V. TUGAS KHUSUS
Pada bab ini, diuraikan tugas khusus, mengenai metode kerja kolom miring yang
diberikan oleh pembimbing di proyek. Yaitu menggambarkan teknis pelaksanaan
kolom miring yang merupakan shop drawing untuk teknis pelaksanaan pekerjaan
di lapangan
Metode kerja kolom biasa dengan kolom miring di Proyek Perluasan Terminal 3
Ultimate pada dasarnya sama, yang berbeda hanya perlakuan yang lebih khusus
untuk kolom miring, diantaranya yaitu pengaruh ;
a. Tinggi kolom
b. Rapatnya penulangan
c. Bekisting
d. Tinggi maksimal jatuh beton
e. Jangkauan vibrator
Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, memiliki 13 (tiga
belas) tipe kolom miring. Pembagian tipe kolom miring ini berdasarkan sudut
kemiringan pada setiap kolom miring. Berikut data jumlah dan tipe kolom miring
yang terdapat di Proyek Perluasan Termminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-
Hatta;
85
Tabel 1. Kolom Miring Tipe 1
AXIS AB T (mm) W (mm) Jumlah
AB/64 23261,27 900x900 1
AB/67 dan 61 23197,58 900x903,83 2
AB/70 dan 58 23261,27 900x915,1 2
AB/73 dan 55 22698,18 900x933,69 2
AB/76 dan 52 22261,2 900x960,19 2
AB/79 dan 59 21699,35 900x994,01 2
AB/82 dan 46 21255,41 900x1020,72 2
AB/85 dan 43 20755,95 900x1084,19 2
AB/88 dan 40 20200,99 900x1084,19 2
AB/91 dan 37 19590,5 900x1120,93 2
AB/94 dan 34 18924,49 900x1161,01 2
AB/97 dan 31 18202,95 900x1204,44 2
AB/100 dan 28 17425,87 900x1251,21 2
AB/103 dan 25 16593,25 900x1301,32 2
AB/106 dan 22 15705,07 900x1354,78 2
AB/109 dan 19 14761,32 900x1411,58 2
AB/112 dan 16 13762 900x1471,72 2
AB/115 dan 13 12707,09 900x1535,21 2
AB/118 dan 10 11596,59 900x1602,05 2
AB/121 dan 7 10430,48 900x1672,23 2
AB124 dan 4 9208,75 900x1746,76 2
AB/128 dan 1” 7931,39 900x1822,64 2
AB/132 dan 1’ 6598,39 900x1902,87 2
Jumlah 45
86
Gambar 49. Kolom Miring Tipe 1
Tabel 2. Kolom Miring Tipe 2
AXIS AC1 T (mm) W (mm) Jumlah
AC1/64 25790 900x900 1
AC1/67 dan 61 25672 900x906,41 2
AC1/70 dan 58 25316 900x925,73 2
AC1/82 dan 46 21949 900x1147,88 2
AC1/85 dan 43 20998 900x1197,8 2
AC1/88 dan 40 19942 900x1253,23 2
AC1/91 dan 37 18781 900x1314,17 2
Jumlah 13
87
Gambar 50. Kolom Miring Tipe 2
Tabel 3. Kolom Miring Tipe 3
AXIS AC1 T (mm) W (mm) Jumlah
AC1/73 dan 55 17274 900x978,91 2
AC1/76 dan 52 16445 900x1002,87 2
AC1/79 dan 49 15379 900x1060,74 2
Jumlah 6
88
Gambar 51. Kolom Miring Tipe 3
Tabel 4. Kolom Miring Tipe 4
AXIS AC4 T (mm) W (mm) Jumlah
AC4/91 dan 37 23371,01 900x993,08 2
AC4/94 dan 34 22705,15 900x1030,32 2
AC4/97 dan 31 21983,78 900x1070,66 2
AC4/100 dan 28 21206,88 900x1114,1 2
AC4/103 dan 25 20374,45 900x1160,55 2
AC4/106 dan 22 19486,47 900x1210,31 2
AC4/109 dan 19 18542,95 900x1263,07 2
AC4/112 dan 16 17543,86 900x1318,94 2
AC4/115 dan 13 16489,2 900x1377,91 2
AC4/118 dan 10 15378,96 900x1440 2
AC4/121 dan 7 14213,12 900x1505,19 2
AC4/124 dan 4 12991,68 900x1573,5 2
AC4/128 dan 1” 11714,62 900x1644,91 2
AC4/132 dan 1’ 10381,92 900x1719,44 2
Jumlah 28
89
Gambar 52. Kolom Miring Tipe 4
Tabel 5. Kolom Miring Tipe 5
AXIS AC5 T (mm) W (mm) Jumlah
AC5/64 19540 900x900 1
AC5/67 dan 61 19478 900x904,44 2
AC5/70 dan 58 19470 900x905,02 2
AC5/73 dan 55 18978 900x940,27 2
AC5/76 dan 52 18541 900x917,58 2
AC5/79 dan 49 17979 900x1010,9 2
Jumlah 11
90
Gambar 53. Kolom Miring Tipe 5
Tabel 6. Kolom Miring Tipe 6
AXIS AC6 T (mm) W (mm) Jumlah
AC6/64 19800 900x900 1
AC6/67 dan 61 19738 900x904,38 2
AC6/70 dan 58 19550 900x917,68 2
AC6/73 dan 55 19238 900x939,74 2
AC6/76 dan 52 18801 900x970,64 2
AC6/79 dan 49 18239 900x1010,37 2
Jumlah 11
91
Gambar 54. Kolom Miring Tipe 6
Tabel 7. Kolom Miring Tipe 7
AXIS AC8 T (mm) W (mm) Jumlah
AC8/64 18970 900x900 1
AC8/67 dan 61 18852 900x901,21 2
AC8/70 dan 58 18500 900x934,69 2
AC8/73 dan 55 17911 900x978,15 2
AC8/76 dan 52 17088 900x1038,89 2
AC8/79 dan 49 16029 900x1117,05 2
Jumlah 11
92
Gambar 55. Kolom Miring Tipe 7
Tabel 8. Kolom Miring Tipe 8
AXIS AC10 T (mm) W (mm) Jumlah
AC10/64 33920 900x900 1
AC10/67 dan 61 33802 900x904,87 2
AC10/70 dan 58 33450 900x919,4 2
AC10/73 dan 55 32861 900x943,71 2
AC10/76 dan 52 32038 900x977,68 2
AC10/79 dan 49 30979 900x1021,39 2
AC10/82 dan 46 27995 900x1144,55 2
Jumlah 13
93
Gambar 56. Kolom Miring Tipe 8
Tabel 9. Kolom Miring Tipe 9
AXIS AC11 T (mm) W (mm) Jumlah
AC11/64 30250 900x900 1
AC11/67 dan 61 30132 900x905,46 2
AC11/70 dan 58 29777 900x921,89 2
AC11/73 dan 55 29185 900x949,29 2
AC11/76 dan 52 28356 900x987,66 2
AC10/79 dan 49 27291 900x1036,95 2
AC10/82 dan 46 26414 900x1077,53 2
Jumlah 13
94
Gambar 57. Kolom Miring Tipe 9
Tabel 10. Kolom Miring Tipe 10
AXIS AC4 T (mm) W (mm) Jumlah
AC4/82 dan 46 21285,52 900x900 2
AC4/85 dan 43 20786,19 900x927,92 2
AC4/88 dan 40 20231,35 900x958,95 2
Jumlah 6
95
Gambar 58. Kolom Miring Tipe 10
Tabel 11. Kolom Miring Tipe 11
AXIS AC5 T (mm) W (mm) Jumlah
AC5/82 dan 46 21285,52 900x1038,13 2
AC5/85 dan 43 20786,19 900x1067,74 2
AC5/88 dan 40 20231,35 900x1100,63 2
Jumlah 6
96
Gambar 59. Kolom Miring Tipe 11
Tabel 12. Kolom Miring Tipe 12
AXIS AC6 T (mm) W (mm) Jumlah
AC6/82 dan 46 32723 900x1043,32 2
Jumlah 2
97
Gambar 60. Kolom Miring Tipe 12
Tabel 13. Kolom Miring Tipe 13
AXIS AC8 T (mm) W (mm) Jumlah
AC8/82 dan 46 30104 900x1181,62 2
Jumlah 2
98
Gambar 61. Kolom Miring Tipe 13
99
Total kolom miring yang ada di Proyek Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara
Soekarno-Hatta adalah 167 buah, dengan sudut kemiringan dan tinggi yang
berbeda setiap tipenya.
Seperti yang telah disebutkan, pada pengerjaan kolom miring harus mendapatkan
perlakuan khusus karena beberapa pengaruh seperti yang telah disebutkan diatas,
yaitu
a. Tinggi Kolom Miring
Kolom miring yang mencapai ketinggian 30 meter menyebabkan sulitnya
pengerjaan pengecoran dan penulangan, karena pengecoran dan penulangan
tidak dapat dikerjakan sekaligus. Ini disebabkan juga karena berat beton basah
dan gaya tekan fluidanya bisa menekan bekisting, sedangkan bekisting tidak
dirancang untuk menahan gaya dari beton itu sendiri. Maka, pengerjaan
pengocoran dan penulangan kolom dilakukan dalam beberapa tahap, sesuai
ketinggian kolomnya. Rata-rata dilakukan pengecoran perempat setengah meter
setiap tahapnya.
b. Rapatnya penulangan
Kerapatan penulangan kolom yang menggunakan tulangan yang cukup banyak
dan besar menyebabkan agregat dalam adukan beton sulit untuk masuk
sehingga bisa menyebabkan sulitnya meratakan agregat dalam beton yang
masuk. Untuk menghindari terjadi hal seperti itu, maka PT. Kawahapejaya
KSO menggunakan beton agregat kecil (split/screening). Namun dalam
pembelian beton jenis ini sangat memakan biaya karena mahal harga beton
permeter kubik.
100
c. Bekisting
Dengan banyaknya jumlah dan tipe kolom miring yang ada, bekisting yang
harus disediakan pun harus berbeda sesuai tipe dan ukuran kolom. Sedangkan
pembuatan bekisting sebanyak itu akan sangat memakan biaya. Maka, Proyek
Perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta mendesain dan
membuat sendiri bekisting yang dibutuhkan. Bekisting yang dibuat didisain
sefleksibel mungkin, agar dapat digunakan untuk kolom yang setipe. Bekisting
ini dibuat dengan kunci yang dapat dilepas-pasang.
d. Tinggi maksimal jatuh beton
Pada pengerjaan beton di proyek, terdapat batas maksimal tinggi jatuh beton,
yaitu sekitar 1,5 meter. Jika melebihi batas ini (1,5 meter) beton yang jatuh
akan mengalami segregasi, yaitu agregat akan jatuh terlebih dahulu dan
menyebabkan agregat berkumpul didasar kolom yang berpengaruh terhadap
kekuatan kolom itu sendiri. Maka, selang tremi dibuat sangat panjang agar
dapat mencapai ketinggian ideal agar jatuhnya beton tidak mengalami
segregasi.
e. Jangkauan vibrator
Dengan tingginya pengerjaan kolom, vibrator tidak dapat menjangkau adukan
pada dasar atau awal pengecoran, ditambah dengan rapatnya penulangan. Maka
dari itu, dibuatkan sebuah jendela pada bekisting untuk memasukan vibrator
agar dapat menjangkau adukan beton yang berada dibawah.
Dengan semua pertimbangan diatas, maka Proyek Terminal 3 Ultimate
Bandara Soekarno-Hatta membuat sebuah metode untuk pengerjaan kolom
miring. Berikut ini akan diuraikan tahapan pengerjaan kolom miring.
101
A). Pengecoran Tahap Pertama
1. Marking posisi kolom dan offsidenya.
Gambar 62. Marking posisi kolom
2. Pasang platform untuk dudukan push pull prop (khusus untuk kolom
miring di As AB).
Gambar 63. Pemasangan platform
102
3. Pemasangan formwork sisi pertama.
Gambar 64. Pemasangan formwork sisi pertama
4. Pembesian kolom miring.
Gambar 65. Pemebesian kolom miring
103
5. Checklist pembesian kolom miring.
6. Pasang formwork sisi kedua. (Gambar tampak atas).
Gambar 66. Pemasangan formwork sisi kedua
7. Cek kembali kekuatan fromwork.
8. Pengecoran tahap berikutnya sama dengan yang pertama, menunggu
hingga umur beton 3 hari. Lalu pasang perancah.
104
Gambar 67. Pasang perancah untuk tahap selanjutnya
B). Pengecoran Tahap Kedua
1. Melanjutkan langkah kerja pada tahap pertama, yaitu pemasangan
platform.
105
Gambar 68. Pemasangan platform
2. Cek horizontal platform dengan waterpass.
3. Pemasangan formwork “ I “.
Gambar 69. Pemasangan formwork “I”
4. Cek derajat kemiringan formwork.
5. Pembesian kolom miring tahap kedua.
106
Gambar 70. Pembesian tahap lanjut
6. Cek pembesian.
7. Tutup dengan formwork “ U “.
107
Gambar 71. Pemasangan formwork “U”
8. Cek perkuatan formwork dan derajat kemiringannya.
108
9. Pengecoran tahap berikutnya sama dengan yang pertama, menunggu
hingga umur beton 3 hari. Lalu pasang perancah untuk tahap selanjutnya.
Untuk tahap selanjutnya, sama seperti tahap pengecoran tahap kedua.
Gambar 72. Pemasangan perancah
109
Pada tahap pengecoran, pemasangan platform berbeda-beda sesuai tipe kolom
miring masing-masing, seperti berikut;
1. Kolom tipe 1
Gambar 73. Kolom tipe 1
2. Kolom tipe 2
Gambar 74. Kolom tipe 2
110
3. Kolom tipe 3
Gambar 75. Kolom tipe 3
4. Kolom tipe 4
Gambar 76. Kolom tipe 4
111
5. Kolom tipe 5
Gambar 77. Kolom tipe 5
6. Kolom tipe 6
Gambar 78. Kolom tipe 6
112
7. Kolom tipe 7
Gambar 79. Kolom tipe 7
8. Kolom tipe 8
Gambar 80. Kolom tipe 8
113
9. Kolom tipe 9
Gambar 81. Kolom tipe 9
10. Kolom tipe 10
Gambar 82. Kolom tipe 10
114
11. Kolom tipe 11
Gambar 83. Kolom tipe 11
12. Kolom tipe 12
Gambar 84. Kolom tipe 12
115
13. Kolom tipe 13
Gambar 85. Kolom tipe 13