i
LAPORAN AKHIR
PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER BERBASIS
KEARIFAN LOKAL
PENDIDIKAN DAN LATIHAN BERKELANJUTAN
IMPLEMENTASI PENDIDIIKAN KARAKTER BERBASIS
LESSON STUDY BAGI GURU-GURU SEKOLAH
LABORATORIUM
OLEH
PROF. DR. KETUT SUMA, M.S.
NIP. 195901011984031003
DR. I WAYAN MUDANA, M.Si.
NIP. 196012311987031015
DR. NI MADE PUJANI, M.Si.
NIP. 196311041988032001
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan
Ganesha dengan SPK No: 07/UN48.16/PM/2016
Tanggal 1 Maret 2016
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKLUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2016
iii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur patut kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Hyang
Widhi Wasa) karena berkat rahmatNyalah laporan pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat yang berjudul “Pendidikan dan Latihan Berkelanjutan Implementasi
Pendidikan Karakter Berbasis Lesson Study bagi Guru-Guru Sekolah Laboratorium” dapat
diselesaikan pada waktunya. Kegiatan ini merupakan kegiatan pembinaan keprofesian guru
melalui lesson study yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di sekolah
laboratorium Universitas Pendidikan Ganesha dalam merancang dan
mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata
pelajaran berbasis lesson study. Berkat dukungan dan kerja sama yang baik dari pimpinan
Undiksha, LPPM Undiksha dan segenap civitas sekolah laboratorium kegiatan ini dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebeasar-besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, atas dukungan dananya.
2. Ketua LPPM Undiksha atas segala fasilitasnya.
3. Kepala SD, SMP, dan SMA lab atas kerja samanya.
4. Para guru SD, SMP, dan SMA yang terlibat dalam kegiatan ini atas komitmen dan
dedikasinya yang besar dan tulus dalam kegiatan ini.
Semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat member manfaat yang sebesar-
besarnya dan berkelanjutan.
Singaraja, 24 Nopember 2016
Ketua Pelaksana
iv
DAFTAR ISI
hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDHULUAN
1.1 Analisis Situasi 1
1.2 Identifikasi dan Perumausan Masalah 4
1.3 Tujuan Kegiatan 5
1.4 Manfaat Kegiatan 6
BAB II METODE PELASKANAAN
3.1 Metode Diklat 8
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan dan Teknik Analisis Data 10
3.3 Evaluasi Keguatan Pendampingan 10
BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Proses Kegiatan 11
3.2 Kualitas Lesson Study Siklus I 19
3.3 Kegiatan LS Siklus II 22
3.4 Kualitas Lesson Studi Siklus II 25
3.5 Jumlah guru yang terlatih 28
3.6 Perangkat Pembelajaran 31
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan 32
4.2 Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 34
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Peserta FGD Pertama 22 s.d 23 April 2016 11
Table 3.2 Materi Pelatihan Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam 11
Tabel 3.3 Pelaksanaan Lesson Study Tahap I 15
Tabel 3.4 Skor tiap aspek perencanaan (plan) group LS 19
Table 3.5 Skor Kegiatan Pelaksanaan (Do) Siklus I 20
Tabel 3.6 Skor aspek-aspek Refleksi untuk tiap Group LS pada siklus I
di Sekolah Laboratorium Undiksha 21
Tabel 3.7 Pelaksanaan Lesson Study tahap II 22
Tabel 3.8 Skor kegiatan Perencanaan (plan) lesson studi pada siklus II
di Sekolah laboratorium Undiksha 25
Tabel 3.9 Skor kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson studi pada siklus II
di Sekolah laboratorium Undiksha 26
Tabel 3.10 Skor kegiatan Reflekai (See) lesson studi pada siklus II
di Sekolah laboratorium Undiksaha 27
Tabel 3.11. Guru Mata Pelajaran yang terlatih 28
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kegiatan FGD I Lesson Study 12
Gambar 3.2 Berikut adalah foto-foto kegiatan pelaksanaan lesson
study (d0) di SMP dan SMA 16
Gambar 3.3 berikut adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study di di SMA
untuk mata pelajaranfisika 17
Gambar 3.4 adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study mata pelajaran kimia di SMA 18
Gambar 3.5 Kegiatan plan LS oleh guru matematika dan IPA SMP 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Pendirian sekolah Laboratorium diawali dengan berdirinya SD Laboratorium Widyasthana
oleh Yayasan FKg-FIP Unud tanggal 4 Juli 1970. Pada 13 Januari 1971 berubah menjadi SD
Laboratorium. Dengan keluarnya SK Rektor UNUD No 25/SK/PD/UNUD/1976, dan pada tanggal
6 November 1976 Sekolah ini resmi dijadikan “Service Departement “UNUD. Pada tahun 1977
berdirilah SMP Laboratorium UNUD Singaraja , tahun 1980 dibangun SMA Laboratorium UNUD
Singaraja, Sehingga sejak tahun 1980 Sekolah Laboratorium memiliki jenjang sekolah mulai dari
Tk, SD, SMP dan SMA.
Seiring dengan berlalu hari dan waktu Fkg-FIP berubah menjadi FKIP UNUD pada tahun
1983 dan selanjutnya memisahkan diri menjadi STKIP Negeri Singaraja pada tahun 1993 dengan
akta No 93 tanggal 14 Juli 1955, maka Sekolah Laboratorium UNUD Singaraja berubah nama
menjadi sekolah Laboratorium STKIP Negeri Singaraja, kemudian pada tahun 2001 STKIP Negeri
Singaraja berubah nama menjadi IKIP Negeri Singaraja dan Sekolah Laboratorium pun berubah
nama mejadi Sekolah Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Pada tahun 2006 IKIP Negeri Singaraja
berubah status menjadi Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) maka sekolah
Laboratorium pun ikut berubah nama dari sekolah Laboratorium IKIP Negeri Singaraja menjadi
Sekolah Laboratorium UNDIKSHA Singaraja.
Dilihat dari sarana prasarana, sekolah ini boleh dibilang terbaik di antara sekolah swasta di
Singaraja. Sekolah ini memiliki sumber daya yang memadai. Gedung belajar sekolah ini sangat
memenuhi kelayakan dan memiliki daya tampung yang besar, dan memiliki halaman yang luas dan
tertata. Demikian pula dukungan sarana lainnya seperti komputer, perpustakaan, dan jaringan
internet. Namun demikian, pemanfaatan sarana ini belum optimal dan belum bisa menarik
masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah lab khususnya untuk tingkat SMP dan SMA.
Sekolah ini belum mampu meraih kembali kejayaannnya seperti yang dialaminya pada tahun tahun
1990an dimana sekolah ini mampu bersaing dengan sekolah negeri di Bali.
Semua guru-guru sudah berkwalifikasi S1. Guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha
sebagian adalah guru-guru negeri dan sebagian guru-guru yang diangkat oleh yayasan. Kulaitas
guru-guru di sekolah laboratorium tidak jauh berbeda dengan guru-guru di sekolah lain di
kabupaten Buleleng. Sekolah ini didukung oleh total 125 orang guru yang terdiri dari 12 orang
Guru TK, 28 orang guru SD dan TK, 32 orang guru SMP dan 53 Guru SMA.
2
Persoalan yang ada berkaitan dengan guru di sekolah laboratorium adalah bahwa mereka
belum mampu melakukan pengembangan diri/keprofesian secara mandiri dan berkelanjutan
(wawancara dengan Direktur Sekolah Lab, 15 Oktober 2015). Sebagai sekolah swasta, pembinaan
dan pengembangan keprofesian guru tidak seperti di sekolah negeri. Jika terdapat guru yang
memperoleh kesempatan untuk meningkatkan keprofesiannya, mereka tidak dapat menularkan
pengetahuannya kepada guru lainnya secara intesif dan berkala. Hal ini disebabkan oleh karena
sekolah ini tidak memiliki model pengembangan keprofesian secara mandiri dan berkelanjutan.
Para guru jarang sekali mendapat kesempatan untuk saling belajar dengan teman sejawat melalui
sharing pengetahuan dan keterampilan. Fakta ini mengisyaratkan perlunya dikembangkan suatu
model pengembangan keprofesian guru-guru sekolah lab yang mampu memfasilitasi guru-guru
untuk melakukan pengembangan diri secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanjutan. Untuk
mengatasi masalah pengembangan keprofesian ini model pengembangan keprofesian guru berbasis
lesson study merupakan cara yang tepat.
Berkaitan dengan pendidikan karakter, wawancara dengan kepala SD, SMP, dan SMA
menunjukkan bahwa para guru belum masih mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan
pendidikan karakter dengan pembelajaran mata pelajaran. Mereka tidak memahami bagaimana
menyelipkan nilai-nilai karakter pada materi pelajaran dengan konteks yang tepat,
mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada strategi pembelajaran, dan mengintegrasikan nilai-nilai
karakter pada kegiatan asesmen, dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada pengelolaan kelas
(Suma, 2013). Kesulitan ini tampak mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran. Ada beberapa penyebab guru mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan nilai-
nilai karakter pada pembelajaran mata pelajaran antara lain: guru-guru kurang mamahami secara
utuh karakteristik mata pelajaran baik dasar ontologism, epistemologis, dan aksiologisnya,
sehingga mereka kesulitan melihat nilai-nilai karakter apa yang terkadnug baik secara eksplisit dan
implisit oleh materi pelaran itu. Banyak nilai-nilai karakter seperti: bertanggungjawab, bergaya
hidup sehat, disiplin, kerja keras, percaya diri, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri,
ingin tahu, menghargai karya dan prestasi orang lain, santun, demokratis, dan lain-lain dapat
dikembangkan melalui strategi/metode pembelajaran inovatif. Namun demikian, pemahaman dan
kemampuan guru dalam menerapkan model-model pembelaaran inovatif belum memadai.
Jika dilihat dari kualitas input, sebenarnya sekolah ini khususnya TK dan SD mendapatkan
input siswa yang tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah negeri. Kepercayaan masyarakt
terhadap TK dan SD sangat baik. TK dan SD laboratorium mampu bersaing dengan sekolah-
sekolah lainnya baik negeri maupun swasta vavorit di Singaraja. Sebagian besar anak lulusan TK
lab undiksha melanjutkan pelajarannya ke SD lab Undiksha. SD ini juga diminati oleh tamatan-
tamatan TK lainnya. Dilihat dari kemampuan ekonomi orang tua siswa di SD lab Undiksha pada
3
umumnya adalah menengah ke atas, sehingga seharusnya relative mudah diminta partisipasinya
dalam memajukan pendidikan putra-putrinya. Namun kenyataannya partisipasi orang tua dalam
untuk mendukung kemauan sekolah berupa pendanaan pendidikan tidak sebaik di sekolah negeri.
Potensi kualitas input yang baik ini seharusnya dikelola secara efektif. Potensi siswa perlun
dikembangkan secara optimal baik potensi kognitifnya maupun afektifnya dalam hal ini adalah
karakternya.
Sambutan masyarakat yang bai di jenang TK dan SD, ternyata tidak terjadi di jenjang
SMP dan SMA. Lulusan SD lab tidak lagi menadikan SMP Lab sebagai pilihan melajutkan
sekolahnya, mereka justru lebih memilih sekolah negeri. Demikian pula yang terjadi di SMA,
lulusan SMP lab tidak lagi menadikan SMA lab sebagai pilihan pertama mereka melanjutkan
sekolah ke jejang SMA. Kondisi ini menyebabkan refutasi SMP dan SMA masih berada di bawah
SMP dan SMA Negeri. SMP dan SMP akahirnya menjadi plihan alternative setelah mereka tidak
diterima di sekolah negeri. Namun, diantara sekolah swasta SMP dan SMA lab masih merupakan
pilihan sekolah swasta pertama bagi mereka yang tidak diterima di sekolah negeri (wawancara
dengan Ketua Yayasan dan Direktur sekolah lab 15 oktober 2015). Dilihat dari sarana-prasarana
sekolah ini sudah cukup memadai, maka salah satu cara menarik minat masyarakat ke sekolah ini
adalah dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan melalui peningkatan
keprofesian guru. Sekolah ini harus mampu meyakinkan masayarakat bahwa kualitas gurunya tidak
kalah dengn guru-guru di sekolah negeri vavorit. Guru-guru di sekolah ini harus mampu
mengoptimalkan potensi-potensi anak didik dan mempromosikannnya kepada dunia luar sebagai
coring kualitas. Untuk ini pembinaan dan pendampingan peningkatan keprofesian guru perlu
dilakukan secara berkala dan kontinu.
Salah satu kelebihan Sekolah Laboratorium dibandingkan dengan sekolah lainnya adalah
bahwa sekolah ini menjadi laboratorium pendidikan Undiksha. Dengan demikian, kesempatan
untuk mengembangkan pendidikan secara lebih inovatif sangat terbuka lebar, dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada di Undiksha. Namun, kenyataannya sekolah ini belum
mampu menjadi sarana bagi dosen untuk berinovasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran,
maupun sarana belajar bagi mahasiswa. Riset-riset pengembangan di bidang pendidikan dan
pengajaran seharusnya banyak dilakukan di sekolah ini, demikian pula praktik-praktik model
pembelajaran, pengembangan media, dan model-model asesmen. Permasalahannya adalah
bagaimana mengoptimalkan fungsi sekolah lab ini sebagai seklah laboratorium pendidikan.
Dalam kaitan dengan kebijakan pengembangan pendidikan karakter, Sekolah Laboratorium
Undiksha berkomitmen untuk mengimplementasikan kebijakan itu. Sekolah aboratorium Undiksha
telah berusaha mewujudkan pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran. Para guru
sudah berusaha untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran nilai-nilai karakter. Namun
4
demikian, tampak bahwa dalam RPP yang disusun guru-guru hanya dicantumkan nilai-nilai
karakter yang dapat dikembangkan, bagaimana mengembangkan nilai-nilai karakter itu dalam
praktek di kelas belum terencana secara jelas. Demikan pula, dalam pelaksanaan pembelajaran dan
evaluasi, belum tampak upaya yang secara sengaja dilakukan untuk mengembangkan nilai-nilai
karakter tertentu dan juga upaya mengevaluasi hasilnya. Akibatnya sangat sulit menilai apakah
pendidikan karakter yang terintegrasi dengan mata pelajaran mampu mengembangkan karakter
peserta didik secara optimal. Kondisi ini, telah mendorong dilaksanakannya pengabdian kepada
masyarakat berupa pendampingan pengembangan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan
mata pelajaran di sekolah Laboratorium Undiksha secara bertahap.
Pengembangan pendidikan karakter ini diyakini dapat terlaksana dengan baik, karena
didukung oleh (1) adanya komitmen dan dukungan yang tinggi dari yayasan Undiksha, (2) adanya
komitmen dan dukungan dari segenap tenaga pendidik dan kependidikan, (3) sarana-prasarana
cukup memadai, (4) adanya kebijakan rencana rektor Undiksha untuk mengembangkan Sekolah
Laboratorium Undiksha sebagai laboratorium pendidikan Undiksha sebagai tempat
mengimplementasikan model-model penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang inovatif
dan kreatif.
1.2 Identifikasi dan Perumausan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah dan analisis situasi yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasi permasalahan-permnasalahan sebagai berikut.
1) Sekolah Laboratorium Undiksha memiliki sumber daya yang cukup memadai namun
belum termanfaatkan secara optimal.
2) Perlunya dirancang dan diimplemetasikan sebuah model pengembangan dan peningkatan
keprofesian guru secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanjutan , dimana guru-guru dapat
melakukan sharing pengetahuan dan keterampilan dengan teman sejawat, pengawas, dan
pakar pendidikan.
3) Pemahaman guru-guru terhadap konsep, prinsip, dan teori pendidikan karakter masih perlu
ditingkatkan. Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi dengan mata
pelajaran baik pada tataran perencanaan maupun pelaksanaan di kelas, tampak bahwa para
guru masih memerlukan pendampingan. Sementara itu, kemampuan para pengawas
sekolah belum mampu memberikan pendampingan secara optimal. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan model-model pendidikan karakter terintegrasi dengan pengaaran mata
pelajaran.
4) Sebagai sekolah yang bernaung di bawah Universitas Pendidikan Ganesha, semestinya
sekolah ini seharusnya memperoleh banyak bantuan pendampingan dalam pelaksanaan
5
pendidikan yang inovatif, kreatif dan bermutu tinggi. Namun, pada kenyataannya
dukungan yang tampak optimal baru sebatas fisik sekolah, sementara itu dukungan
pengembangan keprofesian guru masih perlu ditingkatkan.
5) Kualitas input siswa khususnya untuk SD adalah siswa-siswa terbaik dari jenjang sekolah
sebelumnya. Ini memerlukan pengelolaan yang lebih professional. Namun, hal ini tidak
terjadi pada SMP dan SMA. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang optimal untuk
meraih kembali kepercayaan masyarakat.
6) Masih banyak diantara para guru yang berpandangan bahwa nilai-nilai karakter siswa akan
berkembang sebagai dampak pengiring pembelajaran, sehingga tidak tampak upaya untuk
mewujudkan pengajaran nilai-nilai karakter itu secara sengaja dan terencana.
7) Sebagai laboratorium pendidikan Undiksha, sekolah laboratorium seharusnya dapat
dikembangkan sebagai pusat pengembangan pendidikan sekolah seperti pengembangan
model-model pembelajaran, model-model evaluasi, media pendidikan, dan menunjukkan
praktik-praktik baik (good practices) di bidang pendidikan, sehingga ia bukan hanya
sebagai tempat berpraktik mahasiswa Undiksha tetapi uga menjadi pusat belajar bagi
sekolah-sekolah lain.
1.3 Tujuan Kegiatan
Kegiatan pendidikan dan latihan implementasi pendidikan karakter terintegrasi dengan
mata pelajaran berbasis lesson study bertujuan untuk membantu sekolah dalam mewujudkan
pendidikan karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran secara efektif dan berkualitas,
dan juga mengembangkan kperofesian guru secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanutan. Tujuan
khusus dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah
1) Membantu guru-guru dalam pengembangan keprofesiannya/pengembangan diri yang
berkarakter secara kolaboratif melalui lesson study.
2) Membantu meningkatkan pemahaman guru-guru di Sekolah Laboratorium terhadap
pemahaman konsep pendidikan karakter.
3) Meningkatkan pemahaman guru-guru terhadap pengetahuan konten (content knowledge),
pengetahuan pedagogi (pedagogical knowledge), dan pengetahuan konten pedagogi
(pedagogical content knowledge) yang terintegasi dengan pendidikan karakter.
4) Memberikan pendidikan dan latihan kepada guru-guru dalam mengembangkan
merencanakan (plan), melaksanakan (do), merefleksi (see) secara koaborasi melalui
Lesson Study.
5) Membantu guru-guru mengembangkan perangkat pembelajaran pendidikan karakter
terintegrasi dengan mata pelajaran, seperti silabus, RPP bermuatan karakter, modul-
6
modul pembelajaran mata pelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter, model
LKS mata pelajaran yang mengintegrasikan niloai-nilai karakter dan perangkat evaluasi
yang berbasis karakter.
6) Memberikan pendampingan kepada guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dalam
mengimplementasikan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan
mata pelajaran berbasis pada lesson study.
7) Memberikan pendampingan kepada guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dalam
merancang perangkat asesmen dan melakukan asesmen terhadap hasil pendidikan karakter
terintegrasi dengan mata pelajaran.
8) Mengidentifikasi praktek-praktek baik dan kendala-kendala pengembangan pendidikan
karakter terintegrasi dengan mata pelajaran di Sekolah Laboratorium Undiksha.
9) Mendokumentasikan praktik-praktik baik (good practices) dalam pembelajaran
pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran berbasis lesson study dalam
bentuk cetak, digial, dan elektronik.
10) Mengoptimalkan peran sekolah labh sebagai laboratorium pendidikan Undiksha.
1.4 Manfaat Kegiatan
Kegiatan pendampingan pengembangan pendidikan karakter di Sekolah Laboratorium
Undiksha sangat bermanfaat seperti berikut.
1) Diklat implemetasi pendidikan karakter terintegrasi dengan pengajaran mata pelajaran
berbasis lesson study, dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan diri
guru-guru tentang pendidikan karakter serta member kesempatan untuk bekerja secara
kolaboratif, reflektif dan inovatif.
2) Bertambahnya pemahaman guru-guru tentang konsep pendidikan karakter akan
memudahkan para kepala sekolah dan pengawas dalam mendorong guru-guru untuk
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan karakter oleh para guru.
3) Sekolah laboratorium akan memiliki contoh-contoh perangkat pendidikan karakter
terintegrasi dengan mata pelajaran untuk berbagai mata pelajaran yang dapat
dikembangkan lebih jauh dan juga ditularkan ke sekolah lain.
4) Sekolah laboratorium akan memiliki koleksi praktik-praktik pembelajaran pendidikan
karakter terintegrasi dengan mata pelajaran baik dalam bentuk CD, Video, dan video.
5) Memberi pengalaman yang berharga dalam merencanakan, menyusun perangkat
pembelajaran berbasis karakter dan mengimplementasikan pendidikan karakter di kelas
dibawah bimbingan pendamping.
7
6) Memberi pengalaman yang berharga kepada guru-guru dalam menyusun perangkat
asesmen pendidikan karakter dan menggunakan instrument itu dalam penilaian pendidikan
karakter.
7) Memberi pengalaman kepada guru-guru dalam mengidentifikasi praktek-praktek baik
pengembangan pendidikan karakter dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya.
8
BAB II
MEODE PELAKSANAAN
2.1 Metode Diklat
Metode yang digunakan dalam pendampingan ini adalah FGD, Kuliah/Diskusi, Workshop,
dan Lesson Study. FGD dilakukan untuk mengindentifikasi nilai-nilai karakter yang dapat
dikembangkan dari kompetensi inti dan kompetensi dasar (kurikulum 2013), materi pelajaran, dan
strategi pembelajarannya. FGD diikuti oleh guru-guru SD K kelas IV, guru-guru IPA, IPS, dan
Matematika SMP, guru-guru Matematika, Fisika, Kimia, dan Bilogi.
Metode kuliah ditempuh untuk memberikan peningkatan pemahaman guru-guru terhadap
pengetrahuan konten (materi pelajaran yang diajarkan), pengetahuan pedagogical knowled,
pengetahun konten pedagogi (pedagogical content knowledge),. Melalui metode kuliah juga
diberikan pemahaman guru-guru terhdap lesson study.
Workshop dilakukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran pendidikan karakter
terintegrasi dengan mata pelajaran. Perangkat yang diekmbangkan adalah
a. Silabus pendidik dan RPP.
b. Modul-modul pendidikan karakter tergintegrasi seperti dengan mata pelajaran,
instrument asesmennya dan metode asesmennya.
c. Media pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran.
d. Peer teaching untuk mempraktikan mata pelajaran yang sudah direncanakan.
e. Menganalisis video pembelajaran karakter terintegrasi dengan pengajaran mata pelajar,
baik video tentang pembelajaran yang bagus maupun tentang pembelajaran yang
kurang bagus.
Lesson Study adalah metode pengembangan keprofesian guru secara kolaboratif dengan
teman sebaya, kepala desa, tokoh pendidikan, dan pengawas. Lesson study dilakukan untuk
mengimplementasikan kurikulum fisika SMA khususnya pendidikan karakter terintegrasi dengan
mata pelajaran. Lesson Study terdiri atas perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan refeksi (see).
Adapaun tahapan-tahapan lesson study adalah sebagai berikut.
1) Membentuk group lesson study
Ada empat kegiatan yang perlu dilakukan dalam membentuk group lesson study yaitu: (1)
merekrut anggota kelompok yang bias terdiri atas guru satu bidang studi, satu tingkat kelas,
pengawas, pemerhati pendidikan, dosen. (2) menyusun komitmen waktu khusus untuk pertemuan
rutin, merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksi lesson study, (3) menyusun jadwal
pertemuan, dan (4) menyetujui aturan kelompok.
9
2) Menentukan fokus kajian
Pada tahapan ini ada tiga kegiatan yang dilakukan yaitu (1) menyepakati tema, focus, dan
tujuan utama penelitian; (2) memilih mata pelajaran; dan memilih topic pelajaran (unit lesson).
Dalam pemilihan tema penelitian suatu lesson study ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
kualitas actual para siswa saat sekarang, kualitas ideal para siswa yang diinginkan di masa dating,
dan adakah kesenjangan (gap) antara kualitas ideal dan kualitas actual para siswa yang menjadi
sasaran lesson study. Kesenjangan inilah yang perlu diangkat menjadi bahan tema penelitian.
Pemilihan mata pelajaran yang digunakan dalam lesson study ditentukan oleh anggota kelompok,
dengan dasar pertimbangan: a) mata pelajaran apa yang dirasakan paling sulit oleh siswa; b) mata
pelajaran mana yang paling sulit diajarkan oleh guru; c) dan mata pelajaran baru mana yang ingin
dipahami secar lebih mendalam.
3) Merencanakan research lesson
Dalam rangka merencanakan research lesson disamping mengkaji aktivitas pembelajarn
yang sedang berlangsung, perlu dikembangkan suatu rencana untuk memandu proses pembelajaran.
Rencana tersebut disiapkan untuk memandu pembelajaran, pengamatan, dan diskusi berkaitan
dengan research lesson serta mengungkap temuan yang muncul selama lesson study berlangsung.
4) Pelaksanaan pembelajaran dan observasi kegiatan pembelajaran
Research lesson yang sudah direncanakan siap untuk dimplementasikan dan diobservasi.
Guru anggota kelompok yang sudah ditunjuk dan disepakati untuk melaksanakan tugas mengajar
lesson yang sudah disiapkan segera dapat melakukan tugasnya, sedangkan anggota kelompok yang
lain mengamati lesson tersebut. Pengamat akan mengumpulkan data yang diperlukan selama
pembelajaran berlangsung. Untuk mengumpulkan data dan mendokumentasikan research lesson
dapat digunakan audiotape, videotape, handycam, kamera, karya siswa, dan catatan observasi
naratif.
5) Mendiskusikan dan menganalisis hasil observasi
Research lesson yang sudah diimplementasikan perlu didiskusikan dan dianalisis. Hasil
diskusi dan analisis tersebut dapat dijadikan sebagi bahan masukan untuk perbaikan atau revisi
research lesson, sehingga research lesson menjadi lebih sempurna. Diskusi dan analisis tentang
research lesson hendaknya memuat tentang: (1) refleksi instruktur, (2) latar belakang anggota
kelompok, (3) presentasi tentang data research lesson, (4) diskusi umum, dan (5) komentar dari
pihak luar.
10
6) Refleksi dan Penyempurnaan
Dalam merefleksikan lesson study, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (1) Mengkaji apa-
apa yang sudah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana dan apa-apa yang masih perlu
diperbaiki karena tida sesuai dengan rencana; (2 Apa yang harus dikerjakan selanjutnya oleh
kelompok lesson study?; (3) Apakah anggota kelompok lesson study yang lain ingin menguji-
cobakan pelajaran ini pada kelas mereka sendiri?; (4) Apakah lesson study dapat membantu
mengembangkan pengetahuan anggota kelompok tentang mata pelajaran serta pengetahuan tentang
belajar dan perkembangan siswa?; (5) Apakah semua anggota kelompok merasa terlibat dan
berguna dalam aktivita lesson study?; (6) Apakah pihak luar (di luar anggota kelompok) merasa
memperoleh informasi dan tergugah untuk terlibat?
2.2 Metode dan Teknik Pengumpulan dan Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kualitatif beupa pandangan-pandangan dan komentar peserta lesson study
terhafap pelaksanaan lesson study dan lesson learn yang mereka dapatkan dalam lesson study. Data
kuantitatif adalah data tentang kualitas pelaksanaan lesson study yang mencakup perencanaan
(plan), pelaksanaan (Do), dan refleksi (see). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah Observasi dan Wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kulaitatif dan
kuantitatif.
2.3 Evaluasi Keguatan Pendampingan
Evaluasi kegiatan pendampingan akan dilakukan terhadap proses dan hasil. Evaluasi proses
dilakukan dari proses pengembangan perangkat pembelajaran, implementasi di kelas dan evaluasi.
Evaluasi terhadap hasil dilakukan dengan teknik tes, yakni tes pengukuran kinerja dosen dalam
merancang, melaksanakan dan mengevakuasi kegiatan. Indikator keberhasilan adalah
1. Dihasilkannya contoh-contoh perangkat pembelajaran karakter terintegrasi dengan mata
pelajaran.
2. Kemampuan guru dalam mengidentifikasi nilai-nilai karakter dari Kompetensi Dasar dalam
kategori baik.
3. Kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pengembangan pendidikan karakter
terintegrasi dengan mata pelajaran dalam kategori baik.
4. Kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendidikan karajter terintegrasi mata
pelajaran dalam kategori baik.
11
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Proses Pelaksanaan Kegiatan
3.1.1 FGD Pembelajaran dan Lesson Study
Kegiatan P2M ini terdiri atas 2 kegiatan pokok yaitu FGD Pemebelajaran dan Pelaksanaan
Lesson Study. Kegiatan FGD dilaksanakan dalam 4 hari kegiatan yang tujuannya untuk
meningkatkan wawasan kepada guru-guru tentang Pendidikan Karakter dan penintegrasian
pendidikan karakter ke dalam pembelajaran mata pelajaran, serta meningkatkan pemahaman guru
terhadap lesson study. Kegiatan FGD pertama dilakukan pada tanggal 22 April 2016 dan 23 April
2016.
Pada FGD pertama materi yang diawali dengan paparan pendidikan karakter dan
pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran. Diklat pertama ini berlangsung pada
hari Jumat tanggal 22 dan 23 April 2016. FGD ini diikuti oleh 20 orang guru dan kepala sekolah
Daftar Peserta dapat dilihat pada table 3.1.
Tabel 3.1 Peserta FGD Pertama 22 s.d 23 April 2016
No Nama Tugas
1 I Made Suantara, S.Pd. Kep SMP lab
2 I Made Arsana Kep SD Lab
3 Drs. I Wayan Sukarta, M.Pd. Kep SMA Lab
4 I Wayan Suparta, S.Pd Guru Kls IV SD Lab
5 I Wayan Aryanta, S.Pd. Guru Kls IV SD Lab
6 NI Made Lidyastuti, S.Pd. Guru IPA SMP
7 Putu Anna Masriyani Giri, SPd. Guru IPA SMP
8 Drs. I Made Resika. Guru IPA SMP
9 Drs. I Wayan Padayasa Guru Kimia SMA
10 Dra. Ni Nengah Masni, MPd. Guru Kimia SMA
11 Drs Gede Suanda Guru Fisika SMA
12 Wayan Manik Hermawati, SPd, MPd Guru Bilogi SMA
13 Dra. Ni Ketut Dani Guru Biologi SMA
14 Nengah Sujana Guru Matematika SMA
15 Ketut Widiartha, SPd Guru Matematika SMA
16 Luh Made Karmini, S.Pd. Guru Matematika SMA
12
17 Luh Putu Ari Wiratini, S.Pd. Guru Matematika SMA
18 Si Luh Komang Purniati, S.Pd Guru Matematika SMP
19 I Made Sukardi, S.Pd Guru Matematika SMP
20 Dra. Ni Ketut Sukerti Guru Matematika SMP
Materi ini diberikan oleh nara sumber Dr. I Nyoman Suardana, M.Si dan Prof. Dr. Ketut
Suma, M.S. Materi yang dibahas pada FGD hari pertama adalah: Konsep Pendidikan Karakter yang
terdiri atas submateri; Pentingnya pendidikan karakter; Hakikat pemndidkkan karakter; Fungsi dan
peran pendidikan karakter; Metode Pendidikan Karakter; Pendidikan Karakter terintgreasi dengan
mata pelajaran. Selain itu, pada hari pertama para peserta juga diajak untuk mendiskusikan dan
mengidentifikasi aspek-aspek karakter yang dituntut dalam kurikulum 2013 dan yang dapat
diintegrasikan ke dalam pembelajaran mata pelajaran SD kelas IV, IPA dan Matematika SMP,
Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika SMA. Materi yang dibahas pada hari kedua adalah:
Kurikulum 2013; Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013; Identifikasi karakter dalam
kurikulum 2013; Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam mata pelajaran.
Materi Lesson study diiberikan pada tanggal 23 April 2016. Materi yang dibahas adalah
Lesson Study, Pengerian Lesson Study, Sejarah Lesson Study, Lesson Study sebagai model
pembinaan keprofesian guru, Implementasi lesson study. FGD menyusun RPP (plan) untuk
implementasi LS pada periode dan pertemuan I. Gambar 4.1 menunjukkan kegiatan FGD Lesson
Study.
Gambar 3.1 Kegiatan FGD I Lesson Study
Secara singkta materi yang diberikan pada FD hari I dan II dapat dilihat pada table 3.2.
13
Table 3.2 Materi Pelatihan Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam
Pembelajaran Mata Pelajaran.
No Materi Diklat Jumlah
jam
Kegiatan Waktu
Pelaksanaan
Nara Sumber
1 Konsep Pendidikan Karakter
- Pentingnya
pendidikan karakter
- Hakikat pemndidkkan
karakter
- Fungsi dan peran
pendidikan karakter
- Metode Pendidikan
Karakter
- Pendidikan Karakter
terintgreasi dengan
mata pelajaran.
Kurikulum 2013
- Pendidikan karakter
dalam kurikulum
2013.
- Identifikasi karakter
dalam kurikulum
2013.
- Implementasi
Pendidikan Karakter
ke dalam mata
pelajaran.
- Praktik
mengintegrasikan
pendidikan nilai-nilai
karakter ke dalam
RPP dan Metode
Pembelajran masing-
masing mata
pelajaran.
4 jam
4 jam
Ceramah
Ceramah
FGD
Jumat
22 April
2016
08.00- 13.00
Jumat 22
April 2016
13.30- 17.00
1. Prof. Dr. Ketut
Suma, M.S
2. Dr. I Nyoman
Suardana,
M.Si.
3. Dr. I Wayan
Mudana, M.Si.
4. Dr. Ni Made
Pujani, M.Si.
1. Prof. Dr. Ketut
Suma, M.S
2. Dr. I Wayan
Mudana, M.Si.
3. 4. Dr. Ni Made
Pujani, M.Si
14
2 Lesson Study
- Pengerian Lesson
Study
- Sejarah Lesson Study
- Lesson Study sebagai
model pembinaan
keprofesian guru
- Implementasi lesson
study.
- menyusun RPP (plan)
untuk implementasi
LS pada periode dan
pertemuan I
4 jam
4 jam
Ceramah
Diskusi
Diskusi
FGD
Sabtu 23
April 2016
08.00- 16.00
Sabtu 23
April 2016
08.00- 16.00
1. Prof. Dr. Putu
Budi Adnyana,
M.Si.
2. Prof. Dr. Ketut
Suma, M.S.
3. Dr. Ni Made
Pujani, M.Si.
4. Dr. I Wayan
Mudana, M.Si.
sda
Pelaksanaan plan didahului dengan pembukaan oleh ketua tim pelaksana P2M, yang
menekankan bahwa kegiatan plan ini merupakan kegiatan perencanaan bersama, untuk dilaksnakan
bersama dan dipantau bersama. Guru-guru peserta plan dminta untuk terlebih dahulu mencermati
RPP yang telah mereka miliki, kemudian mengidentifikasi kelemahan-kelaemahan terutama
menyangkut rumusan indicator, pengintegrasian pendidikan karakter, kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik. Setelah itu, mereka berdiskusi untuk menyusun RPP secara koaboratif
dan mensimulasikannya. Hasil FGD dalam rangka lan adalah RPP yang mengintegrasikan
pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran untuk mata pelajaran kelas IV SD, Mata Pelajaran
IPA SMP, IPS SMP,Matematika SMP, Fisika SMA, Kimia SMA, Bilogi SMA dan Matematika
SMA. Selengkapnya RPP daat dolohat bpada lampiran)
3.1.2. Pelaksanaan integrasi pendidikan karakter dengan pembelajaran mata pelajaran
berbasis Lesson Study
Lesson study siklus I dilaksanakan mulai tanggal 26 April sampai dengan 30 April 2016.
Mata pelajaran yang di LS kan adalah mata pelajaran SD Kelas IV, IPA SMP, dan Matematika
SMP, Fisika SMA, Kimia SMA, Bilogi SMA dan Matematika SMA. Semua guru yang terlibat
dalam (lesson study) hadir. Adapaun jumlah guru yang terlibat adalah 2 orang guru SD kelas IV, 3
orang guru IPA SMP, 2 orang guru IPS SMP, dan 3 orang guru matemtaika SMP, 2 orang guru
fisika SMA, 2 orang guru Kimia SMA, 2 orang guru Biologi SMA, dan 4 orang guru matematika
SMA. Di samping dihadiri oleh guru-guru yang ikut Lesson Study, kegiatan plan juga dihadiri oleh
Kepala Sekolah SD, SMP, dan SMA. Hadir pula 4 orang pengamat dari mahasiswa program S2
15
IPA yang kebetulan menjadi payung penelitian. Kegiatan LS dibimbing oleh tiga orang dosen yang
merupakan pelaksana dari kegiatan P2M ini. Mereka adalah Prof. Dr. Ketut Suma, M.S.; Dr. Ni
Made Pujani, M.Si, dan Dr. I Wayan Mudana, Mudana, M.Si.
Pengimplementasian pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran berbasis
lesson study di kelas dilakukan mulai mulai tanggal 26 April Masing-masing kelompok telah
menyepakati guru model dan observer. Untuk mata pelajaran kelas IV SD guru model pada tahap
pertama ini adalah Made Suteja, dan observernya adalah Made Arsana, S.Pd I Wayan Aryanta,
S.Pd. Untuk pelajaran IPA SMP guru modelnya adalah Ni Putu Anna Masriyani, S.Pd, guru
observernya adalah Drs. I Made Resika dan Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd; Untuk mata pelajaran
Matematika SMP guru modelnya adalah Drs. I Made Sukardi, dan guru observernya adalah Si Lih
Komang Purniatai dan I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP ). Untuk mata pelajaran IPS SMP guru
modelnya adalah Ni Ketut Sukerti, S.Pd. dan guru observernya adalah Wayan Gunada, S.Pd., Dr.
Ni Made Pujani, S.Pd, I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP) dan Dr. I Wayan Mudana, M.Si.
Untuk mata pelajaran fisika SMA, guru modelnya adalah Drs.Gede Suanda, dan guru observernya
Drs. I Wayan Darta,. Guru model untuk mata pelajaran kimia adalah Drs.Wayan Padayasa dan guru
observernya adalah Dra. Ni Nyoman Masni , MPd. Guru model untuk mata pelajaran matematika
SMA adalah Ni Luh Made Karmini sedangkan guru observernya adalah Drs. Ketut Widiartha, Drs.
Nengah Sujana, dan Ni Putu Ari Wiratini. Guru model untuk mata pelajara Biologi adalah Ni
Wayan Manik Hermawati, S.Pd, M.Pd, sedangkan guru obeservernya adalah Dra.Ni Ketut Dani. Di
samping guru-guru, bertindak sebagai observer juga kepala sekolah, mahasiswa proram S2 IPA,
dan dosen pelaksana P2M. Secara singkat daftar guru model dan guru observer adalah seperti pada
table 3.3
Tabel 3.3 Pelaksanaan Lesson Study Tahap I
No Mata
Pelajaran
Guru Model Tgl Pelaksanaan Observer
1 Kls IV SD I Wayan Suparta, S.Pd 26 April 2016 Made Arsana, S.Pd
I Wayan Aryanta, S.Pd
2 IPA SMP Putu Anna Masriyani,
S.Pd.
Putu Anna Masriyani,
S.Pd
26 April 2016 Ni Putu Lidyastuti,
S.Pd
Drs. I Made Rseika.
Drs Ni Putu Lidyastuti,
S.Pd
I Made Resika
3 Matematika
SMP
Drs. I Made Sukardi 27 April 2016 Siluh Komang Purniati.
I Made Suantara, S.Pd (
Kasek SMP
4 IPS SMP Ni Ketut Sukerti, S.Pd. 29 April 2016 Wayan Gunada, S.Pd.
Dr. Ni Made Pujani,
16
S.Pd
I Made Suantara, S.Pd (
Kasek SMP).
Dr. I Wayan Mudana,
M.Si.
5 Fisika SMA Drs. Gede Suanda 28 April 2016 Drs. I Wayan Darta.
Prof. Dr. Ketut Suma,
M.S.
Dr. Ni Made Pujani,
M.Si.
6 Kimia SMA Dra. Ni Nengah Masni,
M.Pd
27 April 2016 Drs Wayan Padayasa.
Prof. Dr. Ketut Suma,
M.S.
Dr. Ni Made Pujani,
M.Pd.
7 Biologi SMA Ni Wayan Manik
Hermawati,
Ni Wayan Manik
Hermawati,
29 April 2016 Dra. Ni Ketut Dani
Prof. Dr. Ketut Suma,
M.S.
Dr. Ni Made Pujani,
M.Pd.
8 Matematika
SMA
Ni Lih Made Karmini,
S.Pd,
29 April 2016 Drs.Nengah Sujana
Ketut Widiartha, S.Pd.
Ni Putu Ari Wiratini,
S.Pd. M.Pd
Gambar 3.2 Berikut adalah foto-foto kegiatan pelaksanaan lesson study (d0) di SMP dan SMA.
Gambar 3.2 a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMP dengan guru model adalah Putu Anna
Masriyani, S.Pd dan guru observernya adalah Ni Putu Lidyastuti, S.Pd, Drs. I Made Rseika.
17
Gambar 3.2 a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMP untuk Mata Pelajaran IPS dengan guru
model adalah Ni Ketut Sukerti, S.Pd, dan observernya adalah Wayan Gunada, S.Pd., Dr. Ni Made
Pujani, S.Pd, I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP)., dan Dr. I Wayan Mudana, M.Si.
Gambar 3.3 berikut adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study di di SMA untuk mata
pelajaranfisika
Gambar 3.3 a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMA untuk Mata Pelajaran Fisika dengan
guru model adalah Ni Drs. Gede Suwanda, dan observernya adalah Drs. I Wayan Darta.
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S dan Dr. Ni Made Pujani, M.Si.
18
Gambar 3.3 b, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMA untuk Mata Pelajaran Fisika dengan
guru model adalah Ni Drs. Gede Suwanda, dan observernya adalah Drs. I Wayan Darta.
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S dan Dr. Ni Made Pujani, M.Si.
Gambar 3.4 adalah kegiatan pelaksanaan (do) lesson study mata pelajaran kimia di SMA.
Gambar 3.43a, Kegiatan Pelaksanaan Lesson Study di SMA untuk Mata Pelajaran Kimia dengan
guru model adalah Ni Drs. Gede Suwanda, dan observernya adalah Drs. I Wayan Darta.
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S dan Dr. Ni Made Pujani, M.Si.
19
Segera setelah guru model melaksanakan pembelajaran di kelas, dilanjutkan dengan tahap refleksi
(see). Pada tahap I refleksi dilakukan oleh masing-maisng kelompok guru mata pelajaran. Karena
jumlah guru terbatas pada mata pelejaran tertentu, tahap refleksi dimoderatori oleh mahasiswa S2
yang ikut sebagai observer. Refleksi (see ) diawali oleh pengenalan peserta refleksi, penyampaian
tujuan refleksi, penyamapian aturan refleksi, penyampaian kesan-kesan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru model, penyampaian hasil pengamatan oleh masing-masing observer, dan
terakhir tanggapan oleh guru model.
Gambar 3.3b adalah foto kegiatan refleksi yanh dilakukan oleh guru kimia. Mengingat
jumlah guru kimia hanya dua orang, maka moderator refleksi diambil dari mahasiswa pascasarjana
yang ikut sebagai observer.
Gambar 3.3b Kegiatan Refleksi (see) Lesson Study Guru Mapel Kimia SMA.
3.2 Kualitas Lesson Study Siklus I
Kualitas Kegiatan Plan pada Siklus I
Tabel 4.4 adalah skor tiap aspek perencanaan (plan) lesson study unuk delapan tim LS dengan
guru model seperti table 3.4
Tabel 3.4 Skor tiap aspek perencanaan (plan) group LS
N0 Kegiatan skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rerata
1 Mendiskusikann tujuan pembelajaran 50 48 49 49 48 48 50 50 49,00
2 Til LS memahami fokus kajian 48 48 50 50 48 50 50 50 49.25
20
3 Penentuan guru secara musyawarah 50 48 48 49 50 48 50 50 49.12
4 Penyusunan RPP secara kolaboratif oleh Tim Lesson Study 46 49 46 48 48 46 46 48 47.12
5 Diskusi komponen RPP yang dibuat. 50 49 48 49 50 46 49 49 48.75
6 Kesesuaian RPP dengan ketentuan. 48 48 46 48 48 50 47 50 48.12
7 Partisipasi anggota Tim dalam diskusi. 50 50 48 49 50 48 50 48 49.12
8 Pendiskusian perangkat pembelajaran dengan baik. 46 48 49 49 48 48 48 50 48.25
9 Kegiatan simulasi yang dilakukan dalam pembelajaran. 48 48 49 49 48 48 50 47 48.37
10 Pembicaraan agenda pembelajaran berikutnya. 48 48 50 49 48 48 36 48 46.87
Dari table 3.4 tampak bahwa skor tiap aspek perencanaan group LS berada dalam rentang 46,87
s.d 49,00 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum rata-rata skor sekolah
laboratorium undiksha dapat melaksanakan kegiatan plan dengan kategori sangat baik.
Kualitas Kegiatan Pelaksanaan (Do) LS pada Siklus I
Tabel 3.5 adalah skor aspek-aspek pelaksanaan (do) lesson study pada siklus I untuk
masing-masing group dari delapan group LS di sekolah laboratorium Undiksha.
Table 4.5 Skor Kegiatan Pelaksanaan (Do) Siklus I
N0 Kegiatan skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rerata Kualifikasi
1 Tim Lesson Study dan observer
membawa RPP. 80 80 80 80 80 80 80 80 80.00 Baik
2 Pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan RPP. 78 77 78 80 78 77 78 80 78.25
Sangat Baik
3 Semua materi sudah mengarah pada
indikator pembelajaran. 80 78 77 77 78 78 77 80 78.13
Sangat Baik
4 Guru mampu mengarahkan PBM
untuk mencapai indikator. 64 64 64 65 64 65 65 66 64.63 Baik
5 Guru memahami materi dengan baik. 80 80 78 78 78 80 78 78 78.75 Sangat Baik
6 PBM sudah menghubungkan teks,
konteks, dan realitas. 60 58 60 60 60 60 60 58 59.50 Baik
7
PBM sudah mengungkapkan fakta,
prinsip, konsep dan atau prosedur
yang terkandung dalam materi yang
diajarkan.
58 58 58 48 48 48 56 50 53.00 Sedang
8 Terjadi interaksi multiarah. 60 60 50 58 48 47 56 50 53.63 Sedang
9 Semua siswa berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran. 62 68 50 50 48 47 62 48 54.38 Sedang
10 Pembelajarannya inspriratif. 48 68 44 45 46 46 60 48 50.63 Sedang
11 Suasana pembelajaran
menyenangkan. 60 70 60 58 60 60 60 50 59.75 Sedang
21
12 Tugas-tugas atau pertanyaan yang
diberikan menantang. 50 69 60 58 48 48 50 50 54.13 Sedang
13 Guru model dapat memotivasi siswa
belajar. 50 68 50 50 48 50 50 50 52.00 Sedang
14 Guru model menguasai materi yang
dibelajarkan. 72 80 70 70 68 70 72 68 71.25 Baik
15 Media pembelajaran digunakan
secara efektif. 50 80 60 48 48 50 70 48 56.75 Baik
16 Tujuan pembelajaran dapat dicapai. 58 70 60 58 58 60 60 58 60.25 Baik
Dari tabel 3.5 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Do lesson study untuk masing-
masing kelompok berada antara 53 s.d 80 atau dari kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata
skor dari delapan group lesson study adalah 62,81 yang berada dalam kategori baik. Secara umum
group lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan
DO Lesson Study dengan kategori Baik.
Kualitas Reffleksi (see) lesson study siklus I
Tabel 3.6 adalah skor aspek-aspek Refleksi (see) lesson study pada siklus I untuk masing-masing
group dari delapan group LS di sekolah laboratorium Undiksha
Tabel 3.6 Skor aspek-aspek Refleksi untuk tiap Group LS pada siklus I
di Sekolah Laboratorium Undiksha
N0 Kegiatan skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rerata
Kualifikasi
1
Moderator
memperkenalkan Tim
Lesson Study.
70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat baik
2
Moderator
menyampaikan agenda
acara refleksi. 68 64 50 48 48 50 50 48 53.25 baik
3
Moderator
menyampiakan tata
tertib refleksi.
70 70 70 60 60 70 70 70 67.50 Sagat baik
4
Moderator memberikan
kesempatan pertama
kepada guru model
menyampaikan refleksi
diri.
70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat baik
5
Komentar observer
semua berdasarkan
fakta pembelajaran.
42 46 46 48 42 44 46 48 45.25 Sedang
6 Semua observer diberi
kesempatan berbicara. 60 68 64 62 58 63 60 60 61.88
Sangat baik
7 Komentar observer
lebih banyak positif. 60 48 48 50 48 48 60 60 52.75 baik
8 Komentar disertai solusi
alternatif. 54 50 56 55 60 54 63 62 56.75 baik
22
9
Kegiatan refleksi tidak
didominasi oleh satu
atau beberapa orang.
63 60 65 60 60 60 60 60 61.00 Sangat baik
10
Komentar observer
berfokus pada aktivitas
belajar siswa. 56 60 54 50 68 60 60 60 58.50 baik
11 Refleksi berjalan secara
efektif. 70 68 68 70 65 70 70 68 68.63
Sangat baik
12
Guru model diberi
kesempatan untuk
menanggapi komentar
observer.
70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat baik
13 Komentar dicatat oleh
seorang notulis. 70 70 65 70 65 70 68 68 68.25
Sangat baik
14 Kesimpulan hasil
refleksi dibacakan. 70 70 68 68 70 70 70 68 69.25
Sangat baik
JUMLAH 893 884 864 851 854 869 887 882 873.0
RERATA 63.8 63.1 62 60.8 61 62.1 63.4 63 62.4
Sangat baik
Dari tabel 3.6 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Refleksi (see) lesson study untuk
masing-masing kelompok berada antara 45,25 s.d 70,00 dari kategori sedang sampai sangat baik.
Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah 62,4 yang berada dalam kategori sangat baik.
Secara umum group lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat
melaksanakan kegiatan See Lesson Study dengan kategori Sangat Baik.
3.3 Kegiatan LS Siklus II
Kegiatan pelaksaaan Lesson Study siklus II dimulai pada pertengahan bulan Juli 2016
sampai akhir Agustus 2016. Kegaiatan diawali dengan kegiatan plan secara bersama pada tanggal
27 Juli 2016. Tahap-tahap plan sama dengan tahap plan pada siklus Kegiatan Do do berjalan mulai
tanggal 3 Agustus 2016 s.d tanggal 18 Agustus 2016. Adapun pada pelaksanaan Lesson Study
Tahap II , guru model dan guru observer pada tahap II adalah seperti pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Pelaksanaan Lesson Study tahap II
No Mata Pelajaran Guru Model Tanggal
pelaksanaan
Observer
1 Kls IV SD I Wayan Aryanta,
S.Pd
18 Agustus 2016 Made Arsana, S.Pd
I Made Suteja, S.Pd
2 IPA SMP Putu Anna Masriyani,
S.Pd.
Ni Putu Lidyastuti,
18 Agustus 2016 Ni Putu Lidyastuti,
S.Pd
Drs. I Made Rseika.
Putu Anna Masriyani,
S.Pd
23
S.Pd Drs. I Made Resika
3 Matematika SMP Siluh Komang
Purniatai
18 Agustus 2016 Drs. I Made Sukardi
I Made Suantara,
S.Pd ( Kasek SMP
4 IPS SMP Ni Ketut Sukerti,
S.Pd.
10 Agustus 2016 Wayan Gunada, S.Pd.
Dr. Ni Made Pujani,
S.Pd
I Made Suantara,
S.Pd ( Kasek SMP)
5 Fisika SMA Drs. Gede Suanda 11 Agustus 2016 Drs. I Wayan Darta.
Prof. Dr. Ketut Suma,
M.S.
Dr. Ni Made Pujani,
M.Si
6 Kimia SMA Dra. Ni Nengah
Masni, M.Pd
10 Agustus 2016 Drs Wayan Pada yasa
Prof. Dr. Ketut Suma,
M.S.
Dr. Ni Made Pujani,
M.Pd.
7 Biologi SMA Dra. Ni Ketut Dani, 3 Agustus 2016 Ni Wayan Manik
Hermawati,
Prof. Dr. Ketut Suma,
M.S.
Dr. Ni Made Pujani,
M.Pd.
8 Matematika SMA Ni Putu Ari Wiratini,
S.Pd. M.Pd.
3 Agustus 2016 Ni Lih Made
Karmini, S.Pd,
Drs.Nengah Sujana
Ketut Widiartha,
S.Pd.
24
Gambar 3.5 adalah kegiatan plan yang dilakukan oleh guru IPA, guru matematika, dan guru IPS
SMP.
Gambar 3.5a Kegiatan plan LS oleh guru matematika dan IPA SMP
Setelah kegiatan plan bersama-sama, masin-masing kelompok lesson study kemudaian menerepkan
RPP yang telah mereksa susn di kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh guru model
dan observer. Gambar 5.6 adalah contoh foto-foto kegaiatan pelaksanaan (do) lesson study pada
siklus II.
Gambar 3.5b Kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson study di SMP untuk Mapel IPA.
25
Gambar 3.5c Kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson study di SMP untuk Mapel IPA
3.4 Kualitas Lesson Studi Siklus II
Kualitas Perencanaan (plan) LS
Tabel 3.8 menunjukkan skor kegiatan perencanaan (plan) lesson studi pada siklus II di Sekolah
laboratorium Undiksha untuk setiap aspek kegiatan dan kelompok (group) lesson study.
Tabel 3.8 Skor kegiatan Perencanaan (plan) lesson studi pada siklus II
di Sekolah laboratorium Undiksha
No
Kegiatan
skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rata-
rata
Kuali-
fikasi
1 Mendiskusikann tujuan
pembelajaran 50 50 49 49 48 50 50 50 49.50
Sangat
Baik
2 Til LS memahami fokus
kajian 48 48 50 50 48 50 50 50 49.25
Sangat
Baik
3 Penentuan guru secara
musyawarah 50 48 50 49 50 48 50 50 49.37
Sangat
Baik
4
Penyusunan RPP secara
kolaboratif oleh Tim Lesson
Study
50 50 48 48 48 46 46 48 48.00 Sangat
Baik
5 Diskusi komponen RPP
yang dibuat. 50 49 48 49 50 46 49 49 48.75
Sangat
Baik
6 Kesesuaian RPP dengan
ketentuan. 50 49 46 48 48 50 48 50 48.62
Sangat
Baik
7 Partisipasi anggota Tim
dalam diskusi. 50 50 48 49 50 48 50 48 49.12
Sangat
Baik
8 Pendiskusian perangkat
pembelajaran dengan baik. 50 48 49 49 48 48 48 50 48.75
Sangat
Baik
9
Kegiatan simulasi yang
dilakukan dalam
pembelajaran.
50 48 49 49 48 48 50 47 48.62 Sangat
Baik
10 Pembicaraan agenda
pembelajaran berikutnya. 50 48 50 49 48 48 36 48 47.12
Sangat
Baik
JUMLAH 498 488 487 489 486 482 477 498 488.13
RERATA 49.8 48.8 48.7 48.9 48.6 48.2 47.7 49.8 48.81 Sangat
Baik
26
Dari tabel 3.8 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Perencanaan (Plan)) lesson study
pada siklus II untuk masing-masing kelompok berada antara 47,12 s.d 49,50 dari skor maksimum
50,00, semuanya dalam kategori sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah
48,81 dari skor maksimum 50,00 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum group
lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan
Perencanaan Lesson Study dengan kategori Sangat Baik.
Kualitas Kegiatan Pelaksanaan (Do) LS Siklus II
Tabel 3.9 menunjukkan skor kegiatan Pelaksanaa (Do) lesson studi pada siklus II di Sekolah
laboratorium Undiksha untuk setiap aspek kegiatan dan kelompok (group) lesson study.
Tabel 3.9 Skor kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson studi pada siklus II
di Sekolah laboratorium Undiksha
N0
Kegiatan
skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rata-
rata
kualifik
asi
1
Tim Lesson Study
dan observer
membawa RPP.
80 80 80 80 80 80 80 80 80.00 Sangat
baik
2
Pembelajaran
dilaksanakan sesuai
dengan RPP.
80 78 78 80 78 77 78 80 78.63 Sangat
baik
3
Semua materi sudah
mengarah pada
indikator
pembelajaran.
80 78 80 79 78 78 80 80 79.13 Sangat
baik
4
Guru mampu
mengarahkan PBM
untuk mencapai
indikator.
70 70 62 60 64 65 66 68 65.63 Sangat
baik
5 Guru memahami
materi dengan baik. 80 80 78 78 78 80 78 78 78.75
Sangat
baik
6
PBM sudah
menghubungkan
teks, konteks, dan
realitas.
60 58 60 60 60 60 60 58 59.50 Baik
7
PBM sudah
mengungkapkan
fakta, prinsip, konsep
dan atau prosedur
yang terkandung
dalam materi yang
diajarkan.
60 60 58 50 60 80 58 50 59.50 Baik
8 Terjadi interaksi
multiarah. 62 60 60 58 48 47 56 58 56.13 Baik
27
9
Semua siswa
berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.
68 68 60 58 50 49 62 50 58.13 Baik
10 Pembelajarannya
inspriratif. 48 68 44 45 46 46 60 48 50.63 Sedang
11
Suasana
pembelajaran
menyenangkan.
60 70 60 58 60 60 60 50 59.75 Baik
12
Tugas-tugas atau
pertanyaan yang
diberikan menantang.
60 69 60 68 67 48 56 60 61.00 Baik
13
Guru model dapat
memotivasi siswa
belajar.
60 68 60 67 50 50 68 60 60.38 Baik
14
Guru model
menguasai materi
yang dibelajarkan.
80 80 80 70 68 70 80 68 74.50 Sangat
baik
15
Media pembelajaran
digunakan secara
efektif.
60 80 70 48 48 50 70 50 59.50 baik
16 Tujuan pembelajaran
dapat dicapai. 70 70 60 70 68 65 70 65 67.25 Baik
Jumlah 1078 1137 1050 1029 1003 1005 1082 1003 1048.38
Rerata 67.37 71.06 65.62 64.31 62.68 62.8 67.62 62.68 65.52 Baik
Dari tabel 3.9 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Pelaksanaan (Do) lesson study pada
siklus II untuk masing-masing kelompok berada antara 50,00 s.d 80,00 dari skor maksimum 80,00,
dalam kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah
65,52 dari skor maksimum 80,00 yang berada dalam kategori baik. Secara umum group lesson
study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan Pelaksaanaan
(Do) Lesson Study dengan kategori Baik.
Kualitas Kegiatan Refleksi (See) LS Siklus II
Tabel 3.10 menunjukkan skor kegiatan Reflekai (See) lesson studi pada siklus II di Sekolah
laboratorium Undiksha untuk setiap aspek kegiatan dan kelompok (group) lesson study.
Tabel 3.10 Skor kegiatan Reflekai (See) lesson studi pada siklus II
di Sekolah laboratorium Undiksaha
N0 Kegiatan skor tiap aspek kegiatan Plan per group LS
G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 Rerata Kuali-
fikasi
1
Moderator
memperkenalkan Tim
Lesson Study.
70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat
baik
2
Moderator
menyampaikan agenda
acara refleksi.
70 70 68 68 68 50 70 70 66.75 Sangat
baik
28
3
Moderator
menyampiakan tata
tertib refleksi.
70 70 70 60 60 70 70 70 67.50 Sangat
baik
4
Moderator memberikan
kesempatan pertama
kepada guru model
menyampaikan refleksi
diri.
70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat
baik
5
Komentar observer
semua berdasarkan
fakta pembelajaran.
50 50 56 57 59 55 60 60 55.88 baik
6 Semua observer diberi
kesempatan berbicara. 70 70 68 65 70 63 70 70 68.25
Sangat
baik
7 Komentar observer
lebih banyak positif. 68 50 48 56 68 55 60 70 59.38 baik
8 Komentar disertai
solusi alternatif. 54 50 56 55 60 54 63 62 56.75 baik
9
Kegiatan refleksi tidak
didominasi oleh satu
atau beberapa orang.
70 65 65 66 60 60 60 65 63.88 Sangat
baik
10
Komentar observer
berfokus pada aktivitas
belajar siswa.
70 68 64 65 69 60 60 68 65.50 Sangat
baik
11 Refleksi berjalan secara
efektif. 70 68 70 70 68 70 70 70 69.50
Sagat
baik
12
Guru model diberi
kesempatan untuk
menanggapi komentar
observer.
70 70 70 70 70 70 70 70 70.00 Sangat
baik
13 Komentar dicatat oleh
seorang notulis. 70 70 65 70 65 70 69 70 68.63
Sangat
baik
14 Kesimpulan hasil
refleksi dibacakan. 70 70 68 70 70 70 70 68 69.50
Sangat
baik
JUMLAH 942 911 908 912 927 887 932 953 921.50
RERATA 67.28 65.07 64.85 65.14 66.21 63.3 66.57 68.07 65.82 Sangat
baik
Dari tabel 3.9 tampak bahwa skor rata-rata peraspek kegiatan Reflekasi (see) lesson study pada
siklus II untuk masing-masing kelompok berada antara 55,88 s.d 70,00 dari skor maksimum 70,00,
dalam kategori sedang sampai sangat baik. Rata-rata skor dari delapan group lesson study adalah
65,82 dari skor maksimum 70,00 yang berada dalam kategori sangat baik. Secara umum group
lesson study guru-guru di Sekolah Laboratorium Undiksha dapat melaksanakan kegiatan Refleksi
(See) Lesson Study dengan kategori sangat Baik.
3.5 Jumlah guru yang terlatih
Jumlah guru yang berhasil dilatih dalam kegiatan ini adalah 18 orang yang terdiri
atas: 2 orang guru kelas IV SD, 3 orang guru IPA SMP, 3 orang guru matemtaika SMP, 1
orang guru IPS SMP, 2 orang guru fisika SMA, 2 orang guru kimia SMA, 2 orang guru
29
biologi SMA dan 4 orang guru matematika SMA. Selengkapnya nama mata pelajaran dan
gurunya dapat dilihat pada table 3.11.
Tabel 3.11. Guru Mata Pelajaran yang terlatih
No Mata Pelajaran Nama Guru
1 Kls IV SD Made Suteja, S.Pd.
I Wayan Aryanta, S.Pd
2 IPA SMP Putu Anna Masriyani, S.Pd.
Ni Putu Lidyastuti, S.Pd
Drs. I Made Rseika
3 Matematika SMP Drs. I Made Sukardi
Siluh Komang Purniati.S.Pd.
I Made Suantara, S.Pd ( Kasek SMP
4 IPS SMP Ni Ketut Sukerti, S.Pd.
5 Fisika SMA Drs. Gede Suanda
Drs. I Wayan Darta.
6 Kimia SMA Dra. Ni Nengah Masni, M.Pd
Drs Wayan Padayasa
7 Biologi SMA Ni Wayan Manik Hermawati,
Dra. Ni Ketut Dani
8 Matematika SMA Ni Lih Made Karmini, S.Pd, Drs.Nengah Sujana
Ketut Widiartha, S.Pd.
Ni Putu Ari Wiratini, S.Pd. M.Pd
Jika dibandingkan dengan kualitas lesson studi yang dicapai ooeh masing-masing Group Lesson
Study ini, dapat dinterpretasikan bahwa guru-guru yang terlatih ini mampu melaksanakan kegiatan
lesson study dengan kategori baik sampai dengan sangat baik. Ini dapat menjadi indikasi bahwa
model pendidikan dan layihan implementasi pendidikan karakter terintegrasi dengan mata pelajaran
berbasis lesson study ini layak untuk dijadikan model pengembangan keprofesian guru-guru di
sekolah laboratorium secara mandiri dan berkelanjutan.
Dari hasil pengamatan dan wawancara ,para guru yang terlibat dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini. Pengamatan menujukkan baik pada saat workshop
maupun tahap plan pada guru mengikutinya dengan tekun dan partisipatif. Mereka
menyatakan bahwa pengetahuan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam mata
pelajaran, baru pertama kali mereka dapatkan. Mereka merasakan melalui workshop ini
30
mereka dapat bertukar pikiran dengan nara sumber dan rekan sejawat tentang pengetahuan
konten pedagogic yang tidak didapatkan dalam bangku kuliah. Melalui kegiatan plan
(menyusun RPP) secara kolaboratif mereka terbuka untuk melakukan kegiatan self
evaluative terhadap RPP yang telah mereka susun. Selama ini mereka menyatakan bahwa
penyusunan RPP dilakukan sendiri-sendiri, sehingga mereka tidak mengetahui kelemahan
mereka masing-maisng. Melaui kegiatan plan mereka merasa mendapat kesempatan untuk
sharing penegtahuan dan pemahaman. Mereka secara bersama-sama mengevaluasi RPP
yang mereka telah buat sebelumnya dan melakukan perbaikan-perbaikan. Semua guru yang
terlibat dalam plan menyatakan bahwa melalui kegiatan plan guru dapat sharing
pengetahuan dan pemahaman tanpa merasa malu dengan temannya. Guru-guru dapat
berbagi pengalaman dan merasa menggurui atau digurui, dimana hal ini tidak pernah
terjadi tanpa lesson study.
Rasa percaya diri guru juga dapat ditumbuhkan dengan lesson study. Hal ini
tampak dari kesediaan mereka untuk menjadi guru model, tanpa saling tunjuk. Mereka
bergantian menjadi guru model dari siklus I dn II. Hal ini dapat terjadi karena ketika
kegiatan plan. Mereka sudah merencanakan dan mendiskusikan bagaimana melaksanakan
pembelajaran di kelas. Kemajuan yang signifaikan dalam pembuatan RPP adalah
meningkatnya kemampuan merumuskan indikator baik yang menyangkut ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Hal menonjol dalah pembuatan LKS yang semula lebih banyak
meminta siswa untuk menulis kembali materi buku teks, menjadi LKS yang menuntut
siswa bekerja. Sebagai contoh, guru mengembangkan LKS dengan maksud agar siswa
bekerja secara koopretaif. Namun ketika diterapkan di lapangan, terhadi kerja kooperatif
tidak terjadi. Hal ini disebabkan oleh LKS yang dikembangkan hanya meminta bsiswa
untuk menuliskan kembali materi buku ke LKS, sehingga siswa merasa tidak perlu bekerja
kooeratif. Mereka bekerja bersama, tetapi tidak bekerja sama. Setelah LKS yang mereka
kembangkan dimodifikasi ternyata mampu membuat siswa bekerjasama.
Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran (do),pada umumnya guru model dapat
melaksanakan pembelajaran 90% sesuai dengan RPP. Hal ini dapat terjadi karena, pada
waktu penyusunan RPP, mereka sudah memperhitungkan waktu, kedalam materi, serta
kegiatan dengan cermat. Kinerja pembelajaran guru model, tidak terpengaruh oleh
kehadiran guru observer, observer dosen, maupun mahasiswa S2. Hal ini terjadi karena
sejak plan sangat ditekankan bahwa kehadiran observer ke dalam kelas tidak untuk
31
menilai/mencari keslahan gur model dan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan adalah
pembelajaran kita. Konsep ini tampaknya sudah dipahami baik oleh guru model maupun
guru observer. Rata-rata guru model dapat tampil dengan percaya diri. Guru-guru observer
juga dapat memerankan dirinya sesuai dengan ahkikat lesson study. Dalam melakukan
pengamatan guru observer benar-benar mengamati fakta-fakta peembelajaran yaitu aktivtas
siswa. Mereka mencatat dengan detail prilaku siswa saat pembelajaran baik secara
kelompok maupun secara individu. Namun karena jumlah guru observer masing-maisng
mata pelajaran terbatas mereka melakukan sampling terhadap siswa yang diamti. Dalam
kegiatan ini juga disertakan observer dosen 3 orang, mahasiswa 4 orang. Dengan demikian
fakta-fakta peembelajaran yang tidak teranati oleh guru observer, dapat diamati oleh
observer luar.
Ketika ditanyakan, hal positif apa yang bapak/ibu peroleh ketika menjadi observer?
Jawaban yang diberikan bahwa mereka dapat mengamati fakta-fakta pembelajaran siswa
yang selama ini tidak pernah mereka lakukan. Menurut mereka pengamatan terhadap fata-
fakta pembelajaran itu penting, terutama yang menyangkut apakah selama pembelajaran
berlangsung siswa belajar atau tidak. Hal ini jarang menjadi perhatian guru. Sebelumnnya
guru merasa ketika pembelajaran berlangsung siswa sudah pasti belajar. Mereka juga,
dapat memetik contoh-contoh baik dari guru model yang juga selama ini tidak mereka
dapatkan, karena masing-masing guru bekerja sesuai dengan konsep, kemampuan,
pengetahuan dan ritmenya sendiri.
3.6 Perangkat Pembelajaran
Hasil kegiatan yang kedua adalah berupa perangkat pembelajaran pendidikan karakter
terintegrasi dengan mata pelajaran yakni berupa Rencana Pelaksanaan Proses Pembelajaran (RPP)
dan LKS untuk mata pelajaran kls IV SD, IPA SMP, IPS SMP, Matematika SMP, Fisika SMA,
Kimia SMA, Biologi SMA dan Matematika SMA masing-masing 2 RPP dan 2 LKS. Selengkapnya
RPP dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah beberapa contoh RPP yang mengintegrasikan
pendidikan karakter yang dirancang bersama-sama pada kegiatan plan. Berikut adalah beberapa
contoh RPP yang disusun dalam tahap plan lesso study. Selengkapnya perangkat pembelajaran
dapat dilihat pada lampiran 01.
32
BAB IV
KESIMPILAN DAN SARAN
SIMPULAN
Kegiatan PkM pendidikan dan latihan berkelanjutan implementasi pendidikan
karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran berbasis lesson study telah
berhasil meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan menerapkan pendidikan
karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran. Guru-guru yang terlatih telah
mampu melakukan pembinaan keprofesiannya secara mandiri melalui lesson study.
Kualitas pelaksanaan lesson study di sekolah laboratorium Undiksha pada tahap
perencanaan terkategori sangat baik, pada tahap pelaksanaan (do) terkategori baik, dan
tahap refleksi (See) terkategori sangat baik. Guru-guru yang teribat dalam pelatihan telah
mampu melaksanakan tiap langkah lesson sesuai dengan kaidah-kaidahnya. Guru memiliki
keyakinan yang tinggi terhadap kemammpuan merancang dan melaksanakan pendidikan
karakter terintegrasi dengan pembelajaran mata pelajaran. Guru-guru yang terlibat dalam
kegiatan ini juga menunjukkan kemampuan melakukan refleksi terhadap pembelajaran,
kemampuan tukar menukar pengalaman dan terbuka terhadap kritik dan saran koleganya
baik yang berasal dari mata pelajaran yang sama maupun dari guru mata pelajaran lain.
SARAN
Untuk menjaga sustanabilitas pembinaan keprofesian guru-guru di sekolah
laboratorium Undiksha melalui lesson study disarankan beberapa hal:
1. Ketua yayasan dan direktur sekolah laboratorium disarankan untuk
memprogramkan kegiatan Lesson Study sebagai sebuah kegiatan pengembangan
keprofesian guru-guru sekolah laboratorium Undiksha. Kegiatan ini dilakukan
minimal 3 kali dalam satu semester secara bergantian.
2. Kepada dinas pendidikan diharapkan dapat memberikan penghargaan kredit point
bagi kegiatan lesson study yang dilaksnakan oleh sekolah secara mandiri untuk
kepentingan kenaikan pangkat guru. Kegiatan lesson study disarankan dapat
digunakan sebagai salah satu best practice sebagai alternative pengganti Penelitian
Tindakan Kelas.
33
3. Kepada LP2M Undiksha disarankan untuk merancang program-program
pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk collabotaive teaching yang
melibatkan dosen, guru-guru, dan mahasiswa PPL dalam bentuk lesson study.
Dengan demikian pihak kampus, mahasiswa, dan sekolah dapat saling
membelajarkan diri dan sharing kepakaran dan pengalaman.
34
DAFTAR PUSTAKA
Airasian, P.W. (2000). Assessment in the Classroom. A Concise Approach. Boston: Mc
Graw Hill.
Aynur Pala. (2011). The Need for Character Education. International journal of Social
Sciences and Humanity Studies. Vol. 3, 2011 ISSN:1309-8063 (online).
Berkowitz, Martin W. (tanpa tahun). The Science of Character Education. Tersedia dalam
http://media.hoover.org/sites/default/files/documents/0817929622_43.pdfeducation
. diakses tanggal 6 Maret 2012.
Barkowitz, M.W dan Melinda C. Bier. (2005). What Work In Character Education: A
research-driven guide for educators. Character Education Partnership. John
Templete Fondation.
Barkowitz, M.W dan Melinda C. Bier. (2005). What Work In Character Education: A
research-driven guide for educators. Character Education Partnership. John
Templete Fondation.
Benninga, J.S. dan Marvin W Berkowitz, Phyllis Kuehn, Karen Smith. (2003). The
Relationship of Character Education Impementation and Academic Acheivement in
Elementary Schools. Journal of Research in Character Education, 1(1) pp 19-32.
Chao-Shun, Cheng and Lee Ro-Yu. (2007). Caharacter Education and Character Trai
Development: An Enrichment for College Students. Paper Presented at the 2007
seminar of Kao Yunan University for General Education, May 25, 2007 at Kao-
Yuan University. Kaohsiung County, ROC.
Cole, C. (2004). Caharacter Developments as an Outcome of the Ohio Northern University
Educational Experience. Journal of College and Character. Vol 5, Isuue 1.
Kumar, M.K. Character Education, Teaching Effective Lessons to Build the Classroom
Community K-six. Thesis Project. Tersedia dalam
http://csusdspace.calstate.edu/xmlui/bitstream/handle/10211.9/1115/
Graduation%20thesis%20%28formatted%29%20new%20copy.pdf?sequence=1.
Diakses tanggal 12 Maret 201.
Lickona, T. (1996). Eleven Principles of Effective Character Education. Journal of Moral
Education.
Mardapi. (tanpa tahun). Penilaian Pendidikan Karakter. tersedia dalam
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Penilaian_karakter.pdf. Diakses 12
Maret 2012.
Menon, Prateep. (2011) Educare Everywhere : Exploring Character Education. A Project
Submited to the Faculty of Education in Partial Fulfillment of the requirements fo
the degree of Master of Education.
Mulyasa. H.E. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara
Person. A. E., Emily Moiduddin, Megan Hague-Angus, Lizabeth M. Malone. 2009. Survey
of Outcome Measurement in Research on Character Education Programs. US
Department of Education. National Education Evaluation and regional Assistance.
Institut of Education Sciences.
Reynold, C.R., Livingston, R.B., dan Wilson, V. ( 2010). Measurement and Assessment in
Education. Second Edition. New Jersey: Pearson Educational International.
35
LAMPIRAN 01
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Laboratorium Undiksha Singaraja
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/ I (satu)
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Pokok Bahasan : Asam, Basa dan Garam
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)
I. Standar Kompetensi : 2. Memahami Klasifikasi Zat
II. Kompetensi Dasar : 2.1. Pengelompokkan sifat larutan asam, larutan
basa dan larutan garam melalui alat dan
indikator yang tepat.
III. Indikator
1. Menyebutkan sifat asam, basa, dan garam.
2. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang
sesuai.
3. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam,
basa dan garam.
4. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.
5. Menunjukkan prilaku berkarakter ,meliputi : bekerja sama,jujur dan disiplin..
36
IV. Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan :
1. melalui kegiatan diskusi siswa mampu secara jujur menyebutkan sifat asam, basa, dan
garam berdasarkan hasil pengamatan.
2. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara bekerjasama mengidentifikasi
sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai.
3. melalui kegiatan pengamatan siswa mampu secara bekerjasama mengelompokkan
bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam
4. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara disiplin menggunakan pHmeter
untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan .
V. Materi Pembelajaran
1. Identifikasi Sifat Asam ,Basa dan Garam
Pada umumnya larutan dapat bersifat asam, basa atau netral. Sifat larutan tersebut
dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna
yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Cara penentuan
senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan
indikator, indikator universal.
Sifat-sifat zat yang bersifat asam, basa, dan garam
A. Asam :
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang di dalam larutannya (air) mampu menghasilkan
ion hidronium (H+). Beberapa contoh asam dan sumbernya dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Beberapa Contoh Asam
Nama Asam Rumus Kimia Sumber/Kegunaan
Asam klorida HCl Getah lambung, disebut juga asam lambung,
untuk membantu pencernaan makanan.
Asam sulfat H2SO4 Dipergunakan sebagai air aki
Asam asetat (asam
cuka)
CH3COOH Cuka dapur
Asam metanoat HCOOH Alat komunikasi dan pemertahanan diri bagi
37
(i). Anggur mengandung asam tartrat
(ii) Jeruk mengandung asam sitrat
(i) (ii)
(asam semut) semut
Asam sianida (asam
biru)
HCN Ketela pohon (racun pada singkong)
Asam sulfida H2S Penyebab bau busuk pada telur.
Asam karbonat H2CO3 Minuman bersoda
Asam laktat C2H4OHCOOH Susu masam, yoghurt
Sifat-sifat Larutan Asam
Senyawa asam ada berwujud padat, cair, dan gas. Senyawa tersebut ada yang bermanfaat,
ada pula merugikan bagi tubuh. Karena itu, kita harus mengetahui sifat-sifat umum asam.
a. Asam mempunyai rasa masam. Bahan yang berasa masam dipastikan mengandung
asam, namun tidak semua asam memiliki rasa masam, terutama asam-asam kuat yang
sangat berbahaya bagi tubuh. Berkaitan dengan sifat tersebut, kalian tidak diperbolehkan
mencicipi bahan-bahan kimia secara sembarangan untuk mengetahui sifat zat tersebut,
tetapi disarankan menggunakan indikator.
b. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan terjadinya korosi (perkaratan) pada logam,
misalnya besi; dan kerusakan batuan atau marmer.
c. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan garam. Hidrogen mudah
terbakar disertai letupan untuk menghasilkan uap air.
d. Bereaksi dengan karbonat menghasilkan gas karbondioksida dan garam.
e. Dapat mengubah warna zat-zat lain, seperti mengubah warna kertas lakmus biru
menjadi merah., sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain.
38
B. Basa :
Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH-) ketika
dilarutkan dalam air. Beberapa contoh basa dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Beberapa Contoh Basa dan Kegunaannya
Nama Asam Rumus Kimia Kegunaan
Natrium hidroksida (soda
api)
NaOH Bahan baku pembuatan sabun
cuci.
Kalium hidroksida KOH Bahan baku pembuatan sabun
mandi.
Magnesium sulfat Mg(OH)2 Obat maag.
Amonium hidroksida
(larutan amoniak)
NH4OH Bahan baku pembuatan pupuk
urea.
Kalsium hidroksida (air
kapur)
Ca(OH)2 Pemutih tembok.
Aluminium hidroksida Al(OH)3 Obat maag.
Sifat-sifat Basa
Senyawa basa umumnya ada dalam bentuk padat. Beberapa basa sangat
bermanfaat bagi kehidupan, tetapi banyak pula berbahaya. Karena itu, kalian perlu
mengenal sifat-sifat basa.
(a) Bersifat kaustik, artinya dapat merusak kulit atau bahan-bahan lain.
(b) Mempunyai rasa pahit atau getir.
(c) Bereaksi dengan lemak (khususnya basa kuat) membentuk lapisan sabun dan
terasa licin di tangan. Sifat ini dimanfaatkan pada abu gosok untuk mencuci
piring.
(d) Dapat mengubah warna zat lain, seperti kertas lakmus merah menjadi biru,
sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain. Perubahan warna yang
diakibatkan oleh senyawa basa berbeda dengan perubahan warna yang
diakibatkan oleh senyawa asam.
(e) Menetralkan sifat asam.
39
Beberapa contoh basa ada dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya natrium
hidroksida, aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan kalsium hidroksida.
Natrium hidroksida digunakan untuk membuka
saluran bak cuci atau toilet yang mampat, karena
dapat melarutkan endapan lemak. Selain itu
NaOH juga digunakan sebagai pembersih oven,
bahan pembuatan sabun, kertas, dan rayon.
Aluminium hidroksida dan magnesium
hidroksida biasanya digunakan sebagai obat maag. Kalsium hidroksida biasanya
digunakan dalam pertanian untuk menanggulangi tanah yang bersifat terlalu asam, dan
pemutih tembok. Beberapa cairan pembersih biasanya mengandung amonium hidroksida.
C. Garam
Pencampuran larutan asam dan larutan basa menyebabkan terjadi reaksi antara ion H+ dari
asam dengan ion OH- dari basa membentuk air (H2O). Reaksi tersebut menyebabkan
larutan menjadi bersifat netral, sehingga disebut reaksi netralisasi. Apabila diuji dengan
kertas lakmus, maka warna kertas lakmus tidak akan berubah. Selain menghasilkan air,
reaksi tersebut juga akan menghasilkan garam.
Secara sederhana, reaksi netralisasi dapat digambarkan sebagai berikut.
Beberapa contoh garam dapat dilihat pada Tabel 1.3.
D. Tabel 1.3. Beberapa Contoh Garam dan Kegunaannya
Nama Asam Rumus Kimia Sumber/Kegunaan
Natrium klorida NaCl Penyedap masakan
Magnesium sulfat (garam Inggris) MgSO4 Obat pencuci perut (pencahar)
Kalsium karbonat CaCO3 Pembentuk batu kapur, pualam, dan marmer
Aluminium sulfat Al2(SO4)3 Ada dalam tawas, untuk menjernihkan air minum.
Natrium bikarbonat (soda kue) NaHCO3 Digunakan untuk mengembangkan roti.
Asam + Basa Garam + Air
40
2. Menentukan Skala Keasaman dan Kebasaan
pH-meter
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH-meter. pH-meter
adalah alat ukur pH yang sering digunakan di laboratorium karena tingkat ketelitiannya
yang tinggi. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada
pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Terdapat dua jenis pH-
meter yaitu pH-meter analog dan pH-meter digital.
Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0 -14.
a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Indikator Universal
Indikator universal juga disebut Skala pH (Power of Hidrogen) mempunyai skala
antara 0 sampai dengan 14. posisi 0 ditempati zat yang bersifat asam, posisi angka 7 yang
terletak di tengah-tengah untuk zat yang bersifat netral, sedang 14 untuk zat yang bersifat
basa. Dengan kata lain angka kurang dari tujuh zat tersebut bersifat asam, dan jika lebih
dari angka 7 zat tersebut bersifat basa.
41
VI. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning Tipe STAD
2. Metode Pembelajaran : Informasi, Diskusi dan Eksperimen
VII. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pokok Tahap (Fase) Kegiatan Belajar Alokasi
Waktu Guru Siswa
A. Pendahuluan Fase I
Pembukaan
a) Memusatkan perhatian
siswa melalui kegiatan:
a. Mengucapkan salam
pembuka
(menghaturkan
panganjali umat).
b. Mengabsen
kehadiran siswa
untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa.
b) Menyampaikan pada
siswa materi yang
hendak mereka
pelajari.
c) Menyampaikan
a) Perhatian siswa
terpusat dengan:
a. Membalas
salam pembuka
dari guru
(menghaturkan
panganjali
umat).
b. Siswa
memperhatikan
dengan seksama
saat diabsen.
b) Siswa
mendengarkan dan
menyimak pokok
bahasan yang
5 menit
42
kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
selama kegiatan
pembelajaran.
d) Menyajikan gambar
jeruk,anggur,elemen
volta dengan
menggunakan jeruk,
obat mag dan meminta
siswa untuk membuat
pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan
pengetahuan awal
siswa dengan materi
yang akan dipelajari.
disampaikan.
c) Siswa
memperhatikan
dan mendengarkan
dengan seksama.
d) Siswa membuat
pertanyaan
berdasarkan
pengetahuan awal
dan pengalaman
dalam kehidupan
sehari-hari secara
logis.
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi Fase II
Pengembangan
a) Guru mengembangkan
materi pembelajaran
tentang sifat asam
,basa dan garam
(karateristik dan pH)
b) Guru mengontrol
pemahaman siswa
sesering mungkin
dengan memberikan
pertanyaan-
pertanyaan.
c) Guru memberi
penjelasan mengapa
jawaban pertanyaan
tersebut benar atau
salah.
d) Guru beralih pada
a) Siswa menyimak,
mendengarkan
dan mencatat
materi
pembelajaran
yang
dikembangkan
oleh guru.
b) Siswa menjawab
semua pertanyaan
guru dengan
pengetahuan yang
dimilikinya.
c) Siswa
mendengarkan
dan menyimak
jawaban
permasalahan
yang disampaikan.
d) Siswa dengan
penuh antusiasme
15 menit
43
konsep yang lain yaitu
tentang fungsi dan
penggunaan pHmeter
jika siswa telah
memahami pokok
masalahnya.
e) Guru memupuk rasa
kerjasama siswa
dengan cara
mengarahkan siswa
untuk membentuk
kelompok yang
bersifat heterogen dan
masing-masing
anggota kelompok
terdiri atas 4 -5 orang
siswa.
mampu
memahami pokok
permasalahan.
e) Siswa membentuk
kelompok secara
heterogen .
2. Elaborasi Fase III Latihan
Terbimbing
a) Guru menyuruh
semua siswa dalam
setiap kelompok
untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang ada
dalam LKS sampai
tuntas untuk cakupan
materi asam, basa,
dan garam dengan
cara kerjasama dan
disiplin
a) Masing – masing
siswa dalam setiap
kelompok
menyelesaikan
tugas-tugas yang
ada dalam LKS
untuk cakupan
materi asam, basa,
dan garam. dengan
cara kerjasama
dan disiplin
35 menit
44
Fase IV
Kegiatan
Kelompok
a) Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa berdiskusi dan
saling bertukar
pendapat untuk
memformulasikan
jawaban secara jujur.
b) Guru meminta
seluruh siswa untuk
menulis jawaban LKS
yang telah disepakati
bersama.
c) Guru meminta salah
satu kelompok untuk
mempresentasikan
jawaban LKS.
d) Guru mengumpulkan
laporan masing-
masing kelompok.
a) Masing-masing
siswa berdiskusi
dan saling bertukar
pendapat untuk
memformulasikan
jawaban secara
jujur.
b) Semua siswa
menulis jawaban
LKS yang telah
disepakati
bersama.
c) Siswa
mendengarkan dan
memberikan
tanggapannya.
d) Siswa
mengumpulkan
laporan kelompok
yang telah dibuat
kepada guru
3. Konfirmasi Fase V Quis a) Guru meminta siswa
menyimpulkan materi
yang telah mereka
pahami selama proses
pembelajaran
b) guru memberikan quis
untuk menambah
pemahaman siswa
tentang asam, basa,
dan garam dengan
tujuan untuk
mengetahui
keberhasilan siswa
setelah belajar
kelompok. Hasil tes
digunakan sebagai
hasil perkembangan
individu dan
a) Secara disiplin
siswa
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas.
b) Siswa menjawab
quis yang
diberikan guru
dengan jujur
tentang asam, basa,
dan garam.
20 menit
45
disumbangkan sebagai
nilai perkembangan
dan keberhasilan
kelompok.
Fase VI Skor
Kemajuan
Individu
a) Guru memberikan
penghargaan secara
individu dengan
memberikan nilai atas
hasil kerja yang telah
dilakukan oleh siswa.
Nilai atau skor
kemajuan individu ini
tidak berdasarkan
pada skor mutlak
siswa, tetapi
berdasarkan pada
beberapa jauh skor
kuis terkini yang
melampui rata-rata
skor siswa yang lalu.
a) Siswa
mendapatkan
penghargaan
berupa nilai atas
hasil kerja yang
telah dilakukan.
Fase VII
Penghargaan
Kelompok
a) Guru memberikan
penghargaan secara
kelompok dengan
memberikan nilai atas
hasil kerja yang telah
dilakukan oleh siswa.
a) Siswa
mendapatkan
penghargaan
berupa nilai atas
hasil kerja yang
telah dilakukan
secara
berkelompok.
C. Penutup a) Guru menyampaikan
materi yang akan
dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
b) Guru menyampaikan
salam penutup untuk
mengakhiri proses
pembelajaran
a) Siswa
mendengarkan
dengan seksama
terkait dengan
materi yang akan
dibahas
selanjutnya.
b) Siswa
mengucapkan
salam penutup
kepada guru.
5 menit
46
VIII. Sumber dan Alat/Bahan Pembelajaran
1. Sumber :
a) Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso, Zajuri, M., Supliyadi, & Suyanto, S.
2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
b) Sugiyarto, T., & Ismawati, E. 2008. IPA untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
c) Tim Abdi Guru. 2006. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Penerbit Erlangga
d) LKS WAJAR untuk IPA Kelas VII semester I (ganjil)
2. Alat dan bahan pembelajaran:
Alat :
a) Laptop
b) LCD
c) Powerpoint Asam,Basa dan Garam
d) pHmeter
e) Gelas
f) Pipet
Bahan :
a) Air minum
b) Ale ale
c) Obat mag
d) Lakmus Merah
e) Lakmus Biru.
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Observasi
2. Aspek yang Dinilai :
a) Penilaian Kognitif (Pemahaman Konsep) : Quis, Tugas Kelompok, dan Tugas
Individu
b) Penilaian Afektif : Penilaian karakter meliputi kerjasama,jujur,disiplin
c) Penilaian Psikomotor : Kinerja Ilmiah Siswa
3. Bentuk Instrumen : Tes Uraian, Lembar Observasi, LKS (Terlampir)
4. Instrumen : Lembar Observasi, Tes Hasil Belajar (Terlampir)
47
Lampiran
TES HASIL BELAJAR
Indikator
1. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang
sesuai.
2. Menyebutkan sifat asam,basa dan garam
3. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam,
basa dan garam.
4. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.
TES URAIAN (QUIS) :
1. Sebutkan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam,
basa, dan garam!
2. Sebutkan 2 sifat larutan asam,basa dan garam
3. Berilah 3 contoh bahan-bahan di lingkungan sekitar yang termasuk asam, basa dan
garam!
4. Alat apakah yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu
zat?
No. KUNCI JAWABAN SKOR
1 Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat
menggunakan kertas lakmus, larutan indicator alami , larutan indicator
buatan, indikator universal, dan pH-meter .
25
2 Sifat asam : 25
Mengetahui, Singaraja, 1 Agustus 2016
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA
I Made Suantara S.Pd Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd
NIP. 19680910 199003 1 010 NIP. 19650117 198601 2 001
48
Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi merah.
Sifat basa :
Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna
kertas lakmus merah menjadi biru.
Sifat garam :Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun
biru
3 Pengelompokkan Bahan-Bahan di Lingkungan Sekitar Berdasarkan
Sifat Asam, Basa dan Garam
Asam Basa Garam
Air Jeruk, Air
Cuka
Air Kapur, Larutan Pasta
Gigi, Air Sabun
Air Garam
25
4 pH meter dengan skala 0 -14.
a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
25
Total Skor 100
RUBRIK PENILAIAN TES URAIAN ( QUIS )
No Aspek yang Dinilai Skor
1 Tidak dapat menyelesaiakan soal sama sekali. 0
2 Mencoba memberikan suatu penyelesaian tetapi salah
total
10
3 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur
benarnya,tetapi tidak memadai
15
4 Memberikan suatu penyelesaian yang benar 25
49
PENUGASAN TERSTRUKTUR
I. Judul : Asam, Basa, Garam.
II. Standar Kompetensi : 2. Memahami Klasifikasi Zat
III. Kompetensi Dasar : 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan
larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.
IV. Pendahuluan : Pada kegiatan berikut anda akan mengidentifikasi
bahan- bahan yang bersifat asam,basa,dan garam serta
mengukur secara kuantitatif tingkat keasaman,
kebasaan atau kegaraman larutan dengan pH meter.
V. Tujuan Kegiatan : Mengidentifikasi bahan-bahan ke dalam sifat larutan
asam,
basa dan garam.
VI. Materi :
Penentuan Sifat Larutan Asam-Basa dan Garam.
Sifat larutan dapat ditentukan dengan kertas lakmus. Dalam larutan asam kertas
lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa berwarna biru. Dalam larutan
netral kertas lakmus merah tetap merah, kertas lakmus biru tetap biru.
VII. Alat dan Bahan :
1. Air minum 5. Kertas Lakmus Merah
2. Ale ale. 6. Kertas Lakmus Biru
3. Obat Mag (Promag) 7. pHmeter
4. Gelas
VIII. Prosedur Kerja
1. Amati beberapa larutan yang ada dihadapanmu dengan menggunakan panca indra
yang kamu miliki ( mencium,mencicipi,merasakan dengan kulit).
2. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.
3. Kemudian, celupkan kertas lakmus merah ke dalam setiap larutan. Amati warna
kertas lakmus tersebut, apakah mengalami perubahan? Catat hasil pengamatan Anda
dalam Tabel Pengamatan.
4. Ulangi langkah nomor 3 dengan menggunakan kertas lakmus biru
Lembar Kerja Siswa (LKS-1.1)
50
5. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.
6. Ukurlah derajad keasaman larutan tersebut dengan menggunakan Ph meter.
7. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini
IX. Data Pengamatan
Larutan
Indra Perubahan Warna Ph
meter Sifat
Larutan Bau Rasa Sentuhan Lakmus
Merah
Lakmus
Biru
1.Air Aqua
2.Ale ale
3.Jamu pahit
X. Pertanyaan :
1.Buatlah pertanyaan investigatif sebanyak mungkin dari hasil pengamatan yang telah
kamu lakukan.
Jawab :...............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2.Manakah larutan diatas yang termasuk asam,basa dan garam. ?
1. Larutan asam : ............................................................................................
2. Larutan basa : .............................................................................................
3. Larutan netral : ................................................................................................
Simpulan :
1. Sifat larutan (asam, basa, dan netral) dapat ditentukan dengan menggunakan
................................Jika ke dalam larutan asam dicelupkan kertas lakmus merah, maka
warnanya ................................... Jika dicelupkan kertas lakmus biru maka warnanya
............................... Sebaliknya, jika ke dalam larutan basa dicelupkan kertas lakmus
merah, maka warnanya ................................... Jika dicelupi kertas lakmus biru maka
warnanya .................................. Untuk larutan netral, kertas lakmus merah
........................................, sebaliknya kertas lakmus biru ................................
51
2. Alat untuk mengukur derajad keasaman suatu larutan adalah..............,jika larutan
bersifat asam memiliki pH....,bersifat basa memiliki pH.........bersifat netral memiliki
ph ...........................
RUBRIK PENILAIAN LKS
Skor Kriteria
5 Memberikan suatu penyelesaian lengkap dan benar
4 Memberikan suatu penyelesaian benar, sedikit cacat tetapi memuaskan
3 Memberikan suatu penyelesaian benar, banyaknya cacat, tetapi hampir
memuaskan
2 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur benarnya, tetapi tidak
memadai
1 Memcoba memberi suatu penyelesaian, tetapi salah total
0 Tidak mencoba memberikan penyelesaian sama sekali
Nilai LKS = Skor yang diperoleh x 5
RUBRIK PENILAIAN
a) PPK (Penilaian Pemahaman Konsep)
LEMBAR OBSERVASI
KOMPETENSI PPK SISWA
Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :……………………
Kelas : VII Hari/tanggal :……………………
Semester :1 Pokok bahasan :……………………
Kelompok No. Nama Siswa Nilai
QUIS LKS
Nilai Pemahaman Konsep = 2
LKS Nilai Quis Nilai
52
b) Sikap Siswa (Karakter Siswa)
LEMBAR OBSERVASI
SIKAP SISWA
Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :…………….
Kelas : VII Hari/tanggal :…………….
Semester : 1 Pokok bahasan:……………
No. Nama Siswa Item Penilaian *)
Skor Nilai (1) (2) (3)
Nilai = 100x
maksimalskor
diperolehyangskor
Keterangan *) Item Penilaian:
(1) Kerjasama siswa dalam kelompok
Skor Kriteria
4 Dapat memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya.
3 Dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman sekelompoknya.
2 Sebagian memberi dan menerima penjelasan dari teman sekolompoknya.
1 Tidak dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman
sekolompoknya.
(2) Sikap Disiplin
Skor Kriteria
4 Semua tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main
3 Sebagian tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main
2 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit bermain main
1 Tidak dapat mengerjakan tugas dan banyak bermain main
53
(3) Sikap Jujur
Skor Kriteria
4 Semua tugas dapat dikerjakan dengan jujur
3 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan jujur
2 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit tidak jujur
1 Tidak dapat mengerjakan tugas dengan jujur
Kinerja ilmiah Siswa
LEMBAR OBSERVASI
SIKAP SISWA
Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :…………….
Kelas : VII Hari/tanggal :…………….
Semester : 1 Pokok bahasan:……………
No. Nama Siswa Item Penilaian *)
Skor Nilai (1) (2) (3)
(1) Cara meggunakan alat dan bahan percobaan
Skor Kriteria
4 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum dengan benar dan lengkap.
3 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum dengan lengkap, namun sedikit unsur benarnya.
2 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum kurang lengkap.
1 Kurang dapat menggunakan
alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum.
54
(2) Kemampuan menganalisa data
Skor Kriteria
4 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap dan ilmiah.
3 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap, namun sedikit ilmiah.
2 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, namun kurang lengkap.
1 Siswa kurang mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar.
(3) Presentasi Hasil Diskusi Kelompok
Skor Kriteria
4 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, terbuka dan memuaskan.
3 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, namun kurang terbuka.
2 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, namun kurang ilmiah.
1 Kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Nilai = 100x
maksimalskor
diperolehyangskor
55
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Laboratorium Undiksha Singaraja
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : VII/ 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
Kompetensi Dasar : 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen
ekosistem.
Indikator :
Alokasi waktu : 2 Jam Pelajaran
Tujuan Pembelajaran :
Setelah memenyaksikan gambar ekosistem sawah dan video ekosistem laut, siswa mampu:
1. Menggambarkan dalam bentuk diagram/ skema, minimal 2 buah model rantai
makanan.
2. Menggambarkan dalam bentuk diagram minimal 2 buah model jaring-jaring makanan.
3. Mencari persamaan dan perbedaan antara ekosistem sawah dengan ekosistem laut.
Karakter Yang Dinilai : peduli lingkungan, bersahabat/ komunikatif, dan tanggung
jawab
Materi Pembelajaran : Ekosistem
1. Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana didalamnya ada
hubungan timbalbalik disebut dengan ekosistem.
Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring
kehidupan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem.
56
2. Rantai makanan : Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu
Ekosistemdengan uruta
Jaring-jaring makanan : Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungandalam suatu ekosistem.
Piramida makanan : Merupakan gambaran perbandingan antara produsen,
konsumenI,
konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin kepuncak biomassanya
semakin kecil.
57
Strategi/ Metode Pembelajaran:
Model : Cycle Learning (EEK)
Strategi : Cooperative Learning
Metode : Penayangan video dan gambar ekosistem, diskusi, tanya jawab
Langkah-langkah Kegiatan:
a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )
Motivasi/ apersepsi :
Guru menayangkan gambar ekosistem sawah, lalu bertanya ; “Gambar apakah
ini ?” Organisme apa sajakah yang ada disana ?
Siswa menjawab pertanyaan guru.
Guru menayangkan organisme-organisme yang ada di sawah sambil bertanya:
“Apakah semua organisme ini saling berhubungan atau tidak ?”.
Siswa menjawab pertanyaan guru.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta penilaian
yang akan dilakukan hari ini.
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Siswa membaca LKS yang dibagikan oleh guru.
Prasyarat:
Siswa mengenal minimal nama jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di sawah.
b. Kegiatan Inti (30 menit)
Fase Eksplorasi
Guru menayangkan video ekosistem laut.
Siswa menyaksikan video dengan seksama.
Guru membagikan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran lalu
menjelaskan petunjuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Siswa menerima alat dan bahan yang dibagikan oleh guru lalu mendengarkan
petunjuk guru.
Fase Elaborasi.
Siswa bersama kelompoknya menggunting gambar lalu membuat rantai
makanan dan jaring makanan dari gambar tersebut sesuai petunjuk guru.
58
Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan di LKS dan menuliskan
hasilnya dalam bentuk laporan.
Guru melakukan penilaian karakter bersahabat/ komunikatif pada tiap
kelompok.
Fase Konfirmasi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
Guru memberikan penilaian peduli lingkungan atas presentasi yang
dilakukan oleh siswa.
Guru meluruskan konsep yang perlu dibenahi dan menambahkan
jawaban siswa yang belum lengkap
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru dan siswa berdiskusi membuat rangkuman / kesimpulan terhadap
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Sumber Belajar:
Video ekosistem laut
Gambar organisme-organisme yang ada pada ekosistem sawah dan laut.
Buku pegangan siswa BSE SMP karangan Wasis dkk,Teguh dkk,Anni Winarsih
dkk.
Buku referensi yang relevan
LKS
Lembar Observasi
Penilaian
a. Teknik Penilaian
Observasi (Penilaian Karakter)
Skor LKS (Penilaian Kognitif)
b. Bentuk Instrumen
Lembar Obsevasi
c. Contoh Instrumen Penilaian
1. Penilaian Karakter
59
KLP Anggota
Karakter Yang Dinilai Jumlah
skor
Rata-
rata Nilai Ket Peduli
Lingkungan
Bersahabat/
Komunikatif
Tanggung
Jawab
Keterangan:
a. Karakter Peduli Lingkungan
- Mampu menjelaskan akibat yang timbul dari musnahnya salah satu organisme
dalam ekosistem (skor 90)
- Tidak mampu menjelaskan akibat yang timbul dari musnahnya salah satu
organisme dalam ekosistem(skor 75)
b. Karakter Bersahabat/ Komunikatif
- Bekerjasama mengerjakan LKS (skor 90)
- Tidak bekerjasama mengerjakan LKS (skor 90)
c. Karakter Tanggung Jawab
- Mengerjakan LKSsecara utuh (skor 90)
- Tidak mengerjakan LKS secara utuh(skor 75)
2. Penilaian LKS (Kognitif).
Skor penilaian LKS ada pada masing-masing soal (LKS terlampir).
Mengetahui, Singaraja, 25 April 2016
Kepala SMP Lab Undiksha Guru Mata Pelajaran
I Made Suantara, S.Pd. Putu Anna Masriyani Giri, S.Pd.
60
INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : “Ekosistem”
Kelas/ Semester : VII/ 2
Waktu : 27 April 2016
No. Nama
Karakter Yang Diuji
Jumlah Rata-
rata Ket.
Peduli
Lingkunga
n
Bersahaba
t/
Komunika
tif
Tanggun
g Jawab
1 ADHYAKSA KLP. 1:
2 ADITYA 1,2,3,4
3 AGNES
4 AGUS W. KLP 2:
5 ALIT 5,6,7,8
6 AUDY
7 CHIQUITA KLP 3:
8 DANDY 9,10,11,12
9 DEO
10 DENDY KLP 4:
11 DITHA 13,14,15,16
12 DWI P.
13 EDO KLP 5:
14 EKA P. 17,18,19,20
15 ERNA
16 FEBRINA KLP 6:
17 FEBRY S. 21,22,23,24
18 FERNANDA
19 GRACE KLP 7:
20 HADI 25,26,27,28
61
21 HOKI
22 KEVIN KLP 8:
23 KHOIRUNNI
SA
29,30,31,32,3
3
24 MARIANI
25 PERMATA
26 PUTRI C.
27 PUTRI D.
No. Nama
Karakter Yang Diuji
Jumlah Rata-
rata Ket.
Peduli
Lingkunga
n
Bersahaba
t/
Komunika
tif
Tanggun
g Jawab
28 RAMA
29 RENDRA
30 RIVALDO
31 SAKA
32 SURYA ARI
33 YUNI
Keterangan:
a. Karakter Peduli Lingkungan
- Berinisiatif membuang sampah yang ditemukan selama melakukan pengamatan
(skor 90)
- Tidak berinisiatif membuang sampah yang ditemukan selama melakukan
pengamatan (skor 75)
b. Karakter Bersahabat/ Komunikatif
- Butir 1
1. Kuadran tersusun rapi (skor 90)
2. Kuadran tidak tersusun rapi (skor 75)
- Butir 2
62
1. Bekerjasama mengerjakan LKS (skor 90)
2. Tidak bekerjasama mengerjakan LKS (skor 75)
c. Karakter Tanggung Jawab
- Mengumpulkan LKS tepat waktu (skor 90)
- Tidak mengumpulkan LKS tepat waktu (skor 75)
NamaKelompok :
:
1. ........................................................................................................
.....
.
2. ........................................................................................................
....
3. ........................................................................................................
....
4. ........................................................................................................
5. ....
Kelas :
5. ........................................................................................................
.................................
A. Standar Kompetensi
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem.
B. Kompetensi Dasar
7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponenekosistem.
C. Indikator Pembelajaran
Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring
kehidupan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelahmemenyaksikangambarekosistemsawahdan video ekosistemlaut, siswamampu:
SubBahasan : Ekosistem
AlokasiWaktu : 80menit
Kelas : VII
Semester : 2
63
4. Menggambarkan dalam bentuk diagram/ skema, minimal 2 buah model rantai
makanan.
5. Menggambarkan dalam bentuk diagram minimal 2 buah model jaring-jaring makanan.
Karakter Yang Dinilai : pedulilingkungan, bersahabat/ komunikatif,
dantanggungjawab
E.AlatdanBahan
Kertastempel
Gambarorganisme-orgaismedalamekosistemsawahdanlaut.
Lemkertas
Gunting
Spidol
LembarKerjaSiswa (LKS)
Video ekosistemlaut
F. Langkah Kerja
I. Persiapan (lakukansecaramandiri).
1. Bergabunglahbersamakelompok kalian masing-
masingdanduduklahberkelompok.
2. MintalahalatdanbahansertaLembarKerjaSiswa (LKS) yang
diperlukandalamkegiatanpembelajaranhariinipada guru kalian.
3. BacalahLembarKerjaSiswa (LKS)
denganseksamalaluamatikeseluruhangambarpadahalamanterakhir.
4. Saksikanlah video ekosistemlaut yang ditayangkanoleh guru.
II. Diskusikelompok
1. Guntinglahseluruhgambarpadahalamanterakhir LKS kalian.
2. Buatlahmasing-masing minimal 2 (dua)
buahrantaimakananpadaekosistemsawahdanlautdengancaramenempelkang
ambarpadakertas temple.
3. Buatlahsebuahjaring-jaringmakanandenganmenggabungkanrantai-
rantaimakananpadatahapnomor 2 di atas.
4. Jawablahpertanyaan-pertanyaandiskusiberikut:
64
G. DISKUSI!
1. Berdasarkanjaring-jaringmakanan yang telah kalian buat, organismeapakah
yang berperansebagaiprodusen, konsumen,
danpenguraipadaekosistemsawah?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Berdasarkanjaring-jaringmakanan yang telah kalian buat, organismeapakah
yang berperansebagaiprodusen, konsumen, danpenguraipadaekosistemlaut?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
3. Apakahyang terjadiapabilaseluruhpopulasipadidimusnahkan ?Jelaskan!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Apakahkesimpulankegiatanpembelajaranhariini?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
(setiapsoalmemilikiskor 25)
NILAI PARAF
Singaraja, ………………………..
65
PADI
BELALANG
KEPITING
FITOPLANKTON
TIKUS
IKAN BESAR
JAMUR
ZOOPLANKTON
ELANG
ULAR
IKAN KECIL
BAKTERI
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Laboratorium Undiksha Singaraja
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/ I (satu)
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Pokok Bahasan : Asam, Basa dan Garam
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)
V. Standar Kompetensi : 2. Memahami Klasifikasi Zat
VI. Kompetensi Dasar : 2.2. Pengelompokkan sifat larutan asam, larutan
basa dan larutan garam melalui alat dan
indikator yang tepat.
VII. Indikator
1. Menyebutkan sifat asam, basa, dan garam.
2. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang
sesuai.
3. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa
dan garam.
4. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.
5. Menunjukkan prilaku berkarakter ,meliputi : bekerja sama,jujur dan disiplin..
VIII. Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan :
1. melalui kegiatan diskusi siswa mampu secara jujur menyebutkan sifat asam, basa,
dan garam berdasarkan hasil pengamatan.
2. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara bekerjasama mengidentifikasi
sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai.
3. melalui kegiatan pengamatan siswa mampu secara bekerjasama mengelompokkan
bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa dan garam
68
4. melalui kegiatan eksperimen siswa mampu secara disiplin menggunakan pHmeter
untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan .
V. Materi Pembelajaran
1. Identifikasi Sifat Asam ,Basa dan Garam
Pada umumnya larutan dapat bersifat asam, basa atau netral. Sifat larutan tersebut
dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna
yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Cara penentuan
senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan
indikator, indikator universal.
Sifat-sifat zat yang bersifat asam, basa, dan garam
E. Asam :
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang di dalam larutannya (air) mampu
menghasilkan ion hidronium (H+). Beberapa contoh asam dan sumbernya dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Beberapa Contoh Asam
Nama Asam Rumus Kimia Sumber/Kegunaan
Asam klorida HCl Getah lambung, disebut juga asam
lambung, untuk membantu pencernaan
makanan.
Asam sulfat H2SO4 Dipergunakan sebagai air aki
Asam asetat
(asam cuka)
CH3COOH Cuka dapur
Asam metanoat
(asam semut)
HCOOH Alat komunikasi dan pemertahanan
diri bagi semut
Asam sianida
(asam biru)
HCN Ketela pohon (racun pada singkong)
Asam sulfida H2S Penyebab bau busuk pada telur.
69
(i). Anggur mengandung asam tartrat
(ii) Jeruk mengandung asam sitrat
(i) (ii)
Asam karbonat H2CO3 Minuman bersoda
Asam laktat C2H4OHCOOH Susu masam, yoghurt
Sifat-sifat Larutan Asam
Senyawa asam ada berwujud padat, cair, dan gas. Senyawa tersebut ada yang
bermanfaat, ada pula merugikan bagi tubuh. Karena itu, kita harus mengetahui
sifat-sifat umum asam.
f. Asam mempunyai rasa masam. Bahan yang berasa masam dipastikan
mengandung asam, namun tidak semua asam memiliki rasa masam, terutama
asam-asam kuat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Berkaitan dengan sifat
tersebut, kalian tidak diperbolehkan mencicipi bahan-bahan kimia secara
sembarangan untuk mengetahui sifat zat tersebut, tetapi disarankan menggunakan
indikator.
g.Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan terjadinya korosi (perkaratan) pada
logam, misalnya besi; dan kerusakan batuan atau marmer.
h.Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan garam. Hidrogen
mudah terbakar disertai letupan untuk menghasilkan uap air.
i. Bereaksi dengan karbonat menghasilkan gas karbondioksida dan garam.
j. Dapat mengubah warna zat-zat lain, seperti mengubah warna kertas lakmus
biru menjadi merah., sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain.
F. Basa :
70
Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH-) ketika
dilarutkan dalam air. Beberapa contoh basa dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Beberapa Contoh Basa dan Kegunaannya
Nama Asam Rumus Kimia Kegunaan
Natrium hidroksida (soda
api)
NaOH Bahan baku pembuatan sabun
cuci.
Kalium hidroksida KOH Bahan baku pembuatan sabun
mandi.
Magnesium sulfat Mg(OH)2 Obat maag.
Amonium hidroksida
(larutan amoniak)
NH4OH Bahan baku pembuatan pupuk
urea.
Kalsium hidroksida (air
kapur)
Ca(OH)2 Pemutih tembok.
Aluminium hidroksida Al(OH)3 Obat maag.
Sifat-sifat Basa
Senyawa basa umumnya ada dalam bentuk padat. Beberapa basa sangat
bermanfaat bagi kehidupan, tetapi banyak pula berbahaya. Karena itu, kalian perlu
mengenal sifat-sifat basa.
(f) Bersifat kaustik, artinya dapat merusak kulit atau bahan-bahan lain.
(g) Mempunyai rasa pahit atau getir.
(h) Bereaksi dengan lemak (khususnya basa kuat) membentuk lapisan sabun dan
terasa licin di tangan. Sifat ini dimanfaatkan pada abu gosok untuk mencuci
piring.
(i) Dapat mengubah warna zat lain, seperti kertas lakmus merah menjadi biru,
sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain. Perubahan warna yang
diakibatkan oleh senyawa basa berbeda dengan perubahan warna yang
diakibatkan oleh senyawa asam.
(j) Menetralkan sifat asam.
71
Beberapa contoh basa ada dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya natrium
hidroksida, aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan kalsium
hidroksida. Natrium hidroksida digunakan
untuk membuka saluran bak cuci atau
toilet yang mampat, karena dapat
melarutkan endapan lemak. Selain itu
NaOH juga digunakan sebagai pembersih
oven, bahan pembuatan sabun, kertas, dan
rayon. Aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida biasanya digunakan
sebagai obat maag. Kalsium hidroksida biasanya digunakan dalam pertanian
untuk menanggulangi tanah yang bersifat terlalu asam, dan pemutih tembok.
Beberapa cairan pembersih biasanya mengandung amonium hidroksida.
G. Garam
Pencampuran larutan asam dan larutan basa menyebabkan terjadi reaksi antara ion
H+ dari asam dengan ion OH
- dari basa membentuk air (H2O). Reaksi tersebut
menyebabkan larutan menjadi bersifat netral, sehingga disebut reaksi netralisasi.
Apabila diuji dengan kertas lakmus, maka warna kertas lakmus tidak akan berubah.
Selain menghasilkan air, reaksi tersebut juga akan menghasilkan garam.
Secara sederhana, reaksi netralisasi dapat digambarkan sebagai berikut.
Beberapa contoh garam dapat dilihat pada Tabel 1.3.
H. Tabel 1.3. Beberapa Contoh Garam dan Kegunaannya
Nama Asam Rumus Kimia Sumber/Kegunaan
Natrium klorida NaCl Penyedap masakan
Magnesium sulfat (garam
Inggris)
MgSO4 Obat pencuci perut (pencahar)
Kalsium karbonat CaCO3 Pembentuk batu kapur, pualam,
Asam + Basa Garam + Air
72
dan marmer
Aluminium sulfat Al2(SO4)3 Ada dalam tawas, untuk
menjernihkan air minum.
Natrium bikarbonat
(soda kue)
NaHCO3 Digunakan untuk
mengembangkan roti.
2. Menentukan Skala Keasaman dan Kebasaan
pH-meter
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH-meter. pH-meter
adalah alat ukur pH yang sering digunakan di laboratorium karena tingkat
ketelitiannya yang tinggi. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada
larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang
menunjukkan pH larutan. Terdapat dua jenis pH-meter yaitu pH-meter analog dan
pH-meter digital.
Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0 -14.
a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Indikator Universal
Indikator universal juga disebut Skala pH (Power of Hidrogen) mempunyai skala
antara 0 sampai dengan 14. posisi 0 ditempati zat yang bersifat asam, posisi angka
7 yang terletak di tengah-tengah untuk zat yang bersifat netral, sedang 14 untuk
73
zat yang bersifat basa. Dengan kata lain angka kurang dari tujuh zat tersebut
bersifat asam, dan jika lebih dari angka 7 zat tersebut bersifat basa.
VI. Model dan Metode Pembelajaran
3. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning Tipe STAD
4. Metode Pembelajaran : Informasi, Diskusi dan Eksperimen
VII. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pokok Tahap (Fase) Kegiatan Belajar Alokasi
Waktu Guru Siswa
D. Pendahuluan Fase I
Pembukaan
e) Memusatkan perhatian
siswa melalui kegiatan:
a. Mengucapkan salam
pembuka
(menghaturkan
panganjali umat).
b. Mengabsen
kehadiran siswa
untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa.
f) Menyampaikan pada
siswa materi yang
hendak mereka
pelajari.
e) Perhatian siswa
terpusat dengan:
a. Membalas
salam pembuka
dari guru
(menghaturkan
panganjali
umat).
b. Siswa
memperhatikan
dengan seksama
saat diabsen.
f) Siswa
mendengarkan dan
6 menit
74
g) Menyampaikan
kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
selama kegiatan
pembelajaran.
h) Menyajikan gambar
jeruk,anggur,elemen
volta dengan
menggunakan jeruk,
obat mag dan meminta
siswa untuk membuat
pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan
pengetahuan awal
siswa dengan materi
yang akan dipelajari.
menyimak pokok
bahasan yang
disampaikan.
g) Siswa
memperhatikan
dan mendengarkan
dengan seksama.
h) Siswa membuat
pertanyaan
berdasarkan
pengetahuan awal
dan pengalaman
dalam kehidupan
sehari-hari secara
logis.
E. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi Fase II
Pengembangan
f) Guru mengembangkan
materi pembelajaran
tentang sifat asam
,basa dan garam
(karateristik dan pH)
g) Guru mengontrol
pemahaman siswa
sesering mungkin
dengan memberikan
pertanyaan-
pertanyaan.
h) Guru memberi
penjelasan mengapa
jawaban pertanyaan
tersebut benar atau
salah.
f) Siswa menyimak,
mendengarkan
dan mencatat
materi
pembelajaran
yang
dikembangkan
oleh guru.
g) Siswa menjawab
semua pertanyaan
guru dengan
pengetahuan yang
dimilikinya.
h) Siswa
mendengarkan
dan menyimak
jawaban
permasalahan
yang disampaikan.
15 menit
75
i) Guru beralih pada
konsep yang lain yaitu
tentang fungsi dan
penggunaan pHmeter
jika siswa telah
memahami pokok
masalahnya.
j) Guru memupuk rasa
kerjasama siswa
dengan cara
mengarahkan siswa
untuk membentuk
kelompok yang
bersifat heterogen dan
masing-masing
anggota kelompok
terdiri atas 4 -5 orang
siswa.
i) Siswa dengan
penuh antusiasme
mampu
memahami pokok
permasalahan.
j) Siswa membentuk
kelompok secara
heterogen .
2. Elaborasi Fase III Latihan
Terbimbing
b) Guru menyuruh
semua siswa dalam
setiap kelompok
untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang ada
dalam LKS sampai
tuntas untuk cakupan
materi asam, basa,
dan garam dengan
cara kerjasama dan
disiplin
b) Masing – masing
siswa dalam setiap
kelompok
menyelesaikan
tugas-tugas yang
ada dalam LKS
untuk cakupan
materi asam, basa,
dan garam. dengan
cara kerjasama
dan disiplin
35 menit
76
Fase IV
Kegiatan
Kelompok
e) Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa berdiskusi dan
saling bertukar
pendapat untuk
memformulasikan
jawaban secara jujur.
f) Guru meminta
seluruh siswa untuk
menulis jawaban LKS
yang telah disepakati
bersama.
g) Guru meminta salah
satu kelompok untuk
mempresentasikan
jawaban LKS.
h) Guru mengumpulkan
laporan masing-
masing kelompok.
e) Masing-masing
siswa berdiskusi
dan saling bertukar
pendapat untuk
memformulasikan
jawaban secara
jujur.
f) Semua siswa
menulis jawaban
LKS yang telah
disepakati
bersama.
g) Siswa
mendengarkan dan
memberikan
tanggapannya.
h) Siswa
mengumpulkan
laporan kelompok
yang telah dibuat
kepada guru
3. Konfirmasi Fase V Quis c) Guru meminta siswa
menyimpulkan materi
yang telah mereka
pahami selama proses
pembelajaran
d) guru memberikan quis
untuk menambah
pemahaman siswa
tentang asam, basa,
dan garam dengan
tujuan untuk
mengetahui
keberhasilan siswa
setelah belajar
kelompok. Hasil tes
digunakan sebagai
hasil perkembangan
individu dan
c) Secara disiplin
siswa
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas.
d) Siswa menjawab
quis yang
diberikan guru
dengan jujur
tentang asam, basa,
dan garam.
20 menit
77
disumbangkan sebagai
nilai perkembangan
dan keberhasilan
kelompok.
Fase VI Skor
Kemajuan
Individu
b) Guru memberikan
penghargaan secara
individu dengan
memberikan nilai atas
hasil kerja yang telah
dilakukan oleh siswa.
Nilai atau skor
kemajuan individu ini
tidak berdasarkan
pada skor mutlak
siswa, tetapi
berdasarkan pada
beberapa jauh skor
kuis terkini yang
melampui rata-rata
skor siswa yang lalu.
b) Siswa
mendapatkan
penghargaan
berupa nilai atas
hasil kerja yang
telah dilakukan.
Fase VII
Penghargaan
Kelompok
b) Guru memberikan
penghargaan secara
kelompok dengan
memberikan nilai atas
hasil kerja yang telah
dilakukan oleh siswa.
b) Siswa
mendapatkan
penghargaan
berupa nilai atas
hasil kerja yang
telah dilakukan
secara
berkelompok.
F. Penutup c) Guru menyampaikan
materi yang akan
dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
d) Guru menyampaikan
salam penutup untuk
mengakhiri proses
pembelajaran
c) Siswa
mendengarkan
dengan seksama
terkait dengan
materi yang akan
dibahas
selanjutnya.
d) Siswa
mengucapkan
salam penutup
kepada guru.
5 menit
78
VIII. Sumber dan Alat/Bahan Pembelajaran
1. Sumber :
e) Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso, Zajuri, M., Supliyadi, & Suyanto, S.
2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
f) Sugiyarto, T., & Ismawati, E. 2008. IPA untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
g) Tim Abdi Guru. 2006. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Penerbit Erlangga
h) LKS WAJAR untuk IPA Kelas VII semester I (ganjil)
3. Alat dan bahan pembelajaran:
Alat :
g) Laptop
h) LCD
i) Powerpoint Asam,Basa dan Garam
j) pHmeter
k) Gelas
l) Pipet
Bahan :
f) Air minum
g) Ale ale
h) Obat mag
i) Lakmus Merah
j) Lakmus Biru.
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Observasi
2. Aspek yang Dinilai :
d) Penilaian Kognitif (Pemahaman Konsep) : Quis, Tugas Kelompok, dan Tugas
Individu
e) Penilaian Afektif : Penilaian karakter meliputi kerjasama,jujur,disiplin
f) Penilaian Psikomotor : Kinerja Ilmiah Siswa
3. Bentuk Instrumen : Tes Uraian, Lembar Observasi, LKS (Terlampir)
4. Instrumen : Lembar Observasi, Tes Hasil Belajar (Terlampir)
79
Lampiran
TES HASIL BELAJAR
Indikator
5. Mengidentifikasi sifat asam, basa dan garam dengan menggunakan indikator yang
sesuai.
6. Menyebutkan sifat asam,basa dan garam
7. Mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam,
basa dan garam.
8. Menggunakan pHmeter untuk menentukan skala keasaman dan kebasaan.
TES URAIAN (QUIS) :
5. Sebutkan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam,
basa, dan garam!
6. Sebutkan 2 sifat larutan asam,basa dan garam
7. Berilah 3 contoh bahan-bahan di lingkungan sekitar yang termasuk asam, basa dan
garam!
8. Alat apakah yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu
zat?
No. KUNCI JAWABAN SKOR
1 Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat
menggunakan kertas lakmus, larutan indicator alami , larutan indicator
buatan, indikator universal, dan pH-meter .
25
Mengetahui, Singaraja, 1 Agustus 2016
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA
I Made Suantara S.Pd Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd
NIP. 19680910 199003 1 010 NIP. 19650117 198601 2 001
80
2 Sifat asam :
Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi merah.
Sifat basa :
Dapat mengubah warna indikator, seperti mengubah warna
kertas lakmus merah menjadi biru.
Sifat garam :Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun
biru
25
3 Pengelompokkan Bahan-Bahan di Lingkungan Sekitar Berdasarkan
Sifat Asam, Basa dan Garam
Asam Basa Garam
Air Jeruk, Air
Cuka
Air Kapur, Larutan Pasta
Gigi, Air Sabun
Air Garam
25
4 pH meter dengan skala 0 -14.
a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
25
Total Skor 100
RUBRIK PENILAIAN TES URAIAN ( QUIS )
No Aspek yang Dinilai Skor
1 Tidak dapat menyelesaiakan soal sama sekali. 0
2 Mencoba memberikan suatu penyelesaian tetapi salah
total
10
3 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur
benarnya,tetapi tidak memadai
15
4 Memberikan suatu penyelesaian yang benar 25
81
PENUGASAN TERSTRUKTUR
Judul : Asam, Basa, Garam.
Standar Kompetensi : 2. Memahami Klasifikasi Zat
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan
larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.
Pendahuluan :Pada kegiatan berikut anda akan mengidentifikasi bahan-
bahan yang bersifat asam,basa,dan garam serta mengukur
secara kuantitatif tingkat keasaman, kebasaan atau
kegaraman larutan dengan pH meter.
Tujuan Kegiatan : Mengidentifikasi bahan-bahan ke dalam sifat larutan basa dan garam.
Materi :
Penentuan Sifat Larutan Asam-Basa dan Garam.
Sifat larutan dapat ditentukan dengan kertas lakmus. Dalam larutan asam kertas
lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa berwarna biru. Dalam larutan
netral kertas lakmus merah tetap merah, kertas lakmus biru tetap biru.
Alat dan Bahan :
5. Air minum 5. Kertas Lakmus Merah
6. Ale ale. 6. Kertas Lakmus Biru
7. Obat Mag (Promag) 7. pHmeter
8. Gelas
Prosedur Kerja
1. Amati beberapa larutan yang ada dihadapanmu dengan menggunakan panca indra
yang kamu miliki ( mencium,mencicipi,merasakan dengan kulit).
2. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.
3. Kemudian, celupkan kertas lakmus merah ke dalam setiap larutan. Amati warna
kertas lakmus tersebut, apakah mengalami perubahan? Catat hasil pengamatan Anda
dalam Tabel Pengamatan.
4. Ulangi langkah nomor 3 dengan menggunakan kertas lakmus biru
5. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini.
Lembar Kerja Siswa (LKS-1.1)
82
6. Ukurlah derajad keasaman larutan tersebut dengan menggunakan Ph meter.
7. Masukan data yang diperoleh kedalam tabel dibawah ini
Data Pengamatan
Larutan
Indra Perubahan Warna Ph
meter Sifat
Larutan Bau Rasa Sentuhan Lakmus
Merah
Lakmus
Biru
1.Air Aqua
2.Ale ale
3.Jamu pahit
Pertanyaan :
1.Buatlah pertanyaan investigatif sebanyak mungkin dari hasil pengamatan yang telah
kamu lakukan.
Jawab :...............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2.Manakah larutan diatas yang termasuk asam,basa dan garam. ?
1. Larutan asam : ............................................................................................
2. Larutan basa : .............................................................................................
3. Larutan netral : ................................................................................................
Simpulan :
1. Sifat larutan (asam, basa, dan netral) dapat ditentukan dengan menggunakan
................................Jika ke dalam larutan asam dicelupkan kertas lakmus merah, maka
warnanya ................................... Jika dicelupkan kertas lakmus biru maka warnanya
............................... Sebaliknya, jika ke dalam larutan basa dicelupkan kertas lakmus
merah, maka warnanya ................................... Jika dicelupi kertas lakmus biru maka
warnanya .................................. Untuk larutan netral, kertas lakmus merah
........................................, sebaliknya kertas lakmus biru ................................
83
e) Alat untuk mengukur derajad keasaman suatu larutan adalah..............,jika larutan
bersifat asam memiliki pH....,bersifat basa memiliki pH.........bersifat netral memiliki
ph ...........................
RUBRIK PENILAIAN
LKS
Skor Kriteria
5 Memberikan suatu penyelesaian lengkap dan benar
4 Memberikan suatu penyelesaian benar, sedikit cacat tetapi memuaskan
3 Memberikan suatu penyelesaian benar, banyaknya cacat, tetapi hampir
memuaskan
2 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur benarnya, tetapi tidak
memadai
1 Memcoba memberi suatu penyelesaian, tetapi salah total
0 Tidak mencoba memberikan penyelesaian sama sekali
Nilai LKS = Skor yang diperoleh x 5
RUBRIK PENILAIAN
PPK (Penilaian Pemahaman Konsep)
LEMBAR OBSERVASI
KOMPETENSI PPK SISWA
Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :……………………
Kelas : VII Hari/tanggal :……………………
Semester :1 Pokok bahasan :……………………
Kelompok No. Nama Siswa Nilai
QUIS LKS
Nilai Pemahaman Konsep = 2
LKS Nilai Quis Nilai
84
c) Sikap Siswa (Karakter Siswa)
LEMBAR OBSERVASI
SIKAP SISWA
Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :…………….
Kelas : VII Hari/tanggal :…………….
Semester : 1 Pokok bahasan:……………
No. Nama Siswa Item Penilaian *)
Skor Nilai (1) (2) (3)
Nilai = 100x
maksimalskor
diperolehyangskor
Keterangan *) Item Penilaian:
(1) Kerjasama siswa dalam kelompok
Skor Kriteria
4 Dapat memberi dan menerima penjelasan dari teman sekelompoknya.
3 Dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman
sekelompoknya.
2 Sebagian memberi dan menerima penjelasan dari teman sekolompoknya.
1 Tidak dapat memberi dan tidak dapat menerima penjelasan dari teman
sekolompoknya.
(2) Sikap Disiplin
Skor Kriteria
4 Semua tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main
3 Sebagian tugas dapat dikerjakan tanpa bermain main
2 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit bermain main
85
1 Tidak dapat mengerjakan tugas dan banyak bermain main
(3) Sikap Jujur
Skor Kriteria
4 Semua tugas dapat dikerjakan dengan jujur
3 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan jujur
2 Sebagian tugas dapat dikerjakan dengan sedikit tidak jujur
1 Tidak dapat mengerjakan tugas dengan jujur
Kinerja ilmiah Siswa
LEMBAR OBSERVASI
SIKAP SISWA
Mata pelajaran : IPA Pertemuan ke :…………….
Kelas : VII Hari/tanggal :…………….
Semester : 1 Pokok bahasan:……………
No. Nama Siswa Item Penilaian *)
Skor Nilai (1) (2) (3)
(1) Cara meggunakan alat dan bahan percobaan
Skor Kriteria
4 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum
dengan benar dan lengkap.
3 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum
dengan lengkap, namun sedikit unsur benarnya.
2 Dapat menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum
kurang lengkap.
86
1 Kurang dapat menggunakan
alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum.
(2) Kemampuan menganalisa data
Skor Kriteria
4 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap dan
ilmiah.
3 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, lengkap,
namun sedikit ilmiah.
2 Siswa mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar, namun
kurang lengkap.
1 Siswa kurang mampu menganalisa data hasil percobaan dengan benar.
(3) Presentasi Hasil Diskusi Kelompok
Skor Kriteria
4 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, terbuka
dan memuaskan.
3 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, ilmiah, namun
kurang terbuka.
2 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara terstruktur, namun kurang
ilmiah.
1 Kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Nilai = 100x
maksimalskor
diperolehyangskor