KELUARGA SEJAHTERA
KONSEP PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA
PENDAHULUAN
PENGERTIAN:• Keluarga• Keluarga sehat• Keluarga Sejahtera• Pembangunan Keluarga sejahtera
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
PENGERTIAN Keluarga adalah : unit terkecil dalam masy. yang
terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU No.10 tahun 1992)
Keluarga sehat adalah suatu keadaan dimana kondisi jasmani, rohani dan sosial setiap anggota keluarga dpt melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan fungsi dan peranannya.
Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang syah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yg layak, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masy dan lingkungan.
Pembangunan Keluarga sejahtera adalah upaya setiap keluarga, masy secara mandiri dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis, dan kebutuhan pengembangan serta memantapkan pelaksanaan delapan fungsi keluarga secara teratur, menyeluruh terpadu dan berkesinambungan
TUJUAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA
Tujuan Umum : Meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pembangunan Keluarga sejahtera sehinga terjadi peningkatan kualitas keluarga sebagai bagian dari pembangunan Sumber Daya Manusia
Tujuan Khusus :1. Meningkatnya pengetahuan keluarga tentang masalah yang
dihadapi2. Meningkatnya kemampuan keluarga dalam menganalisa potensi
dan peluang yang dimilikinya3. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam memecahkan
masalahnya secara mandiri4. Menimngkatnya kegotongroyongan dan kesetiakawanan sosial
dalam membantu keluarga khususnya keluarga pra sejahtera untuk meningkatkan kesejahteraaannya
1. Keluarga Pra sejahtera2. Keluarga Sejahtera I ( KS I)3. Keluarga Sejahtera II (KS II)4. Keluarga Sejahtera III (KS III)5. Keluarga Sejahtera III Plus (KS III plus)
Indikator ?
Indikator keluarga Sejahtera Luas rumah : 9 m²/individu Lantai rumah tidak dari tanah Frekwensi makan >2 x Ganti pakaian > 1 x sehari Makan protein hewani > 2 x minggu Makan bersama
Kebiasaan menabung Menjadi akseptor KB Komunikasi dalam keluarga Pendidikan dll.
Keluarga Pra sejahtera Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan & kesehatan.ATAUkeluarga yang belum dapat memenuhi salah satu / lebih indikator Keluarga Sejahtera Tahap I
Keluarga yang tidak memenuhi syarat sebagai keluarga sejahtera I (Simbol : MERAH)
Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I)Keluarga yang telah dapat memenuhikebutuhan dasar secara minimal, tetapi
belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya, yaitu kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal & transportasi
Keluarga Sejahtera Tahap I Melaksanakan ibadah menurut agama
masing2 yg dianut Makan 2 X sehari/lebih Pakaian yg berbeda u/ berbagai
keperluan Lantai Rumah bukan dari tanah Bila anggota keluarga sakit, berobat ke
sarana atau petugas kesehatan Simbol : KUNING
Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II)
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal serta telah memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dp memenuhi kebutuhan pengembangan, yaitu kebutuhan untuk menabung & memperoleh informasi
Anggota klg melaksanakan ibadah scr teratur menurut agama masing2 yg dianut
Makan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk paling kurang sekali dalam semingggu
Memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir
Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per org Anggota klg sehat dalam 3 bulan terakhir,
mampu menjalankan fungsi masing2 Keluarga yg berumur 15 th ke atas mempunyai
penghasilan tetap Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota klg
dewasa yg berumur 10 – 60 th Anak usia sekolah (6-12tahun) bersekolah Anak hidup 2 atau lebih, keluarga masih PUS,
saat ini memakai kontrasepsi Simbol : COKLAT
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis & kebutuhan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yg maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu) dalam bentuk material & keuangan untuk sosial kemasyarakatan, juga berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan / yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, pendidikan & lain sebagainya
Upaya keluarga untuk meningkatkan/menambah pengetahuan agama
Keluarga mempunyai tabungan Makan bersama paling kurang sekali sehari Ikut dalam kegiatan masyarakat dimana
keluarga tinggal Rekreasi bersama/penyegaran paling kurang
sekali dlm 6 bulan Memperoleh berita dari surat kabar, radio,
televisi & majalah Anggota klg mampu menggunakan sarana
transportasi sesuai kondisi daerah setempat Simbol : HIJAU
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yg bersifat dasar, sosial psikologis, maupun pengembangan, serta telah mampu memberikan sumbangan yg nyata & berkelanjutan bagi masyarakat
Indikator KS III Memberikan sumbangan scr teratur 7
sukarela dlm bentuk material kpd masy. Aktif sebagai pengurus yayasan/panti Simbol : BIRU
Tdk bisa makan 2 X sehari / lebih Tdk bisa menyediakan daging/ikan/telur sbg
lauk pauk paling kurang seminggu sekali Tdk bisa memiliki pakaian yg berbeda u/ setiap
aktivitas Tdk bisa mempo/ pakaian baru minimal satu
stel setahun sekali Bagian terluas lantai rumah dari tanah Luas lantai rumah kurang dari 8 meter persegi
u/ setiap penghuni rumah Tdk ada anggota klg berusia 15 th mempunyai
penghasilan tetap Bila anak sakit/PUS ingin ber-KB tdk bisa ke
fasilitas kesehatan Anak berumur 7-15 th tdk bersekolah
Fungsi keagamaan Fungsi sosial budaya Fungsi kasih sayang Fungsi perlindungan Fungsi reproduksi Fungsi pendidikan dan sosialisasi Fungsi ekonomi Fungsi pembinaan lingkungan
1. Pendataan Keluarga Sejahtera2. Analisa Pendataan Keluarga Sejahtera3. Pemasaran hasil Analisa Data4. Kegiatan operasional Gerakan
Pembangunan Keluarga Sejahtera, melalui: - pendekatan kemandirian dan pemecahan masalah- dukungan program - operasionalisasi dpt dilakukan oleh keluarga secara mandiri dan kelompok
5. Pengendalian dan evaluasi
BKKBN KANWIL PROVINSI JAWA BARAT
PERUBAHAN GLOBAL POPULASI DUNIA KUALITAS HIDUP
ABORSI SUBSTANCE ABUSE PENYAKIT MENTAL YANG KRONIS KDRT KEHAMILAN REMAJA ADOPSI BIRTH CONTROL
PENYAKIT DEGENERATIF PENYAKIT INFEKSI MASALAH PERILAKU KESEHATAN PENYAKIT KRONIS
DIRECT CARE INFECTION CONTROL EDUCATOR DOCUMENTATOR CASE MANAGEMENT SUPERVISOR ADVOCACY
HOME HEATLH CARESWASTAPEMERINTAHHOSPITAL BASED
HOSPICEMENINGGAL DENGAN TENANG DAN
BERMARTABAT NURSING HOMES
KESEJAHTERAAN LANSIA