KELAINAN LETAK
• Malpresentasi
merupakan bagian
terendah janin yang
berada di bagian segmen
bawah rahim, bukan
bagian belakang kepala
• Malposisi merupakan
penunjuk (presenting
part) tidak berada di
anterior
• Malposisi juga dapat
didefinisikan yaitu posisi
abnormal dari vertex kepala
janin (dengan ubun-ubun
kecil sebagai penanda)
terhadap panggul ibu
• Malpresentasi merupakan
semua presentasi lain dari
janin selain presentasi
veteks
• Dalam keadaan normal presentasi janin adalah belakang
kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil posisi
transversal (saat masuk pintu atas panggul), dan posisi
anterior (setelah melewati pintu tengah panggul).
• Dengan presentasi tersebut, kepala janin akan masuk
panggul dalam ukuran terkecilnya (sirkumferensia
suboksipitobregmatikus). Hal tersebut dicapai bila sikap
kepala janin fleksi.
• Sikap yang tidak normal akan menimbulkan malpresentasi
pada janin dan kesulitan persalinan terjadi oleh karena
diameter yang harus melalui panggul menjadi lebih besar
Presentasi Dahi
Presentasi Muka
Presentasi Bokong
MALPRESENTASI MALPOSISI
Posisi Oksiput Posterior
Posisi Oksiput
Transversal
PRESENTASI MUKA
Presentasi muka terjadi apabila sikap janin
ekstensi maksimal sehingga oksiput mendekat
kearah punggung janin dan dagu menjadi
bagian presentasinya
.....
Diagnosis presentasi muka ditegakkan apabila
pada pemeriksaan vaginal dapat diraba mulut,
hidung, tepi orbita dan dagu. Pada palpasi
abdomen kadang-kadang dapat diraba tonjolan
kepala janin di dekat punggung janin.
FAKTOR PREDISPOSISI
Malformasi janin
Multiparitas
Postmaturitas
Polihidromnion
BBL <1500gr
MEKANISME PERSALINAN
Sebelum masuk panggul biasanya kepala janin belum
dalam sikap ekstensi maksimal
sehingga masih presentasi dahi
Ketika terjadi penurunan kepala,
tahanan dari panggul akan menyebabkan
kepala lebih ekstensi
sehingga terjadi perubahan menjadi
presentasi muka
Ketika masuk PAP dagu dalam posisi transversal atau
obliq
Pada pintu tengah panggul, rotasi internal terjadi
MEKANISME PERSALINAN
kepala agar dapat semakin memasuki
panggul dengan cara mengubah posisi
dagu kearah anterior
kepala dapat memasuki pintu
tengah panggul dan dagu serta mulut muncul ke vulva
dagu bawahtepat berada disimfisis
selanjutnya adalah fleksi kepala
sehingga berturut-turut lahirkan hidung,
mata, dahi, dan oksiput
selanjutnya terjadi putaran eksternal
pada kepala menyesuaikan
kembali dengan arah punggung janin
Apabila dagu berputar kearah posterior, maka kepala akan tertahan oleh sakrum sehingga kepala tidak mungkin turun lebih lanjut, dan terjadilah persalinan
macet
MEKANISME PERSALINAN
Descent Rotasi internal Fleksi Ekstensi
Rotasi eksterna
l
PENANGANAN
• Posisi dagu dianterior adalah syarat yang harus dipenuhi
apabila janin presentasi muka hendak dilahirkan per-vaginal.
• Apabila tidak ada gawat janin dan persalinan berlangsung
dengan kecepatan normal, maka cukup dilakukan observasi
terlebih dahulu sehingga terjadi pembukaan lengkap.
• Apabila setelah pembukaan lengkap dagu berada di anterior
maka persalinan vaginal dilanjutkan seperti persalinan dengan
presntasi belakang kepala.
• Bedah sesar dilakukan apabila setelah pembukaan lengkap
posisi dagu masih posterior, didapatkan tanda-tanda
disproporsi, atau indikasi obstetric lainnya.
.....
• Stimulasi oksitosin akhirnya diperkenankan pada posisi
dagu anterior dan tidak ada tanda-tanda disproporsi.
Melakukan perubahan posisi dagu secara manual
kearaha anterior atau mengubah presenatsi muka
menjadi presentasi belakang kepala. Kepala sebaiknya
tidak dilakukan karena lebih banyak menimbulkan
bahaya. ,Melahirkan bayi presentasi muka
menggunakan ekstraksi vakum tidak diperkenankan
dilakukan. Pada janin yang meninggal, kegagalan
melahirkan pervaginam secara spontan dapat diatasi
dengan bedah sesar.
PROGNOSIS
• Dalam keadaan dimana dagu berada
dibelakang, prognosis kurang baik bila
dibandingkan dengan dagu didepan karena
dalam keadaan tersebut janin yang cukup
bulan tidak mungkin dapat lahir pervaginam.
Angka kematian perinatal pada presentasi
muka adalah 2,5 – 5%.
PRESENTASI DAHI
• Presentasi dahi terjadi manakala
kepala janin dalam sikap ekstensi
sedang.
• Pada pemeriksaan dalam dapat diraba
daerah sinsiput yang berada diantara
ubun-ubun besar dan pangkal hidung.
• Bila menetap, janin dengan presentasi
ini tidak dapat dilahirkan oleh karena
bsarnya diameter oksipitomental yang
harus melalui panggul.
.....
• Diagnosis presentasi dahi dapat ditegakkan
apabila pada pemeriksaan vaginaal dapat di
raba pangkal hidung, tepi atas orbita, sutura
frontalis, dan ubun-ubun besar, tetapi tidak
dapat meraba dagu atau mulut janin. Apabila
mulut dan dagu janin dapat teraba, maka
diagnosisnya adalah presentasi muka.
FAKTOR PREDISPOSISI
Polihidramnion BBL <1500gr
Prematuritas Postmaturitas
MEKANISME PERSALINAN
Pada umumnya presentasi dahi bersifat
sementara untuk kemudian dapat berubah
menjadi presentasi belakang kepala, presentasi
muka, atau tetap presentasi dahi. Perubahan
presentasi dapat terjadi terutama pada janin kecil
atau pada janin mati yang sudah mengalami
maserasi. Pada janin dengan ukuran normal,
terutama apabila selaput ketuban sudah pecah,
biasanya tidak terjadi perubahan presentasi.
Mekanisme persalinan pada presentasi dahi
hampir serupa dengan presentasi muka. Oleh
karenanya, janin kecil mungkin dapat dilahirkan
vaginal bila punggungnya berada diposterior.
.....
Apabila presentasi dahi yang menetap dibiarkan
berlanjut, maka akan terjadi molase yang hebat
sehingga diameter oksipitomental akan
berkurangdan terbentuk caput succedaneum
didaerah dahi. Persalinan dapat berlangsung apabila
molase tersebut membuat kepala bisa masuk
panggul. Saat lahir melalui pintu bawah panggul,
kepala akan fleksi sehingga lahirkan dahi, sinsiput,
dan oksiput. Proses selanjutnya terjadi ekstensi
sehingga lahirkan wajah.
PENANGANAN
• Bedah sesar menghindari manipulasi
vaginal yang sangat meningkatkan
mortalitas perinatal.
• Oksitosin tidak boleh dilakukan bila tidak
terjadi penurunan kepala atau dicurigai
adanya dispropporsi kepala-panggul
• Ekstraksi vakum, forceps atau simpisiotomi
meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
PROGNOSIS
Pada letak dahi yang bersifat sementara anak
dapat lahir spontan sebagai letak belakang
kepala atau letak muka. Kalau letak dahi
menetap maka prognosa buruk kecuali kalau
anak kecil. Janin besar atau panggul sempit
lahir dengan SC karena rentang infeksi dan
partus lama
PRESENTASI BOKONG
• Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan
terendahnya bokong-kaki atau kombinasi keduanya.
• Sebelum umur kehamilan 28 minggu kejadian presentasi
bokong berkisar antara 25-30% dan sebagian besar akan
berubah menjadi presentasi kepala pada umur kehamilan 34
minggu.
• Penyebab terjadinya presentasi bokong tidak diketahui, tetapi
terdapat beberapa faktor resiko selain prematuritas, yaitu
abnormalitas structural uterus, polihidramnion, plasenta
previa, multiparitas, mioma uteri, kehamilan multiple,
anomaly janin dan riwayat presentasi bokng sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan luar berdasarkan pemeriksaan palpasi dan auskultasi
ditemukan bahwa :
• Leopold I akan teraba bagian yang keras dan bulat, yakni kepala
• Leopold II teraba punggung disatu sisi dan bagian kecil disisi lain.
• Leopold III-IV teraba bokong dibagian bawah uterus. Kadang-
kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-
olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala.
• Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi pusat atau
sedikit lebih tinggi daripada umbilicus, yang pada keadaan normal
berada di bawah umbilicus
beberapa jenis letak sungsang : Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech) 5 - 10 %
Fetus berada dalam posisi duduk dalam jalan lahir tetapi bokong masih
merupakan presenting part. Seluruh anggota gerak janin fleksi sempurna
(tungkaidan lutut fleksi
Presentasi bokong murni (frank breech) : 50 - 70%
Pada presentasi bokong akibat ekstensi kedua sendi lutut, kedua kaki
terangkat
keatas sehingga ujungnya terdapat setinggi bahu atau kepala janin. Denga
n demikian pada pemeriksaan dalam hanya dapat diraba bokong
Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki
(incomplete or footlink) : 10 - 30 %
PERSALINAN PADA PRESENTASI BOKONG
Persalinan Spontan (spontan bracht)
.....
Ekstraksi Parsial
Ekstraksi parsial dilakukan jika persalinan
spontan tidak berhasil, atau jika scapula
inferior tidak terlihat setelah ibu mengedan
sebanyaki 2-3 kali
Fase persalinan pada ekstraksi parsial:
Fase lambat : Fase dimana penolong menunggu
dengan sabar lahirnya bokong sampai umbilicus,
setelah itu tali pusat dikendorkan
Fase Cepat : Fase dimana penolong harus bertindak
cepat, mulai dari lahirnya umbilicus sampai lahirnya
mulut, maksimal waktu adalah 8 menit
Fase Lambat : Fase mulai dari lahirnya mulut, sampai
berturut turut lahir hidung, dahi dan seluruh kepala
Ekstraksi Parsial dapat dilakukan dengan tiga cara :
KOMPLIKASI
• Perdarahan
• Trauma jalan lahir
• Infeksi
• Sufokasi / aspirasi• Asfiksia
Komplikasi ibu Komplikasi anak
MALPOSISI
Pada letak belakang kepala
biasanya ubun-ubun kecil
akan memutar ke depan
dengan sendirinya dan janin
lahir secara spontan. Kadang-
kadamg UUK tidak berputar
kedepan tetapi tetap berada
dibelakang, yang disebut
POSITIO OCIPUT POSTERIOR.
Keadaan dimana adanya
kemacetan pada
panggul tengah dan
biasanya karena
diameter panggul
tangah yang tidaj
memadai seperti pada
panggul android
Posisi Oksiput
Posterior
Posisi Oksiput
Transversal
PENANGANAN
Jika ada tanda-tanda persalinan macet atau DJJ lebih dari 180
atau kurang dari 100 pada fase apapun, lakukan seksio
sesarea.
Jika ketuban utuh, pecahkan ketuban dengan pengait amnion
atau klem kocher.
Jika pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda
abstruksi, akselerasi persalinan dengan desitoksin.
Jika pembukaan serviks lengkap dan tidak ada kemajuan
pada fase pengeluaran periksa kemungkinan adanya
obstruksi. Jika tidak ada obstruksi, akselerasi persalinan
dengan aksitoksin.
....
Jika pembukaan lengkap dan jika :
Kepala janin teraba 3/5 atau lebih diatas simfisis pubis
(PAP) atau kepala diatas stasion (-2) lakukan seksio
sesarea.
Kepala janin diantara 1/5 dan 3/5 diatas simfisis pubis atau
bagian terdepan kepala janin diantara stasion 0 dan -2 :
Lakukan ekstraksi vakum
Atau seksio sesarea
Kepala tidak lebih dari 1/5 diatas simfisis pubis atau bagian
terdepan dari kepala janin berada di stasion 0, lakukan
ekstraksi vakumatau ekstraksi cunam.