Kristalografi dan Mineralogi
Disusun Oleh Kelompok 7
• ANDARI TRI DESWANTI• EDO FEBRIANTO• MAHYUDIN • M. THIRDE RISKI FIRDAUS• RAYONDA QULBI
Anggota Kelompok 7
Materi Presentasi
Materi PresentasiGenesa Mineral pada Lingkungan Sedimentary dan Mineral Lempung
Genesa Mineral pada Lingkungan Sedimentary
Klasifikasi dari Sedimen
Mineral Lempung
Proses Pembentukan Lempung
Struktur dan Klasifikasi Mineral Lempung
Ubahan-ubahan Mineral Silikat
Pengertian dan Proses Sedimentasi serta Pembentukan Mineral
Kata sedimentasi berasal dari bahasa latin yaitu sedimentum
yang berarti ampas. Sedimentasi adalah suatu proses
pengendapan material yang ditransport oleh media air,
angin, dan es atau gletser di suatu cekungan. Sedimentasi
terjadi karena adanya kekuatan-kekuatan dari pelapukan,
gaya-gaya air, pengikisan-pengikisan angin serta proses
litifikasi, diagnesis, dan transportasi.
NEXT
Siklus proses sedimentasi yang terjadi pada batuan
NEXT
Weathering Erosion Transportation Deposition
Litification
Metamorphism
Igneous rock
Metamorphic rock
Sedimentary Rock
Bone of sea-floor spreading
Igneous rock(oceanic)
Igneous rock
Up lift
Proses sedimentasi ini berlangsung dalam 4 tahap yaitu:1. Pelapukan (Weathering)
2. Erosi dan Transportasi
3. Deposisi / Pengendapan
4. Lithifikasi
Pelapukan (Weathering)
Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada permukaan atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, dan kimia. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil).
Pelapukan Fisik
Pelapukan Kimia
Pelapukan FisikJenis-jenis pelapukan fisik :
1. Stress release
2. Frost action and hydro-fracturing
3. Salt weathering
4. Insolation weathering
5. Alternate wetting and dryingContoh pelapukan fisik :
1. Kekar (Sheeting)
2. Exfoliation
3. Pelapukan membola (Spheoidal weathering)
NEXT
Pelapukan Kimia
Jenis pelapukan kimia :
1. Hidrolisis
2. Hidrasi
3. Oksidasi
4. Reduksi
5. Pelarutan mineral yang mudah larut
6. Pergantian ion
NEXT
Erosi dan Transportasi Erosi ini dapat terjadi melalui beberapa
cara:1. Akibat grafitasi
2. Akibat air
3. Akibat angin
4. Akibat gletser
Sedimen dapat diangkut dengan empat cara:1. Suspension
2. Bed load
3. Saltation
4. Grafity flow NEXT
Deposisi / Pengendapan
Proses pengendapan ini akan membentuk perlapisan pada batuan yang sering kita lihat di batuan sedimen saat ini.
NEXT
Lithifikasi
Litifikasi adalah proses perubahan material sediment menjadi batuan sediment yang kompak. Misalnya, pasir mengalami litifikasi menjadi batupasir.
Proses Lithifikasi ini ada dua macam yaitu :
1. Lithifikasi detritus
2. Lithifikasi hasil reaksi kimia tertentu
NEXT
Dalam proses pembentukan mineral ada beberapa poin yang
mempengaruhinya salah satu diantaranya adalah sedimentasi.
Endapan mineral yang berasal dari kegiatan magma atau
dipengaruhi oleh faktor endogen disebut dengan endapan
mineral primer. Sedangkan endapan endapan mineral yang
dipengaruhi faktor eksogen disebut endapan mineral skunder.
Proses internal atau endogen pembentukan endapan mineral
yaitu meliputi kristalisasi dan segregrasi magma, Hydrothermal,
lateral secretion, metamorphic processes, sedimentary
exhalative.
NEXT
Sedangkan proses eksternal atau eksogen pembentukan endapan mineral yaitu meliputin Mechanical Accumulation; Konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi endapan placer (placer deposit), Sedimentary precipitates; Presipitasi elemen-elemen tertentu pada lingkungan tertentu, dengan atau tanpa bantuan organisme biologi, Residual processes: Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu pada batuan meninggalkan konsentrasi elemen-elemen yang tidak mobile dalam material, dan secondary or supergene enrichment;
Klasifikasi dari SedimenBerdasarkan stabilitas mineralnya, lingkungan sedimen dibagi menjadi 6 klasifikasi:
1. Resistat
2. Hidrolisat
3. Oksidat
4. Reduzat
5. Presipitat
6. Evaporit
NEXT
ResistatMerupakan endapan yang tersusun atas
mineral yang tahan terhadap pelapukan, sehingga tidak mengalami perubahan.
Contohnya : SiO2 (mineral kuarsa), ZrSiO4 (Zirkon), Al2SiO5 Andalusit, dan Al2SiO4 (OH,F)2 (Topaz).
Memiliki kadar Silika yang tinggi.
NEXT
Hidrolisat
Terbentuk dari mineral-mineral silikat yang mengalami proses dekomposisi kimia. Mineral yang paling umum terdapat di endapan ini adalah mineral Lempung, berupa aluminosilikat hidrat yang bertekstur filosilikat dengan ukuran butir yang sangat halus.
NEXT
OksidatMerupakan endapan hidroksida feri, yang
merupakan hasil oksidasi senyawa besi dalam suatu larutan, dan mengendap. Contohnya adalah Gutit (HFeO2) dan Hematit (Fe2O3)
Mineral lainnya yang terdapat pada endapan oksidat ini adalah mangan.
Contohnya adalah Manganit [MnO(OH)] dan Psilomelane [(Ba,H2O)2Mn5O10]
NEXT
Reduzat
Terbentuk karena proses reduksi, dikarenakan tempat terbentuknya yang terisolir dari atmosfer, sehingga kekurangan oksigen.
Contoh mineral yang terbentuk adalah Pirit dan Markasit
NEXT
Presipitat
Endapan ini berhubungan dengan berbagai aktivitas organisme yang mensekresi gamping, maka dari itu tempat yang paling baik bagi pengendapan jenis ini (karbonatan) adalah di bawah laut.
NEXT
Evaporit
Proses penting dalam pembentukan sedimen evaporit adalah penguapan. Endapan ini mempunyai fungsi khusus, yaitu untuk menginterpretasi sejarah geologi daerah itu, sebagai indikator untuk keadaan yang kering.
Berdasarkan asal mula pengendapannya, sedimen evaporit dibagi menjadi 2, yaitu:
NEXT
Endapan evaporit marin
Endapan evaporit non marin
Endapan evaporit marinTerbentuk di laut yang disebabkan oleh
air laut yang menguap.Contohnya Halit
NEXT
Endapan evaporit non marinEndapan ini terbentuk di darat karena
menguapnya suatu danau garam. Contohnya Gipsum.
Proses Pembentukan Lempung
Lempung adalah material tanah alami yang mempunyai ukuran butir sangat halus dan bersifat plastis jika dicampur dengan sejumlah air tertentu.Mineral lempung dapat terbentuk dari 3 proses, yaitu :
Proses pelapukan fisik mekanis
Proses kimia
Proses Hidrotermal
NEXT
Proses pelapukan fisik mekanis (mechanical weathering)Pada proses ini terjadi desintegrasi
butiran (tidak terjadi reaksi kimia),Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
ini :1. Aktivitas tumbuh-tumbuhan
2. Perbedaan suhu
3. Erosi
4. Frost action
NEXT
Proses pelapukan kimia (chemical weathering)Pada proses ini terjadi reaksi kimiaFaktor-faktor yang mempengaruhi proses
ini :1. Adanya air
2. Adanya gas CO2 dan O2
3. Adanya asam-asam organik
NEXT
Proses Hidrotermal (larutan sisa magma)Lempung dapat terbentuk akibat adanya uap
kimia aktif (chemical active vapour).Pada proses ini terjadi mekanisme-mekanisme
sebagai berikut :1. Adanya instrusi batuan beku (granit) yang menembus
suatu batuan endapan (sedimen)
2. Masa cairan granit membentuk suatu kubah, bagian luar yang mendingin lebih dahulu mengalami retak-retak (akibat penyusutan), bagian tengah yang masih cair banyak mengandung gas-gas aktif (fluor, boron). Gas-gas ini berfungsi sebagai katalisator terhadap pembentukan mineral lempung.
3. Adanya proses geologi yang panjang (seperti erosi) endapan lempung dapat tersingkap di permukaan. NEXT
Struktur kimia mineral lempung
NEXT
Mineral lempung merupakan koloid dengan ukuran sangat kecil (kurang dari 1 mikron). Masing-masing koloid terlihat seperti lempengan-lempengan kecil yang terdiri dari lembaran-lembaran kristal yang memiliki struktur atom yang berulang.
Lembaran-lembaran kristal yang memliki struktur atom yang berulang tersebut adalah :
Tetrahedron / Silica sheet
Octahedron / Alumina sheet
NEXT
Klasifikasi mineral lempungJenis mineral lempung utama ialah :
1. Kaolinit Al2 (Si2O5 (H2O))
memperlihatkan strong peak pada 7 Å, serupa dengan smektit dan klorit basal kedua. Namun kaolin tidak memperlihatkan perubahan bila diberi larutan glikol dan destroyed saat dipanaskan 550oC. Ciri inilah yang membedakannya dengan klorit dan smektit.
2. Illit KAl2 (AlSi3O10 (OH)2)
umumnya menunjukkan strong peak pada ~10 Å dan tidak menunjukkan perubahan bilamana preparat diberi glikol ataupun dipanaskan.
NEXT
3. Smektit (AlMg)4 Si8 O20 (OH)10
umumnya memperlihatkan strong peak pada ~14 Å untuk basal pertama dan mengembang menjadi 17 Å bilamana preparat (conto lempung) diberi larutan glikol, namun strong peak relatif tetap 14 Å bila conto dipanaskan 550oC. Basal kedua dan ketiga akan memperlihatkan panjang gelombang ~7 Å dan 3.5 Å.
4. Klorit (MgFe)6-x (AlFe)x Si4-xAlx (OH)10
akan memperlihatkan strong peak pada ~14 Å dan tidak memperlihatkan perubahan walaupun telah diberi glikol, tetapi intensitasnya meningkat bila dipanaskan hingga 550oC.
NEXT
Berdasarkan struktur kristal dan variasi komposisinya dapat dibedakan menjadi belasan jenis mineral lempung dan diantaranya:1. kaolinit2. halloysite3. momtmorillonite (bentonites)4. illite5. smectite6. vermiculite7. chlorite8. attapulgite9. allophone NEXT
Dalam dunia perdangan kita mengenal beberapa tipe mineral lempung, diantaranya adalah:1. Ball clay2. Bentonite3. Common clay4. Fire clay5. Fuller’s earth6. Kaolin.
NEXT
Bentonit Bentonit adalah clay yang
sebagian besar terdiri dari montmorillonit dengan mineral-mineral minor seperti kwarsa, kalsit, dolomit, feldspars, dan mineral minor lainnya. Montmorillonit merupakan bagian dari kelompok smectit dengan komposisi kimia secara umum (Mg,Ca)O.Al2O3.5SiO2.nH2O.
NEXT
Gambar 3. Bentuk fisik bentonit
Struktur kristal monmorilonit ditunjukkan pada gambar berikut :Sketsa Diagramatik
Struktur Monmorilonit 2-D
Sketsa Diagramatik Struktur Monmorilonit 3-D
Kegunaan bentonitLumpur pemboranPengecoran logamPembuatan pelletTeknik Sipil
Sifat yang digunakan yaitu larutan bentonit apabila dikocok akan tetap cair seperti agar-agar tetapi akan mengental dan membeku bila didiamkan.
Pakan ternak
Dapat menghilangkann bau, daging lebih baik, pakan lebih ekonomis dan tidak mengganti alas kandang.
NEXT
KaolinKaolin tersusun dari bahan
lempung kualitas tinggi mempunyai komposisi kimia hidrous alumunium (Al2O32SiO2 2H2O), dengan disertai mineral penyerta.
Mineral yang masuk dalam kelompok ini adalah : kaolinit, nakrit, dikrit dan holoysit.
NEXT
Gambar 4. Kaolin
Kegunaan Kaolin
1. Untuk Industri Karet
2. Untuk Industri Cat
3. Untuk Industri Pestisida
4. dll
Ubahan-Ubahan mineral silikatMineral awal Jenis Ubahan Hasil Ubahan Proses
Olivin Hidrothermal atau metamorf epizonal
Serpentin, hornblende talk
Serpentinisasi, pilitisasi
Pelapukan MgFe karbonat, (Magnesit)+Fe2O3+kuarsa
Karbonatisasi
Garnet Hidrothermal reaksi aerol dari pirop pada batuan olivin, piroksin, amfibol dengan penambahan energi panas
Klorit Kloritisasi
Hornblende+piroksen+spinel
Kelyphitisasi
NEXT
Kordierit Pelapukan hidrothermal metamorf epizonal
Serisit+khlorit Pinitisasi
Klinopiroksen Metamorf epizonal hidrothermal
Amfibol, klhorit, serpentin antigorit
Uralitisasi, khloritisasi,serpentinisasi, bastitisasi (sesekali)
Metamorf epizonal pelapukan
Epidot, karbonat+oksiad besi+kuarsa
Epidotisasi karbonatisasi
Orthopiroksen Hidrothermal Serpentin, bebrap kristal antigoritpseudomorf ke orthopiroksen
Serpentinisasi bastitisasi
NEXT
Hornblende
Hidrothermal Khlorit, serpentin
Khloritisasi, sepentinisasi
terurai karena effusi magnetit+hipersten
opazitisasi
Biotit Pelapukan Hidrobiotit, montmorillonit vermikulit
Opazitisasi
Hidrothermal biotit, hijau, khlorit, illit vermikullit
Terurai pada suhu tinggi karena effusi
Msgnetit+spinel+ hematit+augit
Muskovit Pelapukan atau hidrothermal
Hidromuskovit, illit, montmorillonit, beidelit, kaolinit, halloysit
Illitisasi, montnorillonitisasi, kaolinitisasi
Nafelin Hidrothermal Analsim+zeolit Kaolinitisasi
Pelapukan Kaolinit
Metamorf epizonal MikahalusNEXT
Leusit Hidrothermal Kaolinit kaolinitisasi
pelapukan zeolit Zeolitisasi
Felspar+silikat Al lainnya
Pelapukan Hidrargilit, gibsit, boehmit, diaspor, geothit, hematit
Pembentukan bauksit dan lateritisasi
Pneumatolitik Topaz, mika, turmalin, kaolinit
Greisenisasi
Alkali-felspar Hidrothermal atau pelapukan
Kaolinit+kuarsa
Kaolinitisasi
Hidrotehrmal atau metamorf epizonal
Serisit Serisitisasi
NEXT
Plagioklas Hidrothermal Alunit Alunitisasi
Hidrothermal atau pelapukan
Nontronit (kaya Fe), montmorillonit, illit karbonat
Karbonatisasi
Pelapukan Epidot Epidotisasi
Zoisit Zoisitisasi
Metamor epizonal
Epidot+zeosit+serisit
Saussuritisasi
Topaz Hidrothermal Gilbertit (kaolinit+nakrit/muskovit)
NEXT
SUMBER REFERERNSIDarijanto, Totok.2000. Diktat Kuliah TA-212 MINERALOGI. Bandung: ITB
Anonim, 2012. Sedimentasi. From: http://id.wikipedia.org/wiki/sedimentasi. 27 Oktober 2012.
Moza, Obay. 2008. Batuan sedimen. From: http://bara-komp.blogspot.com/2008/06/batuan-sediment.html. 27 OKtober 2012.
Doddys. 2008. Rock Cycle/ siklus batuan. From: http://doddys.wordpress.com/2008/02/19/rock-cycle-siklus-batuan/. 30 Oktober 2012.
Anonim. 2010. Batuan Sedimen. From: http://fhm13fas.wordpress.com/2010/08/14/batuan-sedimen/. 30 Oktober 2012.
Anonim. 2011. Genesa Mineral. From: http://mineralogibatuan.blogspot.com/. 31 Oktober 2012.
Setyobudi, Tri. 2010. Mineral Lempung. From: http://mineralogibatuan.blogspot.com/. 31 Oktober 2012.
NEXT
SUMBER REFERERNSI
Anonim, 2011. Bentonit. From: http://id.wikipedia.org/wiki/Bentonite. 2 November 2012.
Anonim. 2010. Bentonit. From: http://bosstambang.com/Bahan-Galian-Industri/bentonit.html. 2 November 2012.
Anonim. Bentonit. From: repository.upi.edu/operator/upload/bab_ii(4).pdf. 2 November 2012.
Anonim. 2010. Kaolin. From: http://bosstambang.com/Bahan-Galian-Industri/kaolin.html. 2 November 2012.
NEXT
Sekian presentasi dari
kelompok 7
Terimakasih atas
perhatiannya