Pendahuluan
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ
prevalensi hipertensi di Indonesia di daerah pedesaan masih banyak penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan
Modifikasi gaya hidup sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati tekanan darah tinggi
Definisi
• keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah di mana tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan / atau tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih
• dapat menyebabkan infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan kematian jika tidak cepat dideteksi dan diterapi adekuat
Habermann TM, Ghosh AK. Hypertension. In: Mayo Clinic Internal Medicine Concise Textbook, 1st edition. Canada: Mayo
Foundation for Medical Education and Research. 2008; 1552-67.
Epidemiologi
Insiden hipertnsi
orang dewasa 29-
31%
95% kasus pertensi esensial
Hipertensi bertambah pada lebih
dari separuh >65 thn
Jan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003; 1629-35.
Etiologi
Hipertensi
SekunderPrimer/esensial
penyebab hipertensi tidak
dapat diidentifikasi
sekunder dari penyakit komorbid
atau obat-obat tertentu yang
dapat meningkatkan tekanan darah
Arieska SA. Konsensus Pengobatan Hipertensi. Jakarta: Perhimpunan Hipertensi Indonesia. 2006; 5-7.
Faktor Risiko
Ireversibel
Usia, Riwayat Keluarga
Jenis Kelamin
Ras, Genetik
Reversibel
Merokok
Konsumsi Garam,
lemak jenuh
Obeesitas, olahraga,
stress
Sindroma metabolik
Habermann TM, Ghosh AK. Hypertension. In: Mayo Clinic Internal Medicine Concise Textbook, 1st edition. Canada:
Mayo Foundation for Medical Education and Research. 2008; 1552-67.
Patofisiologi
Faktor Menentukan besarnya tekanan
darah
Cardiac output Peripheral Resistant
Kaplan NM. Hypertension. In: Kaplan's Clinical Hypertension, 9th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2006; 219-27.
Sistem yang mengendalikan Tekanan Darah
BaroreseptorPengaruh
volume cairan tubuh
Sistem renin-angiotensin-aldosteron
Autoregulasi pembuluh
darahJan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003;
1629-35.
Mekanisme terjadinya Hipertensi
Terbentuknya angiotensin II dan angiotensin I oleh
ACE
Angiotensinogen diubah menjadi
angotensin I
Angiotensin I diubah oleh ACE
menjadi angiotensin II
Menaikkan tekanan darah melalui dua
aksi
Jan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003; 1629-35.
Aksi Pertama
• Meningkatkan sekresi hormon antidiuretik
• Sedikit urin yang di ekskresikan ke luar tubuh
• Volume darah meningkat meningkatkan tekanan darah
Aksi Kedua
• Stimulasi sekresi aldosteron
• Ekskresi NaCl akan berkurang sehingga konsentrasi NaCl meningka dalam darah
• Volume cairan ekstraseluler meningkat tekanan darah meningkat
Jan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003; 1629-35.
Manifestasi Klinis
Awal: Gejala (-) (silent killer) 1-2 tahun Merusak organ
target
- Nyeri kepala- Penglihatan kabur- Nokturia- Edema- Kelemahan anggota gerak
Kaplan NM. Hypertension. In: Kaplan's Clinical Hypertension, 9th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2006; 219-27
Diagnosis
Tekanan Darah
Identifikasi penyebab
Menilai kerusakan
organ
Komplikasi / peny.
penyerta
Gunawan. Hipertensi, Jakarta: Gramedia. 2001; 10-5.
Diagnosis
Anam
nesi
sRiwayat
Lama
Berat
Usia awal
Gejala organ target
Ginjal
Saraf
kardiovaskularPengobatan- Gunawan. Hipertensi, Jakarta: Gramedia. 2001; 10-5.- James, Paul A. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report from the
Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA. 2014;311(5)
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik:
- Tekanan Darah- pemeriksaan organ target
- James, Paul A. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report from the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA. 2014;311(5)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium awal
urinalisis
Hb, Ht
Ureum, Kreatinin
Profil Lipid
Elektrolit
Gula Darah
Penunjang
EKG
Foto toraks
tambahan
Albumin
Kreatinin rasio
CT scan kepala
Echo
USG
Non-FarmakologisMenurunkan
faktor arteroslerosis
Olahraga
Pola Makan
Mengurangi stress
Farmakologis
Institute for Clinical Systems Improvement (ICSI). Hypertension: Diagnosis and Treatment. Bloomington (MN): Institute for Clinical Systems Improvement (ICSI). 2008; 10: 23-33.
Identitas Pasien
• Nama/Kelamin/Umur : Tn. A/ Laki-laki/ 41 tahun
• Pekerjaan/Pendidikan: Tukang Ojek/SD
• Alamat
: Jalan Simpang Belimbing
Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga
• Status Perkawinan : Sudah Menikah
• Jumlah Anak: 4 orang
• Status Ekonomi Keluarga:Cukup, penghasilan Rp 1.500.000,-
• KB :-
Kondisi Rumah:
• Rumah semi permanen, sebagian lantai masih tanah, kamar tidur 3, 1 kamar mandi didalam rumah, perkarangan sempit, bangunan 68 m2
• Listrik ada.• Sumber air :
kebutuhan minum dari galon, mandi dan cuci dari air PDAM
• Jamban ada di dalam rumah.
• Sampah dibakar.• Kesan : higine dan
sanitasi kurang baik.
Kondisi Lingkungan Keluarga
• Jumlah penghuni 9 orang, pasien, istri, 4 orang anak, kakek, nenek, dan 1 abang istri pasien.
• Tinggal di daerah pinggiran kota.
Tanggal 25 November 2014
Diagnostik Holistik
Aspek Personal
• Harapan: Pasien berharap tekanan darahnya dapat terkontrol/tidak turun naik sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
• Kekhawatiran: Ketakutan bahwa tekanan darahnya akan terus tinggi dan terkena stroke dan penyakit berbahaya lainnya.
Keluhan Utama
• Nyeri kepala sejak 3 hari yang laluAspek Klinis
Riwayat Penyakit Sekarang• Nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu, keluhan ini diakui berlangsung terus
menerus dan semakin memberat jika pasien kelelahan.• Nyeri kepala juga disertai dengan keluhan nyeri pada pundak dan rasa
pegal-pegal pada kaki pasien. Pasien merasakan susah tidur 1 hari terakhir.• Keluhan sesak nafas disangkal. Keluhan mual muntah disangkal.• Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan• Keluhan mata kabur dan gangguan penglihatan tidak ada• Keluhan jantung berdebar-debar, nyeri dada, sesak, dan sembab di kaki
disangkal.• Pasien biasanya berobat hipertensi ke puskesmas jika kepala terasa berat
saja, tidak makan obat secara teratur dan mengkonsumsi Captopril 2 x 12,5 mg.
Riwayat Penyakit Dahulu / Penyakit Keluarga• Pasien sudah dikenal menderita hipertensi sejak 2
tahun yang lalu.• Ibu pasien juga menderita hipertensi
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis• Keadaan Umum : Sedang • Kesadaran : CMC• Tekanan Darah : 170/100 mmHg• Nadi : 88 x/ menit• Nafas : 20 x/menit• Suhu : 370 C• BB : 69 kg• TB : 165 cm
• Kulit : teraba hangat, turgor kembali cepat.• Kepala : normocephal• Rambut : hitam, tidak mudah dicabut• Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik• Telinga : tidak ditemukan kelainan• Hidung : tidak ditemukan kelainan• Tenggorokan : tidak ditemukan kelainan• Leher : JVP 5-2 cmH2O, kelenjer tiroid tidak
membesar
PEMERIKSAAN FISIK
• Dada :• Paru :• Inspeksi : normochest, pergerakan simetris, retraksi tidak ada• Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan• Perkusi : sonor• Auskultasi : vesikular, ronkhi (-/-), wheezing(-/-)• Jantung :• Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat• Palpasi : iktus kordis tidak teraba• Perkusi : batas jantung kanan : LSD • batas jantung kiri : 1 jari medial LMCS • batas jantung atas : RIC II • Auskultasi : irama jantung teratur, bising tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen : • Inspeksi : tidak tampak membuncit, distensi tidak ada • Palpasi : teraba supel, hepar dan lien tidak teraba• Perkusi : timpani • Auskultasi : bising usus positif normal
Ekstremitas : Akral hangat, Perfusi baik,Reflex fisiologis positif normal, Reflex patologis tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Laboratorium Anjuran :
• urinalisis (protein dan reduksi urin)
• profil lipid (kolesterol)
• fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)
• asam urat• gula darah
Pemeriksaan Anjuran :
• EKG
Aspek Risiko Internal
• Jenis kelamin laki-laki• Kurang aktivitas fisik di saat muda sampai sekarang• Sering mengkonsumsi makanan yang tinggi garam• Kebiasaan merokok sejak usia 20 tahun dan baru berhenti 5 tahun ini.
Aspek Risiko Eksternal
• Istri pasien memiliki kebiasaan memasak makanan dengan banyak garam.• Istri pasien memiliki kebiasaan memasak makanan dengan cara digoreng dengan minyak.
Derajat
Disfungsional
• Penyakit yang diderita kadang-kadang menimbulkan halangan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari jika ada keluhan.
Aspek Psikologis di keluarga
• Pasien tinggal bersama istri, 4 orang anaknya, kakek, nenek serta 1 orang abang dari istri pasien.
• Hubungan dengan keluarga baik.
Manajemen : Preventif :
• Menjaga konsumsi makanan dengan diet rendah garam dan rendah lemak.• Menghindari faktor resiko yang dapat memperburuk kondisi pasien seperti rokok, kopi, dan alkohol.• Menjalani pola hidup sehat dengan memakan makanan yang bergizi dan cukup nutrisi untuk tubuh,
berolahraga secara teratur (misalnya senam atau jalan cepat) setiap pagi minimal selama 30 menit selama 3-4 kali seminggu, dan beristirahat yang cukup 6-8 jam per harinya.
• Menghindari kelelahan dan faktor stress yang dapat memperburuk kondisi tekanan darah pasien.
Promotif :
• Edukasi kepada pasien bahwa pasien menderita penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol dan penyakit tersebut mengharuskan pasien untuk selalu mengontrol tekanan darahnya minimal setiap 10 hari (walaupun tidak memiliki keluhan) dan selalu mengkonsumsi obat antihipertensi sesuai dosis yang diberikan di pelayanan kesehatan.
• Edukasi kepada pasien bahwa penyakit pasien merupakan penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi kinerja berbagai organ tubuh lainnya seperti jantung, otak, ginjal, mata dan sebagainya.
• Edukasi kepada pasien bahwa jika tekanan darah pasien tidak terkontrol akan menyebabkan berbagai macam komplikasi dan komplikasi terburuk dapat mengancam jiwa pasien.
• Edukasi kepada pasien untuk memperbaiki kebiasaan buruk kebiasaan merokok dan meminum kopi untuk mencegah perburukan dari penyakit pasien.
• Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien bahwa pasien harus mengurangi mengkonsumi makanan dengan kandungan garam dan lemak yang tinggi.
• Edukasi kepada istri dan anak-anak pasien bahwa mereka juga memiliki faktor risiko yang tinggi untuk terkena hipertensi sehingga harus menjalani pola hidup sehat sejak dini.
•Amlodipin tab 10 mg 1x1
Kuratif :
•Kontrol ulang setelah 10 hari atau lebih cepat jika keluhan tidak mengalami perbaikan dan atau terdapat keluhan lain pada mata, jantung atau kebas pada wajah.
Rehabilitatif :
Resep
Dinas Kesehatan Kodya PadangPuskesmas Kuranji
Dokter : dr. MudaTanggal : 25 November 2014
R/ Amlodipin tab 10 mg no XS1dd tab 1
Pro : Tn. AUmur :41 tahunAlamat : Jalan Simpang Belimbing
KUNJUNGAN (HOME VISIT)• Tanggal 8 Januari 2015• Tanggal 18 Januari 2015• Tanggal 7 Februari 2015• Tanggal 10 Februari 2015
Tanggal 8 Januari 2015
Kondisi Kesehatan Pasien
• Keluhan utama : Tidak ada keluhan
Status Generalis
• Keadaan Umum: Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 85x/ menit• Nafas : 18x/menit• TD : 150/70 mmHg• Suhu : 36,80C• BB : 69 Kg• TB : 165 cm• Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik• Cor dan pulmo : Dalam batas normal• Abdomen : Tidak ditemukan kelainan
Diagnosa : Hipertensi
• Teruskan terapi antihipertensi yang sudah diberikan sebelumnya.
Tatalakasana :
Keluhan Utama : Tidak ada
• Pemeriksaan Fisik :• Status Generalis :
• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 86 x / menit• Nafas : 16 x / menit• TD : 130/80 mm Hg• Suhu : afebris• Mata : Konjungtiva tidak anemis.
Diagnosis Kerja : -
• Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
Manajemen :
Kondisi Kesehatan Istri Pasien
Keluhan utama : Tidak Ada
• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 80 x / menit• Nafas : 18 x / menit• Suhu : 36.50 C
Pemeriksaan Fisik :
• Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
Diagnosis Kerja: -
Manjamen :
Kondisi Kesehatan Anak Pasien (berusia 1 tahun 7 bulan)
Tanggal 18 Januari 2015
Keluhan Utama : sakit kepala sejak 2 hari yang lalu.
Riwayat penyakit sekarang :
• Sakit kepala awalnya sudah terasa sejak 10 hari yang lalu. Namun setelah berobat ke Puskesmas, pasien merasa keluhannya berkurang. Selain itu pasien juga merasakan sakit pada tengkuknya.• Keluhan mata kabur dan gangguan penglihatan tidak ada.• Keluhan jantung berdebar-debar, nyeri dada, sesak, dan sembab di kaki disangkal.• Pasien belum menjalankan anjuran modifikasi gaya hidup seperti berolahraga dan diet rendah garam.• Pasien masih belum meminum obat secara teratur. Obat antihipertensi diminum jika kepala dan tengkuk terasa sakit• Batuk tidak ada.• Keluhan lain tidak ada.
Kondisi Kesehatan Pasien
Status Generalis
• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 86x/ menit• Nafas : 20x/menit• TD : 160/90 mmHg• Suhu : 36,60C• Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik• Cor dan pulmo : Dalam batas normal• Abdomen : Tidak ditemukan kelainan
Diagnosa : Hipertensi
Tatalakasana :
• Meminum obat secara teratur walaupun tidak ada keluhan• Menjalankan manajemen promotif, preventif serta rehabilitatif yang sudah dijelaskan sebelumnya.• Menanamkan kesadaran kepada pasien bahwa obat antihipertensi tersebut harus selalu dikonsumsi setiap hari dan menjelaskan bahayanya bila
tekanan darah tidak terkontrol seperti komplikasi ke organ lain, yaitu otak, jantung, mata, dan ginjal.
Pemeriksaan Fisik
Keluhan Utama :
• Tidak ada
Pemeriksaan Fisik :• Status Generalis• Keadaan Umum: Baik• Kesadaran :
CMC• Nadi :
86 x/menit• Nafas :
16 x/menit• TD :
130/80 mm Hg• Suhu :
afebris
Diagnosis Kerja:
• -
Manajemen :• Anjuran untuk tetap
menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
Kondisi Kesehatan Istri Pasien
Keluhan utama : -
• Status Generalis• Keadaan Umum : sedang• Kesadaran : CMC• Nadi : 80 x / menit• Nafas : 20 x / menit• Suhu : 37,00 C• BB : 12 kg• TB : 90 cm• Dilakukan skrining KPSP pada anak
Pemeriksaan Fisik
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
Kondisi Kesehatan Anak Pasien (berusia 1 tahun 7 bulan)
Tanggal 7 Februari 2015
Kondisi Kesehatan Pasien
Keluhan utama : -
Riwayat penyakit sekarang :
• Pasien sudah mulai diet rendah garam, tetapi belum berolahraga secara teratur karena sibuk bekerja
Pemeriksaan Fisik : • Status Generalis• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC • Nadi : 78x/ menit• Nafas : 18x/menit• TD : 130/70 mmHg• Suhu : 36,60C• Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik• Cor dan pulmo : Dalam batas normal• Abdomen: Tidak ditemukan kelainan• Diagnosa : Hipertensi terkontrol obat
Tatalaksana :
• Meneruskan terapi antihipertensi
Kondisi Kesehatan Istri Pasien
Keluhan Utama :
• Nyeri pada pinggang sejak 4 hari yang lalu.
Riwayat penyakit sekarang :
• Nyeri pada pinggang sejak 4 hari yang lalu.. Pasien mengaku sebelumnya sering mengangkat barang yang berat dari pasar menuju rumahnya.• Nyeri hilang timbul, terasa seperti berdenyut dan ditusuk-tusuk.• Rasakan kebas pada kedua tungkai tidak ada.• Kelemahan pada kedua tungkai tidak ada.• Demam tidak ada.• Riwayat batuk-batuk lama tidak ada.• BAB dan BAK biasa.
Pemeriksaan Fisik:
Status Generalis
• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 86 x / menit• Nafas : 16 x / menit• TD : 120/80 mm Hg• Suhu : afebris• Mata : Konjungtiva tidak anemis.
Diagnosis Kerja : -
• Menjelaskan bahwa pasien harus banyak istirahat agar penyakitnya tidak semakin parah.• Menjelaskan kepada pasien bahwa faktor kebiasaan mengangkat barang yang berat menjadi pencetus timbulnya nyeri pinggang.• Menjelaskan kepada pasien untuk mencegah kekambuhan diantaranya pelatihan peregangan dan pemakaian korset.• Anjuran untuk tetapI menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup,
serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
Manajemen :
Kondisi Kesehatan Anak Pasien (berusia 1 tahun 7 bulan)
• Keluhan utama : Anak sehat• Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : BaikKesadaran : CMCNadi : 80 x / menitNafas : 18 x / menitSuhu : 36.50 C
• Diagnosis Kerja : -• Manjamen :
Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
Anjuran untuk membawa anak ke posyandu untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan, serta mendapatkan imunisasi DT dan vitamin A.
Manajemen yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga terkait pola hidup sehat dan kondisi
kebersihan lingkungan :
Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dengan cara :
• Mengelola sampah dengan baik, tidak membiarkan sampah menumpuk disekitar rumah karena dapat menjadi sumber penyakit.
• Menjadikan akses air bersih untuk keperluan sehari-hari dan keperluan rumah tangga serta memastikan sumber air minum adalah air yang sudah dimasak.
• Menata rapi barang-barang yang ada dirumah, membuang barang-barang bekas yang ada dirumah karena barang-barang yang tidak digunakan tersebut dapat menjadi sarang nyamuk di dalam rumah.
Tanggal 10 Februari 2015
Kondisi Kesehatan Pasien
• Pasien sudah mulai diet rendah garam, tetapi belum berolahraga secara teratur karena sibuk bekerja• Pasien rutin berobat ke Puskesmas
Keluhan utama : -
Riwayat penyakit sekarang :
Status Generalis
• Keadaan Umum: Baik• Kesadaran : CMC • Nadi : 80x/ menit• Nafas : 18x/menit• TD : 120/80 mmHg• Suhu : 36,60C• Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik• Cor dan pulmo : Dalam batas normal• Abdomen : Tidak ditemukan kelainan
Diagnosa : Hipertensi terkontrol obat
• Meneruskan terapi antihipertensi
Tatalaksana :
Pemeriksaan Fisik :
Kondisi Kesehatan Istri PasienKeluhan Utama: -• Nyeri pada pinggang yang dikeluhkan 3 hari yang lalu sudah berkurang
Riwayat penyakit sekarang :• Status Generalis• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 80 x / menit• Nafas : 18 x / menit• TD : 110/70 mm Hg• Suhu : afebris• Mata : Konjungtiva tidak anemis.Pemeriksaan Fisik:• Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan
makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
Diagnosis Kerja: -
Manajemen :
Kondisi Kesehatan Anak Pasien (berusia 1 tahun 7 bulan)
Keluhan utama : Anak sehat
Pemeriksaan Fisik :
• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 80 x / menit• Nafas : 18 x / menit• Suhu : 36.40 C
Diagnosis Kerja :
• -
Manjamen :
• Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
• Anjuran untuk membawa anak ke posyandu untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan, serta mendapatkan imunisasi DT dan vitamin A.
Manajemen yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga terkait pola hidup sehat dan kondisi
kebersihan lingkungan :
Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
dengan cara :•Mengelola sampah dengan baik, tidak membiarkan sampah menumpuk disekitar rumah karena dapat menjadi sumber penyakit.•Menjadikan akses air bersih untuk keperluan sehari-hari dan keperluan rumah tangga serta memastikan sumber air minum adalah air yang sudah dimasak. •Menata rapi barang-barang yang ada dirumah, membuang barang-barang bekas yang ada dirumah karena barang-barang yang tidak digunakan tersebut dapat menjadi sarang nyamuk di dalam rumah.
DAFTAR PUSTAKA• Habermann TM, Ghosh AK. Hypertension. In: Mayo Clinic Internal Medicine Concise Textbook, 1st edition. Canada: Mayo
Foundation for Medical Education and Research. 2008; 1552-67.• Jan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003; 1629-35.• Arieska SA. Konsensus Pengobatan Hipertensi. Jakarta: Perhimpunan Hipertensi Indonesia. 2006; 5-7.• Cowley AW. The genetic dissection of essential hypertension. Nat Rev Genet. 2006; 7(11): 829-40.• Chobanian AV. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure: The JNC 7 Report. JAMA. 2003; 289(19): 2560-72.• James, Paul A. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report from the Panel
Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA. 2014;311(5)• McPhee, Stephen J. Hypertension. Current Medical Diagnosis and Treatment. New York: McGraw and Hill. 2009; 341-56.• Gunawan. Hipertensi, Jakarta: Gramedia. 2001; 10-5.• Kaplan NM. Hypertension. In: Kaplan's Clinical Hypertension, 9th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2006;
219-27.• Horacio J, Nicolaos E. Sodium and potassium in the pathogenesis of hypertension. N Engl J Med. 2007; 356: 1966-78.• Institute for Clinical Systems Improvement (ICSI). Hypertension: Diagnosis and Treatment. Bloomington (MN): Institute for
Clinical Systems Improvement (ICSI). 2008; 10: 23-33.• World Health Organization (WHO). International Society of Hypertension (ISH). Statement on management of hypertension. J
Hypertens 2003; 21: 1983-92.• The Harvard Medical School. Guide to Lowering Your Blood Pressure. USA: The Harvard Medical School. 2003; 1-45.• Nafrialdi. Antihipertensi. In: Gunawan SG, ed. Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan
Terapeutik FKUI. 2007; 341-60.•