.
Marlina, Siti. Perempuan Dan Pilkada Dalam Perspektif Kesetaraan
Gender Menurut Hukum Islam. Jurnal. Jambi: IAIN Sultan Thaha.
Talcott Parsons dan Robert F. Bales, Family. Sozialization and Interaction
Process. Glencre, II : The Free Press. 1995.
Www.compasiana.com, diakses 16 November 2018.
Www.pakarkomunikasi.com, diakses 16 November 2018.