MAKALAH STUDI HADIST
SIWAK
DOSEN PENGAMPU:
Umaiyatus Syarifah, MA
Disusun oleh:
Siti zulaikhah (09630039)
Jurusan Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang, 2011
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Mulut merupakan pintu masuk utama yang dilewati makanan menuju perut. Mulut
berhubungan langsung dengan dunia luar yang dimana banyak tedapat berbagai kuman dan
mikroba. Mulut juga merupakan tempat yang cocok untuk hidupnya kuman, karena jika
terdapat sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan, maka tumbuhlah bakteri yang membantu
hidupnya ulat gigi. Beberapa kuman lain juga ditularkan melalui mulut menuju perut
sehingga mengenai perangkat pencernaan. Disamping itu mulut juga mengeluarkan bau yang
tidak sedap karena tertinggalnya sisa-sisa makanan dan menjadi pemandangan yang tidak
baik.
Sejak zaman dahulu, manusia telah mengenal beberapa variasi teknik dalam
membersihkan gigi. Mulai dari bulu ayam, duri landak, tulang hingga kayu dan ranting-
ranting digunakan sebagai alat pembersih gigi. Siwak atau Miswak (Chewing Stick) telah
digunakan oleh orang Babilonia semenjak 7000 tahun yang lalu, yang mana kemudian
digunakan pula di zaman kerajaan Yunani dan Romawi, oleh orang-orang Yahudi, Mesir dan
masyarakat kerajaan Islam. Siwak memiliki nama-nama lain di setiap komunitas, seperti
misalnya di Timur Tengah disebut dengan miswak, siwak atau arak, di Tanzania disebut
miswak, dan di Pakistan dan India disebut dengan datan atau miswak. Penggunaan chewing
stick (kayu kunyah) berasal dari tanaman yang berbeda beda pada setiap negeri. Di Timur
Tengah, sumber utama yang sering digunakan adalah pohon Arak (Salvadora persica), di
Afrika Barat yang digunakan adalah pohon limun (Citrus aurantifolia) dan pohon jeruk
(Citrus sinesis). Akar tanaman Senna (Cassiva vinea) digunakan oleh orang Amerika berkulit
hitam, Laburnum Afrika (Cassia sieberianba) digunakan di Sierre Leone serta Neem
(Azadirachta indica) digunakan secara meluas di benua India.
Masyarakat arab sebelum kedatangan islam, menggunakan akar dan ranting kayu dari
pohon arak (Salvadora persica) yang hanya dapat tumbuh di daerah asia tengah dan afrika,
yang belakangan diketahui sebagai alat pembersih gigi terbaik hingga saat ini. Setelah
kedatangan islam, RasuluLlah menetapkan penggunaan siwak (chewing stick) sebagai sunnah
beliau yang sangat dianjurkan. Hal ini menunjukkan bahwa RasuluLlah adalah orang pertama
yang mendidik manusia dalam memelihara kesehatan gigi. Rasulullah memandang kesehatan
dan kebersihan mulut adalah penting, sehingga beliau senantiasa menganjurkan pada
isterinya untuk selalu menyiapkan siwak untuknya hingga akhir hayatnya.
Oleh karena itu Rasulullah SAW menganjurkan agar selalu menjaga kebersihan mulut
dengan berkumur-kumur (minimal) tiga kali dan menekankan agar mempergunakan siwak
untuk membantu membersihkan sisa-sisa makanan sekaligus memelihara kesehatan mulut,
serta melindunginya dari karang disamping memelihara warna gigi agar tetap kuat, alami,
cemerlang, dan putih.
I.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kandungan siwak ?
2. Bagaimana manfaatnya ?
I.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa saja kandungan dari siwak
2. Mengetahui manfaat yang ada pada siwak
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN SIWAK
Siwak berasal dari tumbuhan yang mengandung beberapa kandungan kimiawi, yang
mempunyai spesifikasi dalam membunuh kuman dan mempunyai efek pencegahan.
Tumbuhan terbaik untuk siwak adalah tumbuhan (kayu) Araak yang tumbuh dijazirah arab,
syam, dan bagian selatan mesir. Pohon araak adalah pohon terbaik untuk bersiwak, dan yang
terbaik adalah yang berumur dua sampai tiga tahun. Karena pada umur tersebut pohon itu
memiliki bau yang yang khas dan terasa hangat. Pohon ini menyerupai pohon delima yang
selalu menghijau sepanjang tahun, bunganya kuning kehijauan dan memiliki buah yang
menyerupai biji kacang kedelai dan dapat dimakan.
Siwak bermakna suatu kayu yang dipakai untuk menggosok gigi. Siwak adalah suatu
perkara yang disyari’atkan, yaitu dengan menggunakan batang atau semisalnya, yang dipakai
untuk membersihkan gigi dan gusi dari kekuning-kuningan dan bau Penggunaan kayu Siwak
(Salvadora Persica) telah dikenal semenjak berabad-abad lalu, terutama oleh bangsa Arab
kuno yang hingga sekarang masih digunakan sebagai alat kebersihan mulut. Faktor sosial dan
agama menjadi pendorong utama penggunaan kayu siwak (Salvadora persica) terutama bagi
masyarakat muslim. Siwak telah digunakan oleh orang Babilonia semenjak 7000 tahun yang
lalu, yang mana kemudian digunakan pula di zaman Yunani kuno dan Romawi, oleh orang-
orang Yahudi, Mesir dan masyarakat kerajaan Islam. Siwak memiliki nama-nama lain di
setiap komunitas, seperti misalnya di Timur Tengah disebut dengan miswak, siwak atau arak,
di Tanzania disebut miswak, dan di Pakistan dan India disebut dengan datan atau miswak.
Penggunaan chewing stick (kayu kunyah) berasal dari tanaman yang berbeda-beda
pada setiap negeri. Di Timur Tengah, sumber utama yang sering digunakan adalah pohon
Arak (Salvadora persica), di Afrika Barat yang digunakan adalah pohon limun (Citrus
aurantifolia) dan pohon jeruk (Citrus sinesis). Akar tanaman Senna (Cassiva vinea)
digunakan oleh orang Amerika berkulit hitam, Laburnum Afrika (Cassia sieberianba)
digunakan di Sierre Leone serta Neem (Azadirachta indica) digunakan secara meluas di
benua India.
Klasifikasi Tanaman
Divisio : Embryophyta
Sub Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledons
Sub Class : Eudicotiledons
Ordo : Brassicales
Family : Salvadoraceae
Genus : Salvadora
Spesies : Salvadora persica
Morfologi dan Habitat
Siwak atau miswak, merupakan bagian dari batang, akar atau ranting tumbuhan
Salvadora persica yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia dan Afrika. Siwak
berbentuk batang yang diambil dari akar dan ranting tanaman arak (Salvadora persica) yang
berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon arak adalah pohon yang kecil seperti
belukar dengan batang yang bercabang-cabang, dengan diameter pohon sekitar 30 cm. Jika
kulitnya dikelupas berwarna agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya
berwarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna putih. Aromanya seperti seledri dan rasanya
agak pedas1.
II.2 HADIST TENTANG SIWAK
Ibnu Mulaqqin -rahimahullah- mengatakan: “Aku telah menyebutkan dalam kitab
aslinya, di sana ada sekitar seratus hadits atau lebih semuanya berbicara tentang siwak dan
hal-hal yang berkaitan dengannya”.
�ة� ص�ال �ل� ك م�ع� و�اك� �الس� ب �ه�م$ ت �م�ر$ أل �ي$ م,ت� أ ع�ل�ى ق, �ش� أ �ن$ أ � ال �و$ ل
Sekiranya aku tidak memberatkan umatku, tentu aku sudah memerintahkan mereka agar
bersiwak setiap kali hendak shalat.
Keharusan Bersiwak pada hari Raya (Hari Jumat)
1 http://bambukuning.wordpress.com/2010/02/08/rahasia-siwak-salvadora-persica/
Hari jum’at adalah hari raya ketiga yang dimiliki oleh kaum muslimin, setelah Idul Fithri dan
Idul Adha. Pada hari raya pekanan ini Rasulullah -shollallahu alaihi wa sallam- menjelaskan:
�م�س, $ي ف�ل ، $ب: ط�ي �ان� ك �ن$ و�إ ، �س�ل$ �غ$ت $ي ف�ل $ج�م�ع�ة�، ال �ل�ى إ اء� ج� ف�م�ن$ ، $ن� �م�ي ل $م�س$ �ل ل $دFا ي ع� ,ه� الل �ه� ع�ل ج� �و$م: ي ه�ذ�ا �ن� إ
و�اك� �الس� ب �م$ $ك �ي و�ع�ل $ه�، م�ن
Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang telah dijadikan oleh Allah untuk kaum
muslimin. Barangsiapa yang akan pergi shalat jum’at, maka hendaknya ia mandi, apabila ia
memiliki minyak wangi maka hendaknya dia memakainya, dan wajib atas kalian bersiwak”.
Diriwayatkan dari ibnu abbas r.a. ,’rasulullah Saw. Melakukan sholat dua rakaat pada
suatu malam. Selesai sholat beliau beranjak untuk bersiwak.’’(hr.an-nasa’I, ibnu majah, dan
al-hakim)
Diriwayatkan dari anas,’’ rasulullah saw bersabda; ‘ aku anjurkan kalian sering
bersiwak’.’’(hr. imam al-bukhori)
Diriwayatkan dari aisyah r.a. bahwasanya jika nabi saw. Memasuki rumahnya, beliau
selalu memulai dengan siwak.(hr. muslim)
Diriwayatkan dari aisyah r.a. , rasulullah tidak pernah tidur, baik malam maupun
siang kecuali bersiwak sebelum berwudhu (hr. abu dawud)2
Dalam hadits disebutkan Rasulullah saw biasa menggosok giginya dengan siwak
setiap bangun dari tidur. Hudaifah ra meriwayatkan: “Kapan pun Rasulullah saw bangun dari
tidur, ia akan menggosok giginya dengan siwak.
“(HR Bukhari dan Muslim).Selain setelah bangun tidur, dalam hadits lainnya Nabi
Muhammad saw juga biasa membersihkan giginya dengan siwak sesaat sebelum berwudhu.
Aisyah ra meriwayatkan: Kami biasa menyiapkan sebuah siwak dan air untuk wudhu bagi
Rasulullah saw kapan pun Allah menghendaki beliau bangun dari tidur malam, beliau akan
membersihkan giginya dengan siwak, mengambil wudhu, dan lalu mendirikan shalat. (HR
Muslim).
2 Hilmi al-khuli. Menyingkap rahasia gerakan-gerakan holat.2007. diva pres.jgjakarta.hal 57
Bahkan dalam hadits lainnya, Rasulullah saw secara khusus menyarankan umatnya
untuk menggunakan siwak. Anas ra meriwayatkan: Rasulullah saw bersabda, “Aku menyaran
agar kalian menggunakan siwak”. (HR Bukhari)3.
II.3 WAKTU-WAKTU DISUNNAHKANNYA BERSIWAK
Bersiwak disunnahkan disetiap saat, bahkan ketika berpuasa disepanjang harinya, dan
menjadi sunnah muakadah pada waktu akan beribadah. Adapun waktu-waktu yang
disunnahkan secara muakkad untuk bersiwak diantaranya:
1) Setiap akan Berwudhu.
“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk
bersiwak setiap akan wudlu”. (HR. Bukhori dan Muslim)
2) Setiap akan melakukan shalat.
“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk
bersiwak setiap akan sholat”. (HR. Bukhori dan Muslim)
3) Setiap Bangun Tidur.
“Adalah Rosululloh jika bangun dari malam dia mencuci dan menggosok mulutnya dengan
siwak”. (HR. Bukhori)
Termasuk tanda kecintaan Nabi Shallallahu ‘aihi wa sallam kepada kebersihan dan ketidak
sukaannya terhadap bau tidak enak, tatkala bangun dari tidur malam yang panjang, yang
mana saat itu di mungkinkan bau mulut sudah berubah, maka beliau menggosok giginya
dengan siwak untuk menghilangkan bau tidak sedap, dan untuk menambah semangat setelah
bangun tidur, karena termasuk kelebihan siwak adalah menambah daya ingat dan semangat.
4) Setiap akan Masuk Rumah.
Telah meriwayatkan Syuraih bin Hani, beliau berkata: ”Aku bertanya kepada ‘Aisyah: “Apa
yang dilakukan pertama kali oleh Rosululloh jika dia memasuki rumahnya?” Beliau
menjawab :”Bersiwak”. (HR. Muslim)
5) Ketika hendak membaca Al Qur’an.
3 http://library.usu.ac.id/index.php?option=com_journal_review&id=4964&task=view
Dari Ali ra. berkata : “Rasulullah memerintahkan kami bersiwak. Sesungguhnya seorang
hamba apabila berdiri sholat malaikat mendatanginya kemudian berdiri dibelakangnya
mendengar bacaan Al Qur’an dan ia mendekat. Maka ia terus mendengar dan mendekat
sampai ia meletakkan mulutnya diatas mulut hamba itu, sehingga tidaklah dia membaca satu
ayatpun kecuali berada dirongganya malaikat” (HR. Baihaqy)
II.4 CARA BERSIWAK
Cara bersiwak tidak ada ikhtilaf antara ulama, bahwa didalam kitab Syama’il Imam
Tirmidzi, dalam hadist Rasul saw, bahwa Rasul saw bersiwak dengan kayu araak, dan
memulainya dari pertengahan, lalu kearah kanan lalu kekiri, demikian diulangi. sebanyak 3X.
Imam Ghazali rahimahullah melengkapi caranya, yaitu meletakkan siwak di jajaran
gigi tengah bagian atas, lalu mendorongnya kearah kanan sampai keujungnya,
lalu turunkan ke jajaran bawah kanan ujung,
lalu mendorongnya kembali ketengah jajaran bawah,
lalu kembali naik ke tengah jajaran atas,
lalu mendorongnya ke arah kiri sampai ujungnya,
lalu turunkan ke jajaran bawah kiri ujung,
dan mendorongnya lagi ke tengah di jajaran bawah.
Untuk mudahnya, anggaplah anda menulis angka delapan yg rebah. Demikian ini untuk
perhitungan 1X. lalu mengulanginya sampai 3X. Inilah cara terbaik. Namun cara apapun juga
sudah mendapatkan pahala sunnah.
Siwak Menurut Medis
Dari penelitian menunjukkan bahwa kayu siwak (Salvadora persica) mengandung
bahan-bahan kimiawi yang bermanfaat untuk menekan aktivitas mikrobial dan menghambat
pertumbuhannya. Penelitian daya hambat kayu siwak (Salvadora persica) terhadap
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang patogen terhadap mulut, dapat menunjukkan
kemampuan kayu siwak sebagai salah satu alternatif zat antibakterial yang memang
seharusnya dikembangkan sebagai komoditas oral cleaner device (alat pembersih mulut) yang
higinis dan efektif dalam mencegah periodontal disease. Penelitian terhadap Staphylococcus
aureus yang merupakan patogen pada saluran pernapasan, kulit dan luka dapat pula
menunjukkan bahwa kayu siwak bukan hanya efektif sebagai komponen antibakterial mulut,
namun juga efektif sebagai antibakterial yang memiliki spektrum lebih luas. (Penelitian ini
dikembangkan oleh Mahasiswa Biologi FMIPA ITS)
II.6 KANDUNGAN SIWAK
Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, meliputi :
Antibacterial Acids, seperti astringents, abrasive dan detergent yang berfungsi untuk
membunuh bakteri, mencegah infeksi, menghentikan pendarahan pada gusi.
Penggunaan kayu siwak yang segar pertama kali, akan terasa agak pedas dan sedikit
membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan substansi
antibacterial acid tersebut.
Kandungan kimiawi seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluorida, Silika,
Sulfur, Vitamin C, Trimetilamin, Salvadorin, Tannin dan beberapa mineral lainnya
yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan
gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, yang dapat
menyegarkan mulut dan menghilangkan bau tidak sedap.
Enzim yang mencegah pembentukan plak yang merupakan penyebab radang gusi dan
penyebab utama tanggalnya gigi secara prematur.
Anti Decay Agent (Zat anti pembusukan) dan Antigermal System, yang bertindak
seperti Penicilin menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah terjadinya proses
pembusukan. Siwak juga turut merangsang produksi saliva, dimana saliva sendiri
merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Secara Kimiawi, kulit batang kayu siwak yang kering bila diekstrak dengan alkohol 80%
dan kemudian diekstrak dengan ether, lalu diteliti secara terperinci kandungannya melalui
ECP (Exhaustive Procedure Chemicle), maka akan ditemukan zat-zat kimia sebagai berikut :
Trimetilamin, chloride, resin, sejumlah besar fluoride dan silica, sulfur dan vitamin C.
Penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan
ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian ditemukan juga
kandungan silika, sulfur dan vitamin C.
Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana
trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi. Klorida
bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai
penggosok. Kemudian keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas,
adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan
memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh
bakteri.
Siwak kaya dengan fluorida dan silika, fluorida mengerahkan proses antikariogenik
dengan cara sebagai berikut :
Perubahan hydroxypatite menjadi fluorapatite yang lebih tahan terhadap acid
dissolution.
Bercampurnya acidogenic organisme di dalam plak gigi sehingga mengurangi pH dari
plak gigi.
Membantu memulihkan kembali gigi yang baru rusak.
Membentuk efek penghambat terhadap pertumbuhan bakteri pada plak gigi.
Adapun silika berfungsi membantu membersihkan gigi karena silika bekerja sebagai bahan
penggosok yang dapat menghilangkan noda.
Kandungan Antimikrobial
Zat antimikrobial dan efek pembersih pada miswak telah ditunjukkan oleh variasi
kandungan kimiawi yang dapat terdeteksi pada ekstraknya. Efek ini dipercaya berhubungan
dengan tingginya kandungan Sodium Klorida dan Pottasium Klorida seperti salvadourea dan
salvadorine, saponin, tannin, vitamin C, silika dan resin, juga cyanogenic glycoside dan
benzylsothio-cyanate. Hal ini dilaporkan bahwa komponen anionik alami terdapat pada
spesies tanaman ini yang mengandung agen antimikrobial yang melawan beberapa bakteri.
Nitrat (NO3-) dilaporkan mempengaruhi transportasi aktif porline pada Escherichia coli
seperti juga pada aldosa dari E. coli dan Streptococcus faecalis. Nitrat juga mempengaruhi
transport aktif oksidasi fosforilasi dan pengambilan oksigen oleh Pseudomonas aeruginosa
dan Stapyhylococcus aureus sehingga terhambat.
Komponen anionik antibakterial lainnya terdapat pada beberapa spesies tanaman
adalah sulfat (SO42-), klorida (Cl-) dan tiosianat (SCN-). Tiosianat (SCN-) bertindak sebagai
substrat untuk laktoperoksidase untuk membangkitkan hipotiosianit (OSCN-) dengan
keberadaan hidrogen peroksida. OSCN- telah ditunjukkan bereaksi dengan kelompok
sulfahidril di dalam enzim bakteri yang berubah menjadi penyebab kematian bakteri. Ekstrak
kasar batang kayu siwak pada pasta gigi yang dijadikan cairan kumur, dikaji sifat-sifat
antiplaknya dan efeknya terhadap komposisi bakteri yang menyusun plak dan menyebabkan
penurunan bakteri gram negatif batang.
Sebuah penelitian tentang perbandingan pengaruh antara ekstrak siwak dengan
Chlorhexidine Gluconate (CHX) yang sering digunakan sebagai cairan kumur dan zat anti
plak pada dentin manusia dengan SEM (Scanning Electron Microscopy). Hasilnya dilaporkan
bahwa 50% ekstrak siwak dan CHX 0,2% memiliki efek yang sama pada dentin manusia,
namun ekstrak siwak lebih banyak menghilangkan lapisan noda-noda (Smear layer) pada
dentin.
Kayu siwak memiliki keunggulan karena terbukti mengandung mineral-mineral alami
yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta
memelihara gusi. Siwak pun diketahui memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti
Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive, dan detergent yang berfungsi untuk
membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi.
Selain itu, siwak juga mengandung zat kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium
Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins, dan
beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan
menyehatkan gigi dan gusi. Siwak pun mengandung minyak aroma alami yang memiliki rasa
dan bau yang segar.Zat inilah yang membuat siwak dapat menghilangkan bau pada mulut.
Sebagai pasta gigi alami, siwak juga mampu mencegah pembentukan karang gigi. Zat
anti pembusukan yang terkandung dalam siwak diyakini dapat menurunkan jumlah bakteri di
mulut dan mencegah proses pembusukan.Kelebiha n lainnya dari siwak adalah
kemampuannya untuk turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih. Apalagi saliva
merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Atas dasar itulah perusahaan pasta gigi di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam
produknya. Pada tahun 1986 dan 2000, organisasi kesehatan se-dunia merekomendasikan
penggunaan siwak dalam sebuah konsensus internasional. Dr Otaybi dari Arab Saudi dalam
penelitian yang dilakukannya membuktikan bahwa siwak memberi efek positif bagi sistem
kekebalan tubuh.
Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta
gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak
menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah
pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu
menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih
bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan
bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk
komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan.
KELEBIHAN SIWAK
Antibacterial Acids, seperti astringents, abrasive dan detergent yang berfungsi untuk
membunuh bakteri, mencegah infeksi, menghentikan pendarahan pada gusi.
Penggunaan kayu siwak yang segar pertama kali, akan terasa agak pedas dan sedikit
membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan substansi
antibacterial acid tersebut
Kandungan kimiawi seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluorida, Silika,
Sulfur, Vitamin C, Trimetilamin, Salvadorin, Tannin dan beberapa mineral lainnya
yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan
gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, yang dapat
menyegarkan mulut dan menghilangkan bau tidak sedap.
Enzim yang mencegah pembentukan plak yang merupakan penyebab radang gusi dan
penyebab utama tanggalnya gigi secara prematur.
Anti Decay Agent (Zat anti pembusukan) dan Antigermal System, yang bertindak
seperti Penicilin menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah terjadinya proses
pembusukan. Siwak juga turut merangsang produksi saliva, dimana saliva sendiri
merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut
Sunah Memakai Siwak & Penelitian Ilmiah Terhadap Siwak
Keutamaan Menggunakan Siwak Dibanding Sikat Gigi
Nabi Muhammad SAW, selalu memakai siwak ketika hendak berwudhu, sholat, membaca
Al-Quran dan dalam hal-hal kebaikan lainnya termasuk hendak tidur dan bangun dari tidur.
Bahkan di detik-detik wafatnya Nabi Muhammad SAW, beliau mencari dan menggunakan
Siwak.
Siwak memiliki beberapa faedah yang sangat besar, diantaranya yang paling besar
adalah yang telah dianjurkan oleh hadits:
“Siwak itu pembersih mulut dan diridhai Allah.” (HR. Ahmad)
“Keutamaan shalat dengan memakai siwak itu, sebanding dengan 70 kali shalat dengan tidak
memakai siwak.” (HR. Ahmad)
"Barang siapa melakukan Sunnahku 'inda fasaada ummattii' akan mendapatkan manfaat
seperti 70 syahid, atau 100 syahid".
Doa Memakai Siwak
Allahumma thohir qolbi minal syirik wa nifak
Yaa Allah jagalah kalbuku dari sifat sirik dan munafik
Siwak akan menghilangkan enerji negatif dari perkataan kita, dari mulut kita. Ada 32
buah gigi didalam mulut kita, 16 memiliki energi positif dan 16 lainnya negatif, ketika kita
bersiwak maka enegri negatif dibuang, seperti halnya arde dalam stop kontak atau alat
elektronik, arde tersebut menyalurkan energi kedalam tanah, maka disebut dengan
pentanahan.
Fungsi siwak, tingkat hampir sama dengan pentanahan yang menyalurkan energi
negatif, dimana akan membersihkan racun tubuh dengan pentanahan, maka disunahkan juga
untuk memakai tongkat. Para pembicara, ustad, penceramah sebaiknya menggunakan siwak
sebelum berbicara, karena menghilangkan enerji negatif dan panasnya kata-kata bagi yang
mendengarkannya.
Dalam berbagai penilitian bahkan sikat gigi merupakan salah satu benda yang
berbahaya bagi kesehatan karena dihuni begitu banyak bakteri. Apalagi bila diletakan
dikamar mandi dan berdekatan dengan toilet karena ketika kita menyiram dengan flush maka
bertebaran ribuan bakteri tersebut yang hinggap ditempat yang lenmbab antara sikat gigi.
Maka memakai sikat gigi harus sering diganti minimal setiap 3 bulan sekali sementara siwak
memilki sifat anti bakteri.
Siwak bukan hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga berguna untuk menjaga
kesehatan. Para ilmuwan Amerika baru-baru ini menemukan efek menakjubkan siwak
terhadap mulut: dalam satu kali penggunaan, siwak membunuh 80% bakteri. Siwak
mencegah caries (gigi berlubang), menguatkan gusi, dan efeknya bertahan hingga hampir 48
jam. Tunisia dan negara-negara lainnya sudah mulai memproduksi pasta gigi berbahan dasar
siwak.
Sebuah majalah Jerman memuat tulisan ilmuwan yang bernama Rudat, direktur
Institut Perkumanan Universitas Rostock. Dalam tulisannya itu ia berkata,
“Setelah saya membaca tentang siwak yang biasa digunakan Bangsa Arab sebagai sikat gigi,
sejak saat itu pula saya mulai melakukan pengkajian. Penelitian ilmiah modern
mengukuhkan, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih
yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan,
bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi
mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki
manfaat mencegah kanker.”
Selain efek-efek higienis, siwak juga menstimulasi BAS (Biologically Active Spots =
Titik Aktif Biologis) yang terletak di antara gigi dan gusi. Titik-titik ini mengatur enam organ
(telinga, mata, hidung, lidah, dan oesophagus (saluran makanan dari mulut ke perut), tiga
pasang cells (wedge shaped, rahang atas, ethmoid), sinus, sendi temporal rahang bawah, dan
28 saraf tulang belakang yang mengatur fungsi-fungsi secara praktis semua organ, otot, dans
endi pada ekstremitas atas dan bawah.
Titik-titik yang sama mengatur fungsi sejumlah organ seperti empedu dan kantong
empedu, liver, ginjal, perut, pancreas, limpa, paru-paru, jantung, usus besar dan usus kecil.
Terpijitnya BAS pada mulut oleh siwak akan meredakan rasa sakit dan menurunkan
ketegangan otot-otot neurorefleks yang disebabkan oleh osteochondros (sejenis penyakit
tulang). Penggunaan siwak secara teratur, selain mencegah penyakit, ia juga mengatur
perkembangan 70 BAS dan membantu pikiran kita agar jernih. Dengan demikian, sebatang
siwak yang digunakan dengan penuh keimanan dapat menggantikan peran dokter spesialis.
Nilai pharmacology Siwak
Penelitian El-Mostehy et al (1995) cit Darout (2000) tentang analisis kandungan
batang kayu siwak kering (Salvadora persica) dengan ekstrak menggunakan etanol 80%
kemudian dilanjutkan dengan ether lalu diteliti kandungannya melalui prosedur kimia seperti:
trimetilamin, alkaloid (di duga sebagai salvadorin), klorida, sejumlah besar tannin, saponin,
flavanoid, dan sterol. Darout et al (2000) melaporkan bahawa daya antimikrobial dan effect
pembersih pada siwak telah terdeteksi pada ekstraknya. Kesan ini dipercaya berhubungan
dengan tingginya kandungan Sodium Klorida dan Pottasium Klorida seperti salvadourea dan
salvadorine, saponin, tannin, vitamin C, silika dan resin, juga cyanogenic glycoside dan
benzylsothio-cyanate.
Komposisi Siwak mempunyai kesan sebagai berikut: (Tubaishat et al 2005):
1. Trimethylamine berguna untuk menghilangkan karang gigi dan stain (kotoran), juga
sebagai anti-bakteria, anti-inflamasi dan mampu menstimulasi gingiva.
2. Chloride sebagai penghalang pembentukkan calculus dan membantu menghilangkan
stain ekstrinsik dari gigi.
3. Flouride berfungsi untuk memperkuat enamel gigi, mendukung remineralisasi
sehingga mencegah terjadinya karies gigi. Ion flour juga membentuk kesan
penghalang terhadap pertumbuhan bakteria pada plak gigi.
4. Silika suatu bahan abrasif yang berfungsi membantu membersihkan gigi kerana silika
bekerja sebagai bahan pembersih yang dapat menghilangkan kotoran.
5. Vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi.
6. Tannin atau molekul phenolic yang mengandung zat astrigen yang dapat melindungi
gingiva.
7. Saponin mempunyai sifat seperti sabun yang dapat melarutkan kotoran, dan dapat
digunakan sebagai anti-inflamasi (peradangan) dan anti-mikrob.
8. Flavonoids berfungsi menguatkan gingiva dan dapat mengurangi inflamasi (radang)
9. Sterol dapat mengurangi penumpukan plak.
10. Salvadorine berfungsi sebagai anti-bakteria, anti-inflamasi dan gingiva stimulating.
11. Resins adalah produk amorphous yang membentuk lapisan pelindung untuk mencegah
gigi dari karies.
12. Sulfur bau dan rasanya yang pedas digunakan untuk melindungi gigi dari karies.
13. Komponen anionik antibakteria adalah sulphate (SO42-), chloride (Cl-) dan
thiocyanate (SCN-).
Peranan Siwak Sebagai Anti-karies
Almas dan Al-Zeid (2004) meneliti in-vivo kesan antibacterial yang cepat terhadap
Streptococcus mutans dengan menghitung koloni bacteria dalam saliva pada subjek pengguna
siwak, ekstrak siwak 50%, berus gigi, dan normal sanlin. Pengukuran menggunakan Vivacare
(Caries Risk Test). Hasil penelitian menyimpulkan bahawa ekstrak siwak 50% mampu
menurunkan kadar hitungan bacteria Streptococcus mutans dalam saliva dan
menunjukkan penurunan bermakna Streptococcus mutans yang lebih besar pada
penguna siwak dibandingkan penguna berus gigi biasa4.
“FAKTA TENTANG FLOURIDE”
Flouride, yg selama ini digembar gemborkan baik untuk gigi dan terdapat didalam
setiap pasta gigi, ternyata melalui berbagai penelitian yang dapat dipercaya dari berbagai
belahan dunia terbukti menunjukkan fakta yg sebaliknya.
Tapi kenapa hal ini ditutup-tutupi? AJAIB!!!
Sebelum anda membaca tulisan dibawah ini, yg mungkin anda tidak percaya, lakukan
ini:
4 http://studentusu.wordpress.com/2008/05/03/kayu-sugi-siwak-satu-pembuktian-saintifik/
Robert Carlton,Ph. D., mantan ilmuwan EPA AS di ‘Marketplace’ Perusahaan
Broadcast Canada, pd 24 November 1992 menyebut Fluoridasi adalah KASUS PENIPUAN
ILMIAH TERBESAR DI ABAD INI!!! (situs anglicancommunion.org)
Prof. Albert Schatz Ph.D. (Ahli Mikrobiologi) Penemu Streptomycin dan Pemenang
Nobel. : ‘Fluoridasi adalah PENIPUAN TERJAHAT untuk mengeruk keuntungan yg pernah
dilakukan dan itu menelan korban lebih banyak dari pada bentuk penipuan lainnya.’
Dr. Charles Gordon Heyd, Mantan Presiden Asosiasi Kesehatan Amerika :‘Fluoride
adalah RACUN YANG BISA MENGGEROGOTI; akan menyebabkan DAMPAK yang
SERIUS DLM JANGKA PANJANG.
Agustus 2002, BELGIA MENJADI NEGARA PERTAMA DI DUNIA yg
MELARANG penggunaan berbagai suplemen FLUORIDE, tablet, obat tetes, permen karet,
dll yg berfluoride DITARIK DARI PASARAN KARENA BERACUN dan menyebabkan
RESIKO BESAR bagi kesehatan fisik maupun psikologis.
Keputusan ini dikeluarkan Menteri Kesehatan Masyarakat Federal
(shirleys-wellness-cafe.com/#belgium)
FLUORIDE TIDAK MEMBERI EFEK MENYEHATKAN DALAM MENCEGAH
KERUSAKAN GIGI DAN TULANG PADA MANUSIA.
Th 1990 Dr. John Colquhoun melakukan penelitian pada 60.000 anak sekolah dan
tidak menemukan perbedaan kerusakan pada gigi antara yg menggunakan fluoride dan yg
tidak, bahkan itu ia menemukan sejumlah anak pada wilayah yg diberi fluoride menderita
keropos gigi yg disebut FLUOROSIS. 98% wilayah Eropa Barat telah menolak fluoridasi air,
termasuk Austria, Belgia, Denmark, Prancis, Italia, Luxemburg, Jerman, Belanda, Finlandia,
Swedia dan Norwegia.
Fluoride adalah zat kimia kunci dalam memproduksi BOM ATOM!!! Fluoride sangat
esensial untuk memproduksi Bom Uranium dan Plutonium untuk membuat senjata nuklir
selama Perang Dingin. Salah satu zat kimia yg dikenal PALING BERACUN adalah
FLUORIDE, yg muncul secara cepat sebagai racun kimiawi dari program bom atom Amerika
serikat, baik untuk pekerjanya maupun masyarakat sekitar.
(Situsrvi.net/~fluoride/fluoride_teeth_atomic_bomb_.htm)
Isi dari Tube Pasta Gigi yg mengandung Fluoride ukuran keluarga cukup untuk
membunuh anak seberat 12 Kilogram!!!
(situs all-natural.com/fleffect.html)
Sebagian besar bangsa Eropa, termasuk Jerman, Belanda, Swedia, dan Prancis MELARANG
PENGGUNAAN FLUORIDE dalam tempat-tempat kesehatan masyarakat.
(situs chemtrailpatrol.com/cpr_fluoride_menu.htm)
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Dari makalah ini kami dapat menyimpulkan bahwa siwak berasal dari tumbuhan atau
pohon araak yang mengandung beberapa kandungan kimiawi, yang mempunyai spesifikasi
dalam membunuh kuman dan mempunyai efek pencegahan. Bersiwak disunnahkan disetiap
saat, bahkan ketika berpuasa disepanjang harinya, dan menjadi sunnah muakadah pada waktu
akan beribadah. Adapun waktu-waktu yang disunnahkan secara muakkad untuk bersiwak
diantaranya:Setiap akan Berwudhu, Setiap akan melakukan shalat, Setiap Bangun Tidur,
Setiap akan Masuk Rumah dan Ketika hendak membaca Al Qur’an. Dibalik penganjuran
Rasulullah untuk bersiwak ini ternyata mempunyai banyak manfaat yang bias kita peroleh
dari kandungannya.
III.2 SARAN
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak jauh dari suatu
kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan supaya bila ada yang membuat
makalah dengan tema ini bisa lebih baik dan lengkap penjelasannya.
Recommended