ISOLASI DAN INOKULASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada lingkungan di sekitar kita sebenarnya terdapat banyak
mikroba seperti di tanah, udara, dan tempat-tempat lainnya. Dan pada
umumnya mikroba tersebut berada dalam populasi campuran. Sehingga
jaramg ditemukan suatu mikroba sebagai satu spesies tunggal di alam.
Oleh karena itu untuk mengidentifikasi suatu spesies mikroorganisme
tertentu terlebih dahulu harus dilakukan pemisahan dari organisme lain
yang umumnya dijumpai dalam habitatnya, kemudian ditumbuhkan
menjadi biakan murni.
Untuk itu, dalam hal ini biakan murni itu sangat diperlukan,
karena metode dalam mikrobiologi untuk mengidentifikasi suatu
mikroorganisme, termasuk ciri-ciri kultural morfologis dan fisiologisnya
diperlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme
saja.
Untuk mempelajari sifat-sifat dari masing-masing mikroba
termasuk sifat pertumbuhannya, maka diperlukan suatu pemisahan atau
isolasi dan inokulasi mikroba satu dengan yang lainnya sehingga
terbentuk suatu kultur murni yaitu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu
spesies atau galur mikroba. Isolasi adalah merupakan cara untuk
memisahkan mikroorganisme dari lingkungannya, sehingga dapat
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
diperoleh biakan yang murni. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
dalam pengamatan pengaruh-pengaruh yang terjadi pada mikroorganisme
dan bertujuan untuk memperlihatkan keanekaragaman mikroorganisme di
lingkungan sekitar kita.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengetahui teknik inokulasi Shigella dysenteriae dan
teknik isolasi mikooganisme dari mikroba.
2. Bagaimana bentuk pertumbuhan mikroba dari masing-masing
medium setelah diinkubasikan.
C. Maksud Praktikum
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan
memahami teknik isolasi dan inokulasi mikroba disekitar kita.
D. Tujuan Praktikum
1. Untuk menentukan bentuk koloni, elevasi, tepi, dan struktur dalam
dari mikroorganisme hasil isolasi dari substrak padat, cair dan
lingkungan dalam medium TEA (Touge Ekstract Agar).
2. Untuk mementukan bentuk pertumbuhan koloni Shigella
dysenteriae dari medium miring, tegak, dan cair.
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Bakteri dapat diperoleh dari mana-mana, missal dari rongga mulut,
dari sela-sela gigi, dari tanah yang banyak sampah-sampah, dari sisa-sisa
makanan yang sudah basi.biasanya kita mengadakan pemiaraan dulu
didalam cawan petri yang berisi zat makanan atau medium. Asalkan
medium itu dibiarkan begitu saja terbuka, maka sehabis 24 jam akan kita
dapati berpuluh-puluh koloni bakteri dan jamur (cendawan) menutup
permukaan medium tersebut. Rebusan kentang yang sudah dikuliti
ataupun jenang dodol dapat kita pergunakan sebagai medium yang
sederhana. Di belakang akan diuraikan tentang pembuatan medium untuk
keperluan penelitian ( Dwidjoseputro, 1998).
Bakteri merupakan mikrobia prokariotik uniselular, termasuk klas
Schizomycetes, berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan
sel. Bakteri tidak berklorofil kecuali beberapa yang bersifat fotosintetik.
Cara hidup bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasitik, saprofitik,
patogen pada manusia, hewan dan tumbuhan. Habitatnya tersebar luas di
alam, dalam tanah, atmosfer (sampai + 10 km diatas bumi), di dalam
lumpur, dan di laut.
Medium pertumbuhan (disingkat medium) adalah tempat untuk
menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun sel, untuk sintesa
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
protoplasma dan bagian-bagian sel lain. Setiap mikroba mempunyai sifat
fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula. Susunan
kimia sel mikroba relatif tetap, baik unsur kimia maupun senyawa yang
terkandung di dalam sel. Dari hasil analisis kimia diketahui bahwa
penyusun utama sel adalah unsur kimia C, H, O, N, dan P, yang
jumlahnya + 95 % dari berat kering sel, sedangkan sisanya tersusun dari
unsur-unsur lain (Tabel ). Apabila dilihat susunan senyawanya, maka air
merupakan bagian terbesar dari sel, sebanyak 80-90 %, dan bagian lain
sebanyak 10-20 % terdiri dari protoplasma, dinding sel, lipida untuk
cadangan makanan, polisakarida, polifosfat, dan senyawa lain (Sri
Sumarsih.2003).
Cara isolasi dan identifikasi bakteri adalah merupakan suatu topic
yang sangat luas dan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang
berpengalaman. Cara-cara ini adalah suatu tantangan yang menarik bagi
para mikrobiologiwan, karena mikroorganisme atau bakteri tersebut
terdapat dalam berbagai sumber yang terdiri dari ribuan spesies, dan
terdapat dalam berbagai habitat.
Kunci pokok dalam mempelajari identifikasi mikroorganisme
termasuk bakteri adalah adanya kultur murni hasil isolasi mikroorganisme,
sehingga identifikasi dapat berhasil dengan baik, apabila diperoleh isolate
yang telah murni. Kultur murni adalah suatu koloni yang berasal dari satu
sel mikroorganisme atau bakteri. Kebanyakan bakteri sangat bergantung
dari reaksi-reaksi positif atau negatif yang spesifik disebabkan oleh suatu
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
kultur murni. Adanya pencemaran mikroorganisme lain, akan
menyebabkan hasil uji dapat positif atau negatif palsu (Natsir Djide dan
Sartini. 2008).
Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke
medium yang baru minta banyak ketelitian. Terlebih dahulu harus
diusahakan agar seemua alat-alat yang ada sangkut paut dengan medium
dan pekerjaan inokulasi itu benar-benar steril; ini untuk menghindari
kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak kita inginkan.
Ruang tempat inokulasi itu kecil, bersih dan bebas angina. Dinding ruang
yang basah menyebabkan butur-butir debu menempel kepadanya. Pada
waktu mengadakan inokulasi, baik sekali jika meja tempat inokulasi itu
didasari dengan kain basah. Pekerjaan inokulasi dapat dilakukan juga
didalam suatu kotak berkaca (enkas). Dalam laboratorium untuk membuat
vaksin, serum dan sebagainya, udara yang masuk ke dalam ruangan itu
dilewatkan saringan yang disinari dengan sinar ultra-ungu (Dwijoseputro,
1998).
Untuk memperoleh mikroorganisme sebagai sumber biakan murni,
ada dua cara yang sering digunakan yaitu metode goresan atau streak-
plate method dan metode tuang atau pour plate method. Cawan petri yang
mengandung medium yang dipadatkan dengan penambahan agar.
Vampuran antara zat makanan dengan nutrisi tersebut dengan agar
disebut medium.
1. Metode goresan atau streak-plate method
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
Disiapkan medium agar steril. Selanjutnya didinginkan sampai
suhu 45°C, kemudian dituang kedalam cawan petri steril kurang
lebih 15-20 ml dan dibiarkan sampai memadat. Setelah
memadat digoreskan biakan bakteri dengan menggunakan ose
atau sengkelit steril pada permukaan medium agar. Cara
penggoresan ada beberapa cara yang berbeda yang
kesemuanya ditunjukkan untuk memperoleh pertumbuhan
mikroorganisme yang terpisah-pisah diatas medium biakan
yang hasilnya seperti gambar 4.7.
2. Metode tuang atau pour plate method
Cara ini menginokulasikan mikroorgansme uji yang dilakukan
pengenceran sesuai dengan derajat kontaminasi bhan ke dalam
tabung uji yang mengandung nutrient agar cair dengan suhu
45°C. selanjutnya diisikan kedalam cwan-cawan petri steril dan
dihomogenkan dan dibirkan memadat. Secara alternatif biarkan
mikroorganisme dibuat pengenceran dipipet sebanyak 1 ml ked
lam cawan petri steril dan selanjutnya ditambahkan medium
yang sesuai yang sementara cair pada suhu 45°C. kemudian
dihomognekan dan dibiarkan memadat. Selanjutnya
diinkubasikan pada suhu dan waktu tertentu. Hasilnya setelah
inkubasi diamati berupa koloni yang tersebar diatas medium
padat (Natsir Djide.2006)
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
B. Uraian Bahan
1. Air suling (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aqua Destillata.
Nama lain : Air suling/aquades.
RM/BM : H2O/18,02.
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai pelarut.
2. Alkohol (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aetanolum
Nama lain : Etanol
Rumus molekul : C2H5OH
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap,
dan mudah bergerak , bau khas, rasa panas. Mudah terbakar dan
memberikan warna biru tanpa asap.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform
P, dalam eter P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, ditempat sejuk, jauh dari nyala api.
3. Agar (Ditjen POM, 1979)
Kegunaan : Sebagai antiseptik.
Nama resmi : Agar
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
Sinonim : Agar-Agar
Pemerian : Berkas potongrpih atau butiran, jingga lemah
kekuningan sampai kuning pucat atau berwarna, tidak berbau
atau lemah, rasa berlendir.
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air
mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan :Sebagai bahan pemadat medium.
4. Pepton (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Pepton
Sinonim : Pepton Kering
Pemerian : Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat;
bau khas, tidak busuk.
Kelarutan : Larut dalam air; memberikan larutan berwarna
coklat kekuningan yang bereaksi agak asam; praktis tidak larut
dalam etanol (95 %) P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba.
5. Sukrosa (Ditjen POM, 1995)
Nama Resmi : Sucrosum
Sinonim : Sukrosa, gula tebu
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablus
atau bentuk kubus, serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa manis,
stabil di udara, larutannya netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, tidak mudah
larut dalam mendidih, sukar larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
RM/BM : C12H22O11 / 342,20
Kegunaan : Sebagai campuran medium TEA
6. Ekstrak Beef (Ditjen POM, 1995)
Nama resmi : Beef extrak
Sinonim : Kaldu nabati dan kaldu hewani.
Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah.
Kelarutan : Larut dalam air dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba
7. Tauge (Klasifikasi”http://id. wikipedia. org/ wiki/ kacang hijau”)
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Diviso : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
Familia : Fabaceae
Genus : Vigina
Spesies : Vigina radiate
Kegunaan : Untuk ekstraknya; sebagai sumber nutrien mikroba.
C. Uraian Mikroba Uji
Shigella dysenteriae
Kingdom : Prokariotik
Domain : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaprobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Shigella
Species : Shigella dysenteriae.
D. METODE KERJA
Menurut anonim : 2013
a. Memindahkan biakan (inokulasi)
1. Disiapkan medium nutrient agar/potato dekstrosa agar tegak,
NA/PDA miring dan medium NB atau PDB.
2. Dipanaskan ose bulat dan ose lurus di atas api sampai berpijar
/membara. Dinginkan dalam alkohol 70% dan di panaskan kembali
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
ngbakteri uji menggunakan ose lurus secara tegak lurus. Untuk
medium NA miring diinokulasi dengan cara di gores secara zig-zag
di atas permukaan medium dari ujung bawah sampai ke bagian
atas. Untuk medium NB diinokulasikan langsung pada medium cair.
3. Dilakukan cara nomor 2 untuk memindahkan jamur dengan
menggunakan medium PDA tegak, PDA miring dan PDB.
4. Diinkubasikan semua tabung biakan selama 1x24 jam pada suhu
37oC untuk bakteri dan 3x24 jam pada suhu 27oC (suhu kamar) dan
diamati pertumbuhan yang terjadi.
b. isolasi mikroorganisme dari substrat cair
1. Cara sebar (Spread Method)
- Diteteskan beberapa tetes cairan yang akan diperiksa di atas
permukaan medium TEA dalam cawan petri. Jika cairan terlalu
pekat, encerkan terlebih dahulu dengan air suling.
- Dengan menggunakan spatel dryglaski atau jarum inokulasi
yang di bengkokkan, tetesan tersebut disebar seluas mungkin
di atas permukaan medium.
- Diinkubasikan secara terbalik cawan petri tersebut selama 1x24
jam pada suhu 37oC diamati pertumbuhan yang terjadi,
kemudian dilanjutkan diinkubasi 3x24 jam pada suhu kamar
diamati pertumbuhan yang terjadi.
- Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh ke dalam tabung yang
berisi medium yang sesuai.
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
2. Cara tuang (Pour Plate Method)
- Dicairkan medium TEA dalam penangas air, diangkat
diturunkan suhunya sampai mencapai 38o-40oC.
- Dipipet 1 ml bahan cair uji yang akan di periksa ke dalam cawan
petri steril.
- Dituang medium TEA ke dalam cawan petri yang sudah
diinokulasikan bahan cair uji secara aseptic. Dihomogenkan
permukaan agar dalam cawan petri dengan menggoyang-
goyangkan secara perlahan-lahan dengan membentuk angka
delapan dan biarkan medium mengeras.
- Diinkubasikan secara terbalik cawan petri tersebut selama 1x24
jam pada suhu 37oC diamati pertumbuhan yang terjadi,
kemudian di lanjutkan diinkubasi 3x24 jam pada suhu kamar di
amati pertumbuhan yang terjadi.
- Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh ke dalam tabung yang
berisi medium yang sesuai.
c. isolasi mikroorganisme dari substrat padat
1. cara tabur (Spread Method)
- Dicairkan medium dalam penangas air, dinginkan dan
dituangkan secara aseptis ke dalam cawan petri steril, biarkan
mengeras.
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
- Digerus bahan yang akan diperiksa dalam mortar yang
sebelumnya sudah disterilkan dengan mencuci sedikit dengan
alkohol 70%.
- Dibersihkan spatel, disterilkan dengan alcohol 70% dan
dilewatkan pada nyala api.
- Diambil sedikit bahan padat yang telah di gerus dan ditaburkan
secara merata di atas permukaan medium dalam cawan petri.
Ditunggu selama 10 menit.
- Diinkubasikan selama 24-72 jam dalam posisi normal.
- Dipindahkan koloni-koloni yang tumbuh ke dalam tabung yang
berisi medium yang sesuai.
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan :
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan petri,
drigelsky, inkubator, lampu spiritus, ose bulat, ose lurus, tabung reaksi,
rak tabung, spoit, labu erlenmeyer, autoklaf, spatel.
2. Bahan yang digunakan :
Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah Medium NA (Nutrien
Agar) miring, medium NA (Nutrien Agar) tegak, medium TEA (Tauge
Ekstrak Agar), Shigella dysenteriae, adem sari, air got MTC, dan Sprite.
3. Cara Kerja
1) Penanaman Mikroba Uji
a. Medium cair
Diambil 10 ml NB menggunakan spoit steril yang telah
disiapkan ke dalam tabung reaksi. Tabung reaksi dibiarkan
berdiri tegak, dan ose yang telah disterilkan ditusukkan pada
tabung reaksi biakan yang berisi Salmonella thyposa.
Dimasukkan kedalam tabung reaksi medium cair, sambil
digoyang-goyang. Tabung reaksi diberikan label dan diinkubasi
selama 3-5 x 24 jam.
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
b. Medium NA tegak
Disiapkan medium NA tegak sebanyak 10 ml
menggunakan spoit. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
dibiarkan membeku dalam posisi tegak. Ose lurus dipijarkan di
atas nyala bunsen, ose yang telah steril dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang berisi biakan Shigella dysenteriae kemudian
ditusukkan pada NA tegak dengan cara ose diusahakan tegak
lurus. Tabung reaksi diberikan label dan diinkubasi selama 3-5 x
24 jam pada suhu 37oC.
c. Medium NA miring
Disiapkan medium NA miring sebanyak 10 ml
menggunakan spoit. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
diatur kemiringannya agar NA miring dapat terbentuk dengan
baik. Ose bulat dipijarkan di atas nyala bunsen, ose yang telah
steril dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi biakan
Shigella dysenteriae dan digoreskan pada permukaan NA
miring. Tabung reaksi diberikan label dan diinkubasi selama 3-5
x 24 jam pada suhu 37oC.
2) Isolasi Mikroba disekitar kita
a. Cara Tuang (Pour Plate Method)
Diambil 1 ml sampel (air got MTC) ke dalam
cawan petrii steril. Dituangkan medium TEA ke dalam
cawan petri secara aseptik. Diratakan permukaan
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
medium dengan cara menggoyang-goyangkan dengan
putaran yang sama/ seimbang. Medium dibiarkan
membeku. Diinkubasikan selama 1 x 24 jam
b. Cara Sebar (Spread Method)
Dituang medium TEA kedalam cawan petri steril kemudian
ditutup dan dibiarkan membeku pada suhu kamar. Diambil
sedikit sampel (sprite), digerus dalam lumpang kemudian
disebar merata di atas permukaan medium dalam cawan
petri dengan bantuan spatel steril. Diinkubasi selama 1 x
24 jam dalam inkubator.
c. Cara Gores
Dituang medium TEA ke dalam cawan petri steril kemudian
ditutup dan dibiarkan membeku pada suhu kamar. Setelah
medium membeku, sampel (lipatan ketiak) digoreskan di
atas medium. Medium diinkubasikan selama 1 x 24 jam
d. Cara Tabur
Dituang medium TEA ke dalam cawan petri steril
kemudian ditutup dan dibiarkan membeku pada suhu
kamar. Setelah medium membeku, sampel (Adem sari)
digoreskan di atas medium. Medium diinkubasikan
selama 1 x 24 jam
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
SAMPEL : Shigella dysenteriaeMEDIUM : NB
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPEL : Shigella dysenteriaeMEDIUM : NA tegak
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPEL : Shigella dysenteriaeMEDIUM : NA miring
LABORATORIUM MIKROBIOLOGIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ISOLASI DAN INOKULASI
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
a. Gambar Pengamatan Inokulasi
1. Shigella dysenteriae
Keterangan :
1. kapas penutup
2. tabung reaksi
3. medium NA Tegak
4. Bentuk koloni
Papilliate
Keterangan :
1. kapas penutup
2. Tabung reaksi
3. Medium NA Miring
4. Bentuk koloni Echinulate
Keterangan :
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
1. Kapas penutup
2. Tabung reaksi
3. Medium NB (cair)
4. Bentuk koloni sediment
b. Gambar pengamatan isolasi
a. Metode gores
Keterangan :
Cawan Petri
Medium TEA
Bentuk koloni
Bentuk elevasi
Bentuk tepi
Struktur dalam
b.metode tuang
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Medium : TEASampel : lipatan ketiakMetode : gores
ISOLASI DAN INOKULASI
Keterangan :
1. Cawan Petri
2. Medium TEA
3. Bentuk koloni
4. Bentuk elevasi
5. Bentuk tepi
6. Struktur dalam
c.metode sebar
Keterangan :
- Cawan Petri
- Medium TEA
- Bentuk koloni
- Bentuk elevasi
- Bentuk tepi
- Struktur dalam
d.metode tabur
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Medium : TEASampel : air got MTCMetode : tuang
LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Medium : TEASampel : pepsiMetode : sebar
ISOLASI DAN INOKULASI
Keterangan :
Cawan Petri
Medium TEA
Bentuk koloni
Bentuk elevasi
Bentuk tepi
Struktur dalam
c. Tabel Pengamatan Inokulasi
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Medium : TEASampel :nutri sari Metode : tabur
ISOLASI DAN INOKULASI
No. Medium Bentuk koloni Shigella dysenteriae
1. Agar Tegak Papilliate
2. Agar Miring Echinulate
3. Cair Sediment
d. Tabel Pengamatan Isolasi
No.Metode Sampel
Bentuk Koloni
Bentuk Elevasi Tepi
1. Tuang Air got MTC Irregular Raised Entire
2. Sebar Sprite Irregular Flat Lobate
3. Gores Lipatan ketiak Circular Raised Entire
4. Tabur Adem sari Irregular Flat Undulate
PEMBAHASAN
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan
memahami teknik isolasi dan inokulasi mikroba disekitar kita. Sedangkan
tujuannya adalah untuk menentukan bentuk koloni, elevasi, tepi, dan
struktur dalam dari mikroorganisme hasil isolasi dari substrak padat, cair
dan lingkungan dalam medium TEA (Touge Ekstract Agar) dan untuk
mementukan bentuk pertumbuhan koloni Shigella dysenteriae dari
medium miring, tegak, dan cair.
Isolasi mikroorganisme adalah cara pemindahan mikroorganisme
dari lingkungan untuk mendapatkan biakan yang murni. Sedangkan
inokulasi mikroorganisme adalah suatu cara penanaman mikroba ke
dalam suatu medium. Isolasi mikroorganisme bertujuan memperlihatkan
keanekaragaman mikroorganisme diudara atau dilingkungan sekitar kita
dan inokulasi dilakukan bertujuan untuk mengamati pengaruh-pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan mikroba yang ada disekitar kita
selama ini.
Pada percobaan ini dilakukan isolasi dan inokulasi dari sejumlah
mikroorganisme yang berasal dari air got MTC, lipatan ketiak, sprite, dan
adem sari yang dilakukan pada medium TEA. Serta biakan bakteri
Shigella dysenteriae, yang dilakukan pada medium NA Tegak, NA Miring
dan medium cair yaitu NB.
Untuk uji Shigella dysenteriae pada Na tegak ditemukan bentuk
koloni yang papilliate, pada NA miring bentuk koloninya Echinulate, dan
untuk NB bentuk koloninya sediment.
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
Sedangkan sampel untuk inokulasi mikroba dari lingkungan sekitar
digunakan beberapa sampel diantaranya sampel air got MTC pada
metode tuang bentuk koloni Irregular, elevasi raised, tepinya entire. Untuk
sample air lab kimia menggunakan metode sebar, bentuk koloninya
irregular, elevasi flat, bentuk tepinya lobate. Untuk metode gores
menggunakan lipatan ketiak bentuk koloninya circular, elevasinya raised,
tepinya entire. Dan untuk metode tabor menggunakan adem sari
mempunya bentuk koloni irregular, elevasi flat, dan tepi undulate.
Pada saat menginkubasi cawan petri yang berisi medium dan
sampel diletakan dengan posisi terbalik agar uap-uap air yang berada
pada penutup cawan petri tidak jatuh ke dalam sampel yang dapat
merusak petumbuhan dan hasil pengamatan.
Percobaan ini dilakukan secara aseptik dan steril dengan harapan
agar pada saat pengerjaan tidak akan terkontaminasi. Sehingga akan
aman untuk semuayang berada di dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303
ISOLASI DAN INOKULASI
Djide, Natsir dan Sartini. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi Farmasi.
UNHAS : Makassar
Djide, Natsir dan Sartini. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi Farmasi.
UNHAS : Makassar
Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UIP : Jakarta
Sumarsih Sri. 2003. Mikrobiologi Dasar. Fakultas Pertanian Upn :
Yogyakarta
MARLINA FITRI AMALIA150 2011 0303