1
2013
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Diat Nurhidayat, M.TI
“Jaringan Komputer” Mata Kuliah Praktek Komputer
PTIK – Universitas Negeri Jakarta 2013
Apa Itu Jaringan Komputer ?
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan perangkat keras secara bersama (interkoneksi sejumlah komputer).
Jaringan komputer merupakan kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan
Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Latar Belakang Dibutuhkan Jaringan
Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat.
Penggabungan antara teknologi komputer sebagai pengolah data dengan teknologi komunikasi.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
2
ANDA PILIH YANG MANA ????
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Manfaat Jaringan Komputer
Jaringan Untuk Perusahaan Atau Organisasi
Jaringan Untuk Umum
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Kenapa Jaringan Komputer diperlukan ?
Reabilitas Tinggi Resource Sharing Resource Management Controlling and Managing Lebih ekonomis Skalabilitas Media Komunikasi
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Resource Sharing
Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
3
Resource Management
Hal ini bertujuan agar sumber daya yang ada di suatu organisasi bisa di kontrol penggunaannya.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Controlling dan Management
Dengan adanya jaringan, lalu lintas data dan juga hak akses untuk mengakses suatu jaringan dan sumber daya dapat di kontrol dengan baik.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Reabilitas Tinggi
Adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Skalabilitas
Kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambah sejumlah prosesor.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
4
Lebih Ekonomis
Karena dengan pemanfaatan jaringan dengan baik, segi efisiensi sumber daya bisa maksimal
Penggunaan Printer secara bersama-sama
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
MEDIA KOMUNIKASI
Memudahkan komunikasi dalam proses bisnisnya.
Contohnya VOIP, E-Mail, Teleconfrence, dsb
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Jaringan Untuk Umum
Akses ke informasi yang berada di tempat jauh.
Komunikasi ke orang-orang
Hiburan interaktif
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Keuntungan Mengadopsi Jaringan
Dapat saling berbagi (Sharing) penggunaan peralatan yang ada
Dapat saling berbagi (Sharing) penggunaan file atau data
Aplikasi dapat dipakai bersama-sama (multiuser)
Pengaturan Hak akses Ke Jaringan Oleh Administrator
Pengontrolan para pemakai ataupun pemakaian data data secara terpusat
Sistem backup yang mudah
Data yang selalu up to date
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
5
Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Metode Transmisi
Broadcast
Point to Point
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Broadcast
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan tersebut.
Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
POINT to POINT
Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin.
Untuk pergi dari sumber ke tempat tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.
Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma routing memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Geografis
Local Area Network (LAN) (10m – 1 km)
Metropolitan Area Network (MAN) (10 km)
Wide Area Network (WAN) (100 – 1000 km)
Jaringan Tanpa Kabel
Internetwork (10.000 Km)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
6
Local Area Network
Ukuran: LAN mempunyai keterbatasan ukuran
Teknologi transmisi: LAN tradisional mempunyai kecepatan mulai 1 sampai 100 Mbps. LAN modern mempunyai kecepatan sampai ratusan Mbps
Topologi:
Bus/Linear, mekanisme yang digunakan untuk mengatur
pengiriman pesan disebut IEEE 802.3 atau Ethernet.
Ring IEEE 802.5 (token ring IBM)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Metropolitan Area Network
Seperti LAN, cuma ukurannya lebih besar
Biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan
Lingkungan dalam 1 kota
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Wide Area Network
Lingkungan dalam negara atau benua
Host dihubungkan dengan sebuah subnet
Tugas subnet: pembawa pesan dari satu host ke host lainnya
Komponen subnet: kabel transmisi dan element switching
Element Switching sering juga disebut sebagai:
• Packet switching node
• Intermediate system
• Data switching exchange
• Router
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Jaringan Nirkabel
Manfaatnya: kantor portable, armada truk, taksi, bis, kepentingan militer di medan perang.
Kelemahannya: lambat daripada kabel (umumnya 54 Mbps), laju kesalahan lebih besar, transimisi yang berbeda dapat mengganggu.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
7
Perangkat Keras Jaringan
Kabel
Ethernet Card
Hub & Switch
Repeater
Bridge
Router
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
KABEL
Ada beberapa jenis kabel yang banyak
digunakan dan menjadi standart dalam penggunaannya untuk komunikasi data dalam jaringan komputer.
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda.
Ada 3 jenis kabel yang secara umum sering dipakai, yaitu : Coaxial
Twisted pair
Fiber Optic
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Coaxial
Thick Coaxial Diameter rata-rata 12 mm
Disebut standart ethernet/thick ethernet/yellow cable
Thin Coaxial Diameter rata-rata 5 mm warna hitam
Banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transciever yang tidak memerlukan output daya yang besar.
Setiap perangkat dihubungkan dengan BNC (Bayonet-Neill-aConcelmn) T Connector.
Disebut Thin ethernet/Thin Net.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Thick Coaxial
Spesifikasi jaringan : Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator
50 Ohm 1 watt. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung
atau berupa populated segments. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar
tambahan. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat
jaringan, termasuk repeaters. Max panjang kabel per segment adalah 1640 feet
(± 500 meter) Max jarak antar segment adalah 4920 feet (±
1500 meter) Setiap segment harus diberi ground. Jarak Max antara tap atau pencabangan dari kabel
utama ke perangkat adalah 16 feet (± 5 meter) Jarak Min antar tap adalah 8 feet (± 2,5 meter)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
8
Thin Coaxial
Setiap ujung diberi terminator 50 Ohm. Maksimum 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segments). Kartu jaringan cukup menggunakan transciever yang
onboard, tidak perlu tambahan transciever, kecuali untuk repeater.
Setiap segment maksimum berisi 30 perangkat jaringan. Max panjang kabel adalah 606.8 feet (± 185 meter) Max panjang kabel antar segment adalah 1818 feet (± 555
meter) Setiap segment harus diberi ground. Panjang min antar T Connection adalah 1,5 feet (± 0,5
meter)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Twisted Pair Cable
UTP (Unshielded Twisted Pair) STP (Shielded Twisted Pair) Terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin Dari 8 buah kabel yang ada, hanya 4
buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data.
Perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan kabel jenis ini adalah konektor RJ-45 dan hub/Switch.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Twisted Pair Cable
Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yaitu :
Straight Through Cable
Cross Over Cable
Roll Over Cable
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Straight Through Cable
Digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara HUB/Switch, yang berfungsi sebagai konsetrator maupun repeater.
1
8
1
8
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
9
Straight Through Cable
Penggunaan kabel UTP model Straight Through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star atau tree dengan hub/switch sebagai pusatnya.
Penggunaan Hub/Switch harus sesuai dengan kecepatan dari NIC. Karena perbedaan kecepatan pada NIC & Hub/Switch berarti kedua perangkat tersebut tidak dapat berkomunikasi secara maksimal.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Cross Over Cable
Berbeda dengan Straight through, Penggunaan cross cable ini digunakan untuk berkomunikasi antar komputer (tanpa HUB), atau dapat juga digunakan untuk meng-cascade HUB jika diperlukan.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Cross Over Cable
1
8
1
8
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
1. Putih Hijau
2. Hijau
3. Putih Orange
4. Biru
5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih Coklat
8. Coklat
TX+
TX-
RX+
RX-
TX+
TX-
RX+
RX-
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Roll Over Cable
Digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal dan modem ke Cisco Router seri 2500 Access Server
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
1
8
8
1
1. Coklat
2. Putih Coklat
3. Hijau
4. Putih Biru
5. Biru
6. Putih Hijau
7. Orange
8. Putih Orange
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
10
Fiber Optic Cable
Kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal sering dipakai sebagai saluran BACKBONE karena kehandalannya yang tinggi dibandingkan dengan coaxial cable atau kabel UTP. Kabel ini tidak terpengaruh oleh cuaca dan panas.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Ethernet Card
Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network, dimana setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain.
Setiap Ethernet mempunyai alamat sepanjang 48 bit yang dikenal sebagai Ethernet address (MAC Address).
Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap rangkaian kartu jaringan (NIC) yang dikenali sebagai Media Access Control (MAC) atau lebih dikenal dengan hardware istilah hardware address. 24 bit atau 3 byte awal merupakan kode yang telah ditentukan oleh IEEE.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
HUB dan Switch
Hub & Switch biasanya disebut konsentrator. Sebuah konsentrator adalah sebuah perangkat yang
menyatukan kabel-kabel network dari setiap workstation, server atau perangkat lain.
Dalam topologi star, kabel UTP datang dari sebuah workstation masuk ke dalam hub atau switch.
Menggunakan konektor RJ-45 Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat (stackable)
hingga 4 susun, dan biasanya memiliki lubang sebanyak 4, 8, 16 dan 24 bh.
Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafic data lebih baik dari pada Hub.
Jenis Switch manageable, selain dapat mengatur traffic data juga dapat diberi IP address.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
REPEATER
Fungsi Utama adalah memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain.
Dengan cara ini jarak kabel dapat diperjauh.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
11
Bridge
Fungsinya sama dengan repeater, tetapi lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater.
Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda.
Bridge mampu memisahkan sebagaian dari trafic karena mengimplementasikan mekanisme frame filtering.
Mekanisme ini umumnya sebagai store and forward. Bridge dapat digunakan untuk mengkoneksikan network
yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.
Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Router
Router mampu mengirimkan data/ informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda.
Router hampir sama seperti bridge, tapi tidak sepintar dan fleksibel bridge.
Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.
Router mengetahui alamat masing-masing komputer di lingkungan jaringan lokal, alamat bridges dan router lainnya.
Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk sampai sisi tersebut bersih.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Router
Dapat menerjemahkan informasi dari LAN dan INTERNET.
Mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat mengatur data yang mengalir di antara dua buah protokol.
Dapat mengatur aliran data di antara topologi jaringan linear bus dan star.
Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel coaxial dan kabel UTP
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
TOPOLOGI JARINGAN
Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data di dalam jaringan yang secara fisik menghubungkan simpul yang satu dengan simpul lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu: Topologi Star Topologi Hierarchical/Tree Topologi Bus Topologi Ring Topologi Daisy Chain (Linear) Topologi Mesh dan Full Connected
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
12
TOPOLOGI STAR
Switch
Karakteristik dari topologi ini adalah node berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (Hub/Switch), Traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node tujuan. Jika salah satu segmen kabel terputus, jaringan lain tidak akan terputus.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Topologi Star
Keuntungan : Akses ke Station lain
cepat. Dapat menerima
workstation baru selama port di central node masih tersedia.
Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator
Hub/Switch dapat disusun seri untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan.
User dapat lebih banyak dibanding topologi bus maupun ring
Kerugian :
Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang tidak dipergunakan oleh node lain.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Topologi Hierarkis/Tree
Switch
Switch
Switch
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Topologi Hierarkis/Tree
Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung ada stasiun yang kedudukannya lebih tinggi dan kedudukan stasiun yang sama, disebut peer topology.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
13
Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node. Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi.
Keuntungan : Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai banyak
tersedia dipasaran. Setiap komputer dapat saling berhubungan dengan langsung.
Kerugian : Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama , harus bergantian atau ditambah relay.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
TOPOLOGI RING
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data sangat cepat.
Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju.
Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:
Listen State
Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu
Transmit State
Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali.
Bypass State
Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.
Keuntungan :
• Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lainyang masih terhubung.
• Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil
Kerugian :
• Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Topologi Daisy-Chain (linear)
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri.
Keuntungan :
Instalasi dan pemeliharaannya murah.
Kerugian :
Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Topologi Mesh dan Full Connected
Topologi ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.
Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Topologi ini merupakan teknologi khusus yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, karena sistem yang rumit. Namun dengan teknologi wireless, topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
14
Prinsip Komunikasi Data (7 OSI LAYER)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
TCP/IP MODEL
Application Layer
Transport
Layer
Internet Layer
Network Access
Layer
• Aplikasi yang berinteraksi langsung dengan
“user”
• Data dikirimkan dengan format “tertentu” ke
Transport Layer
• contoh : telnet, ftp, smtp
• Menangani pengiriman ke “host” tujuan
• Dua protokol terpenting di layer ini adalah
– TCP, connection oriented
– UDP, connectionless
• Menangani routing datagram ke tujuan
• Melakukan Fragmentasi dan Defragmentasi
• Protokol terpenting, Internet Protocol (IP) dan
Internet Control Message Protocol (ICMP)
• Menangani hubungan ke NIC
• Menentukan besar paket
• Konversi IP ke alamat mesin
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Apa yang dimaksud dengan TCP/IP ?
Adalah suatu kumpulan protokol jaringan dan layanannya
Transmission Control Protocol (TCP) menangani pengiriman message ukuran sembarang yang handal dan juga mendefinisikan suatu mekanisme pengiriman yang robust dari semua jenis data pada suatu jaringan
Sedangkan Internet Protocol (IP) mengatur routing dari pentransmisian melewati jaringan antara pengirim dan penerima, termasuk juga isu yang terkait dengan pengalamatan jaringan dan komputer.
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Sistem Pengalamatan Jaringan dengan TCP/IP Address
IP address terdiri atas 32 bit angka biner
Empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik (192.168.0.1)
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID (alamat jaringan komputer) dan host ID (alamat komputer atau device)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
15
IP address
Ilustrasi IP Addres dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 1 berikut :
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama.
Desimal
Biner
167 205 9 35
10100111 11001101 00001001 00100011
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Kelas Jaringan
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Netid dan Hostid
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
IP Address
Mengartikan suatu Address
26 104 0 19
128 66 12 1
192 178 16 1
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
16
Mengartikan suatu Address
26 104 0 19
128 66
192 178 16 1
Host 104.0.19 dari
network 26
(Klas A)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Mengartikan suatu Address
26 104 0 19
128 66 12 1
192 178 Host 12.1 dari
network 128.66
(Klas B)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Mengartikan suatu Address
26 104 0 19
128 66
192 178 16 1
Host 1 dari
network 192.178.16
(Klas C)
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Prosedur Tes Koneksi
Siapkan PC/Laptop untuk proses tes koneksi.
Sambungkan kabel UTP ke port Ethernet Router.
Konfigurasi alamat IP PC/Laptop dengan spesifikasi:
Lihat label stiker info alamat LAN IP di Atas Router (118.x.x.x/29).
Isi IP Address dengan 118.x.x.82 jika pada label di router tertulis 118.x.x.81/29)
Subnet Mask = 255.255.255.248
Isi Default Gateway = 202.134.0.155
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
17
Contoh Setting Konfigurasi PC/Laptop
pada OS Windows
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Testing Koneksi Pada OS Windows
Lakukan testing “ping” dan “traceroute”, sbb: Buka aplikasi command. Klik Start > Run dan ketik cmd.
Ketik perintah ping www.unj.ac.id dan tekan tombol enter. Lihat tampilan keluaran yang didapatkan Reply Form … Maka tes koneksi berhasil.
Ketik perintah tracert www.unj.ac.id dan tunggu hingga selesai.
Capture keluaran tersebut dengan cara menekan tombol Alt+PrtScr, dan buka MS Word lakukan perintah Paste. Print hasil tersebut sebagai bukti siap operasi.
Lakukan koneksi browsing ke:
Buka aplikasi Internet Explore dan ketik alamat
http://www.unj.ac.id
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Hasil Koneksi Jaringan Yang Sukses
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
Tes Koneksi Jaringan LAN
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
18
Hasil Koneksi Jaringan Yang Gagal
Diat Nurhidayat, M.TI --- PTIK-UNJ
[email protected] diatnurhidayat.wordpress.com