7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
1/96
Ir. Hutrema Arif
CARA MUDAH
MEMAHAMI BUSINESS
PLAN
Penerbit
Grasindo
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
2/96
2
CARA MUDAH MEMAHAMI BUSINESS PLAN
Oleh: Ir Hutrema Arif
Copyright 2010 by Hutrema Arif
Penerbit
Grasindo
Desain Sampul:
(Nama Disainer pembuat sampul)
Diterbitkan melalui:
www.nulisbuku.com
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
3/96
3
Kata Pengantar
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak
kalangan, khususnya terutama bagi para investor
yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,
dan pemerintah yang memberikan fasilitas tataperaturan hukum dan perundang-undangan, yang
tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satusama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka
untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi,
bank berkepentingan untuk mengetahui tingkatkeamanan kredit yang diberikan dan kelancaran
pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik
bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja,
dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi
dengan ketidakpastian, maka diperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu karena didalamstudi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus
dikaji dan diteliti kelayakanya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskanapakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan
atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut
diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi
kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai
ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
4/96
4
masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan,
perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadidua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang
diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan
orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang
menitik-beratkan pada keuntungan yang secaraekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatuproyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan
tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Sebagai seorang konsultan penulis sering berhadapandengan banyak pemilik perusahaan, direktur dan
manajer. Di dalam melakukan tugas penyusunan
studi kelayakan sering kita bertemu dengan klienyang tidak memahami tujuan dari studi tersebut,
sehingga kadang-kadang harus menjelaskan semua
yang ada dalam laporan tersebut dari awal sampaiakhir. Berlatar belakang itulah penulis berkeinginan
menyusun buku ini sebagai pengantar bagi para pihak
untuk mengerti apa yang dibuat oleh konsultan.
Selain itu buku ini juga bermanfaat bagi paramembaca yang tertarik untuk menyusun studi
kelayakan suatu proyek.
Secara umum kemampuan dalam menyusun studikelayakan terutama pada aspek keuangan dapatdijadikan bekal yang baik untuk kelangsungan karir
dan profesi tertentu khususnya konsultan keuangan..
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
5/96
5
Harapan penulis agar buku ini bermanfaat dan
memberikan informasi bagi pembaca yang ingin
mempelajari lebih lanjut tentang Studi Kelayakan.
Saran dan kritik dari pembaca , penulis harapkan
untuk perbaikannya dimasa yang akan datang.
Jakarta, Oktober 2008
Penulis
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
6/96
6
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Penyusunan .....................................................
1.2 Metode Penyusunan Studi Kelayakan .........................
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Laporan
Studi Kelayakan ............................................................
1.4 Ruang Lingkup Buku Ini ...........................................
BAB II RENCANA INVESTASI
2.1 Pengertian Investasi ....................................................
2.2 Sumber Pendanaan Investasi ........................................
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
7/96
7
BAB III ASPEK PRODUKSI
3.1 Pengertian Produksi ...................................................
3.2 Kapasitas Produksi .....................................................
3.3 Proses Produksi ..........................................................
BAB IV PERHITUNGAN HPP
4.1 Pengertian Biaya Produksi .........................................
4.2 Biaya Bahan Baku ........................................................
4.3 Biaya Tenaga Kerja ......................................................
4.4 Biaya Overhead Pabrik ...............................................
4.5 Perhitungan Harga Pokok Produksi ............................
4.6
HPP dalam penyusunan Studi Kelayakan .....................
4.7 Fungsi Perhitungan HPP .............................................
BAB V MENGHITUNG RUGI LABA
5.1 Pengertian Rugi Laba ..................................................
5.2 Cara Menghitung Rugi Laba .......................................
5.3 Pajak Perusahaan ........................................................
5.4 Laba Rugi Bersih ........................................................
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
8/96
8
BAB VI MEMAHAMI ARUS KAS
6.1 Pengertian Arus Kas ....................................................
6.2 Item item Arus Kas ..................................................
BAB VII ANALISA KELAYAKAN PROYEK
7.1 Pengertian Analisa Kelayakan Proyek ........................
7.2 Cara Menghitung Analisa Kelayakan
Proyek ..................................................................................
Lampiran Contoh Perhitungan Analisa
Kelayakan Proyek
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
9/96
9
BBaabb11
PENDAHULUAN
Para manager dan direktur sering kali apabila ingin
mengajukan kredit ke pihak bank, selaludimintakan kepada pihak perusahaan agar
mengajukan business plan perusahaan. Terlebih
dahlu Pihak perusahaan dalam hal ini seringkalitidak mempunyai tenaga ahli untuk menyusun
tersebut. Maka biasanya pihak bank mengusulkan
agar menunjuk konsultan untuk membantu menyusun
business pan yang dimaksud.Mungkin untuk masalah yang pertama, dapat
diselesaikan dengan menunjuk konsultan yang dapat
dimintakan oleh bank. Kesulitan baru timbul adalahbagaimana cara memahami isi dari laporan
konsultan tersebut. Buku ini bermaksud membantu
para manager dan direktur untuk memahami laporanyang dimaksud dengan tahapan-tahapan yang akan
diuraikan pada bab-bab berikut.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
10/96
10
1.1 Tujuan Penyusunan
Penyusunan studi kelayakan atau business plann
bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan dari
rencana pembangunan suatu proyek yang
direncanakan.
Untuk mendukung akurasi perhitungan tingkat
kelayakan proyek, studi kelayakan biasanya
menyajikan berbagai aspek dan penganalisaan yang
meliputi aspek yuridis, aspek teknis, aspek
pemasaran, aspek organisasi dan manajemen,
tinjauan dampak lingkungan, aspek keuangan, dananalisa risiko. Selain itu, studi kelayakan diharapkan
dapat menjadi informasi awal bagi investor maupun
para kreditur dalam melaksanakan pertimbangan dan
penilaian lebih lanjut yang mendalam tentang
berbagai hal sebagai dasar pengambilan keputusan
tentang pembiayaan rencana investasi.
Hasil studi kelayakan diharapkan juga merupakansalah satu pegangan yang penting bagi para pengelola
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
11/96
11
perusahaan atau manajemen untuk menerapkan
kebijaksanaan dalam perencanaan perusahaan, serta
untuk mengambil keputusan dan teknis pelaksanaan
di kemudian hari, sehingga diharapkan pelaksanaan
rencana pembangunan sesuai dengan yang
direncanakan.
1.2 Metode Penyusunan Studi Kelayakan
Penyusunan studi kelayakan dilakukan dengan
melalui beberapa tahapan evaluasi dan kajian yang
meliputi pengumpulan data dan penyusunan laporan.
Data yang dikumpulkan meliputi data yang
bersumber dari perusahaan sebagai data prime sepertilaporan keuangan perusahaan sedangkan data
sekunder meliputi data tentang prospek pemasaran
dan kebijaksanaan pemerintah serta informasi atau
publikasi lain yang terkait.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
peninjauan lokasi, wawancara, diskusi, dan
penelaahan literature.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
12/96
12
Pendekatan yang digunakan dalam menyusun studi
kelayakan dibagi menjadi 3 metode. Antara metode
yang satu dihubungkan dengan metode yang lain,
sehingga dihasilkan suatu studi yang komprehensip.
Pengumpulan dan Pengkajian Data.
Data ini diperoleh secara langsung dari
wawancara ( Interview ) dengan berbagai pihak,
antara lain dengan pihak manajemen, demikian
juga data penting lainnya yang diberikan oleh
perusahaan. yang menyangkut masalah teknis
maupun yuridis dan laporan keuangan intern
perusahaan.
Studi Kepustakaan
Buku-buku perpustakaan termasuk majalah,
literartur, brosur yang mendukung dalam
penyusunan studi kelayakan ini, menyangkut
tentang pola manajemen yang akan diterapkan.
Pengamatan Lapangan
Untuk lebih meyakinkan data dan informasi yangdiperoleh tersebut dilakukan peninjauan dan
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
13/96
13
pengamatan langsung ke lokasi dan daerah
sekitarnya.
1.3 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam studi kelayakan
biasanya adalah sebagai berikut :
1.
Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar
belakang, tujuan penyusunan studi kelayakan, metode
yang digunakan dan sistematika pembahasan.
2. Aspek Yuridis
Dalam aspek ini ditelaah mengenai status yuridis
perusahaan, bidang usaha, permodalan, para
pemegang saham, komisaris dan direksi serta izin-
izin yang telah dimiliki oleh perusahaan sampai saat
ini.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
14/96
14
3. Aspek Teknis t
Dalam aspek ini akan dibahas mengenai kondisi
proyek tersebut saat ini (misalnya kondisi kebun
kelapa sawi)t, rencana pembangunan atau
pengembangan, pelaksanaan pembangunan, target
produksi, dan pembangunan lainnya.
4.
Aspek Teknis
Dalam aspek ini dibahas mengenai rencana
pembangunan pabrik, proses produksi, , bahan baku,
dan analisis kebutuhan bahan baku serta pabrikpengolahan yang telah beroperasi di sekitar proyek.
5. Aspek Pasar
Dalam aspek ini ditelaah mengenai evaluasi meliputi
perkembangan pasar produk yang dihasilkan, harga
jual, serta strategi pemasaran yang digunakan
perusahaan.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
15/96
15
6. Aspek Organisasi dan Manajemen
Dalam aspek ini ditelaah mengenai struktur
organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab, dan
para pengurus perusahaan.
7.
Tinjauan Dampak Lingkungan
Dalam aspek ini akan ditinjau mengenai dampak
positif dan negatif yang timbul dari kegiatan
pembangunan pabrik tersebut serta dampak sosial
ekonomi terhadap penduduk sekitar pada khususnya
maupun negara pada umumnya
8. Aspek Keuangan
Dalam aspek ini ditelaah mengenai pembiayaan
proyek, kajian biaya investasi, sumber pembiayaan,
asumsi-asumsi, proyeksi arus kas, proyeksi laba rugi,
proyeksi neraca, analisa kelayakan proyek, dan
analisa sensitivitas.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
16/96
16
9. Analisa Risiko
Untuk mengetahui sejauh mana risiko yang dihadapi
perusahaan, yang meliputi resiko internal maupun
risiko eksternal dalam operasional perusahaan.
10.Kesimpulan dan Saran
Setelah mengadakan pembahasan seperti tersebut
diatas, terutama mengenai perhitungan analisa dan
evaluasi mengenai aspek keuangan, maka akan
dikemukakan pendapat mengenai kelayakan dari
pembangunan pabrik atau proyek yang dimaksud..
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
17/96
17
BBaabb22
Rencana investasi
2.1 Pengertian Investasi
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti
pembelian (dan berarti juga produksi) dari
kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi
tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang
(barang produksi). Contoh termasuk membangun rel
kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau
seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih
jelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
18/96
18
PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M).
Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada
investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll)
dan investasi residential (rumah baru). Investasi
adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga,
dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan
pada pendapatan akan mendorong investasi yang
lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi
akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana
hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan
meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan
lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu
biaya kesempatan dari investasi dana tersebut
daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Setiap investor yang akan membelanjakan uangnya,
akan selalu merencanakan terlebih dahulu apa yang
akan diproduksinya, berapa biaya yang harus dia
keluarkan dan berapa hasil yang akan dia peroleh.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
19/96
19
Tahap pertama memahami studi kelayakan atau
business plan adalah Total Investasi yang
dibutuhkan. Rincian biaya investasi ini perlu
diketahui untuk mengetahui kewajaran masing-
masing item biaya investasi. Yang termasuk biaya
investasi adalah :
1. Tanah
2. Bangunan
3. Mesin-mesin Pabrik
4. Sarana prasarana
5. Kendaraan
6. Pra Operasi
Memang rincian investasi ini akan beragam sesuai
dengan kompleksitas sebuah proyek. Total dari nilai
investasi ini menjadi titik tolak dari kewajaran
sebuah investasi. Selain itu nilai investasi ini juga
menggambar kelayakan investasi yang kita
rencanakan. Apabila nilai investasi ini lebih besar
dibandingkan dengan proyek sejenis dengan asumsi
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
20/96
20
kapasitas dan hal-hal yang mempengaruhi nilai
pendapatan sama, maka hal ini perlu dicermati.
Tanah
Tanah yang dimaksud disini adalah nilai perolehan
tanah. Sebagian besar proyek-proyek yang bersifat
jangka panjang biasanya memerlukan tanah. Seperti
perkebunan, pabrik-pabrik , jalan toll dan sebagainya.
Perolehan tanah dapat diperoleh dari pemerintah atau
pembebasan dari masyarakat. Investasi perkebunan
biasanya perolehan tanahnya berasal dari
pemerintah. Sedangkan untuk dengan luas lebih
kecil maka biasanya diperoleh dari pembebasan dari
masyarakat.
Surat bukti kepemilikan tanah untuk perkebunan
biasanya adalah Hak Guna Usaha ( HGU), sedangkan
untuk pabrik atau industry menengah berupa Hak
Guna Bangunan (HGU).
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
21/96
21
Nilai tanah akan dipengaruhi oleh letak, lokasi,
aksesibilitasnya serta kondisi tanahnya ( misalnya
daerah perbukitan, daerah datar (flat) , daerah
rendahan atau rawa dan gambut).
Bangunan
Bangunan adalah asset dibangun sesuai dengan
kebutuhan dan speknya. Nilai bangunan akan
dipengruhi oleh spek serta jenis bahan. Bangunan
dengan konstruksi baja akan berbeda dengan
konstruksi beton. Bangunan bertingkat akan berbeda
dengan bangunan tanpa tingkat. Bangunan pabrik
beda dengan bangunan gudang. Untuk diperlukan
rincian dari bangunan yang akan dibangun.
Mesin-mesin Pabrik
Mesin-mesin pabrik ini adalah bagian yang cukup
penting diketahui. Banyak mesin yang tersedia untuk
produk yang sama. Mesin-mesin ini harusdisesuaikan dengan kapasitas dan jumlah poduksi
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
22/96
22
yang direncanakan. Apabila mesin yang
direncanakan lebih besar, maka perlu diingat bahan
baku yang tersedia. Selain itu banyak perusahaan
pemasok mesin-mesin dari dalam negeri juga dari
impor. Semua itu harus diperhatikan dan dikaji lebih
dalam. Hal ini dapat ditanyakan kepada penyusun
mesin dan spesifikasi dari mesin-mesin tersebut.
Mesin yang tersedia beserta teknologinya juga
beragam. Ada mesin baru dan ada juga mesin
recondition (mesin lama yang direhab). Ada juga
yang menggunakan tekhnologi mutahir dan ada juga
yang relative sudah usang ( conventional).
Semua kondisi mesin-mesin diatas mempengaruhi
nilai investasi pabrik tersebut.
Sarana pra sarana
Sarana prasarana banyak arti baik berupa utilitas
seperti genset, mesin pompa, pagar dan lain
sebagainya. Intinya sarana prasarana adalah alat
yang membantu dalam proses produksi dan setelahproduksi.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
23/96
23
Kendaraan
Meliputi jenisnya, jumlah unitnya serta
penggunaanya.
Biaya Pra Operasi
Meliputi biaya perijinan, biaya operasional sebelum
proyek menghasilkan seperti gaji, dan lain-lain.
2.2 Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan atau pembiayaan dapat diperoleh
dengan berbagai cara, diantaranya modal sendiri (usaha sendiri, warisan dan lain sebagainya), pinjaman
( dari bank, rentenir, lembaga non bank dan lain
sebagainya) dan obligasi atau surat utang). Berikut
ini akan kita fokuskan hanya pada kredit bank.
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang
memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk
meminjam uang untuk membeli produk dan
membayarnya kembali dalam jangka waktu yang
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
24/96
24
ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan
bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika
seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan
dikenakan bunga tagihan.
Syarat kredit
Ketika bank memberikan pinjaman uang kepada
nasabah, bank tentu saja mengharapkan uangnya
kembali. Karenanya, untuk memperkecil resiko
(uangnya tidak kembali, sebagai contoh), dalam
memberikan kredit bank harus mempertimbangkan
beberapa hal yang terkait dengan itikad baik
(willingness to pay) dan kemampuan membayar
(ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali
pinjaman beserta bunganya. Hal-hal tersebut terdiri
dari Character (kepribadian), Capacity (kapasitas),
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
25/96
25
Capital (modal), Colateral (jaminan), dan Condition
of Economy (keadaan perekonomian), atau sering
disebut sebagai 5C (panca C).
Karakter
Watak, sifat, kebiasaan debitur (pihak yang berutang)
sangat berpengaruh pada pemberian kredit. Kreditur
(pihak pemberi utang) dapat meneliti apakah calon
debitur masuk ke dalam Daftar Orang Tercela (DOT)
atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti
biodatanya dan informasi dari lingkungan usahanya.
Informasi dari lingkungan usahanya dapat diperoleh
dari supplier dan customer dari debitur. Selain itu
dapat pula diperoleh dari Informasi Bank Sentral,
namun tidak dapat diperoleh dengan mudah oleh
masyarakat umum, karena informasi tersebut hanya
dapat di akses oleh pegawai Bank bidang perkreditan
dengan menggunakan password dan komputer yang
terhubung secara on-line dengan Bank sentral.
Kapasitas
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
26/96
26
Kapasitas adalah berhubungan dengan kemampuan
seorang debitur untuk mengembalikan pinjaman.
Untuk mengurukurnya, kreditur dapat meneliti
kemampuan debitur dalam bidang manajemen,
keuangan, pemasaran, dan lain-lain.
Modal
Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki
debitur atau melihat berapa banyak modal yang
ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat
menilai modal debitur. Semakin banyak modal yang
ditanamkan, debitur akan dipandang semakin serius
dalam menjalankan usahanya.
Jaminan
Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya
debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya.
Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah
pinjaman.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
27/96
27
Kondisi ekonomi
Keadaan perekonomian di sekitar tempat tinggal
calon debitur juga harus diperhatikan untuk
memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi
di masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu
diperhatikan antara lain masalah daya beli
masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan
teknologi, bahan baku, pasar modal, dan lain
sebagainya.
Hal-hal yang Diperjanjikan Dalam Perjanjian
Kredit
Jangka waktu kredit
Suku bunga
Cara penbayaran
Agunan/ jaminan kredit
Biaya administrasi
Asuransi jiwa dan tagihan
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
28/96
28
Bab 3
Aspek Produksi
3.1 Pengertian Produksi
Aspek produksi adalah kegiatan produksi untuk
menghasilkan barang. Sedangkan untuk tanaman
misalnya kelapa sawit produksi merupakan hasil dari
investasi penanaman. Dalam bab ini aspek produksi
lebih ditekankan kepada proyeksi produksi suatu
barang.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
29/96
29
3.2 Kapasitas Produksi
Dalam proyeksi produksi ditentukan oleh beberapa
variable yaitu :
1. Jumlah hari kerja dalam setahun misalnya 365
hari,300 hari atau 330 hari. Jumlah hari ini
disesuaikan dengan jenis barang yang
dihasilkan. Untuk produksi barang sekunder,
tidak harus berproduksi tiap hari. Sedangkan
misalnya produksi listrik, maka harus
diperhitungkan 24 jam dan 365 hari.
2. Kapasitas produksi, untuk pabrik yang baru
maka mungkin belum bisa bekerja dengan
kapasitas full atau 100%. Mungkin tahun
tahun berikutnya baru bisa mencapai 100%.
Namun secara umum kapasitas penuh atau
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
30/96
30
100% jarang yang bisa terpenuhi disebabkan
oleh banyak kendala, misalnya ketersediaan
bahan baku, kerusakan mesin dan lain
sebagainya Kalau untuk tanaman, maka
biasanya tanaman mempunyai kemampuan
produksi per tahunnya berbeda-beda. Maka
didalam proyeksi produksi tanaman, kita
menggunakan standar produksi per tahun lalu
dikalikan dengan target yang mungkin
dicapai.
3. Jumlah Jam kerja per hari, hal ini jika
kapasitas produksi dikaitkan dengan jam
kerja atau jam olah. Biasanya pabrik
pengolahan buah kelapa sawit akan di
operasionalkan mencapai 20 jam per hari.
Dengan demikian pihak manager perlu
menyiapkan bahan baku sebesar
kebutuhannya.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
31/96
31
Tabel 3.1 Proyeksi Produksi Produk A
3.3 Proses produksi
Proses produksi yaitu menghasilkan barang
melalui perakitan, pengolahan, fermentasi,
pemeliharaan khusus untuk tanaman dan lain
sebagainya. Dalam proses produksi ini
membutuhkan :
- Mesin-mesin pengolahan.
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Description unit 2010 2011 2012 2013 2014Installed Capacity / Year KL 45,000
45,000
45,000
45,000
45,000
Total Operating Day / Year day 300 300 300 300 300
Production Capacity/day :- Fuel Grade Alcohol KL 150.00 150.00 150.00 150.00 150.00
Capacity Utilization % 90% 100% 100% 100% 100%
Productions / day
- Fuel Grade Alcohol KL 135.00 150.00 150.00 150.00 150.00
Productions / year
- Fuel Grade Alcohol KL 40,500 45,000 45,000 45,000 45,000
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
32/96
32
- Bahan baku
- Tenaga kerja
- Bahan pembantu
- Energi ( Listrik dan BBM)
- Dan lain-lain.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
33/96
33
Bab 4
Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
4.1 Pengertian Biaya Produksi
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telahterjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu. Sedangkan dalam arti sempit, biaya
dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi
untuk memperoleh aktiva.
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang yang terjadi
untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi
yang siap untuk dijual. Menurut objekpengeluarannya, secara garis besar biaya produksi
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
34/96
34
dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik (factory
overhead cost).
4.2 Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya
bahan yang membentuk bagian integral dari barang
jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam
kalkulasi biaya produk. Contoh bahan baku langsung
adalah kayu untuk pembuatan meubel dan tanah liat
untuk pembuatan genteng. Pertimbangan utama
dalam mengelompokkan bahan ke dalam bahan baku
langsung adalah kemudahan penelusuran proses
pengubahan bahan tersebut sampai menjadi barang
jadi. Sebagai contoh, paku untuk membuat peralatan
meubel merupakan bagian dari barang jadi, namun
agar perhitungan biaya meubel tersebut bisa
dilakukan secara cepat, bahan ini dapat
diklasifikasikan sebagai bahan baku tidak langsung.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
35/96
35
4.3 Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja langsung adalah karyawan atau
karyawati yang dikerahkan untuk mengubah bahan
langsung menjadi barang jadi. Biaya untuk ini
meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankankepada produk tertentu.
4.4 Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik disebut juga biaya produk
tidak langsung, yaitu kumpulan dari semua biaya
untuk membuat suatu produk selain biaya bahan baku
langsung dan tidak langsung.
Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan
sebagai bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung,
dan bahan pabrik lainnya yang tidak secara mudah
diidentifikasikan atau dibebankan langsung ke
pekerjaan produk atau tujuan akhir biaya.
Biaya overhead pabrik (FOH) terdiri dari biaya FOH
tetap dan biaya FOH variabel. Biaya tetap adalah
biaya yang jumlah totalnya tetap untuk tingkat
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
36/96
36
volume kegiatan tertentu, biaya variabel adalah biaya
yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Ada juga yang
dinamakan biaya semi variabel adalah biaya yang
berubah tak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan.
4.5 Perhitungan Harga Pokok Produksi
Di dalam akuntansi biaya yang konvensional
komponen-komponen harga pokok produk terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap
maupun variable. Konsep harga pokok tersebut tidak
selalu relevan dengan kebutuhan manajemen. Oleh
karena itu timbul konsep lain yang tidak
diperhitungkan semua biaya produksi sebagai
komponen harga pokok produk. Jadi di dalam
akuntansi biaya, dimana perusahaan industri sebagai
modal utamanya, terdapat dua metode perhitungan
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
37/96
37
harga pokok yaitu Full/Absortion/Conventional
Costing dan Variable/Marginal/Direct Costing.
Perbedaan pokok diantara kedua metode tersebut
adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya
produksi yang bersifat tetap. Adanya perbedaan
perlakuan terhadap FOH Tetap ini akan mempunyai
pengaruh terhadap perhitungan harga pokok produk
dan penyajian laporan rugi-laba.
4.5.1 MetodeFull Costing
Full Costing adalah metode penentuan harga pokok
produk dengan memasukkan seluruh komponen biaya
produksi sebagai unsur harga pokok, yang meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik
tetap. Di dalam metode full costing, biaya overhead
pabrik yang bersifat variabel maupun tetap
dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar
tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal
atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
38/96
38
Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap akan
melekat pada harga pokok persediaan produk selesai
yang belum dijual, dan baru dianggap sebagai biaya
(elemen harga pokok penjualan) apabila produk
selesai tersebut tidak dijual.
Menurut metode full costing, karena produk yang
dihasilkan ternyata menyerap jasa FOH Tetap
walaupun tidak secara langsung, maka wajar apabila
biaya tadi dimasukkan sebagai komponen pembentuk
produk tersebut.
4.5.2 Metode Variable Costing
Variable Costing adalah metode penentuan harga
pokok yang hanya memasukkan komponen biaya
produksi yang bersifat variabel sebagai unsur harga
pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
39/96
39
Variable costing beranggapan bahwa FOH
Tetap tadi tidak secara langsung membentuk produk,
maka tidak relevan kalau dimasukkan sebagai
komponen harga pokok. Sebaiknya FOH Tetap
dimasukkan dalam kelompok period cost (biaya
periode).
4.6 HPP Dalam Penyusunan Studi Kelayakan
Didalam penyusunan Studi kelayakan perhitungan
HPP adalah sebagai berikut :
HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang
telah dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan
barang. Yang termasuk di dalam biaya HPP adalah :
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Pengolahan ;
Ad. 1 Biaya Bahan baku : biaya bahan baku adalah
biaya untuk membeli atau mengadakan barang
tersebut sampai ke pabrik. Biaya bahan baku ini akan
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
40/96
40
diperhitungkan per unit atau berdasarkan standar
terhadap ukuran produk itu dipasaran.
Ad.2 Biaya pengolahan, yang termasuk biaya
pengolahan adalah :
Biaya Tenaga kerja langsung
Biaya energy
Biaya Penyusutan mesin-mesin
Biaya bahan penolong
Biaya Asuransi
Biaya Pemeliharaan mesin -mesin
Setelah semua biaya-biaya tersebut dihitung dan
diproyeksikan pada tahun depan sesuai dengan
jumlah produksi, maka akan diperoleh Total Harga
Pokok Produksi per tahun. Untuk menghitung
Harga Pokok Penjualan maka dilakukan penyesuaian
dengan persediaan awal dan persediaan akhir .
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
41/96
41
4.7 Fungsi Perhitungan HPP
Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan :
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga
jual.
2.
Untuk mengetahui laba yang diinginkan
perusahaan. Apabila harga jual lebih besar
dari harga pokok penjualan maka akan
diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga
jual lebih rendah dari harga pokok penjualan
akan diperoleh kerugian.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
42/96
42
Contoh Perhitungan HPP
Adapun rinciaan Biaya Overhead adalah sebagai berikut
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJDescription 2010 2011 2012 2013 2014
Raw material inventory beginning balance -
2,598,750
2,945,250
3,004,155
3,064,238Raw material purchase 11,640,873
10,308,727
10,216,016
10,454,675
10,699,825
Raw material ready to be used 11,640,873
12,907,477
13,161,266
13,458,830
13,764,063
Raw material inventory ending balance (2,598,750)
(2,945,250)
(3,004,155)
(3,064,238)
(3,125,523)
Raw Material Use 9,042,123
9,962,227
10,157,111
10,394,592
10,638,540
Supporting material inventory beginning balance -
7,226
8,430
8,852
9,295Supporting material purchase 93,939
102,369
106,644
111,977
117,576
Supporting material ready to be used 93,939
109,595
115,075
120,829
126,870Supporting material inventory ending balance (7,226)
(8,430)
(8,852)
(9,295)
(9,759)
Supporting Material Use 86,713
101,165
106,223
111,534
117,111
To tal Raw an d Su pp or ti ng Mat er ial Us e 9, 128, 835
10,063,391
10,263,334
10,506,126
10,755,651
Factory Overhead 2,670,565
2,823,938
2,965,879
3,114,173
3,269,882
Finished Goods Inventory beginning balance 1,174,500
1,305,000
1,305,000
1,305,000Finished Goods Inventory ending balance (1,174,500)
(1,305,000)
(1,305,000)
(1,305,000)
(1,305,000)
Cost of Goods Sold 10,624,900
12,756,829
13,229,213
13,620,299
14,025,533
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
43/96
43
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Description 2010 2011 2012 2013 2014
Production Direct Labor 50,356 52,874 55,518 58,294 61,208
Indirect Labor Cost (Overhead) 34,900 36,645 38,477 40,401 42,421
Repair & Maintenance 10,000
10,500
11,025
11,576
12,155Water 212,211 222,821 233,962 245,660 257,943
Electricity ( PLTU) 2,100,000 2,205,000 2,315,250 2,431,013 2,552,563
Recycling Water Treatment 10,000
10,500
11,025
11,576
12,155
Insurance 5,000
5,250
5,513
5,788
6,078Laboratory 11,000
11,550
12,128
12,734
13,371
Toll Fee Utk Pipa Ethanol 115,425
141,041
148,838
156,279
164,093
Others (5%Total OHC) 121,673
127,757
134,145
140,852
147,895Total 2,670,565
2,823,938
2,965,879
3,114,173
3,269,882
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
44/96
44
Bab 5
Menghitung Rugi Laba
5.1 Pengertian Rugi Laba
Laporan laba/rugi adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-
unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan biasanya terdiri dari
Pendapatan dari penjualan
o Dikurangi Biaya penjualan
Laba/rugi kotor
o Dikurangi Biaya operasi
Laba/rugi operasi
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
45/96
45
o Ditambah atau dikurangi
Pendapatan/pengeluaran lain
Laba/rugi sebelum pajak
o Dikurangi Biaya pajak
Laba/rugi bersih
Adalah laporan hasil kerja suatu periode perusahaan
yang mengambarkan apakah perusahaan itu untung
atau rugi.
5.2 Cara menghitung Rugi Laba
1. Menghitung semua penjualan dalam satu periode
2. Menghitung HPP (seperti ) yang diuraikan dalam
Bab 4
Selisih dari hasil penjualan dengan HPP disebut
dengan Laba Kotor perusahaan .
Tahap berikutnya adalah menghitung biaya
Usaha
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
46/96
46
Biaya usaha merupakan biaya umum dan
administrasi pabrik, biaya usaha ini diperkirakan
berdasarkan pendekatan realisasi biaya usaha pabrik
standar untuk jenis usaha tertentu secara umum dan
diasumsikan tetap.
Biaya administrasi dan umum terdiri dari :
1. Biaya gaji pengawai tetap admnistrasi ,
direksi serta komisaris
2. Biaya ATK
3. Biaya Asuransi kantor
4.
Biaya perjalanan dinas
5. Biaya Konsultan, akuntan dan lain-lain
6. Biaya pemeliharaan kantor
7. Biaya Transportasi management
8. Dan lain sebagainya
Setelah biaya admnistrasi dihitung maka hasil laba
kotor dikurangkan lagi dengan biaya admnistrasi ini .
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
47/96
47
Adapun cantoh penghitungan Laba rugi adalah
sebagai berikut
:
Dari table diatas dapat dilihat bahwa setelah biaya
admnistrasi dikurangkan dari laba kotor, maka
diperolehlah Laba (rugi) usaha. Setelah itu
dikeluarkan lagi pendapatan( beban) lain-lain.
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Description 2010 2011 2012 2013 2014
Revenue from Sales
- Ethnaol 22,315,500 25,969,500 26,100,000 26,100,000 26,100,000
Ethanol 22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
Cost of Goods Sold 10,624,900
12,756,829
13,229,213
13,620,299
14,025,533
Operating Profit 11,690,600
13,212,671
12,870,787
12,479,701
12,074,467
Operating Expense
- Marketing Expense 211,997
246,710
247,950
247,950
247,950- General and Administrative Expense 712,739
771,727
799,568
827,541
856,912
- Depreciation 1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
Total Operating Expense 2,674,584
2,768,286
2,797,367
2,825,339
2,854,710
Operating Profit (Loss) 9,016,015
10,444,385
10,073,421
9,654,361
9,219,757
Other Income (Expense)
Interest Expense (1,801,368)
(1,830,133)
(1,551,297)
(966,084)
(306,419)Total Other Income (Expense) (1,801,368)
(1,830,133)
(1,551,297)
(966,084)
(306,419)
Profit (Loss) Before Tax 7,214,648
8,614,252
8,522,123
8,688,278
8,913,338
Estimated Income Tax 2,146,894
2,566,775
2,539,137
2,588,983
2,656,501
Net Income (Loss) After Tax 5,067,753
6,047,476
5,982,986
6,099,294
6,256,837
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
48/96
48
Yang dimaksud dengan pendapatan ( beban Lain-
lain) ini meliputi :
Pendapatan dari bunga deposito
Pendapatan dari penjualan asset perusahaan
Pendapatan dari komisi , dll
Biaya bunga ( ini adalah beban)
Biaya bunga disebut juga biaya finansial adalah biaya
bunga atas fasilitas kredit yang akan diterima dari
bank berupa kredit investasi dan kredit modal kerja
dengan tingkat suku bunga tertentu.
Setelah pendapatan dan beban lain-lain
dikurangkan, maka diperolehlah laba(rugi) sebelum
pajak.
5.3 Pajak Perusahaan
Pajak penghasilan (PPh) dihitung sesuai dengan
Undang-Undang Pokok Perpajakan yang berlaku di
Indonesia dengan tarif sebagai berikut:
Laba sampai dengan Rp 50 juta dikenakan pajak
10% Laba Rp 50 juta s.d Rp 100 juta dikenakan pajak
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
49/96
49
15%
Laba lebih dari Rp 100 juta dikenakan pajak 30%
5.4 Laba Rugi Bersih
Inilah akhir dari perhitungan laba bersih perusahaan
per tahun yang bersangkutan, yaitu laba (rugi)
sebelum pajak dikurangi pajak.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
50/96
50
Bab 6
Memahami Arus Kas (Cash Flow)
6.1 Pengertian Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow statement atau
statement of cash flows) adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran
masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Manfaat informasi arus kas
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
51/96
51
Informasi arus kas berguna sebagai indikator
jumlah arus kas di masa yang akan datang,
serta berguna untuk menilai kecermatan atas
taksiran arus kas yang telah dibuat
sebelumnya.
Laporan arus kas juga menjadi alatpertanggungjawaban arus kas masuk dan arus
kas keluar selama periode pelaporan.
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan
lainnya, laporan arus kas memberikan
informasi yang bermanfaat bagi pengguna
laporan dalam mengevaluasi perubahan
kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas
pelaporan dan struktur keuangan pemerintah
(termasuk likuiditas dan solvabilitas).
6.2 Item-item Arus Kas
Secara umum Arus kas terdiri dari :
1. Cash Flow from Operating Activities
a. Cash Inflow
. Penjualan
.
Piutang
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
52/96
52
b. Cash Outflow
. Pembelian Bahan Baku
. Pembelian bahan pembantu
. Biaya Overhead
. Biaya operasional
.
Hutang bahan baku
c. Cash Flow from Operating Activities
Yaitu selisih antara pendapatan dengan
pengeluaran seperti yang diuraikan di atas
.
2. Cash Flow from Financing Activities
Yaitu kegiatan aruskas yang berasal dari
aktivitas pendanaan.
a. Cash Inflow
. Modal disetor
. Kredit Investasi dari bank
. Kredit Modal Kerja
. Kredit IDC
. Pinjaman pemegang saham
b. Cash Outflow
.
Pembangunan pabrik
. Pembayaran pokok KI
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
53/96
53
. Pembayaran bunga KI
. Pembayaran pokok KMK
. Pembayaran pokok IDC
. Pembayaran bunga IDC
c.
Cash Flow from Financing Activities
Yaitu selisih dari perolehan dana dikurangi
dengan penggunaan dana.
Berikut ini contoh arus kas perusahan masa
investasi dan masa produksi
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
54/96
54
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
2008 2009 2010 2011 2012
Cash Flow from Operating Activities
Sales- Ethanol 22,315,500
25,969,500
26,100,000
Acc. Receivable - Beginning- Beginning -
1,859,625
2,164,125
- Ending (1,859,625)
(2,164,125)
(2,175,000)Total Cash Inflow -
20,455,875
25,665,000
26,089,125
Cash OutflowPurchase of Raw Material 11,640,873
10,308,727
10,216,016
Purchase of Supporting Material 93,939 102,369 106,644Overhead Expense 2,670,565
2,823,938
2,965,879
Operating Expense 924,736
1,018,438
1,047,518
Acc. Payable - Beginning -
977,901
867,591
- Ending (977,901)
(867,591)
(860,222)Corporate Income Tax 2,146,894
2,566,775
2,539,137
Total Cash Outflow -
16,499,106
16,930,557
16,882,564
Cash Flow from Operating Activities -
-
3,956,769
8,734,443
9,206,561
Cash Flow from Financing Activities
Cash InflowPaid in Capital 11,000,000
Deposit from KMK Shareholders 1,524,660
-
-
KMK Bank Loan 3,557,540
-
-
KI of Shareholders -
1,771,584
KI Effective 5,891,395
14,774,500
-
-
KI IDC 107,076
841,431
-
-
-
Total Cash Inflow 16,998,470
17,387,515
5,082,200
-
-
Aru s Kas Kelu ar Dari Akt ivi tas Pem biay aan
Pembangunan Pabrik 9,228,416
24,024,509
-
Pembayaran pokok KMK -
-
-
Pembayaran bunga KMK 142,302
284,603
284,603Pembayaran pokok KI 1,032,000
3,100,000
3,720,000
Pembayaran bunga KI 1,622,312
1,477,712
1,211,112
Pembayaran pokok KI IDC 47,425
142,276
170,731
Pembayaran bunga KI IDC 36,755
67,818
55,582
Total Cash Outflow 9,228,416
24,024,509
2,880,793
5,072,409
5,442,028
Cash Outf low f rom Financing Activ i ties 7,770,054
(6,636,994)
2,201,407
(5,072,409)
(5,442,028)
Cash Increase (Decrease) 7,770,054
(6,636,994)
6,158,176
3,662,034
3,764,532
Beginning Cash Flow 0 7,770,054
1,133,060
7,291,236
10,953,271
Cash Ending Balance 7,770,054
1,133,060
7,291,236
10,953,271
14,717,803
Description
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
55/96
55
Bab 7
ANALISA KELAYAKAN PROYEK
7.1 Pengertian Analisa Kelayakan Proyek
Kelayakan suatu proyek biasanya diukur dengan
empat macam kelayakan, yaitu Kelayakan teknis,
kelayakan ekonomi dan finansial, kelayakan politis,
dan kelayakan administratif. Keempat kelayakan ini
diprediksi sebelum suatu proyek dijalankan.
Kelayakan teknis berkaitan dengan pertanyaan
apakah secara teknis, proyek tersebut dapat
dilaksanakan? Misal: apakah jembatan yang
diusulkan dapat menahan beban lalu lintas yang akan
terjadi diatasnya? Kelayakan ekonomi dan finansial
berkaitan dengan biaya dan keuntungan, sedangkan
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
56/96
56
kelayakan politis berkaitan dengan perkiraan
pengaruh proyek terhadap berbagai peran atau
kekuatan politik di masyarakat dan pemerintahan
yang terkait dengan proyek tersebut. Kelayakan
administratif mengukur apakah proyek tersebut dapat
diimplementasikan dalam sistem administrasi
pemerintahan yang ada. Dalam buku kita hanya
akan merngkaji kelayakan secara financial saja.
Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Salah satu alasan mengapa disiplin ekonomi
mencapai kepopulerannya dalam analisis kebijakan
adalah karena mempunyai konsep-konsep yang
terukur. Analis dan pengambil keputusan lebih
menyukai analisis dan informasi yang "keras" yang
dapat dikomunikasikan dengan istilah-istilah
kuantitatif. Tiga konsep yang sering dijumpai dalam
kelayakan ekonomi, yaitu: kriteria yang terlihat danyang tidak terlihat, dapat atau tidak dapat diukur
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
57/96
57
secara moneter, dan langsung atau tak langsung
diukur dengan analisis biaya-keuntunga (cost benefit
analysis).
Secara umum, biaya dan keuntungan yang terlihat
(tangible) adalah yang bisa dihitung dengan jelas.
Biaya dan keuntungan yang dapat diukur secara
moneter (moneterizable) bahkan lebih jauh lagi, yaitu
dapat dinyatakan dalam ukuran satuan uang (misal:
Rupiah); hal ini dimungkinkan karena kita dapat
mengukurnya di pasaran. Dalam hal langsung atau
tidak langsung, tergantung pada tujuan utama proyek.
Keuntungan yang menjadi tujuan utama merupakan
pengaruh langsung. Contoh, pembangunan
bendungan dengan pembangkit tenaga listrik
mempunyai pengaruh langsung (direct) yaitu
bertambahnya tenaga listrik (yang dapat diukur
secara moneter), disamping itu, mempunyai pengaruh
tak langsung (indirect) yaitu menigkatnya kegiatan
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
58/96
58
rekreasi dan perikanan (yang juga dapat diukur secara
moneter).
Pengaruh negatif tak langsung juga dapat muncul,
misal dalam contoh bendungan di atas, yaitu
tenggelamnya lahan pertanian menjadi bendungan.
Di samping itu, dikenal juga biaya peluang
(opportunity cost), yaitu selisih nilai yang didapat
bila tidak ada proyek dengan nilai yang didapat
setelah terkena proyek. Misal, nilai lahan sebelum
ada proyek sebesar Rp. 5 juta,sedangkan setelah
terkena proyek menjadi Rp. 2 juta, maka biaya
peluangnya adalah Rp. 3 juta Efisiensi ekonomis
berkaitan dengan pemakaian sumber daya (biaya)
yang ada dalam mencapai keuntungan yang
maksimal (maksimal dari segi kepuasan
masyarakat).Catatan: efiseinsi dan efektivitas
berkaitan tapi tidak boleh dicampur-adukkan. Sebuah
proyek bisa efisien (hemat dalam pembiayaan), tapi
mungkin tidak efektif (tidak mencapai tujuan).
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
59/96
59
Cara yang populer untuk mengukur efisiensi adalah
analisis perbandingan biaya lawan keuntungan (cost-
benefit analysis). Proyek efisien bila nilai keuntungan
yang (dapat) diperoleh melebihi nilai biaya yang(akan) dikeluarkan. Hal yang perlu diingat dalam
mengukur keuntungan proyek adalah keterbatasan
sumber daya (untuk dipakai bersama -sama oleh
banyak proyek). Bila mengukur proyek satu per satu,
maka mungkin layak, tapi bila dikaji pemakaian
bersama sumber daya, mungkin sekali tidak layak
(kehabisan sumber daya).
Profitabilitas (profitability) merupakan salah satu
ukuran yang dipakai pemerintah daerah dalam
mengkaji usulan proyek atau program. Ukuran ini
memperlihatkan selisih antara pendapatan yang akan
diterima pemerintah dikurangi biaya yang harus
dikeluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan proyek
yang diusulkan. Bila berkaitan dengan
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
60/96
60
proyekpembangunan fisik (misal: perumahan/ real-
estat), profitabilitas ini biasa disebut sebagai analisis
dampak fiskal (fiscal impact analysis).
Efektivitas biaya merupakan ukuran lain, yang berarti
dapat mencapai tujuan dengan biaya yang minimal.
Dalam hal ini, semua upaya yang dapat dianggap
mencapai tujuan diperbandingkan dalam hal biaya
yang dikeluarkan. Salah satu yang paling sedikit
memerlukan biaya itulah yang paling tinggi efektif
biayanya.
7.2
Cara Mengitung Analisa Kelayakan
Proyek
Analisa kelayakan proyek dimaksudkan untuk
mengetahui kelayakan proyek ditinjau dari berbagai
indikator investasi seperti IRR, NPV, dan payback
period.
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
61/96
61
a. PerhitunganInternal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return adalah tingkat balikan suatu
investasi dimana pada saat itu Net Present Value
adalah 0. Suatu investasi dikatakan layak dan
menguntungkan untuk dijalankan apabila IRR lebihbesar dari cost of capital yang diasumsikan.
b. PerhitunganNet Present Value(NPV)
Net Present Value adalah selisih antara serangkaian
penerimaan di masa yang akan datang setelah dinilai
saat ini (menggunakan discount factor) dengan
pengeluaran (investasi) yang dilakukan pada saat ini.
Suatu investasi dikatakan layak dan menguntungkan
untuk dijalankan apabila NPV menunjukkan angka
positif.
c. Payback Period
Analisa payback period adalah untuk mengetahui
berapa lama suatu investasi yang dilakukan akan
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
62/96
62
kembali dengan cara mengurangkan investasi dengan
rangkaianproceed(laba bersih + penyusutan + bunga
(1-pajak) + nilai sisa) yang akan diterima.
Berikut ini cara menghitung IRR, NPV dan Pay back
Period
Dari table di atas dapat dilihat bahwa :
DESCRIPTION PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ2008 2010 2011 2012 2013
Outlay (33,252,925)
-
-
-
-
Proceeds
EAT -
5,067,753
6,047,476
5,982,986
6,099,294Interest (I-t) -
1,260,957
1,281,093
1,085,908
676,259
Depreciation & Amortization -
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848Book Value
Proceed (33,252,925)
8,078,559
9,078,417
8,818,743
8,525,401Outlay - Cash Flow (33,252,925)
(25,174,366)
(16,095,949)
(7,277,206)
1,248,195
Internal Return Rate (IRR) 23.84%
Net Present Value (NPV) @ 9.75% 25,632,809
Benefit To Cost Ratio (BCR) 1.77
Payback Period 4 year 10 month
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
63/96
63
1. Outlay adalah nilai investasi yang kita
masukkan dalam suatu proyek, yang didalam
computer masukkan negative.
2. Proceeds : terdiri dari EAT ( Earning After
Tax), interest ( 1- tax), depreciation&
amortation serta book value. EAT dapat kitaperoleh dari pehitungan rugi laba, juga
interest atau bunga dapat kita hitung dari
perhitungan rugi laba dan dikalikan 0.7 ( 1-
tax=0,3). Perhitungan lainnya adalah
Depreciation & amortation yang dapat ambil
sheet tersendiri dalam perhiungan penyusutan.
Terakhir dari kolom Proceed ini adalah Book
Value atau nilai buku asset yang biayanya kita
tempatkan diakhir proyeksi proyek.
3. Dalam menghitung kelayakan proyek ini kita
gunakan program spread sheet Excel dari
Microsoft atau program sejenis. Untuk
menghitung IRR kita akan sorot Baris (row)
proceed dari tahun 1 s.d tahun n = tergantung
umur proyek diperhitungkan. Dengan
menggunakan rumus @IRR ( Bx1..Yxn),
maka secara otomatis kita akan dapatkannilai IRR dari proyek tersebut .
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
64/96
64
4. Sedangkan untuk menghitung NPV,
sebelumnya kita hitung discount factor.
Dalam menghitung discount factor banyak
teori yang digunakan, namun dalam buku ini
kita menggunakan WACC seperti
perhitungan berikut ini :5.
Dari table di atas dapat dilihat bahwa WACC
diperoleh dari komposisi pembiayaan dana
sendiri dan dana bank serta dikaitkan denganresiko masing-masing pihak. Dari table di atas
terlihat DF untuk proyek di atas diperhitung
sebesar 9,75% yan berasal dari :
- Loan 65% X 8 % ( suku bunga kredit)
= 5,20%
- Self Financing 35% x 13% ( bunga
deposito + resiko) = 4.55%
Sources of Fund Total Proportion Average DFInterest
Loan 21,614,401 65.00% 8.00% 5.20%Self Finance 11,638,524 35.00% 13.00% 4.55%Total 33,252,925 100.00%
Weighted Average Cost of Capital (WACC) 9.75%
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
65/96
65
- Total =
9.75%
Setelah Discount Factor kita dapatkan maka
kita hitung NPV sebagai berikut @NPV
(9,75%; Bx.Yx..), maka secara otomatis
kita akan dapatkan nilai NPV proyek tersebut.
6. Sedangkan untuk menghitung Pay Back
Period, yaitu menghitung lama kembalinya
modal adalah dengan menghitung total nilai
kembalian dari investasi ditambah
pemasukan tiap tahun, seperti contoh dibawah
ini :
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
66/96
66
LLaammppiirraannPPeerrhhiittuunnggaannKKeeuuaannggaann
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
67/96
67
Appendix 1 AssumptionAppendix 2 Investment Cost BudgerAppendix 3 Schedule of DevelopmentAppendix 4 Project Financing ScheduleAppendix 5 Projected Balance SheetAppendix 6 Profit / Loss ProjectionAppendix 7 Cash Flow ProjectionAppendix 8 Calculation of DepreciationAppendix 9 Calculation of Working CapitalAppendix 10 Schedule of Installment of KMK
Appendix 11 Schedulue of Effective KI Installment
Appendix 12 Schedule of KI IDC Installment
Appendix 13 Production Plan
Appendix 14 Projected Sales
Appendix 15 Calculation of Cost of Goods Sold
Appendix 16 Raw Material Requirement (Ton)
Appendix 17 Raw Material Requirement Cost
Appendix 18 Supporting Material Requirement
Appendix 19 Supporting Material Cost
Appendix 20 Factory Overhead
Appendix 21 Marketing Expense
Appendix 22 General and Administrative Expense
Appendix 23 Calculation of Salary Expense
Appendix 24 Ratio Analysis
Appendix 25 Project Feasibility Analysis
Appendix 26 Calculation of Discount Rate
Appendix 27 Sensitivity Analysis
Appendix 28 Debt Covered Service Ratio Analysis
PT Perencana
Feasibility Study of th e Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
68/96
68
Appen dix 1
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT PerencanaAssu mpti on
In USD
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
USD Rate 9,500
9,500
9,500
9,500
9,500
Increase of Selling Price 0% 0% 0% 0% 0%
Increase of Salary Expense 5% 5% 5% 5% 5%
Increase of Raw Material Price 2% 2% 2% 2% 2%Increase of Support Raw Material Price 5% 5% 5% 5% 5%Repair & Maintenance 5% 5% 5% 5% 5%Recycling Water Treatment 5% 5% 5% 5% 5%
Buying Price
- Molasses 55.00 56.10
57.22
58.37
59.53- Casava 0.00 -
-
-
-
Selling PriceEthanol 580 580
580
580
580
Material Requirement Per Ton
- Molasses 3.50
3.50
3.50
3.50
3.50
Raw Material Usage Percentage- Molasses 100% 100% 100% 100% 100%
Supporting Material Requirement (Kg)
- U r e a (Fermentation) 3.33 3.33 3.33 3.33 3.33- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation) 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00- Antifoam(Fermentation) 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50Water Use Composition
- Lake Water 100% 100% 100% 100% 100%- Spring Water 0% 0% 0% 0% 0%
Supporting Material Price (USD/Kg)
- U r e a (Fermentation) 0.13
0.133
0.139
0.146
0.154- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation) 0.67
0.704
0.739
0.776
0.814
- Antifoam(Fermentation) 2.10
2.205
2.315
2.431
2.553Water Price /M3
- Lake Water 0.37
0.387
0.406
0.426
0.448Water Price /M3 0.37
0.39
0.41
0.43
0.45
Coal/Kl ethanol 0.047
0.049
0.051
0.054
0.057Toll Fee/KL 3.00
3.150
3.308
3.473
3.647
Transport Expense for Molasses/Kg 0.007
0.007
0.007
0.008
0.008
Other ProductRaw Material Vertilizer (180 m3/day) 0 0 0 0 0
Interest Rate (%) p.a 8.0%
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
69/96
69
Appendix 2
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT Perencana
Investment Cost Budger
In USD
Description USD
Land (60.000 M2 @ Rp. 417,000/M2) 2,633,684
Buildings & Other Facilities, including : 9,280,000
- Civil & Architecture Work 4,700,000
- Storage section 2,200,000- Piping, figting, Water Treatment, Electriical Syncronisation 2,380,000
Machinery & Equipments, including : 18,230,000
- Equipment 13,080,000- Erection & Commissioning 3,500,000
- Packing & Forwarding, Transportation, Insurance 1,650,000
Electric & Instrument Work, including : 1,650,000
- Equipment 1,650,000- Erection Work
Pre Operating Cost, including : -
- Training Work
- Over head & Profit (10%)
TOTAL INVESTMENT 31,793,684
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
70/96
70
Appendix 3
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT Perencana
Schedule of Development
In USD
2008 2009
Uraian TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Land (60.000 M2 @ Rp. 417,000/M2) 100.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Buildings & Other Facilities, including :
- Civil & Architecture Work 10.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 10.00%
- Storage section 10.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 10.00%
- Piping, figting, Water Treatment, Electriical Syncronisation 10.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 10.00%
Machinery & Equipments, including :
- Equipment 0.00% 20.00% 20.00% 25.00% 25.00% 10.00%
- Erection & Commissioning 0.00% 20.00% 20.00% 25.00% 25.00% 10.00%
- Packing & Forwarding, Transportation, Insurance 0.00% 20.00% 20.00% 25.00% 25.00% 10.00%
Electric & Instrument Work, including :
- Equipment 0.00% 0.00% 20.00% 30.00% 40.00% 10.00%
- Erection Work 0.00% 0.00% 20.00% 30.00% 40.00% 10.00%
Pre Operating Cost, including :
- Training Work 0.00% 0.00% 30.00% 30.00% 40.00% 0.00%
- Over head & Profit (10%) 10.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 10.00%
TOTAL INVESTMENT
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
71/96
71
Appendi x 4
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT PerencanaProject Financing ScheduleIn USD
2008 2008
Description Total TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Land (60.000 M2 @Rp. 417,000/M2) 2,633,684
2,633,684
-
-
-
-
-
Buildings & Other Facilities, including : 9,280,000
928,000
1,856,000
1,856,000
1,856,000
1,856,000
928,000
- Civil &Architecture Work 4,700,000
470,000
940,000
940,000
940,000
940,000
470,000
- Storage section 2,200,000
220,000
440,000
440,000
440,000
440,000
220,000
- Piping, figting, Water Treatment, Electriical Syncronisation 2,380,000
238,000
476,000
476,000
476,000
476,000
238,000
Machinery &Equipments, including : 18,230,000
-
3,646,000
3,646,000
4,557,500
4,557,500
1,823,000
- Equipment 13,080,000
-
2,616,000
2,616,000
3,270,000
3,270,000
1,308,000
- Erection &Commissioning 3,500,000
-
700,000
700,000
875,000
875,000
350,000
- Packing &Forwarding, Transportation, Insurance 1,650,000
-
330,000
330,000
412,500
412,500
165,000
Electric & Instrument Work, including : 1,650,000
-
-
330,000
495,000
660,000
165,000
- Equipment 1,650,000
-
-
330,000
495,000
660,000
165,000
- Erection Work -
-
-
-
-
-
-
Pre Operating Cost, including : -
-
-
-
-
-
-
- Training Work -
-
-
-
-
-
-
- Over head &Profit (10%) -
-
-
-
-
-
-
Total 31,793,684
3,561,684
5,502,000
5,832,000
6,908,500
7,073,500
2,916,000
Composition of Investment Financing
- Internal Fund 11,127,789
1,246,589
1,925,700
2,041,200
2,417,975
2,475,725
1,020,600
- Bank Fund 20,665,895
2,315,095
3,576,300
3,790,800
4,490,525
4,597,775
1,895,400
Total 31,793,684
3,561,684
5,502,000
5,832,000
6,908,500
7,073,500
2,916,000
IDC 1,459,241
46,302
118,430
195,785
288,141
383,842
426,740
Composition of IDC Financing
- Internal Fund 510,734
16,206
41,450
68,525
100,849
134,345
149,359
- Bank Fund 948,507 30,096 76,979 127,261 187,292 249,498 277,381Total 1,459,241
46,302
118,430
195,785
288,141
383,842
426,740
Total Composition of Investment Financing- Internal Fund 11,638,524
1,262,795
1,967,150
2,109,725
2,518,824
2,610,070
1,169,959
- Bank Fund 21,614,401
2,345,191
3,653,279
3,918,061
4,677,817
4,847,273
2,172,781
Total 33,252,925
3,607,986
5,620,430
6,027,785
7,196,641
7,457,342
3,342,740
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
72/96
72
Appen dix 5
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT PerencanaProjected Balance Sheet
In USD
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Description 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
ASSETSCurrent Assets- Cash and Cash Equivalent 7,770,054
1,133,060
7,291,236
10,953,271
14,717,803
9,504,186
17,185,465
- Accounts Receivable -
1,859,625
2,164,125
2,175,000
2,175,000
2,175,000- Raw Material Inventory 2,598,750
2,945,250
3,004,155
3,064,238
3,125,523
- Supporting Material Inventory 7,226
8,430
8,852
9,295
9,759- Finished Goods Inventory 1,174,500
1,305,000
1,305,000
1,305,000
1,305,000
-Total Current Assets 7,770,054
1,133,060
12,931,337
17,376,076
21,210,810
16,057,719
23,800,747
Fixed Assets- Cost 9,228,416
33,252,925
33,252,925
33,252,925
33,252,925
33,252,925
33,252,925
- Accumulated Depreciation -
-
(1,749,848)
(3,499,696)
(5,249,545)
(6,999,393)
(8,749,241)Book Value 9,228,416
33,252,925
31,503,077
29,753,229
28,003,381
26,253,532
24,503,684
Total Assets 16,998,470
34,385,986
44,434,415
47,129,305
49,214,190
42,311,251
48,304,431
LIABILITIES AND EQUITYCurrent Liabilities
- KMK bank loan 3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540- Accounts Payable -
977,901
867,591
860,222
880,554
901,450
- KMK Shareholders Loan 1,524,660
1,524,660
1,524,660
1,524,660
1,524,660- Tax payables -
-
-
-
-
- Accrual Costs -
-
-
-
-Total Current Liabilities -
6,060,101
5,949,791
5,942,422
5,962,754
5,983,650
Long TermLiabili ties
- Effect ive KI bank loan 5,891,395
20,665,895
19,633,895
16,533,895
12,813,895
-
-- IDC KI bank loan 107,076
948,507
901,081
758,805
588,074
379,403
94,851
- Shareholders Loan -
1,771,584
1,771,584
1,771,584
1,771,584
1,771,584
1,771,584
Total Long TermLiabilities 5,998,470
23,385,986
22,306,560
19,064,284
15,173,553
2,150,987
1,866,435
Equity
- Paid in Capital 11,000,000
11,000,000
11,000,000
11,000,000
11,000,000
11,000,000
11,000,000- Planned Paid in Capital -
-
-
-
-
-
-
- Retained Earning (Loss) -
-
5,067,753
11,115,229
17,098,216
23,197,510- Current Profit (Loss) -
5,067,753
6,047,476
5,982,986
6,099,294
6,256,837
Total Equity 11,000,000
11,000,000
16,067,753
22,115,229
28,098,216
34,197,510
40,454,347
Total Liabilities and Equity 16,998,470
34,385,986
44,434,415
47,129,305
49,214,190
42,311,251
48,304,431
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
73/96
73
Appen dix 6
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - JatimPT Perencana
Profit / Loss Projection
In USD
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Description 2010 2011 2012 2013 2014
Revenue from Sales
- Ethnaol 22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
Ethanol 22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
Cost of Goods Sold 10,624,900
12,756,829
13,229,213
13,620,299
14,025,533
Operating Profit 11,690,600
13,212,671
12,870,787
12,479,701
12,074,467
Operating Expense
- Marketing Expense 211,997
246,710
247,950
247,950
247,950- General and Administrative Expense 712,739
771,727
799,568
827,541
856,912
- Depreciation 1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
Total Operating Expense 2,674,584
2,768,286
2,797,367
2,825,339
2,854,710
Operating Profit (Loss) 9,016,015
10,444,385
10,073,421
9,654,361
9,219,757
Other Income (Expense)
Interest Expense (1,801,368)
(1,830,133)
(1,551,297)
(966,084)
(306,419)Total Other Income (Expense) (1,801,368)
(1,830,133)
(1,551,297)
(966,084)
(306,419)
Profit (Loss) Before Tax 7,214,648
8,614,252
8,522,123
8,688,278
8,913,338
Estimated Income Tax 2,146,894
2,566,775
2,539,137
2,588,983
2,656,501
Net Income (Loss) After Tax 5,067,753
6,047,476
5,982,986
6,099,294
6,256,837
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
74/96
74
Appendi x 7
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT Perencana
Cash Flow Projection
In USDPROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Cash Flow from Operating Activities
Sales
- Ethanol 22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
Acc. Receivable - Beginning - Beginning -
1,859,625
2,164,125
2,175,000
2,175,000
- Ending (1,859,625)
(2,164,125)
(2,175,000)
(2,175,000)
(2,175,000)
Total Cash Inflow -
20,455,875
25,665,000
26,089,125
26,100,000
26,100,000
Cash Outflow
Purchase of RawMaterial 11,640,873
10,308,727
10,216,016
10,454,675
10,699,825
Purchase of Supporting Material 93,939
102,369
106,644
111,977
117,576
Overhead Expense 2,670,565
2,823,938
2,965,879
3,114,173
3,269,882
Operating Expense 924,736
1,018,438
1,047,518
1,075,491
1,104,862
Acc. Payable - Beginning -
977,901
867,591
860,222
880,554
- Ending (977,901)
(867,591)
(860,222)
(880,554)
(901,450)Corporate Income Tax 2,146,894
2,566,775
2,539,137
2,588,983
2,656,501
Total Cash Outflow -
16,499,106
16,930,557
16,882,564
17,324,967
17,827,750
Cash Flow from Operating Activities -
-
3,956,769
8,734,443
9,206,561
8,775,033
8,272,250
Cash FlowfromFinancing ActivitiesCash Inflow
Paid in Capital
11,000,000
Deposit fromKMKShareholders 1,524,660
-
-
-
-
KMKBank Loan 3,557,540
-
-
-
-
KI of Shareholders -
1,771,584
KI Effective 5,891,395
14,774,500
-
-
KI IDC 107,076
841,431
-
-
-
Total Cash Inflow 16,998,470
17,387,515
5,082,200
-
-
-
-
Arus K as Keluar Dari Akti vitas Pem biayaan
Pembangunan Pabrik 9,228,416
24,024,509
-
Pembayaran pokok KMK -
-
-
-
-
Pembayaran bunga KMK 142,302
284,603
284,603
284,603
284,603
Pembayaran pokok KI 1,032,000
3,100,000
3,720,000
12,813,895
-
Pembayaran bunga KI 1,622,312
1,477,712
1,211,112
640,695
-
Pembayaran pokok KI IDC 47,425
142,276
170,731
208,671
284,552
Pembayaran bunga KI IDC 36,755
67,818
55,582
40,786
21,816
Total Cash Outflow 9,228,416
24,024,509
2,880,793
5,072,409
5,442,028
13,988,650
590,971
Ca sh O ut fl ow f ro m F in an ci ng A ct iv it ie s 7 ,770 ,0 54
(6,636,994)
2,201,407
(5,072,409)
(5,442,028)
(13,988,650)
(590,971)Cash Increase (Decrease) 7,770,054
(6,636,994)
6,158,176
3,662,034
3,764,532
(5,213,617)
7,681,279
Beginning Cash Flow 0 7,770,054
1,133,060
7,291,236
10,953,271
14,717,803
9,504,186
Cash Ending Balance 7,770,054
1,133,060
7,291,236
10,953,271
14,717,803
9,504,186
17,185,465
Description
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
75/96
75
Appendi x 8
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT Perencana
Calculation of Depreciation
In USDPROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Description 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Addit ion (Deduct ion)
Land 2,633,684
-
Buildings & Other Facilities 2,784,000
6,496,000
Machinery & Equipments 3,646,000
14,584,000
Electric &Instrument Work -
1,650,000
Pre Operating Cost -
-
IDC 164,732
1,294,509
Total 9,228,416
24,024,509
-
-
-
-
-
Accu mulated Cos t
Land 2,633,684
2,633,684
2,633,684
2,633,684
2,633,684
2,633,684
2,633,684
Buildings & Other Facilities 2,784,000
9,280,000
9,280,000
9,280,000
9,280,000
9,280,000
9,280,000
Machinery & Equipments 3,646,000
18,230,000
18,230,000
18,230,000
18,230,000
18,230,000
18,230,000
Electric &Instrument Work -
1,650,000
1,650,000
1,650,000
1,650,000
1,650,000
1,650,000
Pre Operating Cost -
-
-
-
-
-
-
IDC 164,732
1,459,241
1,459,241
1,459,241
1,459,241
1,459,241
1,459,241
Total 9,228,416
33,252,925
33,252,925
33,252,925
33,252,925
33,252,925
33,252,925
Depreciation per Year
Land
Buildings &Other Facilities 464,000
464,000
464,000
464,000
464,000Machinery &Equipments 911,500
911,500
911,500
911,500
911,500Electric &Instrument Work 82,500
82,500
82,500
82,500
82,500Pre Operating Cost -
-
-
-
-
IDC 291,848
291,848
291,848
291,848
291,848Total -
-
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
1,749,848
Accu mulati on Depreciat ion
Land -
-
-
-
-
-
-
Buildings & Other Facilities -
-
464,000
928,000
1,392,000
1,856,000
2,320,000
Machinery &Equipments -
-
911,500
1,823,000
2,734,500
3,646,000
4,557,500
Electric &Instrument Work -
-
82,500
165,000
247,500
330,000
412,500Pre Operating Cost -
-
-
-
-
-
-
IDC -
-
291,848
583,696
875,545
1,167,393
1,459,241
Total -
-
1,749,848
3,499,696
5,249,545
6,999,393
8,749,241
Book Value of Fixed Assets
Land 2,633,684
2,633,684
2,633,684
2,633,684
2,633,684
2,633,684
2,633,684
Buildings & Other Facilities 2,784,000
9,280,000
8,816,000
8,352,000
7,888,000
7,424,000
6,960,000
Machinery & Equipments 3,646,000
18,230,000
17,318,500
16,407,000
15,495,500
14,584,000
13,672,500
Electric &Instrument Work -
1,650,000
1,567,500
1,485,000
1,402,500
1,320,000
1,237,500
Pre Operating Cost -
-
-
-
-
-
-
IDC 164,732
1,459,241
1,167,393
875,545
583,696
291,848
-
Total 9,228,416
33,252,925
31,503,077
29,753,229
28,003,381
26,253,532
24,503,684
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
76/96
76
App endi x 9
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT PerencanaCalculation of Working Capital
In USDDescription Assumption Total
(USD)
Working Capital Required
1. Raw Material Inventory of Molases 4 Bulan 2,598,750
2. Persediaan Batubara 2 Bulan 420,000
3. Average Raw Material Inventory 1 Bulan 7,2264. Average Finished Goods Inventory 0.5 Bulan 1,174,500
5. Accounts Receivable 1 Bulan 1,859,625
6. Accounts Payable 1 Bulan (977,901)
Total Working Capital Requirement 5,082,200
Financing Composition
- Internal Fund 30% 1,524,660- Bank Loan Fund 70% 3,557,540
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
77/96
77
Appen dix 10
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT PerencanaSchedule of Installment of KMKLoan Balance 3,557,540
Loan Type KMK
Interest 8.00%
Description Year Year Year Year Year Year Year 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
DrawdownQuarter I
Quarter II 3,557,540
Quarter III
Quarter IV
Total 3,557,540
-
Principal InstallmentQuarter I -
-
-
-
-
-
889,385
Quarter II -
-
-
-
-
-
889,385
Quarter III -
-
-
-
-
-
889,385
Quarter IV -
-
-
-
-
-
889,385
Total -
-
-
-
-
-
3,557,540
Loan BalanceQuarter I -
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
2,668,155
Quarter II 3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
1,778,770Quarter III 3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
889,385
Quarter IV 3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
3,557,540
-
Interest Payment
Quarter I -
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
Quarter II -
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
53,363
Quarter III 71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
35,575
Quarter IV 71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
71,151
17,788
Total 142,302
284,603
284,603
284,603
284,603
284,603
177,877
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
78/96
78
App endi x 11
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT PerencanaSchedulue of Effective KI Installment
Loan Balance 20,665,895
Loan Type KIInterest 8.00%
Description Year Year Year Year Year Year
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Drawdown
Quarter I 3,790,800
-
Quarter II 4,490,525
-
Quarter III 2,315,095
4,597,775
-
Quarter I 3,576,300
1,895,400
-
Total 5,891,395
14,774,500
-
Principal InstallmentQuarter I -
258,000
775,000
930,000
3,203,474
Quarter II -
258,000
775,000
930,000
3,203,474
Quarter III -
258,000
775,000
930,000
3,203,474
Quarter I -
258,000
775,000
930,000
3,203,474
Total -
-
1,032,000
3,100,000
3,720,000
12,813,895
Loan BalanceQuarter I -
9,682,195
20,407,895
18,858,895
15,603,895
9,610,421
Quarter II -
14,172,720
20,149,895
18,083,895
14,673,895
6,406,947
Quarter III 2,315,095
18,770,495
19,891,895
17,308,895
13,743,895
3,203,474
Quarter I 5,891,395
20,665,895
19,633,895
16,533,895
12,813,895
-
interestQuarter I -
413,318
392,678
330,678
256,278
Quarter II -
408,158
377,178
312,078
192,208
Quarter III -
402,998
361,678
293,478
128,139
Quarter I -
397,838
346,178
274,878
64,069
Total -
1,622,312
1,477,712
1,211,112
640,695
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
79/96
79
Appen dix 12
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT PerencanaSchedule of KI IDC InstallmentLoan Balance 948,507
Loan Type
KI IDC
Interest 8.00%
Description Year Year Year Year Year Year Year Year 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
DrawdownQuarter I 127,261
-
Quarter II 187,292
-Quarter III 30,096
249,498
-
Quarter IV 76,979
277,381
-Total 107,076
841,431
-
Principal InstallmentQuarter I -
11,856
35,569
42,683
52,168
71,138
23,713
Quarter II -
11,856
35,569
42,683
52,168
71,138
23,713Quarter III -
11,856
35,569
42,683
52,168
71,138
23,713
Quarter IV -
11,856
35,569
42,683
52,168
71,138
23,713Total - -
47,425
142,276
170,731
208,671
284,552
94,851
Loan BalanceQuarter I - 234,336
936,650
865,512
716,123
535,906
308,265
71,138Quarter II - 421,628 924,794 829,943 673,440 483,738 237,127 47,425Quarter III 30,096
671,125
912,938
794,374
630,757
431,571
165,989
23,713
Quarter IV 107,076
948,507
901,081
758,805
588,074
379,403
94,851
-
Interest Payment
Quarter I -
-
18,022
15,176
11,761
7,588
1,897Quarter II -
-
17,310
14,322
10,718
6,165
1,423
Quarter III -
18,496
16,599
13,469
9,675
4,743
949Quarter IV -
18,259
15,887
12,615
8,631
3,320
474
Total -
36,755
67,818
55,582
40,786
21,816
4,743
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
80/96
80
Appen dix 13
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT Perencana
Production Plan
In USD
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Description unit 2010 2011 2012 2013 2014Installed Capacity / Year KL 45,000
45,000
45,000
45,000
45,000
Total Operating Day / Year day 300 300 300 300 300
Production Capacity/day :
- Fuel Grade Alcohol KL 150.00 150.00 150.00 150.00 150.00
Capacity Utilization % 90% 100% 100% 100% 100%
Productions / day
- Fuel Grade Alcohol KL 135.00 150.00 150.00 150.00 150.00
Productions / year
- Fuel Grade Alcohol KL 40,500 45,000 45,000 45,000 45,000
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
81/96
81
App endix 14
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection i n Gresik - Jatim
PT PerencanaProjected SalesIn USD
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Description 2010 2011 2012 2013 2014
Ethanol :
- Net Produc tion to sale (KL) 40,500 45,000 45,000 45,000 45,000
- Inventory (KL)
- Beginning 0 2,025 2,250 2,250 2,250- Ending 2,025
2,250
2,250
2,250
2,250
- Sales (KL) 38,475 44,775 45,000 45,000 45,000
- Selling Price (USD/KL) 580
580
580
580
580
- Revenue (USD) 22,315,500
25,969,500
26,100,000
26,100,000
26,100,000
Methane Gas :
- Penjualan (Nm3) - - - - -
- Harga Jual (USD/Nm3) 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11
- Penerimaan (USD) - - - - -
Total Pendapatan (USD) 22,315,500 25,969,500 26,100,000 26,100,000 26,100,000
- Revenue (000 USD) 22,316 25,970 26,100 26,100 26,100
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
82/96
82
Appen dix 15
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT Perencana
Calculation of Cost of Goods SoldIn USD
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Description 2010 2011 2012 2013 2014
Raw material inventory beginning balance - 2,598,750 2,945,250 3,004,155 3,064,238Raw material purchase 11,640,873
10,308,727
10,216,016
10,454,675
10,699,825
Raw material ready to be used 11,640,873
12,907,477
13,161,266
13,458,830
13,764,063
Raw material inventory ending balance (2,598,750)
(2,945,250)
(3,004,155)
(3,064,238)
(3,125,523)
Raw Material Use 9,042,123
9,962,227
10,157,111
10,394,592
10,638,540
Supporting material inventory beginning balance -
7,226
8,430
8,852
9,295Supporting material purchase 93,939
102,369
106,644
111,977
117,576
Supporting material ready to be used 93,939
109,595
115,075
120,829
126,870
Supporting material inventory ending balance (7,226)
(8,430)
(8,852)
(9,295)
(9,759)
Supporting Material Use 86,713
101,165
106,223
111,534
117,111
T ot al Ra w an d Su pp or ti ng Ma ter ia l Us e 9 ,1 28 ,8 35
10,063,391
10,263,334
10,506,126
10,755,651
Factory Overhead 2,670,565
2,823,938
2,965,879
3,114,173
3,269,882
Finished Goods Inventory beginning balance 1,174,500
1,305,000
1,305,000
1,305,000
Finished Goods Inventory ending balance (1,174,500)
(1,305,000)
(1,305,000)
(1,305,000)
(1,305,000)
Cost of Goods Sold 10,624,900
12,756,829
13,229,213
13,620,299
14,025,533
7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol
83/96
83
App endi x 16
Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim
PT Perencana
Raw Material Requirement (Ton)
Ton
PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Raw Material Requirement
- Molasses 141,750
157,500
157,500
157,500
157,500
Beginning Inventory
- Molasses -
47,250
52,500
52,500
52,500
Ending Inventory
- Molasses 47,250
52,500
52,500
52,500
52,500
Purchase of Raw Material- Molasses 189,000
162,750