7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
1/13
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN 7
ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA
Nama : Indra Zaki Achirudin
NIM : 13012076
Kelompok : 5 (grup praktikum hari Rabu)
Tanggal Praktikum : 5 Maret 2014
Tanggal Pengumpulan : 12 Maret 2014
Laporan
Asisten : Dennis Kwaria (20513007)
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
2/13
PERCOBAAN VII
ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA
I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan jenis gugus fungsi sampel Menentukan uji reaksi untuk membedakan senyawa aldehid dan keton serta
perbedaan aldehid dan keton
II. TEORI DASAR PERCOBAAN
Aldehid dan keton adalah senyawa-senyawa sederhana yang mengandung sebuahgugus
karbonilsebuah ikatan rangkap C=O. Aldehid dan keton termasuk senyawa yang sederhana
jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl
yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil seperti yang bisa ditemukan
misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugusCOOH ( Jim Clark,2007).
Untuk membedakan aldehid dan keton, dapat dilakukan beberapa uji kimia. Uji kimia
yang dapat dilakukan adalah uji asam kromat, uji tollens, uji iodoform, dan uji 2,4-
dinitrofenilhidrazin. Berikut praktikan tampilkan contoh reaksi dari uji-uji tersebut.
1. Uji asam kromat
a. aldehid
b. keton
2. Uji tollens
a. aldehid
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
3/13
b. keton
3. Uji Iodoform
a. aldehid
b. keton
4. Uji 2,4 dinitrofenilhidrazin
a. aldehid
b. keton
Sumber reaksi : Dokumen Praktikan
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
4/13
III. DATA PENGAMATAN
1. UJI ASAM KROMAT
Tabel 1. Data pengamatan Uji Asam Kromat
Senyawa Hasil Pengamatan
Formaldehid Hijau Kehitaman
Aseton Orange
2-butanon Orange
Sampel A Hijau kehitaman
Sampel B Orange
Gambar 1. Hasil Percobaan Uji Asam kromat
2. UJI TOLLENS
Tabel 2. Data pengamatan Uji Tollens
Senyawa Hasil Pengamatan
Formaldehid ada endapan cermin perak
Aseton Tidak ada endapan cermin perak
2-butanon Tidak ada endapan cermin perak
Sampel A ada endapan cermin perak
Sampel B Tidak ada endapan cermin perak
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
5/13
Gambar 2. Hasil Percobaan Uji Tollens
3. UJI IODOFORM
Tabel 3. Data pengamatan Uji Iodoform
Senyawa Hasil Pengamatan
Formaldehid Bening
Aseton Kuning kehijauan, ada endapan kuning
2-butanon Coklat kekuningan, ada endapan kuning
Sampel A Bening
Sampel B Coklat kekuningan, ada endapan kuning
Gambar 3. Hasil percobaan Uji iodoform
4. UJI 2,4- DINITROFENILHIDRAZIN
Tabel 3. Data pengamatan Uji 2,4- dinitrofenilhidrazin
Senyawa Hasil Pengamatan
Formaldehid Kuning, ada endapan
Aseton Orange, ada endapan
2-butanon Orange, ada endapan
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
6/13
Sampel A Kuning, ada endapan
Sampel B Orange, ada endapan
Gambar 4. Hasil percobaan Uji 2,4-fenilhidrazin
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Uji Asam Kromat
a. Aldehid
Aldehid ketika direaksikan dengan asam kromat akan mengalami oksidasi. Hal ini
disebabkan adanya gugus hidrogen tunggal yang terikat pada aldehid, sehingga aldehid
mudah sekali dioksidasi.
Gambar 5. Struktur aldehid. Sumber : artikel ilmiah diwww.chem-is-try.orgPada gambar diatas terlihat bahwa ada satu gugus H yang selalu terikat pada ikatan
C=O. Aldehid jika dioksidasi dengan asam kromat akan menghasilkan asam karboksilat
sesuai dengan reaksi berikut.
http://www.chem-is-try.org/http://www.chem-is-try.org/7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
7/13
Pada percobaan digunakan formaldehid sebagai sampel aldehid. Dari percobaan
didapat bahwa setelah formaldehid direaksikan maka warna larutan berubah menjadi
hijau kehitaman. Hal ini disebabkan ion CrO42-telah tereduksi oleh aldehid menjadi ion
Cr3+. Berdasarkan reaksi diatas, diketahui bahwa ion Cr3+berwarna hijau. Jadi dapat
disimpulkan hasil percobaan yang dilakukan sesuai dengan teori dimana aldehid jika
dioksidasi akan menghasilkan asam karboksilat dan mereduksi zat lain dalam hal ini
adalah asam kromat.
Pada percobaan di atas, aldehid dioksidasi dalam suasana asam. Aldehid yang
dioksidasi pada suasana asam akan menghasilkan asam karboksilat. Berbeda, jika
aldehid dioksidasi pada suasana basa. Hasil oksidasi pada suasana basa akan
menghasilkan garam dari asam karboksilat.
Gambar 6. Oksidasi aldehid. Sumber : artikel ilmiah diwww.chem-is-try.org
b. Keton
Keton adalah gugus fungsi yang sulit untuk dioksidasi. Sifat ini merupakan salah
satu perbedaan antara keton dan aldehid. Keton tidak dapat dioksidasi karena tidak
mempunyai gugus H istimewa seperti pada aldehid
Gambar 7. Struktur keton. Sumber : artikel ilmiah diwww.chem-is-try.org
Dari gambar diatas terlihat bahwa keton tidak memiliki gugus H seperti aldehid
sehingga ia sulit dioksidasi. Berdasarkan sifat ini, tentu saja jika keton dioksidasi
dengan asam kromat tidak akan mengahsilkan apa-apa.
http://www.chem-is-try.org/http://www.chem-is-try.org/http://www.chem-is-try.org/http://www.chem-is-try.org/7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
8/13
Percobaan yang dilakukan menggunakan aseton dan 2-butanon sebagai sampel
keton. Hasil yang didapat dalam percobaan adalah warna larutan oranye tidak berubah
setelah sampel direaksikan dengan asam kromat. Hal ini sesuai dengan teori dimana
keton akan sulit teroksidasi.
c. Sampel A dan B
Pada percobaan uji asam kromat untuk sampel A didapat hasil perubahan warna
dari oranye menjadi hijau kehitaman. Berdasarkan hal ini praktikan menduga bahwa
sampel A mengandung aldehid. Pada percobaan uji asam kromat untuk sampel B
didapat hasil bahwa tidak terjadi perubahan warna setelah sampel dioksidasi dengan
asam kromat. Berdasarkan hal ini praktikan menduga bahwa sampel B merupakan
keton.
2. Uji Tollens
a. aldehid
Reaksi yang terjadi pada uji tollens pada dasarnya adalah reaksi reduksi-oksidasi.
Aldehid yang direaksikan dengan reagen tollens akan mereduksi molekul perak yang
ada dalam reagen tollens. Seperti yang telah dijelaskan pada poin (1), aldehid adalah
gugus yang mudah teroksidasi. Reaksi yang terjadi antara aldehid dengan reagen tollens
adalah sebagai berikut.
Dari reaksi diatas, hasil oksidasi aldehid bukanlah merupakan asam karboksilat
melainkan garam ammonium karboksilat. Hal ini terjadi karena aldehid dioksidasi pada
suasana basa yang terlihat dari adanya ion ammonium yang ada dalam reagen tollens.
Seperti yang telah dijelaskan pada poin (1), aldehid akan teroksidasi menjadi garam
asam karboksilat jika dioksidasi dalam suasana basa.
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
9/13
Pada percobaan, digunakan formaldehid sebagai sampel dari aldehid. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa terbentuk endapan cermin perak setelah aldehid
direaksikan dengan reagen tollens. Hal ini disebabkan ion Ag+ yang ada di reagen
tollens mengalami reduksi menjadi Ag (s). Endapan cermin perak tersebut tidak lain
adalah perak yang telah tereduksi. Hasil percobaan yang dilakukan terhadap aldehid
menunjukkan kesesuaian teori dimana jika aldehid direaksikan dengan reagen tollens
akan terbentuk endapan cermin perak.
b. Keton
Reaksi yang terjadi pada uji tollens pada dasarnya adalah reaksi reduksi-oksidasi.
Keton yang direaksikan dengan reagen tollens tidak akan mengalami reaksi. Seperti
yang telah dijelaskan pada poin (1), keton adalah gugus yang sulit teroksidasi sehingga
jika keton direaksikan dengan reagen tollens tidak akan menghasilkan apa-apa.
Pada percobaan digunakan aseton dan 2-butanon sebagai sampel dari keton. Hasil
yang didapat pada percobaan menunjukkan bahwa tidak ada endapan cermin perak
yang terbentuk. Hal ini sesuai dengan teori dimana, keton tidak bereaksi dengan reagen
tollens.
c. Sampel A dan B
Pada percobaan uji tollens untuk sampel A didapatkan bahwa terbentuk endapan
cermin perak. Berdasarkan hal ini praktikan menduga bahwa sampel A mengandung
aldehid. Pada percobaan uji tollens untuk sampel B didapat hasil bahwa tidak terbentuk
endapan cermin perak. Berdasarkan hal ini praktikan menduga bahwa sampel B
merupakan keton.
3. Uji Iodoform
a. Aldehid
Reaksi yang ada pada uji iodoform berlangsung dalam beberapa tahap. Salah satu
tahap reaksi adalah substitusi 3 hidrogen yang ada pada satu cabang metil yang
menyendiri di gugus aldehid maupun keton (Jim Clark, 2007). Tahap inilah yang
menyebabkan hanya asetaldehid dan metil keton yang mampu memberikan uji positif
untuk uji iodoform karena hanya asetaldehid dan metil keton yang mempunyai gugus
metil menyendiri pada rantai utama gugus aldehid dan keton. Untuk memperjelas
pengertian gugus metil ini, praktikan akan menampilkan struktur 2-pentanon.
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
10/13
Gambar 4. Struktur asetaldehid dengan menampilkan gugus metil yang dimasud
Pada percobaan ini digunakan formaldehid sebagai sampel aldehid. Berbeda
dengan asetaldehid, formaldehid tidak mempunyai gugus metil sehingga seharusnya
formaldehid tidak memberikan uji positif. Dari percobaan didapat bahwa hasil yang
didapatkan adalah larutan berwarna bening setelah ditambah iodoform. Hal ini
menunjukkan hasil negatif untuk uji ini. Hasil percobaan ini menunjukkan kesusaian
teori dimana hanya asetaldehid yang memberikan uji positif pada uji ini.
b. keton
Keton yang memberikan uji positif bagi uji iodoform adalah metil keton. Yang
dimaksud dengan metil keton adalah seperti aseton, 2-butanon, 2-pentanon, 2-heksanon,
dan lain-lain. Reaksi yang terjadi pada uji iodoform memiliki beberapa tahap. Tahap
pertama adalah tahap substitusi 3 hidrogen oleh 3 ion I- yang dapat digambarkan
dengan reaksi berikut.
Dari reaksi didapat terlihat bahwa 3 hidrogen yang ada pada gugus metil keton
disubstitusi oleh ion iodin. Ion hidrogen yang terlepas kemudian berikatan dengan ion
OH- yang berasal dari NaOH. Tahap kedua adalah gugus keton yang telah disubstitusi
kemudian bereaksi kembali dengan ion OH- yang tersisa yang menyebabkan
terbentuknya triiodoform dan ion konjugasi yang digambarkan dalam reaksi berikut.
Ion konjugasi yang terbentuk selanjutnya berikatan dengan Ion Na+ yang berasal
dari NaOH membentuk garam natrium karboksilat.. Reaksi lengkapnya digambarkan
seperti berikut.
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
11/13
Pada percobaan digunakan aseton dan 2-butanon sebagai sampel keton. 2-butanon
dan aseton merupakan contoh metil keton sehingga seharusnya memberikan uji positif
dalam uji ini. Dari percobaan didapat hasil bahwa terdapat endapan kuning untuk kedua
zat. Hal ini menunjukkan adanya iodoform yang terbentuk yang berarti percobaan yang
dilakukan sesuai dengan teori yang ada.
c. Sampel A dan B
Pada percobaan uji iodoform untuk sampel A didapatkan bahwa larutan berwarna
bening. Berdasarkan hal ini praktikan menduga bahwa sampel A mengandung aldehid
tetapi bukan asetaldehid. Pada percobaan uji tollens untuk sampel B didapat hasil
bahwa terbentuk endapan kuning. Berdasarkan hal ini praktikan menduga bahwa
sampel B merupakan keton yang merupakan golongan metil keton.
4. Uji 2,4 dinitrofenilhidrazin
a. aldehid
Reaksi yang terdapat pada uji 2,4 dinitrofenilhidrazin adalah reaksi kondensasi.Reaksi kondensasi merupakan reaksi dimana dua molekul bergabung bersama disertai
dengan hilangnya sebuah molekul kecil dalam proses tersebut. Dalam hal ini, molekul
kecil tersebut adalah air (Jim Clark, 2007). Aldehid dan keton sama-sama bereaksi
dengan uji ini. Hal ini dikarenakan aldehid dan keton sama-sama mengandung gugus
karbonil C=O, dimana O dari gugus aldehid dan keton akan tegantikan. Untuk lebih
jelasnya, praktikan akan menampilkan persamaan reaksinya.
Dari reaksi diatas terlihat bahwa atom O dari gugus aldehid tergantikan oleh
gugus dari fenilhidrazin. Produk dari reaksi ini biasa dikenal dengan nama 2,4-
dinitrofenilhidrazon.
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
12/13
Pada percobaan digunakan formaldehid sebagai sampel aldehid. Hasil percobaan
menunjukkan terbentuknya endapan dari reaksi ini. Hal ini menunjukkan hasil positif
dari uji ini yang menunjukkan bahwa percobaan sesuai dengan teori yang ada.
b. keton
Aldehid dan keton sama-sama bereaksi dengan uji ini. Hal ini dikarenakan aldehid
dan keton sama-sama mempunya ikatan rangkap C=O, dimana O dari gugus aldehid
dan keton akan tegantikan. Untuk lebih jelasnya, praktikan akan menampilkan
persamaan reaksinya.
Pada percobaan digunakan aseton dan 2-butanon sebagai sampel keton. Hasil
percobaan menunjukkan terbentuknya endapan dari reaksi ini. Hal ini menunjukkan
hasil positif dari uji ini yang menunjukkan bahwa percobaan sesuai dengan teori yang
ada.
c. Sampel A dan B
Pada percobaan uji 2,4 dinitrofenilhidrazin untuk sampel A didapatkan bahwa
terbentuk endapan. Berdasarkan hal ini praktikan menduga bahwa sampel A
mengandung gugus karbonil C=O. Pada percobaan uji tollens untuk sampel B didapat
hasil bahwa tidak terbentuk endapan. Berdasarkan hal ini praktikan menduga bahwa
sampel B mengandung gugus karbonil C=O.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan uji yang telah dilakukan dan hasil-hasil yang didapat dalam percobaan.Praktikan menyimpulkan :
Sampel A = Senyawa aldehid bukan asetaldehid Sampel B = Senyawa keton golongan metil keton.
Uji yang dapat dilakukan untuk membedakan aldehid dan keton adalah : Uji asam kromat Uji tollens
Uji iodoform
7/22/2019 Laporan Praktikum Kimia Organik 7
13/13
Perbedaan paling utama dari aldehid dan keton adalah aldehid mudah dioksidasi tetapiketon sulit untuk dioksidasi.
VI. DAFTAR PUSTAKAClark, Jim. Mengenal Aldehid dan Keton. November 2007. http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/mengenal_aldehid_dan
_keton/. Diakses tanggal : 07 Maret 2014, Pukul : 16 : 32
Clark, Jim. Oksidasi Aldehid dan Keton. November 2007. http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/oksidasi_aldehid_dan_
keton/. Diakses tanggal : 07 Maret 2014, Pukul : 16 : 35
Clark, Jim. Reaksi Adisi dan Eliminasi pada Aldehid dan Keton. November 2007.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/.
Diakses tanggal : 07 Maret 2014, Pukul : 16 : 45
Clark, Jim. Reaksi Triiodoform dengan Aldehid dan Keton. November 2007.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/.
Diakses tanggal : 07 Maret 2014, Pukul : 16 : 55
Brady, James E.1999.Kimia universitas Asas dan struktur edisi 1. Jakarta : Binarupa Aksara.
Williamson.1999.Microscale and Macroscale Organic Experiments, 3rd edition. Boston
halaman 23-85
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/