BAB I
PENDAHULUAN
I. SKENARIO
Seorang wanita umur 58 tahun, Ibu Rumah Tangga, mengeluh nyeri kedua lutut dialami
penderita sejak 3 bulan terakhir ini, terutama saat berjalan, sulit berdiri dari posisi
jongkok. Kaku pagi hari (+), berlangsung sekitar 10-15 menit. Bengkak kedua lutut,
namun tidak ada tanda-tanda kemerahan. Nyeri pada jari-jari tangan (+), tidak bersifat
simetris. Penderita juga menderita kencing manis dan berobat teratur di Poliklinik
Endokrin, berat badan 65 kg, dengan tinggi badan 162 cm.
II. KATA KUNCI
Wanita 58 tahun, Ibu Rumah Tangga
Nyeri kedua lutut 3 bulan terakhir
Kaku pagi hari selama 10-15 menit
Bengkok kedua lutut, tidak merah
Nyeri jari-jari tangan, tidak simetris
Kencing manis, berobat secara teratur
Nyeri saat berjalan; sulit berdiri dari posisi jongkok
BB = 65 kg; TB = 162 cm
III. KATA SULIT
Kaku pada bagian mana? Lutut ke bawah
Sifat nyeri? Intermitten, menjalar, dan beraktivitas
IV. PERTANYAAN
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sendi lutut?
2. Apa sajakah etiologi dari nyeri lutut?
3. Apa sajakah diagnosis penyakit yang mungkin?
4. Bagaimana penegakan diagnosis dari penyakit tersebut?
5. Bagaimana patomekanisme nyeri lutut pada penyakit tersebut?
6. Bagaimana hubungan antara nyeri lutut dengan gejala lain?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit tersebut?
8. Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi?
V. ANALISIS DAN SINTESIS
1. Anatomi dan fisiologi sendi lutut
Sendi lutut berbentuk sendi engsel dan merupakan gabungan dari tiga sendi yaitu
patelofemoral, tibiofemoral medial dan tibiofemoral lateral. Pada sendi tibiofemoral,
terdapat meniskus lateralis dan medial. Meniskus merupakan diskus fibrokartilago
pipih atau segitiga atau irreguler yang melekat pada kapsul fibrosa dan selalu pada
salah satu tulang yang berdekatan. Meniskus mengandung kolagen tipe I sampai 60-
90% sedangkan proteoglikan hanya 10%. Konstituen glikosaminoglikan yang
terbanyak adalah kondroitin sulfat dan dermatan sulfat sedangkan keratan sulfat
sangat sedikit. Selain itu fibrokartilago meniskus juga lebih mudah membaik bila
rusak. Sendi lutut diperkuat oleh kapsul sendi yang kuat, ligamen kolateral dan
medial yang menjaga kestabilan lutut agar tidak bergerak ke lateral dan medial dan
ligamentum krusiatum anterior dan posterior yang menjaga agar tidak terjadi
hiperfleksi dan hiperekstensi sendi lutut. Fleksi lutut akan diikuti rotasi internatibia,
sedangkan ekstensi lutut akan diikuti rotasi untuk memperbesar momen gaya pada
waktu lutut ekstensi sehingga kerja otot quadriceps femoris tidak terlalu kuat.
Sendi tibiofimoral sendi terbesar diperkuat oleh 4 ligamen untuk menstabilkan.
Setiap ligament mempunyai keterbatasan gerak.
Keempat ligament tersebut yaitu :
Ligamen Collateral Medial
Ligamen Collateral Fibula
Ligamen Cruciatum Anterior
Ligamen Cruciatum Posterior
2. Etiologi nyeri lutut
Trauma (terjatuh, keseleo, kecelakaan, dll.)
Tulang rawan / sendi sudah aus karena sering dipakai Osteoarthritis
Hiperurikemia, yaitu peningkatan kadar asam urat dalam darah yang membentuk
Kristal asam urat di sendi Gout Arthritis
Autoimun Reumathoid Arthritis
3. Differensial Diagnosis
OA Gout RA
Perempuan ♀ ♂ ♀
58 tahun > 45 tahun Setelah pubertas > 18 tahun
Nyeri kedua lutut √ √ √
Kaku pagi
(10-15menit)
10-15 menit 30 menit ± 1 jam
Bengkak √ √ √
Tidak merah √ - -
Nyeri jari tangan, asimetris √ √ -
Kencing Manis √ √ -
IMT beresiko √ √ -
Jadi, diagnosis sementara yang mungkin adalah Osteoarthritis.
9. Bagaimana penegakan diagnosis dari penyakit tersebut?
Gambaran klinis:
Osteoartritis umumnya berupa nyeri sendi, terutama apabila sendi bergerak atau menanggung beban. Nyeri tumpul ini berkurang bila penderita beristirahat, dan bertambah bila sendi digerakkan atau bila memikul beban tubuh. Dapat pula terjadi kekakuan sendi setelah sendi tersebut tidak digerakkan beberapa lama, tetapi kekakuan ini akan menghilang setelah sendi digerakkan. Kekakuan pada pagi hari biasanya singkat dan terlokalisir, hanya bertahan selama beberapa menit, biasanya kurang dari 30 menit, dan apabila lebih berarti ada hubungan dengan penyakit inflamasi rheumatoid artritis.
Pertumbuhan baru dari tulang, tulang rawan dan jaringan lainnya bisa menyebabkan timbulnya pembesaran sendi dan perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat kontraktur yang lama dan perubahan permukaan sendi, selain itu tulang rawan yang kasar bisa menyebabkan terdengarnya suara gemeretak pada saat sendi digerakkan.
Gambaran Radiologi :
a. Foto konvensional lutut posisi AP
Pada sebagian besar kasus radiografi pada sendi lutut yang terkena osteoartritis sudah cukup memberikan gambaran diagnostik. Gambaran radiologi sendi yang menyokong diagnosis OA adalah:
- Penyempitan celah sendi akibat hilangnya kartilago
- Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral.
- Kista tulang
- Osteofit pada pinggir sendi, sentral, marginal atau periostal.
- Perubahan struktur anatomi sendi akibat hilangnya sebagian besar dari tulang rawan.
Kemudian diikuti oleh perubahan yang lambat pada tulang yaitu:
- Meningkatnya gambaran taji (spur).
- Adanya tanda destruksi kartilago.
- Meningkatnya sclerosis pada tepi sendi disertai dengan hilangnya garis normal sendi.
- Kecenderungan untuk mengadakan subluksasi.
- Perubahan bentuk osteofit dari taji menjadi lingkaran atau hilangnya bagian penting dari tulang.
b. Foto sendi interfalangeal proksimal dan distal
Tampak gambaran Nodus Heberden pada bagian dorsal sendi interfalangeal distal, sedangkan nodus Bouchard pada bagian proksimal sendi interfalangeal tangan wanita dengan osteoarthriis primer. Nodus Heberden kadang-kandang tanpa rasa nyeri dan kekakuan sendi jari-jari tangan. Pada stadium lanjut disertai dengan deviasi jari ke lateral.
c. Foto Vertebra Servikal dan Torakal-Lumbal
Tampak adanya penyempitan ruangan intervertebralis serta adanya osteofit.
Pemeriksaan Laboratorium :
a. Laju endap darah normal
b. Serum kolesterol sedikit meninggi
c. Pemeriksaan faktor reumatoid negatif
10. Bagaimana patomekanisme nyeri lutut pada penyakit tersebut?
Pada osteoartritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi.(7) Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu subtansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu
reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk menghasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraseluler
Gambaran utama pada osteoarthritis adalah:
1. Destruksi kartilago yang progresif
2. terbentuknya kista subartikular
3. Sklerosis yang mengelilingi tulang
4. terbentuknya osteofit
5. adanya fibrosis kapsul
Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek dari tekanan. Penurunan kekuatan dari tulang rawan disertai oleh perubahan yang tidak sesuai dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen, memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.
Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan tulang rawan mengalami fibrilasi dan berlapis-lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi.
Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggap suatu usaha untuk memperbaiki dan membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada osteoartritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis permukaan sendi.
Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak terkena. Namun ternyata peningkatan tekanan yang terjadi melebihi kekuatan biomekanik tulang. Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).
Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala osteoartritis seperti nyeri sendi, kaku dan deformitas. Melihat adanya proses kerusakan dan proses perbaikan yang sekaligus terjadi, maka osteoartritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progressif.
11. Bagaimana hubungan antara nyeri lutut dengan gejala lain?
Rusak dan ausnya tulang rawan dan sendi mengakibatkan terjadinya pengapuran /
kalsifikasi pada sendi yang aus yang disertai pembentukan tulang baru dan karena tanpa
penambahan cairan sinovial yang telah berkurang sebelumnya maka sendi lutut tersebut
menjadi kaku dan terasa nyeri pada saat tulang dan tulang bergesekan.
Kaku pagi hari terjadi karena saat istirahat pada malam hari, sendi tidak beraktivitas
sehingga kaku pada pagi harinya.
Sulit berdiri dari posisi jongkok
Pergerakan lutut oleh 2 otot, otot quandriceps femoris & otot hamstring. Quadriceps
femoris berada di depan tulang paha, sedangkan otot hamstring berada di belakang tulang
paha. Kalau jongkok, maka tempurung lutut bergeser ke depan tulang paha, tetapi jarak
keduanya tidak terlalu dekat. Cedera akan muncul jika bagian dalam patella yang dilapisi
oleh tulang rawan lebih mendekati tulang rawan pada femur saat kaki tertekuk sehingga
keduanya bergesekan. Bila berulang, gesekan akan melukai patella dan femur, sehingga
akan terasa nyeri saat jongkok.
Sulit berjalan
Lutut tidak mampu menopang berat badan dengan baik, sehingga memucu gesekan antara
tulang. Hal ini menyebabkan nyeri, dan sulit digerakkan ketika berjalan
Kencing manis
Pasien dicurigai memiliki riwayat NIDDM, yang diketahui meningkatkan kadar glukosa
darah. Peningkatan ini memicu pula terbentuknya osteofit pada tulang yang beresiko
mengakibatkan penyakit OA
Bengkak, tanpa kemerahan
Tidak terdapat tanda kemerahan, sebab penyakit OA bukan merupakan reaksi inflamasi.
Sehingga tanda inflamasi seperti adanya kemerahan memang tidak terlihat.
12. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit tersebut?
Pencegahan :
• Menjaga berat badan.
• Latihan fisik sesuai umur
• Menghindari trauma pada persendian.
• Meminum obat-obatan suplemen sendi
• Mengkonsumsi makanan sehat.
• Memilih alas kaki yang tepat & nyaman.
• Lakukan relaksasi dengan berbagai teknik.
• Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan.
• Hindari deformitas pada lutut
Pengobatan :
Kelompok Obat Efek Efek Samping Contoh obat
Nonsteroidal
antiinflammator
y drugs
(NSAIDs)
mengurangi nyeri
dan peradangan
pada sendi-sendi
kesusahan
pencernaan, seperti
gangguan lambung,
diare, borok-borok
(ulcers) dan bahkan
aspirin (Ecotrin),
ibuprofen (Motrin),
nabumetone
(Relafen), naproxen
perdarahan (Naprosyn)
Cream dan lotion
anti peradangan
menyediakan
pembebasan dari
nyeri arthritis yang
minor.
- capsaicin
(Arthricare,
Zostrix), salycin
(Aspercreme),
diclofenac (Voltaren
Gel) diclofenac
patch (Flector Patch)
Suplemen
makanan
merangsang
pertumbuhan
tulang rawan, serta
menghambat
perusakan tulang
rawan.
- Glucosamine dan
Chondroitin
13. Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi?
OA tidak menyerang organ tubuh atau menyebabkan penyakit. Tapi, OA bisa
memicu kecacatan yang mengganggu mobilitas. Hilangnya tulang rawan di persendian
lutut bisa menyebebakna lutut melengkung. Tulang yang menonjol di sepanjang tulang
belakang bisa mengganggu saraf, memicu rasa sakit, kesemutan, atau nyeri di beberapa
bagian tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
OSTEOARTHRITIS
DEFINISI
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi yang karakteristik dengan menipisnya
rawan sendi secara progresif, disertai dengan pembentukan tulang baru pada trabekula
subkondral dan terbentuknya rawan sendi dan tulang baru pada tepi sendi (osteofit).
Osteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari arthritis, penyakit ini meyerang sendi
terutama pada tangan, lutut dan pinggul. Orang yang terserang osteoarthritis biasanya susah
menggerakkan sendi-sendinya dan pergerakannya menjadi terbatas karena turunnya fungsi
tulang rawan untuk menopang badan. Hal ini dapat mengganggu produktifias seseorang.
Osteoarthritis tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga bisa menyerang orang yang muda dan
berdasarkan penelitian, kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah wanita.
Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif sendi yang non-inflamatori.
Ciri-ciri penyakit ini adalah:
1. Kehilangan progresif kartilago artikular
2. Formasi tulang baru (kista subkondral, sclerotic, osteophyt)
3. Fibrosis kapsular
ETIOLOGI
Osteoarthritis tidak terjadi karena bakteri atau virus. Etiologi osteoarthritis yaitu :
adanya peradangan kronis pada persendian ditandai dengan pembengkakan pada jari-jari
tangan, siku, dan lutut. Biasanya daerah yang mengalami pembengkakan, berwarna
kemerah-merahan
pernah mengalami trauma dan radang pada sendi
karena faktor usia kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah orang dengan usia
diatas 50 tahun.
keturunan ada beberapa orang yang mengalami osteoarthritis karena faktor keturunan
berat badan yang berlebihan, dapat memberatkan sendi dalam menopang tubuh.
stres pada sendi, biasanya stres pada sendi ini terjadi pada olahragawan.
neurophaty perifer (patologi dari saraf tepi.
tulang rawan yang menyambungkan ujung tulang dengan tulang yang lain, menurun
fungsinya. Permukaan halus tulang rawan ini menjadi kasar dan menyebabkan iritasi, jika
tulang rawan menjadi kasar seluruhnya, maka tulang pangkal kedua tulang yang bertemu
menjadi rusak dan gerakanannya menyebabkan nyeri dan ngilu.
PATOFISIOLOGI
Pada osteoartritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi.
Perubahan tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul
matriks tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini
menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya
kadar air tulang rawan sendi. Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu
subtansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag
untuk menghasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks
ekstraseluler
Gambaran utama pada osteoarthritis adalah:
1. Destruksi kartilago yang progresif
2. terbentuknya kista subartikular
3. Sklerosis yang mengelilingi tulang
4. terbentuknya osteofit
5. adanya fibrosis kapsul
Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk
menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek
dari tekanan. Penurunan kekuatan dari tulang rawan disertai oleh perubahan yang tidak sesuai
dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen, memberikan tekanan yang
berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.
Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan
komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan
sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan tulang rawan mengalami fibrilasi dan berlapis-
lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi.
Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan
pembentukan osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggap suatu usaha untuk
memperbaiki dan membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi
yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal
tulang rawan sendi pada osteoartritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis
permukaan sendi.
Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang dibawahnya juga ikut terlibat.
Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak
terkena. Namun ternyata peningkatan tekanan yang terjadi melebihi kekuatan biomekanik tulang.
Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular,
akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).
Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala
osteoartritis seperti nyeri sendi, kaku dan deformitas. Melihat adanya proses kerusakan dan
proses perbaikan yang sekaligus terjadi, maka osteoartritis dapat dianggap sebagai kegagalan
sendi yang progressif.
Jadi, secara ringkas Osteoarthritis adalah radang sendi akibat ausnya tulang persendian
karena sering dipakai (sering memikul beban tubuh); kerusakan rawan sendi disertai tulang baru;
kandungan cairan sinovial dalam kartilago akan menurun sehingga proteoglikan juga menurun.
Karena efek pelindung proteoglikan menurun, jaringan kolagen pada kartilago akan mengalami
degradasi dan kemudian kembali mengalami degenerasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Radiologi (X-Ray)
Yang diperhatikan dalam pemeriksaan radiologi:
Jarak antar sendi menyempit
Osteofit
Pembentukan tulang di sekitar sendi
Peningkatan densitas / sklereosis subchondral
Kisti tulang
b. Pemeriksaan Laboratorium (Serum)
Faktor rheumatoid ditemukan dalam serum
c. Analisa Cairan Engsel
Dokter akan mengambil contoh sampel cairan pada engsel untuk kemudian diketahui
apakah nyeri/ngilu tersebut disebabkan oleh encok atau infeksi.
d. Pengamatan dengan Kamera (Artroskopi)
Artroskopi adalah alat kecil berupa kamera yang diletakkan dalan engsel tulang.
Dokter akan mengamati ketidaknormalan yang terjadi.
PENATALAKSANAAN
Pencegahan
1. Edukasi
2. Menjaga berat badan. Merupakan faktor yang penting agar bobot yang ditanggung oleh
sendi menjadi ringan.
3. Melakukan jenis olahraga yang tidak banyak menggunakan persendian atau yang
menyebabkan terjadinya perlukaan sendi. Contohnya berenang dan olahraga yang bisa
dilakukan sambil duduk dan tiduran.
4. Aktivitas olahraga hendaknya disesuaikan dengan umur. Jangan memaksa untuk
melakukan olahraga porsi berat pada usia lanjut. Tidak melakukan aktivitas gerak pun
sangat tidak dianjurkan. Tubuh yang tidak digerakkan akan mengundang osteoporosis.
5. Menghindari trauma (perlukaan) pada persendian.
6. Meminum obat-obatan suplemen sendi (atas konsultasi dan anjuran dokter).
7. Mengkonsumsi makanan sehat.
8. Memilih alas kaki yang tepat & nyaman.
9. Lakukan relaksasi dengan berbagai teknik.
10. Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan.
11. Berhenti Merokok
12. Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan. Hal tersebut
akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang.
13. Istirahat. Jika terjadi nyeri/ngilu pada engsel dianjurkan untuk beristirahat sekurangnya
12 jam. Bergeraklah secara biasa, tapi hindari menggerakkan engsel yang sama secara
berulang-ulang. Istirahatlah sekitar 10 menit setelah satu jam bergerak.
14. Kurangi stres engsel. Terapis akan membantu Anda menemukan cara untuk menghindari
stres pada engsel.
Tak ada obat untuk menyembuhkan osteoartritis, yang ada hanyalah terapi untuk mengurangi
nyeri dan ngilu serta menjaga pergerakan dan aktivitas sehari-hari. Pengangkatan dan
penggantian engsel merupakan pilihan terakhir dan akan dilakukan jika semua cara terapi telah
ditempuh.
Pengobatan
Pengobatan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan luas pergerakan
sendi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Cara pengobatan adalah dengan edukasi
kepada pasien untuk terus menjaga kesehatan persendiannya dengan mengetahui seluk beluk
osteoarthritis, olahraga yang ringan, modifikasi aktivitas keseharian yang sesuai, pengobatan
dengan menggunakan Glucosamine dan Chondroitin, terapi alternatif, suntik sendi, dan yang
paling serius dilakukan adalah operasi pembedahan.
Perjalanan penyakit osteoarthritis terdiri dari empat stadium. Pada stadium yang lebih awal,
seperti stadium 1 dan 2, pengobatannya dapat dilakukan dengan penanganan umum atau
pencegahan, pemberian obat-obatan, atau pembersihan sendi. Salah satu suplemen makanan
yang digunakan untuk terapi osteoarthritis adalah Glucosamine dan Chondroitin, masing-masing
memiliki fungsi yaitu:
Glukosamine adalah bahan pembentukan proteoglycan, bekerja dengan merangsang
pertumbuhan tulang rawan, serta menghambat perusakan tulang rawan.
Chondroitin Sulfat berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang rawan dan
menghambat perusakan tulang rawan.
Selain itu, golongan untuk obat yaitu :
a. Golongan Penghilang Nyeri (OAINS)
Mampu menghilangkan nyeri, tetapi hati-hati dengan iritasi lambung.
b. Suntikan Hyaluronat
Memberi pelumasan sendi ke lutut
c. Cairan Glukokortikoid
Mengatasi sendi bengkak
d. Fisioterapi
e. Operasi Lutut
Bedah Arthroscopy
Osteotomy Angulasi
Pembersihan dan pencucian sendi yang dikenal dengan istilah debridement dan lavage
saat ini dapat dilakukan dengan bantuan arthroscopy. Lewat alat ini dokter dapat memasukkan
teropong kecil ke dalam sendi dan melihat keadaan sendi di layar monitor. Alat ini juga dapat
digunakan untuk diagnosis dan terapi (pengobatan) pada sendi, baik sendi lutut, bahu, siku,
pergelangan tangan, kaki, maupun panggul dengan indikasi utama untuk cedera sendi akibat
olahraga.
Sebelumnya, penanganan osteoarthritis dilakukan dengan operasi konvensional, yakni
teknik operasi dengan luka besar. Teknik ini memerlukan proses pemulihan lebih lama dan risiko
operasi pun lebih besar. Dengan arthroscopy, risiko tersebut bisa dikurangi. Luka untuk
memasukkan alat ini sangat kecil, sekitar 1,5 centimeter dan biasanya hanya diperlukan dua buah
luka kecil sehingga secara kosmetik akan tampak lebih baik.
Dalam penggunaan arthroscopy, dokter melakukan pembersihan sendi yang sakit dengan
mencucinya hingga bersih. Selain itu, dokter dapat pula melihat langsung ke dalam sendi dan
apabila ada kelainan maka dapat dilakukan perbaikan atau tindakan lain melalui luka yang kecil
tadi. Kelainan dalam sendi yang sulit dilihat dengan pemeriksaan radiologis dapat pula dilihat
secara langsung melalui arthroscopy.
Untuk penanganan osteoarthritis dengan melakukan operasi dapat dilakukan juga melalui
proses viskosuplementasi. proses viskosuplementasi adalah cara yang dapat membantu
pemulihan dan peningkatan pembatalan serta pelumasan cairan sinovial persendian pada
penderita osteoarthritis. pada proses viskosuplementasi dilakukan penyuntikan semacam cairan
atau gel yang sama dengan cairan sinovial ke dalam persendian untuk memulihkan sifat peredam
kejut (shock breaker) serta pelumasan cairan sinovial yang terkena osteoarthritis.
Pada stadium lanjut, seperti stadium 3 dan 4, sering kali sendi, terutama lutut, menjadi
bengkok sehingga diperlukan penggantian sendi lutut. Tindakan yang disebut arthroplasty ini
adalah penggantian permukaan sendi pangkal paha. Setelah operasi ini, pasien dapat berjalan
kembali dengan baik tanpa terasa nyeri.
KOMPLIKASI
Penurunan fungsi tulang ini akan berlanjut terus, beberapa penderita bahkan mengalami
penurunan fungsi yang cukup signifikan, bahkan penderita akan berujung pada kehilangan
kemampuan berdiri atau berjalan.
Jika engsel sudah parah, dokter menyarankan penggantian engsel dengan pembedahan.
Pada beberapa penderita yang tidak bisa melakukan pembedahan, akan dilakukan terapi
nyeri/ngilu dan cara menggunakan alat tambahan untuk mempermudah gerakan sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Menurut kelompok kami, pasien ini menderita penyakit nyeri sendi. Diagnosis yang paling
mendekati adalah osteoarthritis.
b. Saran
Adapun saran kami sehubungan dengan pelaksanaan tutorial ini, kami mengharapkan
meningkatnya kedisiplinan dan kehadiran anggota kelompok agar kegiatan ini dapat
terlaksana tepat waktu sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Davey, Paatrick, 2003, At a Glance Medicine, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M., 2005, Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
www.kalbefarma.com
www.wikipedia.org
www.emedicine.com
Recommended