1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
PHBS adalah kesehatan lingkungan. Dua istilah penting dalam kesehatan
lingkungan yang harus dipahami dan diinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga
kesehatan yang terlibat agar kegiatan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.
Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, social, budaya,
ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut.
Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan
fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang
diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi
gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai,
pelestarian kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis
keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Melihat dari latar belakang tersebut, masalah yang dapat penulis rumuskan antara
lain:
1. Apa Pengertian dari PHBS ?
2. Apa saja Tujuan dari PHBS ?
3. Manfaat dari PHBS ?
4. Indikator PHBS itu ?
2
1.3 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam rangka penyusunan makalah ini antara lain :
1. Dapat memahami pengertian dari PHBS.
2. Dapat mengetahui tujuan dari PHBS.
3. Mengetahui siapa saja sasaran dari PHBS.
4. Dapat mengerti Strategi yang digunakan dalam kegiatan PHBS
5. Dapat mengetahui manajemen dari PHBS.
6. Mengetahui program penatalaksanaan PHBS di lima tatanan masyarakat.
7. Dapat mengetahui alasan dibentuknya PHBS.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan
manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi
kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku
merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat
dalam diri seseorang.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan
merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat
terhadap pembiayaan kesehatan.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23
tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan
perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi
adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis
perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang
bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
4
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :
a. Nilai
b. Sikap
c. Pendidikan/Pengetahuan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan
yang optimum pula (Notoatmodjo S.,2003)
2.2 Tujuan PHBS
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk
swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
2.3 Manfaat Pola Hidup Sehat
Menurut sebuah penelitian oleh para ahli fisiologi Universitas Indonesia, gaya
hidup sehat dapat :
Mengurangi resiko terkena penyakit tekanan darah tinggi sampai 55%,
Mengurangi resiko diabetes hingga 50%,
Mengurangi resiko terkena tumor dan kanker hingga 35%,
Mengurangi resiko terkena serangan stroke dan jantung koroner hingga
75%
Dan yang paling penting adalah usia harapan hidup dapat diperpanjang
hingga 10 tahun ke atas dari rata-rata usia harapan hidup manusia
Indonesia.
Sebenarnya gaya hidup sehat dapat diraih tanpa mengeluarkan biaya uang
sepeserpun asalkan kita memiliki kemauan yang kuat untuk menjalankannya.
Dengan kemauan semuanya akan menjadi mudah dilakukan dan efeknya luar
biasa sekali. Gaya hidup sehat, akan membuat kita merasa lebih tenteram, aman
dan nyaman, memiliki rasa percaya diri, berpenampilan lebih sehat dan ceria,
5
sukses dalam pekerjaan dan menikmati pergaulan dan kehidupan tanpa merasa
ketingagalan zaman.
Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh seseorang yang
telah melakukan dan menerapkan pola hidup sehat yang telah dijelaskan pada
artikel lain, yakni :
Dapattidurdengannyenyak
Dapatbekerjalebihmaksimalsertameningkatkankinerja
Dapatbelajardenganbaik
Berpikiranpositifdansehat
Merasadamai,nyamandantentram
Memilikipenampilanyangsehat
Mendapatkankehidupandaninteraksisosialyangbaik
Lebihpercayadiri
Menghematpengeluaranuntukkesehatan
Terhindar dari penyakit
Apa manfaat gaya hidup sehat ?
Tubuh menjadi lebih sehat dan tidakmudah sakit
Aktifitas sehari-hari jadi lebih lancar dan tampil lebih menarik.
Lebih Produktif
Terhidar dari berbagai macam penyakit tidak menular seperti Jantung,
Tekanan darah tinggi, Stroke, Diabetes, Paru Kronis dan Keropos Tulang
2.4 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Mengacu pada pengertian perilaku sehat, indikator ditetapkan berdasarkan area /
wilayah
1. Indikator Nasional
Ditetapkan 3 indikator, yaitu:
1. Persentase penduduk tidak merokok.
2. Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.
3. Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.
Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan regional
(Mega Country Health Promotion Network. Healthy Asean Life Styles), seperti
6
merokok telah menj adi issue global, karena selain mengakibatkan penyakit
seperti jantung, kankerparu-paru juga disinyalir menjadi entry point untuk
narkoba.
Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan umur, bila
terjadi pada usia balita akan menj adikan generasi yang lemah/generasi yang
hilang dikemudian hari. Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan
melahirkan bayi yang kurang sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan
produktifitas menurun.Kurang aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan
metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan
berbagal penyakit, seperti jantung, paru-paru, dan lain-lain.
2. Indikator Lokal Spesifik
Yaitu indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah
sesuai dengan situasi dan kondisi daerah.
Ada 14 indikator yang dapat digunakan uttuk rnengukur perilaku sehat sebagai
berikut :
1. lbu hamil memeriksakan kehamilannya.
2. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
3. Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB.
4. Balita ditimbang.
5. Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.
6. Bayi di imunisasi lengkap.
7. Penduduk minum air bersih yang masak.
8. Penduduk mengaiuiakan jamban sehat.
9. Penduduk mencuci tangan pakai sabun.
10. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur.
11. Penduduk tidak menggunakan napza.
12. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas.
13. Penduduk wamta memeriksakan kesehatan secara berkala (Pemeriksaan
Payudara Sendiri).
14. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala un mengukur
hipertensi.
7
2.5 Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga
dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi
kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat
paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru.
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar
promosi kesehatan dan PHBS yaitu :
1. Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan
berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu
sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar
(aspek knowledge), dari tahun menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau
menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).
Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga, serta kelompok
masyarakat. Bilamana sasaran sudah akan berpindah dari mau ke mampu
melaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini
kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung, tetapi yang
seringkali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses
pengorganisasian masyarakat (community organisation) atau pembangunan
masyarakat (community development).
2. Binasuasana
Binasuasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong
individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.
Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan
sosial dimana pun ia berada (keluarga di rumah, orangorang yang menjadi
panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan
masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Oleh karena
itu, untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat,khususnya dalam upaya
meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina
Suasana. Terdapat tiga pendekatan dalam
8
Bina Suasana, yaitu :
a. Pendekatan Individu
b. Pendekatan Kelompok
c. Pendekatan Masyarakat Umum
3. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang
terkait(stakeholders). Pihak-pihak yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat
formal yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan
danpenyandang dana pemerintah. Juga dapat berupa tokoh-tokoh masyarakat
informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain-lain yang umumnya
dapat berperan sebagai penentu ”kebijakan” (tidak tertulis) dibidangnya dan atau
sebagai penyandang dana non pemerintah.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Prilaku Hidup Bersih Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar
kepada perorangan, keluarga, kelompok masyarakat sehingga timbul kemauan,
kesadaran, dan kemampuan untuk mempraktikkan PHBS. Tujuan PHBS adalah
untuk mencegah penyakit menular yang lain melalui pengadopsian perubahan
perilaku oleh masyarakat luas. Sasaran PHBS yaitu tatanan rumah tangga, tatanan
institusi pendidikan, tatanan tempat umum, tatanan tempat kerja, dan tatanan
institusi kesehatan. Strategi kegiatan PHBS adalah gerakan pemberdayaan,
binasuasana, dan advokasi. Manajemen PHBS ada 4 langkah yaitu pengkajian,
perencanaan, penggerakan dan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian. Bentuk-
bentuk kegiatan PHBS adalah kegiatan di bidang kebersihan perorangan, bidang
Gizi dan Farmasi, bidang Kesling, bidang KIA & KB, dan bidang Pemeliharaan
Kesehatan. Program pelaksanaan PHBS di lima tatanan adalah PHBS di Rumah
Tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat-tempat umum, PHBS di tempat kerja,
dan PHBS di institusi kesehatan. Alasan terbentuknya PHBS adalah sebagai
pedoman bagi mayarakat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat.
1. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang
dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan
kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
2. Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk
swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.
10
3. Tatanan PHBS ada lima yaitu :
a. Tatanan sekolah
b. Tatanan Rumah tangga
c. Tempat umum
d. Tempat kerja
e. Fasilitas kesehatan
4.2 Saran
1. Diharapkan pembaca dapat berperilaku hidup bersih dan sehat dimanapun.
2. Lebih perduli akan lingkungan yang bersih dan sehat.
3. Dapat mengajarkan pola hidup bersih dan sehat sejak dini.
4. Kebersihan adalah bagian dari iman.
11
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi
Kesehatan. Jakarta: Depkes RI .
Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya
Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University
Pres
Dinkes Sulsel. 2006. Pedoman Pengembangan Kabupaten/ Kota Percontohan
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sulawesi Selatan: Dinas
Kesehatan.http://dinkes-sulsel.go.id/pdf/Perilaku_hidup_bersih_&_sehat.pdf
(Diakses 15 Maret 2012)
12
KATA PENGATAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan
sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Raha, Oktober 2013
Penulis
13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga ........................................................... 3
2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga ............................................................ 3
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga.......................................................... 3
2.4 Indikator PHBS di rumah tangga............................................................4
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan............................................................................................... 7
3.2 Saran ....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
14
TUGAS : KOMPUTER DAN SEARCHING
DOSEN : LA ODE AMSIR,S.Kom.M.Si
MAKALAH POLA HIDUP BERSIH SEHAT
DI SUSUN OLEH:
NAMA :SITTI ANDRIYANI
NIM : 2013.IB.0089
TINGKAT : IB
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013/2014
15