i Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karenaatas Karunia dan Perkenan-Nya UPT Bidang Kesehatan
Tradisional Masyarakat (LKTM) Palembang dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
(LAKIP) Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Tahun 2015.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan
berdasarkan instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan Kementerian/Lembaga menyusun
Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja satuan kerja mandiri serta mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/PER/XII/2011 tentang petunjuk Pelaksanaan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat Tahun 2015 merupakan wujud pelaksanaan kinerja organisasi
yang berorientasi pada hasil dan sebagai penerapan prinsip transparansi dan
akuntabilitas menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Penyusunan LAKIP secara garis besar berisikan informasi mengenai tugas dan fungsi
organisasi,rencana kinerja dan capaian tahun 2015 serta disusun dengan sistem
berjenjang dengan menerapkan sistem pengumpulan dan pengolahan data dari hasil
Monitoring dan Evaluasi Rencana Kinerja Tahunan dari LKTM.
Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional
Masyarakat tahun 2015 selain sebagai media pertangungjawaban atas mandat yang
diemban dan kinerja yang telah ditetapkan, juga dapat menjadi sarana evaluasi atas
pencapaian kinerja serta memberi umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada
masa yang akan datang.
ii Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2014
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat
guna peningkatan kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang.
Palembang, Januari 2016
Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Kepala,
dr. Salilul Hulwan M, M.Kes
Nip. 195903191989012001
iii Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
IKHTISAR EKSEKUTIF
Upaya Pelayanan Kesehatan Tradisional merupakan salah satu upaya
kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
masyarakat, diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan prpmotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh
dan berkesinambungan.
Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat merupakan UPT Pusat yang berada
dalam pembinaan Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA dan secara teknis dibina
oleh Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional. Sebagai sarana pelayanan
kesehatan strata kedua khusus bidang pelayanan kesehatan Tradisional maka
LKTM dengan mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
menetapkan Rencana Strategis tingkat UPT. Dengan uraian capaian kinerja yang
diukur melalui indikator kinerja kegiatan yang merupakan bentuk dukungan kegiatan
terhadap indikator kinerja unit utama dan unit pembina teknis.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 ini berpedoman pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2416/MENKES/PER/XII/2011 tanggal 1
Desember 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan RI dan berdasarkan Permenpan & RB
Nomor 29 tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pencapaian kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat tahun 2015
dapat tercapai, mengarah dan sejalan dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Capaian indikator tahun 2015 memperlihatkan hasil yang cukup baik. Secara umum
bentuk kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung indikator kinerja kegiatan
antara lain kegiatan seminar sehari dalam rangka meningkatkan UHH dengan upaya
kesehatan tradisional, sosialisasi asuhan mandiri kesehatan tradisional
komplementer alternative, peningkatan kapasitas petugas puskesmas dan petugas
LKTM dalam melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional komplementer
alternatif, monitoring dan evaluasi yankestradkom di kab / kota serta provinsi binaan
, pertemuan pembinaan lintas program kab / kota guna pengembangan
yankestradkom, pembinaan teknis model yankestradkom di puskesmas,
pendampingan kelas ibu, pemberian ramuan herbal pada kelompok anak balita
iv Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
BGM, upaya kesehatan disekolah dengan melakukan penyuluhan dan praktek
dalam mendukung kampanye gemar makan sayur dan buah, praktek pijat dalam
mengatasi dismenorrhe untuk anak wanita usia remaja dalam mendukung program
kesehatan reproduksi remaja yang bekerjasama dengan puskesmas binaan, praktek
pembuatan makanan/minuman penambah zat besi (Fe) dengan memanfaatkan hasil
Tanaman Obat Keluarga yang saat ini kajian sampai tingkat biomulkuler sudah
dapat dimanfaatkan.
Minat masyarakat akan Upaya Kesehatan Tradisional sangatlah tinggi, hal ini
dapat dilihat dari kegiatan Program Tingkat UPT yaitu jumlah puskesmas yang
mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional komplementer, adanya
peningkatan minat tenaga kesehatan yang ikut magang maupun ikatan kerjasama
dengan Akademi Kebidanan di Kabupaten Muara Enim dengan mengisi materi
pelajaran bagi siswa dalam pemanfaatan herbal bagi kesehatan ibu dan balita serta
terbentuknya kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang
dengan kegiatan magang pemanfaatan herbal/jamu dalam pelayanan integrative
pada kelas blok elektif. Dari kegiatan-kegiatan di atas menunjukkan bahwa LKTM
sebagai UPT yang memberikan pelayanan kesehatan tradisional dimasyarakat,
mendukung dan mendorong masyarakat untuk dapat hidup mandiri dalam menjaga
maupun mengatasi kesehatannya
Secara ringkas hasil pengukuran kinerja dan pengukuran pencapaian sasaran
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat tahun
2015 adalah sebagai berikut :
1. Cakupan puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tradisional komplementer alternatif telah terealisasi 47 Puskesmas
atau realisasi sebesar 94%.
2. Cakupan UKBM yang memanfaatkan asuhan mandiri metode kesehatan
tradisional telah terealisasi 28 UKBM atau realisasi sebesar 84,8%
Secara umum, pencapaian indikator kinerja kegiatan Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat termasuk dalam kategori baik yaitu pencapaian kinerja > 89
% dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 4.017.386.742,- (90,49%) dari pagu
anggaran sebesar Rp. 4.439.622.000,- Capaian kinerja di atas telah dievaluasi guna
mendapatkan umpan balik untuk perbaikan kinerja serta memberikan pelajaran guna
meningkatkan kinerja dimasa-masa mendatang.
v Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Oleh karena itu, sesuai hasil analisis atas capaian kinerja tahun 2015
dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang
akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan
perencanaan tahun yang akan datang yaitu :
1. Mengoptimalkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sumber daya dan dana
melalui melalui berbagai program dan kegiatan yang berorientasi pada output
sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai.
2. Penetapan tujuan dan sasaran sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan RI
3. Meningkatkan koordinasi dengan unit Pembina (Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
KIA dan Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan
Komplementer)
4. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor dalam pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat.
Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang ini dapat dipergunakan sebagai
pertanggungjawaban Pelaksanaan Program dan dievaluasi guna mendapatkan
umpan balik untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.
vi Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ...................................................................
b. Maksud dan Tujuan ............................................................
c. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ..............................
d. Visi, Misi, Azaz, Tujuan dan Program Kerja .......................
e. Sumber Daya …………………………………………………..
f. Sistematika …………………………………………………….
1
3
3
5
7
11
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
a. Perencanaan Kinerja............................................................
1. Visi …………………………………………………………..
2. Misi …………………………………………………………..
3. Tujuan ……………………………………………………....
4. Agenda Prioritas ..……………………………………….….
5. Strategi Nasional Pembangunan Kes Mas .…………....
6. Sasaran Strategi…………………………………………....
7. Indikator Kinerja…………………………………………….
b. Perjanjian Kinerja..................................................................
1. Indikator Kinerja Loka Kesehatan Tradisonal Masyarakat
13
14
14
15
14
15
16
17
17
18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
I. Pengukuran Kinerja ..............................................................
a. Indikator Kinerja Loka Kesehatan Tradisonal Masyarakat
II. Sumber Daya .....................................................................
a. Sumber Daya Manusia …………………………………….
b. Sumber Daya Anggaran …………………………………..
c. Analisis Sumber Daya ……………………………………..
III. Analisis Akuntabilitas Kinerja ..............................................
a. Indikator Kinerja Kegiatan Loka Kesehatan Tradisional
Masyarakat
19
19
21
21
22
23
24
24
vii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
1) Cakupan Puskesmas yang dibina dalam
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer
Alternatif........................................................................
2) Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri
Metode Kesehatan Tradisional....................................
24
33
BAB IV PENUTUP ................................................................................. 39
LAMPIRAN 41
viii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Indikator Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Tahun 2015..... 18
Tabel 2: Capaian Indikator LKTM Tahun 2015.............................................. 20
Tabel 3: Distribusi Pegawai LKTM Tahun 2015............................................ 21
Tabel 4: Distribusi Pegawai LKTM Menurut Unit Kerja Dan Pendidikan
Tahun 2015......................................................................................
22
Tabel 5: Realisasi Anggaran LKTM Menurut Jenis Anggaran Tahun
2015.................................................................................................
22
Tabel 6: Realisasi Anggaran LKTM Menurut Jenis Belanja Tahun
2015.................................................................................................
23
Tabel 7: Target Capaian Dan Pencapaian Indikator Cakupan Puskesmas
yang Dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer Alternatif Tahun 2015 ............................
27
Tabel 8: Target Capaian Dan Pencapaian Indikator Cakupan UKBM yang
Memanfaatkan Asuhan Mandiri Metode Kesehatan Tradisional
Tahun 2015 ............................
34
ix
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Orientasi Kader Dengan Asuhan Mandiri Kesehatan
Tradisional Komlementer Alternatif ............................................
29
Gambar 2 : Peningkatan Kapasitas petugas Puskesmas dan Petugas
LKTM Dalam Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif ............................................................
29
Gambar 3 : Pembinaan Teknis Yankestradkom Di Puskesmas ................... 31
Gambar 4 : Monitoring Dan Evaluasi Yankestradkom di Kab / Kota ............ 32
Gambar 5 : Asuhan Mandiri Kelas Ibu Hamil ...............................................
Gambar 6 : Asuhan Mandiri Kelas Lansia ……….........................................
Gambar 7 : Asuhan Mandiri Kelas Remaja Putri ………………....................
.
35
36
37
x
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 : Tren Capaian Indikator Cakupan Puskesmas Yang Dibina Dalam
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif Tahun 2015 ...........................................
27
Grafik 2 : Tren Capaian Indikator Cakupan UKBM Yang Memanfaatkan
Asuhan Mandiri Metode Kesehatan Tradisional Tahun
2015.......................................
34
1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat tercapai.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang Nomor 36 tahun 2009
yang menjelaskan bahwa Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu,terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan,pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan
oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
Upaya Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah salah satu upaya kesehatan
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,dan
berkesinambungan. Pengobatan Tradisional mengacu pada KMK no. 1076 tahun
2003 adalah metode pengobatan yang diselengarakan secara turun temurun,
pada kenyataannya di berbagai wilayah Indonesia masih banyak dimanfaatkan
masyarakat, peran para pengobat tradisional berdasarkan pengalaman
penggunanya ,metode pengobatan disamping memberikan penyembuhan juga
memberikan kontribusi nasehat sehingga memberi rasa aman dan kepercayaan
masyarakat. Penyehat (Pengobat) tradisional berpotensi dalam meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam mensukseskan program-program Pemerintah
terutama bidang Kesehatan. Pembinaan Pengobat Tradisional diarahkan pada
peningkatan mutu pelayanan yang aman dan bermanfaat sesuai kaidah
kesehatan ,serta mengharapkan partisipasi Battra (Pengobat Tradisional) dalam
menggerakkan maupun berpartisipasi langsung dalam pembangunan kesehatan.
Pada KMK no.1109 tahun 2007 dinyatakan bahwa pengobatan tradisional yang
2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
diselenggarakan berdasarkan ilmu pengetahuan biomedik selanjutnya disebut
sebagai pengobatan Tradisional Komplementer Alternanif yang digolongkan
sebagai pengobatan non Kompensional.
Unit Pelaksanan Tugas (UPT) merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat strata kedua ini disebut Balai Kesehatan Masyarakat
(Balkesmas) merupakan satuan organisasi yang bersifat mandiri, yang
melaksanakan tugas teknis operasional dan atau tugas teknis penunjang dari
organisasi induknya. Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat mempunyai
spesifikasi sebagai Balai kesehatan Masyarakat bidang Kesehatan
Tradisional.merupakan UPT di bina oleh Derektorat Jenderal Bina Gizi KIA yang
secara teknis dibina oleh Derektorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif.
Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang merupakan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Derektorat Jendral Bina Gizi KIA Kemenkes RI yang
merupakan peningkatan status SP3T Sumatera Selatan saat itu. Pendiriannya
berdasarkan Permenkes No. 1201/Menkes/PER/XI/2008 tanggal 22 November
2008 , tentang organisasi dan Tata Kerja UPT Loka Kesehatan Tradisional
Masyarakat yang di perbaharui Permenkes No. 2358/Menkes/PER/XI/2011
tanggal 22 November 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Bidang
Kesehatan Tradisional Masyarakat
Dalam perjalanan organisasi, diperlukan adanya tanggung jawab institusi
terhadap pelaksanaan Tugas Pokok dan fungsi organisasi. Bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja Loka kesehatan Tradisional Masyarakat
Kemenkes Palembang dituangkan melalui penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
Tanggal 31 Januari 2010 tentang pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini dimaksudkan, bahwa
penerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan perwujudan
pelaksanaan good governance dan clean government telah dilaksanakan LKTM
Palembang .
Dukungan komitmen Unit Pembina adalah dengan telah diberikannya sarana
prasarana dan dana berupa penyediaan anggaran yang memadai untuk kegiatan
3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
sebagai penjabaran visi , misi dan rencana strategis tingkat UPT. Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat. Oleh karena itu kepala UPT wajib mempertanggung
jawabkan pelaksanaan kebijakan dan kewenangan pengelolaan sumber daya
yang diberikan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban tahun 2015 ini maka
disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakat tahun 2015.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat tahun 2015 merupakan bentuk pertanggungjawaban
secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan
kegiatan selama tahun 2015 yang harus dipertanggungjawabkan oleh
Kepala Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat kepada Direktur Jenderal
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
2. Tujuan
Untuk mempertanggungjawabkan penetapan indikator kinerja strategis Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakat Tahun 2015 yaitu Cakupan Puskesmas
yang dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif sebesar 30% dan Cakupan UKBM yang
Memanfaatkan Asuhan Mandiri Metode Kesehatan Tradisional sebesar 10%.
C. Kedudukan, Tugas pokok dan fungsi
1. Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2358/Menkes/PER/XI/2011, Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Palembang adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian
Kesehatan RI, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dan dipimpin
4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
oleh seorang Kepala, dalam melaksanakan tugasnya secara teknis
fungsional dibina oleh Direktorat Bina Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif, secara teknis administratif kepada Sekretaris
Jenderal Bina Gizi dan KIA.
2. Tugas Pokok
Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan
pengobatan tradisional serta program lain sesuai peraturan perundang-
undangan.
3. Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
2358/Menkes/PER/XI/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakat, tugas pokok Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat adalah melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelayanan kesehatan pengobatan tradisional, bertanggungjawab kepada
Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak yang dalam
melaksanakan tugas secara teknis fungsional dibina oleh Direktorat
Pelayanan Kesehatan Tradisional.
Dalam melaksanakan tugas, Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat,
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana program kegiatan pemantauan dan evaluasi pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer;
2. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan tradisional,
alternatif dan komplementer ;
3. Fasilitasi pengembangan dan penerapan model dan metode pelayanan
kesehatan tradisional;
4. Fasilitasi rujukan penapisan kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer;
5. Pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional;
5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
6. Pelaksanaan kemitraan di bidang kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer dengan lintas program dan lintas sektor terkait termasuk
dunia usaha; dan
7. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
Fungsi tersebut dilaksanakan oleh organisasi yang susunannya adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat;
2. Petugas Tata Usaha;
3. Instalasi Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional;
4. Instalasi Pengembangan dan penerapan Model pelayanan Kestrad.
5. Jabatan Fungsional;
D. VISI ,MISI AZAZ ,TUJUAN DAN PROGRAM KERJA
1. VISI KEMENKES
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”
2. MISI
Mengacu kepada Misi Kementerian Kesehatan maka Misi Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumberdaya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
4. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
5. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
6. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Agenda Prioritas
Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan,
selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas (NAWA CITA) yang ingin diwujudkan
pada Kabinet Kerja, yaitu :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Nehara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakkan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
3. AZAZ
Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Kemenkes Palembang
berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan Perubahannya.
4. TUJUAN
Tujuan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Unit Pelaksana
Teknis Loka Kesehatan Tradisional Mayarakat adalah meningkatnya
status kesehatan masyarakat dan meningkatnya daya tanggap
(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan
finansial di bidang kesehatan.
7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
5. PROGRAM KERJA
Untuk mewujudkan misi yang telah di tetapkan maka disusun program
kerja sbb :
a. Pengembangan Manajemen dan tugas teknis lainnya.
1) Penataan organisasi
2) Merumuskan uraian tugas
3) Meningkatkan iklim kerja yang kondusif
4) Melakukan koordinasi dengan lintas terkait
5) Peningkatan sistim perencanaan
6) Peningkatan Sistim informasi & Monitoring serta evaluasi
b. Pengembangan Tenaga/SDM
a. Pengiriman staf guna mengembangkan kompetensi melalui
pelatihan/pendidikan baik bidang menejerial maupun ketrampilan
klinis fungsional .
b. Membangun suasana kondusif dilingkungan kerja.
c. Mengembangkan Kompetensi SDM Kesehatan,terutama di wilayah
Binaan , melalui kegiatan kemitraan , terutama ketrampilan klinik
dan penguatan penanggung jawab program kesehatan tradisional.
c. Pemberdayaan Pada Masyarakat
1) Mengoptimalkan pelaksanaan upaya promotif dan preventif melalui
praktek /magang maupun bimbingan teknis pengobatan tradisional
2) Menyelenggarakan seminar-seminar maupun workshop bagi
kepentingan masyarakat.
3) Menjalin Kerjasama / pelaksanaan kemitraan di bidang kesehatan
tradisional, alternatif, dan komplementer dengan lintas program
dan lintas sektor terkait termasuk dunia usaha;
d. Pengembangan dan penerapan model pelayanan kesehatan Tradisional.
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional komplemeter
alternative yang sudah diakui pemerintah.
2) Memfasilitasi Dinas Kesehatan dalam mengembangan integrative
pelayanan kesehatan tradisional komplementer di tingkat
Puskesmas maupun Rumah Sakit.
8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
3) Mengembangkan sarana pelayanan kesehatan tradisional dengan
standar mutu.
4) Mengembangkan Saintifikasi Jamu berbasis pelayanan kesehatan.
e. Penataan Kelembagaan sebagai UPT yang menyelenggarkan pelayanan
strata 2 yang spesifik dengan paradigma baru
1) Menyusun Renja dan menerapkan pada manajemen & anggaran
terpadu
2) Menyusun kinerja Staf dan implementasinya dalam melaksanakan
tugas
E. SUMBER DAYA
a. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat sebanyak 35 orang terdiri dari 23 orang PNS dan
12 orang Tenaga Honorer. 11% diantaranya berpendidikan Pasca sarjana
dan 68,5% berpendidikan Sarjana dan D3. Jika dilihat dari sisi pendidikan,
kualitas SDM di Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat cukup
memadai,namun kendati demikian LKTM terus berbenah diri dengan
mengikutsertakan SDM pada pelatihan-pelatihan, workshop dan seminar
yang berorientasi dalam hal manajemen dan tehnis kesehatan tradisional.
Begitu pula dengan jumlah SDM berdasarkan analisis beban kerja (ABK)
terbaru diketahui bahwa Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
membutuhkan tenaga sebanyak 31 orang dengan pendidikan Sarjana
dan D3. Hal ini terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakat yang turut berperan serta aktif dalam
mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
b. SARANA DAN PRASARANA
i. Sarana
Pelakasanaan kegiatan managemen dan pelayanan teknis kesehatan
tradisional di lingkungan LKTM – Palembang dukungan sarana
gedung yang saat ini masih pinjam pakai dengan Prov.Sumatera
Selatan.
9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Luas tanah bangunan LKTM + 1.380 M2 yang terletak di
tengah pusat kota Palembang . Dengan luas tanah yang tersedia
tersebut, lebih kurang 30% atau 324 M2 telah dipergunakan untuk
bangunan gedung dan fasilitas lainnya.
Table Jumlah dan Luas Bangunan LKTM Palembang periode tahun 2015
No
Luas Bangunan dan Sarana
Penunjang Luas
Tahun
banguna
n
Kondisi Ket
B RR RS RB
I Tanah 3309
m2 2014
II Gedung
Ruang pelayanan
Akupunktur 2011 v 1
Herbal 2011 v 1
Akupresur/Pijat 2011 v 1
Apotik 2011 v 1
SPA 2014 v 1
Ruang Tunggu Pasien
Merangkap ruang
Pendaftaran.
2011 v
III Ruang Administrasi
Ruang Pimpinan/Kepala 2011 v 1
Kepegawaian dan Umum 2011 v 1
Pengelolaaan Data/Magang 2011 v 1
Keuangan 2011 v 1
Ruang Rapat 2011 v 1
IV Lain-lain
Taman 2012 v 1
10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Toilet Umum 2011 v 2
Dapur + ruang praktek 2011 v 1
Catatan B=baik,RR=rusak Ringan,RS=rusak Sedang RB=Rusak Berat.
Dari tabel diatas guna terlaksananya pelayanan di LKTM,
memerlukan sarana yang belum memenuhi standar mutu terutama
sisi akses peningkatan mutu layanan kesehatan tradisional.
Diruang pelayanan masing – masing terutama ruang tindakan
mempunyai 1-2 tempat tidur, sehingga menyebabkan waktu
pelayanan menjadi lama dan pasien lama antriannya. Untuk kegiatan
administrasi ada beberapa unit pelayanan digabung, dengan kondisi
ini ruangan makin menjadi sempit.
ii. Prasarana
Prasarana Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Kemenkes di
Palembang sebagai satu kesatuan dengan bangunan fisik serta
seluruh peralatan, yang terdiri dari prasarana listrik,prasarana air,
penanggulangan kebakaran, jaringan komunikasi, dan saluran buang
limbah kamar mandi.
1) Listrik
2) Air
3) Penanggulangan Kebakaran
Sistem pelindung kebakaran masih bersifat sementara, dan
belum direncanakan sesuai peraturan dan standar-standar
nasional maupun interrnasional. Saat ini penanggulangan
kebakaran masih dengan cara darurat yaitu penggunaan tabung
racun api dan penyediaan air yang berasal dari PDAM .
4) Komunikasi
Komunikasi sangat berperan dalam menunjang kecepatan dan
ketepatan informasi di seluruh unit. Sistim komunikasi yang
dipergunakan saat ini di LKTM Palembang adalah :
a). Telepon Eksternal dan Faximile
b). Hootspot
c). Sound System (tidak lengkap)
d). Televisi.
11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
e). Komputerisasi dan infocus
5) Pengelolaan Limbah
Limbah cair yang berasal dari bangunan , kantor, dan fasilitas
lainnya disalurkan ke pembuangan umum. Khusus untuk limbah
yang berasal dari ruang pelayanan medis dipisahkan atas dua
macam limbah kering dan basah dengan mengunakan wadah
khusus tertutup , selanjutnya akan dilakukan pemusnahan limbah
khusus yang saat ini masih bekerjasama dengan UPT Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Palembang.
6) Transportasi
Transportasi yang digunakan untuk kegiatan karyawan guna
melakukan pelayanan ke lapangan dengan menggunakan
kendaraan roda empat . Ada dua buah kendaraan roda empat
yaitu berupa ambulance ( tahun 2008 ) dan mobil penumpang
(tahun 2011) Masalah yang dihadapi adalah keberadaan
kendaraan ambulance yang ada saat ini sangat sudah rusak
ringan dan memprihatinkan jika akan dibawa keluar kota.
F. Sistematika
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional
Masyarakat adalah sebagai berikut :
- Kata Pengantar
- Ringkasan Ekskutif
- Daftar Isi
- BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan uraian singkat mengenai latar belakang, maksud dan tujuan
penyusunan LAKIP serta gambaran umum organisasi termasuk didalamnya
tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Loka Kesehatan Tradisional
Masyarakat.
12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Menjelaskan mengenai Rencana Strategis dan Rencana Penetapan Kinerja.
Pada bab ini disampaikan gambaran singkat sasaran yang ingin dicapai Unit
Pelaksana Teknis Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat tahun 2015.
- BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Menjelaskan pencapaian sasaran kinerja dengan mengungkapkan dan
menyajikan hasil-hasil yang telah dicapai, sebagai pertanggungjawaban
kinerja. Analisis tentang keberhasilan dan kegagalan capaian sasaran kinerja
terkait dengan sumber daya (tenaga dan biaya) yang digunakan, serta
memberikan rekomendasi dan solusi sebagai masukan program untuk
meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang.
- BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
tahun 2015.
- LAMPIRAN
• Formulir PK : Pengukuran Kinerja
• Formulir RKT : Rencana Kinerja Tahunan
13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
BAB II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
A. Perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja tahunan (RKT) merupakan penjabaran dari Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan maupun Rencana Aksi Program Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2015 – 2019.
Perencanaan kinerja ini memuat seluruh target kinerja yang ingin dicapai
dalam satu tahun. Target kinerja ini mempresentasikan nilai kuantitatif setiap
indikator kinerja baik pada tingkat sasaran strategi maupun sasaran kegiatan
yang mendukung indikator kinerja Perencanaan kinerja tahunan (RKT) berfungsi
sebagai tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
untuk periode satu tahun.
Tujuan perencanaan kinerja adalah :
a. Memberi arah pelaksanaan kerja organisasi dalam rangka mencapai visi
dan misi yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakat di Palembang.
b. Terukurnya pelaksanaan dan capaian kinerja organisasi sesuai dengan
perencanaan kinerja yang telah ditetapkan.
Mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun
2015 – 2019, sasaran utama dari Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat yaitu
meningkatnya pembinaan upaya kesehatan tradisional dengan indikator kinerja
kegiatan / target capaian pada tahun 2015 adalah :
1) Cakupan Puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif sebesar 30%
2) Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri Metode Kesehatan
Tradisional sebesar 10%
14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Di dalam Rencana Aksi Kegiatan Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
mencakup visi, misi, tujuan nilai-nilai, kebijakan, program, sasaran strategis
dan indikator. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. VISI
Visi Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yaitu :
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”
2. MISI
Mengacu kepada Misi Kementerian Kesehatan maka Misi Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat yaitu:
a. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumberdaya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan.
b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
c. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
d. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
e. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
f. Mewujudkanmasyarakatyangberkepribadiandalamkebudayaan.
15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
3. Tujuan
Tujuan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Unit Pelaksana
Teknis Loka Kesehatan Tradisional Mayarakat adalah meningkatnya status
kesehatan masyarakat dan meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang
kesehatan.
4. Agenda Prioritas
Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan,
selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas (NAWA CITA) yang ingin diwujudkan
pada Kabinet Kerja, yaitu :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Nehara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintah
yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakkan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
5. Strategi Nasional Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan masyarakat, strategi yang
dilakukan adalah :
a. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
b. Meningkatnya Pengendalian Penyakit
c. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan
16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
d. Meningkatnya Akses, Kemandirian, dan Mutu Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan.
e. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga
Kesehatan.
f. Meningkatnya Sinerginitas antar Kementerian/Lembaga
g. Meningkatnya Daya Guna kemitraan dalam dan luar negeri
h. Meningkatkan integrasi perencanaan , bimbingan teknis dan pemantauan-
evaluasi.
i. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan
j. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih
k. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan
l. Meningkatnya sistem informasi kesehatan integrasi.
6. Sasaran Strategis Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Sasaran Program:
Meningkatnya pembinaan dan pengembangan pelayanan kesehatan tradisional
komplementer alternatif.
Dengan sasaran kegiatan:
a. Terlaksananya puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif.
b. Terlaksananya UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri Metode
Kesehatan Tradisional.
c. Tersedianya kelembagaan dan SDM yang berkualitas.
Dengan program tingkat UPT LKTM Palembang Tahun 2015 :
a. Terselenggaranya Administrasi Pemerintahan sesuai ketentuan
b. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
pada UPT LKTM Palembang.
c. Terampilnya SDM yang profesional dalam bidang teknis kesehatan tradisional
dan fungsional administrasi perkantoran
17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
d. Terselenggaranya pembinaan puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tradisional komplementer alternatif.
e. Terlaksananya pengembangan model pelayanan kesehatan tradisional
komplementer integratif di fasyankes kab/kota.
f. Terlaksananya pembinaan teknis pelayanan kesehatan tradisional
g. Meningkatnya upaya promotif dan preventif metode self care melalui
pemanfaatan TOGA
h. Terlaksananya pemberdayaan masyarakat dengan asuhan mandiri tradisional
komplementer alternatif
7. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Loka Kesehatan tradisional Masyarakat adalah Indikator
Kinerja Kegiatan, antara lain:
1) Cakupan Puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif.
2) Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri Metode
Kesehatan Tradisional
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja Loka Keseharan Tradisional Masyarakat telah ditetapkan
dalam dokumen penetapan kinerja yang merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target
kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki.
Indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan antara atasan dan bawahan
menjadi kesepakatan yang mengikat untuk dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan sebagai upaya mewujudkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang berkualitas. Perjanjian penetapan kinerja sesuai
dengan dokumen penetapan kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
tahun 2015 yang telah ditandatangani bersama oleh Direktur Jenderal dan
Menteri Kesehatan RI pada tanggal 30 Januari 2015. Indikator tersebut antara
lain:
1. Indikator Kinerja UPT Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Indikator unit pelaksana teknis Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
meliputi:
a) Cakupan Puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif. Definisi operasional dari
indikator ini adalah capaian jumlah puskesmas yang melaksanakan
kegiatan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer (CAM) /
diintegrasikan.
b) Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri Metode Kesehatan
Tradisional. Definisi operasional indikator ini adalah capaian jumlah
UKBM yang memanfaatkan asuhan mandiri metode kesehatan
tradisional.
Tabel 1. Indikator Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Tahun 2015
No
Indikator
Target
1.
Cakupan Puskesmas yang dibina dalam
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif
30%
2.
Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri
Metode Kesehatan Tradisional
10%
25 Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
BAB III
Akuntabilitas Kinerja
I. Pengukuran Kinerja
Pengukuran indikator kinerja berdasarkan Permenpan 29 tahun 2010
adalah pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam
dokumen penetapan kinerja, yaitu dengan membandingkan antara target
kinerja dan realisasi kinerja. Perbandingan antara realisasi kinerja dengan
target kinerja disebut dengan pencapaian. Pencapaian inilah yang akan
digunakan sebagai ukuran tingkat keberhasilan dalam mengukur kinerja
kegiatan. Sumber data realisasi capaian target diperoleh dari data laporan
bulanan rutin dari loka kesehatan tradisional masyarakat sedangkan target
diperoleh dari target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis loka
kesehatan tradisional masyarakat.
Berdasarkan Permenpan 53 tahun 2015, pengukuran kinerja adalah
kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjamin adanya peningkatan
pelayanan publik dan meningkatkan Akuntabilitas dengan melakukan
klarifikasi output dan outcome yang seharusnya dicapai untuk memudahkan
terwujudnya organisasi yang akuntabel.
Sumber data Realisasi capaian target diperoleh dari data laporan
bulanan rutin dari Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat sedangkan target
diperoleh dari target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakat tahun 2015.
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pada tahun 2015, secara
keseluruhan capaian Indikator Kinerja Kegiatan Loka Kesehatan Tradisional
Masyarakat dapat dilihat pada uraian capaian kegiatan berikut:
a. Indikator Kinerja Kegiatan Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Indikator kinerja kegiatan LKTM meliputi; a) Cakupan Puskesmas yang
dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif; b) Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Mandiri Metode Kesehatan Tradisional. Secara rinci capaian indikator
pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer dapat dilihat
pada tabel berikut.
Indikator TK UPT LKTM – Palembang adalah indikator kegiatan yang
mengacu pada Indikator pembina teknis yaitu; Persentase Puskesmas yang
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Tradisional. Untuk LKTM Indikator yang
ditetapkan adalah cakupan puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan tradisional sebesar 30% dan sebesar 10%
cakupan UKBM yang memanfaatkan asuhan mandiri metode kesehatan
tradisional.
Tabel dibawah memperlihatkan capaian kinerja indikator Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakatdari target yang telah ditetapkan. Capaian
puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan tradisional sebesar 28% ( 47 puskesmas). Capaian UKBM yang
memanfaatkan asuhan mandiri metode kesehatan tradisional sebesar 8,4%
( 28 UKBM ).
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Loka Kesehatan Tradisional
Masyarakat Tahun 2015
Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi Pencapaian
Meningkatnya Pembinaan dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif
1) Cakupan Puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif.
2) Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri Metode Kesehatan Tradisional
30%
(50 PKM)
10%
( 33 UKBM)
28%
(47 PKM)
8,4%
( 28 UKBM)
94%
84,8%
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
II. Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Menusia (SDM) merupakan salah satu unsur penting
dalam mensukseskan tercapainya indikator kinerja. Secara teknis bahwa
SDM akan dapat menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan apabila
mencukupi dari sisi jumlah dan kualitas serta profesional pada bidangnya.
Tabel 3. Distribusi Pegawai Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Tahun 2015
No Satuan Kerja
Struktural
Fung- sional
Staff Jumlah Ess I
Ess II
Ess III
Ess IV
1 LKTM Palembang 0 0 0 1 2 32 35
Jumlah pegawai UPT Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak secara
keseluruhan sebesar 35 orang. Dari jumlah tersebut 2,8% sebagai tenaga
struktural 5,7% sebagai tenaga fungsional dan 91,24 % sebagai tenaga
staf. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Pada tabel dibawah memperlihatkan bahwa proporsi jumlah
pegawai dengan pendidikan Pasca Sarjana ( S2 ) sebesar 11%
( 2,8% menduduki jabatan struktural ), Spesialis ( Sps ) sebesar 2,8%,
Sarjana ( S1 ) sebesar 32% dan Diploma 3 ( D3 ) sebesar 37% dan SMA
sebesar 20 %. Dari sisi pendidikan, memperlihatkan bahwa potensi
pegawai yang dimiliki oleh UPT Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
cukup bagus karena 80% pegawai telah menempuh pendidikan Sarjana,
Pasca Sarjana dan Spesialis.Hal ini sesuai dengan arah organisasi,
bahwa kedepan nanti akan menetapkan standar kompetensi sesuai
dengan pendidikan dan keahlian pada bidangnya. Namun dari sisi jumlah
pegawai LKTM pada tahun 2015 masih membutuhkan tenaga sebanyak
12 orang tenaga PNS dalam menunjang kelancaran tupoksi dikarenakan
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
ketersediaan SDM hanya 23 orang tenaga PNS, maka untuk memenuhi
kebutuhan SDM tahun 2015 LKTM merekrut tenaga honorer sebanyak 12
orang.
Tabel 4. Distribusi Pegawai Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Menurut Unit Kerja dan Pendidikan Tahun 2015
No Satuan Kerja
Pendidikan
Jumlah S3 S2 Sps S1
D-IV
D-III
Akd SMA SMP SD
1 LKTM Palembang 0 3 1 11 0 13 0 7 0 0 35
b. Sumberdaya Anggaran
Sumberdaya anggaran adalah unsur utama selain SDM dalam
menunjang pencapaian indikator kinerja. Peranan pembiayaan sangat
berpengaruh terhadap penentuan arah kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan upaya pembangunan dibidang Gizi
dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Tabel 5 Realisasi Anggaran Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Tahun 2015 Menurut Jenis Anggaran
NO JENIS
ANGGARAN
ALOKASI
REALISASI %
1 Kantor Daerah 4.439.622.000 4.017.386.742 90,49
Dalam menunjang pencapaian indikator, Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat dengan pembiayaan sebesar Rp. 4.439.622.000,-
yang berasal dari jenis anggaran kantor daerah.Sebagaimana dapat dilihat
pada tabel berikut.
Distribusi pembiayaan melalui kantor daerah, pertanggungjawaban
akuntabilitasnya manjadi tanggungjawab Kementerian Kesehatan dalam
hal ini adalah Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA.
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Tabel 6 . Realisasi Anggaran Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
Tahun 2015 Menurut Jenis Belanja
NO JENIS BELANJA ALOKASI REALISASI %
1. Belanja Pegawai 1.240.788.000 1.175.093.753 94,70
2. Belanja Barang 2.668.196.000 2.323.662.989 87,08
3. Belanja Modal 530.638.000 518.630.000 97,74
TOTAL 4.439.622.000 4.017.386.742 90,49
Realisasi penyerapan anggaran secara rinci dapat kita lihat pada
tabel diatas, dengan realisasi belanja pegawai sebesar 94,70% realisasi
belanja barang sebesar 87,08% dan belanja modal sebesar 97,74%. Total
realisasi anggaran sebesar 90,49%.
c. Analisis Sumberdaya
Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat sebanyak 35 orang terdiri dari 23 orang PNS dan
12 orang Honorer 11% diantaranya berpendidikan Pasca sarjana dan
68,5% berpendidikan Sarjana dan D3. Artinya jika dilihat dari sisi
pendidikan, kualitas SDM di Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
cukup memadai, namun kendati demikian LKTM masih membutuhkan 8
orang SDM PNS sesuai analisis beban kerja yang mana untuk memenuhi
kebutuhan tersebut pada tahun 2015 LKTM merekrut tenaga honorer
sambil menunggu penambahan PNS. Berdasarkan analisis beban kerja
(ABK) terakhir diketahui bahwa Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat
membutuhkan tenaga sebanyak kurang lebih 32 orang dengan pendidikan
rata-rata Sarjana atau Pasca sarjana. Hal ini terkait dengan pelaksanaan
tugas dan fungsi Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat yang turut
berperan serta aktif untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat.Untuk meningkatkan kemampuan SDM, LKTM terus berbenah
diri dengan mengikutsertakan SDM pada pelatihan-pelatihan yang
berorientasi dalam hal teknis dan manajemen.
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Dari dana dukungan manajemen dan pembinaan pengembangan dan
pengawasan programyang dialokasikan pada Satker Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakatdimana alokasi sebesar Rp 4.439.662.000,-
dengan realisasi / serapan anggaran sebesar Rp. 4.017.386.742,-
(90,49%). Bila target serapan minimal 90% maka dari sisi serapan
pelaksanaan kegiatan dan anggaran dapat dikatakan berjalan optimal.
Namun secara keseluruhan dalam pelaksanaan kegiatan masih
diketemukan kendala yaitu :
1. Pelaksanaan kegiataan tidak taat RPK dan RPD yang telah disusun
dikarenakan adanya revisi kegiatan yang mempengaruhi waktu,
kecepatan dan ketepatan penyerapan anggaran.
Solusi Pemecahan Masalah:
Bimbingan teknis dan pendampingan pelaksanaan anggaran dari
unit pembina.
Menyusun rencana kegiatan sesuai kebutuhan, berkualitas dan
mengacu pada rencana strategis yang telah ditetapkan.
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran secara
berkesinambungan dan berjenjang.
III. Analisa Akuntabilitas Kinerja
A. Indikator Kinerja KegiatanLoka Kesehatan Tradisional Masyarakat
1. Cakupan Puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif
a. Kondisi capaian
Pengobatan komplementer alternatif adalah Pengobatan non
konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan
kualitas, keamanan, dan efektifitas yang tinggi yang berlandaskan
ilmu pengetahuan biomedik, yang belum diterima dalam kedokteran
konvensional.
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Integrasi pelayanan adalah penyatuan/penggabungan sebagian atau seluruh
aspek pengobatan komplementer alternative pada pelayanan kesehatan di
semua tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk aspek regulasi,
pembiayaan, serta kebijakan mengenai penyelenggaraan pelayanan dan obat
yang digunakan
Indikator cakupan puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tradisional komplementer alternatif dapat diukur dari
jumlah puskesmas yang difasilitasi dengan bimbingan teknis metode
pelayanan kesehatan tradisional atau dengan kata lain puskesmas
terintegrasi kesehatan tradisional. Indikator ini memperlihatkan kemampuan
pemerintah dalam penyelenggaraan pengobatan tradisional sesuai standard
dan mengintegrasikan pelayanan kesehatan tradisional komplementer
alternative di puskesmas.
Cakupan puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tradisional komplementer alternatif merupakan indikator kinerja
kegiatan yang merujuk dari indikator Direktorat Yankestradkom.Indikator ini
merupakan indikator yang bersifat langsung, karena puskesmas yang dibina
diharapkan melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional yang aman,
bermanfaat, bermutu dan terjangkau.
UPT Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat, mempunyai tugas utama
melaksanakan pembinaan dan evaluasi pelayanan kesehatan tradisional
dengan fungsinyaantara lain pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
pelayanan kesehatan tradisional, alternative dan komplementer.fasilitasi
pengembangan dan penerapan model dan metode pelayanan kesehatan
tradisional dan pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional
dengan tujuan agar pengobatan komplementer alternative yang terintegrasi di
fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan secara aman, bermanfaat,
bermutu dan terjangkau.Sehingga ditahun 2015 ditetapkan indikator kinerja
LKTM dengan mengacu indikator Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer Alternatif yaitu :cakupan puskesmas yang dibina
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional komplementer
alternatif.
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Pelayanan kesehatan Tradisional merupakan salah satu pelayanan yang ada
dalam UU.no 36 tentang Kesehatan tahun 2009, namun metode ini belum
dikenal sepenuhnya oleh jajaran kesehatan, terutama di fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat sehingga masih membutuhkan waktu untuk
implementasinya.
Pada tahun 2015 LKTM mempunyai target capaian untuk indikator Cakupan
Puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer Alternatif sebesar 30% atau sejumlah 50
puskesmas.
Hasil yang didapat adalah cakupan puskesmas yang dibina dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional komplementer alternatif
sebesar 94% dengan persentasenya sebagai berikut :
Cakupan =
Target
Sasaran
47
50
Pada tahun 2015, pencapaian indikator kinerja “Cakupan Puskesmas yang
dibina dalam menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif” terealisasi dengan cukup baik yaitu 47 Puskesmas
(94%) .
X 100
X 100 = 94%
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Tabel 7.
Target Capaian dan Pencapaian Indikator Cakupan Puskesmas yang dibina
dalam menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
Alternatif Tahun 2015
Indikator Target Capaian Pencapaian
Cakupan Puskesmas yang dibina
dalam menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif
30%
50 PKM
28%
47 PKM 94%
Grafik 1. Tren Capaian Indikator Cakupan Puskesmas yang dibina dalam
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
Alternatif Tahun 2015.
Sumber : Data Hasil Bimtek LKTM Tahun 2015
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Tren capaian indikator cakupan puskesmas yang dibina dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional komplementer alternatif
Tahun 2015 menggambarkan capaian indikator cakupan puskesmas yang dibina
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional komplementer
alternatif Tahun 2015 belum mencapai target namun capaian indikator ini masih
“On Track”.
Dalam upaya pencapaian indikator kinerja tersebut, pada tahun 2015 Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakat telah melaksanakan berbagai kegiatan yaitu :
1) Seminar Sehari Dalam Rangka Meningkatkan UHH dengan Upaya Kesehatan
Tradisional
2) Peningkatan Kapasitas Petugas Puskesmas dan Petugas LKTM dalam
Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif
3) Peningkatan Kapasitas Petugas LKTM dalam Melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif
4) Orientasi Kader Dengan Asuhan Mandiri Tradisional Komplementer Alternatif
5) Monitoring dan Evaluasi Yankestradkom di Kab/Kota
6) Monitoring dan Evaluasi Yankestradkom di Provinsi Binaan
7) Pertemuan Pembinaan Lintas Program Kab/Kota Guna Pengembangan
Yankestradkom
8) Pembinaan Teknis Model Yankestradkom di Puskesmas
9) Pertemuan LS Dalam Rangka Memperkuat Pembinaan Battra Secara
Terpadu di Provinsi Binaan
10) Media KIE Penunjang Upaya Kesehatan Tradisional
Capaian indikator tahun 2015 belum mencapai target, Hal ini didasari oleh
luasnya wilayah binaan, keterbatasan sumber daya manusia dan efisiensi
anggaran. Pada saat ini Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat menitik beratkan
bimbingan teknis di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dari 16 Provinsi di
wilayah binaan.
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Gambar 1 : Orientasi Kader Dengan Asuhan Mandiri Tradisional komplementer
Alternatif
30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Gambar 2 : Peningkatan Kapasitas Petugas Puskesmas dan Petugas LKTM
dalam Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
Alternatif
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Gambar 3 : Pembinaan Teknis Yankestradkom di Puskesmas
Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara,
obat dan pengobatnya yang mengacu kepada pengalaman, keterampilan turun
temurun, dan atau pendidikan/pelatihan, diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu kebijakan Kementerian Kesehatan
adalah bahwa pengobatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan
manfaat dan keamanannya perlu terus dibina, ditingkatkan, dikembangkan dan
diawasi untuk digunakan dalam mewujudkan derajad kesehatan yang optimal.
32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Gambar 4 : Monitoring Dan Evaluasi Yankestradkom Di Kab/Kota
Selain pembinaan kepada masyarakat, sasaran pembinaan program upaya
pengobatan tradisional juga diberikan kepada para petugas kesehatan yaitu
berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam hal
pelatihan akupuntur.
Capaian indikator cakupan puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tradisional komplementer alternatif Tahun 2015 merupakan
hasil kerja keras dan pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilakukan Loka
Kesehatan Tradisional Masyarakat bermitra dengan provinsi, pemerintah daerah
dan masyarakat.
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
2. Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri Metode Kesehatan
Tradisional.
a. Kondisi Capaian
UKBM adalah program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya balita, batita, ibu
hamil, ibu menyusui, lansia, PUS/WUS, remaja. Memanfaatkan asuhan
mandiri metode kestrad dalam UKBM merupakan salah satu wujud nyata
Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Asuhan
mandiri metode kestrad yang dikembangkan di UKBM oleh Loka Kesehatan
Tradisional Masyarakat antara lain akupresur dan pemanfaatan TOGA. Indikator
cakupan UKBM yang memanfaatkan asuhan mandiri metode kesehatan
tradisionalmerupakan indikator kinerja kegiatan yang merujuk dari indikator
Direktorat Yankestradkom. Indikator ini merupakan indikator yang bersifat
langsung, karena UKBM yang dibina diharapkan memanfaatkan asuhan mandiri
metode kesehatan tradisional.
Untuk tahun 2015 target yang ingin dicapai LKTM adalah 10 % yaitu 33 UKBM
yang memanfaatkan asuhan mandiri metode kesehatan tradisional.
UPT. LKTM – Palembang sebagai Loka Kesehatan yang menyelenggarakan
Program Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dan
Integratif menetapkan Indikator kinerja ke dua sebagai kegiatan yang mendukung
fungsi organisasi yaitu Fasilitasi Pengembangan dan Penerapan model dan
metode pelayanan kesehatan tradisional Alternatif Komplementer ;
Cakupan =
Target
Sasaran
28
33
Capaian Indikator ke dua menjadi : 84,8 %
X 100
X 100 = 84,8%
34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Pada tahun 2015 indikator “cakupan UKBM yang memanfaatkan asuhan mandiri
metode kesehatan tradisional” dapat terealisasi dengan cukup baik yaitu 28
UKBM yang memanfaatkan asuhan mandiri metode kesehatan tradisional (84,8%)
dari target yang ditetapkan.
Tabel 8
Target, Capaian dan Pencapaian Indikator Cakupan UKBM yang Memanfaatkan
Asuhan Mandiri Metode Kesehatan Tradisional Tahun 2015
Indikator Target Capaian Pencapaian
Cakupan UKBM yang
Memanfaatkan Asuhan
Mandiri Metode
Kesehatan Tradisional
10%
33 UKBM
8,4%
28 UKBM
84,8%
Grafik 2. Tren Capaian Indikator Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan
Mandiri Metode Kesehatan Tradisional
Sumber : Data Hasil Bimtek LKTM Tahun 2015
35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Dalam upaya peningkatan Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri
Metode Kesehatan Tradisional Tahun 2015 Loka Kesehatan Tradisional
Masyarakat telah melaksanakan berbagai kegiatan, yaitu :
1. Sosialisasi Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif
pada kelompok asuhan mandiri bagi pendampingan kelas ibu hamil dalam
rangka dukungan MDG’s.
2. Sosialisasi Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif
pada Kelompok asuhan mandiri dalam rangka meningkatkan kesehatan lansia.
3. Sosialisasi Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif
pada Kelompok Asuhan Mandiri Remaja Putri dalam Meningkatkan Kesehatan
Reproduksi.
Gambar 5 : Asuhan Mandiri Kelas Ibu Hamil
36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Gambar 6 : Asuhan Mandiri Kelas Lansia
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
Gambar 7 : Asuhan Mandiri Kelas Remaja
38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
a. Permasalahan
Sebagai jenis Upaya kesehatan yang baru kesehatan Tradisional masih
banyak kekurangan dan hambatan dalam penerapannya, seperti dukungan
peraturan masih sangat minim. Penolakan penerapan pengobatan
kesehatan tradisional dari tenaga medis juga dikarenakan masih kurangnya
informasi ilmiah maupun sarana pendidikan bidang kesehatan tradisional.
Untuk tingkat kab/kota jenis pelayanan kesehatan tradisional di Fasyankes
masuk upaya Promotif dan Preventif, adapun pembekalan yang diberikan
adalah pelatihan petugas Akupressure dan Pelatihan Pemanfaatan
Tanaman Obat sebagai metode Self Care dalam mengatasi gangguan
penyakit ringan.Dari jumlah petugas yang sudah dilatih, tidak semua petugas
mengembangkan ilmu yang didapat di Puskesmas maupun di Posyandu (
UKBM ) jadi permasalahannya pada tingkat SDM. Selain itu sarana dan
Prasarana belum disiapkan oleh Puskesmas ini disebabkan minimnya
dukungan Dinkes sebagai Pembina karena masih minimnya informasi,
minimnya tata aturan (NSPK) tentang pelayanan kesehatan komplementer
alternative dan kurangnya dana untuk meningkatkan keterampilan petugas
puskesmas di bidang kesehatan tradisional.
b. Usulan pemecahan masalah :
a. LKTM mengembangkan rujukan Yankestrad tingkat puskesmas sambil
membimbing petugas yang sudah dilatih langsung di Poli Klinik
Puskesmas
b. Melaksanakan orientasi bidan, kader, petugas lintas program
(penanggung jawab kesehatan ibu, penanggung jawab poliklinik MTBS
& kesehatan Lansia ) tentang metode Selfcare kesehatan Tradisional.
c. Menambah pelatihan pemanfaatan TOGA secara langsung di kelompok
– kelompok masyarakat (UKBM). Memfasilitasi Dinas kesehatan
Kab/Kota untuk meningkatkan jumlah petugas yang dilatih metode
akupunktur & metode Ramuan.
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
BAB IV
Pe n u t u p
A. KESIMPULAN
Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT)
dibidang kesehatan tradisional, pada UU.Tentang Kesehatan merupakan
salah satu upaya pelayanan kesehatan yang diakui dan dapat dilaksanakan di
fasilitas pelayanan kesehatan formal dengan ketentuan SDM wajib mengikuti
pelatihan/pendidikan tentang kesehatan tradisional guna meningkatkan
kompetensinya. Dalam perjalanannya LKTM baru berusia 4 tahun,banyak
upaya yang dilakukan terutama kegiatan dalam mendukung tugas utama nya
yang diukur dengan menetapkan Indikator kinerja sebagai mana PP no.29
tahun 2014 tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Untuk menggerakkan suatu organisasi perlu strategi dan berbagai dukungan
antara lain sumber daya,pengorganisasian dan penggerakan pelaksanaan
serta pengawasan,pengendalian pengembangan dan pemberdayaan sumber
daya manuasi (SDM)
SDM merupakan elemen yang paling strategis dalam suatu keberhasilan
tujuan,peningkatan produktifitas kerja dapat dilakukan dengan kemampuan
kwalitas dan profesionalitas SDM yang dimiliki.
Pada tahun 2015 merupakan awal dari rencana pembangunan kesehatan
jangka menengah tahun 2015-2019, bagi LKTM merupakan momentum yang
tepat dalam mengembangkan Upaya Kesehatan Tradisional dimana UU
Tentang Kesehatan Tradisional sudah diterbitkan sehingga upaya Kesehatan
tradisional diharapkan akan menjadi salah satu upaya pelayanan kesehatan
yang patut diperhitungkan juga dalam melakukan pembangunan kesehatan
nasional terutama dalam upaya Promotif – Preventif dengan kegiatan
Pemberdayaan Masyarakatnya guna tercapainya Indonesia Sehat Mandiri
Berkeadilan.
Dengan capaian Cakupan Puskesmas yang dibina dalam menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer Alternatif yaitu 94% dan
Cakupan UKBM yang Memanfaatkan Asuhan Mandiri Metode Kesehatan
Tradisional Yaitu 84,8% merupakan suatu awal pencapaian yang cukup baik
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
dimana pencapaian ini harus terus ditingkatkan secara berkesinambungan
dengan terus berinovasi menciptakan kegiatan kegiatan yang dapat membuat
kesehatan tradisional ini bersinergi.
B. LANGKAH-LANGKAH GUNA MENINGKATKAN KINERJA
Dari hasil pelaksanaan Program kegiatan LKTM masih memerlukan gagasan
dan Strategi yang dalam hal ini tetap mendukung berbagai Program unit
Utama dan Unit Pembina guna pengembangan ke depan, adapun langkah –
langkah strategi yang kami kami susun sebagai berikut :
b. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam melakukan
penerapan kinerja sesuai tugas utama organisasi LKTM.
c. Dalam menentukan rencana kegiatan dukungan data awal sangat
dibutuhkan serta laporan pelaksanaan kegiatan lengkap,sehingga tahun
berikautnya dapat direncanakan kegiatan yang dapat tercapainya Indikator
sesuai perjanjian.
d. Kesehatan Tradisional merupakan upaya pelayanan kesehatan yang
tumbuh dan berkembang sesuai kultur masyarakat,sehingga kegiatan
Pemberdayaan masyarakat akan lebih diutamakan agar tercapai
Masyarakat mandiri kesehatan.
e. Guna meningkatkan kinerja organisasi ,akan dilakukan pelatihan bagi
petugas administrasi maupun teknis fungsional.
f. Meningkatkan kegiatan kemitraan Lintas Sektor dalam pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat.
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat Palembang 2015
L A M P I R A N
Unit Organisasi Eselon I : Ditjen Bina Gizi dan KIA
Tahun Anggaran : 2015
Jumlah Satuan
1
Seminar Sehari Dalam Rangka
Meningkatkan UHH dengan Upaya
Kesehatan Tradisional
1 Laporan 28,400,000 27,970,000
2
Peningkatan Kapasitas Petugas
Puskesmas dan Petugas LKTM
dalam Melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif
1 Kegiatan 134,350,000 124,840,500
3
Peningkatan Kapasitas Petugas
LKTM dalam Melaksanakan
Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif
2 Orang 52,472,000 43,386,600
4
Orientasi Kader Dengan Asuhan
Mandiri Tradisional Komplementer
Alternatif100 Orang 218,628,000 213,672,500
5Monitoring dan Evaluasi
Yankestradkom di Kab/Kota3 Kab 47,880,000 39,735,500
6
Monitoring dan Evaluasi
Yankestradkom di Provinsi Binaan 3 Provinsi 64,168,000 62,056,900
7Pertemuan Pembinaan Lintas
Program Kab/Kota Guna
Pengembangan Yankestradkom
160 Orang 41,800,000 41,384,500
8Pembinaan Teknis Model
Yankestradkom di Puskesmas1000 Orang 126,400,000 101,082,000
9Pertemuan LS Dalam Rangka
Memperkuat Pembinaan Battra
Secara Terpadu di Provinsi Binaan
60 Orang 18,750,000 17,860,800
10 Media KIE Penunjang Upaya
Kesehatan Tradisional13 Paket 230,568,000 170,000,000
Cakupan UKBM yang
Memanfaatkan Asuhan Mandiri
Metode Kesehatan Tradisional1
Sosialisasi Asuhan Mandiri
Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif
3 Kegiatan 165,062,000 156,895,000
1Konsultasi teknis program Bina
Gizi KIA4 Laporan 56,304,000 56,295,800
2Kegiatan Lintas Program dan
Lintas Sektor24 Laporan 53,507,000 53,325,050
3 Operasional PNBP 12 Bulan 50,805,000 48,405,000
1Pengadaan Konsultan Perencana
DED Gedung / Bangunan1 Dokumen 448,280,000 322,049,500
2Pengadaan Alat Praktek
Kesehatan Tradisional10 Unit 87,100,000 84,200,000
3 Pengadaan Bahan dan Obat
Pelayanan Kesehatan Tradisional
2 Unit 92,454,000 92,400,000
5Pengadaan Kendaraan Dinas
Operasional Kantor1 Unit 310,000,000 301,730,000
6Pengadaan Peralatan Fasilitas
Perkantoran34 Unit 47,250,000 47,100,000
7 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12 Bulan 1,240,788,000 1,175,096,187
8Penyelenggaraan Operasional dan
Pemeliharaan Perkantoran12 Bulan 642,138,000 585,419,939
9 Pengadaan Alat Pengolah Data 16 Unit 84,198,000 80,400,000
9
Kegiatan Peningkatan Kapasitas
Petugas LKTM Peningkatan
Pelayanan Kestrad Di SUMBAR
30 Orang 198,320,000 168,223,000
4,439,622,000 4,013,528,776
Kepala LKTM
Realisasi
Cakupan Puskesmas yang
dibina dalam
menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Tradisional
Komplementer Alternatif
Persentase satuan kerja yang
menyelenggarakan
administrasi kepemerintahan
sesuai ketentuan
Persentase sarana dan
prasarana kerja yang sesuai
standar
Jumlah
dr. Salilul Hulwan M, M.Kes
Nip. 195903191989012002
RENCANA KINERJA TAHUNAN
TINGKAT KESATUAN KERJA
LOKA KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT PALEMBANG
Sasaran Strategis Indikator Output/KegiatanVolume
Anggaran
Palembang, Januari 2015