BAB 1PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kompetisi yang terjadi akhir-akhir sangat ketat sehingga memaksa setiap
perusahaanmelakukan efisiensi dalam segala kegiatan proses produksinya untuk mengurangi
ataumenurunkan biaya produksi tanpamenurunkan kualitas barang atau produk
yangdihasilkan dengan waktu yang efektif danefisien. Dalam Perkembangan
industrikonstruksi saat ini dengan permintaan semakin meningkat namun kualitas terbaik dan
tepatwaktu mengharuskan system produksi pada perusahaan untuk memiliki kemampuan
yangfleksibel, produktif, efektif, dan efisien dengan berbagai cara dan kegiatan, seperti
merencanakan fasilitas lokasi fasilitas pekerjaan, menata urutan aliran proses ataudengan
menata ulang fasilitas produksi yangsudah ada (re-layout). Tujuan dari kegiatan-kegiatan di
atas adalah untuk menata tataletak fasilitas produksi yang lebih efektif danefisien agar waktu
produksi lebih minimaltapi tetap menghasilkan kuantitas dan kualitas produk yang terbaik.
1.2. Rumusan Masalah
Tata letak fasilitas dan aliran bahan sangat penting untuk mencapai efisiensi
danefektivitas pekerjaan. Sebelum itu semuatercapai maka perlu diketahui
bagaimanamenyusun tata letak yang baik dan bagaimana mengoptimalkan tata letak pada
aliran proses produksi balok dan kolom jika belum efektif dan efisien. Agar bisa tercapai
keberhasilan produksi yang baik dengan jarak dan waktu yang optimal.
1.3. Tujuan Makalah
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah :
Mempelajari fasilitas-fasilitas pendukungyang ada pada pekerjaan konstruksi dan
mempelajari tata letak produksi yang ada pada proyek konstruksi.
Menganalisa aliran bahan pada proses produksi yang sudah ada.
Mengusulkan perbaikan tata letak produksi yang lebih baik, sehingga lebihefisien dan
efektif Membuat aliran produksi
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 1
1.4. Batasan Masalah
Pada Proyek Pekerjaan PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG
SURAKARTA KARANGANYAR, banyak aspek yang terlibat dan saling berkaitan, oleh karena
ituagar lebih jelas, pembahasan masalah tidak melebar dan menyimpang dari lingkup
pembahasan, maka ter-dapat asumsi dan batasan masalah sebagai berikut :
Obyek penelitian tata letak fasilitas proyek dilakukan pada Proyek Pekerjaan
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA KARANGANYAR .
Kegiatan - kegiatan yang diamati khususnya hanya pada proses produksi balok
precast (B11) dan kolomin situ (K3).
Penelitian dilakukan untuk alternatif, agar lebih lancar pada proses aliran produksi
balok precast (B11) dan kolomin situ (K3)
1.5. Manfaat Makalah
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bagi Perusahaan,mahasiswa dan
institusi pendidikan maupun bagi kepentingan akademik. Manfaat itu mencakup :
Gambaran pengembangan perancang antata letak fasilitas proyek yang dapat
diterapkan untuk proyek proyek yang akan datang,nantinya dapat dijadikan pedoman
manajemen untuk membangun layout fasilitas proyek yang lebih baik
darisebelumnya.
Menjelaskan tata letak dan fasilitas yang baik dalam pelaksanaan suatu proyek untuk
meningkatkan efisiensi pekerjaan.
Memberikan informasi yang bergunasebagai pengembangan tata letak danfasilitas
proyek
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 2
BAB IILANDASAN TEORI
A. Definisi Tata Letak Lapangan
Tata letak (plant layout) didefinisikan sebagai perencanaan dan integrasi
daripadaaliran komponen – komponen suatu produksi untuk mendapatkan interelasi yang
palingefektif dan efisien antara pekerja peralatan dan pemindahan dari material mulai dari
penerimaan melalui pabrikasi menuju pengiriman produk jadi.
Instalasi di lapangan (site lay out) pada bidang konstruksi dapat diartikan sebagai
perencanaan dan pengorganisasian dari luas lapangan yang diusulkan dalam pelaksanaan
konstruksi, misalnya penyediaan alat-alat sementara dan atau alat-alat permanen,
pengembangan dan keperluan sumber daya, serta penempatan dan hubungan masing-masing
dalam proyek konstruksi
Tujuan Tata Letak Proyek
Tujuan perencanaan tata letak lapangan adalah untuk mengembangkan
produktifitas di lapangan sehingga dapat mencapai kebutuhan kapasitas dan kualitas dengan
rencana yang paling ekonomis. Untuk menerapkan suatu standard untuk pengaturan tata letak
lapangan untuk berbagai lokasi dan type proyek adalah suatu hal yang tidak mungkin karena
saling ketergantungan antara factor - faktor di bawah ini (R.A. Burges) :
1. Metode yang diterapkan
2. Pengaturan tata letak lapangan
3. Program keseluruhan proyek.
4. Mengurangi waktu tunggu (delay)
5. Mengurangi proses pemindahan bahan(material handling)
6. Penghematan penggunaan areal untuk produksi gudang dan service.
7. Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas
produksi
8. Mengurangi inventory in-process.
9. Proses manufacturing yang lebih singkat
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 3
10. Mengurangi resiko bagi kesehatan dankeselamatan kerja dari operator.
11. Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.
12. Mempermudah aktivitas supervisi.
13. Mengurangi kemacetan dankesimpangsiuran.
14. Mengurangi faktor yang bisa merugikandan mempengaruhi kualitas dari bahan baku
ataupun produk jadi.
Kepentingan Strategis tata letak yang baik
Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak
menentukan daya saing perusahaan dalam kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta
kualitas lingkungan kerja, kontak pelangga, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif
dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya
rendah, atau respon cepat. Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang
ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan. Tata letak yang efektif dapat
membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah,
atau respon yang cepat.
Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk
dapat mencapai:
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut
akan perlu diubah).
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 4
Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis. Hal ini
berarti mempertimbangakan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan, dan fleksibel. Rak
pajangan di toko harus dapat dipindahkan, meja kantor dan partisi yang modular, dan rak di
gudang dibuat di pabrik (tinggal pasang). Agar dapat mengatasi perubahan model produk
secara cepat dan mudah, dan masih dalam tingkat produksi yang memadai, manajer operasi
harus memberikan fleksibilitas dalam desain tata letak. Untuk mendapatkan fleksibilitas
dalam tata letak, para manajer melatih pekerja mereka saling bersilang, merawat peralatan,
menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja secara berdekatan, dan menggunakan
peralatan yang kecil dan mudah dipindahkan.
Tipe – Tipe Tata Letak Lapangan
Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat yang terbaik
(dalam pengaturan produksi), kantor dan meja-meja (pada pengaturan kantor) atau pusat
pelayanan (dalam pengaturan rumah sakit atau department store). Sebuah tata letak yang
efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan antar-wilayah.
Untuk mencapai tujuan ini, beragam pendekatan telah dikembangkan. Di antara pendekatan
tersebut, pada bab ini, akan dibahas enam pendekatan tata letak:
1. Tata letak dengan posisi tetap – memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang
besar dan memakan tempat seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
2. Tata letak yang berorientasi pada proses – berhubungan dengan produksi dengan
volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga disebut sebagai “job shop”, atau produksi
terputus).
3. Tata letak kantor – menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan ruangan/kantor
yang melancarkan aliran informasi.
4. Tata letak ritel – menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku
pelanggan.
5. Tata letak gudang – melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan sistem
penanganan bahan.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 5
6. Tata letak yang berorientasi pada produk – mencari utilisasi karyawan dan mesin
yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.
Oleh karena hanya beberapa dari keenam golongan ini yang dapat dimodelkan secara
matematis, tata letak dan desain dari fasilitas fisik masih merupakan sebuah seni. Walaupun
demikian, telah diketahui bahwa sebuah tata letak yang baik perlu menetapkan beberapa hal
berikut:
1. Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan
digunakan meliputi ban berjalan, cranes, juga kereta otomatis untuk mengirim dan
menyimpan bahan.
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan penyediaan ruangan
hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin dan peralatan diketahui.
Manajemen juga harus mempertimbangkan kelonggaran yang diisyaratkan sebagai
keamanan yg mengatasi beberapa masalah.
3. Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering membutuhkan
keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi untuk memfasilitasi aliran
udara, mengurangi kebisingan, menyediakan keleluasaan pribadi, dan sebagainya.
4. Aliran informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan harus dapat
difasilitasi oleh tata letak. Permasalahan ini mungkin membutuhkan keputusan
tentang jarak, juga keputusan akankan dibuat kantor pada ruangan terbuka
menggunakan pembatas setengah badan atau kantor yang memberi keleluasaan
pribadi.
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda. Terdapat banyak
pertimbanganunik yang berkaitan dengan pemindahan bahan atau kepentingan
beberapa wilayah tertentu untuk didekatkan satu sama lain. Sebagai contoh,
memindahkan leburan baja akan lebih sulit dibandingkan dengan memindahkan baja
dalam keadaan dingin.
Tata letak dengan posisi tetap
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 6
Dalam tata letak dengan posisi tetap (fixed-position layout), proyek tetap berada dalam
satu tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. Contoh tipe
proyek seperti ini adalah proyek pembuatan kapal, jalan laying, jembatan, rumah, dan sumur
minyak bumi.
Teknik untuk mengatasi tata letak dengan posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik
dan kerumitannya bertambah karena ada tiga faktor. Faktor yang pertama adalah, terdapat
terdapat tempat yang terbatas pada semua lokasi produksi. Yang kedua, setiap tahapan yang
berbeda pada proses konstruksi, membutuhkan bahan yang berbeda;oleh karena itu banyak
hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek. Yang ketiga, volume bahan
yang dibutuhkan dinamis. Sebagai contoh, tingkat penggunaan panel baja untuk galangan
kapal berubah sejalan dengan perkembangan proyek.
Karena permasalahan pada tata letak dengan posisi tetap ini sulit dipecahkan pada lokasi,
strategi alternative yang ada adalah untuk melengkapi proyek sedapat mungkin di luar lokasi.
Tata letak yang berorientasi pada proses
Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat menangani beragam
barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah
strategi diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di saat produk yang memiliki
persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan
yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume
rendah dengan variasi tinggi.
Satu kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan
penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu mesin, proses
produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lain
dalam departemen yang sama. Tata letak ini juga sangat baik untuk menangani produksi
komponen dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam
komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
Kelemahan tata letak ini terletak pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan
umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 7
penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin yang berubah, dan penanganan bahan yang unik.
Sebagai tambahan, peralatan yang memiliki kegunaan umum, membutuhkan tenaga kerja
yang terampil, dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya
pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang setengah jadi yang tinggi
membutuhkan modal yang lebih banyak.
Dalam mendesain sebuah tata letak yang berorientasi pada proses, takti yang paling
lazim digunakan untuk menyusun departemen atau stasiun kerja adalah untuk meminimalkan
biaya penanganan bahan. Dengan kata lain, departemen yang memiliki aliran komponen atau
orang yang banyak di antara mereka harus didekatkan satu sama lain. Dalam pendekatan ini,
biaya penanganan bahan bergantung kepada (1) jumlah muatan (atau orang) yang harus
dipindahkan di antara dua departemen selama beberapa waktu dan (2) biaya memindahkan
muatan (atau orang) yang berkaitan dengan jarak antar-departemen.
Craft. Adalah sebuah program (software) computer yang secara sistematis menguji
alternative pengaturan antar-departemen untuk mengurangi biaya penanganan bahan total.
Tata letak kantor
Perbedaan utama antara tata letak kantor (office layout) dan pabrik adalah pada kepentingan
informasi. Walaupun demikian, pada beberapa lingkungan kantor, sebagaimana pada
manufaktur, produksi sangat bergantung kepada aliran bahan.
Walaupun pergerakan informasi sekarang meningkat menjadi elektronik, analisis tata
letak kantor masih memerlukan pendekatan yang berdasarkan tugas. Oleh karena itu, para
manajer kantor menguji pola komunikasi baik secara elektronik maupun tradisional,
kebutuhan pemisahan, dan kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi efektivitas karyawan.
Alat yang berguna untuk analisis tersebut adalah diagram hubungan (relationship chart) yang
ditunjukan dalam gambar 9.9. diagram ini, menyiapkan sebuah kantor untuk insinyur
software, yang menyatakan bahwa direktur teknologi harus (1) dekat dengan wilayah para
insinyur, (2) kurang dekat dengan sekretaris dan pusat data, dan (3) tidak perlu dekat dengan
ruang fotokopi dan gudang.
Di sisi lain, terdapat beberapa pertimbangan tata letak yang bersifat umum (beberapa
dapat diterapkan pada pabrik dan kantor). Pertimbangan ini berkaitan dengan kondisi kerja,
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 8
kerja sama tim, otoritas, dan status. Haruskah semua atau hanya sebagian wilayah kerja yang
diberi AC? Haruskan semua karyawan menggunakan pintu masuk yang sama, toilet, lemari,
dan kantin? Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, keputusan tata letak merupakan
perpaduan antara seni dan ilmu. Hanya sebagian yang berupa ilmu – yang berkaitan dengan
aliran bahan dan informasi – yang dapat dianalisi dengan cara yang sama sebagaimana aliran
barang dalam tata letak proses.
Sebagai komentar terakhir pada tata letak kantor, harus diperhatikan bahwa terdapat
dua kecenderungan utama. Yang pertama, teknologi, seperti telepon genggam, pager, fax,
internet, kantor di rumah, computer jinjing (laptop), dan PDA, menyebabkan tata letak
semakin fleksibel dengan memindahkan informasi secara elektronis. Yang kedua, perusahaan
virtual menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa. Kedua perubahan ini cenderung
membutuhkan lebih sedikit karyawan untuk berada di kantor.
Tata letak ritel
Tata letak ritel (retail layout) didasarkan pad aide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi bergantung kepada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Jadi, banyak
manajer operasi ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan
sebanyak mungkin. Penelitian menunjukan bahwa semakin besar produk dapat dilihat oleh
pelanggan, maka penjualan akan semakin tinggi, dan tingkat pengembalian investasi juga
semakin tinggi. Manajer operasi dapat mengubah keduanya, baik dengan pengaturan toko
keseluruhan maupun alokasi tempat bagi beragam produk dalam pengaturan toko tersebut.
Lima ide yang sangat berguna dalam menentukan pengaturan toko secara
keseluruhan:
1. tempatkan barang-barang yang sering dibeli oleh pelanggan di sekitar batas luar toko.
Itulah sebabnya mengapa sering ditemukan produk yang berbahan dasar susu pada
satu bagian supermarket bersebelahan dengan produk roti dan kue-kue.
2. gunakan lokasi yang strategis untuk barang-barang yang menarik dan memiliki nilai
keuntungan besar, seperti peralatan rumah tangga, kosmetik dan shampoo.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 9
3. distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai “produk yang kuat” – yaitu barang-
barang yang menjadi alasan utama pengunjung berbelanja – pada kedua sisi lorong,
dan letakkan mereka tersebar untuk menjadikan pengunjung melihat lebih banyak
barang yang lain.
4. gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur yang tinggi.
5. sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi perhentian
pertama bagi pelanggan.
Setelah tata letak ritel telah diputuskan, produk-produk harus diatur untuk dijual. Banyak
pertimbangan dalam pengaturan ini. Walaupun demikian, tujuan utama tata letak ritel adalah
untuk memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki persegi (atau, pada beberapa toko,
pada panjang rak). Barang-barang yang berharga mahal mungkin dapat menghasilkan
penjualan yang lebih besar, tetapi keuntungan per kaki persegi mungkin saja lebih rendah.
Tata letak gudang dan penyimpanan
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal di antara
biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gudang.
Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah memaksimalkan penggunaan setiap kotak
dalam gudang – yaitu memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya
penanganan bahan yang rendah. Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan
dengna transportasi barang masuk, penyimpanan, dan transportasi bahan keluar untuk
dimasukan dalam gudang. Biaya-biaya in imeliputi peralatan, orang, bahan, biaya pengawasa,
asuransi, dan penyusunan. Tata letak gudang yang efektif juga menimimalkan kerusakan
bahan dalam gudang.
Cross-docking. Cross-docking berarti menghindari penempatan bahan atau barang-barang
dalam gudang dengan langsung memproses mereka saat diterima. Dalam sebuah fasilitas
manufaktur, produk diterima langsung pada lini perakitan. Pada sebuah pusat distribusi,
muatan yang telah diberi label dan disusun sebelumnya tiba pada dock pengiriman untuk
dirute ulang, sehingga menghindari aktivitaspenerimaan secara formal, penghitungan
stock/penyimpanan dan pemilihan pesanan. Karena aktivitas-aktivitas ini tidak menambahkan
nilai pada produk, maka penghilangannya merupakan penghematan biaya sebesar 100%.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 10
Customizing. Walaupun gudang diharapkan dapat menyimpan produk sekecil mungkin dan
menyimpannya dalam waktu sesingkat mungkin, sekarang permintaan yang ada adalah
bagaimana gudang dapat melakukan customize produk. Gudang dapat menjadi tempat di
mana nilai ditambahkan melalui customizing. Kuntomisasi gudang biasanya merupakan cara
yang berguna untuk menghasilkan keunggulan bersaing dalam pasar di mana terdapat
perubahan produk yang sangat cepat. Sebagai contoh, gudang bisa menjadi tempat di mana
komponen computer dipasang, software dimuat, dan perbaikan dilakukan. Gudang juga dapat
menyediakan label dan pengepakan yang customized untuk pedagang eceran sehingga barang
yang datang dapat langsung dipajang.
Saat ini semakin banyak gudang ditempatkan bersebelahan dengan bandara utama,
dalam fasilitas seperti yang dimiliki oleh terminal Express di Memphis. Penambahan nilai
pada gudang yang bersebelahan dengan bandara utama memungkinkan pengiriman satu
malam.
Tata letak proses produksi berulang dan berorientasi pada produk
Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau keluarga produk
yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah. Produksi yang berulang dan
kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang digunakan adalah:
1. volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.
2. permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian akan penanaman modal
yang besar untuk peralatan khusus.
3. produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya, yang
memberikan penilaian adanya penanaman modal pada peralatan khusus.
4. pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas yang
seragam (cukup terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka dapat dikerjakan
dengan peralatan khusus tersebut.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 11
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi dan perakitan.
Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban modil dan komponen logam
sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan (assembly line) meletakan komponen
yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini in imerupakan
proses yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu waktu
yangdihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan barus sama atau seimbang dengan waktu
yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi,
sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja di lini
perakitan harus “seimbang” dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya
yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya.
Tujuan utama tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1. Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang
terstandarisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan yang rendah
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah
5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.
Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1. Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk menjalankan
proses cukup besar.
2. Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan seluruh
operasi pada lini yang sama juga terganggu.
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi
yang berbeda.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 12
3.3 Macam / Tipe Tata Letak
1. Tata Letak Fasilitas BerdasarkanAliran Produksi (product lay–out )
2. Tata Letak Proses ( Process Lay-Out)
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 13
3. Tata Letak Material Tetap (Fixed Product Lay Out )
4. Tata Letak Grup (Group Technology Lay Out )
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 14
3.4 Pola Aliran Bahan untuk proses produksi
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 15
B. Bangunan Sementara
Bangunan sementara merupakan suatu konstruksi yang dibuat dengan konstruksi tidak
permanen serta digunakan dalam waktu yang tidak terlalu lama (seumur pelaksanaan proyek).
Persyaratan Bangunan Sementara
Konstruksinya harus kuat dan layak untuk tempat bekerja / sesuai dengan fungsinya, aman,
dan dibuat flexibel.
Bangunan Sementara Terdiri Dari :
Pintu Keluar Masuk
Pagar Pembatas
Kantor Proyek (Direksi Kit)
Barak Pekerja
Pos Keamanan
Tempat Penyimpanan
Rumah Genset dan Tangki Air
Sarana Sanitasi
1. PINTU KELUAR MASUK PROYEK
Pintu keluar masuk proyek merupakan tempat yang dilalui orang / pekerja dan
kendaraan proyek untuk mobilisasi material sebagai gerbang yang membatasi area
lokasi proyek dengan lingkungan sekitar. Pada pembuatan pintu masuk dan keluar
orang / pekerja harus mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut :
a. Pintu dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap keluar masuknya
orang-orang yang bekerja/ berkepentingan, dengan ukuran lebar pintu
minimal 1,20 (satu koma dua puluh) meter, atau selebar 2 (dua) badan
orang .
b. Harus dilengkapi dengan gardu untuk penjaga yang terlindung dari panas dan
hujan.
c. Dilengkapi system kunci yang aman apabila sewaktu - waktu kegiatan proyek
terhenti.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 16
d. Dilengkapi penerangan yang cukup untuk memudahkan pemeriksaan pada
malam hari, minimal menjangkau penerangan dalam radius 6 (enam) meter.
Pintu masuk dan keluar untuk kendaraan proyek dapat dibuat terpisah, dengan
pertimbangan :
a. Ukuran / lebar disesuaikan dengan peralatan / kendaraan, dengan diberikan
kelebihan lebar minimal 50 (lima puluh) cm.
b. Tidak mengganggu kendaraan lain.
c. Perlu pengamanan yang berbeda dengan pintu keluar masuk untuk umum dan
kendaraan kecil.
2. PAGAR PEMBATAS
Digunakan untuk membatasi lokasi proyek dengan lingkungan luar proyek, sebagai
pengamanan lokasi proyek, digunakan untuk menjaga keindahan serta sebagai
identitas dari suatu penyedia jasa.
Dilihat dari bentuk dan jenis proyek konstruksi pagar pembatas dapat dibedakan
menjadi dua :
Pagar Tertutup : Digunakan untuk proyek yang “Meluas” seperti
proyek gedung bertingkat, batching plan, base-camp proyek pekerjaan sipil.
Pagar Terbuka : Digunakan untuk proyek yang “Memanjang” seperti
proyek jalan raya.
3. KANTOR PROYEK (DIREKSI KIT)
Sebagai tempat bagi pemberi tugas, kontraktor, sub kontraktor, dan konsultan dalam
melakukan pengelolaan proyek, serta sebagai tempat penyimpanan gambar kerja.
Dokumen kontrak, dokumen penting proyek, peralatan kantor, dan peralatan ukur
proyek.
4. BARAK PEKERJA
Untuk tempat beristirahat pekerja dan tempat menginap / tidur pekerja yang bertempat
tinggal jauh dari lokasi proyek.
Tujuan dibuat barak pekerja adalah untuk mencegah keterlambatan datang ke lokasi
proyek, memberikan waktu yang cukup untuk beristirahat.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 17
5. POS KEAMANAN
Sebagai tempat berlindung dan kantor petugas keamanan dan mempunyai tugas
sebagai berikut :
Mencatat tamu yang datang, seperti identitas dan keperluannya.
Mencatat dan memeriksa kendaraan yang masuk dan keluar proyek.
Menjaga keamanan lokasi proyek.
6. TEMPAT PENYIMPANAN
Dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Gudang : Untuk menyimpan material yang tidak tahan terhadap
perubahan cuaca, bernilai ekonomis tinggi seperti semen, keramik, peralatan
tukang, perlengkapan K3.
b. Tempat Penyimpanan / Penimbunan Material :
Untuk material yang cukup tahan terhadap cuaca, sehingga bangunan hanya
memiliki atap tanpa dinding, bahan atap dapat berupa seng, plastic, atau terpal.
7. RUMAH GENSET DAN TANGKI AIR
Genset berfungsi sebagai pencipta daya listrik dilokasi proyek. Tangki air
merupakan sarana proyek yang berfungsi sebagai sumber air.
8. SARANA SANITASI
Seperti kamar mandi / WC, di tempatkan pada direksi kit, barak kerja, dan di sekitar
pusat lokasi kerja. Pembuatan dapat bersifat statis ataupun dipilih yang dapat di
pindah-pindah lokasi penempatannya.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 18
C. Menentukan Perletakan Bangunan yang Diperlukan
Pintu Keluar Masuk Proyek
Peraturan Penempatan
Lokasi pintu masuk dan keluar berada pada area proyek yang berhadapan langsung dengan jalan utama. Hal ini bertujuan agar memudahkan semua pihak yang berkepentingan dengan proyek menuju lokasi proyek.
Kantor Proyek (Direksi Kit)
Peraturan Penempatan
Pada umumnya dibangun diatas lahan yang tidak akan pernah terpakai. Letak bangunan tersebut dibangun sesuai dengan keinginan pemilik proyek, tetapi penempatannya tidak boleh mengganggu transportasi atau kegiatan yang sedang dan akan berlangsung.
Barak Kerja
Peraturan Penempatan
Penempatan base camp dan barak pekerja dibuat terpisah. Base camp dan barak pekerja dibangun tidak jauh dari lokasi proyek. Penempatan base camp dan barak pekerja diluar lokasi proyek harus memperhatikan faktor lingkungan sekitar, terutama dalam pembuatan sanitasi.
Tempat Penyimpanan
Peraturan Penempatan
Lokasi gudang material dan peralatan berada diluar area bangunan yang akan dikerjakan. Untuk mempermudah proses bongkar muat material, penempatan gudang tidak jauh darijalan kerja dan dapat dijangkau oleh tower crane. Untuk mempermudah proses penerimaan barang, gudang material sebaiknya diletakkan dekat dengan pintu masuk. Gudang material dan peralatan juga harus diletakkan pada tempatyang mudah dimonitor, sehingga terjamin keamanannya.
Rumah Genset dan Tangki Air
Peraturan Penempatan
Genset dan tangki air diletakkan pada daerah yang tidak akan dibangun sampai dengan pembangunan proyek selesai. Masing - masing diletakkan pada area yang berpotensial membutuhkan listrik dan air.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 19
Pos Keamanan
Peraturan Penempatan
Pos jaga mutlak diperlukan, yaitu sebagai tempat para petugas keamanan dapat
bekerja selama 24 jam. Pos jaga diletakkan pada pintu masuk dan keluar
proyek serta pada daerah rawan. Pembuatan pagar dalam suatu pelaksanaan proyek
konstruksi merupakan suatu keharusan. Penempatannya mengitari lokasi proyek
dengan tinggi minimal 2,5 meter dan memperhatikan keamanan serta estetika
lingkungan. Pembuatan pagar tersebut tidak melampaui garis sepadan jalan.
( Kep.Gub. DKI Jakarta No72 / 2002 )
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 20
D. GAMBAR RENCANA PERLETAKAN BANGUNAN SEMENTARA
Salah satu kegiatan perencanaan pada saat akan dimulai pelaksanaan pembangunan
adalah merencanakan tempat pembangunan. Tempat pembangunan sering dilupakan, karena
tempat pembangunan masih dianggap bukan sebagai pokok pekerjaan dari proyek tersebut
apalagi jika dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh dari adanya proyek tersebut,
penyediaan tempat bangunan dalam biaya konstruksi sering hanya disisipkan dalam biaya
pekerjaan persiapan yang tidak dirinci dengan jelas, sehingga penggunaan-penggunaan
sumber daya manusa maupun material sering tidak dihitung dengan seksama, demikian pula
belum banyak buku teks dan buku refrensi mengulas dan memberi arahan lebih mendalam
terhadap tempat pembanguan. Tempat pembangunan (construction site) adalah suatu daerah
dimana proyek tersebut akan dibangun dan suatu daerah yang digunakan sebagai sarana
penunjang pembangunan tersebut yang berarti bahwa tempat pembangunan menjadi tempat
pelayanan yang seharusnya dikelola secara baik dan benar lagi kelancaran pembangunan
proyek konstruksi. Untuk memberikan layanan yang baik maka tempat pembangunan harus
dilengkapi dengan berbagai fasilitas pelayanan yang dibutuhkan selama proyek konstruksi
tersebut berlangsung.
Maksud dan tujuan perlu adanya tempat pembangunan :
1) Tempat pembanguan akan menentukan metode pelaksanaan proyek konstruksi, antara
lain penggunaan peralatan konstruksi juga mobilisasi sumber daya proyek konstruksi
juga kondisi geologi.
2) Agar proyek dapat dimulai dengan baik.
3) Melindungi keselamatan para pekerja pembangunan dan keselamatan umum secara
keseluruhan.
4) Menjaga semangat para pekerja pembangunan dan para tenaga kerja selama proyek
berlangsung.
5) Membantu memasok kebutuhan unit kerja pembanguan.
6) Membantu memelihara jadwal pembangunan sepanjang berlangsungnya proyek.
7) Mengurangi keterlambatan dan biaya yang disebabkan oleh penyediaan pelayanan
yang tidak efisien, kehilangan atau kerusakan bahan-bahan dan lain-lain.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 21
Untuk mempermudah pembuatan bangunan sementara tersebut diperlukannya gambar
kerja awal untuk penempatan bangunan-banguan itu. Agar tidak terjadi kesalahan dalam
mendirikan banguan tersebut karena dengan penempatan yang benar akan dapat
mengoptimalkan produktivitas dari proyek tersebut.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 22
E. MOBILISASI & DEMOBILISASI DALAM PELAKSANAAN PROYEK
Mobilisasi proyek adalah kegiatan mendatangkan ke lokasi (mobilisasi) alat-alat proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang dengan menggunakan alat angkutan darat (trailer / truck besar) atau alat angkut air (ponton).
Demobilisasi proyek adalah kegiatan mengembalikan alat-alat proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang dengan menggunakan alat angkutan darat (trailer / truck besar) atau alat angkut air (ponton) ke lokasi awal.
Pekerjaan mobilisasi menyangkut persiapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan, seperti pembangunan direksi keet dan kantor kontraktor, kemudian pagar pengamanan, papan nama proyek dan pelengkapnya, serta mobilisasi peralatan yang dibutuhkan dilapangan.
Rencana dari mobilisasi alat dapat dilihat pada dokumen penawaran. Lamanya mobilisasi ini akan disesuaikan dengan kebutuhan peralatan berat dilapangan, sehingga tidak diperlukan lapangan khusus untuk parker alat berat diproyek. Untuk bangunan dan fasilitas penunjang akan dipersiapkan segera diproyek dan termasuk pada kegiatan mobilisasi yang paling awal.
Pekerjaan demobilisasi akan dilaksanakan bertahap untuk peralatan, dimana peralatan yang sudah tidak dibutuhkan akan dikembalikan ke pool. Untuk mobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat kontraktor berkoordinasi dengan owner (pemilik proyek) dan aparat terkait.
Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja merupakan tahap penyedia dan pengadaan peralatan serta rekuitmen tenaga kerja yang akan terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan. Adapun beberapa ketentuan yang harus diperhatikan adalah:
1. Kontraktor harus melakukan mobilisasi tenaga kerja lengkap dengan alat-alat kerja yang dibutuhkan dengan secukupnya sesuai dengan kebutuhan dan jadwal setiap pekerjaan.
2. Tenaga kerja yang dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan
3. Apabila dipandang perlu, berkaitan dengan kapasitas dan prestasi kerja yang telah dicapai, pihak direksi teknik berhak untuk menambahkan jumlah peralatan atau menggantikannya dengan kapasitas yang lebih memadai
4. Kondisi peralatan yang akan digunakkan harus dalam keadaan baik dan menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat diselesaikan tepat waktu
5. Peralatan mesin yang akan digunakan untuk pekerjaan pokok, harus sudah tersedia dilapangan dan siap operasi 14 hari kalender setelah tanggal mulai pekerjaan dimulai
6. Berkaitan dengan mobilisasi/demobilisasi alat berat, perlu dipikirkan tentang pengadaan prasarana pendukung untuk lokasi proyek, seperti jembatan darurat, pontoom, jalan masuk, dan lain-lain
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 23
7. Pemindahan/demobilisasi peralatan yang dipergunakan, keluar lokasi pekerjaan, harus mendapat izin tertulis dari pihak direksi teknik.
Didalam mobilisasi dan demobilisasi, penyedia berdasarkan petunjuk direksi teknik harus menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut, serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ketempat proyek.
Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju kelapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi dan truk-truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal, supaya tidak mengganggu arus lalu lintas, serta mengotori atau merusak jalan.
Cakupan dari mobilisasi peralatan ini merliputi:
1. Alat-alat berat2. Peralatan-peralatan kerja3. Pembuatan gudang atau kantor4. Pembuatan papan nama proyek
F. PEMERIKSAAN PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN
Mempelajari dan memahami dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pemeriksaan perencanaan tata letak lapangan, yang dapat berupa:a) Gambar-gambar perencanaanb) BQc) Spesifikasid) Kondisi kontrake) Laporan kunjungan lapangan
Membuat daftar keterangan yang penting dan penjadwalan
Menghitung atau membuat perincian material yang memiliki kuantitas besar,yang dapat berupa:a) Penggalianb) Pekerjaan saluranc) Pekerjaan betond) Cetakan e) Tulangan
Membuat perkiraan anggaran konstruksi berdasarkan material dan tenaga kerja serta pelengkap lainnya yang mendukung pelaksanaan proyek
Memperkirakan kebutuhan pekerjaan dan menghitung waktu konstruksi berlangsung, berdasarkan:
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 24
a) Program konstruksi yang dipergunakanb) Urutan pelaksanaan konstruksi
Menyiapkan informasi tentang kontraktor, yang dapat berupa:a) Kebutuhan staff dam pekerjab) Kebutuhan alat-alatc) Nilai pekerjaand) Perhitungan ulange) Pemeriksaan persiapan pekerjaanf) Pengalaman pribadi
Membuat daftar semua alat yang akan diperlukan dalam pelaksanaan proyek, beberapa peralatan konstruksi yang diperlukan dapat berupa:a) Truckb) Flat bed truckc) Dozerd) Gradere) Loaderf) Craneg) Fork lifth) Scraperi) Backhoej) Kompresor udarak) Bar benderl) Alat pengelasm) Pompa tekan n) Kendaraan servis lapangan
enentukan waktu kebutuhan alat (waktu mulai menggunakan, selesai menggunakan dan persiapan penempatan)
Membuat gambar dan menghitung biaya instalasi
Menyiapkan laporan teknik mengenai pemilihan instalasi, yang dapat berupa:a) Informasi instalasib) Uraian pemecahan masalah atau jalan keluar
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 25
G. PERENCANAAN SITE PLAN PROYEK
Dalam merencanakan site plan/site installation untuk pekerjaan persiapan, perlu diperhitungkan secara cermat penempatan masing – masing fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam menunjang pelaksanaan metode pekerjaan konstruksi. Dalam memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan disesuaikan dengan desain lay out yang akan dikerjakan, penempatan fasilitas dan sarana proyek diharapkan nantinya dapat berfungsi secara optimal sesuai perencanaan.
Perlu dipertimbangkan bahwa seluruh fasilitas dan sarana proyek yang dibangun untuk pekerjaan persiapan tersebut adalah bersifat sementara dan nantinya akan dibongkar setelah pelaksanaan proyek selesai. Walaupun demikian, pemilihan bahan bangunan dan jenis konstruksi harus dipertimbangkan agar bangunan fasilitas dan sarana tersebut dapat bertahan selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan bangunan utama / pokok serta dapat menjamin keamanan dan keselamatan para penggunanya.
1. Pintu Keluar Masuk Proyeka. Definisi
Pintu keluar masuk proyek merupakan tempat yang dilalui orang / pekerja dan kendaraan proyek untuk mobilisasi material sebagai gerbang yang membatasi area lokasi proyek dengan lingkungan sekitar.
Pada pembuatan pintu masuk dan keluar orang / pekerja harus mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut : Pintu dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap keluar masuknya orang-orang yang
bekerja / berkepentingan, dengan ukuran lebar pintu minimal 1,20 (satu koma dua puluh) meter, atau selebar 2 (dua) badan orang .
Harus dilengkapi dengan gardu untuk penjaga yang terlindung dari panas dan hujan. Dilengkapi sistem kunci yang aman apabila sewaktu-waktu kegiatan proyek terhenti. Dilengkapi penerangan yang cukup untuk memudahkan pemeriksaan pada malam hari,
minimal menjangkau penerangan dalam radius 6 (enam) meter.
Pintu masuk dan keluar untuk kendaraan proyek dapat dibuat terpisah, dengan pertimbangan :
Ukuran / lebar disesuaikan dengan peralatan / kendaraan, dengan diberikan kelebihan lebar minimal 50 (lima puluh) cm.
Tidak mengganggu kendaraan lain. Perlu pengamanan yang berbeda dengan pintu keluar masuk untuk umum dan kendaraan
kecil. ( Kepmen. Kimpraswil No.384/2004)
b. Pertimbangan Penempatan
Lokasi pintu masuk dan keluar berada pada area proyek yang berhadapan langsung dengan jalan utama. Hal ini bertujuan agar memudahkan semua pihak yang berkepentingan dengan proyek menuju lokasi proyek.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 26
2. Jalan Kerjaa. Definisi
Jalan kerja adalah jalur lalu lintas kendaraan proyek, baik untuk truk material, truk mixer maupun untuk mobilisasi alat – alat berat.
Konstruksi jalan kerja bersifat sementara, tetapi dalam perencanaannya harus tetap memperhitungkan beban lalu lintas yang akan melewatinya. Oleh karena itu, jalan kerja biasanya dibuat dengan perkerasan, baik menggunakan sirtu maupun aspal. Terutama, jika kondisi tanah di lokasi proyek cukup labil dan tidak cukup kuat untuk menahan beban lalu lintas proyek.b. Pertimbangan Penempatan
Penempatan pintu keluar masuk jalan kerja proyek tidak boleh mengganggu arus lalu lintas dan prasarana kota. Apabila jalan masuk proyek tersebut melintasi trotoar dan saluran umum maka perlu dibuat konstruksi pengaman berupa jembatan sementara untuk lalu lintas kendaraan keluar dan masuk proyek dengan terlebih dahulu melaporkan ke Dinas/Suku Dinas dan instansi terkait. Jalan kerja dibuat searah agar memudahkan atau tidak mengganggu kegiatan pembangunan. ( Kep.Gub. DKI Jakarta No72 / 2002 )
3. Direksi Keeta. Definisi
Direksi keet adalah ruangan yang dibangun sebagai tempat pekerja bagi para staf dari kontraktor, pengawas, maupun pemilik proyek dilapangan. Ruangan ini dilengkapi beberapa fasilitas seperti ruang pimpinan, ruang rapat, ruang kerja staf, mushola dan toilet.
Bangunan ini didesain mulai dengan ukuran 60 m sampai dengan 200 m, baik bertingkat maupun tidak yang disesuaikan dengan bentuk di lapangan. Direksi keet dapat dibangun dengan berbagai macam cara, seperti menggunakan containerdan yang umum digunakan adalah cara sistem rakitan.
Pada sistem rakitan, konstruksi terdiri dari rangka baja sebagai struktur atas, dilapisi dinding plywood. Penutup atapnya terbuat dari bahan seng atau asbes, sedangkan pada plafon menggunakan bahan material plywood. Lantai bangunan direksi keet tak bertingkat menggunakan finishing keramik, sedangkan pada bangunan bertingkat, lantai atasnya menggunakan plywood setebal 20 mm.
b. Pertimbangan Penempatan
Pada umumnya dibangun diatas lahan yang tidak akan pernah terpakai. Letak bangunan tersebut dibangun sesuai dengan keinginan pemilik proyek, tetapi penempatannya tidak boleh mengganggu transportasi atau kegiatan yang sedang dan akan berlangsung.
4. Basecamp Staf Proyek dan Barak Pekerjaa. Definisi
Base campdan barak pekerja merupakan tempat tinggal staf dan tenaga kerja proyek. Masing-masing dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi, toilet dan dapur.
b. Pertimbangan Penempatan
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 27
Penempatan base campdan barak pekerja dibuat terpisah. Base campdan barak pekerja dibangun tidak jauh dari lokasi proyek. Penempatan base camp dan barak pekerja diluar lokasi proyek harus memperhatikan faktor lingkungan sekitar, terutama dalam pembuatan sanitasi.
5. Gudang Material dan Peralatana. DefinisiGudang material adalah tempat penyimpanan material, dimana kondisi tempat tersebut
harus dijaga agar tetap kering dan tidak lembab. Kondisi gudang sangat mempengaruhi kualitas bahan dan peralatan yang digunakan.
Gudang peralatan adalah tempat penyimpanan alat - alat ringan, seperti mesin genset, vibratoruntuk pemadatan beton, alat – alat pengukuran ( waterpass, theodolit) serta berbagai komponen peralatan lainnya.
Konstruksi gudang penyimpanan material dan peralatan dibangun seperti direksi keet, yaitu menggunakan container atau dirancang dengan sistem rakitan sehingga dapat digunakan berulang kali. Untuk lantai pada bangunan gudang tidak menggunakan keramik, hanya difinishingdengan semen.
b. Pertimbangan Penempatan
Lokasi gudang material dan peralatan berada diluar area bangunan yang akan dikerjakan. Untuk mempermudah proses bongkar muat material, penempatan gudang tidak jauh dari jalan kerja dan dapat dijangkau oleh tower crane. Untuk mempermudah proses penerimaan barang, gudang material sebaiknya diletakkan dekat dengan pintu masuk. Gudang material dan peralatan juga harus diletakkan pada tempat yang mudah dimonitor, sehingga terjamin keamanannya.
6. Los Kerja Besi dan Kayua. Definisi
Los kerja besi adalah tempat pemotongan dan pembengkokan besi beton. Los kerja kayu digunakan sebagai tempat pembuatan bekisting dan pekerjaan kayu lainnya. Kedua fasilitas tersebut dibangun tanpa dinding ( los ) tetapi tetap diberi penutup atap. Bentuk, ukuran dan konstruksi dari los kerja besi dan kayu harus dapat menjamin keselamatan dan ketentraman para pekerja yang bekerja di tempat tersebut.
b. Pertimbangan Penempatan
Penempatan los kerja besi dan kayu tidak jauh dari penumpukan material dan berada di dekat jalur kerja agar memudahkan proses pelaksanaannya.
7. TOWER CRANE, PASSENGER HOIST dan LIFT BAHANa. Definisi
Tower crane merupakan alat berat yang berfungsi sebagai system transportasi vertikal untuk mobilisasi material dan elemen konstruksi.
Passenger hoistadalah alat transportasi vertikal yang berfungsi memudahkan para staf dan pekerja proyek naik turun dilokasi proyek.
Lift bahan adalah alat transportasi vertikal yang berfungsi untuk pengangkutan material pekerjaan finishing.b. Pertimbangan Penempatan
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 28
Penempatan tower craneharus direncanakan dapat menjangkau seluruh area proyek konstruksi bangunan yang akan dikerjakan dengan manuver yang aman tanpa halangan. Konstruksi tower craneyang perlu direncanakan dengan cermat adalah pondasi dan penempatan bracingsebagai pengaku pada saat bangunan telah mencapai ketinggian tertentu.
Passenger hoistdan liftbahan diletakkan pada sisi bangunan yang tidak memiliki halangan secara vertikal. Konstruksi passenger hoistdan liftbahan dibuat seperti pada tower craneyang meliputi pondasi struktur rangka untuk rail lift, diperkuat dengan bracingyang diangkur ke struktur bangunan yang sudah jadi.
8. Disposal Areaa. Definisi
Lingkungan proyek yang bersih, rapi dan sehat akan membantu meningkatkan produktivitas pekerja dan mengurangi terjadinya resiko kecelakaan. Oleh karena itu, setiap proyek memerlukan tempat pembuangan ( disposal area ) untuk membantu menjaga kebersihan di lokasi kerja.
Umur sampah paling lama 1 x 24 jam sudah harus diangkut keluar lokasi proyek. Pengelompokkan sampah sesuai dengan jenisnya diperlukan untuk memudahkan proses pengangkutan.
Bahan bongkaran dan lain-lain yang sudah tidak terpakai tersebut harus dibuang / diangkut ke luar lokasi pekerjaan atau ke tempat pembuangan yang aman. Tidak diperbolehkan membuang bahan kimia dan bahan beracun dan berbahaya atau bahan / sisa bahan yang mengandung zat tersebut yang dapat mencemari tanah dan air dan lingkungan.
b. Pertimbangan PenempatanTempat sampah berada pada setiap lokasi yang berpotensi menimbulkan sampah.
Pekerja housekeepingakan mengangkut sampah dari setiap tempat sampah yang sudah terkumpul dan akan dibuang menuju tempat pembuangan yaitu berupa bak sampah besar.Bak sampah besar terletak pada area yang tidak akan dibangun, dan daerah yang jauh dari lokasi pekerjaan. Hal ini mencegah terganggunya produktivitas kerja akibat bau yang bersasal dari tempat pembuangan sampah.
9. Rumah Genset dan Tangki Aira. Definisi
Genset berfungsi sebagai pencipta daya listrik dilokasi proyek. Tangki air merupakan sarana proyek yang berfungsi sebagai sumber air.b. Pertimbangan Penempatan
Genset dan tangki air diletakkan pada daerah yang tidak akan dibangun sampai dengan pembangunan proyek selesai. Masing - masing diletakkan pada area yang berpotensial membutuhkan listrik dan air.
10. Pos Jaga dan Pagar Proyeka. Definisi
Pos jaga adalah tempat petugas keamanan proyek yang berfungsi memudahkan pengawasan keamanan seluruh kegiatan proyek.
Pagar proyek merupakan batas lokasi yang berfungsi untuk membatasi dan menjaga keamanan kerja dalam lingkungan proyek. Konstruksi pagar proyek tergantung lokasi dan
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 29
tempat pekerjaan, dapat dibuat dengan menggunakan dinding beton atau seng dan didukung oleh tiang-tiang besi atau kayu dan diikat dengan baut pengikat pada jarak tertentu.b. Pertimbangan Penempatan
Pos jaga mutlak diperlukan, yaitu sebagai tempat para petugas keamanan dapat bekerja selama 24 jam. Pos jaga diletakkan pada pintu masuk dan keluar proyek serta pada daerah rawan.
Pembuatan pagar dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi merupakan suatu keharusan. Penempatannya mengitari lokasi proyek dengan tinggi minimal 2,5 meter dan memperhatikan keamanan serta estetika lingkungan. Pembuatan pagar tersebut tidak melampaui garis sepadan jalan. ( Kep.Gub. DKI Jakarta No72 / 2002 )
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 30
BAB IIIPENJELASAN SOLUSI
1. Definisi Tata Letak
Tata letak (plant layout) didefinisikan sebagai perencanaan dan integrasi
daripadaaliran komponen – komponen suatu produksi untuk mendapatkan interelasi
yang palingefektif dan efisien antara pekerja peralatan dan pemindahan dari material
mulai dari penerimaan melalui pabrikasi menuju pengiriman produk jadi.
Instalasi di lapangan (site lay out) pada bidang konstruksi dapat diartikan sebagai
perencanaan dan pengorganisasian dari luas lapangan yang diusulkan dalam
pelaksanaan konstruksi, misalnya penyediaan alat-alat sementara dan atau alat-alat
permanen, pengembangan dan keperluan sumber daya, serta penempatan dan
hubungan masing-masing dalam proyek konstruksi
Tujuan Tata Letak Proyek
Tujuan perencanaan tata letak lapangan adalah untuk mengembangkan
produktifitas di lapangan sehingga dapat mencapai kebutuhan kapasitas dan kualitas
dengan rencana yang paling ekonomis. Untuk menerapkan suatu standard untuk
pengaturan tata letak lapangan untuk berbagai lokasi dan type proyek adalah suatu hal
yang tidak mungkin karena saling ketergantungan antara factor - faktor di bawah ini
(R.A. Burges) :
1. Metode yang diterapkan
2. Pengaturan tata letak lapangan
3. Program keseluruhan proyek.
4. Mengurangi waktu tunggu (delay)
5. Mengurangi proses pemindahan bahan(material handling)
6. Penghematan penggunaan areal untuk produksi gudang dan service.
7. Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas
produksi
8. Mengurangi inventory in-process.
9. Proses manufacturing yang lebih singkat
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 31
10. Mengurangi resiko bagi kesehatan dankeselamatan kerja dari operator.
11. Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.
12. Mempermudah aktivitas supervisi.
13. Mengurangi kemacetan dankesimpangsiuran.
14. Mengurangi faktor yang bisa merugikandan mempengaruhi kualitas dari bahan
baku ataupun produk jadi.
2. Faktor - Faktor yang mempengaruhi efektivitas tata letak lapangan
o Organisasi masing-masing pihak yang terkait
o Persyaratan yang harus dipenuhi
o Menentukan kondisi daerah
o Listrik untuk site instalasi
o Syarat-syarat yang ditetapkan oleh kontrak
o Keperluan subkontraktor
o Pertimbangan ekonomi
o Kebutuhan manusia
o Keperluan kantor dan administrasi
o Gudang material
- Pentingnya Desain Tata Letak
Tata Letak (layout) : merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi
perusahaan dalam jangka panjang. Tujuan dari penyusunan tata letak yang efektif dapat
membantu perusahaan dalam mencapai ; (1) pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan,
peralatan, dan manusia, (2) penggunaan tenaga kerja yang minimum, (3) aliran / arus
informasi, bahan baku, produk jadi dan manusia yang lebih baik dan lancar, (4)
kebutuhan persediaan yang rendah, (5) pemakaian ruangan yang efisien, (6) ruang gerak
yang cukup untuk operasional maupun pemeliharaan, (7) biaya produksi dan investasi
modal yang rendah,(8) fleksibilitas yang cukup untuk menghadapi perubahan, (9)
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 32
Suasana kerja yang baik dan peningkatan moral karyawan, (10) lebih memudahkan
konsumen, (11) Kondisi kerja yang aman atau keselamatan kerja yang tinggi.
3. Menjelaskan bangunan yang diperlukan
Pintu Keluar Masuk ProyekPeraturan Penempatan
Lokasi pintu masuk dan keluar berada pada area proyek yang berhadapan langsung dengan jalan utama. Hal ini bertujuan agar memudahkan semua pihak yang berkepentingan dengan proyek menuju lokasi proyek.
Kantor Proyek (Direksi Kit)
Peraturan Penempatan
Pada umumnya dibangun diatas lahan yang tidak akan pernah terpakai. Letak bangunan tersebut dibangun sesuai dengan keinginan pemilik proyek, tetapi penempatannya tidak boleh mengganggu transportasi atau kegiatan yang sedang dan akan berlangsung.
Barak KerjaPeraturan PenempatanPenempatan base camp dan barak pekerja dibuat terpisah. Base camp dan barak pekerja dibangun tidak jauh dari lokasi proyek. Penempatan base camp dan barak pekerja diluar lokasi proyek harus memperhatikan faktor lingkungan sekitar, terutama dalam pembuatan sanitasi.
Tempat Penyimpanan
Peraturan Penempatan
Lokasi gudang material dan peralatan berada diluar area bangunan yang akan dikerjakan. Untuk mempermudah proses bongkar muat material, penempatan gudang tidak jauh darijalan kerja dan dapat dijangkau oleh tower crane. Untuk mempermudah proses penerimaan barang, gudang material sebaiknya diletakkan dekat dengan pintu masuk. Gudang material dan peralatan juga harus diletakkan pada tempatyang mudah dimonitor, sehingga terjamin keamanannya.
Rumah Genset dan Tangki Air
Peraturan Penempatan
Genset dan tangki air diletakkan pada daerah yang tidak akan dibangun sampai dengan pembangunan proyek selesai. Masing - masing diletakkan pada area yang berpotensial membutuhkan listrik dan air.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 33
Pos Keamanan
Peraturan Penempatan
Pos jaga mutlak diperlukan, yaitu sebagai tempat para petugas keamanan dapat
bekerja selama 24 jam. Pos jaga diletakkan pada pintu masuk dan keluar
proyek serta pada daerah rawan. Pembuatan pagar dalam suatu pelaksanaan proyek
konstruksi merupakan suatu keharusan. Penempatannya mengitari lokasi proyek
dengan tinggi minimal 2,5 meter dan memperhatikan keamanan serta estetika
lingkungan. Pembuatan pagar tersebut tidak melampaui garis sepadan jalan.
( Kep.Gub. DKI Jakarta No72 / 2002 )
4. Gambar Rencana Perletakan Bangunan Sementara
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 34
5. Merencanakan Proses Mobilisasi dan Demobilisasio Mobilisasi proyek adalah kegiatan mendatangkan ke lokasi (mobilisasi) alat-alat
proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang dengan menggunakan alat angkutan darat (trailer / truck besar) atau alat angkut air (ponton).
o Demobilisasi proyek adalah kegiatan mengembalikan alat-alat proyek sesuai
spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang dengan menggunakan alat angkutan darat (trailer / truck besar) atau alat angkut air (ponton) ke lokasi awal.
o Pekerjaan mobilisasi menyangkut persiapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan,
seperti pembangunan direksi keet dan kantor kontraktor, kemudian pagar pengamanan, papan nama proyek dan pelengkapnya, serta mobilisasi peralatan yang dibutuhkan dilapangan.
6. Pemeriksaan Perencanaan Tata Letako Mempelajari dan memahami dokumen-dokumen yang diperlukan dalam
pemeriksaan perencanaan tata letak lapangan, yang dapat berupa:a) Gambar-gambar perencanaanb) BQc) Spesifikasid) Kondisi kontrake) Laporan kunjungan lapangan
o Membuat daftar keterangan yang penting dan penjadwalan
o Menghitung atau membuat perincian material yang memiliki kuantitas
besar,yang dapat berupa:a. Penggalianb. Pekerjaan saluranc. Pekerjaan betond. Cetakan e. Tulangan
o Membuat perkiraan anggaran konstruksi berdasarkan material dan tenaga kerja
serta pelengkap lainnya yang mendukung pelaksanaan proyek
o Memperkirakan kebutuhan pekerjaan dan menghitung waktu konstruksi berlangsung, berdasarkan:a. Program konstruksi yang dipergunakanb. Urutan pelaksanaan konstruksi
o Menyiapkan informasi tentang kontraktor, yang dapat berupa:
a. Kebutuhan staff dam pekerja
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 35
b. Kebutuhan alat-alatc. Nilai pekerjaand. Perhitungan ulange. Pemeriksaan persiapan pekerjaanf. Pengalaman pribadi
o Membuat daftar semua alat yang akan diperlukan dalam pelaksanaan proyek,
beberapa peralatan konstruksi yang diperlukan dapat berupa:a. Truckb. Flat bed truckc. Dozerd. Gradere. Loaderf. Craneg. Fork lifth. Scraperi. Backhoej. Kompresor udarak. Bar benderl. Alat pengelasm. Pompa tekan n. Kendaraan servis lapangan
o Menentukan waktu kebutuhan alat (waktu mulai menggunakan, selesai menggunakan dan persiapan penempatan)
o Membuat gambar dan menghitung biaya instalasi
o Menyiapkan laporan teknik mengenai pemilihan instalasi, yang dapat berupa:a) Informasi instalasib) Uraian pemecahan masalah atau jalan keluar
7. Sistem Pengamanan dalam Proyek
Sistem Pengamanan Lapangan
Pengamanan lapangan sangat penting artinya bagi suatu proyek, karena dapat mengurangi tingkat kehilangan yang terjadi di dalam proyek, sehingga keuntungan yang telah diperhitungkan dapat dipertahankan.
•Kehilangan yang terjadi pada suatu proyek dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
• Akibat pencurian, baik oleh pihak luar maupun dari pihak dalam proyek.
• Akibat pemborosan, pemakaian maupun penempatan material.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 36
• Akibat kebakaran.
•Sedangkan sebab-sebab kehilangan adalah :
• Nilai material
• Jenis material
• Lokasi proyek
• Keadaan ekonomi masyarakat sekitar proyek
Tindakan pengamanan Lapangan yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat
kehilangan adalah :
• Pemagaran proyek
• Penempatan materian yang baik dan benar
• Pemasangan lampu penerangan
• Pemasangan dan penempatan pos keamanan
• Pemasangan kunci pintu di tempat penting
• Penempatan petugas keamanan
• Pemasangan alat pengaman elektronik
• Pemasangan hidrant air dan alat pemadam kebakaran
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 37
BAB IVKESIMPULAN
Perencanaan Tata Letak Lapangan sangat berpengaruh didalam pelaksanaan atau
operasional dari suatu kegiatan proyek. Tujuan dari perencanaan tata letak lapangan dapat
terdiri dari:
1) Tempat pembanguan akan menentukan metode pelaksanaan proyek konstruksi, antara
lain penggunaan peralatan konstruksi juga mobilisasi sumber daya proyek konstruksi
juga kondisi geologi.
2) Agar proyek dapat dimulai dengan baik.
3) Melindungi keselamatan para pekerja pembangunan dan keselamatan umum secara
keseluruhan.
4) Menjaga semangat para pekerja pembangunan dan para tenaga kerja selama proyek
berlangsung.
5) Membantu memasok kebutuhan unit kerja pembanguan.
6) Membantu memelihara jadwal pembangunan sepanjang berlangsungnya proyek.
7) Mengurangi keterlambatan dan biaya yang disebabkan oleh penyediaan pelayanan
yang tidak efisien, kehilangan atau kerusakan bahan-bahan dan lain-lain.
Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan disesuaikan dengan desain
site plan / site installation yang akan dikerjakan, diharapkan penempatan fasilitas dan
sarana proyek nantinya akan dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan perencanaan,
sehingga dapat menghindari terjadinya keterlambatan waktu pelaksanaan dan bertambahnya
angaran biaya proyek. Namun demikian, yang tetap harus dipertimbangkan dalam
merencanakan tata letak fasilitas dan sarana proyek adalah bahwa seluruh fasilitas
dan sarana proyek yang akan dibangun tersebut adalah bersifat sementara dan nantinya
akan dibongkar setelah pelaksanaan proyek selesai.
PERENCANAAN TATA LETAK LAPANGAN JALAN LAYANG SURAKARTA-KARANGANYAR 38
Recommended