4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Pembahasan
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
4.1.1 Kondisi Fisik Dasar
a. Letak Geografis
Dari tahun 1999, Kabupaten Tanjung Jabung mengalami pemekaran
menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Timur. Kabupaten Tanjung
Jabung Barat terletak pada posisi 00o 53’ - 01o 41’ Lintang Selatan dan
antara 103o 23’ - 104o 21’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 5.503,5 Km2.
Pusat Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada di Kota Kuala
Tungkal.
b. Batas Administrasi
Sebelah Utara : Provinsi Riau
Sebelah Selatan : Kabupaten Batang Hari
Sebelah Barat : Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tebo
Sebelah Timur : Selat Berhala dan Kab. Tanjung Jabung Barat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki Luas wilayah 5.009,82
Km2 atau sekitar ± 9,38 % dari total luas Provinsi Jambi yang mencapai
53.435,72 Km2. Sejak diberlakukannya Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang
pembentukan Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Batang Asam,
Kecamatan Renah Mendaluh, Kecamatan Muara Papalik, Kecamatan
Seberang Kota, Kecamatan Bram Itam, Kecamatan Kuala Betara dan
Kecamatan Senyerang, maka jumlah kecamatan menjadi 13 kecamatan
dengan 70 desa/kelurahan dengan distribusi wilayah sebagai berikut :
1
4
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tabel IV.1.1Nama Kecamatan, Ibukota, Desa/Kelurahan dan Luas Kecamatan
di Kabupaten Tanjung Jabung BaratNo Kecamatan Ibukota Desa/Kelurahan Luas (Ha)1. Tungkal Ilir Tungkal IV
Kota1. Kel. Tungkal IV Kota 2. Kel. Tungkal III3. Kel. Tungkal Harapan4. Kel. Tungkal II5. Desa Tungkal I 6. Desa Teluk Sialang
100,31
2. Seberang Kota Tungkal V 1. Kel. Tungkal V2. Desa Tungkal IV3. Desa Kuala Baru4. Desa Teluk Pulai Raya
121,29
3. Bram Itam Bram Itam Kiri 1. Desa Bram Itam Kiri2. Desa Bram Itam Kanan3. Desa Tanjung Senjulang4. Desa Pembengis
312,66
4. Tungkal Ulu Pelabuhan Dagang
1. Kel. Pelabuhan Dagang2. Desa Badang3. Desa Tanjung Tayas4. Desa Kuala Dasal5. Desa Pematang Pauh6. Desa Taman Raja7. Desa Brasau
345,69
5. Tebing Tinggi Tebing Tinggi 1. Kelurahan Tebing Tinggi
2. Desa Purwodadi3. Desa Suka Damai4. Desa Adi Jaya5. Desa Kelagian
342,89
6. Batang Asam Kebun Dusun 1. Desa Dusun Kebun2. Desa Sri Agung3. Desa Suban4. Desa Tanjung Bojo5. Desa Kampung Baru6. Desa Lubuk Bernai
1.042,37
7. Merlung Merlung 1. Desa Merlung2. Desa Lubuk Terap3. Desa Penyabungan4. Desa Tanjung Paku5. Desa Tanjung Benanak6. Desa Bukit Harapan7. Desa Adi Purwa8. Desa Pinang Gading
311,65
8. Renah Mendaluh Lubuk Kambing
1. Desa Lubuk Kambing2. Desa Pulau Pauh3. Desa Rantau Benar4. Desa Lampisi5. Desa Cinta Damai6. Desa Sungai Rotan
473,72
9. Muara Papalik Rantau Badak 1. Desa Rantau Badak 2. Desa Dusun Mudo3. Desa Intan Jaya4. Desa Bukit Indah5. Desa Kemang Manis
336,38
10. Betara Mekar Jaya 1. Kelurahan Mekar Jaya2. Desa Makmur Jaya3. Desa Pematang Lumut4. Desa Serdang Jaya5. Desa Bunga Tanjung6. Mandala Jaya7. Teluk Kulbi8. Muntialo
570,21
2
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
No Kecamatan Ibukota Desa/Kelurahan Luas (Ha)9. Sungai Terap10. Pematang Buluh11. Lubuk Terentang12. Terjun Gajah
11. Kuala Betara Betara Kiri 1. Desa Betara Kiri2. Desa Sungai Dualap3. Desa Betara kanan4. Desa Sungai Gebar
185,89
12. Pengabuan Teluk Nilau 1. Kel. Teluk Nilau2. Desa Parit Pudin3. Desa Sungai Serindit4. Desa Mekar Jati
440,13
13. Senyerang Senyerang 1. Kel. Senyerang2. Desa Sungai Kayu Aro,3. Desa Teluk Ketapang4. Desa Sungai Rambai5. Desa Margo Rukun6. Desa Lumahan7. Desa Kempas Jaya
426,63
JUMLAH 5.009,82Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2013
c. Morfologi dan Topografi
Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak di daerah dataran rendah
dengan ketinggian antara 10 – 500 meter dari permukaan laut. Penyebaran
luas wilayah pada masing-masing kecamatan berdasarkan ketinggian dan
luas wilayah tanah usaha. Tabel 2.2. menunjukkan bahwa sekitar 42,8
persen wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada pada ketinggian antar
0-25 m dari permukaan laut. Sementara 54,8 persen wilayah lainnya berada
pada ketinggian antara 25-500 m dan sisanya sekitar 2,4 persen berada
pada ketinggian di atas 500 m dari permukaan laut. Dapat di lihat pada
Tabel IV.1.2 dan Gambar 4.1.2, Gambar 4.1.3.
3
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tabel IV.1.2
4
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
Kajian Pengemb
angan Inovasi Model
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
di Kabupate
n Tanjung Jabung Barat
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Rata-rata Ketinggian Ibukota Kecamatan dari Permukaan Air Laut Tahun 2012
KecamatanKetinggian dari Permukaan Laut
Jumlah0-25 m(Ha)
25 - 500 m(Ha)
> 500 m(Ha)
Tungkal Ulu - 34.569,4 - 34.569,4Merlung - 24.348,7 - 24.348,7Batang Asam - 99.366,8 4.870,0 104.236,8Tebing Tinggi - 34.288,9 - 34.288,9Renah Mendaluh - 43.651,4 7.040,0 50.691,4Muara Papalik - 36.865,7 - 36.865,7Pengabuan 44.013,2 - - 44.013,2Senyerang 42.663,3 - - 42.663,3Tungkal Ilir 10.031,0 - - 10.031,0Bram Itam 30.022,4 - - 30.022,4Seberang Kota 12.128,5 - - 12.128,5Betara 55.976,5 - - 55.976,5Kuala Betara 18.589,5 - - 18.589,5Jumlah 213.424,4 273.090,9 11.910,0 498.425,3
% 42,8 54,8 2,4 100,0 Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kab. Tanjung Jabung Barat, Tahun 2013
d. Kemiringan Tanah
Kemiringan tanah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat beraneka
ragam mulai dari yang datar, bergelombang sampai curam, dapat dilihat
pada Tabel IV.1.3.
Tabel IV.1.3Tingkat Kemiringan Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011
No. KecamatanKlasifikasi dan Luas Lereng
Jumlah (Ha)0 - 2 %
(Ha)2 – 15 %
(Ha)15 – 40 %
(Ha)> 40 %
(Ha)
1 Tungkal Ulu 17.155,40 12.234,00 5.180,00 - 34.569,40
2 Merlung - 23.398,00 950,7 - 24.348,70
3 Batang Asam 95.363,80 4.753,00 3.816,20 303,8104.236,8
0
4 Tebing Tinggi 31.616,10 2.672,80 - - 34.288,90
5 Renah Mendaluh - 47.659,00 2.452,70 579,7 50.691,40
6 Muara Papalik - 35.468,10 989,6 408 36.865,70
7 Pengabuan 44.013,20 - - - 44.013,20
8 Senyerang 42.243,30 420 - - 42.663,30
9 Tungkal Ilir 10.031,00 - - - 10.031,00
10 Bram Itam 24.837,40 4.855,00 330 - 30.022,40
11 Seberang Kota 12.128,50 - - - 12.128,50
12 Betara 51.166,50 3.190,00 1.620,00 - 55.976,50
13 Kuala Betara 18.589,50 - - - 18.589,50
Jumlah347.144,7
0134.649,9
015.339,20 1.291,50
498.425,30
Persentase (%) 69,65 27,02 3,08 0,26 100,00
Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2013
5
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
6
Kaj
ian
Pe
ng
emb
an
gan
Ino
vas
i M
od
el P
em
ber
da
yaa
n M
asy
ara
kat
Des
a d
i K
abu
pa
ten
Tan
jun
g J
ab
un
g
Bar
at
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
7
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
e. Iklim
Kondisi klimatologi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan
klasifikasi menurut Schmidt dan Ferguson, adalah tipe Afa, yaitu tipe iklim
hujan tropis. Suhu udara rata- rata 26,9 º C, suhu udara maksimum
mencapai 32 ºC dan suhu udara minimum 21 ºC. Curah hujan tahunan rata -
rata berkisar antara 2.684 - 2.703 mm pertahun.
Curah hujan rata-rata berkisar 2.238,5 mm/tahun atau rata
berkisar antara 186,54 mm/bulan dengan hari hujan berkisar antara 5–11
hari/bulan atau dalam satu tahun mencapai 105 hari. Artinya distribusi
hujan bulanan cukup merata. Puncak bulan basah terjadi pada bulan
Nopember – Januari dan bulan kering pada bulan Juni sampai dengan
Agustus sebagaimana daerah lain yang ada di Provinsi Jambi (lihat Tabel
IV.1.4).
Tabel IV.1.4Curah hujan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2012
BulanCurah hujan
(mm)Jumlah Hari
hujan
Januari 169 7
Februari 144 5
Maret 223 11
April 212 8
Mei 175 10
Juni 104 7
Juli 147 8
Agustus 156,5 11
September 216 9
Oktober 272 10
November 202 9
Desember 218 10
Jumlah 2.238,5 105
Rata-Rata 186,54 8,75Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2013
Kondisi iklim dan cuaca ini sangat dipahami oleh para petani. Untuk
itu masyarakat dalam melakukan aktivitas usaha di sektor pertanian,
terutama untuk tanaman pangan (padi dan palawija) sangat memahami
kondisi cuaca, kapan harus nanam dan kapan harus panen. Sementara
mereka yang berprofesi sebagai nelayan tangkap menjadikan siklus iklim
dan cuaca sebagai momen untuk melaut menjelang datangnya musim angin
barat.
8
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
f. Geologi
Kondisi Geologi Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebut atas
formasi Geologi sebagai berikut :
1. Pretersier
2. Tersier
3. Kuarter
Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersusun atas 25 (dua puluh lima)
jenis batuan dengan batuan utama yang menonjol adalah formasi
pelembang anggota atas, Endapan Gunung api, batuan sabak, formasi
pelembang anggota bawah, batuan guning api plio, plistosen dan formasi
pelepat. Secara rinci, berdasarkan Data dari Buku Data Pokok Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Tahun 2003, formasi geologi Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.5 dan Gambar 4.1.4 sebagai
berikut.
Tabel IV.1.5Formasi Geologi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012
No. Kecamatan
FormasiJumlah
(Ha)AluviumUnda
k-undak
Formasi Plb
Formasi Telisa
Formasi Lahat
Granit Kapur
Batu Marme
r
1 Tungkal Ulu 6,207 938 52,383 21.58 2,336 2,815 18,765 83,466
2 Tungkal Ilir 32,338 - 6,390 - - - - 38,728
3 Pengabuan 100,015 - 20,064 - - - - 120,079
4 Betara 61,826 - 12,217 - - - - 74,043
5 Merlung 60,111 937 52,300 21,545 2,334 2.81 18,735 155,965
6 Tebing Tinggi - - - - - - - -
7 Batang Asam - - - - - - - -
8Renah Mendaluh
- - - - - - - -
9 Muara Papalik - - - - - - - -
10 Seberang Kota - - - - - - - -
11 Bram Itam - - - - - - - -
12 Kuala Betara - - - - - - - -
13 Senyerang - - - - - - - -
Jumlah (Ha) 260,497 1,875143,35
421,567 4,670 2,818 37,500
472,280
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kab. Tanjung Jabung Barat, Tahun 2013
9
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dilihat dari distribusi jenis tanah Padzolik ternyata 209.439,9 Ha
atau sekitar 92,42 % berada di 6 kecamatan dan semuanya berlokasi di
bagian hulu (lihat Tabel 2.3) dan sangat potensial untuk pengembangan
perkebunan.
Dilihat dari pola aliran sungai Pengabuan, dimana di daerah hulu
pola aliran sungainya berbentuk paralel, sehingga sangat baik sebagai
digunakan sebagai sarana transportasi angkutan sungai menuju ambang
laut. Untuk itu beberapa perusahaan besar di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, seperti PT. Wira Karya Sakti (WKS) dan PT. Lontar Papyrus, Pulp and
Paper Industry (LPPPI) menggunakan Sungai Pengabuan sebagai sarana
angkutan untuk melakukan ekspor produknya ke berbagai negara.
Disamping itu juga masyarakat menggunakan Sungai Pengabuan untuk
berbagai aktivitas ekonomi sebagai sumber mata pencaharian (nelayan dan
usaha angkutan), baik angkutan sungai maupun angkutan antar pulau.
Berdasarkan posisi ketinggian wilayah (Tabel 2.2) dan jenis tanah
(Tabel 2.3), maka untuk membangun Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang
berbasis pertanian dengan orientasi Agribisnis dan agroindustri yang
bermuara pada Ekonomi Kerakyatan, maka Kabupaten ini dibagi dalam 3
(tiga) wilayah berdasarkan ketersediaan sumberdaya air sebagai berikut :
1. Wilayah Basah, di wilayah ini dikembangkan padi, sayur-sayuran,
palawija tambak/kolam keramba dan pengembangan peternakan
unggas, terutama bebek.
2. Wilayah Basah/Kering, di wilayah ini dikembangkan padi, palawija
termasuk sayur-sayuran dan ternak seperti kambing dan ayam.
Kebijakan yang diambil adalah meningkatkan produksi tanaman
pangan sehingga dapat menjadi penyanggah ketahanan Pangan di
Provinsi Jambi.
3. Wilayah Kering, sangat cocok untuk pengembangan ternak besar dan
perkebunan. Kebijakan yang diambil diarahkan pada pengembangan
usaha Agro Ekonomi dan sekaligus Agroindustri yang kita sebut
sebagai kawasan Agro Ekonomi dan Agroindustri yang berbasis potensi
lokal.
10
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
g. Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat beragam
baik itu dari sungai dan DAS maupun air permukaan dan air tawar.
a. Sungai dan Daerah Aliran Sungai ( DAS )
Sebagian wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan bagian
dari kawasan pantai Timur Sumatera yang ditunjukan dengan ciri-ciri
tenggelamnya dataran rendah dibawah permukaan pada zaman
Kuarter Tua. Oleh sebab itu daerah ini agak datar dan keadaan tata
airnya dikendalikan oleh gradien sungai sehingga drainase terhambat
dengan akibat penggenangan yang luas dan bersifat permanen.
Beberapa sungai yang relatif besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
semuanya bermuara ke Selat Berhala yaitu : Sungai Pengabuan,
Sungai Tungkal, Sungai Betara, dan beberapa sungai kecil lainya.
Sesuai dengan karakteristik wilayah dan letak Kabupaten Tanjung
Jabung Barat yang berbatasan langsung dengan laut, maka masing-
masing sungai mempunyai sistem yang khas baik ditinjau dari daerah
asal, pola drainase maupun kualitas airnya. Masing-masing sistem
sungai tersebut adalah sebagai berikut :
Sistem perairan hulu, terbentuk dari sungai-sungai yang berasal dari
daerah perbukitan berlitologi kompleks. Sungai utama pada sistem ini
adalah Sungai Pengabuan dan Sungai Tungkal yang merupakan
berdasarkan sistem sungai tersebut maka di Kabupaten Tanjung Barat
terdapat tiga sistem daerah aliran sungai (DAS) yaitu : DAS Sungai
Pengabuan, DAS Sungai Tungkal dan DAS Sungai Betara. Terdapatnya
beberapa sistem aliran sungai di daerah ini menyebabkan perbedaan
terhadap potensi wilayah terdapat pada DAS. Pada daerah yang dilalui
oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu pada daerah perbukitan
dan pegunungan mempunyai potensi yang baik bagi pengembangan
pertanian, hal ini karena sungai-sungai mengangkut sedimen aluvial
yang berasal dari erosi formasi batuan tersier dibagian atas.
Sementara daerah yang berbeda Daerah Aliran Sungai (DAS) kecil
yang berasal dari daerah bergambut dimana kondisi tanah sangat
miskin unsur hara akan kurang berpotensi bagi pengembangan
pertanian. Sedang daerah yang berada diantara ketiga sistem tersebut
11
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
memiliki potensi sedang bagi pengembangan pertanian. Penyebaran
masing-masing Daerah Aliran Sungai.
b. Air Permukaan dan Air Tawar
Kondisi air permukaan dan air tanah di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat dipengaruhi oleh musim dan fluktuasi pasang surut. Pada saat
musim penghujan fluktuasi air tanah dan permukaan akan tinggi
sehingga menyebabkan dibeberapa tempat terjadi genangan atau
banjir sedangkan pada saat kemarau dimana air sungai rendah dan
terjadi penyusupan air laut jatuh ke wilayah pedalaman. Jarak
jangkauan air laut dapat dilihat pada Tabel IV.1.6 dan Gambar 4.1.5
berikut ini.
Tabel IV.1.6Jangkauan Pasang Surut Setiap Musim di Sepanjang Sungai Utama
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sungai
Jangkauan Pasang Surut
Langsung Tidak Langsung
Musim Hujan
Musim Kemarau Musim Hujan
Musim Kemarau
Pengabuan
Sungai Serindit
Teluk Nilau - Pelabuhan Dagang
Betara Kuala Betara 27,5 Km dan Muara *
- Pematang Laut
*Keterangan : - Tidak persediaan.- Team Survei IPB Bogor ( 1969 - 1975 ).
Dibagian muara sungai dan pesisir keadaan tata airnya sangat
tergantung pada pengaruh pasang surut yang terjadi di Selat Berhala Laut
Cina Selatan. Frekuwensi pasang surut terjadi pada setiap 12 jam dengan
amplitudo antara 2-3 meter, bahkan pada saat pasang besar (spring tide)
dapat lebih tinggi lagi. Batas jangkauan pasang surut yang langsung
maupun yang tidak sehingga intrupsi air laut dapat berpindah-pindah sesuai
dengan keadaan sungai dan pergantian musim. Berdasarkan pengaruh
pasang surut pada dataran rendah dapat diidentifikasikan sebagai daerah
yang sedikit atau sama sekali tanpa pengaruh pasang surut yakni jalur
aliran sungai perential dan tawar, dataran banjir musiman dan daerah
belakang.
Pengaruh langsung terhadap fluktuasi pasang surut dan intrusi air
laut dibeberapa sungai dikawasan ini terlihat pada tidak seimbangnya
fluktuasi air tanah dan rendahnya kualitas air permukaan dan air tanah.
12
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Hasil penelitian yang dilakukan oleh IPB periode 1982-1984 tentang kualitas
air permukaan dibeberapa sungai di kawasan ini menunjukan adanya
indikasi bahwa peningkatan konsentrasi C1 semakin rendah pada saat
musim hujan.
Upaya pemanfaatan air permukaan masih terbatas pada keperluan
rumah tangga seperti mandi, mencuci dan pengembalaan. Sedangkan
pemanfaatan air tanah dalam bentuk keperluan air minum dibatasi oleh
kendala kualitasnya yang tidak sesuai lagi bagi keperluan air minum,
disamping itu biaya pembuatan sumur bor dalam masih relatif mahal.
Meskipun demikian untuk kota kecamatan yang berada di wilayah pesisir
telah dimanfaatkan air tanah dalam hal ini sebagai alternatif untuk
keperluan rumah tangga pada saat musim kemarau seperti Kuala Tungkal.
h. Jenis Tanah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat di dominasi oleh tanah-tanah yang
jenuh air, memiliki permukaan air tanah yang tinggi atau sering tergenang.
Hal ini disebabkan oleh rendahnya ketinggian rata-rata dari permukaan air
laut sehingga sebagain besar daerah rentan terhadap banjir oleh air laut
serta banyaknya sungai-sungai besar dan kecil yang melewati daerah ini.
Uraian jenis tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat diperoleh dari
peta satuan lahan yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Tanah Bogor,
tahun 1987 skala 1 : 250.000 dengan menggunakan klasifikasi USDA
berdasarkan Soil Taxonomy (1975). Berdasarkan informasi tanah yang
diperoleh dari peta satuan lahan tersebut di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat berkembang lima jenis tanah yaitu : Entisols, Inceptisols, Histosols,
Ultisols dan Oxisols.
Tabel IV.1.7 menunjukkan bahwa jenis tanah Kabupaten Tanjung
Jabung dominanasi oleh Padzolik dengan luas 226.608,7 hektar atau sekitar
45,46 % dari luas wilayah kabupaten. Sementara jenis tanah Organosol
luasnya mencapai 113.421,7 hektar atau sekitar 22,75 % dari luas wilayah
kabupaten. sedangkan jenis Andosol merupakan jesni tanah yang paling
sedikit, hanya mencapai seluas 3.418,3 hektar atau sekitar 0,69 % dari luas
wilayah kabupaten.
13
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tabel IV.1.7Jenis Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
KecamatanJenis Tanah Jumlah
(Ha)Organosol
Alluvial Padzolik
Gleisol Andosol
Tungkal Ulu - 15.942,0 18.627,4 - - 34.569,4Merlung - - 24.348,7 - - 24.348,7Batang Asam 5.657,4 19.108,6 68.421,7 11.049,1 - 104.236,
8Tebing Tinggi 4.766,5 6.992,6 10.485,0 12.044,8 - 34.288,9Renah Mendaluh - - 50.691,4 - - 50.691,4Muara Papalik - - 36.865,7 - - 36.865,7Pengabuan 27.936,8 1.289,2 - 14.787,2 - 44.013,2Senyerang 27.039,0 - - 15.624,3 - 42.663,3Tungkal Ilir 2.187,0 - - 6.132,5 1.711,5 10.031,0Bram Itam 19.235,8 3.142,6 - 7.644,0 - 30.022,4Seberang Kota 2.644,4 - - 8.519,8 964,3 12.128,5Betara 13.755,5 13.469,2 17.168,8 11.583,0 - 55.976,5Kuala Betara 10.199,3 - - 7.647,7 742,5 18.589,5
Jumlah (Ha) 113.421,7
59.944,2
226.608,7
95.032,4
3.418,3 498.425,3
Persentase (%) 22,75 12,03 45,46 19,07 0,69 100,00 Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kab. Tanjung Jabung Barat
Tekstur tanah adalah pembanding relatif dari komposisi fraksiliat.
Debu dan pasir yang menyusun masa tanah komposisi dari fraksi ini
menentukan kualitas medan dan kualitas pengelolaan tanah tersebut.
Tekstur tanah secara umum dapat diklasifikasikan antara halus, sedang dan
kasar, sedangkan daerah gambut tidak mempunyai tekstur. Berdasarkan
data RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2003, tekstur tanah di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdiri dari tekstur tanah halus dan
gambut, tersebar di semua kecamatan wilayah Kabupaten Tanjung Jabung
Barat.
Pada umumnya kedalaman efektif tanah diseluruh wilayah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai kedalaman antara 60 - 90 cm,
sedangkan tekstur tanahnya secara umum dapat dibedakan 2 (dua)
klasifikasi yaitu tekstur halus seluas 335.325,3 Ha atau 67,30 %, dan
Gambut seluas 163.100,0 Ha atau 32,70 %. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.8
dan Gambar 4.1.6 sebagai berikut.
14
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tabel IV.1.8Klasifikasi dan Luas Tekstur Tanah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012
No. Kecamatan
Klasifikasi Dan Luas Tekstur Jumlah
(Ha)Halus (Ha) Gambut (Ha)
1 Tungkal Ulu 34,569.4 - 34,569.4
2 Tungkal Ilir 10,031.0 - 10,031.0
3 Pengabuan 10,109.0 33,904.2 44,013.2
4 Betara 10,983.5 44,993.0 55,976.5
5 Merlung 24,348.7 - 24,348.7
6 Tebing Tinggi 29,072.9 5,216.0 34,288.9
7 Batang Asam 90,936.8 13,300.0 104,236.8
8Renah Mendaluh
50,691.4 - 50,691.4
9 Muara Papalik 36,865.7 - 36,865.7
10 Seberang Kota 8,802.0 3,326.5 12,128.5
11 Bram Itam 8,929.4 21,093.0 30,022.4
12 Kuala Betara 8,694.5 9,895.0 18,589.5
13 Senyerang 11,291.0 31,372.3 42,663.3
Jumlah (Ha) 335,325.3 163,100.0498,425.
3
% 67.3 32.7 100
Sumber : BPS Tanjab Barat Tahun 2013
15
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
16
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
17
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
18
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
i. Sistem Lahan
Sistem lahan yang diidentifikasikan oleh Report (1988) adalah unit-
unit lahan yang menunjukan kesamaan dalam kondisi iklim makro, bentuk
lahan, tanah, geologi dan vegetasi alami sebab itu memiliki implikasi yang
sebanding untuk pengembangan pertanian.
Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat 13 sistem lahan. Sistem
lahan yang dominan terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah
MBL seluas 168.963 Ha (31,60 %), KKY dengan luas 97.063 Ha (17,67 %)
dan MDW seluas 84.276 Ha atau sekitar 15,32 % dari luas Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Keadaan tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.1.9
Tabel IV.1.9Sistem Lahan Pada Setiap Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sistem Lahan
Tungkal Ulu
Merlung
Tungkal IlirBetar
aPengabu
anJumlah
Persentase
( % )KJP - - 194 370 599 1.163 0,22
KKY 746 546 15.948 30.498
49.325 97.063 17,67
BLI 477 276 438 837 1.354 3.382 0,65
KLR 1.415 1.113 - - - 2.528 0,52
MDW - - 14.035 26.833
43.408 84.276 15,32
GBT - - 995 1.903 3.078 5.976 1,08
SLP 24.792 23.753 1.100 2.103 3.402 55.150 10,20
SPK 3.928 3.622 5.546 10.603
17.153 40.852 7,48
MBL 87.051 81.912 - - - 168.963 31,60
SAR 12.229 11.210 263 503 814 25.019 4,73
AHK 3.610 3.004 209 400 646 7.869 1,53
BGA 1.416 1.013 - - - 2.429 0,52
SPD 23.361 20.323 - - - 43.684 8,48
Jumlah 159.025 146.772
38.728 74.050
119.779 505.350
100,00
Sumber : Data Pokok Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2013
j. Sumber Daya Mineral, Energi dan Bahan Galian
Berdasarkan karakteristik wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
yang termasuk daerah dataran pesisir Pantai Timur Sumatera dan terbentuk
karena proses penenggelaman, maka potensi sumber daya alam relatif
sedikit. Aktifitas geologis hanya dijumpai pada daerah perbukitan hingga
bergunung. Sedangkan pada daerah daratan potensi yang ada berupa hasil
sedimentasi dari daerah atas.
19
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
4.1.2 Kependudukan
a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Tahun 2013, sesuai dengan data yang diperoleh dari BPS Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat
adalah 293.549 jiwa, yang tersebar di 13 wilayah Kecamatan dengan
jumlah penduduk terbesar adalah di Kecamatan Tungkal Ilir yaitu 70.682
jiwa, sedangkan jumlah terkecil adalah dikecamatan Seberang Kota yaitu
8.677 jiwa. Dibandingkan dengan periode tahunan yaitu untuk tahun 2010,
jumlah penduduk ini mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2010
jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat hanya 278.741 jiwa
yang tersebar di 13 wilayah kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar
adalah di Kecamatan Tungkal Ilir, yaitu 67.817 jiwa, sedangkan jumlah
terendah adalah di Kecamatan Seberang Kota, yaitu 8.203 jiwa.
Secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan/tahun penduduk di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami peningkatan sebesar 2,63 %
pertahun selama periode 2010-2012.
Tabel IV.1.10Jumlah Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Per Kecamatan Tahun 2010– 2012
No KecamatanLuas Wilayah
(Km2)Penduduk Kepadatan
Penduduk (jiwa/Km2)(km2) % 2010 2011 2012
1 Tungkal Ulu 345,69 6,90 12.586 12.886 13.237 2,55
2 Merlung 311,65 6,22 15.302 15.670 16.085 2,53
3 Batang Asam 1.042,37 20,81 23.728 24.293 24.928 2,50
4 Tebing Tinggi 342,89 6,83 34.164 34.948 35.830 2,41
5 Renah Mendaluh 473,72 9,46 11.828 12.103 12.420 2,47
6 Muara Papalik 336,38 6,72 10.307 10.549 10.812 2,42
7 Pengabuan 440,13 8,79 23.404 24.038 24.740 2,81
8 Senyerang 426,63 8,52 22.393 22.988 23.657 2,78
9 Tungkal Ilir 100,31 2,00 67.817 69.575 70.682 2,09
10 Bram Itam 312,66 6,24 14.730 15.113 16.383 5,45
11 Seberang Kota 121,29 2,42 8.203 8.423 8.677 2,85
12 Betara 570,21 11,38 23.904 24.489 23.903 0,00
13 Kuala Betara 185,89 3,71 10.375 10.656 12.240 8,62
Jumlah 5.009,82100,0
0278.7
41285.73
1293.5
942,63
Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menajdi tiga tingkat klasifikasi yaitu:
1. Kepadatan Rendah <40 jiwa/Km2
20
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2. Kepadatan Sedang 40-100 jiwa/Km2
3. Kepadatan Tinggi >100 jiwa/Km2
Kepadatan penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun
2010 berdasarkan dari perhitungan sebesar 55,63 jiwa/KM2. Pada tahun
2011 kepadatan penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat meningkat
menjadi sebesar 57,03 jiwa/Km2. dan pada tahun 2012 kepadatan
penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat meningkat menjadi 58,60
jiwa/Km2., dengan Untuk lebih jelasnya sebaran kepadatan penduduk. Dapat
dilihat pada Tabel IV.1.10.
b. Struktur Penduduk
A. Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Trend yang terlihat dari pengelompokan jumlah penduduk
berdasarkan kelompok umur pada Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah,
semakin tinggi umur pengelompokan, maka jumlah penduduk yang berada
pada kelompok tersebut semakin menurun. Berdasarkan kelompok umur
penduduk, tahun 2010 jumlah terbesar didominasi oleh kelompok umur 0-4
tahun, yaitu 31.691 jiwa, terdiri dari laki-laki 15.917 jiwa dan Perempuan
15.774 jiwa. Sedangkan jumlah terkecil adalah kelompok umur 75+ tahun,
yaitu 2.799 jiwa, terdiri dari 1.348 jiwa laki-laki dan 1.451 jiwa perempuan.
Secara keseluruhan tahun 2012 penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat didominasi oleh penduduk dengan jenis kelamin laki-laki, yaitu
152.305 jiwa, sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 141.289 jiwa.
Dapat dilihat pada Tabel IV.1.11 sebagai berikut:
21
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tabel IV.1.11
22
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Struktur Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung BaratMenurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2012
Kelompok Umur
Penduduk (jiwa)
Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 15.917 15.774 31.691
05-09 16.047 15.109 31.156
10-14 14.755 13.631 28.386
15-19 13.060 12.111 25.171
20-24 12.820 12.333 25.153
25-29 13.953 13.630 27.583
30-34 14.041 13.193 27.207
35-39 13.158 11.872 25.030
40-44 10.800 9.270 20.070
45-49 8.263 7.170 15.433
50-54 6.374 5.569 11.943
55-59 4.694 3.838 8.532
60-64 3.444 3.035 6.479
65-69 2.115 1.942 4.057
70-74 1.543 1.361 2.904
75+ 1.348 1.451 2.799
Jumlah 152.305 141.289 293.594 Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013
Gambar 4.1.4Grafik Jumalah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2012
B. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio
23
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Apabila melihat struktur penduduk berdasarkan sex ratio di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dimana penduduk dengan sex ratio
terbesar terdapat di Kecamatan Muara Papalik sebesar 118 dan yang
terkecil terdapat di Kecamatan Tungkal Ilir yaitu dengan sex ratio sebesar
102. Dapat diliat pada Tabel IV.1.12 sebagai berikut:
Tabel II.1.12Struktur Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Tahun 2012
No KecamatanJumlah Penduduk (jiwa)
Sex RasioLaki-
LakiPerempuan Jumlah
1 Tungkal Ulu 6.751 6.486 13.237 104
2 Merlung 8.408 7.677 16.085 110
3 Batang Asam 13.154 11.774 24.928 112
4 Tebing Tinggi 19.181 16.649 35.830 115
5 Renah Mendaluh 6.549 5.871 12.420 112
6 Muara Papalik 5.854 4.958 10.812 118
7 Pengabuan 12.680 12.060 24.740 105
8 Senyerang 12.287 11.370 23.657 108
9 Tungkal Ilir 35.639 35.043 70.682 102
10 Bram Itam 8.469 7.914 16.383 107
11 Seberang Kota 4.471 4.206 8.677 106
12 Betara 12.543 11.360 23.903 110
13 Kuala Betara 6.319 5.921 12.240 107
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
152.305 141.289293.59
4108
Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013
24
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Gambar 4.1.9Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012
C. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Apabila melihat struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
yang ditamatkan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dimana penduduk
dengan tingkat pendidikan tertinggi berada di pendidikan Jasa SLTA ke atas
sebesar 2.024. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.3 sebagai berikut:
Tabel IV.1.13Struktur Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Menurut Tingkat Pendidikan Yang di Tamatkan Tahun 2012Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan
Laki-laki PerempuanRasio Jenis
KelaminSD ke bawah 880 379 1.259
SLTP 117 379 496
Jasa SLTA ke atas 627 1.397 2.024
Jumlah 1.624 2.155 3.779
Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013
D. Struktur Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha
Apabila melihat struktur penduduk yang bekerja berdasarkan
lapangan usaha sektor pertanian (pertanian, perkebunan, peternakan,
kehutanan & perikanan), industri (pertambangan dan penggalian ,industri
pengolahan, listrik, gas dan air minum, bangunan) dan jasa (perdagangan,
hotel dan restoran, pengangkutan, pos dan telekomunikasi, persewaan &
jasa perusahaan, jasa-jasa) yaitu sebesar 129.236 jiwa, dimana sektor
25
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
pertanian yang terbesar menyerap tenaga kerja sebesar 69.735 jiwa. Dapat
dilihat pada Tabel IV.1.13 sebagai berikut:
Tabel IV.1.13Struktur Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan Jumlah
Pertanian (1) 49.138 20.597 69.735
Industri (2,3,4,5) 8.313 2.168 10.481
Jasa-Jasa (6,7,8,9) 26.299 22.721 49.020
Jumlah 83.750 45.486 129.236Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013
c. Pola Persebaran Penduduk
Pola Penyebaran penduduk di wilayah perencanaan berbentuk linier
disepanjang jalan serta berbentuk mengelompok pada pusat desa (Kantor
Desa). Untuk penduduk yang bermukim disepanjang jalan, hal ini
dikarenakan kemudahan untuk mendapatkan transportasi, sedangkan
penduduk yang cenderung berada pada pusat desa hal ini dikarenakan pada
umumnya pada pusat-pusat desa terdapat pasar atau warung-warung yang
menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Pola penyebaran permukiman
penduduk di wilayah perencanaan dapat di lihat pada Gambar 4.1.10.
26
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
27
Ga
mb
ar
2.2.
4
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
KAJIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGKI
T LISTRI
K TENA
GA HYBRI
DKABUPATE
N TANJUNG JABU
NG BARA
T
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
4.1.3 Perhubungan
a. Angkutan Darat
Jalan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan
perekonomian, meningkatkan usaha pembangunan. Peningkatan
pembangunan jalan dapat memudahkan mobilitas penduduk dan
memperlancar perdagangan antar daerah.
Panjang jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2012
adalah 1.610,071 Km. Terdiri dari jalan baik 423,984 Km, jalan sedang
312,640Km, jalan rusak 503,147Km, dan jalan rusak berat 331,643 Km.
Jalan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan
perekonomian, meningkatkan usaha pembangunan. Peningkatan
pembangunan jalan dapat memudahkan mobilitas penduduk dan
memperlancar perdagangan antar daerah.
Panjang jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2012
adalah 1.557,126 Km. Terdiri dari jalan baik 487,388 Km, jalan sedang
299,810 Km, jalan rusak 413,382 Km, dan jalan rusak berat 338,571 Km.
Proporsi jalan. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.14 sebagai berikut.
b. Jaringan Jalan
Jaringan jalan akan menunjang proses pembangunan dan investasi di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, karena merupakan penghubung kegiatan
ekonomi baik dalam wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat maupun
dengan daerah lain di sekitanya.
c. Kondisi Jalan
Pada Tahun 2012 panjang jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
adalah 1.610.071 km, terdiri dari jalan dengan kondisi baik sebesar 423.984
km, jalan dengan kondisi sedang 312.640 km, jalan dengan kondisi rusak
503.147 km dan jalan dengan kondisi rusak berat 313.643 km. Dapat dilihat
pada Tabel IV.1.15 sebagai berikut.
28
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tabel IV.1.15Panjang dan Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
No. Kecamatan AspalKerikil/ Koral
Tanah Beton Jumlah
1 Tungkal Ulu 79.101 87.292 92.180 2.000 260.5732 Merlung 46.000 25.084 4.942 2.950 78.9763 Batang Asam 63.530 79.951 65.494 2.100 211.0754 Tebing Tinggi 58.000 101.082 67.892 4.000 230.9745 Renah Mendaluh 31.145 16.892 0.560 3.000 51.5976 Muara Papalik 43.000 24.000 15.892 3.000 85.8927 Pengabuan 0.752 34.001 81.170 9.827 125.7508 Senyerang - 23.167 48.330 8.010 79.5079 Tungkal Ilir 43.738 35.456 4.872 10.259 94.32510 Bram Itam 32.678 8.920 34.010 3.855 79.46311 Seberang Kota - 2.155 58.440 2.050 62.64512 Betara 65.822 43.573 16.939 1.672 128.00613 Kuala Betara - 52.132 65.224 3.936 121.292
Jumlah
2010 463.764 533.705 555.945 56.6571.610.07
1
2009 459.371 529.170 548.910 39.6771.577.12
8
2008 387.170 473.500 639.880 45.4251.545.97
5
2007 356.119 456.761 603.930 39.4531.456.26
3
2006 327.396 442.324 546.950 33.2001.349.87
0Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013
Tabel IV.1.16Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
No
Kecamatan BaikSedan
gRusak
Rusak Berat
Beton Jumlah
1 Tungkal Ulu 56.840 56.064 102.306 43.363 2.000 260.5732 Merlung 46.960 8.790 7.850 12.426 2.950 78.9763 Batang Asam 39.860 38.520 98.000 32.595 2.100 211.0754 Tebing Tinggi 68.450 36.850 62.594 59.080 4.000 230.974
5Renah Mendaluh
14.450 7.856 20.860 5.431 3.000 51.597
6 Muara Papalik 43.720 9.860 18.520 10.792 3.000 85.8927 Pengabuan 28.560 19.460 37.400 30.501 9.825 125.7468 Senyerang 16.450 21.340 11.612 22.095 8.010 79.5079 Tungkal Ilir 32.772 24.560 8.234 18.500 10.259 94.32510 Bram Itam 18.450 28.450 21.450 7.258 3.855 79.46311 Seberang Kota 5.470 8.450 32.450 14.225 2.050 62.64512 Betara 43.462 34.860 33.278 14.734 1.672 128.00613 Kuala Betara 8.540 17.580 48.593 42.643 3.936 121.292
Jumlah
2010 423.984312.64
0503.147 313.643 56.657
1.610.071
2009 487.388299.81
0413.382 338.571 37.977
1.577.128
2008 238.261564.95
1470.029 238.604 34.130
1.545.975
2007 190.976513.21
0461.773 256.174 34.130
1.456.263
2006 176.912470.48
0427.490 235.948 39.040
1.349.870
Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013
29
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
30
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
Kajian Pengembang
an Inovasi Model
Pemberdayaan Masyar
akat Desa di Kabupa
ten Tanjun
g Jabung Barat
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
4.1.4 Perekonomian Wilayah
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah di tunjukkan oleh indikator
Produk Domistik Regional Bruto atas dasar harga konstan. Sedang PDRB
atas dasar harga berlaku lebih digunakan untuk melihat pergeseran dari
struktur ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
dari tahun 2010 – 2012 berturut-turut adalah sebesar 6,87% (2010), 8,11%
(2011), dan 8,35% (2012). Totalitas nilai PDRB atas dasar harga berlaku
tahun 2012 sebesar Rp. 9,001 trlyun. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.17,
sebagai berikut:
Tabel IV.1.17Perkembangan PDRB dari Tahun 2010-2012 (dalam ribuan)
Tahun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Atas Dasar Harga
Berlaku
Atas Dasar Harga Konstan
2010 6.732.220,69 2.271.966,25
2011* 7.853.815,76 2.450.202,16
2012** 9.001.585,05 2.638.387,46
Pertumbuhan Rata-
Rata7,46%
Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka, Tahun 2013
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten ini lebih rendah dari laju
pertumbuhan ekonomi Propinsi Jambi. Laju pertumbuhan tahun 2011 dan
2012 terutama ditunjang oleh tumbuhnya sektor industri pengolahan, sektor
pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa, sektor
bangunan, sedangkan untuk sektor pertambangan dan penggalian sejak
tahun 2010 relatif stagnan bahkan laju pertumbuhan negatif. Padahal
sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi terhadap
struktur PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dapat dilihat pada Tabel
IV.1.18, sebagai berikut:
Tabel IV.1.18Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjung Jabung Barat (%) Menurut Sektor
31
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2010 – 2012 (Harga Konstan)No. Sektor 2010 2011 2012
1 Pertanian 13,08 11,30 8,77
2 Pertambangan dan penggalian 10,02 20,35 6,86
3 Industri pengolahan 2,67 2,17 7,48
4 Listrik, gas, dan air bersih 6,21 10,87 9,55
5 Bangunan 10,68 9,22 17,54
6 Perdagangan, hotel dan restoran 6,54 5,91 8,03
7 Pengangkutan dan Komunikasi 3,57 3,19 4,59
8Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
4,08 5,64 7,14
9 Jasa-jasa 2,36 4,41 5,19
Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,57 8,11 8,35Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka, Tahun 2013
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilihat dari
sisi lapangan usaha (sektoral) periode 2010-2012 menunjukkan adanya
perkembangan yang menggembirakan, yaitu kenaikan pertumbuhan
ekonomi pada sektor pertanian; sektor listrik-gas dan air bersih; sektor
bangunan; sektor perdagangan-hotel dan restoran; sektor pengangkutan
dan komunikasi; sektor keuangan-persewaan dan jasa perusahaan serta
sektor jasa-jasa, karena sektor-sektor ini menyerap lebih dari 95,43%
angkatan kerja. Sebaliknya, sektor pertambangan dan sektor industri yang
hanya menyerap 4,57% angkatan kerja mengalami penurunan.
Struktur Ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat terutama
didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian,
selanjutnya berturut-turut diikuti oleh sektor perdagangan - hotel dan
restoran, industri pengolahan, pengangkutan – komunikasi, jasa-jasa,
konstruksi – bangunan, keuangan – persewaan – jasa perusahaan, serta
listrik – gas dan air bersih.
4.2 Gambaran Umum Lokasi Penelit ian
4.2.1 Kecamatan Tebing Tinggi
Kecamatan Tebing Tinggi adalah salah satu kecamatan yang berada
dalam wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi dengan luas
wilayah 342,89 km2. Batas-batas Kecamatan Tebing Tinggi:
Utara : Kecamatan Senyerang
Timur : Kecamatan Pengabuan dan Kecamatan Betara
Selatan : Kecamatan Tungkal Ulu
Barat : Kecamatan Batang Asam dan Kecamatan Tungkal Ulu
32
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Jumlah desa di Kecamatan Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel
IV.2.1 berikut ini.
Tabel IV.2.1Jumlah Desa dan Luasnya di Kecamatan Tebing Tinggi
No. Desa/KelurahanLuas Area
(km2)1. Purwodadi 63,612. Suka Damai 21,273. Adil Jaya 15,284. Tebing Tinggi 19,315. Kelagian 108,946. Sungai Keruh 10,087. Dataran Kempas 3,198. Delima 49,039. Talang Makmur 11,4010. Teluk Pengkah 40,78
Jumlah 342,89Sumber : Kecamatan Tebing Tinggi dalam Angka, 2014.
Penduduk Kecamatan Tebing Tinggi tahun 2013 tercatat sebanyak
37.943 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki 20.199 jiwa dan penduduk
perempuan 17.744 jiwa. Perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan
adalah 114, yang berarti bahwa penduduk laki-laki lebih banyak daripada
penduduk perempuan, atau dari 114 jiwa penduduk lakilaki terdapat 100
jiwa penduduk perempuan.
Persebaran penduduk di Kecamatan Tebing Tinggi tercatat 110,56
jiwa/km2, sedangkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga tercatat
sebesar 3,74 jiwa. Selama kurun waktu antara tahun 2010-2013, rata-rata
pertumbuhan penduduk Kecamatan Tebing Tinggi per tahun tercatat
sebesar 0,9%.
Tabel IV.2.2Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk dirinci
Per Desa/Kelurahan di Kecamatan Tebing Tinggi
No. Desa/KelurahanLuas Area
(km2)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
1. Purwodadi 63,61 7.382 116,052. Suka Damai 21,27 1.746 82,113. Adil Jaya 15,28 1.144 74,854. Tebing Tinggi 19,31 12.669 656,075. Kelagian 108,94 2.851 26,176. Sungai Keruh 10,08 536 53,177. Dataran Kempas 3,19 1.533 480,478. Delima 49,03 1.122 22,879. Talang Makmur 11,40 4.614 404,7210. Teluk Pengkah 40,78 4.347 106,60
Jumlah 342,89 37.943 110,66Sumber : Kecamatan Tebing Tinggi dalam Angka, 2014.
33
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Perkebunan Pinang berada di posisi kedua terluas di Kecamatan
Tebing Tinggi setelah perkebunan kelapa sawit. Luas lahan pinang 28,6
hektar dengan produksi sebanyak 30,8 ton.
Tabel IV.2.3Luas Tanam Perkebunan Pinang dan Kopi di Kecamatan Tebing Tinggi Tahun 2013
No. Desa/Kelurahan
Pinang KopiLuas
Tanaman(Ha)
Produksi(Ton)
Luas Tanaman
(Ha)
Produksi(Ton)
1. Purwodadi 6 6,3 - -2. Suka Damai 1,3 2 - -3. Adil Jaya 1,3 2 - -4. Tebing Tinggi 3 4 - -5. Kelagian - - 37 146. Sungai Keruh - - - -7. Dataran Kempas 3 3 - -8. Delima - - - -9. Talang Makmur 6 5 - -10. Teluk Pengkah 8 8,5 - -
Jumlah 28,6 30,8 37 14Sumber : Kecamatan Tebing Tinggi dalam Angka, 2014.
4.2.2 Kecamatan Merlung
Kecamatan Merlung memiliki luas wilayah 311,65 km2 atau sekitar
6,22% dari luas keseluruhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada
di daerah 45 meter di atas permukaan laut. Jarak Kecamatan Merlung
sejauh 118 km dari ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Tahun 2012, jumlah penduduk di Kecamatan Merlung adalah 16.085
jiwa, yang bila dibandingkan dengan luas wilayah administrasinya, maka
kepadatan penduduk di Kecamatan Merlung adalah 52 jiwa/km2. Dalam
kurun waktu 2010-2012, tercatat laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Merlung, yaitu 2,53% per tahunnya.
Tabel IV.2.4Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk
Di Kecamata Merlung Tahun 2012
No.
Kecamatan
Jumlah Penduduk(jiwa)
Jumlah Penduduk
Total(jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/Ha)
Rasio Jenis
KelaminLaki-laki
Perempuan
1. Merlung 8.408 7.677 16.085 52 110Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.
Tabel IV.2.5Luas Tanam Perkebunan Pinang dan Kopi
di Kecamatan Merlung Tahun 2012No. Kecamatan Pinang Kopi
34
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Luas Tanaman
(Ha)
Produksi(Ton)
Luas Tanaman
(Ha)
Produksi(Ton)
1. Merlung - - - -Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.
4.2.3 Kecamatan Tungkal Ilir
Kecamatan Tungkal Ilir memiliki luas wilayah 100,31 km2 atau sekitar
2,0% dari luas keseluruhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada di
daerah 3 meter di atas permukaan laut. Jarak Kecamatan Merlung sejauh 0
km dari ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dikarenakan Tungkal Ilir
merupakan ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Tahun 2012, jumlah penduduk di Kecamatan Tungkal Ilir adalah
70.682 jiwa, yang bila dibandingkan dengan luas wilayah administrasinya,
maka kepadatan penduduk di Kecamatan Merlung adalah 705 jiwa/km2.
Dalam kurun waktu 2010-2012, tercatat laju pertumbuhan penduduk di
Kecamatan Merlung, yaitu 2,09% per tahunnya.
Tabel IV.2.6Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk
Di Kecamata Tungkal Ilir Tahun 2012
No.
Kecamatan
Jumlah Penduduk(jiwa)
Jumlah Penduduk
Total(jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/Ha)
Rasio Jenis
KelaminLaki-laki
Perempuan
1. Tungkal Ilir 35.639 35,043 70.682 705 102Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.
Tabel IV.2.7Luas Tanam Perkebunan Pinang dan Kopi
di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Kecamatan
Pinang KopiLuas
Tanaman(Ha)
Produksi(Ton)
Luas Tanaman
(Ha)
Produksi(Ton)
1. Tungkal Ilir 426,0 539,1 17,0 3,9Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.
4.2.4 Kecamatan Kuala Betara
Kecamatan Kuala Betara memiliki luas wilayah 185,89 km2 atau
sekitar 3,71% dari luas keseluruhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang
berada di daerah 3 meter di atas permukaan laut. Jarak Kecamatan Merlung
sejauh 8 km dari ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
35
4
Laporan AkhirKajian Pengembangan Inovasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2012, jumlah penduduk di Kecamatan Kuala Betara adalah 12.240
jiwa, yang bila dibandingkan dengan luas wilayah administrasinya, maka
kepadatan penduduk di Kecamatan Merlung adalah 66 jiwa/km2. Dalam
kurun waktu 2010-2012, tercatat laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan
Kuala Betara, yaitu 8,62% per tahunnya.
Tabel IV.2.8Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk
Di Kecamata Merlung Tahun 2012
No.
Kecamatan
Jumlah Penduduk(jiwa)
Jumlah Penduduk
Total(jiwa)
Kepadatan Penduduk (jiwa/Ha)
Rasio Jenis
KelaminLaki-laki
Perempuan
1. Kuala Betara 6.319 5.921 12.240 66 107Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.
Tabel IV.2.9Luas Tanam Perkebunan Pinang dan Kopi
di Kecamatan Merlung Tahun 2012
No. Kecamatan
Pinang KopiLuas
Tanaman(Ha)
Produksi(Ton)
Luas Tanaman
(Ha)
Produksi(Ton)
1. Kuala Betara 463,0 471,5 10,0 55,5Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.
4.3 Hasi l Pembahasan
36